jawaban pemicu 2-neurosains

15
JAWABAN PEMICU 2 1. Jelaskan definisi dari kata sulit ! 1. Hemiseksi Medulla Spinalis Hemiseksi memiliki pengertian lokasi pada suatu kelainan anatomi. Hemiseksi medulla spinalis lokasi suatu kelainan yang terjadi pada medulla spinalis. 2. Brown sequard syndrome adalah Suatu kondisi neurologis yang ditandai dengan kehilangan fungsi motorik, proprioseptif dan rasa getar ipsilateral akibat disfungsi traktus kortikospinal dan kolumna dorsalis, disertai dengan kehilangan sensasi nyeri dan suhu kontralateral sebagai akibat dari disfungsi traktus spinothalamikus. Sebuah lesi inkomplit pada korda spinalis yang ditandai dengan paralysis upper motor neuron ipsilateral dan kehilangan sensasi proprioseptif dengan kehilangan sensasi rasa sakit dan suhu kontralateral. 3. Thoracal X Thorax adalah daerah tubuh yang terletak di antara leher dan abdomen. Thorax rata dibagian depan dan belakang tetapi melengkung dibagian samping. Thorax terdiri dari vertebra thoracica 12 dan discus interverrtebralis costa (12 pasang) dan cartilage costalis

Upload: faridahmaksum

Post on 26-Sep-2015

65 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

modul neurosains

TRANSCRIPT

JAWABAN PEMICU 21. Jelaskan definisi dari kata sulit !1. Hemiseksi Medulla SpinalisHemiseksi memiliki pengertian lokasi pada suatu kelainan anatomi.Hemiseksi medulla spinalis lokasi suatu kelainan yang terjadi pada medulla spinalis.2. Brown sequard syndrome adalah Suatu kondisi neurologis yang ditandai dengan kehilangan fungsi motorik, proprioseptif dan rasa getar ipsilateral akibat disfungsi traktus kortikospinal dan kolumna dorsalis, disertai dengan kehilangan sensasi nyeri dan suhu kontralateral sebagai akibat dari disfungsi traktus spinothalamikus. Sebuah lesi inkomplit pada korda spinalis yang ditandai dengan paralysis upper motor neuron ipsilateral dan kehilangan sensasi proprioseptif dengan kehilangan sensasi rasa sakit dan suhu kontralateral.3. Thoracal XThorax adalah daerah tubuh yang terletak di antara leher dan abdomen. Thorax rata dibagian depan dan belakang tetapi melengkung dibagian samping. Thorax terdiri dari vertebra thoracica 12 dan discus interverrtebralis costa (12 pasang) dan cartilage costalis sternum4. Supervisi adalah klinis, pengetahuan5. Jarasjaras neuroanatomi Jaras (neuron) adalah jenis tertentu dari suatu sel yang khusus yang menyimpan dan menghantarkan informasi.Susunan saraf terdiri dari sel-sel spesifik yang berfungsi menerima rangsangan sensorik dan meneruskannnya ke organ-organ efektor, baik muscular maupun kelenjar.6. Lesi dalam istilah kedokteran adalah keadaan jaringan yang abnormal pada tubuh7. Neurologi adalah ilmu yang mempelajari tentang saraf dan berbagai kelainan yang terjadi2. Bagaimana anatomi, histologi, biokimia, fisiologi dari sistem saraf pusat dan tepi ?ANATOMI SSP dan SSTHISTOLOGI SPP dan SSTBIOKIMIA SPP dan SSTFISIOLOGI SSP dan SST

3. Apa perbedaan SSP dan SST ?4. Bagaimana anatomi medulla spinalis ?

Medulla spinalis adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari sistem sarafpusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang. Fungsi utama medulla spinalis adalah transmisi pemasukan rangsangan antara perifer dan otak.Medulla Spinalis merupakan bagian dari Susunan Saraf Pusat. Terbentang dari foramen magnum sampai dengan L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang disebut conus terminalis atau conus medullaris. Terbentang dibawah cornu terminalis serabut-serabut bukan saraf yang disebut filum terminale yang merupakan jaringan ikat. Terdapat 31 pasang saraf spinal; 8 pasang saraf servikal; 12 pasang saraf thorakal; 5 pasang saraf lumbal; 5 pasang saraf sacral dan 1 pasang saraf coxigeal. Akar saraf lumbal dan sacral terkumpul yang disebut dengan Cauda Equina. Setiap pasangan saraf keluar melalui intervertebral foramina. Saraf spinal dilindungi oleh tulang vertebra dan ligamen dan juga oleh meningen spinal dan CSF. Struktur internal terdapat substansi abu-abu dan substansi putih. Substansi abu-abu membentuk seperti kupu-kupu dikelilingi bagian luarnya oleh substansi putih. Terbagi menjadi bagian kiri dan kanan oleh anterior median fissure dan median septum yang disebut dengan posterior median septum. Keluar dari medulla spinalis merupakan akral ventral dan dorsal dari saraf spinal. Substansi abu-abu mengandung badan sel dan dendrit dan neuron efferent, akson tak bermyelin, saraf sensoris dan motorik dan akson terminal dari neuron. Substansi abu-abu membentuk seperti huruf H dan terdiri dari 3 bagian yaitu: anterior, posterior dan commisura abu-abu. Bagian posterior sebagai input/afferent, anterior sebagai output/efferent, commisura abu-abu untuk refles silang dan substansi putih merupakan kumpulan serat saraf bermyelin.

1. Spinal nerve2. Dorsal root ganglion3. Dorsal root (sensori)4. Ventral root (motor)5. Central canal6. Grey matter7. White matter

Peran medulla spinalis :1. Pusat prosesing data.2. jalur sensoris3. Sistem piramidal dan ekstra-piramidal.

Anatomi servikal bagian atas (oksiput C1-C2) berbeda dengan daerah servikal bawah (C3-T1). Selain itu, servikal atas lebih mobil dibandingkan dengan servikal bawah. Servikal 1 atau atlas tidak memiliki corpus dan processus spinosus.Servikal 1 hanya berupa cincin tulang yang terdiri atas arcus anterior yang tebal dan arcus posterior yang tipis, dan massa lateralis pada masing-masing sisinya. Tiap massa lateralis memiliki permukaan sendi pada aspek atas dan bawahnya. Tulang ini berartikulasi di atas dengan condylus occipitalis, membentuk articulatio atlanto-occipitalis, tempat berlangsungnya gerakan mengangguk. Di bawah, tulang ini berartikulasi dengan C2, membentuk artikulatio atlanto-axialis, tempat berlangsungnya gerakan memutar kepala. Servikal 2 atau axis mengandung processus odontoid yang menggambarkan penggabungan sisa dari badan atlas. Processus odontoid ini melekat erat pada aspek posterior dari arcus anterior C1 oleh ligamentum transversum, yang mengstabilkan sendi atlantoaxial.Stabilitas dari spinal ditentukan oleh ligamentum antara struktur tulang. Pada bagian frontal, penonjolan condilus occiput disokong oleh massa lateralis C2. Pada bagian frontal ini, massa lateralis terlihat berbentuk baji, runcing di tengah dan pinggirnya lebar. Jika struktur tulang terganggu dan terutama jika terjadi pergeseran baji ke lateral menyebabkan instabilitas spinal.Penonjolan condilus occiput distabilisasi oleh kapsul occipitoatlantal dan membrana atlantooccipital anterior dan posterior. Ligamentum nuchae merupakan struktur yang stabil yang berhubungan dengan kompleks atlantooccipital axial. Membrana tectorium, ligamentum alar dan apical menghubungkan occiput ke C2.Ligamentum dentate terdiri dari ligamentum alar dan apical mengikat permukaan dorsal lateral dari dens dan berjalan oblik ke permukaan medial dari condilus occipitalis.Ligamentum transversum berjalan dari permukaan medial dari salah satu sisi C1 menuju ke sisi lain. Ligamentum ini pada dasarnya membatasi C2 untuk berotasi disekitar odontoid dalam cincin tertutup tulang. Jika ligamentum ini ruptur atau jika ada fraktur yang berhubungan dengan odontoid, C1 dapat bergeser dan menyulitkan batang otak dan medulla spinalis.

5. Apa yang dimaksud dengan jaras-jaras neuroanatomi ?6. Apa jenis-jenis dari jaras neuroanatomi ?Lintasan Traktus Medula SpinalisJaras Asendens salah satunya berupa jaras nyeri dan suhuTerdapat 3 serabut jaras nyeri dan suhu: Serabut ordo I: membentuk traktus dorsolateralis (Lissauer) Serabut ordo II: membentuk trjatus spinothalamikus lateralis Serabut ordo III: membentuk tractus thalamokortikalisSerabut saraf sensorik masuk ke radiks dorsalis medulla spinalis (membentuk traktus dorsolateralis). Sampai di susbtansia alba, serabut saraf sensorik, bercabang menjadi 2 dan berjalan asendens atau desendens ke beberapa segmen sebelum bersinaps dengan neuron tingkat ke dua dalam substansia grisea kornu dorsalisAkson neuron tingkat kedua dalam substansia grisea menyilang menuju sisi kontralateral dan akson ini bergabung dengan serabut lain dalam traktus spinothalamikus lateralis (serabut ordo II)Serabut tadi terus menuju thalamus, lalu bersinap dengan neuron tingkat ketiga (membentuk kumpulan tractus thalamokortikalis)Neuron tingkat ketiga menyebarkan impuls ke korteks sensorikSensasi nyeri dan suhu di dalam thalamus disadari, tapi lokasinya tidak dapat ditentukan. Segenap sensasi ini secara sadar diterima dan dilokalisasi saat impuls diterima dikorteks somestetik primer dan sekunder lobus parietalisTerdapat pula jaras tidak langsung spinoretikularis thalamik untuk nyeri

7. Jelaskan UMN dan LMN ?

Upper Motoneuron, Tanda-tanda kelumpuhan UMN :1. Tonus otot meninggi atau hypertoniaAkibat hilangnya pengaruh inhibisi korteks motoric tambahan terhadap inti-inti intrinsic medulla spinalis. 2. Hiperefleksia Merupakan keadaan setelah impuls inhibisi dari susunan pyramidal dan ekstrapirimidal tidak dapat disampaikan kepada motoneuron.3. KlonusHiperefleksia sering diiringi oleh klonus. Tanda ini adalah gerak otot reflektorik, yang bangkit secara berulang-ulang selama perangsangan masih berlangsung. 4. Reflex patologik5. Tidak ada atrofi pada otot-otot yang lumpuh6. Reflex automatisme spinalLower Motoneuron, Tanda-tanda kelumpuhan LMN :1. Seluruh gerakan, baik yang voluntary maupun yang reflektotik tidak dapat dibangkitkan. Ini berarti bahwa kelumpuhan disertai oleh :a. Hilangnya reflex tendonb. Tak adanya reflaks patologik2. Karena lesi LMN ini, maka bagian eferen lengkung reflex, berikut gamma loop tidak berfungsi lagi, sehingga:c. Tonus otot hilang3. Musnahnya motoneuron berikut dengan aksonnya berarti pula bahwa kesatuan motoric runtuh, sehingga:d. Atrofi otot cepat terjadiUMN berasal dari kortek serebri dan menjulur ke bawah, satu bagian (traktus kortikobulbaris) berakhir pada batang otak sedangkan bagian lainnya (traktus kortikospinalis) menyilang bagian bawah modula oblongata dan terus turun ke dalam medulla spinalis. Nuklei nervus kranialis merupakan ujung akhir traktus kortikobulbaris. Traktus kortikospinalis berakhir di daerah kornu anterior medulla spinalis servikal sampai sacral. Serabut-serabut spinalis yang melalui piramide modula oblongata membentuk traktus piramidalis. Serabut-serabut saraf dalam traktus kortikospinalis merupakan penyalur gerakan voluntary, terutama gerakan halus, disadari, dan mempunyai ciri tersendiri.LMN mencakup sel-sel motoric nuclei nervus kranialis dan aksonnya serta sel-sel kornu anterior medulla spinalis dan aksonnya. Serabut-serabut motorik keluar melalui radiks anterior atau motorik medulla spinalis, dan mempersarafi otot-otot.Lesi pada UMN dan LMN menyebabkan perubahan-perubahan khas pada respon otot. Pengetahuanmengenai perbedaan kelemahan otot akan mempermudah menentukan letak lesi neurologis tersebut.Perbedaan antaraKelemahan UMN dan LMNKarakteristikUMNLMN

Jenis dan distribusi kelemahanLesi di otak : distribusi piramidalis yaitu bagian distal terutama otot-otot tangan, ekstensor lengan dan fleksor tungkai lebih lemah.Lesi di medulla spinalis :bervareasi bergantung lokasi lesi.Bergantung LMN yang terkena yaitu segmen radiks, atu saraf yang mana.

TonusSpastisitas : lebih nyata pada fleksor lengan dan ekstensor tungkaiFlaksid

Massa ototHanya sedikit mengalami disuse atropiAtropi dapat sangat jelas

RefleksMeninggi : Babinski positifMenurun atau tidak ada : Babinski negatif

FasikulasiTidakAda

KlonusSeringkali adaTidak ada.

Tonus dan Kekuatan OtotTonus otot, yaitu resistensi yang terdeteksi oleh pemeriksa saat menggerakkan sendi secara pasif, seringkali terganggu jika terdapat gangguan sistrm saraf. Gangguan UMN menigkatkan tonus otot, sedangakan gangguan LMN menurunkan tonus otot.

8. Bagaimana mekanisme kelumpuhan ?9. Apa jenis penyakit dari kelumpuhan LMN ?1. HNP2. GBS3. Miestenia gravis10. Apa akibat dari hemiseksi medulla spinalis ?11. Bagaimana definisi dan etiologi dari Brown Sequard Syndrome ?12. Apa saja gejala dari Brown Sequard Syndrome ?13. Bagaimana patomekanisme dari Brown Sequard Syndrome ?14. Bagaimana penatalaksanaan pada Brown Sequard Syndrome ?15. Bagaimana prognosis dari Brown Sequard Syndrome ?16. Bagaimana biokimia dari Brown Sequard Syndrome ?17. Bagaimana pemeriksaan neurologi pada pemicu ?

18. Jelaskan pemeriksaan sistem motorik dan sistem sensorik ?19. Bagaimana pemeriksaan radiologi pada pemicu ?20. Bagaimana edukasi pada pemicu ?

Price S. A., Wilson L. M., 2006.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta: EGCBudiman Gregory, 2003.Jaras-Jaras Neuroanatomi (Sebuah Buku Mewarnai dengan Penjelasan yang Ringkas).Jakarta: Sagung Seto