harian pelita hal 1 (upaya memajukan neurosains indonesia)

1
SELASA | 9 Oktober 2012/23 Dzulqaidah 1433 H HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771 www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.406 Tahun XXXVIII Harga Eceran Rp3.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim) EKONOMI HAL 2 POLITIK HAL 3 JURNAL HAJI HAL 5 ASSALAMUALAIKUM Peringatan Menkumham M ENTERI Hukum dan HAM Amir Sjamsuddin, ketika me- lantik lima pejabat eselon II di lingkungan kementerian- nya, Kamis (4/10) pekan yang lalu mengingatkan selu- ruh jajarannya, agar dalam memberi pelayanan kepada masyarakat tidak dinodai dengan peraturan–peraturan yang melanggar hukum. Amir Sjamsuddin mengatakan, Kementerian Hu- kum dan HAM telah dipilih oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi. Namun, kita masih saja mendengar laporan, pemberitaan media atau menyaksikan di layar TV bahwa masih ditemukan penyimpa- ngan–penyimpangan dalam pelayanan masyarakat di lingkungan Ke- menterian Hukum dan HAM. Antara lain pungutan liar dan hal-hal lain yang mengarah kepada perbuatan korupsi, kata Menkumham. Kita ingin menggarisbawahi peringatan Menteri Hukum dan HAM itu. Se- bab, bagaimana mau menegakkan hukum, kalau kementerian yang terkait dengan pelayanan hukum masih terlilit masalah–masalah seperti itu. Pelaya- nan hukum yang diberikan, bisa saja dinodai, sehingga pelayanan hukum yang diberikan bisa menyimpang dari peraturan yang berlaku. Akibatnya, bisa terjadi masalah hukum dari pelayanan yang diberikan. Sudah tentu, justru akan merugikan masyarakat. Peringatan Menteri Hukum dan HAM itu, dengan demikian, merupakan bagian dari upaya penegakan hukum yang sebenarnya. Kita bisa membayangkan, alangkah besar dampaknya, kalau seluruh pim- pinan aparat penegak hukum bersikap seperti itu. Tegaknya hukum di Indo- nesia, tidak berlebih kalau harus dimulai dari aparat penegak hukum sendiri. Jangan sampai masalah hukum justru lahir dari aparat penegak hukum, dise- babkan masih adanya penyimpangan–penyimpangan, antara lain pungutan liar atau hal–hal lain yang mengarah korupsi, yang tentunya terselip niat yang tidak baik. Sebab, kalau hal ini terjadi, tidak saja menodai aparat penegak hu- kum, tetapi juga menghasilkan produk hukum yang bisa bermasalah. Karena itu, adalah harapan kita, peringatan Menteri Hukum dan HAM itu disampaikan kepada seluruh jajaran aparat penegak hukum yang lain, tidak saja dalam jajaran Kementerian Hukum dan HAM. Di Kepoli- sian, Kejaksaan Agung, dan juga di lingkungan peradilan; dimana ke- adilan hukum menjadi tuntutan masyarakat. Jangan sampai ada kesan, hukum hanya dapat diperoleh oleh yang punya uang, yang dapat me- menuhi pungutan liar, atau tindak lain yang koruptif. Tidak berlebih, kalau kita berharap, agar seluruh jajaran aparat penegak hukum, di luar Kementerian Hukum dan HAM, juga bisa menjadi contoh model zona integritas, wilayah yang menuju bebas korupsi. Sebab, pe- negakan hukum yang adil dan benar adalah kunci penyelesaian segala per- soalan yang melilit bangsa ini. Bagaimana menegakkan disiplin masyara- kat, melindungi masyarakat yang lemah, kalau aparat penegak hukum kita rawan pungutan liar atau tindak korupstif lainnya. Produk hukumnya, akan tidak sesuai dengan kebenaran dan juga hati nurani. Keadilan hukum men- jadi hanya “mimpi”. Masyarakat bisa direpotkan oleh produk hukum yang prosesnya disertai pungli atau tindak koruptif lainnya. Inilah harapan kita. n Mari Perkuat KPK PADA saat memulai gerakan Reformasi sekitar 15 tahun lalu, salah satu masalah yang menjadi fokus dan ruh perjuangan adalah memerangi ko- rupsi (istilah yang populer ialah KKN) yang diyaki- ni sebagai salah satu penyakit utama bangsa dan negara Indonesia. Salah satu produk yang dihasil- kan ialah kesadaran dan kemauan untuk meme- rangi korupsi di dalam masyarakat sipil. Sejumlah LSM yang mempromosikan perjuangan melawan korupsi produk lain ialah UU Anti-Korupsi dan pembentukan KPK. Pada awalnya tampak perjuangan memerangi korupsi cukup berhasil, yang terlihat pada peningkatan dalam Indeks Persepsi Korupsi yang cukup signifi- kan. Gebrakan KPK juga cukup baik dan masyarakat menaruh harapan pada KPK untuk memerangi korupsi yang sudah seperti kanker pada stadium lanjut. Tetapi setelah beberapa pejabat tinggi dan anggota DPR masuk penjara, lalu muncul upaya untuk melemahkan KPK. Pertama, dengan mengaju- kan Antasari ke pengadilan dengan tuduhan pembunuhan yang belaka- ngan terkuak bahwa semua itu adalah rekayasa. Lalu muncul upaya untuk mengajukan Bibit Ryanto dan Chandra Hamzah ke muka pengadilan yang akhirnya gagal. Muncul juga upaya fraksi-fraksi di DPR untuk mengurangi kewenangan KPK dengan menghilangkan kewenangan dalam penuntutan. Melihat upaya sistematis untuk melemahkan KPK, maka banyak pihak merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu dalam membantu dan memper- tahankan keberadaan KPK. Salah satu spanduk yang ditampilkan berbunyi: “Save KPK = Save Indonesia”. Itulah aspirasi banyak warga negara Indonesia. KPK memerlukan penambahan personel khususnya tenaga penyidik. Hal itu tentu membutuhkan konsekuensi biaya termasuk untuk menambah ruang kerja. DPR sudah menyetujui anggaran tersebut pada tahun 2012, tetapi masih diberi tanda bintang sehingga belum bisa dicairkan. Terakhir adalah langkah Polri untuk menangkap Kompol Novel Baswedan terkait masalah pidana pada 2004. Novel adalah penyidik andalan KPK asal Polri yang menyatakan ingin ber- tahan di KPK. Dia adalah penyidik utama untuk kasus simulator SIM. Kita perlu melihat beberapa negara sekeliling bagaimana mereka memperlakukan lembaga semacam KPK di sana. Di Hongkong, ICAC (In- dependent Commission Against Corruption) berdiri sejak 1974 dan diatur dalam UUD. Di Thailand, NACC berdiri sejak 1975 dan diatur dalam UUD. Di Malaysia, MACC berdiri sejak 1967 dan diatur dalam UUD. Di Singa- pura, CPIB berdiri sejak 1952 dan diatur dalam UUD. Di Filipina, lembaga semacam KPK berdiri sejak 1987 dan diatur dalam UUD. Dengan diatur dalam UUD, maka lembaga anti-korupsi itu bersifat permanen. Di bebe- rapa negara, kasus korupsi hanya ditangani oleh lembaga semacam KPK. Kepolisian dan Kejaksaan menangani kasus pidana di luar korupsi. Personel KPK saat ini ± 900 orang. Sudah ada rencana penambahan per- sonel khususnya tenaga penyidik. Mari kita bandingkan dengan negara lain. Hongkong dengan penduduk 6.880.000 dan punya IPK 8,4 (jumlah koruptor lebih sedikit) punya personel sekitar 1.300 orang. Thailand juga punya ± 1.300 personel. Malaysia punya ± 2.600 personel dan akan ditambah menjadi 5.000 mulai tahun depan. Malaysia punya 19 kantor wilayah dan 32 kantor cabang. Anggaran lembaga semacam KPK di beberapa negara cukup tinggi. Ada yang mencapai angka 0,5 persen PDB. Kalau angka itu kita pakai, maka un- tuk di Indonesia anggarannya bisa mencapai Rp650 triliun. Pada saat ini anggaran KPK per tahun mencapai angka Rp600-an miliar. Anggaran untuk pembangunan kantor baru KPK sekitar Rp125 miliar, sampai hari ini belum dihilangkan tanda bintangnya oleh DPR. Artinya, belum bisa dicairkan. Dari fakta perbandingan dengan beberapa negara tetangga seperti di atas, seba- iknya dipastikan bahwa KPK bukan lembaga sementara tetapi lembaga permanen. Syukur kalau bisa diatur dalam UUD. Kewenangan penuntutan oleh KPK harus tetap dipertahankan. Personel KPK terutama tenaga penyidik perlu ditambah. Berarti di- perlukan tambahan ruang kerja. Untuk itu anggaran KPK perlu ditingkatkan. Dalam kaitan perebutan KPK dan Polri terhadap kasus simulator SIM, pihak Polri perlu berlapang dada dan melepaskan penanganannya oleh KPK. Jelas bahwa penanganan oleh Polri akan menimbulkan konflik ke- pentingan. (Salahuddin Wahid, Pengasuh Pesantren Tebuireng) PELITA HATI Upaya Memajukan Neurosains Indonesia Bersambung ke hal 19 u Bersambung ke hal 19 u O TAK merupakan per- mata dari mahko- ta tubuh manusia. Dengan kekuatan dan keajaiban otak, manusia bisa menemukan berbagai hal yang dapat kita nikmati dewasa ini. Penemuan tersebut, mulai tingkat molekuler atau atom, pengobatan berbagai penyakit, penemuan berbagai teknolo- gi canggih, hingga kemampuan manusia menembus tata surya bahkan dimasa depan, galaksi. Itu semua karena peran dari keajaiban otak manusia, se- bagai pusat intelijen, berpikir, berkesadaran, berinovasi, juga atas fungsi otak sebagai pusat penerjemah pancaindera kita. Bahkan semua sistem or- gan kita (seperti jantung, pernapasan, usus, ginjal, pa- ru-paru dan lain-lain) bera- da dalam kontrol dan regulasi sistem otak. Ilmu yang mem- pelajari tentang berbagai fungsi otak dan manifestasinya dise- but Neurosains. Sehingga Neu- rosains mempunyai cakupan yang sangat luas, yaitu dari tingkat molekular, organ, tu- buh, psikologi, hingga sosial kemasyarakatan. Berdasarkan luas dan men- dasarnya peran Neurosains di atas, sehingga perlu upaya dalam menumbuhkan kesada- ran masyarakat akan penting- Pra-Perjanjian Damai MILF dan Filipina Wilayah Otonomi Bangsamoro Segera Terwujud Manila, Pelita Setelah berada dalam pusaran perang selama 40 tahun dan me- newaskan puluhan ribu orang, pemerintah Filipina dan pejuang Muslim Moro akhirnya membuat terobosan dengan menyepaka- ti pra-perjanjian damai untuk mengakhiri peperangan itu. Presiden Filipina Benig- no Aquino III menyebutkan, “kerangka perjanjian” itu akan memberikan status otonomi di kawasan yang dihuni mayoritas Muslim di negara berpenduduk Kristen Katolik itu. Sebaliknya Kelompok Front Pembebasan Moro (MILF) akan menghenti- kan upaya pemberontakannya. Perjanjian yang diumumkan pada Minggu (7/10) akan se- cara resmi diteken kedua pihak pada 15 Oktober di Manila, di dalamnya menyangkut sejum- lah isu utama; di antaranya masalah kekuasaan pemerin- tahan, pendapatan dan kekhu- susan kawasan Muslim. Jika semua berjalan sesuai yang direncanakan, perjanjian damai secara final akan diteken pada 2016, yang bertepatan dengan enam tahun terakhir periode kekuasaan Aquino, kata salah seorang pejabat setempat kepa- da Associated Press. “Kerangka perjanjian damai ini akan membuka jalan bagi perdamaian abadi di Mindanao,” kata Aquino, saat merujuk pada kawasan selatan negara itu yang berpenduduk mayoritas Mus- lim. “Ini berarti mereka yang me- megang senjata, akan menggu- nakan energinya untuk mengo- lah lahan, menjual produk, dan Penyaluran Listrik Hadapi Banyak Kendala TNI Pengawal Sejati Empat Pilar Dirjen PHU Anggito: Kita Selalu Tingkatkan Pengawasan JADWAL SHALAT Selasa, 9 Oktober 2012 Dzuhur 11.47 Ashar 14.48 Maghrib 17.53 Isya 19.03 Rabu, 10 Oktober 2012 Subuh 04.23 Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya HIKMAH Orang Beramal Saleh Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan be- ramal saleh ada di dalam surga yang penuh kenikmatan. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, maka bagi mereka azab yang menghinakan. (QS Al Hajj: 56-57) 9 Oktober 1967 - Sehari setelah ditangkap, Che Gue- vara dieksekusi di Bolivia. HARI LAHIR: Tansu Çiller, PM Turki (1946); Bagong Kussudiardja (1928-2004); Bob Nasu- tion, Tokoh Tinju (1937); Syamsudin Haris, Bima, NTB (1957); Imam Supriyanto, Jakarta (1965); David Cameron, PM Inggris (1966); Solusi yang Ditawarkan Presiden Dinilai Jelas dan Tegas CHAVEZ KEMBALI PIMPIN VENEZUELA - Presiden Hugo Chavez mengangkat pedang milik mantan pemimpin militer Venezuela Simon Bolivar saat merayakan kemenangannya dalam pemilu presiden, di balkon Istana Miraflores, Caracas, Minggu (7/10). Chavez kembali memenangkan pemilu presiden dengan jumlah suara 54 persen, mengalahkan saingannya Henrique Capriles. nant/reuters/jorge silva “Saya terus terang kaget de- ngan pidato Prersiden Yudho- yono yang begitu tegas malam ini (semalam-Red), sebab ja- rang-jarang Yudhoyono bicara setegas itu,” kata anggota Komi- si III DPR dari Partai Gerindra, Martin Hutabarat, yang dimintai komentarnya semalam. Martin merujuk pada sikap Presiden Yudhoyono yang me- nyatakan pengurusan kasus Simulator SIM ditangani oleh KPK, termasuk revisi UU KPK. Sikap ini, bagi Martin, telah menjawab tuntutan rakyat me- nyangkut penguatan KPK. Komentar yang sama juga di- sampaikan Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin. Menu- rutnya, sikap Presiden ini mele- gakan. “Ini melegakan. Itulah sikap yang ditunggu-tunggu masyarakat luas,” katanya. Meski begitu, Luk- man Hakim menyebut lebih baik jika Presiden Yudhoyono menyam- paikan hal itu lebih awal. Apresiasi juga datang dari Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. “Kami mengapre- siasi pidato Presiden Yudho- yono. Kami sepakat dan setu- ju dengan apa yang dikemu- kakan Presiden,” kata Bam- bang yang sebelumnya bersa- ma Ketua KPK Abraham Samad melakukan pertemuan dengan Presiden bersama Kapolri Jen- deral Pol Timur Pradopo. Sanjungan juga disampaikan Kapolri Jenderal Timur Prado- po, yang dengan berbesar hati mau menerima keputusan pre- siden. Menurut Bambang, sela- ma ini Kapolri juga telah memi- liki jasa besar bagi KPK. “Kami juga menghargai dan mengapre- siasi dengan sikap yang diambil Kapolri. Itu menunjukkan sosok Bersambung ke hal 19 u Jakarta, Pelita Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai perselisihan Polri-KPK, semalam, mendapat pujian dari berbagai pihak. Menurut mereka, pidato itu tegas, jelas dan seharusnya sudah disampaikan lebih cepat. PERJANJIAN DAMAI - Presiden Filipina Benigno Aquino berjabat tangan dengan Penasehat Presiden untuk Proses Perdamaian Teresita Quintos- Deles, usai pidatonya di depan televisi nasional di Istana Malacanang, Manila, Filipina, Minggu (7/10). Pemerintah Filipina dan pejuang Muslim telah menyepakati perjanjian perdamaian untuk Filipina bagian selatan yang bergejolak, seperti yang diumumkan oleh Aquino, Minggu. n ant/reuters/cheryl ravelo * Staf Akademik di University of Cali- fornia, Amerika Serikat dan Wakil Ketua Ikatan Ilmuwan Internasional Networking atau Jaringan Sel-sel Saraf di Otak Polri Tetap Tarik Penyidik 10 Oktober, Kompol Novel Tetap Diproses PIDATO PRESIDEN 1. Kasus Simulator SIM ditangani KPK, tapi kasus penyimpangan pengadaan barang di Polri ditangani Polri 2. Soal penyidik perlu diatur lebih jauh dalam PP Tapi KPK tidak boleh secara sepihak memutuskan status 3. Respon Polri terkait Kompol Novel tidak tepat, jangan ada motivasi lain, tapi setiap warga (WNI) termasuk penyidik berkedudukan sama di depan hukum, kalau melanggar hukum harus diproses 4. Tidak setuju revisi UU KPK untuk melemahkan KPK, tapi jangan juga upaya revisi langsung dianggap memperlemah KPK SURAT DARI AMERIKA SERIKAT Dr Taruna Ikrar *

Upload: taruna-ikrar

Post on 13-Apr-2017

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

SELASA | 9 Oktober 2012/23 Dzulqaidah 1433 H

HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771

www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.406 Tahun XXXVIII Harga Eceran Rp3.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

EKONOMI HAL 2 POLITIK HAL 3 JURNAL HAJI HAL 5

ASSALAMUALAIKUM

Peringatan Menkumham

M ENTERI Hukum dan HAM Amir Sjamsuddin, ketika me­lantik lima pejabat eselon II di lingkungan kementerian­nya, Kamis (4/10) pekan yang lalu mengingatkan selu­ruh jajarannya, agar dalam memberi pelayanan kepada masyarakat tidak dinodai dengan peraturan–peraturan

yang melanggar hukum. Amir Sjamsuddin mengatakan, Kementerian Hu­kum dan HAM telah dipilih oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi. Namun, kita masih saja mendengar laporan, pemberitaan media atau menyaksikan di layar TV bahwa masih ditemukan penyimpa­ngan–penyimpangan dalam pelayanan masyarakat di lingkungan Ke­menterian Hukum dan HAM. Antara lain pungutan liar dan hal­hal lain yang mengarah kepada perbuatan korupsi, kata Menkumham.

Kita ingin menggarisbawahi peringatan Menteri Hukum dan HAM itu. Se­bab, bagaimana mau menegakkan hukum, kalau kementerian yang terkait dengan pelayanan hukum masih terlilit masalah–masalah seperti itu. Pelaya­nan hukum yang diberikan, bisa saja dinodai, sehingga pelayanan hukum yang diberikan bisa menyimpang dari peraturan yang berlaku. Akibatnya, bisa terjadi masalah hukum dari pelayanan yang diberikan. Sudah tentu, justru akan merugikan masyarakat. Peringatan Menteri Hukum dan HAM itu, dengan demikian, merupakan bagian dari upaya penegakan hukum yang sebenarnya.

Kita bisa membayangkan, alangkah besar dampaknya, kalau seluruh pim­pinan aparat penegak hukum bersikap seperti itu. Tegaknya hukum di Indo­nesia, tidak berlebih kalau harus dimulai dari aparat penegak hukum sendiri. Jangan sampai masalah hukum justru lahir dari aparat penegak hukum, dise­babkan masih adanya penyimpangan–penyimpangan, antara lain pungutan liar atau hal–hal lain yang mengarah korupsi, yang tentunya terselip niat yang tidak baik. Sebab, kalau hal ini terjadi, tidak saja menodai aparat penegak hu­kum, tetapi juga menghasilkan produk hukum yang bisa bermasalah.

Karena itu, adalah harapan kita, peringatan Menteri Hukum dan HAM itu disampaikan kepada seluruh jajaran aparat penegak hukum yang lain, tidak saja dalam jajaran Kementerian Hukum dan HAM. Di Kepoli­sian, Kejaksaan Agung, dan juga di lingkungan peradilan; dimana ke­adilan hukum menjadi tuntutan masyarakat. Jangan sampai ada kesan, hukum hanya dapat diperoleh oleh yang punya uang, yang dapat me­menuhi pungutan liar, atau tindak lain yang koruptif.

Tidak berlebih, kalau kita berharap, agar seluruh jajaran aparat penegak hukum, di luar Kementerian Hukum dan HAM, juga bisa menjadi contoh model zona integritas, wilayah yang menuju bebas korupsi. Sebab, pe­negakan hukum yang adil dan benar adalah kunci penyelesaian segala per­soalan yang melilit bangsa ini. Bagaimana menegakkan disiplin masyara­kat, melindungi masyarakat yang lemah, kalau aparat penegak hukum kita rawan pungutan liar atau tindak korupstif lainnya. Produk hukumnya, akan tidak sesuai dengan kebenaran dan juga hati nurani. Keadilan hukum men­jadi hanya “mimpi”. Masyarakat bisa direpotkan oleh produk hukum yang prosesnya disertai pungli atau tindak koruptif lainnya. Inilah harapan kita. n

Mari Perkuat KPKPADA saat memulai gerakan Reformasi sekitar

15 tahun lalu, salah satu masalah yang menjadi fokus dan ruh perjuangan adalah memerangi ko­rupsi (istilah yang populer ialah KKN) yang diyaki­ni sebagai salah satu penyakit utama bangsa dan negara Indonesia. Salah satu produk yang dihasil­kan ialah kesadaran dan kemauan untuk meme­rangi korupsi di dalam masyarakat sipil. Sejumlah LSM yang mempromosikan perjuangan melawan

korupsi produk lain ialah UU Anti­Korupsi dan pembentukan KPK. Pada awalnya tampak perjuangan memerangi korupsi cukup berhasil, yang

terlihat pada peningkatan dalam Indeks Persepsi Korupsi yang cukup signifi­kan. Gebrakan KPK juga cukup baik dan masyarakat menaruh harapan pada KPK untuk memerangi korupsi yang sudah seperti kanker pada stadium lanjut.

Tetapi setelah beberapa pejabat tinggi dan anggota DPR masuk penjara, lalu muncul upaya untuk melemahkan KPK. Pertama, dengan mengaju­kan Antasari ke pengadilan dengan tuduhan pembunuhan yang belaka­ngan terkuak bahwa semua itu adalah rekayasa. Lalu muncul upaya untuk mengajukan Bibit Ryanto dan Chandra Hamzah ke muka pengadilan yang akhirnya gagal. Muncul juga upaya fraksi­fraksi di DPR untuk mengurangi kewenangan KPK dengan menghilangkan kewenangan dalam penuntutan.

Melihat upaya sistematis untuk melemahkan KPK, maka banyak pihak merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu dalam membantu dan memper­tahankan keberadaan KPK. Salah satu spanduk yang ditampilkan berbunyi: “Save KPK = Save Indonesia”. Itulah aspirasi banyak warga negara Indonesia.

KPK memerlukan penambahan personel khususnya tenaga penyidik. Hal itu tentu membutuhkan konsekuensi biaya termasuk untuk menambah ruang kerja. DPR sudah menyetujui anggaran tersebut pada tahun 2012, tetapi masih diberi tanda bintang sehingga belum bisa dicairkan. Terakhir adalah langkah Polri untuk menangkap Kompol Novel Baswedan terkait masalah pidana pada 2004. Novel adalah penyidik andalan KPK asal Polri yang menyatakan ingin ber­tahan di KPK. Dia adalah penyidik utama untuk kasus simulator SIM.

Kita perlu melihat beberapa negara sekeliling bagaimana mereka memperlakukan lembaga semacam KPK di sana. Di Hongkong, ICAC (In­dependent Commission Against Corruption) berdiri sejak 1974 dan diatur dalam UUD. Di Thailand, NACC berdiri sejak 1975 dan diatur dalam UUD. Di Malaysia, MACC berdiri sejak 1967 dan diatur dalam UUD. Di Singa­pura, CPIB berdiri sejak 1952 dan diatur dalam UUD. Di Filipina, lembaga semacam KPK berdiri sejak 1987 dan diatur dalam UUD. Dengan diatur dalam UUD, maka lembaga anti­korupsi itu bersifat permanen. Di bebe­rapa negara, kasus korupsi hanya ditangani oleh lembaga semacam KPK. Kepolisian dan Kejaksaan menangani kasus pidana di luar korupsi.

Personel KPK saat ini ± 900 orang. Sudah ada rencana penambahan per­sonel khususnya tenaga penyidik. Mari kita bandingkan dengan negara lain. Hongkong dengan penduduk 6.880.000 dan punya IPK 8,4 (jumlah koruptor lebih sedikit) punya personel sekitar 1.300 orang. Thailand juga punya ± 1.300 personel. Malaysia punya ± 2.600 personel dan akan ditambah menjadi 5.000 mulai tahun depan. Malaysia punya 19 kantor wilayah dan 32 kantor cabang.

Anggaran lembaga semacam KPK di beberapa negara cukup tinggi. Ada yang mencapai angka 0,5 persen PDB. Kalau angka itu kita pakai, maka un­tuk di Indonesia anggarannya bisa mencapai Rp650 triliun. Pada saat ini anggaran KPK per tahun mencapai angka Rp600­an miliar. Anggaran untuk pembangunan kantor baru KPK sekitar Rp125 miliar, sampai hari ini belum dihilangkan tanda bintangnya oleh DPR. Artinya, belum bisa dicairkan.

Dari fakta perbandingan dengan beberapa negara tetangga seperti di atas, seba­iknya dipastikan bahwa KPK bukan lembaga sementara tetapi lembaga permanen. Syukur kalau bisa diatur dalam UUD. Kewenangan penuntutan oleh KPK harus tetap dipertahankan. Personel KPK terutama tenaga penyidik perlu ditambah. Berarti di­perlukan tambahan ruang kerja. Untuk itu anggaran KPK perlu ditingkatkan.

Dalam kaitan perebutan KPK dan Polri terhadap kasus simulator SIM, pihak Polri perlu berlapang dada dan melepaskan penanganannya oleh KPK. Jelas bahwa penanganan oleh Polri akan menimbulkan konflik ke­pentingan. (Salahuddin Wahid, Pengasuh Pesantren Tebuireng)

PELITA HATI

Upaya Memajukan Neurosains Indonesia

Bersambung ke hal 19 u

Bersambung ke hal 19 u

OTAK merupakan per­mata dari mahko­ta tubuh manusia. Dengan kekuatan

dan keajaiban otak, manusia bisa menemukan berbagai hal yang dapat kita nikmati dewasa ini. Penemuan tersebut, mulai tingkat molekuler atau atom, pengobatan berbagai penyakit, penemuan berbagai teknolo­gi canggih, hingga kemampuan manusia menembus tata surya bahkan dimasa depan, galaksi.

Itu semua karena peran dari keajaiban otak manusia, se­bagai pusat intelijen, berpikir,

berkesadaran, berinovasi, juga atas fungsi otak sebagai pusat penerjemah pancaindera kita.

Bahkan semua sistem or­gan kita (seperti jantung, pernapa san, usus, ginjal, pa­ru­paru dan lain­lain) bera­da dalam kontrol dan regulasi sistem otak. Ilmu yang mem­

pelajari tentang berbagai fungsi otak dan manifestasinya dise­but Neurosains. Sehingga Neu­rosains mempunyai cakupan yang sangat luas, yaitu dari tingkat molekular, organ, tu­buh, psikologi, hingga sosial kemasyarakatan.

Berdasarkan luas dan men­

dasarnya peran Neurosains di atas, sehingga perlu upaya dalam menumbuhkan kesada­ran masyarakat akan penting­

Pra-Perjanjian Damai MILF dan Filipina

Wilayah Otonomi Bangsamoro Segera TerwujudManila, Pelita

Setelah berada dalam pusaran perang selama 40 tahun dan me­newaskan puluhan ribu orang, pemerintah Filipina dan pejuang Muslim Moro akhirnya membuat terobosan dengan menyepaka­ti pra­perjanjian damai untuk mengakhiri peperangan itu.

Presiden Filipina Benig­no Aquino III menyebutkan, “kerangka perjanjian” itu akan memberikan status otonomi di kawasan yang dihuni mayoritas Muslim di negara berpenduduk Kristen Katolik itu. Sebaliknya Kelompok Front Pembebasan Moro (MILF) akan menghenti­kan upaya pemberontakannya.

Perjanjian yang diumumkan pada Minggu (7/10) akan se­cara resmi diteken kedua pihak pada 15 Oktober di Manila, di dalamnya menyangkut sejum­

lah isu utama; di antara nya masalah kekuasaan pemerin­tahan, pendapatan dan kekhu­susan kawasan Muslim. Jika semua berjalan sesuai yang direncanakan, perjanjian damai secara final akan diteken pada 2016, yang bertepatan dengan enam tahun terakhir periode kekuasaan Aquino, kata salah seorang pejabat setempat kepa­da Associated Press.

“Kerangka perjanjian damai ini akan membuka jalan bagi perdamaian abadi di Minda nao,” kata Aquino, saat merujuk pada kawasan selatan ne gara itu yang berpenduduk mayoritas Mus­lim. “Ini berarti mereka yang me­megang senjata, akan menggu­nakan energinya untuk mengo­lah lahan, menjual produk, dan

Penyaluran Listrik Hadapi Banyak Kendala

TNI Pengawal Sejati Empat Pilar

Dirjen PHU Anggito: Kita Selalu Tingkatkan Pengawasan

JADWAL SHALATSelasa, 9 Oktober 2012

Dzuhur 11.47Ashar 14.48Maghrib 17.53Isya 19.03

Rabu, 10 Oktober 2012

Subuh 04.23

Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya

HIKMAHOrang Beramal Saleh

Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan be-ramal saleh ada di dalam surga yang penuh kenikmatan. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, maka bagi mereka azab yang menghinakan.

(QS Al Hajj: 56-57)

9 Oktober1967 - Sehari setelah ditangkap, Che Gue­vara dieksekusi di Bolivia.

HARI LAHIR: Tansu Çiller, PM Turki (1946); Bagong Kussudiardja (1928­2004); Bob Nasu­tion, Tokoh Tinju (1937); Syamsudin Haris, Bima, NTB (1957); Imam Supriyanto, Jakarta (1965); David Cameron, PM Inggris (1966);

Solusi yang Ditawarkan Presiden Dinilai Jelas dan Tegas

CHAVEZ KEMBALI PIMPIN VENEZUELA - Presiden Hugo Chavez mengangkat pedang milik mantan pemimpin militer Venezuela Simon Bolivar saat merayakan kemenangannya dalam pemilu presiden, di balkon Istana Miraflores, Caracas, Minggu (7/10). Chavez kembali memenangkan pemilu presiden dengan jumlah suara 54 persen, mengalahkan saingannya Henrique Capriles. nant/reuters/jorge silva

“Saya terus terang kaget de­ngan pidato Prersiden Yudho­yono yang begitu tegas malam ini (semalam­Red), sebab ja­rang­jarang Yudhoyono bicara setegas itu,” kata anggota Komi­si III DPR dari Partai Gerindra, Martin Hutabarat, yang dimintai komentarnya semalam.

Martin merujuk pada sikap Presiden Yudhoyono yang me­nyatakan pengurusan kasus Simulator SIM ditangani oleh KPK, termasuk revisi UU KPK. Sikap ini, bagi Martin, telah menjawab tuntutan rakyat me­nyangkut penguatan KPK.

Komentar yang sama juga di­sampaikan Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin. Menu­

rutnya, sikap Presiden ini mele­gakan. “Ini melegakan. Itulah sikap yang ditunggu­tunggu masyarakat luas,” katanya. Meski begitu, Luk­man Hakim menyebut lebih baik jika Presiden Yudhoyono menyam­paikan hal itu lebih awal.

Apresiasi juga datang dari Wakil Ketua KPK Bambang

Widjo janto. “Kami mengapre­siasi pidato Presiden Yudho­yono. Kami sepakat dan setu­ju dengan apa yang dikemu­kakan Presiden,” kata Bam­bang yang sebelumnya bersa­ma Ketua KPK Abraham Samad melakukan pertemuan dengan Pre siden bersama Kapolri Jen­deral Pol Timur Pradopo.

Sanjungan juga disampaikan Kapolri Jenderal Timur Prado­po, yang dengan berbesar hati

mau menerima keputusan pre­siden. Menurut Bambang, sela­ma ini Kapolri juga telah memi­liki jasa besar bagi KPK. “Kami juga menghargai dan mengapre­siasi dengan sikap yang diambil Kapolri. Itu menunjukkan sosok

Bersambung ke hal 19 u

Jakarta, Pelita Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

mengenai perselisihan Polri-KPK, semalam, men da pat pujian dari berbagai pihak. Menurut mereka, pidato itu tegas, jelas dan seharusnya sudah disampaikan lebih cepat.

PERJANJIAN DAMAI - Presiden Filipina Benigno Aquino berjabat tangan dengan Penasehat Presiden untuk Proses Perdamaian Teresita Quintos-Deles, usai pidatonya di depan televisi nasional di Istana Malacanang, Manila, Filipina, Minggu (7/10). Pemerintah Filipina dan pejuang Muslim telah menyepakati perjanjian perdamaian untuk Filipina bagian selatan yang bergejolak, seperti yang diumumkan oleh Aquino, Minggu. n ant/reuters/cheryl ravelo

* Staf Akademik di University of Cali-fornia, Amerika Serikat dan Wakil Ketua Ikatan Ilmuwan Internasional

Networking atau Jaringan Sel-sel Saraf di Otak

Polri Tetap Tarik Penyidik 10 Oktober, Kompol Novel Tetap Diproses

PIDATO PRESIDEN1. Kasus Simulator SIM ditangani KPK, tapi kasus

penyimpangan pengadaan barang di Polri ditangani Polri2. Soal penyidik perlu diatur lebih jauh dalam PP Tapi KPK

tidak boleh secara sepihak memutuskan status3. Respon Polri terkait Kompol Novel tidak tepat, jangan ada

motivasi lain, tapi setiap warga (WNI) termasuk penyidik berkedudukan sama di depan hukum, kalau melanggar hukum harus diproses

4. Tidak setuju revisi UU KPK untuk melemahkan KPK, tapi jangan juga upaya revisi langsung dianggap memperlemah KPK

SURAT DARIAMERIKA SERIKAT

Dr Taruna Ikrar *