neuropraxia

Upload: prima-krishna-dharmawan

Post on 12-Jul-2015

526 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Neuropraxia : Adalah tidak berfungsinya sistem saraf yang bersifat sementara tanpa terjadinya disrupsi fisik axon. Biasanya fungsi saraf akan kembali normal setelah 2 -4 minggu. penekanan/neuropraksi Axonotmesis : Adalah terjadinya disrupsi axon dan myelin. Jaringan ikat lunak sekitarn ya termasuk endoneurium intak. Terjadi degenerasi axon distal dan proksimal lokasi terjadinya trauma. Degenerasi distal dikenal sebagai degenerasi Wallerian. Axon akan memngalami rege nerasi dengan kecepatan 1mm/ hari. Secara bermakna fungsi akan kembali normal setelah 18 bulan. kerusakan sel saraf/axonotmesis Neurotmesis : Adalah terjadinya disrupsi axon dan endoneurial. Komponen kolagen perifer seperti epineurium dapat intak atau terjadi disrupsi. Degenerasi axonal terjadi pada distal dan proksimal segmen. Ini yg terparah inti saraf yg terputus/rusak/ neuronotmesis

POLA PATOLOGIS SARAF TEPI Patologi neuropati saraf tepi mengikuti tiga pola dasar : Degenerasi Wallerian, aksonopati distal, dan demielinasi segmental. Degenerasi Wallerian Badan sel neuronal memelihara akson melalui aliran aksoplasma. Bila akson terputus, maka bagian distalnya, termasuk selubung mielin, mengalami beberapa perubahan yang menyebabkan disintegrasi struktur serta degradasi kimia yang lengkap. Perubahan juga terjadi pada badan neuronal. Retikulum endoplasmik kasar mengalami disagregasi dan badan sel membulat. Sitoplasma mejadi lebih bening dan inti bergeser keperifer sel. Proses ini disebut khromatolisis sentral dan menunjukkan aktifasi sintesis protein dalam usaha meregenerasi akson. Protein sitoskeletal dan material lain menuju akson. Puntung proksimal memenjang 1-3 mm per hari. Sel Schwann didistal daerah yang putus berproliferasi dan membentuk mielin baru. Derajat regenerasi dan pemulihan tergantung berapa baik ujung-ujung yang putus bertemu dan pada luasnya cedera jaringan lunak serta jaringan parut sekitar area yang putus. Bila rekonstruksi tidak baik, proliferasi kolagen tidak terkontrol, prosesus sel Scwann dan pertumbuhan aksonal mengisi celah, membentuk neuroma traumatika. Degenerasi Wallerian semula dijelaskan pada aksotomi eksperimental. Neuropati yang khas disertai degenerasi Wallerian adalah yang disebabkan trauma, infark saraf tepi (mononeuropati diabetik, vaskulitis) dan infiltrasi neoplastik. Aksonopati Distal. Degenerasi akson dan mielin dimulai pertama pada bagian distal akson dan, bila abnormalitas menetap, akson mengalami dies back. Ini menyebabkan kehilangan sensori (stocking-glove) dan kelemahan yang khas didistal. Neurofilamen dan organel terkumpul di akson yang berdegenerasi (mungkin karena terhentinya aliran aksoplasma). Terkadang akson menjadi atrofi dan hancur. Aksonopati distal yang berat menyerupai degenerasi Wallerian. Pada tingkat lanjut, terjadi hilangnya akson yang bermielin. Beberapa neuropati klinis disebabkan obat-obatan dan racun industri seperti pestisida, akrilamid, fosfat organik, serta larutan industri, khas dengan aksonopati distal. Aksonopati distal diperkirakan disebabkan patologi badan neuronal berakibat ketidakmampuannya memenuhi kebutuhan metabolik akson. Ini menjelaskan mengapa kelaian dimulai dari bagian yang paling distal dari saraf, dan akson besar yang memiliki kebutuhan metabolik dan nutrisi lebih tinggi lebih parah terkena. Namun ini belum terlalu jelas. Sulit membayangkan badan neuronal yang relatif sangat kecil dapat memelihara kebutuhan metabolik

akson dengan massa yang besar. Selain itu badan sel tergantung pada akson distal serta sinapsnya untuk interaks trofik yang menjaganya tetap hidup dan berfungsi. Demielinasi Segmental Semula dijelaskan pada percobaan keracunan timbal, khas dengan hancur serta hilangnya mielin pada beberapa segmen. Akson tetap intak dan tidak ada perubahan pada badan sel. Hilangnya konduksi saltatori akibat demielinasi segmental mengakibatkan penurunan kecepatan konduksi serta terjadinya hambatan konduksi. Kelainan terjadi cepat namun reversibel karena sel Schwann membentuk mielin baru. Namun pada banyak kasus, demielinasi menyebabkan hilangnya akson dan defisit permanen. Sarafnya sendiri, pada demielinasi segmental, memperlihatkan akson yang tidak bermielin, regenerasi mielin yang tipis, onion bulbs, dan pada kasus berat, hilangnya akson. Kondisi mielin dapat dinilai dengan preparat berkas serabut pada saraf tepi dan dengan mikroskop elektron. Neuropati khas dengan demielinasi segmental termasuk neuropati inflamatori akut dan kronik, neuropati difteritik, leukodistrofi metakhromatik, dan kelainan Charcot-Marie. Formasi Onion Bulb adalah lapisan konsentrik prosesus sel Schwann dan kolagen sekitar akson. Proliferasi ini disebabkan dimielinasi segmental berulang serta regenerasi mielin dan dapat menyebabkan penebalan hebat saraf tepi (neuropati hipertrofik). Akson sentral sering mengalami demielinasi atau memiliki lapisan tipis mielin. Formasi onion bulb adalah pertanda histologis kelainan Charcot-Mariee-Tooth, namun juga tampak pada neuropati herediter lain (kelainan Dejerine-Sotta, kelainan Refsum), neuropati diabetik, dan pada neuropati demielinatif inflamatori kronik. Patologi neuropati saraf tepi berdampak pada kord spinal. Neuropati aksonal akut menyebabkan khromatolisis sentral. Neuropati aksonal dan aksonopati distal mengenai neuron bipoler ganglia akar dorsal menyebabkan degenerasi akson sentral neuron tsb. pada traktus grasilis dan kuneatus dari kord spinal. Lesi ini berhubungan dengan hilangnya sensasi posisi dan vibrasi serta ataksia sensori. Neuropati dapat diklasifikasikan berdasar perubahan patologis aksonal (degenerasi Wallerian dan aksonopati distal), demielinatif, atau campuran.

Ada beberapa penyebab neuropati saraf tepi. Antaranya cedera mendadak, tekanan berkepanjangan pada saraf neuropati menyebabkan kelemahan serta atrofi otot, hilangnya sensasi atau perubahan sensasi (nyeri, parestesia), dan kelemahan atau hilangnya refleks tendon

Nervus ulnaris berjalan medial arteri brakhialis di bagian atas lengan atas. Menembus tengah dariseptum intermuskularis di tengah lengan atas dan melanjutkan diri terus sampai ke siku di depan caputdari muskulus triseps. Di siku, nervus ini melewati lorong cubittal, celah yang terbentuk di antaraepicondilus humerus medial dan olekranon. Nervus ini berjalan di bawah kubah aponeurosis di antara 2caput dari muskulus fleksor carpi ulnaris dank e bawah di antara muskulus fleksor digitales supefisial danprofunda.Lima area berikut merupakan tempat-tempat potensial jebakan nervus ulnaris dalam perjalanannya kesitu dan setelah keluar dari siku.Penekanan atau penyempitan pada nervus radial pada tempat yang berbeda di sepanjang jalurnya yang dapat mengakibatkan denervasi pada otot extensor/supinator dan mati rasa atau parastesi dalam distribusi radial sensory nerve (RSN). Hasilnya dapat menhgkibatkan nyeri, weakness, anddysfunction.