naya murni: jurnal guru halaman 22-26

5
Naya Murni | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Operasi Bilangan Bulat 22 | ISSN : 2459-9743 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Operasi Bilangan Bulat di Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Negeri 7 Sekayu Naya Murni Kepala SD Negeri 6 Lumpatan, Kab. Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015 ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran tentang garis bilangan, mendeskripsikan/ menganalisa dampak penggunaan media belajar garis bilangan terhadap hasil belajar siswa, dan agar siswa terbiasa menyelesaikan soal-soal latihan dengan hasil belajar memuaskan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini difokuskan pada penerapan metode Demonstrasi tentang operasi hitung bilangan bulat di kelas V SDN 7 Sekayu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Siklus I kemampuan pemahaman materi operasi hitung bilangan bulat diperoleh rata-rata kelas sebesar 60 dengan persentase ketuntasan sebesar 42,85 persen, nilai kemampuan operasi bilangan bulat ini belum mencapai indikator keberhasilan. Pada siklus II diperoleh informasi bahwa hasil kemampuan operasi bilangan bulat diperoleh rata - rata kelas sebesar 72,5 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 71,42 persen nilai kemampuan menyelesaikan operasi bilangan bulat ini sudah mencapai indikator keberhasilan. Artinya siswa sudah mampu menyelesaikan operasi bilangan bulat. Sedangkan hasil observasi siswa pada siklus I menunjukkan rata-rata persentase seluruh indikator hasil observasi aktivitas siswa adalah sebesar 74,99 persen dengan kategori baik. Dan pada siklus II rata-rata persentase seluruh indikator hasil observasi aktivitas siswa adalah sebesar 92,34 persen dengan kategori sangat baik. Kata kunci: hasil belajar, operasi bilangan bulat, metode demonstrasi. A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Mempelajari Matematika sejauh ini masih banyak kendala dan acapkali menjadi momok yang menakutkan bagi siswa-siswa di Sekolah Dasar. Salah satunya yang terkait dengan pembelajaran di materi operasi bilangan bulat. Secara empiris ada banyak latar belakang dan penyebab dari munculnya kondisi ini, salah satu diantaranya adalah guru kurang maksimalkan penggunaan media belajar (alat peraga) dalam proses pembelajaran Matematika di kelas. Akibatnya, pembelajaran Matematika materi operasional bilangan bulat terutama penjumlahan bilangan bulat negatif dan bilangan bulat positif di kelas V SD Negeri 7 Sekayu, pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 lalu, ketuntasan belajarnya hanya mencapai 30 persen. Berdasarkan data ketuntasan belajar mata pelajaran Matematika kelas V di SD Negeri 7 Sekayu pada semester genap tahun 2013/2014 lalu itu memang menunjukkan hasil yang kurang memuaskan, karena dari 23 orang siswa di kelas V hanya 8 orang siswa yang memperoleh nilai 70, hal ini berarti partisipasi ketuntasan belajar mencapai 30 persen, padahal siswa dikatakan berhasil apabila tingkat penguasaan siswa minimal 70 persen dari jumlah siswa. Untuk mengatasi persoalan di atas dan dalam upaya meningkatkan hasil belajar materi operasi bilangan bulat di mata pelajaran Matematika pada siswa kelas V SD Negeri 7 Sekayu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode demonstrasi sebagai perlakuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tersebut. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut, apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada operasi bilangan bulat di kelas V SDN 7 Sekayu?

Upload: jurnal-guru

Post on 17-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran (www.e-jurnalguru.com)

TRANSCRIPT

  • Naya Murni | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Operasi Bilangan Bulat

    22 | ISSN : 2459-9743

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

    Materi Operasi Bilangan Bulat di Mata Pelajaran Matematika

    Melalui Metode Demonstrasi

    Pada Siswa Kelas V SD Negeri 7 Sekayu

    Naya Murni Kepala SD Negeri 6 Lumpatan, Kab. Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

    Diterima: 8 Mei 2015 Disetujui: 17 Mei 2015

    ABSTRAK

    Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran tentang

    garis bilangan, mendeskripsikan/ menganalisa dampak penggunaan media belajar garis bilangan

    terhadap hasil belajar siswa, dan agar siswa terbiasa menyelesaikan soal-soal latihan dengan hasil

    belajar memuaskan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

    kelas. Penelitian ini difokuskan pada penerapan metode Demonstrasi tentang operasi hitung bilangan

    bulat di kelas V SDN 7 Sekayu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Siklus I

    kemampuan pemahaman materi operasi hitung bilangan bulat diperoleh rata-rata kelas sebesar 60

    dengan persentase ketuntasan sebesar 42,85 persen, nilai kemampuan operasi bilangan bulat ini

    belum mencapai indikator keberhasilan. Pada siklus II diperoleh informasi bahwa hasil kemampuan

    operasi bilangan bulat diperoleh rata - rata kelas sebesar 72,5 dengan persentase ketuntasan belajar

    sebesar 71,42 persen nilai kemampuan menyelesaikan operasi bilangan bulat ini sudah mencapai

    indikator keberhasilan. Artinya siswa sudah mampu menyelesaikan operasi bilangan bulat.

    Sedangkan hasil observasi siswa pada siklus I menunjukkan rata-rata persentase seluruh indikator

    hasil observasi aktivitas siswa adalah sebesar 74,99 persen dengan kategori baik. Dan pada siklus II

    rata-rata persentase seluruh indikator hasil observasi aktivitas siswa adalah sebesar 92,34 persen

    dengan kategori sangat baik.

    Kata kunci: hasil belajar, operasi bilangan bulat, metode demonstrasi.

    A. Pendahuluan

    1. Latar Belakang

    Mempelajari Matematika sejauh ini masih

    banyak kendala dan acapkali menjadi momok

    yang menakutkan bagi siswa-siswa di Sekolah

    Dasar. Salah satunya yang terkait dengan

    pembelajaran di materi operasi bilangan bulat.

    Secara empiris ada banyak latar belakang dan

    penyebab dari munculnya kondisi ini, salah

    satu diantaranya adalah guru kurang

    maksimalkan penggunaan media belajar (alat

    peraga) dalam proses pembelajaran

    Matematika di kelas. Akibatnya, pembelajaran

    Matematika materi operasional bilangan bulat

    terutama penjumlahan bilangan bulat negatif

    dan bilangan bulat positif di kelas V SD Negeri 7

    Sekayu, pada semester genap tahun ajaran

    2013/2014 lalu, ketuntasan belajarnya hanya

    mencapai 30 persen.

    Berdasarkan data ketuntasan belajar mata

    pelajaran Matematika kelas V di SD Negeri 7

    Sekayu pada semester genap tahun 2013/2014

    lalu itu memang menunjukkan hasil yang

    kurang memuaskan, karena dari 23 orang

    siswa di kelas V hanya 8 orang siswa yang

    memperoleh nilai 70, hal ini berarti

    partisipasi ketuntasan belajar mencapai 30

    persen, padahal siswa dikatakan berhasil

    apabila tingkat penguasaan siswa minimal 70

    persen dari jumlah siswa.

    Untuk mengatasi persoalan di atas dan

    dalam upaya meningkatkan hasil belajar materi

    operasi bilangan bulat di mata pelajaran

    Matematika pada siswa kelas V SD Negeri 7

    Sekayu, maka penulis tertarik untuk melakukan

    penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

    metode demonstrasi sebagai perlakuan untuk

    meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

    tersebut.

    2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka

    dapat dirumuskan permasalahan sebagai

    berikut, apakah metode demonstrasi dapat

    meningkatkan hasil belajar matematika pada

    operasi bilangan bulat di kelas V SDN 7 Sekayu?

  • Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 22 - 26

    ISSN : 2459-9743 | 23

    3. Cara Pemecahan Masalah

    Cara pemecahan masalah adalah :

    a. Membuat RPP yang menggunakan metode

    demonstrasi.

    b. Membuat lembar pengamatn siswa untuk

    mengetahui kemampuan siswa dalam

    memahami materi operasional bilangan

    bulat.

    c. Mengukur pemahaman siswa tentang

    operasi bilangan bulat sesudah proses

    pembelajaran.

    4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    a. Tujuan dari penelitian ini adalah :

    1) Mendeskripsikan penggunaan media

    pembelajaran tentang garis bilangan.

    2) Mendeskripsikan/ menganalisa

    dampak penggunaan media belajar

    garis bilangan terhadap hasil belajar

    siswa.

    3) Agar siswa terbiasa menyelesaikan

    soal-soal latihan dengan hasil belajar

    memuaskan.

    b. Manfaat dari penelitian :

    1) Bagi siswa

    Dapat dijadikan acuan memperbaiki

    kualitas pembelajaran berupa

    peningkatan hasil belajar siswa

    khususnya materi pembelajaran

    operasional bilangan bulat tentang

    penjumlahan bilangan bulat positif

    dan negatif.

    2) Bagi guru

    a) Menambahkan wawasan guru

    tentang penggunaan media

    belajar atau alat peraga.

    b) Memudahkan penerapan konsep

    penjumlahan bilanagn bulat

    negatif dengan bilanagn bulat

    positif.

    c) Memungkinkan guru sevara aktif

    mengembangkan pengetahuan

    dan keterampilan.

    c. Bagi kepala sekolah

    Menjadi sumbangsih hasil penelitian bagi

    guru untuk meningkatkan kreatifitas guru

    secara efektif dan efisien demi kemajuan

    sekolah.

    B. Tinjauan Pustaka

    1. Hasil Belajar

    Hasil belajar adalah suatu puncak proses

    belajar. Hasil belajar tersebut terjadi berkat

    evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa

    dampak pengajaran dan dampak pengiring.

    Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru

    dan siswa (Dimyanti dan Mudjiono, 2009:20).

    Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku

    setelah mengikuti proses belajar mengajar

    sesuai dengan tujuan pendidikan (Purwanto,

    2011:54). Menurut Bloom dalam (Suprijono,

    2012:6) hasil belajar mencakup kemampuan

    kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar

    adalah perubahan perilaku secara keseluruhan

    bukan hanya salah satu aspek potensi

    kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran

    yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan

    sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat

    secara pragmenteris atau terpisah, melainkan

    komprehensif.

    2. Materi Operasi Bilangan Bulat

    Pada pembahasan bilangan cacah telah

    dikemukakan bahwa operasi penjumlahan dan

    perkalian pada bilangan cacah bersifat

    tertutup. Operasi pengurangan pada bilangan

    cacah dapat dilakukan hanya jika besar

    pengurangnya tidak melebihi besar bilangan

    yang dikurangi. Masalah timbul ketika

    pengurangnya lebih besar dari bilangan yang

    dikurangi. Tidak ada bilangan cacah c yang

    memenuhi 6 + c = 4. Pada operasi pengurangan, tidak ada bilangan cacah d yang

    memenuhi 4 6 = d. Jadi operasi

    pengurangan pada bilangan cacah bersifat tidak

    tertutup. Untuk mengatasi hal ini diperlukan

    sistem bilangan lain, yang disebut bilangan

    bulat.

    Untuk setiap bilangan cacah a selain 0

    (nol), diciptakan dua simbol, yaitu +a dan -

    a. Selanjutnya +a dnamakan positip a dan -

    a disebut negatip a. Dengan demikian

    terbentuk dua himpunan bilangan, yaitu {+1,

    +2, +3, +4, +5, } yang disebut himpunan

    bilangan bulat positip dan {-1, -2, -3, -4, -5,

    }.yang disebut himpunan bulat negatip. Dalam

    penulisan selanjutnya tanda + pada bilangan

    bulat positip boleh tidak dicantumkan,

    sehingga himpunan bilangan bulat positip

    menjadi {1, 2, 3, 4, 5, }. Penulisan 4

    misalnya, berarti +4.

    3. Metode Demonstrasi

    Ditinjau dari segi etimologi (bahasa)

    metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu

    methodos, yang terdiri dari kata metha

    yang berarti melalui atau melewati dan hodos

    yang berarti jalan atau cara.8 Maka metode

    mempunyai arti suatu jalan yang dilalui untuk

    mencapai tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa

    Indonesia, metode adalah cara kerja yang

    bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

    kegiatan guna mencapai apa yang telah

    ditentukan.

    Metode adalah cara yang digunakan untuk

    mengimplementasikan rencana yang sudah

    disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang

    telah disusun tercapai secara optimal. Metode

  • Naya Murni | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Operasi Bilangan Bulat

    24 | ISSN : 2459-9743

    digunakan untuk merealisasikan strategi yang

    telah ditetapkan. Metode dalam sistem

    pembelajaran memegang peranan yang sangat

    penting. Keberhasilan implementasi

    pembelajaran sangat tergantung pada cara

    guru menggunakan metode pembelajaran.

    Suatu strategi pembelajaran dapat

    diimplementasikan melalui penggunaan

    metode pembelajaran.

    Metode mengajar adalah cara yang

    digunakan oleh guru dalam mengadakan

    hubungan dengan peserta didik pada saat

    berlangsungnya pengajaran. Peranan metode

    mengajar sebagai alat untuk menciptakan

    proses belajar dan mengajar. Melalui metode

    diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar

    peserta didik sehubungan dengan kegiatan

    mengajar guru. Terciptanya interaksi edukatif

    ini, guru berperan sebagai penggerak dan

    pembimbing. Sedangkan peserta didik

    berperan sebagai penerima atau yang

    dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan

    lebih baik jika peserta didik banyak aktif

    dibandingkan dengan guru. Metode mengajar

    yang baik adalah metode yang dapat

    menumbuhkan kegiatan belajar peserta didik.

    C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

    1. Hasil penelitian

    Penelitian dilaksanakan di kelas 5 SDN 7

    Sekayu. Peneltian ini yang dilakukan pada 2

    siklus pada pelajaran Mtematika tentang

    operasi bilangan bulat. Waktu yang digunakan

    untuk setiap kali pertemuan adalah 70 menit.

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

    dari pembelajaran siklus pertama hingga yang

    kedua menunjukkan adanya perubahan baik

    pada diri siswa, hasil belajar maupun aktivitas

    siswa. Perolehan hasil belajar yang dicapai

    siswa sebanyak 2 siklus untuk materi operasi

    bilangan bulat dengan KKM 70.

    Dari data pada siklus I menunjukkan

    bahwa walaupun hasil rata-rata kelas mencapai

    nilai 60 ternyata masih ada siswa yang belum

    tuntas karena mendapatkan nilai di bawah

    KKM. Siswa yang mendapat nilai 100 dan 90

    tidak ada, siswa yang mendapat nilai 80 hanya

    4 orang (14,28%), siswa yang mendapat nilai

    70 sebanyak 8 orang (28,57%), siswa yang

    mendapatkan nilai 60 sebanyak 4 orang

    (14,28%), siswa yang mendapatkan nilai 50

    sebanyak 9 orang (32,14%), siswa yang

    mendapatkan nilai 40 sebanyak 2 orang

    (7,14%), siswa yang mendapatkan nilai 30

    sebanyak 1 orang (3,57%),. Berdasarkan hasil

    yang dicapai tersebut maka siswa yang

    mencapai ketuntasan belajar sebanyak 12

    orang yaitu sekitar 42,85%. Sedangkan yang

    tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 16

    orang yaitu sekitar 57,14%.

    Dari data pada siklus II menunjukkan

    kenaikan yang cukup siginifikan yaitu hasil

    rata-rata kelas mencapai nilai 72,5 % dimana

    Siswa yang mendapat nilai 100 sebanyak 1

    orang (3,57%), siswa yang mendapat nilai 90

    sebanyak 4 orang (14,28%), siswa yang

    mendapat nilai 80 sebanyak 9 orang (32,14%),

    siswa yang mendapatkan nilai 70 sebanyak 6

    orang (21,42%), siswa yang mendapatkan nilai

    60 sebanyak 4 orang (14,28%), siswa yang

    mendapatkan nilai 50 sebanyak 3 orang

    (10,71%), dan siswa yang mendapatkan nilai

    40 sebanyak 1 oarang (3,57%). Dari data nilai

    siklus II dapat ditarik kesimpulan bahwa

    proses perbaikan pelajaran matematika

    dengan materi tentang operasi bilangan bulat

    ini sudah dapat dikatakan berhasil dan

    mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

    yaitu 20 orang (71,42%). Jadi proses

    pembelajaran ini sudah tidak perlu diadakan

    perbaikan lagi.

    Grafik 1

    Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

    Berdasarkan hasil observasi diperoleh

    hasil bahwa perlu diadakannya perbaikan

    pembelajaran di setiap siklus. Setelah

    melaksanakan proses pembelajaran dua siklus

    untuk materi tentang operasi bilangan bulat

    maka terdapat temuan sebagai berikut:

    Selama pelajaran pada siklus 1 peneliti

    tidak menggunakan hanya menggunakan

    metode ceramah dan tanya jawab. Dengan cara

    belajar tersebut siswa didik menjadi lebih cepat

    bosan dan hasil yang diperoleh juga tidak

    begitu baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai

    ulangan siklus 1, dimana nilai yang diperoleh

    siswa masih banyak < 70. Selain itu, proses

    pembelajaran kurang menarik dilihat dari hasil

    obervasi yang dilakukan terhadap aspek yang

    diamati terutama bekerja sama dalam

    kelompok hanya 19 siswa dari 28 siswa

    (67,85%) yang aktif, selain itu mendengarkan/

    memperhatikan penjelasan guru hanya 20

  • Jurnal Nasional Pendidikan dan Manajemen Pembelajaran | JurnalGuru Volume I, No. 1, Mei Juni (2015): 22 - 26

    ISSN : 2459-9743 | 25

    siswa dari 28 siswa (71,42%) yang

    memperhatikan penjelasan guru. Dan dalam

    menanggapi pertanyaa/ ide juga hanya 20

    siswa dari 28 siswa (71,42%) masih banyak

    yang perlu aspek yang perlu diperbaiki pada

    siklus berikutnya.

    Sedangkan pada siklus II dimana peneliti

    menggunakan media peraga, para siswa

    menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran

    dan juga memahami materi pelajaran yang

    diajarkan. Hal ini mempengaruhi hasil nilai

    ulangan pada siklus II ini, dimana nilai rata

    rata siswa lebih meningkat menjadi 70 dan

    terdapat 20 dari 28 siswa yang mendapat nilai

    diatas 70.

    Dengan menggunakan metode

    demonstrasi siswa menjadi lebih aktif dan

    menguasai materi pembelajaran lebih bagus

    bila dibandingkan dengan siklus sebelumnya.

    Berikut diagram hasil aktivitas siswa pada

    siklus I dan siklus II:

    Grafik 2

    Hasil Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II

    2. Pembahasan

    Berdasarkan hasil obervasi dan refleksi

    selama proses pembelajaran tentang operasi

    bilangan bulat bawah dengan menerapkan

    metode demonstrasi menjadi lebih aktif dalam

    mengikuti proses pemebalajaran dan siswa

    lebih menguasai materi pembelajaran yang

    disampaikan. Perkembangan hasil yang

    diperoleh dari tiap siklus. Selama proses

    pembelajaran, aktifitas guru kurang menarik

    minat dan perhatian siswa. Dengan metode

    ceramah guru terlalu banyak memberikan

    penjelasan tanpa memberikan menggunakan

    media peraga apapun, guru kurang

    memberikan kesempatan kepada siswa untuk

    terlibat dalam proses pembelajaran akibatnya

    proses pembelajaran kurang berhasil. Siswa

    hanya diam mendengarkan penjelasan guru.

    Aktifitas dan kreatifitas siswa kurang terpacu,

    siswa kurang terlibat dalam proses

    pembelajaran dan kurang diberi latihan.

    Hasil pembelajaran pada siklus II

    ditunjukkan sebagai berikut proses kegiatan

    belajar mengajar berbeda dengan siklus I. Guru

    tidak hanya menerangkan dengan

    menggunakan metode ceramah, tetapi juga

    dengan menerapkan metode demonstrasi.

    Siswa diberi latihan-latihan dan dalam

    mendemonstrasikan alat peraga difokuskan

    pada anak yang daya serapnya rendah,

    tujuannya agar meningkatkan daya ingatnya.

    Metode dan Media yang digunakan lebih

    konkrit sehingga siswa menjadi terlihat lebih

    aktif. Guru hanya memancing siswa dengan

    beragam pertanyaan sesuai gambar yang

    disajikan, sehingga siswa termotivasi untuk

    mengutarakan pendapatnya dan memudahkan

    bagi siswa untuk memahami materi tentang

    operasi bilangan bulat. Hal ini berpengarauh

    pada hasil yang diperoleh untuk rata-rata kelas

    lebih meningkat dari siklus sebelumnya yaitu

    mencapai 72,5. Dengan demikian kegiatan

    perbaikan ini sesuai dengan rencana. Hal ini

    menunjukkan bahwa pembelajaran sudah

    dapat dikatakan berhasil

    D. Kesimpulan dan Saran

    1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dapat

    disimpulkan bahwa :

    a. Siklus I kemampuan pemahaman materi

    operasi hitung bilangan bulat diperoleh

    rata rata kelas sebesar 60 dengan

    persentase ketuntasan sebesar 42,85%,

    nilai kemampuan operasi bilangan bulat

    ini belum mencapai indikator

    keberhasilan.

    b. Pada siklus II diperoleh informasi bahwa

    hasil kemampuan operasi bilangan bulat

    diperoleh rata - rata kelas sebesar 72,5

    dengan persentase ketuntasan belajar

    sebesar 71,42% nilai kemampuan

    menyelesaikan operasi bilangan bulat ini

    sudah mencapai indikator keberhasilan

    artinya siswa sudah mampu

    menyelesaikan operasi bilangan bulat.

    c. Sedangkan hasil observasi siswa pada

    siklus I menunjukkan rata - rata

    persentase seluruh indikator hasil

    observasi aktivitas siswa adalah sebesar

    74,99% dengan kategori baik. Dan pada

    siklus II rata - rata persentase seluruh

    indikator hasil observasi aktivitas siswa

    adalah sebesar 92,34% dengan kategori

    sangat baik.

  • Naya Murni | Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Operasi Bilangan Bulat

    26 | ISSN : 2459-9743

    2. Saran

    Sehubungan dengan hasil yang telah

    dicapai dalam penelitian ini, peneliti

    memberikan saran sebagai berikut:

    a. Kepada siswa, agar mengerti akan

    pentingnya belajar kelompok, dapat

    saling berinteraksi dalam kelompok dan

    dapat meningkatkan hasil belajar.

    b. Kepada guru agar memperbaiki kinerja

    guru, meningkatkan kualitas

    pembelajaran, dan meningkatkan

    profesionalisme guru salsah satunya

    dengan menggunakan metode

    demonstrasi.

    c. Kepada sekolah agar dapat

    meningkatkan kualitas dan mutu

    sekolah melalui peningkatan hasil

    belajar peserta didik dan kinerja guru.

    Daftar Pustaka

    Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian. Jakarta:

    Rineka Cipta.

    Barto. 2005. Penilian Hasil Belajar Dan

    Pembelajaran. Surabaya: Surabaya

    University Press.

    Mendikbud RI. 1996. Kurikulum Pendidikan

    Dasar: GBPP Mata Pelajaran Bahasa

    Indonesia untuk SD. Jakarta: Depdikbud.

    Mendiknas RI. 2006. Standar Isi untuk Satuan

    Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

    Depdiknas.

    Rofi'uddin, A.. 1998. Rancangan Penelitian

    Tindakan. Malang: IKIP Malang.

    Sutrisno, B. 2001. Terampil Berhitung

    Matematika Untuk SD Kelas II. Surabaya:

    Erlangga.

    Tim Bina Karya Guru. 2006. Bina Bahasa

    Indonesia. Jakarta: Erlangga

    Waluyo, H.J. 1991. Teori dan Apresiasi. Jakarta:

    Erlangga.

    Wardhani, I., & Wihardit, K. 2008. Penelitian

    Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas

    Terbuka.

    Wibowo, M.E. 2008. Silabus Tematik Kelas II.

    Jakarta: Departemen Pendidikan

    Nasional RI.