natrium benzene

10
Minuman ringan kemasan palstik pada umumnya menggunakan Bahan Tambahan Makanan berupa pengawet dan pemanis. Minuman ringan ini banyak menggunakan pengawet Natrium Benzoat dan pemanis buatan. Pengawet Natrium Benzoat digunakan tujuannya manghambat atau memperlambat proses permentasi dan pengasaman. Pemanis digunakan untuk menambah rasa manis. Penggunaan pengawet Natrium benzoat pada minuman ringan dapat menyebabkan kanker karena Natrium Benzoat bersifat akumulatif. Begitu juga dengan penggunaan pemanis menimbulkan efek yang merugikan dalam tubuh karena dalam jangka panjang dapat juga menyebabkan kanker. Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan Natrium Benzoat dan pemanis buatan pada minuman ringan kemasan plastik

Upload: dyvia-rosa-lumbanstone

Post on 11-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Laporan

TRANSCRIPT

Minuman ringan kemasan palstik pada umumnya menggunakan Bahan Tambahan Makanan berupa pengawet dan pemanis. Minuman ringan ini banyak menggunakan pengawet Natrium Benzoat dan pemanis buatan. Pengawet Natrium Benzoat digunakan tujuannya manghambat atau memperlambat proses permentasi dan pengasaman. Pemanis digunakan untuk menambah rasa manis. Penggunaan pengawet Natrium benzoat pada minuman ringan dapat menyebabkan kanker karena Natrium Benzoat bersifat akumulatif. Begitu juga dengan penggunaan pemanis menimbulkan efek yang merugikan dalam tubuh karena dalam jangka panjang dapat juga menyebabkan kanker. Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan Natrium Benzoat dan pemanis buatan pada minuman ringan kemasan plastik apakah penggunaannya memenuhi syarat sesuai dengan Permenkes No. 722/Menkes/Per/IV/1998/Tentang Bahan Tambahan Makanan. Berdasarkan Hasil Penelitian ini Penggunaan Natrium Benzoat pada minuman ringan kemasan plastik memenuhi syarat yaitu paling tinggi 443 mg/kg karena penggunaan maksimum Natrium Benzoat menurut Permenkes No. 722/Menkes/Per/IV/1998/Tentang Bahan Tambahan Makanan adalah 600 mg/kg. Penggunaan pemanis yaitu sakarin dan siklamat pada minuman ringan juga masih memenuhi syarat sesuai dengan Permenkes No. 722/Menkes/Per/IV/1998/Tentang Bahan Tambahan Makanan yaitu kadar tertingi siklamat adalah 1,7393 dan sakarin adalah 67,75 mg/kg. Namun dalam pelabelan minuman ringan yang menggunakan pemanis buatan belum semua memenuhi syarat. Melihat kenyataan diatas maka perlu pengetahuan bagi masyarakat bahaya dalam penggunaan Bahan Tambahan Makanan bagi masyarakat dan produsen minuman ringan. Dan perlunya lebih ditingkatkan lagi pengawasan makanan dan minuman ringan yang beredar oleh Balai POM.

Keywords:PemanisMinuman ringan kemasan palstik pada umumnya menggunakan Bahan Tambahan Makanan berupa pengawet dan pemanis. Minuman ringan ini banyak menggunakan pengawet Natrium Benzoat dan pemanis buatan. Pengawet Natrium Benzoat digunakan tujuannya manghambat atau memperlambat proses permentasi dan pengasaman. Pemanis digunakan untuk menambah rasa manis. Penggunaan pengawet Natrium benzoat pada minuman ringan dapat menyebabkan kanker karena Natrium Benzoat bersifat akumulatif. Begitu juga dengan penggunaan pemanis menimbulkan efek yang merugikan dalam tubuh karena dalam jangka panjang dapat juga menyebabkan kanker. Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan Natrium Benzoat dan pemanis buatan pada minuman ringan kemasan plastik apakah penggunaannya memenuhi syarat sesuai dengan Permenkes No. 722/Menkes/Per/IV/1998/Tentang Bahan Tambahan Makanan. Berdasarkan Hasil Penelitian ini Penggunaan Natrium Benzoat pada minuman ringan kemasan plastik memenuhi syarat yaitu paling tinggi 443 mg/kg karena penggunaan maksimum Natrium Benzoat menurut Permenkes No. 722/Menkes/Per/IV/1998/Tentang Bahan Tambahan Makanan adalah 600 mg/kg. Penggunaan pemanis yaitu sakarin dan siklamat pada minuman ringan juga masih memenuhi syarat sesuai dengan Permenkes No. 722/Menkes/Per/IV/1998/Tentang Bahan Tambahan Makanan yaitu kadar tertingi siklamat adalah 1,7393 dan sakarin adalah 67,75 mg/kg. Namun dalam pelabelan minuman ringan yang menggunakan pemanis buatan belum semua memenuhi syarat. Melihat kenyataan diatas maka perlu pengetahuan bagi masyarakat bahaya dalam penggunaan Bahan Tambahan Makanan bagi masyarakat dan produsen minuman ringan. Dan perlunya lebih ditingkatkan lagi pengawasan makanan dan minuman ringan yang beredar oleh Balai POM.Minuman Ringan Kemasan Plastik

III. MANFAAT dan keberadaan 1. Manfaat a. Sebagai bahan pengawet yang digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman seperti jus buah, kecap, margarin, mentega, makanan ringan, sambal, saus salad, saus tomat, selai, sirup buah dan lainnya. b. Sebagai anti mikroba yang optimum pada pH 2,5 - 4,0. c. Menghambat pertumbuhan kapang dan khamir. 2. Keberadaan Secara alami ialah terdapat pada buah-buahan dan sayuran. Misalnya seperti pada apel, cengkeh, cranberry (sejenis buah berry yang digunakan untuk membuat agar-agar dan saus), kayu manis, dan lain-lain. IV. DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN NATRIUM BENZOAT berlebih BAGI TUBUH manusia Penggunaan natrium benzoat sebagai pengawet dalam minuman dan makanan harus mengikuti takaran yang dibenarkan. Penggunaan pengawet yang diizinkan dan takaran yang benar diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap konsumen dan kemungkinan penggunaan zat yang mengandung bahaya. Hak konsumen atas keamanan dan keselamatan terhadap barang yang dikonsumsi harus dihormati oleh produsen. Lama dan seringnya mengonsumsi makanan dengan pengawet kemungkinan menimbulkan terjadinya akumulasi zat-zat tertentu yang bisa memicu reaksi yang menyebabkan sakit. Adapun dampak negatif dari penggunaan natrium benzoat berlebih pada tubuh manusia adalah sebagai berikut. 1. Penggunaan pengawet natrium benzoat dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus/SLE). 2. Efek samping lain yang bisa timbul adalah edema (bengkak) akibat dari retensi (tertahannya cairan di dalam tubuh) dan bias juga karena naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma akibat pengikatan air oleh natrium. 3. Dapat menyebabkan kanker karena natrium benzoat berperan sebagai agen karsinogenik. Misalnya saja pada minuman berisotonik dimana vitamin C (ascorbic acid) yang ditambahkan dalam minuman isotonik akan bereaksi dengan natrium benzoat menghasilkan benzen. Benzen tersebut dikenal sebagai polutan udara dan dapat menyebabkan kanker. 4.Untuk asam benzoat dan natrium benzoat bisa menimbulkan reaksi alergi dan penyakit saraf. 5.Berdasarkan penelitian Badan Pangan Dunia (FAO), konsumsi benzoat yang berlebihan pada tikus akan menyebabkan kematian dengan gejala-gejala hiperaktif, sariawan, kencing terus-menerus serta penurunan berat badan. 6. Sebagai tambahan, dalam riset yang dilakukan oleh Sheffield University di Inggris terhadap bahan pengawet makanan dan minuman yang umum digunakan, menyatakan bahwa natrium benzoat diperkirakan dapat merusak DNA. Hal ini dikemukakan oleh Pete Piper (professor bidang biologi molekuler dan bioteknologi) yang telah meneliti natrium benzoat sejak 1999. Ia pernah menguji natrium benzoat pada sel ragi yang hidup, yang akhirnya menemukan bahwa substansi tersebut (natrium benzoat) dapat merusak DNA mitokondria pada ragi. Di dalam tubuh, mitokondria berfungsi menyerap oksigen untuk menghasilkan energi. Dan bila dirusak, seperti terjadi pada sejumlah kondisi pada saat sakit, maka sel mulai mengalami kegagalan fungsi yang sangat serius. Sehingga di dalam tubuh akan terjadi kerusakan DNA di dalam mitokondria. v. PENANGGULANGAN TERHADAP DAMPAK PEMAKAIAN NATRIUM BENZOAT Semakin banyaknya isu terhadap bahaya bahan pengawet khususnya natrium benzoat menjadikan konsumen lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan, dan lebih memilih bahan-bahan alami yang aman bagi kesehatan. Konsumsi terhadap makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet natrium benzoat hendaknya memperhatikan besarnya kadar natrium benzoat yang terdapat dalam produk. Produk yang telah memiliki ijin dari badan kesehatan makanan yang dinilai lebih memberikan jaminan kelayakan untuk dikonsumsi. Konsumsi yang terlalu sering sebaiknya dihindari karena akan menimbulkan penumpukan bahan pengawet di dalam tubuh. VI. LANGKAH - lANGKAH MEMILIH MAKANAN YANG AMAN DIKONSUMSI Berikut adalah beberapa cara untuk mengetahui aman atau tidaknya suatu produk makanan, yaitu : 1. Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. Snack, kerupuk, mie, es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan telah ditambahi zat pewarna yang tidak aman. Demikian juga dengan warna daging sapi olahan yang warnanya tetap merah, sama dengan daging segarnya. 2. Mencicipi rasanya. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, semisal sangat gurih dan membuat lidah bergetar. 3. Perhatikan kualitas makanan tersebut, apakah masih segar, atau malah sudah berjamur yang bisa menyebabkan keracunan. Makanan yang sudah berjamur menandakan proses pengawetan tidak berjalan sempurna, atau makanan tersebut sudah kadaluwarsa. 4. Mencium aromanya. Bau apek atau tengik pertanda makanan tersebut sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikroorganisme. 5.Amati komposisinya. Bacalah dengan teliti adakah kandungan bahan-bahan makanan tambahan yang berbahaya. 6. Kriteria aman itu bervariasi. Aman buat satu orang belum tentu aman buat yang lainnya. Pada beberapa orang bahan pengawet tertentu dapat menimbulkan reaksi alergi.

Make Money at :http://bit.ly/copy_win

Manfaat :

Sebagai bahan pengawet yang digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman seperti jus buah, kecap, margarin, mentega, makanan ringan, sambal, saus salad, saus tomat, selai, sirup buah dan lainnya.Sebagai anti mikroba yang optimum pada pH 2,5 - 4,0.Menghambat pertumbuhan kapang dan khamir.

Dampak negative penggunaan natrium benzoate:Penggunaan pengawet natrium benzoat dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus/SLE).Efek samping lain yang bisa timbul adalah edema (bengkak) akibat dari retensi (tertahannya cairan di dalam tubuh) dan bias juga karena naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma akibat pengikatan air oleh natrium.Dapat menyebabkan kanker karena natrium benzoat berperan sebagai agen karsinogenik. Misalnya saja pada minuman berisotonik dimana vitamin C (ascorbic acid) yang ditambahkan dalam minuman isotonik akan bereaksi dengan natrium benzoat menghasilkan benzen. Benzen tersebut dikenal sebagai polutan udara dan dapat menyebabkan kanker.Untuk asam benzoat dan natrium benzoat bisa menimbulkan reaksi alergi dan penyakit saraf.Berdasarkan penelitian Badan Pangan Dunia (FAO), konsumsi benzoat yang berlebihan pada tikus akan menyebabkan kematian dengan gejala-gejala hiperaktif, sariawan, kencing terus-menerus serta penurunan berat badan.6. Sebagai tambahan, dalam riset yang dilakukan oleh Sheffield University di Inggris terhadap bahan pengawet makanan dan minuman yang umum digunakan, menyatakan bahwa natrium benzoat diperkirakan dapat merusak DNA. Hal ini dikemukakan oleh Pete Piper (professor bidang biologi molekuler dan bioteknologi) yang telah meneliti natrium benzoat sejak 1999. Ia pernah menguji natrium benzoat pada sel ragi yang hidup, yang akhirnya menemukan bahwa substansi tersebut (natrium benzoat) dapat merusak DNA mitokondria pada ragi. Di dalam tubuh, mitokondria berfungsi menyerap oksigen untuk menghasilkan energi. Dan bila dirusak, seperti terjadi pada sejumlah kondisi pada saat sakit, maka sel mulai mengalami kegagalan fungsi yang sangat serius. Sehingga di dalam tubuh akan terjadi kerusakan DNA di dalam mitokondria.