keseimbangan natrium fix!

Upload: ayu-widhaningtyas

Post on 03-Apr-2018

320 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    1/22

    MAKALAH

    FARMAKOTERAPI RENAL DAN KARDIOVASKULER

    KESEIMBANGAN NATRIUM

    Disusun oleh : Kelompok 1 FKK 2009

    Aditya Putra FA/08370

    Afina Muharridotussilmi FA/08414

    Alfiani Husna Amalia FA/08430

    Alphita Laksmi Dewanti FA/08270

    Amanda Lia Heriza FA/08421

    Anindya Rahmawati FA/08349

    Anissa Ayu Puspita FA/08449

    Annisa Rahmah FA/08378

    Atika Dalili A FA/08379

    Ayu Prehaningrum FA/08374

    Ayu Widhaningtyas FA/08440

    Bernadine Amanda N FA/08428

    Budi Setiawan FA/08244

    Christanti Litani P.P FA/08432

    Deamon Sakaraga FA/08283

    Delvy Salfita FA/08272

    Deni Krisnamurti FA/08263

    Dewa Ayu Putu Satrya D. FA/08314

    FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2012

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    2/22

    PENDAHULUAN

    Cairan tubuh atau interstitial fluid adalah cairan suspensi sel di dalam tubuh yang

    memiliki fungsi fisiologis tertentu. Cairan tubuh merupakan komponen penting bagi cairan

    ekstraseluler, termasuk plasma darah dan cairan transeluler.

    Konsumsi cairan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh manusia

    adalah 1 ml air untuk setiap 1 kkal konsumsi energi tubuh atau dapat juga diketahui berdasarkan

    estimasi total jumlah air yang keluar dari dalam tubuh. Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan

    kehilangan 2.5 L cairan per harinya. Sekitar 1.5 L cairan tubuh keluar melalui urin, 500 ml

    melalui keluarnya keringat, 400 ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses respirasi

    (pernafasan) dan 100 ml keluar bersama denganfeces (tinja). Sehingga berdasarkan estimasi ini,

    konsumsi antara 8-10 gelas (1 gelas = 240 ml) biasanya dijadikan sebagai pedoman dalampemenuhan kebutuhan cairan 1 gelas per harinya (Irawan, 2007).

    Gangguan Keseimbangan Air dan Elektrolit

    Ganggguan keseimbangan elektrolit umumnya berhubungan dengan ketidakseimbangan

    natrium. Ketidakseimbangan elektrolit umumnya disebabkan oleh pemasukan dan pengeluaran

    natrium yang tidak seimbang. (Unit Pendidikan Kedokteran- Pengembangan Keprofesian

    Berkelanjutan FKUI, 2007).

    Regulasi Natrium

    Natrium merupakan kation yang paling banyak terdapat di luar sel (ekstraselular).

    Pemasukan natrium ke dalam tubuh paling banyak adalah melalui makanan atau ditambahkan di

    dalam makanan. Sebagian besar makanan mengandung natrium secara alami. Selain itu,

    pemasukan natrium juga dapat melalui pemberian larutan elektrolit seperti oralit, infuse RL dan

    lain-lain.

    Natrium berperan dalam regulasi air di dalam tubuh. Ginjal dan beberapa hormon

    memegang peranan penting dalam keseimbangan natrium dan air. Contohnya adalah hormone

    ADH (antidiuretic hormone). Hormon ini dan persepsi haus merupakan faktor primer dalam

    regulasi air dalam tubuh.

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    3/22

    Gambar 1. Regulasi persepsi haus dan sekresi ADH

    Untuk regulasi dari natriumnya sendiri sangat bervariasi tergantung dengan volume ion

    yang bersirkulasi di dalam darah. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi regulasi natrium

    di dalam tubuh. Untuk penjelasan yang lebih singkat dan sederhana, lihat gambar berikut ini.

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    4/22

    Gambar 2. Mekanisme natriuretik dan antinatriuretik sederhana

    Regulasi natrium di dalam tubuh terjadi melalui dua mekanisme, yaitu natriuretik dan

    antinatriuretik. Mekanisme natriuretik terjadi apabila extracellular fluid volume (ECFV)

    mengalami peningkatan. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan produksi hormon atrial

    natriuretic peptide (ANP) yang merupakan hormon utama dalam mekanisme natriuretik, dan

    peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah ini akan menyebabkan peningkatan renal

    interstitial hydrostatic pressure (RIHP) dan juga peningkatan produksi kinin dan prostaglandin.

    Kedua hal ini mengakibatkan reabsorpsi dari natrium di tubulus menurun sehingga ion natrium

    dapat dikeluarkan dari tubuh.

    Untuk mekanisme antinatriuretik, sistem utamanya adalah sistem renin-angiotensin-

    aldosteron, efferent renal sympathetic nerve activity (ERSNA), dan filtration fraction (FF).

    Ketiga sistem ini terstimulasi oleh adanya penurunan tekanan darah akibat penurunan ECFV.

    Stimulasi dari ketiga sistem ini akan mengakibatkan peningkatan reabsorpsi natrium dalam

    tubulus meningkat.

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    5/22

    A. HIPERNATREMIAEpidemiologi

    Angka kejadian hipernatremia sekitar 1%, dengan kematian akibat hipernatremia sekitar

    40%-70%. Hipernatremia paling sering terjadi pada usia lanjut. Pada orang tua biasanya rasa

    haus lebih lambat terbentuk dan tidak begitu kuat dibandingkan dengan anak muda. Usia lanjut

    yang hanya mampu berbaring di tempat tidur saja atau yang mengalami demensia (pilkun),

    mungkin tidak mampu untuk mendapatkan cukup air walaupun saraf-saraf hausnya masih

    berfungsi. Selain itu, pada usia lanjut, kemampuan ginjal untuk memekatkan air kemih mulai

    berkurang, sehingga tidak dapat menahan air dengan baik. Orang tua yang minum diuretik, yang

    memaksa ginjal mengeluarkan lebih banyak air, memiliki resiko untuk menderita hipernatremia,

    terutama jika cuaca panas atau jika mereka sakit dan tidak minum cukup air.

    Patofisiologi Hipernatremia

    Hipernatremia adalah suatu keadaan dengan defisit cairan relatif, dalam kata lain

    merupakan keadaan hipertonisitas, atau hiperosmolalitas. Etiologi dari hipernatremia adalah:

    1. Adanya defisit cairan tubuh akibat ekskresi air yang melebihi ekskresi natrium. Sepertipada pengeluaran keringat, insesible water loss, diare osmotik akibat pemberian laktulosa

    atau sorbitol

    2. Asupan air yang kurang, pada pasien dengan gangguan pusat rasa haus di hipotalamusakibat tumor dan gangguan vaskuler

    3. Penambahan natrium yang berlebihan, seperti pada koreksi asidosis dengan bikarbonat,atau pemberian natrium yang berlebihan

    4. Masuknya air tanpa elektrolit ke dalam sel, misalnya setelah latihan fisik berat.Keadaan hipernatremia akan membuat cairan intraseluler keluar ke ekstraseluler untuk

    menyeimbangkan osmolalitas cairan ekstrasel. Hal ini akan membuat terjadinya pengkerutan sel,dan bila terjadi pada sel saraf sistem saraf pusat, maka akan menimbulkan disfungsi kognitif,

    seperti lemah, bingung, sampai kejang.

    Hipernatremia didefinisikan sebagai keadaaan dimana natrium dalam serum >145mmol/L

    yang disebabkan oleh deficit air relative dan merupakan system pertahanan utama tubuh

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    6/22

    terhadap rasa haus. Oleh karena itu keadaan ini lebih banyak ditemukan pada pasien yang tidak

    mampu menambah asupan air mereka. Penyebab hipernatremia dapat dikelompokkan menjadi

    kategori berikut sesuai dengan status volume penderita :

    1. Hipovalemia (jumlah Natrium lebih rendah dengan kehilangan air lebih banyak daripadakehilangan Na

    +).

    2. Normovalemia (jumlah Natrium normal tetapi terjadi kehilangan air).3. Hipervolemia (jumlah Na+ meningkat).

    Penilaian status volume penderita serta penentuan kadar natrium dalam urin penderita

    merupakan bagian penting dalam pendekatan diagnostic hipernatremia.

    Hipernatremia dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti :

    1. Pra bedah Dehidrasi dengan kehilangan air melebihi kehilangan Na+, misal kehilangan

    gastrointestinal tanpa asupan cairan.

    Diabetes tak-terkontrol yang menyebabkan diuresis osmotik. Sebab-sebab jarang lain (hiperaldosteronisme primer, diabetes insipidus sentral). Dapat

    terjadi setelah pem-bedahan saraf atau trauma otak.

    2. Pasca bedah Penggantian cairan yang tidak benar di mana NaCl 0,9% diberikan melebihi kehilangan

    Na+. Banyak kehilangan cairan diare dan luka bakar menyebabkan dehidrasi

    hipoosmolar, dan tanpa rasa haus normal atau asupan oral, penggantian cairan dengan

    normal saline saja tidak sesuai.

    Pasien yang telah mendapat sejumlah besar cairan iv yang mengandung salin (larutanRinger laktat atau Hartmann, koloid atau NaCl 0,9%) dan telah diberikan diuretik untuk

    edema dapat mengalami hipernatremia.

    Diabetes insipidus nefrogenik setelah obstruksi saluran kemih mereda. Fungsi tubuliginjal rusak oleh obstruksi kronik dan kemampuan pemekatan urin dapat hilang secara

    menetap. Kehilangan air yang melebihi kehilangan Na+ pada situasi ini menjurus ke

    hipernatremia jika pasien tidak mendapat cukup air.

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    7/22

    Resiko-resiko yang dapat timbul apabila terjadi hipernatremia :

    1. Kelebihan Na+ bisa menyebabkan kegaduhan mental atau coma karena dehidrasi selularyang disebabkan penyu-sutan sel otak. Ruptur vena sekunder dan perdarahan subaraknoid

    bisa terjadi. Kemungkinan ini terjadi kecil, kecuali jika Na+

    > 158 mmol/L.

    2. Hipernatremia derajat ringan biasanya bukan suatu bahaya, tetapi defisiensi air yangmelandasi serta hipovolemia dapat mengakibatkan komplikasi vaskular yang disebabkan

    sirkulasi lamban dari darah yang kental. Insufisiensi serebral dan koroner paling mungkin

    terjadi, dengan kemungkinan gagal ginjal jika volume sirkulasi tidak cepat dipulihkan.

    Ciri-ciri Hipernatremia

    Selalu menunjukkan dehidrasi seluler Pada kebanyakan kasus, penyebab adalah net water loss. Overloading natrium (Meylon) juga bisa menjadi penyebab Lebih sering pada bayi dan lansia. Pada lansia gejala belum terlihat sebelum kadar > 160

    mmol/L

    Pada hipernatremia akut (terjadi dalam beberapa jam), laju penurunan yg dianjurkan 1mmol/L/jam. Pada hipernatremia kronis, laju koreksi adalah 0.5 mmol/L/jam untuk

    mencegah edema serebral. Lebih tepatnya adalah 10 mmol/L/24jam.

    Kebutuhan obligatorik (rumatan) juga harus ditambahkan. Sebagai contoh volume untukkoreksi 2.1 L dan rumatan 1.5 L maka dalam sehari diberikan 3.6 L atau 150 ml/jam.

    Diagnosis H ipernatremia

    Diagnosis ditegakkan bila natrium palsma meningkat secara akut dengan nilai di atas 155

    mEq/L dan berakibat fatal bila diatas 185 mEq/L. Berdasarkan klinis dapat kita temui letargi,

    lemas, twitching, kejang dan akhirnya koma. Untuk menentukan etiologi, selain pengukurannatrium serum, perlu dilakukan pengukuran natrium urin dan dilakukan penilaian untuk

    osmolalitas urin. ( lihat Tabel 1 )

    Tatalaksana Terapi H ipernatremia

    Terapi Non Farmakologi

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    8/22

    Terapi non farmakologi pasien penderita hipernatremia biasanya diawali dengan

    pemberian larutan infus normal saline 0,9%. Setelah kesetimbangan hemodinamik tercapai, dan

    volume cairan intravaskular sudah kembali normal, untuk mengembalikan kekurangan air yang

    hilang dapat diganti dengan larutan dextrose 5% atau larutan saline 0,45 %. Pasien penderita

    hipernatremia dianjurkan untuk diet natrium (2000mg/hari).

    >20 mM 20 mM

    Sumber: Patric Davey. At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga; 2005 : hal 238

    Pendekatan Diagnosis

    Status Volume?

    Hipovalemia Normovalemia Hipervalemia

    H2 Na

    H2 NaH2 Na

    Na+

    urin

    Na

    +

    urin

    Kehilangan melalui

    ginjal:

    Diuretik

    Pasca-obstruksi

    Diuresis osmotik

    Kehilangan di luar

    ginjal:

    Keringat

    Luka bakar

    Diare

    Fistula

    Penambahan Natrium:

    NaCl hipertonis

    Dialisis hipertonis

    Sindrom Cushing

    Kehilangan melalui

    ginjal:

    Diabetes Insipidus

    Rangsang haus yang

    terganggu

    Kehilangan di luar ginjal:

    Kehilangan tidak disadari

    melalui kulit

    Kehilangan melalui saluran

    pernapasan

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    9/22

    Tujuan dari manajemen dalam hipernatremia yaitu :

    1. Mengetahui gejala yang terjadi2. Identifikasi penyebab yang mendasari terjadinya hypernatremia3. Koreksi gangguan volume4. koreksi hipertonisitas

    Diperlukan kehati-hatian dalam mengoreksi hipertonisitas untuk menurunkan serum

    natrium dan osmolalitas plasma dengan penggantian air bebas, baik secara oral atau secara

    parenteral. Tingkat koreksi natrium tergantung pada seberapa akut hipernatremia dan pada

    beratnya gejala.

    Hipernatremia gejala akut harus diobati dengan cepat. Hipernatremia kronis,

    bagaimanapun, harus dikoreksi lebih lambat karena risiko edema otak selama pengobatan. Otak

    menyesuaikan dan meringankan hipernatremia kronis dengan meningkatkan konten intraselular

    osmolytes organik. Jika tonisitas ekstraselular cepat turun, air akan bergerak ke dalam sel otak,

    menghasilkan edema otak (herniasi, defisit neurologis permanen, mielinolisis).

    Terapi Farmakologi

    1. Memperbaiki natrium serum pada tingkat awal 1-2 mEq / L / jam2. Pengobatan hipernatremia hipovolemik harus dimulai dengan salin 0.9 %.3. Setelah stabilitas hemodinamik dipulihkan dan volume intravaskular diganti, defisit air

    bebas dapat diganti dengan dekstrosa 5% atau 0,45% saline solution.

    4. Pergantian 50% dari defisit air dihitung selama 12-24 jam pertama5. Mengganti defisit yang tersisa selama 24 jam berikutnya6. Melakukan pengukuran elektrolit serum dan urin setiap jam 1-27. Lakukan pemeriksaan neurologis serial dan menurunkan laju koreksi dengan perbaikan

    gejala

    8. Tingkat koreksi harus sekitar 1 mEq/L/jam untuk hipernatremia yang berkembangselama beberapa jam dan 0,5 mEq/ L/ jam untuk hipernatremia yang berkembang lebih

    lambat.

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    10/22

    9. Jika terjadi defisit volume dan hipernatremia , volume intravaskular harus dikembalikandengan natrium klorida isotonik sebelum pemberian air bebas.

    10.Pasien dengan DI biasanya diobati dengan desmopressin intranasal,mulai dengan 10 mcg /hari dan dititrasi sesuai kebutuhan, biasanya sampai 10 mcg dua kali sehari-hari.

    11.Pasien dengan nephrogenic DI harus mengurangi volume ECF mereka denganthiazide diuretik dan pembatasan diet sodium (2.000 mg/hari), yang

    sering mengurangi volume urin sebanyak 50%.

    12.Pasien dengan kelebihan natrium harus ditangani dengan diuretik loop(Furosemide, 20-40mg IV setiap 6 jam) dan dekstrosa 5%pada tingkat yang

    natrium serum menurun sekitar 0,5 jam mEq / L / atau, jika hipernatremia berkembang

    pesat, 1 mEq / L / jam.

    13.Pasien dengan hypernatremia sebagian besar sudah berusia lanjut. Hal ini dapat disebabkankarena DI ( diabetes insipidus ) , keracunan garam, atau karena perubahan status mental akut,

    maka serum natrium harus dikoreksi perlahan (dengan tidak lebih dari 10 meq / L per hari).

    Perkiraan cairan pengganti

    Defisit TBW pada pasien hypernatremia yang perlu diganti dapat diperkirakan dengan

    menggunakan rumus rumus berikut:

    Serum [Na]

    Water deficit = Current TBW x ( - 1)

    140

    TBW = berat (kg) x faktor koreksi

    Faktor koreksi

    Anak-anak: 0,6 Nonelderly pria: 0,6 Nonelderlyperempuan: 0,5 Lansia laki-laki: 0,5 Lansia perempuan: 0,45

    Persamaan 2: Perubahan serum Na+

    = (infusate Na+

    - Na serum+)

    (TBW + 1)

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    11/22

    Persamaan 3: Perubahan serum Na+

    = ([infusate Na+ +

    K+ infusate]

    - Na serum+)

    (TBW + 1)

    Persamaan 2 memungkinkan untuk perkiraan 1 L setiap infusate pada konsentrasi Na+

    serum.

    Persamaan 3 memungkinkan untuk perkiraan 1 L setiap infusate mengandung Na+

    dan

    K+

    pada+

    Na serum.

    Isi infusates umum dan Na+

    meliputi:

    5% dekstrosa dalam air (D 5 W): 0 mmol / L 0,2% natrium klorida dalam dekstrosa 5% dalam air (D 5 2ns): 34 mmol / L 0,45% natrium klorida dalam air (0.45NS): 77 mmol / L Larutan ringer laktat: 130 mmol / L 0,9% natrium klorida dalam air (0.9NS): 154 mmol / L

    Monitoring

    Pada pasien dengan kehilangan cairan yang banyak , seperti dengan hiperglikemia

    dan glukosuria atau diabetes insipidus nefrogenik, natrium serum harus diukur kira-kira

    setiap empat jam selama terapi pada hari pertama untuk menentukan apakah penggantian cairan

    benar.

    Pada pasien tanpa kehilangan cairan banyak , pemantauan dapat dilakukan lebih

    lama. Salah satu caranya adalah dengan mengukur natrium serum pada setiap enam jam untuk

    menilai respon awal dan, jika kadar serum natrium sudah pada tingkat yang diinginkan, setiap

    8 sampai 12 jam sesudahnya sampai hipernatremia tersebut sebagian besar telah diperbaiki.

    Contoh Kasus

    Contoh 1

    - Prolonged hipernatremia- Anak dengan BB 10 kg- Serum (Na +) = 165 mEq/L- BB 10 Kg maka TBW = 0,6 * 10 = 6- Infus yang digunakan 5 % dextrose in water

    Change in serum (Na) = infusate Na-serum

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    12/22

    Total body water+1

    = (0-165)

    (6+1)

    = -23,57 mEq/L per 1 L

    -infus Goal rate = -12 mEq/L/24 hrs maka : -12/-23,57 = 0,5 L/24 jam

    Hipernatremia akut terjadi dalam periode < 48 jam dan dikoreksi secara tepat (1-2mEq/jam)

    Jika hipernatremi dikuti dengan hiperglikemia dengan diabetes hati-hati ketikamenggunakan cairan terapi. Penggunaan insulin yang tepat akan membantuuntuk koreksi.

    Obat-obat yang digunakan untuk meningkatkan ekresi Na adalahHCT : < 6 bulan : 2-3 mg/kgBB/hari oral dengan dosis

    > 6 bulan : 2 mg/kgBB/hari oral dosis terbagi

    Desmopresin : 3 bln-12 thn :5-30 mcg/ hari intranas

    Contoh 2

    Pria 76 tahun dengan penurunan kesadaran, selaput lendir kering, turgor kulit kurang,

    demam,takipnea dan tekanan darah 142/82 mmHg tanpa perubahan ortostatik. Kadar natrium

    serum 168 mmol per liter, dan berat badan 68 kg. Ditegakkan diagnosis hipernatremia yang

    disebabkan oleh deplesi air murni akibat kehilangan air insensible. Infus KAEN 4A ( Na+

    30, Cl-

    30 mmol/L) direncanakan. Tatalaksana koreksi Na+ dalam 24 jam untuk menurunkan sampai

    158 mmol/L, dengan harapan kesadaran membaik. Berapa jumlah dan laju pemberian KAEN 4A

    yang dibutuhkan?

    Total body water (TBW)

    a. pada anak = 0,6b. pada wanita dan laki-laki muda = 0,6 dan 0,5

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    13/22

    c. pada wanita dan laiki-laki tua = 0,5 dan 0,45

    change in serum (Na) = infusate Na-serum

    Total body water+1

    30168

    60%BB+ 1

    - 138 =

    (60% x 68) + 1

    -138 = -3.2

    41.80

    Artinya 1 L KAEN 4A akan menurunkan Na+

    plasma sebanyak kira-kira 3.2 mmol/L.

    Tujuan terapi adalah menurunkan kadar natrium serum sebesar kira-kira 10 mmol per liter dalam

    24 jam. Oleh karena itu, dibutuhkan 3 liter KAEN 4A ( 10 : 3.2). Dengan 1.5 liter ditambahkan

    untuk mengganti kebutuhan rumatan, total diberikan 4.5 liter dalam 24 jam berikutnya.

    Catatan: hipernatremia selalu menunjukkan dehidrasi.

    B. HIPONATREMIAEpidemiologi

    Sebanyak lebih dari 21 % pasien di rumah sakit mengalami hipokalemia. Tingkat

    kejadian hiponatremia pada pria dan wanita kurang lebih sama, meskipun hiponatremia pasca

    operasi tampaknya lebih umum pada wanita menstruant. Hiponatremia paling sering terjadi pada

    usia ekstrem, yaitu pada kelompok usia yang kurang mampu untuk mengekspresikan rasa haus

    dan kurang mampu mengatur asupan cairan secara mandiri. Misalnya pada bayi atau lanjut usia.

    Patofisiologi H iponatremia

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    14/22

    Hiponatremia didefinisikan sebagai konsentrasi natrium dalam serum berkisar antara

    135-145 mmol/l.

    Penyebab Hiponatremia

    Konsentrasi natirum serum adalah perbandingan yang sederhana, natrium (dalam

    milimol) air (dalam liter) dan hiponatremia dapat terdiri dari dua-duanya karena hilangnya ion

    natrium atau retensi air.

    Kehilangan natriumNatrium adalah kation utama dalam ekstraselular dan berperan penting dalam menjaga

    keseimbangan volume dan tekanan darah, melalui pengaturan osmolalitas pergerakan pasif

    dari air. Jadi ketika penurunan natrium terjadi, air hilang dengannya, memberikan gambaran

    klinik yang menandakan berkurangnya kompartemen ECF. Penurunan natrium utama harus

    selalu dipertimbangkan jika hanya menjadi keluar; kegagalan untuk melakukannya dapat

    menghasilkan hal yang fatal.

    Retensi airRetensi air dalam kompartemen tubuh menurunkan konstituen dalam ruang ekstraselular

    termasuk natrium, menyebabkan hiponatremia. Retensi air terjadi lebih banyak terjadi

    daripada kehilangan natrium, dan dimana tidak terdapat bukti dari kehilangan air dari

    riwayat atau pemeriksaan, retensi air sebagai mekanisme menjadi tidak tentu.

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    15/22

    a. Retensi AirPenyebab hiponatremia yang disebabkan retensi air ditunjukkan pada gambar 1.

    Retensi air biasanya dihasilkan dari kerusakan ekskresi air dan jarangnya pemasukan air.

    Kebanyakan pasien yang hiponatremia karena retensi air disebut sindrom antidiuresis

    yang tidak wajar (SIAD). SIAD terjadi dalam beberapa kondisi, misalnya infeksi,

    malignan, penyakit dada dan trauma; juga bisa disebabkan karena obat. SIAD dihasilkan

    dari ketidakwajaran sekresi AVP, di mana konsentrasi AVP berubah-ubah antara 0 dan 5

    pmol/l disebabkan perubahan osmolalitas, SIAD yang tinggi (non-osmolalitas) dapat

    terlihat meningkat (hingga 500 pmol). Stimulus non osmotik yang sangat kuat termasuk

    hipovolemi dan hipotensi, muntah, hipoglikemi dan nyeri. Frekuensi SIAD terjadi secara

    kecil menyebar prevalensinya pada stimulus tersebut. AVP mempunyai efek lain pada

    tubuh dari pengaturan air oleh ginjal (tabel 1).

    b. KehilanganNatriumPenyebab hiponatremia ditunjukkan pada gambar 1. Berkurangnya natrium sangat

    jarang dan terjadi ketika kehilangan natrium secara patologik, bisa dari pencernaan atau

    urin. Kehilangan Na dari penceranaan meliputi diare dan muntah, pada pasien dengan

    http://1.bp.blogspot.com/-aby3LHHiUqU/Ttm_13PEaeI/AAAAAAAAAFk/6KKVfYhmbbM/s1600/2.jpg
  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    16/22

    penyakit usus besar, kehilangan Na mungkin dapat sangat parah. Kehilangan dari urin

    mungkin dihasilkan oleh defisiensi mineralkortikoid (terutama aldosteron) atau dari obat

    antagonis aldosteron.

    Dimulainya semua hal tersebut, kehilangan natirum diikuti oleh kehilangan air

    dan konsentrasi natrium serum. Ketika kehilangan air dan natrium berlanjut,

    berkurangnya natrium dan volume darah menstimulasi sekresi AVP non osmotik, selain

    pengaturan mekanisme osmotik. Peningkatan sekresi AVP disebabkan retensi air

    sehingga pasien menjadi hiponatremia. Alasan lain mengapa berkurngnya natrium

    isotonic dalam air karena hanya digantikan oleh air.

    Dari indikasi di atas, ketika berkurangnya Natrium secara signifikan terjadi,

    memberikan gambaran klinik berupa berkurangnya ECF dan volume darah. Dalam

    hiponatremia dengan gambaran berkurangnya natrium berupa berkurangnya air.

    c. Berkurangnya NatriumTidak semua pasien dengan berkurangnya natrium adalah hiponatremia. Pasien

    dengan kehilangan diuresi osmotic mungkin menjadi hipernatremia jika kehilangan air

    melebihi kehilangan natrium. Ancaman berkurangnya natrium juga terdapat pada pasien

    http://4.bp.blogspot.com/-_1Y0LoXu5T0/Ttm_6_CyqqI/AAAAAAAAAFs/ZUnBRlhXAcc/s1600/1.jpg
  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    17/22

    dengan konsentrasi serum normal. Ringkasnya, konsentrasi natrium serum tidak

    menyediakan informasi tentang berkurangnya natrium.

    Penyebab hiponatremi pada anak adalah hiponatremi yang didapat di rumahsakit.

    Bisa disebabkan oleh penggunaan cairan hipotonik yang berlebihan, pelepasan ADH

    yang berlebihan yang banyak terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit baik yang

    disebabkan karena respon normal terhadap rangsangan hemodinamik dan/atau

    rangsangan osmotik. ADH juga disekresikan sebagai respon terhadap nyeri, mual,

    muntah, dan penggunaan obat-obat tertentu seperti morphine.

    Penggunaan cairan hipotonoksaat ADH dalam sirkulasi dapat menyebabkan

    retensi cairan bebas sehingga menyebabkan hiponatremi. Dalam kondisi tertentu, sekresi

    ADH terjadi bahkan saat osmolaritas serum rendah atau normal, yang kita kenal dengan

    istilah Syndrom of in Appropriate ADHSecretion (SIADH). Penyebab lain yaitu kondisi

    yang menyebabkan meningkatnya total cairan tubuh seperti sirosis, gagal jantung,

    sindrom nefrotis.

    http://4.bp.blogspot.com/-mcO9YT9qnRQ/Ttm_9ve7GWI/AAAAAAAAAF8/r7TM4DEjgAc/s1600/4.jpg
  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    18/22

    Pseudohiponatremia

    Hiponatremia kadang dilaporkan pada pasien dengan hiperprotei natremia atau

    hiperlidpidemia. Pada pasien seperti itu, peningkatan jumlah protein atau lipoprotein menduduki

    protein plasma lebih dari biasanya, dan kehilangan air. Natrium dan elektrolit lain

    didistribusikan hanya dalam air, dan pasien ini mempunyai konsentrasi natrium yang normal

    dalam plasmanya. Sehingga, beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran instrument

    analitik konsentrasi natrium dalam total volume plasma, dan tidak mengambil sejumlah air yang

    menempati total plasma volume daripada normal. Pseudohiponatremia harus diduga jika terdapat

    ketidaksesuaian antara kadar pada hiponatremia dan gejala yang mungkin disebabkan

    berkurangnya konsentrasi natrium. Osmolalitas serum normal pasien dengan hiponatremia,

    sehingga diduga sebagai pseudohiponatremia. Hal ini dapat dicari dengan menghitung rentang

    osmolal, dan perbedaan antara pengukuran osmolalitas dan menghitung osmolalitas.

    http://2.bp.blogspot.com/-J-nDRQd8mCk/Ttm_8BHeJVI/AAAAAAAAAF0/aKxO6cvhZbw/s1600/3.jpg
  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    19/22

    Diagnosis H iponatremia

    Diagnosis ditegakkan bila natrium dibawah 135 mmol/L. Berdasarkan klinis, hal yang

    penting kita tentukan adalah hiponatremia akut yang ditandai dengan gejala kesadaran yang

    menurun dan kejang. Sedangkan hiponateremia kronik ditandai dengan mengantuk dan lemas

    saja, bahkan tanpa gejala. Dan untuk menentukan penyebab hiponatremia, perlu dilakukan

    pemeriksaan osmolalitas serum, penilaian status Extracelluler Volume (ECV) dan natrium urin.

    ECV diukur menggunakan perangkat laboratorium. Secara langsung, ECV diukur dengan

    menggunakan zat kontras, dan diberi label dengan inulin, manitol dan sorbitol.

    Pada pasien dengan osmolalitas plasma normal atau meningkat (disebut

    pseudohyponatremia), ion-selektif elektroda telah digunakan untuk langsung mengukur

    konsentrasi plasma air natrium. Elektroda ini, bagaimanapun, memiliki akurasi variabel. Sebagai

    contoh, banyak dari elektroda mencairkan 1:100 spesimen serum, yang akan menghasilkan

    cairan yang lebih besar dari air plasma.Misalkan air plasma (dengan konsentrasi natrium normal

    150 meq / L) merupakan 80 persen dari plasma pada pasien dengan hiperlipidemia. Dalam

    pengaturan ini, setiap liter plasma berisi 120 meq natrium. Jika ini sekarang diencerkan sampai

    volume total 100 L, akan ada hanya 120 meq yang hadir natrium dan, mengoreksi untuk

    pengenceran, konsentrasi natrium diukur akan muncul berkurang pada 120 meq / L. Elektroda

    lain secara langsung mengukur konsentrasi natrium tanpa pengenceran. Tingkat palsu rendahmasih dapat diperoleh pada pasien dengan hiperlipidemia, mengapa ini terjadi belum dipahami

    dengan baik.

    Sebagai alternatif, kandungan air plasma pada pasien dengan hiperlipidemia atau

    hyperproteinemia dapat diperkirakan dari rumus berikut :

    Plasma kadar air, persen = 99,1 - (0,1 x L) - (0,07 x P)

    di mana L dan P mengacu pada lipid total dan konsentrasi protein dalam g / L, masing-masing.

    Osmolalitas urin - Pada pasien dengan hiponatremia dan osmolalitas plasma rendah,

    osmolalitas urin dapat digunakan untuk membedakan antara gangguan ekskresi air (yang hadir di

    hampir semua kasus) dan polidipsia primer, di mana ekskresi air normal tetapi asupan begitu

    tinggi yang melebihi kapasitas ekskretoris. Respon normal terhadap hiponatremia (yang

    diselenggarakan dalam polidipsia primer) adalah untuk sepenuhnya menekan sekresi ADH,

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    20/22

    sehingga ekskresi urin maksimal encer dengan osmolalitas bawah 100 mosmol / kg dan berat

    jenis 1,003. Nilai di atas tingkat ini menunjukkan ketidakmampuan untuk normal

    mengekskresikan air bebas yang umumnya karena sekresi lanjutan dari ADH. Kebanyakan

    pasien hyponatremic memiliki penurunan relatif ditandai dengan pengenceran urin yang cukup

    untuk mempertahankan osmolalitas urin pada 300 mosmol / kg atau lebih.

    Tatalaksana Terapi H iponatremia

    Terapi Farmakologi

    Umumnya terapi farmakologi yang diberikan pada pasien hiponatremia adalah golongan-

    golongan obat berikut:

    1. DiuretikPada pasien hiponatremia terjadi volume air dalam tubuh yang tinggi yang apabila tidak

    ditangani dapat menyebabkan pembengkakan pada sel sel syaraf. Sehingga golongan diuretic

    digunakan untuk meningkatkan eksresi air.

    Obat yang digunakan terutama golongan High-ceiling diuretic, misalnya Furosemide (Lasix),

    yang bekerja di ansa henle asenden

    2. AntibiotikBeberapa antibiotik dapat mempengaruhi kerja ADH (Antidiuretic Hormon) di ginjal.

    misalnya demeclocycline (Declomycin) menyebabkan desensitisasi distal tubulus renal

    terhadap aksi ADH

    3. Arginine Vasopressine Antagonists (AVP antagonist)

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    21/22

    Golongan ini merupakan antagonis dari vasopressin / ADH. Beberapa penelitian

    membuktikan obat-obat golongan ini meningkatkan eksresi air dan mengembalikan kadar

    natrium plasma pada pasien hiponatremia.

    Contoh obat golongan ini adalah Conivaptan (Vaprisol) yang merupakan antagonis arginine

    vasopressin digunakan pada pasien dengan euvolemic atau hypervolemic hiponatremia. Dan

    Tolvaptan (Samsca) yang merupakan antagonis selektif pada reseptor vasopressin.

    Terapi Non-farmakologi

    Pengatasan gangguan ketidakseimbangan elektrolit natrium dalam tubuh, dalam hal ini

    adalah kekurangan elektrolit natrium (hiponatremia), dapat dibagi ke dalam dua langkah.

    Pertama, dokter harus memutuskan apakah diperlukan pengobatan langsung/segera. Keputusan

    ini didasari pada adanya gejala, tingkat hiponatremia, apakah tergolong kondisi akut (durasi < 48

    jam) atau kronis, dan keberadaan dari tingkat hipotensi. Langkah kedua adalah memutuskan

    metode yang paling tepat untuk memperbaiki hiponatremia. Shock yang timbul akibat adanya

    deplesi volume dapat diatasi dengan pemberian larutan saline isotonic secara intravena.

    Berdasarkan algoritma hiponatremia, untuk mengatasi gangguan ketidakseimbangan

    cairan elektrolit natrium dalam tubuh (kekurangan elektrolit natrium, hiponatremia) dapat

    dilakukan beberapa cara, yaitu:

    - Untuk hypovolemic hyponatremia tidak ada terapi non farmakologinya- Untuk euvolemic hyponatremia dapat dilakukan pembatasan cairan dan air (fluid and

    water restiction)

    - Untuk hypervolemic hyponatremia dapat dilakukan dialisis dan juga pembatasan cairandan air, serta asupan garam (salt intake)

  • 7/28/2019 Keseimbangan Natrium Fix!

    22/22

    Daftar Pustaka

    Darwis D, Munajat Y, Nur MB, Madjid SA, Siregar P, Aniwidyaningsih, W, dkk. Gangguan

    Keseimbangan Air, Elektrolit dan Asam Basa. Edisi 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI;

    2010

    Patric Davey.At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga; 2005

    Siregar P. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit

    Dalam. Edisi 4, Jilid I. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006

    http://www.medscape.com/

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/

    http://www.pubmed.com/

    http://www.medscape.com/http://www.medscape.com/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.pubmed.com/http://www.pubmed.com/http://www.pubmed.com/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.medscape.com/