iv.pembuatan natrium tiosulfat

24
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I PERCOBAAN IV PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT OLEH : NAMA : INDAH SARI DEWI STAMBUK : F1C1 13 035 KELOMPOK :III (TIGA) ASISTEN :TEUKU SYAHRAZI AKBAR JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO

Upload: arhyighi

Post on 21-Nov-2015

520 views

Category:

Documents


31 download

DESCRIPTION

TIOSULFAT

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK IPERCOBAAN IVPEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT

OLEH :NAMA : INDAH SARI DEWISTAMBUK : F1C1 13 035KELOMPOK :III (TIGA)ASISTEN :TEUKU SYAHRAZI AKBAR

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HALUOLEOKENDARI2014

I. PENDAHULUANA. Latar belakangNatrium adalah salah satu logam alkali pembentukan garam yang bersifat basa. Unsur ini berkilau, lunak dan merupakan konduktor listrik yang baik. Umumnya natrium disimpan dalam minyak untuk mencegah bereaksinya dengan air yang berasal dari udara.Natrium tiosulfat pentahidrat (Na2SO2O3.5H2O) disebut dengan hypo berbentuk kristal yang tidak berwarna. Titik beku 480C mudah larut dalam air dan larutannya digunakan untuk titrasi dalam analisis volumetri.Ion tiosulfat dapat diperoleh secara cepat dengan cara mendidihkan belerang dengan non sulfit atau dengan cara mendekomposisi ion ditionit. Dalam campuran garam-garam tiosulfat adalah stabil dan berasam. Garam alkali tiosulfat banyak diproduksi terutama untuk kebutuhan dibidang fotografi, dimana garam ini digunakan untuk melarutkan perak bromida yang tidak bereaksi dalam suatu emulsi. Ion tiosulfat dapat membentuk kompleks Ag (S2O3)-dan Ag(S2O3)23- . Ion tiosulfat dapat juga membentuk kompleks dengan ion-ion lain. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukannya percobaan ini untuk mengetahui cara pembuatan garam natrium tiosulfat dari reaksi sulfur dan natrium sulfit dan juga untuk mengetahui sifat-sifatnya.

B. RumusanMasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka dapat deketahui bahwa rumusan masalah pada percobaan ini, yaitu :1. Bagaimana cara pembuatan natrium tiosulfat (Na2S2O3)?2. Bagaimana sifat natrium tiosulfat (Na2S2O3)?C. TujuanTujuan percobaan ini adalah untuk mempelajari pembuatan garam natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan sifat-sifatnya.D. ManfaatManfaat yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah dapat mengetahui cara pembuatan natrium tiosulfat (Na2S2O3) beserta sifat-sifatnya.

II. TINJAUAN PUSTAKANatrium adalah logam putih perak yang lunak, yang melebur pada suhu 97,5. Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan terendam seluruhnya dalam pelarut nafta atau silena, logam ini bereaksi keras dengan air, membentuk natrium hidroksida dan hidrogen :2 Na + 2H2O 2Na+ 2OH- + H2Dalam garam-garamnya, natrium berada sebagai kation monovalen Na+. Garam-garam ini membentuk larutan tak berwarna kecuali jika anionnya berwarna; hampir semua garam natrium larut dalam air (Vogel, 1979). Natrium dan kalium melimpah di litosfer (2,6% dan 2,4%). Terdapat sejumlah besar kandungan garam-garam bantuan, NaCl dan karnalit, KCl, MgCl26H2O yang dihasilkan dari laut dalam jangka waktu geologis. Danau garam besar di Utha dan laut mati Israel merupakan contoh proses penguapan yang masih berlangsung sampai saat ini. Natrium dan kalium dapat tersebar dengan pelelehan, pada berbagai padatan pendukung seperti Na2CO3, kieselguhr dan lainnya. Unsur-unsur dipakai sebagai katalis untuk berbagai reaksi alkena, antara lain dimerisasi propena menjadi 4-metil-1-pentana (Cotton, 1998).Ion tiosulfat dapat diperoleh secara cepat dengan cara mendidihkan belerang dengan non sulfit atau dengan cara mendekomposisi ion ditionit. Garam alkali tiosulfat banyak diproduksi terutama untuk kebutuhan dibidang fotografi, dimana garam ini digunakan untuk melarutkan perak bromida yang tidak bereaksi dalam suatu emulsi. Ion tiosulfat dapat membentuk kompleks Ag(S2O3)- dan Ag(S2O3)23- Ion tiosulfat dapat juga membentuk kompleks dengan ion-ion logam lain (Anonim, 2014).Dalam senyawa tio, atom S menggantikan atom O. Penggantian satu atom O dalam ion sulfat, SO42-, menghasilkan ion tiosulfat, S2O32-. Bilangan oksidasi formal S dalamS2O32- adalah +2. Anion-anion yang merupakan turunan dari sederet asam yang dinamakan asam tionat, H2SnO6(dimana n = 2,3,4,5 atau 6). Ion tiosulfat terbentuk jika larutan basa dari natrium sulfit dididihkan dengan unsur belerang. Belerang teroksidasi dan ion sulfit tereduksi (Petrucci, 1987).Pengujian dengan metode iodometri dilakukan berdasarkan terjadinya perubahan warna dari warna ungu yang berasal dari iodium-kanji menjadi tidak berwarna setelah dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat. Standarisasi Natrium tiosulfat 0,0004 N yaitu dengan mencampur 1gram NaCl dan 5 ml KIO3 0,0004 N kemudian dilarutkan menjadi 100 ml dan diaduk sampai homogen. Campuran ini kemudian ditambah 2 ml H3PO4 85% dan 0,1 gram KI sambil diaduk dan dititrasi dengan Natrium tiosulfat 0,0004 N sampai larutan berwarna kuning muda, kemudian dilakukan penambahan 2 ml larutan kanji dan dititrasi terus sampai warna ungu hilang dan larutan menjadi bening (Saksono, 2009).Uji kuantitatif kandungan gulkosa menggunakan metode Luff Schroorl yang didasarkan pada peristiwa tereduksinya kupri-oksida menjadi kupro-oksida karena adanya gula pereduksi. Sebanyak 2 mL larutan blanko dititrasi dengan larutan 0,1 N Na-tiosulfat, kemudian dilakukan juga titrasi terhadap larutan sampel menggunakan penitrasi yang sama. Untuk mengetahui apakah titrasi sudah cukup maka dipergunakan indicator amilum yang ditandai dengan perubahan warna dari warna biru menjadi putih. Agar warna biru menjadi warna putih dengan tepat, maka penambahan amilum diberikan saat titrasi hamper selesai. Setelah diketahui selisih banyaknya titrasi blanko dan titrasi sampel kemudian dikonsultan. Sehingga dapat diketahui jumlah gula pereduksi dalam larutan (Ratnawati, 2010).Bilangan Iod, sejumlah berat tertentu biodiesel direaksikan dengan I2 dan KI, kemudian ditutup rapat dan didiamkan selama 30 menit sambil sesekali digoyang. Campuran kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat yang telah dibakukan dengan kalium bikromat, dengan indikator amilum, sampai warna biru hilang. Dengan cara yang sama dilakukan titrasi blangko (tanpa biodiesel) dengan natrium tiosulfat. Selisih tiosulfat yang digunakan blanko dan sampel mencerminkan jumlah iodinyang bereaksi dengan biodiesel (Suirta, 2009).

III.METODOLOGI PRAKTIKUMA. Waktu Dan Tempat PercobaanPercobaan ini dilaksanakan pada hari kamis 13 November 2014 pada pukul 07.30-10.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo, Kendari.B. Alat dan Bahan1. AlatAlat yang digunakan pada percobaan ini adalah alat refluks, batang pengaduk, tabung reaksi, neraca analitik, gelas ukur 25 ml, gelas kimia 100 ml dan corong.2. BahanBahan yang digunakan pada percobaan ini adalah natrium sulfit (NaSO3), serbuk belerang (S), larutan iodium (I2), asam klorida (HCl) dan alumunium foil.

C. Prosedur KerjaProsedurKerja 1. Pembuatan natrium tiosulfat-5-hidrat

10 g Natrium sulfit

-dimasukkan dalam labu refluks-ditambahkan 25 ml aquades dan 0,15 g serbuk belerang-direfluks selama 1 jam-didinginkan dan disaring-dimasukkan dalam desikator-ditimbang kristal yang terbentuk

Hasil Pengamatan

2. Mempelajari sifat Natrium tiosulfat a. Reaksi dengan Iod

2-3 ml Natrium tiosulfat

-dilarutkan dalam air 20 ml-direaksikan dengan 1 ml larutan iod dengan larutan natrium tiosulfat

Hasil pengamatan

b. reaksi dengan klor

2-3 ml larutan tiosulfat

-direaksikan dengan klor-diamati reaksi yang terjadi-ditambahkan asam klorida encer

Hasil Pengamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. HasilPengamatan1. Data Pengamatana. pembuatan natrium tiosulfat-5-hidratNo.PerlakuanHasilPengamatan

1.10 gram Na2SO3 + 0,15 gram S + 25 ml aquadest + direfluksselama 1 jamTerbentukendapan, tetapi Na2SO3dan S tidakhabisbereaksi

2.Larutan didinginkandandisaringTerbentukkristal Na2S2O3

b. Mempelajari sifat natrium tiosulfat Reaksi dengan iodNo.PerlakuanHasal pengamatan

1.Beberapa kristal + Na2S2O3+ iodin + aquadestTerjadi reaksi

Reaksi dengan klorNo.PerlakuanHasil pengamatan

1.Beberapa kristal + Na2S2O3+ aquadest + HCl 0,1 M Tidak terjadi perubahan

2. Analisis Dataa. ReaksiNa2SO3 + SNa2S2O3b. PerhitunganBeratSecaraTeoriNa2SO3 + SNa2S2O3Massa Na2SO3= 10 gramMr Na2SO3= 126 g/molMol Na2SO3= == 0,079 molMassa S= 0,15 gramMr S= 32 g/molMol S = == 0,004 mol

Na2SO3+SNa2S2O30,079 mol0,004 mol -0,004 mol0,004 mol 0,004 mol0,04 mol-0,004 mol

Mol Na2S2O3= 0,004 molMr Na2S2O3= 158 gram/molMassaNa2S2O3= mol x mr = 0,004 mol x 158 gram/mol= 0,632 gramBeratSecaraPraktikumberat kertas saring= 1,05 gramberat kristal natriumtiosulfat= 7,12 gramberat secara praktek= berat Na2S2O3 berat kertassaring= 7,12 gram 1,05 gram= 6,07 gram% Rendamen= x 100%= x 100%= 960,44 %

B. PembahasanBentuk senyawa garam dapat diperoleh dalam berbagai jenis, diantaranya dalam bentuk garam hidrat, garam anhidrat, garam kompleks dan garam rangkap. Dalam garam-garamnya, natrium berada sebagai kation monovalen Na+. Garam-garam ini membentuk larutan tak berwarna kecuali jika anionnya berwarna hampir semua garam larut dalam air. Struktur molekul sulfit ada dua jenis yaitu berbentuk rombik dan monoklin. Pada temperatur tersebut stabil dalam bentuk monoklin. Dan di atas temperatur tersebut membentuk cincin yang mengandung 8 atom. Dalam percobaan ini akan dipelajari pembuatan natrium tiosulfat dari reaksi sulfur dan natrium sulfit serta mempelajari sifat-sifat Natrium tiosulfat. Garam natrium tiosulfat (Na2S2O3) merupakan suatu senyawa tiosulfat dari alkali (natrium). Garam ini memiliki sifat hidroskopis (mudah menyerap air di udara) sehingga seringkali dijumpai dalam bentuk hidratnya dibandingkan bentuk murninya. Bentuk hidrat dari garam natrium tiosulfat paling banyak dalam bentuk 5-hidrat dan 10-hidratnya, karena garam natrium tiosulfat berbentuk serbuk putih, tetapi untuk mereaksikannya tetap dalam bentuk padat karena tingkat kelarutannya yang cukup tinggi dan dapat pula dijadikan dalam bentuk larutan. Kebanyakan tiosulfat yang pernah dibuat dapat larut dalam air, tetapi dalam bentuk timbal, perak atau barium hanya larut sedikit sekali. Banyak dari tiosulfat ini larut dalam larutan natrium tiosulfat berlebih, membentuk garam kompleks. Garam-garam tiosulfat merupakan senyawa kompleks dimana kation yang mengikat tiosulfat merupakan atom pusat yang menyediakan orbital kosong (elektrofilik) sehingga apat mengikat ligan anion yaitu tiosulfat yang memiliki elektron bebas sehingga dapat membentuk ikatan kovalen koordinasi.Reaksi kimia kadang dapat berlangsung sempurna pada suhu di atas suhu kamar atau pada titik didih pelarut yang digunakan pada sistem reaksi. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk reaksi-reaksi yang berlangsung pada suhu tinggi adalah dengan menggunakan refluks. Pada percobaan ini diawali dengan merefluks natrium sulfit dan belerang dalam sebuah labu alas bulat agar diperoleh endapan maka larutan ini disaring dan filtratnya dipanaskan dimana dari pemanasan ini agar serbuk belerang dapat larut dan dilakukan dalam labu alasbulat agar zat-zatnyatidakterkontaminasidenganzat-zat yang berada di udara.Saat di panaskanharuspadakeadaantertutupsebabapabila SO3-2 bereaksidenganmengikat O2 di udarasehinggakemungkinantidakdapatterbentuk Na2S2O3malahkemungkinanmengikat O2menjadi SO42-. Olehsebabitudalampraktikuminiharus di ditutupdalamalatreflukstersebut.Padasaatdipanaskan S (belerang) teruraipadalabu alas bulat yang siapmengikat So32-gunapembentukan Na2S2O3.Kemudianvolumenyadibuatmenjadisetengahdari volume awalnyakemudiandisaringkembalidandibiarkansemalamansehingga diperolehberat kristal natriumtiosulfat sebesar6,04 gramdenganrendamensebesar960,44 %. Hasil ini sangat jauh berbeda dengan teori yang mendapatkan beratNa2S2O3 adalah sebesar 0,632 gram. Hal ini dapat dikarenakan kurang lengkapnya peralatan laboratorium yang menunjang percobaan ini, dalam hal ini ialah alat elektromantel yang seharusnya digunakan untuk memanaskan campuran natrium sulfit dan sulfur, sehingga pada percobaan ini digunakanlah Hot Plate dengan wadah aluminium yang berisi minyak diatasnya. Tujuan dari minyak ini adalah untuk menghantarkan panas kedalam labu alas bulat sehingga campuran antara natrium sulfit dan sulfur dapat mendidih, namun ternyata cara ini membutuhkan waktu yang lebih lama, lalu pemanasan dihentikan dan menyebabkan natrium sulfit dan belerang tidak bereaksi secara sempurna, sehingga masih terdapat natrium sulfit yang bersisa dan menyebabkan % rendamen yang diperoleh sangat besar.Untuk mengetahui sifat dari natrium tiosulfat dilakukan pengujian reaksi dengan iod dan juga reaksi dengan klor.. Ketika natrium tiosulfat direaksikan dengan iod larutan yang tadinya berwarna kuning berubah menjadi bening karena reaksi antara iod dengan natrium tiosulfat (Na2S2O3) menghasilkan natrium iodida (NaI) yang tidak berwarna sehingga larutan yang tadinya berwarna kuning berubah menjadi bening. Pada reaksinatrium tiosulfat (Na2S2O3) dengan klor, ketika larutan natrium tiosulfat yang mulanya berwarna bening direaksikan dengan klor tidak mengalami perubahan perubahan warna, hal ini disebabkan karena sifat natrium tiosulfat (Na2S2O3) dapat menginduksi senyawa lain menjadi bening.

V. KESIMPULANBerdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Natrium tiosulfat dapat dibuat dengan merefluks natrium sulfit bersamaan dengan belerang pada suhu tinggi agar diperoleh kristal natrium tiosulfat (Na2S2O3) murni. Sehingga berdasarkan hasil perhitungan berat Na2S2O3 yang diperoleh sebesar 7,98 gram dan % rendamennya sebesar 554,838 %. Sifat dari natrium tiosulfat dilakukan pengujian natrium tiosulfat (Na2S2O3) direaksikan dengan iod dan juga natrium tiosulfat (Na2S2O3) direaksikan dengan klor,reaksi antara iod dengan natrium tiosulfat (Na2S2O3) menghasilkan natrium iodida (NaI) yang tidak berwarna sehingga larutan yang tadinya berwarna kuning berubah menjadi bening. Dan pada reaksi klor dengan natrium tiosulfat (Na2S2O3) tidak menghasilkan warnakarena sifat natrium tiosulfat (Na2S2O3) dapat menginduksi senyawa lain menjadi bening.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2014. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik 1. Universitas Halu oleo. Kendari.Cotton F., A., Wilkinson, G. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Universitas Indonesia Press. Jakarta.Petrucci, R. H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 1. Erlangga. Jakarta.Ratnawati D. 2010. Kajian Variasi Kadar Glukosa Dan Derajat Keasaman (pH) Pada Pembuatan Nata De Citrus Dari Jeruk Asam (Citrus Limon. L).Jurnal Gradien. Vol. 3 (2).Sakson, N. 2009. Analisis Iodat Dalam Bumbu Dapur Dengan Metode Iodometri dan X-Ray Fluorescence. MakaraTeknologi. Vol. 6 (3).Suirta, I. W. 2009. Preparasi Biodiesel dari Minyak Jelantah Kelapa Sawit. Jurnal kimia. Vol. 3 (1).Vogel. 1979. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi mikro Bagian I. PT Kalman Media Pustaka. Jakarta.