laporan natrium kalium fix

42
Natrium dan Kalium I. Judul percobaan : Natrium dan Kalium II. Hari / tanggal percobaan : 8 Maret 2014 pukul: 13.00 WIB III. Selesai percobaan : 8 Maret 2014 pukul: 16.00 WIB IV. Tujuan percobaan : 1) Mengetahui sifat – sifat natrium, kalium, dan senyawanya 2) Mengidentifikasi senyawa kalium dan natrium V. Dasar teori: Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Natrium sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni melainkan selalu di temukan dalam bentuk sebagai senyawa. Pada senyawa-senyawanya, Natrium di dapatkan berupa ion yang bermuatan positif 1. Natrium terutama di dapatkan pada Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 1

Upload: khimayatur-rosyida-arfii

Post on 29-Dec-2015

655 views

Category:

Documents


85 download

DESCRIPTION

laporan natrium kalium semoga bisa membantu :)

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

I. Judul percobaan : Natrium dan Kalium

II. Hari / tanggal percobaan : 8 Maret 2014 pukul: 13.00 WIB

III. Selesai percobaan : 8 Maret 2014 pukul: 16.00 WIB

IV. Tujuan percobaan :

1) Mengetahui sifat – sifat natrium, kalium, dan senyawanya

2) Mengidentifikasi senyawa kalium dan natrium

V. Dasar teori:

Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki

simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan

seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam

(terutama halite). Natrium sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam

udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena

sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni

melainkan selalu di temukan dalam bentuk sebagai senyawa.  

Pada senyawa-senyawanya, Natrium di dapatkan berupa ion yang bermuatan

positif 1. Natrium terutama di dapatkan pada NaCl. Logam Natrium dapat bereaksi secara

langsung dengan berbagai unsur seperti unsur Halogen membentuk garam halida yang

larut dalam air. Reaksi ini menunjukan bahwa logam Natrium adalah reduktor yang

kuat. Seperti logam alkali lainnya, natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan

putih keperakan, yang tak pernah berwujud sebagai unsur murni di alam. Natrium

mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika digerus

menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam air secara spontan. Namun, biasanya ia

tidak meledak di udara yang bersuhu di bawah 388 K. Natrium juga bila dalam keadaan

berikatan dengan ion OH- maka akan membentuk basa kuat yaitu NaOH. Kereaktifan

logam Natrium : Natrium mengapung pada permukaan, tapi panas yang dilepaskan oleh

reaksi cukup untuk meleburkan natrium (natrium memiliki titik lebur yang lebih rendah

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 1

Page 2: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

dibanding lithium dan reaksi yang terjadi menghasilkan panas lebih cepat) dan natrium

melebur hampir sekaligus membentuk sebuah bulatan perak kecil yang tersebar di atas

permukaan. Ada bekas putih dari natrium hidroksida yang terlihat dalam air di bawah

bulatan-bulatan natrium, tapi bekas-bekas itu segera terlarut menghasilkan larutan

natrium hidroksida yang tidak berwarna. Natrium bergerak-gerak pada permukaan karena

ditekan dari segala arah oleh hidrogen yang terlepas selama reaksi. Jika natrium terjebak

pada pinggir wadah, maka hidrogen bisa terbakar dan menghasilkan nyala orange. Warna

ini ditimbulkan oleh kontaminasi nyala biru hidrogen oleh senyawa-senyawa natrium. 

Diantara unsur- unsur dalam satu periode, jari-jari atom logam alkali merupakan

yang terbesar dimana pada kulit terluar nya hanya terdapat satu elektron yang letaknya

jauh dari inti, oleh karena itu elektron ini mudah di lepaskan dan kecenderungan logam-

logam alkali juga termasuk unsur-unsur yang paling elektropositif dimana dalam

golongan ini semakin kebawah kereaktifan nya semakin besar hal ini disebabkan karena

semakin kebawah jari-jari atom semakin besar dan elektron valensi nya juga menjadi

semakin mudah untuk di lepaskan. Logam-logam alkali dapat di ekstraksi dengan 3 (tiga)

cara yaitu :

1. Elektrolisa larutan klorida menggunakan katoda merkuri

2. Elektrolisa campuran alkali halida dalam lelehan CaCl2 atau NaCl atau KOH

3. Reduksi anhidrat Klorida dengan logam kalsium.

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 2

Page 3: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

KALIUM

Logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4%

(berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air dan

unsur kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut. Mineral-mineral tertentu,

seperti sylvite, carnalite, langbeinite, danpolyhalite ditemukan di danau purba dan dasar

laut yang membentuk deposit dimana kalium dan garam-garamnya dengan mudah dapat

diambil. Kalium ditambang di Jerman, negara bagian-negara bagian New Mexico,

California, dan Utah. Deposit besar yang ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di

Saskatchewan, Kanada diharapkan menjadi tambang penting di tahun-tahun depan.

Kalium juga ditemukan di samudra, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang

natrium.

Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses

elektrolisis hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium

dari senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na.

Permintaan terbanyak untuk kalium adalah untuk pupuk. Kalium merupakan

bahan penting untuk pertumbuhan tanaman dan ditemukan di banyak tanah. Campuran

logam natrium dan kalium (NaK) digunakan sebagai media perpindahan panas. Banyak

garam-garam kalium seperti hidroksida, nitrat, karbonat, klorida, klorat, bromida, ioda,

sianida, sulfat, kromat dan dikromat sangat penting untuk banyak kegunaan.

Unsur ini sangat reaktif dan yang paling elektropositif di antara logam-logam.

Kecuali litium, kalium juga logam yang sangat ringan. Kalium sangat lunak, dan mudah

dipotong dengan pisau dan tampak keperak-perakan pada permukaan barunya. Elemen ini

cepat sekali teroksida dengan udara dan harus disimpan dalam kerosene (minyak tanah).

Seperti halnya dengan logam-logam lain dalam grup alkali, kalium mendekomposisi air

dan menghasilkan gas hidrogen. Unsur ini juga mudah terbakar pada air. Kalium dan

garam-garamnya memberikan warna ungu pada lidah api. 17 isotop kalium telah

diketahui. Kalium normal mengandung 3 isotop, yang satu pada 40 derajat Kelvin

(.0118%) merupakan isotop radioaktif dengan paruh waktu 1.28 x 109 tahun.

Radioaktivitas yang ada pada kalium tidak terlalu berbahaya.

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 3

Page 4: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

Natrium dan Kalium terdapat dalam mineral seperti albite (NaAlSi3O8) dan

ortoklas (KAlSi3O8),halite (NaCl), Chile saltpeter (NaNO3), dan silvit (KCl).

Logam Kalium tidak dapat diperoleh melalui metode elektrolisis lelehan KCl.

Logam Kalium hanya dapat diperoleh melalui reaksi antara lelehan KCl dengan uap

logan Natrium pada suhu 892°C. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Na(g) +  KCl(l) <——>  NaCl(l) +  K(g)

Sedangkan Logam Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl (proses

Down). Titik leleh senyawa NaCl cukup tinggi (801°C), sehingga diperlukan jumlah

energi yang besar untuk melelehkan padatan NaCl. Dengan menambahkan zat aditif

CaCl2, titik leleh dapat diturunkan menjadi sekitar 600°C, sehingga proses elektrolisis

dapat berlangsung lebih efektif tanpa pemborosan energi.

Natrium dan Kalium adalah unsur logam yang sangat reaktif. Logam Kalium lebih

reaktif dibandingkan logam Natrium. Kedua logam tersebut dapat berekasi dengan air

membentuk hidroksida. Saat direaksikan dengan oksigen dalam jumlah terbatas, logam

Kalium dapat membentuk peroksida saat bereaksi dengan oksigen berlebih. Selain itu,

logam Kalium juga membentuk superoksida saat dibakar di udara. Reaksi yang terjadi

adalah sebagai berikut :

K(s) +  O2(g) ——> KO2(s)

Saat Kalium Superoksida dilarutkan dalam air, akan dibentuk gas oksigen. Reaksi

yang terjadi adalah sebagai berikut :

2 KO2(s) +  2 H2O(l) ——> 2 KOH(aq) +  O2(g) +  H2O2(aq)

Natrium dapat membentuk oksidanya (Na2O). Namun, dalam jumlah oksigen

berlebih, Natrium dapat membentuk senyawa peroksida (Na2O2).

2 Na(s) +  O2(g) ——> Na2O2(s)

Natrium peroksida bereaksi dengan air menghasilkan larutan hidroksida dan

hidrogen peroksida. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 4

Page 5: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

Na2O2(s) +  2 H2O(l) ——> 2 NaOH(aq) +  H2O2(aq)

Unsur Natrium dan Kalium berperan penting dalam mengatur keseimbangan

cairan dalam tubuh. Ion Natrium dan ion Kalium terdapat dalam cairan intraseluler dan

ekstraseluler. Keduanya berperan penting dalam menjaga tekanan osmosis cairan tubuh

serta mempertahankan fungsi enzim dalam mengkatalisis reaksi biokimia dalam tubuh.

Natrium Karbonat (soda abu) digunakan dalam industri pengolahan air dan

industri pembuatan sabun, detergen, obat-obatan, dan zat aditif makanan. Selain itu,

Natrium Karbonat digunakan juga pada industri gelas. Senyawa ini dibentuk melalui

proses Solvay. Reaksi yang terjadi pada proses Solvay adalah sebagai berikut :

NH3(aq) +  NaCl(aq) +  H2CO3(aq) ——> NaHCO3(s) +  NH4Cl(aq)

2 NaHCO3(s) ——> Na2CO3(s) +  CO2(g) + H2O(g)

Natrium Hidroksida dan Kalium Hidroksida masing-masing diperoleh melalui

elektrolisis larutan NaCl dan KCl. Kedua hidroksida ini merupakan basa kuat dan mudah

larut dalam air. Larutan NaOH digunakan dalam pembuatan sabun . Sementara itu,

larutan KOH digunakan sebagai larutan elektrolit pada beberapa baterai (terutama baterai

merkuri).

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 5

Page 6: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

VI. Alat dan Bahan

Alat

Tabung reaksi (3)

Cawan dan sendok porselin (1,1)

Pipet tetes secukupnya

Pembakar spiritus (1)

Kaca arloji (1)

Gelas kimia 250 mL (1)

Penjepit kayu (1)

Spatula (1)

Kawat platina (1)

Kaki tiga & kasa (1)

Bahan

Larutan H2SO4 0,1 M

Larutan HCl (pekat 0,1 M dan 1 M

Kristal NaOH dan Kristal KOH

Larutan KCl 1 M dan 0,1 M

Larutan KI0,1 M

Larutan NaCl 1 M

Lautan Natrium Peroksida

Larutan amilum

Logam Natrium

Indikator PP

Garam Glauber (Na2SO4. 10H2O)

Benang wol

Abu kayu

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 6

Page 7: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

Diletakkan pada kertas saring diatas permukaan airDiletakkan dengan mengapungkannya di atas permukaan air dalam gelas kimiaGelas kimia ditutup secara cepat dengan kaca arlojiDiamati reaksi yang terjadiLarutan diuji dengan indikator PP

Seiris kecil logam Na

Hasil pengamatan

Sepotong kecil NaOH

Diletakkan di atas cawan porselinDibiarkanCawan diisi dengan air secukupnya dan dilarutkan

Larutan NaOH

Dituang sebagian ke dalam tabung reaksiDitambahkan HCl pekat setetes demi setetesDiamati gas apa yang keluar

Hasil pengamatan(Gas)

VII. Alur Percobaan

(1) Percobaan 1

(2) Percobaan 2

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 7

Page 8: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

Seujung sendok kecil NaNO2

Hasil pengamatan

Dimasukkan ke dalam cawanDitambahkan H2SO4 pekatDitambah 3 tetes KI dan amilumDitulis reaksi yang terjadi

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang keringDipanaskan di atas nyala kecilDiperhatikan perubahannya

Sesendok kecil garam Glauber

Hasil pengamatan

Kawat platina / kawat nikrom

Dicelupkan ke dalam HCl pekatDipijarkan sampai nyala tidak berwarnaDicelupkan ke dalam NaClDiperiksa dengan nyala api

Hasil pengamatan(warna nyala api)

(3) Percobaan 3

(4) Percobaan 4

(5) Percobaan 5

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 8

Page 9: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

Sepotong kecil KOH

Disiram dengan beberapa mL air sampai larutDiperhatikan reaksi yang terjadiSetetes larutan digosokkan pada ujung jari

Hasil pengamatan

1–2 mL larutan KOH(Hasil percobaan 6)

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDitambah air bromLarutan di asamkan (+H2SO4 encer)Diuji kertas lakmus

Hasil pengamatan(kertas lakmus berwarna merah)

1–2 mL larutan KOH(Hasil percobaan 6)

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDimasukkan beberapa helai benang wolDipanaskan hati-hatiDiamati perubahan yang terjadi

Hasil pengamatan(larutan KOH cepat mendidih)

(6) Percobaan 6

(7) Percobaan 7

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 9

Page 10: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

Sedikit abu kayu

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDitambah sedikit air (aquades)Dikocok selama beberapa menit lalu disaring

Residu Filtrat

Diperiksa dengan indikator PPDicatat perubahan yang terjadiDitulis reaksinya

Hasil pengamatan

Abu dari percobaan 8

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDitetesi beberapa tetes HCl

Hasil pengamatan

(8) Percobaan 8

(9) Percobaan 9

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 10

Page 11: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

Larutan KCl 1 M

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDitambah asama tartrat pekat 2MDicatat apa yang terjadi dan diperiksa reaksinya

Hasil pengamatan

Larutan KCl 1 M

Diuji warna nyala KClDilakukan dengan cara percobaan seperti pada percobaan natrium nomer 5

Hasil pengamatan (warna nyala KCl)

(10) Percobaan 10

(11) Percobaan 11

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 11

Page 12: Laporan Natrium Kalium Fix

Diletakkan pada kertas saring diatas permukaan airDiletakkan dengan mengapungkannya di atas permukaan air dalam gelas kimiaGelas kimia ditutup secara cepat dengan kaca arlojiDiamati reaksi yang terjadiLarutan diuji dengan indikator PP

Seiris kecil logam Na

Hasil pengamatan

Natrium dan Kalium

VIII. Hasil pengamatan

No.

Prosedur percobaan Hasil pengamatan Dugaan / reaksi Kesimpulan

1. Percobaan 1 SebelumLogam Na: padatan kuningAquades: tidak berwarnaIndikator PP: tidak berwarna

Sesudah Logam Na + Aquades: timbul percikan api, asap putih

Logam Na + Aquades + indikator PP: larutan berwarna merah muda

2Na(s) + 2H2O(l) 2 NaOH(aq) + H2(g)

Natrium sangat reaktif apabila direaksikan dengan air

Natrium direaksikan dengan air akan menghasilkan NaOH yang bersifat basa

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 12

Page 13: Laporan Natrium Kalium Fix

Sepotong kecil NaOH

Diletakkan di atas cawan porselinDibiarkanCawan diisi dengan air secukupnya dan dilarutkan

Larutan NaOH

Dituang sebagian ke dalam tabung reaksiDitambahkan HCl pekat setetes demi setetesDiamati gas apa yang keluar

Hasil pengamatan(Gas)

Natrium dan Kalium

2. Percobaan 2 Sebelum Kristal NaOH: padatan berwarna putihLarutan HCl pekat: larutan tidak berwarnaAquades: larutan tidak berwarna

Saat dibiarkan di udara: kristal NaOH meleleh

Sesudah NaOH + aquades: larutan tidak berwarna

Larutan NaOH + HCl pekat: larutan tidak berwarna, terdapat gelembung, dinding tabung terasa hangat (terjadi reaksi eksoterm)

NaOH(s) + H2O(l) NaOH(aq)

NaOH(aq) +HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(g)

NaOH (senyawa Na) bersifat hidroskopis (menyerap H2O di udara)

NaOH direaksikan dengan HCl menghasilkan NaCl (garam) dan merupakan reaksi eksoterm

NaOH teroksidasi dengan cepat saat direaksikan dengan asam

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 13

Page 14: Laporan Natrium Kalium Fix

Seujung sendok kecil NaNO2

Hasil pengamatan

Dimasukkan ke dalam cawanDitambahkan H2SO4 pekatDitambah 3 tetes KI dan amilumDitulis reaksi yang terjadi

Natrium dan Kalium

3. Percobaan 3 SebelumPadatan Na2O2: berwarna putihLarutan H2SO4 pekat: tidak berwarnaLarutan KI: tidak berwarna:Amilum: larutan berwarna putih

SesudahNa2O2 + H2SO4 pekat: terbentuk kristal

Na2O2 + H2SO4 pekat + KI: coklat

Na2O2 + H2SO4 pekat + KI + amilum: ungu

Na2O2(s) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + H2O2(aq)

Na2SO4(aq) + H2O2(aq) + 2KI(aq) + amilum K2SO4(aq) + 2NaOH(aq) + I2

Reaksi Na2O2, H2SO4 KI dan amilum merupakan reaksi eksoterm yang membentuk I2

Na2O2 mengalami oksidasi saat direaksikan dengan H2SO4 pekat menjadi superoksida

4. Percobaan 4 Sebelum: Garam glauber: kristal tidak berwarna

Sesudah:Garam glauber dipanaskan: kristal putih kering, terdapat uap air

Na2SO4.10H2O(s)

Na2SO4(s) + 10H2O(g)

Garam glauber yang dipanaskan melepas molekul H2O menjadi Na2SO4.

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 14

- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang kering

- Dipanaskan di atas nyala kecil

- Diperhatikan perubahannya

Sesendok kecil garam Glauber

Hasil pengamatan

dipanaskan

Page 15: Laporan Natrium Kalium Fix

Kawat platina / kawat nikrom

Dicelupkan ke dalam HCl pekatDipijarkan sampai nyala tidak berwarnaDicelupkan ke dalam NaClDiperiksa dengan nyala api

Hasil pengamatan (warna nyala api)

Sepotong kecil KOH

Disiram dengan beberapa mL air sampai larutDiperhatikan reaksi yang terjadiSetetes larutan digosokkan pada ujung jari

Hasil pengamatan

Natrium dan Kalium

5. Percobaan 5 Sebelum Larutan HCl pekat: tidak berwarnaLarutan NaCl: tidak berwarna

Sesudah Warna nyala: kuning

NaCl(aq) Na+ + Cl-

Golongan alkali mempunyai berbagai warna nyala salah satunya Na mempunyai warna nyala kuning

Warna nyala natrium adalah kuning

6. Percobaan 6 Sebelum KOH: padatan putihAquades: tidak berwarna

Sesudah KOH + aquades: larutan KOH

Larutan KOH: tidak berwarna, terasa licin saat digosokkan pada ujung jari, dinding tabung terasa panas

KOH(s) H2O(l) + KOH(aq) + H2(g)

Reaksi KOH dan H2O merupakan reaksi eksoterm menghasilkan KOH dan gas H2

Larutan KOH bersifat basa, ditandai dengan saat digosokkan di jari larutan KOH terasa licin

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 15

Page 16: Laporan Natrium Kalium Fix

1–2 mL larutan KOH (Hasil percobaan 6)

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDitambah air bromLarutan di asamkan (+H2SO4 encer)Diuji kertas lakmus

Hasil pengamatan(kertas lakmus berwarna merah)

1–2 mL larutan KOH(Hasil percobaan 6)

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDimasukkan beberapa helai benang wolDipanaskan hati-hatiDiamati perubahan yang terjadi

Hasil pengamatan(larutan KOH cepat mendidih)

Natrium dan Kalium

7. Percobaan 7 SebelumLarutan KOH: tidak berwarnaAir brom: tidak berwarnaLarutan H2SO4 encer: tidak berwarna

SesudahLarutan KOH + air brom+H2SO4 encer: tidak berwarna

Uji lakmus:Lakmus merah: merahLakmus biru: merah

Air brom: 5 tetesLarutan H2SO4 encer: 5 tetes

Larutan KOH + benang wol + dipanaskan: terdapat gelembung, larutan cepat mendidih

2KOH(aq) + Br2(aq) KBr(aq) + KOBr(aq) + H2O(aq)

Reaksi KOH dan Br2 menghasilkan KOBr2 berupa minyak melayang

KOH, senyawa kalium memiliki titik didih yang rendah

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 16

Page 17: Laporan Natrium Kalium Fix

Sedikit abu kayu

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDitambah sedikit air (aquades)Dikocok selama beberapa menit lalu disaring

Residu Filtrat

Diperiksa dengan indikator PPDicatat perubahan yang terjadiDitulis reaksinya

Hasil pengamatan

Abu dari percobaan 8

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDitetesi beberapa tetes HCl

Hasil pengamatan

Natrium dan Kalium

8. Percobaan 8 SebelumAbu kayu: hitam keabu-abuanAquades: tidak berwarnaIndikator PP: tidak berwarna

SesudahAbu kayu+aquades: larutan berwarna abu-abu

Setelah disaring:Filtrat: tidak berwarnaResidu: hitam

Filtrat + indikator PP: merah muda

K2CO3(s) + 2H2O(aq) 2KOH (aq) + H2CO3(aq)

H2CO3(aq) H2O(l) + CO2(g)

Reaksi K2CO3 dengan aquades menghasilkan KOH bersifat basa yang ditandai dengan saat uji PP menghasilkan warna merah muda dan menghasilkan CO2

9. Percobaan 9 SebelumAbu kayu: hitam keabu-abuanLarutan HCl: tidak berwarna

SesudahAbu + larutan HCl: larutan hitam , abu larut dalam HCl

K2CO3(s) + 2HCl(aq) 2KCl(aq) + H2CO3(aq)

H2CO3(aq) H2O(l) + CO2(g)

Reaksi K2CO3 dengan HCl menghasilkan KCl dan H2CO3 serta sisa karbon pada lapisan atas larutan

K2CO3, senyawa kalium larut dalam asam

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 17

Page 18: Laporan Natrium Kalium Fix

Larutan KCl 1 M

Dimasukkan ke dalam tabung reaksiDitambah asam tartrat pekat 2MDicatat apa yang terjadi dan diperiksa reaksinya

Hasil pengamatan

Larutan KCl 1 M

Diuji warna nyala KClDilakukan dengan cara percobaan seperti pada percobaan natrium nomer 5

Hasil pengamatan (warna nyala KCl)

Natrium dan Kalium

10. Percobaan 10 SebelumLarutan KCl 1 M: larutan tidak berwarnaLarutan asam tartrat pekat: kuning jernih

SesudahLarutan KCl + asam tartrat: ada endapan tidak berwarna melayang

KCl(aq) + H2C4H4(aq) KHC4H4O6↓(s) + HCl(aq)

Reaksi KCl dengan H2C4H4O6

menghasilkan KHC4H4O6berupa endapan (kristal) yang melayang

11. Percobaan 11 SebelumLarutan HCl 1M tidak berwarna: larutan tidak berwarna

SesudahWarna nyala: ungu

KCl(aq) + K+ + Cl-

Golongan alkali memiliki berbagai macam warna nyala, kalium memiliki warna nyala ungu

Warna nyala kalium adalah ungu

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 18

Page 19: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

IX. Analisis dan pembahasan1. Percobaan Pertama

Percobaan pertama ini bertujuan untuk menguji sifat dari unsur

Na.Langkah pertama yang dilakukan adalah meletakkan seiris kecil logam

natrium pada kertas saring. Kemudian kertas saring tersebut diletakkan

mengapung di atas permukaan air dalam gelas kimia kemudian ditutup secara

cepat dengan menggunakan kaca arloji. Pada saat logam natrium meleleh pada

permukaan air timbul percikan api dan asap putih. Unsur Na jika terpapar dengan

H2O akan membebaskan gas hidrogen dan membentuk senyawa hidrida (pada Na

adalah NaOH). Natrium meleleh pada permukaan air dan lelehan dari logam

tersebut bereaksi hebat dan memungkinkan terjadinya api. Hal tersebut sudah

sesuai dengan praktikum yang kami lakukan. Jika dituliskan dalam reaksi:

2Na(s) + 2H2O(l) 2NaOH(aq) + H2(g)

Kemudian selanjutnya gelas kimia yang berisi lelehan logam natrium dan

H2Otadi ditetesi indicator PP. Larutan berubah menjadi berwarna merah muda.

Diketahui dalam reaksi terbentuk NaOH(aq). Ketika larutan ditambahkan PP,

yang terjadi adalah larutan berubah warna menjadi merah muda.Hal itu

menunjukkan bahwa larutan yang terbentuk bersifat basa karena mengandung

NaOH. Sesuai trayek PP yaitu 8,3-10,0 dengan perubahan warna dari tak

berwarna pada suasana asam dan berwarna merah pada suasana basa.

2. Percobaan Kedua

Percobaan kedua dimulai dengan meletakkan sepotong kecil NaOH di atas

cawan porselin. Saat dibiarkan pada udara bebas padatan NaOH meleleh. Hal ini

dikarenakan NaOH bersifat hidroskopis yaitu bereaksi secara cepat dengan udara

(menyerap uap air di udara).

Kemudian NaOH tersebut ditambahkan air, sebagian NaOH yang belum

bereaksi larut dalam air dan membentuk NaOH(aq), yang sesuai dengan reaksi

sebagai berikut:

NaOH(s) + H2O(l) NaOH(aq)

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 19

Page 20: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

Kemudian NaOH(aq) tersebut dimasukkan dalam tabung reaksi dan

ditambahkan HCl pekat setetes demi setetes. Setelah ditambahkan HCl pekat

terdapat gelembung dan dinding tabung terasa hangat karena terjadi reaksi

eksoterm. Yang terjadi ketika NaOH ditambahkan HCl pekat adalah reaksi

penetralan. Reaksi penetralan akan menghasilkan garam dan air sesuai dengan

reaksi:

NaOH(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(g)

Gas yang terbentuk pada reaksi penetralan NaOH dengan HCl adalah gas H2O dan

larutan yang tersisa adalah larutan NaCl.

3. Percobaan Ketiga

Pada percobaan ketiga, seujung sendok kecil natrium peroksida

dimasukkan ke dalam cawan petri kemudian ditambahkan H2SO4 pekat

kedalamnya. Setelah ditambahkan H2SO4 pekat terbentuk kristal. Kemudian ke

dalamnya ditambahkan beberapa tetes larutan KI. Yang terjadi ketika

ditambahkan larutan KI adalah larutan berubah warna menjadi coklat. Reaksi

yang terjadi adalah:

Reaksi Na2O2 , H2SO4 ,KI merupakan reaksi eksoterm yang membentuk I2

di dasar karena memiliki massa jenis lebih besar dari pada NaOH. Ketika larutan

ditambahkan amilum, larutan berubah warna menjadi ungu yang menunjukkan

adanya I2 dalam larutan .Na2O2 + KI + amilum sama- sama teroksidasi oleh asam.

Na2O2 mengalami oksidasi saat direaksikan dengan H2SO4 pekat menjadi

superoksida.

4. Percobaan Keempat

Pada percobaan keempat, dilakukan pemanasan garam Na2SO4.10H2O

dalam api kecil. Pada saat garam dipanaskan, terjadi pelepasan molekul 10H2O

sehingga menyebabkan garam menjadi kristal putih kering dan terdapat uap air

dan menjadi Na2SO4, yang sesuai dengan reaksi sebagai berikut:

Na2SO4.10H2O(s) Na2SO4(s) + 10H2O(g)

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 20

dipanaskan

Na2O2(s) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + H2O2(aq)

Na2SO4(aq) + 2KI → K2SO4(aq) + 2NaOH(aq) + I2

Page 21: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

5. Percobaan Kelima

Percobaan kelima adalah menguji pemijaran NaCl. Sebelumnya kawat

platina/ kawat nikrom dicelupkan ke dalam HCl pekat, hal ini bertujuan untuk

mencegah korosi pada kawat platina/ kawat nikrom tersebut, kemudian kawar d

pijarkan di atas nyala api sebentar lalu dicelupkan ke dalam larutan NaCl dan

dipijarkan di atas nyala api. Ketika dipijarkan di atas nyala api, yang terjadi

adalah warna api disekeliling kawat platina berubah menjadi kuning. Hal ini

menandakan bahwa adanya electron Na yang tereksitasi menuju orbital yang

tingkat energinya lebih tinggi saat terjadi pembakaran. Na, sesuai teori, nyala

apinya adalah kuning dengan panjang gelombang 589,2 nm.

6. Percobaan Keenam

Percobaan ini dilakukan dengan cara melarutkan KOH(s) dalam H2O.

Perubahan yang terjadi ketika KOH dilarutkan adalah timbulnya rasa panas pada

dinding tabung, hal ini dikarenakan terjadinya reaksi eksoterm. KOH mudah larut

dengan air, yang sesuai dengan reaksi sebagai berikut:

Ketika larutan KOH terkena tangan, tangan menjadi licin. Hal ini disebabkan

larutan KOH merupakan larutan basa sehingga memiliki sifat licin.

7. Percobaan Ketujuh

Percobaan ini dilakukan dengan menambahkan air brom dalam larutan

KOH kemudian diasamkan menggunakan H2SO4. Reaksi yang terjadi adalah:

KOBr

merupakan minyak melayang. Selain menghasilkan KOBr, reaksi di atas juga

menghasilkan panas. KBr + KOH merupakan golongan halida. Selanjutnya adalah

memanaskan larutan KOH dan memasukkan benang wol ke dalamnya. Hal yang

terjadi adalah dari benang wol timbul gelembung-gelembung. Dari percobaan ini

dapat diketahui bahwa larutan KOH memiliki titik didih yang rendah, hal ini

ditunjukkan dengan cepat mendidihnya larutan KOH pada saat dipanaskan.

Fungsi benang wol di sini adalah untuk menyerap kalor dan gelembung dari

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 21

KOH(s) + H2O(l) → KOH(aq) + H2↑(g)

2KOH(aq) + Br2(aq) → KBr(aq) + KOBr(aq) +H2O(aq)

Page 22: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

pemanasan KOH, karena larutan KOH ini mudah muncrat sehingga adanya

benang wol digunakan untuk keselamatan praktikan.

8. Percobaan Kedelapan

Percobaan ini dilakukan dengan menambahkan H2O pada abu

kayu(K2CO3). Kemudian larutan dikocok dan disaring. Setelah disaring

didapatkan filtrat tidak berwarna dan residu berwarna hitam. Ketika hal tersebut

dilakukan, terjadi reaksi:

H2CO3(aq) H2O(l) + CO2(g)

Dari reaksi dihasilakan KOH yang merupakan basa. Ketika larutan ditambah

indicator PP (range 8-10) yang terjadi adalah warna larutan berubah menjadi

merah muda. Hal ini membuktikan sifat KOH yang merupakan basa.

9. Percobaan Kesembilan

Pada percobaan kesembilan, yang dilakukan adalah menambahkan HCl pada abu kayu (K2CO3). Setelah ditambahkan HCl larutan menjadi berwarna hitam dan abu kayu larut. Sebagian K2CO3 larut dan membentuk KCl dan H2CO3serta sisa karbon pada lapisan atas larutansesuai reaksi:

K2CO3, senyawa kalium larut dalam asam. Persenyawaan Natrium dan Kalium

mudah teroksidasi dengan penambahan asam.

10. Percobaan Kesepuluh

Percobaan kesepuluh dilakukan dengan cara menambahkan H2C4H4O5

kedalam larutan KCl. Yang terjadi adalah timbul gumpalan yang melayang pada

larutan yang merupakan KHC4H4O6(s) sesuai dengan reaksi berikut:

s

Asam tartrat merupakan golongan asam karboksilat. Persenyawaan Natrium dan

Kalium sukar bereaksi dengan asam karboksilat.

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 22

K2CO3(s) + 2H2O(l)→ 2KOH(aq) + H2CO3(aq)

K2CO3(s) + 2HCl(aq)→ 2KCl(aq) + H2CO3(aq)

KCl(aq) + H2C4H4O6(aq) → KHC4H4O6(s) + HCl(aq)

Page 23: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

11. Percobaan Kesebelas

Percobaan kelima adalah menguji pemijaran KCl. Sebelumnya kawat

platina/ kawat nikrom dicelupkan ke dalam HCl pekat, hal ini bertujuan untuk

mencegah korosi pada kawat platina/ kawat nikrom tersebut, kemudian kawar d

pijarkan di atas nyala api sebentar lalu dicelupkan ke dalam larutan KCl dan

dipijarkan di atas nyala api. Ketika dipijarkan di atas nyala api, yang terjadi

adalah warna api disekeliling kawat platina berubah menjadi warna ungu. Hal ini

menandakan bahwa adanya electron kalium yang tereksitasi menuju orbital yang

tingkat energinya lebih tinggi saat terjadi pembakaran. K, sesuai teori, nyala

apinya adalah ungu dengan panjang gelombang 766,5 nm.

X. Kesimpulan

1. Natrium sangat reaktif apabila direaksikan dengan air. Natrium direaksikan

dengan air akan menghasilkan NaOH yang bersifat basa.

2. NaOH (senyawa Na) bersifat hidroskopis (menyerap H2O di udara). NaOH

direaksikan dengan HCl menghasilkan NaCl (garam) dan merupakan reaksi

eksoterm. NaOH teroksidasi dengan cepat saat direaksikan dengan asam.

3. Reaksi Na2O2, H2SO4 KI dan amilum merupakan reaksi eksoterm yang

membentuk I2. Na2O2 mengalami oksidasi saat direaksikan dengan H2SO4 pekat

menjadi superoksida.

4. Garam glauber yang dipanaskan melepas molekul H2O menjadi Na2SO4.

5. Golongan alkali menghasilkan berbagai warna nyala. Warna nyala natrium adalah

kuning, sedangkan warna nyala kalium adalah ungu.

6. Reaksi KOH dan H2O merupakan reaksi eksoterm menghasilkan KOH dan gas

H2. Larutan KOH bersifat basa, ditandai dengan saat digosokkan di jari larutan

KOH terasa licin.

7. KOH, senyawa kalium memiliki titik didih yang rendah.

8. Reaksi K2CO3 dengan aquades menghasilkan KOH bersifat basa yang ditandai

dengan saat uji PP menghasilkan warna merah muda dan menghasilkan CO2.

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 23

Page 24: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

9. K2CO3, senyawa kalium larut dalam asam. Persenyawaan Natrium dan Kalium

mudah teroksidasi dengan penambahan asam.

10. Reaksi KCl dengan H2C4H4O6 menghasilkan KHC4H4O6berupa endapan (kristal)

yang melayang. Persenyawaan Natrium dan Kalium sukar bereaksi dengan asam

karboksilat.

XI. Jawaban pertanyaan

1. Jelaskan sifat Natrium Peroksida!

Jawaban :

Natrium peroksida merupakan zat padat berwarna kuning dan warnanya berubah

menjadi putih ketika terkena udara dan akan menghasilkan natrium hidrokaida dan

natrium karbonat

Natrium peroksida memiliki senyawa ionik harga -1 yang monovalen natrium dan

hidrat. Sodium peroksida dapat larut dalam asam sulfat pada suhu rendah, dan kemudian

didestilasi pada tekanan rendah untuk mendapatkan hidrogen peroksida (H2O2).

Dalam lingkungan basa, senyawa natrium peroksida arsen trivalen (As) oksidasi

valensi, trivalen kromium (Cr) 6 oksidasi. Selain itu, natrium peroksida dapat teroksidasi

menjadi besi elemental ferit mengandung FeO4, tetapi juga dalam oksidasi bahan organik

dalam kondisi normal menjadi etanol dan karbonat. Dengan sulfida dan klorida akan

bereaksi keras.

Sodium peroksida dan air, reaksi pertama dari hidrogen peroksida, hidrogen

peroksida alkali tidak stabil, maka akan terurai :

Na2O2 + 2H2O 2NaOH + H2O2

2 H2O2 2H2O + O2 ↑reaksi eksotermis

Persamaan kimianya :

2 Na2O2 + 2 H2O 4NaOH + O2 ↑

Oksida non logam dengan reaksi yang tinggi akan terjadi oksidasi-reduksi menghasilkan

garam, tetapi tidak melepaskan oksigen, seperti kombinasi langsung:

Na2O2 + CO Na2CO3

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 24

Page 25: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

Na2O2 + SO2 Na2SO4

Dengan harga gas oksida non logam tertinggi dapat terjadi reaksi redoks menghasilkan

garam dan melepaskan oksigen, misalnya:

2 Na2O2 + 2CO2 = 2Na2CO3 + O2

2. Jelaskan sifat,pembuatan dan kegunaan Natrium!

Jawaban:

Sifat Kimia dan fisika :

Nama : Natrium

* Simbol : Na

* Nomor atom : 11

* Nomor massa: 22.989

* Keadaan standar : padatan

* Warna : putih keperakan

* Klasifikasi dalam sistem periodik : Logam

* Total isotop : 22

* Total isomer 2

* Isotop radioaktif = 19

* Isotop stabil : 1

* Elektronegatifitas pauli : 0.9

* Entalpi atomisasi : 108.4 KJ/mol

* Entalpi fusi : 2.59 KJ/mol

* Entalpi penguapan : 89.04 KJ/mol

* Panas penguapan= 96 KJ/mol

* Volume molar : 23.7 cm3/mol

* Jari-jari ionik : 2.23 Amstrong

* Jari-jari kovalen : 1.54 Amstrong

* kristal struktur : CCB kubus berpusat badan

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 25

Page 26: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

* Densitas : 0.97 g/cm3

* Titik leleh : 97.5

* Titik didih : 883

* Potensial standar : -2.7 V

* Penemu : Sih Humphrey Davy 1807

* Koefisien ekspansi liner termal : 70.6x10exp-5 /K

* Konduktivitas termal = 1.41 W/cmK

* Konduktifitas listrik : 0.21x10exp-6/ohm.cm

* Kalor jenis : 1.23 J/gK

* Tekanan uap : 0.0000143 Pa pada 961 C

- Natrium bereaksi cepat dengan air, salju, dan es untuk menghasilkan natrium

hidroksida dan hidrogen.

- Ketika terkena udara, logam natrium kehilangan warna keperakannya dan berubah

menjadi abu-abu buram akibat pembentukan lapisan natrium oksida.

- Natrium tidak bereaksi dengan nitrogen, bahkan pada suhu yang sangat tinggi, tetapi

dapat bereaksi dengan amonia untuk membentuk natrium amida.

- Natrium dan hidrogen bereaksi pada suhu diatas 200 ºC untuk membentuk natrium

hidrida. Natrium hampir tidak bereaksi dengan karbon serta tidak bereaksi dengan

halogen.

- Unsur ini juga bereaksi dengan berbagai halida logam untuk membentuk logam dan

natrium klorida.

- Natrium tidak bereaksi dengan hidrokarbon parafin, tetapi membentuk senyawa

dengan naftalena dan senyawa polisiklik aromatik lainnya dan dengan alkena aril.

- Reaksi natrium dengan alkohol mirip dengan reaksi natrium dengan air, tapi

berlangsung lebih lambat.

- Natrium adalah unsur keenam paling melimpah di kerak bumi, dengan komposisi

sekitar 2,83%.

- Natrium, setelah klorida, adalah unsur kedua paling berlimpah yang terlarut dalam

air laut.

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 26

Page 27: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

- Cenderung tidak bereaksi dengan karbon akan tetapi bereaksi dengan halogen.

Natrium tidak bereaksi dengan hidrokarbon rantai lurus akan tetapi dapat bereaksi

dengan naptalena dan hidrokarbon aromatik dan aril alkena. Karena sangat reaktif

maka natrium harus disimpan dalam minyak.

- Natrium seperti halnya logam reaktif yang lain tidak dapat ditemukan dalam keadaan

murni. Logam natrium sangat lunak, keperakan mengkilat dan akan terapung bila

dimasukkan ke dalam air.

- Sangat reaktif dengan air sehingga reaksinya dapat menimbulkan ledakan dan nyala

api.

Jika dibakar, warnanya kuning kemerah-merahan.

Pembuatan natrium :

Natrium diisolasi denga cara elektrolisis. Dibumi terdapat sumber untuk dipakai

sebagai pembuatan natrium. Sumber yang paling murah adalah NaCl yang dapat

diperoleh dari air laut dengan cara penguapan. NaCl memiliki titik leleh lebih dari

800°C oleh sebab itu pembuatan natrium hanya dengan NaCl saja akan

membutuhkan energi yang cukup besar.

Untuk menghemat energi maka NaCl dicampur dengan CaCl2 dengan

perbandingan masing-masing 40% dan 60% sehingga titik lelehnya turun menjadi

580°C.

Reaksi yang terjadi:

Katoda: Na+ + e → Na

Anoda: Cl- → ½ Cl2 + e

Proses elektrolisis dilakukan dengan cara mencairkannya dalam peralatan “Down

Cell” dalam prakteknya sering diikuti dengan pembentukan logam kalsium akan

tetapi padatan ini dikembalikan lagi ke tempat pelelehan.

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 27

Page 28: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

Kegunaan natrium :

- Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam

persiapan senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat di gunakan untuk

memperbaiki struktur beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan logam

cair.

- Biasanya digunakan sebagai cairan pendingin pada reaktor nuklir karena meleleh

pada 98 C dan mendidih pada 892 C

- Sebagai lampu penerangan jalan.

- Senyawa natrium dibutuhkan oleh semua organisme dan digunakan pula dalam

kehidupan kita sehari-hari.

- Natrium chloride (NaCl), atau garam dapur dibutuhkan agar sel dapat berfungsi

baik serta merupakan penyususn elektrolit yang dibutuhkan darah.

- Natrium juga digunakan dalam berbagai produk industri seperti baking soda

(NaHCO3) dan pemutih (NaOCl), serta digunakan dalam paduan logam karena

efisien dalam mentransfer panas.

- Natrium bagi tubuh adalah untuk mencegah menurunnya kandungan

cairan ekstraseluler akibat tekanan osmotic dalam cairan tubuh menurun.

-  Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang berwarna kuning dan dapat

menembus kabut.

- Digunakan pada industry pembuatan bahan anti ketukan pada bensin, yaitu TEL

(tetraetillead).

- Campuran Na dan K untuk thermometer temperature tinggi.

-  Pada produksi logam titanium untuk pesawat terbang, logam natrium juga

digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektrik.

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 28

Page 29: Laporan Natrium Kalium Fix

Natrium dan Kalium

XII. Daftar Pustaka :

Agelici, R.J. 1969. Synthesis and Technique In Inorganic Chemistry. London: Suanders

Company.

Anonim. Natrium. http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium, Diakses pada tanggal 13 April

2014 pukul 13:00 WIB.

Anonim. Kalium. http://id.wikipedia.org/wiki/Kalium, Diakses pada tanggal 13 April

2014 pukul 13:07 WIB.

Anonim. Natrium. http://www.amazine.co/11644/ketahui-karakteristik-kegunaan-natrium

Diakses pada tanggal 13 April 2014 pukul 13:10 WIB.

Anonim. Natrium. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/natrium , Diakses pada

tanggal 13 April 2014 pukul 13:12 WIB.

Lee,J.D.1991.Concise Inorganik Chemistry Fourth edition. London: Chapman & Hall

Vogel, A.I. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.

Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.

Tim Dosen Kimia Anorganik II. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II. Unsur-

unsur Golongan Utama. Surabaya: UNESA Press.

Laporan Resmi: Kimia Anorganik II 29