national scientific meeting on stroke, neurosonology ... · pdf fileposter ilmiah. pertemuan...

2
390 | JULI - AGUSTUS 2010 LAPORAN KHUSUS P ertemuan Ilmiah Nasional Per- dossi: Stroke, Neurosonology, Neuroimaging, dan Neurointer- vention serta pertemuan Asean Stroke Advisory Panel 2010 ini dilaksanakan di Hotel Sheraton – Yogyakarta pada 18 – 21 Maret 2010 dengan tema : To- wards the New Era of Cerebrovascular Disease Management and Interven- tional Neurology. Pertemuan ini diikuti oleh sekitar 600 dokter spesialis saraf dari seluruh Indonesia; diisi oleh pem- bicara/moderator nasional dan pem- bicara asing. Selain simposium, juga diadakan workshop dan presentasi poster ilmiah. Pertemuan ini diawali dengan kuliah umum Epidemiologi stroke oleh Prof. Dr.dr.Rusdi Lamsudin SpS(K); popu- lasi usia lanjut diperkirakan mening- kat hampir 300% di beberapa negara berkembang di Amerika Latin dan Asia dalam 30 tahun mendatang yang tentu- nya akan meningkatkan juga penyakit- penyakit seperti stroke. Peningkatan kejadian stroke ini merupakan salah satu tantangan kesehatan masyarakat serta berhubungan dengan kesakitan, ketidakmampuan, kemandirian serta mobilitas populasi usia lanjut. Set- iap tahun diperkirakan sekitar 15 juta orang terkena stroke, sekitar 5 juta diperkirakan meninggal dan 5 juta lain- nya akan menderita ketidakmampuan atau kecacatan permanen, sehingga merupakan beban bagi keluarga dan masyarakat. Faktor risiko utama stroke seperti diketahui bersama di antaran- ya: penyakit jantung koroner, hiper- tensi, konsumsi tembakau yang dapat dimodifikasi. Fibrilasi atrium, gagal jan- tung, serta serangan jantung merupa- kan faktor risiko lain. Angka kejadian stroke di beberapa negara menurun, yang merupakan hasil pengendalian tekanan darah tinggi serta penurunan jumlah perokok, walaupun angka ab- solut kejadian stroke tetap cenderung National Scientific Meeting on Stroke, Neurosonology, Neuroimaging, Neurointervention dan Indonesian Neurological Association, Asean Stroke Advisory Panel (ASAP) Meeting 2010 Yogyakarta; 18 – 21 Maret 2010 (323-402)_CDK ed_178 ok DR.indd 390 6/23/2010 8:36:35 AM

Upload: dangkiet

Post on 05-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

390 | JULI - AGUSTUS 2010

LAPORAN KHUSUS

Pertemuan Ilmiah Nasional Per-

dossi: Stroke, Neurosonology,

Neuroimaging, dan Neurointer-

vention serta pertemuan Asean Stroke

Advisory Panel 2010 ini dilaksanakan

di Hotel Sheraton – Yogyakarta pada

18 – 21 Maret 2010 dengan tema : To-

wards the New Era of Cerebrovascular

Disease Management and Interven-

tional Neurology. Pertemuan ini diikuti

oleh sekitar 600 dokter spesialis saraf

dari seluruh Indonesia; diisi oleh pem-

bicara/moderator nasional dan pem-

bicara asing. Selain simposium, juga

diadakan workshop dan presentasi

poster ilmiah.

Pertemuan ini diawali dengan kuliah

umum Epidemiologi stroke oleh Prof.

Dr.dr.Rusdi Lamsudin SpS(K); popu-

lasi usia lanjut diperkirakan mening-

kat hampir 300% di beberapa negara

berkembang di Amerika Latin dan Asia

dalam 30 tahun mendatang yang tentu-

nya akan meningkatkan juga penyakit-

penyakit seperti stroke. Peningkatan

kejadian stroke ini merupakan salah

satu tantangan kesehatan masyarakat

serta berhubungan dengan kesakitan,

ketidakmampuan, kemandirian serta

mobilitas populasi usia lanjut. Set-

iap tahun diperkirakan sekitar 15 juta

orang terkena stroke, sekitar 5 juta

diperkirakan meninggal dan 5 juta lain-

nya akan menderita ketidakmampuan

atau kecacatan permanen, sehingga

merupakan beban bagi keluarga dan

masyarakat. Faktor risiko utama stroke

seperti diketahui bersama di antaran-

ya: penyakit jantung koroner, hiper-

tensi, konsumsi tembakau yang dapat

dimodifikasi. Fibrilasi atrium, gagal jan-

tung, serta serangan jantung merupa-

kan faktor risiko lain. Angka kejadian

stroke di beberapa negara menurun,

yang merupakan hasil pengendalian

tekanan darah tinggi serta penurunan

jumlah perokok, walaupun angka ab-

solut kejadian stroke tetap cenderung

National Scientific Meeting on Stroke, Neurosonology, Neuroimaging, Neurointervention dan Indonesian Neurological Association, Asean Stroke

Advisory Panel (ASAP) Meeting 2010

Yogyakarta; 18 – 21 Maret 2010

(323-402)_CDK ed_178 ok DR.indd 390 6/23/2010 8:36:35 AM

391| JULI - AGUSTUS 2010

LAPORAN KHUSUS

meningkat karena peningkatan popu-

lasi usia lanjut.

Kuliah umum lain: Stroke in Indonesia:

Past, Present and Future. oleh Prof.

dr.Jusuf Misbach SpS(K), FAAN. Di

Indonesia dalam 20 tahun kejadian

stroke tidak berubah; stroke tetap

merupakan salah satu penyebab uta-

ma kematian dan ketidakmampuan.

Hal ini memerlukan usaha pencega-

han yang komprehensif, manajemen

stroke akut dan tindak lanjutnya baik

oleh institusi pemerintah maupun

non-pemerintah dengan mengontrol

faktor-faktor risiko seperti: diabetes,

hiperlipidemia, hipertensi, penyakit

jantung, serta perilaku tidak sehat

seperti merokok, konsumsi alkohol,

serta obesitas. Rumah sakit khusus

stroke dengan para ahli terbaik untuk

rujukan kasus-kasus stroke sulit juga

dibutuhkan; institusi semacam ini ber-

manfaat untuk koleksi data dan riset

guna mendukung kebijaksanaan se-

lanjutnya. Tempat ini juga bermanfaat

untuk pendidikan paramedik khusus

stroke yang nantinya dapat dipekerja-

kan di unit stroke rumah-rumah sakit di

seluruh Indonesia.

Topik menarik lainnya adalah masalah

pencegahan stroke, antara lain disam-

paikan oleh Dr. Shinichiro Uchiyama,

dengan judul: Strategy for Secondary

Stroke Prevention: result of CSPS2.

Beliau membahas pentingnya penggu-

naan antiplatelet seperti: aspirin, klopi-

dogrel, tiklopidin, silostazol serta dipiri-

damol sebagai obat tunggal maupun

kombinasi untuk mencegah stroke

berulang pada sebagian besar pasien

stroke iskemik dan TIA non-kardioem-

bolik. Golongan thienopyridine seperti

klopidogrel dan tiklopidin lebih efek-

tif daripada aspirin, dan klopidogrel

lebih baik daripada tiklopidin. Peng-

gunaan silostazol pada pasien dengan

atherotrombosis termasuk stroke iske-

mik, penyakit arteri perifer, dan pada

pasien penyakit jantung koroner den-

gan sten menurunkan kejadian stroke

tanpa meningkatkan risiko perdarahan.

Masalah kejang pasca stroke juga

dibahas oleh dr.Endang Kustiowati,

SpS(K), MSi Med. Diketahui hampir

10% pasien stroke akan mengalami

kejang. Kejang dan status epileptikus

yang merupakan salah satu komplikasi

stroke akut dapat diklasifikasikan se-

bagai kejang awal (early seizure) yang

terjadi dalam 7 hari setelah serangan

stroke akut, atau kejang lebih lambat

(late/ remote seizure) yang terjadi set-

elah 7 hari serangan stroke. Kejang

dapat tunggal, parsial maupun umum.

Stroke berat, stroke perdarahan serta

stroke yang melibatkan daerah korteks

meningkatkan risiko kejang.

Penggunaan nimodipine untuk

mencegah vasospasme sekunder juga

dibahas dalam sesi lunch symposium.

Vasospasme sering terjadi pada per-

darahan sub-arachnoid (SAH), antara

lain disebabkan oleh gangguan influks

ion kalsium; oleh karenanya peng-

gunaan penghambat saluran kalsium

seperti nimodipin merupakan pilihan

untuk mencegah vasopasme ini, peng-

gunaan nimodipin secara bermakna

dapat memperbaiki kondisi vasos-

pasme pada SAH.

Komplikasi-komplikasi stroke lain

yang juga dibahas dalam acara ini di

antaranya adalah: Nyeri sentral pasca

stroke, oleh Prof.Dr.dr.Hasan Sjahrir

SpS(K); depresi dan ansietas yang da-

pat terjadi pasca stroke oleh dr. Adeli-

na Yasmar Alfa SpS(K). Keluhan nyeri

muskuloskeletal pasien pasca stroke

dibicarakan oleh Prof.dr.KRT Lucas

Meliala SpS(K), DVT (trombosis vena

dalam) pada stroke dibahas oleh dr.

Ismail Setyopranoto SpS(K).

Penggunaan TCD (Trans Cranial Dop-

pler) dibicarakan oleh Dr. Dodik Tu-

gasworo SpS(K). TCD merupakan

teknologi relatif baru yang digunakan

untuk menilai kecepatan aliran darah

arteria dalam otak (sekitar sirkulus Wil-

lisi) secara trans-temporal, trans-orbit-

al, dan sub-occipital. TCD juga dapat

digunakan untuk mengevaluasi abnor-

malitas ekstra-kranial melalu daerah

submandibuler. Penggunaan TCD ini

menguntungkan karena non-invasif,

non-radioaktif, mudah penggunaan-

nya, dan dapat diterima oleh pasien.

Pertemuan ini juga dilengkapi dengan

presentasi makalah bebas dan presen-

tasi poster sebagai kesempatan untuk

para peneliti muda untuk menyajikan

hasil penelitiannya, sekaligus berkom-

petisi untuk menjadi yang terbaik.

� (KTW)

(323-402)_CDK ed_178 ok DR.indd 391 6/23/2010 8:36:41 AM