naskah roleplay taks fix

16
SKENARIO TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SESI 5, 6, 7 FASE PRE-INTERAKSI Leader :Assalamualaikum rekan-rekan sejawat.. Semua Perawat: Walaaikumsalam bu… Leader :Gimana keadaan rekan-rekan dan periapannya untuk Terapi Akt Kelmpk Ssial jam ! nanti" apaka# suda# dibuat prpsalnya" $. leader :Al#amdulilla# se#at bu… untuk persiapannya %nsyaalla# Kami suda# s kami dua# membuat prpsal untuk melakukan Terapi Aktivitas Kelmp Ssialisasi pada #ari ini. Pada #ari ini kami akan melakukan TAKS p pasien den'an #alusinasi. Leader : (a'us kalau rekan-rekan suda# mempersiapkannya. lalu ba'aimana den'an persiapan pasien" Apaka# kalian suda# kntrak waktu pasiennya" $. Leader : Suda# bu& kemarin untuk kntrak waktu melakukan ke'iatan TAKS sud disampaikan le# perawat malam& setela# diajak klien mau me ke'iatan ini. )# iya bu& pasien terdiri dari * ran' yaitu& +y. S# ,ella& +y. $#intya& +y. blabla& +y. blabla& +y. blabla. Leader : ntuk alat-alat yan' #arus dibawa dan persiapan tempat ba'aimana" $. leader : Alat-alat yan' dibawa antara lain tape re rder/speaker& bla te atatan dan pulpen& jadwal ke'iatan klien& w#itebard dan spidl s kuatret. Tempat yan' akan di'unakan yaitu di #alaman depan Aula uta Leader : Lalu apa tujuan dan #arapan rekan-rekan saat dan setela# melakuka ke'iatan TAKS ini" 0asilitatr 1: Tujuan saya melakukan TAKS ini adala# a'ar pasein mampu berssial den'an an''ta kelmpk lainnya& dimana klien dapat berkmunikasi den'an klien lainnya dalam ke'iatan kelmpk tersebut. ,an #arapan semua pasien dapat kperati2& dan men'kikuti ke'iatan dari sesi ke den'an baik. 1

Upload: medina-hutami

Post on 04-Nov-2015

247 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Terapi aktivitas

TRANSCRIPT

SKENARIO TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SESI 5, 6, 7

FASE PRE-INTERAKSILeader:Assalamualaikum rekan-rekan sejawat..

Semua Perawat: Walaaikumsalam bu

Leader:Gimana keadaan rekan-rekan dan periapannya untuk Terapi Aktivitas Kelompok Sosial jam 9 nanti? apakah sudah dibuat proposalnya?

Co. leader:Alhamdulillah sehat bu untuk persiapannya Insyaallah Kami sudah siap, kami duah membuat proposal untuk melakukan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi pada hari ini. Pada hari ini kami akan melakukan TAKS pada pasien dengan halusinasi.

Leader: Bagus kalau rekan-rekan sudah mempersiapkannya. lalu bagaimana dengan persiapan pasien? Apakah kalian sudah kontrak waktu dengan pasiennya?

Co. Leader: Sudah bu, kemarin untuk kontrak waktu melakukan kegiatan TAKS sudah disampaikan oleh perawat malam, setelah diajak klien mau mengikuti kegiatan ini. Oh iya bu, pasien terdiri dari 6 orang yaitu, Ny. Shintia, Ny, Della, Ny. Chintya, Ny. blabla, Ny. blabla, Ny. blabla.

Leader: Untuk alat-alat yang harus dibawa dan persiapan tempat bagaimana?

Co. leader : Alat-alat yang dibawa antara lain tape recorder/speaker, bola tenis, buku catatan dan pulpen, jadwal kegiatan klien, whiteboard dan spidol serta kartu kuatret. Tempat yang akan digunakan yaitu di halaman depan Aula utama. Leader: Lalu apa tujuan dan harapan rekan-rekan saat dan setelah melakukan kegiatan TAKS ini?

Fasilitator 1: Tujuan saya melakukan TAKS ini adalah agar pasein mampu bersosialisasi dengan anggota kelompok lainnya, dimana klien dapat berkomunikasi dengan klien lainnya dalam kegiatan kelompok tersebut. Dan harapan saya semua pasien dapat kooperatif, dan mengkikuti kegiatan dari sesi ke sesi dengan baik.

Leader: Tujuannya sudah baik yaaa, bagus! apa yang membuat kalian yakin dalam melakukan TAKS ini?

Fasilitator 2: kami yakin karena kami sudah pernah melakukan kegiatan TAKS sebelumnya, namun ada beberapa kelemahan bu, yaitu kami kadang kesulitan jika saat kegiatan tidak jarang pasien dengan halusinasi mendengar suara suara yang hanya dia yang mendengarkannya, sehingga kegiatan terhenti dan semua perhatian anggota yang lain tertuju padanya.

Leader: Lalu apa yang akan kaian lakukan jika hal tersebut terjadi lagi?

Fasilitator 3: iya bu benar, tidak jarang kami mengalami hal tersebut. Jika hal tersebut terjadi lagi, kami akan mengingatkan bahwa klien harus menghardik suara tersebut dengan cara mengatakan kamu suara palsu.. suara itu tidak nyata.. suara itu tidak nyata agar kegiatan tetap berjalan sebagaimana mestinya bu..

Leader: Alhamdulillah jika rekan-rekan sudah punya antisipasinya. Sehingga nanti rekan-rekan tidak akan kesulitan jika terjadi masalah seperti itu yaaa

Fasilitator 3: Iya bu..

Leader:Suster.., kenapa dari tadi saya perhatikan kok diam saja? ada apa? apakah ada perasaan yang mengganggu?

Observer: Iya bu, saya sedikit khawatir dan gugup karena ini pengalaman pertama saya

Operaror: Iyabu sama.. ini juga pengalaman pertama saya melakukan kegiatan TAKS pada pasien dengan halusinasi.

Leader: Iya saya mengerti apa yang suster rasakan. Namun sebaiknya diatasi dulu ya, sebelum suster bertemu dengan pasien dan melakukan kegiatan TAKS. Pasti rekan rekan bisa menghadapi dan melewati kegiatan ini dengan baik

Observer: Iya bu saya akan atasi dulu perasaaan ini, nanti sebelum bertemu dengan pasien dan melakukan kegiatan TAKS saya mau relaksasi nafas dalam dulu bu.. gimana teman-teman?

Operator: Setujuuuu!

Leader:Bagus suster, baiklah nanti sebelum acara kegiatan dimulai, kita semua berdoa dulu ya dan melakukan teknik nafas dalam. Nanti saat kegiatan sudah dimulai dan ada peserta yang tidak menngikuti jalannya acara, apa antisipasi kalian?

Observer:iya terimakasih bu.. nanti jika ada peserta yang tidak mengikuti jalannya acara, akan kami tanya terlebih dahulu kenapa dia tidak mengikuti proses jalannya acara dan terpaksa akan mengeluarkan dari kegiatan kelompok.

Leader: iya sama-sama.. untuk waktu yang dibutuhkan kira-kira berapa lama?

Operator: waktunya kurang lebih 40 menit bu.

Leader: baiklah rekan-rekan, persiapannya saya kira sudah sangat matang. semoga sukses dalamn melakukan TAKS nya yaaa. oh iya sebelum melalukan kegiatan kita berdoa terlebih dahulu. Silahkan suster blabla dipimpin doa.

Operator: sebelum kita melakukan kegiatan TAKS alangkah sangat baik kita memulainya dengan berdoa. berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing, berdoa mulai.. aamiin tidak ada kata selesai untuk berdoa ya rekan-rekan

Leader: aamiin.. selamat bekerja untuk semuanya! semoga lancar TAKS nya

Operator: iyaaa yuk semangat untuk kita semua!

FASE ORIENTASI Leader: Ayo ibu-ibu, sebelum kegiatannya dimulai, silahkan duduk di tempat yang sudah disediakan. Saya lihat semuanya sudah duduk ditempatnya masing-masing ya.

Assalamualaikum ibu-ibu semuanya.K&F: Waalaikumsalamwarrahmatullahiwabarakatuh

Leader: Perkenalkan nama saya Irma, ibu-ibu disini bisa memanggil saya suster Irma. Saya disini sebagai ketua kelompok. Dan ini ada teman saya Dinda sebagai wakil saya. Silahkan suster Dinda memperkenalkan diri!Co Leader: Iya ibu-ibu semuanya perkenalkan nama saya suster Dinda,disini saya

sebagai wakil ketua kelompok. Sesuai dengan janji suster kemarin diruangan, dipagi yang berbahagia ini, ibu-ibu sudah berkumpul untuk melanjutkan kegiatan kelompok. Ibu-ibu masih ingat dengan kegiatan pagi ini?

Peserta: lupa suster...........

Leader: Tidak apa-apa kita mulai saja. Baiklah ibu-ibu sekalian, dalam kegiatan kelompok ini ada tata tertib atau peraturan yang perlu dipatuhi oleh semua anggota kelompok. Suster Dinda yang akan membacakan tata tertibnya. Silahkan suster Dinda!Co Leader: Iya ibu-ibu sekalian disini ada beberapa tata tertib yang harus kita patuhi.1. anggota kelompok harus hadir paling lambat 5 menit sebelum acara dimulai2. selama kegiatan berlangsung semua anggota kelompok tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan.3. semua anggota kelompok tidak mengganggu anggota yang lain

4. semua anggota kelompok tidak diperkenankan makan, minum dan merokok5. setiap anggota kelompok yang akan berbicara harap mengacungkan tangan dan berbicara apabila dipersilahkan oleh pemimpin.6. bagi anggota yang akan pergi ke toilet, dipersilahkan sebelum acara dimulai.7. anggota tidak diperbolehkan memebicarakan hal-hal lain diluar topic kegiatan kelompok.8. anggota yang melanggar aturan akan diperingatkan dan tidak diperkenankan mengikuti permainan selanjutnya.

Leader: Terimakasih suster Dinda Baiklah ibu-ibu sekalian, bisa kita lihat, disini ada beberapa suster yang mengikuti kegiatan kelompok. Saya akan menjelaskan tugas dari masing-masing suster. Saya ketua kelompok yang akan memimpin kegiatan ini sampai selesai. Suster Dinda yang akan membantu saya jika saya tiba-tiba lupa. Lalu diantara ibu-ibu ada suster (FASILITATOR) yang bertugas membantu ibu-ibu untuk aktif dalam kegiatan ini dan mempertahankan ibu-ibu agar tetap diruangan. Yang terakhir, dibelakang ada suster (OBSERVER) yang akan memperhatikan jalannya kegiatan.

Oh iya, saya mau menanyakan sebelumnya ibu-ibu sudah diminta untuk melakukan aktifitas sesuai kelebihannya. Apa kelebihan yang sudah dilakukan oleh ibu Dela?

Dela: saya menanam bunga aja sus.

Leader: bunganya akan menjadi bunga yang cantik ya. Selanjutnya bagaimana dengan ibu Ani?

Ani: aku udah merangkai bunga bareng-bareng sama itu tuh Ucu.

Ucu: iya suster saya udah merangakai bunga cantiiiiiiiiiiiik banget.

Leader: Ibu Chynthia bagaimana?

Chynthia: apa suster?

Fasilitator 2: bu, suster Irma sedang menanyakan apa kelebihan yang sudah dilakukan?

Chynthia: oh saya mah menjahit bersama suster Dinda ya sus?

Leader: kalau bu Shintia yang satu lagi, apa kelebihan ibu dan apakah sudah dilakukan?

Shintia: udah lah saya mah bisanya nyuci piring bekas makan yg lain.

Leader: subhanallah ibu baik sekali. Kalau ibu Ijah bagaimana?

Ijah: saya dipaksa tuh sama suster bikin kue gatau gimana rasanya.Leader: terimakasih ibu-ibu sudah melakukan kegiatan dengan baik. Ditingkatkan lagi ya nanti suster lihat hasil karyanya.Ibu-ibu sekalian, tujuan ibu-ibu datang kesini yaitu ibu-ibu sekalian dapat membicarakan masalah pribadi dengan orang lain, mampu bekerja sama dalam permainan kelompok, dan menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang telah dilakukan. Waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan kelompok ini yaitu 45 menit. Leader: Saya buka dengan pertanyaan, ibu-ibu bagaimana sarapannya tadi pagi ? Dela: suster.. aku mendengar suara-suara itu lagi. Suster dengar tidak ?

Fasilitator 1: Ayo, hardik suaranya ! Katakan tidak nyata

Dela: Kamu suara palsu kamu ! Saya tidak mau dengar ! Kamu tidak nyata !

Fasilitator 1: iya bagus ! Apakah suaranya masih ada ?

Dela: udah tidak ada suster !

Leader: Bagaimana dapat dimulai kembali ?

Peserta : iya bisaa

Leader: Bagaimana tadi sarapannya dan sekarang gimana perasaannya Dela?

Dela: sarapannya habis dan aku masih sedikit takut suster.... (Pelan)

Leader: iya tidak apa-apa ada suster dan teman-teman lain yang akan membantu. Ibu Chinthya bagaimana?

Chinthya: (terdiam melihat keadaan suasana sekitar lingkungan)

Fasilitator 2: Ayo chinthya ditanya sama suster Irma, katanya bagaimana tadi pagi sarapannya ?

Chinthya: ga enak (menggelengkan kepala sedikit menunduk)

Leader: Bagaimana ibu perasaannya setelah sarapan ?

Shintia: Biasa aja suster .. (nada bicara meningkat)Fasilitator 2: Ibu Shintia, bisa lebih tenang? Tarik nafas hembuskan dan tenangkan hatinya. Lebih baik berbicaranya pelan-pelan yaa ...

Leader: Dialanjutkan ya, bagaimana dengan bu Ani?

Ani: saya selalu habis sus dan perasaanya sekrang tenang.

Leader: Lalu bagaimana dengan bu Ucu?

Ucu: sama kayak Ani

Leader: Lalu bagaimana dengan bu Ijah?

Ijah: saya Cuma habis aja suster soalnya saya lagi susah BAB jadi agak deg-degan.

Leader: begitu ya.... (terdiam dan nampak sedikit bingung)

Co-Leader: Untuk ibu-ibu yang makanannya belum dihabiskan, lain kali dihabiskan ya makanannya. Ibu-ibu ada yang mau kekamar mandi dulu?

Peserta: engga......

Co-Leader: Baiklah kalau begitu, kita mulai masuk ke kegiatan kelompoknya ya. Silahkan suster Irma dilanjutkan....

Leader: terimakasih suster Dinda...*****STRATEGI PELAKSANAAN TAKS SESI 5

Leader

: Baiklah ibu ibu kegiatan kita kali ini adalah terapi aktivitas kelompok sosial sesi yang ke 5 mengenai cara menceritakan masalah yang sedang dialami. Langkah-langkah untuk kegiatan kita kali ini adalah:

Pertama saya akan memberi contoh, untuk yang Kedua ibu-ibu harus menceritakan masalah yang dialami, dan yang ketiga kita akan menuliskan masalah dari masingmasing Peserta untuk nanti kita diskusikan bersama. Dan yang terakhir kita menyepakati topik mana yang akan didiskusikan.

Baiklah, sekarang kita mulai ya bu untuk melaksanakan kegiatan ini. Sebelumnya diruangan sudah dilatih untuk mengatasi suara-suara yang didengar, ibu mau kan menceritakan masalahnya disini ?

Peserta

: (Saling melirik dan menggelengkan kepala)

Leader

: baik kalau begitu saya contohkan kembali ya. Saya akan mencontohkan bersama teman saya ini. (Memberi contoh)

Assalamualaikum, teman-teman saya ingin bercerita tentang masalah saya boleh kan ? saya sering mendengar suara-suara yang aneh, tapi suara-suara itu hanya didengar oleh sendiri saya takut.(leader berbicara pada co leader)

Co-Leader: iya boleh, memangnya kamu mau bercerita apa ?

Leader

: saya sering mendengar suara-suara yang aneh, tapi suara-suara itu hanya didengar oleh sendiri saya takut.(leader berbicara pada co leader)

Co- Leader: oh iya seperti itu.

Leader

: Nah seperti itu ya ibu ibu contohnya. Sekarang coba ibu ungkapkan perasaan yang ibu alami kepada kami semua disini. Semuanya harus menceritakan masalah yang sedang dialami sekarang. Kita mulai dari ibu Dela ya. Ayo ibu silahkan bercerita.

Dela

: saya ga mau menceritakannya sus, karena suara itu bilang saya tidak boleh menceritakannya.

Fasilitator 1: Ibu tadi kan sudah diperagakan oleh suster Irma, dan ibu pun sudah pernah berlatih. Sekarang ibu tidak usah takut untuk menceritakannya. Agar masalah ibu bisa dibantu disini.

Dela

: Tapi saya takut sus.

Fasilitator 1: tidak usah takut, ibu bercerita saja. Kan disini juga kita sedang berlatih. Sekarang apa yang ibu rasakan ? dan ceritakan apa masalah ibu sekarang?

Dela

: iya sus sebenarnya saya takut dengan suara-suara yang saya dengarkan katanya suara itu hanya saya saja yang mendengarkannya.

Leader

: Baik sekarang coba ibu tuliskan di papan, apa masalah yang membuat ibu takut.

Dela

: (Peserta menulis dipapan)

Ledaer

: Bagus ya, ibu dela sudah mau menceritakan masalahnya. Ayo kita tepuk tangan untuk ibu Dela. (tepuk tangan) Sekarang ibu boleh duduk kembali. Ibu Ani sekarang giliran ibu untuk menceritakan masalah ibu?

Ani

: ah saya mah lagi biasa biasa aja. Saya cuman ingin ikut berkumpul sus,soalnya saya juga pernah mengalami hal yang sama mendengarkan suara tersebut tapi suara tersebut suadah tidak ada karena saya mengalihkannya seperti beraktivitas bersama-sama, jadi disini saya ingin berbagi dengan yang lain sus

Leader

: Wah bagus ya nanti ibu bisa menceritakan bagaimana caranya, sekarang ibu tulis dulu didepan masalah dulu yang pernah ibu alami yaa

Ani

: (Menulis di papan) Bagus ibu, teuk tangan teman teman. Sekarang ibu bisa duduk kembali. Sekarang giliran ibu Chinthya.

Chinthya

: iya bu kadang mah saya suka kesel sama orang yang gak mau dengerin cerita saya. Terus saya suka jadi diem ga mau cerita sama oranglain tiba-tiba kalo lagi diem saya suka mendengarkan suara-suara yang aneh suaranya bilang jelek jelek jelek akhirnya saya suka menutup telinga saya.

Fasilitator 2: Ibu chintya bagus sudah mau menceritakan masalahnya, nanti disini kita bersama-sama berlatih yaa agar suara-suaranya tidak terdengar lagi.

Leader

: Kalau begitu sekarang ibu tuliskan masalahnya di papan.

Chinthya

: (Menuliskan di papan)

Leader

: iya bagus ya ibu Chinthya. Tepuk tangannya mana ? (Tepuk tanagn) Sekarang ibu boleh duduk lagi ya. Selanjutnya ibu Ucu coba apa yang mau diceritakan?

Ucu

: ah saya mah gelisah, saya mah pengen cepet pulang udah gak betah sus ingin meluk anak saya. Memang sih jika saya melamun memikirkan anak saya, saya juga suka mendengar suara-suara tersebut tapi hanya beberapa kali, suara yang saya dengar adalah suara yang mengatakan Gila Gila Gila seperti itu sus.

Leader

: Baik sekarang ibu lanjutkan dulu yah diskusinya agar rasa rindu ibu sedikit teralihkan. Sekarang coba ibu tuliskan di papan masalahnya.

Ucu

: (Menulis)

Leader

: Bagus ya ibu sudah mau menuliskan masalah ibu. Tepuk tangan untuk ibu Ucu (tepuk tangan). Ayo ibu Shintya yang satunya. Ibu sekarang ceritakan apa masalah yang sedang di alami ibu.

Shintya

: iya ih saya teh takut saya suka banyak mendengar suara suara aneh tapi kata orang-orang itu suaranya cuman saya yang mendengarnya, saya suka mendengar suara yang mengatakan, saya selingkuhannya saya selingkuhannya. Kalo udah denger suara gitu teh saya langsung tutup telinga sambil diem di pojokan juga.

Fasilitator 3: Ibu sudah mau menceritakan masalahnya. Tapi alangkah baiknya jika ibu tidak menutup telinga dan diam dipojokan. Kita akan belajar dan ibu kemarin sudah berlatih cara mengatasinya. Jadi ibu harus menerapkannya.

Shintya

: iya suster

Leader

: sekarang giliran ibu shintya menuliskannya di papan. Ayo ibu tuliskan.

Shintya

: (menulikan dipapan)

Leader

: bagus ya ibu shintya. Mana tepuk tangannya untuk ibu Shintya? (tepuk tangan) Sekarang ibu boleh duduk lagi. Sekarang yang terakhir ibu Ijah. Apa yang ingin ibu Ijah ceritakan?

Ijah

: Ah saya mah kesel , tapi saya mah gak malu ngungkapinnya. Da suaranya juga udah ga ada saya, say amah kesel the kalo ada suaranya aja.

Leader

: Bagus ya ibu tapi alangkah baiknya kalo ibu mengungkapkan rasa kesal ibu dengan cara yang baik. Sekarang coba ibu tuliskan masalah ibu di depan.

Ijah

: (Menulis)

Leader

: Bagus ya ibu sudah mau menuliskan masalah ibu. Tepuk tangan untuk ibu Ijah(tepuk tangan). Nah kita lanjutkan ya, sekarang kita tentukan topik mana yang akan kita diskusikan. Dari keenam masalah ini, ibu ibu harus memilih 1 masalah yang akan kita diskusikan. Kita lakukan cara pemilihan menggunakan teknik voting dimana nanti hasil yang paling banyak maka itu adalah masalah yang akan menjadi topik diskusi kita. Bagaimana ibu ibu mengerti ?

Peserta

: iya buuu

Leader

: Nah sekarang ibu Dela mau yang mana?

Dela

: Saya mah yang kesal gara-gara mendengar suara aja sus

Leader

: Kalo ibu Ani pilih yang mana?

Ani

: Yang itu saja sus, da nanti saya mah mau berbagi pengalaman yang mana juga

Leader

: (Menulis dipapan) ibu Chinthya mau yang mana?

Chinthya

: aku mah mau yang itu (menunjuk)

Leader

: yang mana ibu, kesal atau takut?

Chinthya

: mau yang mengatasinya gimana?

Leader

: (Menulis dipapan) Ibu Ucu ?

Ucu

: No 5 sus

Leader

: kemudian ibu shintya mau pilih yang mana?

Sintya

: Saya mah mau pilih takut, soalnya kan saya suka merasakan takut.

Leader

: Yang terakhir ibu Ijah mau yang mana?

Ijah

: say amah udah jelas bu yang Mengatasi halusinasi

Leader

: Nah ibu ibu kan sudah memilih yah, sekarang kita lihat hasilnya. Karena hasil votingnya lebih banyak di masalah halusinasi. Maka sekarang topik diskusi kita adalah bagaimana cara mengatasi halusinasi yang dirasakan oleh ibu ibu. Tapi tenang nanti juga kita akan menyinggung sedikit mengenai masalah takut karena nanti sama saja cara untuk mengatasinya. Nah sekarang kita mulai diskusinya yah. Tadi kan dimulai dari ibu Dela sekarang saya ingin yang pertama memulainya ibu Chintya. Sekarang ibu chinthya coba bagaimana cara ibu mengatasi halusinasi ibu?

Chinthya

: saya mah suka menutup telinga bu, lalu kadang teriak.

Leader

: oh begitu sebenarnya ada cara lain untuk mengatasi suara paslsu nanti kita ajarkan yang lebih benar ya bu cara nya. (Peserta menggaguk) , selanjutnya ibu Dela bagaimana?

Dela

: karena saya sudah diajarin cara menhardik tapi kadang saya suka lupa jadi saya suka teriak-teriak.

Leader

: Iya bagus ibu Dela ibu sudah menerapkan apa yang sudah diajarkan, selanjutnya ibu shintya

Shyntia

: kalo saya cuman diem aja dipendem sendirian karena saya suka menutup telinga waktu itu sebelum diajarkan

Leader

: oh kalo begitu ibu harus terus berlatih untuk menggunakan teknik teknik mengatasi halusiansi yang benar ya ibu. Sekarang Ibu Ijah apa cara marah yang ibu ijah lakukan saat kesal?

Ijah

: Saya mah suka minum obat tapi suka luapa minum obatnya jadi kalo ada suara minta tolng ke yang lain.

Leader

: iya kan sudah dilatih waktu dikamar ya bu, nah sebaiknya obat yang diminum itu teratur ya ibu, perawat kan suka mengecek ke ruangan untuk ibu-ibu semua minum obat. Nah nanti obatnya jangan sampe telat lagi bu. Nah kalo ucu bagaimana dengan halusinasinya?

Ucu

: susuter da say amah inget terus sama anak saya, jadi suka melamun jadi suka lupa buat kaya bilang tidak tidak itu suara palsu saya suka lupa jadi saya suka langsung lapor ke suster

Leader

: iya ibu ucu tidaka apa-apa, jika ibu ucu lapor ke perawat juga itu kan memang tuganya ya, jadi nanti ibu-ibu semua bisa lapor ke perawat jika mendengar kembali suara tersebut.. bisa menegrti ibu-ibu ?

Nah sekarang ibu Ani bagaimana? Tadi ada yang mau di bagi pengalammnnya untuk menagtasi halusinansinya?

Ani

: Iya suster saya mau berbagi sama ibu-ibu semuanya disini, sama saya juga pernah mengalami hal seperti ibu-ibu disini, maka dari itu jika saya mendengarkan suara-suara tersebut saya suka mengahardik dengan bialng bahwa suara tersebut palsu, dan saya tidak mau mendengaranya. Lalu saya suka langsung bilang sama orang yang ada disekitar saya atau perawat bahwa saya mendengar suara tersebut. Yang ketiga saya suka ikut aktivitas bersama seperti ini sus dan saya juga suka minum obatnya tepat waktu

Leader

: iya ibu ani bagus sekali ya, antisipasinya.. itu cara-cara yang diajarkan kepadaa emua Peserta termasuk ibu-ibu disini, betul ibu-ibu seperti itu?

Peserta

: Iya sus..

Leader

: Sekarang kita sama sama yu buat mengatasi halusianasinya, yaitu yang pertama pa tadi ibu dela ?

Dela

: Menghardik

Leader

: iya betul, jika suaranya ada mari kita sama sama bilang tidak-tidak kamu tidak nyata kamu suara palsu. Biasa ?

Coba ibu sintia bilang apa kalo menghardik, ?

Shintia

: tidak kamu suara palsu

Leader

: bagus, ibu ijah

Iajh

: tidak kamu suara palsu

Laeder

: ibu ucu

Ucu

: tidak saya tidak mau mendengar kamu suara palsu

Laeder

: Ibu chintiaChinthia

: tidak kamu suara palsu

Ani

: Saya ya sus Tidak kamu suara palsu

Leader

: baik semuanya pada bisa ya ? Cara yang kedua bagaimana carannya ? ibu ijah

Ijah

: Melaporkan perawat.

(Leader menanyakan cara yang ke 3 kepada semua peserta)

Leader

: Cara yang ketiga apa ibu Chintiya?Chinthiya : beraktivitas seperti ini ya sus

(Leader menanyakan cara yang ke 3 kepada semua peserta)

Leader

: Cara yang terakhir apa yang harus dilakuakan, ibu shintia?

Shintia

: minum obat yang teratur ya sus ?

(leader menenyakan ke semuanya)

Leader

: Baik, sekarang karena sesi ini sudah selesai dilanjut ke sesi selanjutnya ya ibu-ibu

*****STRATEGI PELAKSANAAN TAKS SESI 6Leader: Baiklah ibu-ibu. Sebelumnya ibu-ibu sudah tahu memainkan kartu kuartet itu bagaimana? Peserta: Beluuum

Shintia: Aku pernah aku pernah! Tapi lupa hahaha

Leader: Baiklah ibu-ibu. Kegiatan kelompok yang akan kita lakukan sekarang namanya terapi aktivitas kelompok yang menggunakan kartu kuartet. Nanti saya akan membagikan 4 buah kartu kuartet. Nanti saya akan meminta ibu-ibu untuk menyusun kartu sesuai dengan seri dimana satu seri itu memiliki kartu. Saat kita memainkan kartu tersebut kita akan diiringi musik dengan mengelilingkan bola, ketika musik berhenti anggota kelompok yang memegang bola yang akan memulai permainan. Bagaimana ibu-ibu mengerti?

Klien: Iya ..Leader: Cara penyusunan kartunya nanti akan dijelaskan oleh Suster Dinda, silahkan suster Dinda ..Co Leader: Iya ibu-ibu, cara menyusun kartunya kita harus mengocoknya terlebih dahulu. Kemudian kartu dibagikan kepada setiap anggota kelompok sebanyak 4 kartu. Kartu yang dibagikan letakkan dulu diatas meja dalam posisi terbalik.

Sekarang, saya akan mencontohkan kepada ibu Dela bagaimana cara meminta kartu kepada teman yang disebelahnya. Di dalam kartu tersebut ada judul besar dan ada 4 judul kecil. Biasanya judul kecil dalam kartu tersebut yang warnanya merah itu berarti kepunyaannya ibu Dela,ibu Dela meminta seri kartu lain dengan menyebutkan judul kecil yang berwarna hitam. Nanti ibu Dela meminta kartu kepada teman di sebelah kanan ibu untuk meminta seri yang belum lengkap. Leader: iya, nanti jika kartu yang dipegang ibu Dela serinya sudah lengkap, maka ibu Dela harus mengumumkan kepada kepada anggota kelompok dan membacakan judul besar dan judul kecil. Namun jika kartu yang dipegang tidak lengkap maka ibu Dela boleh mengambil satu kartu dari tumpukan kartu diatas meja. Kemudian jika ibu Dela meminta kartu kepada ibu Chinthya dan kartunya diberikan, makan ibu Cinthya boleh mengambil satu kartu lagi dari tumpukan kartu di atas meja. Jangan lupa setelah diberikan ucapkan terimakasih. Anggota kelompok memainkan kartu kuartet.Co Leader: Setelah tadi ibu-ibu bermain kartu kuartet bagaimana perasaan ibu setelah main kartu ?Chinthya: Seru-seruuuu (tampak antusias)

Co Leader: iyaa bagus, tadi Chinthya main kartunya hebat yaaa .., Shintia juga hebat mainnya dan Dela juga tidak kalah hebat main kartunya yaa ...Leader: Karena, semua anggota sudah bisa dan berhasil memainkan kartu. Tepuk tangan untuk semuanya ...

Leader: iya untuk Ibu Dela di TAK selanjutnya harus lebih berani lagi yaa dalam mengungkapkan perasaannya dengan suaranya lebih keras lagi ...

Dela: iya .. (tidak memberikan kontak mata)

Fasilitator 1: iya .. nanti ibu Dela juga harus lebih fokus saat bermain yaa.. nanti coba dilihat yaa teman-teman lainnya tidak usah takut..*****STRATEGI PELAKSANAAN TAKS SESI 7

Leader

: Sekarang kita akan melakukan sesi 7 dimana anggota kelompok dapat menyampaikan tentang manfaat dari setiap kegiatan yang telah kita lakukan dimulai dari sesi 5 dan sesi 6. Apakah ada yang masih ingat di sesi 5 dan sesi 6 kita sudah melakukan apa saja ?

Dela

: Masih suster .. di sesi 5 kita menyampaikan masalah pribadi dengan orang lain. Kami juga membicarakan masalah yang ingin kami bicarakan kepada suster.Fasilitator 2: ibu Chynthia masih ingat kita melakukan apa?

Chinthya: suster aku aku ... aku tahu yang sesi 6 yang kemarin kan suster yang kita main kartu...

Leader

: iya Chinthya dan Dela, alhamdulillah kalian masih ingat yaaa... Sekarang coba sampaikan pendapat kalian masing-masing tentang manfaat dari kegiatan yang telah kalian lakukan. Di contohkan dulu ya sama suster ...

Leader : Begini caranya .. suster medina coba contohkan ..

Co Leader: iya saya senang saat sesi curhat soalnya masalah saya tidak saya simpan sendiri lagi, dan saat main kartu saya senang soalnya saya pengalaman pertama saya main kartu

Leader : iya bagaimana bisa ? Coba sekarang kita mulai dari Shintia yaa ..Shintia: (diam)

Fasilitator 3: ibu Shintia bagaimana pendapatnya? ditanya itu sama suster.

Shintia: kalau sesi 5 menurut aku pas sesi 5 aku senang curhat sama orang lain. Tapi, aku takut kalau cerita yang aku ceritain dikasih tahu ke orang lain. Kalau sesi 6 pas main kartu rame suster, tapi aku ga dapet yang serinya lengkap terus kaya Chinthya suster..

Leader

: iya bagus, sekarang coba ke ...

Chinthya

: suster aku .. (mengacungkan tangan)

Leader

: iya boleh, coba sekarang Chintya ..

Chinthya

: aku lebih suka yang main kartu suster ... habisnya aku yang menang. Kalau sesi 5 aku ga begitu suka suster, habisnya aku kurang suka cerita-cerita sama orang lain. Fasilitator : Tapi, tadi Chyntia sudah bagus kok, sedikit sedikit sudah mau bicarakan ?Chinthya: ia sih suster tapi aku masih suka ragu-ragu kalau mau cerita sama orang lain. (tiba-tiba tidak ada kontak mata)Fasilitator 2: iya Chyntia tidak apa-apa yang penting Chynthia sudah berusaha. Leader

: Iya sekarang gilirannya dela, ayo dela..

Dela

: (dalam keadaan melamun)

Fasilitator 1

: Delaa, jangan melamun. Itu ditanya sama suster Dinda.

Leader

: Delaa, bagaimana perasaan Dela saat melakukan sesi 5 dan sesi 6 ?

Dela

: oh iya suster aku udah cerita sama .... kalau aku suka mendengar suara-suara yang bilang jelek. Terus kalau saat main kartu aku juga suka kok. Leader

: ya selanjutnya untuk ibu Ani ?

Ani

: aku juga senang kok suster aku suka dua-duanya, aku suka curhat aku juga suka main kartu ...

Leader

: ya selanjutnya untuk ibu Ucu ?

Ibu Ucu

: iya, aku juga sama kaya Ani suka curhat sama suka main kartu.

Leader

: ya selanjutnya untuk ibu Ijah ?

Ijah

: kalau aku lebih suka main kartu suster..bolehkan suster ?

Leader

: iya boleh.. iya ibu-ibu bagus yaaa semuanya sudah bisa dan mau mengungkapkan dengan baik. Tepuk tangan dulu buat semuanya biar semangat lagi ...Bertepuk tangan bersama ...

*****FASE TERMINASILeader

: iya ibu-ibu sekalian, waktu kegiatan kelompok sudah selesai. Bagaimana Perasaan ibu-ibu disini setelah mengikuti kegiatan ? ibu-ibu disini sudah mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dengan baik,ibu-ibu sudah kompak dalam mengikuti kegiatan kelompok ini. Ibu-ibu sudah kenal dengan anggota kelompok yang lain, kemudian ibu-ibu juga sudah mau menceritakan masalah ibu kepada kami semua. Bagus ya bu seperti itu, jadi kita bisa menyelesaikan masalah bersama-sama. Ibu-ibu disini juga sudah mau bermain kartu dengan sportif dan kompak. Untuk sekarang teman saya akan menilai kegiatan kita dari awal sampai akhir. Silahkan suster saya persilahkan.Observer: Iya baik terimakasih suster disini saya akan menilai kegiatan kelompok kita dari awal hingga akhir ya. Kegiatan yang pertama dan kedua ibu-ibu disini semuanya sudah mau berkenalan dengan teman-teman disini. Ibu-ibu sudah mulai tidak malu-malu lagi memulai berkenalan dengan orang lain, latihan lagi setiap hari ya bu agar lancar berkenalan dengan orang lainnya sehingga kita punya banyak teman. Ibu-ibu disini senang kan kalau banyak teman?Peserta: Senaaaaang

Observer: Iya bagus. Kemudian ibu-ibu disini juga sudah mau bertanya kepada teman sebelahnya tentang kehidupan pribadinya. Ibu-ibu disini sudah mau berbagi perasaan dengan teman, berarti ibu-ibu disini saling menyayangi karena ibu-ibu disini sudah peduli dengan perasaan temannya. Tingkatkan ya ibu-ibu. Kemudian, ibu-ibu disini juga sudah mau berdiskusi ya tadi dengan memilih kegiatan berdasarkan tema yang dituis oleh suster, ibu-ibu juga berani menyampaikan masalah pribadinya disini sehingga ibu-ibu merasa tidak sendirian dalam menghadapi masalah ibu. Tentunya dengan tadi ibu mendapat pendapat dari temannya, bisa menjadi sebuah dukungan bagi ibu kedepannya. Ibu-ibu disini juga saat main kartu sudah baik ya, sportif. Sudah berani memulai pembicaraan dengan cara meminta kartu kepada teman yang disebelahnya. Ibu-ibu bermain kartunya benar,berarti ibu-ibu memperhatikan apa yang kami contohkan sebelumnya. Yang terakhir ibu-ibu disini juga sudah mau ya bergiliran menyampaikan pendapatnya tentang manfaat dari enam kegiatan yang telah kita lakukan tadi. Kalau bermanfaat Alhamdulillah, berarti ibu senang ya mengikuti kegiatan kelompok ini. Baik saya rasa sudah cukup saya senang berekelompok dengan ibu-ibu disini. Saya kembalikan kepada suster. Terimakasih Co Leader: Baiklah ibu-ibu tetap berlatih ya setiap hari terhadap 6 kemampuan yang telah kita lakukan tadi. Insyalloh jika kita latihan setiap hari, saya yakin ibu-ibu jadi lebih terbiasa dan berani untuk berhubungan dengan orang lain.

Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk memberikan dukungan pada klien dalam menjalankan kegiatan sehari-hariCo Leader: Untuk kegiatan kelompok selanjutnya, kita akan membahas tentang ............................... di halaman belakang dekat lapangan bulu tangkis, hari Jumat pukul 09.00 pagi.

Leader: Kebetulan kegiatannya sudah selesai sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati. Kalau begitu kami ucapkan terimakasih karena ibu sudah mau berpartisipasi dalam kegiatan kelompok ini. Assalamualaikum.

Klien: Waalaikumsalam. 1