naskah publik partisipasi politik masyarakat...

31
NASKAH PUBLIK PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PADA PEMILIHAN KEPALA DESA MALANG RAPAT KECAMATAN GUNUNG KIJANG KABUPATEN BINTAN TAHUN 2013 OLEH DWI NOPIYANTI NIM. 100565201339 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2015

Upload: ngoliem

Post on 14-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

NASKAH PUBLIK

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PADA PEMILIHAN KEPALADESA MALANG RAPAT KECAMATAN GUNUNG KIJANG

KABUPATEN BINTAN TAHUN 2013

OLEH

DWI NOPIYANTI

NIM. 100565201339

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2015

ABSTRAK

Berhasil atau tidaknya pelaksanaan Pemerintahan Negara yang

Demokratis dapat di lihat dari tingkat Partisipasi Masyarakat pada Pemilihan

Umum (Pemilu). Banyaknya masyarakat Desa Malang Rapat yang tidak

menggunakan Hak Pilihnya pada saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun

2013 yang lalu yang dapat dilihat dari data sebagai berikut: di desa Malang Rapat

yang terdaftar sebagi Pemilih Tetap adalah berjumlah 1.496 jiwa dan yang tidak

menggunakan hak pilihnya berjumlah 251 jiwa, Dengan demikian cukup jelas

bahwa banyak yang tidak memanfaatkan partisipasi politiknya pada Pilkades

tahun 2013, dan itu mencerminkan bahwa kurang berhasilnya pelaksanaan

Pilkades Malang Rapat tahun 2013.

Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif menggunakan analisa

deskriptif kualitatif sebagai teknik analisa data. Pada penelitian ini konsep teori

yang di gunakan merupakan sebuah Teori Samuel P. Huntington dan Joan Nelson

bahwa ada beberapa sub variabel dan indikator yang dapat mempengaruhi

partisipasi politik masyarakat yaitu sebagai berikut: Faktor Sosial dan Faktor

politik.

Kesimpulan dari penelitian ini menggambarkan bahwa partisipasi politik

masyarakat Desa Malang Rapat pada Pelaksanaan Pilkades tahun 2013 yang lalu

sangat rendah yang diakibatkan oleh faktor ekonomi masyarakat sehingga

membuat masyarakat lebih mementingkan pekerjaan ketimbang mengurus

masalah politik, dan juga di akibatkan faktor politik dengan kurangnya pendidikan

masyarakat, maka dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat untuk

berpartisipasi. Saran yang penulis sampaikan adalah Kepala Desa lebih

memikikan Pendidikan Masyarakatnya Untuk masa Depan Desa.

Kata Kunci : Partisipasi Politik, masyarakat, Pemilihan Kepala Desa

ABSTRACT

Succes or not the government implementation of the Democratic country

can be seen from the people participation of the public collection. There are a lot

of people in village Malang Rapat district that didn’t use their voting right in

village chief in 2013 which can be seen in this following data : in Malang Rapat

district who are registered as voters numbered 1.496 people and 251 people

didn’t use their voting ight consists. This quile clear that reflects that the less

successful implementation village chief Malang Rapat in 2013.

This study is a qualitative study using descriptive analysis as data analysis

techniques. In this study, the conpect of the theory is a theory used belongs to

Samuel P. Huntington and Joan Nelson that there are several sub variables and

indicators that can affect community politic participation is the economic social

factors and factors Politic.

The summary of this nascah, describing that political participation of the

Malang Rapat people at the chief collective very low, couse of economic factor at

the Malang Rapat people so it make job is more important than to take care of

politic problem, and couse of people knowledge about politic is minus also. It can

influence the people knowledge to participate the writer suggestier is the village

chief have to more think about education people for better future.

Keyword : Political Participation, people, implementation village chief.

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PADA PEMILIHAN KEPALADESA MALANG RAPAT KECAMATAN GUNUNG KIJANG

KABUPATEN BINTAN TAHUN 2013

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang berbentuk

Republik yang dijelaskan dalam Undang-undang Dasar (UUD) Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 Ayat 1. Masyarakat diberikan

kebebasan berpendapat, kedaulatan berada ditangan Rakyat. Untuk

menciptakan Tujuan sebuah Negara maka pemimpin yang tepat adalah

pemimpin adil dan mengerti dengan rakyatnya yang dipilih langsung oleh

rakyat (Demokrasi) melalui Pemilihan Umum (pemilu) baik itu Pemilihan

Presiden, Pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD), Pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Daerah

(DPD) hingga Pemilihan Kepala daerah (pilkada).

Penyelenggaraan pemerintahan suatu Desa dipimpin oleh seorang

Kepala Desa yang disebutkan dalam UU nomor. 32 Tahun 2004 pasal 200

ayat (1) bahwa Dalam pemerintahan daerah kabupaten/kota dibentuk

pemerintahan Desa yang terdiri dari pemerintah Desa dan Badan

Permusyawaratan Desa. Pemerintah Desa terdiri atas kepala Desa dan

Perangkat Desa, dimana Perangkat Desa tersebut terdiri dari sekretaris Desa

dan perangkat Desa lainnya. Kepala Desa sebagaimana dimaksud dipilih

langsung oleh penduduk Desa yang syarat selanjutnya dan tata cara

pemilihannya diatur dengan Perda yang berpedoman kepada Peraturan

Pemerintah. Masa jabatan kepala Desa adalah 6 tahun dan dapat dipilih

kembali hanya untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.

Pemerintah Desa merupakan ujung tombak penyelenggara negara,

karena Kepala Desa merupakan bagian dari kekuasaan Pemerintah yang secara

langsung berinteraksi dengan masyarakat. Seorang Kepala Desa juga sebagai

penyelenggara pengurusan Rumah Tangga Desa dan penyelenggaraan

Pemerintahan Desa, sehingga Kepala Desa wajib untuk melindungi, membela,

meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan serta kehidupan penduduk

Desa. Kepala Desa adalah pemimpin di Desa, sekaligus sebagai

penyelenggara dan penanggung jawab utama pemerintahannya, pembangunan

dan kemasyarakatan. Kepala Desa juga yang bertanggung jawab dalam

menumbuhkan dan mengembangkan swadaya gotong royong masyarakat.

Untuk itu, penting sebuah Desa dipimpin oleh kepala Desa yang baik

berdasarkan pilihan rakyatnya dan oleh sebab itu untuk memilih seorang

pemimpin di suatu daerah harus juga menggunakan sistem pemerintahan

Demokrasi.

Malang Rapat merupakan salah satu Desa yang terbentuk dari pemekaran

wilayah Kota, Kecamatan Gunung Kijang adalah Lembaga pemerintah yang

mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana daerah dibidang pemerintahan.

Jumlah Penduduk Desa Malang Rapat 2.051 jiwa yang memiliki berbagai

macam suku dan tingkat pendidikan yang berbeda. Desa malang Rapat

Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan merupakan Desa pesisir yang

disebelah timurnya berbatasan dengan laut cina selatan, sehingga perpaduan

antar suku beraneka ragam.

Pada Bulan Desember tahun 2013 Desa Malang Rapat telah melakukan

pesta Demokrasi dengan 4 orang calon kandidat berdasarkan nomor urut

masing-masing dan jumlah suara yang diperoleh pada saat pemilihan yaitu

sebagai berikut:

TabelJumlah Suara Setiap Calon pada pelaksanaan Pilkades Malang Rapat

2013

NO URUT NAMA CALON KADES JUMLAH SUARA

1 Yusran Munir 369

2 Saverius Boli Arrahman 326

3 Irwansah 267

4 Safi’i 136

JUMLAH 1.101

Sumber: Kantor Desa Malang Rapat, 2014.

Berdasarkan tabel diatas maka telah terpilih kepala desa pada saat

pemilihan bulan Desember 2013 yaitu dengan jumlah suara keseluruhan atau

yang ikut berpartisipasi mencapai 1.101 suara. Sedangkan jumlah suara yang

tidak sah ada 144 suara. Dari pelaksanaan pemilihan tersebut maka diketahui

banyak masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya pada saat pemilihan

kepala desa malang rapat berlangsung desember yang lalu. Selain iu juga

penulis paaparkan tabel keikutsertaan masyarakat pada pelaksaan pilkades

Malang Rapat tahun 2013, yaitu sebagai berikut :

TabelKeikutsertaan Masyarakat Desa Malang Rapat pada Pemilihan

Kepala Desa Tahun 2013.

No Uraian Jumlah Kelamin Jumlah Total

1. Jumlah Pemilih

Tetap

Laki-Laki 790 1.496

Perempuan 706

2. Masyarakat yang

menggunakan hak

pilih

Laki-Laki 665 1.245

Perempuan 580

3. Mayarakat yang

Tidak

Menggunakan Hak

Pilihnya

Laki-Laki 154 251

Perempuan 97

Sumber: Kantor Desa Malang Rapat, 2014.

Berdasarkan Tabel diatas bahwa jumlah hak suara sedesa Malang Rapat

yaitu 1.496 suara, sedangkan jumlah Rata-rata pemilih yang menggunakan

hak pilih yaitu 1.245 suara, jadi ada 251 hak suara yang tidak digunakan oleh

masyarakat desa malang rapat.

Berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa Bermacam cara yang

dilakukan oleh keempat calon kepala Desa tersebut dalam mencari suara

masyarakat Desa Malang Rapat, baik itu kampanye maupun sosialisasi seperti

pada waktu yang sama dari keempat calon melakukan kampanye bersamaan

dengan satu tempat menyampaikan visi dan misi kepada masyarakat agar

masyarakat sendiri bisa menilai mana visi dan misi dari masing-masing calon

yang bisa masuk kedalam kriteria pilihan masyarakat. Kampanye politik yang

dilakukan oleh calon kandidat sangat menjadi sorotan masyarakat dalam

bersosialisasi sebab selain melakukan kampanye dan temu ramah bersamaan

juga setiap calon melakukan sosialisasi kerumah-rumah warga untuk

memperkenalkan diri serta visi misinya menjadi calon dan bahkan adanya

pemasangan baleho-baleho gambar calon kandidat disetiap Rukun Tetangga

(RT) dan tempat keramaian di Desa Malang Rapat.

Bermacam cara yang dilakukan oleh Calon-calon kepala desa Malang

Rapat dalam mencari suara masyarakat agar banyak yang memilihnya bisa

duduk menjadi pemimpin didesa. pada saat pemilihan kepala desa Malang

Rapat tahun 2013 banyaknya calon kepala desa yang melakukan kampanye

kepada masyarakatnya dalam mencari suara, jadi dari permasalan diatas maka

peneliti mencoba mengambil judul penelitian yaitu bagaimana Partisipasi

politik masyarakat didesa Malang Rapat pada Pemilihan Kepala Desa tahun

2013.

B. Rumusan Masalah

Menjadi Perumusan masalah adalah banyaknya masyarakat Desa Malang

Rapat yang sudah terdaftar sebagai pemilih tetapi tidak menghadiri atau tidak

memberikan partisipasi politiknya pada saat hari pencoblosan yaitu tanggal 08

Desember 2013 pada saat pelaksanaan pemilihan kepala Desa Malang Rapat.

Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas

maka peneliti menarik rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “

Bagaimana Partisipasi Politik Masyarakat pada Pemilihan Kepala Desa

Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan tahun 2013 ?’’.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian adalah Untuk mengetahui bagaimana partisipasi politik

masyarakat desa Malang Rapat pada pemberian suara pilkades tahun 2013

dengan dilihatnya banyak masyarakat yang tidak menggunakan hak suara.

D. Kegunaan Penelitian

a. Secara Subjektif, Penelitian ini bermanfaat untuk melatih, meningkatkan

dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah, sistematis dan

metodologi penulis dalam menyusun suatu wacana baru dalam

memperkaya khazanah ilmu pengetahui.

b. Secara Akademis, penelitian bermanfaat sebagai karya tulis untuk

menyelesaikan studi tingkat sarjana di FISP sekaligus menjadi

referensi bagi perpustakaan Ilmu Pemerintahan dan kalangan yang

tertarik untuk melakukan kajian penelitian dimasa yang akan datang

dalam bidang ini.

c. Secara Praktis, hasil yang dituangkan dalam penelitian ini diharapkan

dapat menjadi salah satu inspirasi bagi Peneliti berikutnya.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian kualitatif

yaitu jenis penelitian Langsung Kepada masyarakat dan lokasi Penelitian.

2. Lokasi Penelitian

Adapun Lokasi penelitian ini adalah di Desa Malang Rapat

Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Alasan dilakukan

penelitian pada lokasi ini adalah karena pelaksanaan pilkades di desa

Malang Rapat ini terjadi dua kali dalam dua tahun, dalam hal ini setahun

satu kali pemilihan pada tahun 2012 dan 2013 yang di akibatkan oleh

kepala desa yang mengundurkan dii untuk ikut calon kepala daerah,

sehingga memicu peneliti untuk mengetahui bagaimana partisipasi

masyarakat pada pemilihan yang kedua kalinya.

3. Jenis Data

Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer

yaitu data yang diperoleh langsung dari respondennya, dan dilakukan

dengan cara wawancara. Selain itu juga menggunakan data sekunder yaitu

data-data yang terdokumentasi yang didapat langsung dari kantor Desa

Malang Rapat.

4. Informan

Informan adalah orang yang memberikan informasi (narasumber).

Teknik pemilihan informan yaitu Purpossive sampling menurut Beni

Ahmad Saebani (dalam Saebani, Beni Ahmad. 2008. 179) yaitu pemilihan

sekelompok subjek berdasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang

dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat

populasi yang sudah diketahui sebelumnya, dan informasi yang didapat

tidak perlu diragukan lagi.

Informan kunci dalam penelitian ini yaitu masyarakat desa Malang

Rapat, Sedangkan informan-informan lainnya adalah :

Daftar Informan

NO INFORMAN JUMLAH

1 Calon Kepala Desa 3 Orang

2 Kepala desa 1 Orang

3 Masyarakat 7 Orang

4 Panitian pemilihan 1 Orang

5. Mantan Kepala Desa Malang Rapat 1 Orang

5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Wawancara

Teknik Pengumpulan Data ini adalah Wawancara yaitu Tanya

jawab langsung kepada Informan dan adanya pedoman

wawancara yaitu pertanyaan untuk melakukan wawancara kepada

informan.

b. Dokumentasi

Segala jenis dokumentasi yang berada dikantor kepala desa Malang

Rapat, adanya Dokumen-dokumen mengenai sejarah desa Malang

Rapat dan data lainnya seperti perolehan suara pada pemilihan

kepala desa.

6. Teknik Analisa Data

Analisa data yang digunakan untuk menganalisa data-data yang

didapat dari penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif yaitu Prosedur

penelitian berdasarkan data Deskriptif yaitu berupa lisan atau kata tertulis

dari seorang subyek yang telah diamati dan memiliki karakteristik bahwa

data yang diberikan merupakan data asli yang tidak diubah serta

menggunakan cara yang sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan.

F. Landasan Teoritis

1. Partisipasi

Partisipasi merupakan salah satu aspek penting demokrasi. Partisipasi

merupakan taraf partisipasi politik warga masyarakat dalam kegiatan-kegiatan

politik baik yang bersifat aktif maupun pasif dan bersifat langsung maupun

yang bersifat tidak langsung guna mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Samuel P. Hungtinton dan Joan Nelson dalam buku pengantar

sosiologi politik, 2010) menyatakan “Partisipasi adalah Kegiatan warga

Negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi yang dimaksud untuk

mempengaruhi pembuatan keputusan pemerintah, partisipasi bisa bersifat

individu atau kolektif, terorganisir, ataupun spontan, mantab, secara damai

atau dengan kekerasan, legal ataupun illegal, efektif ataupun tidak efektif”.

2. Partisipasi Politik

Menurut Budiardjo (2009: 367) Partisipasi politik adalah kegiatan

seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan negara dan secara langsung

atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah (Public policy).

Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam pemilihan

umum, menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan (contacting) dengan

pejabat pemerintah atau anggota parlemen, mejadi anggota partai atau salah

satu gerakan sosial dengan diret actionnya, dan sebagainya.

Menurut Samuel P. Huntington dan Joan Nelson dalam buku yang

berjudul pengantar sosiologi politik membuat batasan partisipasi politik

sebagai “kegiatan warga Negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang

dimaksud untuk memengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah.

Partisipasi bisa bersifat individu atau kolektif, terorganisasi atau spontan,

secara damai atau kekerasan, legal atau illegal, efektif atau efesien “. Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat menurur

Samuel P. Huntington dan Joan Nelson sebagai berikut :

1. Faktor Sosial Ekonomi

Ada beberapa alasan mengapa tingkat status sosial ekonomi menjadi

faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi politik, yaitu :

a. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan ikut mempengaruhi perilaku pemilih masyarakat di

desa malang Rapat. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka

semakin tajam pula seseorang dalam menganalisa informasi tentang

politik dan persoalan-persoalan sosial yang diterima semakin

meningkat dan menciptakan minat dan kemampuanya dalam

berpolitik. Karena itu pendidikan merupakan hal yang sangat penting

untuk di perhatikan.

b. Pengaruh Keluarga

Keluarga merupakan pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan

masyarakat di di Desa Malang Rapat. Pemimpin keluarga yaitu ayah

adalah orang yang mempengaruhi dalam keluarga tersebut, memilih

atau tidak ikut memilih akan memberikan pengaruh terhadap anggota

keluarga lainnya.

c. Pekerjaan

Pekerjaan-pekerjaan tertentu sangat mempengaruhi masyarakat dalam

partisipasi politik. para pemilih yang bekerja diluar lembaga-lembaga

yang tidak berkaitan langsung dengan kebijakan pemerintah tidak

terlalu memikirkan kehadiran mereka dalam pemilihan umum, berbeda

dengan pemilih yang bekerja dilembaga yang berhubungan langsung

dengan kebijkan pemerintah, pemilih tersebut cenderung lebih tinggi

tingkat kehadirannya pada saat pemilu. Biasanya para pegawai negeri

tingkat kehadiran mereka lebih tinggi dikarenakan mereka sering

langsung berhubungan dengan kebijakan pemerintah.

2. Faktor Politik

Faktor politik meliputi :

a. Pengetahuan masyarakat akan proses pengambilan keputusan yang

menentukan keputusan yang akan diambil.

b. Komunikasi politik antara pemerintah dan rakyatnya sebagai interaksi

yang mempengaruhi kelakuan manusia dalam suatu keadaan yang

bersifat politik.

c. Kesadaran politik

Dapat diartikan perhatian seseorang terhadap permasalahan yang ada

dilingkungan masyarakat maupun politik.

3. Pemerintahan Desa

Secara historis Desa merupakan cikal bakal terbentuknya masyarakat

politik dan pemerintahan diindonesia jauh sebelum Negara dan bangsa ini

terbentuk. Strukuktur sosial sejenis desa, masyarakat adat dan lain sebagainya

telah menjadi institusi sosial yang mempunyai posisi yang sangat penting.

Desa merupakan institusi yang otonom dengan tradisi, adat istiadat dan

hukumnya sendiri serta relatif mandiri. Sutarjo Kartohadikusumo menyatakan

bahwa Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat

yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan

pemerintahan terendah di bawah camat.

Dalam sebuah desa dipimpin oleh kepala desa. Kepala desa

mempunyai tugas yaitu sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pemerintah desa

b. Melaksanakan pembangunan desa

c. Pembinaan kemasyarakatan desa

d. Pemberdayaan masyarakat desa.

G. Hasil Penelitian

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi politik masyarakat

desa Malang Rapat pada pelaksanaan pemilihan kepala desa tahun 2013, yaitu

menurut Samuel P. Huntington dan Joan Nelson sebagai berikut :

1. Faktor Sosial Ekonomi

Ada beberapa alasan mengapa tingkat status sosial ekonomi menjadi

faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi politik, yaitu antara lain

sebagai berikut :

a. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan juga ikut mempengaruhi perilaku pemilih

masyarakat Desa Malang Rapat karena semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat informasi

seseorang mengenai dunia politik dan persoalan-persoalan sosial yang

terjadi ditempatnya. Selain itu juga semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan seseorang

dalam berpolitik. Desa Malang Rapat yang tingkat pendidikannya

mayoritas tidak tamat sekolah dasar (SD), banyak juga yang hanya

bertamatan Sekolah Dasar (SD), dan SMP serta SMA, tetapi untuk

melanjutkan kejenjang perguruan tinggi sangat berat sekali yang

dikarena faktor sosial ekonomi.

Faktor Pendidikan menjadi salah satu penyebab lemahnya

tingkat partisipasi politik masyarakat pada pemilihan kepala desa tahun

2013 yang lalu, dimana asumsi ini timbul karena setelah penulis

melakukan wawancara kepada responden yaitu Kepala desa Malang

Rapat yang menyatakan bahwa ”Menurut saya Tingkat Pendidikan

juga menjadi faktor partisipasi masyarakat Malang Rapat mengurang,

karena dengan pendidikan yang kurang maka masyarakat pasti acuh

tidak acuh dengan politik, dan bagi yang memiliki pendidikan

meskipun tidak begitu tinggi tetapi sedikit banyak pasti ada

memikirkan masa depan daerah nya yaitu dengan ikut serta memilih

pemimpin di Desanya”.

Selain kepala desa ada juga warga masyarakat desa Malang

Rapat yaitu Ibu Ruwaida yang juga menyatakan bahwa ”Faktor

Pendidikan sangat menjadi faktor utama dalam partisipasi politik,

sebab dengan pendidikan yang diemban oleh masyarakat desa Malang

Rapat masih minim dan tidak begitu banyak yang tamatan dan

pendidikan tinggi maka terlihat jelas bahwa banyak masyarakat desa

malang rapat yang tidak ikut serta memilih pada pilkades”. Dari

jawaban yang didapat maka berikut ini di gambarkan sebagai berikut :

Jumlah Penduduk menurut Pendidikan Akhir

RW TIDAK TAMAT SD SD SLTP SMA PERGURUAN

TINGGI

JUMLAH

01 296 231 154 115 10 806

02 186 90 51 58 7 392

03 134 70 206 62 2 474

Sumber : Data Kantor Desa Malang Rapat, 2014

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa benar tingkat pendidikan

masyarakat desa Malang Rapat masih sangat minim sekali, itu dapat

dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat yang tidak mengenyam

pendidikan atau tidak tamat SD sangat banyak sekali dibandingkan

dengan yang bertamatan SMP maupun SMA, apalagi untuk masuk ke

perguruan Tinggi sangat kurang sekali.

b. Pengaruh Keluarga

Setiap manusia pasti memiliki pendirian tersendiri dalam menjalani

kehidupannya, tetapi ada juga pengaruh dalam kehidupan

berpartisipasi politik yaitu keluarga. Pemimpin keluarga seperti Bapak

atau Ibu adalah orang yang berpengaruh dalam keluarga tersebut,

memilih atau tidak memilih akan memberi pengaruh terhadap anggota

keluarga lainnya. Dengan ini maka penulis mencoba mencari tahu

apakah ada pengaruh keluarga dalam partisipasi politik masyarakat

desa Malang Rapat pada pemilihan kepala desa tahun 2013, oleh sebab

itu penulis mendapatkan jawaban dari Mantan Kepala Desa yaitu

Bapak Makmur, S.Sos sebagai berikut :

”minimnya partisipasi politik masyarakat desa Malang Rapat

pada pilkades dapat diakibatkan karena kurangnya tingkat kesadaran

kepala keluarga untuk dapat mempengaruhi anggota keluarganya

dalam berpartisipasi, sebab kepala keluarga yang ikut aktif maupun

berdiam diri tanpa ikut campur dalam dunia politik maka anggota

keluarga yang lainnya juga akan terpengaruh terhadap sikapnya”.

Dari hasil wawancara yang di dapat penulis selanjutkan penulis

mewawancarai masyarakat desa Malang Rapat yaitu Bapak Boby

Bebena sebagai berikut :

“menurut pendapat saya keluarga dapat berengaruh terhadappartisipasi politik karena dengan adanya kekompakan didalam sebuahkeluarga maka kan berpengaruh positif terhadap anggota keluargalainnya, akan tetapi apabila sebaliknya jika salah seorang anggotakeluarga mempunyai pemikiran sendiri dan dapat mempengaruhianggota lainnya maka akan berdampak negative dan partisipasi nyapun akan hilang”.

Berdasarkan hasil waancara langsung kepada beberapa responden

maka sangat jelas menyatakan bahwa pengaruh keluarga dapat

mempengaruhi partisipasi masyarakat pada pelaksanaan pemilihan

kepala desa Malang Rapat tahun 2013.

c. Pekerjaan

Pekerjaan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, oleh sebab itulah faktor pekerjaan menjadi target peneliti

dalam mencari hasil penelitian yang dilakukan, karena pekerjaan-

pekerjaan tertentu sangat mempengaruhi masyarakat dalam

berpartisipasi. Para pemilih yang bekerja di luar lembaga-lembaga

pemerintah atau tidak berkaitan langsung dengan kebijakan pemerintah

berbeda dengan pemilih yang bekerja dilembaga yang berhubungan

langsung dengan kebijakan pemerintah, sebab mereka yang bekerja di

lembaga pemerintah lebih cendrung tinggi tingkat kehadirannya dalam

pemilu. Biasanya para pegawai negeri tingkat kehadiran mereka lebih

tinggi di karenakan mereka sering langsung berhubungan dengan

kebijakan pemerintah. Dari pemaparan diatas penulis untuk

mengetahui hal ini, maka penulis langsung mewawancarai masyarakat

yaitu Ibu Royani dengan jawaban yang diberikan sebagai berikut :

”menurut pribadi saya pekerjaan dapat berpengaruh besar terhadappartisipasi masyakat apabila masyarakat tersebut bekerja sepertikebanyakan masyarakat desa malang rapat ini yaitu Nelayan karenakebanyakan dari mereka yang melaut dan tidak begitu memperdulikankepentingan politik seperti pada saat pemilihan mereka lebih memilihuntuk melaut”.

Selain itu juga penulis mendapatkan data skunder dari kantor

desa Malang Rapat yaitu sebagai berikut :

Pekerjaan Masyarakat Desa Malang Rapat

No Pekerjaan/Profesi Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

PNS

PTT

Honorer

Karyawan

Wiraswasta

Petani

Buruh Harian Lepas

Nelayan

Pedagang

24

2

29

141

125

34

192

15

518

10.

11.

Ibu Rumah Tangga

Lain-lain

18

Jumlah 1110

Sumber: Data Kantor Desa Malang Rapat, 2014

Berdasarkan data sekunder yang di dapatkan penulis dari kantor

desa Malang Rapat maka jelas bahwa banyaknya masyarakat desa

Malang Rapat yang bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga dan

Nelayan, seperti yang diketahui sebelumnya bahwa kurangnya

pendidikan masyarakat membuat masyarakat kurang mengerti dengan

arti pentingnya sebuah demokrasi meskipun masyarakat diberikan hak

untuk memilih tetapi masih banyak yang tidak menggunakan hak

pilihnya, dan begitu juga dengan tingkat pekerjaan masyarakat yang

kurang akan ekonomi maka dengan begitu akan tercipta pemikiran

masyarakat yang pendek yaitu hanya memikirkan ekonomi dengan

mencari nafkah dilaut di bandingkan datang ke TPS untuk memilih

atau menggunakan hak suaranya.

2. Faktor Politik

Faktor Politik adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi

kegiatan masyarakat atau yang disebut juga partisipasi politik. Prilaku

politik lembaga dan para pejabat pemerintah yang bertanggung jawab

membuat, melaksanakan dan menegakkan keputusan politik, perilaku

politik masyarakat (individu/kelompok) yang berhak mempengaruhi

lembaga dan pejabat pemerintah dalam pengambilan keputusan, karena

menyangkut kehidupan masyarakat. Adapun faktor-faktor politik meliputi:

a. Pengetahuan masyarakat dapat menentukan keputusan yang

akan diambil dalam proses partisipasi politik

Pengetahuan masyarakat dapat menentukan keputusan yang

akan diambil dalam proses partisipasi politik, sebagai contoh pada saat

pemilihan kepala desa Malang Rapat yang terjadi pada tahun 2013

yang lalu bahwa banyak nya masyarakat yang tidak menggunakan hak

pilihnya padahal jika difikirkan bahwa pemilihan kepala desa itu

merupakan pemilihan yang secara langsung untuk bekerja di hadapan

mereka atau masyarakat sendiri yang akan merasakan secara langsung

bagaimana proses penyelenggaraan pemerintahan di desanya, tetapi

pada kenyataannya banyak masyarakat yang kurang peduli dengan

dunia politik, hal ini dapat dilihat dari bagian sub indikator

sebelumnya yang sudah membahas pendidikan merupakan hal yang

sangat mempengaruhi kurang optimalnya partisipasi politik di desa

malang rapat, ini disebabkan karena pengetahuan masyarakat desa

malang rapat yang di bawah rata-rata. Untuk mengetahui pengetahuan

masyarakat akan poses pengambilan keputusan yang akan menentukan

keputusan yang akan di ambil dalam pemilihan kepala desa malang

rapat tahun 2013 yang lalu, maka penulis melakukan wawancara

langsung kepala calon kepala desa yaitu Bapak Irwansyah yang

menyatakan bahwa :

”menurut pribadi saya bahwa pengetahuan dan pendidikan sangatberkaitan erat, jika pendidikan yang dimiliki masyarakat desa malangrapat kurang maka pengetahuannya dalam menentukan keputusansiapa yang akan dipilih juga akan berkurang”.

Selanjutnya penulis mewawancarai masyarakat yaitu Bapak

Syawal, dan jawaban yang diberikan adalah sebagai berikut :

”pengetahuan yang ada di masyarakat sangat penting sekali untukmengambil keputusan siapa yang akan dipilih pada saat pencoblosankarena apabila kurang dengan pengetahuan maka akan lebih mudahdipengaruhi oleh orang-orang lain”.

Dengan demikian sangat jelas sekali bahwa persepsi dari seluruh

responden yang diwawancarai menyatakan optimalnya partisipasi

politik itu bisa saja dikarenakan oleh faktor pengetahuan

masyarakatnya sendiri, dan yang terjadi di masyarakat desa malang

rapat ini pengetahuan yang dimiliki masih sangat minim dan

mengakibatkan lemahnya partisipasi politik yang diberikan oleh

masyarakat desa malang rapat pada pelaksanaan pilkades tahun 2013

yang lalu.

b. Komunikasi politik antara pemerintah dan rakyatnya

Komunikasi politik antara pemerintah dan rakyatnya sebagai

interaksi yang dapat mempengaruhi kelakuan manusia dalam suatu

keadaan yang bersifat politik. suatu pemerintahan penting kiranya

untuk berinteraksi dengan rakyatnya, sebab dengan adanya komunikasi

yang jelas maka rakyat juga akan mengetahui tentang apa yang akan

dilakukan untuk ikut serta dalam pembangunan daerah maupun pada

saat adanya Pesta demokrasi, dimana masyarakat juga akan

memberikan suara nya pada saat pemilihan umum berlangsung,

sehingga jalannya pemilu juga akan lancar dengan adanya partisipasi

masyarakat yang kuat. Oleh sebab itu dengan fenomena yang terjadi

pada saat pemilihan kepala desa Malang Rapat tahun 2013 yang lalu

maka penulis mencoba untuk mencari tahu apa penyebab banyaknya

masyarakat tidak ikut serta pada saat pemilihan umum berlangsung

tanggal 08 Desember 2013 yang lalu, oleh sebab itu penulis langsng

mewawancarai calon kepala desa malang rapat yaitu Bapak Safi’i

dengan jawaban sebagai berikut :

“menurut saya pribadi bahwasanya pemerintah desa malang rapattelah melakukan interaksi atau sosialisasi pada saat sebelumpencoblosan tetapi memang sedikit dari masyarakat yang ikut sertapada hari itu”.

Selanjutnya peneliti mewawancarai Panitia Pemilihan yaitu Bapak

Eka Juliansyah dengan jawaban sebagai berikut :

“menurut saya komunikasi antara pemeritah desa denganmasyarakat desa dalam melakukan interaksi secara langsung maupuntidak langsung sudah dilaksanakan oleh aparat desa sebelum haripencoblosan, dan tinggal bagaimana masyarakat menyikapi haltersebut dan ikut bergabung menggunakan hak pilih sertaberpartisipasi yang aktif terhadap jalan nya pemilu”.

Dari jawaban yang telah di berikan oleh beberapa responden

kepada peneliti dalam proses wawancara secara langsung kepada

beberapa responden semua menyatakan bahwa interaksi yang

dilakukan oleh pemerintah desa kepada masyarakat sebelum hari

pencoblosan sudah terealisasi tetapi masih banyak masyarakat yang

kurang menyikapinya sehingga terjadilah banyak masyarakat yang

tidak ikut berpartisipasi.

c. Kesadaran Politik Masyarakat

Kesadaran politik di setiap individu sangat di perlukan, dimana

dengan adanya kesadaran dari setiap diri masing-masing masyarakat maka

akan tercipta kesadaran untuk berpartisipasi terhadap permasalahan yang

ada di lingkungan masyarakat maupun politik. seperti pada hal nya Negara

demokratis yang sangat membutuhkan masyarakat dalam membantu

menjalankan pemerintahan yang ada, oleh sebab itu pada saat adanya

pemilihan umum ataupun Pilkades yang berlangsung di desa malang rapat

tahun 2013 banyaknya masyarakat yang tidak ikut berpartisipasi pada saat

pencoblosan maka untuk mendapatkan hasil dari penelitian maka langsung

mewawancarai kepala desa Malang Rapat dengan jawaban sebagai berikut

:

“menurut saya kesadaran di setiap individu itu sangat penting, karenatanpa adanya kesadaran tersendiri maka tidak akan ada rasa tanggungjawab di setiap individu, seperti pada saat pilkades yang lalu masihbanyaknya masyarakat desa yang belum memiliki kesadaran politiknyauntuk melaksanakan pilkades terutama dari masyarakat pendatang yangsudah memiliki hak pilih dan juga diakibatkan malasnya masyarakatuntuk ikut memilih kembali karena yang seharus nya pilkades dilakukanhanya satu kali dalam satu periode tetapi harus dilakukan pilkadesulang”.

Selanjutnya peneliti juga mewawancarai panitia pemilihan kepala desa

Malang Rapat tahun 2013 yaitu Bapak Eka Juliansyah dan jawaban yang

diberikan sebagai berikut :

“menurut saya sangat berpengaruh sekali kesadaran di setiap individu,seperti yang terjadi kemaren yang seharusnya pilkades dilakukan hanyasatu kali dalam satu periode tetapi sampai terjadi dua kali pemilihansehingga masyarakatpun mulai malas untuk berpartisipasi karena padapilkades yang pertama sudah berjalan lancar tetapi harus di lakukanpemilihan kembali”.

Dengan demikian sangat jelas sekali bahwa persepsi dari seluruh

responden yang telah dilakukan wawancara langsung oleh peneliti

mengatakan kurang optimalnya partisipasi politik masyarakat itu

dikarenakan oleh faktor kesadaran disetiap individu masyarakat yang

harus ada, dengan adanya kesadaran masing-masing masyarakat desa

Malang Rapat maka akan tercipta tingkat partisipasi yang tinggi, tetapi

pada realita nya tingkat partisipasi yang sangat kurang pada pilkades yang

lalu maka sudah menggambarkan bahwa tingkat kesadaran politik

masyarakat desa Malang Rapat masih sangat minim sekali terutama bagi

masyarakat pendatang yang sudah memiliki hak pilih.

H. Penutup

A. Kesimpulan

Pada Penelitian yang berjudul Partisipasi Politik Masyarakat pada

Pemilihan Kepala Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten

Bintan Tahun 2013 yang peneliti lakukan dengan menggunakan metode

penelitian kualitatif yang mana telah dilakukan proses wawancara terhadap

lokasi penelitian dan responden yang telah di tentukan sebelumnya dan

beberapa tambahan responden lainnya, yang bertujuan untuk mengetahui

partisipasi politik masyarakat pada pemilihan kepala desa Malang Rapat, dan

kini telah mendapat jawaban dari sebuah analisa sebagai bentuk jawaban yang

dapat di pertanggung jawabkan.

Berdasarkan analisa maka peneliti dapat mengambil kesimpulan

bahwa partisipasi politik masyarakat desa Malang Rapat pada saat pemberian

suara yaitu tidak efektif yang dapat dilihat dari teori yang di gunakan untuk

mencari jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan dari permasalahan

peneliti yaitu adanya faktor sosial ekonomi dan faktor politik. hal ini

dikarenakan pelaksanaan partisipasi politik masyarakat desa Malang Rapat

masih memiliki kendala yaitu sebagai berikut:

a. Faktor Ekonomi

1. Pendidikan menjadi faktor partisipasi politik masyarakat desa

Malang Rapat tidak efektif dengan diketahui tingkat pendidikan

masyarakat desa Malang Rapat masih sangat minim sekali, itu

dapat dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat yang tidak

mengenyam pendidikan atau tidak tamat SD dan bertamatan SD

sangat banyak dibandingkan dengan yang bertamatan SMA,

apalagi untuk masuk ke perguruan Tinggi sangat kurang sekali.

2. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada

responden maka jelas semua responden mengatakan bahwa

Keluarga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

tingkat partisipasi politik masyarakat desa Malang Rapat, sebab

dengan keluarga yang aktif dan tanggap kepada dunia politik

terutama pada saat pemilihan umum atau Pilkades maka kepala

keluarga seperti ayah ataupun ibu dapat mempengaruhi anggota

keluarga lainnya.

3. Tingkat Pekerjaan masyarakat desa Malang Rapat yang

mayoritasnya adalah Nelayan dan membuat partisipasi masyarakat

sangat kurang sekali di karenakan kesibukan pekerjaan yang

masyarakat lakukan.

b. Faktor Politik

1. Pengetahuan masyarakat menjadi faktor yang dapat mempengaruhi

partisipasi politik masyarakat desa Malang Rapat, bahwasanya

tingkat pengetahuan masyarakat desa Malang Rapat ini masih

sangat lemah sekali, yang dapat dilihat dari tingkat pendidikan

masyarakat desa Malang Rapat di bawah rata-rata. hal ini

berpengaruh terhadap pengetahuan masyarakat tentang politik dan

pentingnya hak suara masyarakat dalam menentukan keputusan

yang akan di ambil dalam proses partisipasi politik.

2. Interaksi antara pemerintah desa malang rapat dengan masyarakat

desa sangat penting dan sudah terealisasi oleh pemerintah desa, dan

hanya masyarakat yang kurang menyikapinya sehingga terjadilah

banyak masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya dan

berpartisipasi pada saat pelaksanaan pilkades tahun 2013 yang lalu.

3. Pelaksaan Pilkades di desa Malang Rapat yang seharusnya dalam

satu periode hanya satu kali pemilihan tetapi sampai terjadi dua

kali pemilihan sehinga terjadilah kurangnya kesadaran politik

masyarakat desa Malang Rapat menjadi faktor penyebab kurang

optimalnya tingkat partisipasi masyarakat pada pemilihan kepala

desa tahun 2013 yang lalu.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat peneliti ungkapkan berkenaan dengan

judul Partisipasi Politik Masyarakat pada pemilihan kepala Desa Malang

Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Tahun 2013 ini

adalah:

1. Masyarakat desa Malang Rapat khususnya masyarakat pendatang,

hendaknya lebih menyadari peran penting masyarakat terhadap partisipasi

politik pada pemilihan kepala desa ataupun pemilihan umum lainnya.

2. Kepala desa Malang Rapat untuk lebih memperbanyak memberikan

sosialisasi, masukan-masukan ataupun pengetahuan tentang partisipasi

politik terhadap pemilihan umum terutama pemiihan kepala desa, dan

memberitahukan kepada masyarakat betapa pentingnya hak suara yang

mereka berikan pada saat pemilihan guna untuk menentukan pemimpin

yang mereka inginkan.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku :

Agustino, Leo. 2007. Perihal Ilmu Politik. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Kencana: Jakarta.

Efriza. 2012. Political Explore. Alfabeta: Bandung.

Huntington, Samuel P dan Joan Nelson. 1990. Partisipasi Politik di LimaNegara berkembang, Jakarta : Renaka Cipta

Kusnaedi. 2009. Memenangkan Pemilu dengan Pemasaran Efektif. DutaMedia Utama: Bekasi.

Marijan, Kacung. 2010. Sistem Politik Indonesia Konsolidasi DemokrasiPasca Orde Baru. Prenada Media Group: Jakarta.

Nimmo, Dan. 2010. Komunikasi Politik Khalayak dan Efek. Remaja RosdaKarya: Bandung.

Nursal, Adman. 2004. Political Marketing Strategi Memenangkan Pemilusebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD, Presiden.Jakarta.

Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode Penelitian. Pustaka Setia: Bandung.

Setiadi, Elly. 2013. Pengantar Sosiologi Politik. Kencana PrenadamediaGroup. Jakarta.

Subiakto, Henry. 2012. Komunikasi Politik dan Media Demokrasi. KencanaPrenadamedia Group: Jakarta.

Susanto, Eko Harry. 2009. Komunikasi Politik dan Otonomi Daerah. MitraWacana Media: Jakarta.

Syafiie, Inu Kencana. 2011. Sistem Pemerintahan Indonesia. Rineka Cipta:Jakarta.

Widjaja, Haw. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli, Bulat danUtuh. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Widjaja, Haw. 2005. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia dalam RangkaSosialisasi UU NO.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. PTRaja Grafindo Persada: Jakarta.

B. Internet:http://www.kpu.go.id/index2. 16 Februari 2014. (19.23).http://www.kpu.go.id/dmdocuments/UU_32_2004_Pemerintahan%20Daerah.pdf. 16-

02-2014. (20.16).

http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/06/pemilu-di-indonesia-sistem.html. 06-03-2014. (09.45).

http://id.wikipedia.org/wiki/Desa. 02-04-2014. (16.02).

http://sdnegerisembilanjambi.wordpress.com/2012/10/24/pemerintahan-desa.02-04-2014. (16.18).

http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Permusyawaratan_Desa. 02-04-2014.(16.49)

http://handikap60.blogspot.com/2013/03/bentuk-bentuk-partisipasi-politik. 22-05-2014. (16.45)

http://ejournal.unp.ac.id/. 22-05-2014. (16.00)

C. Peraturan Perundang-undangan:

Undang-undang 1945.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014 Tentang Desa.

D. Jurnal :

Jurnal Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika.2009. Jurnal Menyoroti Komunikasi Politik Partai Politik. Bandung:Simbiosa Rekatama Media

Jurnal Kustiawan Volume 2, Nomor 2. 2013. Jurnal Ilmu Politik dan IlmuPemerintahan: Peran dan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa DalamDemokratisasi Pemerintahan Desa Malang Rapat Kecamatan GunungKijang Kabupaten Bintan. Umrah