naskah publik partisipasi politik masyarakat...
TRANSCRIPT
NASKAH PUBLIK
PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PADA PEMILIHAN KEPALADESA MALANG RAPAT KECAMATAN GUNUNG KIJANG
KABUPATEN BINTAN TAHUN 2013
OLEH
DWI NOPIYANTI
NIM. 100565201339
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2015
ABSTRAK
Berhasil atau tidaknya pelaksanaan Pemerintahan Negara yang
Demokratis dapat di lihat dari tingkat Partisipasi Masyarakat pada Pemilihan
Umum (Pemilu). Banyaknya masyarakat Desa Malang Rapat yang tidak
menggunakan Hak Pilihnya pada saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun
2013 yang lalu yang dapat dilihat dari data sebagai berikut: di desa Malang Rapat
yang terdaftar sebagi Pemilih Tetap adalah berjumlah 1.496 jiwa dan yang tidak
menggunakan hak pilihnya berjumlah 251 jiwa, Dengan demikian cukup jelas
bahwa banyak yang tidak memanfaatkan partisipasi politiknya pada Pilkades
tahun 2013, dan itu mencerminkan bahwa kurang berhasilnya pelaksanaan
Pilkades Malang Rapat tahun 2013.
Penelitian ini merupakan Penelitian Kualitatif menggunakan analisa
deskriptif kualitatif sebagai teknik analisa data. Pada penelitian ini konsep teori
yang di gunakan merupakan sebuah Teori Samuel P. Huntington dan Joan Nelson
bahwa ada beberapa sub variabel dan indikator yang dapat mempengaruhi
partisipasi politik masyarakat yaitu sebagai berikut: Faktor Sosial dan Faktor
politik.
Kesimpulan dari penelitian ini menggambarkan bahwa partisipasi politik
masyarakat Desa Malang Rapat pada Pelaksanaan Pilkades tahun 2013 yang lalu
sangat rendah yang diakibatkan oleh faktor ekonomi masyarakat sehingga
membuat masyarakat lebih mementingkan pekerjaan ketimbang mengurus
masalah politik, dan juga di akibatkan faktor politik dengan kurangnya pendidikan
masyarakat, maka dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat untuk
berpartisipasi. Saran yang penulis sampaikan adalah Kepala Desa lebih
memikikan Pendidikan Masyarakatnya Untuk masa Depan Desa.
Kata Kunci : Partisipasi Politik, masyarakat, Pemilihan Kepala Desa
ABSTRACT
Succes or not the government implementation of the Democratic country
can be seen from the people participation of the public collection. There are a lot
of people in village Malang Rapat district that didn’t use their voting right in
village chief in 2013 which can be seen in this following data : in Malang Rapat
district who are registered as voters numbered 1.496 people and 251 people
didn’t use their voting ight consists. This quile clear that reflects that the less
successful implementation village chief Malang Rapat in 2013.
This study is a qualitative study using descriptive analysis as data analysis
techniques. In this study, the conpect of the theory is a theory used belongs to
Samuel P. Huntington and Joan Nelson that there are several sub variables and
indicators that can affect community politic participation is the economic social
factors and factors Politic.
The summary of this nascah, describing that political participation of the
Malang Rapat people at the chief collective very low, couse of economic factor at
the Malang Rapat people so it make job is more important than to take care of
politic problem, and couse of people knowledge about politic is minus also. It can
influence the people knowledge to participate the writer suggestier is the village
chief have to more think about education people for better future.
Keyword : Political Participation, people, implementation village chief.
PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT PADA PEMILIHAN KEPALADESA MALANG RAPAT KECAMATAN GUNUNG KIJANG
KABUPATEN BINTAN TAHUN 2013
A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang berbentuk
Republik yang dijelaskan dalam Undang-undang Dasar (UUD) Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 Ayat 1. Masyarakat diberikan
kebebasan berpendapat, kedaulatan berada ditangan Rakyat. Untuk
menciptakan Tujuan sebuah Negara maka pemimpin yang tepat adalah
pemimpin adil dan mengerti dengan rakyatnya yang dipilih langsung oleh
rakyat (Demokrasi) melalui Pemilihan Umum (pemilu) baik itu Pemilihan
Presiden, Pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD), Pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Daerah
(DPD) hingga Pemilihan Kepala daerah (pilkada).
Penyelenggaraan pemerintahan suatu Desa dipimpin oleh seorang
Kepala Desa yang disebutkan dalam UU nomor. 32 Tahun 2004 pasal 200
ayat (1) bahwa Dalam pemerintahan daerah kabupaten/kota dibentuk
pemerintahan Desa yang terdiri dari pemerintah Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa. Pemerintah Desa terdiri atas kepala Desa dan
Perangkat Desa, dimana Perangkat Desa tersebut terdiri dari sekretaris Desa
dan perangkat Desa lainnya. Kepala Desa sebagaimana dimaksud dipilih
langsung oleh penduduk Desa yang syarat selanjutnya dan tata cara
pemilihannya diatur dengan Perda yang berpedoman kepada Peraturan
Pemerintah. Masa jabatan kepala Desa adalah 6 tahun dan dapat dipilih
kembali hanya untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.
Pemerintah Desa merupakan ujung tombak penyelenggara negara,
karena Kepala Desa merupakan bagian dari kekuasaan Pemerintah yang secara
langsung berinteraksi dengan masyarakat. Seorang Kepala Desa juga sebagai
penyelenggara pengurusan Rumah Tangga Desa dan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, sehingga Kepala Desa wajib untuk melindungi, membela,
meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan serta kehidupan penduduk
Desa. Kepala Desa adalah pemimpin di Desa, sekaligus sebagai
penyelenggara dan penanggung jawab utama pemerintahannya, pembangunan
dan kemasyarakatan. Kepala Desa juga yang bertanggung jawab dalam
menumbuhkan dan mengembangkan swadaya gotong royong masyarakat.
Untuk itu, penting sebuah Desa dipimpin oleh kepala Desa yang baik
berdasarkan pilihan rakyatnya dan oleh sebab itu untuk memilih seorang
pemimpin di suatu daerah harus juga menggunakan sistem pemerintahan
Demokrasi.
Malang Rapat merupakan salah satu Desa yang terbentuk dari pemekaran
wilayah Kota, Kecamatan Gunung Kijang adalah Lembaga pemerintah yang
mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana daerah dibidang pemerintahan.
Jumlah Penduduk Desa Malang Rapat 2.051 jiwa yang memiliki berbagai
macam suku dan tingkat pendidikan yang berbeda. Desa malang Rapat
Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan merupakan Desa pesisir yang
disebelah timurnya berbatasan dengan laut cina selatan, sehingga perpaduan
antar suku beraneka ragam.
Pada Bulan Desember tahun 2013 Desa Malang Rapat telah melakukan
pesta Demokrasi dengan 4 orang calon kandidat berdasarkan nomor urut
masing-masing dan jumlah suara yang diperoleh pada saat pemilihan yaitu
sebagai berikut:
TabelJumlah Suara Setiap Calon pada pelaksanaan Pilkades Malang Rapat
2013
NO URUT NAMA CALON KADES JUMLAH SUARA
1 Yusran Munir 369
2 Saverius Boli Arrahman 326
3 Irwansah 267
4 Safi’i 136
JUMLAH 1.101
Sumber: Kantor Desa Malang Rapat, 2014.
Berdasarkan tabel diatas maka telah terpilih kepala desa pada saat
pemilihan bulan Desember 2013 yaitu dengan jumlah suara keseluruhan atau
yang ikut berpartisipasi mencapai 1.101 suara. Sedangkan jumlah suara yang
tidak sah ada 144 suara. Dari pelaksanaan pemilihan tersebut maka diketahui
banyak masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya pada saat pemilihan
kepala desa malang rapat berlangsung desember yang lalu. Selain iu juga
penulis paaparkan tabel keikutsertaan masyarakat pada pelaksaan pilkades
Malang Rapat tahun 2013, yaitu sebagai berikut :
TabelKeikutsertaan Masyarakat Desa Malang Rapat pada Pemilihan
Kepala Desa Tahun 2013.
No Uraian Jumlah Kelamin Jumlah Total
1. Jumlah Pemilih
Tetap
Laki-Laki 790 1.496
Perempuan 706
2. Masyarakat yang
menggunakan hak
pilih
Laki-Laki 665 1.245
Perempuan 580
3. Mayarakat yang
Tidak
Menggunakan Hak
Pilihnya
Laki-Laki 154 251
Perempuan 97
Sumber: Kantor Desa Malang Rapat, 2014.
Berdasarkan Tabel diatas bahwa jumlah hak suara sedesa Malang Rapat
yaitu 1.496 suara, sedangkan jumlah Rata-rata pemilih yang menggunakan
hak pilih yaitu 1.245 suara, jadi ada 251 hak suara yang tidak digunakan oleh
masyarakat desa malang rapat.
Berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa Bermacam cara yang
dilakukan oleh keempat calon kepala Desa tersebut dalam mencari suara
masyarakat Desa Malang Rapat, baik itu kampanye maupun sosialisasi seperti
pada waktu yang sama dari keempat calon melakukan kampanye bersamaan
dengan satu tempat menyampaikan visi dan misi kepada masyarakat agar
masyarakat sendiri bisa menilai mana visi dan misi dari masing-masing calon
yang bisa masuk kedalam kriteria pilihan masyarakat. Kampanye politik yang
dilakukan oleh calon kandidat sangat menjadi sorotan masyarakat dalam
bersosialisasi sebab selain melakukan kampanye dan temu ramah bersamaan
juga setiap calon melakukan sosialisasi kerumah-rumah warga untuk
memperkenalkan diri serta visi misinya menjadi calon dan bahkan adanya
pemasangan baleho-baleho gambar calon kandidat disetiap Rukun Tetangga
(RT) dan tempat keramaian di Desa Malang Rapat.
Bermacam cara yang dilakukan oleh Calon-calon kepala desa Malang
Rapat dalam mencari suara masyarakat agar banyak yang memilihnya bisa
duduk menjadi pemimpin didesa. pada saat pemilihan kepala desa Malang
Rapat tahun 2013 banyaknya calon kepala desa yang melakukan kampanye
kepada masyarakatnya dalam mencari suara, jadi dari permasalan diatas maka
peneliti mencoba mengambil judul penelitian yaitu bagaimana Partisipasi
politik masyarakat didesa Malang Rapat pada Pemilihan Kepala Desa tahun
2013.
B. Rumusan Masalah
Menjadi Perumusan masalah adalah banyaknya masyarakat Desa Malang
Rapat yang sudah terdaftar sebagai pemilih tetapi tidak menghadiri atau tidak
memberikan partisipasi politiknya pada saat hari pencoblosan yaitu tanggal 08
Desember 2013 pada saat pelaksanaan pemilihan kepala Desa Malang Rapat.
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas
maka peneliti menarik rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “
Bagaimana Partisipasi Politik Masyarakat pada Pemilihan Kepala Desa
Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan tahun 2013 ?’’.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah Untuk mengetahui bagaimana partisipasi politik
masyarakat desa Malang Rapat pada pemberian suara pilkades tahun 2013
dengan dilihatnya banyak masyarakat yang tidak menggunakan hak suara.
D. Kegunaan Penelitian
a. Secara Subjektif, Penelitian ini bermanfaat untuk melatih, meningkatkan
dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah, sistematis dan
metodologi penulis dalam menyusun suatu wacana baru dalam
memperkaya khazanah ilmu pengetahui.
b. Secara Akademis, penelitian bermanfaat sebagai karya tulis untuk
menyelesaikan studi tingkat sarjana di FISP sekaligus menjadi
referensi bagi perpustakaan Ilmu Pemerintahan dan kalangan yang
tertarik untuk melakukan kajian penelitian dimasa yang akan datang
dalam bidang ini.
c. Secara Praktis, hasil yang dituangkan dalam penelitian ini diharapkan
dapat menjadi salah satu inspirasi bagi Peneliti berikutnya.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian kualitatif
yaitu jenis penelitian Langsung Kepada masyarakat dan lokasi Penelitian.
2. Lokasi Penelitian
Adapun Lokasi penelitian ini adalah di Desa Malang Rapat
Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Alasan dilakukan
penelitian pada lokasi ini adalah karena pelaksanaan pilkades di desa
Malang Rapat ini terjadi dua kali dalam dua tahun, dalam hal ini setahun
satu kali pemilihan pada tahun 2012 dan 2013 yang di akibatkan oleh
kepala desa yang mengundurkan dii untuk ikut calon kepala daerah,
sehingga memicu peneliti untuk mengetahui bagaimana partisipasi
masyarakat pada pemilihan yang kedua kalinya.
3. Jenis Data
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer
yaitu data yang diperoleh langsung dari respondennya, dan dilakukan
dengan cara wawancara. Selain itu juga menggunakan data sekunder yaitu
data-data yang terdokumentasi yang didapat langsung dari kantor Desa
Malang Rapat.
4. Informan
Informan adalah orang yang memberikan informasi (narasumber).
Teknik pemilihan informan yaitu Purpossive sampling menurut Beni
Ahmad Saebani (dalam Saebani, Beni Ahmad. 2008. 179) yaitu pemilihan
sekelompok subjek berdasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang
dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat
populasi yang sudah diketahui sebelumnya, dan informasi yang didapat
tidak perlu diragukan lagi.
Informan kunci dalam penelitian ini yaitu masyarakat desa Malang
Rapat, Sedangkan informan-informan lainnya adalah :
Daftar Informan
NO INFORMAN JUMLAH
1 Calon Kepala Desa 3 Orang
2 Kepala desa 1 Orang
3 Masyarakat 7 Orang
4 Panitian pemilihan 1 Orang
5. Mantan Kepala Desa Malang Rapat 1 Orang
5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
a. Wawancara
Teknik Pengumpulan Data ini adalah Wawancara yaitu Tanya
jawab langsung kepada Informan dan adanya pedoman
wawancara yaitu pertanyaan untuk melakukan wawancara kepada
informan.
b. Dokumentasi
Segala jenis dokumentasi yang berada dikantor kepala desa Malang
Rapat, adanya Dokumen-dokumen mengenai sejarah desa Malang
Rapat dan data lainnya seperti perolehan suara pada pemilihan
kepala desa.
6. Teknik Analisa Data
Analisa data yang digunakan untuk menganalisa data-data yang
didapat dari penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif yaitu Prosedur
penelitian berdasarkan data Deskriptif yaitu berupa lisan atau kata tertulis
dari seorang subyek yang telah diamati dan memiliki karakteristik bahwa
data yang diberikan merupakan data asli yang tidak diubah serta
menggunakan cara yang sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan.
F. Landasan Teoritis
1. Partisipasi
Partisipasi merupakan salah satu aspek penting demokrasi. Partisipasi
merupakan taraf partisipasi politik warga masyarakat dalam kegiatan-kegiatan
politik baik yang bersifat aktif maupun pasif dan bersifat langsung maupun
yang bersifat tidak langsung guna mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Samuel P. Hungtinton dan Joan Nelson dalam buku pengantar
sosiologi politik, 2010) menyatakan “Partisipasi adalah Kegiatan warga
Negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi yang dimaksud untuk
mempengaruhi pembuatan keputusan pemerintah, partisipasi bisa bersifat
individu atau kolektif, terorganisir, ataupun spontan, mantab, secara damai
atau dengan kekerasan, legal ataupun illegal, efektif ataupun tidak efektif”.
2. Partisipasi Politik
Menurut Budiardjo (2009: 367) Partisipasi politik adalah kegiatan
seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan
politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan negara dan secara langsung
atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah (Public policy).
Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam pemilihan
umum, menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan (contacting) dengan
pejabat pemerintah atau anggota parlemen, mejadi anggota partai atau salah
satu gerakan sosial dengan diret actionnya, dan sebagainya.
Menurut Samuel P. Huntington dan Joan Nelson dalam buku yang
berjudul pengantar sosiologi politik membuat batasan partisipasi politik
sebagai “kegiatan warga Negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang
dimaksud untuk memengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah.
Partisipasi bisa bersifat individu atau kolektif, terorganisasi atau spontan,
secara damai atau kekerasan, legal atau illegal, efektif atau efesien “. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat menurur
Samuel P. Huntington dan Joan Nelson sebagai berikut :
1. Faktor Sosial Ekonomi
Ada beberapa alasan mengapa tingkat status sosial ekonomi menjadi
faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi politik, yaitu :
a. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan ikut mempengaruhi perilaku pemilih masyarakat di
desa malang Rapat. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka
semakin tajam pula seseorang dalam menganalisa informasi tentang
politik dan persoalan-persoalan sosial yang diterima semakin
meningkat dan menciptakan minat dan kemampuanya dalam
berpolitik. Karena itu pendidikan merupakan hal yang sangat penting
untuk di perhatikan.
b. Pengaruh Keluarga
Keluarga merupakan pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan
masyarakat di di Desa Malang Rapat. Pemimpin keluarga yaitu ayah
adalah orang yang mempengaruhi dalam keluarga tersebut, memilih
atau tidak ikut memilih akan memberikan pengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya.
c. Pekerjaan
Pekerjaan-pekerjaan tertentu sangat mempengaruhi masyarakat dalam
partisipasi politik. para pemilih yang bekerja diluar lembaga-lembaga
yang tidak berkaitan langsung dengan kebijakan pemerintah tidak
terlalu memikirkan kehadiran mereka dalam pemilihan umum, berbeda
dengan pemilih yang bekerja dilembaga yang berhubungan langsung
dengan kebijkan pemerintah, pemilih tersebut cenderung lebih tinggi
tingkat kehadirannya pada saat pemilu. Biasanya para pegawai negeri
tingkat kehadiran mereka lebih tinggi dikarenakan mereka sering
langsung berhubungan dengan kebijakan pemerintah.
2. Faktor Politik
Faktor politik meliputi :
a. Pengetahuan masyarakat akan proses pengambilan keputusan yang
menentukan keputusan yang akan diambil.
b. Komunikasi politik antara pemerintah dan rakyatnya sebagai interaksi
yang mempengaruhi kelakuan manusia dalam suatu keadaan yang
bersifat politik.
c. Kesadaran politik
Dapat diartikan perhatian seseorang terhadap permasalahan yang ada
dilingkungan masyarakat maupun politik.
3. Pemerintahan Desa
Secara historis Desa merupakan cikal bakal terbentuknya masyarakat
politik dan pemerintahan diindonesia jauh sebelum Negara dan bangsa ini
terbentuk. Strukuktur sosial sejenis desa, masyarakat adat dan lain sebagainya
telah menjadi institusi sosial yang mempunyai posisi yang sangat penting.
Desa merupakan institusi yang otonom dengan tradisi, adat istiadat dan
hukumnya sendiri serta relatif mandiri. Sutarjo Kartohadikusumo menyatakan
bahwa Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat
yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan
pemerintahan terendah di bawah camat.
Dalam sebuah desa dipimpin oleh kepala desa. Kepala desa
mempunyai tugas yaitu sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pemerintah desa
b. Melaksanakan pembangunan desa
c. Pembinaan kemasyarakatan desa
d. Pemberdayaan masyarakat desa.
G. Hasil Penelitian
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi politik masyarakat
desa Malang Rapat pada pelaksanaan pemilihan kepala desa tahun 2013, yaitu
menurut Samuel P. Huntington dan Joan Nelson sebagai berikut :
1. Faktor Sosial Ekonomi
Ada beberapa alasan mengapa tingkat status sosial ekonomi menjadi
faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi politik, yaitu antara lain
sebagai berikut :
a. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan juga ikut mempengaruhi perilaku pemilih
masyarakat Desa Malang Rapat karena semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat informasi
seseorang mengenai dunia politik dan persoalan-persoalan sosial yang
terjadi ditempatnya. Selain itu juga semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan seseorang
dalam berpolitik. Desa Malang Rapat yang tingkat pendidikannya
mayoritas tidak tamat sekolah dasar (SD), banyak juga yang hanya
bertamatan Sekolah Dasar (SD), dan SMP serta SMA, tetapi untuk
melanjutkan kejenjang perguruan tinggi sangat berat sekali yang
dikarena faktor sosial ekonomi.
Faktor Pendidikan menjadi salah satu penyebab lemahnya
tingkat partisipasi politik masyarakat pada pemilihan kepala desa tahun
2013 yang lalu, dimana asumsi ini timbul karena setelah penulis
melakukan wawancara kepada responden yaitu Kepala desa Malang
Rapat yang menyatakan bahwa ”Menurut saya Tingkat Pendidikan
juga menjadi faktor partisipasi masyarakat Malang Rapat mengurang,
karena dengan pendidikan yang kurang maka masyarakat pasti acuh
tidak acuh dengan politik, dan bagi yang memiliki pendidikan
meskipun tidak begitu tinggi tetapi sedikit banyak pasti ada
memikirkan masa depan daerah nya yaitu dengan ikut serta memilih
pemimpin di Desanya”.
Selain kepala desa ada juga warga masyarakat desa Malang
Rapat yaitu Ibu Ruwaida yang juga menyatakan bahwa ”Faktor
Pendidikan sangat menjadi faktor utama dalam partisipasi politik,
sebab dengan pendidikan yang diemban oleh masyarakat desa Malang
Rapat masih minim dan tidak begitu banyak yang tamatan dan
pendidikan tinggi maka terlihat jelas bahwa banyak masyarakat desa
malang rapat yang tidak ikut serta memilih pada pilkades”. Dari
jawaban yang didapat maka berikut ini di gambarkan sebagai berikut :
Jumlah Penduduk menurut Pendidikan Akhir
RW TIDAK TAMAT SD SD SLTP SMA PERGURUAN
TINGGI
JUMLAH
01 296 231 154 115 10 806
02 186 90 51 58 7 392
03 134 70 206 62 2 474
Sumber : Data Kantor Desa Malang Rapat, 2014
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa benar tingkat pendidikan
masyarakat desa Malang Rapat masih sangat minim sekali, itu dapat
dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat yang tidak mengenyam
pendidikan atau tidak tamat SD sangat banyak sekali dibandingkan
dengan yang bertamatan SMP maupun SMA, apalagi untuk masuk ke
perguruan Tinggi sangat kurang sekali.
b. Pengaruh Keluarga
Setiap manusia pasti memiliki pendirian tersendiri dalam menjalani
kehidupannya, tetapi ada juga pengaruh dalam kehidupan
berpartisipasi politik yaitu keluarga. Pemimpin keluarga seperti Bapak
atau Ibu adalah orang yang berpengaruh dalam keluarga tersebut,
memilih atau tidak memilih akan memberi pengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya. Dengan ini maka penulis mencoba mencari tahu
apakah ada pengaruh keluarga dalam partisipasi politik masyarakat
desa Malang Rapat pada pemilihan kepala desa tahun 2013, oleh sebab
itu penulis mendapatkan jawaban dari Mantan Kepala Desa yaitu
Bapak Makmur, S.Sos sebagai berikut :
”minimnya partisipasi politik masyarakat desa Malang Rapat
pada pilkades dapat diakibatkan karena kurangnya tingkat kesadaran
kepala keluarga untuk dapat mempengaruhi anggota keluarganya
dalam berpartisipasi, sebab kepala keluarga yang ikut aktif maupun
berdiam diri tanpa ikut campur dalam dunia politik maka anggota
keluarga yang lainnya juga akan terpengaruh terhadap sikapnya”.
Dari hasil wawancara yang di dapat penulis selanjutkan penulis
mewawancarai masyarakat desa Malang Rapat yaitu Bapak Boby
Bebena sebagai berikut :
“menurut pendapat saya keluarga dapat berengaruh terhadappartisipasi politik karena dengan adanya kekompakan didalam sebuahkeluarga maka kan berpengaruh positif terhadap anggota keluargalainnya, akan tetapi apabila sebaliknya jika salah seorang anggotakeluarga mempunyai pemikiran sendiri dan dapat mempengaruhianggota lainnya maka akan berdampak negative dan partisipasi nyapun akan hilang”.
Berdasarkan hasil waancara langsung kepada beberapa responden
maka sangat jelas menyatakan bahwa pengaruh keluarga dapat
mempengaruhi partisipasi masyarakat pada pelaksanaan pemilihan
kepala desa Malang Rapat tahun 2013.
c. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, oleh sebab itulah faktor pekerjaan menjadi target peneliti
dalam mencari hasil penelitian yang dilakukan, karena pekerjaan-
pekerjaan tertentu sangat mempengaruhi masyarakat dalam
berpartisipasi. Para pemilih yang bekerja di luar lembaga-lembaga
pemerintah atau tidak berkaitan langsung dengan kebijakan pemerintah
berbeda dengan pemilih yang bekerja dilembaga yang berhubungan
langsung dengan kebijakan pemerintah, sebab mereka yang bekerja di
lembaga pemerintah lebih cendrung tinggi tingkat kehadirannya dalam
pemilu. Biasanya para pegawai negeri tingkat kehadiran mereka lebih
tinggi di karenakan mereka sering langsung berhubungan dengan
kebijakan pemerintah. Dari pemaparan diatas penulis untuk
mengetahui hal ini, maka penulis langsung mewawancarai masyarakat
yaitu Ibu Royani dengan jawaban yang diberikan sebagai berikut :
”menurut pribadi saya pekerjaan dapat berpengaruh besar terhadappartisipasi masyakat apabila masyarakat tersebut bekerja sepertikebanyakan masyarakat desa malang rapat ini yaitu Nelayan karenakebanyakan dari mereka yang melaut dan tidak begitu memperdulikankepentingan politik seperti pada saat pemilihan mereka lebih memilihuntuk melaut”.
Selain itu juga penulis mendapatkan data skunder dari kantor
desa Malang Rapat yaitu sebagai berikut :
Pekerjaan Masyarakat Desa Malang Rapat
No Pekerjaan/Profesi Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
PNS
PTT
Honorer
Karyawan
Wiraswasta
Petani
Buruh Harian Lepas
Nelayan
Pedagang
24
2
29
141
125
34
192
15
518
10.
11.
Ibu Rumah Tangga
Lain-lain
18
Jumlah 1110
Sumber: Data Kantor Desa Malang Rapat, 2014
Berdasarkan data sekunder yang di dapatkan penulis dari kantor
desa Malang Rapat maka jelas bahwa banyaknya masyarakat desa
Malang Rapat yang bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga dan
Nelayan, seperti yang diketahui sebelumnya bahwa kurangnya
pendidikan masyarakat membuat masyarakat kurang mengerti dengan
arti pentingnya sebuah demokrasi meskipun masyarakat diberikan hak
untuk memilih tetapi masih banyak yang tidak menggunakan hak
pilihnya, dan begitu juga dengan tingkat pekerjaan masyarakat yang
kurang akan ekonomi maka dengan begitu akan tercipta pemikiran
masyarakat yang pendek yaitu hanya memikirkan ekonomi dengan
mencari nafkah dilaut di bandingkan datang ke TPS untuk memilih
atau menggunakan hak suaranya.
2. Faktor Politik
Faktor Politik adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
kegiatan masyarakat atau yang disebut juga partisipasi politik. Prilaku
politik lembaga dan para pejabat pemerintah yang bertanggung jawab
membuat, melaksanakan dan menegakkan keputusan politik, perilaku
politik masyarakat (individu/kelompok) yang berhak mempengaruhi
lembaga dan pejabat pemerintah dalam pengambilan keputusan, karena
menyangkut kehidupan masyarakat. Adapun faktor-faktor politik meliputi:
a. Pengetahuan masyarakat dapat menentukan keputusan yang
akan diambil dalam proses partisipasi politik
Pengetahuan masyarakat dapat menentukan keputusan yang
akan diambil dalam proses partisipasi politik, sebagai contoh pada saat
pemilihan kepala desa Malang Rapat yang terjadi pada tahun 2013
yang lalu bahwa banyak nya masyarakat yang tidak menggunakan hak
pilihnya padahal jika difikirkan bahwa pemilihan kepala desa itu
merupakan pemilihan yang secara langsung untuk bekerja di hadapan
mereka atau masyarakat sendiri yang akan merasakan secara langsung
bagaimana proses penyelenggaraan pemerintahan di desanya, tetapi
pada kenyataannya banyak masyarakat yang kurang peduli dengan
dunia politik, hal ini dapat dilihat dari bagian sub indikator
sebelumnya yang sudah membahas pendidikan merupakan hal yang
sangat mempengaruhi kurang optimalnya partisipasi politik di desa
malang rapat, ini disebabkan karena pengetahuan masyarakat desa
malang rapat yang di bawah rata-rata. Untuk mengetahui pengetahuan
masyarakat akan poses pengambilan keputusan yang akan menentukan
keputusan yang akan di ambil dalam pemilihan kepala desa malang
rapat tahun 2013 yang lalu, maka penulis melakukan wawancara
langsung kepala calon kepala desa yaitu Bapak Irwansyah yang
menyatakan bahwa :
”menurut pribadi saya bahwa pengetahuan dan pendidikan sangatberkaitan erat, jika pendidikan yang dimiliki masyarakat desa malangrapat kurang maka pengetahuannya dalam menentukan keputusansiapa yang akan dipilih juga akan berkurang”.
Selanjutnya penulis mewawancarai masyarakat yaitu Bapak
Syawal, dan jawaban yang diberikan adalah sebagai berikut :
”pengetahuan yang ada di masyarakat sangat penting sekali untukmengambil keputusan siapa yang akan dipilih pada saat pencoblosankarena apabila kurang dengan pengetahuan maka akan lebih mudahdipengaruhi oleh orang-orang lain”.
Dengan demikian sangat jelas sekali bahwa persepsi dari seluruh
responden yang diwawancarai menyatakan optimalnya partisipasi
politik itu bisa saja dikarenakan oleh faktor pengetahuan
masyarakatnya sendiri, dan yang terjadi di masyarakat desa malang
rapat ini pengetahuan yang dimiliki masih sangat minim dan
mengakibatkan lemahnya partisipasi politik yang diberikan oleh
masyarakat desa malang rapat pada pelaksanaan pilkades tahun 2013
yang lalu.
b. Komunikasi politik antara pemerintah dan rakyatnya
Komunikasi politik antara pemerintah dan rakyatnya sebagai
interaksi yang dapat mempengaruhi kelakuan manusia dalam suatu
keadaan yang bersifat politik. suatu pemerintahan penting kiranya
untuk berinteraksi dengan rakyatnya, sebab dengan adanya komunikasi
yang jelas maka rakyat juga akan mengetahui tentang apa yang akan
dilakukan untuk ikut serta dalam pembangunan daerah maupun pada
saat adanya Pesta demokrasi, dimana masyarakat juga akan
memberikan suara nya pada saat pemilihan umum berlangsung,
sehingga jalannya pemilu juga akan lancar dengan adanya partisipasi
masyarakat yang kuat. Oleh sebab itu dengan fenomena yang terjadi
pada saat pemilihan kepala desa Malang Rapat tahun 2013 yang lalu
maka penulis mencoba untuk mencari tahu apa penyebab banyaknya
masyarakat tidak ikut serta pada saat pemilihan umum berlangsung
tanggal 08 Desember 2013 yang lalu, oleh sebab itu penulis langsng
mewawancarai calon kepala desa malang rapat yaitu Bapak Safi’i
dengan jawaban sebagai berikut :
“menurut saya pribadi bahwasanya pemerintah desa malang rapattelah melakukan interaksi atau sosialisasi pada saat sebelumpencoblosan tetapi memang sedikit dari masyarakat yang ikut sertapada hari itu”.
Selanjutnya peneliti mewawancarai Panitia Pemilihan yaitu Bapak
Eka Juliansyah dengan jawaban sebagai berikut :
“menurut saya komunikasi antara pemeritah desa denganmasyarakat desa dalam melakukan interaksi secara langsung maupuntidak langsung sudah dilaksanakan oleh aparat desa sebelum haripencoblosan, dan tinggal bagaimana masyarakat menyikapi haltersebut dan ikut bergabung menggunakan hak pilih sertaberpartisipasi yang aktif terhadap jalan nya pemilu”.
Dari jawaban yang telah di berikan oleh beberapa responden
kepada peneliti dalam proses wawancara secara langsung kepada
beberapa responden semua menyatakan bahwa interaksi yang
dilakukan oleh pemerintah desa kepada masyarakat sebelum hari
pencoblosan sudah terealisasi tetapi masih banyak masyarakat yang
kurang menyikapinya sehingga terjadilah banyak masyarakat yang
tidak ikut berpartisipasi.
c. Kesadaran Politik Masyarakat
Kesadaran politik di setiap individu sangat di perlukan, dimana
dengan adanya kesadaran dari setiap diri masing-masing masyarakat maka
akan tercipta kesadaran untuk berpartisipasi terhadap permasalahan yang
ada di lingkungan masyarakat maupun politik. seperti pada hal nya Negara
demokratis yang sangat membutuhkan masyarakat dalam membantu
menjalankan pemerintahan yang ada, oleh sebab itu pada saat adanya
pemilihan umum ataupun Pilkades yang berlangsung di desa malang rapat
tahun 2013 banyaknya masyarakat yang tidak ikut berpartisipasi pada saat
pencoblosan maka untuk mendapatkan hasil dari penelitian maka langsung
mewawancarai kepala desa Malang Rapat dengan jawaban sebagai berikut
:
“menurut saya kesadaran di setiap individu itu sangat penting, karenatanpa adanya kesadaran tersendiri maka tidak akan ada rasa tanggungjawab di setiap individu, seperti pada saat pilkades yang lalu masihbanyaknya masyarakat desa yang belum memiliki kesadaran politiknyauntuk melaksanakan pilkades terutama dari masyarakat pendatang yangsudah memiliki hak pilih dan juga diakibatkan malasnya masyarakatuntuk ikut memilih kembali karena yang seharus nya pilkades dilakukanhanya satu kali dalam satu periode tetapi harus dilakukan pilkadesulang”.
Selanjutnya peneliti juga mewawancarai panitia pemilihan kepala desa
Malang Rapat tahun 2013 yaitu Bapak Eka Juliansyah dan jawaban yang
diberikan sebagai berikut :
“menurut saya sangat berpengaruh sekali kesadaran di setiap individu,seperti yang terjadi kemaren yang seharusnya pilkades dilakukan hanyasatu kali dalam satu periode tetapi sampai terjadi dua kali pemilihansehingga masyarakatpun mulai malas untuk berpartisipasi karena padapilkades yang pertama sudah berjalan lancar tetapi harus di lakukanpemilihan kembali”.
Dengan demikian sangat jelas sekali bahwa persepsi dari seluruh
responden yang telah dilakukan wawancara langsung oleh peneliti
mengatakan kurang optimalnya partisipasi politik masyarakat itu
dikarenakan oleh faktor kesadaran disetiap individu masyarakat yang
harus ada, dengan adanya kesadaran masing-masing masyarakat desa
Malang Rapat maka akan tercipta tingkat partisipasi yang tinggi, tetapi
pada realita nya tingkat partisipasi yang sangat kurang pada pilkades yang
lalu maka sudah menggambarkan bahwa tingkat kesadaran politik
masyarakat desa Malang Rapat masih sangat minim sekali terutama bagi
masyarakat pendatang yang sudah memiliki hak pilih.
H. Penutup
A. Kesimpulan
Pada Penelitian yang berjudul Partisipasi Politik Masyarakat pada
Pemilihan Kepala Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten
Bintan Tahun 2013 yang peneliti lakukan dengan menggunakan metode
penelitian kualitatif yang mana telah dilakukan proses wawancara terhadap
lokasi penelitian dan responden yang telah di tentukan sebelumnya dan
beberapa tambahan responden lainnya, yang bertujuan untuk mengetahui
partisipasi politik masyarakat pada pemilihan kepala desa Malang Rapat, dan
kini telah mendapat jawaban dari sebuah analisa sebagai bentuk jawaban yang
dapat di pertanggung jawabkan.
Berdasarkan analisa maka peneliti dapat mengambil kesimpulan
bahwa partisipasi politik masyarakat desa Malang Rapat pada saat pemberian
suara yaitu tidak efektif yang dapat dilihat dari teori yang di gunakan untuk
mencari jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan dari permasalahan
peneliti yaitu adanya faktor sosial ekonomi dan faktor politik. hal ini
dikarenakan pelaksanaan partisipasi politik masyarakat desa Malang Rapat
masih memiliki kendala yaitu sebagai berikut:
a. Faktor Ekonomi
1. Pendidikan menjadi faktor partisipasi politik masyarakat desa
Malang Rapat tidak efektif dengan diketahui tingkat pendidikan
masyarakat desa Malang Rapat masih sangat minim sekali, itu
dapat dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat yang tidak
mengenyam pendidikan atau tidak tamat SD dan bertamatan SD
sangat banyak dibandingkan dengan yang bertamatan SMA,
apalagi untuk masuk ke perguruan Tinggi sangat kurang sekali.
2. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada
responden maka jelas semua responden mengatakan bahwa
Keluarga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
tingkat partisipasi politik masyarakat desa Malang Rapat, sebab
dengan keluarga yang aktif dan tanggap kepada dunia politik
terutama pada saat pemilihan umum atau Pilkades maka kepala
keluarga seperti ayah ataupun ibu dapat mempengaruhi anggota
keluarga lainnya.
3. Tingkat Pekerjaan masyarakat desa Malang Rapat yang
mayoritasnya adalah Nelayan dan membuat partisipasi masyarakat
sangat kurang sekali di karenakan kesibukan pekerjaan yang
masyarakat lakukan.
b. Faktor Politik
1. Pengetahuan masyarakat menjadi faktor yang dapat mempengaruhi
partisipasi politik masyarakat desa Malang Rapat, bahwasanya
tingkat pengetahuan masyarakat desa Malang Rapat ini masih
sangat lemah sekali, yang dapat dilihat dari tingkat pendidikan
masyarakat desa Malang Rapat di bawah rata-rata. hal ini
berpengaruh terhadap pengetahuan masyarakat tentang politik dan
pentingnya hak suara masyarakat dalam menentukan keputusan
yang akan di ambil dalam proses partisipasi politik.
2. Interaksi antara pemerintah desa malang rapat dengan masyarakat
desa sangat penting dan sudah terealisasi oleh pemerintah desa, dan
hanya masyarakat yang kurang menyikapinya sehingga terjadilah
banyak masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya dan
berpartisipasi pada saat pelaksanaan pilkades tahun 2013 yang lalu.
3. Pelaksaan Pilkades di desa Malang Rapat yang seharusnya dalam
satu periode hanya satu kali pemilihan tetapi sampai terjadi dua
kali pemilihan sehinga terjadilah kurangnya kesadaran politik
masyarakat desa Malang Rapat menjadi faktor penyebab kurang
optimalnya tingkat partisipasi masyarakat pada pemilihan kepala
desa tahun 2013 yang lalu.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat peneliti ungkapkan berkenaan dengan
judul Partisipasi Politik Masyarakat pada pemilihan kepala Desa Malang
Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Tahun 2013 ini
adalah:
1. Masyarakat desa Malang Rapat khususnya masyarakat pendatang,
hendaknya lebih menyadari peran penting masyarakat terhadap partisipasi
politik pada pemilihan kepala desa ataupun pemilihan umum lainnya.
2. Kepala desa Malang Rapat untuk lebih memperbanyak memberikan
sosialisasi, masukan-masukan ataupun pengetahuan tentang partisipasi
politik terhadap pemilihan umum terutama pemiihan kepala desa, dan
memberitahukan kepada masyarakat betapa pentingnya hak suara yang
mereka berikan pada saat pemilihan guna untuk menentukan pemimpin
yang mereka inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku :
Agustino, Leo. 2007. Perihal Ilmu Politik. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Kencana: Jakarta.
Efriza. 2012. Political Explore. Alfabeta: Bandung.
Huntington, Samuel P dan Joan Nelson. 1990. Partisipasi Politik di LimaNegara berkembang, Jakarta : Renaka Cipta
Kusnaedi. 2009. Memenangkan Pemilu dengan Pemasaran Efektif. DutaMedia Utama: Bekasi.
Marijan, Kacung. 2010. Sistem Politik Indonesia Konsolidasi DemokrasiPasca Orde Baru. Prenada Media Group: Jakarta.
Nimmo, Dan. 2010. Komunikasi Politik Khalayak dan Efek. Remaja RosdaKarya: Bandung.
Nursal, Adman. 2004. Political Marketing Strategi Memenangkan Pemilusebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD, Presiden.Jakarta.
Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode Penelitian. Pustaka Setia: Bandung.
Setiadi, Elly. 2013. Pengantar Sosiologi Politik. Kencana PrenadamediaGroup. Jakarta.
Subiakto, Henry. 2012. Komunikasi Politik dan Media Demokrasi. KencanaPrenadamedia Group: Jakarta.
Susanto, Eko Harry. 2009. Komunikasi Politik dan Otonomi Daerah. MitraWacana Media: Jakarta.
Syafiie, Inu Kencana. 2011. Sistem Pemerintahan Indonesia. Rineka Cipta:Jakarta.
Widjaja, Haw. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli, Bulat danUtuh. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Widjaja, Haw. 2005. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia dalam RangkaSosialisasi UU NO.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. PTRaja Grafindo Persada: Jakarta.
B. Internet:http://www.kpu.go.id/index2. 16 Februari 2014. (19.23).http://www.kpu.go.id/dmdocuments/UU_32_2004_Pemerintahan%20Daerah.pdf. 16-
02-2014. (20.16).
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/06/pemilu-di-indonesia-sistem.html. 06-03-2014. (09.45).
http://id.wikipedia.org/wiki/Desa. 02-04-2014. (16.02).
http://sdnegerisembilanjambi.wordpress.com/2012/10/24/pemerintahan-desa.02-04-2014. (16.18).
http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Permusyawaratan_Desa. 02-04-2014.(16.49)
http://handikap60.blogspot.com/2013/03/bentuk-bentuk-partisipasi-politik. 22-05-2014. (16.45)
http://ejournal.unp.ac.id/. 22-05-2014. (16.00)
C. Peraturan Perundang-undangan:
Undang-undang 1945.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang Nomor 06 Tahun 2014 Tentang Desa.
D. Jurnal :
Jurnal Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika.2009. Jurnal Menyoroti Komunikasi Politik Partai Politik. Bandung:Simbiosa Rekatama Media
Jurnal Kustiawan Volume 2, Nomor 2. 2013. Jurnal Ilmu Politik dan IlmuPemerintahan: Peran dan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa DalamDemokratisasi Pemerintahan Desa Malang Rapat Kecamatan GunungKijang Kabupaten Bintan. Umrah