nadia rahmah mauliddiyah 122210101002.docx

16
Nadia Rahmah Mauliddiyah 122210101002 Farmasi GAMBARAN PENYAKIT STROKE YANG TERJADI SETIAP TAHUN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT STROKE

Upload: iadan

Post on 29-Sep-2015

240 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

GAMBARAN PENYAKIT STROKE YANG TERJADI SETIAP TAHUN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT STROKE

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI1

1. PENDAHULUAN2

1.1 Latar Belakang2

1.2 Rumusan Masalah2

1.3 Pertanyaan Penelitian3

1.4 Tujuan Penelitian3

1.5 Manfaat Penelitian3

2. TINJAUN PUSTAKA4

2.1 Definisi Stroke4

2.2 Anatomi Pembuluh Darah Otak4

2.3. Epidemologi Penyakit 6

2.4 Klasifikasi Stroke7

2.5 Patofisologis7

2.6 Pencegahan9

2.6.1 Pencegahan Primer9

2.6.2 Pencegahan Sekunder9

2.6.3 Pencegahan Tersier10

DAFTAR PUSTAKA11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang mengalami masa peralihan. Indonesia juga mengalami masa pembangunan kesehatan yaitu transmimisi epidemiologi.dilihat dari faktor epidemilogis menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian nomer dua di dunia setelah penyakit jantung ( WHO,2008 ).

Faktor- faktor yang menimbulkan stroke itu sendiri yaitu usia, tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, merokok, atrial fibrillation, migraine, dan thrombophilia. Untuk negara dengan penghasilan rendah stroke merupakan penyakit dengan angka kematian nomer enam sedangkan untuk negara dengan berpenghasilan tinggi dan sedang stroke merupakan penyakit dengan angka kematian nomer dua. Di tahun 2008, stroke dan penyakit cerebrovaskular lainnya menyebabkan 6,2 juta orang di dunia meninggal ( WHO,2008 ).

Dilihat dari data tersebut stroke merupakan masalah utama yang terjadi pada negara maju maupun negara berkembang. Menurut National Stroke Association- USA ( NSA ) stroke ada macam, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik ( Soeharto, 2004 ). Untuk stroke di negara- negara berkembang presentase penyakit stroke yaitu untuk stroke hemoragik sekitar 30% sedangkan untuk stroke iskemik 70% ( Iskandar, 2004 ). Dilihat dari kedua presentase tersebut yang memiliki proporsi lebih besar yaitu stroke iskemik.

Pengobatan untuk stroke untuk saat ini belom ada yang efektif dan efisien karena bersifat multikausal. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan diketahui jika kita mengetahui faktor penyebab stroke itu sendiri. Jadi pengetahuan penyebab terjadinya resiko stroke sangat diperlukan untuk pencegahan yang efektif.

1.2 Rumusan Masalah

Jumlah kasus stroke yang terjadi tiap tahun semakin meningkat. Tetapi penelitian tentang faktor resiko penyebabnya belum ada.

1.3 Pertanyaan Penilitian

1. Bagaimana frekuensi kejadian stroke setiap tahunnya.

2. Bagaimana frekuensi faktor risiko stroke meliputi tekanan darah, kadar gula darah, kolestrol total, LDL, HDL, penyakit jantung, DM setiap tahunnya

3. Bagaiman frekuensi faktor sosial dan ekonomi pasien yang mengalami penyakit stroke

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk merngetahui faktor risiko penyebab penyakit stroke yang terjadi setiap tahunnya.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambah wawasan tentang penyakit stroke. Informasi supaya dapat melakukan pencegahan untuk menghindari penyakit stroke.

Bab 2

Tinjauan Pustaka

2.1 Definisi Stroke

Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan dapat menimbulkan cacat atau kematian. Secara umum, stroke digunakan sebagai sinonim Cerebro Vascular Disease (CVD) dan kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia (KIPDI) mengistilahkan stroke sebagai penyakit akibat gangguan peredaran darah otak (GPDO). Stroke atau gangguan aliran darah di otak disebut juga sebagai serangan otak (brain attack), merupakan penyebab cacat (disabilitas, invaliditas).

Sedangkan menurut WHO ( World Health Organitation ) stroke didefinisikan suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Candra B. Tahun 1996 mengatakan stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak, dimana secara mendadak ( dalam beberapa detik ) atau secara tepat ( dalam beberapa jam ) timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah otak yang terganggu.

2.2 Anatomi Pembuluh Darah Otak

Otak terdiri dari sel-sel otak yang disebut neuron, sel-sel penunjang yang dikenal sebagai sel glia, cairan serebrospinal, dan pembuluh darah. Semua orang memiliki jumlah neuron yang sama sekitar 100 miliar, tetapi koneksi di antara berbagi neuron berbeda-beda. Pada orang dewasa, otak membentuk hanya sekitar 2% (sekitar 1,4 kg) dari berat tubuh total, tetapi mengkonsumsi sekitar 20% oksigen dan 50% glukosa yang ada di dalam darah arterial ( gambar 2.1) .

Otak harus menerima lebih kurang satu liter darah per menit, yaitu sekitar 15% dari darah total yang dipompa oleh jantung saat istirahat agar berfungsi normal. Otak mendapat darah dari arteri. Yang pertama adalah arteri karotis interna yang terdiri dari arteri karotis (kanan dan kiri), yang menyalurkan darah ke bagian depan otak disebut sebagai sirkulasi arteri serebrum anterior. Yang kedua adalah vertebrobasiler, yang memasok darah ke bagian belakang otak disebut sebagai

sirkulasi arteri serebrum posterior. Selanjutnya sirkulasi arteri serebrum anterior bertemu dengan sirkulasi arteri serebrum posterior membentuk suatu sirkulus willisi ( gambar 2.2 ).

Ada dua hemisfer di otak yang memiliki masing-masing fungsi. Fungsi-fungsi dari otak adalah otak merupakan pusat gerakan atau motorik, sebagai pusat sensibilitas, sebagai area broca atau pusat bicara motorik, sebagai area wernicke atau pusat bicara sensoris, sebagai area visuosensoris, dan otak kecil yang berfungsi sebagai pusat koordinasi serta batang otak yang merupakan tempat jalan serabutserabut saraf ke target organ ( 2.3 ).

Jika terjadi kerusakan gangguan otak maka akan mengakibatkan kelumpuhan pada anggota gerak, gangguan bicara, serta gangguan dalam pengaturan nafas dan tekanan darah. Gejala di atas biasanya terjadi karena adanya serangan stroke.

Gambar 2.1. Sel Glia Pada Otak

Gambar 2.2. Pembuluh Darah di Otak

Gambar 2.3. Bagian Otak dan Fungsi Otak

2.3 Epidemiologi penyakit

Menurut penelitian Tsong Hai Lee di Taiwan pada tahun 1997-2001, terdapat 264 orang penderita stroke iskemik pada usia 18-45 tahun, yang disebabkan oleh kelebihan lemak, merokok, hipertensi dan riwayat stroke.

Stroke dapat ditemukan pada semua golongan umur, akan tetapi sebagian besar ditemukan pada golongan umur diatas 55 tahun. Untuk usia 80 90 tahun insiden stroke yaitu 300 per 10.000 penduduk, sedangkan untuk usia 30 40 tahun yaitu 3 per 10.000 penduduk. Jika dilihat dari kejadian stroke yang terjadi menurut peningkatan usia penyakit stroke ini meningkat sesuai dengan peningkatan usia.

Di AS, stroke merupakan penyebab kematian ke-3 setelah jantung dan kanker, diderita oleh 500.000 orang per tahunnya. Di Indonesia, menurut SKRT tahun 1995, stroke termasuk penyebab kematian utama, dengan 3 per 1000 penduduk menderita penyakit stroke dan jantung iskemik. Di dunia, menurut SEAMIC Health Statistic 2000, penyakit serbiovaskuler seperti jantung koroner dan stroke berada di urutan kedua penyebab kematian tertinggi di dunia. Secara umum, 85% kejadian stroke adalah stroke oklusif, 15 % adalah stroke hemoragik

Ditinjau dari insiden stroke antar negara dan tempat sangat bervariasi hasilnya. Menurut WHO dari 16 pusat riset di 12 negara maju dan berkembang pada Mei 1971 sampai dengan Desember 1974, penyakit stroke yang paling tinggi terjadi di Ahita ( jepang ) yaitu sebesar 287 per 100.000 populasi per tahun. Untuk insiden penyakit stroke yang terendah yaitu Ibadan ( Nigeria ) sebesar 150 per 100.000 populasi per tahun.

2.4 Klasifikasi Stroke

Klasifikasi stroke bedasarkan gambaran klinik, patologi anatomi, sistem pembuluh darah dan stadiumnnya. Setiap jenis stroke memiliki cara pengobatan, preventif dan pronogsis yang berbeda, walapun patogenesisnya sama.

Klasifikasi modifikasi Marshall:

Bedasarkan patologu anatomi dan penyebabnya:

1. Stroke Iskemik

a. Transient Ischemic Attack ( TIA )

b. Trombosis serebri

c. Emboli serebri

2. Stroke Hemoragik

a. Pendarahan intra serebral

b. Pendarahan subaraknoid

Bedasarkan stadium / pertimbangan waktu :

1. Transient Ischemic Attack ( TIA )

2. Stroke in evolution

3. Completed stroke

Bedasarkan sistem pembuluh darah :

1. Sistem Karotis

2. Sistem vertebro basiler

2.5 Patofisologis

Otak merupakan jaringan yang memiliki tingkat metabolisme paling tinggi. Meskipun massa yang dimiliki hanya sekitar 2% dari massa keseluruhan tubuh, jaringan otak menggunakan hingga 20% dari total curah jantung. Aliran darah yang membawa glukosa dan oksigen ke otak sangat penting bagi kehidupan dan metabolisme sel- sel otak.

Patogenesis untuk stroke iskemik yaitu :

a. Adanya aterotrombosis atau emboli memutuskan aliran darah otak

(cerebral blood flow/CBF)

b. Nilai normal CBF = 53 ml/100 mg jaringan otak/menit

c. Jika CBF < 30 ml/100 mg/menit iskemik

d. Jika CBF < 10 ml/100 mg/menit kekurangan oksigen proses fosforilasi oksidatif terhambat produksi ATP (energi) berkurang pompa Na-K-ATPase tidak berfungsi depolarisasi membran sel saraf pembukaan kanal ion Ca kenaikan influks Ca secara cepat gangguan Ca homeostasis Ca merupakan signalling molekul yang mengaktivasi berbagai enzim memicu proses biokimia yang bersifat eksitotoksik kematian sel saraf (nekrosis maupun apotosis) gejala yang timbul tergantung pada saraf mana yang mengalami kerusakan/kematian.

Penyebab stroke iskemik :

emboli

atherosklerosis pada arteri otak (pembentukan plak/deposisi lemak pada pembuluh darah)

hiperkoagulabilitas darah, peningkatan kadar platelet, trombosis

Gejala yang muncul bervariasi tergantung di mana terjadi serangan stroke iskemia, misalnya:

a. Unilateral weaknesses biasanya hemiparesis (lumpuh separo)

b. Unilateral sensory complaints numbness, paresthesia (mati rasa)

c. Aphasia language comprehension

d. Monocular visual loss gangguan penglihatan sebelah

Patogenesis untuk stroke hemoragik :

a. Hemoragi merupakan penyebab ketiga tersering serangan stroke

b. Penyebab utamanya: hipertensi terjadi jika tekanan darah meningkat dengan signifikan pembuluh arteri robek perdarahan pada jaringan otak membentuk suatu massa jaringan otak terdesak, bergeser, atau tertekan(displacement of brain tissue) fungsi otak terganggu

c. Semakin besar hemoragi yg terjadi semakin besar displacement jaringan otak yang terjadi

d. Pasien dengan stroke hemoragik sebagian besar mengalami ketidaksadaran meninggal

Gejala pada stroke hemoragik:

Onset manifestasi kliniknya cepat gejala fisik neurologis yang muncul tergantung pada tempat perdarahan dan besarnya perdarahan mayoritas pasien kehilangan kesadaran, dan banyak yang akhirnya meninggal tanpa sempat sadar lagi sebelum pingsan, pasien umumnya akan mengalami sakit kepala dan dizziness.

2.6 Pencegahan Stroke

Pencegahan stroke ada dua macam, yaitu pencegahan primer dan pencegahan sekunder. Pencegahn primer dilakukan bagi mereka yang belum pernah mengalami TIA atau stroke, sedangkan pencegahan sekunder adalah pencegahan yang ditujukan bagi mereka yang pernah atau sudah mengalami TIA atau stroke ( Junaidi 2004 )

2.6.1 Pencegahan primer

Dalam pencegahan primer, dimana pasien belum pernah mengalami TIA ataupun stroke dianjurkan untuk melakukan 3M ( Junaidi 2004), yaitu:

1. Menghindari : rokok, stress mental, minum kopi dan alkohol, kegemukan dan golongan obat- obatan yang dapat mempengaruhi serebrovaskuler ( afetamin, kokain, dan sejenisnya )

2. Mengurangi : asupan lemak, kalori, garam dan kolesterol berlebih

3. Mengontrol atau mengendalikan : hipertensi, DM, penyakit jantung dan aterosklerosis, kadar lemak darah, konsumsi makanan seimbang, serta olah raga teratur 3-4 kali seminggu.

2.6.2 Pencegahan Sekunder

Dalam pencegahan sekunder dilakukan pada mereka yang pernah mengalami TIA atau memiliki riwayat stroke sebelumnya, yaitu dengan cara:

1. Mengontrol faktor resiko stroke atau aterosklerosis , melalui modifikasi gaya hidup, seperti mengobati hipertensi, DM, dan penyakit jantung dengan obat dan diit, stop merokok dan minum alkohol, turunkan berat badan dan rajin olahraga, serta menghindari stress

2. Melibatkan peran serta keluarga seoptimal mungkin dan dapt mengatasi krisis sosial dan emosional penderita stroke dengan cara memahami kondisi baru bagi pasien pasca stroke yang berganting pada orang lain

3. Menggunakan obat- obatan dalam pengelolahan dan pencegahan stroke, seperti anto agregasi trombosit dan anti koagulan

2.6.3 Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier ini berbeda dengan pencegahan primer dan stroke karena pencegahan ini dilihat dari 4 faktor utama yang mempengaruhi penyakit stroke, yaitu :

1. Gaya hidup : reduksi stress, exercise sedang dan berhenti rokok

2. Lingkungan : menjaga keamanan dan keselamatan dan dukungan penug dari keluarga

3. Biologi : kepatuhan berobat, terapi fisik dan bicara

4. Pelayanan kesehatan: emergency medical technic dan asuransi

DAFTAR PUSTAKA

Bustan, M.N ( 2007 ). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta

Junaidi, Iskandar. ( 2004 ). Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer

Soeharto, Iman. ( 2004 ). Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya Dengan Lemak dan Kolesterol. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

2