presus iufd (nadia alaydrus).docx

Upload: nadia-alaydrus

Post on 23-Feb-2018

278 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    1/41

    PRESENTASI KASUS

    INTRA UTERINA FETAL DEATH

    Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik

    di Bagian Obstetri dan Gynecology RSUD Panembahan Senopati Bantul

    Disusun oleh:

    Nadia Alaydrus

    20110310085

    Diajukan kepada:

    dr. I Nyoman Tritia Widiantara S!."#

    $a%ultas K&do%t&ran dan Ilmu K&s&'atan

    Uni(&rsitas )u'ammadiya' *o+ya%arta

    S)$ Ilmu K&,idanan dan Kandun+an

    Ruma' Sa%it Pan&m,a'an S&no!ati -antul

    2015

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    2/41

    A/A)AN PEN#ESAAN

    PRESENTASI KASUS

    INTRA UTERINA $ETA/ EAT

    Disusun oleh:

    Nadia Alaydrus

    20110310085

    is&tuui dan disa'%an !ada tan++al anuari 2014

    )&n+&ta'ui

    os&n P&m,im,in+

    dr. I Nyoman Tritia Widiantara S!."#

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    3/41

    -A- I

    PENAU/UAN

    Kehamilan merupakan suatu peristiwa penting dalam kehidupan keluarga, khususnya calon ibu.

    Selain merupakan anugerah, kehamilan juga merupakan hal yang mencemaskan. Dalam setiap keluarga,

    kehamilan diharapkan sebagai sumber pengharapan terbesar dari keluarga pada calon anak yang akan

    dilahirkan. Walau demikian, ada kalanya harapan ini tidak terwujud ketika bayi mengalami kematian sebelum

    sempat dilahirkan.

    ntra Uterine !etal Death "U!D#merupakan kematian janin yang berkaitan dengan ekspulsi

    komplet atau ekstraksi hasil konsepsi dari Ibu, pada durasi yang tidak dapat diperkirakan di dalam masa

    kehamilan, dan merupakan terminasi kehamilan yang tidak diinduksi (ousens, !"##$.

    Di berbagai negara berkembang di dunia, angka kematian janin semakin bertambah seiring dengan

    tingkat kesejahteraan rakyat dan kualitas pelayanan kesehatan di negara tersebut. %elaporan angka insidensi

    kematian janin juga masih terbatas dan belum terdokumentasi dengan baik. %adahal laporan tersebut dapat

    menjadi acuan ataurujukan yang berguna dalam memperbaiki kinerja tenaga kesehatan maternal yang ada

    (&acDorman, !""'$.

    ngka insidensi kematian janin di dunia diperkirakan mencapai rentang !,#) * +,! juta jiwa

    (ousens, !"##$.

    ngka ini ber-ariasi tergantung pada kualitas perawatan medis yang tersedia di negara bersangkutan

    dan deinisi yang digunakan untuk mengelompokkan kematian janin. ngka insidensi ini pun belum

    termasuk yang terdapat di negara/negara berkembang, dimana resiko kematian maternal dan janinnya lebih

    tinggi dibandingkan dengan negara/negara yang kaya maupun sudah maju. 0al ini dipersulit dengan

    kurangnya data pelaporan dan sur-ei penelitian yang memadai tentang kuantitas, kualitas dan karakteristik

    angka insidensi I12D di negara/negara berkembang, khususnya di Indonesia.

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    4/41

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    5/41

    -A- II

    PRESENTASI KASUS

    A. IENTITAS PASIEN

    3ama : 3y. &arjilah

    1mur : +! tahun

    %ekerjaan : Ibu 4umah 5angga

    lamat : Sologedo, rgudadi, Sedayu, 6antul

    &asuk 4S tanggal : ! Desember !"#7, pukul : "#.#"

    Diagnosis masuk : %reeklampsia, primigra-ida, hamil preterm

    -. ANA)NESIS

    Dilakukan autoanamnesis dengan pasien:

    5anggal : ! Desember !"#7

    Keluhan utama : %erdarahan (8$ 0ipertensi (8$ 9erajakan janin (/$

    Keluhan tambahan : %using (/$ , &ual (/$, 3yeri 1lu hati (/$, %andangan kabur (/$

    Riayat P&nya%it S&%aran+

    %asien 9!%#" dengan umur kehamilan !' minggu # hari datang dengan keluhan

    perdarahan dan tensi tinggi. %asien merasa sejak malam ini gerakan janin sudah tidak

    dirasakan lagi. ir ketuban (/$ endir Darah (/$

    Riayat P&nya%it a'ulu

    0ipertensi (/$ sma bronchial (/$

    Diabetes melitus (/$

    %enyakit jantung (/$

    lergi obat (/$

    lergi makanan (/$

    Riayat P&nya%it K&luar+a

    0ipertensi disangkal

    56 disangkal

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    6/41

    %&S disangkal

    sma bronchial disangkal

    Diabetes &ellitus disangkal

    %enyakit jantung disangkal

    9angguan jiwa dsisangkal

    Riayat P&rsonal Sosial

    %endidikan terakhir pasien adalah S&%

    Kegiatan pasien sehari/hari adalah sebagai ibu rumah tangga

    %asien tidak merokok, tidak minum minuman keras, tidak minum jamu, atau

    menggunakan obat/obatan tertentu

    6. PE)ERIKSAAN $ISIK

    #. Keadaan umum : 6aik, compos mentis

    !. Kesadaran : ;)

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    7/41

    / DCC A tidak ada

    / %resentasi Kepala

    / 0IS (/$

    . 9enitalis:

    * 1 tenang, dinding -agina licin, portio tebal, pembukaan (/$ , air ketuban (/$,

    S5D (/$

    . PE)ERIKSAAN PENUNAN#

    /a,oratorium

    11 S&!t&m,&r 2015. 221703

    E. U/TRAS"N

    "#RA$I

    0SI:

    Canin tunggal,

    preskep, DCC

    (/$, plasenta di

    S64

    6elakang,

    kesan tidak

    menutupi

    @1I.

    56C: )= gr.

    Kesimpulan :

    I12D,

    plasenta letak

    rendah di

    belakang.

    Param&t&r asil Nilai Ruu%an

    E)AT"/"#I

    0emoglobin #!.! g>dl #!.""/#=.""

    eukosit20.0 10

    39ul

    ).""/##.""

    5rombosit!"# #"

    +>ul

    #7"/)7"

    0ematokrit +=.# -olB +=."/)=."

    #"/"N#AN ARA A

    E)"STATIS

    %%5 #7.! detik #!."/#=."

    %55 +=." detik !."/+."ontrol %%5 #)." detik ##."/#=."

    ontrol %55 +#.= detik !."/+=.7

    $UN#SI ATI

    S9@5 #= 1> E+#

    S9%5 1>I E+#

    %rotein total 5.71 +9dl =.!"/.)"

    lbumin 2.25 +9dl +.7"/7.7"

    9lobulin +.#= g>dl !."/+.!"

    $UN#SI #INA/

    1reum != mg>dl #?/)+reatinin ".'' mg>dl ".="/#.#"

    IA-ETES

    9DS ') " * !""

    E/EKTR"/IT

    3atrium #)#.# mmol>l #+?."/#)7."

    Kalium +.7# mmol>l +.7"/7.#"

    Klorida 112.7 mmol9l '."/#"?."

    SER":I)UNI/"#I

    EPATITIS

    06s/g 3egati 3egati URINA/ISA

    Prot&in ;3 3egati

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    8/41

    $. IA#N"SA K/INIS

    I12D, %reeklampsia 6erat, %%4@&, Sekundigra-ida, umur kehamilan !'8#

    minggu, %lasenta etak 4endah %osterior.

    #. TERAPI

    Inus 4 !" tpm

    Injeksi &gS@) !"B ) gram loading dose lanjut # gr>jam

    3iedipin #"mg +# tab

    &etildopa ! ",7 gr

    Induksi misoprostol 7" ug peroral setiap ) jam.

    . $"//"W UP

    Tan++al K&t&ran+an

    ")>#!>!"#

    7

    ("#.)7$

    S : %asien 9!%#" umur kehamilan !' minggu # hari datang dengan keluhan

    perdarahan dan tensi tinggi. ir Ketuban (/$ , endir Darah (/$ , gerakan janin

    mulai tidak dirasakan sejak malam ini.

    4iwayat 3 ' : 5rimester I (#$, 5rimester II (=$, 5rimester III (!$

    4iwayat %enyakit (/$

    4iwayat lergi (/$

    4iwayat @bstetri : I> ")/"7/!"")> ' bulan> !7"" gr> normal> bidan

    II> hamil ini.

    @: Keadan umum: baik

    5: +=,="

    4: !" kali>menit

    3 : '!>menit

    5D: #=">#"" mm0g

    %roteinurin : 8+

    : I12D, %%4@&, Sekundigra-ida 1K !'8# minggu, dengan plasenta letak

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    9/41

    rendah posterior.

    %: 3iedipin #"mg

    Injeksi &gS@) !"B )gr loading dose lanjut # gr>jam

    1sul 1S9 Sta

    ")>#!>!"#

    7

    (#+.+7$

    1S9 : I12D, 56C : ""gr

    Diagnosis : I12D, %;6, %%4@&, 9!%#" hamil !' minggu %lasenta etak

    4endah %osterior

    5erapi : Induksi &isoprostol 7" mcg> oral> ) jam

    ")>#!>!"#

    7

    #7.)7

    #7.7"

    S: %asien tampak ingin mengejan

    @: menit

    %emeriksaan dalam : pembukaan lengkap, preskep, kepala sudah masuk

    hogde +, S5D (8$

    : kala II

    % : pimpin persalinan

    6ayi lahir perempuan, ?7"gr, %6: ++cm, mas&rasi d&raat 3,

    la,io!alatos'

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    10/41

    &etronidaFole + 7""mg

    Injeksi oksitosin #" I1>7""ml 4, !" tpm

    7>#!>!"#7 S: %asien mengatakan lek/lek masih ada

    @: Keadan umum: sedang

    5: += "

    4: !) kali>menit

    3: " kali>menit

    5D: #7">#"" mm0g

    %roteinurin : 8+

    : %ost %artum %er-aginam atas indikasi I12D dengan 4etensi sisa %lasenta

    %: moicillin + 7""mg

    &etronidaFole + 7""mg

    &ethyldopa + !7"mg

    3iedipin + #"mg

    S2 # # tab

    "7>#!>!"#

    7

    Diagnosis : %ost kuretase atas indikasi retensi sisa plasenta, %;6, I12D, post

    partum spontan preterm %!"

    5erapi : moicillin + 7""mg

    sam &eenamat + 7""mg

    &etronidaFole + 7""mg

    &ethyldopa + !7"mg

    3iedipin + #"mg

    S2 # # tab

    "=>#!>!"#

    7

    S : %asien mengatakan nyeri perut

    @ : K1 6aik, 5D : #=">#"", 4: !)>menit, 3: >menit, S: +=,7

    %roteinurin : 8!

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    11/41

    : %ost kuretase atas indikasi retensi sisa plasenta, %;6, I12D, %ost partum

    spontan preterm %!"

    %: moicillin + 7""mg

    sam &eenamat + 7""mg

    &etronidaFole + 7""mg

    &ethyldopa + !7"mg

    3iedipin + #"mg

    S2 # # tab

    "?>#!>!"#

    7

    S : %asien mengatakan sudah tidak ada keluhan

    @ : K1 6aik, 5D : #7">#"", 4: !">menit, 3: )>menit, S: +?

    %roteinurin : 8!

    : %ost kuretase atas indikasi retensi sisa plasenta, %;6, I12D, %ost partum

    spontan preterm %!"

    %: moicillin + 7""mg

    sam &eenamat + 7""mg

    &etronidaFole + 7""mg

    &ethyldopa + !7"mg

    3iedipin + #"mg

    S2 # # tab

    ">#!>!"#

    7

    S : %asien mengatakan sudah tidak ada keluhan, darah keluar sedikit

    @ : K1 6aik, 5D : #)">'", 4: !">menit, 3: ?!>menit, S: +7,

    %roteinurin: 8!

    : %ost kuretase atas indikasi retensi sisa plasenta, %;6, I12D, %ost partum

    spontan preterm %!"

    %: moicillin + 7""mg

    sam &eenamat + 7""mg

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    12/41

    &etronidaFole + 7""mg

    &ethyldopa + !7"mg

    3iedipin + #"mg

    S2 # # tab

    "'>#!>!"#

    7

    S : %asien mengatakan sudah tidak ada keluhan

    @ : K1 6aik, 5D : #)">#"", 4: !">menit, 3: >menit, S: +=

    %roteinurin : 8!

    : %ost kuretase atas indikasi retensi sisa plasenta, %;6, I12D, %ost partum

    spontan preterm %!"

    %: moicillin + 7""mg

    sam &eenamat + 7""mg

    &etronidaFole + 7""mg

    &ethyldopa + !7"mg

    3iedipin + #"mg

    S2 # # tab

    #">#!>!"#

    7

    S : %asien mengatakan sudah tidak ada keluhan

    @ : K1 6aik, 5D : #)">#"", 4: #>menit, 3: )>menit, S: +=,?

    : %ost kuretase atas indikasi retensi sisa plasenta, %;6, I12D, %ost partum

    spontan preterm %!"

    %: moicillin + 7""mg

    &etronidaFole + 7""mg

    &ethyldopa + !7"mg

    3iedipin + #"mg

    S2 # # tab

    ##>#!>!"#7 S : %asien mengatakan sudah tidak ada keluhan

    @ : K1 6aik, 5D : #+">#"", 4: !!>menit, 3: ">menit, S: +=,7

    %roteinurin : 8#

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    13/41

    : %ost kuretase atas indikasi retensi sisa plasenta, %;6, I12D, %ost partum

    spontan preterm %!"

    %: moicillin + 7""mg

    &etronidaFole + 7""mg

    &ethyldopa + !7"mg

    3iedipin + #"mg

    S2 # # tab

    -A- III

    TINAUAN PUSTAKA

    A. E$INISI

    Kematian janin dalam kandungan adalah kematian janin ketika masing/masing

    berada dalam rahim yang beratnya 7"" gram dan usia kehamilan !" minggu atau lebih

    (chadiat, !"")$.

    Kematian janin dalam kandungan adalah kematian hasil konsepsi sebelum

    dikeluarkan dengan sempurna dari ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan. Kematian

    dinilai dengan akta bahwa sesudah dipisahkan dari ibunya janin tidak bernaas atau tidak

    menunjukkan tanda/tanda kehidupan, seperti denyut jantung, pulsasi tali pusat, atau

    kontraksi otot (&onintja, !""7$

    Sedangkan menurut W0@, kematian janin adalah kematian janin pada waktu lahir

    dengan berat badan E#""" gram.

    &enurut Wiknjosastro (!""7$ dalam buku Ilmu Kebidanan, kematian janin dapat

    dibagi dalam ) golongan yaitu :

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    14/41

    #. 9olongan I : Kematian sebelum masa kehamilan mencapai !" minggu penuh.

    !. 9olongan II : Kematian sesudah ibu hamil !" hingga ! minggu

    +. 9olongan III : Kematian sesudah masa kehamilan lebih ! minggu "late &oetal death#

    ). 9olongan I

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    15/41

    6. PAT"$ISI"/"#I

    Canin bisa juga mati di dalam kandungan (I12D$ karena beberapa aktor

    antara lain gangguan giFi dan anemia dalam kehamilan. 0al tersebut menjadi

    berbahaya karena suplai makanan yang di konsumsi ibu tidak mencukupi kebutuhan

    janin. Sehingga pertumbuhan janin terhambat dan dapat mengakibatkan kematian.

    6egitu pula dengan anemia, karena anemia adalah kejadian kekurangan 2; maka jika

    ibu kekurangan 2e dampak pada janin adalah ireersibel. Kerja organ * organ maupu

    aliran darah janin tidak seimbang dengan pertumbuh janin ( I194$

    . PAT"/"#I

    Canin yang meninggal intra uterin biasanya lahir dalam kondisi maserasi.

    Kulitnya mengelupas dan terdapat bintik/bintik merah kecoklatan oleh karena

    absorbsi pigmen darah. Seluruh tubuhnya lemah atau lunak dan tidak bertekstur.

    5ulang kranialnya sudah longgar dan dapat digerakkan dengan sangat mudah satu

    dengan yang lainnya. airan amnion dan cairan yang ada dalam rongga mengandung

    pigmen darah. &aserasi dapat terjadi cepat dan meningkat dalam waktu !) jam dari

    kematian janin. Dengan kata lain, patologi yang terjadi pada I12D dapat terjadi

    perubahan/perubahan sebagai berikut:

    a. 4igor mortis (tegang mati$:

    6erlangsung ! G jam setelah mati, kemudian janin menjadi lemas sekali.

    b. Stadium maserasi I:

    5imbul lepuh/lepuh pada kulit. epuh/lepuh ini mula/mula berisi cairan jernih

    kemudian menjadi merah. 6erlangsung sampai ) jam setelah janin mati.

    c. Stadium maserasi II:

    epuh/lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi merah coklat.5erjadi

    setelah ) jam janin mati.

    d. Stadium maserasi III:

    5erjadi kira/kira + minggu setelah janin mati. 6adan janin sangat lemas dan

    hubungan antar tulang sangat longgar. 5erdapat edema di bawah kulit.

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    16/41

    E. IA#N"SIS

    namnesis

    o Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari, atau gerakan janin

    sangat berkurang.

    o Ibu merasakan perutnya tidak bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau

    kehamilan tidak seperti biasa.

    o Ibu merasakan belakangan ini perutnya sering menjadi keras dan merasa sakit/

    sakit seperti mau melahirkan.

    Inspeksi

    o 5idak kelihatan gerakan/gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat terutama

    pada ibu yang kurus

    %alpasi

    o 5inggi undus lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan, tidak teraba

    gerakan/gerakan janin.

    o Dengan palpasi yang teliti, dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang

    kepala janin.

    uskultasi

    o 6aik memakai stetoskop, monoral maupun dengan doptone tidak terdengar

    denyut jantung janin (DCC$.

    4eaksi kehamilan

    o 4eaksi kehamilan baru negati setelah beberapa minggu janin mati dalam

    kandungan.

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    17/41

    $. $a%tor:>a%tor yan+ m&m!&n+aru'i K&matian anin dalam Kandun+an

    a. $a%tor I,u

    #. 1mur

    6ertambahnya usia ibu, maka terjadi juga perubahan

    perkembangan dari organ/organ tubuh terutama organ

    reproduksi dan perubahan emosi atau kejiwaan seorang ibu.

    0al ini dapat mempengaruhi kehamilan yang tidak secara

    langsung dapat mempengaruhi kehidupan janin dalam rahim.

    1sia reproduksi yang baik untuk seorang ibu hamil adalah usia

    !"/+" tahun (Wiknjosastro, !""7$.

    %ada umur ibu yang masih muda organ/organ

    reproduksi dan emosi belum cukup matang, hal ini disebabkan

    adanya kemunduran organ reproduksi secara umum

    (Wiknjosastro, !""7$.

    !. %aritas

    %aritas yang baik adalah !/+ anak, merupakan paritas

    yang aman terhadap ancaman mortalitas dan morbiditas baik

    pada ibu maupun pada janin. Ibu hamil yang telah melahirkan

    lebih dari 7 kali atau grandemultipara, mempunyai risiko tinggi

    dalam kehamilan seperti hipertensi, plasenta pre-ia, dan lain/

    lain yang akan dapat mengakibatkan kematian janin (Saiuddin,

    !""!$.

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    18/41

    +. %emeriksaan ntenatal

    Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang

    mengancam jiwa, oleh karena itu, setiap wanita hamil

    memerlukan sedikitnya ) kali kunjungan selama periode

    antenatal.

    o Satu kali kunjungan selama trimester pertama

    (umur kehamilan #/+ bulan$

    o Satu kali kunjungan selama trimester kedua

    (umur kehamilan )/= bulan$.

    o Dua kali kunjungan selama trimester ketiga

    (umur kehamilan ?/' bulan$.

    %emeriksaan antenatal yang teratur dan sedini mungkin

    pada seorang wanita hamil penting sekali sehingga kelainan/

    kelainan yang mungkin terdapat pada ibu hamil dapat diobati

    dan ditangani dengan segera.

    %emeriksaan antenatal yang baik minimal ) kali selama

    kehamilan dapat mencegah terjadinya kematian janin dalam

    kandungan berguna untuk mengetahui pertumbuhan dan

    perkembangan dalam rahim, hal ini dapat dilihat melalui tinggi

    undus uteri dan terdengar atau tidaknya denyut jantung janin

    (Saiuddin, !""!$.

    ). %enyulit

    a. nemia

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    19/41

    0asil konsepsi seperti janin, plasenta dan darah

    membutuhkan Fat besi dalam jumlah besar untuk

    pembuatan butir/butir darah pertumbuhannya, yaitu

    sebanyak berat Fat besi. Cumlah ini merupakan #>#" dari

    seluruh Fat besi dalam tubuh. 5erjadinya anemia dalam

    kehamilan bergantung dari jumlah persediaan Fat besi

    dalam hati, limpa dan sumsum tulang. Selama masih

    mempunyai cukup persediaan Fat besi, 0b tidak akan

    turun dan bila persediaan ini habis, 0b akan turun. Ini

    terjadi pada bulan kelima sampai bulan keenam

    kehamilan, pada waktu janin membutuhkan banyak Fat

    besi. 6ila terjadi anemia, pengaruhnya terhadap hasil

    konsepsi salah satunya adalah kematian janin dalam

    kandungan (&ochtar, !"")$. &enurut &anuaba (!""+$,

    pemeriksaan dan pengawasan 0b dapat dilakukan

    dengan menggunakan alat sahli, dapat digolongkan

    sebagai berikut :

    / 3ormal : ## grB

    / nemia ringan : '/#" grB

    / nemia sedang : ?/ grB

    / nemia berat : E? grB

    b. %reeklampsia dan ;klampsia

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    20/41

    %ada preeklampsia terjadi spasme pembuluh

    darah disertai dengan retensi garam dan air. Cika semua

    arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan

    darah akan naik, sebagai usaha untuk mengatasi

    kenaikan tekanan perier agar oksigen jaringan dapat

    dicukupi. &aka aliran darah menurun ke plasenta dan

    menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dan karena

    kekurangan oksigen terjadi gawat janin (&ochtar,

    !"")$.

    c. Solusio %lasenta

    Solusio plasenta adalah suatu keadaan dimana

    plasenta yang letaknya normal terlepas dari

    perlekatannya sebelum janin lahir. Solusio plasenta

    dapat terjadi akibat turunnya darah secara tiba/tiba oleh

    spasme dari arteri yang menuju ke ruang inter-irale

    maka terjadilah anoksemia dari jaringan bagian

    distalnya. Sebelum ini terjadi nekrotis, spasme hilang

    darah kembali mengalir ke dalam inter-illi, namun

    pembuluh darah distal tadi sudah demikian rapuh,

    mudah pecah terjadinya hematoma yang lambat laun

    melepaskan plasenta dari rahim sehingga aliran darah

    ke janin melalui plasenta tidak ada dan terjadilah

    kematian janin (Wiknjosastro, !""7$.

    d. Diabetes &ellitus

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    21/41

    %enyakit diabetes melitus merupakan penyakit

    keturunan dengan ciri/ciri kekurangan atau tidak

    terbentuknya insulin, akibat kadar gula dalam darah

    yang tinggi dan mempengaruhi metabolisme tubuh

    secara menyeluruh dan mempengaruhi pertumbuhan

    dan perkembangan janin. 1mumnya wanita penderita

    diabetes melahirkan bayi yang besar (makrosomia$.

    &akrosomia dapat terjadi karena glukosa dalam aliran

    darahnya, pankreas yang menghasilkan lebih banyak

    insulin untuk menanggulangi kadar gula yang tinggi.

    9lukosa berubah menjadi lemak dan bayi menjadi

    besar. 6ayi besar atau makrosomia menimbulkan

    masalah sewaktu melahirkan dan kadang/kadang mati

    sebelum lahir (Stridje, !"""$.

    e. 4hesus Iso/ Imunisasi

    Cika orang berdarah rhesus negati diberi darah

    rhesus positi, maka antigen rhesus akan membuat

    penerima darah membentuk antibodi antirhesus. Cika

    transusi darah rhesus positi yang kedua diberikan,

    maka antibodi mencari dan menempel pada sel darah

    rhesus negati dan memecahnya sehingga terjadi anemia

    ini disebut rhesus iso/imunisasi. 0al ini dapat terjadi

    begitu saja di awal kehamilan, tetapi perlahan/lahan

    sesuai perkembangan kehamilan. Dalam aliran darah,

    antibodi antihresus bertemu dengan sel darah merah

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    22/41

    rhesus positi normal dan menyelimuti sehingga pecah

    melepaskan Fat bernama bilirubin, yang menumpuk

    dalam darah, dan sebagian dikeluarkan ke kantong

    ketuban bersama urine bayi. Cika banyak sel darah

    merah yang hancur maka bayi menjadi anemia sampai

    akhirnya mati (lewelyn, !""7$.

    . Ineksi dalam Kehamilan

    Kehamilan tidak mengubah daya tahan tubuh

    seorang ibu terhadap ineksi, namun keparahan setiap

    ineksi berhubungan dengan eeknya terhadap janin.

    Ineksi mempunyai eek langsung dan tidak langsung

    pada janin. ;ek tidak langsung timbul karena

    mengurangi oksigen darah ke plasenta. ;ek langsung

    tergantung pada kemampuan organisme penyebab

    menembus plasenta dan mengineksi janin, sehingga

    dapat mengakibatkan kematian janin in utero

    (lewellyn, !""#$.

    g. Ketuban %ecah Dini

    Ketuban %ecah DiniKetuban pecah dini

    merupakan penyebab terbesar persalinan prematur dan

    kematian janin dalam kandungan. Ketuban pecah dini

    adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda

    persalinan, dan ditunggu satu jam belum dimulainya

    tanda persalinan. Kejadian ketuban pecah dini

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    23/41

    mendekati #"B semua persalinan. %ada umur

    kehamilan kurang dari +) mninggu, kejadiannya sekitar

    )B.Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan

    langsung antara dunia luar dan ruangan dalam rahim,

    sehingga memudahkan terjadinya ineksi. Salah satu

    ungsi selaput ketuban adalah melindungi atau menjadi

    pembatas dunia luar dan ruangan dalam rahim sehingga

    mengurangi kemungkinan ineksi. &akin lama periode

    laten, makin besar kemungkinan ineksi dalam rahim,

    persalinan prematuritas dan selanjutnya meningkatkan

    kejadian kesakitan dan kematian ibu dan kematian janin

    dalam rahim (&anuaba, !""+$.

    h. etak intang

    etak lintang adalah suatu keadaan dimana janin

    melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang

    satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. %ada

    letak lintang dengan ukuran panggul normal dan cukup

    bulan, tidak dapat terjadi persalinan spontan. 6ila

    persalinan dibiarkan tanpa pertolongan, akan

    menyebabkan kematian janin. 6ahu masuk ke dalam

    panggul sehingga rongga panggul seluruhnya terisi bahu

    dan bagian/bagian tubuh lainnya. Canin tidak dapat

    turun lebih lanjut dan terjepit dalam rongga panggul.

    Dalam usaha untuk mengeluarkan janin, segmen bawah

    uterus melebar serta menipis, sehingga batas antara dua

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    24/41

    bagian ini makin lama makin tinggi dan terjadi

    lingkaran retraksi patologik sehingga dapat

    mengakibatkan kematian janin (Wiknjosastro, !""7$.

    ,. $a%tor anin

    i. Kelainan kongenital

    Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan

    struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur.

    Kelainan kongenital dapat merupakan sebab penting terjadinya

    kematian janin dalam kandungan, atau lahir mati. 6ayi dengan

    kelainan kongenital, umumnya akan dilahirkan sebagai bayi berat

    lahir rendah bahkan sering pula sebagai bayi kecil untuk masa

    kehamilannya.

    Dilihat dari bentuk morologik, kelainan kongenital dapat

    berbentuk suatu deormitas atau bentuk malormitas. Suatu

    kelainan kongenital yang berbentuk deormitas secara anatomik

    mungkin susunannya masih sama tetapi bentuknya yang akan tidak

    normal. Kejadian ini umumnya erat hubungannya dengan aktor

    penyebab mekanik atau pada kejadian oligohidramnion. Sedangkan

    bentuk kelainan kongenital malormitas, susunan anatomik maupun

    bentuknya akan berubah.

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    25/41

    Kelainan kongenital dapat dikenali melalui pemeriksaan

    ultrasonograi, pemeriksaan air ketuban, dan darah janin (Kadri,

    !""7$.

    ii. Ineksi intranatal

    Ineksi melalui cara ini lebih sering terjadi daripada cara yang

    lain. Kuman dari -agina naik dan masuk ke dalam rongga amnion

    setelah ketuban pecah. Ketuban pecah dini mempunyai peranan

    penting dalam timbulnya plasentitis dan amnionitis. Ineksi dapat

    pula terjadi walaupun ketuban masih utuh, misalnya pada partus

    lama dan seringkali dilakukan pemeriksaan -aginal. Canin kena

    ineksi karena menginhalasi likuor yang septik, sehingga terjadi

    pneumonia kongenital atau karena kuman/kuman yang memasuki

    peredaran darahnya dan menyebabkan septikemia. Ineksi

    intranatal dapat juga terjadi dengan jalan kontak langsung dengan

    kuman yang terdapat dalam -agina, misalnya blenorea dan oral

    thrush (&onintja, !""=$.

    ,. K&lainan Tali Pusat

    5ali pusat sangat penting artinya sehingga janin bebas bergerak dalam

    cairan amnion, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya berjalan

    dengan baik. %ada umumnya tali pusat mempunyai panjang sekitar 77 cm.

    5ali pusat yang terlalu panjang dapat menimbulkan lilitan pada leher,

    sehingga mengganggu aliran darah ke janin dan menimbulkan asiksia

    sampai kematian janin dalam kandungan.

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    26/41

    i. Kelainan insersi tali pusat

    Insersi tali pusat pada umumnya parasentral atau sentral. Dalam

    keadaan tertentu terjadi insersi tali pusat plasenta battledoredan

    insersi -elamentosa. 6ahaya insersi -elamentosa bila terjadi -asa

    pre-ia, yaitu pembuluh darahnya melintasi kanalis ser-ikalis,

    sehingga saat ketuban pecah pembuluh darah yang berasal dari

    janin ikut pecah. Kematian janin akibat pecahnya -ase pre-ia

    mencapai ="B/?"B terutama bila pembukaan masih kecil karena

    kesempatan seksio sesaria terbatas dengan waktu (Wiknjosastro,

    !""7$.

    ii. Simpul tali pusat

    %ernah ditemui kasus kematian janin dalam rahim akibat terjadi

    peluntiran pembuluh darah umblikalis, karena selei Whartonnya

    sangat tipis. %eluntiran pembuluh darah tersebut menghentikan

    aliran darah ke janin sehingga terjadi kematian janin dalam rahim.

    9erakan janin yang begitu akti dapat menimbulkan simpul sejati

    sering juga dijumpai (&anuaba, !""!$.

    iii. ilitan tali pusat

    9erakan janin dalam rahim yang akti pada tali pusat yang

    panjang besar kemungkinan dapat terjadi lilitan tali pusat. ilitan

    tali pusat pada leher sangat berbahaya, apalagi bila terjadi lilitan

    beberapa kali. 5ali pusat yang panjang berbahaya karena dapat

    menyebabkan tali pusat menumbung, atau tali pusat terkemuka.

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    27/41

    Dapat diperkirakan bahwa makin masuk kepala janin ke dasar

    panggul, makin erat lilitan tali pusat dan makin terganggu aliran

    darah menuju dan dari janin sehingga dapat menyebabkan

    kematian janin dalam kandungan (Wiknjosastro, !""7$.

    #. PE)ERIKSAAN PENUNAN#

    a. 1ltrasonograi

    5idak ditemukan DCC (Denyut Cantung Canin$ maupun gerakan janin,

    seringkali tulang/tulang letaknya tidak teratur, khususnya tulang tengkorak

    sering dijumpai o-erlapping cairan ketuban berkurang.

    ,. 4ontgen oto abdomen

    i. 5anda Spalding

    5anda Spalding menunjukkan adanya tulang tengkorak yang

    saling tumpang tindih "o'erlapping# karena otak bayi yang sudah

    mencair, hal ini terjadi setelah bayi meninggal beberapa hari dalam

    kandungan.

    ii. 5anda 3ojosk

    5anda ini menunjukkan tulang belakang janin yang saling

    melenting (hiperpleksi$.

    iii. 5ampak gambaran gas pada jantung dan pembuluh darah.

    i-. 5ampak udema di sekitar tulang kepala

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    28/41

    c. %emeriksaan darah lengkap, jika dimungkinkan kadar ibrinogen (chadiat

    !"")$.

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    29/41

    . PENAN#ANAN KE)ATIAN ANIN A/A) KANUN#AN

    6ila disangka telah terjadi kematian janin dalam rahim, sebaiknya di obser-asi dahulu dalam

    !/+ minggu untuk mencari kepastian diagnosis. Selama obser-asi, ?"/'" B akan terjadi persalinan

    yang spontan (%@9I, !""=$.

    Cika pemeriksaan 4adiologi tersedia, konirmasi kematian janin setelah 7 hari. 5anda/

    tandanya berupa o-erlapping tulang tengkorak, hiperleksi kolumna -ertebralis, gelembung udara

    di dalam jantung dan edemascalp. 1S9 merupakan sarana penunjang diagnostik yang baik untuk

    memastikan kematian janin dimana gambarannya menunjukkan janin tanpa tanda kehidupan, tidak

    ada denyut jantung janin, ukuran kepala janin dan cairan ketuban berkurang (%@9I,

    !""=$.

    Dukungan mental emosional perlu diberikan kepada pasien. Sebaiknya pasien selalu di

    dampingi oleh orang terdekatnya.Hakinkan bahwa kemungkinan besar dapat lahir per-aginam.

    %ilihan cara persalinan dapat secara akti dengan induksi maupun ekspektati, perlu dibicarakan

    dengan pasien dan keluarganya sebelum keputusan diambil (%@9I, !""=$.

    6ila pilihan penanganan adalah ekspektati maka tunggu persalinan spontan hingga !

    minggu dan yakinkan bahwa '" B persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi (%@9I, !""=$.

    Cika trombosit dalam ! minggu menurun tanpa persalinan spontan, lakukan penanganan

    akti. %enanganan akti dilakukan pada ser-iks matang, dengan melakukan induksi persalinan

    menggunakan oksitosin atau prostaglandin. Cika ser-iks belum matang, lakukan pematangan ser-iks

    dengan prostaglandin atau kateter oley, dengan catatan jangan lakukan amniotomi karena berisiko

    ineksi (%@9I, !""=$.

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    30/41

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    31/41

    6ila setelah + minggu kematian janin dalam kandungan atau # minggu setelah diagnosis,

    pasien belum ada tanda untuk partus, maka pasien harus dirawat agar dapat dilakukan induksi

    persalinan. Induksi persalinan dapat dimulai dengan pemberian esterogen untuk mengurangi eek

    progesteron atau langsung dengan pemberian oksitosin drip dengan atau tanpa amniotomi

    (9omes,!""+$.

    %rotokol untuk %emeriksaan 6ayi ahir &ati

    #A)-ARAN U)U) TA/I PUSAT

    &alormasi %rolaps

    3oda Kulit ilitan eher

    Derajat &aserasi 0ematoma atau striktur

    Warna * pucat, pletorik Cumlah pembuluh darah

    SE/APUT KETU-AN %anjang

    5ernoda airan mnion

    &enebal Warna : &ekonium, Darah

    Konsistensi

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    32/41

    +. Cika kehamilan ! minggu dapat dilakukan induksi dengan oksitosin. Selama periode menunggu

    diusahakan agar menjaga mental>psikis pasien yang sedang berduka karena kematian janin dalam

    kandungannya.

    I. PEN6E#AAN

    6eberapa pencegahan yang dianjurkan dari beberapa pustaka yang adaa ntara lain sebagai

    berikut (Sil-er, !""?$ :

    &emberikan nasehat pada waktu 3 mengenai nutrisi dan keseimbangan diet makanan

    0indari merokok, tidak meminum minuman beralkohol, jamu, obat/obatan dan hati/hati

    terhadap ineksi yang berbahaya,

    &endeteksi secara dini aktor/aktor predisposisi I12D dan pemberian pengobatan

    &endeteksi gejala awal I12D atau tanda etal distress,

    Diberlakukannya tindakan )ut o&& untuk terminasi kehamilan.

    . KERAN#KA TE"RI

    INTRA UTERINA FETAL

    DEATH

    FAKTOR

    RESIKO

    FAKTOR

    PLASENTA

    FAKTOR IBUFAKTOR

    JANIN

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    33/41

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    34/41

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    35/41

    -A- I?

    PE)-AASAN

    %ada kasus ini, pasien merupakan 9!%#" yang datang karena perdarahan dan

    hipertensi. 0ipertensi pertama kali di alami pasien pada saat umur kehamilan !# minggu, dan

    pasien di rawat di 4umah Sakit %anembahan Senopati pada # @ktober !"#7 hingga 7 @ktober

    !"#7. Sehingga pasien di diagnosis sebagai %reeklampsia 6erat.

    %reeklampsia 6erat merupakan aktor resiko terjadinya kematian janin dalam

    kandungan. Karena, pada pre/eklampsi terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi

    garam dan air. Cika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah

    akan naik, sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perier agar oksigen jaringan

    dapat dicukupi. liran darah yang menurun ke plasenta akan menyebabkan gangguan

    pertumbuhan janin karena kekurangan oksigen terjadi gawat janin (&ochtar, !"")$.

    %ada pemeriksaan laboratorium, kita temukan leukositosis. 0al ini sesuai dengan

    penelitian yang dilakukan oleh 6enard C dkk., pada penelitian mereka didapatkan

    peningkatan jumlah leukosit pada pre eklamsia ringan dan adanya peningkatan jumlah

    leukosit yang signiikan pada preeklampsia berat di bandingkan kehamilan normal. nalisis

    lebih lanjut menyebutkan terjadi peningkatan netroil pada total keseluruhan dari peningkatan

    leukosit pada pre eklamsia. 5erjadinya leukositosis disebabkan karena adanya respon

    inlamasi pada pre eklamsia berat. poptosis neutrophil yang terlambat menyebabkan

    terjadinya respon inlamasi diketahui mempunyai peran penting menyebabkan leukositosis

    pada preeklamsia berat. (6enard et al(*!""'$

    %ada hasil laboratorium juga ditemukan adanya proteinuria dan hipoalbuminemia. 0al

    ini disebabkan karena pada preeklamsia dan eklamsia, penurunan laju iltrasi glomerulus

    pada ginjal terjadi akibat spasme arteri renalis yang menyebabkan penyerapan terhadap

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    36/41

    protein berkurang sehingga terjadi proteinuria, selanjutnya terjadi penurunan albumin serum

    (hipoalbuminemia$ sehingga tekanan hipo-olemik intra-ascular akan berkurang.

    %ada hasil 1S9 di dapatkan gambaran plasenta letak rendah posterior. Dikutip dari

    %ro. Sulaiman Sastrowinata. @bstetri 2isiologi. #'+. 6andung. 6erdasarkan pendapat beliau

    plasenta letak rendah (ow ying %lacenta$ adalah tepi plasenta berada + * ) cm diatas

    pinggir pembukaan. %ada pemeriksaan dalam tidak teraba. Dan plasenta yang implantasinya

    rendah tapi tidak sampai ke ostium uteri internum.

    %ada terapi, dilakukan pemberian cairan kristaloid 4inger aktat. airan kristaloid

    merupakan larutan dengan air (aueous$ yang terdiri dari molekul/molekul kecil yang dapat

    menembus membran kapiler dengan mudah. 6iasanya -olume pemberian lebih besar, onset

    lebih cepat, durasinya singkat, eek samping lebih sedikit dan harga lebih murah. Keunggulan

    terpenting dari larutan 4inger aktat adalah komposisi elektrolit dan konsentrasinya yang

    sangat serupa dengan yang dikandung cairan ekstraseluler. 3atrium merupakan kation utama

    dari plasma darah dan menentukan tekanan osmotik. Klorida merupakan anion utama di

    plasma darah. Kalium merupakan kation terpenting di intraseluler dan berungsi untuk

    konduksi sara dan otot. ;lektrolit/elektrolit ini dibutuhkan untuk menggantikan kehilangan

    cairan pada dehidrasi dan syok hipo-olemik termasuk syok perdarahan.

    %emberian obat antikejang pada preeklampsia bertujuan untuk mencegah terjadinya

    kejang (eklampsia$. @bat yang digunakan sebagai antikejang antara lain diaFepam, enitoin,

    &gS@). 6erdasarkan buku %edoman Diagnosis dan 5erapi 4S1% Dr. Soeradji 5irtonegoro

    Klaten 5ahun !""?, antikejang yang digunakan adalah &gS@) yaitu dengan pemberian dosis

    awal gram I& () gram bokong kanan dan ) gram bokong kiri$ dengan dosis lanjutan setiap

    = jam diberikan ) gram (nonim, !""?$.

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    37/41

    Saat ini magnesium sulat tetap menjadi pilihan pertama untuk antikejang pada

    preeklampsia atau eklampsia. %emberian magnesium sulat dapat menurunkan risiko

    kematian ibu dan didapatkan 7"B dari pemberiannya menimbulkan eek 2lusher (rasa panas$.

    Syarat pemberian &gS@) yaitu relek patella normal, rekuensi pernapasan #= kali per

    menit, harus tersedia antidotum yaitu Kalsium 9lukonat #"B (# gram dalam #" cc$ diberikan

    intra-ena + menit. %emberian &gS@) harus dihentikan jika terjadi intoksikasi maka

    diberikan injeksi Kalsium 9lukonat #"B (# gram dalam #" cc$ dan setelah !) jam pasca

    persalinan (nonim, !""?$. 6ila terjadi rerakter terhadap pemberian &gS@) maka bisa

    diberikan tiopental sodium, sodium amobarbital, diaFepam atau enitoin (%rawirohardjo,

    !""$.

    1ntuk mengobati hipertensi, diberikan methyldopa sebagai obat anestesi yang bekerja

    sentral dan dipertimbangkan sebagai agen utama untuk penanganan hipertensi dalam

    kehamilan. Dosis yang digunakan yaitu !7" mg, sebanyak ! atau + kali, dan dapat

    ditingkatkan sampai ! kali, dosis tidak boleh lebih dari + gram>hari. Dan 3iedipin sebagai

    penyekat saluran kalsium (a antagonis$ biasanya digunakan untuk keperluan tokolisis dan

    penanganan hipertensi. 3iedipin bekerja dalam waktu +"/=" menit apabila diberikan per oral

    dalam bentuk tablet atau kapsul. %ada umumnya dosis yang digunakan yaitu #" mg oral

    dalam +" menit ! dosis: kemudian #"/!" mg peroral per )/= jam.

    %ada pasien ini dilakukan induksi misoprostol yang bertujuan untuk mengeluarkan

    konsepsi karena terjadi kematian janin dalam kandungan. misoprostol adalah obat yang

    digunakan untuk pencegahan ulkus gaster akibat obat antiinlamasi non steroid, Secara ar

    makologis misoprostol adalah prostaglandin ;# sintetis analog (%9;# analog$. &isoprostol

    tersedia hampir di semua 3egara dalam sediaan tablet #"" atau !"" Lg.

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    38/41

    Sebagai obat pematangan ser-iks dan induksi, dosis misoprostol yang digunakan

    adalah dimulai dari dosis rendah sebesar !7 Lg setiap empat sampai enam jam, dimana dosis

    lebih tinggi dihubungkan dengan hiperstimulasi. %ada kasus ini, yang wajib kita obser-asi

    hanyalah kontraksi uterus, dan ser-iks juga dinilai bishop skornya secara regular. Cika

    terdapat kontraksi uterus yang berlebihan, obat tokolitik dapat digunakan. @bat tokolitik yang

    dapat digunakan antara lain nitrogliserin 7"*!"" Lg intra-ena atau penggunaan dosis terukur

    )"" * "" Lg sprey sublingual. %ada kasus ini, kehamilan sudah berumur !' minggu, yaitu

    sudah masuk trimester ke/+, sehingga dosis yang digunakan yaitu !7/7" Lg yang diberikal

    secara peroral dan di ulang setiap ) jam dengan maksimal pemberian sebanyak = kali.

    Setelah bayi lahir, di dapatkan derajat maserasi +, yaitu terjadi kira/kira + minggu

    setelah anak mati. 6adan janin sangat lemas, hubungan antara tulang/tulang sangat longgar

    dan terdapat oedem dibawah kulit. Dan di dapatkan labiopalatoshci%isyang bisa di sebabkan

    karena preeklamsia berat karena preeklamsia dapat menyebabkan kelahiran premature,

    kelahiran bayi cacat atau perkembangan janin tidak sempurna.

    Setelah persalinan pada kasus ini pasien mengalami retensio sisa plasenta. 4etensio

    sisa plasenta dapat disebabkan karena beberapa hal, yaitu kontraksi uterus kurang kuat untuk

    melepaskan plasenta (plasenta adhesi-a$, plasenta melekat erat pada dinding uterus dan sebab

    -illi korialis menembus desidua sampai miometrium sampai dibawah peritoneum (plasenta

    akreta/perkreta$, atau plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus akan tetapi belum keluar,

    disebabkan oleh tidak adanya usaha untuk melahirkan atau karena salah penanganan kala III.

    (&uchtar, !""!$. Sehingga pada pasien ini, dilakukan kuretase untuk penanganan retensio

    sisa plasenta.

    %ada pasien ini dilakukan terapi manajemen pada hipertensi hingga tekanan darah

    pasien mencapai batas normal, dan proteinuria minimal 8#. 5erapi yang dilakukan yaitu

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    39/41

    pemberian moicillin + 7""mg, sam &eenamat + 7""mg, &etronidaFole + 7""mg,

    &ethyldopa + !7"mg, 3iedipin + #"mg dan S2 # # tab.

    -A- ?

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    40/41

    KESI)PU/AN

    %asien datang dengan perdarahan, hipertensi, dan merasa gerakan janin sudah tidak

    ada.

    %asien didiagnosa mengalami pre eklamsia berat dengan tekanan darah #=">#"" dan

    proteinurin 8+.

    0asil 1S9 menunjukkan I12D dan plasenta letak rendah posterior.

    6ayi lahir perempuan, ?7"gr, %6: ++cm, mas&rasi d&raat 3, la,io!alatos'

  • 7/24/2019 presus iufd (nadia alaydrus).docx

    41/41

    A$TAR PUSTAKA

    #. &octar,rustam. Sinopsis @bstetri ,;9, Cakarta, #''

    !. %rawirobihardjo,sarwono,#''', Ilmu Kebidanan, edisi kedua,yayasan bina pustaka,

    Cakarta

    +. 5aber 6en/Mion, Kedaruratan @bstetric dan 9inekologi, ;9,Cakarta,#'')

    ). http:>>cpddokter.com>home>inde!.phpNoptionAcomOcontentPdoOpdA#PidA'+

    7. http:>>obstetriginekologi.com>penyakit/penyakit/yang/dapat/mempengaruhi/

    kehamilan

    =. http:>>obstetriginekologi.com>perkembangan/janin/dalam/kandungan

    ?. http:>>www.anak/ibu.com>panduan>tanda/tanda/dan/dampak/kematian/janin/di/

    kandungan

    . http:>>www.google.co.id>imgresN

    imgurlAhttp:>>www.pathguy.com>lectures>hydrops.jp gPimgreurlAhttp:>>dokterrosant

    y.blogspot.com>!""'>"?>kematian/janin/dalam/ kandungan/iud.html

    '. http:>>www.medical/journal.co.cc>!"#">"!>kematian/janin/dalam/kandungan.html

    http://cpddokter.com/home/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=938http://obstetriginekologi.com/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhi-kehamilanhttp://obstetriginekologi.com/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhi-kehamilanhttp://obstetriginekologi.com/perkembangan-janin-dalam-kandunganhttp://www.anak-ibu.com/panduan/tanda-tanda-dan-dampak-kematian-janin-di-kandunganhttp://www.anak-ibu.com/panduan/tanda-tanda-dan-dampak-kematian-janin-di-kandunganhttp://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pathguy.com/lectures/hydrops.jpg&imgrefurl=http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kematian-janin-dalam-kandungan-iufd.htmlhttp://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pathguy.com/lectures/hydrops.jpg&imgrefurl=http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kematian-janin-dalam-kandungan-iufd.htmlhttp://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pathguy.com/lectures/hydrops.jpg&imgrefurl=http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kematian-janin-dalam-kandungan-iufd.htmlhttp://www.medical-journal.co.cc/2010/02/kematian-janin-dalam-kandungan.htmlhttp://obstetriginekologi.com/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhi-kehamilanhttp://obstetriginekologi.com/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhi-kehamilanhttp://obstetriginekologi.com/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhi-kehamilanhttp://obstetriginekologi.com/penyakit-penyakit-yang-dapat-mempengaruhi-kehamilanhttp://obstetriginekologi.com/perkembangan-janin-dalam-kandunganhttp://www.anak-ibu.com/panduan/tanda-tanda-dan-dampak-kematian-janin-di-kandunganhttp://www.anak-ibu.com/panduan/tanda-tanda-dan-dampak-kematian-janin-di-kandunganhttp://www.anak-ibu.com/panduan/tanda-tanda-dan-dampak-kematian-janin-di-kandunganhttp://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pathguy.com/lectures/hydrops.jpg&imgrefurl=http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kematian-janin-dalam-kandungan-iufd.htmlhttp://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pathguy.com/lectures/hydrops.jpg&imgrefurl=http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kematian-janin-dalam-kandungan-iufd.htmlhttp://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pathguy.com/lectures/hydrops.jpg&imgrefurl=http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kematian-janin-dalam-kandungan-iufd.htmlhttp://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pathguy.com/lectures/hydrops.jpg&imgrefurl=http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kematian-janin-dalam-kandungan-iufd.htmlhttp://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.pathguy.com/lectures/hydrops.jpg&imgrefurl=http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/07/kematian-janin-dalam-kandungan-iufd.htmlhttp://www.medical-journal.co.cc/2010/02/kematian-janin-dalam-kandungan.htmlhttp://www.medical-journal.co.cc/2010/02/kematian-janin-dalam-kandungan.htmlhttp://cpddokter.com/home/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=938