kelainan pada lamanya kehamilan dan iufd

Upload: dwi

Post on 07-Jan-2016

66 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

spoo

TRANSCRIPT

KELAINAN PADA LAMANYA KEHAMILAN dan IUFD

KELAINAN PADA LAMANYA KEHAMILANdanIUFDOlehAna uswatun hasanah1KELAINAN PADA LAMANYA KEHAMILAN

Lamanya kehamilan adalah waktu sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran, dihitung dari hari petama haid terakhir. 2Masa ini dibagi menjadi tiga yaitu :Kehamilan cukup bulan (term/aterm) : masa gestasi 37 42 minggu (259 294 hari) lengkap.Kehamilan kurang bulan (preterm) : masa gestasi kurang dari 37 minggu (259 hari).Kehamilan lewat wakti (postterm) : masa gestasi lebih dari 42 minggu (294 hari).

3Kelahiran Tidak Cukup Bulan (Prematur)

Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 28 38 minggu dan berat badan kurang dari 2,5 kg.4Penyebab prematur

Permasalahan pada rahimFaktor pertumbuhan janinGangguan emosiKehamilan kembarPendarahanPenyakitCacat bayiPekerjaan Berat badan ibuSuku bangsa juga mempengaruhi social ekonomi suatu bangsa

5Bayi prematur juga dapat dipertahankan sampai cukup waktunya dilahirkan. Cara untuk dapat ditempuh dengan cara :

Perawatan pasien untuk memeriksakan dan merawat dirinya dengan baik dan teratur.Tau gejala yang merupakan pertanda bahaya yang harus diketahui pasien,agar pasien dapat langsung mencari pertolongan ke rumah sakit.

6Penanganan

Perlu dilakukan penilaian tentang :Umur kehamilan, karena lebih bisa dipercaya untuk penentuan prognosis daripada berat janin.Demam atau tidak.Kondisi janin (jumlah, letak/presentasi, taksiran berat janin, hidup/gawat janin/ mati, kelainan Kongenital, dan sebagainya) dengan USG.Letak plasenta perlu diketahui untuk antisipasi irisan seksio sesarea.Fasilitas dan petugas yang mapu menangani calon bayi terutama adanya seorang neonatologist, bila perlu dirujuk.

7Prinsip penangananCoba penundaan kelahiran, atauPersalinan berjalan terus dan siapkan penanganan selanjutnya.

8Penundaan kelahiran ini dilakukan bila :

Umur kelahiran kurang dari 35 mingguPembukaan serviks kurang dari 3cmTidak preeklamsia atau pendarahan yang aktifTidak ada gawat janin

9Ibu masuk rumah sakit (rawat inap), dilakukan evaluasi terhadap his dan pembukaan.

Berikan kortikosteroid untuk memperbaiki kematangan paru janin.Berikan 2 dosis betamethason 12 mg IM selang 12 jam (atau berikan 4 dosis deksamethason 5 mg IM selang 6 jam).

10BAGAN PENANGANAN PERSALINAN PRETERM

Polindes KonfirmasiKonselingBerikan indomethasin per rectalrujukPuskesmas

Konfirmasi umur kehamilanMelakukan perkiraan berat badan janinMenilai apa masih mungkin diberikan tokolitikKonselingBerikan tokolitik (IV/drip)Rujuk 11Rumah SakitPemeriksaan Ultrasonografi (umur kehamilan,presentasi, malformasi, lokasi plasenta, kesejahteraan janin)Penilaian apakah bisa dipertahankan (kontraksi uterus, pembukaan serviks)Tentukan adanya faktor komplikasi klinisBisa dipertahankanTidak bisa dipertahankanTirah baringPemberian obat obatan tokolitik/beta mimetikEvaluasi berkalaPemberian obat obatan pematangan paru paru janin :Deksametason, 5 mg tiap 12 jam (IM) sampai 4 dosis atauBetametason, 12 mg tiap 24 jam (IM) sampai 2 dosis.Monitoring keadaan janin, evaluasi rencana persalinan.Bila ada fetal distress, letak sungsang-seksio sesarea.Bila janin baik, monitoring persalinan.Monitoring, awasi pemberian anelgesi, anestesi.Lakukan episiotomi yang cukup lebar.Konsultasi dengan neonatologist.Perawatan intensif bayi.Termoregulasi/metode kanguru.12Lewat Waktu (Postterm)Kehamilan lewat waktu atau postterm adalah kehamilanyang berlangsung lebih dari 294 hari atau 42 minggu sejak pertama haid terakhir.13Penanganan untuk kelahiran postterm dapat dilakukan yaitu menunggu persalinan satu minggu lagi. Ini dapat dilakukan dengan mengobservasi gerakan janin dan memeriksakan denyut jantung. Penanganan langsung juga dapat dilakukan dengan induksi persalinan, dengan pertimbangan kondisi janin yang cukup baik/optimal.

14Beberapa kerugian dalam bahaya kehamilan lewat waktu.

Janin kekurangan nutrisi dan oksigen sehingga mengalami pengrusakan diri sendiri dengan metabolisme jaringan lemak bawah kulit sehingga tampak tua dan keriputAir ketuban yang makin kental akan sulit dibersihkan sehingga dapat menimbulkan gangguan pernafasan saat kelahiran.Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam rahim.Bila plasenta masih dapat berfungsi dengan baik (masih dapat menyalurkan nutrisi yang cukup bagi janin), maka bisa memungkinkan janin menjadi besar.Janin yang besar akan memerlukan tindakan operasi persalinan untuk mengeluarkannya.

15Penilaian Klinik

Menentukan taksiran persalinan Penilaian janinPemeriksaan ultrasonografiPemeriksaan penampilan jantung janin

16PencegahanKonseling antenatal yang baik.Evaluasi ulang umur kehamilan bila ada tanda tanda berat badan tidak naik, oligohidramnion, gerak anak menurun. PenangananPengelolaan kehamilan lewat waktu kita awali dari umur kehamilan 41 minggu. Namun untuk mengurangi beban dan kepraktisan dari bidan dan puskesmas akan dirujuk bila umur kehamilan > 41 minggu. Bila kehamilan > 40 minggu, ibu hamil dianjurkan menghitung gerak janin selama 24 jam (tidak boleh kurang dari 10 kali), atau menghitung jumlah gerakan janin per satuan waktu dan dibandingkan apakah mengalami penurunan atau tidak.

17Pengelolaan intrapartum

Pasien tidur miring sebelah kiri.Pergunakan pemantauan elektronik jantung janin.Beri oksigen bila ditemukan keadaan jantung yang abnormal.Perhatikan jalannya persalinan.Segera setelah lahir, bayi harus segera diperiksa.

18Bayi yang mengalami postterm dapat dibagi 3 stadium :

Stadium 1Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering, rapuh dan mudah mengelupas.Stadium 2Gejala di atas disertai pewarnaan mekoneum (kehijauan) pada kulit.Stadium 3Terdapat pewarnaan pada kuku, kulit dan tali pusat.

19IUGR

Hambatan pertumbuhan di dalam rahim tampaknya terlihat pada sekitar 2,5 sampai 3 persen kehamilan.Untungnya, lebih dari 90 persen bayi yang lahir terlalu kecil untuk usia kandungannya akan baik baik saja, dan mengejar ketinggalannya pada dua tahun pertama kehidupannya.Janin memiliki berat kurang dari 90 % dari keseluruhan janin dalam usia kehamilan yang sama. Janin dengan PJT pada umumnya akan lahir prematur (37 minggu).

20Bayi baru lahir dengan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) sering terlihat kurus, pucat dan kulitnya kering. Tali pusat lebih sering terlihat tipis dan suram daripada tebal dan bersinar. Bayi-bayi dengan PJT kadang-kadang mempunyai pandangan mata yang lebar. Beberapa bayi tidak mempunyai penampilan kelainan gizi, tetapi secara keseluruhan kecil.

21Bayi-bayi yang dilahirkan dengan PJT akan mengalami keadaan berikut :

Penurunan level oksigenasiNilai APGAR rendah (suatu penilaian untuk menolong identifikasi adaptasi bayi segera setelah lahir)Hipoglikemi (kadar gula rendah)Kesulitan mempertahankan suhu tubuh janin

22PERKEMBANGAN PJT INTRAUTERINE

1. Kondisi kekurangan nutrisi padaawal kehamilan2. Kondisi kekurangan nutrisi pada pertengahan kehamilan3. Kondisi kekurangan nutrisi pada akhir kehamilan

23Penyebab dari PJT dapat dibedakan menjadi tiga faktor, yaitu:

Maternal Tekanan darah tinggi Penyakit ginjal kronik Diabetes Melitus Penyakit jantung dan pernapasan Malnutrisi dan anemia Infeksi Pecandu alkohol dan obat tertentu Perokok

24Uterus dan PlasentaPenurunan aliran darah di uterus dan plasentaPlasenta abruption, plasenta praevia, infark plasenta (kematian sel pada plasenta), korioangioma.Infeksi di jaringan ikat sekitar uterusJaninJanin kembarPenyakit infeksiKelainan kongenitalKelainan kromosom.Pajanan teratogen

25DIAGNOSIS

1. Faktor Ibu 2. Tinggi Fundus Uteri 3. USG Fetomaternal4. Doppler Velocimetry

26KOMPLIKASI PJT

Antenatal : gagal nafas dan kematian janinIntranatal : hipoksia dan asidosisSetelah lahir :a. Langsung:AsfiksiaHipoglikemiAspirasi mekoniumHipotermib. Tidak langsungterdapat kegagalan neurologi dan intelektualitas27Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencegah PJT pada janin untuk setiap ibu hamil sebagai berikut :

1. Usahakan hidup sehat. 2. Hindari stress selama kehamilan. 3. Hindari makanan obat-obatan yang tidak dianjurkan selama kehamilan. 4. Olah raga teratur. 6. Periksakan kehamilan secara rutin. 5. Hindari alkohol, rokok, dan narkoba.

28INTRA UTERINE FOETAL DEATH

IUFD adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik pada kehamilan yang besar dari 20 minggu atau kurang dari 20 minggu (Rustam Muchtar, 1998).

29Faktor plasentaInsufisiensi plasentaInfark plasentaSolusio plasentaPlasenta previaFaktor ibuDiabetes mellitusPreeklampsi dan eklampsiNefritis kronisPolihidramnion dan oligohidramnion

ShipilisPenyakit jantungHipertensiPenyakit paru atau TBCAIDSInkompatability rhesusInfeksi saat hamilKelainan kromosom

30Janin bisa juga mati di dalam kandungan (IUFD) karena beberapa faktor antara lain gangguan gizi dan anemia dalam kehamilan,hal tersebut menjadi berbahaya karena suplai makanan yang di konsumsi ibu tidak mencukupi kebutuhan janin. Sehingga pertumbuhan janin terhambat dan dapat mengakibatkan kematian. Begitu pula dengan anemia, karena anemia adalah kejadian kekurangan Fe maka jika ibu kekurangan Fe dampak pada janin adalah irefersibel. Kerja organ organ maupu aliran darah janin tidak seimbang dengan pertumbuh janin ( IUGR).

31TANDA DAN GEJALA

Ibu tidak merasakan gerakan janinDiagnosis : Nilai DJJ. Bila ibu mendaptkan sedatif, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang.Bila DJJ abnormal,lihat penatalaksanaan DJJ abnormal. Bila DJJ tidak terdengar, pastikan adanya kematian janin dengan stetoskop ( Doppler). Bila DJJ baik,berarti bayi tidur. Rangsang janin dengan rangsangan suara (bel) attau dengan menggoyangkan perut ibu sehingga ibu merasakan gerakan janin. Bila DJJ meningkat frekuensinya sesuai dengan gerakan janin, maka janin dapat dikatakan normal. Bila DJJ cenderung turun saat janin bergerak, maka dapat disimpulkan adanya gawat janin.

32DIAGNOSIS

1. Anamnesis2. Inspeksi3. Palpasi4. Auskultasi5. Rontgen Foto Abdomen6. Ultrasonografi

33Jenis jenis pertolongan persalinan untuk janin mati

Pertolongan persalinan dengan perforasi kronioklasitindakan beruntun yang dilakukan pada bayi yang meninggal di dalam kandunagan untuk memperkecil kepala janin dengan perforation dan selanjutnya menarik kepala janin Pertolongan persalinan dengan dekapitasimemotong leher janin sehingga badan dan kepala janin dapat di lahirkan.Pertolongan persalinan dengan eviserasitindakan operasi dengan mengeluarkan lebih dahulu isi perut dan paru (dada) sehingga volume janin kecil untuk selanjutnya di lahirkan.Pertolongan persalinan dengan kleidotomimemotong tulang klavikula (tulang selangka) sehingga volume bahu mengecil untuk dapat melahirkan bahu

34Persalinan sebaiknya dilakukan secara normal agar tidak terlalu berisiko bagi ibu.Janin yang meninggal sebaiknya jangan dibiarkan di dalam rahim lebih dari 2 minggu, sebab jika terlalu lama akan memengaruhi faktor-faktor pembekuan darah ibu.

3536