mvdw.org · pengaruh gangguan pribadi, ekstern dan organisasi terhadap independensi . pemeriksa...

115
PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG) TESIS Oleh IWAN PANTAS SIREGAR 077017015/Akt SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Iwan Pantas Siregar : Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa (Study Empiris Pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang), 2009 USU Repository © 2008

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI

PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN

DELI SERDANG)

TESIS

Oleh

IWAN PANTAS SIREGAR 077017015/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

Iwan Pantas Siregar : Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa (Study Empiris Pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang), 2009 USU Repository © 2008

Page 2: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI

PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN

DELI SERDANG)

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Akuntansi

pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

IWAN PANTAS SIREGAR

077017015/Akt

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

Page 3: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Judul Tesis : PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG)

Nama Mahasiswa : Iwan Pantas Siregar Nomor Pokok : 077017015 Program Studi : Akuntansi

Menyetujui

Komisi Pembimbing

(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak) (Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak) Ketua Anggota Ketua Program Studi, Direktur (Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak) (Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B.,M.Sc) Tanggal lulus : 24 Maret 2009

Page 4: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Telah diuji pada

Tanggal : 24 Maret 2009

PANITIA PENGUJI TESIS :

Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak.

Anggota : 1. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak.

2. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak.

3. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak.

4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak.

Page 5: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :

“Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern Dan Organisasi Terhadap Independensi

Pemeriksa (Study Empiris Pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang)”

Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh

siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah

dinyatakan secara jelas dan benar.

Medan, 24 Maret 2009

Yang Membuat Pernyataan :

(Iwan Pantas Siregar)

Page 6: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk menguji secara empiris dan menganalisis apakah gangguan pribadi, gangguan ekstern, dan gangguan organisasi berpengaruh terhadap independensi pemeriksa.

Populasi pada penelitian ini adalah Pemeriksa Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 41 pemeriksa, yang keseluruhannya dijadikan sampel. Untuk menguji hipotesis pengaruh gangguan pribadi, gangguan ekstern, dan gangguan organisasi terhadap independensi pemeriksa secara simultan dan parsial digunakan uji F dan uji t.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa gangguan pribadi, gangguan ekstern dan gangguan organisasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap independensi pemeriksa. Secara parsial gangguan pribadi, gangguan ekstern dan gangguan organisasi berpengaruh signifikan terhadap independensi pemeriksa, tetapi yang memiliki pengaruh terbesar terhadap independensi pemeriksa adalah gangguan organisasi. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa 78,0 % variasi variabel dependen (independensi pemeriksa) dijelaskan oleh variabel independen (gangguan pribadi, gangguan ekstern dan gangguan organisasi), dan sisanya sebesar 22,0 % dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Kata Kunci : Gangguan Pribadi, Gangguan Ekstern, Gangguan Organisasi, dan

Independensi Pemeriksa.

Page 7: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

ABSTRACT

The objective of this research is to test empirically and analyze if personal disturbance, external disturbance and organizational disturbance will affect the auditors’ independence.

The Auditors on this research are Inspectorate Auditors of Deli Serdang Regency with the number of 41 auditors where all of them become the samples. To hypothesize the effects of personal disturbance, external disturbance and organizational disturbance to the auditors’ independence, test F and test t are simultaneously and partially applied.

This research proves that such disturbances simultaneously give significant effects to the auditors’ independence. Partially, such disturbances also give significant effects to the auditors’ independence, but the most affected to the auditors’ independence is organizational disturbance. This research proves that 78.0 % dependent variable variations (the auditors’ independence) are described by independent variables (personal, external and organizational disturbances), the remainder is 22.0 % described by other variables outside the used variables. Key words : Personal Disturbance, External Disturbance, Organizational

Disturbance and The Auditors’ Independence.

Page 8: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

tesis ini dengan judul “Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, dan Organisasi terhadap

Independensi Pemeriksa” sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi pada

Sekolah Pascasarjana Program Studi Ilmu Akuntansi pada Universitas Sumatera

Utara.

Penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dalam

penyusunan tesis ini, oleh karena itu dengan setulus hati penulis menyampaikan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Chairuddin, P. Lubis, DTM&H, Sp. A (K), selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak selaku Ketua Program Studi

Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus

sebagai Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak membantu dan

mengarahkan, membimbing dan memberikan saran kepada penulis dalam

penyusunan tesis ini.

4. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing Kedua

yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran secara sabar dan penuh kasih

Page 9: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

sayang untuk mengarahkan, membimbing, dan memberikan saran-saran kepada

penulis dalam penyusunan tesis ini.

5. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, dan Ibu

Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding yang telah

banyak memberikan saran dan kritik untuk perbaikan tesis ini.

6. Bapak Inspektur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional di Jakarta yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis, untuk mengikuti studi pada Program

Studi Magister Akuntansi Jurusan Akuntansi Pemerintahan Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara, melalui Program Beasiswa S-2 Akuntansi

Pemerintahan/Pengawasan Keuangan Negara State Reform Sector Development

Program (STAR-SDP) Loan ADB No. 2127-INO (SF).

7. Bapak Poltak Lumban Tobing, SH, selaku Inspektur Kabupaten Deli Serdang

yang telah mendukung penulis untuk mengikuti studi di Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara, dan memberikan izin untuk melakukan penelitian di

Inspektorat Kabupaten Deli Serdang.

8. Kedua orang tua tercinta dan tersayang, Ayahanda (Alm) Bernard F. Siregar dan

Ibunda Sitinorma boru Sihite, yang telah memberikan dukungan, doa, cinta, dan

kasih sayang yang tiada hentinya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan

Program Pascasarjana ini.

9. Yang tersayang Kakak (Nismawanty boru Siregar, Amd), Abang Ipar (Ir. Sampe

Pakpahan), Abang (Ir. Tony Marlon Siregar dan Drs. Freddy Martogap Siregar),

Adik (Leonandus Siregar, SE dan Desy Trina boru Siregar) yang telah

Page 10: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

10. Rekan-rekan kerja di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang telah mendukung

penulis dan bersedia memberikan waktunya untuk pengisian kuesioner dalam

penelitian ini.

11. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan dan saran-saran yang

berarti bagi penulis.

12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

banyak membantu dan memberikan saran maupun perhatiannya sehingga

penulisan tesis ini terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan yang dimiliki oleh

penulis dalam menyelesaikan tesis ini, sehingga sangat diperlukan masukan dan saran

yang sifatnya membangun. Namun demikian, besar harapan penulis terhadap tesis

yang telah diselesaikan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, April 2009

Penulis

Iwan Pantas Siregar

Page 11: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Iwan Pantas Siregar.

2. Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 15 Januari 1973.

3. Agama : Kristen Protestan.

4. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil.

5. Orang Tua

a. Ayah : (Alm) Bernard F. Siregar.

b. Ibu : Sitinorma boru Sihite.

6. Alamat : Jl. Gaharu Gang Parmin No. 11 Medan-20253.

7. Nomor Handphone (Hp) : 0811614245.

8. Pendidikan

a. SD : SD. Santo Joseph 1 Medan, Lulus Tahun 1985.

b. SMP : SMP Budi Murni 1 Medan, Lulus Tahun 1988.

c. SMA : SMA Negeri 3 Medan, Lulus Tahun 1991.

d. Universitas : STPDN di Jawa Barat, Lulus Tahun 1997.

Page 12: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ........................................................................................................... i

ABSTRACT ........................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 5

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................... 5

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

1.5. Originalitas Penelitian ............................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 8

2.1. Landasan Teori ....................................................................... 8 2.1.1 Gangguan Pribadi ....................................................... 8 2.1.2. Gangguan Ekstern ...................................................... 12 2.1.3. Gangguan Organisasi ................................................. 13 2.1.4. Independensi Pemeriksa ............................................. 14

2.2. Review Penelitian Terdahulu ................................................. 16

Page 13: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ................................ 19

3.1. Kerangka Konsep .................................................................. 19

3.2. Hipotesis Penelitian ................................................................ 20

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ..... ............................................. 21

4.1. Desain Penelitian .................................................................... 21

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 21

4.3. Populasi dan Sampel ............................................................... 21

4.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 22

4.5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...................... 24

4.6. Model dan Teknik Analisis Data ............................................ 27 4.6.1. Model Analisa Data .................................................... 27 4.6.2. Teknik Analisa Data .................................................... 28

4.6.2.1. Uji Kualitas Data ......................................... 28 4.6.2.2. Uji Asumsi Klasik ....................................... 30 4.6.2.3. Statistik Deskriptif ........................................ 32 4.6.2.4. Uji Hipotesis ................................................ 33

4.6.3. Analisis Koefisien Determinasi (R2) ........................... 35

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 36

5.1. Deskripsi Data ........................................................................ 36 5.1.1. Deskripsi Lokasi ......................................................... 36 5.1.2. Karakteristik Responden ............................................ 36

5.2. Analisis Data .......................................................................... 38 5.2.1. Uji Kualitas Data ........................................................ 38

5.2.1.1. Validitas ..................................................... 38 5.2.1.2. Reliabilitas ................................................. 42

5.2.2. Uji Asumsi Klasik ..................................................... 42 5.2.2.1. Normalitas Data .......................................... 43 5.2.2.2. Uji Multikolinieritas .................................... 44 5.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas ................................ 45

Page 14: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

5.3. Hasil Analisis Data ................................................................. 47 5.3.1. Variabel Gangguan Pribadi (X1) ................................. 47 5.3.2. Variabel Gangguan Ekstern (X2) ................................ 49 5.3.3. Variabel Gangguan Organisasi (X3) ............................ 51 5.3.4. Variabel Independensi Pemeriksa (Y) ........................ 52 5.3.5. Pengujian Hipotesis ................................................... 53

5.3.5.1. Pengujian Hipotesis dengan Uji F ................. 54 5.3.5.2. Pengujian Hipotesis dengan Uji t ................ 55

5.3.6. Hasil Persamaan Regresi ............................................. 56 5.3.7. Analisis Koefisien Determinasi (R2) .......................... 58 5.3.8. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................... 58

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 63

6.1. Kesimpulan .............................................................................. 63

6.2. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 64

6.3. Saran .................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 67

Page 15: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

DAFTAR TABEL No Judul Halaman

2.1. Tinjauan Atas Penelitian Terdahulu ............................ ................ 18

4.1. Defenisi Operasional Variabel ........................................ ............. 26

5.1. Pengumpulan Data ........................................................... ............ 36

5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...... ............ 37

5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ........ .............. 38

5.4. Uji Validitas Variabel Penelitian .................................................. 39

5.5. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian .............................................. 42

5.6. Uji Multikolinieritas ......................................................... ........... 45

5.7. Deskripsi Variabel Gangguan Pribadi (X1) ...................... ............ 47

5.8. Deskripsi Variabel Gangguan Ekstern (X2) .................................. 50

5.9. Deskripsi Variabel Gangguan Organisasi (X3) .................. ........... 51

5.10. Deskripsi Variabel Independensi Pemeriksa (Y) ............... ............ 52

5.11. Hasil Uji F ...................................................................... ........... 54

5.12. Nilai t Hitung ................................................................... ........... 56

5.13. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) ........................ ........... 58

Page 16: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

DAFTAR GAMBAR No Judul Halaman

3.1. Kerangka Konsep ........................................................................ . 19

5.1. Grafik Uji Normalitas ................................................... ............... 43

5.2. Grafik Uji Heteroskedastisitas ...................................... ............... 46

Page 17: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian .......................................................... .......... 70

2 Data Kuesioner Responden ................................................. ......... 75

3 Frekuensi Jawaban Responden ..................................................... 79

4 Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen ............................. ......... 89

5 Regression ........................................................................ ......... 95

Page 18: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tema tentang independensi dalam pelaksanaan tugas sebagai pemeriksa internal

pemerintah memiliki pemahaman yang sangat penting dan mendalam. Independensi

merupakan konsep yang fundamental, esensial dan merupakan karakter yang sangat

penting bagi pemeriksa internal pemerintah dalam melaksanakan tugas

pemeriksaan/audit, sehingga pemeriksa internal pemerintah harus bersikap

independen untuk memenuhi pertanggungjawaban profesionalnya.

Independensi adalah cara pandang yang tidak memihak didalam pelaksanaan

pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan dan penyusunan laporan audit perusahaan

(Arens dan Loebbecke, 1996). Dalam buku Standar Profesional Akuntan Publik

(2001) seksi 220 PSA No. 04 Alinea 02 menyebutkan “auditor harus bersikap

independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya

untuk kepentingan umum (dibedakan dalam hal berpraktik sebagai auditor intern)”.

Dengan demikian, ia tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapapun, sebab

bilamana tidak demikian halnya, bagaimanapun sempurnanya keahlian teknis yang ia

miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak yang justru paling penting untuk

mempertahankan kebebasan pendapatnya.

Page 19: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Bagi organisasi pemeriksa dan para pemeriksa internal pemerintah bertanggung

jawab untuk dapat mempertahankan independensinya sedemikian rupa, sehingga

pendapat, simpulan, pertimbangan atau rekomendasi dari hasil pemeriksaan yang

dilaksanakan tidak memihak dan dipandang tidak memihak oleh pihak manapun.

Sebagaimana dalam penelitian Lubis (2004) di Medan yang berjudul “Persepsi

Auditor Dan User Tentang Independensi Akuntan Sebagai Perilaku Profesional Dan

Pengaruhnya Terhadap Opini Audit”, menyimpulkan bahwa independensi akuntan

sebagai perilaku profesional berpengaruh terhadap opini audit yang diberikan oleh

akuntan tersebut.

Pemeriksa harus menghindar dari situasi yang menyebabkan pihak ketiga yang

mengetahui fakta dan keadaan yang relevan menyimpulkan bahwa pemeriksa tidak

dapat mempertahankan independensinya, sehingga tidak mampu memberikan

penilaian yang obyektif dan tidak memihak terhadap semua hal yang terkait dalam

pelaksanaan dan pelaporan hasil pemeriksaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mautz

dan Sharaf (1993:246) yang mengatakan “jika akuntan tersebut tidak independen

terhadap kliennya, maka opininya tidak akan memberikan tambahan apapun”.

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret

2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Lampiran II, Pernyataan

Standar Umum Kedua pada alinea empat belas menyebutkan : “Dalam semua hal

yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan

pemeriksa, harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan

pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya”.

Page 20: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Hal tersebut juga sejalan dengan yang dikemukakan oleh Harahap (1991) bahwa :

......Auditor harus bebas dari segala kepentingan terhadap perusahaan dan laporan yang dibuatnya. Kebebasan itu mencakup : Bebas secara nyata (Independen Infact) yaitu ia benar-benar tidak mempunyai kepentingan ekonomis dalam perusahaan yang dilihat dari keadaan yang sebenarnya, dan Bebas secara penampilan (Independen in appearance) yaitu kebebasan yang dituntut bukan secara fakta, tetapi juga harus bebas dari kepentingan yang kelihatannya cenderung dimilikinya dalam perusahaan tersebut.

Pemeriksa perlu mempertimbangkan tiga macam gangguan terhadap

independensi, yaitu : gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi, sehingga bila satu

atau lebih dari gangguan independensi tersebut mempengaruhi kemampuan

pemeriksa secara individu dalam melaksanakan tugas pemeriksaannya, maka

pemeriksa tersebut harus menolak penugasan pemeriksaan. Dalam keadaan pemeriksa

yang karena sesuatu hal tidak dapat menolak penugasan pemeriksaan, gangguan

dimaksud harus dimuat dalam bagian lingkup pada laporan hasil pemeriksaan.

Gangguan pribadi dari pemeriksa pemeriksa secara individu meliputi : memiliki

hubungan pertalian darah keatas, kebawah, atau semenda sampai dengan derajat

kedua dengan jajaran manajemen entitas atau program yang diperiksa, memiliki

kepentingan keuangan dan pernah bekerja atau memberikan jasa kepada entitas atau

program yang diperiksa dalam kurun waktu dua tahun, terlibat langsung atau tidak

langsung dalam kegiatan obyek pemeriksaan, adanya prasangka terhadap

perseorangan, kelompok, organisasi atau tujuan suatu program, adanya

kecenderungan memihak karena keyakinan politik atau sosial dan mencari pekerjaan

pada entitas yang diperiksa selama pelaksanaan pemeriksaan. Sedangkan gangguan

ekstern pelaksanaan suatu pemeriksaan dapat dipengaruhi dari campur tangan atau

Page 21: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

pengaruh pihak ekstern : yang membatasi pemeriksaan, terhadap pemilihan dan

penerapan prosedur pemeriksaan, terhadap penugasan, terhadap pembatasan sumber

daya yang disediakan organisasi pemeriksa, terhadap ancaman penggantian petugas

pemeriksa atas ketidaksetujuan dengan isi laporan hasil pemeriksaan, dan terhadap

pengaruh yang membahayakan kelangsungan pemeriksa sebagai pegawai, serta

adanya wewenang untuk menolak atau mempengaruhi pertimbangan pemeriksa

terhadap isi suatu laporan hasil pemeriksaan. Untuk gangguan organisasi terhadap

independensi pemeriksa dapat dipengaruhi oleh kedudukan, fungsi dan struktur

organisasinya. Pemeriksa yang ditugasi oleh organisasi pemeriksa dapat dipandang

bebas dari gangguan terhadap independensi secara organisasi, apabila ia melakukan

pemeriksaan diluar entitas tempat ia bekerja.

Tugas pokok Inspektorat Kabupaten Deli Serdang dalam melaksanakan tugasnya

adalah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007

tanggal 14 November 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang, Pasal 130, yang menyebutkan :

“Inspektorat mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

urusan Pemerintahan Daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan

Pemerintahan Desa dan pelaksanaan urusan Pemerintahan Desa”. Dan dalam

melaksanakan tugas pokoknya tersebut, Inspektorat Kabupaten Deli Serdang

didukung oleh staf berjumlah 41 (empat puluh satu) orang. Staf Inspektorat

Kabupaten Deli Serdang dalam menjalankan tugas pemeriksaan didasari atas surat

perintah melakukan tugas pemeriksaan dari Inspektur Kabupaten Deli Serdang atau

Page 22: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Bupati Deli Serdang. Sehubungan dengan hal tersebut dan kaitannya dalam

pelaksanaan tugas pemeriksaan, staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sering

mengalami gangguan terhadap independensinya, sehingga tak jarang pula hasil

pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Deli Serdang (sebagai Pemeriksa Internal

Pemerintah Kabupaten Deli Serdang) belum bisa diharapkan hasil pemeriksaan yang

independen.

Dengan demikian, sebagaimana uraian latar belakang masalah di atas, mendorong

peneliti untuk melakukan penelitian tentang pengaruh gangguan pribadi, ekstern, dan

organisasi terhadap independensi pemeriksa (study empiris pada Inspektorat

Kabupaten Deli Serdang) “.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Apakah gangguan pribadi, gangguan ekstern, dan gangguan organisasi berpengaruh

terhadap independensi pemeriksa secara simultan dan parsial ?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti

empiris apakah gangguan pribadi, gangguan ekstern, dan gangguan organisasi

berpengaruh terhadap independensi pemeriksa di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang

secara simultan dan parsial.

Page 23: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti, untuk menambah wawasan Peneliti khususnya tentang pengaruh

gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi terhadap independensi pemeriksa.

2. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para

akademisi sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang audit,

khususnya tentang pengaruh gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi terhadap

independensi pemeriksa.

3. Bagi Instansi Terkait, sebagai bahan informasi pelengkap dan masukan serta

pertimbangan, khususnya bagi Inspektorat Kabupaten Deli Serdang maupun bagi

Inspektorat Propinsi/Kabupaten/Kota lainnya serta Instansi Terkait lainnya

mengenai pengaruh gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi terhadap

independensi pemeriksa dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya, sebagai tambahan informasi dan masukan untuk

membantu memberikan gambaran yang lebih jelas bagi para peneliti yang ingin

melakukan penelitian selanjutnya mengenai gangguan-gangguan yang

mempengaruhi independensi pemeriksa.

1.5. Originalitas Penelitian

Penelitian mengenai gangguan-gangguan terhadap independensi pemeriksa

dalam melakukan pemeriksaan, peneliti adopsi dari Peraturan Badan Pemeriksa

Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar

Pemeriksaan Keuangan Negara. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

Page 24: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

gangguan-gangguan independensi pemeriksa, seperti yang dimaksud pada Peraturan

Badan Pemeriksan Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 adalah gangguan pribadi,

gangguan ekstern dan gangguan organisasi, sehingga penelitian ini merupakan ide

peneliti sendiri dan hasil karya peneliti sendiri, serta belum pernah dipublikasikan

oleh siapapun.

Page 25: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Gangguan Pribadi

Organisasi pemeriksa harus memiliki sistem pengendalian mutu intern untuk

membantu menentukan apakah pemeriksa memiliki gangguan pribadi terhadap

independensi. Organisasi pemeriksa perlu memperhatikan gangguan pribadi terhadap

independensi petugas pemeriksanya. Supratiknya, A. (1995) menyebutkan bahwa

“gangguan-gangguan dalam kategori ini bersumber dari perkembangan kepribadian

yang tidak masak dan menyimpang. Karena mengalami proses perkembangan yang

tidak semestinya, individu-individu tertentu memiliki cara pandang, cara pikir dan

berhubungan dengan dunia sekelilingnya secara maladaftif, akibatnya mereka tidak

berfungsi sebagaimana mestinya”. Perilaku maladaftif menurut Tristiadi (2007)

“...meliputi setiap perilaku yang mempunyai dampak meragukan bagi individu dan

atau masyarakat”.

Gangguan pribadi yang disebabkan oleh suatu hubungan dan pandangan pribadi

mungkin mengakibatkan pemeriksa membatasi lingkup pertanyaan dan

pengungkapan atau melemahkan temuan dalam segala bentuknya, sehingga

pemeriksa kurang termotivasi dalam melaksanakan tugasnya. Peraturan BPK RI

Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Lampiran II

pada Standar Pemeriksaan Pernyataan Nomor 01 Standar Umum menyebutkan

Page 26: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

gangguan pribadi dari pemeriksa secara individu meliputi antara lain :

a. Memiliki hubungan pertalian darah ke atas, ke bawah, atau semenda sampai

dengan derajat kedua dengan jajaran manajemen entitas atau program yang

diperiksa atau sebagai pegawai dari entitas yang diperiksa, dalam posisi yang

dapat memberikan pengaruh langsung dan signifikan terhadap entitas atau

program yang diperiksa.

b. Memiliki kepentingan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung

pada entitas atau program yang diperiksa.

c. Pernah bekerja atau memberikan jasa kepada entitas atau program yang diperiksa

dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

d. Mempunyai hubungan kerjasama dengan entitas atau program yang diperiksa.

e. Terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan obyek

pemeriksaan, seperti memberikan asistensi, jasa konsultasi, pengembangan

sistem, menyusun dan/atau mereviu laporan keuangan entitas atau program yang

diperiksa.

f. Adanya prasangka terhadap perorangan, kelompok, organisasi atau tujuan suatu

program, yang dapat membuat pelaksanaan pemeriksaan menjadi berat sebelah.

g. Pada masa sebelumnya mempunyai tanggung jawab dalam pengambilan

keputusan atau pengelolaan suatu entitas, yang berdampak pada pelaksanaan

kegiatan atau program entitas yang sedang berjalan atau sedang diperiksa.

h. Memiliki tanggung jawab untuk mengatur suatu entitas atau kapasitas yang dapat

mempengaruhi keputusan entitas atau program yang diperiksa, misalnya sebagai

Page 27: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

seorang direktur, pejabat atau posisi senior lainnya dari entitas, aktivitas atau

program yang diperiksa atau sebagai anggota manajemen dalam setiap

pengambilan keputusan, pengawasan atau fungsi monitoring terhadap entitas,

aktivitas atau program yang diperiksa.

i. Adanya kecenderungan untuk memihak, karena keyakinan politik atau sosial,

sebagai akibat hubungan antar pegawai, kesetiaan kelompok, organisasi atau

tingkat pemerintahan tertentu.

j. Pelaksanaan pemeriksaan oleh seorang pemeriksa, yang sebelumnya pernah

sebagai pejabat yang menyetujui faktur, daftar gaji, klaim, dan pembayaran yang

diusulkan oleh suatu entitas atau program yang diperiksa.

k. Pelaksanaan pemeriksaan oleh seorang pemeriksa, yang sebelumnya pernah

menyelenggarakan catatan akuntansi resmi atas entitas/unit kerja atau program

yang diperiksa.

l. Mencari pekerjaan pada entitas yang diperiksa selama pelaksanaan pemeriksaan.

Dalam hal gangguan pribadi tersebut hanya melibatkan seorang pemeriksa dalam

suatu pemeriksaan, organisasi pemeriksa dapat menghilangkan gangguan tersebut

dengan meminta pemeriksa menghilangkan gangguan tersebut. Misalnya, pemeriksa

dapat diminta melepas keterkaitan dengan entitas yang diperiksa yang dapat

mengakibatkan gangguan pribadi, atau organisasi pemeriksa dapat tidak

mengikutsertakan pemeriksa tersebut dari penugasan pemeriksaan yang terkait

dengan entitas tersebut.

Page 28: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Apabila organisasi pemeriksa dan pemeriksanya menghadapi berbagai keadaan

yang dapat menimbulkan gangguan pribadi, organisasi pemeriksa harus mempunyai

sistem pengendalian mutu intern yang dapat mengidentifikasi gangguan pribadi dan

memastikan kepatuhannya terhadap ketentuan independensi yang diatur dalam

standar pemeriksaan. Untuk itu organisasi pemeriksa antara lain harus :

a. Menetapkan kebijakan dan prosedur untuk dapat mengidentifikasi gangguan

pribadi terhadap independensi, termasuk mempertimbangkan pengaruh kegiatan

non pemeriksaan terhadap hal pokok pemeriksaan dan menetapkan pengamanan

untuk dapat mengurangi risiko tersebut terhadap hasil pemeriksaan.

b. Mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur organisasi pemeriksa kepada semua

pemeriksanya dan menjamin agar ketentuan tersebut dipahami melalui pelatihan

atau cara lainnya.

c. Menetapkan kebijakan dan prosedur intern untuk memonitor kepatuhan terhadap

kebijakan dan prosedur organisasi pemeriksa.

d. Menetapkan suatu mekanisme disiplin untuk meningkatkan kepatuhan terhadap

kebijakan dan prosedur organisasi pemeriksa.

e. Menekankan pentingnya independensi.

2.1.2. Gangguan Ekstern

Gangguan ekstern bagi organisasi pemeriksa dapat membatasi pelaksanaan

pemeriksaan atau mempengaruhi kemampuan pemeriksa dalam menyatakan pendapat

atau simpulan hasil pemeriksaannya secara independen dan obyektif. Menurut

Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan

Page 29: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Negara, Lampiran II pada Standar Pemeriksaan Pernyataan Nomor 01 Standar Umum

menyebutkan, independensi dan obyektifitas pelaksanaan suatu pemeriksaan dapat

dipengaruhi gangguan ekstern, apabila terdapat :

a. Campur tangan atau pengaruh pihak ekstern yang membatasi atau mengubah

lingkup pemeriksaan secara tidak semestinya.

b. Campur tangan pihak ekstern terhadap pemilihan dan penerapan prosedur

pemeriksaan atau pemilihan sampel pemeriksaan.

c. Pembatasan waktu yang tidak wajar untuk penyelesaian suatu pemeriksaan.

d. Campur tangan pihak ekstern mengenai penugasan, penunjukan, dan promosi

pemeriksa.

e. Pembatasan terhadap sumber daya yang disediakan bagi organisasi pemeriksa,

yang dapat berdampak negatif terhadap kemampuan organisasi pemeriksa

tersebut dalam melaksanakan pemeriksaan.

f. Wewenang untuk menolak atau mempengaruhi pertimbangan pemeriksa terhadap

isi suatu laporan hasil pemeriksaan.

g. Ancaman penggantian petugas pemeriksa atas ketidaksetujuan dengan isi laporan

hasil pemeriksaan, simpulan pemeriksa, atau penerapan suatu prinsip akuntansi.

h. Pengaruh yang membahayakan kelangsungan pemeriksa sebagai pegawai, selain

sebab-sebab yang berkaitan dengan kecakapan pemeriksa atau kebutuhan

pemeriksaan.

Page 30: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Pemeriksa harus bebas dari tekanan politik agar dapat melaksanakan pemeriksaan

dan melaporkan temuan pemeriksaan, pendapat dan simpulan secara obyektif, tanpa

rasa takut akibat tekanan politik tersebut. Menurut Finn et.al. (1988) independensi ini

dapat juga dilihat sebagai atitude mental atau pernyataan pikiran (state of mind), yaitu

tidak memperbolehkan akuntan publik menjadi bagian dari pengaruh atau tekanan

dari konflik kepentingan atau menjadi subordinasi orang lain.

2.1.3. Gangguan Organisasi

Independensi organisasi pemeriksa menurut Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun

2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Lampiran II pada Standar

Pemeriksaan Pernyataan Nomor 01 Standar Umum, dapat dipengaruhi oleh gangguan

organisasi yaitu kedudukan, fungsi, dan struktur organisasinya.

Menurut Amirsyah (2007) agar tercipta independensi secara organisasi, maka

organisasi/lembaga audit wajib :

a. Melaksanakan akuntabiltas serta melaporkan hasil audit mereka kepada pejabat

tertinggi dalam lembaga atau entitas pemerintah yang bersangkutan.

b. Ditempatkan diluar fungsi manajemen garis dan staf entitas yang diaudit tersebut.

c. Menyampaikan hasil audit secara teratur kepada instansi atau lembaga

pemerintah yang berwenang dan BPK.

d. Dijauhkan dari tekanan politik, agar mereka dapat melaksanakan audit secara

obyektif dan dapat melaporkan temuan audit, pendapat dan kesimpulan mereka

secara obyektif, tanpa rasa takut akibat tekanan politik tersebut.

Page 31: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

e. Diadakan pembinaan dalam suatu sistem kepegawaian yang mengatur

kompensasi, pelatihan, promosi jabatan dan pengembangannya yang didasarkan

pada prestasi kerja yang dihasilkan.

Apabila kondisi sebagaimana disebutkan diatas dapat dipenuhi, dan tidak ada

gangguan organisasi terhadap independensi, staf audit secara organisasi harus

dipandang independen untuk melakukan audit intern, dan bebas untuk melaporkan

secara obyektif kepada pimpinan tertinggi entitas pemerintah yang diaudit.

2.1.4. Independensi Pemeriksa

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 tentang Standar Pemeriksaan

Keuangan Negara, dalam Lampiran II menyebutkan : “Dalam semua hal yang

berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan pemeriksa, harus

bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan

organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya”. Dengan pernyataan standar

umum kedua ini, organisasi pemeriksa dan para pemeriksanya bertanggung jawab

untuk dapat mempertahankan independensinya sedemikian rupa, sehingga pendapat,

simpulan, pertimbangan atau rekomendasi dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan

tidak memihak dan dipandang tidak memihak oleh pihak manapun. Sebagaimana

disebutkan dalam buku Standar Profesional Akuntan Publik (2001) seksi 220 PSA

No. 04 Alinea 02 “Untuk diakui pihak lain sebagai orang yang independen, ia harus

bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya, apakah itu manajemen perusahaan

atau pemilik perusahaan”.

Page 32: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Terdapat tiga aspek independensi seorang auditor menurut Abdul Halim (2001 :

21), yaitu sebagai berikut. (1) Independence in fact (independensi senyatanya) yakni

auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi. (2) Independence in appearance

(independensi dalam penampilan) yang merupakan pandangan pihak lain terhadap

diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit. Auditor harus menjaga

kedudukannya sedemikian rupa sehingga pihak lain akan mempercayai sikap

independensi dan objektivitasnya. (3) Independence in competence (independensi dari

sudut keahlian) yang berhubungan erat dengan kompetensi atau kemampuan auditor

dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.

Seperti yang diungkapkan Supriyono (1988:34) salah satu faktor yang

mempengaruhi independensi akuntan publik adalah jasa-jasa lain selain audit yang

dilakukan oleh auditor bagi klien. Oleh sebab itu Pemeriksa harus menghindar dari

situasi yang menyebabkan pihak ketiga yang mengetahui fakta dan keadaan yang

relevan menyimpulkan bahwa pemeriksa tidak dapat mempertahankan

independensinya sehingga tidak mampu memberikan penilaian yang obyektif dan

tidak memihak terhadap semua hal yang terkait dalam pelaksanaan dan pelaporan

hasil pemeriksaan, sehingga menurut William dan Walter (2002) publik dapat

mempercayai fungsi audit karena auditor bersikap tidak memihak mengakui adanya

kewajiban untuk bersikap adil.

Amirsyah (2007) menyebutkan bahwa :

......kewajiban secara umum dari organisasi / lembaga audit dan auditornya dalam hal-hal yang berhubungan dengan independensi adalah bertanggung jawab untuk dapat mempertahankan independensinya, bersikap independen dan mempunyai keyakinan

Page 33: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

bahwa dirinya dapat bersikap demikian, mempertimbangkan faktor lain yang dapat menyebabkan pihak lain menyangsikan sikap independesinya tersebut, dan apabila satu atau lebih dari gangguan terhadap independensi tersebut lebih mempengaruhi kemampuan auditor dalam melakanakan tugas auditnya, dan dalam melaporkan temuannya secara tidak memihak, maka auditor yang dimaksud harus menolak tugas audit yang diberikan kepadanya.

Independensi pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sangat berbeda dengan

independensi yang dimiliki oleh BPK, BPKP dan Akuntan Publik dikarenakan secara

organisasi, BPK, BPKP dan Akuntan Publik berada diluar Pemerintah Kabupaten

Deli Serdang. Sebagaimana menurut Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang

Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah Kabupaten Deli Serdang pada Pasal 129 menyebutkan, bahwa “Inspektorat

merupakan unsur pengawas penyelenggara Pemerintah Daerah yang dipimpin

langsung oleh Inspektur yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Bupati dan secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris

Daerah Kabupaten”.

2.2. Review Penelitian Terdahulu

Supriyono (1988) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi independensi auditor. Hasil penelitiannya menunjukkan :

1. Tujuh puluh lima persen responden menyatakan bahwa ikatan keuangan dengan

perusahaan klien dan hubungan bisnis dengan klien mempengaruhi rusaknya

independensi.

2. Persaingan yang tajam dalam pemberian jasa audit antar kantor akuntan

mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik disetujui oleh 42 %.

Page 34: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

3. Tiga puluh empat persen responden menyatakan bahwa lama penugasan audit

pada klien tertentu mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik.

4. Ukuran kantor akuntan yang lebih mudah rusak independensinya disetujui 27 %.

5. Delapan persen responden menyatakan bahwa pemberian jasa selain jasa audit

mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik.

Lubis (2004) di Medan melakukan penelitian tentang persepsi auditor dan user

tentang indepnedensi akuntan sebagai perilaku profesional dan pengaruhnya terhadap

opini audit, dengan hasil penelitian sebagai berikut :

1. Tidak terdapat perbedaan persepsi secara signifikan antara akuntan publik dan

akuntan BPK mengenai independensi akuntan.

2. Terdapat perbedaan persepsi secara signifikan antara akuntan publik dengan

pemakai jasa akuntan publik (user) mengenai independensi akuntan.

3. Independensi akuntan sebagai perilaku profesional berpengaruh terhadap opini

audit yang diberikan oleh akuntan tersebut.

Purmalasari (2008) di Riau melakukan penelitian tentang Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Integritas Auditor Independent Di Pekanbaru – Riau, dengan hasil

penelitian yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan pendapat antara auditor

dengan mahasiswa tentang faktor lamanya bekerja, imbalan yang diterima, religuitas,

Emotional Quotient (EQ), dan integritas, sebagai faktor yang mempengaruhi

integritas auditor independent di Pekanbaru.

Page 35: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Tabel 2.1. Tinjauan Atas Penelitian Terdahulu

No

Nama Peneliti /Tahun

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1. Supriyono (1988)

Pemeriksaan Akuntan : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik : Suatu Hasil Penelitian Empiris di Indonesia

Variabel Independen : - ikatan kepentingan

keuangan dan hubungan usaha dengan klien

- persaingan antar kantor akuntan

- pemberian jasa lain selain jasa audit

- lama penugasan audit

- besar kantor akuntan - besarnya fee audit.

Variabel Dependen: independensi auditor

menunjukkan 75 % responden menyatakan bahwa ikatan keuangan dengan perusahaan klien dan hubungan bisnis dengan klien mempengaruhi rusaknya independensi. Persaingan yang tajam dalam pemberian jasa audit antar kantor akuntan mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik disetujui oleh 42 % responden, sedangkan 34 % responden menyatakan bahwa lama penugasan audit pada klien tertentu mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik. Ukuran kantor akuntan yang lebih mudah rusak independensinya disetujui oleh 27 % sedangkan 8 % responden menyatakan bahwa pemberian jasa selain jasa audit mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik.

2. Tapi Anda Sari Lubis (2004)

Persepsi Auditor Dan User Tentang Independensi Akuntan Sebagai Perilaku Profesional Dan Pengaruhnya Terhadap Opini Audit.

Variabel Independen : Independensi Akuntan.

Variabel Dependen: Opini Audit. Variabel Moderating: Persepsi Akuntan Publik, BPK dan User.

Tidak terdapat perbedaan persepsi secara signifikan antara akuntan publik dan akuntan BPK mengenai independensi akuntan. Terdapat perbedaan persepsi secara signifikan antara akuntan publik dengan pemakai jasa akuntan publik (user) mengenai independensi akuntan. Independensi akuntan sebagai perilaku profesional berpengaruh terhadap opini audit yang diberikan oleh akuntan tersebut.

3. Diana Purmalasari (2008)

Survei Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Integritas Auditor Independent Di Pekanbaru – Riau.

Variabel Independen : - Faktor Lama bekerja - Faktor Imbalan yang diterima - Faktor Religuitas - Faktor Emotional Quotient (EQ) Variabel Dependen: Integritas Auditor Independent.

terdapat perbedaan pendapat antara auditor dengan mahasiswa tentang faktor lamanya bekerja, imbalan yang diterima, religuitas, Emotional Quotient (EQ), dan integritas. Sebagai faktor yang mempengaruhi integritas auditor independent di Pekanbaru.

Page 36: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Gangguan Pribadi (X1)

Gangguan Ekstern (X2) Independensi Pemeriksa (Y)

Gangguan Organisasi (X3)

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

Dalam kerangka konsep perlu dijelaskan secara teoritis antara variabel

independen dan variabel dependen. Menurut Lubis dan Syahputra (2008) kerangka

konsep penelitian adalah gambaran ringkas, lugas dan bernas mengenai keterkaitan

satu konsep dengan konsep lainnya yang akan diteliti atau menggambarkan pengaruh

atau hubungan antara satu kejadian/fenomena dengan kejadian/fenomena lainnya.

Page 37: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Dengan demikian maka kerangka konsep penulis dalam penelitian ini adalah

Independensi Pemeriksa (sebagai variabel dependen) dipengaruhi oleh gangguan

pribadi, ekstern, dan organisasi (sebagai variabel independen). Sebagaimana

disebutkan pada Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007

tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Lampiran II

Pernyataan Nomor 01 Standar Umum menyatakan “ada tiga faktor gangguan yang

dapat mempengaruhi independensi pemeriksa yaitu gangguan yang bersifat pribadi,

gangguan yang bersifat ekstern dan gangguan yang bersifat organisasi”.

Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti akan melakukan penelitian tentang

pengaruh gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi terhadap independensi Pemeriksa

(Study empiris pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang). Dimana yang akan diteliti

adalah pengaruh dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi terhadap independensi

Pemeriksa Inspektorat Kabupaten Deli Serdang.

3.2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka konsep yang telah dikemukakan, maka

hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh gangguan pribadi, ekstern, dan

organisasi terhadap independensi pemeriksa secara simultan dan parsial.

Page 38: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian kausal (causal), Umar (2008)

menyebutkan “desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel

mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna pada penelitian yang bersifat

eksperimen dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh

peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependennya secara langsung”.

Peneliti menggunakan desain penelitian ini untuk memberikan bukti empiris dan

menganalisis gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi sebagai variabel independen

terhadap independensi pemeriksa sebagai variabel dependen pada Inspektorat

Kabupaten Deli Serdang.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang

beralamat di Jalan Mawar No. 6 Lubuk Pakam. Sedangkan jangka waktu penelitian

dari bulan November 2008 sampai dengan bulan Januari 2009.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf Inspektorat Kabupaten Deli

Serdang yang berjumlah 41 (empat puluh satu) Orang, yang terdiri dari :

Page 39: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

1. Inspektur 1 Orang

2. Sekretaris 1 Orang

3. Inspektur Pembantu Wilayah 4 Orang

4. Kepala Seksi 12 Orang

5. Kepala Sub Bagian 3 Orang

6. Staf Pemeriksa 20 Orang

Jenis penelitian ini adalah sensus, menurut Erlina dan Mulyani (2007)

menyebutkan “jika Peneliti menggunakan seluruh elemen populasi menjadi data

penelitian maka disebut sensus. Sensus digunakan jika elemen popolasi relatif sedikit

dan bersifat heterogen”. Sehingga seluruh populasi, yaitu staf Inspektorat Kabupaten

Deli Serdang yang berjumlah 41 (empat puluh satu) Orang, dijadikan sampel. Metode

yang digunakan adalah metode survey, seperti yang disebutkan Ikhsan dan Ghozali

(2006) bahwa “metode survey merupakan pengumpulan data primer yang diperoleh

secara langsung dari sumber asli”.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner,

seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (1999) bahwa “kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Dalam penelitian ini yang

akan diberikan kuesioner adalah seluruh staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang

yang berjumlah 41 (empat puluh satu) orang. Tahapan dalam penyebaran dan

Page 40: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

pengumpulan kuesioner dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap pertama adalah

melakukan penyebaran kuesioner kepada seluruh staf Inspektorat Kabupaten Deli

Serdang, kemudian menunggu pengisian kuesioner tersebut. Tahap yang kedua

adalah pengambilan kuesioner yang telah diisi oleh staf Inspektorat Kabupaten Deli

Serdang untuk dilakukan pengolahan data.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, menurut Indriantoro dan

Supomo (1999) “data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh

secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara)”. Sumber data

dalam penelitian ini berasal dari responden yaitu seluruh staf Inspektorat Kabupaten

Deli Serdang.

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dirancang sendiri oleh

Peneliti. Sebagaimana pendapat Sugiyono (1999) bahwa “peneliti-peneliti dalam

bidang sosial instrumen penelitian yang digunakan sering disusun sendiri termasuk

menguji validitas dan realibilitasnya”.

Sebelum kuesioner disebar ke responden terlebih dahulu dilakukan pratest (uji

coba sebelum penelitian yang sebenarnya dilakukan). Menurut Kuncoro (2003)

“....setelah instrumen disusun dalam bentuk draft maka pratest sebaiknya dilakukan

pada sejumlah responden yang sama dengan responden penelitian yang sebenarnya”.

Sedangkan bahan untuk pembuatan kuesioner dalam penelitian ini diambil dari

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret

2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).

Page 41: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungan

antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya. Menurut Jogiyanto (2004)

defenisi operasional adalah “....hasil dari pengoperasionalan konsep

(operationnalizing the concept) kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang

menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan dalam konsep”.

Sarwono (2006) mengatakan “....definisi operasional memungkinkan sebuah

konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan

penelitian dalam melakukan pengukuran”. Beberapa konsep dapat langsung dipecah

dan ditemukan elemen-elemen perilaku yang dapat diukur, tetapi banyak konsep yang

tidak dapat langsung ditemukan elemen-elemen perilakunya, tetapi lewat beberapa

dimensi dulu.

Untuk pengukuran variabel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala

interval. Menurut Erlina dan Mulyani (2007) menyebutkan “skala interval adalah

skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang

diukur tetapi tidak menggunakan angka nol sebagai titik awal perhitungan dan bukan

angka absolut”. Apablia skalanya interval maka rata-rata hitung dipakai sebagai

ukuran nilai sentral dan prosedur-prosedur statistik yang dapat dipakai adalah korelasi

product moment, uji t, dan uji F dan lain-lain uji parametrik (Cooper dan Emory

:1995).

Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu gangguan pribadi (X1),

gangguan ekstern (X2) dan gangguan organisasi (X3), dan satu variabel dependen

Page 42: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

yaitu independensi pemeriksa (Y). Selanjutnya dalam penelitian ini gangguan pribadi

(X1) adalah gangguan yang disebabkan oleh suatu hubungan dan pandangan pribadi

mungkin mengakibatkan pemeriksa membatasi lingkup pertanyaan dan

pengungkapan atau melemahkan temuan dalam segala bentuknya. Untuk pengukuran

variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala pengukuran interval.

Gangguan ekstern (X2) dalam penelitian ini adalah gangguan ekstern bagi

organisasi pemeriksa yang dapat membatasi pelaksanaan pemeriksaan atau

mempengaruhi kemampuan pemeriksa dalam menyatakan pendapat atau simpulan

hasil pemeriksaannya secara independen dan obyektif. Pengukuran variabel dalam

penelitian ini dengan menggunakan skala pengukuran interval.

Gangguan organisasi (X3) dalam penelitian ini adalah gangguan terhadap

independensi para auditor pemerintah dapat dipengaruhi oleh kedudukannya dalam

struktur organisasi pemerintahan, tempat auditor tersebut ditugaskan, dan juga

dipengaruhi oleh audit yang dilaksanakannya, yaitu apakah mereka melakukan audit

intern atau audit terhadap entitas lain. Pengukuran variabel dalam penelitian ini

dengan menggunakan skala pengukuran interval.

Sedangkan Independensi Pemeriksa (Y) dalam penelitian ini adalah organisasi

pemeriksa dan pemeriksa harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari

gangguan pribadi, ekstern dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya.

Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala pengukuran

interval.

Page 43: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Tabel 4.1. Definisi Operasional Variabel

Variabel

Definisi Operasional Parameter Skala

Dependen Independensi Pemeriksa

(Y)

Organisasi pemeriksa dan pemeriksa harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya.

- tidak adanya hubungan kerjasama dan hubungan keluarga antara pemeriksa dengan yang diperiksa.

- tidak ada pembatasan waktu yang tidak wajar dalam pemeriksaan.

- pemeriksa dapat melaksanakan pemeriksaan lebih baik, jika mengetahui sistem informasi keuangan dan administrasi entitas.

- organisasi pemeriksa bebas dari hambatan independensi.

- tidak ada campur tangan pihak ekstern dalam pemeriksaan.

Interval

Independen 1. Gangguan Pribadi.

(X1)

Gangguan yang disebabkan oleh suatu hubungan dan pandangan pribadi mungkin mengakibatkan pemeriksa membatasi lingkup pertanyaan dan pengungkapan atau melemahkan temuan dalam segala bentuknya.

- adanya hubungan keluarga atau pertalian darah.

- memiliki kepentingan keuangan. - pernah bekerja dalam kurun 2 tahun

terakhir. - Mempunyai hubungan kerjasama dengan

entitas atau program yang diperiksa - terlibat dalam kegiatan obyek pemeriksaan. - Adanya prasangka terhadap perorangan,

kelompok, organisasi atau tujuan suatu program, yang dapat membuat pelaksanaan pemeriksaan menjadi berat sebelah.

- Pada masa sebelumnya mempunyai

tanggung jawab dalam pengambilan keputusan atau pengelolaan suatu entitas.

- adanya tanggung jawab untuk mengatur entitas.

- adanya kecendrungan memihak karena

keyakinan politik atau sosial. - pernah bekerja terhadap obyek

pemeriksaan. - mencari pekerjaan pada entitas yang

diperiksa selama pemeriksaan.

Interval

Page 44: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Lanjtan Tabel 4.1. 2. Gangguan Ekstern.

(X2)

Gangguan ekstern bagi organisasi pemeriksa yang dapat membatasi pelaksanaan pemeriksaan atau mempengaruhi kemampuan pemeriksa dalam menyatakan pendapat atau simpulan hasil pemeriksaannya secara independen dan obyektif.

- Adanya campur tangan atau pengaruh pihak ekstern yang membatasi atau mengubah lingkup pemeriksaan secara tidak semestinya.

- Terdapat campur tangan pihak ekstern terhadap pemilihan dan penerapan prosedur pemeriksaan atau pemilihan sampel pemeriksaan.

- Pembatasan waktu yang tidak wajar untuk penyelesaian suatu pemeriksaan.

- Adanya campur tangan pihak ekstern mengenai penugasan, penunjukan, dan promosi pemeriksa.

- Terdapat pembatasan terhadap sumber daya yang disediakan bagi organisasi pemeriksa

- Terdapat wewenang Pihak Ekstern untuk menolak atau mempengaruhi pertimbangan pemeriksa terhadap isi suatu laporan hasil pemeriksaan.

- Adanya ancaman penggantian petugas pemeriksa atas ketidaksetujuan dengan isi laporan hasil pemeriksaan.

- Terdapatnya pengaruh yang membahayakan kelangsungan pemeriksa sebagai pegawai.

Interval

3. Gangguan Organisasi

(X3)

Gangguan yang dapat dipengaruhi oleh kedudukannya dalam struktur organisasi pemerintahan, tempat auditor tersebut ditugaskan, dan juga dipengaruhi oleh audit yang dilaksanakannya.

- dipengaruhi kedudukan pemeriksa dalam struktur organisasi pemerintahan.

- dipengaruhi oleh pemeriksaan yang dilaksanakannya.

Interval

4.6. Model dan Teknik Analisis Data

4.6.1. Model Analisa Data

Model analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi

linier berganda (Multiple Linear Regression Analysis). Sugiyanto (2004)

menyebutkan “analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis

Page 45: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen”.

Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

1 1 2 2 3 3 Y X X X eα β β β= + + + +

Keterangan : Y : Independensi Pemeriksa.

X1 : Gangguan Pribadi.

X2 : Gangguan Ekstern.

X3 : Gangguan Organisasi.

α : Konstanta.

β : Koefisien Regresi.

e : Error.

4.6.2. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan model

regresi. Dalam suatu penelitian, kemungkinan munculnya masalah dalam analisis

regresi cukup sering dalam mencocokan model prediksi ke dalam sebuah model yang

dimasukan kedalam serangkaian data. Penelitian diuji dengan beberapa uji statistik

yang terdiri dari uji kualitas data, uji asumsi klasik, statistik deskriptif, dan uji

statistik untuk pengujian hipotesis.

4.6.2.1. Uji Kualitas Data

Menurut Indriantoro dan Supomo (1999) ada dua konsep mengukur kualitas data

yaitu realibilitas dan validitas. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan

instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian

Page 46: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang

dikumpulkan dari penggunaan instrumen.

Dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas data digunakan antara lain :

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah instrumen penelitian yang

telah disusun benar-benar akurat, sehingga mampu mengukur apa yang

seharusnya diukur (variabel kunci yang sedang diteliti). Umar (2008) menyatakan

“uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan

kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan”. Validitas

dalam hal ini merupakan akurasi temuan penelitian yang mencerminkan

kebenaran sekalipun responden yang dijadikan objek pengujian berbeda (Ikhsan

dan Ghozali, 2006). Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan program

SPSS, dan untuk uji validitas dengan menggunakan korelasi Bivariate Pearson

(Produk Momen Pearson) dan Corrected Item-Total Correlation. Priyatno (2008)

mengemukakan “....kriteria pengujiannya dengan taraf signifikansi 5 % atau 0,05

yaitu Jika r hitung ≥ r tabel maka instrumen pertanyaan-pertanyaan kuesioner

berkorelasi terhadap skor total (dinyatakan valid), dan jika r hitung < r tabel maka

instrumen pertanyaan-pertanyaan kuesioner tidak berkorelasi signifikan terhadap

skor total (dinyatakan tidak valid)”.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabiltas dilakukan setelah pengujian validitas instrumen penelitian.

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat

Page 47: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran

tersebut diulang. Umar (2008) mengatakan “pengujian reliabilitas berguna untuk

mengetahui apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih

dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama”. Dalam melakukan uji

reliabilitas digunakan metode Alpha (Cronbach’s) dengan bantuan program

SPSS, menurut Priyatno (2008) menyebutkan “metode alpha sangat cocok

digunakan pada skor berbentuk skala”. Santosa (2005) mengatakan “....suatu

kuesioner dikatakan reliabel jika cronbach alpha lebih besar dari 0,6”.

4.6.2.2. Uji Asumsi Klasik

Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi klasik

sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan bermanfaat.

Menurut Lubis et.al (2007) “....dalam membuat uji asumsi klasik kita harus

menggunakan data yang akan digunakan dalam uji regresi”. Uji Asumsi klasik

meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokesdastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data (Santosa :

2005). Tujuan digunakan uji normalitas untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Seperti yang diungkapkan Umar (2008) “uji

normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau

keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Jika data ternyata

tidak berdistribusi normal, analisis non parametrik termasuk model-model regresi

dapat digunakan”. Untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau

Page 48: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak dapat dilihat dengan

menggunakan kurva histogram dan kurva normal p_plot. Normalitas data bila

dilihat dengan cara kurva histogram dapat ditentukan berdasarkan bentuk gambar

kurva, yaitu, data dikatakan normal bila bentuk kurva memiliki kemiringan yang

cenderung seimbang, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan, dan kurva berbentuk

menyerupai lonceng yang hampir sempurna. Sedangkan normalitas data bila

dilihat dengan kurva normal p_plot, data dikatakan normal bila gambar distribusi

dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran

titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.

2. Uji Multikolineritas

Erlina dan Mulyani (2007) menyebutkan “Multikolineritas adalah situasi adanya -

adanya korelasi variabel-variabel responden antara yang satu dengan yang

lainnya”. Selanjutnya Nugroho (2005) menyebutkan “uji multikolineritas

diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki

kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model”. Kemiripan

antarvariabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya

korelasi yang sangat kuat antara suatu model independen dengan variabel

independen yang lain. Pada penelitian ini untuk mendeteksi terhadap

multikolineritas dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) pada model

regresi. Menurut Nugroho (2005) “Deteksi multikolineritas pada suatu model

dapat dilihat bila nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan

nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari

Page 49: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

multikolineritas VIF = 1/Telerance, dan bila VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 =

0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance”.

3. Uji Heteroskedastisitas

Nugroho (2005) mengemukakan bahwa “heteroskedastisitas menguji terjadinya

perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan

yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan

Studentized Residual nilai tersebut”. Tujuan digunakan uji heteroskedastisitas

adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik

heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua

pengamatan pada model regresi. Pada penelitian ini dilakukan uji

heteroskedastisitas dengan melihat pola grafik regresi. Menurut Priyatno (2008)

“....prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya

gejala heteroskedastisitas”. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain tetap disebut homokedastisitas, sedangkan untuk varians yang

berbeda disebut heterokedastisitas. Menurut Nugroho (2005) mengemukakan :

“....analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier tidak terdapat heteroskedastisitas jika : titik-titik data menyebar diatas dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau di bawah saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, dan penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola”.

4.6.2.3. Statistik Deskriptif

Priyatno (2008) mengemukakan “statistik deskriptif menggambarkan tentang

ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus, dan lain-

Page 50: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

lain”. Statistik deskriptif umumnya digunakan peneliti untuk memberikan informasi

mengenai karakteristik variabel penelitian yang paling utama dan data demografi

responden. (Ikhsan dan Ghazali, 2006).

Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif dengan memberikan

gambaran data tentang jumlah data, minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi

dari jawaban yang telah didapat melalui kuesioner.

4.6.2.4. Uji Hipotesis

Priyatno (2008) menyebutkan “ uji hipotesis adalah pengujian yang bertujuan

untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi

(dapat digeneralisasikan)”. Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya

pengaruh dari varibel bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Jika

terdapat deviasi antara sampel yang ditentukan dengan jumlah populasi maka tidak

menutup kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan

antara menolak maupun menerima suatu hipotesis. Untuk menguji hipotesis

mengenai gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi secara simultan dan parsial

berpengaruh signifikan terhadap independensi pemeriksa, digunakan pengujian

hipotesis secara simultan dengan uji F dan secara parsial dengan uji t.

1. Uji F

Priyatno (2008) menyebutkan “Uji simultan dengan uji F bertujuan untuk

mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen”. Dengan tingkat signifikansi dalam

Page 51: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

penelitian ini menggunakan alpha 5% atau 0,05 maka hasil uji F dapat dihitung

dengan bantuan program SPSS pada tabel ANOVA. Hasil uji F menunjukan

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen, jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of significant yang

ditentukan (sebesar 5 %), atau F hitung (pada kolom F) lebih besar dari F tabel. F

tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n-k, dimana k adalah jumlah

variabel dependen dan variabel independen, dan n adalah jumlah responden atau

jumlah kasus yang diteliti.

2. Uji t

Priyatno (2008) menyebutkan “uji t digunakan untuk mengetahui apakah model

regresi variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen”. Dengan tingkat signifikansi dalam penelitian ini

menggunakan alpha 5% atau 0,05 maka hasil uji t dapat dihitung dengan bantuan

program SPSS dapat dilihat pada tabel t hitung (tabel Coefficients). Nilai dari uji t

hitung dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig.) pada masing-masing variabel

independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan atau

t hitung (pada kolom t) lebih besar dari t tabel (dihitung dari two-tailed α = 5 %

df-k, k merupakan jumlah variabel independen), maka nilai variabel independen

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (dalam arti Ha

diterima dan Ho ditolak, dengan kata lain, terdapat pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen).

Page 52: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

4.6.3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Nugroho (2005) “koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen”.

Dengan bantuan olahan program SPSS koefisien determinasi (R2) terletak pada tabel

model Summary dan tertulis R Square. Namun menurut Nugroho (2005)

menyebutkan “....untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square

yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square karena disesuaikan dengan

jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R Square

dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai

dengan 1”.

Page 53: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Data

5.1.1. Deskripsi Lokasi

Lokasi penelitian ini adalah Kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang

beralamat di Jalan Mawar No. 6 Lubuk Pakam. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 41 (empat

puluh satu) orang. Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan kuesioner pada 41

orang staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang. Namun, dari 41 eksemplar yang

dibagikan yang kembali berjumlah 38 eksemplar. Adapun 3 eksemplar lagi yang

tidak kembali karena alasan melaksanakan Ibadah Haji, DiklatPim III dan

Sakit/Opname di Rumah Sakit. Seluruh kuesioner yang kembali, dijadikan sampel

dalam penelitian ini.

Tabel 5.1. Pengumpulan Data

Keterangan Jumlah Kuesioner yang dikirim berjumlah 41 eksemplar Kuesioner yang tidak kembali Kuesioner yang kembali Kuesioner yang dapat digunakan dalam penelitian

41 3 38 38

5.1.2. Karakteristik Responden

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

Page 54: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Deli Serdang, Inspektorat Kabupaten Deli Serdang berkedudukan sebagai unsur

pengawas penyelenggara pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Inspektur

yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara

teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah Kabupaten. Dan

tugas pokok Inspektorat Kabupaten Deli Serdang adalah melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah, pelaksanaan pembinaan atas

penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.

Sedangkan fungsi Inspektorat Kabupaten Deli Serdang dalam melaksanakan tugas

pokoknya adalah : Perencanaan program pengawasan; Perumusan kebijakan dan

fasilitasi pengawasan; Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas

pengawasan; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsi dibidang Pengawasan; dan Pengelolaan administrasi umum yang meliputi

kesekretariatan, program, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan organisasi

bidang Inspektorat.

Sesuai dengan hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin (Tabel 5.2.)

menunjukkan bahwa staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang paling banyak

adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 31 orang (79,5%) dan berjenis kelamin

perempuan sebanyak 7 orang (18,4%).

Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persen Pria 31 81,6 Wanita 7 18,4 Total 38 100,0

Page 55: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Hasil penelitian berdasarkan masa kerja (Tabel 5.3.) menunjukkan bahwa staf

Inspektorat Kabupaten Deli Serdang mempunyai masa kerja paling banyak 11-20

tahun sebanyak 55,3%, lalu 21-30 tahun sebanyak 31,5% dan yang paling sedikit 1-

10 tahun sebanyak 13,2%.

Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja

Frekuensi

Persen

1-10 tahun 5 13,2 11-20 tahun 21 55,3 21-30 tahun 12 31,5 Total 38 100,0

5.2. Analisis Data

5.2.1. Uji Kualitas Data

Sebelum daftar pertanyaan diberikan pada responden, daftar pertanyaan perlu

diuji coba terlebih dahulu. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan

pada 38 staf inspektorat yang akan dijadikan respoden dalam penelitian ini.

5.2.1.1. Validitas

Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai

validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka

korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (r hitung > r tabel) maka

instrumen tersebut dikatakan valid. Angka kritik pada penelitian ini adalah N-2=38-

2=36 dengan taraf signifikan 5% maka angka kritik untuk uji validitas pada penelitian

adalah 0,320. Berdasarkan pengujian validitas instrumen, nilai corrected item-total

Page 56: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

correlation bernilai positif dan di atas nilai r tabel 0,320 yang artinya semua butir

pertanyaan dapat dikatakan valid. Hasil uji validitas variabel independensi pemeriksa

(Y), gangguan pribadi (X1), gangguan ekstern (X2) dan gangguan organisasi (X3)

adalah sebagai berikut :

Tabel 5.4. Uji Validitas Variabel Penelitian

Instrumen Variabel

Butir Instrumen r hitung r tabel Ket

Independensi Pemeriksa

(Y)

a. Pemeriksa tidak memiliki hubungan kerjasama dan hubungan keluarga dengan entitas atau program yang diperiksa.

b. Dalam melakukan pemeriksaan, tidak ada pembatasan waktu yang tidak wajar untuk penyelesaian suatu pemeriksaan.

c. Jika pemeriksa mengetahui sistem informasi keuangan dan administrasi entitas, maka pemeriksa dapat melaksanakan pemeriksaan lebih baik.

d. Jika pemeriksa melaksanakan pemeriksaan lebih dari 3 tahun, maka tidak semua kesalahan entitas pemeriksa laporkan.

e. Organisasi pemeriksa harus bebas dari hambatan indepedensi.

f. Tidak ada campur tangan pihak ekstern mengenai penugasan, penunjukan, dan promosi pemeriksa

0,521

0,621

0,674

0,796

0,523

0,821

0,320

0,320

0,320

0,320

0,320

0,320

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Gangguan Pribadi

(X1)

a. Memiliki hubungan pertalian darah ke atas, ke bawah, atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan jajaran manajemen entitas atau program yang diperiksa atau sebagai pegawai dari entitas yang diperiksa, dalam posisi yang dapat memberikan pengaruh langsung dan signifikan terhadap entitas atau program yang diperiksa.

b. Memiliki kepentingan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung pada entitas atau program yang diperiksa.

c. Pernah bekerja atau memberikan jasa kepada entitas atau program yang diperiksa dalam kurun waktu dua tahun terakhir

d. Mempunyai hubungan kerjasama dengan entitas atau program yang diperiksa.

0,740

0,813

0,666

0,878

0,320

0,320

0,320

0,320

Valid

Valid

Valid

Valid

Page 57: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Lanjutan Tabel 5.4. e. Terlibat baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam kegiatan obyek pemeriksaan, seperti memberikan asistensi, jasa konsultasi, pengembangan sistem, menyusun dan/atau mereviu laporan keuangan entitas atau program yang diperiksa.

f. Adanya prasangka terhadap perorangan, kelompok, organisasi atau tujuan suatu program, yang dapat membuat pelaksanaan pemeriksaan menjadi berat sebelah.

g. Pada masa sebelumnya mempunyai tanggung

jawab dalam pengambilan keputusan atau pengelolaan suatu entitas, yang berdampak pada pelaksanaan kegiatan atau program entitas yang sedang berjalan atau sedang diperiksa.

h. Memiliki tanggung jawab untuk mengatur

suatu entitas atau kapasitas yang dapat mempengaruhi keputusan entitas atau program yang diperiksa, misalnya sebagai seorang direktur, pejabat atau posisi senior lainnya dari entitas, aktivitas atau program yang diperiksa atau sebagai anggota manajemen dalam setiap pengambilan keputusan, pengawasan atau fungsi monitoring terhadap entitas, aktivitas atau program yang diperiksa.

i. Adanya kecenderungan untuk memihak,

karena keyakinan politik atau sosial, sebagai akibat hubungan antar pegawai, kesetiaan kelompok, organisasi atau tingkat pemerintahan tertentu.

j. Adanya kecenderungan untuk memihak, karena keyakinan politik atau sosial, sebagai akibat hubungan antar pegawai, kesetiaan kelompok, organisasi atau tingkat pemerintahan tertentu.

k. Pelaksanaan pemeriksaan oleh seorang

pemeriksa, yang sebelumnya pernah menyelenggarakan catatan akuntansi resmi atas entitas/unit kerja atau program yang diperiksa.

l. Mencari pekerjaan pada entitas yang diperiksa selama pelaksanaan pemeriksaan.

0,592

0,805

0,909

0,837

0,878

0,592

0,805

0,909

0,320

0,320

0,320

0,320

0,320

0,320

0,320

0,320

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Page 58: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Lanjutan Tabel 5.4. Gangguan

Ekstern (X2)

a. Adanya campur tangan atau pengaruh pihak ekstern yang membatasi atau mengubah lingkup pemeriksaan secara tidak semestinya.

b. Terdapat campur tangan pihak ekstern terhadap pemilihan dan penerapan prosedur pemeriksaan atau pemilihan sampel pemeriksaan.

c. Pembatasan waktu yang tidak wajar untuk

penyelesaian suatu pemeriksaan. d. Adanya campur tangan pihak ekstern

mengenai penugasan, penunjukan, dan promosi pemeriksa.

e. Terdapatnya pembatasan terhadap sumber

daya yang disediakan bagi organisasi pemeriksa, yang dapat berdampak negatif terhadap kemampuan organisasi pemeriksa tersebut dalam melaksanakan pemeriksaan.

f. Terdapat wewenang Pihak Ekstern untuk menolak atau mempengaruhi pertimbangan pemeriksa terhadap isi suatu laporan hasil pemeriksaan.

g. Adanya ancaman penggantian petugas

pemeriksa atas ketidaksetujuan dengan isi laporan hasil pemeriksaan, simpulan pemeriksa, atau penerapan suatu prinsip akuntansi atau kriteria lainnya.

h. Terdapatnya pengaruh yang membahayakan kelangsungan pemeriksa sebagai pegawai, selain sebab-sebab yang berkaitan dengan kecakapan pemeriksa atau kebutuhan pemeriksaan.

0,834

0,803

0,750

0,408

0,710

0,824

0,731

0,685

0,320

0,320

0,320

0,320

0,320

0,320

0,320

0,320

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Gangguan Organisasi

(X3)

a. Kedudukan pemeriksa dalam struktur organisasi pemerintahan, tempat pemeriksa tersebut ditugaskan menjadikan Pemeriksa tidak independen dalam melakukan pemeriksaan.

b. Gangguan organisasi terhadap independensi

Pemeriksa dipengaruhi oleh pemeriksaan yang dilaksanakannya, yaitu apakah mereka melakukan audit intern atau audit terhadap entitas lain.

0,464

0,464

0,320

0,320

Valid

Valid

Sumber : Data Primer Olahan.

Page 59: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

5.2.1.2. Reliabilitas

Untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut telah reliabel, maka dilakukanlah

pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan komputer program SPSS. Uji

reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat pengukur yang digunakan dapat

diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel jika cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Santosa 2005).

Tabel 5. 5. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Alpha Cronbach’s Batas Reliabilitas Keterangan Independensi Pemeriksa (Y) Gangguan Pribadi (X1) Gangguan Ekstern (X2) Gangguan Organisasi (X3)

0,842

0,956

0,911

0,633

0,6

0,6

0,6

0,6

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Reliabel

Sumber : Data Primer Olahan.

Dari data tabel 5.5. di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas

menunjukkan alpha cronbach’s pada masing-masing kolom variabel tersebut lebih

besar dari 0,6 (batas reliabilitas) maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reliabel.

5.2.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan

pengujian asumsi klasik, pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya

asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterpretasikan data

agar lebih relevan dalam menganalisis. Pengujian asumsi klasik ini meliputi :

Page 60: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

5.2.2.1. Normalitas Data

Gambar grafik/kurva histogram dan kurva normal p_plot hasil olahan program

SPSS dapat dilihat pada gambar 5.1. :

Regression Standardized Residual3210-1-2-3

Frequ

ency

15

10

5

0

Histogram

Dependent Variable: Independensi Pemeriksa

Mean =-8.29E-16�Std. Dev. =0.959�

N =38

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted C

um Pr

ob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Independensi Pemeriksa

Gambar 5.1. Grafik Uji Normalitas

Page 61: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Hasil olahan program SPSS pada gambar 5.1. dapat dijelaskan sebagai berikut :

Grafik/kurva histogram pada gambar 5.1. bentuk kurva tersebut memiliki kemiringan

yang cenderung seimbang, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan, dan kurva tersebut

berbentuk menyerupai lonceng yang hampir sempurna, dan juga grafik/kurva normal

p_plot (gambar 5.1.) dengan hasil, yaitu gambar distribusi dengan titik-titik data yang

menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti

garis diagonal. Sehingga berdasarkan keterangan tersebut dan gambar 5.1., dapat

dikatakan data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

5.2.2.2. Uji Multikolinieritas

Multikolineritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel responden antara

yang satu dengan yang lainnya. Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada

tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen

lain dalam satu model. Persamaan regresi berganda yang baik adalah persamaan yang

bebas dari adanya multikolinieritas antara variabel independen.

Alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur ada tidaknya variabel yang

berkorelasi, maka digunakan alat uji atau deteksi Variance Inflation Factor (VIF).

Yakni, nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance

tidak kurang dari 0,1. Untuk melihat apakah terjadi pelanggaran asumsi

multikolinearitas pada data penelitian ini, dapat dilihat melalui ringkasan hasil uji

korelasi antara variabel independen pada tabel 5.6. uji multikolinearitas berikut ini :

Page 62: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Tabel 5.6. Uji Multikolinieritas

Collinearity Statistics Model

Tolerance VIF

1 (Constant)

Gangguan Pribadi

,744

1,344

Gangguan Ekstern

,468

2,137

Gangguan Organisasi

,528

1,893

Sumber : Data Primer Olahan.

Dari hasil uji multikolineritas dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) pada

tabel 5.6. diatas, dapat diketahui masing-masing variabel independen memiliki VIF

tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Maka dapat dinyatakan

model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik dan data yang

disajikan dapat digunakan dalam penelitian ini.

5.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika varian berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat gambar 5.2. berikut

ini :

Page 63: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Regression Studentized Residual3210-1-2

Regr

essio

n St

anda

rdize

d Pr

edict

ed

Valu

e

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Independensi Pemeriksa

Gambar 5.2. Grafik Uji Heteroskedastisitas

Hasil bantuan program SPSS pada gambar 5.2. diatas, menunjukan penyebaran titik-

titik data sebagai berikut :

a. Titik-titik data menyebar diatas dan di bawah atau di sekitar angka 0.

b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau di bawah saja.

c. Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar

kemudian menyempit dan melebar kembali.

d. Penyebaran titik-titik data adalah tidak berpola.

Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi

klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.

Page 64: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

5.3. Hasil Analisis Data

5.3.1. Variabel Gangguan Pribadi (X1)

Dari data yang diperoleh untuk Variabel Gangguan Pribadi (X1) dapat dilihat pada

tabel 5.7. berikut ini :

Tabel 5.7. Deskripsi Variabel Gangguan Pribadi (X1)

Deskripsi Mean Mode Std. Deviation Variance Min Max Gangguan Pribadi-1 3,79 4 ,622 ,387 3 5 Gangguan Pribadi-2 3,79 4 ,704 ,495 3 5 Gangguan Pribadi-3 3,84 3 ,823 ,677 3 5 Gangguan Pribadi-4 3,58 3 ,683 ,467 3 5 Gangguan Pribadi-5 3,79 4 ,664 ,441 3 5 Gangguan Pribadi-6 3,63 3 ,714 ,509 3 5 Gangguan Pribadi-7 3,74 4 ,685 ,469 3 5 Gangguan Pribadi-8 3,45 3 ,686 ,470 3 5 Gangguan Pribadi-9 3,58 3 ,683 ,467 3 5 Gangguan Pribadi-10 3,79 4 ,664 ,441 3 5 Gangguan Pribadi-11 3,63 3 ,714 ,509 3 5 Gangguan Pribadi-12 3,74 4 ,685 ,469 3 5

Sumber : Data Primer Olahan.

Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan :

1. Hubungan pertalian darah memberikan pengaruh langsung dan signifikan

terhadap entitas atau program yang diperiksa: jawaban responden maksimum 5

dan minimum 3, dengan rata-rata 3,79 dan standar deviasi 0,622.

2. Kepentingan keuangan memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada

entitas atau program yang diperiksa: jawaban responden maksimum 5 dan

minimum 3, dengan rata-rata 3,79 dan standar deviasi 0,704.

3. Pernah bekerja atau memberikan jasa kepada entitas atau program yang diperiksa

dalam kurun waktu dua tahun terakhir: jawaban responden maksimum 5 dan

minimum 3, dengan rata-rata 3,84 dan standar deviasi 0,823.

Page 65: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

4. Mempunyai hubungan kerjasama dengan entitas atau program yang diperiksa:

jawaban responden maksimum 5 dan minimum 3, dengan rata-rata 3,58 dan

standar deviasi 0,683

5. Terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan obyek

pemeriksaan, seperti memberikan asistensi, jasa konsultasi, pengembangan

sistem, menyusun dan/atau mereviu laporan keuangan entitas atau program yang

diperiksa: jawaban responden maksimum 5 dan minimum 3, dengan rata-rata 3,79

dan standar deviasi 0,664.

6. Adanya prasangka terhadap perorangan, kelompok, organisasi atau tujuan suatu

program, yang dapat membuat pelaksanaan pemeriksaan menjadi berat sebelah:

jawaban responden maksimum 5 dan minimum 3, dengan rata-rata 3,63 dan

standar deviasi 0,714.

7. Pada masa sebelumnya mempunyai tanggung jawab dalam pengambilan

keputusan atau pengelolaan suatu entitas, yang berdampak pada pelaksanaan

kegiatan atau program entitas yang sedang berjalan atau sedang diperiksa:

jawaban responden maksimum 5 dan minimum3, dengan rata-rata 3,74 dan

standar deviasi 0,685.

8. Memiliki tanggung jawab untuk mengatur suatu entitas atau kapasitas yang dapat

mempengaruhi keputusan entitas atau program yang diperiksa, misalnya sebagai

seorang direktur, pejabat atau posisi senior lainnya dari entitas, aktivitas atau

program yang diperiksa atau sebagai anggota manajemen dalam setiap

pengambilan keputusan, pengawasan atau fungsi monitoring terhadap entitas,

Page 66: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

aktivitas atau program yang diperiksa: jawaban responden maksimum 5 dan

minimum 3, dengan rata-rata 3,45 dan standar deviasi 0,686.

9. Adanya kecenderungan untuk memihak, karena keyakinan politik atau sosial,

sebagai akibat hubungan antar pegawai, kesetiaan kelompok, organisasi atau

tingkat pemerintahan tertentu: jawaban responden maksimum 5 dan minimum 3,

dengan rata-rata 3,58 dan standar deviasi 0,683.

10. Pelaksanaan pemeriksaan oleh seorang pemeriksa, yang sebelumnya pernah

sebagai pejabat yang menyetujui faktur, daftar gaji, klaim, dan pembayaran yang

diusulkan oleh suatu entitas atau program yang diperiksa: jawaban responden

maksimum 5 dan minimum 3, dengan rata-rata 3,79 dan standar deviasi 0,664.

11. Pelaksanaan pemeriksaan oleh seorang pemeriksa, yang sebelumnya pernah

menyelenggarakan catatan akuntansi resmi atas entitas/unit kerja atau program

yang diperiksa: jawaban responden maksimum 5 dan minimum 3, dengan rata-

rata 3,63 dan standar deviasi 0,714.

12. Mencari pekerjaan pada entitas yang diperiksa selama pelaksanaan pemeriksaan:

jawaban responden maksimum 5 dan minimum 3, dengan rata-rata 3,74 dan

standar deviasi 0,685.

5.3.2. Variabel Gangguan Ekstern (X2)

Dari data yang diperoleh untuk Variabel Gangguan Ekstern (X2) dapat dilihat

pada tabel 5.8. berikut ini :

Page 67: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Tabel 5.8. Deskripsi Variabel Gangguan Ekstern (X2)

Deskripsi Mean Mode Std. Deviation Variance Min Max Gangguan Ekstern-1 3,55 4 ,555 ,308 3 5 Gangguan Ekstern-2 3,79 4 ,664 ,441 3 5 Gangguan Ekstern-3 3,71 4 ,611 ,373 3 5 Gangguan Ekstern-4 3,74 4 ,685 ,469 3 5 Gangguan Ekstern-5 3,47 3 ,557 ,310 3 5 Gangguan Ekstern-6 3,74 3 ,724 ,523 3 5 Gangguan Ekstern-7 3,68 3 ,702 ,492 3 5 Gangguan Ekstern-8 3,68 4 ,620 ,384 3 5

Sumber : Data Primer Olahan.

Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan :

1. Adanya campur tangan atau pengaruh pihak ekstern yang membatasi atau

mengubah lingkup pemeriksaan secara tidak semestinya : jawaban responden

maksimum 5 minimum 3, dengan rata-rata 3,55 dan standar deviasi 0,555.

2. Terdapat campur tangan pihak ekstern terhadap pemilihan dan penerapan

prosedur pemeriksaan atau pemilihan sampel pemeriksaan : jawaban responden

maksimum 5 minimum 3, dengan rata-rata 3,79 dan standar deviasi 0,664.

3. Pembatasan waktu yang tidak wajar untuk penyelesaian suatu pemeriksaan :

jawaban responden maksimum 5 minimum 3, dengan rata-rata 3,71 dan standar

deviasi 0,611.

4. Adanya campur tangan pihak ekstern mengenai penugasan, penunjukan, dan

promosi pemeriksa : jawaban responden maksimum 5 minimum 3, dengan rata-

rata 3,74 dan standar deviasi 0,685.

5. Terdapat pembatasan terhadap sumber daya yang disediakan bagi organisasi

pemeriksa, yang dapat berdampak negatif terhadap kemampuan organisasi

pemeriksa tersebut dalam melaksanakan pemeriksaan : jawaban responden

Page 68: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

maksimum 5 minimum 3, dengan rata-rata 3,47 dan standar deviasi 0,557.

6. Terdapat wewenang Pihak Ekstern untuk menolak atau mempengaruhi

pertimbangan pemeriksa terhadap isi suatu laporan hasil pemeriksaan : jawaban

responden maksimum 5 minimum 3, dengan rata-rata 3,74 dan standar deviasi

0,724.

7. Adanya ancaman penggantian petugas pemeriksa atas ketidaksetujuan dengan isi

laporan hasil pemeriksaan, simpulan pemeriksa, atau penerapan suatu prinsip

akuntansi atau kriteria lainnya : jawaban respoden maksimum 5 minimum 3,

dengan rata-rata 3,68 dan standar deviasi 0,702.

8. Terdapatnya pengaruh yang membahayakan kelangsungan pemeriksa sebagai

pegawai, selain sebab-sebab yang berkaitan dengan kecakapan pemeriksa atau

kebutuhan pemeriksaan : jawaban responden maksimum 5 minimum 3, dengan

rata-rata 3,68 dan standar deviasi 0,620.

5.3.3. Variabel Gangguan Organisasi (X3)

Dari data yang diperoleh untuk Variabel Gangguan Organisasi (X3) dapat dilihat

pada tabel 5.8 berikut ini :

Tabel 5.9. Deskripsi Variabel Gangguan Organisasi (X3)

Deskripsi Gangguan Organisasi-1 Gangguan Organisasi-2 Mean 3,63 3,47 Mode 4 3

Std. Deviation ,589 ,557 Variance ,347 ,310 Minimum 3 3 Maximum 5 5

Sumber : Data Primer Olahan.

Page 69: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan :

1. Kedudukan pemeriksa dalam struktur organisasi pemerintahan, tempat

pemeriksa tersebut ditugaskan menjadikan Pemeriksa tidak independen dalam

melakukan pemeriksaan : jawaban responden maksimum 5 dan minimum 3,

dengan rata-rata 3,63 dan standar deviasi 0,589.

2. Gangguan organisasi terhadap independensi Pemeriksa dipengaruhi oleh

pemeriksaan yang dilaksanakannya, yaitu apakah mereka melakukan audit

intern atau audit terhadap entitas lain : jawaban responden maksimum 5

minimum 3, dengan rata-rata 3,47 dan standar deviasi 0,557.

5.3.4. Variabel Independensi Pemeriksa (Y)

Dari data yang diperoleh untuk Variabel Independensi Pemeriksa (Y) dapat dilihat

pada tabel 5.9 berikut ini :

Tabel 5.10. Deskripsi Variabel Independensi Pemeriksa (Y)

Deskripsi Mean Mode Std. Deviation Variance Min Max Independensi Pemeriksa-1 3,45 3 ,504 ,254 3 4 Independensi Pemeriksa-2 3,71 4 ,694 ,482 3 5 Independensi Pemeriksa-3 3,63 3 ,675 ,455 3 5 Independensi Pemeriksa-4 3,50 3 ,647 ,419 3 5 Independensi Pemeriksa-5 3,84 3 ,855 ,731 3 5 Independensi Pemeriksa-6 3,71 4 ,611 ,373 3 5

Sumber : Data Primer Olahan.

Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan:

1. Pemeriksa tidak memiliki hubungan kerjasama dan hubungan keluarga dengan

entitas atau program yang diperiksa : jawaban responden maksimum 4 minimum

3, dengan rata-rata 3,45 dan standar deviasi 0,504.

Page 70: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

2. Dalam melakukan pemeriksaan, tidak ada pembatasan waktu yang tidak wajar

untuk penyelesaian suatu pemeriksaan :

jawaban responden maksimum 5 minimum 3, dengan rata-rata 3,71 dan standar

deviasi 0,694.

3. Jika pemeriksa mengetahui sistem informasi keuangan dan administrasi entitas,

maka pemeriksa dapat melaksanakan pemeriksaan lebih baik :

jawaban responden maksimum 5 minimum 3, dengan rata-rata 3,63 dan standar

deviasi 0,675.

4. Jika pemeriksa melaksanakan pemeriksaan lebih dari 3 tahun, maka tidak semua

kesalahan entitas pemeriksa laporkan : jawaban respoden maksimum 5 minimum

3, dengan rata-rata 3,50 dan standar deviasi 0,647.

5. Organisasi pemeriksa harus bebas dari hambatan indepedensi :

jawaban respoden maksimum 5 minimum 3, dengan rata-rata 3,84 dan standar

deviasi 0,855.

6. Tidak ada campur tangan pihak ekstern mengenai penugasan, penunjukan, dan

promosi pemeriksa :

jawaban respoden maksimum 5 minimum 3, dengan rata-rata 3,71 dan standar

deviasi 0,611.

5.3.5. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh gangguan pribadi, ekstern, dan

organisasi terhadap independensi pemeriksa secara simultan dan parsial digunakan

pengujian hipotesis secara simultan dengan uji F dan secara parsial dengan uji t.

Page 71: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

5.3.5.1. Pengujian Hipotesis dengan Uji F

Hasil uji F menunjukan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen, jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level of

significant yang ditentukan (sebesar 5 %), atau F hitung (pada kolom F) lebih besar

dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n-k, yaitu df1=4-1=3

dan df2=38-4=34, sehingga didapat nilai F tabel sebesar 2,883. Sedangkan hasil uji F

dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel 5.14 di bawah ini :

Tabel 5.11. Hasil Uji F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6,436 3 2,145 44,830 ,000(a) Residual 1,627 34 ,048 Total 8,063 37

Sumber : Data Primer Olahan.

Dari uji F atau uji Anova dengan bantuan program SPSS diperoleh F hitung sebesar

44,830 pada α = 5% atau 0,05 dengan tingkat signifikan 0,000., karena nilai

probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk

memprediksi bahwa gangguan pribadi (X1), gangguan ekstern (X2) dan gangguan

organisasi (X3) sebagai variabel independen secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap independensi pemeriksa (Y). Dengan kata lain, gangguan

pribadi (X1), gangguan ekstern (X2) dan gangguan organisasi (X3) secara simultan

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap independensi pemeriksa,

karena F hitung > F tabel yakni 44,830 > 2,883. Hal tersebut berarti jika gangguan

pribadi (X1), gangguan ekstern (X2) dan gangguan organisasi (X3) secara bersama-

Page 72: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

sama mengalami kenaikan maka akan berdampak pada kenaikan gangguan

independensi pemeriksa (Y), sebaliknya jika gangguan pribadi (X1), gangguan

ekstern (X2) dan gangguan organisasi (X3) secara bersama-sama mengalami

penurunan maka akan berdampak pada penurunan gangguan independensi pemeriksa

(Y).

5.3.5.2. Pengujian Hipotesis dengan Uji t

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik, pembahasan akan dilanjutkan dengan

pengujian hipotesis, dengan memperhatikan nilai t hitung dari hasil regresi tersebut

untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel

dependen dengan tingkat signifikansi dalam penelitian ini menggunakan alpha 5 %

atau 0,05. Nilai dari uji t hitung dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig.) pada

masing-masing variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant

yang ditentukan atau t hitung (pada kolom t) lebih besar dari t tabel (dihitung dari

two-tailed α = 5 % df-k, k merupakan jumlah variabel independen), maka nilai

variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (dalam arti Ha diterima dan Ho ditolak, dengan kata lain, terdapat pengaruh

antara variabel independen terhadap variabel dependen).

Adapun metode dalam penentuan t tabel menggunakan ketentuan tingkat

signifikan 5 %, dengan df=n-k-1 (pada penelitian ini df=38-4-1=33), sehingga didapat

nilai t tabel sebesar 2,03 disajikan dalam tabel 5.13. sebagai berikut :

Page 73: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Tabel 5.12. Nilai t hitung

Variabel t hitung t tabel Signifikansi Keputusan Gangguan Pribadi (X1) 2,751 2,03 0,009 Hipotesis Terbukti Gangguan Ekstern (X2) 2,133 2,03 0,040 Hipotesis Terbukti Gangguan Organisasi (X3) 5,368 2,03 0,000 Hipotesis Terbukti

Sumber : Data Primer Olahan.

Dari tabel 5.13 di atas, diketahui nilai t hitung dari masing-masing variabel

independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu :

1. Variabel gangguan pribadi memiliki nilai p-value (pada kolom Sig.) 0,009 < 0,05

artinya signifikan, sedangkan t hitung 2,751 > dari t tabel 2,03 artinya signifikan.

Artinya gangguan pribadi secara parsial berpengaruh terhadap independensi

pemeriksa.

2. Variabel gangguan pribadi memiliki nilai p-value (pada kolom Sig.) 0,040 < 0,05

artinya signifikan, sedangkan t hitung 2,133 > dari t tabel 2,03 artinya signifikan.

Artinya gangguan ekstern secara parsial berpengaruh terhadap independensi

pemeriksa.

3. Variabel gangguan organisasi memiliki nilai p-value (pada kolom Sig.) 0,000 <

0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung 5,368 > dari t tabel 2,03 artinya

signifikan. Artinya gangguan organisasi secara parsial berpengaruh terhadap

independensi pemeriksa.

5.3.6. Hasil Persamaan Regresi

Untuk mempermudah pembacaan hasil dan interpretasi analisis regresi maka

digunakan bentuk persamaan. Persamaan atau model tersebut berisi konstanta dan

koefisien-koefisien regresi yang didapat dari hasil pengolahan data yang telah

Page 74: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

dilakukan sebelumnya. Persamaan regresi yang telah dirumuskan kemudian dengan

bantuan program SPSS dilakukan pengolahan data sehingga didapat persamaan akhir

yaitu : 1 2 30,144 0,201 0,222 0,542Y X X= + + + X

Pada model regresi ini, nilai konstanta yang tercantum sebesar 0,144 dapat diartikan

jika variabel bebas dalam model diasumsikan sama dengan nol, secara rata-rata

variabel diluar model tetap akan meningkatkan independensi pemeriksa sebesar 0,144

satuan. Nilai besaran koefisien regresi 1β sebesar 0,201 pada penelitian ini dapat

diartikan bahwa variabel gangguan pribadi (X1) berpengaruh positif terhadap

independensi pemeriksa (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika gangguan pribadi

mengalami peningkatan sebesar satu satuan, independensi pemeriksa juga akan

mengalami peningkatan gangguan sebesar 0,201 satuan.

Nilai besaran koefisien regresi 2β sebesar 0,222 pada penelitian ini dapat

diartikan bahwa variabel gangguan ekstern (X2) berpengaruh positif terhadap

independensi pemeriksa (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika gangguan ekstern

mengalami peningkatan sebesar satu satuan, independensi pemeriksa juga akan

mengalami peningkatan gangguan sebesar 0,222 satuan.

Nilai besaran koefisien regresi 3β sebesar 0,542 pada penelitian ini dapat

diartikan bahwa variabel gangguan organisasi (X3) berpengaruh positif terhadap

independensi pemeriksa (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika gangguan organisasi

mengalami peningkatan sebesar satu satuan, independensi pemeriksa juga akan

mengalami peningkatan gangguan sebesar 0,542 satuan.

Page 75: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

5.3.7. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Hasil analisis koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel

5.13. berikut ini :

Tabel 5.13. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,893(a) ,798 ,780 ,21876 1,962

Sumber : Data Primer Olahan.

Hasil olahan dengan bantuan program SPSS pada tabel 5.13. di atas memiliki

nilai koefisien determinasi (R2) yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar

0,780. Artinya 78,0 % variabel dependen (independensi pemeriksa) dijelaskan oleh

variabel independen (gangguan pribadi, gangguan ekstern dan gangguan organisasi),

dan sisanya sebesar 22,0 % (100%-78,0%) dijelaskan oleh variabel lain di luar

variabel yang digunakan.

5.3.8. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada pengujian hipotesis berdasarkan hasil perhitungan dapat dikatakan bahwa

gangguan pribadi, ekstern dan organisasi berpengaruh signifikan terhadap

independensi pemeriksa baik secara simultan maupun parsial telah terbukti (H0

ditolak). Hal ini menunjukan bukti empiris bahwa gangguan pribadi, ekstern dan

organisasi secara simultan maupun secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap independensi pemeriksa.

Secara simultan penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Supriyono (1988)

yang mengatakan bahwa 75 % responden menyatakan bahwa ikatan keuangan dengan

Page 76: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

perusahaan klien dan hubungan bisnis dengan klien mempengaruhi rusaknya

independensi. Persaingan yang tajam dalam pemberian jasa audit antar kantor

akuntan mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik disetujui oleh 42 %

responden, sedangkan 34 % responden menyatakan bahwa lama penugasan audit

pada klien tertentu mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik. Ukuran

kantor akuntan yang lebih mudah rusak independensinya disetujui oleh 27 %

sedangkan 8 % responden menyatakan bahwa pemberian jasa selain jasa audit

mempengaruhi rusaknya independensi akuntan publik. Termasuk juga dengan

penelitian yang dilakukan oleh Purmalasari (2008) yang menyatakan tentang faktor

lamanya bekerja, imbalan yang diterima, religuitas, Emotional Quotient (EQ), dan

integritas adalah sebagai faktor yang mempengaruhi integritas auditor independent di

Pekanbaru.

Dengan demikian secara simultan hasil penelitian ini telah mematuhi dan

mendukung Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal

7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Lampiran II pada

alinea empat belas, pernyataan standar umum kedua menyebutkan bahwa :

“Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, organisasi

pemeriksa dan pemeriksa, harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari

gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi

independensinya”.

Secara parsial hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh gangguan pribadi

terhadap independensi pemeriksa menunjukan positif dan signifikan. Positif terlihat

Page 77: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

dari koefisien regresi gangguan pribadi sebesar 0,201 dan signifikan karena nilai t

hitung > t tabel (2,751 > 2,03). Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh

gangguan pribadi adalah searah dengan gangguan independensi pemeriksa atau

dengan kata lain gangguan pribadi yang baik/tinggi akan berpengaruh terhadap

gangguan independensi pemeriksa yang baik/tinggi, demikian sebaliknya bila

gangguan pribadi rendah/buruk maka gangguan independensi pemeriksa akan

rendah/buruk. Pengaruh signifikan menunjukkan bahwa gangguan pribadi

mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan gangguan independensi

pemeriksa.

Dan pengaruh gangguan ekstern terhadap independensi pemeriksa dari hasil

penelitian ini menunjukkan pengaruh gangguan ekstern terhadap independensi

pemeriksa adalah positif dan signifikan. Positif terlihat dari koefisien regresi

gangguan ekstern sebesar 0,222 dan signifikan karena nilai t hitung > t tabel (2,133 >

2,03). Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh gangguan ekstern adalah

searah dengan gangguan independensi pemeriksa atau dengan kata lain gangguan

ekstern yang baik/tinggi akan berpengaruh terhadap gangguan independensi

pemeriksa yang baik/tinggi, demikian sebaliknya bila gangguan ekstern rendah/buruk

maka gangguan independensi pemeriksa akan rendah/buruk. Pengaruh signifikan

menunjukkan bahwa gangguan ekstern mempunyai peranan yang penting dalam

meningkatkan gangguan independensi pemeriksa.

Demikian juga pengaruh gangguan organisasi terhadap independensi pemeriksa,

dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh gangguan organisasi terhadap

Page 78: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

independensi pemeriksa adalah positif dan signifikan. Positif terlihat dari koefisien

regresi gangguan organisasi sebesar 0,542 dan signifikan karena nilai t hitung > t

tabel (5,368 > 2,03). Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh gangguan

organisasi adalah searah dengan gangguan independensi pemeriksa atau dengan kata

lain gangguan organisasi yang baik/tinggi akan berpengaruh terhadap gangguan

independensi pemeriksa yang baik/tinggi, demikian sebaliknya bila gangguan

organisasi rendah/buruk maka independensi pemeriksa akan rendah/buruk. Pengaruh

signifikan menunjukkan bahwa gangguan organisasi mempunyai peranan yang

penting dalam meningkatkan gangguan independensi pemeriksa. Dan variabel bebas

yang memiliki pengaruh yang terbesar terhadap independensi pemeriksa adalah

variabel gangguan organisasi sebesar 5,368.

Namun secara parsial hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Supriyono (1988) dan Purmalasari (2008). Hal ini dikarenakan

Supriyono (1988) dalam penelitiannya yang variabel dependennya adalah

independensi akuntan publik yang dipengaruhi oleh ikatan kepentingan keuangan dan

hubungan usaha dengan klien, persaingan antar kantor akuntan, pemberian jasa lain

selain jasa audit, lama penugasan audit, besar kantor akuntan, dan besarnya fee audit

sebagai variabel independen. Dengan responden yang dipilih meliputi direktur

keuangan perusahaan yang telah go publik, partner kantor akuntan, pejabat kredit

bank dan lembaga keuangan non-bank, dan Bapepam (Badan Pengawas Pasar

Modal). Dan dalam penelitian Purmalasari (2008) variabel dependennya adalah

integritas auditor independent di Pekanbaru – Riau yang dipengaruhi oleh faktor

Page 79: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

lamanya bekerja, imbalan yang diterima, religuitas, dan Emotional Quotient (EQ)

sebagai variabel independen. Sedangkan penelitian ini variabel dependennya adalah

independensi pemeriksa Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang dipengaruhi oleh

gangguan pribadi, ekstern dan organisasi sebagai variabel dependen. Sehingga secara

parsial hasil penelitian ini telah mematuhi Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI

Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara, Lampiran II pada alinea empat belas, Pernyataan standar umum kedua yang

menyebutkan bahwa : “Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan

pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan pemeriksa, harus bebas dalam sikap mental

dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat

mempengaruhi independensinya”.

Page 80: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh gangguan pribadi, ekstern dan

organisasi terhadap independensi pemeriksa Inspektorat Kabupaten Deli Serdang.

Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini mampu memberikan bukti empiris

bahwa secara simultan menunjukan bahwa gangguan pribadi, ekstern dan

organisasi berpengaruh signifikan terhadap independensi pemeriksa. Hal ini telah

sejalan dengan hasil penelitian Supriyono (1988) dan Purmalasari (2008),

demikian juga telah mematuhi dan mendukung yang terdapat dalam Peraturan

Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007

tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara.

2. Secara parsial gangguan pribadi, ekstern dan organisasi masing-masing

berpengaruh signifikan terhadap independensi pemeriksa, tetapi yang memiliki

pengaruh terbesar terhadap independensi pemeriksa adalah gangguan organisasi.

Dan hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Supriyono (1988)

dan Purmalasari (2008). Penelitian ini telah mematuhi dan mendukung yang

terdapat dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun

2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara.

Page 81: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

3. Bahwa 78,0 % variabel independensi pemeriksa dipengaruhi oleh variabel

gangguan pribadi, ekstern dan organisasi, sedangkan sisanya sebesar 22,0 %

dipengaruhi oleh variabel lain di luar model, seperti variabel keberagamaan

(religuitas), sistem imbalan yang diterima (rewards system), maupun

pengendalian perasaan dan emosi (Emotional Quotient).

6.2. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yang kemungkinan dapat

menimbulkan bias atau ketidak akuratan pada hasil penelitian ini, antara lain:

1. Hasil penelitian ini hanya dapat dijadikan analisis pada obyek penelitian yang

terbatas pada profesi pemeriksa pada Inspektorat Kabupaten, dan pemilihan

sampelnya hanya pada Kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, sehingga

memungkinkan adanya perbedaan hasil penelitian dan kesimpulan apabila

penelitian dilakukan pada obyek penelitian yang berbeda dengan profesi yang

berbeda pula.

2. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan kuesioner, sehingga masih ada

kemungkinan kelemahan-kelemahan yang ditemui, seperti jawaban yang kurang

cermat, responden yang menjawab asal-asalan dan tidak jujur, serta pertanyaan

yang kurang lengkap atau kurang dipahami oleh responden.

3. Variabel yang digunakan untuk mengukur pengaruhnya terhadap independensi

pemeriksa pada penelitian ini, hanya sebatas gangguan pribadi, ekstern dan

organisasi, yang diadopsi dari Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor

Page 82: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara, sehingga masih banyak kemungkinan faktor lain yang dapat

mempengaruhi independensi pemeriksa, seperti faktor keberagamaan (religuitas),

faktor sistem imbalan yang diterima (rewards system), maupun faktor

pengendalian perasaan dan emosi (Emotional Quotient)

4. Penelitian ini tidak meneliti perbedaan yang mempengaruhi independensi

Pemeriksa Inspektorat Kabupaten Deli Serdang dengan independensi Auditor

Badan Pemeriksa Keuangan RI.

6.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka dapat

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Memperluas obyek penelitian yang tidak terbatas pada profesi pemeriksa

Inspektorat Kabupaten saja, dan menambah jumlah sampel di luar Inspektorat

Kabupaten, sehingga memungkinkan adanya perbedaan hasil penelitian dan

kesimpulan.

2. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya, diusahakan dengan menggunakan

observasi atau pengamatan langsung kepada objek, dan/atau menggunakan

metode eksperimen sebagai pengganti metode kuesioner.

3. Penelitian ini perlu dikembangkan lebih jauh lagi, untuk mendapatkan hasil

empirik yang lebih kuat yaitu dengan menambah variabel lain yang

mempengaruhi indepedensi pemeriksa, seperti variabel keberagamaan (religuitas),

Page 83: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

sistem imbalan yang diterima (rewards system), maupun pengendalian perasaan

dan emosi (Emotional Quotient).

4. Bagi Peneliti selanjutnya disarankan perlu dilakukan penelitian yang berkaitan

dengan perbedaan yang mempengaruhi independensi Pemeriksa Inspektorat

Kabupaten/Kota/Propinsi dengan independensi Auditor Badan Pemeriksa Keuangan

RI, dengan menggunakan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun

2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara.

Page 84: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

DAFTAR PUSTAKA

Amirsyah, 2007, Gangguan Organisasi Dalam Pemeriksaan, Di download dari

http://www.amirsyah.com, pada tanggal 12 Juni 2008.

Arens, Alvin A., and JK. Loebecke, 1996, Auditing : Pendekatan Terpadu, Adaptasi oleh Amir Abadi Yusuf, Buku Satu Salemba Empat, Jakarta.

Erlina dan Mulyani, Sri, 2007, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, hal. 53, USU press, Medan.

Cooper, Donald R. dan Emory, C. William, 1995, Business Research Methods, Richard D. Irwin, Inc.

Finn, D.W., L.B. Chonko dan S.D. Hunt (1988), “Ethical Problem in Public Accounting : The View from the Top”, Journal of Business Ethics 7, hal. 59-61.

Halim, Abdul, 2001, Auditing 1 (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan), hal. 21, AMP YKPN, Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Safri, 1991, Auditing Kontemporer, Erlangga, Surabaya.

H. M., Jogiyanto, 2004, Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah Dan Pengalaman-Pengalaman, BPFE, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia Kompatemen Akuntan Publik, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik Per 1 Januari 2001, seksi 220 PSA No. 04 Alinea 02, Salemba Empat, Jakarta, 220.1.

Ikhsan, Arfan dan Ghozali, Imam, 2006, Metodologi Penelitian Untuk Akuntansi Dan Manajemen, PT. Madju Medan Cipta, Medan.

Page 85: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Indriantoro dan Supomo, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Lubis, Ade Fatma, et.al, 2007, Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis, USU press, Medan.

Lubis, Ade Fatma dan Syahputra, Adi, 2008, Pedoman Penulisan Proposal Dan Tesis, Program Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana USU, Medan.

Lubis, Tapi Anda Sari, 2004, Persepsi Auditor Dan User Tentang Independensi Akuntan Sebgai Perilaku Profesional Dan Pengaruhnya Terhadap Opini Audit. (Tesis)

Mautz, R.K. dan H.A. Sharaf, 1993, The Philosophy of Auditing, hal. 246, Sarasota : American Accounting Association.

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Tahun 2007.

Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang.

Priyatno, Dwi, 2008, Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solutions), MediaKom, Yogyakarta.

Purmalasari, Diana, 2008, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Integritas Auditor Independent Di Pekanbaru – Riau, Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak.

Page 86: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Santosa, Purbayu Budi, 2005, Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel Dan SPSS, Andi, Yogyakarta.

Santoso, Singgih, 2000, SPSS Statistik Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Santoso, Singgih, 2001, Buku Latihan SPSS, Edisi Kedua, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sarwono, Jonathan, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sekaran, Uma, 1992, Research Methods for Business, A Skill Buiding Approach, Second Edition, New York : Jhon Wiley and Sons.

Sugiyanto, 2004, Analisis Statistika Sosial, Bayumedia Publishing, Malang Jawa Timur.

Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.

Supratiknya, A., 1995, Mengenal Perilaku Abnormal, Kanisius, Yogyakarta.

Supriyono, R. A., 1988, Pemeriksaan Akuntan : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik : Suatu Hasil Penelitian Empiris di Indonesia, BPFE, Jogyakarta.

Tristiadi, 2007, Psikologi Klinis, hal. 21-22, Graha Ilmu, Jogyakarta.

Umar, Husein, 2008, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakukan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

William and Walter, 2002, Modren Auditing, Edisi 7 Jilid 1, hal. 66, Erlangga, Jakarta.

Page 87: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

LAMPIRAN 1

DAFTAR PERTANYAAN : PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG)

Identitas Responden : Nama : (boleh tidak diisi) Jabatan : (boleh tidak diisi) Lama Menjabat :

Daftar Pertanyaan Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas

pernyataan-pernyataan berikut dengan memilih skor yang tersedia dengan cara

disilang (X). Jika menurut Bapak/Ibu tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban

dapat diberikan pada pilihan yang paling mendekati. Skor jawaban adalah sebagai

berikut :

Skor 1 Sangat tidak Setuju (STS) Skor 2 Tidak Setuju (TS) Skor 3 Netral (N) Skor 4 Setuju (S) Skor 5 Sangat Setuju (SS)

STS TS N S SSGANGGUAN PRIBADI 1. Memiliki hubungan pertalian darah ke atas, ke

bawah, atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan jajaran manajemen entitas atau program yang diperiksa atau sebagai pegawai dari entitas yang diperiksa, dalam posisi yang dapat memberikan pengaruh langsung dan signifikan terhadap entitas atau program yang diperiksa. Hal tersebut merupakan gangguan pribadi terhadap independensi Pemeriksa pada

Page 88: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

saat dilakukan pemeriksaan. 2. Gangguan pribadi terhadap independensi

pemeriksa termasuk dalam hal memiliki kepentingan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung pada entitas atau program yang diperiksa.

3. Pernah bekerja atau memberikan jasa kepada entitas atau program yang diperiksa dalam kurun waktu dua tahun terakhir adalah gangguan pribadi yang dirasakan Pemeriksa terhadap independensi Pemeriksa.

4. Pemeriksa juga merasa ada gangguan pribadi terhadap independensinya pada saat melakukan pemeriksaan, jika mempunyai hubungan kerjasama dengan entitas atau program yang diperiksa.

5. Terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan obyek pemeriksaan, seperti memberikan asistensi, jasa konsultasi, pengembangan sistem, menyusun dan/atau mereviu laporan keuangan entitas atau program yang diperiksa adalah salah satu gangguan pribadi yang dialami Pemeriksa terhadap independensi Pemeriksa.

6. Adanya prasangka terhadap perorangan, kelompok, organisasi atau tujuan suatu program, yang dapat membuat pelaksanaan pemeriksaan menjadi berat sebelah adalah hal-hal yang menjadi gangguan pribadi Pemeriksa terhadap independensinya.

7. Pada masa sebelumnya mempunyai tanggung jawab dalam pengambilan keputusan atau pengelolaan suatu entitas, yang berdampak pada pelaksanaan kegiatan atau program entitas yang sedang berjalan atau sedang diperiksa. Hal tersebut merupakan gangguan pribadi yang dialami Pemeriksa terhadap independensi Pemeriksa tersebut.

8. Memiliki tanggung jawab untuk mengatur suatu entitas atau kapasitas yang dapat mempengaruhi keputusan entitas atau program yang diperiksa, misalnya sebagai

Page 89: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

seorang direktur, pejabat atau posisi senior lainnya dari entitas, aktivitas atau program yang diperiksa atau sebagai anggota manajemen dalam setiap pengambilan keputusan, pengawasan atau fungsi monitoring terhadap entitas, aktivitas atau program yang diperiksa.Hal tersebut juga merupakan gangguan pribadi Pemeriksa terhadap independensinya.

9. Gangguan pribadi terhadap independensi Pemeriksa dapat dirasakan apabila adanya kecenderungan untuk memihak, karena keyakinan politik atau sosial, sebagai akibat hubungan antar pegawai, kesetiaan kelompok, organisasi atau tingkat pemerintahan tertentu.

10. Pelaksanaan pemeriksaan oleh seorang pemeriksa, yang sebelumnya pernah sebagai pejabat yang menyetujui faktur, daftar gaji, klaim, dan pembayaran yang diusulkan oleh suatu entitas atau program yang diperiksa, termasuk gangguan pribadi terhadap independensi Pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan.

11. Pelaksanaan pemeriksaan oleh seorang pemeriksa, yang sebelumnya pernah menyelenggarakan catatan akuntansi resmi atas entitas/unit kerja atau program yang diperiksa, merupakan termasuk gangguan pribadi yang dialami Pemeriksa terhadap independensinya dalam melakukan pemeriksaan.

12. Mencari pekerjaan pada entitas yang diperiksa selama pelaksanaan pemeriksaan, dapat menjadi gangguan pribadi Pemeriksa terhadap independensi Pemeriksa.

GANGGUAN EKSTERN 1. Adanya campur tangan atau pengaruh pihak ekstern yang membatasi atau mengubah lingkup pemeriksaan secara tidak semestinya.

2. Terdapat campur tangan pihak ekstern terhadap pemilihan dan penerapan prosedur

Page 90: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

pemeriksaan atau pemilihan sampel pemeriksaan. 3. Pembatasan waktu yang tidak wajar untuk

penyelesaian suatu pemeriksaan.

4. Adanya campur tangan pihak ekstern mengenai penugasan, penunjukan, dan promosi pemeriksa.

5. Pembatasan terhadap sumber daya yang disediakan bagi organisasi pemeriksa, yang dapat berdampak negatif terhadap kemampuan organisasi pemeriksa tersebut dalam melaksanakan pemeriksaan.

6. Wewenang untuk menolak atau mempengaruhi pertimbangan pemeriksa terhadap isi suatu laporan hasil pemeriksaan.

7. Ancaman penggantian petugas pemeriksa atas ketidaksetujuan dengan isi laporan hasil pemeriksaan, simpulan pemeriksa, atau penerapan suatu prinsip akuntansi atau kriteria lainnya.

8. Pengaruh yang membahayakan kelangsungan pemeriksa sebagai pegawai, selain sebab- sebab yang berkaitan dengan kecakapan pemeriksa atau kebutuhan pemeriksaan.

GANGGUAN ORGANISASI 1. Kedudukan pemeriksa dalam struktur organisasi pemerintahan, tempat pemeriksa tersebut ditugaskan menjadikan Pemeriksa tidak independen dalam melakukan pemeriksaan.

2. Gangguan organisasi terhadap independensi Pemeriksa dipengaruhi oleh pemeriksaan yang dilaksanakannya, yaitu apakah mereka melakukan audit intern atau audit terhadap entitas lain.

INDEPENDENSI 1. Pemeriksa tidak memiliki hubungan kerjasama dan hubungan keluarga dengan entitas atau program yang diperiksa.

2. Dalam melakukan pemeriksaan, tidak ada pembatasan waktu yang tidak wajar untuk penyelesaian suatu pemeriksaan.

Page 91: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

3. Jika pemeriksa mengetahui sistem informasi keuangan dan administrasi entitas, maka pemeriksa dapat melaksanakan pemeriksaan lebih baik.

4. Jika pemeriksa melaksanakan pemeriksaan lebih dari 3 tahun, maka tidak semua kesalahan entitas pemeriksa laporkan.

5. Organisasi pemeriksa harus bebas dari hambatan indepedensi.

6. Tidak ada campur tangan pihak ekstern mengenai penugasan, penunjukan, dan promosi pemeriksa.

Page 92: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

LAMPIRAN 2

DATA KUESIONER RESPONDEN PADA INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG

Gangguan Pribadi NO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 Pribadi 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3.53 3 4 4 4 5 3 4 3 4 5 3 4 3.834 4 4 4 4 3 5 5 3 4 3 5 5 4.085 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3.177 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3.178 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3.259 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3.6711 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 412 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3.6713 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3.2514 4 5 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3.4215 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3.6716 4 4 5 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3.6717 4 4 5 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3.6718 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 419 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 420 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 521 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 322 4 4 5 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3.6723 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 324 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 325 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 526 4 4 5 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3.6727 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3.2528 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 429 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3.2530 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3.8331 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 532 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 333 4 4 5 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3.6734 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3.2535 4 4 5 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3.6736 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3.1737 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 338 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 93: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

DATA KUESIONER RESPONDEN PADA INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG

Gangguan Ekstern NO E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 Ekstern 1 4 4 5 4 4 3 4 4 42 3 4 3 4 3 3 3 3 3.253 4 4 4 4 4 4 3 4 3.884 4 4 4 4 4 4 4 4 45 3 4 3 4 3 3 3 3 3.256 4 4 4 4 4 4 3 4 3.887 3 3 3 3 3 3 3 3 38 3 3 3 3 3 3 3 3 39 4 4 4 4 4 4 3 4 3.88

10 3 3 3 3 3 3 3 3 311 4 5 4 5 4 5 5 5 4.6312 4 4 4 4 4 4 3 4 3.8813 4 4 4 3 4 4 4 4 414 3 3 3 4 3 3 3 4 3.2515 3 3 3 3 3 3 3 3 316 3 4 3 4 3 3 3 3 3.2517 4 4 4 4 4 4 4 4 418 3 3 4 3 3 4 4 4 3.519 4 4 4 3 4 4 4 4 3.8820 4 4 4 4 4 4 4 4 421 3 3 3 4 3 3 3 3 3.1322 4 5 4 5 3 5 5 3 4.2523 4 4 4 3 4 4 4 4 3.8824 3 4 3 4 3 3 3 3 3.2525 4 5 4 5 4 5 5 5 4.6326 3 3 3 4 3 3 3 3 3.1327 3 3 3 3 3 3 4 4 3.2528 3 4 5 3 3 5 4 4 3.8829 4 4 4 3 3 3 4 3 3.530 3 3 4 3 3 4 4 4 3.531 4 5 4 5 3 5 5 3 4.2532 3 3 3 4 3 3 3 3 3.1333 3 3 4 3 3 4 4 4 3.534 4 4 4 3 4 4 4 4 3.8835 5 5 5 5 5 5 5 5 536 4 4 4 3 4 4 4 4 3.8837 3 3 3 4 3 3 3 3 3.1338 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 94: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

DATA KUESIONER RESPONDEN PADA INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG

Gangguan Organisasi NO O1 O2 Organisasi 1 3 4 3.5 2 3 3 3 3 4 3 3.5 4 4 4 4 5 3 3 3 6 4 3 3.5 7 3 3 3 8 3 3 3 9 4 3 3.5

10 3 3 3 11 4 4 4 12 4 3 3.5 13 4 4 4 14 3 3 3 15 3 3 3 16 3 3 3 17 4 4 4 18 4 3 3.5 19 4 4 4 20 4 4 4 21 3 3 3 22 4 4 4 23 4 4 4 24 3 3 3 25 4 3 3.5 26 3 3 3 27 3 4 3.5 28 5 4 4.5 29 3 4 3.5 30 4 3 3.5 31 5 4 4.5 32 3 3 3 33 4 4 4 34 4 4 4 35 4 3 3.5 36 4 5 4.5 37 3 3 3 38 4 4 4

Page 95: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

DATA KUESIONER RESPONDEN PADA INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG

Independensi Pemeriksa

NO I1 I2 I3 I4 I5 I6 Independensi1 4 3 4 5 5 5 4.29 2 3 3 3 3 4 3 3.14 3 4 4 3 3 3 4 3.57 4 4 4 4 5 5 5 4.43 5 3 3 3 4 5 4 3.57 6 4 4 3 3 3 3 3.43 7 3 3 3 3 3 3 3 8 3 3 3 3 4 3 3.14 9 4 4 3 3 3 3 3.43 10 3 3 3 3 4 3 3.14 11 4 5 5 4 4 4 4.14 12 4 4 3 3 3 4 3.57 13 4 4 4 3 3 4 3.71 14 3 3 3 3 3 3 3.14 15 3 3 3 4 5 4 3.57 16 3 3 3 3 4 3 3.14 17 4 4 4 4 5 4 4.14 18 3 4 4 3 3 4 3.57 19 4 4 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 5 4 4.14 21 3 3 3 3 3 3 3 22 3 5 5 4 4 4 4 23 4 4 4 4 5 4 4.14 24 3 3 3 3 4 3 3.14 25 4 5 5 4 5 4 4.29 26 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 4 3 3 4 3.43 28 3 5 4 4 4 4 4 29 3 3 4 3 3 3 3.14 30 3 4 4 3 3 4 3.57 31 3 5 5 5 5 5 4.43 32 3 3 3 3 3 3 3 33 3 4 4 3 3 4 3.57 34 4 4 4 4 5 4 4.14 35 4 4 3 3 3 4 3.57 36 4 4 4 4 5 4 4.14 37 3 3 3 3 3 3 3 38 4 4 4 4 4 4 4

Page 96: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

LAMPIRAN 3

FREKUENSI JAWABAN RESPONDEN Frequencies

Statistics

38 0 3,79 4 ,622 ,387 3 5

38 0 3,79 4 ,704 ,495 3 5

38 0 3,84 3 ,823 ,677 3 5

38 0 3,58 3 ,683 ,467 3 5

38 0 3,79 4 ,664 ,441 3 5

38 0 3,63 3 ,714 ,509 3 5

38 0 3,74 4 ,685 ,469 3 5

38 0 3,45 3 ,686 ,470 3 5

38 0 3,58 3 ,683 ,467 3 5

38 0 3,79 4 ,664 ,441 3 5

38 0 3,63 3 ,714 ,509 3 5

38 0 3,74 4 ,685 ,469 3 5

GangguanPribadi-1GangguanPribadi-2GangguanPribadi-3GangguanPribadi-4GangguanPribadi-5GangguanPribadi-6GangguanPribadi-7GangguanPribadi-8GangguanPribadi-9GangguanPribadi-10GangguanPribadi-11GangguanPribadi-12

Valid MissingN

Mean Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum

Frequency Table

Gangguan Pribadi-1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Netral 12 31,6 31,6 31,6 Setuju 22 57,9 57,9 89,5 Sangat Setuju 4 10,5 10,5 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0

Page 97: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Gangguan Pribadi-2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 14 36,8 36,8 36,8 Setuju 18 47,4 47,4 84,2 Sangat Setuju 6 15,8 15,8 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Pribadi-3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 16 42,1 42,1 42,1 Setuju 12 31,6 31,6 73,7 Sangat Setuju 10 26,3 26,3 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Pribadi-4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 20 52,6 52,6 52,6 Setuju 14 36,8 36,8 89,5 Sangat Setuju 4 10,5 10,5 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Pribadi-5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 13 34,2 34,2 34,2 Setuju 20 52,6 52,6 86,8 Sangat Setuju 5 13,2 13,2 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0

Page 98: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Gangguan Pribadi-6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 19 50,0 50,0 50,0 Setuju 14 36,8 36,8 86,8 Sangat Setuju 5 13,2 13,2 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Pribadi-7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 15 39,5 39,5 39,5 Setuju 18 47,4 47,4 86,8 Sangat Setuju 5 13,2 13,2 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Pribadi-8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 25 65,8 65,8 65,8 Setuju 9 23,7 23,7 89,5 Sangat Setuju 4 10,5 10,5 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Pribadi-9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 20 52,6 52,6 52,6 Setuju 14 36,8 36,8 89,5 Sangat Setuju 4 10,5 10,5 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0

Page 99: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Gangguan Pribadi-10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 13 34,2 34,2 34,2 Setuju 20 52,6 52,6 86,8 Sangat Setuju 5 13,2 13,2 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Pribadi-11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 19 50,0 50,0 50,0 Setuju 14 36,8 36,8 86,8 Sangat Setuju 5 13,2 13,2 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Pribadi-12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 15 39,5 39,5 39,5 Setuju 18 47,4 47,4 86,8 Sangat Setuju 5 13,2 13,2 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0

Page 100: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Frequencies

Statistics

38 0 3,55 4 ,555 ,308 3 5

38 0 3,79 4 ,664 ,441 3 5

38 0 3,71 4 ,611 ,373 3 5

38 0 3,74 4 ,685 ,469 3 5

38 0 3,47 3 ,557 ,310 3 5

38 0 3,74 3a

,724 ,523 3 5

38 0 3,68 3 ,702 ,492 3 5

38 0 3,68 4 ,620 ,384 3 5

GangguanEkstern-1GangguanEkstern-2GangguanEkstern-3GangguanEkstern-4GangguanEkstern-5GangguanEkstern-6GangguanEkstern-7GangguanEkstern-8

Valid MissingN

Mean Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum

Multiple modes exist. The smallest value is showna.

Frequency Table Gangguan Ekstern-1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 18 47,4 47,4 47,4 Setuju 19 50,0 50,0 97,4 Sangat Setuju 1 2,6 2,6 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Ekstern-2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 13 34,2 34,2 34,2 Setuju 20 52,6 52,6 86,8 Sangat Setuju 5 13,2 13,2 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0

Page 101: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Gangguan Ekstern-3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 14 36,8 36,8 36,8 Setuju 21 55,3 55,3 92,1 Sangat Setuju 3 7,9 7,9 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Ekstern-4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 15 39,5 39,5 39,5 Setuju 18 47,4 47,4 86,8 Sangat Setuju 5 13,2 13,2 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Ekstern-5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 21 55,3 55,3 55,3 Setuju 16 42,1 42,1 97,4 Sangat Setuju 1 2,6 2,6 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Ekstern-6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 16 42,1 42,1 42,1 Setuju 16 42,1 42,1 84,2 Sangat Setuju 6 15,8 15,8 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0

Page 102: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Gangguan Ekstern-7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 17 44,7 44,7 44,7 Setuju 16 42,1 42,1 86,8 Sangat Setuju 5 13,2 13,2 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Ekstern-8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 15 39,5 39,5 39,5 Setuju 20 52,6 52,6 92,1 Sangat Setuju 3 7,9 7,9 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Frequencies Statistics

Gangguan

Organisasi-1 Gangguan

Organisasi-2 Valid 38 38N Missing 0 0

Mean 3,63 3,47Mode 4 3Std. Deviation ,589 ,557Variance ,347 ,310Minimum 3 3Maximum 5 5

Page 103: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Frequency Table Gangguan Organisasi-1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 16 42,1 42,1 42,1 Setuju 20 52,6 52,6 94,7 Sangat Setuju 2 5,3 5,3 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Gangguan Organisasi-2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 21 55,3 55,3 55,3 Setuju 16 42,1 42,1 97,4 Sangat Setuju 1 2,6 2,6 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Frequencies

Statistics

38 0 3,45 3 ,504 ,254 3 4

38 0 3,71 4 ,694 ,482 3 5

38 0 3,63 3 ,675 ,455 3 5

38 0 3,55 4 ,504 ,254 3 4

38 0 3,50 3 ,647 ,419 3 5

38 0 3,84 3 ,855 ,731 3 5

38 0 3,71 4 ,611 ,373 3 5

IndependensiPemeriksa-1IndependensiPemeriksa-2IndependensiPemeriksa-3IndependensiPemeriksa-4IndependensiPemeriksa-5IndependensiPemeriksa-6IndependensiPemeriksa-7

Valid MissingN

Mean Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum

Page 104: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Frequency Table Independensi Pemeriksa-1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 21 55,3 55,3 55,3 Setuju 17 44,7 44,7 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Independensi Pemeriksa-2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 16 42,1 42,1 42,1 Setuju 17 44,7 44,7 86,8 Sangat Setuju 5 13,2 13,2 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Independensi Pemeriksa-3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 18 47,4 47,4 47,4 Setuju 16 42,1 42,1 89,5 Sangat Setuju 4 10,5 10,5 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Independensi Pemeriksa-4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 22 57,9 57,9 57,9 Setuju 13 34,2 34,2 92,1 Sangat Setuju 3 7,9 7,9 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0

Page 105: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Independensi Pemeriksa-5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 17 44,7 44,7 44,7 Setuju 10 26,3 26,3 71,1 Sangat Setuju 11 28,9 28,9 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0 Independensi Pemeriksa-6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Netral 14 36,8 36,8 36,8 Setuju 21 55,3 55,3 92,1 Sangat Setuju 3 7,9 7,9 100,0

Valid

Total 38 100,0 100,0

Page 106: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

LAMPIRAN 4

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N %

Valid 38 100,0Excluded(a) 0 ,0

Cases

Total 38 100,0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,956 12 Item Statistics Mean Std. Deviation N Gangguan Pribadi-1 3,79 ,622 38Gangguan Pribadi-2 3,79 ,704 38Gangguan Pribadi-3 3,84 ,823 38Gangguan Pribadi-4 3,58 ,683 38Gangguan Pribadi-5 3,79 ,664 38Gangguan Pribadi-6 3,63 ,714 38Gangguan Pribadi-7 3,74 ,685 38Gangguan Pribadi-8 3,45 ,686 38Gangguan Pribadi-9 3,58 ,683 38Gangguan Pribadi-10 3,79 ,664 38Gangguan Pribadi-11 3,63 ,714 38Gangguan Pribadi-12 3,74 ,685 38

Page 107: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Gangguan Pribadi-1 40,55 40,524 ,740 ,953 Gangguan Pribadi-2 40,55 39,119 ,813 ,951 Gangguan Pribadi-3 40,50 39,230 ,666 ,956 Gangguan Pribadi-4 40,76 38,834 ,878 ,949 Gangguan Pribadi-5 40,55 41,281 ,592 ,957 Gangguan Pribadi-6 40,71 39,076 ,805 ,951 Gangguan Pribadi-7 40,61 38,570 ,909 ,948 Gangguan Pribadi-8 40,89 39,124 ,837 ,950 Gangguan Pribadi-9 40,76 38,834 ,878 ,949 Gangguan Pribadi-10 40,55 41,281 ,592 ,957 Gangguan Pribadi-11 40,71 39,076 ,805 ,951 Gangguan Pribadi-12 40,61 38,570 ,909 ,948

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 44,34 46,772 6,839 12

Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N %

Valid 38 100,0Excluded(a) 0 ,0

Cases

Total 38 100,0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Page 108: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Cronbach's Alpha N of Items

,911 8 Item Statistics Mean Std. Deviation N Gangguan Ekstern-1 3,55 ,555 38Gangguan Ekstern-2 3,79 ,664 38Gangguan Ekstern-3 3,71 ,611 38Gangguan Ekstern-4 3,74 ,685 38Gangguan Ekstern-5 3,47 ,557 38Gangguan Ekstern-6 3,74 ,724 38Gangguan Ekstern-7 3,68 ,702 38Gangguan Ekstern-8 3,68 ,620 38

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Gangguan Ekstern-1 25,82 12,641 ,834 ,890 Gangguan Ekstern-2 25,58 12,088 ,803 ,891 Gangguan Ekstern-3 25,66 12,610 ,750 ,896 Gangguan Ekstern-4 25,63 13,698 ,408 ,925 Gangguan Ekstern-5 25,89 13,070 ,710 ,900 Gangguan Ekstern-6 25,63 11,644 ,824 ,888 Gangguan Ekstern-7 25,68 12,168 ,731 ,897 Gangguan Ekstern-8 25,68 12,817 ,685 ,901

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 29,37 16,239 4,030 8

Page 109: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N %

Valid 38 100,0Excluded(a) 0 ,0

Cases

Total 38 100,0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,633 2 Item Statistics Mean Std. Deviation N Gangguan Organisasi-1 3,63 ,589 38Gangguan Organisasi-2 3,47 ,557 38

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Gangguan Organisasi-1 3,47 ,310 ,464 .(a)Gangguan Organisasi-2 3,63 ,347 ,464 .(a)

a The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings. Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 7,11 ,962 ,981 2

Page 110: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N %

Valid 38 100,0Excluded(a) 0 ,0

Cases

Total 38 100,0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,842 6 Item Statistics Mean Std. Deviation N Independensi Pemeriksa-1 3,45 ,504 38

Independensi Pemeriksa-2 3,71 ,694 38

Independensi Pemeriksa-3 3,63 ,675 38

Independensi Pemeriksa-4 3,50 ,647 38

Independensi Pemeriksa-5 3,84 ,855 38

Independensi Pemeriksa-6 3,71 ,611 38

Page 111: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Independensi Pemeriksa-1 21,95 8,862 ,521 ,832

Independensi Pemeriksa-2 21,68 7,789 ,621 ,817

Independensi Pemeriksa-3 21,76 7,699 ,674 ,808

Independensi Pemeriksa-4 21,89 7,448 ,796 ,789

Independensi Pemeriksa-5 21,55 7,497 ,523 ,842

Independensi Pemeriksa-6 21,68 7,573 ,812 ,789

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 25,39 10,678 3,268 6

Page 112: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

LAMPIRAN 5 Regression Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Independensi Pemeriksa 3,6278 ,46681 38Gangguan Pribadi 3,6952 ,56992 38Gangguan Ekstern 3,6743 ,50549 38Gangguan Organisasi 3,5526 ,49030 38

Correlations

Independensi

Pemeriksa Gangguan

Pribadi Gangguan

Ekstern Gangguan Organisasi

Pearson Correlation Independensi Pemeriksa 1,000 ,590 ,753 ,830 Gangguan Pribadi ,590 1,000 ,501 ,393 Gangguan Ekstern ,753 ,501 1,000 ,684 Gangguan Organisasi ,830 ,393 ,684 1,000Sig. (1-tailed) Independensi Pemeriksa . ,000 ,000 ,000 Gangguan Pribadi ,000 . ,001 ,007 Gangguan Ekstern ,000 ,001 . ,000 Gangguan Organisasi ,000 ,007 ,000 .N Independensi Pemeriksa 38 38 38 38 Gangguan Pribadi 38 38 38 38 Gangguan Ekstern 38 38 38 38 Gangguan Organisasi 38 38 38 38

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Gangguan Organisasi, Gangguan Pribadi, Gangguan Ekstern(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Independensi Pemeriksa

Page 113: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,893(a) ,798 ,780 ,21876 1,962 a Predictors: (Constant), Gangguan Organisasi, Gangguan Pribadi, Gangguan Ekstern b Dependent Variable: Independensi Pemeriksa ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression 6,436 3 2,145 44,830 ,000(a)Residual 1,627 34 ,048

1

Total 8,063 37 a Predictors: (Constant), Gangguan Organisasi, Gangguan Pribadi, Gangguan Ekstern b Dependent Variable: Independensi Pemeriksa Residuals Statistics(a) Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 3,0666 4,5314 3,6278 ,41706 38Std. Predicted Value -1,346 2,167 ,000 1,000 38Standard Error of Predicted Value ,042 ,146 ,067 ,023 38

Adjusted Predicted Value 3,0725 4,5609 3,6329 ,42582 38Residual -,32817 ,55282 ,00000 ,20970 38Std. Residual -1,500 2,527 ,000 ,959 38Stud. Residual -1,944 2,600 -,010 1,026 38Deleted Residual -,57184 ,58521 -,00511 ,24333 38Stud. Deleted Residual -2,031 2,862 ,002 1,064 38Mahal. Distance ,368 15,569 2,921 3,050 38Cook's Distance ,000 ,764 ,045 ,126 38Centered Leverage Value ,010 ,421 ,079 ,082 38

a Dependent Variable: Independensi Pemeriksa

Page 114: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Coefficientsa

,144 ,307 ,470 ,641 -,479 ,768,201 ,073 ,246 2,751 ,009 ,053 ,350 ,744 1,344,222 ,104 ,240 2,133 ,040 ,010 ,433 ,468 2,137,542 ,101 ,569 5,368 ,000 ,337 ,747 ,528 1,893

(Constant)Gangguan PribadiGangguan EksternGangguan Organis

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Lower BoundUpper Bound5% Confidence Interval for

Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Independensi Pemeriksaa.

Collinearity Diagnosticsa

3,971 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00,013 17,186 ,01 ,86 ,04 ,17,010 19,857 ,98 ,06 ,12 ,08,005 26,903 ,01 ,07 ,84 ,75

Dimension1234

Model1

EigenvalueCondition

Index (Constant)Gangguan

PribadiGangguan

EksternGangguanOrganisasi

Variance Proportions

Dependent Variable: Independensi Pemeriksaa.

Charts

Regression Standardized Residual3210-1-2-3

Freq

uenc

y

15

10

5

0

Histogram

Dependent Variable: Independensi Pemeriksa

Mean =-8.29E-16�Std. Dev. =0.959�

N =38

Page 115: mvdw.org · PENGARUH GANGGUAN PRIBADI, EKSTERN DAN ORGANISASI TERHADAP INDEPENDENSI . PEMERIKSA (STUDY EMPIRIS PADA . INSPEKTORAT KABUPATEN . DELI …

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Independensi Pemeriksa

Regression Studentized Residual3210-1-2

Reg

ress

ion

Stan

dard

ized

Pre

dict

ed

Valu

e

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Independensi Pemeriksa