medan tanah deli

64
1. Medan Tanah Deli Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera. Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (MedanDeli). Setelah zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur- angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular. Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli Serdang) sampai ke Sungai Wampu di Langkat sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara kedua sungai tersebut. Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini merupakan penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan Belanda ditempat yang bernama Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau Menteng) orang membakar batu bata yang berkwalitas tinggi dan salah satu pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei. Mengenai curah hujan di Tanah Deli digolongkan dua macam yakni : Maksima Utama dan Maksima Tambahan. Maksima Utama terjadi pada bulan-bulan Oktober s/d bulan Desember sedang Maksima Tambahan antara bulan Januari s/d September. Secara rinci curah hujan di Medan rata-rata 2000 pertahun dengan intensitas rata-rata 4,4 mm/jam. Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba dan disana sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman penduduk yang berasal dari Karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863 orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat menjadi primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara. 2. Kampung Medan dan Tembakau Deli Pada awal perkembangannya merupakan sebuah kampung kecil bernama "Medan Putri". Perkembangan Kampung "Medan Putri" tidak terlepas dari posisinya yang strategis karena terletak di pertemuan sungai Deli dan sungai Babura, tidak jauh dari jalan Putri Hijau sekarang. Kedua sungai tersebut pada zaman dahulu merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai, sehingga dengan demikian Kampung "Medan Putri" yang merupakan cikal bakal Kota Medan, cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting.

Upload: muhsin-rokan

Post on 04-Aug-2015

266 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Medan Tanah Deli

1 Medan Tanah Deli

Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya

berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini dan

semuanya bermuara ke Selat Malaka Sungai-sungai itu adalah Sei Deli Sei Babura Sei

Sikambing Sei Denai Sei Putih Sei Badra Sei Belawan dan Sei Sulang SalingSei Kera

Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru

Patimpus lokasinya terletak di Tanah Deli maka sejak zaman penjajahan

orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (MedanndashDeli) Setelah

zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-

angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular

Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli

Serdang) sampai ke Sungai Wampu di Langkat sedangkan Kesultanan Deli

yang berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup

daerah diantara kedua sungai tersebut

Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat tanah

pasir tanah campuran tanah hitam tanah coklat dan tanah merah Hal ini merupakan penelitian

dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun 1910 bahwa

disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang spesifik Tanah liat inilah

pada waktu penjajahan Belanda ditempat yang bernama Bakaran Batu (sekarang Medan

Tenggara atau Menteng) orang membakar batu bata yang berkwalitas tinggi dan salah satu

pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei

Mengenai curah hujan di Tanah Deli digolongkan dua macam yakni Maksima Utama dan

Maksima Tambahan Maksima Utama terjadi pada bulan-bulan Oktober sd bulan Desember

sedang Maksima Tambahan antara bulan Januari sd September Secara rinci curah hujan di

Medan rata-rata 2000 pertahun dengan intensitas rata-rata 44 mmjam

Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba dan disana sini terutama

dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman penduduk yang berasal dari Karo dan

semenanjung Malaya Pada tahun 1863 orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau

di Deli yang sempat menjadi primadona Tanah Deli Sejak itu perekonomian terus berkembang

sehingga Medan menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara

2 Kampung Medan dan Tembakau Deli

Pada awal perkembangannya merupakan sebuah kampung kecil bernama Medan Putri

Perkembangan Kampung Medan Putri tidak terlepas dari posisinya yang strategis karena

terletak di pertemuan sungai Deli dan sungai Babura tidak jauh dari jalan Putri Hijau sekarang

Kedua sungai tersebut pada zaman dahulu merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup

ramai sehingga dengan demikian Kampung Medan Putri yang merupakan cikal bakal Kota

Medan cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting

Semakin lama semakin banyak orang berdatangan ke kampung

ini dan isteri Guru Patimpus yang mendirikan kampung Medan

melahirkan anaknya yang pertama seorang laki-laki dan

dinamai si Kolok Mata pencarian orang di Kampung Medan

yang mereka namai dengan si Sepuluh dua Kuta adalah bertani

menanam lada Tidak lama kemudian

lahirlah anak kedua Guru Patimpus dan anak inipun laki-laki

dinamai si Kecik

Pada zamannya Guru Patimpus merupakan tergolong orang yang berfikiran maju Hal ini

terbukti dengan menyuruh anaknya berguru (menuntut ilmu) membaca Alqurlsquoan kepada Datuk

Kota Bangun dan kemudian memperdalam tentang agama Islam ke Aceh

Keterangan yang menguatkan bahwa adanya Kampung Medan ini adalah keterangan H

Muhammad Said yang mengutip melalui buku Deli In Woord en Beeld ditulis oleh NTen Cate

Keterangan tersebut mengatakan bahwa dahulu kala Kampung Medan ini merupakan Benteng

dan sisanya masih ada terdiri dari dinding dua lapis berbentuk bundaran yang terdapat

dipertemuan antara dua sungai yakni Sungai Deli dan sungai Babura Rumah Administrateur

terletak diseberang sungai dari kampung Medan Kalau kita lihat bahwa letak dari Kampung

Medan ini adalah di Wisma Benteng sekarang dan rumah Administrateur tersebut adalah kantor

PTP IX Tembakau Deli yang sekarang ini

Sekitar tahun 1612 setelah dua dasa warsa berdiri Kampung Medan Sultan Iskandar Muda yang

berkuasa di Aceh mengirim Panglimanya bernama Gocah Pahlawan yang bergelar Laksamana

Kuda Bintan untuk menjadi pemimpin yang mewakili kerajaan Aceh di Tanah Deli

Gocah Pahlawan membuka negeri baru di Sungai Lalang Percut Selaku Wali dan Wakil Sultan

Aceh serta dengan memanfaatkan kebesaran imperium Aceh Gocah Pahlawan berhasil

memperluas wilayah kekuasaannya sehingga meliputi Kecamatan Percut Sei Tuan dan

Kecamatan Medan Deli sekarang Dia juga mendirikan kampung-kampung Gunung Klarus

Sampali Kota Bangun Pulau Brayan Kota Jawa Kota Rengas Percut dan Sigara-gara

Dengan tampilnya Gocah pahlawan mulailah berkembang Kerajaan Deli dan tahun 1632 Gocah

Pahlawan kawin dengan putri Datuk Sunggal Setelah terjadi perkawinan ini raja-raja di

Kampung Medan menyerah pada Gocah Pahlawan

Gocah Pahlawan wafat pada tahun 1653 dan digantikan oleh puteranya Tuangku Panglima

Perunggit yang kemudian memproklamirkan kemerdekaan Kesultanan Deli dari Kesultanan

Aceh pada tahun 1669 dengan ibukotanya di Labuhan kira-kira 20 km dari Medan

Jhon Anderson seorang Inggris melakukan kunjungan ke Kampung Medan tahun 1823 dan

mencatat dalam bukunya Mission to the East Coast of Sumatera bahwa penduduk Kampung

Medan pada waktu itu masih berjumlah 200 orang tapi dia hanya melihat penduduk yang

berdiam dipertemuan antara dua sungai tersebut Anderson menyebutkan dalam bukunya

―Mission to the East Coast of Sumatera― (terbitan Edinburg 1826) bahwa sepanjang sungai Deli

hingga ke dinding tembok mesjid Kampung Medan di bangun dengan batu-batu granit berbentuk

bujur sangkar Batu-batu ini diambil dari sebuah Candi Hindu Kuno di Jawa

Pesatnya perkembangan Kampung Medan Putri juga tidak terlepas dari perkebunan tembakau

yang sangat terkenal dengan tembakau Delinya yang merupakan tembakau terbaik untuk

pembungkus cerutu Pada tahun 1863 Sultan Deli memberikan kepada Nienhuys Van der Falk

dan Elliot dari Firma Van Keeuwen en Mainz amp Co tanah seluas 4000 bahu (1 bahu = 074 ha)

secara erfpacht 20 tahun di Tanjung Sepassi dekat Labuhan Contoh tembakau deli Maret 1864

contoh hasil panen dikirim ke Rotterdam di Belanda untuk diuji kualitasnya Ternyata daun

tembakau tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi untuk pembungkus cerutu

Kemudian di tahun 1866 Jannsen PW Clemen Cremer dan Nienhuys mendirikan de Deli

Maatscapij di Labuhan Kemudian melakukan ekspansi perkebunan baru di daerah Martubung

Sunggal (1869) Sungai Beras dan Klumpang (1875) sehingga jumlahnya mencapai 22

perusahaan perkebunan pada tahun 1874 Mengingat kegiatan perdagangan tembakau yang

sudah sangat luas dan berkembang Nienhuys memindahkan kantor perusahaannya dari Labuhan

ke Kampung Medan Putri Dengan demikian Kampung Medan Putri menjadi semakin ramai

dan selanjutnya berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai Kota Medan

3 Legenda Kota Medan

Menurut legenda di zaman dahulu kala pernah hidup di Kesultanan Deli lama kira-kira 10 Km

dari Kampung Medan yakni di Deli Tua sekarang seorang Putri yang sangat cantik dan karena

kecantikannya diberi nama Putri Hijau Kecantikan Putri ini tersohor kemana-mana mulai dari

Aceh sampai ke ujung Utara Pulau Jawa

Sultan Aceh jatuh cinta pada Putri itu dan melamarnya untuk dijadikan permaisurinya Lamaran

Sultan Aceh itu ditolak oleh saudara kedua laki-laki Putri Hijau Sultan aceh sangat marah

karena penolakan itu dianggapnya sebagai penghinaan terhadap dirinya Maka pecahlah perang

antara Kesultanan Aceh dengan Kesultanan

Deli

Menurut legenda yang tersebut diatas dengan

menggunakan kekuatan gaib seorang dari

saudara Putri hijau menjelma menjadi seekor

ular naga dan seorang lagi menjadi sepucuk

meriam yang tidak henti-hentinya menembaki

tentara Aceh hingga akhir hayatnya

KesultananDeli lama mengalami kekalahan

dalam peperangan itu dan karena kecewa Putra

Mahkota yang menjelma menjadi meriam itu

meledak sebagian bagian belakangnya terlontar ke Labuhan Deli dan bagian depannya kedataran

tinggi Karo kira-kira 5 Km dari Kabanjahe

Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat kedalam kapal untuk

seterusnya dibawa ke Aceh Ketika kapal sampai di Ujung Jambo Aye Putri Hijau mohon

diadakan satu upacara untuknya sebelum peti diturunkan dari kapal Atas permintaannya harus

diserahkan padanya sejumlah beras dan beribu-ribu telur dan permohonan tuan Putri dikabulkan

Tetapi baru saja uapacara dimulai tiba-tiba berhembuslah angin ribut yang maha dahsyat disusul

gelombang-gelombang yang sangat tinggi

Dari dalam laut muncullah abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dan dengan

menggunakan rahangnya yang besar itu diambilnya peti tempat adiknya dikurung lalu

dibawanya masuk ke dalam laut

Legenda ini samapai sekarang masih terkenal di kalangan masyarakat Deli dan malahan juga

dalam masyarakat Melayu di Malaysia

Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan Benteng dan Puri yang berasal dari zaman Putri Hijau

sedang sisa meriam penjelmaan abang Putri Hijau itu dapat dilihat di halaman Istana Maimun

Medan

4 Penjajahan Belanda di Tanah Deli

Belanda yang menjajah Nusantara kurang lebih setengah abad namun untuk menguasai Tanah

Deli mereka sangat banyak mengalami tantangan yang tidak sedikit Mereka mengalami perang

di Jawa dengan pangeran Diponegoro sekitar tahun 1825-1830 Belanda sangat banyak

mengalami kerugian sedangkan untuk menguasai Sumatera Belanda juga berperang melawan

Aceh Minangkabau dan Sisingamangaraja di daerah Tapanuli

Jadi untuk menguasai Tanah Deli Belanda hanya kurang lebih 78 tahun mulai dari tahun 1864

sampai 1942 Setelah perang Jawa berakhir barulah Gubernur Jenderal Belanda JVan den Bosch

mengerahkan pasukannya ke Sumatera dan dia memperkirakan untuk menguasai Sumatera

secara keseluruhan diperlukan waktu 25 tahun Penaklukan Belanda atas Sumatera ini terhenti

ditengah jalan karena Menteri Jajahan Belanda waktu itu JCBaud menyuruh mundur pasukan

Belanda di Sumatera walaupun mereka telah mengalahkan Minangkabau yang dikenal dengan

nama perang Paderi ( 1821-1837 )

Sultan Ismail yang berkuasa di Riau secara tiba-tiba diserang oleh gerombolan Inggeris dengan

pimpinannya bernama Adam Wilson Berhubung pada waktu itu kekuatannya terbatas maka

Sultan Ismail meminta perlindungan pada Belanda Sejak saat itu terbukalah kesempatan bagi

Belanda untuk menguasai Kerajaan Siak Sri Indrapura yang rajanya adalah Sultan Ismail Pada

tanggal 1 Februari 1858 Belanda mendesak Sultan Ismail untuk menandatangani perjanjian agar

daerah taklukan kerajaan Siak Sri Indrapura termasuk Deli Langkat dan Serdang di Sumatera

Timur masuk kekuasaan Belanda Karena daerah Deli telah masuk kekuasaan Belanda

otomatislah Kampung Medan menjadi jajahan Belanda tapi kehadiran Belanda belum secara

fisik menguasai Tanah Deli

Pada tahun 1858 juga Elisa Netscher diangkat menjadi Residen Wilayah Riau dan sejak itu pula

dia mengangkat dirinya menjadi pembela Sultan Ismail yang berkuasa di kerajaan Siak Tujuan

Netscher itu adalah dengan duduknya dia sebagai pembela Sultan Ismail secara politis tentunya

akan mudah bagi Netscher menguasai daerah taklukan kerajaan Siak yakni Deli yang di

dalamnya termasuk Kampung Medan Putri

Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah mendorongnya menjadi pusat

pemerintahan Tahun 1879 Ibukota Asisten Residen Deli dipindahkan dari Labuhan ke Medan 1

Maret 1887Ibukota Residen Sumatera Timur dipindahkan pula dari Bengkalis ke Medan Istana

Kesultanan Deli yang semula berada di Kampung Bahari (Labuhan) juga pindah dengan

selesainya pembangunan Istana Maimoon pada tanggal 18 Mei 1891 dan dengan demikian

Ibukota Deli telah resmi pindah ke Medan

Pada tahun 1915 Residensi Sumatera Timur ditingkatkan kedudukannya menjadi Gubernemen

Pada tahun 1918 Kota Medan resmi menjadi Gemeente (Kota Praja) dengan Walikota Baron

Daniel Mac Kay Berdasarkan Acte van Schenking (Akte Hibah) Nomor 97 Notaris JM de-

Hondt Junior tanggal 30 Nopember 1918 Sultan Deli menyerahkan tanah kota Medan kepada

Gemeente Medan sehingga resmi menjadi wilayah di bawah kekuasaan langsung Hindia

Belanda Pada masa awal Kotapraja ini Medan masih terdiri dari 4 kampung yaitu Kampung

Kesawan Kampung Sungai Rengas Kampung Petisah Hulu dan Kampung Petisah Hilir

Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak 43826 jiwa yang terdiri dari Eropa 409

orang Indonesia 35009 orang Cina 8269 orang dan Timur Asing lainnya 139 orang

Sejak itu Kota Medan berkembang semakin pesat Berbagai fasilitas dibangun Beberapa

diantaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan AVROS di Kampung Baru (1919) sekarang

RISPA hubungan Kereta Api Pangkalan Brandan - Besitang (1919) Konsulat Amerika (1919)

Sekolah Guru Indonesia di Jl HM Yamin sekarang (1923) Mingguan Soematra (1924)

Perkumpulan Renang Medan (1924) Pusat Pasar RS Elizabeth Klinik Sakit Mata dan

Lapangan Olah Raga Kebun Bunga (1929)

Secara historis perkembangan Kota Medan sejak awal telah memposisikan menjadi pusat

perdagangan (ekspor-impor) sejak masa lalu sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli

juga telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah sampai saat ini

disamping merupakan salah satu daerah kota juga sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sumatera

Utara

5 Kota Medan Masa Penjajahan Jepang

Tahun 1942 penjajahan Belanda berakhir di Sumatera yang ketika itu Jepang mendarat

dibeberapa wilayah seperti Jawa Kalimantan Sulawesi dan khusus di Sumatera Jepang

mendarat di Sumatera Timur

Tentara Jepang yang mendarat di Sumatera adalah tentara XXV yang

berpangkalan di Shonanto yang lebih dikenal dengan nama Singapore tepatnya mereka mendarat

tanggal 11 malam 12 Maret 1942 Pasukan ini terdiri dari Divisi Garda Kemaharajaan ke-2

ditambah dengan Divisi ke-18 dipimpin langsung oleh Letjend Nishimura Ada empat tempat

pendaratan mereka ini yakni Sabang Ulele Kuala Bugak (dekat Peurlak Aceh Timur sekarang)

dan Tanjung Tiram (kawasan Batubara sekarang)

Pasukan tentara Jepang yang mendarat di kawasan Tanjung Tiram inilah yang masuk ke Kota

Medan mereka menaiki sepeda yang mereka beli dari rakyat disekitarnya secara barter Mereka

bersemboyan bahwa mereka membantu orang Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-

orang Asia sehingga mereka dieluelukan menyambut kedatangannya

Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau balau orang pribumi

mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap orang Belanda Keadaan ini segera

ditertibkan oleh tentara Jepang dengan mengerahkan pasukannya yang bernama ― Kempetai ―

(Polisi Militer Jepang) Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah

terutama pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut ―Gemeente Bestuur ― oleh Jepang

dirobah menjadi ―Medan Sico― (Pemerintahan Kotapraja) Yang menjabat pemerintahan sipil di

tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya kekuasaan Jepang bernama

Hoyasakhi Untuk tingkat keresidenan di Sumatera Timur karena masyarakatnya heterogen

disebut Syucokan yang ketika itu dijabat oleh TNakashima pembantu Residen disebut dengan

Gunseibu

Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat masyarakat semakin

papa karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka semakin mudah menguasai seluruh

Nusantara semboyan saudara Tua hanyalah semboyan saja Disebelah Timur Kota Medan yakni

Marindal sekarang dibangun Kengrohositai sejenis pertanian kolektif Dikawasan Titi Kuning

Medan Johor sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun

landasan pesawat tempur Jepang

6 Kota Medan Menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia

Dimana-mana diseluruh Indonesia menjelang tahun 1945 bergema persiapan Proklamasi

demikian juga di Kota Medan tidak ketinggalan para tokoh pemudanya melakukan berbagai

macam persiapan Mereka mendengar bahwa bom atom telah jatuh melanda Kota Hiroshima

berarti kekuatan Jepang sudah lumpuh Sedangkan tentara sekutu berhasrat kembali untuk

menduduki Indonesia

Khususnya di kawasan kota Medan dan sekitarnya ketika penguasa Jepang menyadari

kekalahannya segera menghentikan segala kegiatannya terutama yang berhubungan dengan

pembinaan dan pengerahan pemuda Apa yang selama ini mereka lakukan untuk merekrut massa

pemuda seperti Heiho Romusha Gyu Gun dan Talapeta mereka bubarkan atau kembali kepada

masyarakat Secara resmi kegiatan ini dibubarkan pada tanggal 20 Agustus 1945 karena pada

hari itu pula penguasa Jepang di Sumatera Timur yang disebut Tetsuzo Nakashima

mengumumkan kekalahan Jepang Beliau juga menyampaikan bahwa tugas pasukan mereka

dibekas pendudukan untuk menjaga status quo sebelum diserah terimakan pada pasukan sekutu

Sebagian besar anggota pasukan bekas Heiho Romusha Talapeta dan latihan Gyu Gun merasa

bingung karena kehidupan mereka terhimpit dimana mereka hanya diberikan uang saku yang

terbatas sehingga mereka kelihatan berlalu lalang dengan seragam coklat di tengah kota

Beberapa tokoh pemuda melihat hal demikian mengambil inisiatif untuk menanggulanginya

Terutama bekas perwira Gyu Gun diantaranya Letnan Achmad Tahir mendirikan suatu

kepanitiaan untuk menanggulangi para bekas Heiho Romusha yang familisaudaranya tidak ada

di kota Medan Panitia ini dinamai dengan ―Panitia Penolong Pengangguran Eks Gyu Gun― yang

berkantor di Jl Istana No17 (Gedung Pemuda sekarang)

Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak

tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor

Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau

menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung

Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I

Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma

Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu

pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu

bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk

kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro

Belanda

Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar

bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang

menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra

Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan

Muhammad Kasim Jusni

Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan

Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||

MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat

cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota

Medan itu sendiriDalam buku The History of

Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)

dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan

sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan

sempat dihancurkan selama serangan Sultan

Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru

yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan

Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap

Kesultanan Deli

Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17

menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk

Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh

untuk dijadikan pekerja kasar

Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran

dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan

dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi

Pamalayu

Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit

juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)

Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti

dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang

bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai

Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan

Bilah

Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu

tonggak kelahiran kota ini

DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada

rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama

kali membuka ―desa yang diberi nama Medan

Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak

terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946

Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan

(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik

sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus

Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota

Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik

Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan

yang terletak di antara

Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama

Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan

Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya

Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun

MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad

Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh

sekarang

Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan

tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil

membunuh para pengacau tersebut satu persatu

Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan

memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas

berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan

pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh

Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai

Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas

Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi

menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga

ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk

memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama

Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M

Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M

memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun

relasi dengan Belanda di Malaka

Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli

sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan

sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada

kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India

BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin

Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda

semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari

Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di

Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan

mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan

tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda

Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ

sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya

untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti

Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau

Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918

yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota

sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda

Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana

Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl

1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)

yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad

(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat

dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal

Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang

menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat

Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari

lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590

MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru

Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu

(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses

itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di

Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa

Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat

berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang

sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang

aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin

menonjol atau saling menjatuhkan

laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu

Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo

Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu

July 2nd 2001

DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah

perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak

sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai

pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini

indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu

Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada

di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun

sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di

Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap

bangunan bersejarah yang ada di Medan ini

Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang

untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di

Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan

Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan

terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita

paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan

Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah

Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru

yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar

dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara

masa lalu dan masa kini

MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan

Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad

Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung

itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan

sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd

Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung

juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield

sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari

besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London

sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini

Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada

dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung

ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche

Handel Maatschappij sampai tahun 1929

Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)

Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang

gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan

Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk

menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan

Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung

Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden

dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen

gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel

Darma Deli (7)

Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran

jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya

pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini

Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di

bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini

Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah

menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida

Zelle serta Raja Leopold dari Belgia

SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar

Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan

Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau

saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini

sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah

Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun

1886

Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi

Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-

pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini

tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah

tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-

alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput

rapi ini

Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka

Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api

(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan

suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah

Indonesia yang indah

Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar

di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke

Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau

Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera

Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah

kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil

menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara

dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata

lapangan atau medan

Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika

para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865

seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga

mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi

asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di

semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota

kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera

Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi

warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang

Aceh India dan Cina

Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang

sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota

Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan

kolonial

Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar

10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan

spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai

hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan

tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan

buaya ini buka pukul 900 hingga 1700

Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke

Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi

menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh

Islam

Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang

mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun

Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan

mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu

Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara

yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang

pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya

Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan

tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai

dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea

tersedia di sini

Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal

masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue

gaya Durth

Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun

tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat

Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan

makanan yang siap memuaskan lidah

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 2: Medan Tanah Deli

Semakin lama semakin banyak orang berdatangan ke kampung

ini dan isteri Guru Patimpus yang mendirikan kampung Medan

melahirkan anaknya yang pertama seorang laki-laki dan

dinamai si Kolok Mata pencarian orang di Kampung Medan

yang mereka namai dengan si Sepuluh dua Kuta adalah bertani

menanam lada Tidak lama kemudian

lahirlah anak kedua Guru Patimpus dan anak inipun laki-laki

dinamai si Kecik

Pada zamannya Guru Patimpus merupakan tergolong orang yang berfikiran maju Hal ini

terbukti dengan menyuruh anaknya berguru (menuntut ilmu) membaca Alqurlsquoan kepada Datuk

Kota Bangun dan kemudian memperdalam tentang agama Islam ke Aceh

Keterangan yang menguatkan bahwa adanya Kampung Medan ini adalah keterangan H

Muhammad Said yang mengutip melalui buku Deli In Woord en Beeld ditulis oleh NTen Cate

Keterangan tersebut mengatakan bahwa dahulu kala Kampung Medan ini merupakan Benteng

dan sisanya masih ada terdiri dari dinding dua lapis berbentuk bundaran yang terdapat

dipertemuan antara dua sungai yakni Sungai Deli dan sungai Babura Rumah Administrateur

terletak diseberang sungai dari kampung Medan Kalau kita lihat bahwa letak dari Kampung

Medan ini adalah di Wisma Benteng sekarang dan rumah Administrateur tersebut adalah kantor

PTP IX Tembakau Deli yang sekarang ini

Sekitar tahun 1612 setelah dua dasa warsa berdiri Kampung Medan Sultan Iskandar Muda yang

berkuasa di Aceh mengirim Panglimanya bernama Gocah Pahlawan yang bergelar Laksamana

Kuda Bintan untuk menjadi pemimpin yang mewakili kerajaan Aceh di Tanah Deli

Gocah Pahlawan membuka negeri baru di Sungai Lalang Percut Selaku Wali dan Wakil Sultan

Aceh serta dengan memanfaatkan kebesaran imperium Aceh Gocah Pahlawan berhasil

memperluas wilayah kekuasaannya sehingga meliputi Kecamatan Percut Sei Tuan dan

Kecamatan Medan Deli sekarang Dia juga mendirikan kampung-kampung Gunung Klarus

Sampali Kota Bangun Pulau Brayan Kota Jawa Kota Rengas Percut dan Sigara-gara

Dengan tampilnya Gocah pahlawan mulailah berkembang Kerajaan Deli dan tahun 1632 Gocah

Pahlawan kawin dengan putri Datuk Sunggal Setelah terjadi perkawinan ini raja-raja di

Kampung Medan menyerah pada Gocah Pahlawan

Gocah Pahlawan wafat pada tahun 1653 dan digantikan oleh puteranya Tuangku Panglima

Perunggit yang kemudian memproklamirkan kemerdekaan Kesultanan Deli dari Kesultanan

Aceh pada tahun 1669 dengan ibukotanya di Labuhan kira-kira 20 km dari Medan

Jhon Anderson seorang Inggris melakukan kunjungan ke Kampung Medan tahun 1823 dan

mencatat dalam bukunya Mission to the East Coast of Sumatera bahwa penduduk Kampung

Medan pada waktu itu masih berjumlah 200 orang tapi dia hanya melihat penduduk yang

berdiam dipertemuan antara dua sungai tersebut Anderson menyebutkan dalam bukunya

―Mission to the East Coast of Sumatera― (terbitan Edinburg 1826) bahwa sepanjang sungai Deli

hingga ke dinding tembok mesjid Kampung Medan di bangun dengan batu-batu granit berbentuk

bujur sangkar Batu-batu ini diambil dari sebuah Candi Hindu Kuno di Jawa

Pesatnya perkembangan Kampung Medan Putri juga tidak terlepas dari perkebunan tembakau

yang sangat terkenal dengan tembakau Delinya yang merupakan tembakau terbaik untuk

pembungkus cerutu Pada tahun 1863 Sultan Deli memberikan kepada Nienhuys Van der Falk

dan Elliot dari Firma Van Keeuwen en Mainz amp Co tanah seluas 4000 bahu (1 bahu = 074 ha)

secara erfpacht 20 tahun di Tanjung Sepassi dekat Labuhan Contoh tembakau deli Maret 1864

contoh hasil panen dikirim ke Rotterdam di Belanda untuk diuji kualitasnya Ternyata daun

tembakau tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi untuk pembungkus cerutu

Kemudian di tahun 1866 Jannsen PW Clemen Cremer dan Nienhuys mendirikan de Deli

Maatscapij di Labuhan Kemudian melakukan ekspansi perkebunan baru di daerah Martubung

Sunggal (1869) Sungai Beras dan Klumpang (1875) sehingga jumlahnya mencapai 22

perusahaan perkebunan pada tahun 1874 Mengingat kegiatan perdagangan tembakau yang

sudah sangat luas dan berkembang Nienhuys memindahkan kantor perusahaannya dari Labuhan

ke Kampung Medan Putri Dengan demikian Kampung Medan Putri menjadi semakin ramai

dan selanjutnya berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai Kota Medan

3 Legenda Kota Medan

Menurut legenda di zaman dahulu kala pernah hidup di Kesultanan Deli lama kira-kira 10 Km

dari Kampung Medan yakni di Deli Tua sekarang seorang Putri yang sangat cantik dan karena

kecantikannya diberi nama Putri Hijau Kecantikan Putri ini tersohor kemana-mana mulai dari

Aceh sampai ke ujung Utara Pulau Jawa

Sultan Aceh jatuh cinta pada Putri itu dan melamarnya untuk dijadikan permaisurinya Lamaran

Sultan Aceh itu ditolak oleh saudara kedua laki-laki Putri Hijau Sultan aceh sangat marah

karena penolakan itu dianggapnya sebagai penghinaan terhadap dirinya Maka pecahlah perang

antara Kesultanan Aceh dengan Kesultanan

Deli

Menurut legenda yang tersebut diatas dengan

menggunakan kekuatan gaib seorang dari

saudara Putri hijau menjelma menjadi seekor

ular naga dan seorang lagi menjadi sepucuk

meriam yang tidak henti-hentinya menembaki

tentara Aceh hingga akhir hayatnya

KesultananDeli lama mengalami kekalahan

dalam peperangan itu dan karena kecewa Putra

Mahkota yang menjelma menjadi meriam itu

meledak sebagian bagian belakangnya terlontar ke Labuhan Deli dan bagian depannya kedataran

tinggi Karo kira-kira 5 Km dari Kabanjahe

Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat kedalam kapal untuk

seterusnya dibawa ke Aceh Ketika kapal sampai di Ujung Jambo Aye Putri Hijau mohon

diadakan satu upacara untuknya sebelum peti diturunkan dari kapal Atas permintaannya harus

diserahkan padanya sejumlah beras dan beribu-ribu telur dan permohonan tuan Putri dikabulkan

Tetapi baru saja uapacara dimulai tiba-tiba berhembuslah angin ribut yang maha dahsyat disusul

gelombang-gelombang yang sangat tinggi

Dari dalam laut muncullah abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dan dengan

menggunakan rahangnya yang besar itu diambilnya peti tempat adiknya dikurung lalu

dibawanya masuk ke dalam laut

Legenda ini samapai sekarang masih terkenal di kalangan masyarakat Deli dan malahan juga

dalam masyarakat Melayu di Malaysia

Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan Benteng dan Puri yang berasal dari zaman Putri Hijau

sedang sisa meriam penjelmaan abang Putri Hijau itu dapat dilihat di halaman Istana Maimun

Medan

4 Penjajahan Belanda di Tanah Deli

Belanda yang menjajah Nusantara kurang lebih setengah abad namun untuk menguasai Tanah

Deli mereka sangat banyak mengalami tantangan yang tidak sedikit Mereka mengalami perang

di Jawa dengan pangeran Diponegoro sekitar tahun 1825-1830 Belanda sangat banyak

mengalami kerugian sedangkan untuk menguasai Sumatera Belanda juga berperang melawan

Aceh Minangkabau dan Sisingamangaraja di daerah Tapanuli

Jadi untuk menguasai Tanah Deli Belanda hanya kurang lebih 78 tahun mulai dari tahun 1864

sampai 1942 Setelah perang Jawa berakhir barulah Gubernur Jenderal Belanda JVan den Bosch

mengerahkan pasukannya ke Sumatera dan dia memperkirakan untuk menguasai Sumatera

secara keseluruhan diperlukan waktu 25 tahun Penaklukan Belanda atas Sumatera ini terhenti

ditengah jalan karena Menteri Jajahan Belanda waktu itu JCBaud menyuruh mundur pasukan

Belanda di Sumatera walaupun mereka telah mengalahkan Minangkabau yang dikenal dengan

nama perang Paderi ( 1821-1837 )

Sultan Ismail yang berkuasa di Riau secara tiba-tiba diserang oleh gerombolan Inggeris dengan

pimpinannya bernama Adam Wilson Berhubung pada waktu itu kekuatannya terbatas maka

Sultan Ismail meminta perlindungan pada Belanda Sejak saat itu terbukalah kesempatan bagi

Belanda untuk menguasai Kerajaan Siak Sri Indrapura yang rajanya adalah Sultan Ismail Pada

tanggal 1 Februari 1858 Belanda mendesak Sultan Ismail untuk menandatangani perjanjian agar

daerah taklukan kerajaan Siak Sri Indrapura termasuk Deli Langkat dan Serdang di Sumatera

Timur masuk kekuasaan Belanda Karena daerah Deli telah masuk kekuasaan Belanda

otomatislah Kampung Medan menjadi jajahan Belanda tapi kehadiran Belanda belum secara

fisik menguasai Tanah Deli

Pada tahun 1858 juga Elisa Netscher diangkat menjadi Residen Wilayah Riau dan sejak itu pula

dia mengangkat dirinya menjadi pembela Sultan Ismail yang berkuasa di kerajaan Siak Tujuan

Netscher itu adalah dengan duduknya dia sebagai pembela Sultan Ismail secara politis tentunya

akan mudah bagi Netscher menguasai daerah taklukan kerajaan Siak yakni Deli yang di

dalamnya termasuk Kampung Medan Putri

Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah mendorongnya menjadi pusat

pemerintahan Tahun 1879 Ibukota Asisten Residen Deli dipindahkan dari Labuhan ke Medan 1

Maret 1887Ibukota Residen Sumatera Timur dipindahkan pula dari Bengkalis ke Medan Istana

Kesultanan Deli yang semula berada di Kampung Bahari (Labuhan) juga pindah dengan

selesainya pembangunan Istana Maimoon pada tanggal 18 Mei 1891 dan dengan demikian

Ibukota Deli telah resmi pindah ke Medan

Pada tahun 1915 Residensi Sumatera Timur ditingkatkan kedudukannya menjadi Gubernemen

Pada tahun 1918 Kota Medan resmi menjadi Gemeente (Kota Praja) dengan Walikota Baron

Daniel Mac Kay Berdasarkan Acte van Schenking (Akte Hibah) Nomor 97 Notaris JM de-

Hondt Junior tanggal 30 Nopember 1918 Sultan Deli menyerahkan tanah kota Medan kepada

Gemeente Medan sehingga resmi menjadi wilayah di bawah kekuasaan langsung Hindia

Belanda Pada masa awal Kotapraja ini Medan masih terdiri dari 4 kampung yaitu Kampung

Kesawan Kampung Sungai Rengas Kampung Petisah Hulu dan Kampung Petisah Hilir

Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak 43826 jiwa yang terdiri dari Eropa 409

orang Indonesia 35009 orang Cina 8269 orang dan Timur Asing lainnya 139 orang

Sejak itu Kota Medan berkembang semakin pesat Berbagai fasilitas dibangun Beberapa

diantaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan AVROS di Kampung Baru (1919) sekarang

RISPA hubungan Kereta Api Pangkalan Brandan - Besitang (1919) Konsulat Amerika (1919)

Sekolah Guru Indonesia di Jl HM Yamin sekarang (1923) Mingguan Soematra (1924)

Perkumpulan Renang Medan (1924) Pusat Pasar RS Elizabeth Klinik Sakit Mata dan

Lapangan Olah Raga Kebun Bunga (1929)

Secara historis perkembangan Kota Medan sejak awal telah memposisikan menjadi pusat

perdagangan (ekspor-impor) sejak masa lalu sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli

juga telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah sampai saat ini

disamping merupakan salah satu daerah kota juga sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sumatera

Utara

5 Kota Medan Masa Penjajahan Jepang

Tahun 1942 penjajahan Belanda berakhir di Sumatera yang ketika itu Jepang mendarat

dibeberapa wilayah seperti Jawa Kalimantan Sulawesi dan khusus di Sumatera Jepang

mendarat di Sumatera Timur

Tentara Jepang yang mendarat di Sumatera adalah tentara XXV yang

berpangkalan di Shonanto yang lebih dikenal dengan nama Singapore tepatnya mereka mendarat

tanggal 11 malam 12 Maret 1942 Pasukan ini terdiri dari Divisi Garda Kemaharajaan ke-2

ditambah dengan Divisi ke-18 dipimpin langsung oleh Letjend Nishimura Ada empat tempat

pendaratan mereka ini yakni Sabang Ulele Kuala Bugak (dekat Peurlak Aceh Timur sekarang)

dan Tanjung Tiram (kawasan Batubara sekarang)

Pasukan tentara Jepang yang mendarat di kawasan Tanjung Tiram inilah yang masuk ke Kota

Medan mereka menaiki sepeda yang mereka beli dari rakyat disekitarnya secara barter Mereka

bersemboyan bahwa mereka membantu orang Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-

orang Asia sehingga mereka dieluelukan menyambut kedatangannya

Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau balau orang pribumi

mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap orang Belanda Keadaan ini segera

ditertibkan oleh tentara Jepang dengan mengerahkan pasukannya yang bernama ― Kempetai ―

(Polisi Militer Jepang) Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah

terutama pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut ―Gemeente Bestuur ― oleh Jepang

dirobah menjadi ―Medan Sico― (Pemerintahan Kotapraja) Yang menjabat pemerintahan sipil di

tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya kekuasaan Jepang bernama

Hoyasakhi Untuk tingkat keresidenan di Sumatera Timur karena masyarakatnya heterogen

disebut Syucokan yang ketika itu dijabat oleh TNakashima pembantu Residen disebut dengan

Gunseibu

Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat masyarakat semakin

papa karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka semakin mudah menguasai seluruh

Nusantara semboyan saudara Tua hanyalah semboyan saja Disebelah Timur Kota Medan yakni

Marindal sekarang dibangun Kengrohositai sejenis pertanian kolektif Dikawasan Titi Kuning

Medan Johor sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun

landasan pesawat tempur Jepang

6 Kota Medan Menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia

Dimana-mana diseluruh Indonesia menjelang tahun 1945 bergema persiapan Proklamasi

demikian juga di Kota Medan tidak ketinggalan para tokoh pemudanya melakukan berbagai

macam persiapan Mereka mendengar bahwa bom atom telah jatuh melanda Kota Hiroshima

berarti kekuatan Jepang sudah lumpuh Sedangkan tentara sekutu berhasrat kembali untuk

menduduki Indonesia

Khususnya di kawasan kota Medan dan sekitarnya ketika penguasa Jepang menyadari

kekalahannya segera menghentikan segala kegiatannya terutama yang berhubungan dengan

pembinaan dan pengerahan pemuda Apa yang selama ini mereka lakukan untuk merekrut massa

pemuda seperti Heiho Romusha Gyu Gun dan Talapeta mereka bubarkan atau kembali kepada

masyarakat Secara resmi kegiatan ini dibubarkan pada tanggal 20 Agustus 1945 karena pada

hari itu pula penguasa Jepang di Sumatera Timur yang disebut Tetsuzo Nakashima

mengumumkan kekalahan Jepang Beliau juga menyampaikan bahwa tugas pasukan mereka

dibekas pendudukan untuk menjaga status quo sebelum diserah terimakan pada pasukan sekutu

Sebagian besar anggota pasukan bekas Heiho Romusha Talapeta dan latihan Gyu Gun merasa

bingung karena kehidupan mereka terhimpit dimana mereka hanya diberikan uang saku yang

terbatas sehingga mereka kelihatan berlalu lalang dengan seragam coklat di tengah kota

Beberapa tokoh pemuda melihat hal demikian mengambil inisiatif untuk menanggulanginya

Terutama bekas perwira Gyu Gun diantaranya Letnan Achmad Tahir mendirikan suatu

kepanitiaan untuk menanggulangi para bekas Heiho Romusha yang familisaudaranya tidak ada

di kota Medan Panitia ini dinamai dengan ―Panitia Penolong Pengangguran Eks Gyu Gun― yang

berkantor di Jl Istana No17 (Gedung Pemuda sekarang)

Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak

tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor

Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau

menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung

Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I

Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma

Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu

pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu

bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk

kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro

Belanda

Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar

bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang

menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra

Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan

Muhammad Kasim Jusni

Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan

Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||

MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat

cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota

Medan itu sendiriDalam buku The History of

Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)

dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan

sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan

sempat dihancurkan selama serangan Sultan

Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru

yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan

Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap

Kesultanan Deli

Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17

menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk

Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh

untuk dijadikan pekerja kasar

Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran

dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan

dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi

Pamalayu

Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit

juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)

Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti

dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang

bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai

Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan

Bilah

Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu

tonggak kelahiran kota ini

DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada

rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama

kali membuka ―desa yang diberi nama Medan

Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak

terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946

Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan

(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik

sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus

Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota

Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik

Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan

yang terletak di antara

Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama

Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan

Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya

Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun

MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad

Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh

sekarang

Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan

tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil

membunuh para pengacau tersebut satu persatu

Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan

memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas

berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan

pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh

Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai

Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas

Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi

menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga

ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk

memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama

Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M

Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M

memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun

relasi dengan Belanda di Malaka

Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli

sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan

sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada

kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India

BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin

Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda

semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari

Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di

Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan

mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan

tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda

Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ

sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya

untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti

Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau

Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918

yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota

sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda

Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana

Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl

1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)

yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad

(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat

dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal

Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang

menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat

Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari

lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590

MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru

Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu

(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses

itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di

Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa

Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat

berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang

sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang

aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin

menonjol atau saling menjatuhkan

laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu

Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo

Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu

July 2nd 2001

DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah

perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak

sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai

pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini

indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu

Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada

di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun

sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di

Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap

bangunan bersejarah yang ada di Medan ini

Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang

untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di

Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan

Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan

terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita

paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan

Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah

Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru

yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar

dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara

masa lalu dan masa kini

MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan

Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad

Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung

itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan

sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd

Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung

juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield

sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari

besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London

sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini

Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada

dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung

ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche

Handel Maatschappij sampai tahun 1929

Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)

Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang

gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan

Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk

menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan

Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung

Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden

dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen

gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel

Darma Deli (7)

Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran

jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya

pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini

Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di

bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini

Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah

menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida

Zelle serta Raja Leopold dari Belgia

SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar

Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan

Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau

saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini

sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah

Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun

1886

Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi

Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-

pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini

tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah

tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-

alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput

rapi ini

Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka

Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api

(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan

suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah

Indonesia yang indah

Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar

di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke

Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau

Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera

Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah

kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil

menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara

dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata

lapangan atau medan

Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika

para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865

seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga

mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi

asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di

semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota

kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera

Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi

warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang

Aceh India dan Cina

Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang

sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota

Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan

kolonial

Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar

10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan

spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai

hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan

tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan

buaya ini buka pukul 900 hingga 1700

Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke

Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi

menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh

Islam

Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang

mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun

Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan

mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu

Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara

yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang

pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya

Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan

tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai

dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea

tersedia di sini

Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal

masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue

gaya Durth

Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun

tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat

Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan

makanan yang siap memuaskan lidah

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 3: Medan Tanah Deli

Pesatnya perkembangan Kampung Medan Putri juga tidak terlepas dari perkebunan tembakau

yang sangat terkenal dengan tembakau Delinya yang merupakan tembakau terbaik untuk

pembungkus cerutu Pada tahun 1863 Sultan Deli memberikan kepada Nienhuys Van der Falk

dan Elliot dari Firma Van Keeuwen en Mainz amp Co tanah seluas 4000 bahu (1 bahu = 074 ha)

secara erfpacht 20 tahun di Tanjung Sepassi dekat Labuhan Contoh tembakau deli Maret 1864

contoh hasil panen dikirim ke Rotterdam di Belanda untuk diuji kualitasnya Ternyata daun

tembakau tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi untuk pembungkus cerutu

Kemudian di tahun 1866 Jannsen PW Clemen Cremer dan Nienhuys mendirikan de Deli

Maatscapij di Labuhan Kemudian melakukan ekspansi perkebunan baru di daerah Martubung

Sunggal (1869) Sungai Beras dan Klumpang (1875) sehingga jumlahnya mencapai 22

perusahaan perkebunan pada tahun 1874 Mengingat kegiatan perdagangan tembakau yang

sudah sangat luas dan berkembang Nienhuys memindahkan kantor perusahaannya dari Labuhan

ke Kampung Medan Putri Dengan demikian Kampung Medan Putri menjadi semakin ramai

dan selanjutnya berkembang dengan nama yang lebih dikenal sebagai Kota Medan

3 Legenda Kota Medan

Menurut legenda di zaman dahulu kala pernah hidup di Kesultanan Deli lama kira-kira 10 Km

dari Kampung Medan yakni di Deli Tua sekarang seorang Putri yang sangat cantik dan karena

kecantikannya diberi nama Putri Hijau Kecantikan Putri ini tersohor kemana-mana mulai dari

Aceh sampai ke ujung Utara Pulau Jawa

Sultan Aceh jatuh cinta pada Putri itu dan melamarnya untuk dijadikan permaisurinya Lamaran

Sultan Aceh itu ditolak oleh saudara kedua laki-laki Putri Hijau Sultan aceh sangat marah

karena penolakan itu dianggapnya sebagai penghinaan terhadap dirinya Maka pecahlah perang

antara Kesultanan Aceh dengan Kesultanan

Deli

Menurut legenda yang tersebut diatas dengan

menggunakan kekuatan gaib seorang dari

saudara Putri hijau menjelma menjadi seekor

ular naga dan seorang lagi menjadi sepucuk

meriam yang tidak henti-hentinya menembaki

tentara Aceh hingga akhir hayatnya

KesultananDeli lama mengalami kekalahan

dalam peperangan itu dan karena kecewa Putra

Mahkota yang menjelma menjadi meriam itu

meledak sebagian bagian belakangnya terlontar ke Labuhan Deli dan bagian depannya kedataran

tinggi Karo kira-kira 5 Km dari Kabanjahe

Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat kedalam kapal untuk

seterusnya dibawa ke Aceh Ketika kapal sampai di Ujung Jambo Aye Putri Hijau mohon

diadakan satu upacara untuknya sebelum peti diturunkan dari kapal Atas permintaannya harus

diserahkan padanya sejumlah beras dan beribu-ribu telur dan permohonan tuan Putri dikabulkan

Tetapi baru saja uapacara dimulai tiba-tiba berhembuslah angin ribut yang maha dahsyat disusul

gelombang-gelombang yang sangat tinggi

Dari dalam laut muncullah abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dan dengan

menggunakan rahangnya yang besar itu diambilnya peti tempat adiknya dikurung lalu

dibawanya masuk ke dalam laut

Legenda ini samapai sekarang masih terkenal di kalangan masyarakat Deli dan malahan juga

dalam masyarakat Melayu di Malaysia

Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan Benteng dan Puri yang berasal dari zaman Putri Hijau

sedang sisa meriam penjelmaan abang Putri Hijau itu dapat dilihat di halaman Istana Maimun

Medan

4 Penjajahan Belanda di Tanah Deli

Belanda yang menjajah Nusantara kurang lebih setengah abad namun untuk menguasai Tanah

Deli mereka sangat banyak mengalami tantangan yang tidak sedikit Mereka mengalami perang

di Jawa dengan pangeran Diponegoro sekitar tahun 1825-1830 Belanda sangat banyak

mengalami kerugian sedangkan untuk menguasai Sumatera Belanda juga berperang melawan

Aceh Minangkabau dan Sisingamangaraja di daerah Tapanuli

Jadi untuk menguasai Tanah Deli Belanda hanya kurang lebih 78 tahun mulai dari tahun 1864

sampai 1942 Setelah perang Jawa berakhir barulah Gubernur Jenderal Belanda JVan den Bosch

mengerahkan pasukannya ke Sumatera dan dia memperkirakan untuk menguasai Sumatera

secara keseluruhan diperlukan waktu 25 tahun Penaklukan Belanda atas Sumatera ini terhenti

ditengah jalan karena Menteri Jajahan Belanda waktu itu JCBaud menyuruh mundur pasukan

Belanda di Sumatera walaupun mereka telah mengalahkan Minangkabau yang dikenal dengan

nama perang Paderi ( 1821-1837 )

Sultan Ismail yang berkuasa di Riau secara tiba-tiba diserang oleh gerombolan Inggeris dengan

pimpinannya bernama Adam Wilson Berhubung pada waktu itu kekuatannya terbatas maka

Sultan Ismail meminta perlindungan pada Belanda Sejak saat itu terbukalah kesempatan bagi

Belanda untuk menguasai Kerajaan Siak Sri Indrapura yang rajanya adalah Sultan Ismail Pada

tanggal 1 Februari 1858 Belanda mendesak Sultan Ismail untuk menandatangani perjanjian agar

daerah taklukan kerajaan Siak Sri Indrapura termasuk Deli Langkat dan Serdang di Sumatera

Timur masuk kekuasaan Belanda Karena daerah Deli telah masuk kekuasaan Belanda

otomatislah Kampung Medan menjadi jajahan Belanda tapi kehadiran Belanda belum secara

fisik menguasai Tanah Deli

Pada tahun 1858 juga Elisa Netscher diangkat menjadi Residen Wilayah Riau dan sejak itu pula

dia mengangkat dirinya menjadi pembela Sultan Ismail yang berkuasa di kerajaan Siak Tujuan

Netscher itu adalah dengan duduknya dia sebagai pembela Sultan Ismail secara politis tentunya

akan mudah bagi Netscher menguasai daerah taklukan kerajaan Siak yakni Deli yang di

dalamnya termasuk Kampung Medan Putri

Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah mendorongnya menjadi pusat

pemerintahan Tahun 1879 Ibukota Asisten Residen Deli dipindahkan dari Labuhan ke Medan 1

Maret 1887Ibukota Residen Sumatera Timur dipindahkan pula dari Bengkalis ke Medan Istana

Kesultanan Deli yang semula berada di Kampung Bahari (Labuhan) juga pindah dengan

selesainya pembangunan Istana Maimoon pada tanggal 18 Mei 1891 dan dengan demikian

Ibukota Deli telah resmi pindah ke Medan

Pada tahun 1915 Residensi Sumatera Timur ditingkatkan kedudukannya menjadi Gubernemen

Pada tahun 1918 Kota Medan resmi menjadi Gemeente (Kota Praja) dengan Walikota Baron

Daniel Mac Kay Berdasarkan Acte van Schenking (Akte Hibah) Nomor 97 Notaris JM de-

Hondt Junior tanggal 30 Nopember 1918 Sultan Deli menyerahkan tanah kota Medan kepada

Gemeente Medan sehingga resmi menjadi wilayah di bawah kekuasaan langsung Hindia

Belanda Pada masa awal Kotapraja ini Medan masih terdiri dari 4 kampung yaitu Kampung

Kesawan Kampung Sungai Rengas Kampung Petisah Hulu dan Kampung Petisah Hilir

Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak 43826 jiwa yang terdiri dari Eropa 409

orang Indonesia 35009 orang Cina 8269 orang dan Timur Asing lainnya 139 orang

Sejak itu Kota Medan berkembang semakin pesat Berbagai fasilitas dibangun Beberapa

diantaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan AVROS di Kampung Baru (1919) sekarang

RISPA hubungan Kereta Api Pangkalan Brandan - Besitang (1919) Konsulat Amerika (1919)

Sekolah Guru Indonesia di Jl HM Yamin sekarang (1923) Mingguan Soematra (1924)

Perkumpulan Renang Medan (1924) Pusat Pasar RS Elizabeth Klinik Sakit Mata dan

Lapangan Olah Raga Kebun Bunga (1929)

Secara historis perkembangan Kota Medan sejak awal telah memposisikan menjadi pusat

perdagangan (ekspor-impor) sejak masa lalu sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli

juga telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah sampai saat ini

disamping merupakan salah satu daerah kota juga sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sumatera

Utara

5 Kota Medan Masa Penjajahan Jepang

Tahun 1942 penjajahan Belanda berakhir di Sumatera yang ketika itu Jepang mendarat

dibeberapa wilayah seperti Jawa Kalimantan Sulawesi dan khusus di Sumatera Jepang

mendarat di Sumatera Timur

Tentara Jepang yang mendarat di Sumatera adalah tentara XXV yang

berpangkalan di Shonanto yang lebih dikenal dengan nama Singapore tepatnya mereka mendarat

tanggal 11 malam 12 Maret 1942 Pasukan ini terdiri dari Divisi Garda Kemaharajaan ke-2

ditambah dengan Divisi ke-18 dipimpin langsung oleh Letjend Nishimura Ada empat tempat

pendaratan mereka ini yakni Sabang Ulele Kuala Bugak (dekat Peurlak Aceh Timur sekarang)

dan Tanjung Tiram (kawasan Batubara sekarang)

Pasukan tentara Jepang yang mendarat di kawasan Tanjung Tiram inilah yang masuk ke Kota

Medan mereka menaiki sepeda yang mereka beli dari rakyat disekitarnya secara barter Mereka

bersemboyan bahwa mereka membantu orang Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-

orang Asia sehingga mereka dieluelukan menyambut kedatangannya

Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau balau orang pribumi

mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap orang Belanda Keadaan ini segera

ditertibkan oleh tentara Jepang dengan mengerahkan pasukannya yang bernama ― Kempetai ―

(Polisi Militer Jepang) Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah

terutama pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut ―Gemeente Bestuur ― oleh Jepang

dirobah menjadi ―Medan Sico― (Pemerintahan Kotapraja) Yang menjabat pemerintahan sipil di

tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya kekuasaan Jepang bernama

Hoyasakhi Untuk tingkat keresidenan di Sumatera Timur karena masyarakatnya heterogen

disebut Syucokan yang ketika itu dijabat oleh TNakashima pembantu Residen disebut dengan

Gunseibu

Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat masyarakat semakin

papa karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka semakin mudah menguasai seluruh

Nusantara semboyan saudara Tua hanyalah semboyan saja Disebelah Timur Kota Medan yakni

Marindal sekarang dibangun Kengrohositai sejenis pertanian kolektif Dikawasan Titi Kuning

Medan Johor sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun

landasan pesawat tempur Jepang

6 Kota Medan Menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia

Dimana-mana diseluruh Indonesia menjelang tahun 1945 bergema persiapan Proklamasi

demikian juga di Kota Medan tidak ketinggalan para tokoh pemudanya melakukan berbagai

macam persiapan Mereka mendengar bahwa bom atom telah jatuh melanda Kota Hiroshima

berarti kekuatan Jepang sudah lumpuh Sedangkan tentara sekutu berhasrat kembali untuk

menduduki Indonesia

Khususnya di kawasan kota Medan dan sekitarnya ketika penguasa Jepang menyadari

kekalahannya segera menghentikan segala kegiatannya terutama yang berhubungan dengan

pembinaan dan pengerahan pemuda Apa yang selama ini mereka lakukan untuk merekrut massa

pemuda seperti Heiho Romusha Gyu Gun dan Talapeta mereka bubarkan atau kembali kepada

masyarakat Secara resmi kegiatan ini dibubarkan pada tanggal 20 Agustus 1945 karena pada

hari itu pula penguasa Jepang di Sumatera Timur yang disebut Tetsuzo Nakashima

mengumumkan kekalahan Jepang Beliau juga menyampaikan bahwa tugas pasukan mereka

dibekas pendudukan untuk menjaga status quo sebelum diserah terimakan pada pasukan sekutu

Sebagian besar anggota pasukan bekas Heiho Romusha Talapeta dan latihan Gyu Gun merasa

bingung karena kehidupan mereka terhimpit dimana mereka hanya diberikan uang saku yang

terbatas sehingga mereka kelihatan berlalu lalang dengan seragam coklat di tengah kota

Beberapa tokoh pemuda melihat hal demikian mengambil inisiatif untuk menanggulanginya

Terutama bekas perwira Gyu Gun diantaranya Letnan Achmad Tahir mendirikan suatu

kepanitiaan untuk menanggulangi para bekas Heiho Romusha yang familisaudaranya tidak ada

di kota Medan Panitia ini dinamai dengan ―Panitia Penolong Pengangguran Eks Gyu Gun― yang

berkantor di Jl Istana No17 (Gedung Pemuda sekarang)

Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak

tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor

Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau

menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung

Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I

Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma

Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu

pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu

bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk

kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro

Belanda

Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar

bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang

menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra

Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan

Muhammad Kasim Jusni

Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan

Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||

MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat

cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota

Medan itu sendiriDalam buku The History of

Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)

dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan

sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan

sempat dihancurkan selama serangan Sultan

Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru

yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan

Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap

Kesultanan Deli

Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17

menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk

Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh

untuk dijadikan pekerja kasar

Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran

dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan

dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi

Pamalayu

Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit

juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)

Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti

dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang

bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai

Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan

Bilah

Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu

tonggak kelahiran kota ini

DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada

rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama

kali membuka ―desa yang diberi nama Medan

Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak

terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946

Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan

(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik

sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus

Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota

Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik

Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan

yang terletak di antara

Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama

Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan

Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya

Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun

MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad

Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh

sekarang

Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan

tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil

membunuh para pengacau tersebut satu persatu

Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan

memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas

berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan

pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh

Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai

Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas

Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi

menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga

ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk

memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama

Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M

Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M

memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun

relasi dengan Belanda di Malaka

Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli

sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan

sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada

kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India

BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin

Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda

semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari

Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di

Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan

mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan

tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda

Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ

sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya

untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti

Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau

Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918

yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota

sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda

Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana

Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl

1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)

yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad

(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat

dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal

Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang

menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat

Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari

lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590

MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru

Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu

(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses

itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di

Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa

Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat

berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang

sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang

aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin

menonjol atau saling menjatuhkan

laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu

Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo

Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu

July 2nd 2001

DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah

perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak

sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai

pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini

indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu

Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada

di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun

sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di

Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap

bangunan bersejarah yang ada di Medan ini

Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang

untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di

Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan

Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan

terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita

paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan

Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah

Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru

yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar

dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara

masa lalu dan masa kini

MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan

Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad

Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung

itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan

sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd

Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung

juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield

sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari

besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London

sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini

Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada

dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung

ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche

Handel Maatschappij sampai tahun 1929

Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)

Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang

gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan

Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk

menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan

Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung

Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden

dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen

gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel

Darma Deli (7)

Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran

jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya

pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini

Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di

bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini

Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah

menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida

Zelle serta Raja Leopold dari Belgia

SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar

Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan

Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau

saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini

sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah

Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun

1886

Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi

Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-

pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini

tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah

tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-

alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput

rapi ini

Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka

Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api

(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan

suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah

Indonesia yang indah

Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar

di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke

Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau

Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera

Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah

kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil

menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara

dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata

lapangan atau medan

Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika

para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865

seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga

mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi

asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di

semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota

kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera

Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi

warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang

Aceh India dan Cina

Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang

sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota

Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan

kolonial

Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar

10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan

spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai

hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan

tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan

buaya ini buka pukul 900 hingga 1700

Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke

Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi

menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh

Islam

Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang

mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun

Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan

mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu

Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara

yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang

pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya

Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan

tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai

dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea

tersedia di sini

Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal

masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue

gaya Durth

Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun

tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat

Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan

makanan yang siap memuaskan lidah

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 4: Medan Tanah Deli

Tetapi baru saja uapacara dimulai tiba-tiba berhembuslah angin ribut yang maha dahsyat disusul

gelombang-gelombang yang sangat tinggi

Dari dalam laut muncullah abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dan dengan

menggunakan rahangnya yang besar itu diambilnya peti tempat adiknya dikurung lalu

dibawanya masuk ke dalam laut

Legenda ini samapai sekarang masih terkenal di kalangan masyarakat Deli dan malahan juga

dalam masyarakat Melayu di Malaysia

Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan Benteng dan Puri yang berasal dari zaman Putri Hijau

sedang sisa meriam penjelmaan abang Putri Hijau itu dapat dilihat di halaman Istana Maimun

Medan

4 Penjajahan Belanda di Tanah Deli

Belanda yang menjajah Nusantara kurang lebih setengah abad namun untuk menguasai Tanah

Deli mereka sangat banyak mengalami tantangan yang tidak sedikit Mereka mengalami perang

di Jawa dengan pangeran Diponegoro sekitar tahun 1825-1830 Belanda sangat banyak

mengalami kerugian sedangkan untuk menguasai Sumatera Belanda juga berperang melawan

Aceh Minangkabau dan Sisingamangaraja di daerah Tapanuli

Jadi untuk menguasai Tanah Deli Belanda hanya kurang lebih 78 tahun mulai dari tahun 1864

sampai 1942 Setelah perang Jawa berakhir barulah Gubernur Jenderal Belanda JVan den Bosch

mengerahkan pasukannya ke Sumatera dan dia memperkirakan untuk menguasai Sumatera

secara keseluruhan diperlukan waktu 25 tahun Penaklukan Belanda atas Sumatera ini terhenti

ditengah jalan karena Menteri Jajahan Belanda waktu itu JCBaud menyuruh mundur pasukan

Belanda di Sumatera walaupun mereka telah mengalahkan Minangkabau yang dikenal dengan

nama perang Paderi ( 1821-1837 )

Sultan Ismail yang berkuasa di Riau secara tiba-tiba diserang oleh gerombolan Inggeris dengan

pimpinannya bernama Adam Wilson Berhubung pada waktu itu kekuatannya terbatas maka

Sultan Ismail meminta perlindungan pada Belanda Sejak saat itu terbukalah kesempatan bagi

Belanda untuk menguasai Kerajaan Siak Sri Indrapura yang rajanya adalah Sultan Ismail Pada

tanggal 1 Februari 1858 Belanda mendesak Sultan Ismail untuk menandatangani perjanjian agar

daerah taklukan kerajaan Siak Sri Indrapura termasuk Deli Langkat dan Serdang di Sumatera

Timur masuk kekuasaan Belanda Karena daerah Deli telah masuk kekuasaan Belanda

otomatislah Kampung Medan menjadi jajahan Belanda tapi kehadiran Belanda belum secara

fisik menguasai Tanah Deli

Pada tahun 1858 juga Elisa Netscher diangkat menjadi Residen Wilayah Riau dan sejak itu pula

dia mengangkat dirinya menjadi pembela Sultan Ismail yang berkuasa di kerajaan Siak Tujuan

Netscher itu adalah dengan duduknya dia sebagai pembela Sultan Ismail secara politis tentunya

akan mudah bagi Netscher menguasai daerah taklukan kerajaan Siak yakni Deli yang di

dalamnya termasuk Kampung Medan Putri

Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah mendorongnya menjadi pusat

pemerintahan Tahun 1879 Ibukota Asisten Residen Deli dipindahkan dari Labuhan ke Medan 1

Maret 1887Ibukota Residen Sumatera Timur dipindahkan pula dari Bengkalis ke Medan Istana

Kesultanan Deli yang semula berada di Kampung Bahari (Labuhan) juga pindah dengan

selesainya pembangunan Istana Maimoon pada tanggal 18 Mei 1891 dan dengan demikian

Ibukota Deli telah resmi pindah ke Medan

Pada tahun 1915 Residensi Sumatera Timur ditingkatkan kedudukannya menjadi Gubernemen

Pada tahun 1918 Kota Medan resmi menjadi Gemeente (Kota Praja) dengan Walikota Baron

Daniel Mac Kay Berdasarkan Acte van Schenking (Akte Hibah) Nomor 97 Notaris JM de-

Hondt Junior tanggal 30 Nopember 1918 Sultan Deli menyerahkan tanah kota Medan kepada

Gemeente Medan sehingga resmi menjadi wilayah di bawah kekuasaan langsung Hindia

Belanda Pada masa awal Kotapraja ini Medan masih terdiri dari 4 kampung yaitu Kampung

Kesawan Kampung Sungai Rengas Kampung Petisah Hulu dan Kampung Petisah Hilir

Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak 43826 jiwa yang terdiri dari Eropa 409

orang Indonesia 35009 orang Cina 8269 orang dan Timur Asing lainnya 139 orang

Sejak itu Kota Medan berkembang semakin pesat Berbagai fasilitas dibangun Beberapa

diantaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan AVROS di Kampung Baru (1919) sekarang

RISPA hubungan Kereta Api Pangkalan Brandan - Besitang (1919) Konsulat Amerika (1919)

Sekolah Guru Indonesia di Jl HM Yamin sekarang (1923) Mingguan Soematra (1924)

Perkumpulan Renang Medan (1924) Pusat Pasar RS Elizabeth Klinik Sakit Mata dan

Lapangan Olah Raga Kebun Bunga (1929)

Secara historis perkembangan Kota Medan sejak awal telah memposisikan menjadi pusat

perdagangan (ekspor-impor) sejak masa lalu sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli

juga telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah sampai saat ini

disamping merupakan salah satu daerah kota juga sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sumatera

Utara

5 Kota Medan Masa Penjajahan Jepang

Tahun 1942 penjajahan Belanda berakhir di Sumatera yang ketika itu Jepang mendarat

dibeberapa wilayah seperti Jawa Kalimantan Sulawesi dan khusus di Sumatera Jepang

mendarat di Sumatera Timur

Tentara Jepang yang mendarat di Sumatera adalah tentara XXV yang

berpangkalan di Shonanto yang lebih dikenal dengan nama Singapore tepatnya mereka mendarat

tanggal 11 malam 12 Maret 1942 Pasukan ini terdiri dari Divisi Garda Kemaharajaan ke-2

ditambah dengan Divisi ke-18 dipimpin langsung oleh Letjend Nishimura Ada empat tempat

pendaratan mereka ini yakni Sabang Ulele Kuala Bugak (dekat Peurlak Aceh Timur sekarang)

dan Tanjung Tiram (kawasan Batubara sekarang)

Pasukan tentara Jepang yang mendarat di kawasan Tanjung Tiram inilah yang masuk ke Kota

Medan mereka menaiki sepeda yang mereka beli dari rakyat disekitarnya secara barter Mereka

bersemboyan bahwa mereka membantu orang Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-

orang Asia sehingga mereka dieluelukan menyambut kedatangannya

Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau balau orang pribumi

mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap orang Belanda Keadaan ini segera

ditertibkan oleh tentara Jepang dengan mengerahkan pasukannya yang bernama ― Kempetai ―

(Polisi Militer Jepang) Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah

terutama pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut ―Gemeente Bestuur ― oleh Jepang

dirobah menjadi ―Medan Sico― (Pemerintahan Kotapraja) Yang menjabat pemerintahan sipil di

tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya kekuasaan Jepang bernama

Hoyasakhi Untuk tingkat keresidenan di Sumatera Timur karena masyarakatnya heterogen

disebut Syucokan yang ketika itu dijabat oleh TNakashima pembantu Residen disebut dengan

Gunseibu

Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat masyarakat semakin

papa karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka semakin mudah menguasai seluruh

Nusantara semboyan saudara Tua hanyalah semboyan saja Disebelah Timur Kota Medan yakni

Marindal sekarang dibangun Kengrohositai sejenis pertanian kolektif Dikawasan Titi Kuning

Medan Johor sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun

landasan pesawat tempur Jepang

6 Kota Medan Menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia

Dimana-mana diseluruh Indonesia menjelang tahun 1945 bergema persiapan Proklamasi

demikian juga di Kota Medan tidak ketinggalan para tokoh pemudanya melakukan berbagai

macam persiapan Mereka mendengar bahwa bom atom telah jatuh melanda Kota Hiroshima

berarti kekuatan Jepang sudah lumpuh Sedangkan tentara sekutu berhasrat kembali untuk

menduduki Indonesia

Khususnya di kawasan kota Medan dan sekitarnya ketika penguasa Jepang menyadari

kekalahannya segera menghentikan segala kegiatannya terutama yang berhubungan dengan

pembinaan dan pengerahan pemuda Apa yang selama ini mereka lakukan untuk merekrut massa

pemuda seperti Heiho Romusha Gyu Gun dan Talapeta mereka bubarkan atau kembali kepada

masyarakat Secara resmi kegiatan ini dibubarkan pada tanggal 20 Agustus 1945 karena pada

hari itu pula penguasa Jepang di Sumatera Timur yang disebut Tetsuzo Nakashima

mengumumkan kekalahan Jepang Beliau juga menyampaikan bahwa tugas pasukan mereka

dibekas pendudukan untuk menjaga status quo sebelum diserah terimakan pada pasukan sekutu

Sebagian besar anggota pasukan bekas Heiho Romusha Talapeta dan latihan Gyu Gun merasa

bingung karena kehidupan mereka terhimpit dimana mereka hanya diberikan uang saku yang

terbatas sehingga mereka kelihatan berlalu lalang dengan seragam coklat di tengah kota

Beberapa tokoh pemuda melihat hal demikian mengambil inisiatif untuk menanggulanginya

Terutama bekas perwira Gyu Gun diantaranya Letnan Achmad Tahir mendirikan suatu

kepanitiaan untuk menanggulangi para bekas Heiho Romusha yang familisaudaranya tidak ada

di kota Medan Panitia ini dinamai dengan ―Panitia Penolong Pengangguran Eks Gyu Gun― yang

berkantor di Jl Istana No17 (Gedung Pemuda sekarang)

Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak

tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor

Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau

menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung

Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I

Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma

Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu

pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu

bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk

kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro

Belanda

Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar

bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang

menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra

Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan

Muhammad Kasim Jusni

Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan

Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||

MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat

cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota

Medan itu sendiriDalam buku The History of

Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)

dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan

sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan

sempat dihancurkan selama serangan Sultan

Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru

yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan

Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap

Kesultanan Deli

Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17

menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk

Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh

untuk dijadikan pekerja kasar

Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran

dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan

dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi

Pamalayu

Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit

juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)

Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti

dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang

bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai

Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan

Bilah

Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu

tonggak kelahiran kota ini

DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada

rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama

kali membuka ―desa yang diberi nama Medan

Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak

terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946

Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan

(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik

sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus

Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota

Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik

Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan

yang terletak di antara

Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama

Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan

Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya

Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun

MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad

Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh

sekarang

Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan

tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil

membunuh para pengacau tersebut satu persatu

Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan

memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas

berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan

pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh

Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai

Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas

Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi

menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga

ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk

memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama

Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M

Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M

memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun

relasi dengan Belanda di Malaka

Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli

sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan

sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada

kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India

BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin

Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda

semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari

Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di

Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan

mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan

tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda

Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ

sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya

untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti

Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau

Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918

yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota

sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda

Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana

Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl

1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)

yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad

(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat

dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal

Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang

menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat

Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari

lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590

MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru

Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu

(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses

itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di

Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa

Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat

berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang

sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang

aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin

menonjol atau saling menjatuhkan

laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu

Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo

Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu

July 2nd 2001

DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah

perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak

sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai

pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini

indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu

Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada

di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun

sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di

Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap

bangunan bersejarah yang ada di Medan ini

Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang

untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di

Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan

Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan

terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita

paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan

Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah

Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru

yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar

dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara

masa lalu dan masa kini

MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan

Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad

Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung

itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan

sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd

Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung

juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield

sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari

besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London

sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini

Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada

dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung

ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche

Handel Maatschappij sampai tahun 1929

Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)

Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang

gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan

Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk

menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan

Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung

Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden

dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen

gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel

Darma Deli (7)

Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran

jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya

pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini

Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di

bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini

Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah

menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida

Zelle serta Raja Leopold dari Belgia

SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar

Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan

Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau

saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini

sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah

Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun

1886

Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi

Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-

pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini

tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah

tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-

alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput

rapi ini

Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka

Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api

(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan

suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah

Indonesia yang indah

Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar

di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke

Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau

Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera

Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah

kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil

menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara

dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata

lapangan atau medan

Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika

para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865

seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga

mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi

asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di

semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota

kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera

Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi

warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang

Aceh India dan Cina

Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang

sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota

Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan

kolonial

Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar

10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan

spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai

hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan

tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan

buaya ini buka pukul 900 hingga 1700

Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke

Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi

menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh

Islam

Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang

mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun

Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan

mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu

Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara

yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang

pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya

Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan

tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai

dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea

tersedia di sini

Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal

masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue

gaya Durth

Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun

tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat

Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan

makanan yang siap memuaskan lidah

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 5: Medan Tanah Deli

Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah mendorongnya menjadi pusat

pemerintahan Tahun 1879 Ibukota Asisten Residen Deli dipindahkan dari Labuhan ke Medan 1

Maret 1887Ibukota Residen Sumatera Timur dipindahkan pula dari Bengkalis ke Medan Istana

Kesultanan Deli yang semula berada di Kampung Bahari (Labuhan) juga pindah dengan

selesainya pembangunan Istana Maimoon pada tanggal 18 Mei 1891 dan dengan demikian

Ibukota Deli telah resmi pindah ke Medan

Pada tahun 1915 Residensi Sumatera Timur ditingkatkan kedudukannya menjadi Gubernemen

Pada tahun 1918 Kota Medan resmi menjadi Gemeente (Kota Praja) dengan Walikota Baron

Daniel Mac Kay Berdasarkan Acte van Schenking (Akte Hibah) Nomor 97 Notaris JM de-

Hondt Junior tanggal 30 Nopember 1918 Sultan Deli menyerahkan tanah kota Medan kepada

Gemeente Medan sehingga resmi menjadi wilayah di bawah kekuasaan langsung Hindia

Belanda Pada masa awal Kotapraja ini Medan masih terdiri dari 4 kampung yaitu Kampung

Kesawan Kampung Sungai Rengas Kampung Petisah Hulu dan Kampung Petisah Hilir

Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak 43826 jiwa yang terdiri dari Eropa 409

orang Indonesia 35009 orang Cina 8269 orang dan Timur Asing lainnya 139 orang

Sejak itu Kota Medan berkembang semakin pesat Berbagai fasilitas dibangun Beberapa

diantaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan AVROS di Kampung Baru (1919) sekarang

RISPA hubungan Kereta Api Pangkalan Brandan - Besitang (1919) Konsulat Amerika (1919)

Sekolah Guru Indonesia di Jl HM Yamin sekarang (1923) Mingguan Soematra (1924)

Perkumpulan Renang Medan (1924) Pusat Pasar RS Elizabeth Klinik Sakit Mata dan

Lapangan Olah Raga Kebun Bunga (1929)

Secara historis perkembangan Kota Medan sejak awal telah memposisikan menjadi pusat

perdagangan (ekspor-impor) sejak masa lalu sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli

juga telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah sampai saat ini

disamping merupakan salah satu daerah kota juga sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sumatera

Utara

5 Kota Medan Masa Penjajahan Jepang

Tahun 1942 penjajahan Belanda berakhir di Sumatera yang ketika itu Jepang mendarat

dibeberapa wilayah seperti Jawa Kalimantan Sulawesi dan khusus di Sumatera Jepang

mendarat di Sumatera Timur

Tentara Jepang yang mendarat di Sumatera adalah tentara XXV yang

berpangkalan di Shonanto yang lebih dikenal dengan nama Singapore tepatnya mereka mendarat

tanggal 11 malam 12 Maret 1942 Pasukan ini terdiri dari Divisi Garda Kemaharajaan ke-2

ditambah dengan Divisi ke-18 dipimpin langsung oleh Letjend Nishimura Ada empat tempat

pendaratan mereka ini yakni Sabang Ulele Kuala Bugak (dekat Peurlak Aceh Timur sekarang)

dan Tanjung Tiram (kawasan Batubara sekarang)

Pasukan tentara Jepang yang mendarat di kawasan Tanjung Tiram inilah yang masuk ke Kota

Medan mereka menaiki sepeda yang mereka beli dari rakyat disekitarnya secara barter Mereka

bersemboyan bahwa mereka membantu orang Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-

orang Asia sehingga mereka dieluelukan menyambut kedatangannya

Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau balau orang pribumi

mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap orang Belanda Keadaan ini segera

ditertibkan oleh tentara Jepang dengan mengerahkan pasukannya yang bernama ― Kempetai ―

(Polisi Militer Jepang) Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah

terutama pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut ―Gemeente Bestuur ― oleh Jepang

dirobah menjadi ―Medan Sico― (Pemerintahan Kotapraja) Yang menjabat pemerintahan sipil di

tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya kekuasaan Jepang bernama

Hoyasakhi Untuk tingkat keresidenan di Sumatera Timur karena masyarakatnya heterogen

disebut Syucokan yang ketika itu dijabat oleh TNakashima pembantu Residen disebut dengan

Gunseibu

Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat masyarakat semakin

papa karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka semakin mudah menguasai seluruh

Nusantara semboyan saudara Tua hanyalah semboyan saja Disebelah Timur Kota Medan yakni

Marindal sekarang dibangun Kengrohositai sejenis pertanian kolektif Dikawasan Titi Kuning

Medan Johor sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun

landasan pesawat tempur Jepang

6 Kota Medan Menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia

Dimana-mana diseluruh Indonesia menjelang tahun 1945 bergema persiapan Proklamasi

demikian juga di Kota Medan tidak ketinggalan para tokoh pemudanya melakukan berbagai

macam persiapan Mereka mendengar bahwa bom atom telah jatuh melanda Kota Hiroshima

berarti kekuatan Jepang sudah lumpuh Sedangkan tentara sekutu berhasrat kembali untuk

menduduki Indonesia

Khususnya di kawasan kota Medan dan sekitarnya ketika penguasa Jepang menyadari

kekalahannya segera menghentikan segala kegiatannya terutama yang berhubungan dengan

pembinaan dan pengerahan pemuda Apa yang selama ini mereka lakukan untuk merekrut massa

pemuda seperti Heiho Romusha Gyu Gun dan Talapeta mereka bubarkan atau kembali kepada

masyarakat Secara resmi kegiatan ini dibubarkan pada tanggal 20 Agustus 1945 karena pada

hari itu pula penguasa Jepang di Sumatera Timur yang disebut Tetsuzo Nakashima

mengumumkan kekalahan Jepang Beliau juga menyampaikan bahwa tugas pasukan mereka

dibekas pendudukan untuk menjaga status quo sebelum diserah terimakan pada pasukan sekutu

Sebagian besar anggota pasukan bekas Heiho Romusha Talapeta dan latihan Gyu Gun merasa

bingung karena kehidupan mereka terhimpit dimana mereka hanya diberikan uang saku yang

terbatas sehingga mereka kelihatan berlalu lalang dengan seragam coklat di tengah kota

Beberapa tokoh pemuda melihat hal demikian mengambil inisiatif untuk menanggulanginya

Terutama bekas perwira Gyu Gun diantaranya Letnan Achmad Tahir mendirikan suatu

kepanitiaan untuk menanggulangi para bekas Heiho Romusha yang familisaudaranya tidak ada

di kota Medan Panitia ini dinamai dengan ―Panitia Penolong Pengangguran Eks Gyu Gun― yang

berkantor di Jl Istana No17 (Gedung Pemuda sekarang)

Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak

tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor

Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau

menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung

Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I

Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma

Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu

pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu

bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk

kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro

Belanda

Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar

bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang

menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra

Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan

Muhammad Kasim Jusni

Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan

Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||

MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat

cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota

Medan itu sendiriDalam buku The History of

Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)

dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan

sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan

sempat dihancurkan selama serangan Sultan

Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru

yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan

Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap

Kesultanan Deli

Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17

menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk

Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh

untuk dijadikan pekerja kasar

Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran

dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan

dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi

Pamalayu

Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit

juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)

Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti

dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang

bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai

Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan

Bilah

Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu

tonggak kelahiran kota ini

DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada

rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama

kali membuka ―desa yang diberi nama Medan

Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak

terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946

Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan

(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik

sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus

Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota

Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik

Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan

yang terletak di antara

Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama

Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan

Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya

Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun

MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad

Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh

sekarang

Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan

tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil

membunuh para pengacau tersebut satu persatu

Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan

memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas

berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan

pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh

Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai

Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas

Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi

menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga

ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk

memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama

Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M

Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M

memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun

relasi dengan Belanda di Malaka

Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli

sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan

sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada

kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India

BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin

Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda

semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari

Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di

Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan

mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan

tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda

Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ

sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya

untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti

Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau

Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918

yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota

sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda

Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana

Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl

1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)

yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad

(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat

dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal

Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang

menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat

Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari

lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590

MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru

Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu

(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses

itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di

Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa

Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat

berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang

sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang

aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin

menonjol atau saling menjatuhkan

laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu

Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo

Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu

July 2nd 2001

DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah

perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak

sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai

pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini

indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu

Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada

di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun

sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di

Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap

bangunan bersejarah yang ada di Medan ini

Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang

untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di

Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan

Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan

terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita

paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan

Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah

Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru

yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar

dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara

masa lalu dan masa kini

MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan

Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad

Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung

itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan

sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd

Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung

juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield

sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari

besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London

sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini

Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada

dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung

ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche

Handel Maatschappij sampai tahun 1929

Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)

Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang

gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan

Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk

menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan

Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung

Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden

dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen

gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel

Darma Deli (7)

Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran

jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya

pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini

Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di

bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini

Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah

menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida

Zelle serta Raja Leopold dari Belgia

SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar

Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan

Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau

saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini

sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah

Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun

1886

Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi

Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-

pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini

tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah

tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-

alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput

rapi ini

Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka

Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api

(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan

suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah

Indonesia yang indah

Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar

di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke

Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau

Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera

Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah

kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil

menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara

dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata

lapangan atau medan

Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika

para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865

seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga

mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi

asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di

semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota

kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera

Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi

warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang

Aceh India dan Cina

Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang

sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota

Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan

kolonial

Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar

10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan

spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai

hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan

tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan

buaya ini buka pukul 900 hingga 1700

Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke

Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi

menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh

Islam

Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang

mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun

Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan

mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu

Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara

yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang

pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya

Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan

tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai

dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea

tersedia di sini

Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal

masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue

gaya Durth

Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun

tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat

Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan

makanan yang siap memuaskan lidah

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 6: Medan Tanah Deli

bersemboyan bahwa mereka membantu orang Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-

orang Asia sehingga mereka dieluelukan menyambut kedatangannya

Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau balau orang pribumi

mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap orang Belanda Keadaan ini segera

ditertibkan oleh tentara Jepang dengan mengerahkan pasukannya yang bernama ― Kempetai ―

(Polisi Militer Jepang) Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah

terutama pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut ―Gemeente Bestuur ― oleh Jepang

dirobah menjadi ―Medan Sico― (Pemerintahan Kotapraja) Yang menjabat pemerintahan sipil di

tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya kekuasaan Jepang bernama

Hoyasakhi Untuk tingkat keresidenan di Sumatera Timur karena masyarakatnya heterogen

disebut Syucokan yang ketika itu dijabat oleh TNakashima pembantu Residen disebut dengan

Gunseibu

Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat masyarakat semakin

papa karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka semakin mudah menguasai seluruh

Nusantara semboyan saudara Tua hanyalah semboyan saja Disebelah Timur Kota Medan yakni

Marindal sekarang dibangun Kengrohositai sejenis pertanian kolektif Dikawasan Titi Kuning

Medan Johor sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun

landasan pesawat tempur Jepang

6 Kota Medan Menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia

Dimana-mana diseluruh Indonesia menjelang tahun 1945 bergema persiapan Proklamasi

demikian juga di Kota Medan tidak ketinggalan para tokoh pemudanya melakukan berbagai

macam persiapan Mereka mendengar bahwa bom atom telah jatuh melanda Kota Hiroshima

berarti kekuatan Jepang sudah lumpuh Sedangkan tentara sekutu berhasrat kembali untuk

menduduki Indonesia

Khususnya di kawasan kota Medan dan sekitarnya ketika penguasa Jepang menyadari

kekalahannya segera menghentikan segala kegiatannya terutama yang berhubungan dengan

pembinaan dan pengerahan pemuda Apa yang selama ini mereka lakukan untuk merekrut massa

pemuda seperti Heiho Romusha Gyu Gun dan Talapeta mereka bubarkan atau kembali kepada

masyarakat Secara resmi kegiatan ini dibubarkan pada tanggal 20 Agustus 1945 karena pada

hari itu pula penguasa Jepang di Sumatera Timur yang disebut Tetsuzo Nakashima

mengumumkan kekalahan Jepang Beliau juga menyampaikan bahwa tugas pasukan mereka

dibekas pendudukan untuk menjaga status quo sebelum diserah terimakan pada pasukan sekutu

Sebagian besar anggota pasukan bekas Heiho Romusha Talapeta dan latihan Gyu Gun merasa

bingung karena kehidupan mereka terhimpit dimana mereka hanya diberikan uang saku yang

terbatas sehingga mereka kelihatan berlalu lalang dengan seragam coklat di tengah kota

Beberapa tokoh pemuda melihat hal demikian mengambil inisiatif untuk menanggulanginya

Terutama bekas perwira Gyu Gun diantaranya Letnan Achmad Tahir mendirikan suatu

kepanitiaan untuk menanggulangi para bekas Heiho Romusha yang familisaudaranya tidak ada

di kota Medan Panitia ini dinamai dengan ―Panitia Penolong Pengangguran Eks Gyu Gun― yang

berkantor di Jl Istana No17 (Gedung Pemuda sekarang)

Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak

tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor

Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau

menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung

Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I

Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma

Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu

pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu

bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk

kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro

Belanda

Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar

bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang

menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra

Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan

Muhammad Kasim Jusni

Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan

Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||

MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat

cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota

Medan itu sendiriDalam buku The History of

Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)

dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan

sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan

sempat dihancurkan selama serangan Sultan

Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru

yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan

Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap

Kesultanan Deli

Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17

menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk

Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh

untuk dijadikan pekerja kasar

Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran

dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan

dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi

Pamalayu

Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit

juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)

Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti

dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang

bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai

Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan

Bilah

Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu

tonggak kelahiran kota ini

DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada

rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama

kali membuka ―desa yang diberi nama Medan

Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak

terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946

Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan

(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik

sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus

Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota

Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik

Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan

yang terletak di antara

Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama

Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan

Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya

Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun

MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad

Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh

sekarang

Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan

tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil

membunuh para pengacau tersebut satu persatu

Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan

memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas

berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan

pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh

Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai

Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas

Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi

menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga

ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk

memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama

Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M

Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M

memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun

relasi dengan Belanda di Malaka

Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli

sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan

sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada

kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India

BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin

Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda

semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari

Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di

Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan

mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan

tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda

Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ

sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya

untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti

Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau

Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918

yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota

sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda

Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana

Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl

1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)

yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad

(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat

dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal

Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang

menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat

Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari

lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590

MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru

Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu

(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses

itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di

Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa

Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat

berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang

sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang

aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin

menonjol atau saling menjatuhkan

laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu

Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo

Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu

July 2nd 2001

DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah

perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak

sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai

pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini

indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu

Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada

di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun

sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di

Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap

bangunan bersejarah yang ada di Medan ini

Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang

untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di

Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan

Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan

terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita

paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan

Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah

Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru

yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar

dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara

masa lalu dan masa kini

MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan

Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad

Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung

itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan

sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd

Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung

juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield

sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari

besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London

sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini

Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada

dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung

ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche

Handel Maatschappij sampai tahun 1929

Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)

Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang

gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan

Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk

menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan

Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung

Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden

dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen

gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel

Darma Deli (7)

Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran

jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya

pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini

Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di

bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini

Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah

menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida

Zelle serta Raja Leopold dari Belgia

SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar

Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan

Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau

saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini

sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah

Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun

1886

Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi

Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-

pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini

tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah

tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-

alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput

rapi ini

Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka

Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api

(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan

suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah

Indonesia yang indah

Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar

di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke

Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau

Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera

Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah

kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil

menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara

dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata

lapangan atau medan

Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika

para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865

seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga

mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi

asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di

semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota

kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera

Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi

warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang

Aceh India dan Cina

Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang

sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota

Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan

kolonial

Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar

10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan

spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai

hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan

tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan

buaya ini buka pukul 900 hingga 1700

Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke

Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi

menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh

Islam

Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang

mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun

Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan

mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu

Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara

yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang

pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya

Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan

tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai

dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea

tersedia di sini

Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal

masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue

gaya Durth

Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun

tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat

Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan

makanan yang siap memuaskan lidah

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 7: Medan Tanah Deli

Tanggal 17 Agustus 1945 gema kemerdekaan telah sampai ke kota Medan walupun dengan agak

tersendat-sendat karena keadaan komunikasi pada waktu itu sangat sederhana sekali Kantor

Berita Jepang ―Domei sudah ada perwakilannya di Medan namun mereka tidak mau

menyiarkan berita kemerdekaan tersebut akibatnya masyarakat tambah bingung

Sekelompok kecil tentara sekutu tepatnya tanggal 1 September 1945 yang dipimpin Letnan I

Pelaut Brondgeest tiba di kota Medan dan berkantor di Hotel De Boer (sekarang Hotel Dharma

Deli) Tugasnya adalah mempersiapkan pengambilalihan kekuasaan dari Jepang Pada ketika itu

pula tentara Belanda yang dipimpin oleh Westerling didampingi perwira penghubung sekutu

bernama Mayor Yacobs dan Letnan Brondgeest berhasil membentuk kepolisian Belanda untuk

kawasan Sumatera Timur yang anggotanya diambil dari eks KNIL dan Polisi Jepang yang pro

Belanda

Akhirnya dengan perjalanan yang berliku-liku para pemuda mengadakan berbagai aksi agar

bagaimanapun kemerdekaan harus ditegakkan di Indonesia demikian juga di kota Medan yang

menjadi bagiannya Mereka itu adalah Achmad Tahir Amir Bachrum Nasution Edisaputra

Rustam Efendy Gazali Ibrahim Roos Lila Amalik Munir Bahrum Djamil Marzuki Lubis dan

Muhammad Kasim Jusni

Sejarah Medan Sejarah Multi Kebudayaan

Kategori Wisata || Kontributor Saut P Silaban || || ||

MENENGOK Medan tempo dulu kita harus melihat

cerita awal Kesultanan Deli dan tentu saja Kota

Medan itu sendiriDalam buku The History of

Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991)

dituliskan bahwa menurut ―Hikayat Aceh Medan

sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590 dan

sempat dihancurkan selama serangan Sultan

Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru

yang berkuasa di situ Serangan serupa dilakukan

Sultan Iskandar Muda tahun 1613 terhadap

Kesultanan Deli

Sejak akhir abad ke-16 nama Haru berubah menjadi Ghuri dan akhirnya pada awal abad ke-17

menjadi Deli Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk

Haru jauh berkurang Sebagai daerah taklukan banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh

untuk dijadikan pekerja kasar

Selain dengan Aceh Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran

dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka Juga dengan kerajaan dari Jawa Serangan

dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi

Pamalayu

Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit

juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)

Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti

dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang

bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai

Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan

Bilah

Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu

tonggak kelahiran kota ini

DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada

rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama

kali membuka ―desa yang diberi nama Medan

Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak

terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946

Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan

(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik

sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus

Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota

Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik

Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan

yang terletak di antara

Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama

Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan

Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya

Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun

MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad

Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh

sekarang

Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan

tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil

membunuh para pengacau tersebut satu persatu

Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan

memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas

berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan

pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh

Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai

Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas

Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi

menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga

ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk

memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama

Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M

Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M

memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun

relasi dengan Belanda di Malaka

Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli

sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan

sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada

kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India

BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin

Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda

semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari

Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di

Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan

mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan

tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda

Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ

sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya

untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti

Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau

Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918

yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota

sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda

Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana

Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl

1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)

yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad

(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat

dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal

Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang

menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat

Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari

lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590

MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru

Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu

(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses

itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di

Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa

Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat

berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang

sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang

aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin

menonjol atau saling menjatuhkan

laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu

Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo

Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu

July 2nd 2001

DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah

perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak

sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai

pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini

indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu

Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada

di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun

sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di

Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap

bangunan bersejarah yang ada di Medan ini

Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang

untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di

Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan

Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan

terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita

paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan

Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah

Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru

yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar

dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara

masa lalu dan masa kini

MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan

Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad

Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung

itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan

sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd

Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung

juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield

sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari

besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London

sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini

Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada

dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung

ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche

Handel Maatschappij sampai tahun 1929

Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)

Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang

gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan

Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk

menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan

Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung

Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden

dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen

gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel

Darma Deli (7)

Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran

jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya

pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini

Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di

bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini

Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah

menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida

Zelle serta Raja Leopold dari Belgia

SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar

Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan

Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau

saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini

sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah

Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun

1886

Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi

Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-

pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini

tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah

tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-

alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput

rapi ini

Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka

Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api

(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan

suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah

Indonesia yang indah

Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar

di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke

Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau

Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera

Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah

kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil

menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara

dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata

lapangan atau medan

Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika

para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865

seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga

mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi

asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di

semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota

kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera

Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi

warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang

Aceh India dan Cina

Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang

sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota

Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan

kolonial

Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar

10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan

spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai

hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan

tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan

buaya ini buka pukul 900 hingga 1700

Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke

Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi

menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh

Islam

Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang

mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun

Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan

mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu

Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara

yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang

pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya

Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan

tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai

dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea

tersedia di sini

Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal

masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue

gaya Durth

Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun

tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat

Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan

makanan yang siap memuaskan lidah

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 8: Medan Tanah Deli

Dalam Negarakertagama Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai) Majapahit

juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru)

Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatera akibat berbagai perang ini lalu diikuti

dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman Sumatera Suku Karo yang

bermigrasi ke daerah pantai Langkat Serdang dan Deli Suku Simalungun ke daerah pantai

Batubara dan Asahan serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh Kota Pinang Panai dan

Bilah

Ini adalah versi pertama sejarah Medan Artinya tahun 1590 dianggap sebagai salah satu

tonggak kelahiran kota ini

DALAM Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada

rangkaian bilah bambu tercatat Guru Patimpus tokoh masyarakat Karo sebagai yang pertama

kali membuka ―desa yang diberi nama Medan

Namun naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak

terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi ―kerusuhan sosial tepatnya tanggal 4 Maret 1946

Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan

(Pakan) Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik

sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus

Antara tahun 1614-1630 Masehi ia belajar agama Islam dan diislamkan oleh Datuk Kota

Bangun setelah kalah dalam adu kesaktian Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik

Tarigan pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan

yang terletak di antara

Sungai Babura dan Sungai Deli Dia pun lalu memimpin desa tersebut Oleh karena itu nama

Guru Patimpus saat ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan utama di Kota Medan

Versi lain sejarah Kota Medan ini hanya melahirkan ketokohan Guru Patimpus dalam berdirinya

Kota Medan Versi ini tidak menghasilkan sebuah tanggal atau tahun

MENURUT Hikayat Deli seorang anak raja satu kerajaan di India yang bernama Muhammad

Dalik perahunya tenggelam di dekat Kuala Pasai sehingga ia terdampar di Pasai daerah Aceh

sekarang

Tidak lama sesudah ia datang di Aceh Sultan Aceh mengalami kesulitan untuk menaklukkan

tujuh laki-laki dari Kekaisaran Romawi Timur yang membikin kekacauan Dalik berhasil

membunuh para pengacau tersebut satu persatu

Sebagai penghargaan atas keberhasilannya membunuh para pengacau tersebut Sultan

memberinya gelar Laksamana Kud Bintan dan menunjuknya sebagai Laksamana Aceh Atas

berbagai keberhasilannya dalam pertempuran akhirnya ia diangkat sebagai Gocah Pahlawan

pemimpin para pemuka Aceh dan raja-raja taklukan Aceh

Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai

Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas

Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi

menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga

ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk

memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama

Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M

Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M

memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun

relasi dengan Belanda di Malaka

Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli

sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan

sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada

kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India

BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin

Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda

semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari

Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di

Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan

mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan

tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda

Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ

sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya

untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti

Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau

Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918

yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota

sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda

Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana

Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl

1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)

yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad

(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat

dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal

Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang

menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat

Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari

lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590

MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru

Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu

(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses

itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di

Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa

Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat

berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang

sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang

aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin

menonjol atau saling menjatuhkan

laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu

Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo

Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu

July 2nd 2001

DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah

perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak

sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai

pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini

indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu

Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada

di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun

sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di

Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap

bangunan bersejarah yang ada di Medan ini

Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang

untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di

Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan

Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan

terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita

paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan

Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah

Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru

yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar

dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara

masa lalu dan masa kini

MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan

Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad

Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung

itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan

sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd

Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung

juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield

sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari

besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London

sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini

Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada

dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung

ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche

Handel Maatschappij sampai tahun 1929

Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)

Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang

gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan

Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk

menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan

Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung

Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden

dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen

gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel

Darma Deli (7)

Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran

jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya

pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini

Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di

bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini

Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah

menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida

Zelle serta Raja Leopold dari Belgia

SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar

Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan

Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau

saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini

sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah

Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun

1886

Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi

Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-

pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini

tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah

tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-

alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput

rapi ini

Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka

Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api

(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan

suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah

Indonesia yang indah

Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar

di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke

Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau

Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera

Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah

kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil

menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara

dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata

lapangan atau medan

Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika

para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865

seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga

mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi

asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di

semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota

kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera

Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi

warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang

Aceh India dan Cina

Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang

sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota

Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan

kolonial

Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar

10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan

spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai

hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan

tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan

buaya ini buka pukul 900 hingga 1700

Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke

Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi

menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh

Islam

Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang

mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun

Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan

mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu

Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara

yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang

pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya

Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan

tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai

dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea

tersedia di sini

Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal

masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue

gaya Durth

Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun

tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat

Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan

makanan yang siap memuaskan lidah

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 9: Medan Tanah Deli

Beberapa tahun kemudian Dalik meninggalkan Aceh dan membuka negeri baru di Sungai

Lalang-Percut Posisinya di daerah baru adalah sebagai wakil Sultan Aceh di wilayah bekas

Kerajaan Haru (dari batas Tamiang sampai Sungai Rokan Pasir Ayam Denak) dengan misi

menghancurkan sisa-sisa pemberontak Haru yang didukung Portugis menyebarkan Islam hingga

ke dataran tinggi serta mengorganisir administrasi sebagai bagian dari Kesultanan Aceh Untuk

memperkuat posisinya ia menikahi adik Raja Sunggal (Datuk Itam Surbakti) yang bernama

Puteri Nang Baluan Beru Surbakti sekitar 1632 M

Pengganti Gocah anaknya yang bernama Tuanku Panglima Perunggit pada tahun 1669 M

memproklamasikan berdirinya Kesultanan Deli yang terpisah dari Aceh serta mulai membangun

relasi dengan Belanda di Malaka

Berdirinya Kesultanan Deli ini juga salah satu cikal berdirinya Kota Medan Nama Deli

sesungguhnya muncul dalam ―Daghregister VOC di Malaka sejak April 1641 yang dituliskan

sebagai Dilley Dilly Delli atau Delhi Mengingat asal Gocah Pahlawan dari India ada

kemungkinan nama Deli itu berasal dari Delhi nama kota di India

BELANDA tercatat pertama kali masuk di Deli tahun 1641 ketika sebuah kapal yang dipimpin

Arent Patter merapat untuk mengambil budak Selanjutnya hubungan Deli dengan Belanda

semakin mulus Tahun 1863 Kapal Josephine yang membawa orang perkebunan tembakau dari

Jawa Timur salah satunya Jacobus Nienhuijs dari Firma Van Den Arend Surabaya mendarat di

Kesultanan Deli Oleh Sultan Deli ia diberi tanah 4000 bau untuk kebun tembakau dan

mendapat konsesi 20 tahun Begitulah awal cerita yang berlanjut dengan masuknya ribuan

tenaga kerja Cina India dan akhirnya Jawa untuk menggarap perkebunan-perkebunan Belanda

Menurut bahasa Melayu Medan berarti tempat berkumpul karena sejak zaman kuno di situ

sudah merupakan tempat bertemunya masyarakat dari hamparan Perak Sukapiring dan lainnya

untuk berdagang berjudi dan sebagainya Desa Medan dikelilingi berbagai desa lain seperti

Kesawan Binuang Tebing Tinggi dan Merbau

Medan sebagai embrio sebuah kota secara kronologis berawal dari peristiwa penting tahun 1918

yaitu saat Medan menjadi Gemeente (Kota Administratif) tetapi tanpa memiliki wali kota

sehingga wilayah tersebut tetap di bawah kewenangan penguasa Hindia Belanda

Kota Administratif Medan dibentuk melalui lembaga bernama ―Komisi Pengelola Dana

Kotamadya yang dikenal dengan sebutan Negorijraad Berdasarkan ―Decentralisatie Wet Stbl

1903 No 329Prime lembaga lain dibentuk yaitu ―Afdeelingsraad Van Deli (Deli Division Council)

yang berjalan bersama Negorijraad sampai dihapuskan tanggal 1 April 1909 ketika ―Cultuuraad

(Cultivation Council) dibentuk untuk daerah di luar kota Maka tanggal 1 April 1909 ini sempat

dijadikan tanggal lahir Kota Medan sampai dengan tahun 1975 Pimpinan Medan Municipal

Board saat didirikan tanggal 1 April 1909 (Stblt 1909 No 180) adalah Mr EP Th Maier yang

menjabat sebagai pembantu Residen Deli Serdang Namun sejak 26 Maret 1975 lewat

Keputusan DPRD No 4 DPRD1975 yang didasari banyak pertimbangan ditetapkan bahwa hari

lahir Kota Medan adalah 1 Juli 1590

MELIHAT sekilas sejarah Kota Medan tampak bahwa sejak zaman kuno zaman Kerajaan Haru

Medan sudah menjadi tempat pertemuan berbagai kultur bahkan ras seperti Karo Melayu

(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses

itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di

Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa

Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat

berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang

sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang

aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin

menonjol atau saling menjatuhkan

laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu

Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo

Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu

July 2nd 2001

DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah

perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak

sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai

pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini

indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu

Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada

di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun

sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di

Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap

bangunan bersejarah yang ada di Medan ini

Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang

untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di

Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan

Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan

terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita

paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan

Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah

Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru

yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar

dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara

masa lalu dan masa kini

MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan

Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad

Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung

itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan

sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd

Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung

juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield

sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari

besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London

sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini

Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada

dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung

ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche

Handel Maatschappij sampai tahun 1929

Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)

Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang

gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan

Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk

menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan

Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung

Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden

dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen

gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel

Darma Deli (7)

Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran

jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya

pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini

Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di

bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini

Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah

menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida

Zelle serta Raja Leopold dari Belgia

SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar

Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan

Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau

saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini

sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah

Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun

1886

Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi

Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-

pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini

tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah

tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-

alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput

rapi ini

Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka

Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api

(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan

suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah

Indonesia yang indah

Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar

di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke

Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau

Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera

Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah

kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil

menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara

dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata

lapangan atau medan

Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika

para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865

seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga

mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi

asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di

semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota

kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera

Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi

warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang

Aceh India dan Cina

Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang

sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota

Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan

kolonial

Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar

10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan

spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai

hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan

tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan

buaya ini buka pukul 900 hingga 1700

Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke

Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi

menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh

Islam

Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang

mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun

Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan

mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu

Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara

yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang

pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya

Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan

tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai

dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea

tersedia di sini

Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal

masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue

gaya Durth

Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun

tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat

Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan

makanan yang siap memuaskan lidah

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 10: Medan Tanah Deli

(Islam) India Mandailing dan Simalungun Sebagaimana terlihat dalam paparan di atas proses

itu bukannya berkurang bahkan semakin kompleks sejak dibukanya perkebunan-perkebunan di

Sumatera Utara yang menghadirkan kuli kontrak baik dari India Cina maupun Jawa

Hingga saat ini Medan yang berarti tempat berkumpul tersebut masih menjadi tempat

berkumpul berbagai ras dan kultur yang berbeda-beda Mengingat pengalamannya yang panjang

sebagai melting pot tidak heran jika hingga saat ini Medan masih dikenal sebagai daerah yang

aman dari berbagai kerusuhan antaretnis Semua ras dan etnis di sini tidak ada yang ingin

menonjol atau saling menjatuhkan

laquo Kebayoran Baru Tidak seperti Dulu

Gedung Juang Saksi Bisu Perlawanan Warga Bekasi raquo

Datang ke Medan Wisata ke Masa Lalu

July 2nd 2001

DI abad lalu Medan adalah kota milik orang-orang kaya Maklum ini adalah daerah

perkebunan dan hasil perkebunan adalah komoditas yang selalu laku untuk dijual Maka banyak

sekali bangunan besar dan juga rumah besar yang dibangun dari pertengahan abad XIX sampai

pertengahan abad XX di Medan ini Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini

indah dan memberikan gambaran utuh pada Kota Medan di masa lalu

Mengunjungi Kota Medan tidaklah lengkap tanpa menengok bangunan-bangunan tua yang ada

di sana Beberapa tahun lalu beberapa bangunan bersejarah ini sempat dihancurkan Namun

sejak berdirinya Badan Warisan Sumatera (BWS) 29 April 1998 bangunan-bangunan tua di

Medan relatif ―aman dari penghancuran karena BWS akan mati-matian mempertahankan setiap

bangunan bersejarah yang ada di Medan ini

Dengan menyebarnya berbagai bangunan tua di Medan sebenarnya menjadi sulit bagi pendatang

untuk dapat menikmati Medan Tempo Doloe pada sebuah kunjungan Namun ada sebuah titik di

Kota Medan yang mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi yaitu Lapangan

Merdeka dan sekitarnya Dengan mengunjungi Lapangan Merdeka kita sudah merasa seakan

terlempar ke abad lalu Pohon-pohon raksasa menghiasi alun-alun ini Sementara di sekitar kita

paling tidak ada sebelas bangunan tua yang relatif masih utuh seperti saat didirikan

Salah satu kelemahan Lapangan Merdeka adalah pembangunan dan perawatan oleh Pemerintah

Kota saat ini sering mengabaikan masalah kontinuitas desain Banyak tambahan ornamen baru

yang tidak nyambung dengan suasana yang sudah ada Pagar Lapangan Merdeka bentuk trotoar

dan lampu jalanan tidak menyatu dengan suasana sekitarnya Ada perpaduan yang buruk antara

masa lalu dan masa kini

MARI kita mulai berwisata ke masa lalu di Lapangan Merdeka Kita berdiri di tepi Lapangan

Merdeka di seberang ujung Jalan Raden Saleh menghadap ke selatan Di ujung Jalan Ahmad

Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung

itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan

sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd

Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung

juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield

sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari

besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London

sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini

Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada

dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung

ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche

Handel Maatschappij sampai tahun 1929

Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)

Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang

gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan

Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk

menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan

Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung

Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden

dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen

gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel

Darma Deli (7)

Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran

jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya

pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini

Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di

bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini

Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah

menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida

Zelle serta Raja Leopold dari Belgia

SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar

Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan

Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau

saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini

sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah

Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun

1886

Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi

Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-

pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini

tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah

tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-

alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput

rapi ini

Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka

Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api

(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan

suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah

Indonesia yang indah

Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar

di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke

Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau

Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera

Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah

kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil

menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara

dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata

lapangan atau medan

Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika

para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865

seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga

mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi

asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di

semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota

kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera

Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi

warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang

Aceh India dan Cina

Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang

sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota

Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan

kolonial

Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar

10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan

spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai

hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan

tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan

buaya ini buka pukul 900 hingga 1700

Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke

Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi

menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh

Islam

Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang

mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun

Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan

mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu

Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara

yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang

pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya

Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan

tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai

dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea

tersedia di sini

Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal

masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue

gaya Durth

Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun

tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat

Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan

makanan yang siap memuaskan lidah

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 11: Medan Tanah Deli

Yani tampak dua gedung tua yang megah Di kiri adalah Gedung Jakarta Lloyd (2) Saat gedung

itu didirikan ia adalah kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan

sempat menjadi Kantor Rotterdamlsquos Lloyd

Di seberang Gedung Jakarta Lloyd adalah Gedung PT London-Sumatera-Indonesia (1) Gedung

juga ini sering disebut Gedung Juliana Saat didirikan gedung ini milik Harrison amp Crossfield

sebuah perusahan perkebunan Inggris Lift di dalamnya buatan tahun 1910 dengan dekorasi dari

besi yang indah bergaya Art Deco Yang lebih hebat Gedung Harrison amp Crossfield di London

sana desainnya justru menjiplak gedung cabangnya yang di Medan ini

Sekarang kita berpaling ke kanan sedikit Antara Gedung PT Lonsum dan Jalan Raden Saleh ada

dua gedung indah yaitu Gedung Bank Bumi Daya (3) dan Gedung BankExim (4) Kedua gedung

ini dulunya merupakan gedung milik The Netherlands Trading Campany atau Nederlandsche

Handel Maatschappij sampai tahun 1929

Mari kita berpaling makin ke kanan Tepat di depan kita berdirilah Balaikota Medan lama (5)

Kita sebut lama karena Balaikota Medan yang sebenarnya adalah bangunan modern di belakang

gedung ini Balaikota Medan lama ini menyimpan beberapa sejarah pembauran Kota Medan

Dibangun sejak tahun 1906 pada tahun 1913 gedung ini menerima sumbangan jam untuk

menaranya dari Tjong A Fie mayor Cina Medan yang sangat kaya dan dermawan

Di sebelah kiri balaikota lama terletak Gedung Bank Indonesia (6) yang dulunya adalah Gedung

Javasche Bank Di bangun tahun 1910 oleh firma arsitek Hulswit and Fermont dari Weltevreden

dan Ed Cuypers dari Amsterdam gedung ini mengambil gaya klasik dengan beberapa ornamen

gaya Jawa Akhirnya untuk sisi barat Lapangan Merdeka wisata masa lalu kita berakhir di Hotel

Darma Deli (7)

Membandingkan foto hotel ini pada masa lalu dan masa kini kita tentu menyayangkan pelebaran

jalan di depannya yang sungguh menyerap keindahan hotel ini besar-besaran Namun apa daya

pembangunan dan perkembangan Kota Medan mengharuskan pelebaran Jalan Balaikota ini

Hotel Darma Deli adalah penerus Hotel de Boer Beberapa aksesori Hotel de Boer dipajang di

bagian dalam Hotel Darma Deli yang kini milik Pemda Medan bersama Hotel Dirga Surya ini

Pada tahun 1930 Hotel de Boer memiliki 120 kamar Tamu paling penting yang pernah

menginap di Hotel de Boer adalah spion Matahari yang bernama asli Margaretha Geertruida

Zelle serta Raja Leopold dari Belgia

SEKARANG kita menghadap ke utara Tepat di depan kita adalah Gedung Kantor Pos Besar

Medan (8) Saat didirikan tahun 1909-1911 oleh arsitek Snuyf yang merupakan Direktur Jawatan

Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia gedung ini adalah karya besar pertama Snuyf Walau

saat ini tampak indah arsitek Cor Passchier teman Snuyf pernah mengomentari gedung ini

sebagai ―sedang mencari-cari bentuk arsitektur Dan tepat di sisi Gedung Kantor Pos berdirilah

Gedung Bank Central Asia (9) yang dulunya merupakan Gedung Witte Societeit pada tahun

1886

Kita beristirahat sejenak setelah dijejali deretan gedung-gedung tua indah dan bersejarah tadi

Masih ada dua obyek yang akan kita datangi Tapi mari kita santai sejenak menikmati pohon-

pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini

tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah

tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-

alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput

rapi ini

Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka

Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api

(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan

suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah

Indonesia yang indah

Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar

di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke

Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau

Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera

Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah

kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil

menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara

dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata

lapangan atau medan

Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika

para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865

seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga

mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi

asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di

semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota

kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera

Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi

warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang

Aceh India dan Cina

Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang

sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota

Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan

kolonial

Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar

10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan

spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai

hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan

tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan

buaya ini buka pukul 900 hingga 1700

Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke

Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi

menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh

Islam

Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang

mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun

Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan

mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu

Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara

yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang

pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya

Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan

tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai

dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea

tersedia di sini

Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal

masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue

gaya Durth

Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun

tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat

Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan

makanan yang siap memuaskan lidah

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 12: Medan Tanah Deli

pohon raksasa di Lapangan Merdeka Menilik diameter batangnya sungguh pohon-pohon ini

tampak jelas telah berumur lebih dari seratus tahun Alun-alun dengan pohon-pohon besar sudah

tidak banyak di Indonesia ini Lapangan Merdeka sampai saat ini masih berfungsi sebagai alun-

alun Kota Medan Shalat Idul Fitri misalnya masih mengambil tempat di lapangan berumput

rapi ini

Akhirnya wisata masa lalu kita memang harus berakhir di tepi tenggara Lapangan Merdeka

Setelah mengunjungi Jembatan Titi Gantung yaitu jembatan yang melintas di atas rel kereta api

(10) serta Gedung Bank Pembangunan Indonesia (11) bisa dikatakan kita telah merasakan

suasana Medan abad lalu Sepotong Lapangan Merdeka sepotong Medan dan sepotong sejarah

Indonesia yang indah

Medan ibu kota Sumatera Utara merupakan kota pusat ekonomi dan komersial terbesar

di Sumatera Kota ini terus bertumbuh menjadi pusat bisnis dan menjadi pintu gerbang ke

Sumatera Utara tempat dimana wisatawan datang untuk berpetualang di dataran tinggi Danau

Toba atau memasuki liarnya hutan lebat Sumatera

Dahulu Medan merupakan rumah bagi para pedagang dan pelaut Mereka bernaung di bawah

kekuasaan Kerajaan Melayu Islam hingga akhirnya Kesultanan Aceh Darussalam berhasil

menaklukkannya Selama masa konflik lokasi daratan digunakan sebagai medan perang antara

dua kerajaan sehingga ada asumsi kata ldquomedanrdquo diterjemahkan secara harfiah dari kata

lapangan atau medan

Sejarah modern Medan telah dimulai pada 1860an ketika

para pendagang menyadari potensi tanah vulkanik yang kaya untuk perkebunan Tahun 1865

seorang pengusaha Belanda memperkenalkan tembakau di daerah tersebut sehingga

mengantarkan Medan pada masa kemakmuranya Alasan ini menyebabkan masuknya investasi

asing dan aliran kapitalis Eropa Tanaman tembakau karet kelapa sawit dan teh ditanam hapir di

semua area di Medan Dari sebuah desa kecil berikutnya Medan tumbuh menjadi sebuah kota

kolonial yang makmur Tahun 1886 Belanda menjadikan Medan sebagai ibu kota Sumatera

Utara hingga membuat penduduk Medan membengkak menjadi sekitar 80000 Kini populasi

warga Medan beragam hampir setiap etnis ada di sini seperti Batak Melayu Jawa Minang

Aceh India dan Cina

Sekarang menjadi kota terbesar ketiga di Indonesia Pengaruh masa lalunya yang gemilang

sebagai penghasil perkebunan meninggalkan jejak arsitektur Eropa di berbagai bangunan kota

Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan

kolonial

Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar

10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan

spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai

hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan

tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan

buaya ini buka pukul 900 hingga 1700

Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke

Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi

menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh

Islam

Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang

mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun

Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan

mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu

Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara

yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang

pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya

Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan

tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai

dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea

tersedia di sini

Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal

masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue

gaya Durth

Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun

tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat

Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan

makanan yang siap memuaskan lidah

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 13: Medan Tanah Deli

Alhasil saat ini Medan menjadi sebuah kota dengan perpaduan gaya hidup modern dan warisan

kolonial

Mengasyikkan melihat objek wisata Taman Buaya Asam Kumbang (Crocodile Farm) sekitar

10km dari jantung kota Tempat ini memiliki hampir 2000 buaya dari berbagai ukuran dan

spesies Anda dapat melihat reptil ini menikmati makanan mereka dangan mencabik sampai

hancur menggunakan gigi yang tajam Anda bisa mempelajari lebih lanjut tentang hewan

tersebut di sini Souvenir yang terbuat dari kulit buaya juga dijual di sini Tempat pembiakan

buaya ini buka pukul 900 hingga 1700

Menikmati budaya dan memperkaya diri mengenai tradisi Indonesia dengan berkunjung ke

Museum Negara adalah hal yang jangan dilewatkan Di sini Anda bisa menemukan koleksi

menarik peninggalan arkeologi berupa patung-patung abad ke-12 hingga sisa-sisa makam tokoh

Islam

Masjid Agung Medan adalah pemandangan yang

mengesankan lengkap dengan kubah Arabesque dan lampu kristal Di Istana Sultan Maimun

Anda dapat melihat foto dan memorabilia masa-masa kejayaan kerajaan ini Desain bangunan

mencerminkan pengaruh Melayu tersebut dicat kuning yang menjadi warna kerajaan Melayu

Medan adalah tempat yang ideal untuk memulai petualangan Anda ke hutan Sumatera Utara

yang liar Hubungi tur operator di Medan untuk mengatur tur arung jeram atau trekking yang

pasti akan membuat Anda terpesona keindahan alamnya

Makanan di Medan seperti kebanyakan makanan ada di Sumatera yaitu bercita rasa pedas Akan

tetapi jika Anda tidak suka makanan pedas maka masih dapat menemukan makanan yang sesuai

dengan selera Dari warung harga murah disisi jalan hingga ke restoran Cina Jepang dan Korea

tersedia di sini

Di Jalan Jenderal Ahmad Yani Tip Top Cafeacute merupakan kafe yang cukup dikenal

masyarakatnya Kafe ini adalah sebuah tempat yang nyaman untuk bersantai dan menikati kue

gaya Durth

Medan dihiasi oleh PKL yang menawarkan berbagai macam masakan tradisional Meskipun

tempat ini tidak terlihat mewah namun menyajikan makanan lokal yang murah dan lezat

Temukan tempat makan populer lainnya di Jalan Selat Panjang yang ramai di malam hari dengan

makanan yang siap memuaskan lidah

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 14: Medan Tanah Deli

Anda bisa pergi ke Jalan Merdeka berada tepat di jantung Kota Medan Lokasinya pas di

kawasan Lapangan Merdeka tak jauh dari kantor Pemerintahan Kota Medan Tempat ini

merupakan tempat nongkrong paling diminati anak muda Medan dengan banyak pilihan kafe dan

restoran

Durian yang populer di seluruh Indonesia adalah durian dari Medan Buah berduri memiliki rasa

dan bau yang sangat khas tersebut tersedia di berbagai sudut kota Duduklah dengan penduduk

setempat di sebuah warung di pinggir jalan dan menikmati beberapa durian menggugah selera

Jika rasanya terlalu kuat bagi Anda Anda mungkin ingin mencoba kue durian sebagai gantinya

Untuk camilan buah kering dengan taburan gula dapat Anda temukan di Pasar Rame yang buka

dari pagi sampai sore Temukan tempat ini di samping Plaza Thamrin

Medan ramai dengan pusat perbelanjaan dan mall Jika Anda menyukai barang-barang antik

maka arahkan langkah ke Jalan A Yani yang menjual segala macam barang antik khas Batak

Aceh dan Minang

Berbelanja pakaian Cobalah pergi ke Monginsi di Plaza atau penduduk setempat menyebutnya

dengan ―Monza kependekan dari Monginsi di Plaza Nama ini diinspirasikan dari nama

kawasan Jalan Monginsidi di Kota Medan yang menjadi pusat penjualan barang second hand

Plaza ini ini merupakan pusat perbelanjaan segala bentuk baju kaos celana panjang celana

pendek baju wanita jaket sepatu tas dan aneka barang lainnya yang semuanya adalah barang

second hand

Di Kampung Cina Medan di sekitar Jalan Sutomo Anda akan menemukan segala sesuatu muai

dari perkakas berat sampai bak mandi Pastikan Anda mengawasi tas Anda karena di sini banyak

copet

Medan terkenal dengan bika ambonnya Kue ini adalah kue lezat yang terbuat dari tepung beras

Kunjungi Jalan Majapahit untuk membeli bika ambon dan sirup marquisa terbaik

ndonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 akan digelar di

Santika Premiere Dyandra Hotel and Convention Centre Medan pada 8-12 Mei 2012

ICMITM kali ini memasuki tahun ke-5 dan merupakan ajang business travel mart terbesar di

Indonesia

ICMITM 2012 merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di

Indonesia sekaligus memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan corporate buyers

Diperkirakan ajang ini akan memberikan sekira 10000 peluang one on one business appointment

khususnya bagi industri MICE di Indonesia

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 15: Medan Tanah Deli

ICMITM 2012 menghadirkan lebih dari 100 perusahaan multinasional yang merupakan klien

korporasi BDAE (Bank Danamon American Express Corporate Card) dari dalam maupun luar

negeri seperti Singapura Malaysia Filipina India dan Cina

Acara ini juga menghadirkan para penyedia jasa meetings dan incentive travel di Indonesia

Bukan hanya sekadar table top saja para pembeli juga nantinya akan diajak berjalan-jalan dan

bermalam di Danau Toba dengan harapan para pembeli lebih mengenal Medan sebagai destinasi

wisata

Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2012 terselenggara atas kerja

sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Bank Danamon American Express

Corporate Card dan pemerintah Kota Medan yang giat mempromosikan ―Green and Creative

Tourism - Visit Medan Year 2012

Sumatera International Travel Fair (SITF) 2012 yang ke-6 akan diselenggarakan pada 3-5 Juni

2012 bertempat di Tiara Convention Center Medan Sumatera Utara Pameran ini juga akan

dimeriahkan Kuliner Fiesta dan pertunjukan budaya dari berbagai provinsi di Sumatera

Sumatera International Travel Fair 2011 digelar dalam rangka IMT-GT (Indonesia-Malaysia-

Thailand Growth Triangle) Acara ini bertujuan untuk menarik lebih banyak lagi pembeli dan

penjual internasional Hingga saat ini berbagai pihaktelah mengkonfirmasikan keikutsertaan

mereka dalam pameran ini yaitu meliputi 7 pembeli dari Eropa 6 dari India 1 dari Cina 4 dari

Yogyakarta 1 dari Bandung dan 20 PCO (Professional Convention Organizers)

Sebanyak 66 booth akan digunakan oleh agen perjalanan dari Indonesia di bawah koordinasi

Garuda Indonesia hotel-hotel di Sumatera serta agen perjalanan dari provinsi Sumatera Barat

dan Riau Sumatera Utara dari Kabupaten Simalungun serta Jakarta Selatan Dalam acara ini

juga akan hadir Singapore Toursim Board Malaysia Tourism Promotion Board dan TAT

Thailand

Travel Fair akan menampilkan Business Contact dan Tourism Gathering dengan pembicara

Esther Chin dari biro Thailand Convention and Exhibition Mr Ong Bang Seang CEO Penang

International Sports Arena Malaysia dan Putu Juarez Robin Putra Ketua DPD Society of

Indonesian Professional Convention Organizers (SIPCO) Bali

Untuk informasi lebih lanjut silakan menghubungi alamat berikut

Sekretariat Sumatera Promo

Jalan Sei Batang Serangan No 148 Medan 20119

Fax +6261 4158253

E-mailsumatera_promoyahoocom

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 16: Medan Tanah Deli

Informasi tentang MICE di Medan silakan kunjungi Meetings and Conventions in Medan

Tempat Tujuan Wisata Terkait

Medan

Halaman 1

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-1

PUSAT KONVENSI UNSUR UTAMA Paragraf-paragraf berikut ini memberikan penjelasan singkat dari masing-masing ruang

utama yang diperlukan untuk

fasilitas konvensi Narasi ini singkat menjelaskan persyaratan fungsional dasar untuk

jenis

ruang dan hubungan yang diperlukan untuk ruang yang berdekatan Mana penting untuk

fungsi dasar

persyaratan untuk sistem teknis seperti utilitas menyalakan dan peredupan telepon dan

data

distribusi dan perlengkapan audio visual juga dijelaskan

Tabel berikut mengidentifikasi kategori utama ruang berdasarkan fungsi dan bidang

proyeksi

diperlukan untuk setiap

Ruang Fungsional Deskripsi

Area di SF Lobbies Publik Concourses amp Registrasi

169200

Pameran Daerah

270000

Majelis Spaces

133000

Depan-of-House Dukungan Daerah

34600

Back-of-House Layanan Daerah

206380

Makanan Layanan Daerah

30500

Administrasi Kantor

11650

Vertikal Sirkulasi

59030

Terlampir Luas Bangunan

915030 Unenclosed Daerah

37200

CC Gross Area Program

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 17: Medan Tanah Deli

952230

Kedatangan Zona Situs harus menyediakan akses untuk zona kedatangan sepanjang satu wajah gedung

yang untuk bus antar-jemput

taksi dan limusin untuk menurunkan penumpang mereka Konfigurasi zona kedatangan

harus mengakomodasi

jari-jari berputar dan loading untuk bus pelatih

Ruang terbuka adalah pintu masuk hujan yang dilindungi di luar ruangan untuk bangunan

dan jelas harus

membentuk garis demarkasi visual antara pejalan kaki dan kendaraan Pemisahan ini

mungkin

terdiri dari fitur seperti warna-banded aksen trotoar bollards atau pekebun yang

menyediakan untuk

bebas arus pejalan kaki sementara membatasi akses kendaraan Seharusnya tidak ada

trotoar tradisional atau

roda berhenti yang dapat tersandung bahaya pada transisi dari eksterior untuk ruang

interior Sebuah ditambahkan

manfaat dari konsep ini selesai ADA akses

Off-site signage terarah ke area parkir harus disediakan pada pendekatan utama terhadap

properti untuk peserta terpisah yang pertama berhenti adalah area parkir Di situs arus

lalu lintas harus memungkinkan

nyaman akses ke parkir bagi kendaraan pribadi muat penumpang di pintu

Halaman 2

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-2

Untuk acara fitur dan fungsi yang lebih formal - unveilings produk baru hitam-dasi

makan malam atau

resepsi - sebagian dari daerah ini dapat dikonversi menjadi pintu masuk seremonial The

karpet merah

pengobatan harus dibuat dengan dekorasi sementara built-in fitur yang tidak diinginkan

Menyediakan akses dan atau area pementasan untuk layanan limusin dan parkir valet

Khusus pencahayaan untuk

kanopi akan menjadi penting pengaturan mood untuk pertemuan malam formal

Kombinasi

sumber pencahayaan akan diperlukan untuk memungkinkan beberapa adegan untuk

diprogram

Pendaftaran dan Prefunction Skala besar pendaftaran harus terjadi baik hanya di dalam zona kedatangan atau di ruang

prefunction

luar ruang pameran Kedalaman ruang prefunction harus memungkinkan untuk node

pendaftaran

yang akan didirikan di vestibules lobi atau di terminal melebar agar tidak mengganggu

lateral yang

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 18: Medan Tanah Deli

sirkulasi Harus ada ruang yang tersedia untuk meninggalkan sejumlah kecil stand

pendaftaran mengatur

di luar area pameran untuk seluruh acara dan menggunakan area lobi tersisa untuk

prefunction

kegiatan

Halaman 3

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-3

Konfigurasi ini harus memberikan kedalaman yang cukup di bidang pendaftaran antrian

Keterbukaan

ruang lobi harus memungkinkan cukup ruang untuk setup pendaftaran fleksibel baik

menggunakan strip-atau

konfigurasi pulau

Harus ada ruang yang cukup dalam concourses prefunction untuk pendaftaran meja untuk

lebih kecil

peristiwa hanya menggunakan ruang pertemuan

Pameran Ruang Ini ruang yang fleksibel dimaksudkan untuk menjadi jantung pusat konvensi Tata letak

fisik dari

ruang harus memenuhi persyaratan dasar dari sebuah ruang pameran dan ruang secara

keseluruhan harus dibagi

pada petak-petak ukuran kurang lebih sama Permukaan dinding pembatas dan kolom

struktural

harus tahan lama dan sedikit tidak ramah untuk sentuhan manusia hingga delapan atau

sembilan meter di atas lantai

Hal ini akan meningkatkan kemampuan mereka permukaan untuk membutuhkan

perawatan yang rendah

Tata letak dasar lorong mengikuti 30-kaki dengan 30-kaki jaringan yang berasal dari 10-

kaki oleh 10-kaki stan

blok bangunan dari konvensi dan pameran dagang industri Modul stan-stan-lorong

mungkin

diatur sepanjang sumbu baik tergantung pada organisasi acara tertentu atau preferensi

untuk aliran Itu

umumnya merupakan ide yang baik untuk memiliki kemampuan untuk mencari stand

sehingga mereka dapat melakukan back-up ke

perimeter dinding Hal ini tidak mungkin namun pada titik-titik yang diperlukan akses

dan jalan keluar dan un-

jalur akses yang diperlukan harus dihindari Pintu masuk ke ruang pendukung harus

memiliki pintu ke

menghubungkan daerah layanan dan bukan dari dalam ruang pameran terutama jika

dapat diantisipasi bahwa

akses mungkin diperlukan selama acara aula sedang berlangsung

Kolom bebas ruang pameran tidak wajib tetapi dianggap lebih diinginkan untuk

pertemuan

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 19: Medan Tanah Deli

perencana Ketika kolom yang digunakan lokasi mereka kadang-kadang bisa lebih kritis

dari spasi Jika

kolom yang digunakan menjaga jarak kolom pada kelipatan 30 kaki dengan minimal 90

meter persegi

Ruang pameran harus dibagi menjadi empat atau lima bagian yang kurang lebih sama

menggunakan dinding dioperasikan Itu

tinggi jelas minimum untuk obstruksi apapun harus 30 kaki Struktur biaya overhead

harus

dirancang untuk memungkinkan gulungan pencahayaan layar proyeksi spanduk atau

konvensi terkait

bahan untuk digantung di langit-langit di lokasi tertentu

Desain Beban

Lantai harus dirancang untuk menampung 350 pound per pemuatan kaki persegi yang

merupakan

diterima standar industri untuk lantai pameran dagang Poin tergantung tetap

dikoordinasikan dengan

overhead struktur bersiap untuk pembebanan lateral

Utilitas Koneksi

Daya listrik telepon dan layanan data harus disediakan di cor-di-tempat kotak lantai pada

30 -

kaki layout grid persegi Kombinasi konfigurasi daya yang dibutuhkan termasuk 208-

volt 3 -

fase 100-amp layanan dan beberapa 110-volt 20-amp sirkuit ke outlet kenyamanan

Untuk telekomunikasi menyediakan minimal enam (6) individu Kategori 6 kabel untuk

setiap kotak lantai untuk

suara data outlet dengan terminasi untuk patch panel yang terletak di lemari layanan

atau utilidor Menyediakan empat

Halaman 4

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-4

(4) masing-masing kabel serat single-mode dan multi-mode optik dari setiap kotak lantai

ke telepon yang terdekat

lemari dengan akses melalui teluk Patch ke backbone serat optik

Menyediakan saluran kosong dari lokasi lantai yang dipilih ke terowongan layanan

mezzanine atau layanan lainnya

daerah untuk digunakan oleh staf dukungan teknis untuk sementara kontrol rute

mikrofon daya tambahan

dan kabel lainnya

Air saluran air dan udara tekan harus disediakan pada dinding perimeter dan dalam kotak

lantai yang dipilih

Penerangan

Campuran efisiensi tinggi non-dimmable logam halida dan dimmable atau melangkah

neon pencahayaan

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 20: Medan Tanah Deli

jenis dianjurkan Pembagian ruang akan menentukan zona pencahayaan kontrol individu

Setiap divisi

harus dikoordinasikan dengan orang lain ketika ruangan digunakan dalam konfigurasi

terbuka Cahaya tingkat

akan menjadi variabel untuk menampung berbagai kondisi standar pemakaian - pindah in

out publik

perakitan pameran pameran dagang dan presentasi multimedia

Menyediakan fitur untuk penerangan mikrofon dan koneksi audio visual di meja kepala

khas dan tahap

lokasi di masing-masing divisi aula Lokasi terpencil untuk panel kontrol akan

dibutuhkan

HVAC

Kontrol untuk sistem HVAC akan dikategorikan sesuai divisi pameran aula Peralatan

harus

tertutup dalam mezzanine berada di sekitar perimeter dan dapat diakses dari daerah

layanan tanpa

mengganggu acara yang sedang berlangsung Minimalkan getaran dan transmisi suara

antara penanganan udara

peralatan dan ruang pameran

Back-of-House dan Dock Memuat Idealnya harus ada akses langsung dari dermaga pemuatan ke ruang pameran untuk

memfasilitasi langkah-

di pindah-out Setiap divisi harus memiliki aula pintu masuk layanan sendiri Lintas

sirkulasi pada loading

dermaga harus memungkinkan setiap tempat parkir kendaraan untuk memiliki akses ke

setiap pintu masuk aula layanan Layanan dan

lift barang akan dapat diakses langsung dari dermaga

Banyak fungsi biasanya bersaing untuk ruang sepanjang dinding belakang interior ruang

pameran Publik

toilet dan konsesi membutuhkan visibilitas dan signage untuk digunakan peserta Fungsi

pendukung akan

mencakup ruang penyimpanan lokakarya dan lemari untuk peralatan listrik atau telepon

Darurat keluar

dari tingkat atas (jika demikian dikonfigurasi) baik akan tangga menara atau keluar

horizontal tergantung pada kode

persyaratan dan pendekatan akhir

Ruang Pertemuan Grup ruang pertemuan harus didistribusikan di seluruh fasilitas Sebuah campuran ukuran

dapat diterima

selama akses dan fasilitas pendukung seperti toilet telepon dan sirkulasi vertikal

isyarat dekatnya dan visual berlokasi disediakan untuk berorientasi pengguna untuk

fasilitas secara keseluruhan

Pendaftaran acara dapat diatur di concourse dan atau di pintu masuk ke kamar individu

Kamar

harus dibagi lagi dengan partisi bergerak pada 30 kaki di pusat dengan pembagian ruang

minimum

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 21: Medan Tanah Deli

30 ft x 60 ft modul menggunakan grid 30-kaki struktural Optimal proporsi untuk full-

pertemuan terbuka

Halaman 5

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-5

kamar 151 dan tidak boleh melebihi 21 pada hal apapun Semua ruang pertemuan

dibagi harus memiliki 16 -

minimal kaki tinggi langit-langit untuk mengakomodasi penggunaan proyektor audio

visual dengan pembicara

platform Ruang pertemuan yang lebih besar harus meningkatkan ketinggian langit-langit

secara proporsional

Setiap ruang pertemuan akan diprogram adegan pencahayaan akses ke televisi kabel

hook-up dan

akses ke area penyimpanan terdekat untuk duduk stackable dan tabel Setiap ruang

pertemuan harus memiliki

tackable permukaan dan gambar-bahan tahan lama menggantung rel pada setidaknya satu

dinding permanen tetapi lebih

harus digunakan untuk setidaknya terendah empat kaki untuk perlindungan ware dan

pertimbangan pemeliharaan

Kamar-kamar harus berkarpet menggunakan pola perbatasan di perimeter dan pola

geometris

ulangi untuk membantu tata letak ruangan dan keselarasan mebel

Langit-langit coffered harus mencakup perlengkapan pijar untuk tingkat pencahayaan

rendah dan kombinasi

pencahayaan cove pijar dan neon yang akan digunakan untuk penerangan umum

Pencahayaan kontrol untuk

on off dan peredupan akan kompatibel dengan divisi kamar Menyediakan untuk

penggunaan suara

penguatan sistem dengan jack untuk mikrofon koneksi pencatatan dan sistem siaran

untuk

baik audio dan video akan diperlukan

Redaman suara antara ruang rapat koridor pelayanan dan sistem mekanis harus

ditangani Struktur-borne getaran tidak akan diterima

Koridor Layanan menyediakan akses ke bagian belakang ruang rapat Tata letak harus

memberikan pelayanan

akses ke semua ruang pertemuan dan perjamuan tanpa melintasi ruang publik Koridor

harus

mengakomodasi keluar penyimpanan sementara dan pelayanan makanan Jika

memungkinkan lebar 30-kaki modular

harus disediakan untuk mengakomodasi semua fungsi ini secara bersamaan

RAPAT RUANG

FIXED

PARTISI

PUBLIK LOBI amp SIRKULASI

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 22: Medan Tanah Deli

BELAKANG KORIDOR RUMAH Keluar

PENYIMPANAN Staging

ZONA

PANEL ST

PANEL ST

PENDAFTARAN

Gerobak REF

ICE KOPI

Gerobak REF

PENYIMPANAN

10

PENYIMPANAN Staging

ZONA

30

30

Bergerak

PARTISI

7

Halaman 6

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-6

Ballroom Ruang dansa adalah ruang besar bebas kolom yang

harus dibagi menjadi sedikitnya tiga bagian -Nya

fitur termasuk langit-langit selesai campuran

pencahayaan jenis termasuk neon pijar

dan pencahayaan khusus untuk fitur arsitektur dan

khusus peristiwa dan karpet berkualitas tinggi Batal

tinggi untuk penghalang langit-langit harus 30 kaki

Tingkat pelayanan tertinggi di ballroom akan untuk

perjamuan fungsi Pada 50000 kaki persegi ruangan ini

harus dapat melayani 3000 orang dengan nyaman

menggunakan 72-inch tabel diameter Kuliah atau mirip

presentasi menggunakan gaya teater tempat duduk bisa host

hingga 4000 orang

Layout ini didasarkan pada grid struktural dengan 30 -

kaki koridor pelayanan yang luas di seluruh dimensi panjang

dari ruang ini Koridor ini akan digunakan sebagai sebuah pementasan

daerah selama acara 30-kaki dimensi tersebut termasuk

meja dan kursi penyimpanan dalam relung makanan pekerjaan pelayanan

daerah dan daerah keranjang makanan pementasan Menjaga 20 kaki

yang jelas untuk kembali sirkulasi dan keluar rumah Itu

dapur harus memiliki akses langsung ke layanan

koridor serta lift pelayanan makanan khusus

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 23: Medan Tanah Deli

Untuk sesi umum atau presentasi perjamuan pencahayaan harus memiliki hubungan arus

fleksibel dan peredupan

kontrol dikategorikan ke divisi kamar Kecenderungan industri baru-baru ini telah

menggunakan ballroom untuk

lebih teatrikal presentasi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan kapasitas rigging

dan daya listrik

untuk penerangan produksi panggung dan sistem suara

Setiap divisi ruang harus memiliki dukungan untuk lokasi meja kepala Biasanya akan

terjadi sekali dalam

setiap istirahat individu kamar dan di salah satu dari dua dinding ruangan ketika

digunakan dalam penuh terbuka

kondisi Fitur khusus terjadi di setiap lokasi meliputi

bull

Mikrofon jack

bull

Individu cahaya sirkuit untuk menampilkan pembicara kunci atau peredupan untuk A

penggunaan V

bull

Melacak pencahayaan

bull

Speaker Overhead kabel ke saklar membunuh untuk mengurangi umpan balik

Halaman 7

FUNGSI

Kebijaksanaan konvensional Corp

I-7

Tengah Dapur Dapur pusat awalnya diharapkan menjadi layanan penuh perjamuan dapur yang terutama

akan melayani

ruang dansa Makanan juga akan dilayani di ruang pameran serta ruang pertemuan

berbagai Itu

desain kapasitas untuk melayani salad hidangan utama sayuran dan makanan penutup

akan tingkat produksi

3500 hingga 4000 kali per jam

Sebuah wilayah dermaga khusus harus disediakan untuk pengiriman dapur Sebuah inti

vertikal untuk lift pelayanan dan

sampah antara tingkat diperlukan di dekatnya dengan back-dari-rumah akses ke semua

daerah pada semua tingkat diperlukan

Sebuah pintu masuk bangunan terpisah untuk karyawan layanan makanan yang

diinginkan dengan daerah staf pendukung seperti

sebuah ruangan kecil ganti dan daerah pengarahan dekatnya An tertutup ber-AC sampah

kamar di dermaga harus

disediakan

Gerobak makanan portabel servis harus digunakan untuk menampilkan kopi spesial kue

kering dan makanan ringan lainnya

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 24: Medan Tanah Deli

item di daerah prefunction Setiap food court kemampuan akan dibuat dengan

menggunakan unit-unit portabel dengan

listrik telepon air dan koneksi saluran yang disediakan di daerah yang dipilih Built-in

konsesi berdiri

harus disediakan di atau berdekatan dengan ruang pameran

Klien Dukungan Daerah Berbagai ruang yang diperlukan untuk mendukung klien dari fasilitas dari peserta

konvensi untuk

menunjukkan manajemen Ini termasuk toilet umum ceruk telepon dan layanan

concierge atau

Gerai informasi Sementara acara kantor ruang pendaftaran khusus penyimpanan dan

pusat

kamar rekaman akan diberikan untuk manajemen acara

Karyawan Dukungan Staf daerah dukungan harus terpusat di dekat pintu masuk karyawan yang berdedikasi

dan memiliki akses mudah

untuk back-dari-rumah koridor layanan Setelah melewati keamanan gedung kantor

anggota staf penuh waktu

akan memiliki akses ke daerah ganti Seragam akan dikeluarkan untuk paruh waktu staf

pelayanan makanan dari kantor

dekat dapur

Daerah dukungan teknis meliputi kontrol pusat dan ruang penyimpanan untuk

pencahayaan suara dan terdistribusi

televisi sistem Telekomunikasi dan dukungan data harus ditempatkan dengan saklar

dekat

layanan pintu masuk gedung

Teknik dan pemeliharaan listrik toko harus ditempatkan pada dinding luar struktur

dekat dermaga dengan akses mudah ke lantai pameran Daerah ini akan rumah toko

pertukangan listrik

dan fungsi perbaikan radio kru setup dan rumah tangga dan non-teknis staf yang

mendukung

operasi harian bangunan

Visi Tujuan Budaya

Visi

Terinspirasi orang menciptakan peristiwa luar biasa

Kami Inti Tujuan

Kami Meeting Place Kanada Ottawa Convention Centre menyediakan tahap di mana Kanada

dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan

berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 25: Medan Tanah Deli

Ekonomi kami Mandat

Ottawa Convention Centre beroperasi secara menguntungkan dan menghasilkan dampak

ekonomi positif untuk Modal Daerah Nasional Provinsi Ontario dan mitra industrinya

Konvensi Ottawa Centre Konsep Bisnis

Siapa kami - Apa yang kita lakukan

Kami Meeting Place Kanada Kami menyediakan tahap di mana Kanada dan tamu dari seluruh dunia berkumpul di Ottawa Modal kita untuk belajar dan tumbuh dengan berbagi pengetahuan pandangan dan praktek

Kami adalah agen propinsi Crown mengoperasikan konvensi kelas dunia dan tempat peristiwa Kami menawarkan produk berkualitas dan pelayanan yang diberikan dengan cara yang efisien

dan efektif Kami menjual makanan minuman ruang dan layanan tambahan Kami adalah mitra dalam daya tarik konvensi ke kota

Budaya kami Creed

Ottawa Convention Centre Kebudayaan didefinisikan dengan fokus tunggal pada mewujudkan

Visi kami Orang Terinspirasi Membuat Kejadian Luar Biasa dan dengan hidup Komitmen

Bersama kami dimana seluruh potensi dan ambisi Kolega kami dan tamu tercapai Keunggulan

dari Budaya kita adalah pemimpin yang kuat dan bertanggung jawab Kolega diberdayakan dan

tamu setia

Sejarah dan Budaya

MENGAPA LANCASTER ADALAH KOTA

Berharga

Lancaster kecil tercinta dan berkembang kota di

Amerika didirikan tahun 1709 oleh imigran Jerman

yang akan datang dikenal sebagai Deutsch Pennsylvania atau Belanda Tokoh warga John

Wright bernama kota setelah Lancaster Inggris tempat ia secara resmi tinggal

Selama 1700-an Lancaster Penn Square menjadi pusat komersial sipil sosial dan kota Raja

dan Ratu Jalan yang ramai dengan perdagangan sampai penutupan abad 19 Kebangkitan

bersejarah dan gerakan pelestarian yang dimulai pada awal tahun 1970 berpusat di Kota

Lancaster Lama kabupaten Timur Vine Street dianggap sebagai salah satu bagian paling awal

dikembangkan secara komersial kota dengan beberapa struktur sejak hampir 300 tahun

Bangunan di South Queen Street telah tanggal untuk peristiwa yang terjadi selama Revolusi

Amerika dan Perang Saudara sementara Utara Queen Street telah menjadi area komersial yang

penting untuk lebih dari 275 tahun

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 26: Medan Tanah Deli

Di Jalan Chestnut terdekat Anda akan menemukan pilihan kota yang paling padat bergaya

Victoria rumah dan rumah mewah Gaya yang populer 1840-1910 didukung oleh boom industri

di pertengahan abad ke-19

Tanggal 19-an dan awal 20

th Century-karya terkenal Lancaster arsitek C Emlen Perkotaan adalah

kunci dari karakter keseluruhan dan substansi lingkungan kota dibangun Contohnya termasuk

Sekolah Stevens megah berhias Tinggi Pasar Selatan Lancaster Reynolds Middle School Grace

Lutheran Church Gedung Lancaster Kota faccedilade sendiri ikonik kita tentang Watt amp Shand

mantan Department Store dan rumah yang menakjubkan dari lingkungan West End yang di

Lancaster awal pinggiran

LANCASTER HARI INI

Downtown Sebuah Lancaster menawan dan canggih terus berkembang dan berkembang sebagai

bab menarik yang mantan sejarah yang diawetkan berkat kepemimpinan museum dihormati

banyak dan atraksi budaya The Heritage Center Museum Pasar Tengah Fulton Teater Demuth

Museum di Wheatland Presiden James Buchanan dan Tour Lancaster Bersejarah Berjalan

adalah hanya sampling dari atraksi menarik dan kaya budaya di sini

Lihat lebih banyak atraksi sejarah dan budaya di Downtown Lancaster

Lihat objek wisata sejarah dan budaya di seluruh Lancaster County

PUSAT KONVENSI AREA - penuh dengan SEJARAH

Memberikan penghormatan luar biasa untuk sejarah kawasan kompleks terintegrasi

menggabungkan struktur bersejarah dan narasi sejarah penting dalam dan di sekitar arsitektur

baru Pintu masuk di persimpangan Jalan Raja dan Ratu menggabungkan faccedilade abad ke-19

ikonik dari Watt tengara amp Shand departemen toko Beaux Arts gaya struktur dirancang oleh

arsitek asli Lancaster C Emlen Perkotaan

Daerah di dalam dan sekitar pusat konvensi yang kompleks juga meliputi Stevens Tadeus amp

Lydia Hamilton Smith Historic Site dengan pembangunan masa depan di bawah kepemimpinan

LancasterHistoryorg

Situs ini termasuk bekas kediaman kantor hukum dan Tavern Kleiss dimiliki oleh pemimpin

politik yang kuat anggota Kongres AS dan abolisionis Thaddeus Stevens Stevens dianggap

sebagai ayah dari pendidikan umum dan menulis Amandemen 13 14 dan 15 dengan UUD

Amerika - mereka perbudakan berakhir memperluas perlindungan yang sama kepada semua

warga negara dan memberikan semua warga negara laki-laki hak untuk memilih

Rumah Stevens dan kantor hukum pada tahun 2011 diberi nama oleh National Park Service

sebagai Jaringan Kereta Api Nasional Underground ke situs Kebebasan

Selain Stevens properti area kompleks juga termasuk tempat kos milik Lydia Hamilton Smith

seorang wanita bebas dari warna dan Stevens manajer bisnis dan kepercayaan Mrs Smith adalah

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 27: Medan Tanah Deli

seorang janda dengan dua anak muda ketika pertama kali dia menjadi pengurus rumah Stevens

pada tahun 1847 dan ia akan datang untuk menjalankan usaha sendiri yang sukses di Lancaster

dan Washington DC pada saat beberapa wanita yang belum melakukannya

Dari lobi dari pintu masuk Vine Street ke pusat konvensi para tamu dapat melihat air sumur

yang digali dalam penggalian arkeologi pra-konstruksi Tanggal tadah dari periode Perang Sipil

dan dimodifikasi dengan cara yang lebih dari menunjukkan Stevens dan Smith digunakan untuk

menyembunyikan orang Amerika melarikan diri perbudakan sepanjang sistem Underground

Railroad

Bersama-sama struktur bersejarah membantu menentukan daerah pusat bersejarah di Downtown

Lancaster yang menyediakan link nyata untuk Stevens dan Smith dan tema-tema cerita inspiratif

terhubung dengan prestasi mereka - hak sipil kesetaraan perbudakan Perang Sipil sejarah

perempuan dan pendidikan publik - penting untuk pemahaman dan apresiasi terhadap kualitas

hidup yang kita nikmati di Amerika saat ini tema

Suku bangsa melayu itu dalam falsafah hidupnya dapat disimpulkan berlandaskan pada 5 dasar yaitu

1 Melayu itu Islam

yang sifatnya universal dan demokratis bermusyawarah

2 Melayu itu berbudaya

yang sifatnya nasional dalam bahsa sastra tari pakaian tersusun dalam tingkah laku dan lain-lain

3 Melayu itu beradat

yang sifatnya regional (kedaerahan)dalam bhineka tunggal ika dengan tepung tawar balai pulut kuning

dan lain-lain yang mnegikat tua dan muda

4 Melayu itu berturai

yaitu tersusun dalam masyarakat yang rukun tertib mengutamakan ketenteraman dan kerukunan hidup

berdampingan dengan harga menghargai timbal balik bebas tapi terikat dalam masyarakat

5 Melayu itu berilmu

artinya pribadi yang diarahkan kepada ilmu pengetahuan dan ilmu kebathinan (agama dan mistik) agar

bermarwah dan disegani orang untuk kebaikan umum

Rukun tertib yang dimaksudkan puak melayu adalah keadilan dan kebenaran yang harus dapat dirasa

dan dilihat

Ia mengetahui bahwa

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 28: Medan Tanah Deli

ISLAM tidak bertentangan dengan masyarakat yang berperikemanusiaan dan yang ber-Tuhan

BUDAYA tidak bertentangan dengan masyarakat yang ingin beradab dan mengingkat lahiriah dan

bathiniah

ADAT tak bertentangan dengan peradaban masyarakat yang ada rasa kekeluargaan bukan

individualistis

BERTURAI tak bertentangan dengan masyarakat yang tahu harga diri yang ingin kebenaran keadilan

dan kemakmuran yang merata dalam kehidupan

BERILMU tak bertentangan dengan masyarakat yang ingin maju untuk kepentingan diri dan

masyarakatnya pengabdian adalah pada Allah manusia dan lingkungan untuk kebahagiaan diri

sekarang dan nanti

Pada masyarakat suku Batak Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir masa

dewasa sampai kematian seperti upacara turun mandi pemberian nama potong rambut mengasah

gigi perkawinan dan upacara pemakaman jenazah Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi

makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang) Terdapat juga upacara penggalian atau

pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi) Setiap upacara-

upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor)

Falsafah Masyarakat Batak

Masyarakat Batak mempunyai sebuah falsafah yang cukup terkenal dan selalu diingat Falsafah tersebut

dinamkan Dalihan Natolu yang mempunyai arti tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan

yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak

Dalihan Natolu meliputi

- Dongan Sabutuha (saudara semarga)

- Hula-hula (ipar baik adik atau kakak laki-laki dari istri)

- Boru (keluarga dari pihak laki-laki)

utera daerahrsquo (Melayu) juga menjadi tempat berkumpulnya berbagai etnik pendatang Seperti suku

Batak yang berasal dari pedalaman Sumatera Utara yaitu Batak Toba Batak Simalungun Batak

Mandailing Batak Angkola Batak Karo Batak PakpakDairi Lalu ada pula suku yang berasal dari luar

Sumatera Utara seperti Aceh Minangkabau (Padang) Jawa Ambon Cina India dan lain-lain

Berkumpulnya berbagai ragam sukuetnik yang memiliki kebudayaan adat istiadat agama serta latar

belakang sejarah daerah suku yang berbeda membuat terjadinya persaingan di antara suku yang

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 29: Medan Tanah Deli

akhirnya menjadi konflik Konflik tersebut bisa bernilai positif dan bisa negatif Misalnya adanya

perbedaan pendapat antaretnik Ini adalah sesuatu hal yang biasa dalam hidup Justru perbedaan

tersebut menjadi dinamika hidup yang lebih indah dan berkesan Namun potensi konflik negatif dapat

muncul jika diakibatkan kondisi yang multikultural atau kemajemukan etnik termasuk masalah

rsquoketurunanrsquo prasangka stereotip (oto dan heterostereotip) sikap disintegrasi sikap eksekutif bahkan

sikap separatis

Pandangan-pandangan yang bersifat stereotip terhadap etnik lain biasanya muncul melalui proses

sosialisasi di sekitar lingkungan Julukan-julukan atau sebutan stereotip ini pun bermunculan di Kota

Medan Hal ini menjadi rsquobahanrsquo ejekan karena streotipisasi tersebut Misalnya julukan rsquomanipolrsquo

(mandailing politpelit) untuk orang Mandailing rsquoaceh pungorsquo untuk orang Aceh rsquopadang pancilokrsquo rsquocirik

barandangrsquo rsquokecek padangrsquo (MinangkabauPadang) rsquobatak berekorrsquo rsquobatak makan orangrsquo rsquobatak

tembak langsung BTLrsquo (Batak Toba) rsquolagak Delirsquo (Melayu) rsquokeling mabukrsquo rsquoputar kelingrsquo (Tamil) rsquojakonrsquo

rsquojadelrsquo (Jawa) rsquocina bantengrsquo (Cina Tangerang Jakarta) rsquocina kebun sayurrsquo (Cina Medan) rsquocina

minderingrsquo rsquocina lolengrsquo dan lain-lain

Adanya stereotip yang berkembang pada masing-masing kumpulan etnik memperkuat pemberian

penilaian terhadap etnik lain Masyarakat Angkola Mandailing Padang Lawas yang bermukim di kota

Medan misalnya mereka kurang senang jika dikatakan sebagai suku Batak Hal ini disebabkan

pemahaman Batak menurut sukuetnik Angkola Padang Lawas atau Mandailing tersebut yang

sebenarnya sukuetnik Batak juga sangat berbeda Menurut mereka Batak itu identik dengan semangat

ke-Kristen-an

Begitu juga yang terjadi dengan penghijrahan suku Jawa yang secara kuantitatif merupakan suku

mayoritas di kota Medan Mereka (suku Jawa) banyak yang tidak menguasai dan tidak mengenal lagi

rsquobudaya Jawarsquo Namun walaupun suku Jawa ini dominan tidak dianggap sebagai ancaman atau saingan

berat oleh suku asli kota Medan Melayu Bahkan dari beberapa etniksuku seperti suku Batak dan

Mandailing telah melebur menjadi Melayu baik dengan berpindah agama menghapus marga atau

menyamarkan marga

Buku ini sebenarnya merupakan isi dari disertasi sang penulis ketika beliau mengajukannya sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh Ijazah Tinggi (PhD) di Jurusan Antropoligi dan Sosiologi Fakultas Sastra

dan Ilmu Sosial Universitas Malaya (UM) Kulala Lumpur Malaysia

Karena penulis buku ini dosen di beberapa perguruan tinggi di kota Medan ini kuliah dan

menyelesaikan kuliahnya di negara jiran tetangga Malaysia maka disertasi yang kini dibukukan ini pun

masih dalam bentuk bahasa Malaysia Nama lengkap penulis ini adalah Prof Dr R M H Subanindyo

Hadiluwih SH MBA Penulis buku ini merupakan sosok yang terkenal karena prestasi akademiknya

Karya tulisnya banyak beredar dalam bentuk esai artikel maupun bentuk lain dalam bentuk buku

maupun media massa pada umumnya (lokal nasional dan internasional)

Walaupun buku ini berbahasa Malaysia bahasa yang tidak begitu jauh dengan bahasa Indonesia namun

buku ini sangat menarik untuk dibaca apalagi bagi masyarakat yang berdomisili di kota Medan

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 30: Medan Tanah Deli

khususnya Dan buku ini juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya

Buku ini bisa dijadikan bahan rujukan atau menambah wawasan

Di dalam buku ini dipaparkan penulis tentang latar belakang mengapa beliau menulis tentang konflik

etnik yang ada di kota Medan beserta teori-teorinya Juga dijelaskan secara rinci pokok permasalahan

hipotesis objek penelitian kegunaan penelitian kerangka teori serta metode yang dipergunakan

Selain itu buku ini juga dilampirkan istilah-istilah atau singkatan dari sebuah kata Namun yang

menakjubkan penulis juga dengan gamblang memaparkan hasil-hasil penelitian beliau Menjabarkan

stereotip (Oto dan heterostereotip) beberapa etnik atau suku yang ada di kota Medan yang diambil

melalui responden yang telah ditentukan oleh sang penulis

oRaS HaBaTaKoN

FILSAFAT TENTANG PARTUTURAN

A Pengertian Partuturan

Adapun yang dinamai partuturan ialah hubungan kekeluargaan di antara ketiga unsur DNT (Dalihan Na

Tolu) Sesuai dengan adanya 3 unsur itu maka macam hubungan kekeluargaan pun ada tiga yaitu

1 Hubungan kita dengan dongan sabutuha

2 Hubungan kita dengan hulahula

3 Hubungan kita dengan boru

Sudah barang tentu kita harus menjaga dan memelihara agar ketiga macam hubungan itu selalu berjalan

dengan baik dan sempurna

Ada 2 buah filsafat Batak tentang itu

1) Habang binsusur martolutolu

Malo martutur padenggan ngolu

Artinya Kebijaksanaan menghadapi ketiga unsur DNT akan memperbaiki penghidupan

2)Habang sihurhur songgop tu bosar

Na so malo martutur ingkon maos hona osar

Artinya Kebodohan kelalaian dan keserakahan dalam menghadapi ketiga unsur DNT akan membuat

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 31: Medan Tanah Deli

orang tergeser-geser Maksud tergeser-geser (bahasa Batak hona osar) ialah terpaksa berpindah-

pindah tempat karena tak disukai orang akibatnya melarat

Berhubung dengan kedua filsafat itu maka nenek moyang orang Batak meninggalkan 3 buah petuah

atau pesan untuk keturunannya sebagai berikut

1) Manat mardongan tubu

Pada waktu ini acap kali diperlengkapi dan berbunyi Molo naeng ho sanggap manat ma ho mardongan

tubu Artinya Jika kamu ingin menjadi orang terhormat hati-hatilah dan cermat dalam bergaul dengan

dongan sabutuha (teman semarga)

Keterangan tentang pesan pertama ini sebagai berikut

Adapun dongan sabutuha itu dipandang oleh orang Batak sebagai dirinya sendiri dan dalam pergaulan

antar mereka sehari hari tidak dihiraukan segi basa basi sehingga adik acap kali tidak hormat terhadap

abangnya dan demikian juga anak terhadap paktua dan pakciknya hal mana acap kali menimbulkan

perasaan kurang senang di pihak yang merasa dirugikan Maka untuk menghindarkan itu diberilah oleh

leluhur kita pesan yang tersebut di atas agar kita hati-hati menghadapi dongan sabutuha kita Untuk

itu harus kita periksa dahulu kedudukan dongan sabutuha itu dalam tarombo (tambo silsilah

keturunan terhadap kita) Pada waktu ini tidak sulit lagi memeriksa hal itu Tiap orang Batak yang tahu

tarombonya mengetahui tingkat generasinya pada tarombo-nya itu Misalnya dongan sabutuha

kita itu bertingkat generasi 16 dan kita sendiri tingkat 17 maka ia masuk golongan ayah kita sehingga ia

harus kita hormati sebagai ayah kita sendiri Kalau ada jamuan makan janganlah kita mempertahankan

tempat duduk kita di juluan (tempat terhormat) kalau nampak seorang dongan sabutuha dari

golongan lebih tinggi (abang ayah atau nenek) belum mendapat tempat yang layak tetapi kita harus

mempersilakan dia duduk di tempat duduk kita sendiri sekalipun menurut umur kita lebih tua dari dia

Dalam hal kita lebih tua dari dia maka dongan sabutuha itu yang tentu juga mengetahui pesan leluhur

kita itu tidaklah akan gegabah terus menerima ajakan kita itu tetapi dengan spontan ia akan menolak

serta berkata Ah tidak yang tua-tua harus di hormati tinggallah di situ terimakasih Dalam pada itu

ia sudah senang dan puas karena penghormatan kita itu Dalam hal musyawarah pun atau pada rapat

menyelesaikan perselisihan hendaklah kita selalu mengindahkan betul-betul basa-basi terhadap

dongan sabutuha Dengan jalan demikian maka semua dongan sabutuha akan selalu solider atas

tindakan tindakan kita dan akan menghormati dan menghargai kita dengan sewajarnya hal ini

berpengaruh juga kepada orang disekeliling kita

2) Somba marhulahula

Biasanya diperpanjang dan berbunyi Molo naeng ho gabe somba ma ho marhulahula Artinya Jika

engkau hendak gabe (berketurunan banyak) hormatilah hulahula-mu Keterangannya Untuk orang

Batak maka hagabeon lah yang paling diharapkan dan dicita-citakan Tanpa keturunan ia tak mungkin

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 32: Medan Tanah Deli

berbahagia Hal itu terang nampak pada pantun Batak

Hosuk humosukhosuk hosuk di tombak ni Batangtoru

Porsuk nina porsuk sai umporsuk dope na so maranak so marboru

Artinya Penderitaan yang paling berat ialah tidak berketurunan

Adapun hulahula itu dipandang oleh orang Batak sebagai media (penengah) yang sangat berkuasa

untuk mendoakan hagabeon dari Tuhan Yang Maha Esa Keyakinan ini telah menjadi darah daging bagi

orang Batak berdasarkan pengalaman dan kenyataan Itulah yang membuat penghormatan tinggi dan

menonjol terhadap hulahula Juga dalam hal penyelesaian perselisihan dengan hulahula

penghormatan itu tetap dipertahankan sebagaimana nampak dengan jelas pada suatu sebutan khas

Batak yang berbunyi Sada sala niba pitu sala ni hulahula sai hulahula i do na tutu Artinya Walau

ada 7 buah kesalahan hulahula dan salah kita hanya satu maka hulahula itulah selalu dipihak yang

benar Maksudnya Kita harus selalu mengalah terhadap hulahula karena walaupun nampaknya kita

menderita rugi namun akibatnya selalu menguntungkan kita karena walaupun hulahula itu kita buat

menang dalam perselisihan itu sehingga ia mendapat keuntungan materi namun ada lagi sebuah

sebutan khas Batak yang bunyinya Anggo tondi ni hulahula i sai tong do mamasumasu iba Artinya

Namun roh hulahula itu tetap mendoakan kebahagiaan untuk kita Dan menurut filsafat Batak Roh

atau jiwa itu lebih berkuasa dari badan

Buat orang Batak yang taat beragama tidaklah berat untuk menuruti sebutan yang tertulis di atas

karena dalam ajaran Alkitab tertulis Memaafkan kesalahan orang lain tidak cukup hanya satu kali atau

7 kali tetapi 70 kali 7 artinya tentu terus menerus

3) Elek marboru

Biasanya diperpanjang Molo naeng ho mamora elek ma ho marboru Artinya Kalau ingin kaya

berlaku membujuklah terhadap boru

Keterangan Sebenarnya menurut adat Batak boru itu dalam hubungan kekeluargaan berada di

bawah kita sehingga boleh kita suruh mengerjakan sesuatu Namun anjuran leluhur Batak ialah agar

permintaan-permintaan kita kepada boru sekali-kali tak boleh menyerupai perintah tetapi harus

berupa dan bersifat bujukan Leluhur Batak tahu benar bahwa bujukan lebih kuat daripada paksaan dan

selain itu bujukan itu dapat tetap memelihara kasih sayang di antara boru dan hulahula yang tidak

dapat dicapai dengan paksaan Maka dengan bujukan besarlah harapan kita akan memperoleh semua

yang kita minta dari boru kita yang membuat kita kaya Perkataan kaya di sini harus diartikan

perasaan kaya yang maksudnya perasaan senang Dan memang orang yang merasa senanglah yang

paling kaya di dunia ini dan bukanlah dengan sendirinya yang memiliki uang atau harta yang terbanyak

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 33: Medan Tanah Deli

Dalam hal adanya perselisihanpun dengan boru maka hal membujuk inipun harus dipertahankan

karena pengaruh dan akibatnya ialah boru itupun dari pihaknya akan menuruti pesan nenek moyang

somba marhulahula tersebut diatas sehingga penyelesaian persengketaan dapat tercapai dengan

mudah dan dalam suasana yang harmonis

4) Molo naeng ho martua di tano on pasangap me natorasmu

Artinya Jika kamu ingin berbahagia di dunia ini hormatilah orang tuamu

Adapun petuah ini boleh dikatakan hanyalah tambahan dari ketiga pesan pertama yang tersebut di atas

dan baru menonjol setelah banyak orang Batak memeluk agama Kristen atau Islam Kita maklum bahwa

agama memerintahkan kepada manusia menghormati orang tuanya seperti yang telah dituliskan oleh

Nabi Musa dalam Kitabnya yang kelima pasal 5 ayat 16 yang berbunyi Hormatilah orang tuamu

supaya umurmu lanjut dan selamatlah kamu dalam negeri yang dikaruniakan Tuhan Allah kepadamu

Nasehat nenek moyang orang Batak hampir sama bunyinya dengan perintah Allah itu yaitu

Tinaba hau toras bahen sopo tu balian

Na pantun marnatoras ingkon dapotan parsaulian

Alai na tois marnatoras olo ma i gomahon ni babiat

Artinya Yang menghormati orang tuanya akan menerima kebahagiaan tetapi yang durhaka terhadap

orang tuanya mungkin akan diterkam harimau

Dalam hal nasihatyang ke-4 ini agama dan adat kedua-duanya bersifat saling mendukung satu sama

lain Tentang arti luas dari perkataan natoras (orang tua) maka pendapat ahli-ahli agama dan nenek

moyang orang Batak sesuai benar yaitu di samping ibu dan ayah-kandung harus juga kita hormati guru-

guru pemimpin-pemimpin pemerintah dan semua orang tua-tua pria dan wanita Tentang

penghormatan terhadap orang tua yang telah meninggal telah dibahas dalam Dapatkah DNT bertahan

sampai akhir zaman

Nasehat No 4 inilah yang paling utama harus diperhatikan oleh para pemuda dan pemudi pada zaman

sekarang ini Dengan tidak mengindahkan nasehat ini tidak mungkin tercapai kebahagiaan yang lama di

dunia ini

Di samping yang telah dipaparkan di atas maka partuturan itu mempunyai lagi peraturan-peraturan

lain yang juga harus diperhatikan dan dituruti untuk menjaga dan memelihara hubungan baik antara

ketiga unsur DNT yaitu yang dinamai peraturan parsubangonjo

B Pengertian Parsubangon

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 34: Medan Tanah Deli

Adapun yang dimaksud dengan peraturan parsubangon ialah peraturan-peraturan pantangan

(parsubangon = yang dipantangkan) Tujuannya ialah menertibkan anggota-anggota keluarga terlebih-

lebih yang berlainan jenis kelamin dalam pergaulan sehari-hari agar pergaulan itu tetap berjalan di atas

rel yang telah ditetapkan oleh peraturan-peraturan DNT dan terutama mengenai penghormatan

terhadap hulahula dan terhadap orang tua Misalnya kita dengan istri saudara lelaki istri kita (bahasa

Bataknya bao tidak boleh berbicara secara bebas apa lagi bersenda guraur Apa sebab Saudara istri

kita itu adalah hulahula yang paling dekat kepada kita Maka istrinya pun harus menerima

penghormatan sebagai hulahula malahan harus lebih daripada yang biasa karena dia itu adalah

seorang wanita dah tentang Ina (ibu) filsafat Batak berbunyi

Sada sangap tu ama dua sangap tu ina

Artinya Satu penghormatan terhadap bapak tetapi dua terhadap ibu

Maksudnya Di samping menerima penghormatan biasa yang diterima oleh kaum bapak maka ibu

harus lagi menerima penghormatan istimewa karena ibu itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

untuk melahirkan anak-anak yang membawa kebahagiaan tertinggi dalam rumah tangga orang Batak

Terhadap istri adik laki-laki kita pun kita harus berlaku sama seperti terhadap bao tersebut sesuai

dengan filsafat Batak

Marboras ia singkoru marmutik ia timbaho

Dos do na maranggi boru dohot halak na -marbao

Artinya Penghormatan terhadap istri adik kita sama dengan penghormatan terhadap istri saudara lelaki

istri kita

Tentang penghormatan terhadap istri adik kita itu orang luar mungkin heran dan bertanya Kenapa

begitu bukankah istri adik kita itu tidak termasuk hulahula malahan adik kita itu dalam adat berada di

bawah kita dan tentu istrinya pun demikian juga Pertanyaan itu memang beralasan benar karena

penghormatan terhadap anggiboru (sebutan dalam bahasa Batak untuk istri adik) itu nampak

berlawanan dengan yang diperkirakan Ini memang benar karena itu perlu diberikan penjelasan ringkas

Adapun kita (diri kita) bukanlah hanya abang dari adik saja tetapi juga berfungsi sebagai ayah baginya

terlebih-lebih kalau ayah kita telah meninggal Oleh karena itu istri adik kita itu tidak boleh kita pandang

hanya sebagai adik saja tetapi harus lebih dari itu menurut fungsi kita sebagai ayah suaminya

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 35: Medan Tanah Deli

(mertuanya) jadi memandangnya sebagai menantu penuh perhubungan ini termasuk golongan

parsubangon

Sudah barang tentu ketertiban pergaulan tersebut diatas bertujuan juga untuk menjauhkan kemesuman

yang sering mengancam keluarga-kelarga Batak dahulu kala oleh karena rumah-rumah biasanya didiami

oleh empat atau lima rumah tangga (dalam bahasa Batak ripe) dan rumah-rumah itu tidak mempunyai

kamar-kamar sehingga ketertiban didalamnya antara keluarga-keluarga itu bulat-bulat terserah kepada

kesadaran ber-DNT

Sudah barang tentu sudah ada sangsi-sangsi terhadap orang yang melanggar ketertiban itu berupa

hukuman-hukuman berat Tetapi disamping itu untuk mencegah pelanggaran atas ketertiban hidup itu

ada juga kutukan yang berbunyi

Habang pidong pua manjoloani sidaodao

Sai mangunsisi do nasa tua sian jolma na so marpaho

Sipalea natuatua na so umboto adat marbao

Artinya Segala tuah akan menyisih (lari) dari orang yang tidak memperdulikan sopan santun dan yang

tidak menghormati orang tua dan tidak tahu adat terhadap bao

Pada zaman dahulu parsubangon luar biasa hebatnya Seorang ibu yang hendak memberi tahukan

kepada bao nya bahwa makanan telah menunggu bao nya itu tidak akan menujukan panggilannya

langsung kepada bao nya itu tetapi kepada tiang rumah dan akan berkata E tiang makanlah

Pada zaman sekarang ini hal serupa itu tidak kedapatan lagi Orang telah mengubahnya dengan cara

biasa tetapi deagan penuh sopan santun

C Perkembangan Partuturan

Adapun yang menjadikan adanya partuturan itu sebenarya hanya dua dasar yaitu 1) Semarga dan 2)

Tidak semarga

Yang pertama (semarga) menjadikan pardongan sabutuhaon (hal berteman semarga) dan yang kedua

(tidak semarga) menjadikan parhula ianakkonon (hal ber hulahula dan ber boru) Diantara kedua

golongan partuturan itu maka pardongan sabutuhaon lah yang tetap (abadi) dan tak dapat hapus

atau hilang sedang parhula ianakkonon dapat luntur dan pudar jika tidak diulang-ulang oleh generasi-

generasi yang berikut dan dapat lenyap kalau terjadi perceraian antara suami istri Namun parhula

ianakkonon itu sama saja kedudukannya dalam DNT dengan pardongan sabutuhaon

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 36: Medan Tanah Deli

Perbedaan yang unik antara kedua macam hubungan kekeluargaan itu ialah pardongan sabutuhaon

boleh dikatakan statis (tak berubah) yaitu kalau saya bermarga Nababan maka hanya orang-orang yang

bermarga Nababanlah dongan sabutuha saya Lain halnya dengan hulahula dan boru yang

keduanya berkembang-dengan cepat dan pesat Ingatlah bahwa tiap kali ada pesta perkawinan dalam

lingkungan keluarga kita berarti perluasan kekeluargaan kita yaitu bertambahnya hulahula dan

boru

Keunikan lain lagi dalam hal ini ialah perkembangan itu kadang-kadang dapat juga kita atur menurut

kehendak kita Misalnya pada saat ini dengan perkawinan anak-anak saya dengan famili yang lain saya

telah berhubungan keluarga (berhulahula dan berboru) dengan marga-marga Simanjuntak Siregar

Siahaan Hutabarat Silitonga dan lain-lain marga lagi tetapi belum dengan marga Tobing dan saya

kepingin benar berhubungan keluarga dengan marga Tobing itu karena ada perlunya Apa daya Mudah

saja Saya ajak seorang di antara anak-anak saya atau anak-anak saudara-saudara saya (yang dekat atau

yang jauh) kawin dengan seorang putra atau putri marga Tobing dan tercapailah keinginan saya itu

Dimanakah batas-batas partuturan itu

Pertanyaan itu pernah diajukan oleh seorang bangsa asing yang sangat kagum melihat luasnya

partuturan Batak itu kepada penulis lalu penulis menjawab Ada filsafat Batak tentang itu bunyinya

sebagai berikut

Poda do sibahen na sursuran

Roha do sibahen dao ni partuturan

Artinya Pelajaran-pelajaran yang diterimalah menentukan kepandaian seseorang dan hatilah yang

menentukan batas-batas partuturan Maksudnya kemauan dan suka hati oranglah yang menentukan

batas-batas pertuturan nya Mau luas bisa mau sempit boleh juga Dengan sempit dimaksud hanya

famili dikenal saja Kalau dikatakan luas maka turutlah semua famili yang belum dikenal dan yang

belakangan inilah yang paling banyak Dapatlah kita bayangkan betapa banyaknya jumlah itu bila kita

ingat bahwa hulahula dan boru semua teman sermarga kita turut menjadi hulahula dan boru

kita

Selain itu ada lagi cara yang sangat unik khas Batak untuk memperluas bidang kekelurgaannya Di

bawah ini diberikan beberapa buah contoh

A dan B sama-sama orang Batak duduk berdampingan dikereta api Kedua-duanya adalah orang Batak

totok (artinya dapat mencium atau mempunyai firasat bahwa kawan yang duduk di sampingnya itu pasti

orang Batak juga) Si A bertanya Apa marga saudara

Siregar sahut si B Kebetulan si A pun bermarga Siregar juga lalu bertanya lagi Tingkat berapa

keluarga saudara Jawab si B Tingkat delapanbelas (18) Mendengar itu berkatalah si A Kalau

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 37: Medan Tanah Deli

begitu saya nenekmu karena keluarga saya tingkat enambelas

Hubungan kekeluargaan yang baru saja ditetapkan itu tidak tinggal teori saja tetapi terus dipraktekkan

dengan serius Mereka itu bersama-sama pergi minum kopi Waktu tiba saatnya membayar maka

tidaklah terjadi seperti pemeo Batak Tan taran tante Masi garar kopina be

Artinya Masing-masing membayar kopinya

Tetapi dengan segera si B membuka dompetnya dan membayar kopi mereka berdua Kenapa si B

membayar Karena dia merasa bahwa dia adalah cucu si A dan harus menghormati neneknya si A itu

sesuai dengan peraturan DNT

Contoh kedua

Dalam hal ini si A dan si B berlainan marga A bermarga Nababan dan B bermarga Siregar Maka

terjadilah pembicaraan berikut Karena si A lebih tua maka menurut peraturan DNT dialah yang berhak

membuka pembicaraan Katanya Santabi lae Halak hita do hamu (Maaf saudara Orang kitakah

saudara) Jawab si B Ba i do (Ya begitulah) Si A melanjutkan Antong Jolo hutiptip ma sanggar

bahen huruhuruan Jolo husungkun ma marga asa binoto partuturan

Artinya Kalau begitu saya tanyalah dahulu marga saudara agar saya dapat menentukan partuturan

kita

Sahut si B Siregar do ahu (Saya Siregar)

Mendengar itu si A agak bingung sebentar karena dia sendiri adalah marga Nababan dan di antara

familinya yang dekat di kampungnya tak ada seorang pun yang bermarga Siregar Namun dia perlu

mengetahui hubungan famili dengan temannya seperjalanan itu agar selama perjalanan itu dia dapat

bergaul dengan si B Lalu di perasnya otaknya mengingat apakah ada di antara familinya yang banyak

itu yang bermarga Siregar 0 ya benar di Padangsidempuan ada seorang marga Nababan beristri putri

Siregar Sebenarnya hubungannya dengan teman semarganya yang di Sidempuan itu sudah jauh di atas

tetapi hal itu tidak menjadi penghalang bagi si A karena menurut peraturan DNT dia berhak penuh

menyebut orang itu adik atau kakaknya Maka dengan muka berseri-seri dia berkata kepada si B Bo

syukurlah saudara adalah hulahula saya karena ada saudara saya di Sidempuan yang beristri boru

Siregar Horaslah tulang (mamak) Sahut si B Kalau begitu syukurlah Horas ma amangboru

(amangboru ialah panggilan terhadap bapak suami saudara perempuan kita ataupun suami dari saudara

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 38: Medan Tanah Deli

perempuan ayah kita)

Juga dalam hal ini A dan B memandang hubungan kekeluargaan yang baru itu serius dan terus

dipraktekkan Ketika mereka pergi ke warung kopi untuk minum si A mempersilakan si B duduk di

tempat yang paling baik Mula-mula karena merasa dirinya lebih muda si B menolak walaupun dia tahu

bahwa dia boleh menerima tawaran itu sebagai hulahula Tetapi si A mempertahankan ajakannya

katanya Tidak mamak kita baru kali ini berkenalan karena itu kita harus menurut benar-benar

peraturan adat DNT Pada waktu membayar kopipun si A menmperlihatkan ketaatannya terhadap

peraturan DNT dan membayar kopi mereka berdua Selanjutnya mereka itu terus menerus berpegang

pada hubungan kekeluargaan itu bukan hanya selama perjalanan kali itu tetapi juga di tempat-tampat

lain dimana saja mereka bertemu

About Us Advertise Here

o o

TV English Radio

Monday October 17th 2011 | Posted by admin

Filsafah Orang Batak Toba Dalam Dalihan Natolu

Kalau diartikan langsung ―Dalihan Natolu adalah ―Dalihan artinya sebuah tungku yang dibuat

dari batu sedangkan ―Dalihan Natolu ialah tungku tempat memasak yang diletakkan diatas dari

tiga batu Ketiga dalihan yang dibuat berfungsi sebagai tempat tungku tempat memasak

diatasnya Dalihan yang dibuat haruslah sama besar dan diletakkan atau ditanam ditanah serta

jaraknya seimbang satu sama lain serta tingginya sama agar dalihan yang diletakkan tidak miring

dan menyebabkan isinya dapat tumpah atau terbuang

Dulunya kebiasaan ini oleh masyarakat Batak khususnya Batak Toba memasak di atas tiga

tumpukan batu dengan bahan bakar kayu Tiga tungku jika diterjemahkan langsung dalam

bahasa Batak Toba disebut juga dalihan natolu Namun sebutan dalihan natolu paopat sihalsihal

adalah falsafah yang dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan

masyarakat Batak

Sehari-hari alat tungku merupakan bagian peralatan rumah yang paling vital untuk memasak

Makanan yang dimasak baik makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota

keluarga Biasanya memasak di atas dalihan natolu terkadang tidak rata karena batu penyangga

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 39: Medan Tanah Deli

yang tidak sejajar Agar sejajar maka digunakanlah benda lain untuk mengganjal Dalam bahasa

sehari-harinya kebanyakan orang Batak Toba tambahan benda untuk mengganjal disebut Sihal-

sihal

Contoh umpasa Batak Toba yang menggunakan kata Dalihan Natolu ―Ompunta naparjolo

martungkot sialagundi Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi Umpasa itu

sangat relevan dengan falsafah dalihan natolu paopat sihal-sihal sebagai sumber hukum adat

Batak

Apakah yang disebut dengan dalihan natolu paopat sihal-sihal itu dari umpasa di atas dapat

disebutkan bahwa dalihan natolu itu diuraikan sebagai berikut

Somba marhula-hula manat mardongan tubu elek marboru Angka na so somba marhula-hula

siraraonma gadongna molo so Manat mardongan tubu natajom ma adopanna jala molo so

elek marboru andurabionma tarusanna

dalihan natolu falsafah orang batak toba

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 40: Medan Tanah Deli

Berikut penjabaran singkat tentang makna filsafah Dalihan Natolu dalam kehidupan Batak Toba

serta contoh penerapan bersosial dalam adat Batak Toba

1 Somba marhula-hula

Hula-hula dalam adat Batak adalah keluarga laki-laki dari pihak istri atau ibu yang lazim disebut

tunggane oleh suami dan tulang oleh anak Dalam adat Batak yang paternalistik yang melakukan

peminangan adalah pihak lelaki sehingga apabila perempuan sering datang ke rumah laki-laki

yang bukan saudaranya disebut bagot tumandangi sige (artinya dalam budaya Batak tuak

merupakan minuman khas Tuak diambil dari pohon Bagot (enau) Sumber tuak di pohon Bagot

berada pada mayang muda yang di agat Untuk sampai di mayang diperlukan tangga bambu yang

disebut Sige Sige dibawa oleh orang yang mau mengambil tuak (maragat) Itulah sebabnya

Bagot tidak bisa bergerak yang datang adalah sige Sehingga perempuan yang mendatangi

rumah laki-laki dianggap menyalahi adat

Pihak perempuan pantas dihormati karena mau memberikan putrinya sebagai istri yang memberi

keturunan kepada satu-satu marga Penghormatan itu tidak hanya diberikan pada tingkat ibu

tetapi sampai kepada tingkat ompung dan seterusnya

Hula-hula dalam adat Batak akan lebih kelihatan dalam upacara Saurmatua (meninggal setelah

semua anak berkeluarga dan mempunyai cucu) Biasanya akan dipanggil satu-persatu antara lain

Bonaniari Bonatulang Tulangrorobot Tulang Tunggane dengan sebutan hula-hula

Disebutkan Naso somba marhula-hula siraraon ma gadong na Gadong dalam masyarakat Batak

dianggap salah satu makanan pokok pengganti nasi khususnya sebagai sarapan pagi atau

bekalmakan selingan waktu kerja (tugo)

Siraraon adalah kondisi ubi jalar (gadong) yang rasanya hambar Seakan-akan busuk dan isi nya

berair Pernyataan itu mengandung makna pihak yang tidak menghormati hula-hula akan

menemui kesulitan mencari nafkah

Dalam adat Batak pihak borulah yang menghormati hula-hula Di dalam satu wilayah yang

dikuasai hula-hula tanah adat selalu dikuasai oleh hula-hula Sehingga boru yang tinggal di

kampung hula-hulanya akan kesulitan mencari nafkah apabila tidak menghormati hula-hulanya

Misalnya tanah adat tidak akan diberikan untuk diolah boru yang tidak menghormati hula-hula

(baca elek marboru)

2 Manat Mardongan Tubu

Dongan tubu dalam adat Batak adalah kelompok masyarakat dalam satu rumpun marga Rumpun

marga suku Batak mencapai ratusan marga induk Silsilah marga-marga Batak hanya diisi oleh

satu marga Namun dalam perkembangannya marga bisa memecah diri menurut peringkat yang

dianggap perlu walaupun dalam kegiatan adat menyatukan diri Misalnya Si Raja Guru

Mangaloksa menjadi Hutabarat Hutagalung Panggabean dan Hutatoruan (Tobing dan

Hutapea) Atau Toga Sihombing yakni Lumbantoruan Silaban Nababan dan Hutasoit

Dongan Tubu dalam adat batak selalu dimulai dari tingkat pelaksanaan adat bagi tuan rumah atau

yang disebut Suhut Kalau marga A mempunyai upacara adat yang menjadi pelaksana dalam

adat adalah seluruh marga A yang kalau ditarik silsilah ke bawah belum saling kimpoi

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 41: Medan Tanah Deli

Gambaran dongan tubu adalah sosok abang dan adik Secara psikologis dalam kehidupan sehari-

hari hubungan antara abang dan adik sangat erat Namun satu saat hubungan itu akan renggang

bahkan dapat menimbulkan perkelahian seperti umpama ―Angka naso manat mardongan tubu

na tajom ma adopannalsquo Ungkapan itu mengingatkan na mardongan tubu (yang semarga)

potensil pada suatu pertikaian Pertikaian yang sering berakhir dengan adu fisik

Dalam adat Batak ada istilah panombol atau parhata yang menetapkan perwakilan suhut (tuan

rumah) dalam adat yang dilaksanakan Itulah sebabnya untuk merencanakan suatu adat (pesta

kimpoi atau kematian) namardongan tubu selalu membicarakannya terlebih dahulu Hal itu

berguna untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan adat Umumnya

Panombol atau parhata diambil setingkat di bawah danatau setingkat di atas marga yang

bersangkutan

3 Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita dan pihak marga suaminya atau

keluarga perempuan dari marga kita Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek

marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkat(pasu-pasu) Istilah boru

dalam adat batak tidak memandang status jabatan kekayaan oleh sebab itu mungkin saja

seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru

Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat

atau adat yg diselenggarakan misalnya waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka

posisinya sebagai Hula-hula dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat

maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta

Grand Angkasa International Hotel

Danau Toba International Hotel

JW Marriott

Grand Aston City Hall

Grand Swissbell Hotel

The Aryaduta Hotel

Hotel Citi International

Santika Premiere Dyandra Hotel

Hotel Deli River

Garuda Plaza Hotel

Alpha Inn

Grand Delta Hotel

Asean International Hotel

Hotel Soechi International

Hotel Tiara Medan

Kejayaan masa lalu di kota Medan

Ini bukan kunjungan pertama ku ke kota medantapi untuk yang aku sebut jalan2 ya ini ternyata

dimedan itu tidak hanya ada mall2 besar lengkap dengan segala fasilitas modern yang menjadikan

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 42: Medan Tanah Deli

medan sebagai kota metropolitandibalik gemerlapnya hotel2 dan tempat hiburan masih ada tempat2

bersejarah yg layak kita kunjungi untuk belajar dari sejarah atau sekedar mengenang kejayaan masa

lalu

Nah tempat bersejarah yang pertama aku kunjungi pada tanggal 18 feb 2012 adalah Istana Raja

Maimun yg di bangun oleh Sultan Deli Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1888 Bangunan

yang kental dengan nuansa melayu ini terletak di jalan Bringadir Jenderal Katamso selain dapat

memanjakan mata dengan peninggalan2 sultan Deli dan keluarganya kita juga dihibur dengan musik

melayu yg dipertunjukkan secara livebenar2 membuat kita merasa berada di zaman kerajaan melayu

delip Mengingat waktu aku yg terbatas aku tidak berlama2 mengagumi hasil karya arsitek Italia ini

lagipula petugasnya juga sudah bersiap2 untuk menutup pintu utama jadi aku melanjutkan perjalanan

menuju kediaman Tjong A Fie yang terkenal itu dengan menumpang beca yg dikendaraain pria

keturunan India (aku kira inspektur vijay lagi nyamarheheheheee)dengan membayar 5 ribu rupiah

aku sudah sampai di rumahnya Tjong A Fie dan dengan membayar 35 ribu untuk masuk (agak mahal

sichtapi sepadan lahemang ada yg gratis di medanhahahahaaD) aku diajak berkeliling ke

setiap ruangan oleh seorang guide imut yg mungkin masih ada hubungan saudara sama Tjong A

Fiekarena sama2 bermata sipitp ( g brani tanya sih akutakut bukanhihihiihiiii jdi aku simpulkan

sendiri aja)aku belum pernah masuk ke rumah yg lebih mengagumkan dari pada rumah Tjong A

Fiearsitekturnya mengkolaborasikan kebuadayaan tionghoa eropa melayu dan decorasi yg bernilai

seniindah sekali dan kelihatan bahwa Tjong A Fie ingin merangkul semua kalangan dengan membuat

tiga ruang tamu yang berbeda untuk semua tamunya ruang tamu khusus belanda dg nuansa eropa

ruang tamu khusus kerajaan dan bangsawan yang bernuansa melayu dan ruang tamu khusus untuk

saudara2 kandungnya yang bernuansa tionghoa

Dari Mansion Tjong A Fie aku kembali menumpang becak menuju Mesjdi Raya yang letaknya tidak

begitu jauh dari lokasi istana Raja Maimun Mesjid Raya kota Medan atau Mesjid Raya Al-Mashun di

bangun pada tahun 1906 konon dulunya Mesjid ini temasuk dalam komplek Istana Raja Maimundan

menurut guide di Tjong A Fie mansion tadi pembangunan mesjid raya ini juga turut disumbangkan oleh

Tjong A Fie Konsep bangunan utama beserta bangunan sayap katanya merupakan konsep bangunan

masjid kuno di timur tengah dsana masjid dibangun dengan ruang tengah sebagai ruang utama dan

empat sayap berupa gang beratap untuk berteduh Hiasan di masjid juga bukan berupa kaligrafi seperti

umumnya mesjid raya melainkan ukiran bunga dan tumbuhan dan berbeda dengan masjid lainnya

kubah masjid ini tidak berbentuk bulat namun persegi 8 dan agak gepeng kubah berjumlah 5 buah yang

paling besar berada diatas bangunan utama dan 4 lainnya diatas masing2 sayap disetiap ujung kubah

terdapat ornamen bulan sabit sebagai penghias

Nah setelah selesai shalat ashar berjamaah maka berakhirlah petualangan ku di kota medan

sebenarnya masih ada tempat yg ingin aku kunjungi yaitu kuil india yang menurut abang beca tadi juga

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 43: Medan Tanah Deli

sangat2 indah tapi aku sudah kecapean apalagi semalaman kurang tidur karena belajar menghadapi

ujian kalo ada agenda lagi kemedan maka urutan pertama yg harus dikunjungi adalah kuil india itu)

Disinilah dulu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah memimpin kerajaan Islam Melayu Deli konon

disini juga tinggal Putri Hijau yg di taksir sama Sultan Aceh versi masyarakat deli tentang legenda putri

hijau(aku belum nemu versi mayarakat AcehnyaPR nich)

Balairum Istana Raja Maimun yang di buka untuk pengunjungruangan2 lainnya ditutupmungkin

karena alasan privasimengingat masih ada keluarga yg menetap disitu(aku sih g begitu senang dg

pengaturan iniheheheheeeabis penasaran sih dg ruangan2 lainnya)p

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 44: Medan Tanah Deli

Rumah Tjong A Fie yang asritetap menyejukkan mata padahal di kelilingi oleh keriuhan kota medan

Sebagai orang melayu aku merasa pantas untuk di jamu di ruangan inip kental sekali nuansa

melayu kan warna KUNING nya itu lhoD

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 45: Medan Tanah Deli

Ini lho Mesjid Raya Medan tempat kita bisa merasakan sejenak kesejukan spiritual peninggalan masa

lalu (ada cerita lucu waktu aku meminta abang becak untuk menurunkan aku di depan mesjid dia heran

dan bersumpah bahwa seumur hidup dia sebagai abang becak yg katanya sudah 5 tahun baru 2 kali dia

mengantarkan pengunjung ke mesjid inibagi aku sich tidak begitu mengherankan ditengah kehidupan

medan yg begitu hedonishampir semua orang yg berkunjung ke medan agenda wajibnya adalah mall2

besar)

Di teras masjidpintu masuk ruang shalat jamaah pria(si abang yg menjaga sandal berbaik hati

mengambil foto ku makasih ya bang)

Rumah adat bagi orang Batak didirikan bukan hanya sekedar tempat bemaung dan berteduh dari hujan dan panas

terik matahari semata tetapi sebenanya sarat dengan nilai filosofi yang dapat dimanfaatkan sebagai pedoman hidup

Beragam pengertian dan nilai luhur yang melekat dan dikandung dalam rumah adat tradisionil yang mestinya dapat

dimaknai dan dipegang sebagai pandangan hidup dalam tatanan kehidupan sehari-hari dalam rangka pergaulan

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 46: Medan Tanah Deli

antar individu

Dalam kesempatan ini akan dipaparkan nilai flosofi yang terkandung didalamnya sebagai bentuk cagar budaya yang

diharapkan dapat menjadi sarana pelestarian budaya agar kelak dapat diwariskan kepada generasi penerus untuk

selalu rindu dan cinta terhadap budayanya

Proses Mendirikan Rumah

Sebelum mendirikan rumah lebih dulu dikumpulkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan dalam bahasa Batak

Toba dikatakan ldquomangaraderdquo Bahan-bahan yang diinginkan antara lain tiang tustus (pasak) pandingdingan

parhongkom urur ninggor ture-ture sijongjongi sitindangi songsong boltok dan ijuk sebagai bahan atap Juga

bahan untuk singa-singa ulu paung dan sebagainya yang diperlukan

Dalam melengkapi kebutuhan akan bahan bangunan tersebut selalu dilaksanakan dengan gotong royong yang

dalam bahasa Batak toba dikenal sebagai ldquomarsirumpardquo suatu bentuk gotong royong tanpa pamrih

Sesudah bahan bangunan tersebut telah lengkap maka teknis pengerjaannya diserahkan kepada ldquopanderdquo (ahli di

bidang tertentu untuk membuat rumah disebut tukang) untuk merancang dan mewujudkan pembangunan rumah

dimaksud sesuai pesanan dan keinginan si pemilik rumah apakah bentuk ldquoRumardquo atau ldquoSopordquo

Biasanya tahapan yang dilaksanakan oleh pande adalah untuk seleksi bahan bangunan dengan kriteria yang

digunakan didasarkan pada nyaring suara kayu yang diketok oleh pande dengan alat tertentu Hai itu disebut

ldquomamingningrdquo

Kayu yang suaranya paling nyaring dipergunakan sebagai tiang ldquoJabu bonardquo Dan kayu dengan suara nyaring kedua

untuk tiang ldquojabu sodingrdquo yang seterusnya secara berturut dipergunakan untuk tiang ldquojabu suhatrdquo dan ldquosi tampar

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 47: Medan Tanah Deli

piringrdquo

Tahapan selanjutnya yang dilakukan pande adalah ldquomarsitiktikrdquo Yang pertama dituhil (dipahat) adalah tiang jabu

bona sesuai falsafah yang mengatakan ldquoTais pe banjar ganjang mandapot di raja huta Bolon pe ruma gorga

mandapot di jabu bonardquo

Salah satu hal penting yang mendapat perhatian dalam membangun rumah adalah penentuan pondasi Ada

pemahaman bahwa tanpa letak pondasi yang kuat maka rumah tidak bakalan kokoh berdiri Pengertian ini

terangkum dalam falsafah yang mengatakan ldquohot di ojahannardquo dan hal ini berhubungan dengan pengertian Batak

yang berprinsip bahwa di mana tanah di pijak disitu langit jungjung

Pondasi dibuat dalam formasi empat segi yang dibantu beberapa tiang penopang yang lain Untuk keperluan dinding

rumah komponen pembentuk terdiri dari ldquopandingdinganrdquo yang bobotnya cukup berat sehingga ada falsafah yang

mengatakan ldquoNdang tartea sahalak sada pandingdinganrdquo sebagai isyarat perlu dijalin kerja sama dan kebersamaan

dalam memikui beban berat

Pandingdingan dipersatukan dengan ldquoparhongkomrdquo dengan menggunakan ldquohansing-hansingrdquo sebagai alat

pemersatu Dalam hal ini ada ungkapan yang mengatakan ldquoHot di batuna jala ransang di ransang-ransangnardquo dan

ldquohansing di hansing-hansingnardquo yang berpengertian bahwa dasar dan landasan telah dibuat dan kiranya komponen

lainnya juga dapat berdiri dengan kokoh Ini dimaknai untuk menunjukkan eksistensi rumah tersebut dan dalam

kehidupan sehari-hari Dimaknai juga bahwa setiap penghuni rumah harus selalu rangkul merangkul dan mempunyai

pergaulan yang harmonis dengan tetangga

Untuk mendukung rangka bagian atas yang disebut ldquobungkulanrdquo ditopang oleh ldquotiang ninggorrdquo Agar ninggor dapat

terus berdiri tegak ditopang oleh ldquositindangirdquo dan penopang yang letaknya berada di depan tiang ninggor dinamai

ldquosijongjongirdquo Bagi orang Batak tiang ninggor selalu diposisikan sebagai simbol kejujuran karena tiang tersebut

posisinya tegak lurus menjulang ke atas Dan dalam menegakkan kejujuran tersebut termasuk dalam menegakkan

kebenaran dan keadilan selalu ditopang dan dibantu oleh sitindangi dan sijongjongi

Dibawah atap bagian depan ada yang disebut ldquoarop-aroprdquo Ini merupakan simbol dari adanya pengharapan bahwa

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 48: Medan Tanah Deli

kelak dapat menikmati penghidupan yang layak dan pengharapan agar selalu diberkati Tuhan Yang Maha Kuasa

Dalam kepercayaan orang Batak sebelum mengenal agama disebut Mula Jadi Na Bolon sebagai Maha Pencipta dan

Khalik langit dan bumi yang dalam bahasa Batak disebut ldquoSi tompa hasiangan jala Sigomgom parluhutanrdquo

Di sebelah depan bagian atas yang merupakan komponen untuk merajut dan menahan atap supaya tetap kokoh ada

ldquosongsong boltokrdquo Maknanya seandainya ada tindakan dan pelayanan yang kurang berkenan di hati termasuk

dalam hal sajian makanan kepada tamu harus dipendam dalam hati Seperti kata pepatah Melayu yang mengatakan

ldquoKalau ada jarum yang patah jangan di simpan dalam peti kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam

Agama Balige Batak Berita Korupsi Politik Sejarah Sosial

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia Falsafah Orang Batak Tidak Sesuai

Ajaran Agama Posted by Jarar Siahaan sdot 16 Mei 2007 sdot 25 Komentar

[jarar siahaan bataknews otokritik terhadap kebatakan]

Beratus tahun orang Batak Toba menyanjung dan membanggakan falsafah hidup ldquohagabeon

hamoraon hasangaponrdquo Ternyata falsafah ini bertentangan dengan ajaran Kristen mdash agama

mayoritas orang Batak Toba

Inilah kritik menohok dari seorang putra Batak tulen yang kredibilitasnya

terpercaya seorang pendeta tersohor seorang kelahiran Tarutung

Kabupaten Tapanuli Utara yang kini telah menjadi tokoh dunia Dialah

Presiden Dewan Gereja-Gereja Dunia [World Council of Churches]

Pendeta Soritua Albert Ernst Nababan yang lebih dikenal sebagai SAE

Nababan Lembaga yang dipimpin Nababan ini membawahi 340 gereja

dan denominasi di lebih dari 100 negara dengan 550 juta umat Kristen

Berikut kucuplik dari berkas beritaku yang terbit di harian Metro

Tapanuli

Ada kritik tajam yang dikemukakan Presiden Dewan Gereja-Gereja

Dunia DR SAE Nababan LLD soal budaya Batak Menurutnya salah satu falsafah hidup yang

dianut kebanyakan orang Batak dari dulu hingga kini yaitu ldquohagabeon hamoraon

hasangaponrdquo tidak sepenuhnya baik dan relevan diterapkan dalam kehidupan dewasa ini

Sebagian karena bertentangan dengan ajaran agama Kristen dan ada juga yang bisa mendorong

orang untuk korupsi SAE Nababan mantan Ephorus HKBP yang baru saja terpilih memimpin

organisasi gereja sedunia menyampaikan penilaiannya itu di hadapan sekitar seribu PNS dan

warga masyarakat saat berceramah di aula SMK Negeri 1 Soposurung Balige Kabupaten

Tobasa tahun lalu

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 49: Medan Tanah Deli

―Kita perlu meninjau kembali falsafah yang kita anut yaitu 3H hagabeon hamoraon

hasangapon katanya

Prinsip hagabeon [memiliki banyak anak] dinilainya tidak lagi relevan di zaman sekarang ini

Dahulu nenek moyang orang Batak berupaya memiliki banyak anak karena diperlukan banyak

tenaga untuk bekerja dan untuk perang antar-desa ―Tenaga-tenaga untuk berkelahi katanya

Sementara saat ini pemerintahan di berbagai belahan dunia justru mengusahakan menekan

populasi penduduk bumi seperti dengan program keluarga berencana atau KB

Falsafah kedua yang juga sering menjadi cita-cita orang Batak ialah memiliki harta-benda

berlimpah mdash hamoraon [kekayaan] Inipun kata SAE Nababan yang dulu kedua orangtuanya

bekerja sebagai guru merupakan prinsip yang keliru Banyak orang berpandangan dengan

menjadi kaya mdash memiliki banyak tanah ternak emas rumah mdash seseorang bisa mencapai

apapun yang diinginkan dan menyuruh orang lain sesukanya Padahal kekayaan tidak otomatis

membuat orang bahagia dalam hidup Kekayaan yang dimiliki setiap orang juga berbeda-beda

ada yang halal dan merupakan berkat dari Tuhan tapi ada juga yang tidak

―Umumnya orang Batak akan menempuh segala cara untuk mencapai cita-citanya ini Termasuk

atau terutama dengan KKN ungkap Nababan ―Maka hamoraon yang merugikan kepentingan

umum merusak bahkan membunuh sesama manusia bukanlah berkat Tuhan

Sedangkan prinsip hasangapon [kehormatan] adalah rasa bangga karena disegani ditakuti dan

diberi tempat istimewa dalam perkumpulan-perkumpulan adat atau pesta Seharusnya orang

Batak Toba yang mayoritas beragama Kristen menyadari bahwa kehormatan hanya berasal dari

Tuhan

―Kekuasaan dan kehormatan akan berakhir dan lenyap bila yang bersangkutan menjadi miskin

atau kehilangan kedudukan yang didewakannya ucapnya Sebab itulah SAE Nababan

menyarankan orang Batak meninjau ulang ketiga prinsip tadi Tidak berarti harus ditinggalkan

seluruhnya namun jangan lagi dijadikan acuan utama dalam menggapai cita-cita hidup Budaya

warisan itu seharusnya ditempatkan di bawah firman Tuhan atau ajaran agama

Dia juga sempat mengutip sebuah artikel di suratkabar yang menggambarkan betapa korupsi

telah merusak segala bidang kehidupan di negara ini ―Ironisnya mereka yang leluasa korupsi

justru hidup lebih makmur lebih sejahtera dan mempunyai kedudukan dalam masyarakat Figur

yang melekat kepada anak usia sekolah adalah sosok korup Ini berbahaya karena dalam memori

mereka ada kesan bahwa untuk menjadi orang sukses harus melakukan korupsi Dan

mengherankan kalangan yang mestinya menjadi teladan justru membiarkan dirinya berlepotan

korupsi dan tidak peduli penilaian masyarakat

Kedatangan Nababan ke Balige untuk berceramah adalah atas undangan Bupati Tobasa Untuk

mencapai Tobasa relijius menurut Bupati tidak hanya melalui ritual agama di gereja atau

masjid tapi juga lewat ceramah Sebagian besar yang ikut mendengarkan ceramah SAE Nababan

adalah PNS di lingkungan Pemkab Tobasa para kepala dinas kepala bagian camat dan guru

Juga hadir sejumlah anggota DPRD Bupati Monang Sitorus Wakil Bupati Mindo Tua Siagian

dan Sekda Liberty Pasaribu bersama istri masing-masing

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 50: Medan Tanah Deli

―Tadi Pak SAE mengatakan dia mau berceramah di Balige karena dia tahu pemkabnya tidak

korupsi Contohnya penerimaan CPNS kemarin beliau tidak menemukan ada masalah tidak ada

KKN ujar Bupati Monang Sitorus di balai data kantor bupati Lho [wwwblogberitacom]

Pada rezim Orde Baru SAE Nababan adalah pemimpin Huria Kristen Batak Protestan [HKBP]

gereja terbesar di Asia Pemerintahan Soeharto berupaya menggulingkan Nababan karena ia

dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia [PDI] dan inilah yang mengakibatkan HKBP ricuh

bertahun-tahun hingga memakan korban nyawa umat maupun pendeta

Ketika Nababan datang ke Balige tahun lalu dan berceramah di depan seribuan PNS pejabat

tokoh masyarakat tokoh adat dan rakyat biasa aku merasa geli dalam hati melihat orang-orang

menyalaminya dan memuji-mujinya Orang-orang yang kumaksud adalah mereka yang dulu

memihak kepada kepemimpinan HKBP versi pemerintah [seorang marga Siahaan] mereka yang

ikut menghujat bahkan menyerang secara fisik umat pro-Nababan

Betapa tidak malunya mereka ini mdash dulu menghujat Nababan sekarang setelah ia menjadi

pemimpin organisasi gereja sedunia eh mereka tanpa merasa berdosa memasang senyum

menjabat tangannya Ah rupanya rakyat di kampungku ini sudah pintar juga bersandiwara dan

memasang muka-tembok seperti politisi di Senayan sana []

Selamat Datang ke Kota yang Penuh Dongeng

Oleh Adelina Savitri Lubis BEGINI ceritanya tamu istimewa akan datang berkunjung ke

rumah kita Sejak kabar itu diberitakan kita pun menjadi sibuk Mungkin jadi heboh tak

menentu Mempersiapkan banyak hal dalam menyambut tamu istimewa tadi Apa pun dilakukan

asalkan tamu senang dan merasa puas Bukan hanya menyiapkan diri sebagai tuan rumah

berkarakter ramah dan penuh senyum mulai dari membedaki fisik rumah hingga sajian pengusir

haus dan lapar mati-matian dilakukan Targetnya tamu harus senang dan puas Apalagi bisik

pujian sampai ke telinga Bunga-bunga kebanggaan pun merasuki jiwa dan raga

Mirip dengan program Visit Medan Year 2012 Tahun ini Kota Medan menjadi tuan rumahnya

Sejatinya pemerintah Kota Medan sudah mulai berbenah sejak tahun lalu Memastikan program

Visit Medan Year 2012 berjalan dengan sukses minimal Kota Medan bisa lah membusungkan

dada sedikit karena dipuji para wisatawan yang berkunjung Ah tapi apa buktinya kalau Kota

Medan pernah dibangun dengan perspektif modern di masa lalu Bahwa Kota Medan pernah

dibangun oleh arsitektur kelas dunia Kejayaan tembakau delinya itu mana buktinya Nyatanya

perubuhan dan perusakan bangunan tua justru gencar dilakukan

Padahal kalau merujuk pada regulasi pemerintah bangunan boleh saja diruntuhkan asalkan tetap

mempertahankan pasak bangunan Siapa yang tahu tentang departemen store pertama di Kota

Medan atau apakah ada yang tahu kalau dulu di Kawasan Kesawan Medan dibangun grosir

pertama di Kota Medan Kalau bangunannya dihancurkan bagaimana mungkin wisatawan bisa

yakin bahwa disana memang pernah ada departemen store dan grosir pertama kali di Kota

Medan Pujian bisa menjadi sindiran Kota Medan kota yang penuh dongenglsquo Bah

Erond L Damanik MSi seorang peneliti dari lembaga Pussis-Unimed secara khusus sedang

meneliti tentang bangunan-bangunan tua di Kota Medan Penelitian yang sedang dikerjakan

Erond ini mengacu pada peta tahun 1913 Disebutkan Erond setidaknya ada 118 bangunan yang

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 51: Medan Tanah Deli

tercantum dalam peta

Itu lah yang saya sebut sebagai bangunan pertama yang bersejarah di Kota Medan katanya

kepada analisa Jumat (131)

Tidak Semua Bangunan Bersejarah Bisa Dinikmati

Salah satunya adalah Pabrik Es Krim Petojo di Jalan S Parman Medan Sayang sekarang

bangunan pabrik itu sudah berubah fungsi menjadi ruko Termasuk juga Bangsal Kereta Api di

Brayan

Kalau sudah hancur dan tak bersisa lagi apalagi yang menjadi daya tarik Kota Medan terkait

Medan Visit Year 2012 Erond pun menjadi nelangsa Sebagai perwakilan dari Pussis Unimed

Erond kerap diundang oleh pemerintah Kota Medan Bahkan beberapa kali menjadi nara sumber

dalam sebuah diskusi bertemakan bangunan heritage di Kota Medan Mimpi Erond terhadap

Kota Medan pun tak muluk-muluk dia berharap Kawasan Kesawan tetap menjadi kota tua

Menjadi ikon Kota Medan tempo dulu menjadi kawasan pejalan kaki dengan nuansa bangunan

dan temaram lampu redup

Menurut Erond memanfaatkan bangunan-bangunan tua bersejarah menjadi objek wisata adalah

gagasan cerdas dan menguntungkan Sayangnya tidak semua bangunan bersejarah bisa

dinikmati oleh para wisatawan Pasalnya tidak semua bangunan tua di Kota Medan bisa

dimasuki publik Katakanlah seperti bangunan perbankan misalnya Membawa segerombolan

wisatawan ke dalam bangunan bank bersejarah untuk menikmati setiap detil bangunan itu tak

kan terjadi Apalagi mengabadikan diri ramai-rama pada kamera poket di gedung itu tidak

mungkin terwujud Dengan kata lain hanya segelintir bangunan tua saja yang bisa dinikmati

wisatawan di Kota Medan itu pun karena bangunan tua itu memang milik publik bukan milik

individu atau kolektif seperti perkantoran

Masud saya hal ini juga perlu dipikirkan Kalau bangunan tua itu dijadikan kantor pemerintah

soal keawetan gedung saya yakin pasti awet Sebagai gedung pemerintah anggaran perawatan

pasti ada Tapi bagaimana dengan bangunan tua milik individu tanya Erond

Pastilah tak ada anggaran untuk melakukan perawatan bangunan belum lagi pajak tinggi yang

dibebankan pemerintah terhadap bangunan tua tersebut Akhirnya bangunan tua terbiarkan

hingga lapuk dan hancur Kiranya pemerintah bisa bijaksana dalam menyikapi hal itu Membantu

pemilik bangunan tua dengan mengurangi nilai pajak atau mungkin membebaskan bangunan

dari pemiliknya menjadi milik pemerintah Tujuan mulianya demi melestarikan bangunan tua

bernilai sejarah Kalau bangunan tua itu dijadikan objek wisata bukankah pemerintah juga yang

menikmati hasilnya Pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun menggunung kan

Lumayan

Dari segi arsitektur kota Medan memiliki kekayaan yang cukup membanggakan berupa perpaduan

berbagai gaya dan budaya dari sentuhan Melayu Belanda Inggris ataupun Cina yang merupakan hasil

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 52: Medan Tanah Deli

kristalisasi sejarah perkembangan kota Medan sendiri Kekayaan arsitektur kota Medan antara lain

berupa kawasan Sudirman yang ditengarai menggunakan konsep Garden City kawasan Kesawan dengan

sentuhan arsitektur Cina serta segala keunikannya dan kawasan Maimoon dengan Istana dan Mesjid

Rayanya Sesudah jaman kemerdekaan (1945) perkembangan arsitektur kota Medan memasuki babak

baru Lahirnya kebutuhan-kebutuhan baru menumbuhkan bangunan-bangunan dengan fungsi baru

Bangunan direncanakan hanya menurut fungsi Dampaknya adalah bangunan dengan arsitektur dan

fungsi yang sama bisa berada dimana saja Identitas arsitektur kota Medan yang telah diukir sejarah

sebelumnya tidak dipergunakan sebagai acuan dalam perencanaan arsitektur motif dan simbol hanya

dipergunakan sebagai tempelan untuk menghindari monotonitas sehingga banyak lahir arsitektur tanpa

identitas yang jelas Kawasan Kesawan sebagai sebuah kawasan dengan identitas yang kuat juga

mengalami berbagai perubahan drastis dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Bangunan lama yang

mempunyai nilai arsitektur yang khas dibongkar dan digantikan dengan ruko atau bangunan burung alat

tanpa merujuk kepada karakter lingkungan yang sudah lebih dulu terbentuk Jika keadaan ini

berlangsung terus menerus dikuatirkan dalam waktu yang tidak begitu lama kita akan kehilangan salah

satu kawasan utama yang mewakili identitas arsitektur kota Medan Salah satu cara mempertahankan

identitas kawasan Kesawan adalah dengan mengembalikannya kepada roh tempat itu sendiri (spirit

ofplace) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena pembentuk mengkonkretkan dan

mengkaji perubahan genius loci kawasan Kesawan melalui metoda pendekatan fenomenologi arsitektur

Penelitian ini memberikan kontribusi dalam membantu para perancang mengenal proses terbentuknya

genius loci pada kawasan Kesawan dan memberikan rekomendasi arah perkembangan arsitektur

kawasan Kesawan khususnya dan kota Medan umumnya

uku Karo terletak di Dataran Tinggi Karo Kabupaten Deli Serdang Kota Binjai Kabupaten

Langkat Kabupaten Dairi Kota Medan dan Kabupaten Aceh Tenggara Di dalam suku ini

memiliki banyak macam bangunan yang digolongkan dari fungsi bangunan tersebut

Macam-macam bangunan di suku Karo

Siwaluh Jabu rumah inti keluarga yang artinya 8 jabu yang tinggal di rumah tersebut Adapun

bagian-bagian ruang yang ditempati oleh setiap jabu

Jabu Bena Kayu didiami oleh para keturunan simantek kuta

Jabu Sedapur Bena Kayu didiami oleh Anak Beru Menteri dari simantek kuta Jabu Bena

Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Ujung Kayu didiami oleh GuruTokoh Spiritual atau Tabib yang

mengetahui berbagai pengobatan Bertugas untuk mengobati anggota rumah yang sakit

Jabu Lepar Ujung Kayu didiami oleh Kalimbubu Jabu Bena Kayu

Jabu Ujung Kayu didiami oleh Anak Kuta atau Anak Beru dari Jabu Bena Kayu yang

berfungsi sebagai juru bicara Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapur Ujung Kayu didiami oleh sembuyak dari Ujung Kayu bertugas untuk engkapuri

belo menyerahkan belo kinapur kepada tamu Jabu Bena Kayu

Jabu Sedapuren Lepar Bena Kayu didiami oleh Puang Kalimbubu dari Jabu Bena Kayu disebut

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 53: Medan Tanah Deli

juga Jabu Pendungin Ranan dan dalam Runggun Adat Karo persetujuan terakhir diberikan oleh

Puang Kalimbubu

Jabu Lepar Bena Kayu didiami oleh sembuyak dari Jabu Bena Kayu (1) berfungsi untuk

mendengarkan berita yang terjadi di luar rumah dan menyampaikannya kepada Jabu Bena Kayu

Geriten Geriten berfungsi untuk menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga

pemilik griten yang telah meninggal di bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan

tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga terutama kaum muda Griten ini

merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal

antara satu dengan yang lainnya Bangunan ini berbentuk seperti rumah adat yang berfungsi

tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan mempunyai empat sisi Geriten berdiri diatas tiang

mempunyai dua lantai Lantai bawah tidak berdinding sedang lantai diatasnya berdidnding Di

lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang

yang telah meninggal

Jambur bangunan ini mirip dengan rumah adat tetapi jambur bukan merupakan bangunan

berpanggung dan tidak berdinding digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat juga sebagai tempat musyawarah tempat mengadili orang-orang yang melanggar

perintah raja dan adat yang berlaku Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang

Kantur-kantur merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung pertemuan antara Raja

dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa untuk memecahkan berbagai masalahletaknya di

sebelah timur dari ―rumah raja Bentuknya lebih jauh lebih kecil dibandingkan siwaluh jabu

Sapo Ganjang atau sapo Page bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur tapi dalam ukuran

sedikit lebih kecil lagi Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat Letaknya di halaman depan

rumah adat Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat Sama dengan

Geriten Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang Lantai bawah tidak

berdinding Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk beristirahat dan sebagai ruang

tamu Lantai bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi Di samping adanya

lumbung padi milik bersama yang berbentuk rumah ada pula lumbung padi milik tiap-tiap

keluarga Lumbung ini terbuat dari anyaman bambu berbentuk silinder besar Letaknya di

bawah lantai tiap-tiap jambu atau belakang rumah

Lesung bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk jaman dahulu untuk menumbuk padi

dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada jaman dahulu belum ada mesin gilingan

seperti saat ini Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang dipasangi dua

buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan dimana pada

kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang disesuaikan Lesung

ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras lesung tersebut mempunyai tiga puluh empat

buah lubang tempat menumbuk padi Letak lubang ada yang berpasang-pasang dan ada pula

yang sebaris memanjang Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung yang tidak

berdinding Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar tiga sebelah kanan yang

disebut binangun Pinem Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke belakang

tekang Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 54: Medan Tanah Deli

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit Pada tunjuk ini terdapat tiga

buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong Antara

tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih yang gunanya untuk menghormati roh-roh

penjaga rumah Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin topan

datang sehingga bangunan tidak mudah rubuh

Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan Dia mempunyai sejarah besar sebagai

penemu Kota Medan Berabad-abad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560

Tjong A Fie merupakan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari Kota Medan Tokoh multikulturisme yang banyak berjasa membangun Medan Tjong A Fie dilahirkan di Provinsi Guandong Kabupaten Maizen di Desa Sukaou Tiongkok pada 1860 lalu Dia datang ke Medan dari Meixian Guandong pada 1875 Rumah Tjong A Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang dibangun pada tahun 1900 lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan) Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921 Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda

Salah satu bangunan peninggalan era kolonial dan suksesnya usaha perkebunan di Medan ialah Gedung Juliana(Juliana gebouw) atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan Gedung Lonsum (PT London Sumatra Tbk) Gedung Lonsum selesai dibangun pada tahun 1909 bersamaan dengan lahirnya ratu Juliana(Dutch Royal family) dan pemiliknya ialah perusahaan perkebunan karet British ldquoHarrisons amp Crosfieldrdquo company Harrisons amp

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 55: Medan Tanah Deli

Crosfield(HampC) didirikan oleh Daniel Harrison Smith Harrison and Joseph Crosfield pada tahun 1844 di Liverpool dan bergelut di bidang importir teh dan kopi

Stasiun Kereta Api Medan ini disebut juga dengan Stasiun Kereta Api Besar Medan Awalnya Stasiun ini dibangun dan dimiliki oleh Perusahaan Kereta Api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang berdiri pada tahun 1885 Jaringan kereta api pertama di Sumatera Utara dimulai tahun 1883 menghubungkan Medan ndash Labuhan sepanjang 17 kilometer

Titi Gantung ini dibangun menyusul dibukanya perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) pada tahun 1885 Berlokasi di Stasiun besar kereta api Medan Titi Gantung memiliki nilai sejarah arsitekturnya yang khas dan unik Titi Gantung pada awalnya diperuntukkan sebagai jalan lintas dan penyeberang jalan kaki calon penumpang kereta api mau pun pengunjung dan penonton berbagai kegiatan antaranya ldquopasar malamrdquo di Lapangan Merdeka Semasa penjajahan Belanda Lapangan Merdeka bernama Esplanade dan pada waktu pendudukan Jepang bernama Fukuraido

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 56: Medan Tanah Deli

Kantor Pos amp Giro ini letaknya di Jalan Balai Kota Medan tepatnya menghadap ke Lapangan Merdeka Medan (dulunya disebut esplanade) yang merupakan bangunan sejarah peninggalan zaman kolonial Belanda Lokasi ini juga disebut sebagai Titik Nol Kota Medan Yang artinya dari sinilah diukur jarak kilometer Pusat kota Medan ke seluruh lokasi Kota Medan dan Kota lain disekitarnya Bangunan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa Pemerintahan Belanda Bangunan ini memiliki nilai sejarah nilai estetis nilai sosial nilai fungsional dan juga nilai struktural yang tinggi Itu sebabnya bangunan ini termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Medan dalam bentuk PERDA

Menara Air Tirtanadi merupakan salah satu ikon kota Medan Sumatera Utara Menara air ini dulunya milik pemerintahan kolonial Belanda yang bernama NV Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih yang berdiri pada tahun 1905 Menara Air ini selesai dibangun pada tahun 1908 dan sekarang sudah menjadi milik PDAM Tirtanadi Fungsinya untuk mensuplai kebutuhan air bersih para penduduk yang sampai sekarang masih tetap digunakan Selain itu Menara Air ini dulunya berfungsi juga sebagai Landmark kota Medan

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 57: Medan Tanah Deli

Istana Maimun adalah salah satu dari ikon kota Medan Sumatra Utara terletak di kelurahan Sukaraja kecamatan Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888 Istana Maimun memiliki luas sebesar 2772 m2 dan 30 Medan Maimun Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli Makmun ruangan

Mesjid Al -Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 ndash 2000) namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah India dan Eropa abad 18

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 58: Medan Tanah Deli

Taman Sri Deli terletak di seberang Mesjid Raya Al Mashun tak jauh dari Istana Maimun Orang menyebutnya Taman Sri Deli atau Kolam Sri Deli yang konon menjadi tempat pemandian putri Sultan Deli Putri-putri itu berjalan melalui terowongan bawah tanah Ada terowongan yang menghubungkan Istana Maimun Kolam Sri Deli dan Masjid Raya kolam tersebut dibangun pada masa kesultanan Deli IX Sultan Mahmud Al Rasyid Perkasa Alam kira-kira tahun 1910 Kolam itu merupakan fasilitas komplek istana anak-anak Sultan

Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan Lokasinya di Jln Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 59: Medan Tanah Deli

Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal yg disebut juga Gereja Kathedral Gereja ini berlokasi di Jln Pemuda dibangun pada tahun 1929

Kuil Shri Mariamman adalah kuil Hindu tertua di Kota Medan Indonesia Kuil ini dibangun pada tahun 1884 (ada pula yang menyebut 1881) untuk memuja dewi Kali Kuil ini terletak di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Keling (sekarang Kampung Madras) di jalan H Zainul Ariifn Kuil yang menstanakan lima dewa masing-masing Dewa Siwa Wisnu Ganesha Dewi Durga (Kali) dan Dewi Aman itu dikelola salah seorang keluarga pemilik perusahaan besar Texmaco Lila Marimutu Pintu gerbangnya dihiasi sebuah gopuram yaitu menara bertingkat yang biasanya dapat ditemukan di pintu gerbang kuil-kuil Hindu dari India Selatan atau semacam gapura Kuil Shri Mariamman ini juga

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 60: Medan Tanah Deli

digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali Perayaan Panen Padi dan sebagainnya

Vihara Gunung Timur adalah kelenteng Tionghoa (Taoisme) yang terbesar dan tertua di Kota Medan Indonesia dan mungkin juga di pulau Sumatra Kelenteng ini dibangun pada tahun 1930-an Vihara Gunung Timur ini terletak di Jalan Hang Tuah sekitar 500 meter dari Kuil Sri Mariamman dan berada di sisi Sungai Babura Medan Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun SIDHARTA GAUTAMA Perayaan Imlek dan sebagainya

Museum ini dibuka pada tahun 1971 Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958 Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 61: Medan Tanah Deli

Museum Negeri Propinsi Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 april 1982 oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan DR Daoed Yosoef namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno tahun 1954 yang berupa Mekara oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca Museum ini merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang memiliki koleksi berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 62: Medan Tanah Deli

rdquoWhen Past Meets Futurerdquo ketika masa lalu bertemu dengan masa yang akan datang maka masa yang

lalu itu merupakan bayang-bayang masa sekarang Makna ungkapan itu analog dengan manusia yang

hidup dalam tiga dimensi berkesinambungan masa lalu sekarang dan yang akan datang

rdquoTo day is the son of yesterday tomorrow is the son of to dayrdquo Begitu juga kehidupan sebuah kota dia

punya masa lalu sekarang dan masa yang akan datang Tetapi apakah Medan kota yang masih punya

masa lalu Bayang-bayang masa lalunya telah hampir punah dibantai dan digusur warga kota Medan

sendiri hanya karena keserakahan untuk meraih dan melahap keuntungan jangka pendek Pembantaian

itu telah berlangsung di depan mata kepala kita sendiri

Seperti gedung Karapatan (Pengadilan) Sultan Deli yang kemudian menjadi Kantor Bupati Deli Serdang

Gedung ini terletak dimuka Istana Maimun hampir sebulan gedung itu di hancurkan dan dirobohkan

dihadapan masyarakat kota Medan yang lalu lalang dihadapannya Sekarang puing-puingnyapun telah

sirna Banyak bangunan ber-arsitektur kuno berpenampilan aestetis yang menyiratkan semangat masa

lampau telah punah Berbagai situs budaya yang bersejarah dan penuh makna itu telah lenyap tanpa

kesan

Bahkan kota Medan waktu didirikan dahulu dizaman kolonial memiliki 9 (sembilan) lapangan hijau

yang dikelilingi pohon yang rindang (lapangan seperti itu sekarang disebut RTU=Ruang Terbuka untuk

Umum) Kini hanya tinggal 112 (satu setengah) lagi yaitu lapangan Benteng dan Lapangan Merdeka

Lapangan yang terakhir ini luasnya hanya tinggal setengah lagi karena rdquospace-nyardquo disekeling pinggirnya

telah dijarah oleh berbagai kios dan bangunan komersial sedemikian rupa sehingga lapangan itu sendiri

telah terkurung didalamnya Tujuh lapangan lagi telah disulap menjadi ruko atau rumah elite okb (orang

kaya baru) yang ingin hidup ditengah kota Tahun 1970-an misalnya kita masih punya Lapangan Garuda

di Jalan Juanda Masih terbayang dimata saya dilapangan itu para veteran pejuang kemerdekaan

latihan baris berbaris menjelang kita akan merayakan hari kemerdekaan Sekarang dimana lapangan itu

Dia telah lenyap Semua aset berharga itu seharus dijaga dan dilestarikan sebagai bahagian integral atau

kebanggaan suatu kota

Medan merupakan kota yang dibangun sekitar tahun 1830-an oleh pemerintah Kolonial Belanda

Sebagian infra struktur dasar kota Medan dibangun oleh perusahaan perkebunan terbesar di Sumatra

yaitu Deli Maaschappij (Passhier 1995) Karena itu ciri khas Medan menampilkan segregasi etnis hirarki

kekuasaan (seperti pemisahan wilayah governemen Belanda dan Kesultanan Deli) serta status sosial

Dapat dimaklumi apabila perbedaan koleksi bangunan lama di kota Medan secara struktural sangat

menonjol Medan merupakan konfederasi permukiman ras dan etnis sebab itu pula dia memiliki potensi

sebagai kota multi etnis (metropolitan) dengan warisan sejarah yang kaya

Budaya dan arsitektur antik dan aestetis merupakan ciri khas atau karakter yang sudah dikenal luas dan

menjadi kebanggan warga kota Menurut ahli sejarah perkotaan (Ellisa 1995) ciri tersebut sangat

penting artinya bagi sebuah kota karena akan menjadi sumber sejarah dan akar identitas bagi setiap

warganya Semua itu akan memberikan rdquospirit of the pastrdquo

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 63: Medan Tanah Deli

Dimana kilometer O kota Medan

Apabila kita melihat foto Balai Kota (1935) dengan persepektip kearah Hotel de Boer dan Kantor Pos di

pertigaan jalan Raden Saleh dan Jalan Wali Kota masih terlihat rdquositusrdquo seperti tugu itulah km0 Kota

Medan Sekarang situs itu telah lenyap sementara Gedung Balai Kota yang telah terpasung dipintu

gerbang hotel Aston yang megah itu hanya menjadi saksi bisu bahwa situs km0 itu telah tiada

Masyarakat kota Medan juga tidak tahu apa fungsi Balai Kota yang mungil dan aestetis dengan

arsitektur Eropah itu yang sekarang masih terpacak dimuka hotel Aston itu Sementara Kantor Wali

Kotanya telah hijrah menyeberang kepinggir jembatan sungai Deli karena lahannya telah dijadikan

gedung Aston Sayangnya posisi Kantor Wali Kota yang baru itu berada dibawah bayang-bayang dua

bangunan megah Grand Palladium Hippermart dan Hotel Aston berbintang lima

Kantor yang dibangun tahun 1970-an setelah rdquopisah ranjangrdquo dengan Balai Kota seakan terjepit antara

dua bangunan megah itu dia kehilangan marwah dan semangat Kelihatannya dia tidak pantas lagi

menyandang predikat rdquoWalirdquo untuk gedung-gedung disekitarnya atau dikota Medan Bahkan para turis

bila ingin mengambil foto jadi serba salah untuk memilih latar rdquoikonrdquo Kota Medan Latar mana sebaiknya

akan dipilihnya Dihadapan Balai Kota tepampang merek megah Hotel Aston dimuka Kantor Wali Kota

tampak yang lebih anggun dan perkasa Grand Palladium Hippermat

Bahkan banyak yang mengatakan Kantor Wali Kota sekarang ini tidak dapat dibanggakan dari segala

segi Arsitekturnya tidak memiliki rdquokontekstualrdquo dengan kedua bangunan megah yang mengapitnya

seperti bekas Kantor Rispa dihadapan Kantor Gubernur sekarang Apalagi lokasi nya yang terjepit ditepi

sungai Deli itu Mungkin dia lebih tepat nantinya dijadikan Kantor Camat Kesawan atau Kantor

Cacatatan Sipil dimana orang sambil akan berbelanja ke Grand Palladium dapat melaporkan anaknya

yang telah lahir

Kalau orang berjalan kearah Kantor Pos melewati Gedung Bank Indonesia kemudian Hotel Dharma Deli

(de Boer) Alhamdulliah dikirinya masih utuh terletak Kantor Pos Tetapi dipertigaan jalan arah ke

Stasiun Keretaapi ada tugu air mancur BPDSU yang coklat dan kusam Lagi-lagi orang kebingunan untuk

mengenal perlambang bentuk tugu yang gempal itu ini simbol apa Padahal dahulunya air mancur itu

dibangun dalam posisi yang semetris membelakangi gedung-gedung yang bersejarah tadi menghadap

Lapangan Merdeka

Bangunan air mancur itu merupakan duplikat salah satu air mancur di kota Paris yang menghadap

menara Eiffel Air mancur itu dibangun untuk mengukuhkan simbol kota Medan sebagai rdquoParis van

Sumatrardquo Mungkin karena ketidak tahuan dan rada rdquobuta sejarahrdquo kita telah menyunglap bentuk air

mancur itu sesuka hati saja dan ternyata bentuknya bersalahan pula Padalah air mancur itu banyak

menyimpan cerita dan sejarah mengenai visi orang masa lalu tentang kota ini kedepan Air mancur itu

seharusnya dapat menjadi rdquospirit of the pastrdquo dalam perjalan waktu yang akan ditempuh kota Medan

untuk menjadi rdquoKota Paris van Sumatrardquo

Duplikat gedung Lonsum ada di London

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata

Page 64: Medan Tanah Deli

Ditahun 1995 saya pernah mengiringi beberapa teman saya dari Amerika menelusuri rdquoside walkrdquo

Lapangan Merdeka Sambil menjelaskan beberapa gedung bersejarah itu disekitarnya saya ingin

membawa mereka singgah minum kopi Namun serta merta saya tersentak melihat jajaran tenda-tenda

ala Padang Pasir King Abdul Azis yang bermerek McDonald yang terpampang menyolok Saya teringat

ketika saya dan istri di kota Paris (1989) bersama seorang mahasiswa Perancis yang pernah mukim di

rumah kami di Medan dia menolak masuk kerestoran McDonald

Kami berdua malu Saya tidak ingin kehilangan tongkat dua kali sebab itu tidak akan singgah lagi ke Mc

Donald membawa orang Amerika pula apa untungnya Karena itu saya meneruskan perjalanan kearah

Kesawan Semangat saya kembali muncul setelah saya memperkenalkan gedung PTPP London Sumatra

(Lonsum) Saya katakan bahwa gedung megah ini dibuat tahun 1918 oleh seorang arsitek Eropah yang

terkenal Seperti juga arsitek-arsitek yang membangun gedung bersejarah yang kami lalui tadi Namun

ada keistimewaan Gedung Lonsum ini

Konon setelah setahun berdiri perusahaan perkebunan itu mendirikan gedung yang serupa

arsitekturnya di kota London sebagai Kantor Pusat Perusahaan itu Jadi bukan sebaliknya Karena

ternyata arsitekturnya oleh orang Eropah sendiri dianggap sangat indah dan megah Karena itu sekarang

orang dapat menemukan duplikat gedung Lonsum Medan itu di tengah kota London Lebih dari itu

gedung megah ini menjadi saksi betapa besar perdagangan hasil perkebunan asing waktu sampai-

sampai kota Medan digelari rdquoKota Dollarrdquo

Bangunan bersejarah yang menjadi ciri khas kota Medan menurut catatan ada 300 unit Didaerah

Kesawan saja ada 65 unit sebahagian besar adalah bangunan perumahanpertokoan pribadi Sekitar

20 telah dirombak tanpa izin dan sebahagian lain terlantar Memang sejak dikeluarkannya Perda

No688 terdapat ancaman hukuman terhadap orang yang sengaja menghamcurkannya Namun

berdasarkan studi mahasiswa bimbingan saya di Pasca Sarjana USU Hasti Tarekat (Ketua BWSBadan

Warisan Sumatra 2002) Perda itu tidak berjalan seperti yang diharapkan

Karena itu kita tidak tahu benar apa yang terjadi terhadap mereka yang melakukan penghancuran

benda-benda bersejarah itu Umpamanya terhadap penghancuran bangunan eks Kantor Bupati Deli

Serdang Kantor PU jalan Listrik Southeast Asia Bank Lynn Cafe dan Ruko-Ruko lama di Jalan Kesawan

itu Didaerah Kesawan itu misalnya banyak terjadi penghancuran perobahan fasade dan penambahan

ketinggian bangunannya malah sebahagian lagi telah digunakan sebagai sarang burung Walet

Medan akan menjadi kota tanpa bayang-bayang masa lalunya Bagaimana mencegahnya Mungkin kita

harus belajar dari kesuksesan Singapura yaitu adanya komitmen yang kuat dari lembaga yang terkait

Perencanaan Kota Pedidikan dan Kebudayaan serta Lembaga Pariwisata