laporan penerapan tata kelola - bprkmd.com · g. penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan...

85

Upload: tranxuyen

Post on 27-Mar-2019

258 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

( GOOD CORPORATE GOVERNANCE )

TAHUN 2017

PT BPR KINTAMAS MITRA DANA KOMPLEK PERTOKOAN CITRA MAS BLOK A NO 13 - 14, BATAM

Telp. 0778 – 452 557 (Hunting) Fax. 0778 – 451303 e-mail : [email protected]

PENGANTAR

Laporan Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) PT BPR KintaMas Mitra Dana Tahun

2017 merupakan Laporan Tahunan yang wajib disampaikan kepada Pihak Terkait, sebagaimana

disebutkan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat yang menjelaskan kondisi Bank

secara keseluruhan sepanjang Tahun 2017. Baik dari struktur organisasi yang telah dibentuk oleh Bank, permodalan, pencapaian-pencapaian yang telah diperoleh Bank sepanjang Tahun 2017 termasuk rencana Bank kedepannya agar lebih maksimal dalam menerapkan tata kelola yang lebih baik. Sehingga Pemegang Saham sebagai penanam modal mendapatkan feedback positif atas kinerja yang diberikan

oleh Manajemen dan prinsip-prinsip tata kelola diantaranya bahwa adanya keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountibility), Tanggung Jawab (Responsibility), Independensi (Independency) dan Kewajaran (Fairness) dapat tercapai dengan baik.

Kami menyadari bahwa BPR KintaMas mampu terus menunjukkan kinerja yang lebih baik

kedepannya baik dalam menghadapi persaingan bisnis sejenis di pasar maupun dalam menghadapi

dinamisnya kondisi perekenomian saat ini. Informasi yang disajikan pada Laporan Tata Kelola ini

diharapkan dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemegang Saham, asosiasi BPR yaitu Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) dan Nasabah dan/atau Masyarakat sebagai wujud dalam mencapai transparansi kondisi non keuangan BPR KintaMas Mitra Dana yang lebih baik.

Batam, April 2018 Manajemen

PT BPR KINTAMAS MITRA DANA

DAFTAR ISI

PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR TABEL vi

I. PENDAHULUAN 1

II. RUANG LINGKUP 2 A. PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) KintaMas Mitra Dana 3 B. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 4

C. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 6 D. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 8 E. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite 9 F. Penanganan Benturan Kepentingan 9 G. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern, dan Audit Ekstern 10

1. Fungsi Kepatuhan 10 2. Audit Intern 14

3. Audit Ekstern 15 H. Penerapan Manajemen Risiko, Termasuk Sistem Pengendalian Intern 15 I. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) 16 J. Rencana Strategis Bank 17

1. Rencana dan Langkah-Langkah Strategis Jangka Pendek Periode 1 (Satu) Tahun 17 2. Rencana dan langkah-langkah strategis jangka menengah periode 3 (tiga) tahun 19 3. Rencana dan langkah-langkah strategis jangka panjang periode 5 (lima) tahun 19

4. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia 19 5. Rencana Pengembangan Organisasi 22 6. Rencana Pengembangan dan Pegadaan Teknologi Informasi 23

K. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan 24

III. HASIL PENILAIAN (SELF ASSESMENT) 26

IV. KEPEMILIKAN SAHAM & HUBUNGAN KEUANGAN ANGGOTA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS 28

V. PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DIREKSI DAN DEWAN

KOMISARIS 30

VI. RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH 31

VII.FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS 32

VIII.JUMLAH PENYIMPANGAN INTERN (INTERNAL FRAUD) BPR KINTAMAS MITRA DANA 33

IX.PERMASALAHAN HUKUM BAIK HUKUM PERDATA MAUPUN HUKUM PIDANA YANG DIHADAPI

BPR SELAMA PERIODE TAHUN LAPORAN DAN TELAH DIAJUKAN MELALUI PROSES HUKUM

SERTA UPAYA PENYELESAIAN 34

X. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK, BAIK NOMINAL

MAUPUN PENERIMA DANA 35

XI. PENUTUP 36

LAMPIRAN SELF ASSESSMENT PENERAPAN TATA KELOLA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. : Struktur Organisasi PT BPR KintaMas Mitra Dana Gambar 2.2. : Struktur Kepemilikan Saham PT BPR KintaMas Mitra Dana

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. : Kepemilikan Saham PT BPR KintaMas Mitra Dana Tabel 2.2. : Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2017 Tabel 2.3. : Rekomendasi Dewan Komisaris Tabel 2.4. : Tindak Lanjut Rekomendasi Dewan Komisaris oleh Anggota Direksi

Tabel 2.5. : Data Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Tabel 2.6. : Kebijakan (SPO, SK, SE) yang dikinikan oleh Fungsi Kepatuhan Tabel 2.7. : Sosialisasi terhadap Karyawan oleh Fungsi Kepatuhan Tabel 2.8. : Pelatihan terhadap SDM oleh tenaga ahli dalam bidang pelatihan Tahun 2017

Tabel 2.9. : Sosialisasi dan/atau Pelatihan yang diikuti oleh SDM BPR KintaMas yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan pihak terkait lainnya Tahun 2017

Tabel 2.10. : Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Pemegang Saham) Tabel 2.11. : Penyediaan Dana Debitur Inti Tabel 2.12. : Penyediaan Dana kepada Dewan Komisaris Tabel 2.13. : Penyediaan Dana kepada Direksi Tabel 2.14. : Penyediaan Dana kepada Karyawan Tabel 2.15. : Rencana Pelatihan SDM Tahun 2018 Tabel 3.1. : Kesimpulan Umum Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR

Tabel 4.1. : Kepemilikan saham Anggota Direksi pada BPR KintaMas Mitra Dana Tabel 4.2. : Hubungan keuangan dan/atau hubungan Keluarga Tabel 4.3. : Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris pada BPR KintaMas Mitra Dana Tabel 4.4. : Hubungan keuangan dan/atau hubungan Keluarga Tabel 5.1. : Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi yang ditetapkan

berdasarkan RUPS tanggal 14 Februari 2017 Tabel 5.2. : Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris yang

ditetapkan berdasarkan RUPS tanggal 14 Februari 2017 Tabel 6.1. : Rasio gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah Tabel 6.2. : Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah

Tabel 6.3. : Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah Tabel 6.4. : Rasio gaji Direksi tertinggi dan Komisaris tertinggi Tabel 6.5. : Rasio gaji Direksi tertinggi dan Pegawai tertinggi Tabel 6.6. : Rincian gaji Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai

Tabel 7.1. : Agenda Rapat yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun Tabel 7.2. : Jumlah Rapat yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun Tabel 7.3. : Jumlah rapat yang dihadiri secara fisik dan/atau melalui teknologi telekonferensi Tabel 8.1. : Penyimpangan Intern (Internal Fraud) Tabel 9.1. : Permasalahan Hukum Perdata dan Pidana Tabel 10.1. : Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik

I. PENDAHULUAN

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) KintaMas Mitra Dana melakukan Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan Pemegang Saham dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan peraturan perundang-undang yang berlaku dalam menjaga nilai-nilai etika bisnis. Pelaksanaan GCG melibatkan seluruh Pemegang Saham, Pengurus dan Karyawan sehingga membentuk budaya kerja yang positif, memberikan keunggulan bersaing pada industri perbankan dan

menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, diantaranya :

1. Keterbukaan (Transparency) Yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Bank mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan mudah diperbandingkan, serta mudah diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip keterbukaan oleh Bank tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia Bank sesuai Undang-Undang yang berlaku.

2. Akuntabilitas (Accountibility)

Yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Bank memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran berdasarkan ukuran-

ukuran yang konsisten dengan corporate values, sasaran dan usaha dan strategi Bank sebagai pencerminan akuntabilitas Bank.Dalam hubungan ini Bank menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan serta memastikan terdapatnya check and balance dalam pengelolaan Bank.

3. Tanggung Jawab (Responsibility)

Yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik yang terkait dengan Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ataupun aturan lainnya yang mengatur prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat sebagai wujud pertanggungjawaban untuk menjaga kelangsungan usahanya. Bank harus berpegang pada prinsip-prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan mentaati peraturan perundang-undangan

yang berlaku.Bank harus bertindak sebagai good corporate citizen (warga Negara perusahaan yang baik) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial.

4. Independensi (Independency) Yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Bank menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders, dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak, serta bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest). Setiap keputusan berdasarkan objektifias serta bebas dari tekanan dari pihak manapun.

5. Kewajaran (Fairness) Yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan

perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank harus memperhatikan

kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment) serta memberikan/menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank atau mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.

Penerapan Tata Kelola BPR KintaMas Mitra Dana mengacu kepada : 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 20/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014

tentang Bank Perkreditan Rakyat 2. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 16/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015

tentang Bank Perkreditan Rakyat

3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat

4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 13/POJK.03/2015 tanggal 3 November 2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Perkreditan Rakyat

5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat

6. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 6/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan fungsi Kepatuhan bagi Bank Perkreditan Rakyat

7. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 7/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Perkreditan Rakyat.

II. RUANG LINGKUP

A. PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) KintaMas Mitra Dana

Gambar 2.1. : Struktur Organisasi PT BPR KintaMas Mitra Dana

Gambar 2.2. : Struktur Kepemilikan Saham PT BPR KintaMas Mitra Dana

Dirincikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.1. : Kepemilikan Saham PT BPR KintaMas Mitra Dana

No Nama Pemegang Saham Komposisi Saham

(%) Keterangan

1 Bun Tjheng al Jono 30 Pemegang Saham Pengendali (PSP)

2 Damai 30 Pemegang Saham Pengendali (PSP)

3 Welly Abusono Djufri, SE., MM., MH 20 Pemegang Saham (PS)

4 Alias 20 Pemegang Saham Pengendali (PSP)

B. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham merupakan badan tertinggi dalam struktur BPR KintaMas Mitra

Dana. RUPS memiliki wewenang untuk menyetujui laporan tahunan, mengangkat dan/atau menunjuk kembali para anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tahun 2017, BPR KintaMas Mitra Dana telah menyelenggarakan sebanyak 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yaitu pada tanggal 14 Februari 2017, bertempat di Ruang Rapat Kantor BPR KintaMas Mitra Dana Lantai 3.

Keputusan penting yang dihasilkan pada RUPS tersebut yaitu :

Tanggal 14 Februari 2017

1. Menerima dengan baik pertanggungjawaban Direksi dan menyetujui dan mengesahkan pertanggungjawaban Laporan Keuangan PT BPR KintaMas Mitra Dana untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2016 dan 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. Biasa Sitepu sebagaimana dalam laporan No. 09/II/AK/2017 tanggal 03 Februari 2017. Dengan pendapat bahwa laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT BPR KintaMas Mitra Dana tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus

kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Rapat juga membebaskan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tercermin dalam laporan keuangan tahunan tahun buku 2016.

2. Penetapan Budget Tahun 2017

Menyetujui / mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2017 sebagai berikut:

Tabel 2.2. : Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2017

dalam ribuan rupiah

Keterangan Des-16 Des-17 Growth

+/- %

Total Asset 163,901,971 172,159,538 8,257,567 5.04

Pinjaman Diberikan 120,696,070 125,000,000 4,303,930 3.57

Antar Bank Aktiva 42,173,256 46,917,738 4,744,482 11.25

DPK Tabungan 10,345,371 11,247,409 902,038 8.72

DPK Deposito 132,361,146 135,416,529 3,055,383 2.31

Laba-Rugi Gross sebelum Bonus 7,801,712 7,806,195 4,483 0.06

Laba-Rugi Nett 5,156,991 5,156,552 39,561 0.77

3. Penunjukkan Kantor Akuntan Publik

RUPS memberikan kewenangan kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik sebagai Auditor guna melakukan pemeriksaan pembukuan sepanjang sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ada.

4. Persetujuan Write Off Kredit Bermasalah Rapat menyetujui total write off pinjaman tahun 2016 yaitu sebesar Rp 308.802.453,34

5. Tindak lanjut hasil temuan Audit OJK bulan September 2016 atas pembagian Tunjangan Tengah Tahun kepada Direksi dan Komisaris serta tunjangan lainnya. Menindaklanjuti hasil temuan Audit OJK bulan September 2016 atas pemberian Tunjangan Tengah Tahun kepada Direksi dan Dewan Komisaris serta tunjangan lainnya, maka : a. Rapat memutuskan dan menyetujui Pemberian Tunjangan Tengah Tahun bagi Direksi dan Dewan

Komisaris sebesar 1 (satu) kali gaji pokok + tunjangan jabatan. b. Rapat memutuskan dan menyetujui Pemberian Tunjangan Telekomunikasi sebesar Rp 750.000,-

(tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) per bulan bagi Direksi.

c. Rapat memutuskan dan menyetujui Pemberian Tunjangan Kesehatan bagi Direksi dan Dewan Komisaris

1) Rawat jalan : maksimal Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) per tahun dengan sistem reimburse sesuai bukti nota/kuitansi.

2) Rawat Inap : sesuai dengan ketentuan asuransi yang ditunjuk.

6. Pembahasan Pembagian Bonus Tahun 2016 Melihat kondisi perseroan tahun 2016 yang tidak mencapai target maka rapat menyetujui pemberian bonus 2016 sebesar Rp 891.000.000,- (delapan ratus sembilan puluh satu juta rupiah).

7. Penyesuaian remunerasi (penyesuaian gaji) karyawan tahun 2017

Rapat memutuskan dan menyetujui penyesuaian gaji karyawan tahun 2017 sesuai hasil evaluasi kinerja dan maksimum 10% efektif Januari 2017.

8. Pembahasan pembagian deviden Pembahasan dilakukan oleh Pemegang Saham.

C. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Tabel 2.3. : Rekomendasi Dewan Komisaris

Nama Jabatan Jumlah Rekomendasi Dewan Komisaris

SRI MULATI Komisaris Utama 1 1. Penyelesaian NPL, Direksi diminta untuk

menyusun action plan atas Debitur yang belum melakukan pembayaran atau yang tergolong NPL dengan :

- Membentuk Tim Khusus untuk menyelesaikan NPL dengan pembagian tugas yang jelas dan marketing lending melakukan monitoring 6 bulan pertama

untuk pinjaman baru. - Melakukan penjualan jaminan/lelang

terhadap Debitur yang sudah tidak

mampu melakukan pembayaran dan telah menyerahkan jaminan kepada Bank melalui metode selebaran atau media online (internet).

- Jaminan Debitur NPL agar di taksasi ulang untuk meminimalkan risiko yang akan ditanggung kedepannya dan melakukan pencadangan PPAP serta melakukan penyelesaian terhadap mobil tarikan yang ada pada Bank.

- Membudgetkan dan melakukan kegiatan

terkait Literasi Keuangan terhadap konsumen dan masyarakat.

- Penyelenggaraan TI agar sesuai standar penyelenggaraan TI yang telah diatur oleh OJK termasuk kelengkapan perjanjian kerjasama dengan Vendor yang sesuai dengan POJK dan

penunjukkan petugas khusus yang

ELIS HASAN Komisaris 1

menangani TI. 2. Pelaksanaan analisa kredit agar dilakukan

perbaikan dengan mengikutsertakan petugas terkait dalam pelatihan dan pemenuhan dokumen Debitur yang

dibutuhkan terkait dalam pelaksanaan analisa kredit.

3. Seluruh hasil temuan OJK pada Pemeriksaan Bulan Juni 2017 agar segera

ditindaklanjuti dan disampaikan kepada OJK sesuai dengan komitmen yang telah disampaikan.

4. Pemberian Pinjaman Modal Kerja (PT) agar mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan yaitu terkait perpanjangan maksimal dilakukan 2 (dua) kali atau paling lama 2 (dua) tahun dengan jaminan kendaraan yang sama.

5. Menjadwalkan dan mengikutsertakan

Internal Audit dalam pelatihan terkait

pelaksanaan audit. 6. Penerapan APU PPT agar menunjuk

petugas yang independen terhadap operasional (fungsi kepatuhan) dan melaksanakan pelatihan terkait APU PPT kepada seluruh karyawan.

7. Penunjukkan KAP agar dilakukan melalui RUPS atas usulan Dewan Komisaris dan dengan memperhatikan rekomendasi Komite Audit.

8. Agar dilakukan penambahan SDM khususnya Marketing Lending yang aktif keluar menjual dan mencari Nasabah

serta penempatan SDM agar disesuaikan dengan minat dan kemampuannya.

9. Laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Internal Audit agar ditindaklanjuti.

10.Komite Kredit dalam setiap memberikan persetujuan kredit agar memberikan

rekomendasi atau komentar. 11.Struktur Organisasi terkait bagian

Appraisal agar dibawahkan oleh fungsi penunjang operasional.

Pada tanggal 15 Desember 2014 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan salah satu agenda adalah penunjukan dan pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris dan telah dicatat dalam administrasi Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor : S-32A/KO.57/2015 Tanggal 06 Februari 2015 tentang Pengangkatan Kembali Pengurus Bank.

D. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Tabel 2.4. : Tindak Lanjut Rekomendasi Dewan Komisaris oleh Anggota Direksi

Nama Jabatan Jumlah Tindak Lanjut Rekomendasi Dewan Komisaris

ALIAS

Direktur Utama,

Direktur Kepatuhan

&

Manajemen Risiko

1

1. Telah melakukan penambahan Pegawai khusus penanganan NPL pada bagian penagihan dan Marketing Lending yang aktif keluar menjual dan mencari calon nasabah.

2. Pelaksanaan analisa kredit telah dilakukan perbaikan

dengan lebih baik dan memberikan pelatihan kepada pegawai terkait.

3. Jaminan yang diserahkan oleh Debitur atau ditarik Bank, beberapa telah dilakukan penjualan untuk pelunasan kredit debitur di BPR KintaMas Mitra Dana.

4. Penilaian kembali agunan NPL telah dilakukan dan PPAP dicadangkan.

5. Telah dibudgetkan biaya pelaksanaan Literasi Keuangan untuk pelaksanaan pada Tahun 2018

6. Telah dilakukan penunjukkan petugas TI, Pejabat APU PPT

dan penunjukkan KAP melalui RUPS dengan memperhatikan usulan dan/atau rekomendasi Dewan Komisaris.

7. Tindak lanjut temuan OJK telah diselesaikan sesuai dengan komitmen dan temuan internal audit dalam proses penyelesaian

8. Pelatihan terhadap Pejabat yang berfungsi dalam pelaksanaan audit telah diberikan pelatihan untuk pengembangan skill pejabat terkait dalam rangka pelaksanaan Audit Internal.

MANGAINTUA GULTOM

Direktur 1

1. Pada tanggal 15 Desember 2014 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan salah satu agenda adalah penunjukan dan pengangkatan kembali anggota Direksi dan telah dicatat dalam administrasi Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor : S-32A/KO.57/2015 Tanggal 06 Februari 2015 tentang Pengangkatan Kembali Pengurus Bank

2. Pengangkatan Direktur Kepatuhan melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT BPR KintaMas Mitra Dana Nomor : 09 tertanggal 09 Agustus 2017 dan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Keuangan Nomor : KEP-43/KO.054/2017 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr Alias Selaku Calon Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan PT BPR KintaMas Mitra Dana tertanggal 06 Juni 2017.

E. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite

Mengingat modal inti BPR dibawah Rp. 50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah), maka BPR KintaMas Mitra Dana tidak wajib membentuk komite audit, komite pemantau risiko, komite remunerasi

dan nominasi. Namun, PT BPR KintaMas Mitra Dana telah membentuk fungsi : 1. Fungsi yang independen terhadap operasional yaitu Pejabat Eksekutif (PE) Audit Internal, diangkat

tanggal 15 Februari 2016 dengan Nomor KEP : 442/IV/HRD/2016 dan telah disampaikan surat ke OJK tertangal 25 Februari 2016 & 28 April 2016 nomor : 022/KMD/II/16 & 048/KMD/IV/16 beserta SK pengangkatan.

2. Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-43/KO.054/2017 tentang Hasil Penilaian

Kemampuan dan Kepatutan Sdr Alias Selaku Calon Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan PT BPR KintaMas Mitra Dana tertanggal 06 Juni 2017 dan pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT BPR KintaMas Mitra Dana Nomor : 09 tertanggal 09 Agustus 2017.

3. Pengangkatan Pejabat Eksekutif (PE) yang menangani fungsi kepatuhan dan independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor : 473/XII/HRD/2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang pengangkatan PE (Manajemen Risiko dan Kepatuhan BPR) dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Nomor :

107/KMD/XII/2016 tanggal 29 Desember 2016.

F. Penanganan Benturan Kepentingan

Tabel 2.5. : Data Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan

No

Pihak yang Memiliki Benturan Kepentingan

Pengambil Keputusan Jenis

Transaksi

Nilai Transaksi (jutaan Rupiah)

Nama Jabatan Nama Jabatan

NIHIL

Tahun 2017, tidak ditemukan adanya indikasi benturan kepentingan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR KintaMas Mitra Dana. G. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern, dan Audit Ekstern

2. Fungsi Kepatuhan Pemenuhan struktur organisasi BPR KintaMas Mitra Dana dengan menunjuk Direksi yang

membawahkan Fungsi Kepatuhan pada akhir bulan Desember 2016 serta pengangkatan Pejabat Eksekutif (PE) Fungsi Kepatuhan. Dalam Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-43/KO.054/2017 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr Alias

Selaku Calon Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan PT BPR KintaMas Mitra Dana tertanggal 06 Juni 2017 dan pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT BPR KintaMas Mitra Dana Nomor : 09 tertanggal 09 Agustus 2017. Pelaksanaan fungsi kepatuhan sepanjang tahun 2017 telah dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan & PE Kepatuhan, sebagai berikut :

a. Melakukan pengkinian dan/atau penerbitan kebijakan baru sebagai komitmen dalam pelaksanaan peraturan yang telah ditetapkan oleh OJK, BI dan peraturan perundang-undangan lainnya. Kebijakan tersebut berbentuk : Standar Prosedur Operasional (SPO), Surat Keputusan, Surat Edaran dan memo internal perusahaan yang dijadikan sebagai panduan dalam pelaksanaan kegiatan operasional.

Tabel 2.6. : Kebijakan (SPO, SK, SE) yang dikinikan oleh Fungsi Kepatuhan

No Ketentuan Yang Disesuaikan Tanggal

Standar Prosedur Operasional (SPO)

1 Standar Prosedur Operasional (SPO) ” Operasional ” 08 Februari 2017

2 Nomor : 001/SPO.KEP/17 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Kepatuhan

21 Februari 2017

3 Standar Prosedur Operasional (SPO) Sistem Informasi Debitur (SID)

Nomor : 003/SPO.SID/17 21 Februari 2017

4 Nomor : 002/SPO.IC/17 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Internal Audit

09 Maret 2017

5 Nomor : 004/SPO.PN/17 tentang Pedoman Kerja, Sistem dan Prosedur Pengaduan Nasabah

21 Maret 2017

6 Nomor : 006/SPO.APU-PPT/17 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU

PPT)

14 September 2017

7 Nomor : 005/SPO.UM/17 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Umum

27 Oktober 2017

8 Nomor : 008/SPO.ED-PK/17 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Edukasi & Perlindungan Konsumen

16 November 2017

9 Nomor : 007/SPO.KRD/17 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Kredit

30 November 2017

10 Nomor : 009/SPO.IT/17 tentang Standar prosedur Operasional (SPO) Teknologi Informasi (TI)

27 Desember 2017

Surat Edaran (SE)

1 Surat Edaran Nomor : 003/SE/II/2017 tentang Kebijakan di Bidang Perkreditan dan Bidang Operasional

17 Februari 2017

2 Surat Edaran Nomor : 002/SE/II/17 tentang Pengganti Sementara

Direksi Apabila Tidak Dapat Menjalankan Tugas Jabatannya 21 Februari 2017

Surat Keputusan (SK)

1 Surat Keputusan Nomor : 001/SK-DIR/X/2017 tentang Struktur & Skala

Upah Pegawai PT BPR KintaMas Mitra Dana 17 Oktober 2017

2 Surat Keputusan Nomor : 002/SK-DIR/XI/17 tentang Aset Lain-Lain 27 November 2017

b. Pelaksanaan sosalisasi dan pelatihan kepada karyawan atau Departemen terkait yang diadakan oleh Fungsi Kepatuhan sepanjang Tahun 2017 mengenai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Peraturan Perundang-Undangan lainnya.

Tabel 2.7. : Sosialisasi terhadap Karyawan oleh Fungsi Kepatuhan

No Topik Sosialisasi / Pelatihan Unit Kerja / Peserta Tanggal

1 Standar Prosedur Operasional (SPO)

Kredit

Marketing Lending (Karyawan Baru),

Internal Audit, Manajer Penunjang

Operasional

03 April

2017

2

Standar Prosedur Operasional (SPO)

“Operasional” & Jobdescription

Frontliner & Security

Teller, Customer Service, Supervisor,

Security, Internal Audit, Manajer Penunjang

Operasional

03 April

2017

3

Standar Prosedur Operasional (SPO)

Accounting & Jobdescription,

Jobdescription Umum

Accounting, Supervisor, Internal Audit,

Umum, Manajer Penunjang Operasional,

Direksi

20 April

2017

4

Standar Prosedur Operasional (SPO)

SID, Kebijakan Terkait SLIK &

Jobdescription

Marketing Lending, Loan Admin, Supervisor,

Internal Audit, Manajer Penunjang

Operasional, Direksi

30 Mei

2017

5 Restrukturisasi Kredit & Pengaduan

Nasabah

Marketing Lending, Accounting, Loan Admin,

Internal Audit, Manajer Penunjang

Operasional

13 Juni

2017

6

Masalah & Solusi HGB di atas HPL

Perjanjian Perkawinan, Covernote

Notaris

Marketing Lending, Collector, Loan Admin,

Internal Audit, Manajer Penunjang

Operasional

29

Agustus

2017

7 APU & PPT, Pengaduan Nasabah,

Edukasi & Perlindungan Konsumen

Customer Service, Teller, Supervisor,

Marketing Lending, Accounting, Collector,

Loan Admin, Internal Audit, Manajer

Penunjang Operasional

04

Oktober

2017

c. Menetapkan materi-materi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan operasional untuk mendukung pelaksanaan tugas setiap karyawan pada perusahaan dan mengikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh tenaga ahli dalam bidang pelatihan mengenai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Peraturan Perundang-Undangan Lainnya.

Tabel 2.8. : Pelatihan terhadap SDM oleh tenaga ahli dalam bidang pelatihan Tahun 2017

No Topik Sosialisasi / Pelatihan Unit Kerja / Peserta Tanggal

1

Pelatihan tentang Seluk Beluk Perkreditan

Admin Kredit 17 Februari 2017

Pelatihan tentang Analisa Kredit BPR (Lanjutan)

Marketing Lending, Collector 18 Februari

2017

2

Pelatihan persiapan menghadapi penilaian Kemampuan dan Kepatutan untuk Direktur Kepatuhan yang membawahi fungsi Kepatuhan bagi BPR

Direktur Kepatuhan 02 Maret 2017

3 Pelatihan penyusunan 25 SPO BPR, terkait Kepatuhan dan Tata Kelola

Direktur Kepatuhan & PE Kepatuhan

01 Maret 2017

4 Pelatihan membangun Skill Account Officer Berkarakter

Marketing Lending 11-12 April 2017

5 Workshop on Optimalisasi Karyawan BPR HRD 29 April 2017

6 Pelatihan Tata Kelola BPR Seluruh Karyawan 05-06 Mei 2017

7 Pelatihan APU PPT dan Pelayanan Prima Berkarakter bagi BPR

PIC APU PPT 23-24 Mei 2017

8 Pelatihan Manajemen NPL bagi BPR Coordinator Collector 17 Juli 2017

9 Pelatihan Penilaian Jaminan BPR Appraisal, Surveyor, Admin

Kredit, Collector & Marketing Lending

04-05 Agustus 2017

10 Pelatihan BPR tentang "Character Analysis & Potential Customer Mapping"

Direktur Utama & Direktur Kepatuhan

05 Agustus 2017

11 Pelatihan Rencana Bisnis Bank (RBB) bagi BPR

HRD, Manajer Penunjang Operasional, PE Kepatuhan &

Manajemen Risiko

21-22 Agustus 2017

12 Seminar Nasional “Masalah dan Solusi : HGB di Atas HPL, Perjanjian Kawin dan Covernote”

Internal Audit, Loan Admin & Marketing Lending

16 Agustus 2017

13 Pelatihan Analisa Kredit Bagi BPR Marketing Lending 23-24 agustus

2017

14 Pelatihan Standar Pengelolaan Teknologi Informasi BPR

Internal Audit, PE Kepatuhan & Manajemen Risiko dan IT

18 September 2017

15 Pelatihan Analisis Kredit (Lanjutan) Seluruh Marketing Lending &

Loan Admin 15-16

September 2017

16 Pelatihan Audit Intern BPR Internal Audit & Human

Resource Development

20-21 Oktober

2017

17 Pelatihan Analisa Kompetensi SDM BPR Human Resource

Development 20 November

2017

18 Pelatihan Remunerasi Efektif BPR Human Resource

Development 05-06

Desember 2017

d. Menunjuk karyawan dari departemen terkait untuk mengikuti Pelatihan yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan pihak terkait sepanjang tahun 2017 mengenai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Peraturan Perundang-Undangan lainnya.

Tabel 2.9. : Sosialisasi dan/atau Pelatihan yang diikuti oleh SDM BPR KintaMas Mitra Dana yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan pihak terkait lainnya Tahun 2017

No Topik Sosialisasi / Pelatihan Instansi Unit Kerja / Peserta Tanggal

1 Undangan Sosialisasi SLIK dan

RB-BPR/s

Otoritas Jasa

Keuangan (OJK)

PE Kepatuhan & Manajemen Risiko dan

Loan Admin

16 Mei 2017

2

Undangan Ekspedisi Layanan Kas, Edukasi Publik dan Penyerahan PSBI ke Pulau terdepan NKRI di Wilayah

Propinsi KEPRI bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut

Bank Indonesia Manajer Penunjang

Operasional 08 Agustus

2017

3 Undangan Focus Group Discussion (FGD) epk

Otoritas Jasa Keuangan (ojk)

Internal Audit 22 Agustus

2017

4

Undangan sosialisasi

sekaligus uji coba aplikasi pelaporan rencana bisnis BPR & BPRS (RB-BPR/s)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Manajer Penunjang Operasional

30 Agustus 2017

5 Workshop sistem informasi debitur (SID) untuk petugas teknik pelaporan bpr

Bank Indonesia PE Kepatuhan 16-18 Oktober

2017

6 Undangan acara evaluasi penggunaan Aplikasi BI Santun

Bank Indonesia Koordinator Front Liner 09 Desember

2017

7 Undangan Sosialisasi Otoritas Jasa Internal Audit & PE 07 Desember

ketentuan BPR/s di wilayah kerja OJK Kepri

Keuangan (OJK) Kepatuhan 2017

e. Menyampaikan laporan kepatuhan kepada Dewan Komisaris secara berkala (semester) sepanjang tahun 2017 yang berisi pelanggaran dan rekomendasi dalam penerapan fungsi kepatuhan pada BPR KintaMas Mitra Dana.

f. Memantau dan memastikan penyampaian laporan berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan otoritas lainnya oleh unit terkait dan penyelesaian seluruh komitmen bank terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Temuan Audit Tahun 2017 dan tindak lanjut atau

komitmen lainnya.

2. Audit Intern

BPR KintaMas Mitra Dana telah memiliki PE Audit Intern dan diangkat tanggal 15 Februari 2016 dengan Nomor KEP : 442/IV/HRD/2016 dan telah disampaikan surat ke OJK tertangal 25 Februari 2016 & 28 April 2016 nomor : 022/KMD/II/16 & 048/KMD/IV/16 beserta SK pengangkatan. Penunjukan Pejabat Eksekutif Audit Intern mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dimana Pejabat Eksekutif Audit Intern mempunyai tugas dan

Tanggung Jawab antara lain : a. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan

operasional BPR yang mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan hasil audit;

b. PE Audit Intern membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional,dan kegiatan lainnya paling sedikit dengan cara pemeriksaan langsung dan analisis dokumen;

c. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen;

d. PE Audit Intern harus mampu mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.

Dalam melaksanakan tugas di atas Pejabat Eksekutif Audit Intern dinilai telah berupaya

semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Rencana audit tahun 2017 telah ditetapkan dan disetujui oleh Direktur Utama. Audit Internal telah melakukan pemeriksaan

terhadap sebagian besar departemen yang ada di perusahaan namun kedepannya akan lebih

dimaksimalkan keseluruh bagian sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) Internal Audit yang telah ditetapkan terutama pada bagian Sumber Daya Manusia (SDM). Pelaksanaan audit termuat dalam hasil audit baik secara harian yaitu berupa temuan yang membutuhkan tindak lanjut segera dari pihak auditee maupun hasil audit yang termuat dalam rekap bulanan. Pemeriksaan dilakukan harian, mingguan, bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan sesuai dengan rencana audit dan/atau Standar Prosedur Operasional (SPO) yang telah ditetapkan. Langkah-langkah pemeriksaan dilakukan terlebih dahulu dengan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen

operasional dan verifikasi terhadap bagian yang diaudit dan apabila dibutuhkan perbaikan atau

tindak lanjut, Audit Intern akan menerbitkan temuan harian yang disampaikan kepada Auditee untuk segera menindaklanjutinya. Laporan bulanan dan laporan audit lainnya, telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

Sejumlah pencapaian penting yang sangat menunjang terciptanya iklim kerja yang prudent dan selaras dengan semangat penerapan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko khususnya pada

penyaluran kredit. Namun di sisi lain masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan audit intern dikarenakan keterbatasan ruang lingkup pengauditan yang dilaksanakan pada tahun 2017 belum menjangkau pelaksanaan audit pada bagian SDM. Dan menjadi perhatian kedepannya pemeriksaan

akan dimaksimalkan ke seluruh jenjang organisasi. Hasil audit yang dilakukan sepanjang tahun 2017 dikemas dalam buku yang berisi seluruh temuan

dan tanggapan dari auditee (pihak-pihak yang diaudit) serta kesanggupan auditee untuk menyelesaikan temuan audit yang dimaksud dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Sebagai

tindak lanjut atas hasil audit/pemeriksaan tersebut, Pejabat Eksekutif Audit Intern telah melakukan pengawasan dengan cara meminta kelengkapan data dan dokumen dari auditee. Tindak lanjut tersebut akan terus dilakukan hingga seluruh permasalahan dapat diselesaikan oleh auditee.

3. Audit Ekstern

Pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) tahun buku 2017 telah terlaksana pada tanggal 09 Februari 2018. BPR KintaMas Mitra Dana telah memenuhi aspek tata kelola perusahaan

dalam proses penunjukan Akuntan Publik/Kantor Akuntan Publik (KAP) antara lain: a. Akuntan Publik/Kantor Akuntan Publik yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. b. Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk tidak melebihi masing-masing 3 tahun dan 3 tahun buku

berturut-turut. Pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) tahun buku 2017 dilakukan setelah

penunjukkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dituangkan dalam Akta Notariil yaitu

Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT BPR KintaMas Mitra Dana Nomor : 12 tanggal 22 Januari 2018, dan dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit (karena BPR KintaMas Mitra Dana tidak memiliki komite audit maka fungsi dimaksud dilakukan oleh Dewan Komisaris) sesuai dengan

kebijakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor : 13/POJK.03/2017.

H. Penerapan Manajemen Risiko, Termasuk Sistem Pengendalian Intern BPR KintaMas Mitra Dana telah menunjuk Direksi yang membawahkan Fungsi Manajemen Risiko

pada akhir bulan Desember 2016 serta pengangkatan Pejabat Eksekutif (PE) Manajemen Risiko. Penerapan/pelaksanaan Fungsi Manajemen Risiko belum efektif terlaksana pada Tahun 2017 karena kebijakan dan pedoman penerapan Manajemen Risiko sedang dalam proses penyusunan dan segera diterapkan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan. Meskipun kebijakan dimaksud belum ditetapkan, namun setiap bagian telah diberikan pemahaman dan pengetahuan terkait penerapan

manajemen risiko. Kegiatan operasional dilaksanakan dengan memperhatikan risiko yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan kedepan. Salah satunya dalam penyaluran kredit dengan memperhatikan kebijakan perkreditan PT BPR KintaMas Mitra Dana dan asas-asas perkreditan yang sehat. Sistem Pengendalian Intern telah terlaksana yaitu pengawasan yang dilakukan oleh Pengurus dan

Pejabat Eksekutif (PE). Pengendalian internal efektif dapat membantu terjaganya aset Bank dengan baik, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Tahun 2017, pengendalian internal baik dalam pelaksanaannya. I. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

BPR KintaMas Mitra Dana telah memiliki kebijakan intern tentang penerapan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor : 003/SE/X/2016 tentang Kebijakan di Bidang Perkreditan dan Bidang Operasional. Posisi 31 Desember 2017 penyediaan dana terhadap Pihak Terkait dan Debitur Inti dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 2.10. : Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Pemegang Saham)

No. Nama Jabatan Nominal (ribuan)

1 Bun Tjheng al Jono Pemegang Saham

Pengendali (PSP) Rp 133.126

Total Rp 133.126

Tabel 2.11. : Penyediaan Dana Debitur Inti

No. Penyediaan Dana Jumlah

Debitur Nominal (ribuan)

Kepada debitur inti

1 a. Individu 24 Rp. 34.149.374

b. Group 2 Rp. 3.070.045

Total Rp. 37.219.419

Tabel 2.12. : Penyediaan Dana kepada Dewan Komisaris

No. Nama Jabatan Nominal (ribuan)

NIHIL

Tabel 2.13. : Penyediaan Dana kepada Direksi

No. Nama Jabatan Nominal

NIHIL

Tabel 2.14. : Penyediaan Dana kepada Karyawan

No. Nama Jabatan Nominal

NIHIL

Penyediaan dana kepada pengurus dan karyawan posisi data 31 Desember 2017 tidak tersedia dan tidak terjadi pelampauan dan/atau pelanggaran terhadap BMPK baik oleh Pengurus, Karyawan, Pemegang Saham maupun Debitur Inti.

L. Rencana Strategis Bank Persaingan bisnis yang semakin ketat di Kota Batam khususnya dalam industry perbankan, BPR

KintaMas Mitra Dana harus mampu siap dalam menghadapi persaingan tersebut di pasar. BPR KintaMas Mitra Dana mengkaji dan menyusun rencana dan langkah-langkah strategis baik untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang yang dituangkan dalam Rencana Strategis Bank berupa Rencana Bisnis Bank (RBB) BPR KintaMas Mitra Dana Tahun 2018 yang mengacu pada

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor : 37/POJK.03/2016 tentang rencana Bisnis Bank

Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor : 52/SEOJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank Perkreditan Rakyat. Rencana dan langkah-langkah strategis seperti di jelaskan di bawah ini : 1. Rencana dan Langkah-Langkah Strategis Jangka Pendek Periode 1 (Satu) Tahun

a. Menjaga rasio permodalan 1) Kecukupan Modal 2) Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

Menetapkan rasio CAR BPR KintaMas Mitra Dana pada posisi SEHAT. b. Menekan Rasio NPL

Berupaya untuk menekan NPL sampai dengan dibawah 5% dan tetap concern dalam memprioritaskan tahun 2018 untuk penyelesaian kredit bermasalah dengan melakukan penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah segera baik melalui penagihan, memastikan debitur melakukan pengembalian atau pelunasan kredit, melakukan langkah-langkah pengambilalihan agunan sampai dengan penghapusbukuan kredit Debitur yang memiliki kualitas

macet dan termasuk meningkatkan penyaluran kredit yang lebih SEHAT. Pembentukan PPAP BPR KintaMas Mitra Dana berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia

(PBI) Nomor : 13/26/PBI/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/19/PBI/2006 tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Bank Perkreditan Rakyat.

c. Menjaga Aspek Rentabilitas Kecukupan Rentabilitas BPR KintaMas Mitra Dana diukur pada tingkat profitabilitas bank

dalam pengelolaan aktiva dan tingkat efisiensi operasionalnya pada Rasio Return On Assets (ROA) dan Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). BPR KintaMas Mitra Dana berkomitmen untuk terus berusaha untuk melakukan peningkatan ROA melalui penyaluran kredit dan penyelesaian kredit bermasalah.

Komponen utama pendapatan BPR KintaMas Mitra Dana adalah pendapatan bunga kredit yang diberikan dari total pendapatan operasional. Disisi lain biaya perusahaan juga mempengaruhi pendapatan, diantaranya adalah beban bunga kontraktual deposito dan beban tenaga kerja dari

total biaya operasional BPR KintaMas Mitra Dana. Atas kondisi rasio tersebut, BPR KintaMas Mitra Dana akan melakukan efesiensi terhadap penggunaan dana yang signifikan berpengaruh terhadap peningkatan BOPO dan atau meningkatkan penyaluran kredit dan penyelesaian kredit Non Performing Loan (NPL) yang mengakibatkan pendapatan bunga belum langsung diakui

sebagai pendapatan Bank. d. Menjaga Aspek Likuiditas

Kecukupan terhadap aspek likuiditas diukur dengan Cash Ratio (CR) yaitu mengukur kemampuan bank memenuhi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank dan Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu Untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan dana sendiri yang digunakan. BPR KintaMas Mitra Dana berupaya untuk meningkatkan penyaluran kredit yang berorientasi pada

kredit usaha mikro, kecil dan konsumer serta tidak menutup kemungkinan untuk penyaluran kredit terhadap usaha menengah ke atas dengan melakukan analisis dan menerapkan prosedur perkreditan dengan prinsip kehati-hatian yang telah ditetapkan. Meningkatkan penghimpunan dana simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito retail sehingga tidak tergantung terhadap deposan inti dan dilain sisi biaya yang dibutuhkan relatif murah serta BPR KintaMas Mitra Dana menempatkan dana ke Bank lain dalam bentuk tabungan dan deposito dengan tetap menjaga kecukupan persediaan saldo kas harian sehingga tidak menghambat

proses operasional. BPR KintaMas Mitra Dana akan selalu menjaga dan menetapkan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) pada posisi SEHAT.

Pemenuhan kewajiban jangka pendek BPR KintaMas Mitra Dana telah terpenuhi dan belum

pernah ada penundaan kewajiban pada saat jatuh tempo. BPR KintaMas Mitra Dana akan melakukan pengawasan dan monitoring terhadap kewajiban-kewajibannya terhadap pihak ketiga lainnya termasuk penyelesaian terhadap post kewajiban segera untuk ditindaklanjuti. Salah satunya komponen KSD adalah : Kiriman uang masuk pada rekening BPR KintaMas Mitra Dana di

Bank lain yang belum teridentifikasi pemiliknya dan komponen lainnya yang ada pada KSD sehingga rasio KSD dapat mengalami penurunan dan rasio CR BPR KintaMas Mitra Dana tetap pada posisi SEHAT. e. Meningkatkan fungsi intermediasi perbankan melalui penyaluran kredit UMKM.

Meningkatkan kualitas portofolio produk kredit usaha kredit mikro, kecil dan tidak menutup kemungkinan terhadap penyaluran kredit usaha menengah dan kredit konsumer dengan melakukan analisis kredit yang lebih mendalam dan menerapkan prinsip kehati-hatian.

BPR KintaMas Mitra Dana akan terus berkomitment untuk mengupayakan penyaluran kredit usaha kredit mikro, kecil atau retail sehingga penanganan risiko terhadap penyaluran kredit lebih cepat ditangani apabila terdapat permasalahan dan apabila dibandingkan dengan

pengembalian oleh Debitur inti yang bermasalah. 2. Rencana dan langkah-langkah strategis jangka menengah periode 3 (tiga) tahun

a. Memperkuat permodalan dan likuiditas yang sehat dan kuat serta yang mengacu pada

peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). b. Menciptakan perusahaan yang berasaskan pada Good Corporate Governance (GCC).

Penerapan Prinsip Dasar Good Corporate Governance meliputi Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness (TARIF) sangat dibutuhkan peran serta setiap

pihak dalam manajemen atau unit kerja dengan berpedoman pada sistem dan prosedur internal BPR KintaMas Mitra Dana serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor : 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) Bagi BPR.

c. Penerapan Manajemen Risiko dengan eksposur risiko yang berdampak terhadap kelangsungan perusahaan.

d. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program traning yang intensif

dan berorientasi yang terkait tugas dan tanggungjawabnya sehingga berdampak terhadap kegiatan usaha serta mengadakan sertifikasi kepada pejabat dan pegawai minimal kepala bagian.

3. Rencana dan langkah-langkah strategis jangka panjang periode 5 (lima) tahun

a. Melakukan pengembangan dan penguatan permodalan serta likuiditas yang sehat dan mengacu apda peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

b. Seluruh unit kerja telah memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik.

c. Penguatan Teknologi Informasi (TI) yang handal dan sesuai dengan peraturan yang berlaku

baik melalui pengembangan atau perbaikan Teknologi Informasi sehingga mendukung kegiatan bisnis yang sedang dijalankan

4. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) akan diarahkan untuk menciptakan karyawan-karyawan yang berkualitas sehingga berdampak dalam pelaksanaan operasional BPR KintaMas Mitra Dana. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting dilakukan dalam rangka mendukung kegiatan operasional pada tahun 2018, program pengembangan karyawan akan lebih

efektif dilaksanakan baik melalui pelatihan internal yang diadakan oleh bagian Kepatuhan maupun melalui lembaga pelatihan yang kompeten dibidangnya.

Tabel 2.15. : Rencana Pelatihan SDM Tahun 2018

Jadwal Materi Pelatihan Peserta

Januari 2018

Disaster Recovery & Business Contigency Plan IT, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional, Team Leader

Manajemen Risiko IT

APU PPT Seluruh Karyawan

Penilaian Tingkat Kesehatan BPR Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional

Februari 2018

7 HABITS Team Leader, Operasional, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko

Integritas dan Etika Profesional

Pendidikan Dasar Perbankan Accounting, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional

Maret 2018

Kepatuhan & Manajemen Risiko Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional

Akuntansi SAK ETAP BPR Accounting, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional

Remunerasi Gaji (Skala Gaji) HRD, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko

Penilaian Jaminan pada Bank / Survei Taksasi, Surveyor

April 2018

Litigasi dan/atau Aspek Legal pada Perbankan Collector, Admin Kredit, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional

Analisa Kredit Marketing Lending, Admin Kredit, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko,

Operasional

Manajemen NPL Collector, Marketing, Kepatuhan & Manajemen Risiko

Juni 2018 Sertifikasi Pejabat Eksekutif Pejabat Eksekutif (PE)

Survailance Direksi Direksi

Juli 2018 Brevet Pajak Accounting, Internal Audit

Juli 2018 IT Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional

Agustus 2018 Internal Audit Accounting, Internal Audit

5. Rencana Pengembangan Organisasi a. Kebijakan & Strategi Manajemen

Kebijakan Remunerasi yang berkaitan dengan kompensasi (gaji) dan benefits senantiasa terus dilakukan penyesuaian dan pembaharuan. Hal ini dilakukan agar BPR KintaMas Mitra Dana dapat mempertahankan karyawan yang berkualitas (qualified employees) serta meningkatkan daya tarik orgranisasi tidak saja bagi karyawan yang saat ini berada di BPR

KintaMas (existing employees) namun juga bagi para calon karyawan baru yang berkeinginan untuk bergabung di BPR KintaMas Mitra Dana.

Jenjang karir yang lebih jelas juga diharapkan menjadi daya tarik bagi para karyawan

dengan senantiasa menggunakan kesempatan bagi karyawan yang sudah ada untuk setiap formasi jabatan. Hal ini didukung dengan persiapan yang terstruktur baik dalam hal peningkatan kualitas kepemimpinan dan teknis.

Penetapan kenaikan besarnya gaji didasarkan kepada performance appraisal dan tetap

mempertimbangkan faktor-faktor lainnya : seperti tingkat inflasi, regulasi pemerintah tentang UMK (Upah Minimum Kota) serta kondisi pasar perbankan sejenis. Kebijakan terkait remunerasi untuk pengurus bank (Direksi dan Komisaris) ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). b. Rencana Pengembangan Operasional

Sesuai dengan visi dan misi yang dapat dijabarkan secara operasional sebagai kebutuhan untuk dapat mendukung layanan berkualitas untuk nasabah ritel, maka diperlukan sinergi

operasi yang didukung oleh unsur-unsur Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, perangkat keras dan perangkat lunak serta sistem dan prosedur. Oleh karena itu hal-hal yang menjadi bagian dalam rencana pengembangan operasional adalah : 1) Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat memberikan layanan

yang berkualitas secara efektif dan efesien baik untuk berhadapan dengan nasabah ataupun petugas yang berada di back office.

2) Peningkatan dukungan Teknologi Informasi (TI) untuk mendukung pemberian layanan

kepada nasabah, baik yang bersifat fisik maupun maya dan peningkatan serta pengembangan produk, fitur produk dan layanan

3) Optimalisasi Teknologi Informasi (TI) untuk meningkatkan nilai tambah dari nasabah dan

pengembangan produk Bank 4) Peningkatan kemampuan Teknologi Informasi (TI) untuk mendukung manajemen dan

pelaksana operasi, melakukan evaluasi dan tindakan koreksi yang tepat.

Dalam rangka pengembangan organisasi untuk menghadapi tantangan kedepan, manajemen tetap konsisten dalam meningkatkan fungsi-fungsi organisasi yang ada dengan fokus utama tetap ditekankan pada peningkatan fungsi seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) terutama yang terkait dalam operasional. Kajian terhadap struktur organisasi yang ada agar organisasi dapat berjalan secara efesien dan efektif terus menjadi perhatian. BPR KintaMas Mitra Dana menyadari bahwa dalam kondisi saat ini dibutuhkan sebuah organisasi yang mampu dengan

cepat mengantisipasi dan merespon berbagai perubahan yang terjadi. Dengan demikian tata

kerja organisasi yang mengatur hubungan kerja pada setiap unit kerja akan lebih terkoordinir dan terintegrasi.

Merujuk kepada concern BPR KintaMas Mitra Dana berkenaan dengan pemahaman dan pelaksanaan manajemen risiko, maka program-program dengan fokus manajemen risiko juga menjadi perhatian dan target pelaksanaan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengetahuan karyawan akan hal ini.

6. Rencana Pengembangan dan Pegadaan Teknologi Informasi a. Rencana Pengembangan Teknologi Informasi

Peran penting dari Teknologi Informasi tidak terlepas dari kesuksesan BPR KintaMas Mitra Dana dalam mencapai visi misi yang telah ditetapkan. Pengelolaan kegiatan usaha atau operasional BPR KintaMas Mitra Dana yang berbasis komputer atau Teknologi Infomasi dilakukan secara terintegrasi. Seiring dengan kompleksitas usaha BPR KintaMas Mitra Dana

diperlukan adanya pengembangan, pemeliharaan dan penyesuaian terhadap kebutuhan operasional Bank terutama yang berpengaruh dalam pelayanan kepada mitra/nasabah dan tidak mengindahkan prinsip penyelenggaraan atau pengembangan Teknologi Informasi yang berkualitas dan mengacu kepada SPO internal serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Teknologi Informasi menjadi bahan evaluasi oleh manajemen dan dasar dalam pengambilan keputusan oleh top manajemen ataupun manajemen strategis untuk menentukan

arah kebijakan dan keberhasilan perusahaan. Pengembangan Teknologi Informasi pada BPR KintaMas Mitra Dana juga berpedoman kepada ketentuan yang berlaku yaitu Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang Teknologi Informasi, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 75 /POJK.03/2016 tentang Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan peraturan terkait lainnya. Dengan adanya Teknologi Informasi diharapkan mampu menyajikan informasi yang tepat waktu, relevan dan akurat terkait dalam proses pembuatan laporan kepada pihak internal/stakeholder, eksternal bank seperti :

penyampaian Laporan Bulanan Bank, Sistem Informasi Debitur (SID) dan atau Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Laporan Bank lainnya sehingga sangat diperlukan adanya pengembangan/upgrade system untuk mengakomodir

proses pelaporan dimaksud. Peran Teknologi Informasi yang handal juga dapat mengantisipasi tersajinya informasi

yang tidak akurat, memperlambat pelayanan kepada nasabah, kecurangan pada transaksi perbankan, penyimpangan dan bahkan pembobolan Bank yang dilakukan dengan menggunakan

tekonologi komputer sehingga berakibat fatal bagi kelanjutan usaha BPR KintaMas Mitra Dana. Pengembangan Teknologi Informasi juga tidak lepas dari adanya kegiatan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait baik kepada petugas penanggungjawab maupun user/pengguna, menyediakan sistem pengelolaan pengamanan informasi yang efektif dan dikomunikasikan kepada satuan kerja/penanggungjawab penyelenggara dan pengguna Teknologi Informasi.

BPR KintaMas Mitra Dana dalam mendukung kegiatan operasional menggunakan jasa penyedia Teknologi Informasi seperti Core Banking Sistem (CBS) melalui kerjasama tertulis terhadap penyedia jasa TI. Kedepannya Aplikasi perbankan yang digunakan akan terus ditingkatkan kualitasnya dengan mengacu pada SPO TI dan peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). b. Rencana Pengadaan Teknologi Informasi

Pengadaan Teknologi Informasi (TI) BPR KintaMas Mitra Dana kedepannya adalah dilakukan dengan menyediakan website perusahaan yang merupakan salah satu faktor pendukung dalam mencapai visi misi BPR KintaMas Mitra Dana dalam penghimpunan dan penyaluran

dana kepada masyarakat khususnya di Kota Batam. Merupakan prasyarat dalam pelaksanaan tata kelola pada BPR KintaMas Mitra Dana, transparansi produk yang dimiliki oleh BPR KintaMas Mitra Dana dan peran aktif dalam penerapan Inklusi Keuangan kepada masyarakat melalui media yang ada.

M. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan.

Tahun 2017, kondisi keuangan BPR KintaMas Mitra Dana telah disampaikan dengan jelas dan transparan dalam bentuk laporan keuangan yang disampaikan kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. BPR KintaMas Mitra Dana juga telah menyusun laporan penerapan tata kelola dengan cakupan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan tersebut disertai dengan hasil assessment BPR terhadap pelaksanaan tata kelola sesuai dengan indikator yang ditetapkan

oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dan khusus Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2017 selain disampaikan kepada pihak yang disebutkan di atas juga disampaikan melalui media atau majalah ekonomi dan keuangan. Adapun laporan yang terkait dengan transparansi keuangan yang disampaikan antara lain : 1. Laporan tahunan yang mencakup : profil BPR, susunan kepengurusan yang meliputi anggota

Direksi, anggota Dewan Komisaris, serta Pejabat Eksekutif, kepemilikan, perkembangan usaha, strategi, kebijakan manajemen dan lainnya sebagaimana termuat dalam Surat Edaran

Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor : 39/SEOJK.03/2017 tentang Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi Bank Perkreditan Rakyat yang informasinya juga dapat diperoleh melalui media cetak.

2. Laporan keuangan publikasi tahun 2017 secara triwulan, yaitu disampaikan pada tanggal 19 Oktober 2017 melalui Surat Nomor : 098/KMD/X/2017 beserta lampirannya untuk periode September 2017; tanggal 17 Juli 2017 melalui Surat Nomor : 072/KMD/IV/2017 beserta lampirannya untuk periode Juni 2017; tanggal 20 April 2017 melalui Surat Nomor :

060/KMD/IV/2017 beserta ampirannya untuk periode Maret 2017. Materi paling sedikit sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK

3. Laporan struktur kelompok usaha yang terkait dengan BPR KintaMas Mitra Dana termasuk badan hukum pemilik BPR sampai dengan ultimate shareholders “ yang disampaikan kepada Bank Indonesia (BI) setiap tahun.

Sedangkan terkait transparansi non keuangan, BPR KintaMas Mitra Dana memberikan kejelasan atas informasi produk yang dimiliki dan ditawarkan kepada nasabah dan informasi tentang produk dituangkan dalam bentuk brosur dan media promotion lainnya dalam bentuk tertulis yang berada di Kantor BPR KintaMas Mitra Dana. Atau dapat juga menghubungi langsung Customer Service melalui media telepon yang ada dan media elektronik lainnya dalam bentuk e-mail. Selain itu BPR KintaMas Mitra Dana juga memberikan pelayanan langsung kepada Nasabah terkait pengaduan dari nasabah

yang diterima. BPR KintaMas Mitra Dana telah menunjuk PIC yang independen terhadap operasional yaitu Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi Kepatuhan dan PIC lain yang berfungsi apabila PIC I memiliki benturan atas pengaduan yang sedang diselesaikan. PIC pengaduan berfungsi untuk

menangani dan menyelesaikan setiap pengaduan yang diterima melalui Kantor BPR KintaMas Mitra Dana ataupun pengaduan nasabah melalui OJK terkait kebijakan, pelayanan dan transparansi produk BPR KintaMas Mitra Dana.

III. HASIL PENILAIAN (SELF ASSESMENT)

Tabel 3.1. : Kesimpulan Umum Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR

Nama BPR : PT BPR KINTAMAS MITRA DANA

Posisi : 31 Desember 2017

Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola

Nilai Komposit Peringkat Komposit

1.69 Sangat Baik

Analisis

Berdasarkan analisis Penilaian Sendiri (Self Assessment) terhadap setiap aspek yang terdapat dalam faktor penilaian penerapan Tata Kelola Tahun 2017 PT BPR KintaMas Mitra Dana, dimana penilaian dilakukan terhadap struktur yang telah terbentuk dalam manajemen, infrastruktur yang cukup memadai untuk menunjang rangkaian proses penerapan Tata Kelola. Outcome/hasil dari

penerapan Tata Kelola itu sendiri, terbentuk setelah rangkaian proses pada setiap aspek telah

dilakukan atau dipenuhi sehingga terbentuklah hasil akhir dari penerapan Tata Kelola itu sendiri sebagai value yang didapatkan oleh Bank. Masing-masing faktor pada Penilaian Sendiri (Self Assessment) Tata Kelola pada BPR KintaMas Mitra Dana, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Aspek Struktur pada penerapan Tata Kelola pada seluruh faktor sebagian besar telah dilakukan

pemenuhan terhadap setiap fungsi dan ketersediaan infrastruktur yang salah satunya berbentuk kebijakan telah di susun dan dikinikan. Walaupun pada beberapa faktor terdapat

kelemahan terutama dalam ketidaktersedianya kebijakan terkait penerapan Manajemen Risiko pada Bank. Penerapan Manajemen Risiko pada BPR KintaMas Mitra Dana telah menjadi komitmen Bank terhadap Otoritas Jasa Keuangan sampai dengan April 2019 sehingga penerapan Manajemen Risiko saat ini belum efektif dilaksanakan akan tetapi Bank selalu mengukur dan

memitigasi risiko. 2. Rangkaian proses dalam penerapan Tata Kelola, sebagian besar faktor penilaian penerapan Tata

Kelola telah terlaksana dengan baik dan terkait penerapan Manajemen Risko masih belum

efektif dalam pelaksanaannya mengingat pemenuhan struktur dan infrastruktur sebagaimana yang dijelaskan pada angka 1 belum terpenuhi sampai dengan akhir bulan Desember 2017 terutama terkait kebijakan penerapan Manajemen Risiko.

3. Aspek outcome/hasil dari penerapan Tata Kelola sebagian besar faktor penilaian penerapan Tata Kelola cukup berkualitas yang dihasilkan dari setiap aspek struktur dan infrastruktur yang juga sebagian besar telah terpenuhi sehingga proses penerapan tata kelola dapat berjalan dengan efektif.

Sepanjang tahun 2017 PT BPR KintaMas Mitra Dana telah berupaya melakukan pemenuhan struktur, penyusunan dan pengkinian kebijakan BPR serta pembentukkan beberapa fungsi dalam pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) yang independen terhadap fungsi operasional, Petugas yang bertanggungjawab terhadap IT dan Audit Internal TI, Pejabat yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan Literasi dan Inklusi Keuangan dan fungsi

lainnya yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan. Dengan tersedianya beberapa fungsi dimaksud yang turut serta berperan penting dalam pelaksanaan Tata Kelola pada BPR KintaMas Mitra Dana mampu bersinergi dengan fungsi lainnya yang telah ada dalam struktur organisasi sehingga kedepannya pelaksanaan Tata Kelola dapat

berjalan dengan maksimal dan BPR KintaMas Mitra Dana mampu mempertahankan kualitasnya. Terwujud dalam kinerja yang dihasilkan meningkat lebih baik yang terlihat pada skala atau komposit hasil akhir penerapan Tata Kelola Bank.

IV. KEPEMILIKAN SAHAM & HUBUNGAN KEUANGAN

ANGGOTA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

Tabel 4.1. : Kepemilikan saham Anggota Direksi pada BPR KintaMas Mitra Dana

Nama Jabatan

BPR KintaMas

Mitra Dana

Perusahaan lainnya

Ya Tidak Ya Tidak

ALIAS Direktur Utama, Direktur Kepatuhan &

Manajemen Risiko 20% - - √

MANGAINTUA GULTOM Direktur - √ - √

Tabel 4.2. : Hubungan keuangan dan/atau hubungan Keluarga

Nama Jabatan Komisaris Direksi

Pemegang Saham

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

ALIAS

Direktur Utama, Direktur

Kepatuhan & Manajemen Risiko

- √ - √ - √

MANGAINTUA GULTOM Direktur - √ - √ - √

Direksi BPR KintaMas Mitra Dana tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham yang termuat dalam surat pernyataan yang telah ditanda tangani oleh seluruh Anggota

Direksi BPR KintaMas Mitra Dana. Tabel 4.3. : Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris pada BPR KintaMas Mitra Dana

Nama Jabatan

BPR KintaMas

Mitra Dana BPR lain

Perusahaan lainnya

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

SRI MULATI Komisaris Utama - √ - √ - √

ELIS HASAN Komisaris - √ - √ - √

Tabel 4.4. : Hubungan keuangan dan/atau hubungan Keluarga

Nama Jabatan

Komisaris lain

Direksi Pemegang

Saham

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

SRI MULATI Komisaris Utama - √ - √ - √

ELIS HASAN Komisaris - √ - √ - √

Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham yang termuat dalam

surat pernyataan yang telah ditanda tangani oleh seluruh Anggota Dewan Komisaris BPR KintaMas Mitra Dana.

V. PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

Tabel 5.1. : Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi yang ditetapkan berdasarkan RUPS selama Tahun 2017

Jumlah Anggota Direksi 2

Jumlah Keseluruhan Gaji Rp 99.365.200,-

Tunjangan Rp 5.500.000,-

Tantiem -

Kompensasi Berbasis Saham -

Bentuk Remunerasi Lainnya -

Fasilitas lain Yang Ditetapkan Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (Tidak Dalam Bentuk Uang Al : Perumahan, Transportasi Dan Asuransi Kesehatan)

Rp 400.000.000,-

Tabel 5.2. : Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris yang ditetapkan

berdasarkan RUPS selama Tahun 2017

Jumlah Anggota Dewan Komisaris 2

Jumlah Keseluruhan Gaji Rp 42.504.000,-

Tunjangan -

Tantiem -

Kompensasi Berbasis Saham -

Bentuk Remunerasi Lainnya -

Fasilitas lain Yang Ditetapkan Berdasarkan Keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham (Tidak Dalam Bentuk Uang Al : Perumahan, Transportasi Dan Asuransi Kesehatan)

Rp 400.000.000,-

VI. RASIO GAJI TERTINGGI

DAN GAJI TERENDAH

Tabel 6.1. : Rasio gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah

Skala Perbandingan (jutaan rupiah)

3,21 : 1

Tabel 6.2. : Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah

Skala Perbandingan (jutaan rupiah)

1,12 : 1

Tabel 6.3. : Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah

Skala Perbandingan

(jutaan rupiah)

1,07 : 1

Tabel 6.4. : Rasio gaji Direksi tertinggi dan Komisaris tertinggi

Skala Perbandingan (jutaan rupiah)

2,38 : 1

Tabel 6.5. : Rasio gaji Direksi tertinggi dan Pegawai tertinggi

Skala Perbandingan (jutaan rupiah)

5,09 : 1

VII. FREKUENSI RAPAT

DEWAN KOMISARIS

Tabel 7.1. : Agenda Rapat yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun

No Tanggal Agenda Rapat

1. 14 Maret 2017

1. Laporan Kinerja Direksi Bulan Februari 2017

2. Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan Ojk Tahun 2016 3. Tindak Lanjut Penyelesaian Kredit Bermasalah

4. Pembahasan Laporan Hasil Audit Internal 5. Pembahasan Pinjaman Baru Bulan Desember 2016 dan Januari

2017 (sampling) 6. Lain-lain

2. 20 Juni 2017

1. Laporan Kinerja Direksi Bulan Mei 2017 2. Action Plan Penyelesaian NPL 3. Pembahasan Pinjaman Tetap 4. Lain-lain

3. 22 Agustus 2017 Tindak Lanjut Hasil Temuan Pemeriksaan OJK Tahun 2017

4. 27 September 2017

1. Laporan Kinerja Direksi Bulan Agustus 2017

2. Action Plan penyelesaian NPL 3. Lain-lain

5. 22 November 2017 1. Rencana penyusunan RBB Tahun 2018

2. Lain-lain

Tabel 7.2. : Jumlah Rapat yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase

Sri Mulati 5 5 100 %

Elis Hasan 5 5 100 %

Alias 5 5 100 %

Mangaintua Gultom 5 5 100 %

Tabel 7.3. : Jumlah rapat yang dihadiri secara fisik dan/atau melalui teknologi telekonferensi

No Tanggal Materi Peserta

NIHIL

VIII. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERN

(INTERNAL FRAUD)

Tabel 8.1. : Penyimpangan Intern (Internal Fraud) (satuan)

Internal Fraud Jumlah kasus yang dilakukan oleh

dalam 1 tahun

Direksi Dewan Komisaris Pegawai

tetap

Pegawai

tidak tetap

Tahun

sebelumnya

Tahun

laporan

Tahun

sebelumnya

Tahun

laporan

Tahun

sebelumnya

Tahun

laporan

Tahun

sebelumnya

Tahun

laporan

Total Fraud - - - - - - - -

Telah diselesaikan - - - - - - - -

Dalam proses

penyelesaian di

internal BPR

- - - - - - - -

Belum diupayakan

penyelesaiannya - - - - - - - -

Telah ditindaklanjuti

melalui proses

hukum

- - - - - - - -

IX.PERMASALAHAN HUKUM BAIK HUKUM PERDATA MAUPUN HUKUM PIDANA

YANG DIHADAPI BPR SELAMA PERIODE TAHUN LAPORAN DAN TELAH DIAJUKAN

MELALUI PROSES HUKUM SERTA UPAYA PENYELESAIAN

Jumlah perkara perdata dan pidana yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang

tetap) dan yang masih dalam proses penyelesaian per 31 Desember 2017, dijelaskan pada table di bawah ini..

Tabel 9.1. : Permasalahan Hukum Perdata dan Pidana

Permasalahan Hukum Jumlah

Perdata Pidana

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)

- 1

Dalam proses penyelesaian - 1

Total - 2

Selama tahun 2017 tidak ada perkara penting yang dihadapi oleh BPR KintaMas Mitra Dana, anggota

Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunan ini, sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap kondisi keuangan BPR KintaMas Mitra Dana. Selama tahun 2017 tidak ada sanksi administratif yang material, yang dikenakan oleh Otoritas (Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga lainnya) kepada BPR KintaMas Mitra Dana, anggota Dewan Komisaris, dan anggota Direksi terkait pada tabel 9.1. di atas.

X. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK,

BAIK NOMINAL MAUPUN PENERIMA DANA.

Tabel 10.1. : Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik

Tanggal Penerima dana Nilai Nominal

30 Mei 2017 Sumbangan untuk Masjid Nurul Hidayah Bengkong Rp 1.000.000,-

05 Oktober 2017 Sumbangan untuk Vihara Dharma Shanti Rp 1.000.000,-

18 Desember 2017 Biaya Bakti Sosial Rp 6.594.000,-

Total Rp 8.594.000,-

KERTAS KERJA LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT)

PT BPR KINTAMAS MITRA DANA

TAHUN 2017

Profil BPR

Nama BPR : PT BPR KINTAMAS MITRA DANA

Alamat BPR : KOMPLEK PERTOKOAN CITRA MAS BLOK A NO 13-14, BATAM

Posisi Laporan : Desember, 2017

Modal Inti BPR : Rp16,776,867,160

Total Aset BPR : Rp149,304,551,578

Bobot BPR : B

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50M: Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, dan salah satu

anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan

fungsi kepatuhan.

v

Jumlah Direksi BPR Kintamas adalah 2 orang dan Direktur

Utama juga bertindak sebagai Direktur yang membawahkan

fungsi Kepatuhan.

Termuat dalam Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Keuangan Nomor : KEP-43/KO.054/2017 tentang Hasil Penilaian

Kemampuan dan Kepatutan Sdr Alias Selaku Calon Direktur

Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan PT BPR KINTAMAS MITRA

DANA tertanggal 06 Juni 2017 dan pada Akta Pernyataan

Keputusan Rapat PT BPR KINTAMAS MITRA DANA Nomor : 09

tertanggal 09 Agustus 2017

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan

fungsi kepatuhan.

2) Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di kota/kabupaten yang

sama, atau kota/kabupaten yang berbeda pada provinsi yang sama,

atau kota/kabupaten di provinsi lain yang berbatasan langsung

dengan kota/kabupaten pada provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

v Direksi BPR Kintamas bertempat tinggal di Kota / Provinsi yang

sama, termuat dalam Tata tertib kerja Direksi

3) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank, Perusahaan

Non Bank dan/atau lembaga lain (partai politik atau organisasi

kemasyarakatan).

v

Direksi BPR Kintamas tidak merangkap jabatan pada Bank, Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga lain (partai politik

atau organisasi kemasyarakatan), termuat dalam Tata tertib

kerja Direksi

4) Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga atau

semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

v

Direksi BPR Kintamas tidak memiliki hubungan keluarga atau

semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris, termuat

dalam Tata tertib kerja Direksi

5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau

penyedia jasa profesional sebagai konsultan kecuali memenuhi

persyaratan yaitu untuk proyek yang bersifat khusus yang dari sisi

karakteristik proyeknya membutuhkan adanya konsultan; telah

didasari oleh kontrak yang jelas meliputi lingkup pekerjaan, tanggung

jawab, produk yang dihasilkan, dan jangka waktu pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau penyedia jasa profesional adalah

pihak independen yang memiliki kualifikasi untuk proyek yang

bersifat khusus dimaksud.

v

Direksi BPR Kintamas tidak menggunakan penasihat

perorangan dan/atau penyedia jasa profesional sebagai

konsultan, termuat dalam Tata tertib kerja Direksi

6)

Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan

dan telah diangkat melalui RUPS termasuk perpanjangan masa

jabatan Direksi telah ditetapkan oleh RUPS sebelum berakhir masa

jabatannya.

v

Direksi BPR Kintamas telah lulus Uji Kemampuan dan

Kepatutan.

Direksi diangkat melalui RUPS termasuk perpanjangan masa

jabatan yang tertuang pada risalah RUPS PT BPR KINTAMAS

MITRA DANA tanggal 15 Desember 2014 dan dalam Akta

pernyataan keputusan rapat PT BPR KINTAMAS MITRA DANA No

42 tanggal 30 Desember 2014

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 6 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 6

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 6 1.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.50

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

7) Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara

independen dan tidak memberikan kuasa umum yang dapat

mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.

v

Direksi BPR Kintamas melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya secara independen dan tidak memberikan kuasa

umum yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan

wewenang tanpa batas

8)

Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Pejabat

Eksekutif yang ditunjuk sebagai auditor intern, auditor ekstern, dan

hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil

pengawasan otoritas lain.

v

1.Temuan audit OJK tahun 2017 : temuan OJK yang

membutuhkan tindak lanjut telah disampaikan ke OJK secara keseluruhan

2.Auditor Ekstern : untuk tahun buku yang berakhir tanggal 29

Desember 2017 pemeriksaan dilakukan pada tanggal 29

Februari 2018

3.Temuan Internal Audit : telah ditindaklanjuti dan sebagian

dalam proses pemenuhan

9) Direksi menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat,

terkini, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. v

Direksi BPR Kintamas menyediakan data dan informasi yang

lengkap, akurat, terkini dan tepat waktu kepada Dewan

Komisaris

10) Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat strategis

dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, suara terbanyak

dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai

ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting opinion

jika terdapat perbedaan pendapat.

v

Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat strategis

dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan

dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat yang dilakukan secara langsung namun belum didokumentasikan

11) Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga,

dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi

keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima

keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya

yang ditetapkan RUPS.

v

Direksi BPR Kintamas tidak menggunakan BPR untuk

kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat

merugikan atau mengurangi keuntungan BPR serta tidak

mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR,

selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS

12) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan

dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan

perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang

mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh

tingkatan atau jenjang organisasi antara lain dengan peningkatan

keikutsertaan pegawai BPR dalam pendidikan/pelatihan dalam

rangka pengembangan kualitas individu.

v

Pelatihan telah dilaksanakan pada setiap tingkatan atau jenjang

organisasi sepanjang tahun 2017 dan akan terus dikembangkan kualitas setiap karyawan dengan mengikutsertakan

pendidikan/pelatihan

13) Anggota Direksi mampu mengimplementasikan kompetensi yang

dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, antara

lain pemahaman atas ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian.

v

Direksi melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam

melaksanakan tanggung jawabnya namun kedepannya akan

lebih ditingkatkan

14) Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib kerja

anggota Direksi yang paling sedikit mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan peraturan rapat.

v

Direksi memiliki tata tertib kerja yang telah disampaikan

melalui surat ke OJK tertanggal 19 Januari 2016 Nomor : 009/KMD/I/2016 dan tata tertib kerja tersebut dilaksanakan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 1 14 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 15

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 8 1.875

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.75

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

15) Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada

pemegang saham melalui RUPS. v

Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya

kepada pemegang saham untuk tahun buku 2016 melalui RUPS

tanggal 14 Februari 2017

16) Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai

kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian. v

Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai

kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian baik secara

langsung maupun melalui meeting bersama karyawan

17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan

didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas

dissenting opinions yang terjadi dalam rapat Direksi, serta dibagikan

kepada seluruh Direksi.

v Pelaksanaan rapat antara Direksi terlaksana secara langsung

namun belum didokumentasikan

18)

Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai dalam pengelolaan BPR yang

ditunjukkan antara lain dengan peningkatan kinerja BPR, penyelesaian permasalahan yang dihadapi BPR, dan pencapaian hasil

sesuai ekspektasi stakeholders.

v

Pengembangan pengetahuan, keahlian dan kemampuan SDM

telah dilaksanakan melalui lembaga pelatihan baik yang diadakan oleh Perbarindo, lembaga pelatihan yang kompeten,

undangan sosialisasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan lembaga terkait lainnya. Pertanggungjawaban

Direksi atas pencapaian dan kinerja BPR Kintamas tahun 2016 telah disampaikan pada RUPS tertanggal 14 Februari 2017

19) Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola pada Otoritas

Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di Indonesia, dan 1 (satu) kantor media

atau majalah ekonomi dan keuangan sesuai ketentuan.

v

Direksi menyampaikan penerapan Tata Kelola tahun 2016

kepada Otoritas Jasa Keuangan dan pihak lain sebagaimana

termuat dalam POJK Nomor : 4/POJK.03/2015 tentang

Penerapan Tata Kelola Bagi BPR

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 0 9 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 11

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 5 2.2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.22

Penjumlahan S + P + H 1.47

Total Penilaian Faktor 1 Dikalikan dengan bobot Faktor 1 0.29

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M: Jumlah anggota

Dewan Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang. v Dewan Komisaris BPR Kintamas berjumlah 2 orang

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:

Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2 (dua) orang.

2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan.

v Dewan Komisaris BPR Kintamas berjumlah 2 orang dan Direksi 2 orang

3)

Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji Kemampuan dan

Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS. Dalam hal BPR

memperpanjang masa jabatan anggota Dewan Komisaris, RUPS yang

menetapkan perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Komisaris

dilakukan sebelum berakhirnya masa jabatan.

v

Dewan Komisaris telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan.

Dewan Komisaris diangkat melalui RUPS termasuk

perpanjangan masa jabatan yang tertuang pada risalah RUPS

PT BPR KINTAMAS MITRA DANA tanggal 15 Desember 2014

dan dalam Akta pernyataan keputusan rapat PT BPR KINTAMAS

MITRA DANA No 42 tanggal 30 Desember 2014

4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di

provinsi yang sama atau di kota/kabupaten pada provinsi lain yang

berbatasan langsung dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

v

Dewan Komisaris BPR Kintamas bertempat tinggal di

kota/provinsi yang sama dengan lokasi kantor BPR Kintamas

berada, termuat dalam Tata tertib kerja Komisaris

5) BPR memiliki Komisaris Independen:

a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah) paling

sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan

Komisaris adalah Komisaris Independen.

b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan kurang

dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah),

paling sedikit satu anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.

v Diisi sesuai petunjuk pada kriteria/indikator

6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.

v

Dewan Komisaris memiliki tata tertib kerja dan telah

disampaikan melalui surat ke OJK tertanggal 19 Januari 2016

Nomor : 009/KMD/I/2016

7) Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan

Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau BPRS lainnya, atau

sebagai Direksi atau pejabat eksekutif pada BPR, BPRS dan/atau

Bank Umum.

v

Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau BPRS

lainnya, atau sebagai Direksi atau pejabat eksekutif BPR, BPRS

dan/atau Bank Umum. Termuat dalam Tata tertib kerja

Komisaris

8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan

keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan

sesama anggota Dewan Komisaris atau Direksi.

v

Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga atau

semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris atau Direksi.

Termuat dalam Tata tertib kerja Komisaris.

9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan

keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan

keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau

pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat

mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

v

Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan

keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau

hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain,

Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan

lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Termuat dalam Tata tertib kerja Komisaris.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 8 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 10

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 9 1.11

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.56

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

10)

Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan nasihat

kepada Direksi, antara lain pemberian rekomendasi atau nasihat

tertulis terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip

kehati-hatian.

v

Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan

nasihat kepada Direksi antara lain rekomendasi atau nasihat

tertulis terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk

prinsip kehati-hatian melalui rapat yang diadakan oleh Dewan

Komisaris dengan Direksi yang dituangkan dalam notulen

agenda rapat

11) Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris

mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan

strategis BPR.

v Dewan Komisaris mengadakan rapat dengan Direksi yang

dituangkan dalam notulen agenda rapat

12) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan

kegiatan operasional BPR, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada

pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai batas

maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan dalam rangka melaksanakan fungsi

pengawasan.

v

Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan

kegiatan operasisonal, kecuali dalam hal penyediaan dana

kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam

peraturan perundang-undangan dalam rangka melaksanakan

fungsi pengawasan

13)

Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan

audit intern, audit ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa

Keuangan, dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya antara lain

dengan meminta Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil tindak

lanjut temuan.

v

Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti

temuan audit intern, audit ekstern, hasil pengawasan OJK

dan/atau hasil pengawasan otoritas lain dengan meminta

Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil tindak lanjut

temuan, untuk :

1. Temuan OJK tahun 2017 : telah dimonitoring pengiriman tindak lanjut ke OJK dan telah ditindaklanjuti seluruhnya

2. Auditor Ekstern : untuk tahun buku yang berakhir tanggal 30

Desember 2017 pemeriksaan dilakukan pada Bulan Februari

2018

3. Temuan Internal Audit : masih dalam proses pemenuhan

temuan

14) Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal dan

menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali

dalam 3 bulan yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.

v

Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal

dan mengadakan rapat dengan sesama Dewan Komisaris

secara langsung namun belum di dokumentasikan

15) Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang bersifat

strategis telah dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat atau

suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau

sesuai ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting

opinion jika terdapat perbedaan pendapat.

v

Pengambilan keputusan yang bersifat strategis dilakukan

berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam

rapat dengan sesama Dewan Komisaris dan dilaksanakan

secara langsung namun belum didokumentasikan

16) Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk

kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau

menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan

fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

v

Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk kepentingan

pribadi, keluarga dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan BPR serta tidak mengambil dan/atau

menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan

fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS

17) Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap laporan

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut

Direksi.

v

Pemantauan terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

akan dilaksanakan lebih maksimal lagi untuk selanjutnya

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 6 6 4 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 18

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 8 2.25

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.90

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

18) Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah rapat dan

didokumentasikan dengan baik dan jelas, termasuk dissenting

opinions yang terjadi jika terdapat perbedaan pendapat, serta

dibagikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.

v

Hasil rapat antara Dewan Komisaris dilaksanakan secara

langsung namun belum didokumentasikan akan tetapi rapat

Dewan Komisaris dengan Direksi telah dilaksanakan dan

didokumentasikan dalam bentuk notulen agenda rapat

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 3

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 3.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.30

Penjumlahan S + P + H 1.76

Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan dengan bobot Faktor 2 0.26

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

3

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite bagi BPR

yang memiliki modal inti paling sedikit Rp80.000.000.000 (delapan

puluh milyar rupiah)

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1) BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko dengan

anggota Komite sesuai ketentuan. -

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 0

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 0.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.00

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap penerapan fungsi audit

intern. -

3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi terhadap penerapan

fungsi manajemen risiko. -

4) Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang dibentuk

menjalankan tugasnya secara efektif antara lain telah sesuai dengan

pedoman dan tata tertib kerja.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 0

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 3 0.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

5) Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan audit intern dan fungsi manajemen risiko kepada Dewan Komisaris untuk tindak lanjut

kepada Direksi BPR.

-

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 0

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 0.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.00

Penjumlahan S + P + H 0.00

Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan dengan bobot Faktor 3 0.00

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

4 Penanganan Benturan Kepentingan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1)

BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian mengenai

benturan kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan pegawai

BPR termasuk administrasi, dokumentasi dan pengungkapan

benturan kepentingan dimaksud dalam Risalah Rapat.

v

Kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian mengenai benturan

kepentingan dalam proses penyusunan. Administrasi, dokumentasi dan pengungkapan benturan kepentingan telah dilaksanakan

dengan baik serta kebijakan lainnya terutama dalam pemberian kredit kepada Karyawan yang mengandung benturan telah dibuat

melalui Surat Edaran Nomor : 002/SE/X/2016 tanggal 17 Oktober 2016 tentang Pemberian Fasilitas Kredit kepada Pihak Terkait,

Karyawan dan Keluarga Karyawan BPR Kintamas; Surat Edaran Nomor : 004/SE/XI/2016 tanggal 01 November 2016 tentang

Kebijakan Fasilitas Pinjaman Karyawan. Dalam hal terjadi benturan kepentingan oleh karyawan, Pejabat

Eksekutif, Direksi dan Dewan Komisaris tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR atau tidak mengeksekusi transaksi yang memiliki benturan tersebut

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 4 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 4

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 4.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 2.00

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat Eksekutif tidak mengambil tindakan

yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, atau tidak

mengeksekusi transaksi yang memiliki benturan kepentingan

v

Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan Pejabat Eksekutif tidak

mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi

keuntungan BPR atau tidak mengeksekusi transaksi yang

tersebut. memiliki benturan tersebut

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 2.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.80

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

3) Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau mengurangi keuntungan BPR diungkapkan dalam setiap keputusan dan telah

terdokumentasi dengan baik.

v Tahun 2017, tidak ditemukan adanya indikasi terkait benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau mengurangi

keuntungan BPR Kintamas

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 0.20

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 3.00

Penjumlahan S + P + H 3.00

Total Penilaian Faktor 4 Dikalikan dengan bobot Faktor 4 0.30

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00

(lima puluh milyar rupiah): Anggota Direksi yang membawahkan

fungsi kepatuhan memenuhi persyaratan paling sedikit untuk:

a. tidak merangkap sebagai Direktur Utama;

b. tidak membawahkan bidang operasional penghimpunan dan

penyaluran dana; dan

c. mampu bekerja secara independen.

v

Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan tidak menangani

penyaluran dana akan tetapi memberikan rekomendasi atau

saran atas setiap keputusan pemberian kredit oleh Komite

Kredit dalam bentuk lembaran Fungsi Kepatuhan dan

Manajemen Risiko

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima

puluh milyar rupiah): Anggota Direksi yang membawahkan fungsi

kepatuhan tidak menangani penyaluran dana.

2) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memahami

peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-

undangan lain yang berkaitan dengan perbankan.

v

Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memahami

peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-

undangan lain yang berkaitan dengan perbankan

3) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00

(lima puluh milyar rupiah): Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan membentuk satuan

kerja kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.

v

Pejabat Eksekutif (PE) yang menangani fungsi kepatuhan

independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional dan

telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor :

473/XII/HRD/2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang pengangkatan PE (Manajemen Risiko dan Kepatuhan BPR) dan

dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat

Nomor : 107/KMD/XII/2016 tanggal 29 Desember 2016

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima

puluh milyar rupiah):

Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan menunjuk Pejabat

Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.

4)

Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani

fungsi kepatuhan menyusun dan/atau mengkinikan pedoman kerja,

sistem, dan prosedur kepatuhan.

v

Pejabat Eksekutif (PE) yang menangani fungsi kepatuhan

menyusun dan/atau mengkinikan Pedoman Kerja, Sistem dan

Prosedur Kepatuhan yang termuat dalam Laporan Pokok-Pokok

Pelaksanaan Tugas Direksi Yang Membawahkan Fungsi

Kepatuhan atas Pedoman Kerja, Sistem dan Prosedur yang

telah dikinikan dan disusun serta telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Nomor : 004/MR.KEP-

KDM/II/2018 tanggal 14 Februari 2018

5) BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas, wewenang, dan

tanggung jawab bagi satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif

yang menangani fungsi kepatuhan.

v

BPR memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) Kepatuhan

Nomor : 001/SPO.KEP/17 tanggal 21 Februari 2017 dan

Jobdescription

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 1 8 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 9

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 5 1.80

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.90

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

5 Penerapan Fungsi Kepatuhan

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

6)

Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan menetapkan

langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan BPR telah

memenuhi seluruh peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan

perundang-undangan lain termasuk penyampaian laporan kepada

Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya.

v

Bentuk pemenuhan POJK dan peraturan perundang-undangan

lain ditetapkan dalam bentuk kebijakan internal BPR Kintamas,

seperti : Standar Prosedur Operasional (SPO), Surat Edaran

dan bentuk kebijakan lainnya yang terinci dalam Laporan

Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas Direksi Yang Membawahkan

Fungsi Kepatuhan yang disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan

melalui Surat Nomor : 004/MR.KEP-KDM/II/2018 tanggal 14 Februari 2018 termasuk dalam pemenuhan laporan permintaan

OJK dan otoritas lainnya.

7)

Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan melakukan

upaya untuk mendorong terciptanya budaya kepatuhan BPR antara lain melalui sosialisasi dan pelatihan ketentuan terkini.

v

Budaya Kepatuhan disampaikan oleh Direksi Kepatuhan baik

secara langsung, meeting bersama karyawan dan sosialisasi yang diadakan secara berkala. Pelaksanaan sosialisasi lebih

rinci dimuat dalam Laporan Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas Direksi Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan dan disampaikan

ke Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Nomor : 004/MR.KEP-

KDM/II/2018 tanggal 14 Februari 2018

8) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memantau

dan menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan termasuk melakukan

tindakan pencegahan apabila terdapat kebijakan dan/atau keputusan Direksi BPR yang menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.

v

Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan memantau dan

menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR Kintamas kepada OJK termasuk melakukan

tindakan pencegahan apabila terdapat kebijakan dan/atau keputusan Direksi BPR yang menyimpang dari ketentuan OJK dan peraturan perundang-undangan.

9)

Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani

fungsi kepatuhan memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan,

sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan BPR

telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan

peraturan perundang-undangan.

v

Pejabat Eksekutif (PE) yang menangani fungsi kepatuhan

menyusun dan/atau mengkinikan Pedoman Kerja, Sistem dan

Prosedur yang termuat dalam Laporan Pokok-Pokok

Pelaksanaan Tugas Direksi Yang Membawahkan Fungsi

Kepatuhan atas Pedoman Kerja, Sistem dan Prosedur yang

telah disusun dan dikinikan serta telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Nomor : 004/MR.KEP-

KDM/II/2018 tanggal 14 Februari 2018

10)

Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan melakukan reviu dan/atau merekomendasikan

pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun

prosedur yang dimiliki oleh BPR agar sesuai dengan ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.

v

Pejabat Eksekutif (PE) yang menangani fungsi kepatuhan

menyusun dan/atau mengkinikan, mereviu dan/atau

merekomendasikan Pedoman Kerja, Sistem dan Prosedur.

Termuat dalam Laporan Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas

Direksi Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan atas Pedoman

Kerja, Sistem dan Prosedur yang telah dikinikan, disusun dan

telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat

Nomor : 004/MR.KEP-KDM/II/2018 tanggal 14 Februari 2018

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 10 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 10

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 5 2.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.80

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

11) BPR berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap ketentuan. v

BPR menunjukkan progress dalam menurunkan pelanggaran

terhadap ketentuan

12) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan

menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

secara berkala kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada

Dewan Komisaris. Dalam hal anggota Direksi yang membawahkan

fungsi kepatuhan adalah Direktur Utama, laporan disampaikan

kepada Dewan Komisaris.

v

Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan adalah Direktur

Utama dan telah menyampaikan laporan Fungsi Kepatuhan

kepada Komisaris secara berkala dan Laporan Pokok-Pokok

Pelaksanaan Tugas Direksi Yang Membawahkan Fungsi

Kepatuhan setiap tahun

13) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan

menyampaikan laporan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan

apabila terdapat kebijakan atau keputusan Direksi yang menyimpang

dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau peraturan

perundang-undangan lain, sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Tahun 2017, tidak ditemukan adanya kebijakan atau keputusan

Direksi yang menyimpang dari peraturan OJK dan/atau

peraturan perundang-undangan lain sesuai ketentuan OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 4 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 7

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 3 2.33

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.23

Penjumlahan S + P + H 1.93

Total Penilaian Faktor 5 Dikalikan dengan bobot Faktor 5 0.19

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

6 Penerapan Fungsi Audit Intern

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima

puluh milyar rupiah): BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

v

BPR Kintamas memiliki PE Audit Intern dan diangkat tanggal 15 Februari 2016 dengan Nomor KEP : 442/IV/HRD/2016 dan telah

disampaikan surat ke OJK tertangal 25 Februari 2016 & 28 April 2016 nomor : 022/KMD/II/16 & 048/KMD/IV/16 beserta SK pengangkatan

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh

milyar rupiah): BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan fungsi audit intern.

2) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah memiliki dan mengkinikan pedoman kerja serta

sistem dan prosedur untuk melaksanakan tugas bagi auditor intern sesuai

peraturan perundang-undangan dan telah disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

v PE Audit Intern memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) Internal Audit Nomor : 002/SPO.IC/17 tertanggal 09 Maret 2017

3) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern independen terhadap satuan kerja operasional (satuan

kerja terkait dengan penghimpunan dan penyaluran dana).

v PE Audit Intern independen terhadap satuan kerja operasional

(satuan kerja terkait dengan penghimpunan dan penyaluran dana)

4) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

fungsi audit intern bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. v

PE Audit Intern bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi

Audit Intern dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama

5)

BPR memiliki program rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia yang melaksanakan fungsi audit intern.

v

Program rekrutmen dan pengembangan Sumber Daya Manusia yang

melaksanakan Audit Intern belum dilaksanakan dengan maksimal dan Tahun 2018 telah dibudgetkan untuk ikut dalam sertifikasi Internal

Audit dan Pelatihan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 3 2 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 8

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 5 1.60

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.80

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

6) BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan ketentuan pedoman

audit intern yang telah disusun oleh BPR pada seluruh aspek dan unsur

kegiatan yang secara langsung diperkirakan dapat mempengaruhi kepentingan BPR dan masyarakat.

v Pelaksanaan fungsi Audit Intern sepanjang tahun 2017 masih belum maksimal ke seluruh aspek dan unsur kegiatan Bank dan akan

dimaksimalkan pada Tahun 2018

7) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima

puluh milyar rupiah):

BPR menugaskan pihak ekstern untuk melakukan kaji ulang paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun atas kepatuhan terhadap standar

pelaksanaan fungsi audit intern, dan kelemahan SOP audit serta perbaikan yang mungkin dilakukan.

v Diisi sesuai petunjuk pada kriteria/indikator

8) Pelaksanaan fungsi audit intern (kegiatan audit) dilaksanakan secara

memadai dan independen yang mencakup persiapan audit, penyusunan program audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit, dan tindak lanjut

hasil audit.

v

Pelaksanaan fungsi Audit Intern (kegiatan audit) dilaksanakan secara

memadai dan independen yang mencakup persiapan audit, penyusunan program audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasi audit

dan tindak lanjut hasil audit

9) BPR melaksanakan peningkatan mutu keterampilan sumber daya manusia secara berkala dan berkelanjutan terkait dengan penerapan fungsi audit

intern.

v Sepanjang tahun 2017 Internal Audit mengikut pelatihan terkait Audit Intern namun masih belum maksimal

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 6 3 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 9

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 4 2.25

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.90

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

6 Penerapan Fungsi Audit Intern

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan fungsi audit intern telah menyampaikan laporan

pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan Dewan

Komisaris dengan tembusan kepada anggota Direksi yang

membawahkan fungsi Kepatuhan.

v

Internal Audit menyampaikan Laporan Audit / Temuan kepada

Direksi Utama/Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko &

Komisaris secara bulanan dan harian

11) BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok

hasil audit intern dan laporan khusus (apabila ada penyimpangan)

kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

v BPR Kintamas telah menyampaikan pelaksanaan dan pokok-

pokok hasil Audit Intern kepada Otoritas Jasa Keuangan

12) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00

(lima puluh milyar rupiah): BPR menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh pihak ekstern

kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

v Diisi sesuai petunjuk pada kriteria/indikator

13) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00

(lima puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau pemberhentian

Kepala SKAI kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

v

Telah disampaikan ke OJK surat pemberhentian Audit Intern

sebelumnya dan pengangkatan Audit Intern efektif tanggal 15

Februari 2016 NO KEP : 442/IV/HRD/2016

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima

puluh milyar rupiah):

BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau pemberhentian

Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

fungsi audit intern kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 1 6 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 7

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 4 1.75

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.18

Penjumlahan S + P + H 1.88

Total Penilaian Faktor 6 Dikalikan dengan bobot Faktor 6 0.19

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

7 Penerapan Fungsi Audit Ektern

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1)

Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik

(KAP) memenuhi aspek-aspek legalitas perjanjian kerja, ruang

lingkup audit, standar profesional akuntan publik, dan komunikasi

antara Otoritas Jasa Keuangan dengan KAP dimaksud.

v

1.BPR Kintamas menyampaikan surat permohonan pemeriksaan

Tahun Buku Tahun 2017 kepada Kantor Akuntan Publik Indarto

Waluyo tertanggal 23 Januari 20168 Nomor Surat :

006/KMD/I/18

2. BPR Kintamas menyampaikan Laporan Penunjukkan Akuntan

Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik dalam rangka audit atas informasi keuangan historis tahunan pada PT BPR Kintamas

Mitra Dana untuk Tahun Buku Tahun 2017 kepada Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) melalui Surat Nomor : 007/KMD/I/18 tanggal

23 Januari 2018.

3. Perjanjian Kerja antara KAP Indarto Waluyo dengan PT BPR KINTAMAS MITRA DANA termuat dalam Nomor : 05/SPK-

AU/KAP-IW/I/2018

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 1 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 1

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 1.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.50

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2)

Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan BPR, BPR menunjuk

Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

serta memperoleh persetujuan RUPS berdasarkan usulan Dewan

Komisaris.

v

Telah dilakukan pengecekan di

http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-

statistik/Pages/Data-KAP-Atau-AP-Sebagai-Auditor-Bank.aspx

dan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik Indarto

Waluyo terdaftar serta telah memperoleh persetujuan RUPS

yang termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT BPR Kintamas Nomor : 12 tanggal 22 Januari 2018 dan berdasarkan

Rekomendasi Dewan Komisaris

3) BPR telah melaporkan hasil audit KAP dan Management Letter

kepada Otoritas Jasa Keuangan. v

BPR Kintamas telah melaporkan hasil audit KAP dan

Management Letter kepada OJK untuk Tahun Buku 2017

bersamaan dengan penyampaian Laporan Tahunan (2017)

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 1.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.40

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

4) Hasil audit dan Management Letter telah menggambarkan

permasalahan BPR dan disampaikan secara tepat waktu kepada BPR

oleh KAP yang ditunjuk.

v

Hasil Audit dan Manajement Letter disampaikan oleh KAP

Indarto Waluyo ke BPR Kintamas pada tanggal 19 Februari 2018

melalui Surat Nomor : 13a/ML/KAP-IW/KMD/SM/II/2018

5)

Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan ruang lingkup audit

sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. v

Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan ruang lingkup

audit sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK dan termuat

dalam Perjanjian Kerjasama antara BPR Kintamas dengan KAP Indarto Waluyo

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 1.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.10

Penjumlahan S + P + H 1.00

Total Penilaian Faktor 7 Dikalikan dengan bobot Faktor 7 0.03

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

8 Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp80.000.000.000,00

(delapan puluh milyar rupiah):

BPR telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan satuan kerja

Manajemen Risiko;

BPR telah menunjuk 1 (satu) orang PE yang bertanggungjawab

terhadap penerapan fungsi Manajemen Risiko berdasarkan

Surat Keputusan Direksi Nomor : 473/XII/HRD/2016 tanggal

28 Desember 2016 tentang pengangkatan PE (Manajemen

Risiko dan Kepatuhan BPR) dan dilaporkan kepada Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Nomor : 107/KMD/XII/2016

tanggal 29 Desember 2016

BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00

(lima puluh milyar rupiah) dan kurang dari

Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah):

BPR telah membentuk satuan kerja Manajemen Risiko;

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima

puluh milyar rupiah):

BPR telah menunjuk satu orang Pejabat Eksekutif yang bertanggung

jawab terhadap penerapan fungsi Manajemen Risiko.

2) BPR memiliki kebijakan Manajemen Risiko, prosedur Manajemen

Risiko, dan penetapan limit Risiko.

Kebijakan, Prosedur dan penetapan limit Risiko pada

Manajemen Risiko dalam proses penyusunan

3) BPR memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis mengenai

pengelolaan risiko yang melekat pada produk dan aktivitas baru

sesuai ketentuan.

Kebijakan dan Prosedur mengenai pengelolaan risiko yang

melekat pada produk Bank dalam proses penyusunan dan/atau

belum maksimal penerapannya

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 0

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 3 0.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.00

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

8 Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

4) Direksi : a. menyusun kebijakan dan pedoman penerapan Manajemen Risiko secara

tertulis, dan b. mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan

Direksi.

Kebijakan dan pedoman penerapan Manajemen Risiko sedang

dalam proses penyusunan

5) Dewan Komisaris : a.menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko,

b.mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, dan

c.mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan

6) BPR melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan

pengendalian Risiko terhadap seluruh faktor Risiko yang bersifat material. Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan

7) BPR menerapkan sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan

8) BPR menerapkan manajemen risiko atas seluruh risiko yang diwajibkan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan

9) BPR memiliki sistem informasi yang memadai yaitu sistem informasi

manajemen yang mampu menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, kini, dan utuh.

Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan

10) Direksi telah melakukan pengembangan budaya manajemen risiko pada

seluruh jenjang organisasi dan peningkatan kompetensi SDM antara lain

melalui pelatihan dan/atau sosialisasi mengenai manajemen risiko. Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 0

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 7 0.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.00

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

11) BPR menyusun laporan profil risiko dan profil risiko lain (jika ada)

yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan

12) BPR menyusun laporan produk dan aktivitas baru yang dilaporkan

kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa

Keuangan.

Tidak ada produk dan aktivitas baru yang dilakukan sepanjang

tahun 2017

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 0

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 0.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.00

Penjumlahan S + P + H 0.00

Total Penilaian Faktor 8 Dikalikan dengan bobot Faktor 8 0.00

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

9 Batas Maksimum Pemberian Kredit

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1)

BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang

memadai terkait dengan BMPK termasuk pemberian kredit kepada

pihak terkait, debitur grup, dan/atau debitur besar, berikut

monitoring dan penyelesaian masalahnya sebagai bagian atau

bagian terpisah dari pedoman kebijakan perkreditan BPR.

v

Tertuang dalam Surat Edaran Nomor : 002/SE/X/2016 tanggal

17 Oktober 2016 tentang Pemberian Fasilitas Kredit kepada

Pihak Terkait, Karyawan dan Keluarga Karyawan PT BPR

Kintamas & Surat Edaran Nomor : 004/SE/XI/2016 tanggal 01

November 2016 tentang Kebijakan Fasilitas Pinjaman Karyawan;

Surat Edaran Nomor : 003/SE/X/2016) tertanggal 31 Oktober

2016 tentang Kebijakan di Bidang Perkreditan dan Bidang

Operasional terkait BMPK, Debitur Grup

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 2.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 1.00

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2) BPR secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur BMPK agar disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan.

v

Kebijakan terkait BMPK termuat dalam Surat Edaran Nomor :

003/SE/X/2016) tertanggal 31 Oktober 2016 tentang Kebijakan di

Bidang Perkreditan dan Bidang Operasional

3) Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait dan/atau

pemberian kredit besar telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang BMPK dan memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun peraturan

perundang-undangan.

v Proses pemberian kredit kepada pihak terkait dan/atau pemberian kredit besar telah memenuhi ketentuan OJK dan memperhatikan

prinsip kehati-hatian maupun peraturan perundang-undangan

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 4

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 2.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.80

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

4) Laporan pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait dan/atau

pemberian kredit yang melanggar dan/atau melampaui BMPK telah disampaikan secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan secara benar

dan tepat waktu sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Tahun 2017, penyampaian Laporan pemberian kredit kepada Pihak

Kredit telah dilaporkan setiap bulan dalam Laporan Bulanan Bank (online) dan tidak terdapat pelanggaran dan/atau pelampauan BMPK

5) BPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK sesuai ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan. v

Tahun 2017, BPR Kintamas tidak melanggar dan/atau melampaui

BMPK sesuai ketentuan OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 0 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 1.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.10

Penjumlahan S + P + H 1.90

Total Penilaian Faktor 9 Dikalikan dengan bobot Faktor 9 0.14

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

10 Rencana Bisnis BPR

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1) Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai dengan visi dan misi BPR.

v Rencana Bisnis BPR Kintamas disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris

2) Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana strategis jangka panjang dan rencana bisnis tahunan termasuk rencana penyelesaian permasalahan

BPR yang signifikan dengan cakupan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v Rencana Bisnis BPR Kintamas termuat strategis jangka panjang dan rencana penyelesaian permasalahan BPR sesuai dengan cakupan

yang diatur dalam ketentuan OJK

3) Rencana bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh pemegang saham dalam rangka memperkuat permodalan dan infrastruktur yang memadai antara

lain sumber daya manusia, teknologi informasi, jaringan kantor, kebijakan, dan prosedur.

v Rencana Bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh pemegang saham

dalam memperkuat modal dan infrastruktur yang memadai

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 6 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 6

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 3 2.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 1.00

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

4) Rencana bisnis BPR disusun dengan mempertimbangkan paling sedikit:

a. faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha BPR;

b. azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian; dan c. penerapan manajemen risiko.

v

Rencana Bisnis BPR Kintamas disusun dengan pertimbangan faktor eksternal, internal, azas perbankan yang sehat, prinsip kehati-hatian

dan penerapan manajemen risko (penerapan manajemen risiko belum maksimal dilaksanakan Tahun 2017)

5)

Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan

rencana bisnis BPR. v

Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan

Rencana Bisnis BPR Kintamas Tahun 2017 dalam bentuk laporan yang disampaikan per semester ke Otoritas Jasa Keuangan (Semester I

disampaikan tanggal 29 Agustus 2017 melalui Surat Nomor : 088/KMD/VIII/2017 dan Semester II disampaikan tanggal 27

Februari 2018 melalui Surat Nomor : 017/KMD/II/2018

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 4

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 2.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.80

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

6)

Rencana bisnis termasuk perubahan rencana bisnis disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

BPR Kintamas telah menyampaikan Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun

2018 melalui Aplikasi Online OJK (Apolo) dan Perubahan Rencana Bisnis Tahun 2018 melalui Apolo dan surat pada tanggal 28 Februari

2018 Nomor : 018/KMD/II/2018

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 2.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.20

Penjumlahan S + P + H 2.00

Total Penilaian Faktor 10 Dikalikan dengan bobot Faktor 10 0.15

No Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan SB B CB KB TB

1 2 3 4 5

11 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, serta pelaporan

internal

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1)

Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non keuangan yang

didukung oleh sistem informasi manajemen yang memadai sesuai ketentuan termasuk sumber daya manusia yang kompeten untuk

menghasilkan laporan yang lengkap, akurat, kini, dan utuh.

v

Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non keuangan

yang didukung oleh sistem informasi manajemen yang

memadai sesuai ketentuan termasuk SDM yang kompeten dan

terdapatnya SPO tentang Teknologi Informasi Nomor :

009/SPO.TI/17 tanggal 28 Desember 2017 dan pengangkatan

staff IT berdasarkan SK No.KEP : 554/XII/HRD/2017 tanggal 18

Desember 2017

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 2.00

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 1.00

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

2)

BPR menyusun laporan keuangan publikasi setiap triwulanan dengan

materi paling sedikit memuat laporan keuangan, informasi lainnya,

susunan pengurus dan komposisi pemegang saham sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

v

Laporan keuangan publikasi dilaporkan setiap triwulan ke

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada:

1. Tanggal 19 Oktober 2017 melalui Surat Nomor :

098/KMD/X/2017 beserta lampirannya untuk periode

September 2017.

2. Tanggal 17 Juli 2017 melalui Surat Nomor :

072/KMD/IV/2017 beserta lampirannya untuk periode Juni

2017.

3. Tanggal 20 April 2017 melalui Surat Nomor :

060/KMD/IV/2017 beserta lampirannya untuk periode Maret

2017.

Materi paling sedikit sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK.

3) BPR menyusun laporan tahunan dengan materi paling sedikit

memuat informasi umum, laporan keuangan, opini dari akuntan

publik atas laporan keuangan tahunan BPR (apabila ada), seluruh

aspek transparansi dan informasi, serta seluruh aspek

pengungkapan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Laporan Tahunan (2017) memuat informasi paling sedikit

sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK dan disampaikan ke

OJK tanggal : 26 April 2018 dan melalui Surat Nomor :

043/KMD/IV/2018

4) BPR melaksanakan transparansi informasi mengenai produk,

layanan dan/atau penggunaan data nasabah BPR dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sesuai ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan.

v BPR Kintamas melaksanakan transparansi informasi mengenai produk, layanan dan/atau penggunaan data Nasabah

5) BPR menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan

cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v BPR Kintamas menyusun laporan sesuai dengan cakupan yang

diatur dalam ketentuan OJK

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 4 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 6

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 4 1.50

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.60

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

6)

Laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi ditandatangani

paling sedikit oleh 1 (satu) anggota Direksi dengan mencantumkan

nama secara jelas serta disampaikan secara lengkap dan tepat

waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau dipublikasikan

sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

v

Laporan tahunan dan keuangan publikasi ditandatangai oleh

Direksi dengan mencantumkan nama jelas serta disampaikan

ke OJK dan dipublikasi sesuai ketentuan OJK.

I.Laporan Tahunan : Laporan tahunan 2017 disampaikan pada

tanggal : 26 April 2018 dan melalui Surat Nomor :

043/KMD/IV/2018

II.Laporan Publikasi:

1. Tanggal 19 Oktober 2017 melalui Surat Nomor :

098/KMD/X/2017 beserta lampirannya untuk periode

September 2017

2. Tanggal 17 Juli 2017 melalui Surat Nomor :

072/KMD/IV/2017 beserta lampirannya untuk periode Juni

2017

3. Tanggal 20 April 2017 melalui Surat Nomor :

060/KMD/IV/2017 beserta lampirannya untuk periode Maret 2017.

7)

Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian pengaduan, dan

laporan pengaduan dan tindak lanjut pelayanan dan penyelesaian

pengaduan disampaikan sesuai ketentuan secara tepat waktu.

v

Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian pengaduan

disampaikan sesuai ketentuan OJK pada : 1.Triwulan I : posisi data Maret 2017

2.Triwulan II : posisi data Juni 2017

3.Triwulan III : posisi data September 2017

4.Triwulan IV : posisi data Desember 2017 pengiriman ke OJK

melalui SIPEDULI

Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 1 2 0 0 0

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 3

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 1.50

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.15

Penjumlahan S + P + H 1.75

Total Penilaian Faktor 11 Dikalikan dengan bobot Faktor 11 0.13