laporan penerapan tata kelola - bprkmd.com · g. penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
( GOOD CORPORATE GOVERNANCE )
TAHUN 2017
PT BPR KINTAMAS MITRA DANA KOMPLEK PERTOKOAN CITRA MAS BLOK A NO 13 - 14, BATAM
Telp. 0778 – 452 557 (Hunting) Fax. 0778 – 451303 e-mail : [email protected]
PENGANTAR
Laporan Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) PT BPR KintaMas Mitra Dana Tahun
2017 merupakan Laporan Tahunan yang wajib disampaikan kepada Pihak Terkait, sebagaimana
disebutkan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat yang menjelaskan kondisi Bank
secara keseluruhan sepanjang Tahun 2017. Baik dari struktur organisasi yang telah dibentuk oleh Bank, permodalan, pencapaian-pencapaian yang telah diperoleh Bank sepanjang Tahun 2017 termasuk rencana Bank kedepannya agar lebih maksimal dalam menerapkan tata kelola yang lebih baik. Sehingga Pemegang Saham sebagai penanam modal mendapatkan feedback positif atas kinerja yang diberikan
oleh Manajemen dan prinsip-prinsip tata kelola diantaranya bahwa adanya keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountibility), Tanggung Jawab (Responsibility), Independensi (Independency) dan Kewajaran (Fairness) dapat tercapai dengan baik.
Kami menyadari bahwa BPR KintaMas mampu terus menunjukkan kinerja yang lebih baik
kedepannya baik dalam menghadapi persaingan bisnis sejenis di pasar maupun dalam menghadapi
dinamisnya kondisi perekenomian saat ini. Informasi yang disajikan pada Laporan Tata Kelola ini
diharapkan dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemegang Saham, asosiasi BPR yaitu Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) dan Nasabah dan/atau Masyarakat sebagai wujud dalam mencapai transparansi kondisi non keuangan BPR KintaMas Mitra Dana yang lebih baik.
Batam, April 2018 Manajemen
PT BPR KINTAMAS MITRA DANA
DAFTAR ISI
PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
I. PENDAHULUAN 1
II. RUANG LINGKUP 2 A. PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) KintaMas Mitra Dana 3 B. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 4
C. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 6 D. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 8 E. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite 9 F. Penanganan Benturan Kepentingan 9 G. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern, dan Audit Ekstern 10
1. Fungsi Kepatuhan 10 2. Audit Intern 14
3. Audit Ekstern 15 H. Penerapan Manajemen Risiko, Termasuk Sistem Pengendalian Intern 15 I. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) 16 J. Rencana Strategis Bank 17
1. Rencana dan Langkah-Langkah Strategis Jangka Pendek Periode 1 (Satu) Tahun 17 2. Rencana dan langkah-langkah strategis jangka menengah periode 3 (tiga) tahun 19 3. Rencana dan langkah-langkah strategis jangka panjang periode 5 (lima) tahun 19
4. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia 19 5. Rencana Pengembangan Organisasi 22 6. Rencana Pengembangan dan Pegadaan Teknologi Informasi 23
K. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan 24
III. HASIL PENILAIAN (SELF ASSESMENT) 26
IV. KEPEMILIKAN SAHAM & HUBUNGAN KEUANGAN ANGGOTA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS 28
V. PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DIREKSI DAN DEWAN
KOMISARIS 30
VI. RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH 31
VII.FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS 32
VIII.JUMLAH PENYIMPANGAN INTERN (INTERNAL FRAUD) BPR KINTAMAS MITRA DANA 33
IX.PERMASALAHAN HUKUM BAIK HUKUM PERDATA MAUPUN HUKUM PIDANA YANG DIHADAPI
BPR SELAMA PERIODE TAHUN LAPORAN DAN TELAH DIAJUKAN MELALUI PROSES HUKUM
SERTA UPAYA PENYELESAIAN 34
X. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK, BAIK NOMINAL
MAUPUN PENERIMA DANA 35
XI. PENUTUP 36
LAMPIRAN SELF ASSESSMENT PENERAPAN TATA KELOLA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. : Struktur Organisasi PT BPR KintaMas Mitra Dana Gambar 2.2. : Struktur Kepemilikan Saham PT BPR KintaMas Mitra Dana
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. : Kepemilikan Saham PT BPR KintaMas Mitra Dana Tabel 2.2. : Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2017 Tabel 2.3. : Rekomendasi Dewan Komisaris Tabel 2.4. : Tindak Lanjut Rekomendasi Dewan Komisaris oleh Anggota Direksi
Tabel 2.5. : Data Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Tabel 2.6. : Kebijakan (SPO, SK, SE) yang dikinikan oleh Fungsi Kepatuhan Tabel 2.7. : Sosialisasi terhadap Karyawan oleh Fungsi Kepatuhan Tabel 2.8. : Pelatihan terhadap SDM oleh tenaga ahli dalam bidang pelatihan Tahun 2017
Tabel 2.9. : Sosialisasi dan/atau Pelatihan yang diikuti oleh SDM BPR KintaMas yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan pihak terkait lainnya Tahun 2017
Tabel 2.10. : Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Pemegang Saham) Tabel 2.11. : Penyediaan Dana Debitur Inti Tabel 2.12. : Penyediaan Dana kepada Dewan Komisaris Tabel 2.13. : Penyediaan Dana kepada Direksi Tabel 2.14. : Penyediaan Dana kepada Karyawan Tabel 2.15. : Rencana Pelatihan SDM Tahun 2018 Tabel 3.1. : Kesimpulan Umum Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR
Tabel 4.1. : Kepemilikan saham Anggota Direksi pada BPR KintaMas Mitra Dana Tabel 4.2. : Hubungan keuangan dan/atau hubungan Keluarga Tabel 4.3. : Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris pada BPR KintaMas Mitra Dana Tabel 4.4. : Hubungan keuangan dan/atau hubungan Keluarga Tabel 5.1. : Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi yang ditetapkan
berdasarkan RUPS tanggal 14 Februari 2017 Tabel 5.2. : Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris yang
ditetapkan berdasarkan RUPS tanggal 14 Februari 2017 Tabel 6.1. : Rasio gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah Tabel 6.2. : Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
Tabel 6.3. : Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah Tabel 6.4. : Rasio gaji Direksi tertinggi dan Komisaris tertinggi Tabel 6.5. : Rasio gaji Direksi tertinggi dan Pegawai tertinggi Tabel 6.6. : Rincian gaji Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai
Tabel 7.1. : Agenda Rapat yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun Tabel 7.2. : Jumlah Rapat yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun Tabel 7.3. : Jumlah rapat yang dihadiri secara fisik dan/atau melalui teknologi telekonferensi Tabel 8.1. : Penyimpangan Intern (Internal Fraud) Tabel 9.1. : Permasalahan Hukum Perdata dan Pidana Tabel 10.1. : Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik
I. PENDAHULUAN
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) KintaMas Mitra Dana melakukan Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan Pemegang Saham dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan peraturan perundang-undang yang berlaku dalam menjaga nilai-nilai etika bisnis. Pelaksanaan GCG melibatkan seluruh Pemegang Saham, Pengurus dan Karyawan sehingga membentuk budaya kerja yang positif, memberikan keunggulan bersaing pada industri perbankan dan
menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, diantaranya :
1. Keterbukaan (Transparency) Yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Bank mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan mudah diperbandingkan, serta mudah diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip keterbukaan oleh Bank tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia Bank sesuai Undang-Undang yang berlaku.
2. Akuntabilitas (Accountibility)
Yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Bank memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran berdasarkan ukuran-
ukuran yang konsisten dengan corporate values, sasaran dan usaha dan strategi Bank sebagai pencerminan akuntabilitas Bank.Dalam hubungan ini Bank menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan serta memastikan terdapatnya check and balance dalam pengelolaan Bank.
3. Tanggung Jawab (Responsibility)
Yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik yang terkait dengan Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ataupun aturan lainnya yang mengatur prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat sebagai wujud pertanggungjawaban untuk menjaga kelangsungan usahanya. Bank harus berpegang pada prinsip-prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan mentaati peraturan perundang-undangan
yang berlaku.Bank harus bertindak sebagai good corporate citizen (warga Negara perusahaan yang baik) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial.
4. Independensi (Independency) Yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Bank menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders, dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak, serta bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest). Setiap keputusan berdasarkan objektifias serta bebas dari tekanan dari pihak manapun.
5. Kewajaran (Fairness) Yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank harus memperhatikan
kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment) serta memberikan/menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank atau mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
Penerapan Tata Kelola BPR KintaMas Mitra Dana mengacu kepada : 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 20/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014
tentang Bank Perkreditan Rakyat 2. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 16/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015
tentang Bank Perkreditan Rakyat
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat
4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 13/POJK.03/2015 tanggal 3 November 2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Perkreditan Rakyat
5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat
6. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 6/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan fungsi Kepatuhan bagi Bank Perkreditan Rakyat
7. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 7/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Perkreditan Rakyat.
II. RUANG LINGKUP
A. PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) KintaMas Mitra Dana
Gambar 2.1. : Struktur Organisasi PT BPR KintaMas Mitra Dana
Gambar 2.2. : Struktur Kepemilikan Saham PT BPR KintaMas Mitra Dana
Dirincikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1. : Kepemilikan Saham PT BPR KintaMas Mitra Dana
No Nama Pemegang Saham Komposisi Saham
(%) Keterangan
1 Bun Tjheng al Jono 30 Pemegang Saham Pengendali (PSP)
2 Damai 30 Pemegang Saham Pengendali (PSP)
3 Welly Abusono Djufri, SE., MM., MH 20 Pemegang Saham (PS)
4 Alias 20 Pemegang Saham Pengendali (PSP)
B. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham merupakan badan tertinggi dalam struktur BPR KintaMas Mitra
Dana. RUPS memiliki wewenang untuk menyetujui laporan tahunan, mengangkat dan/atau menunjuk kembali para anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tahun 2017, BPR KintaMas Mitra Dana telah menyelenggarakan sebanyak 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yaitu pada tanggal 14 Februari 2017, bertempat di Ruang Rapat Kantor BPR KintaMas Mitra Dana Lantai 3.
Keputusan penting yang dihasilkan pada RUPS tersebut yaitu :
Tanggal 14 Februari 2017
1. Menerima dengan baik pertanggungjawaban Direksi dan menyetujui dan mengesahkan pertanggungjawaban Laporan Keuangan PT BPR KintaMas Mitra Dana untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2016 dan 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. Biasa Sitepu sebagaimana dalam laporan No. 09/II/AK/2017 tanggal 03 Februari 2017. Dengan pendapat bahwa laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT BPR KintaMas Mitra Dana tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus
kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Rapat juga membebaskan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tercermin dalam laporan keuangan tahunan tahun buku 2016.
2. Penetapan Budget Tahun 2017
Menyetujui / mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2017 sebagai berikut:
Tabel 2.2. : Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun 2017
dalam ribuan rupiah
Keterangan Des-16 Des-17 Growth
+/- %
Total Asset 163,901,971 172,159,538 8,257,567 5.04
Pinjaman Diberikan 120,696,070 125,000,000 4,303,930 3.57
Antar Bank Aktiva 42,173,256 46,917,738 4,744,482 11.25
DPK Tabungan 10,345,371 11,247,409 902,038 8.72
DPK Deposito 132,361,146 135,416,529 3,055,383 2.31
Laba-Rugi Gross sebelum Bonus 7,801,712 7,806,195 4,483 0.06
Laba-Rugi Nett 5,156,991 5,156,552 39,561 0.77
3. Penunjukkan Kantor Akuntan Publik
RUPS memberikan kewenangan kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik sebagai Auditor guna melakukan pemeriksaan pembukuan sepanjang sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ada.
4. Persetujuan Write Off Kredit Bermasalah Rapat menyetujui total write off pinjaman tahun 2016 yaitu sebesar Rp 308.802.453,34
5. Tindak lanjut hasil temuan Audit OJK bulan September 2016 atas pembagian Tunjangan Tengah Tahun kepada Direksi dan Komisaris serta tunjangan lainnya. Menindaklanjuti hasil temuan Audit OJK bulan September 2016 atas pemberian Tunjangan Tengah Tahun kepada Direksi dan Dewan Komisaris serta tunjangan lainnya, maka : a. Rapat memutuskan dan menyetujui Pemberian Tunjangan Tengah Tahun bagi Direksi dan Dewan
Komisaris sebesar 1 (satu) kali gaji pokok + tunjangan jabatan. b. Rapat memutuskan dan menyetujui Pemberian Tunjangan Telekomunikasi sebesar Rp 750.000,-
(tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) per bulan bagi Direksi.
c. Rapat memutuskan dan menyetujui Pemberian Tunjangan Kesehatan bagi Direksi dan Dewan Komisaris
1) Rawat jalan : maksimal Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) per tahun dengan sistem reimburse sesuai bukti nota/kuitansi.
2) Rawat Inap : sesuai dengan ketentuan asuransi yang ditunjuk.
6. Pembahasan Pembagian Bonus Tahun 2016 Melihat kondisi perseroan tahun 2016 yang tidak mencapai target maka rapat menyetujui pemberian bonus 2016 sebesar Rp 891.000.000,- (delapan ratus sembilan puluh satu juta rupiah).
7. Penyesuaian remunerasi (penyesuaian gaji) karyawan tahun 2017
Rapat memutuskan dan menyetujui penyesuaian gaji karyawan tahun 2017 sesuai hasil evaluasi kinerja dan maksimum 10% efektif Januari 2017.
8. Pembahasan pembagian deviden Pembahasan dilakukan oleh Pemegang Saham.
C. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Tabel 2.3. : Rekomendasi Dewan Komisaris
Nama Jabatan Jumlah Rekomendasi Dewan Komisaris
SRI MULATI Komisaris Utama 1 1. Penyelesaian NPL, Direksi diminta untuk
menyusun action plan atas Debitur yang belum melakukan pembayaran atau yang tergolong NPL dengan :
- Membentuk Tim Khusus untuk menyelesaikan NPL dengan pembagian tugas yang jelas dan marketing lending melakukan monitoring 6 bulan pertama
untuk pinjaman baru. - Melakukan penjualan jaminan/lelang
terhadap Debitur yang sudah tidak
mampu melakukan pembayaran dan telah menyerahkan jaminan kepada Bank melalui metode selebaran atau media online (internet).
- Jaminan Debitur NPL agar di taksasi ulang untuk meminimalkan risiko yang akan ditanggung kedepannya dan melakukan pencadangan PPAP serta melakukan penyelesaian terhadap mobil tarikan yang ada pada Bank.
- Membudgetkan dan melakukan kegiatan
terkait Literasi Keuangan terhadap konsumen dan masyarakat.
- Penyelenggaraan TI agar sesuai standar penyelenggaraan TI yang telah diatur oleh OJK termasuk kelengkapan perjanjian kerjasama dengan Vendor yang sesuai dengan POJK dan
penunjukkan petugas khusus yang
ELIS HASAN Komisaris 1
menangani TI. 2. Pelaksanaan analisa kredit agar dilakukan
perbaikan dengan mengikutsertakan petugas terkait dalam pelatihan dan pemenuhan dokumen Debitur yang
dibutuhkan terkait dalam pelaksanaan analisa kredit.
3. Seluruh hasil temuan OJK pada Pemeriksaan Bulan Juni 2017 agar segera
ditindaklanjuti dan disampaikan kepada OJK sesuai dengan komitmen yang telah disampaikan.
4. Pemberian Pinjaman Modal Kerja (PT) agar mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan yaitu terkait perpanjangan maksimal dilakukan 2 (dua) kali atau paling lama 2 (dua) tahun dengan jaminan kendaraan yang sama.
5. Menjadwalkan dan mengikutsertakan
Internal Audit dalam pelatihan terkait
pelaksanaan audit. 6. Penerapan APU PPT agar menunjuk
petugas yang independen terhadap operasional (fungsi kepatuhan) dan melaksanakan pelatihan terkait APU PPT kepada seluruh karyawan.
7. Penunjukkan KAP agar dilakukan melalui RUPS atas usulan Dewan Komisaris dan dengan memperhatikan rekomendasi Komite Audit.
8. Agar dilakukan penambahan SDM khususnya Marketing Lending yang aktif keluar menjual dan mencari Nasabah
serta penempatan SDM agar disesuaikan dengan minat dan kemampuannya.
9. Laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Internal Audit agar ditindaklanjuti.
10.Komite Kredit dalam setiap memberikan persetujuan kredit agar memberikan
rekomendasi atau komentar. 11.Struktur Organisasi terkait bagian
Appraisal agar dibawahkan oleh fungsi penunjang operasional.
Pada tanggal 15 Desember 2014 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan salah satu agenda adalah penunjukan dan pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris dan telah dicatat dalam administrasi Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor : S-32A/KO.57/2015 Tanggal 06 Februari 2015 tentang Pengangkatan Kembali Pengurus Bank.
D. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Tabel 2.4. : Tindak Lanjut Rekomendasi Dewan Komisaris oleh Anggota Direksi
Nama Jabatan Jumlah Tindak Lanjut Rekomendasi Dewan Komisaris
ALIAS
Direktur Utama,
Direktur Kepatuhan
&
Manajemen Risiko
1
1. Telah melakukan penambahan Pegawai khusus penanganan NPL pada bagian penagihan dan Marketing Lending yang aktif keluar menjual dan mencari calon nasabah.
2. Pelaksanaan analisa kredit telah dilakukan perbaikan
dengan lebih baik dan memberikan pelatihan kepada pegawai terkait.
3. Jaminan yang diserahkan oleh Debitur atau ditarik Bank, beberapa telah dilakukan penjualan untuk pelunasan kredit debitur di BPR KintaMas Mitra Dana.
4. Penilaian kembali agunan NPL telah dilakukan dan PPAP dicadangkan.
5. Telah dibudgetkan biaya pelaksanaan Literasi Keuangan untuk pelaksanaan pada Tahun 2018
6. Telah dilakukan penunjukkan petugas TI, Pejabat APU PPT
dan penunjukkan KAP melalui RUPS dengan memperhatikan usulan dan/atau rekomendasi Dewan Komisaris.
7. Tindak lanjut temuan OJK telah diselesaikan sesuai dengan komitmen dan temuan internal audit dalam proses penyelesaian
8. Pelatihan terhadap Pejabat yang berfungsi dalam pelaksanaan audit telah diberikan pelatihan untuk pengembangan skill pejabat terkait dalam rangka pelaksanaan Audit Internal.
MANGAINTUA GULTOM
Direktur 1
1. Pada tanggal 15 Desember 2014 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan salah satu agenda adalah penunjukan dan pengangkatan kembali anggota Direksi dan telah dicatat dalam administrasi Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan Nomor : S-32A/KO.57/2015 Tanggal 06 Februari 2015 tentang Pengangkatan Kembali Pengurus Bank
2. Pengangkatan Direktur Kepatuhan melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT BPR KintaMas Mitra Dana Nomor : 09 tertanggal 09 Agustus 2017 dan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan Nomor : KEP-43/KO.054/2017 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr Alias Selaku Calon Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan PT BPR KintaMas Mitra Dana tertanggal 06 Juni 2017.
E. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite
Mengingat modal inti BPR dibawah Rp. 50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah), maka BPR KintaMas Mitra Dana tidak wajib membentuk komite audit, komite pemantau risiko, komite remunerasi
dan nominasi. Namun, PT BPR KintaMas Mitra Dana telah membentuk fungsi : 1. Fungsi yang independen terhadap operasional yaitu Pejabat Eksekutif (PE) Audit Internal, diangkat
tanggal 15 Februari 2016 dengan Nomor KEP : 442/IV/HRD/2016 dan telah disampaikan surat ke OJK tertangal 25 Februari 2016 & 28 April 2016 nomor : 022/KMD/II/16 & 048/KMD/IV/16 beserta SK pengangkatan.
2. Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan dan Manajemen Risiko berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-43/KO.054/2017 tentang Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan Sdr Alias Selaku Calon Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan PT BPR KintaMas Mitra Dana tertanggal 06 Juni 2017 dan pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT BPR KintaMas Mitra Dana Nomor : 09 tertanggal 09 Agustus 2017.
3. Pengangkatan Pejabat Eksekutif (PE) yang menangani fungsi kepatuhan dan independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor : 473/XII/HRD/2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang pengangkatan PE (Manajemen Risiko dan Kepatuhan BPR) dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Nomor :
107/KMD/XII/2016 tanggal 29 Desember 2016.
F. Penanganan Benturan Kepentingan
Tabel 2.5. : Data Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan
No
Pihak yang Memiliki Benturan Kepentingan
Pengambil Keputusan Jenis
Transaksi
Nilai Transaksi (jutaan Rupiah)
Nama Jabatan Nama Jabatan
NIHIL
Tahun 2017, tidak ditemukan adanya indikasi benturan kepentingan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR KintaMas Mitra Dana. G. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern, dan Audit Ekstern
2. Fungsi Kepatuhan Pemenuhan struktur organisasi BPR KintaMas Mitra Dana dengan menunjuk Direksi yang
membawahkan Fungsi Kepatuhan pada akhir bulan Desember 2016 serta pengangkatan Pejabat Eksekutif (PE) Fungsi Kepatuhan. Dalam Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-43/KO.054/2017 tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sdr Alias
Selaku Calon Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan PT BPR KintaMas Mitra Dana tertanggal 06 Juni 2017 dan pada Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT BPR KintaMas Mitra Dana Nomor : 09 tertanggal 09 Agustus 2017. Pelaksanaan fungsi kepatuhan sepanjang tahun 2017 telah dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan & PE Kepatuhan, sebagai berikut :
a. Melakukan pengkinian dan/atau penerbitan kebijakan baru sebagai komitmen dalam pelaksanaan peraturan yang telah ditetapkan oleh OJK, BI dan peraturan perundang-undangan lainnya. Kebijakan tersebut berbentuk : Standar Prosedur Operasional (SPO), Surat Keputusan, Surat Edaran dan memo internal perusahaan yang dijadikan sebagai panduan dalam pelaksanaan kegiatan operasional.
Tabel 2.6. : Kebijakan (SPO, SK, SE) yang dikinikan oleh Fungsi Kepatuhan
No Ketentuan Yang Disesuaikan Tanggal
Standar Prosedur Operasional (SPO)
1 Standar Prosedur Operasional (SPO) ” Operasional ” 08 Februari 2017
2 Nomor : 001/SPO.KEP/17 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Kepatuhan
21 Februari 2017
3 Standar Prosedur Operasional (SPO) Sistem Informasi Debitur (SID)
Nomor : 003/SPO.SID/17 21 Februari 2017
4 Nomor : 002/SPO.IC/17 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Internal Audit
09 Maret 2017
5 Nomor : 004/SPO.PN/17 tentang Pedoman Kerja, Sistem dan Prosedur Pengaduan Nasabah
21 Maret 2017
6 Nomor : 006/SPO.APU-PPT/17 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU
PPT)
14 September 2017
7 Nomor : 005/SPO.UM/17 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Umum
27 Oktober 2017
8 Nomor : 008/SPO.ED-PK/17 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Edukasi & Perlindungan Konsumen
16 November 2017
9 Nomor : 007/SPO.KRD/17 tentang Standar Prosedur Operasional (SPO) Kredit
30 November 2017
10 Nomor : 009/SPO.IT/17 tentang Standar prosedur Operasional (SPO) Teknologi Informasi (TI)
27 Desember 2017
Surat Edaran (SE)
1 Surat Edaran Nomor : 003/SE/II/2017 tentang Kebijakan di Bidang Perkreditan dan Bidang Operasional
17 Februari 2017
2 Surat Edaran Nomor : 002/SE/II/17 tentang Pengganti Sementara
Direksi Apabila Tidak Dapat Menjalankan Tugas Jabatannya 21 Februari 2017
Surat Keputusan (SK)
1 Surat Keputusan Nomor : 001/SK-DIR/X/2017 tentang Struktur & Skala
Upah Pegawai PT BPR KintaMas Mitra Dana 17 Oktober 2017
2 Surat Keputusan Nomor : 002/SK-DIR/XI/17 tentang Aset Lain-Lain 27 November 2017
b. Pelaksanaan sosalisasi dan pelatihan kepada karyawan atau Departemen terkait yang diadakan oleh Fungsi Kepatuhan sepanjang Tahun 2017 mengenai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Peraturan Perundang-Undangan lainnya.
Tabel 2.7. : Sosialisasi terhadap Karyawan oleh Fungsi Kepatuhan
No Topik Sosialisasi / Pelatihan Unit Kerja / Peserta Tanggal
1 Standar Prosedur Operasional (SPO)
Kredit
Marketing Lending (Karyawan Baru),
Internal Audit, Manajer Penunjang
Operasional
03 April
2017
2
Standar Prosedur Operasional (SPO)
“Operasional” & Jobdescription
Frontliner & Security
Teller, Customer Service, Supervisor,
Security, Internal Audit, Manajer Penunjang
Operasional
03 April
2017
3
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Accounting & Jobdescription,
Jobdescription Umum
Accounting, Supervisor, Internal Audit,
Umum, Manajer Penunjang Operasional,
Direksi
20 April
2017
4
Standar Prosedur Operasional (SPO)
SID, Kebijakan Terkait SLIK &
Jobdescription
Marketing Lending, Loan Admin, Supervisor,
Internal Audit, Manajer Penunjang
Operasional, Direksi
30 Mei
2017
5 Restrukturisasi Kredit & Pengaduan
Nasabah
Marketing Lending, Accounting, Loan Admin,
Internal Audit, Manajer Penunjang
Operasional
13 Juni
2017
6
Masalah & Solusi HGB di atas HPL
Perjanjian Perkawinan, Covernote
Notaris
Marketing Lending, Collector, Loan Admin,
Internal Audit, Manajer Penunjang
Operasional
29
Agustus
2017
7 APU & PPT, Pengaduan Nasabah,
Edukasi & Perlindungan Konsumen
Customer Service, Teller, Supervisor,
Marketing Lending, Accounting, Collector,
Loan Admin, Internal Audit, Manajer
Penunjang Operasional
04
Oktober
2017
c. Menetapkan materi-materi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan operasional untuk mendukung pelaksanaan tugas setiap karyawan pada perusahaan dan mengikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh tenaga ahli dalam bidang pelatihan mengenai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Peraturan Perundang-Undangan Lainnya.
Tabel 2.8. : Pelatihan terhadap SDM oleh tenaga ahli dalam bidang pelatihan Tahun 2017
No Topik Sosialisasi / Pelatihan Unit Kerja / Peserta Tanggal
1
Pelatihan tentang Seluk Beluk Perkreditan
Admin Kredit 17 Februari 2017
Pelatihan tentang Analisa Kredit BPR (Lanjutan)
Marketing Lending, Collector 18 Februari
2017
2
Pelatihan persiapan menghadapi penilaian Kemampuan dan Kepatutan untuk Direktur Kepatuhan yang membawahi fungsi Kepatuhan bagi BPR
Direktur Kepatuhan 02 Maret 2017
3 Pelatihan penyusunan 25 SPO BPR, terkait Kepatuhan dan Tata Kelola
Direktur Kepatuhan & PE Kepatuhan
01 Maret 2017
4 Pelatihan membangun Skill Account Officer Berkarakter
Marketing Lending 11-12 April 2017
5 Workshop on Optimalisasi Karyawan BPR HRD 29 April 2017
6 Pelatihan Tata Kelola BPR Seluruh Karyawan 05-06 Mei 2017
7 Pelatihan APU PPT dan Pelayanan Prima Berkarakter bagi BPR
PIC APU PPT 23-24 Mei 2017
8 Pelatihan Manajemen NPL bagi BPR Coordinator Collector 17 Juli 2017
9 Pelatihan Penilaian Jaminan BPR Appraisal, Surveyor, Admin
Kredit, Collector & Marketing Lending
04-05 Agustus 2017
10 Pelatihan BPR tentang "Character Analysis & Potential Customer Mapping"
Direktur Utama & Direktur Kepatuhan
05 Agustus 2017
11 Pelatihan Rencana Bisnis Bank (RBB) bagi BPR
HRD, Manajer Penunjang Operasional, PE Kepatuhan &
Manajemen Risiko
21-22 Agustus 2017
12 Seminar Nasional “Masalah dan Solusi : HGB di Atas HPL, Perjanjian Kawin dan Covernote”
Internal Audit, Loan Admin & Marketing Lending
16 Agustus 2017
13 Pelatihan Analisa Kredit Bagi BPR Marketing Lending 23-24 agustus
2017
14 Pelatihan Standar Pengelolaan Teknologi Informasi BPR
Internal Audit, PE Kepatuhan & Manajemen Risiko dan IT
18 September 2017
15 Pelatihan Analisis Kredit (Lanjutan) Seluruh Marketing Lending &
Loan Admin 15-16
September 2017
16 Pelatihan Audit Intern BPR Internal Audit & Human
Resource Development
20-21 Oktober
2017
17 Pelatihan Analisa Kompetensi SDM BPR Human Resource
Development 20 November
2017
18 Pelatihan Remunerasi Efektif BPR Human Resource
Development 05-06
Desember 2017
d. Menunjuk karyawan dari departemen terkait untuk mengikuti Pelatihan yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan pihak terkait sepanjang tahun 2017 mengenai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Peraturan Perundang-Undangan lainnya.
Tabel 2.9. : Sosialisasi dan/atau Pelatihan yang diikuti oleh SDM BPR KintaMas Mitra Dana yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan pihak terkait lainnya Tahun 2017
No Topik Sosialisasi / Pelatihan Instansi Unit Kerja / Peserta Tanggal
1 Undangan Sosialisasi SLIK dan
RB-BPR/s
Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
PE Kepatuhan & Manajemen Risiko dan
Loan Admin
16 Mei 2017
2
Undangan Ekspedisi Layanan Kas, Edukasi Publik dan Penyerahan PSBI ke Pulau terdepan NKRI di Wilayah
Propinsi KEPRI bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut
Bank Indonesia Manajer Penunjang
Operasional 08 Agustus
2017
3 Undangan Focus Group Discussion (FGD) epk
Otoritas Jasa Keuangan (ojk)
Internal Audit 22 Agustus
2017
4
Undangan sosialisasi
sekaligus uji coba aplikasi pelaporan rencana bisnis BPR & BPRS (RB-BPR/s)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Manajer Penunjang Operasional
30 Agustus 2017
5 Workshop sistem informasi debitur (SID) untuk petugas teknik pelaporan bpr
Bank Indonesia PE Kepatuhan 16-18 Oktober
2017
6 Undangan acara evaluasi penggunaan Aplikasi BI Santun
Bank Indonesia Koordinator Front Liner 09 Desember
2017
7 Undangan Sosialisasi Otoritas Jasa Internal Audit & PE 07 Desember
ketentuan BPR/s di wilayah kerja OJK Kepri
Keuangan (OJK) Kepatuhan 2017
e. Menyampaikan laporan kepatuhan kepada Dewan Komisaris secara berkala (semester) sepanjang tahun 2017 yang berisi pelanggaran dan rekomendasi dalam penerapan fungsi kepatuhan pada BPR KintaMas Mitra Dana.
f. Memantau dan memastikan penyampaian laporan berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan otoritas lainnya oleh unit terkait dan penyelesaian seluruh komitmen bank terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Temuan Audit Tahun 2017 dan tindak lanjut atau
komitmen lainnya.
2. Audit Intern
BPR KintaMas Mitra Dana telah memiliki PE Audit Intern dan diangkat tanggal 15 Februari 2016 dengan Nomor KEP : 442/IV/HRD/2016 dan telah disampaikan surat ke OJK tertangal 25 Februari 2016 & 28 April 2016 nomor : 022/KMD/II/16 & 048/KMD/IV/16 beserta SK pengangkatan. Penunjukan Pejabat Eksekutif Audit Intern mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dimana Pejabat Eksekutif Audit Intern mempunyai tugas dan
Tanggung Jawab antara lain : a. Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan
operasional BPR yang mencakup perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan hasil audit;
b. PE Audit Intern membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional,dan kegiatan lainnya paling sedikit dengan cara pemeriksaan langsung dan analisis dokumen;
c. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen;
d. PE Audit Intern harus mampu mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana.
Dalam melaksanakan tugas di atas Pejabat Eksekutif Audit Intern dinilai telah berupaya
semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Rencana audit tahun 2017 telah ditetapkan dan disetujui oleh Direktur Utama. Audit Internal telah melakukan pemeriksaan
terhadap sebagian besar departemen yang ada di perusahaan namun kedepannya akan lebih
dimaksimalkan keseluruh bagian sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) Internal Audit yang telah ditetapkan terutama pada bagian Sumber Daya Manusia (SDM). Pelaksanaan audit termuat dalam hasil audit baik secara harian yaitu berupa temuan yang membutuhkan tindak lanjut segera dari pihak auditee maupun hasil audit yang termuat dalam rekap bulanan. Pemeriksaan dilakukan harian, mingguan, bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan sesuai dengan rencana audit dan/atau Standar Prosedur Operasional (SPO) yang telah ditetapkan. Langkah-langkah pemeriksaan dilakukan terlebih dahulu dengan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen
operasional dan verifikasi terhadap bagian yang diaudit dan apabila dibutuhkan perbaikan atau
tindak lanjut, Audit Intern akan menerbitkan temuan harian yang disampaikan kepada Auditee untuk segera menindaklanjutinya. Laporan bulanan dan laporan audit lainnya, telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
Sejumlah pencapaian penting yang sangat menunjang terciptanya iklim kerja yang prudent dan selaras dengan semangat penerapan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko khususnya pada
penyaluran kredit. Namun di sisi lain masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan audit intern dikarenakan keterbatasan ruang lingkup pengauditan yang dilaksanakan pada tahun 2017 belum menjangkau pelaksanaan audit pada bagian SDM. Dan menjadi perhatian kedepannya pemeriksaan
akan dimaksimalkan ke seluruh jenjang organisasi. Hasil audit yang dilakukan sepanjang tahun 2017 dikemas dalam buku yang berisi seluruh temuan
dan tanggapan dari auditee (pihak-pihak yang diaudit) serta kesanggupan auditee untuk menyelesaikan temuan audit yang dimaksud dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Sebagai
tindak lanjut atas hasil audit/pemeriksaan tersebut, Pejabat Eksekutif Audit Intern telah melakukan pengawasan dengan cara meminta kelengkapan data dan dokumen dari auditee. Tindak lanjut tersebut akan terus dilakukan hingga seluruh permasalahan dapat diselesaikan oleh auditee.
3. Audit Ekstern
Pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) tahun buku 2017 telah terlaksana pada tanggal 09 Februari 2018. BPR KintaMas Mitra Dana telah memenuhi aspek tata kelola perusahaan
dalam proses penunjukan Akuntan Publik/Kantor Akuntan Publik (KAP) antara lain: a. Akuntan Publik/Kantor Akuntan Publik yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. b. Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk tidak melebihi masing-masing 3 tahun dan 3 tahun buku
berturut-turut. Pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) tahun buku 2017 dilakukan setelah
penunjukkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dituangkan dalam Akta Notariil yaitu
Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT BPR KintaMas Mitra Dana Nomor : 12 tanggal 22 Januari 2018, dan dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit (karena BPR KintaMas Mitra Dana tidak memiliki komite audit maka fungsi dimaksud dilakukan oleh Dewan Komisaris) sesuai dengan
kebijakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor : 13/POJK.03/2017.
H. Penerapan Manajemen Risiko, Termasuk Sistem Pengendalian Intern BPR KintaMas Mitra Dana telah menunjuk Direksi yang membawahkan Fungsi Manajemen Risiko
pada akhir bulan Desember 2016 serta pengangkatan Pejabat Eksekutif (PE) Manajemen Risiko. Penerapan/pelaksanaan Fungsi Manajemen Risiko belum efektif terlaksana pada Tahun 2017 karena kebijakan dan pedoman penerapan Manajemen Risiko sedang dalam proses penyusunan dan segera diterapkan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan. Meskipun kebijakan dimaksud belum ditetapkan, namun setiap bagian telah diberikan pemahaman dan pengetahuan terkait penerapan
manajemen risiko. Kegiatan operasional dilaksanakan dengan memperhatikan risiko yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan kedepan. Salah satunya dalam penyaluran kredit dengan memperhatikan kebijakan perkreditan PT BPR KintaMas Mitra Dana dan asas-asas perkreditan yang sehat. Sistem Pengendalian Intern telah terlaksana yaitu pengawasan yang dilakukan oleh Pengurus dan
Pejabat Eksekutif (PE). Pengendalian internal efektif dapat membantu terjaganya aset Bank dengan baik, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Tahun 2017, pengendalian internal baik dalam pelaksanaannya. I. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
BPR KintaMas Mitra Dana telah memiliki kebijakan intern tentang penerapan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor : 003/SE/X/2016 tentang Kebijakan di Bidang Perkreditan dan Bidang Operasional. Posisi 31 Desember 2017 penyediaan dana terhadap Pihak Terkait dan Debitur Inti dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 2.10. : Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Pemegang Saham)
No. Nama Jabatan Nominal (ribuan)
1 Bun Tjheng al Jono Pemegang Saham
Pengendali (PSP) Rp 133.126
Total Rp 133.126
Tabel 2.11. : Penyediaan Dana Debitur Inti
No. Penyediaan Dana Jumlah
Debitur Nominal (ribuan)
Kepada debitur inti
1 a. Individu 24 Rp. 34.149.374
b. Group 2 Rp. 3.070.045
Total Rp. 37.219.419
Tabel 2.12. : Penyediaan Dana kepada Dewan Komisaris
No. Nama Jabatan Nominal (ribuan)
NIHIL
Tabel 2.13. : Penyediaan Dana kepada Direksi
No. Nama Jabatan Nominal
NIHIL
Tabel 2.14. : Penyediaan Dana kepada Karyawan
No. Nama Jabatan Nominal
NIHIL
Penyediaan dana kepada pengurus dan karyawan posisi data 31 Desember 2017 tidak tersedia dan tidak terjadi pelampauan dan/atau pelanggaran terhadap BMPK baik oleh Pengurus, Karyawan, Pemegang Saham maupun Debitur Inti.
L. Rencana Strategis Bank Persaingan bisnis yang semakin ketat di Kota Batam khususnya dalam industry perbankan, BPR
KintaMas Mitra Dana harus mampu siap dalam menghadapi persaingan tersebut di pasar. BPR KintaMas Mitra Dana mengkaji dan menyusun rencana dan langkah-langkah strategis baik untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang yang dituangkan dalam Rencana Strategis Bank berupa Rencana Bisnis Bank (RBB) BPR KintaMas Mitra Dana Tahun 2018 yang mengacu pada
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor : 37/POJK.03/2016 tentang rencana Bisnis Bank
Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor : 52/SEOJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank Perkreditan Rakyat. Rencana dan langkah-langkah strategis seperti di jelaskan di bawah ini : 1. Rencana dan Langkah-Langkah Strategis Jangka Pendek Periode 1 (Satu) Tahun
a. Menjaga rasio permodalan 1) Kecukupan Modal 2) Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Menetapkan rasio CAR BPR KintaMas Mitra Dana pada posisi SEHAT. b. Menekan Rasio NPL
Berupaya untuk menekan NPL sampai dengan dibawah 5% dan tetap concern dalam memprioritaskan tahun 2018 untuk penyelesaian kredit bermasalah dengan melakukan penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah segera baik melalui penagihan, memastikan debitur melakukan pengembalian atau pelunasan kredit, melakukan langkah-langkah pengambilalihan agunan sampai dengan penghapusbukuan kredit Debitur yang memiliki kualitas
macet dan termasuk meningkatkan penyaluran kredit yang lebih SEHAT. Pembentukan PPAP BPR KintaMas Mitra Dana berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia
(PBI) Nomor : 13/26/PBI/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/19/PBI/2006 tentang Kualitas Aktiva Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Bank Perkreditan Rakyat.
c. Menjaga Aspek Rentabilitas Kecukupan Rentabilitas BPR KintaMas Mitra Dana diukur pada tingkat profitabilitas bank
dalam pengelolaan aktiva dan tingkat efisiensi operasionalnya pada Rasio Return On Assets (ROA) dan Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). BPR KintaMas Mitra Dana berkomitmen untuk terus berusaha untuk melakukan peningkatan ROA melalui penyaluran kredit dan penyelesaian kredit bermasalah.
Komponen utama pendapatan BPR KintaMas Mitra Dana adalah pendapatan bunga kredit yang diberikan dari total pendapatan operasional. Disisi lain biaya perusahaan juga mempengaruhi pendapatan, diantaranya adalah beban bunga kontraktual deposito dan beban tenaga kerja dari
total biaya operasional BPR KintaMas Mitra Dana. Atas kondisi rasio tersebut, BPR KintaMas Mitra Dana akan melakukan efesiensi terhadap penggunaan dana yang signifikan berpengaruh terhadap peningkatan BOPO dan atau meningkatkan penyaluran kredit dan penyelesaian kredit Non Performing Loan (NPL) yang mengakibatkan pendapatan bunga belum langsung diakui
sebagai pendapatan Bank. d. Menjaga Aspek Likuiditas
Kecukupan terhadap aspek likuiditas diukur dengan Cash Ratio (CR) yaitu mengukur kemampuan bank memenuhi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank dan Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu Untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan dana sendiri yang digunakan. BPR KintaMas Mitra Dana berupaya untuk meningkatkan penyaluran kredit yang berorientasi pada
kredit usaha mikro, kecil dan konsumer serta tidak menutup kemungkinan untuk penyaluran kredit terhadap usaha menengah ke atas dengan melakukan analisis dan menerapkan prosedur perkreditan dengan prinsip kehati-hatian yang telah ditetapkan. Meningkatkan penghimpunan dana simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito retail sehingga tidak tergantung terhadap deposan inti dan dilain sisi biaya yang dibutuhkan relatif murah serta BPR KintaMas Mitra Dana menempatkan dana ke Bank lain dalam bentuk tabungan dan deposito dengan tetap menjaga kecukupan persediaan saldo kas harian sehingga tidak menghambat
proses operasional. BPR KintaMas Mitra Dana akan selalu menjaga dan menetapkan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) pada posisi SEHAT.
Pemenuhan kewajiban jangka pendek BPR KintaMas Mitra Dana telah terpenuhi dan belum
pernah ada penundaan kewajiban pada saat jatuh tempo. BPR KintaMas Mitra Dana akan melakukan pengawasan dan monitoring terhadap kewajiban-kewajibannya terhadap pihak ketiga lainnya termasuk penyelesaian terhadap post kewajiban segera untuk ditindaklanjuti. Salah satunya komponen KSD adalah : Kiriman uang masuk pada rekening BPR KintaMas Mitra Dana di
Bank lain yang belum teridentifikasi pemiliknya dan komponen lainnya yang ada pada KSD sehingga rasio KSD dapat mengalami penurunan dan rasio CR BPR KintaMas Mitra Dana tetap pada posisi SEHAT. e. Meningkatkan fungsi intermediasi perbankan melalui penyaluran kredit UMKM.
Meningkatkan kualitas portofolio produk kredit usaha kredit mikro, kecil dan tidak menutup kemungkinan terhadap penyaluran kredit usaha menengah dan kredit konsumer dengan melakukan analisis kredit yang lebih mendalam dan menerapkan prinsip kehati-hatian.
BPR KintaMas Mitra Dana akan terus berkomitment untuk mengupayakan penyaluran kredit usaha kredit mikro, kecil atau retail sehingga penanganan risiko terhadap penyaluran kredit lebih cepat ditangani apabila terdapat permasalahan dan apabila dibandingkan dengan
pengembalian oleh Debitur inti yang bermasalah. 2. Rencana dan langkah-langkah strategis jangka menengah periode 3 (tiga) tahun
a. Memperkuat permodalan dan likuiditas yang sehat dan kuat serta yang mengacu pada
peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). b. Menciptakan perusahaan yang berasaskan pada Good Corporate Governance (GCC).
Penerapan Prinsip Dasar Good Corporate Governance meliputi Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness (TARIF) sangat dibutuhkan peran serta setiap
pihak dalam manajemen atau unit kerja dengan berpedoman pada sistem dan prosedur internal BPR KintaMas Mitra Dana serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor : 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) Bagi BPR.
c. Penerapan Manajemen Risiko dengan eksposur risiko yang berdampak terhadap kelangsungan perusahaan.
d. Meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program traning yang intensif
dan berorientasi yang terkait tugas dan tanggungjawabnya sehingga berdampak terhadap kegiatan usaha serta mengadakan sertifikasi kepada pejabat dan pegawai minimal kepala bagian.
3. Rencana dan langkah-langkah strategis jangka panjang periode 5 (lima) tahun
a. Melakukan pengembangan dan penguatan permodalan serta likuiditas yang sehat dan mengacu apda peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
b. Seluruh unit kerja telah memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik.
c. Penguatan Teknologi Informasi (TI) yang handal dan sesuai dengan peraturan yang berlaku
baik melalui pengembangan atau perbaikan Teknologi Informasi sehingga mendukung kegiatan bisnis yang sedang dijalankan
4. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) akan diarahkan untuk menciptakan karyawan-karyawan yang berkualitas sehingga berdampak dalam pelaksanaan operasional BPR KintaMas Mitra Dana. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting dilakukan dalam rangka mendukung kegiatan operasional pada tahun 2018, program pengembangan karyawan akan lebih
efektif dilaksanakan baik melalui pelatihan internal yang diadakan oleh bagian Kepatuhan maupun melalui lembaga pelatihan yang kompeten dibidangnya.
Tabel 2.15. : Rencana Pelatihan SDM Tahun 2018
Jadwal Materi Pelatihan Peserta
Januari 2018
Disaster Recovery & Business Contigency Plan IT, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional, Team Leader
Manajemen Risiko IT
APU PPT Seluruh Karyawan
Penilaian Tingkat Kesehatan BPR Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional
Februari 2018
7 HABITS Team Leader, Operasional, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko
Integritas dan Etika Profesional
Pendidikan Dasar Perbankan Accounting, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional
Maret 2018
Kepatuhan & Manajemen Risiko Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional
Akuntansi SAK ETAP BPR Accounting, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional
Remunerasi Gaji (Skala Gaji) HRD, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko
Penilaian Jaminan pada Bank / Survei Taksasi, Surveyor
April 2018
Litigasi dan/atau Aspek Legal pada Perbankan Collector, Admin Kredit, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional
Analisa Kredit Marketing Lending, Admin Kredit, Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko,
Operasional
Manajemen NPL Collector, Marketing, Kepatuhan & Manajemen Risiko
Juni 2018 Sertifikasi Pejabat Eksekutif Pejabat Eksekutif (PE)
Survailance Direksi Direksi
Juli 2018 Brevet Pajak Accounting, Internal Audit
Juli 2018 IT Internal Audit, Kepatuhan & Manajemen Risiko, Operasional
Agustus 2018 Internal Audit Accounting, Internal Audit
5. Rencana Pengembangan Organisasi a. Kebijakan & Strategi Manajemen
Kebijakan Remunerasi yang berkaitan dengan kompensasi (gaji) dan benefits senantiasa terus dilakukan penyesuaian dan pembaharuan. Hal ini dilakukan agar BPR KintaMas Mitra Dana dapat mempertahankan karyawan yang berkualitas (qualified employees) serta meningkatkan daya tarik orgranisasi tidak saja bagi karyawan yang saat ini berada di BPR
KintaMas (existing employees) namun juga bagi para calon karyawan baru yang berkeinginan untuk bergabung di BPR KintaMas Mitra Dana.
Jenjang karir yang lebih jelas juga diharapkan menjadi daya tarik bagi para karyawan
dengan senantiasa menggunakan kesempatan bagi karyawan yang sudah ada untuk setiap formasi jabatan. Hal ini didukung dengan persiapan yang terstruktur baik dalam hal peningkatan kualitas kepemimpinan dan teknis.
Penetapan kenaikan besarnya gaji didasarkan kepada performance appraisal dan tetap
mempertimbangkan faktor-faktor lainnya : seperti tingkat inflasi, regulasi pemerintah tentang UMK (Upah Minimum Kota) serta kondisi pasar perbankan sejenis. Kebijakan terkait remunerasi untuk pengurus bank (Direksi dan Komisaris) ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). b. Rencana Pengembangan Operasional
Sesuai dengan visi dan misi yang dapat dijabarkan secara operasional sebagai kebutuhan untuk dapat mendukung layanan berkualitas untuk nasabah ritel, maka diperlukan sinergi
operasi yang didukung oleh unsur-unsur Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, perangkat keras dan perangkat lunak serta sistem dan prosedur. Oleh karena itu hal-hal yang menjadi bagian dalam rencana pengembangan operasional adalah : 1) Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat memberikan layanan
yang berkualitas secara efektif dan efesien baik untuk berhadapan dengan nasabah ataupun petugas yang berada di back office.
2) Peningkatan dukungan Teknologi Informasi (TI) untuk mendukung pemberian layanan
kepada nasabah, baik yang bersifat fisik maupun maya dan peningkatan serta pengembangan produk, fitur produk dan layanan
3) Optimalisasi Teknologi Informasi (TI) untuk meningkatkan nilai tambah dari nasabah dan
pengembangan produk Bank 4) Peningkatan kemampuan Teknologi Informasi (TI) untuk mendukung manajemen dan
pelaksana operasi, melakukan evaluasi dan tindakan koreksi yang tepat.
Dalam rangka pengembangan organisasi untuk menghadapi tantangan kedepan, manajemen tetap konsisten dalam meningkatkan fungsi-fungsi organisasi yang ada dengan fokus utama tetap ditekankan pada peningkatan fungsi seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) terutama yang terkait dalam operasional. Kajian terhadap struktur organisasi yang ada agar organisasi dapat berjalan secara efesien dan efektif terus menjadi perhatian. BPR KintaMas Mitra Dana menyadari bahwa dalam kondisi saat ini dibutuhkan sebuah organisasi yang mampu dengan
cepat mengantisipasi dan merespon berbagai perubahan yang terjadi. Dengan demikian tata
kerja organisasi yang mengatur hubungan kerja pada setiap unit kerja akan lebih terkoordinir dan terintegrasi.
Merujuk kepada concern BPR KintaMas Mitra Dana berkenaan dengan pemahaman dan pelaksanaan manajemen risiko, maka program-program dengan fokus manajemen risiko juga menjadi perhatian dan target pelaksanaan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengetahuan karyawan akan hal ini.
6. Rencana Pengembangan dan Pegadaan Teknologi Informasi a. Rencana Pengembangan Teknologi Informasi
Peran penting dari Teknologi Informasi tidak terlepas dari kesuksesan BPR KintaMas Mitra Dana dalam mencapai visi misi yang telah ditetapkan. Pengelolaan kegiatan usaha atau operasional BPR KintaMas Mitra Dana yang berbasis komputer atau Teknologi Infomasi dilakukan secara terintegrasi. Seiring dengan kompleksitas usaha BPR KintaMas Mitra Dana
diperlukan adanya pengembangan, pemeliharaan dan penyesuaian terhadap kebutuhan operasional Bank terutama yang berpengaruh dalam pelayanan kepada mitra/nasabah dan tidak mengindahkan prinsip penyelenggaraan atau pengembangan Teknologi Informasi yang berkualitas dan mengacu kepada SPO internal serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Teknologi Informasi menjadi bahan evaluasi oleh manajemen dan dasar dalam pengambilan keputusan oleh top manajemen ataupun manajemen strategis untuk menentukan
arah kebijakan dan keberhasilan perusahaan. Pengembangan Teknologi Informasi pada BPR KintaMas Mitra Dana juga berpedoman kepada ketentuan yang berlaku yaitu Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang Teknologi Informasi, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 75 /POJK.03/2016 tentang Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan peraturan terkait lainnya. Dengan adanya Teknologi Informasi diharapkan mampu menyajikan informasi yang tepat waktu, relevan dan akurat terkait dalam proses pembuatan laporan kepada pihak internal/stakeholder, eksternal bank seperti :
penyampaian Laporan Bulanan Bank, Sistem Informasi Debitur (SID) dan atau Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Laporan Bank lainnya sehingga sangat diperlukan adanya pengembangan/upgrade system untuk mengakomodir
proses pelaporan dimaksud. Peran Teknologi Informasi yang handal juga dapat mengantisipasi tersajinya informasi
yang tidak akurat, memperlambat pelayanan kepada nasabah, kecurangan pada transaksi perbankan, penyimpangan dan bahkan pembobolan Bank yang dilakukan dengan menggunakan
tekonologi komputer sehingga berakibat fatal bagi kelanjutan usaha BPR KintaMas Mitra Dana. Pengembangan Teknologi Informasi juga tidak lepas dari adanya kegiatan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait baik kepada petugas penanggungjawab maupun user/pengguna, menyediakan sistem pengelolaan pengamanan informasi yang efektif dan dikomunikasikan kepada satuan kerja/penanggungjawab penyelenggara dan pengguna Teknologi Informasi.
BPR KintaMas Mitra Dana dalam mendukung kegiatan operasional menggunakan jasa penyedia Teknologi Informasi seperti Core Banking Sistem (CBS) melalui kerjasama tertulis terhadap penyedia jasa TI. Kedepannya Aplikasi perbankan yang digunakan akan terus ditingkatkan kualitasnya dengan mengacu pada SPO TI dan peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). b. Rencana Pengadaan Teknologi Informasi
Pengadaan Teknologi Informasi (TI) BPR KintaMas Mitra Dana kedepannya adalah dilakukan dengan menyediakan website perusahaan yang merupakan salah satu faktor pendukung dalam mencapai visi misi BPR KintaMas Mitra Dana dalam penghimpunan dan penyaluran
dana kepada masyarakat khususnya di Kota Batam. Merupakan prasyarat dalam pelaksanaan tata kelola pada BPR KintaMas Mitra Dana, transparansi produk yang dimiliki oleh BPR KintaMas Mitra Dana dan peran aktif dalam penerapan Inklusi Keuangan kepada masyarakat melalui media yang ada.
M. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan.
Tahun 2017, kondisi keuangan BPR KintaMas Mitra Dana telah disampaikan dengan jelas dan transparan dalam bentuk laporan keuangan yang disampaikan kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. BPR KintaMas Mitra Dana juga telah menyusun laporan penerapan tata kelola dengan cakupan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan tersebut disertai dengan hasil assessment BPR terhadap pelaksanaan tata kelola sesuai dengan indikator yang ditetapkan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dan khusus Laporan Penerapan Tata Kelola Tahun 2017 selain disampaikan kepada pihak yang disebutkan di atas juga disampaikan melalui media atau majalah ekonomi dan keuangan. Adapun laporan yang terkait dengan transparansi keuangan yang disampaikan antara lain : 1. Laporan tahunan yang mencakup : profil BPR, susunan kepengurusan yang meliputi anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris, serta Pejabat Eksekutif, kepemilikan, perkembangan usaha, strategi, kebijakan manajemen dan lainnya sebagaimana termuat dalam Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor : 39/SEOJK.03/2017 tentang Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi Bank Perkreditan Rakyat yang informasinya juga dapat diperoleh melalui media cetak.
2. Laporan keuangan publikasi tahun 2017 secara triwulan, yaitu disampaikan pada tanggal 19 Oktober 2017 melalui Surat Nomor : 098/KMD/X/2017 beserta lampirannya untuk periode September 2017; tanggal 17 Juli 2017 melalui Surat Nomor : 072/KMD/IV/2017 beserta lampirannya untuk periode Juni 2017; tanggal 20 April 2017 melalui Surat Nomor :
060/KMD/IV/2017 beserta ampirannya untuk periode Maret 2017. Materi paling sedikit sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK
3. Laporan struktur kelompok usaha yang terkait dengan BPR KintaMas Mitra Dana termasuk badan hukum pemilik BPR sampai dengan ultimate shareholders “ yang disampaikan kepada Bank Indonesia (BI) setiap tahun.
Sedangkan terkait transparansi non keuangan, BPR KintaMas Mitra Dana memberikan kejelasan atas informasi produk yang dimiliki dan ditawarkan kepada nasabah dan informasi tentang produk dituangkan dalam bentuk brosur dan media promotion lainnya dalam bentuk tertulis yang berada di Kantor BPR KintaMas Mitra Dana. Atau dapat juga menghubungi langsung Customer Service melalui media telepon yang ada dan media elektronik lainnya dalam bentuk e-mail. Selain itu BPR KintaMas Mitra Dana juga memberikan pelayanan langsung kepada Nasabah terkait pengaduan dari nasabah
yang diterima. BPR KintaMas Mitra Dana telah menunjuk PIC yang independen terhadap operasional yaitu Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi Kepatuhan dan PIC lain yang berfungsi apabila PIC I memiliki benturan atas pengaduan yang sedang diselesaikan. PIC pengaduan berfungsi untuk
menangani dan menyelesaikan setiap pengaduan yang diterima melalui Kantor BPR KintaMas Mitra Dana ataupun pengaduan nasabah melalui OJK terkait kebijakan, pelayanan dan transparansi produk BPR KintaMas Mitra Dana.
III. HASIL PENILAIAN (SELF ASSESMENT)
Tabel 3.1. : Kesimpulan Umum Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola BPR
Nama BPR : PT BPR KINTAMAS MITRA DANA
Posisi : 31 Desember 2017
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola
Nilai Komposit Peringkat Komposit
1.69 Sangat Baik
Analisis
Berdasarkan analisis Penilaian Sendiri (Self Assessment) terhadap setiap aspek yang terdapat dalam faktor penilaian penerapan Tata Kelola Tahun 2017 PT BPR KintaMas Mitra Dana, dimana penilaian dilakukan terhadap struktur yang telah terbentuk dalam manajemen, infrastruktur yang cukup memadai untuk menunjang rangkaian proses penerapan Tata Kelola. Outcome/hasil dari
penerapan Tata Kelola itu sendiri, terbentuk setelah rangkaian proses pada setiap aspek telah
dilakukan atau dipenuhi sehingga terbentuklah hasil akhir dari penerapan Tata Kelola itu sendiri sebagai value yang didapatkan oleh Bank. Masing-masing faktor pada Penilaian Sendiri (Self Assessment) Tata Kelola pada BPR KintaMas Mitra Dana, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Aspek Struktur pada penerapan Tata Kelola pada seluruh faktor sebagian besar telah dilakukan
pemenuhan terhadap setiap fungsi dan ketersediaan infrastruktur yang salah satunya berbentuk kebijakan telah di susun dan dikinikan. Walaupun pada beberapa faktor terdapat
kelemahan terutama dalam ketidaktersedianya kebijakan terkait penerapan Manajemen Risiko pada Bank. Penerapan Manajemen Risiko pada BPR KintaMas Mitra Dana telah menjadi komitmen Bank terhadap Otoritas Jasa Keuangan sampai dengan April 2019 sehingga penerapan Manajemen Risiko saat ini belum efektif dilaksanakan akan tetapi Bank selalu mengukur dan
memitigasi risiko. 2. Rangkaian proses dalam penerapan Tata Kelola, sebagian besar faktor penilaian penerapan Tata
Kelola telah terlaksana dengan baik dan terkait penerapan Manajemen Risko masih belum
efektif dalam pelaksanaannya mengingat pemenuhan struktur dan infrastruktur sebagaimana yang dijelaskan pada angka 1 belum terpenuhi sampai dengan akhir bulan Desember 2017 terutama terkait kebijakan penerapan Manajemen Risiko.
3. Aspek outcome/hasil dari penerapan Tata Kelola sebagian besar faktor penilaian penerapan Tata Kelola cukup berkualitas yang dihasilkan dari setiap aspek struktur dan infrastruktur yang juga sebagian besar telah terpenuhi sehingga proses penerapan tata kelola dapat berjalan dengan efektif.
Sepanjang tahun 2017 PT BPR KintaMas Mitra Dana telah berupaya melakukan pemenuhan struktur, penyusunan dan pengkinian kebijakan BPR serta pembentukkan beberapa fungsi dalam pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) yang independen terhadap fungsi operasional, Petugas yang bertanggungjawab terhadap IT dan Audit Internal TI, Pejabat yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan Literasi dan Inklusi Keuangan dan fungsi
lainnya yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan. Dengan tersedianya beberapa fungsi dimaksud yang turut serta berperan penting dalam pelaksanaan Tata Kelola pada BPR KintaMas Mitra Dana mampu bersinergi dengan fungsi lainnya yang telah ada dalam struktur organisasi sehingga kedepannya pelaksanaan Tata Kelola dapat
berjalan dengan maksimal dan BPR KintaMas Mitra Dana mampu mempertahankan kualitasnya. Terwujud dalam kinerja yang dihasilkan meningkat lebih baik yang terlihat pada skala atau komposit hasil akhir penerapan Tata Kelola Bank.
IV. KEPEMILIKAN SAHAM & HUBUNGAN KEUANGAN
ANGGOTA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
Tabel 4.1. : Kepemilikan saham Anggota Direksi pada BPR KintaMas Mitra Dana
Nama Jabatan
BPR KintaMas
Mitra Dana
Perusahaan lainnya
Ya Tidak Ya Tidak
ALIAS Direktur Utama, Direktur Kepatuhan &
Manajemen Risiko 20% - - √
MANGAINTUA GULTOM Direktur - √ - √
Tabel 4.2. : Hubungan keuangan dan/atau hubungan Keluarga
Nama Jabatan Komisaris Direksi
Pemegang Saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
ALIAS
Direktur Utama, Direktur
Kepatuhan & Manajemen Risiko
- √ - √ - √
MANGAINTUA GULTOM Direktur - √ - √ - √
Direksi BPR KintaMas Mitra Dana tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham yang termuat dalam surat pernyataan yang telah ditanda tangani oleh seluruh Anggota
Direksi BPR KintaMas Mitra Dana. Tabel 4.3. : Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris pada BPR KintaMas Mitra Dana
Nama Jabatan
BPR KintaMas
Mitra Dana BPR lain
Perusahaan lainnya
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
SRI MULATI Komisaris Utama - √ - √ - √
ELIS HASAN Komisaris - √ - √ - √
Tabel 4.4. : Hubungan keuangan dan/atau hubungan Keluarga
Nama Jabatan
Komisaris lain
Direksi Pemegang
Saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
SRI MULATI Komisaris Utama - √ - √ - √
ELIS HASAN Komisaris - √ - √ - √
Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham yang termuat dalam
surat pernyataan yang telah ditanda tangani oleh seluruh Anggota Dewan Komisaris BPR KintaMas Mitra Dana.
V. PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
Tabel 5.1. : Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi yang ditetapkan berdasarkan RUPS selama Tahun 2017
Jumlah Anggota Direksi 2
Jumlah Keseluruhan Gaji Rp 99.365.200,-
Tunjangan Rp 5.500.000,-
Tantiem -
Kompensasi Berbasis Saham -
Bentuk Remunerasi Lainnya -
Fasilitas lain Yang Ditetapkan Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (Tidak Dalam Bentuk Uang Al : Perumahan, Transportasi Dan Asuransi Kesehatan)
Rp 400.000.000,-
Tabel 5.2. : Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris yang ditetapkan
berdasarkan RUPS selama Tahun 2017
Jumlah Anggota Dewan Komisaris 2
Jumlah Keseluruhan Gaji Rp 42.504.000,-
Tunjangan -
Tantiem -
Kompensasi Berbasis Saham -
Bentuk Remunerasi Lainnya -
Fasilitas lain Yang Ditetapkan Berdasarkan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham (Tidak Dalam Bentuk Uang Al : Perumahan, Transportasi Dan Asuransi Kesehatan)
Rp 400.000.000,-
VI. RASIO GAJI TERTINGGI
DAN GAJI TERENDAH
Tabel 6.1. : Rasio gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah
Skala Perbandingan (jutaan rupiah)
3,21 : 1
Tabel 6.2. : Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
Skala Perbandingan (jutaan rupiah)
1,12 : 1
Tabel 6.3. : Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
Skala Perbandingan
(jutaan rupiah)
1,07 : 1
Tabel 6.4. : Rasio gaji Direksi tertinggi dan Komisaris tertinggi
Skala Perbandingan (jutaan rupiah)
2,38 : 1
Tabel 6.5. : Rasio gaji Direksi tertinggi dan Pegawai tertinggi
Skala Perbandingan (jutaan rupiah)
5,09 : 1
VII. FREKUENSI RAPAT
DEWAN KOMISARIS
Tabel 7.1. : Agenda Rapat yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun
No Tanggal Agenda Rapat
1. 14 Maret 2017
1. Laporan Kinerja Direksi Bulan Februari 2017
2. Pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan Ojk Tahun 2016 3. Tindak Lanjut Penyelesaian Kredit Bermasalah
4. Pembahasan Laporan Hasil Audit Internal 5. Pembahasan Pinjaman Baru Bulan Desember 2016 dan Januari
2017 (sampling) 6. Lain-lain
2. 20 Juni 2017
1. Laporan Kinerja Direksi Bulan Mei 2017 2. Action Plan Penyelesaian NPL 3. Pembahasan Pinjaman Tetap 4. Lain-lain
3. 22 Agustus 2017 Tindak Lanjut Hasil Temuan Pemeriksaan OJK Tahun 2017
4. 27 September 2017
1. Laporan Kinerja Direksi Bulan Agustus 2017
2. Action Plan penyelesaian NPL 3. Lain-lain
5. 22 November 2017 1. Rencana penyusunan RBB Tahun 2018
2. Lain-lain
Tabel 7.2. : Jumlah Rapat yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun
Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Sri Mulati 5 5 100 %
Elis Hasan 5 5 100 %
Alias 5 5 100 %
Mangaintua Gultom 5 5 100 %
Tabel 7.3. : Jumlah rapat yang dihadiri secara fisik dan/atau melalui teknologi telekonferensi
No Tanggal Materi Peserta
NIHIL
VIII. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERN
(INTERNAL FRAUD)
Tabel 8.1. : Penyimpangan Intern (Internal Fraud) (satuan)
Internal Fraud Jumlah kasus yang dilakukan oleh
dalam 1 tahun
Direksi Dewan Komisaris Pegawai
tetap
Pegawai
tidak tetap
Tahun
sebelumnya
Tahun
laporan
Tahun
sebelumnya
Tahun
laporan
Tahun
sebelumnya
Tahun
laporan
Tahun
sebelumnya
Tahun
laporan
Total Fraud - - - - - - - -
Telah diselesaikan - - - - - - - -
Dalam proses
penyelesaian di
internal BPR
- - - - - - - -
Belum diupayakan
penyelesaiannya - - - - - - - -
Telah ditindaklanjuti
melalui proses
hukum
- - - - - - - -
IX.PERMASALAHAN HUKUM BAIK HUKUM PERDATA MAUPUN HUKUM PIDANA
YANG DIHADAPI BPR SELAMA PERIODE TAHUN LAPORAN DAN TELAH DIAJUKAN
MELALUI PROSES HUKUM SERTA UPAYA PENYELESAIAN
Jumlah perkara perdata dan pidana yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap) dan yang masih dalam proses penyelesaian per 31 Desember 2017, dijelaskan pada table di bawah ini..
Tabel 9.1. : Permasalahan Hukum Perdata dan Pidana
Permasalahan Hukum Jumlah
Perdata Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
- 1
Dalam proses penyelesaian - 1
Total - 2
Selama tahun 2017 tidak ada perkara penting yang dihadapi oleh BPR KintaMas Mitra Dana, anggota
Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunan ini, sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap kondisi keuangan BPR KintaMas Mitra Dana. Selama tahun 2017 tidak ada sanksi administratif yang material, yang dikenakan oleh Otoritas (Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga lainnya) kepada BPR KintaMas Mitra Dana, anggota Dewan Komisaris, dan anggota Direksi terkait pada tabel 9.1. di atas.
X. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK,
BAIK NOMINAL MAUPUN PENERIMA DANA.
Tabel 10.1. : Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik
Tanggal Penerima dana Nilai Nominal
30 Mei 2017 Sumbangan untuk Masjid Nurul Hidayah Bengkong Rp 1.000.000,-
05 Oktober 2017 Sumbangan untuk Vihara Dharma Shanti Rp 1.000.000,-
18 Desember 2017 Biaya Bakti Sosial Rp 6.594.000,-
Total Rp 8.594.000,-
KERTAS KERJA LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT)
PT BPR KINTAMAS MITRA DANA
TAHUN 2017
Profil BPR
Nama BPR : PT BPR KINTAMAS MITRA DANA
Alamat BPR : KOMPLEK PERTOKOAN CITRA MAS BLOK A NO 13-14, BATAM
Posisi Laporan : Desember, 2017
Modal Inti BPR : Rp16,776,867,160
Total Aset BPR : Rp149,304,551,578
Bobot BPR : B
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50M: Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, dan salah satu
anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan
fungsi kepatuhan.
v
Jumlah Direksi BPR Kintamas adalah 2 orang dan Direktur
Utama juga bertindak sebagai Direktur yang membawahkan
fungsi Kepatuhan.
Termuat dalam Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan Nomor : KEP-43/KO.054/2017 tentang Hasil Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan Sdr Alias Selaku Calon Direktur
Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan PT BPR KINTAMAS MITRA
DANA tertanggal 06 Juni 2017 dan pada Akta Pernyataan
Keputusan Rapat PT BPR KINTAMAS MITRA DANA Nomor : 09
tertanggal 09 Agustus 2017
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:
Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan
fungsi kepatuhan.
2) Seluruh anggota Direksi bertempat tinggal di kota/kabupaten yang
sama, atau kota/kabupaten yang berbeda pada provinsi yang sama,
atau kota/kabupaten di provinsi lain yang berbatasan langsung
dengan kota/kabupaten pada provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.
v Direksi BPR Kintamas bertempat tinggal di Kota / Provinsi yang
sama, termuat dalam Tata tertib kerja Direksi
3) Anggota Direksi tidak merangkap jabatan pada Bank, Perusahaan
Non Bank dan/atau lembaga lain (partai politik atau organisasi
kemasyarakatan).
v
Direksi BPR Kintamas tidak merangkap jabatan pada Bank, Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga lain (partai politik
atau organisasi kemasyarakatan), termuat dalam Tata tertib
kerja Direksi
4) Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga atau
semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
v
Direksi BPR Kintamas tidak memiliki hubungan keluarga atau
semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris, termuat
dalam Tata tertib kerja Direksi
5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau
penyedia jasa profesional sebagai konsultan kecuali memenuhi
persyaratan yaitu untuk proyek yang bersifat khusus yang dari sisi
karakteristik proyeknya membutuhkan adanya konsultan; telah
didasari oleh kontrak yang jelas meliputi lingkup pekerjaan, tanggung
jawab, produk yang dihasilkan, dan jangka waktu pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau penyedia jasa profesional adalah
pihak independen yang memiliki kualifikasi untuk proyek yang
bersifat khusus dimaksud.
v
Direksi BPR Kintamas tidak menggunakan penasihat
perorangan dan/atau penyedia jasa profesional sebagai
konsultan, termuat dalam Tata tertib kerja Direksi
6)
Seluruh anggota Direksi telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan
dan telah diangkat melalui RUPS termasuk perpanjangan masa
jabatan Direksi telah ditetapkan oleh RUPS sebelum berakhir masa
jabatannya.
v
Direksi BPR Kintamas telah lulus Uji Kemampuan dan
Kepatutan.
Direksi diangkat melalui RUPS termasuk perpanjangan masa
jabatan yang tertuang pada risalah RUPS PT BPR KINTAMAS
MITRA DANA tanggal 15 Desember 2014 dan dalam Akta
pernyataan keputusan rapat PT BPR KINTAMAS MITRA DANA No
42 tanggal 30 Desember 2014
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 6 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 6
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 6 1.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.50
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
7) Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara
independen dan tidak memberikan kuasa umum yang dapat
mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.
v
Direksi BPR Kintamas melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara independen dan tidak memberikan kuasa
umum yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan
wewenang tanpa batas
8)
Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Pejabat
Eksekutif yang ditunjuk sebagai auditor intern, auditor ekstern, dan
hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil
pengawasan otoritas lain.
v
1.Temuan audit OJK tahun 2017 : temuan OJK yang
membutuhkan tindak lanjut telah disampaikan ke OJK secara keseluruhan
2.Auditor Ekstern : untuk tahun buku yang berakhir tanggal 29
Desember 2017 pemeriksaan dilakukan pada tanggal 29
Februari 2018
3.Temuan Internal Audit : telah ditindaklanjuti dan sebagian
dalam proses pemenuhan
9) Direksi menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat,
terkini, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. v
Direksi BPR Kintamas menyediakan data dan informasi yang
lengkap, akurat, terkini dan tepat waktu kepada Dewan
Komisaris
10) Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat strategis
dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, suara terbanyak
dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai
ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting opinion
jika terdapat perbedaan pendapat.
v
Pengambilan keputusan rapat Direksi yang bersifat strategis
dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan
dissenting opinion jika terdapat perbedaan pendapat yang dilakukan secara langsung namun belum didokumentasikan
11) Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi, keluarga,
dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi
keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima
keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya
yang ditetapkan RUPS.
v
Direksi BPR Kintamas tidak menggunakan BPR untuk
kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat
merugikan atau mengurangi keuntungan BPR serta tidak
mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR,
selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS
12) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan
dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan
perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang
mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh
tingkatan atau jenjang organisasi antara lain dengan peningkatan
keikutsertaan pegawai BPR dalam pendidikan/pelatihan dalam
rangka pengembangan kualitas individu.
v
Pelatihan telah dilaksanakan pada setiap tingkatan atau jenjang
organisasi sepanjang tahun 2017 dan akan terus dikembangkan kualitas setiap karyawan dengan mengikutsertakan
pendidikan/pelatihan
13) Anggota Direksi mampu mengimplementasikan kompetensi yang
dimilikinya dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, antara
lain pemahaman atas ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian.
v
Direksi melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam
melaksanakan tanggung jawabnya namun kedepannya akan
lebih ditingkatkan
14) Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib kerja
anggota Direksi yang paling sedikit mencantumkan etika kerja, waktu kerja, dan peraturan rapat.
v
Direksi memiliki tata tertib kerja yang telah disampaikan
melalui surat ke OJK tertanggal 19 Januari 2016 Nomor : 009/KMD/I/2016 dan tata tertib kerja tersebut dilaksanakan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 1 14 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 15
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 8 1.875
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.75
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
15) Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
pemegang saham melalui RUPS. v
Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada pemegang saham untuk tahun buku 2016 melalui RUPS
tanggal 14 Februari 2017
16) Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai
kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian. v
Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai
kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian baik secara
langsung maupun melalui meeting bersama karyawan
17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan
didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas
dissenting opinions yang terjadi dalam rapat Direksi, serta dibagikan
kepada seluruh Direksi.
v Pelaksanaan rapat antara Direksi terlaksana secara langsung
namun belum didokumentasikan
18)
Terdapat peningkatan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai dalam pengelolaan BPR yang
ditunjukkan antara lain dengan peningkatan kinerja BPR, penyelesaian permasalahan yang dihadapi BPR, dan pencapaian hasil
sesuai ekspektasi stakeholders.
v
Pengembangan pengetahuan, keahlian dan kemampuan SDM
telah dilaksanakan melalui lembaga pelatihan baik yang diadakan oleh Perbarindo, lembaga pelatihan yang kompeten,
undangan sosialisasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan lembaga terkait lainnya. Pertanggungjawaban
Direksi atas pencapaian dan kinerja BPR Kintamas tahun 2016 telah disampaikan pada RUPS tertanggal 14 Februari 2017
19) Direksi menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola pada Otoritas
Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di Indonesia, dan 1 (satu) kantor media
atau majalah ekonomi dan keuangan sesuai ketentuan.
v
Direksi menyampaikan penerapan Tata Kelola tahun 2016
kepada Otoritas Jasa Keuangan dan pihak lain sebagaimana
termuat dalam POJK Nomor : 4/POJK.03/2015 tentang
Penerapan Tata Kelola Bagi BPR
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 0 9 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 11
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 5 2.2
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.22
Penjumlahan S + P + H 1.47
Total Penilaian Faktor 1 Dikalikan dengan bobot Faktor 1 0.29
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50 M: Jumlah anggota
Dewan Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang. v Dewan Komisaris BPR Kintamas berjumlah 2 orang
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 M:
Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2 (dua) orang.
2) Jumlah anggota Dewan Komisaris tidak melampaui jumlah anggota Direksi sesuai ketentuan.
v Dewan Komisaris BPR Kintamas berjumlah 2 orang dan Direksi 2 orang
3)
Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji Kemampuan dan
Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS. Dalam hal BPR
memperpanjang masa jabatan anggota Dewan Komisaris, RUPS yang
menetapkan perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Komisaris
dilakukan sebelum berakhirnya masa jabatan.
v
Dewan Komisaris telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan.
Dewan Komisaris diangkat melalui RUPS termasuk
perpanjangan masa jabatan yang tertuang pada risalah RUPS
PT BPR KINTAMAS MITRA DANA tanggal 15 Desember 2014
dan dalam Akta pernyataan keputusan rapat PT BPR KINTAMAS
MITRA DANA No 42 tanggal 30 Desember 2014
4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di
provinsi yang sama atau di kota/kabupaten pada provinsi lain yang
berbatasan langsung dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.
v
Dewan Komisaris BPR Kintamas bertempat tinggal di
kota/provinsi yang sama dengan lokasi kantor BPR Kintamas
berada, termuat dalam Tata tertib kerja Komisaris
5) BPR memiliki Komisaris Independen:
a. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah) paling
sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan
Komisaris adalah Komisaris Independen.
b. Untuk BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan kurang
dari Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah),
paling sedikit satu anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
v Diisi sesuai petunjuk pada kriteria/indikator
6) Dewan Komisaris memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.
v
Dewan Komisaris memiliki tata tertib kerja dan telah
disampaikan melalui surat ke OJK tertanggal 19 Januari 2016
Nomor : 009/KMD/I/2016
7) Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan
Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau BPRS lainnya, atau
sebagai Direksi atau pejabat eksekutif pada BPR, BPRS dan/atau
Bank Umum.
v
Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau BPRS
lainnya, atau sebagai Direksi atau pejabat eksekutif BPR, BPRS
dan/atau Bank Umum. Termuat dalam Tata tertib kerja
Komisaris
8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan
keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan
sesama anggota Dewan Komisaris atau Direksi.
v
Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga atau
semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris atau Direksi.
Termuat dalam Tata tertib kerja Komisaris.
9) Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau
pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
v
Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau
hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain,
Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan
lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Termuat dalam Tata tertib kerja Komisaris.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 8 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 10
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 9 1.11
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.56
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
10)
Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan nasihat
kepada Direksi, antara lain pemberian rekomendasi atau nasihat
tertulis terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip
kehati-hatian.
v
Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan
nasihat kepada Direksi antara lain rekomendasi atau nasihat
tertulis terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk
prinsip kehati-hatian melalui rapat yang diadakan oleh Dewan
Komisaris dengan Direksi yang dituangkan dalam notulen
agenda rapat
11) Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris
mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan
strategis BPR.
v Dewan Komisaris mengadakan rapat dengan Direksi yang
dituangkan dalam notulen agenda rapat
12) Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan
kegiatan operasional BPR, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada
pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai batas
maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan dalam rangka melaksanakan fungsi
pengawasan.
v
Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan
kegiatan operasisonal, kecuali dalam hal penyediaan dana
kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan dalam rangka melaksanakan
fungsi pengawasan
13)
Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan
audit intern, audit ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan, dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya antara lain
dengan meminta Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil tindak
lanjut temuan.
v
Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti
temuan audit intern, audit ekstern, hasil pengawasan OJK
dan/atau hasil pengawasan otoritas lain dengan meminta
Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil tindak lanjut
temuan, untuk :
1. Temuan OJK tahun 2017 : telah dimonitoring pengiriman tindak lanjut ke OJK dan telah ditindaklanjuti seluruhnya
2. Auditor Ekstern : untuk tahun buku yang berakhir tanggal 30
Desember 2017 pemeriksaan dilakukan pada Bulan Februari
2018
3. Temuan Internal Audit : masih dalam proses pemenuhan
temuan
14) Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal dan
menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 3 bulan yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.
v
Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal
dan mengadakan rapat dengan sesama Dewan Komisaris
secara langsung namun belum di dokumentasikan
15) Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris yang bersifat
strategis telah dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat atau
suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau
sesuai ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting
opinion jika terdapat perbedaan pendapat.
v
Pengambilan keputusan yang bersifat strategis dilakukan
berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam
rapat dengan sesama Dewan Komisaris dan dilaksanakan
secara langsung namun belum didokumentasikan
16) Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk
kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau
menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan
fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.
v
Dewan Komisaris tidak memanfaatkan BPR untuk kepentingan
pribadi, keluarga dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan BPR serta tidak mengambil dan/atau
menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan
fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS
17) Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap laporan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut
Direksi.
v
Pemantauan terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan
akan dilaksanakan lebih maksimal lagi untuk selanjutnya
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 6 6 4 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 18
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 8 2.25
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.90
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
18) Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah rapat dan
didokumentasikan dengan baik dan jelas, termasuk dissenting
opinions yang terjadi jika terdapat perbedaan pendapat, serta
dibagikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.
v
Hasil rapat antara Dewan Komisaris dilaksanakan secara
langsung namun belum didokumentasikan akan tetapi rapat
Dewan Komisaris dengan Direksi telah dilaksanakan dan
didokumentasikan dalam bentuk notulen agenda rapat
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 3
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 3.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.30
Penjumlahan S + P + H 1.76
Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan dengan bobot Faktor 2 0.26
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
3
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite bagi BPR
yang memiliki modal inti paling sedikit Rp80.000.000.000 (delapan
puluh milyar rupiah)
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko dengan
anggota Komite sesuai ketentuan. -
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 0.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.00
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap penerapan fungsi audit
intern. -
3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi terhadap penerapan
fungsi manajemen risiko. -
4) Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite yang dibentuk
menjalankan tugasnya secara efektif antara lain telah sesuai dengan
pedoman dan tata tertib kerja.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 3 0.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.00
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
5) Komite memberikan rekomendasi terkait penerapan audit intern dan fungsi manajemen risiko kepada Dewan Komisaris untuk tindak lanjut
kepada Direksi BPR.
-
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 0.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.00
Penjumlahan S + P + H 0.00
Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan dengan bobot Faktor 3 0.00
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
4 Penanganan Benturan Kepentingan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1)
BPR memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian mengenai
benturan kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan pegawai
BPR termasuk administrasi, dokumentasi dan pengungkapan
benturan kepentingan dimaksud dalam Risalah Rapat.
v
Kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian mengenai benturan
kepentingan dalam proses penyusunan. Administrasi, dokumentasi dan pengungkapan benturan kepentingan telah dilaksanakan
dengan baik serta kebijakan lainnya terutama dalam pemberian kredit kepada Karyawan yang mengandung benturan telah dibuat
melalui Surat Edaran Nomor : 002/SE/X/2016 tanggal 17 Oktober 2016 tentang Pemberian Fasilitas Kredit kepada Pihak Terkait,
Karyawan dan Keluarga Karyawan BPR Kintamas; Surat Edaran Nomor : 004/SE/XI/2016 tanggal 01 November 2016 tentang
Kebijakan Fasilitas Pinjaman Karyawan. Dalam hal terjadi benturan kepentingan oleh karyawan, Pejabat
Eksekutif, Direksi dan Dewan Komisaris tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR atau tidak mengeksekusi transaksi yang memiliki benturan tersebut
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 4 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 4
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 4.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 2.00
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat Eksekutif tidak mengambil tindakan
yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, atau tidak
mengeksekusi transaksi yang memiliki benturan kepentingan
v
Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan Pejabat Eksekutif tidak
mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi
keuntungan BPR atau tidak mengeksekusi transaksi yang
tersebut. memiliki benturan tersebut
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 2.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.80
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
3) Benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau mengurangi keuntungan BPR diungkapkan dalam setiap keputusan dan telah
terdokumentasi dengan baik.
v Tahun 2017, tidak ditemukan adanya indikasi terkait benturan kepentingan yang dapat merugikan BPR atau mengurangi
keuntungan BPR Kintamas
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 0.20
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 3.00
Penjumlahan S + P + H 3.00
Total Penilaian Faktor 4 Dikalikan dengan bobot Faktor 4 0.30
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah): Anggota Direksi yang membawahkan
fungsi kepatuhan memenuhi persyaratan paling sedikit untuk:
a. tidak merangkap sebagai Direktur Utama;
b. tidak membawahkan bidang operasional penghimpunan dan
penyaluran dana; dan
c. mampu bekerja secara independen.
v
Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan tidak menangani
penyaluran dana akan tetapi memberikan rekomendasi atau
saran atas setiap keputusan pemberian kredit oleh Komite
Kredit dalam bentuk lembaran Fungsi Kepatuhan dan
Manajemen Risiko
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh milyar rupiah): Anggota Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan tidak menangani penyaluran dana.
2) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memahami
peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-
undangan lain yang berkaitan dengan perbankan.
v
Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memahami
peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-
undangan lain yang berkaitan dengan perbankan
3) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah): Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan membentuk satuan
kerja kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.
v
Pejabat Eksekutif (PE) yang menangani fungsi kepatuhan
independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional dan
telah diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor :
473/XII/HRD/2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang pengangkatan PE (Manajemen Risiko dan Kepatuhan BPR) dan
dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat
Nomor : 107/KMD/XII/2016 tanggal 29 Desember 2016
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh milyar rupiah):
Pelaksanaan fungsi kepatuhan dilakukan dengan menunjuk Pejabat
Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan independen terhadap satuan kerja atau fungsi operasional.
4)
Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani
fungsi kepatuhan menyusun dan/atau mengkinikan pedoman kerja,
sistem, dan prosedur kepatuhan.
v
Pejabat Eksekutif (PE) yang menangani fungsi kepatuhan
menyusun dan/atau mengkinikan Pedoman Kerja, Sistem dan
Prosedur Kepatuhan yang termuat dalam Laporan Pokok-Pokok
Pelaksanaan Tugas Direksi Yang Membawahkan Fungsi
Kepatuhan atas Pedoman Kerja, Sistem dan Prosedur yang
telah dikinikan dan disusun serta telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Nomor : 004/MR.KEP-
KDM/II/2018 tanggal 14 Februari 2018
5) BPR memiliki ketentuan intern mengenai tugas, wewenang, dan
tanggung jawab bagi satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif
yang menangani fungsi kepatuhan.
v
BPR memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) Kepatuhan
Nomor : 001/SPO.KEP/17 tanggal 21 Februari 2017 dan
Jobdescription
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 1 8 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 9
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 5 1.80
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.90
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
6)
Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan menetapkan
langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan BPR telah
memenuhi seluruh peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan
perundang-undangan lain termasuk penyampaian laporan kepada
Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya.
v
Bentuk pemenuhan POJK dan peraturan perundang-undangan
lain ditetapkan dalam bentuk kebijakan internal BPR Kintamas,
seperti : Standar Prosedur Operasional (SPO), Surat Edaran
dan bentuk kebijakan lainnya yang terinci dalam Laporan
Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas Direksi Yang Membawahkan
Fungsi Kepatuhan yang disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan
melalui Surat Nomor : 004/MR.KEP-KDM/II/2018 tanggal 14 Februari 2018 termasuk dalam pemenuhan laporan permintaan
OJK dan otoritas lainnya.
7)
Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan melakukan
upaya untuk mendorong terciptanya budaya kepatuhan BPR antara lain melalui sosialisasi dan pelatihan ketentuan terkini.
v
Budaya Kepatuhan disampaikan oleh Direksi Kepatuhan baik
secara langsung, meeting bersama karyawan dan sosialisasi yang diadakan secara berkala. Pelaksanaan sosialisasi lebih
rinci dimuat dalam Laporan Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas Direksi Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan dan disampaikan
ke Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Nomor : 004/MR.KEP-
KDM/II/2018 tanggal 14 Februari 2018
8) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan memantau
dan menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan termasuk melakukan
tindakan pencegahan apabila terdapat kebijakan dan/atau keputusan Direksi BPR yang menyimpang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.
v
Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan memantau dan
menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh BPR Kintamas kepada OJK termasuk melakukan
tindakan pencegahan apabila terdapat kebijakan dan/atau keputusan Direksi BPR yang menyimpang dari ketentuan OJK dan peraturan perundang-undangan.
9)
Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani
fungsi kepatuhan memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan,
sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan BPR
telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan
peraturan perundang-undangan.
v
Pejabat Eksekutif (PE) yang menangani fungsi kepatuhan
menyusun dan/atau mengkinikan Pedoman Kerja, Sistem dan
Prosedur yang termuat dalam Laporan Pokok-Pokok
Pelaksanaan Tugas Direksi Yang Membawahkan Fungsi
Kepatuhan atas Pedoman Kerja, Sistem dan Prosedur yang
telah disusun dan dikinikan serta telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Nomor : 004/MR.KEP-
KDM/II/2018 tanggal 14 Februari 2018
10)
Satuan kerja kepatuhan atau Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi kepatuhan melakukan reviu dan/atau merekomendasikan
pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun
prosedur yang dimiliki oleh BPR agar sesuai dengan ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan.
v
Pejabat Eksekutif (PE) yang menangani fungsi kepatuhan
menyusun dan/atau mengkinikan, mereviu dan/atau
merekomendasikan Pedoman Kerja, Sistem dan Prosedur.
Termuat dalam Laporan Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas
Direksi Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan atas Pedoman
Kerja, Sistem dan Prosedur yang telah dikinikan, disusun dan
telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat
Nomor : 004/MR.KEP-KDM/II/2018 tanggal 14 Februari 2018
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 10 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 10
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 5 2.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.80
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
11) BPR berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap ketentuan. v
BPR menunjukkan progress dalam menurunkan pelanggaran
terhadap ketentuan
12) Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan
menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
secara berkala kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada
Dewan Komisaris. Dalam hal anggota Direksi yang membawahkan
fungsi kepatuhan adalah Direktur Utama, laporan disampaikan
kepada Dewan Komisaris.
v
Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan adalah Direktur
Utama dan telah menyampaikan laporan Fungsi Kepatuhan
kepada Komisaris secara berkala dan Laporan Pokok-Pokok
Pelaksanaan Tugas Direksi Yang Membawahkan Fungsi
Kepatuhan setiap tahun
13) Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
menyampaikan laporan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan
apabila terdapat kebijakan atau keputusan Direksi yang menyimpang
dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau peraturan
perundang-undangan lain, sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Tahun 2017, tidak ditemukan adanya kebijakan atau keputusan
Direksi yang menyimpang dari peraturan OJK dan/atau
peraturan perundang-undangan lain sesuai ketentuan OJK
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 4 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 7
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 3 2.33
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.23
Penjumlahan S + P + H 1.93
Total Penilaian Faktor 5 Dikalikan dengan bobot Faktor 5 0.19
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
6 Penerapan Fungsi Audit Intern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh milyar rupiah): BPR memiliki Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
v
BPR Kintamas memiliki PE Audit Intern dan diangkat tanggal 15 Februari 2016 dengan Nomor KEP : 442/IV/HRD/2016 dan telah
disampaikan surat ke OJK tertangal 25 Februari 2016 & 28 April 2016 nomor : 022/KMD/II/16 & 048/KMD/IV/16 beserta SK pengangkatan
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah): BPR memiliki Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan fungsi audit intern.
2) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern telah memiliki dan mengkinikan pedoman kerja serta
sistem dan prosedur untuk melaksanakan tugas bagi auditor intern sesuai
peraturan perundang-undangan dan telah disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris.
v PE Audit Intern memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) Internal Audit Nomor : 002/SPO.IC/17 tertanggal 09 Maret 2017
3) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern independen terhadap satuan kerja operasional (satuan
kerja terkait dengan penghimpunan dan penyaluran dana).
v PE Audit Intern independen terhadap satuan kerja operasional
(satuan kerja terkait dengan penghimpunan dan penyaluran dana)
4) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
fungsi audit intern bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. v
PE Audit Intern bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi
Audit Intern dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama
5)
BPR memiliki program rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia yang melaksanakan fungsi audit intern.
v
Program rekrutmen dan pengembangan Sumber Daya Manusia yang
melaksanakan Audit Intern belum dilaksanakan dengan maksimal dan Tahun 2018 telah dibudgetkan untuk ikut dalam sertifikasi Internal
Audit dan Pelatihan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 3 2 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 8
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 5 1.60
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.80
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
6) BPR menerapkan fungsi audit intern sesuai dengan ketentuan pedoman
audit intern yang telah disusun oleh BPR pada seluruh aspek dan unsur
kegiatan yang secara langsung diperkirakan dapat mempengaruhi kepentingan BPR dan masyarakat.
v Pelaksanaan fungsi Audit Intern sepanjang tahun 2017 masih belum maksimal ke seluruh aspek dan unsur kegiatan Bank dan akan
dimaksimalkan pada Tahun 2018
7) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh milyar rupiah):
BPR menugaskan pihak ekstern untuk melakukan kaji ulang paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun atas kepatuhan terhadap standar
pelaksanaan fungsi audit intern, dan kelemahan SOP audit serta perbaikan yang mungkin dilakukan.
v Diisi sesuai petunjuk pada kriteria/indikator
8) Pelaksanaan fungsi audit intern (kegiatan audit) dilaksanakan secara
memadai dan independen yang mencakup persiapan audit, penyusunan program audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit, dan tindak lanjut
hasil audit.
v
Pelaksanaan fungsi Audit Intern (kegiatan audit) dilaksanakan secara
memadai dan independen yang mencakup persiapan audit, penyusunan program audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasi audit
dan tindak lanjut hasil audit
9) BPR melaksanakan peningkatan mutu keterampilan sumber daya manusia secara berkala dan berkelanjutan terkait dengan penerapan fungsi audit
intern.
v Sepanjang tahun 2017 Internal Audit mengikut pelatihan terkait Audit Intern namun masih belum maksimal
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 6 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 9
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 4 2.25
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.90
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
6 Penerapan Fungsi Audit Intern
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
10) SKAI atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan fungsi audit intern telah menyampaikan laporan
pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris dengan tembusan kepada anggota Direksi yang
membawahkan fungsi Kepatuhan.
v
Internal Audit menyampaikan Laporan Audit / Temuan kepada
Direksi Utama/Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko &
Komisaris secara bulanan dan harian
11) BPR telah menyampaikan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok
hasil audit intern dan laporan khusus (apabila ada penyimpangan)
kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
v BPR Kintamas telah menyampaikan pelaksanaan dan pokok-
pokok hasil Audit Intern kepada Otoritas Jasa Keuangan
12) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah): BPR menyampaikan laporan hasil kaji ulang oleh pihak ekstern
kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
v Diisi sesuai petunjuk pada kriteria/indikator
13) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah):
BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau pemberhentian
Kepala SKAI kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
v
Telah disampaikan ke OJK surat pemberhentian Audit Intern
sebelumnya dan pengangkatan Audit Intern efektif tanggal 15
Februari 2016 NO KEP : 442/IV/HRD/2016
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh milyar rupiah):
BPR menyampaikan laporan pengangkatan atau pemberhentian
Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
fungsi audit intern kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 1 6 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 7
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 4 1.75
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.18
Penjumlahan S + P + H 1.88
Total Penilaian Faktor 6 Dikalikan dengan bobot Faktor 6 0.19
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
7 Penerapan Fungsi Audit Ektern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1)
Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
(KAP) memenuhi aspek-aspek legalitas perjanjian kerja, ruang
lingkup audit, standar profesional akuntan publik, dan komunikasi
antara Otoritas Jasa Keuangan dengan KAP dimaksud.
v
1.BPR Kintamas menyampaikan surat permohonan pemeriksaan
Tahun Buku Tahun 2017 kepada Kantor Akuntan Publik Indarto
Waluyo tertanggal 23 Januari 20168 Nomor Surat :
006/KMD/I/18
2. BPR Kintamas menyampaikan Laporan Penunjukkan Akuntan
Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik dalam rangka audit atas informasi keuangan historis tahunan pada PT BPR Kintamas
Mitra Dana untuk Tahun Buku Tahun 2017 kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) melalui Surat Nomor : 007/KMD/I/18 tanggal
23 Januari 2018.
3. Perjanjian Kerja antara KAP Indarto Waluyo dengan PT BPR KINTAMAS MITRA DANA termuat dalam Nomor : 05/SPK-
AU/KAP-IW/I/2018
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 1 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 1
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 1.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.50
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2)
Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan BPR, BPR menunjuk
Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
serta memperoleh persetujuan RUPS berdasarkan usulan Dewan
Komisaris.
v
Telah dilakukan pengecekan di
http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-
statistik/Pages/Data-KAP-Atau-AP-Sebagai-Auditor-Bank.aspx
dan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik Indarto
Waluyo terdaftar serta telah memperoleh persetujuan RUPS
yang termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT BPR Kintamas Nomor : 12 tanggal 22 Januari 2018 dan berdasarkan
Rekomendasi Dewan Komisaris
3) BPR telah melaporkan hasil audit KAP dan Management Letter
kepada Otoritas Jasa Keuangan. v
BPR Kintamas telah melaporkan hasil audit KAP dan
Management Letter kepada OJK untuk Tahun Buku 2017
bersamaan dengan penyampaian Laporan Tahunan (2017)
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 1.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.40
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
4) Hasil audit dan Management Letter telah menggambarkan
permasalahan BPR dan disampaikan secara tepat waktu kepada BPR
oleh KAP yang ditunjuk.
v
Hasil Audit dan Manajement Letter disampaikan oleh KAP
Indarto Waluyo ke BPR Kintamas pada tanggal 19 Februari 2018
melalui Surat Nomor : 13a/ML/KAP-IW/KMD/SM/II/2018
5)
Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan ruang lingkup audit
sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. v
Cakupan hasil audit paling sedikit sesuai dengan ruang lingkup
audit sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK dan termuat
dalam Perjanjian Kerjasama antara BPR Kintamas dengan KAP Indarto Waluyo
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 1.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.10
Penjumlahan S + P + H 1.00
Total Penilaian Faktor 7 Dikalikan dengan bobot Faktor 7 0.03
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
8 Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp80.000.000.000,00
(delapan puluh milyar rupiah):
BPR telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan satuan kerja
Manajemen Risiko;
BPR telah menunjuk 1 (satu) orang PE yang bertanggungjawab
terhadap penerapan fungsi Manajemen Risiko berdasarkan
Surat Keputusan Direksi Nomor : 473/XII/HRD/2016 tanggal
28 Desember 2016 tentang pengangkatan PE (Manajemen
Risiko dan Kepatuhan BPR) dan dilaporkan kepada Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Nomor : 107/KMD/XII/2016
tanggal 29 Desember 2016
BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah) dan kurang dari
Rp80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah):
BPR telah membentuk satuan kerja Manajemen Risiko;
BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima
puluh milyar rupiah):
BPR telah menunjuk satu orang Pejabat Eksekutif yang bertanggung
jawab terhadap penerapan fungsi Manajemen Risiko.
2) BPR memiliki kebijakan Manajemen Risiko, prosedur Manajemen
Risiko, dan penetapan limit Risiko.
Kebijakan, Prosedur dan penetapan limit Risiko pada
Manajemen Risiko dalam proses penyusunan
3) BPR memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis mengenai
pengelolaan risiko yang melekat pada produk dan aktivitas baru
sesuai ketentuan.
Kebijakan dan Prosedur mengenai pengelolaan risiko yang
melekat pada produk Bank dalam proses penyusunan dan/atau
belum maksimal penerapannya
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 3 0.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 0.00
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
8 Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
4) Direksi : a. menyusun kebijakan dan pedoman penerapan Manajemen Risiko secara
tertulis, dan b. mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan
Direksi.
Kebijakan dan pedoman penerapan Manajemen Risiko sedang
dalam proses penyusunan
5) Dewan Komisaris : a.menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko,
b.mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, dan
c.mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan
6) BPR melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian Risiko terhadap seluruh faktor Risiko yang bersifat material. Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan
7) BPR menerapkan sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan
8) BPR menerapkan manajemen risiko atas seluruh risiko yang diwajibkan
sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan
9) BPR memiliki sistem informasi yang memadai yaitu sistem informasi
manajemen yang mampu menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, kini, dan utuh.
Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan
10) Direksi telah melakukan pengembangan budaya manajemen risiko pada
seluruh jenjang organisasi dan peningkatan kompetensi SDM antara lain
melalui pelatihan dan/atau sosialisasi mengenai manajemen risiko. Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 7 0.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.00
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
11) BPR menyusun laporan profil risiko dan profil risiko lain (jika ada)
yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
Penerapan Manajemen Risiko belum efektif dilaksanakan
12) BPR menyusun laporan produk dan aktivitas baru yang dilaporkan
kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
Tidak ada produk dan aktivitas baru yang dilakukan sepanjang
tahun 2017
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 0.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.00
Penjumlahan S + P + H 0.00
Total Penilaian Faktor 8 Dikalikan dengan bobot Faktor 8 0.00
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
9 Batas Maksimum Pemberian Kredit
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1)
BPR telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang
memadai terkait dengan BMPK termasuk pemberian kredit kepada
pihak terkait, debitur grup, dan/atau debitur besar, berikut
monitoring dan penyelesaian masalahnya sebagai bagian atau
bagian terpisah dari pedoman kebijakan perkreditan BPR.
v
Tertuang dalam Surat Edaran Nomor : 002/SE/X/2016 tanggal
17 Oktober 2016 tentang Pemberian Fasilitas Kredit kepada
Pihak Terkait, Karyawan dan Keluarga Karyawan PT BPR
Kintamas & Surat Edaran Nomor : 004/SE/XI/2016 tanggal 01
November 2016 tentang Kebijakan Fasilitas Pinjaman Karyawan;
Surat Edaran Nomor : 003/SE/X/2016) tertanggal 31 Oktober
2016 tentang Kebijakan di Bidang Perkreditan dan Bidang
Operasional terkait BMPK, Debitur Grup
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 2.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 1.00
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) BPR secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur BMPK agar disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan.
v
Kebijakan terkait BMPK termuat dalam Surat Edaran Nomor :
003/SE/X/2016) tertanggal 31 Oktober 2016 tentang Kebijakan di
Bidang Perkreditan dan Bidang Operasional
3) Proses pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait dan/atau
pemberian kredit besar telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang BMPK dan memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun peraturan
perundang-undangan.
v Proses pemberian kredit kepada pihak terkait dan/atau pemberian kredit besar telah memenuhi ketentuan OJK dan memperhatikan
prinsip kehati-hatian maupun peraturan perundang-undangan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 4
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 2.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.80
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
4) Laporan pemberian kredit oleh BPR kepada pihak terkait dan/atau
pemberian kredit yang melanggar dan/atau melampaui BMPK telah disampaikan secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan secara benar
dan tepat waktu sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Tahun 2017, penyampaian Laporan pemberian kredit kepada Pihak
Kredit telah dilaporkan setiap bulan dalam Laporan Bulanan Bank (online) dan tidak terdapat pelanggaran dan/atau pelampauan BMPK
5) BPR tidak melanggar dan/atau melampaui BMPK sesuai ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan. v
Tahun 2017, BPR Kintamas tidak melanggar dan/atau melampaui
BMPK sesuai ketentuan OJK
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 1.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.10
Penjumlahan S + P + H 1.90
Total Penilaian Faktor 9 Dikalikan dengan bobot Faktor 9 0.14
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
10 Rencana Bisnis BPR
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Rencana bisnis BPR telah disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai dengan visi dan misi BPR.
v Rencana Bisnis BPR Kintamas disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris
2) Rencana bisnis BPR menggambarkan rencana strategis jangka panjang dan rencana bisnis tahunan termasuk rencana penyelesaian permasalahan
BPR yang signifikan dengan cakupan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v Rencana Bisnis BPR Kintamas termuat strategis jangka panjang dan rencana penyelesaian permasalahan BPR sesuai dengan cakupan
yang diatur dalam ketentuan OJK
3) Rencana bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh pemegang saham dalam rangka memperkuat permodalan dan infrastruktur yang memadai antara
lain sumber daya manusia, teknologi informasi, jaringan kantor, kebijakan, dan prosedur.
v Rencana Bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh pemegang saham
dalam memperkuat modal dan infrastruktur yang memadai
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 6 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 6
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 3 2.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 1.00
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
4) Rencana bisnis BPR disusun dengan mempertimbangkan paling sedikit:
a. faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha BPR;
b. azas perbankan yang sehat dan prinsip kehati-hatian; dan c. penerapan manajemen risiko.
v
Rencana Bisnis BPR Kintamas disusun dengan pertimbangan faktor eksternal, internal, azas perbankan yang sehat, prinsip kehati-hatian
dan penerapan manajemen risko (penerapan manajemen risiko belum maksimal dilaksanakan Tahun 2017)
5)
Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
rencana bisnis BPR. v
Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
Rencana Bisnis BPR Kintamas Tahun 2017 dalam bentuk laporan yang disampaikan per semester ke Otoritas Jasa Keuangan (Semester I
disampaikan tanggal 29 Agustus 2017 melalui Surat Nomor : 088/KMD/VIII/2017 dan Semester II disampaikan tanggal 27
Februari 2018 melalui Surat Nomor : 017/KMD/II/2018
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 4
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 2.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.80
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
6)
Rencana bisnis termasuk perubahan rencana bisnis disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
BPR Kintamas telah menyampaikan Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun
2018 melalui Aplikasi Online OJK (Apolo) dan Perubahan Rencana Bisnis Tahun 2018 melalui Apolo dan surat pada tanggal 28 Februari
2018 Nomor : 018/KMD/II/2018
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 2.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.20
Penjumlahan S + P + H 2.00
Total Penilaian Faktor 10 Dikalikan dengan bobot Faktor 10 0.15
No Kriteria/Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB B CB KB TB
1 2 3 4 5
11 Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, serta pelaporan
internal
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1)
Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non keuangan yang
didukung oleh sistem informasi manajemen yang memadai sesuai ketentuan termasuk sumber daya manusia yang kompeten untuk
menghasilkan laporan yang lengkap, akurat, kini, dan utuh.
v
Tersedianya sistem pelaporan keuangan dan non keuangan
yang didukung oleh sistem informasi manajemen yang
memadai sesuai ketentuan termasuk SDM yang kompeten dan
terdapatnya SPO tentang Teknologi Informasi Nomor :
009/SPO.TI/17 tanggal 28 Desember 2017 dan pengangkatan
staff IT berdasarkan SK No.KEP : 554/XII/HRD/2017 tanggal 18
Desember 2017
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 2.00
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 50% 1.00
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2)
BPR menyusun laporan keuangan publikasi setiap triwulanan dengan
materi paling sedikit memuat laporan keuangan, informasi lainnya,
susunan pengurus dan komposisi pemegang saham sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
v
Laporan keuangan publikasi dilaporkan setiap triwulan ke
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada:
1. Tanggal 19 Oktober 2017 melalui Surat Nomor :
098/KMD/X/2017 beserta lampirannya untuk periode
September 2017.
2. Tanggal 17 Juli 2017 melalui Surat Nomor :
072/KMD/IV/2017 beserta lampirannya untuk periode Juni
2017.
3. Tanggal 20 April 2017 melalui Surat Nomor :
060/KMD/IV/2017 beserta lampirannya untuk periode Maret
2017.
Materi paling sedikit sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK.
3) BPR menyusun laporan tahunan dengan materi paling sedikit
memuat informasi umum, laporan keuangan, opini dari akuntan
publik atas laporan keuangan tahunan BPR (apabila ada), seluruh
aspek transparansi dan informasi, serta seluruh aspek
pengungkapan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Laporan Tahunan (2017) memuat informasi paling sedikit
sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK dan disampaikan ke
OJK tanggal : 26 April 2018 dan melalui Surat Nomor :
043/KMD/IV/2018
4) BPR melaksanakan transparansi informasi mengenai produk,
layanan dan/atau penggunaan data nasabah BPR dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
v BPR Kintamas melaksanakan transparansi informasi mengenai produk, layanan dan/atau penggunaan data Nasabah
5) BPR menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan
cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v BPR Kintamas menyusun laporan sesuai dengan cakupan yang
diatur dalam ketentuan OJK
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 2 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 6
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 4 1.50
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 40% 0.60
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
6)
Laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi ditandatangani
paling sedikit oleh 1 (satu) anggota Direksi dengan mencantumkan
nama secara jelas serta disampaikan secara lengkap dan tepat
waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau dipublikasikan
sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
v
Laporan tahunan dan keuangan publikasi ditandatangai oleh
Direksi dengan mencantumkan nama jelas serta disampaikan
ke OJK dan dipublikasi sesuai ketentuan OJK.
I.Laporan Tahunan : Laporan tahunan 2017 disampaikan pada
tanggal : 26 April 2018 dan melalui Surat Nomor :
043/KMD/IV/2018
II.Laporan Publikasi:
1. Tanggal 19 Oktober 2017 melalui Surat Nomor :
098/KMD/X/2017 beserta lampirannya untuk periode
September 2017
2. Tanggal 17 Juli 2017 melalui Surat Nomor :
072/KMD/IV/2017 beserta lampirannya untuk periode Juni
2017
3. Tanggal 20 April 2017 melalui Surat Nomor :
060/KMD/IV/2017 beserta lampirannya untuk periode Maret 2017.
7)
Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian pengaduan, dan
laporan pengaduan dan tindak lanjut pelayanan dan penyelesaian
pengaduan disampaikan sesuai ketentuan secara tepat waktu.
v
Laporan penanganan pengaduan dan penyelesaian pengaduan
disampaikan sesuai ketentuan OJK pada : 1.Triwulan I : posisi data Maret 2017
2.Triwulan II : posisi data Juni 2017
3.Triwulan III : posisi data September 2017
4.Triwulan IV : posisi data Desember 2017 pengiriman ke OJK
melalui SIPEDULI
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan 1 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 3
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 2 1.50
Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S): 10% 0.15
Penjumlahan S + P + H 1.75
Total Penilaian Faktor 11 Dikalikan dengan bobot Faktor 11 0.13