muntah-vomitus

3
Definisi Muntah pada bayi dan anak dapat terjadi secara regurgitasi dari isi lambung sebagai akibat refluks gastroesofageal atau dengan menimbulkan refleks emetik yang menyebabkan mual, kontraksi dari diafragma, interkostal, dan otot abdomen anterior serta ekspulsi dengan kekuatan isi lambung. Terdapat dua tipe muntah yaitu yang akut dan kronis. Batasan muntah kronis apabila muntah lebih dari 2 minggu. Patofisiologi Muntah merupakan proses refleks dengan tingkat koordinasi yang tinggi dan dimulai dengan retching. Diafragma yang turun dengan kuat dan konstriksi dari otot perut dengan relaksasi dari kardia lambung secara aktif memaksa isi lambung bergerak kembali ke esofagus. Proses ini dikoordinasikan dalam pusat muntah medula yang dipengaruhi secara langsung oleh inervasi aferen dan secara tidak langsung oleh chemoreceptor trigger zone dan sistem saraf pusat. Anamnesa a. Usia Anak - Minggu I 1. Obstruksi usus 2. Inborn metabolic error 3. Hiperplasia adrenal kongenital (CAH) - Sesudah minggu I 1. Stenosis pilorik 2. Hernia hiatur - Sesudah bulan I 1. Infeksi (ISK, meningitis dan sebagainya) 2. Gangguan metabolik, intoleransi makanan 3. Hematoma sundural 4. Aerofagia - Anak besar 1. Muntah siklik (migren abdominal) 2. Apendisitis, torsi testis, gastritis, keracunan makanan 3. Henoch schonlein 4. Ketoasidosis diabetik, uremi 5. tukak peptik 6. Peningkatan tekanan intra kranial 7. Iritasi faring

Upload: hernasolisty

Post on 18-Jun-2015

4.130 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MUNTAH-VOMITUS

DefinisiMuntah pada bayi dan anak dapat terjadi secara regurgitasi dari isi lambung sebagai akibat refluks gastroesofageal atau dengan menimbulkan refleks emetik yang menyebabkan mual, kontraksi dari diafragma, interkostal, dan otot abdomen anterior serta ekspulsi dengan kekuatan isi lambung. Terdapat dua tipe muntah yaitu yang akut dan kronis. Batasan muntah kronis apabila muntah lebih dari 2 minggu.

PatofisiologiMuntah merupakan proses refleks dengan tingkat koordinasi yang tinggi dan dimulai dengan retching. Diafragma yang turun dengan kuat dan konstriksi dari otot perut dengan relaksasi dari kardia lambung secara aktif memaksa isi lambung bergerak kembali ke esofagus. Proses ini dikoordinasikan dalam pusat muntah medula yang dipengaruhi secara langsung oleh inervasi aferen dan secara tidak langsung oleh chemoreceptor trigger zone dan sistem saraf pusat.

Anamnesaa.       Usia Anak-          Minggu I1.      Obstruksi usus2.      Inborn metabolic error3.      Hiperplasia adrenal kongenital (CAH)-          Sesudah minggu I1.      Stenosis pilorik2.      Hernia hiatur-          Sesudah bulan I1.      Infeksi (ISK, meningitis dan sebagainya)2.      Gangguan metabolik, intoleransi makanan3.      Hematoma sundural4.      Aerofagia-          Anak besar1.      Muntah siklik (migren abdominal)2.      Apendisitis, torsi testis, gastritis, keracunan makanan3.      Henoch schonlein4.      Ketoasidosis diabetik, uremi5.      tukak peptik6.      Peningkatan tekanan intra kranial7.      Iritasi faring8.      Psikogenikb.      Sifat muntah-          Proyektil : stenosis pilorik hipertrofi-          Muntah nokturnal : hernia hiatal- Muntah disertai nyeri : esofagitis

Pemeriksaan Laboratoriuma.       Urine-          Protein, darah, uro/bilirubin, bahan yang mereduksi (DM)-          Analisa asam amino (penyebab metabolik)-          Kultur (ISK)b.      Darah-          BUN, kreatinin (kelainan ginjal)

Page 2: MUNTAH-VOMITUS

-          Elektrolit (komplikasi muntah)-          Status asam basa (komplikasi muntah)-          Uji fungsi hati (penyakit hepar)

Pemeriksaan Radiologis/Endoskopia.       Foto abdomen (terlentang dan tegak) : obstruksib.      Foto abdomen kontras : stenosis pilorik hipertrofi, invaginasic.       USG : stenosis pilorik hipertrofi, invaginasid.      IVP : kelainan ginjal/saluran kemihe.       CT/MRIf.        Endoskopi atas : tukak, duodenitis, gastritisg.       Monitor pH esofagus : refluks gastroesofageal

Penyulit-          Sindroma Mallory Weiss : robekan fundus lambung-          Gangguan nutrisi/metabolik-          Dehidrasi dan gangguan elekrolit-          Esofagitis-          Gangguan laringorespiratori

PenatalaksanaanPenanganan penderita dengan muntah ditujukan untuka.       mengatasi akibat/penyulit muntahb.      simtomatik untuk mengurangi/menghilangkan gejala muntahKontraindikasi untuk : gastroenteritis, anomali usus atau kedaruratan bedah.Metoklopramid               : 0,1-0,2 mg/kg/dosis 3 kali sehariDomperidone                  : 0,3 mg/kg/dosis 3 kali sehariOndasentron                   : 4 mg/8 jam selama 5 hariSumatriptan                    : 0,1-1,2 mg/kg/hariSimetidin                         : 5-10 mg/kg/dosis 3 kali sehariRanitidin                         : 1-2 mg/kg/dosis 2-3 kali seharic.       secara spesifik menghilangkan penyakit penyebab yang mendasarinya

Daftar Pustaka1.      Cotto, S. and R. Ranuh (2003). “Abdominal migraine and cyclical vomiting.” Seminars in Pediatric Surgery 12 : 254-258.2.      Dignan, F., D. N. K. Symon, et al. (2003). “The prognosis of cyclical vomiting syndrome.” Arch Dis Child 84 : 55-57.3.      Murray, K. F. and D. L. Christie (1998). “Vomiting.” Pediatric 19 : 337-341.4.      Judith, M. S. (2004). Vomiting. Pediatric Gastrointestinal Disease. Walker., Goulet., Kleinman.et al. Ontario, BC. Decker Inc. 1 : 203-209.