multimedia

21
 Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 0 Peranan Teknologi Multimedia dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XII IPA SMA Al-Izhar Pondok Labu Disusun oleh: HARI PRASETYO Guru Biologi SMA Al-Izhar Pondok Labu LOMBA KARYA TULIS PARAMADINA 2014 GURU SLTA SEDERAJAT SE-JABODETABEK UNIVERSITAS PARAMADINA MEI 2014

Upload: tomi-batosai

Post on 06-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vbvvhvvhvhjvhjvjhvhjvjhvjhjkbjkbjbjbjkbjkbjkbjkbj jjbjkbjbkbjbjbjk. igjjbjhbjhbjhbb jnhjkbjbjbjj

TRANSCRIPT

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 0

    Peranan Teknologi Multimedia dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XII IPA

    SMA Al-Izhar Pondok Labu

    Disusun oleh:

    HARI PRASETYO

    Guru Biologi SMA Al-Izhar Pondok Labu

    LOMBA KARYA TULIS PARAMADINA 2014 GURU SLTA SEDERAJAT SE-JABODETABEK

    UNIVERSITAS PARAMADINA

    MEI 2014

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 1

    Hari Prasetyo. 2014. Peranan Teknologi Multimedia dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XII IPA SMA Al-Izhar Pondok Labu

    ABSTRAK

    Perkembangan teknologi informasi yang pesat tidak memberikan pilihan lain kepada guru

    untuk memanfaatkan teknologi tersebut, di antaranya adalah teknologi multimedia. Penulis

    memanfaatkan teknologi multimedia, sebagai alat bantu dalam mengajar, dalam

    meningkatkan efektivitas pembelajaran Biologi siswa kelas XII IPA SMA Al-Izhar Pondok

    Labu, Jakarta Selatan. Teknologi multimedia yang digunakan adalah Microsoft

    PowerPoint, Aplikasi Web 2.0 (Moodle, Edmodo, dan Prezi), video, dan kuis Who Wants to

    be a Millionaire. Ada tanggapan positif dari siswa karena belajar menjadi menyenangkan

    dan efektif. Hasil belajar menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep dan

    pencapaian nilai ulangan harian yang sangat baik oleh siswa kelas XII IPA SMA Al-Izhar.

    Kata Kunci: efektivitas, multimedia, pembelajaran, biologi, kelas XII.

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Alvin Toffler dalam Dharma (2005), membagi tahapan peradaban manusia dalam tiga

    gelombang. Gelombang pertama adalah era pertanian, gelombang kedua adalah era

    perindustrian dan gelombang ketiga adalah era informasi. Perkembangan teknologi

    informasi di era ini telah menjadi simbol gelombang perubahan karena kehadiran dan

    kecepatan perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan terjadinya proses

    perubahan dramatis dalam segala aspek kehidupan. Terutama dalam peningkatan kualitas

    kehidupan umat manusia. Kehadiran teknologi ini tidak memberikan pilihan lain kepada

    dunia pendidikan selain turut serta dalam memanfaatkannya.

    Peran guru sebagai pembimbing dan motivator bagi siswanya agar menguasai kompetensi

    sesuai dengan bidang keahliannya. guru juga berperan sebagai fasilitator dan pengelola

    belajar yang memfasilitasi kegiatan belajar siswa melalui pemanfaatan dan optimalisasi

    berbagai sumber belajar salah satunya adalah teknologi multimedia. Menurut Rachmat dan

    Roswanto (2005), multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang

    berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio,

    grafik, animasi, dan video.

    Dengan penggunaan multimedia dalam pembelajaran dapat menunjang efektivitas dan

    efisiensi proses pembelajaran. Menurut Miftahudin (2011), kelebihan multimedia adalah

    menarik indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara,

    dan gerakan. Lembaga riset dan penerbitan komputer, yaitu Computer Technology

    Research (CTR), menyatakan bahwa orang mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan

    30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan didengar

    dan 30% dari yang dilihat, didengar, dan dilakukan sekaligus. Maka multimedia sangat

    efektif menjadi alat yang ampuh untuk pengajaran,

    Kehadiran teknologi multimedia dalam pembelajaran hanya bertindak sebagai pelengkap,

    tambahan (suplemen) atau alat bantu bagi guru. Multimedia tidak akan mengambil alih

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 3

    peran dan fungsi guru, karena ada hal yang tidak dapat digantikan oleh multimedia.

    Multimedia hanya sebagai pilihan dalam menyampaikan informasi kepada siswa untuk

    menciptakan suasana belajar mandiri yang menyenangkan (Nafiati, 2011).

    Biologi termasuk salah satu mata pelajaran ilmu alam yang relatif agak sulit untuk

    dipahami oleh siswa SMA Kelas XII jurusan IPA karena Biologi cukup rumit untuk

    dipahami dan terkadang abstrak. Selain itu, penjelasan konsep-konsep, teori-teori, dan

    penamaan organ yang menggunakan bahasa latin sehingga hal ini menambah tingkat

    kesulitan dan kebosanan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Biologi di kelas

    sehingga belajar menjadi tidak efektif. Kebosanan tersebut dapat memicu kurang seriusnya

    siswa untuk tetap dapat fokus dalam kegiatan belajar. Dapat pula disebabkan minimya

    waktu siswa dalam membaca dan mengeksplorasi sumber belajar atau dapat juga

    disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar dari siswa itu sendiri.

    Dalam rangka mengatasi permasalahan yang terjadi rutin setiap tahunnya, maka salah

    satu upaya yang dapat dilakukan oleh penulis adalah dengan memanfaatkan teknologi

    multimedia dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran Biologi siswa kelas XII IPA

    SMA Al-Izhar Pondok Labu.

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Penggunaan Aplikasi PowerPoint

    Microsoft PowerPoint merupakan program komputer untuk presentasi yang

    dikembangkan oleh Microsoft. Aplikasi ini sangat populer dan banyak digunakan oleh

    kalangan para pendidik dan siswa. Dalam PowerPoint, seperti halnya perangkat lunak

    pengolah presentasi lainnya, objek teks, grafik, video, suara, dan objek-objek lainnya

    diposisikan dalam beberapa halaman individual yang disebut dengan istilah slide.

    Menurut Suratman (2009), program PowerPoint adalah program sederhana dan mudah

    digunakan sebagai media pembelajaran. Program ini memiliki fitur yang lengkap untuk

    memperindah penampilan slide. PowerPoint diharapkan dapat lebih memotivasi siswa

    dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasinya.

    Seluruh materi pelajaran Biologi kelas XII IPA telah dibuatkan slide PowerPoint-nya

    kemudian untuk mempermudah aksesnya, file tersebut diunggah ke blog yang dimiliki

    oleh penulis di alamat www.hariprasetyo.org sehingga siswa dapat mengunduhnya

    kapanpun dan dimanapun.

    Animasi di dalam slide PowerPoint tersebut mempermudah siswa dalam belajar, hal-

    hal yang tadinya abstrak menjadi lebih mudah dipahami. Contohnya pada materi

    mutasi genetik, ada animasi yang memudahkan siswa dalam memahami perbedaan

    antara mutasi insersi, inversi, delesi dan subtitusi. Begitu juga dengan materi tentang

    tulang manusia.

    PowerPoint juga membantu siswa langsung mengerjakan soal di papan tulis. Sehingga

    guru tidak perlu menuliskan soal karena papan tulis sendiri merupakan layar sekaligus

    tempat mengerjakan latihan soal dan siswa langsung dapat mengerjakannya.

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 5

    Gambar 1. Kegiatan Belajar Mengenai Sistem Rangka Manusia Lebih Mudah dengan Bantuan PowerPoint.

    Gambar 2. Siswa Mengerjakan Soal di Papan Tulis dengan Menggunakan Bantuan PowerPoint melalui Proyektor.

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 6

    Gambar 3. Siswa Mengerjakan Soal di Papan Tulis dengan Menggunakan Bantuan PowerPoint yang Telah Diunduh Melalui Tablet

    Gambar 4. Siswa Dapat Menjelaskan Sebuah Konsep dengan Menggunakan

    PowerPoint dari Laptop atau Tablet

    B. Penggunaan Aplikasi Web 2.0

    Selain Microfoft PowerPoint, kita dapat memanfaatkan aplikasi web 2.0. Saat ini

    pertumbuhan pengguna platform aplikasi web 2.0 telah memasuki jumlah yang sangat

    luar biasa. Para pengguna platform ini dapat merasakan berbagai manfaat dan merasa

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 7

    sangat senang terutama dalam melakukan berbagai kolaborasi dan berbagi informasi di

    berbagai bidang. Pemanfaatan platform web 2.0 yang dewasa ini sangat digandrungi di

    kalangan remaja, dapat dijadikan salah satu pilihan dalam melakukan pembelajaran

    secara jarak jauh (Yustim, 2010)

    Aplikasi web 2.0 yang penulis sering gunakan dalam kegiatan belajar mengajar biologi

    di kelas adalah Moodle, Edmodo, Prezi.

    a. Moodle

    Moodle merupakan perangkat lunak Learning Management System (LMS) open

    source yang mendukung implementasi e-learning dengan paradigma terpadu

    dimana berbagai fitur penunjang pembelajaran dengan mudah dapat diakomodasi

    dalam suatu portal e-learning. Fitur-fitur penting penunjang pembelajaran tersebut

    misalnya: tugas, kuis, komunikasi, kolaborasi, serta fitur utama yang dapat meng-

    upload berbagai format materi pembelajaran (Surjono, 2009).

    Portal Moodle yang penulis bangun menggunakan fasilitas website yang ada di

    sekolah penulis. Dengan melakukan instalasi manual dan sedikit bantuan

    admintrator dari bagian IT (admin access) maka penulis sudah dapat menggunakan

    Moodle dalam pemberian kuis dan ulangan daring untuk siswa.

    Moodle relatif mudah digunakan, penulis tinggal menyalin soal ke dalam sistem dan

    melakukan pengaturan tentang hak akses dan sebagainya. Siswa-siswa juga tingga

    membuat akun dan login berdasarkan akun mereka masing-masing. Kelemahan

    melakukan kuis atau ulangan daring adalah tiada pengawasan guru terhadap

    pekerjaan siswa. Solusinya adalah melakukan pengaturan untuk mengacak

    pertanyaan dan memberikan durasi waktu yang pas. Sehingga yang mengerjakan

    kuis atau ulangan daring tersebut adalah siswa yang benar-benar siap sehingga

    waktu bukan menjadi kendala. Jika seumpama hasil tidak mencapai dengan kriteria

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 8

    ketuntasan minimal maka siswa diberikan kesempatan sekali lagi untuk mengulang

    dan nilainya akan dirata-ratakan atau bisa juga diambil yang terbaik.

    Gambar 5. Screen Shoot Kuis Daring dengan Moodle

    Gambar 6. Skor Nilai Kuis Daring dengan Moodle

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 9

    Berdasarkan kemudahan dan kepraktisan penggunaan Moodle oleh guru dan siswa

    ini maka pembelajaran makin efektif sehingga keluhan guru tentang kurangnya jam

    untuk tatap muka dapat diminimalisir. Begitu juga dengan siswa tidak hanya belajar

    di sekolah saja tapi siswa dapat belajar atau bekerja kapanpun dan dimanapun

    mereka berada. Sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas.

    Situs Moodle yang penulis kembangkan dapat dikunjungi di http://www.al-izhar-

    jkt.sch.id/ao7/biologi/login/index.php

    b. Edmodo

    Edmodo.com atau yang populer disebut Edmodo adalah situs pembelajaran bagi

    guru dan siswa berbasis sosial media yang terhubung dan berkolaborasi, berbagi

    konten dan akses pekerjaan, nilai dan pemberitahuan sekolah. Edmodo membantu

    guru memanfaatkan kekuatan media sosial untuk membangun sebuah kelas virtual

    berdasarkan pembagian kelas nyata di sekolah, dimana dalam kelas tersebut terdapat

    penugasan, quiz dan pemberian nilai pada setiap akhir pembelajaran (Kolengsusu,

    2013).

    Edmodo hampir mirip dengan Moodle, bedanya adalah edmodo merupakan situs

    media sosial yang sering digambarkan sebagai Facebook-nya guru dan siswa.

    Edmodo memiliki fitur memberikan pesan/peringatan, tugas, penilaian, polling dan

    agenda yang diberikan kepada siswa. Edmodo juga lebih mudah diakses dengan

    menggunakan gadget atau smartphone yang berbasis Android.

    Sama dengan Moodle, Edmodo memerlukan jaringan internet yang menyeluruh dan

    aktif. Selain itu, memerlukan kesadaran pelajar untuk terlibat secara aktif dalam

    pembelajaran. Penulis menggunakan Edmodo ini untuk melakukan evaluasi belajar

    pada materi Mutasi Genetik, Asal-Usul Kehidupan, Evolusi, dan Bioteknologi.

    Penulis dan siswa lebih banyak menggunakan Edmodo karena lebih mudah

    digunakan dibandingkan Moodle.

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 10

    Gambar 7. Siswa sedang Mengerjakan Kuis Daring di Edmodo

    Gambar 8. Hasil Kuis Daring dengan Menggunakan Edmodo

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 11

    c. Prezi

    Banyak pengguna komputer sudah sangat akrab dan sering menggunakan dengan

    Microsoft PowerPoint untuk presentasi. Sekarang banyak yang sudah beralih

    menggunakan Prezi, sebuah zooming presentation, presentasi dengan Prezi tidak

    perlu berpindah dari satu slide ke slide lain. Cukup dengan satu kanvas besar yang

    bisa disisipi gambar, video dari Youtube.com, data, dan lain-lain serta cukup

    digeser-geser saja maka jadilah presentasi kita seperti melihat tampilan lukisan

    grafiti di dinding yang lebar. Jadi untuk presentasi dengan Prezi tak perlu banyak

    slide. Cukup menggunakan satu slide atau kanvas saja. Istimewanya Prezi adalah

    presentasi dapat disunting secara daring dengan rekan-rekan penulis dimanapun

    mereka berada. Berdasarkan hasil penelitian Aribowo (2012), penggunaan

    multimedia Prezi ini dapat menimbulkan daya tarik dan motivasi serta daya ingat

    siswa, yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi siswa.

    Gambar 9. Screen Shoot Presentasi Virus dengan Prezi

    Prezi tentang pokok bahasan Virus yang penulis buat dapat di unduh di alamat:

    http://www.mediafire.com/?fijn069md115b2s

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 12

    C. Penggunaan Video

    Video dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-sama dengan suara

    alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan video melukiskan gambar hidup dan

    suara memberikan daya tarik tersendiri. Video menyajikan informasi, memaparkan

    proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan,

    menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap (Mulatsih, 2012).

    Video sangat membantu guru dalam menjelaskan konsep yang terkadang abstrak dan

    alat dan bahan agak sulit tersedia untuk dilakukan percobaannya. Video pembelajaran

    yang dapat diputarkan biasanya diproduksi oleh Discovery Channel dan National

    Geographic. Video-video tersebut dapat diperoleh dari membeli di toko buku, toko

    kaset, bahkan juga dapat diperoleh di supermarket-supermarket besar. Untuk video dan

    animasi yang gratis dapat diunduh dari situs Youtube, Vimeo, Dailymotion atau situs

    yang berkaitan dengan animasi pembelajaran Biologi seperti situs McGraw-Hill.

    Contoh video yang sering penulis putarkan adalah materi Pertumbuhan dan

    Perkembangan, berkaitan dengan pertumbuhan sel-sel pada hewan dan dua jenis

    perkecambahan yaitu epigeal dan hipogeal. Jika diberikan penjelasan secara lisan maka

    sebagian besar siswa tidak dapat membayangkan, namun dengan adanya video akan

    membantu mempercepat pemahaman siswa. Begitupula dengan sejarah bumi, asal-usul

    kehidupan dan teori evolusi yang penulis yakini bahwa siswa akan lebih tertarik jika

    melihat secara langsung videonya karena dengan video memiliki daya tarik berupa

    memunculkan imajinasi, kreativitas, dan keingintahuan dari siswa. Guru hanya sekedar

    mengarahkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan yang terkini.

    Selama menonton video, siswa dapat diberikan tugas atau lembar kerja siswa untuk

    menuliskan kesimpulan sementara dari yang telah mereka lihat dan dengarkan. Setelah

    itu umumnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawan dan diskusi.

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 13

    Gambar 10. Video adalah Alat yang Efektif dalam Pembelajaran Biologi

    Umumnya siswa akan teringat dengan video atau animasi yang diputar dibandingkan

    dengan penjelasan yang guru berikan. Hal ini dapat penulis simpulkan bahwa dengan

    menonton video atau animasi maka akan dapat meningkatkan pemahaman siswa

    mengenai sebuah konsep yang diajarkan. Kombinasi menonton video dengan tugas-

    tugas lain (lembar kerja dan diskusi kelompok) tentunya berdampak kepada

    meningkatnya hasil belajar siswa karena manusia dapat mengingat 80% dari yang

    dilihat, didengar, dan dilakukan sekaligus.

    D. Penggunaan Kuis Who Wants to be a Millionaire

    Kuis Who Wants to Be a Millionaire adalah acara kuis terlaris populer di lebih 100

    negara dari Inggris dan Amerika Serikat ke Kazakhstan dan Venezuela (ITV, 2008 dalam

    Turner, 2008). Menurut Deavor (2001), acara permainan televisi Who Wants to be a

    Millionaire telah diadaptasi untuk digunakan di ruang kelas untuk meningkatkan

    minat para siswa dan instruktur. Teknik ini meningkatkan interaksi antara mahasiswa dan

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 14

    instruktur dan dapat digunakan sebagai metode review atau sebagai cara untuk

    menyajikan materi baru. Masing-masing siswa diberi kesempatan untuk menjawab

    pertanyaan pilihan ganda secara lisan, dengan kemungkinan menerima bantuan dari

    kelas pada umumnya. Ide untuk topik yang mungkin disajikan.

    Cochran (2000) telah mengembangkan kuis Who Wants to be a Millionaire dalam

    kelasnya sebagai metode untuk mengatasi permasalahan kehilangan momentum

    pembelajaran karena gangguan akibat perpindahan kelas (class break). Dengan

    adanya kuis ini mampu menjaga momentum pembelajaran, memotivasi peserta

    didik, dan memberikan paparan dan penguatan topik sambil memberikan waktu

    rileks dalam pembelajaran. Cochran juga menyatakan bahwa kuis yang dirancangnya

    telah berhasil mencapai tujuan pedagogis yang telah ia tetapkan.

    Berdasarkan praktik di dalam kelas yang telah dilakukan oleh penulis, prosedur permainan

    telah dimodifikasi dari kuis aslinya berdasarkan situasi dan kondisi, tergantung

    kebutuhannya. Peserta dibentuk kelompok dengan 3 anggota. Untuk mendapatkan

    kesempatan bermain maka kelompok peserta diundi. Kelompok diberikan penjelasan

    mengenai aturan dalam bermain, jawaban bantuan berupa ask the audience melibatkan

    siswa yang lain, meskipun di programnya terdapat pilihan ask the audience secara

    otomatis. Pilihan jawaban bantuan phone a friend diganti dengan bertanya langsung

    dengan salah satu rekan siswa di kelas yang sebelumnya telah ditunjuk oleh kelompok

    tersebut. Penulis telah menyiapkan 10 variasi kelompok pertanyaan sehingga pertanyaan

    untuk kelompok yang maju akan berbeda dengan kelompok sebelumnya. Cara

    penilaiannya dapat diadaptasi berdasarkan situasi dan kondisi. Permainan ini juga

    mengenai titik aman pertama dan kedua. Titik aman pertama maka kelompok

    mendapatkan nilai minimal sedangkan titik aman kedua maka kelompok mendapatkan

    nilai 90.

    Untuk mengatasi waktu, maka setiap kelompok diberikan hitungan waktu mundur

    maksimal 10 menit. Dalam 10 menit, permainan harus segera diselesaikan. Jika tidak

    selesai maka diambil titik nilai yang terakhir.

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 15

    Gambar 11. Interaksi Siswa dalam Kuis Who Wants to be a Millionaire

    Gambar 12. Gambar Panorama Situasi Permainan Kuis Who Wants to be a Millionaire

    Dari permainan ini, penulis dapat melihat perbedaan kompetensi konsep yang dimiliki

    oleh setiap siswa. Hal ini sesuai dengan Hudson dan Bristow (2005), kuis Who Wants to

    be a Millionaire yang interaktif adalah salah satu kesempatan tersebut untuk siswa dan

    guru untuk menemukan setiap kesalahan konsep. Kuis ini juga menunjukkan bahwa,

    meskipun beberapa siswa telah belajar, tetap ada kesenjangan konsep yang telah

    dipelajari siswa, mereka dapat menggunakan kuis ini untuk memperbaiki kesenjangan

    konsep tersebut.

    Begitu pula dengan karakter siswa dapat terlihat seperti yang positif seperti teliti, kreatif

    menganalisis jawaban, bekerja sama, atau yang negatif seperti gegabah, tidak sabar, dan

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 16

    egois. Dengan ini, maka guru dapat memberikan saran yang membangun dalam rangka

    memperbaiki karakter siswa.

    Software kuis ini dapat di unduh di: http://www.superteachertools.com/millionaire/

    E. Efektivitas Pembelajaran

    Kemp dalam Rohmana (2012), mengemukakan bahwa cara mengukur efektivitas

    pembelajaran pembelajaran diawali dengan mengajukan pertanyaan apa yang

    telah dicapai siswa? maka untuk menjawab pertanyaan ini berupa jumlah siswa

    yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran, penulis dapat menyebutnya sebagai

    hasil belajar. Selain itu, efektivitas berkaitan dengan ketercukupan waktu yang tersedia

    kemudian dapat dimanfaatkan dengan baik dalam proses pembelajaran.

    Berikut adalah olahan data nilai sederhana yang penulis susun berdasarkan nilai harian

    113 siswa kelas XII IPA pada mata pelajaran Biologi yang menggunakan Kuis Who

    Wants to be a Millionaire sebagai alat bantu dalam mengajar pada materi Subtansi

    Genetika, kemudian dibandingkan dengan nilai ulangan harian Subtansi Genetika,

    untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa setelah menyelesaikan materi Substansi

    Genetika, yang dilakukan setelah kuis berakhir.

    Tabel 1. Perbandingan Nilai Kuis Who Wants to be a Millionaire dengan Nilai Ulangan Harian pada Materi Substansi Genetika

    Kuis Who Wants to be a Millionaire Ulangan Harian

    Rentang Nilai Jumlah Siswa Jumlah Siswa 96-100 35 70 91-95 27 14 86-90 26 16 81-85 6 5 75-80 19 8

    Rerata Nilai 90 94 Total Siswa 113 113

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 17

    Pencapaian siswa pada Ulangan Harian dengan rentang nilai 96-100 naik dua kali lipat

    menjadi 70 siswa dari sebelumnya saat kuis, nilai tersebut, hanya dapat dicapai oleh 35

    siswa. Kenaikan ini berasal dari sebagian siswa yang pada saat kuis mencapai rentang

    nilai dibawahnya yaitu 91-95, 86-90, dan 75-80.

    Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, ada banyak peningkatan pemahaman konsep pada

    materi Substansi Genetika oleh siswa dengan dilakukannya kuis tersebut, dimana kuis

    tersebut menggunakan teknologi multimedia. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan

    teknologi multimedia dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran biologi untuk siswa

    kelas XII IPA SMA Al-Izhar Pondok Labu.

    F. Pernyataan dari Siswa Kelas XII IPA

    Dengan kuis atau ulangan harian online caranya mudah dan menyenangkan, lebih menghemat

    waktu dan kuis Who Wants to be a Millionaire sangat menyenangkan membuat belajar

    menjadi seru dan tidak melelahkan. Video yang ditampilkan juga membuat saya lebih

    mengerti daripada hanya dijelaskan saja. -Ashrini Kaninta, Kelas A

    Beliau satu-satunya guru yang membuat kuis dalam bentuk Who Wants to be a

    Millionaire, beliau membuat online quiz, dan terkadang jika pertemuannya kurang, beliau

    juga membuat ulangan secara online. Kemudian dengan multimedia, pelajaran Biologi

    menjadi makin seru dan semangat karena tidak membosankan. N. Ayu Nazhira, Kelas B

    Pembelajaran multimedia dapat membantu saya yang bergaya visual. Melalui tampilan

    visual dari media ini, pelajaran Biologi lebih membekas di otak saya dibandingkan membaca

    buku. Kuis Who Wants to be a Millionaire keren banget karena kita belajar kerjasama. It was

    memorable-in-inventive way in learning deh. Vandana Mernisi, Kelas B

    Kuis yang dilakukan secara online cukup efektif dan sangat membantu siswa dari segi

    pengetahuan dan nilai. Dhanika Arif Martifauzi, Kelas C

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 18

    BAB III

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

    1. Teknologi multimedia, sebagai alat bantu guru, mengefektifkan pembelajaran

    Biologi siswa kelas XII IPA SMA Al-Izhar Pondok Labu ditinjau dari segi hasil

    belajar.

    2. Dengan modifikasi dan penggunaan yang tepat, teknologi multimedia dapat

    meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar Biologi siswa kelas XII IPA

    SMA Al-Izhar Pondok Labu.

    3. Ada banyak teknologi multimedia yang dapat digunakan untuk efektivitas

    pembelajaran Biologi, di antaranya adalah penggunaan:

    a. Microsoft PowerPoint, untuk keperluan presentasi baik guru dan siswa.

    b. Aplikasi Web 2.0 seperti Moodle Learning Management System, Edmodo,

    dan Prezi.

    c. Video, sebagai alat audio dan visual yang membantu pemahaman siswa.

    d. Kuis Who Wants to be a Millionaire yang telah dimodifikasi sesuai

    kebutuhan untuk pembelajaran Biologi di kelas.

    B. Saran Kepada guru-guru rekan sejawat penulis:

    1. Guru-guru rekan sejawat penulis dapat dengan bebas menggunakan dan

    mengembangkan kembali teknologi multimedia yang penulis gunakan sesuai dengan

    kebutuhan dan situasi serta kondisi sekolah rekan masing-masing.

    2. Mengembangkan keterampilan dan kreativitas berkaitan teknologi yang telah

    dikuasai guru-guru rekan sejawat sehingga dapat digunakan dalam proses

    pembelajaran sehingga menyenangkan dan bermakna.

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 19

    3. Menggunakan teknologi lain yang kiranya dapat digunakan untuk kepentingan

    pembelajaran seperti Skype untuk pembelajaran lintas sekolah lintas negara, Google

    Drive dan aplikasi yang lain.

    Kepada sekolah:

    1. Sesuai dengan kemampuannya, berupaya meningkatkan fasilitas dan sarana yang

    berkaitan dengan pembelajaran multimedia, terutama koneksi Internet sehingga guru

    dan murid dapat mengakses informasi yang berkaitan dengan pembelajaran dan

    mengunduh aplikasi multimedia yang dibutuhkan guru.

    2. Memberikan apresiasi kepada guru-guru yang memiliki inisiatif mengembangkan

    pembelajaran kreatif berbasiskan teknologi sehingga guru-guru akan terpacu

    menciptakan kondisi kegiatan belajar dan mengajar yang lebih bermakna dan

    menyenangkan. Sebagai contoh nyata, sekolah penulis telah memberikan

    penghargaan kepada penulis sebagai Guru Inspiratif pada Bidang Aplikasi IPTEK

    dan IT dalam Mengajar dan Menulis (Blogging). Jadi hal tersebut dapat dilakukan

    oleh sekolah-sekolah lain.

    Kepada pemerintah atau instansi yang terkait:

    1. Membangun jaringan Internet dengan kapasistas bandwidth yang lebih besar dengan

    biaya langganan yang terjangkau sehingga akses Internet menjadi lancar dan cepat.

    Karena dalam pembelajaran yang interaktif dibutuhkan akses Internet yang lancar

    dan cepat.

    2. Mengadakan pelatihan kepada guru-guru yang belum menguasai teknologi

    multimedia dengan para fasilitator para guru yang telah menguasai dan

    menggunakan teknologi multimedia dalam pembelajaran di kelasnya sehari-hari

    sebagai contoh penerapan yang nyata.

  • Hari Prasetyo, SMA Al-Izhar Pondok Labu 20

    DAFTAR PUSTAKA

    Aribowo, I.T. 2012. Keefektifan Penggunaan Multimedia Prezi Pada Pembelajaran Keterampilan

    Menulis Bahasa Jerman di SMAN 2 Banguntapan Bantul. (Skripsi), Universitas Negeri Yogyakarta.

    Cochran, J. J. 2000. Who Wants To Be A Millionaire: The Classroom Edition. Online

    http://archive.ite.journal.informs.org/Vol1No3/Cochran/Cochran.pdf. Diakses tanggal 6 Agustus 2012

    Dharma, A. 2005. Peran Sains & Teknologi dlm Percepatan Pembangunan (Materi Kuliah Urban &

    Lingkungan). Fakultas Teknik Sipul dan Perencanaan. Universitas Gunadarma. Deavor, James P. 2001. Who Wants to Be a (Chemical) Millionaire? Journal of Chemistry

    Education 78 (4), p 467. Hudson, J.N dan Bristow, D.R. 2005. Formative Assessment can be Fun as Well as Educational.

    Adv Physiol Educ 30: 3337. Kolengsusu, H. 2013. Panduan Edmodo Bagi Student. Materi Pelatihan E-learning Bagi Dosen dan

    Mahasiswa Unversitas Darussalam Ambon. Miftahudin. 2011. Perancangan Aplikasi Multimedia Pengenalan Profil IPSI Merpati Putih

    (Skripsi). STMIK Amikom, Yogyakarta. Mulatsih, N.S. 2012. Meningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penggunaan Media Video Bagi Siswa

    Kelas V di SD Negeri Kalinegoro 6 Mertoyudan Magelang Jawa Tengah Tahun Ajaran 2011/2012 (Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta.

    Nafiati, DA. 2011. Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Melalui Penggunaan Multimedia.

    Jurnal Universitas Pancasakti Tegal. Volume 6 No 10. Rachmat, A. dan Roswanto, A. 2005. Pengantar Multimedia. Universitas Kristen Duta Wacana.

    http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/v2/multimedia.php?id=1 Rohmana, O.P. 2012. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Mengenal Produk Hasil

    Pengawetan Bahan Hewani yang Diasinkan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kalibawang (Skripsi), Universitas Negeri Yogyakarta.

    Suratman, D. 2009. Pemanfaatan MS PowerPoint dalam Pembelajaran. Jurnal Cakrawala

    Kependidikan Volume 7 No 1. Surjono, H. 2009. Membangun E-Learning dengan Moodle. Politeknik ATMI Surakarta. Turner, I. J. 2008. Who wants to be a Biologist? An Excellent Quiz Tool for Students.

    Biological Sciences Research Group, Faculty of Education, Health and Science, University of Derby.

    Yustim, B. 2010. Pembelajaran Jarak Jauh dengan Penerapan Konsep Web 2.0.