multikultur revisi 2

9
KONDISI FAKTUAL & KONTROVENSIONAL  MULTIKULTURAL DI INDONESIA KELOMPOK 3 UAJ 180 MULTIKULTURALISME SEKSI J OLEH : Gilbert Moniaga – 2015-070-116 Kennedy Chris Sulianto – 2015-070-118 Lidina – 2015-070-1! 0 Moha""ad #ai$ %"anullah M& – 2015-070-1!1 'i Surya (aya )ra*ogo – 2015-070-1!7 Catherine %nggraeni – 2015-070-1+6 ,oas %gung )urnautra – 2015-070-260 .ayendra /i"otius – 2015-070-27 #austina Merryl %deboi – 2015-070-280 eby Chaesara %nadilla – 2015-070-281 UNIVERSITAS KA TOLIK INDONESIA ATMA JAY A SEMESTER GANJIL 2015/2016

Upload: clarissal12

Post on 13-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Multikultur Revisi 2

7/23/2019 Multikultur Revisi 2

http://slidepdf.com/reader/full/multikultur-revisi-2 1/9

KONDISI FAKTUAL & KONTROVENSIONAL MULTIKULTURAL DI INDONESIA

KELOMPOK 3

UAJ 180 MULTIKULTURALISME

SEKSI J

OLEH :

Gilbert Moniaga – 2015-070-116

Kennedy Chris Sulianto – 2015-070-118

Lidina – 2015-070-1!0

Moha""ad #ai$ %"anullah M& – 2015-070-1!1

'i Surya (aya )ra*ogo – 2015-070-1!7

Catherine %nggraeni – 2015-070-1+6

,oas %gung )urnautra – 2015-070-260

.ayendra /i"otius – 2015-070-27

#austina Merryl %deboi – 2015-070-280

eby Chaesara %nadilla – 2015-070-281

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

SEMESTER GANJIL 2015/2016

Page 2: Multikultur Revisi 2

7/23/2019 Multikultur Revisi 2

http://slidepdf.com/reader/full/multikultur-revisi-2 2/9

Indonesia adalah sebuah negara yang sangat kaya akan keberagaman. Kaya akan suku,

 budaya, ras dan juga agama. Inilah yang membuat Indonesia begitu dikenal oleh negara lain

sebagai negara yang multikultur dan juga plural.

Di Indonesia kita memiliki sebuah semboyan berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika”.

Semboyan ini memiliki arti berbeda-beda tapi tetap satu. Semboyan ini dibuat atas kesadaran

 para pahlaan kita untuk menyatukan Indonesia yang berbeda-beda ini menjadi sebuah

kekuatan. !ereka sadar baha jika kita mendahulukan perbedaannya maka kita tidak akan

 bisa menang melaan penjajah.

 "amun apakah kita mampu mempertahankan semboyan kita ini sekarang# Sepertinya

tidak begitu. !asih banyak pergolakkan-pergolakkan sosial yang disebabkan oleh isu agama

dan juga budaya. !asih banyak masyarakat Indonesia yang belum bisa mengaplikasikan

semboyan ini pada kehidupan sehari-hari kita. Sehingga tidak jarang terjadi pergesekkan

antar umat beragama dan juga antar suku yang didasari atas $anatisme atau kurangnya

komunikasi yang terjalin satu sama lain.

%tas dasar inilah, kami men&oba untuk mengangkat $akta kehidupan beragama dan

 berbudaya di negara Indonesia baik dari segi positi$ dan juga negati$.

!enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia %gama adalah sistem yang mengatur tata

keimanan 'keper&ayaan( dan peribadatan kepada Tuhan )ang !ahakuasa serta tata kaidah

yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Dalam sila

 pertama pan&asila yang menjadi landasan negara Indonesia, sudah jelas tertuliskan sebuah

 butir yang berbunyi “KeTuhanan yang !aha esa”. Butir ini sering sekali kita ba&akan pada

saat upa&ara bendera.

 "amun apakah kita sudah mengerti makna daripada butir tersebut# Banyak yang

memba&akannya hanya sekedar $ormalitas kebangsaan semata. Sila pertama dalam pan&asila

mengajarkan kita untuk berta*a dan yakin atas agama yang kita anut sesuai asas keadilan

yang beradab. Sila ini mengajarkan kita untuk bisa saling toleransi kepada sesama umat

 beragama. Kita harus memiliki toleransi yang tinggi kepada agam lain agar ter&iptanya

sebuah lingkungan yang harmonis. Banyak yang menyalah artikan kata “+sa” pada sila

 pertama ini sebagai sesuatu yang si$atnya monteis atau satu agama saja. "amun arti kata +sa

Page 3: Multikultur Revisi 2

7/23/2019 Multikultur Revisi 2

http://slidepdf.com/reader/full/multikultur-revisi-2 3/9

disini merupakan arti ke-+saan bagi masing-masing keper&ayaan yang kita yakini yang mana

menjadi hak setiap manusia di Indonesia bahkan dunia.

Bila kita memahami dan mendalami setiap butir pan&asila ini, seharusnya kerukunan

 beragama kita akan menjadi sangat baik. "amun apakah kenyataannya demikian# Tidak 

sepenuhnya. Banyak masyarakat Indonesia yang terkadang terlalu bersi$at “$anatik” terhadap

agamanya masing-masing.

!enurut Kamus Besar Bahasa Indonesi 'KBBI( anatik adalah teramat kuat

keper&ayaan 'keyakinan( terhadap ajaran 'politik, agama, dsb(. Sesuatu yang berlebihan akan

 berdapamak buruk bagi dirinya sendiri. Dalam kasus $anatisme agama, hal ini bisa

men&iptakan sebuah ketegangan atau rasa ketidaknyamanan yang dirasakan oleh satu pihak 

yang merasa mengalami penekanan se&ara mental atau jasmani.

Seperti kita lihat baha terkadang masyarakat mayoritas akan berpotensi untuk 

menakan minoritas. Di beberapa tempat di Indonesia, memang terjadi hal-hal yang demikian,

dimana terkadang sebuah tempat dengan mayoritas akan menekan arga yang minoritas yang

mana hal itu tidak baik. "amun pada nyatanya, hal tersebut benar adanya dan terjadi di depan

mata kita. enomena seperti ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun di beberapa tempat di

luar negeri hal ini kerap kali terjadi.

Belakangan disebuah tanah di Timur Indonesia yaitu apua, terjadi sebuah pergesekkan

sosial yang dilatar belakangi agama. Di sebuah tempat bernama Tolikara, peristia yang

&ukup mengagetkan ini terjadi. / 0uli 123, tepatnya pada saat 4ari 5aya Idul itri, hari

 besarnya agama Islam, sekelompok orang-orang yang mengatasnamakan dirinya berasal dari

6IDI atau 6ereja Injil Di Indonesia menyerang jamaah masjid yang sedang ingin

melaksanakan sholat Idul itri. Karena ketakuatan, jamaah masjid langsung berlari ke

Koramil terdekat dan berlindung. Sempat terjadi adu mulut yang berujung pada pembakaran

masjid oleh jamaah 6IDI. !ereka melakukan ini karena mereka beranggapan prosesi Sholat

Idul itri mengganggu seminar internasional yang sedang mereka laksanakan.

4al ini juga semakin runyam ketika ada isu beredar baha 6IDI menyebarkan surat

 berisi pelarangan semua agama termasuk islam dan agama kristen dengan denominasi lain

untuk membangun tempat ibadah di daerah Tolikara. Terlebih lagi pelarangan

menyelenggarakan kegiatan keagamaannya. Sebuah gereja Kristen %d7ent di distrik aido

terpaksa tutup dan dipaksa bergabung dengan 6IDI.

Page 4: Multikultur Revisi 2

7/23/2019 Multikultur Revisi 2

http://slidepdf.com/reader/full/multikultur-revisi-2 4/9

4al seperti ini tidak kita harapkan untuk terjadi, namun pada nyatanya masih saja orang

yang berpikiran sempit dan mendalami ajaran agamanya dengan &ara yang salah. Tidak hanya

di Tolikara, namun kasus lain seperti an&aman bom saat perayaan "atal, lalu bentrok antar 

umat beragama juga kerap kali terjadi di beberapa tempat di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri,

hal itu memang benar terjadi. "amun selayaknya makhluk sosial, semestinya kita mampu

mengelola diri kita dan lingkungan kita dengan harapan mampu men&iptakan suasana

harmonis di sekitar kita.

!asyarakat Indonesia juga memiliki beranekaragam budaya yang sangat kompleks.

!asyarakat dengan beranekaragam budaya biasa dikenal dengan "asyaraat

"ultiulturalis"e. "amun Indonesia kerap kali direpresentasikan sebagai suatu "osai 

budaya. !osaik budaya terdiri dari potongan-potongan budaya yang ada, yang direkatkan

menjadi suatu lukisan yang indah dan diasumsikan dengan Kebudayaan "asional.

ada dasarnya, multikulturalisme di Indonesia ini terbentuk karena adanya berbagai

ma&am $aktor, seperti kondisi sosial-ekonomi, sosial-politik, sosial-budaya, sosial-religions,

moral, dan geogra$i yang beranekaragam dan luas. Dari berbagai ma&am $aktor tersebut

dibentuklah masyarakat yang memiliki kebudayaan yang banyak dan beranekaragam. Setiap

daerah memiliki &orak dan budaya yang men&erminkan ke-khasan masing-masing daerah.

4al tersebut dapat dilihat dari berbagai ma&am bentuk kegiatan sehari-hari seperti upa&ara

ritual, pakaian adat, kesenian, bahasa, dan tradisi lainnya. Dengan adanya &iri khas tersebut

membuat setiap daerah memiliki etnis yang berbeda-beda pula.

Indonesia sebagai "egara Kesatuan yang berdaulat, telah memiliki sejarah budaya yang

&ukup panjang dan membanggakan, sejak proklamasi kemerdekaan tanggal / %gustus 893,

 bangsa Indonesia dikenal di masyarakat dunia sebagai bangsa yang memiliki peradaban dan

 budaya luhur. Dan dalam konsep multikulturalisme ini terdapat kaitan yang erat bagi

 pembentukan masyarakat yang berlandaskan pada Bhinneka Tunggal Ika, dimana yang

dimaksud adalah alaupun berbeda-beda suku dan bangsa tetapi tetap satu.

Berikut ini kami kami angkat sebuah &atatan kelam Indonesia mengenai pergesekkan

antar suku. eristia ini diberi nama Tragedi Sampit. Tragedi Sampit adalah salah satu

&ontoh pelanggaran “S%5%” yang paling besar dan membuat gempar "egara Indonesia pada

tahun 122-an. Kon$lik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas keseluruh

 pro7insi, termasuk ibukota alangka 5aya.

Page 5: Multikultur Revisi 2

7/23/2019 Multikultur Revisi 2

http://slidepdf.com/reader/full/multikultur-revisi-2 5/9

Kon$lik ini terjadi antara suku Dayak asli dan arga imigran !adura dari ulau

!adura. Kon$lik tersebut pe&ah pada : ebruari 122 ketika dua arga !adura diserang

oleh sejumlah arga Dayak. Kon$lik Sampit mengakibatkan lebih dari 322 kematian, dengan

lebih dari 22.222 arga !adura kehilangan tempat tinggal. Banyakarga !adura yang juga

ditemukan dipenggal kepalanya oleh suku Dayak.

;atar belakang tragedy ini &ukup sepele ada yang mengatakan karena adanya

sengketa perjudian dan saling ejek atau menghina antara murid yang bersuku Dayak dengan

yang bersuku !adura. Tragedi ini membuktikan baha tak selamanya an&asila bias menjadi

 pemersatu segala suku, ras, dan etnis di Indonesia. ada dasarnya, setiap suku, ras dan etnis

memiliki pandangan, pemikiran serta kebudayaan yang berbeda tentang bagaimana mereka

melakukan kegiatan sehari-harinya. <leh karena itu untuk men&egah terjadinya

kesalahpahaman atau masalah antar etnis kita harus saling menghormati dan menghargai

 perbedaan itu. 0ika kita tidak biasa menghormati dan menghargai perbedaan tersebut

mungkin hal seperti ini akan terulang setiap harinya.

=alaupun pemerintah Indonesia telah mengatur dan memberikan hak penuh kepada

setiap arga Indonesia mengenai multikulralisme seperti yang tertulis pada asal >1 ayat

dan 1 ??D 893 “"egara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban

dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan

nilai-nilai budayanya.” Dan pada asal 18 ayat 1 ??D 893 “"egara menjamin kemerdekaan

tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut

agamanya dan keper&ayaan itu.” Tetap akan sangat sulit untuk mempertahankan dan

memelihara perbedaan tersebut jika kita tidak bisa saling menghormati dan menghargai, dan

yang terpenting toleransi.

Dengan berbagai kebudayaan ini menjadikan &iri bangsa Indonesia yang majemuk 

'pluralistik( yang terdiri dari berbagai ma&am budaya membuat suatu budaya menjadi ada

yang dominan dan ada yang kurang dominan. =alaupun kelompok dengan keberagaman

etnis dan agama ini hidup dalam ilayah sosio-politik yang sama dan berbaur dalam ilayah

 publik yang sama tetapi tetap hidup dalam sekat budaya nya masing-masing. 4al tersebut

membuat suatu kelompok tertentu dengan berbagai ma&am keberagaman budaya dan agama

menjadi berbeda-beda pendapat yang kerap kali menimbulkan berbagai ma&am argument dan

kon$lik.

Page 6: Multikultur Revisi 2

7/23/2019 Multikultur Revisi 2

http://slidepdf.com/reader/full/multikultur-revisi-2 6/9

!engapa masih saja sering terjadi kon$lik# 4al tersebut dikarenakan kon$lik-kon$lik 

terjadi bukan karena perbedaan saja, melainkan adanya $aktor-$aktor lain yang membuat

 perbedaan itu menjadi suatu alat untuk menimbulkan kon$lik kekerasan, padahal perbedaan

itu tidak selalu menimbulkan kon$lik kekerasan. "amun salah pengertian dan upaya

 penyeragaman antar budaya dan agama masing-masing inilah yang perlu diperhatikan.

%da berbagai ma&am $akta dan $enomena mengenai pengertian dan penyeragaman

kehidupan beragama dan berbudaya di negara Indonesia yang berbeda-beda baik dari segi

 positi$ dan juga negati$. Salah satu $enomena yang bisa diambil adalah Kerusuhan !ei 8:,

dimana ketika Indonesia yang sedang mengalami krisis moneter yang menyebabkan negara

tidak stabil. Dimana per&obaan penggulingan pemerintahan, penjarahan, dll. Indonesia di saat

itu benar benar berada pada situasi genting. Di kala itu masalah etnis sangat parah. Dimana

sebagian rakyat Indonesia mengambil keuntungan dari krisis negara. enjarahan terjadi

dimana-mana. Tetapi di sini masalah utama adalah korban nya. Semua korbannya adalah

orang di luar agama Islam. Di sini kon$lik agama dan etnis menjadi alasan mereka melakukan

 penjarahan. !ereka menganggap orang di luar agama Islam itu yang menyebabkan masalah

di Indonesia. Dimana pada jaman itu memang ekonomi di Indonesia dikuasai oleh etnis

Tionghua. Sehingga mereka menganggap etnis Tionghua lah penyebab in$lasi di Indonesia. di

sini yang di tekankan adalah kurangnya sosialisasi penyuluhan di Indonesia. Karena rata-rata

yang melakukan penjarahan adalah rakyat menengah ke baah. Di asumsikan juga ada

dalang di balik pro7okasi tersebut.

Dengan berbagai ma&am $akta dan $enomena yang ada, kita tidak bisa hanya melihat

dengan sebelah mata saja $enomena keberagaman budaya dan agama di Indonesia yang

 bersi$at negati$. Tidak sedikit juga orang-orang di beberapa daerah yang mampu

mengaplikasikan nilai Bhinneka Tunggal Ika, dengan membuat suasana yang harmonis di

lingkungan mereka pada khususnya. 4al ini bisa kita jadikan sebuah sarana pembelajaran

atas indahnya keberagaman dan keharmonisan.

Di Bali, lebih tepatnya di "usa Dua, ada sebuah komplek tempat peribadatan yang

 berisikan 3 bangunan ibadah. !asjid %gung Ibnu Batutah, 6ereja katolik aroki !aria

Bunda segala Bangsa, @ihara Buddha 6una, 6ereja rotestan 6KB 0emaat Bukit Dua, dan

ura 0agatnatha. Sungguh indah dan damainya pemandangan kompleks pusat peribadatan ini.

!ereka bisa saling bertoleransi mengenai ritual peribadatan masing-masing agama. Bahkan

mereka rela dan senang untuk saling membantu saat salah satu agama sedang merayakan hari

Page 7: Multikultur Revisi 2

7/23/2019 Multikultur Revisi 2

http://slidepdf.com/reader/full/multikultur-revisi-2 7/9

 besarnya. !ereka yang tidak merayakan tidak segan untuk bergotong royong dan membantu

agar a&aranya berjalan lan&ar. Sungguh bukan pemandangan yang sering kita lihat

dikebanyakan tempat.

Di kota lain didekat ulau Sumatera yaitu Bangka Belitung, lebih spesi$iknya adalah

di kampung Tanjung, ke&amatan !untok, Bangka Belitung. Disana terdapat 1 buah bangunan

ibadah yang telah berdiri selama >2 tahun yaitu !asjid 0ami dan Klenteng Kong uk !iau.

AKami tidak perlu membuktikan apa-apa, kehidupan bersama yang harmonis se&ara natural

selama >> tahun adalah bukti sejarah betapa toleransi beragama bukan sekedar basa-basi,A

kata So hin Siong '%ntarnes.&om, 1C Desember 121(.

4al yang sangat mereka perhatikan adalah aktu peribadatan masing-masing agama.

Terkadang jadal yang bertabrakan adalah sholat 0umat, dimana pada saat itu klenteng

sedang melakukan latihan barongsai. "amun saat ibadah dimulai tentunya mereka rehat

sebentar sembari menunggu ibadah selesai. Toleransi, adalah kata yang &ukup

menggambarkan kesatuan dan juga kedamaian yang mereka jalani selama >2 tahun.

Kedua &erita diatas merupakan bukti baha tidaklah semua keragaman di Indonesia

 berujung pada sesuatu yang jelek atau kon$lik. Sebagai buktinya, mereka berasal dari agama

yang berbeda dan tidak menutup kemungkinan mereka berasal dari etnis atau suku yang berbeda pula. "amun mereka bisa hidup berdampingan dengan aman, nyaman, dan tentram.

%pakah semuanya bisa seperti mereka# tentu saja bisa. Semua hanya soal hati kita

yang dan pikiran kita yang mau terbuka dengan perbedaan. Kita memang berbeda, tapi

 janganlah perbedaan ini menjadi sebuah tembok pembatas kita untuk saling merangkul dan

 bergandengan tangan sebagai sebuah negara yang bersatu.

3Ke"a*e"uan harus bisa diteri"a tana adanya erbedaan&4 –Gus

'ur roiledia&o"

Inilah u&apan yang dikatakan oleh presiden keempat kita, %lm. Bapak %bdurrahman

=ahid. Beliau per&aya baha siapapun kita dan darimanapun suku, etnis, dan agama kita,

kita berhak untuk bisa bersatu di negara Indonesia ini. Beliau menghimbau seluruh

masyarakat untuk bisa menerima perbedaan dan menjadikannya sebuah kekuatan. Semangat

inilah yang harusnya kita baa hingga sekarang. andangan dan perspekti$ beliau mengenai

multikultural di Indonesia patut di&ontoh dan diterapkan.

Page 8: Multikultur Revisi 2

7/23/2019 Multikultur Revisi 2

http://slidepdf.com/reader/full/multikultur-revisi-2 8/9

%da sebuah pepatah yang mengatakan “Bersatu kita teguh, Ber&erai kita runtuh”.

!enurut kami inilah Indonesia, kita semua bagaikan sapu lidi yang mana bila diikat se&ara

 banyak akan mengahasilkan kekuatan yang besar dan sulit untuk dipatahkan. "amun apabila

kita ter&erai berai, maka kita akan mudah dipatahkan satu persatu.

4ID? I"D<"+SI% D%" 0%)%;%4 "+6+5IK? E