muhammad_basri_l1114303_kelas_a_tugas04ekper.pdf

12
MAKALAH EKOSISTEM MANGROVE NAMA : MUHAMMAD BASRI NIM : L111 14 303 JURUSAN/PRODI : ILMU KELAUTAN KELAS : A FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015

Upload: muhammad-basri

Post on 14-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: muhammad_basri_L1114303_kelas_A_tugas04ekper.pdf

MAKALAH

EKOSISTEM MANGROVE

NAMA : MUHAMMAD BASRI

NIM : L111 14 303

JURUSAN/PRODI : ILMU KELAUTAN

KELAS : A

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

Page 2: muhammad_basri_L1114303_kelas_A_tugas04ekper.pdf

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan karunia, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga “Makalah

tentang Ekosistem Mangrove” dapat terselesaikan. Tidak lupa pula senantiasa kita

panjatkan salawat serta salam kepada junjungan dan penuntun kita Muhammad

SAW. Dalam tahap penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari berbagai kendala

yang menghambat penyusunan. Namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai

pihak, sehingga kendala dan halangan tersebut dapat teratasi.

Makalah ini berisis tentang pengertian ekosistem mangrove, komponen-

komponen penyusun ekosistem mangrove, peranan ekosistem mangrove terhadap

kehidupan, kerusakan yang terjadi pada ekosistem mangrove, dan cara untuk

melestarikan ekosistem mangrove.

Dalam penyusunan makalah ini, disadari bahwa masih terdapat kekurangan

karena di dunia ini tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang sifatnya membangun sangat saya harapkan. Walaupun demikian, saya tetap

berharap makalah ini dapat memberikan manfaat. Amin

Makassar, April 2015

Penulis

Page 3: muhammad_basri_L1114303_kelas_A_tugas04ekper.pdf

DAFTAR ISI

Sampul

Kata Pengantar……………………………………………………………… i

Daftar Isi…………………………………………………………………… ii

Bab 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang ……………………………………………………..1

1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………....2

1.3. Tujuan ……………………………………………………………...2

Bab 2. Pembahasan

2.1. Komponen-komponen penyusun ekosistem mangrove……………3

2.2. Peranan ekosistem mangrove ……………………………………….4

2.3. Kerusakan yang terjadi pada ekosistem mangrove ………………....5

2.4. Cara melestarikan ekosistem mangrove …………………………….6

Bab 3. Penutup

3.1. Kesimpulan ……………………………………………………........8

3.2 Saran …………………………………………………………………8

Daftar Pustaka

Page 4: muhammad_basri_L1114303_kelas_A_tugas04ekper.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ekosistem mangrove adalah suatu lingkungan yang mempunyai ciri

khusus karena lantai hutannya secara teratur digenangi oleh air yang dipengaruhi

oleh salinitas serta fluktuasi ketinggian permukaan air karena adanya pasang surut

air laut (Duke, 1992). Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal

forestcoastal woodland, vloedbos dan hutan payau (Kusmana dkk., 2005) yang

terletak di perbatasan antara darat dan laut, tepatnya di daerah pantai dan di

sekitar muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut (Sumaharni,

1994). Menurut Kusmana dkk., (2005) hutan mangrove adalah suatu tipe hutan

yang tumbuh di daerah pasang surut (terutama di pantai yang terlindung, laguna,

muara sungai) yang tergenang waktu air laut pasang dan bebas dari genangan

pada saat air laut surut, yang komunitas tumbuhannya toleran terhadap garam.

Adapun ekosistem mangrove merupakan suatu sistem yang terdiri atas organisme

yang berinteraksi dengan faktor lingkungan di dalam suatu habitat mangrove.

Adapun ciri-ciri dari hutan mangrove, terlepas dari habitatnya yang unik,

adalah : memiliki jenis pohon yang relatif sedikit; memiliki akar yang unik

misalnya seperti jangkar melengkung dan menjulang pada bakau Rhizophora spp.,

serta akar yang mencuat vertikal seperti pensil pada pidada Sonneratia spp. dan

pada api-api Avicennia spp.; memiliki biji (propagul) yang bersifat vivipar atau

dapat berkecambah di pohonnya, khususnya pada Rhizophora; memiliki banyak

lentisel pada bagian kulit pohon. Sedangkan tempat hidup hutan mangrove

merupakan habitat yang unik dan memiliki ciri-ciri khusus, diantaranya adalah :

tanahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari atau hanya tergenang

pada saat pasang; tempat tersebut menerima pasokan air tawar yang cukup dari

darat; daerahnya terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang

kuat; airnya berkadar garam (bersalinitas) payau (2-22 ‰).

Page 5: muhammad_basri_L1114303_kelas_A_tugas04ekper.pdf

1.2.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :

1. Apa komponen-komponen penyusun ekosistem mangrove ?

2. Apa peranan ekosistem mangrove terhadap kehidupan manusia ?

3. Apa penyebab kerusakan yang terjadi pada ekosistem mangrove ?

4. Bgaimana cara melestarikan ekosistem mangrove ?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Mampu mengetahui komponen-komponen penyusun ekosistem mangrove.

2. Mengetahui peranan ekosistem mangrove terhadap kehidupan.

3. Mengetahui kerusakan yang terjadi pada ekosistem mangrove.

4. Mengetahui cara melestarikan ekosistem mangrove.

Page 6: muhammad_basri_L1114303_kelas_A_tugas04ekper.pdf

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Komponen-Komponen Penyusun Ekosistem Mangrove

Komponen-komponen penyusun ekosistem mangrove terdiri dari 2

komponen yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri

dari :

1. Produsen yaitu organism yang bisa membuat makanannya sendiri (autotropik)

karena memiliki butir-butir klorofil sehingga mapu melakukan proses

fotosintesis. Secara sepintas dapat dilihat bahwa ekosistem mangrove

dipenuhi oleh tumbuhan pepohonan berhijau daun, diantaranya yaitu:

Aegiceras corniculatum, Avicennia alba, Avicennia officinalis, Bruguiera

clyndrica, Bruguiera hainessii, Ceriops decandra, Ceriops tagal, Excoecaria

agallocha, Lumnittzera littorea, Lumnitzera racemosa, Nypa fruticans,

Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Schyphypora hydrophyllacea,

Sonneratia alba, Sonneratia ovate, Xylocarpus granatum, dan Xylocarpus

moluccensis. Di dalam kawasan ekosistem mangrove yang selalu tergenang

air kemungkinan dapat ditemukan fitoplankton atau plankton nabati. Plankton

adalah mikroorganisme atau larva yang melayang dalam air, tidak dapat

bergerak sendiri, atau daya geraknya lemah sehingga mudah terpengaruh oleh

gelombang atau arus air. Beberapa fitoplankton laut diantaranya adalah :

Asterionella, Amphiphora, Bacillaria, Coscinodiscus, Dytilum, Eucampia,

Guinardia, Hemiaulus, Licmophora, Mastogloia, Nitzschia, Planktoniella,

Pleurosigma, Rhizosolenia, Skeletonema, Surirella, Thalassionema,

Thalassiosira, (Diatom), Amphisolenia, Ceratium, Ceratocorys, Dinophysis,

Gonyauulax, Gymnodinium, Noctiluca, Ornithocerus, Peridinium,

Prorocentrum, dan Pyrocycistis (Dianoflagellata).

2. Konsumen yaitu organism yag tidak dapat membuat makanannya sendiri

(heterotropik) sehingga harus mengambil makannya dari organisme produsen.

Di dalam ekosistem mangrove, organisme konsumen terdiri atas :

a. Zooplankton atau plankton hewani, misalnya : Tintinnopsis, Dyctiota,

Rhabdonella, Globigerina, Aulosphaera, (protozoa), Calanus,

Page 7: muhammad_basri_L1114303_kelas_A_tugas04ekper.pdf

Centropages, Oithona, Euchaeta, Evadne, Pyrocypris, Lucifer

(crustacean), Clione, Carinaria, Janathina (moluska), dan beberapa larva

ikan yang masih bersifat planktonik (iktioplankton).

b. Bentos yaitu organism yang hidup di dasar ekosistem mangrove. Bentos

dapat dibedakan atas epifauna (hidup di atas permukaan dasar) dan

infauna (hidup membenamkan diri di dalam dasar).

c. Neuston yaitu organism yang hidup pada daerah permukaan air.

d. Perifiton yaitu organism yang hiodup pada batang, daun, atau akar

tumbuhan yang terdapat di dalam ekosistem mangrove.

e. Nekton yaitu organism yang dapat berenang masuk ke dalam dan keluar

dari kawasan ekosistem mangrove.

2.2. Peranan Ekosistem Mangrove

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang unik dan rawan,

mempunyai peranan fungsi multi guna baik jasa biologis, ekologis maupun

ekonomis. Peranan fungsi fisik mangrove mampu mengendalikan abrasi dan

penyusupan air laut (intrusi) ke wilayah daratan, serta mampu menahan sampah

yang bersumber dari daratan, yang dikendalikan melalui sistem perakarannya.

Jasa biologis mangrove sebagai sempadan pantai, berperan sebagai penahan

gelombang, memperlambat arus pasang surut, menahan serta menjebak besaran

laju sedimentasi dari wilayah atasnya. Selain itu komunitas mangrove juga

merupakan sumber unsur hara bagi kehidupan hayati (biota perairan) laut, serta

sumber pakan bagi kehidupan biota darat seperti burung, mamalia dan jenis reptil.

Sedangkan jasa mangrove lainnya juga mampu menghasilkan jumlah oksigen

lebih besar dibanding dengan tetumbuhan darat.

Peranan fungsi ekologis kawasan mangrove yang merupakan tempat

pemijahan, asuhan dan mencari makan bagi kehidupan berbagai jenis biota

perairan laut, di sisi lain kawasan mangrove juga merupakan wahana sangtuari

berbagai jenis satwa liar, seperti unggas (burung), reptil dan mamalia terbang,

serta merupakan sumber pelestarian plasma nutfah.

Manfaat ekonomis mangrove, juga cukup memegang peranan penting bagi

masyarakat, karena merupakan wahana dan sumber penghasilan seperti ikan,

ketam, kerang dan udang, serta buah beberapa jenis mangrove dapat dimanfaatkan

Page 8: muhammad_basri_L1114303_kelas_A_tugas04ekper.pdf

sebagai bahan makanan. Manfaat lainnya merupakan sumber pendapatan

masyarakat melalui budidaya tambak, kulit mangrove bermanfaat dalam industri

penyamak kulit, industri batik, patal dan pewarna jaring, serta sebagai wahana

wisata alam, penelitian dan laboratorium pendidikan.

2.3. Kerusakan pada Ekosistem Mangrove

Kerusakan ekosistem mangrove lebih disebabkan oleh akibat kegiatan

manusia (antropogenik) baik secara langsung maupun tidak langsung. Kawasan

mangrove umumnya berada pada pesisir dan keberadaannya terancam oleh

kebutuhan masyarakat yang berada di sekitarnya. Kebutuhan itu dapat berupa

pemanfaatan lahan untuk pemukiman, sebagai lahan kegiatan ekonomi seperti

industry maupun pertambakan, dan kebutuhan bahan bakar non-migas.

Kebutuhan-kebutuhan itu memaksa masyarakat untuk melakukan banyak hal yang

dapat merusak hutan mangrove seperti membuka dan menkonversi lahan serta

penebangan liar.

Kerusakan-kerusakan dapat menurunkan fungsi-fungsi mangrove baik

secara bio-ekologis berupa rusaknya sistem maupun fungsi ekonomis berupa

penurunan produksi. Kesalahan manajemen hutan mangrove juga berpotensi besar

terhadap degradasi fungsi mangrove. Ada beberapa dampak yang akan muncul

sebagai akibat aktivitas manusia pada atau sekitar wilayah mangrove antara lain

yaitu :

1. Tebang habis berdampak terhadap berubahnyakomposisi tumbuhan,

pohon-pohon mangrove akan digantikan oleh spesies-spesies yang nilai

komersialnya rendah dan terjadi penurunan fungsi sebagai feeding,

nursery, psawning ground.

2. Pengalihan aliran air tawar misalnya pada pembangunan irigasi berdampak

pada peningkatan salinitas dan penurunan kesuburan mangrove.

3. Konversi lahan menjadi pertanian, perikanan dan pemukiman dapat

mengancam regenerasi stok ikan udang di perairan lepas pantai, terjadinya

pencemaran laut oleh pencemar yang sebelumnya diikat oleh substrat

mangrove. Terjadi pendangkalan pantai, abrasi, dan inutrisi air alut.

Page 9: muhammad_basri_L1114303_kelas_A_tugas04ekper.pdf

4. Pembuangan sampah cair berdampak pada penurunan kandungan oksigen,

munculnya gas H2S.

5. Pembuangan sampah padat memungkinkan tertutupnya pneumatopor yang

berakibat kematian mangrove dan perembesan bahan-bahan pencemar

dalam sampah padat.

6. Pencemaran dengan tumpahan minyak menyebabkan kematian mangrove.

7. Penambangan dan ekstraksi mineral baik dalam hutan maupun daerah

sekitar hutan menyebabkan kerusakan total ekosistem mangrove sehingga

menghancurkan fungsi bio-ekologis mangrove dan terjadinya

pengendapan sedimen yang berlebihan yang menyebabkan kemtian

mangrove.

Kerusakan alami merupakan akibat lanjut dari kerusakan akibat kegiatan

antropogenik. Terpaan ombak yang terus-menerus akan merusak ekosistem

mangrove. Akan tetapi, hal ini tidak akan terjadi apabila tidak terjadi penurunan

fungsi mangrove sebagai penahan gelombang akibat kegiatan manusia.

2.4. Melestarikan Ekosistem Mangrove

Ekosistem mangrove yang rusak dapat dipulihkan dengan cara restorasi atau

rehabilitasi. Restorasi dipahami sebgai usaha mengembalikan kondisi lingkungan

kepada kondisi semula secara alami. Campur tangan manusia diusahankan sekecil

mungkin terutama dalam memaksakan keinginan untuk menumbuhkan jenis

mangrove tertentu menurut yang dipahami/diingini manusia. Dengan demikian

usaha restorasi semestinya mengandung makna member jalan/peluang terhadap

alam untuk mengatur/memulihkan dirinya sendiri. Kita manusia sebagai pelaku

mencoba membuka jalan dan peluang serta mempercepat proses pemulihan

terutama karena dalam beberapa kondisi, kegiatan restorasi secra fisik kan lebih

murah dibandingkan kita memaksakan penanaman mangrove secara langsung.

Restorasi perlu dipertimbangkan ketika suatu system telah berubah dalam

tingkat tertentu sehingga tidak dapat lagi memperbaiki atau memperbaharui diri

secara alami. Dalam kondisi seperti ini, ekosistem homeostasis telah berhenti

secara permanen dan proses normal untuk suksesi tahap kedua atau perbaikan

secara alami setelah kerusakan terhambat oleh bebagai sebab.

Page 10: muhammad_basri_L1114303_kelas_A_tugas04ekper.pdf

Secara umum habitat bakau dapat memperbaiki kondisinya secara alami

dalam waktu 15-20 tahun jika :

1. Kondisi normal hidrologi tidak terganggu

2. Ketersediaan biji dan habitat serta jaraknya tidak terganggu atau

terhalangi.

Jika kondisi hidrologi adalah normal atau mendekati normal tetapi biji bakau tidak

dapat mendekati daerah restorasi, maka dapat direstorasi dengan cara penanaman.

Oleh karena itu, habitat bakau dapat diperbaiki tanpa penanaman, maka rencana

restorasi harus terlebih dahulu melihat potensi aliran air laut yang terhalangi atau

tekanan-tekanan lain yang mungkin menghambat perkembangan bakau.

Page 11: muhammad_basri_L1114303_kelas_A_tugas04ekper.pdf

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah tentang ekosistem mangrove ini yaitu :

1. Komponen penyusun dari ekosistem mangrove yaitu komponen biotic dan

komponen abiotik.

2. Ekosistem mangrove memiliki penanan biologis, ekologis, dan ekonomis

3. Kerusakan ekosistem mangrove diakibatkan oleh kegiatan manusia dan

faktor alami yaitu tsunami.

4. Ekosistem mangrove yang rusak dapat dipulihkan dengan cara restorasi

atau rehabilitasi.

B. SARAN

Dalam penyusunan makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena

itu, saya memerlukan kritik dan saran dari berbagai pihak sehingga makalah

ini menjadi lebih baik dan bermanfaat

Page 12: muhammad_basri_L1114303_kelas_A_tugas04ekper.pdf

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1067/1/06008763.pdf

https://staff.blog.ui.ac.id/tarsoen.waryono/files/2009/12/22-restorasi-mangrove.pdf http://pdfuua.org/k-219401.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20200/5/Chapter%20I.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30201/5/Chapter%20I.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27011/4/Chapter%20II.pdf