mtk tps
TRANSCRIPT
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 1/64
1 Mulhatim.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta harapan masa
depan yang berbeda-beda. Karena adanya perbedaan, manusia dapat silih asah (saling
mencerdaskan). Pembelajaran kooperatif secara sadar menciptakan interaksi yang
silih asah, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi
juga sesama siswa.
Manusia adalah makhluk hidup individual, berbeda satu sama lain. Karena
sifatnya yang individual, maka manusia yang satu membutuhkan manusia lainnya
sehingga sebagai konsekuensi logisnya manusia harus menjadi makhluk sosial,
makhluk yang berinteraksi dengan sesamanya. Karena satu sama lain saling
membutuhkan maka harus ada interaksi yang silih asih (saling menyayangi atau saling
mencintai). Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara sadar dan
sengaja menciptakan interaksi yang saling mengasihi antar sesama siswa.
Pembelajaran Matematika tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui
pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan
dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan
melalui latihan-latihan atau tugas matematika dengan bekerja kelompok kecil dan
menjelaskan ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000: 24).
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 2/64
2 Mulhatim.blogspot.com
Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa. Untuk itu
perlu ada metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam
pembelajaran. Adapun metode yang dimaksud adalah metode pembelajaan
kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa
bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama. Felder,
(1994: 2).
Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini
siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan
komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan
mudah karena “siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding
penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan
dan sepadan”. (Sulaiman dalam Wahyuni 2001: 2).
Penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki
dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya. (Nur, 1996:
2).
Pete Tschumi dari Universitas Arkansas Little Rock memperkenalkan suatu
ilmu pengetahuan pengantar pelajaran komputer selama tiga kali, yang pertama siswa
bekerja secara individu, dan dua kali secara kelompok. Dalam kelas pertama hanya
36% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik, dan dalam kelas yang bekerja
secara kooperatif ada 58% dan 65% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik
(Felder, 1994:14).
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 3/64
3 Mulhatim.blogspot.com
Berdasarkan paparan tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Metode Kooperatif Model Think -Pair-Share
Untuk Meningkatkan Kualitas dan Mutu Belajar Matematika Pada Siswa
…………………………………………………Tahun Pelajaran .....”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah peningkatan Mutu belajar siswa dengan diterapkannya metode
pembelajaran kooperatif model Think Pair Share pada siswa Kelas
……………………………………………… tahun pelajaran ....?
2. Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran kooperatif model Think Pair
Share terhadap motivasi belajar siswa Kelas ……………………………….
tahun pelajaran ....?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Ingin mengetahui peningkatan Mutu belajar siswa setelah diterapkannya metode
pembelajaran kooperatif model Think Pair Share pada siswa Kelas
………………………………………….. tahun pelajaran .....
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 4/64
4 Mulhatim.blogspot.com
2. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode
pembelajaran kooperatif model Think Pair Share pada siswa Kelas
………………………………………… tahun pelajaran .....
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang
berjudul ……………………………. yang dilakukan oleh peneliti, dapat
dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
"Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas ……………….
menggunakan metode………………. dalam menyampaikan materi
pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas
…………………… akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar
mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya".
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi:
1. Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan Mutu belajar
siswa khususnya pada mata pelajaran matematika.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 5/64
5 Mulhatim.blogspot.com
2. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran
yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.
3. Siswa, dapat meningkatkan motiviasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling
peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.
F. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu
didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran kooperatif :
Suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-
kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.
2. Motivasi belajar adalah:
Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah
laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan
kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat
sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
3. Mutu belajar adalah:
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah
siswa mengikuti pelajaran.
G. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 6/64
6 Mulhatim.blogspot.com
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas
……………………………………….tahun pelajaran .....
2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Nopember semester ganjil tahun pelajaran .....
3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ……………….
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 7/64
7 Mulhatim.blogspot.com
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,
berubah tingka laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. (KBBI, 1996:
14).
Sependapat dengan pernyataan tersebut Sutomo (1993: 68) mengemukakan
bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan
sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau
mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu peoses
yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses
pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan,
bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain. (Soetomo, 1993:120).
Pasal 1 Undang-undang No. 20 tahun 2000 tentang pendidikan nasional
menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa
belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 8/64
8 Mulhatim.blogspot.com
B. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa
untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.
(Felder, 1994:2).
Wahyuni (2001:8) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan
strategi pembelajaran dengan cara menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok
kecil yang memiliki kemampuan berbeda.
Sependapat dengan pernyataan tersebut Setyaningsih (2001:8)
mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif memusatkan aktivitas di
kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa untuk bekerjasama dalam proses
pembelajaran.
Dari tiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dengan cara mengelompokkan siswa
ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama dalam memecahkan
masalah. Kemampuan siswa dalam setiap kelompok adalah hiterogen.
Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya sebagai objek belajar tetapi
menjadi subjek belajar karena mereka dapat berkreasi secara maksimal dalam proses
pembelajaran. Hal ini terjadi karena pembelajaran kooperatif merupakan metode
alternatif dalam mendekati permasalahan, mampu mengerjakan tugas besar,
meningkatkan keterampilan komunikasi dan sosial, serta perolehan kepercayaan diri.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 9/64
9 Mulhatim.blogspot.com
Dalam pembelajaran ini siswa saling mendorong untuk belajar, saling
memperkuat upaya-upaya akademik dan menerapkan norma yang menunjang
pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 1996:4). Dalam pembelajaran kooperatif
lebih mengutamakan sikap sosial untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu dengan
cara kerjasama.
Pembelajaran kooperatif mempunyai unsur-unsur yang perlu diperhatikan.
Unsur-unsur tersebut sebagai berikut:
1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang
bersama”.
2. Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya,
disamping tanggungjawab terhadap dirinya sendiri, dalam mempelajari materi
yang dihadapi.
3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang
sama.
4. Para siswa harus membagi tugas dan berbagai tanggungjawab sama besarnya
diantara para anggota kelompok.
5. Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan
bekerjasama selama belajar.
7. Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang
ditangani dalam kelompok kooperatif.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 10/64
10 Mulhatim.blogspot.com
Johnson, Johnson, dan Smitt dalam Felder (1994: 2) menambahkan unsur-
unsur dalam pembelajaran koopratif sebagai berikut:
1. Ketergantungan Positif
Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan. Jika ada
anggota yang gagal mengerjakan tugasnya maka setiap anggota harus menerima
konsekuensinya.
2. Kemampuan Individual
Seluruh siswa dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab melakukan
pekerjaannya dan menguasai seluruh bahan untuk dipelajari.
3. Promosi tatap muka interaktif
Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dan dilakukan tiap individu,
beberapa diantarannya harus dilakukan secara interaktif, anggota kelompok saling
memberikan timbal balik.
4. Manfaat dari penggabungan keahliah yang tepat
Siswa didorong dan dibantu untuk mengembangkan dan mempraktekkan
pembangunan kepercayaan, kepemimpinan, pembuatan keputusan, komunikasi
dan konflik manajemen keahlian.
5. Kelompok Proses
Anggota kelompok mengatur kelompok, secara periodik menilai apa yang mereka
lakukan dengan baik sebagai sebuah kelompok dan mengidentifikasi perubahan
yang akan mereka lakukan agar fungsi mereka lebih efektif di waktu selanjutnya.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 11/64
11 Mulhatim.blogspot.com
Berdasarkan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif, Johnson, Johnson
dalam Wahyuni (2001:10) menyebutkan peranan guru dalam pembelajaran kooperatif
sebagai berikut:
1. Menentukan objek pembelajaran
2. Membuat keputusan menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
sebelum pembelajaran dimulai.
3. Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa.
4. Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas.
5. Mengevaluasi Mutu siswa dan membantu siswa dengan cara mendiskusikan cara
kerjasama.
C. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif
Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika siswa memiliki
keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan kooperatif yang
perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996:25) adalah keterampilan
kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat mahir.
1. Keterampilan kooperatif tingkat awal
Keterampilan kooperatif tingkat awal meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Menggunakan kesepakatan
Menggunakan kesepakatan artinya setiap anggota kelompok memiliki
kesamaan pendapat. Menggunakan kesepakatan bertujuan untuk mengetahui
siapa yang memiliki pendapat yang sama.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 12/64
12 Mulhatim.blogspot.com
- Menghargai kontribusi
Maksud dari menghargai kontribusi yaitu memperhatikan atau mengenal apa
yang dikatakan atau dikerjakan oleh anggota kelompok yang dibuat lain.
Tidak selalu harus menyetujui, dapat saja tidak menyetujui yang berupa kritik,
tetapi kritik yang diberikan harus terhadap ide dan tidak terhadap pelaku.
- Menggunakan suara pelan
Tujuan menggunakan suara dalam kerja kelompok adalah agar anggota
kelompok dapat mendengar percakapan dengan jelas dan tidak frustasi oleh
suara keras dalam ruangan.
- Mengambil giliran dan berbagi tugas
Setiap anggota kelompok harus bisa menggantikan seseorang yang
mengemban tugas tertetentu dan mengambil tanggungjawab tertentu dalam
kelompok.
- Berada dalam kelompok
Untuk menciptakan pekerjaan kelompok yang efisien setiap anggota
kelompok harus tetap duduk atau berada dalam tempat kerja kelompok.
- Berada dalam tugas
Setiap anggota kelompok harus meneruskan tugas yang menjadi
tanggungjawabnya agar kegiatan selesai tepat waktunya.
- Mendorong partisipasi
Anggota kelompok selalu mendorong semua anggota kelompok untuk
memberikan sumbangan terhadap penyelesaian tugas kelompok. Karena jika
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 13/64
13 Mulhatim.blogspot.com
satu atu dua orang anggota kelompok tidak berpartisipasi atau hanya
memberikan sedikit sumbangan, maka hasil dari kelompok tersebut tidak
akan terselesaikan pada waktunya atau hasilnya kurang orisinil atau kurang
imajinatif.
- Mengundang orang lain untuk berbicara
Maksud dari mengundang orang lain untuk berbicara yaitu meminta orang
lain untuk berbicara agar hasil kelompok bisa maksimal.
- Menyelesaikan tugas tepat waktunya
Tugas yang dikerjakan harus diselesaikan sesuai dengan waktu yang
direncanakan agar memperoleh nilai yang tinggi.
- Menyebutkan nama dan memandang bicara
Memangil satu sama lain menggunakan nama dan menggunakan kontak mata
akan memberikan rasa bahwa mereka telah memberikan kontribusi penting
kelompok.
- Mengatasi gangguan
Mengatasi gangguan berarti menghindari masalah yang diakibatkan karena
tidak atau kurangnya perhatian terhadap tugas yang diberikan. Gangguan
dapat membuat suatu kelompok tidak dapat menyelesaikan tugas belajar yang
diberikan.
- Menolong tanpa memberi jawaban
Agar siswa tidak merasa telah memahami atau menemukan konsep, dalam
memberikan bantuan tidak dengan menunjukkan cara pemecahannya.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 14/64
14 Mulhatim.blogspot.com
- Menghormati perbedaan individu.
Bersikap menghormati perbedaaan terhadap budaya unik, pengalaman hidup
serta suku bangsa/ras dari semua siswa dapat menghindari permusuhan
dalam kelompok. Ketegangan dapat dikurangi, rasa memiliki dan
persahabatan dapat dikembangkan serta masing-masing individu anggota
kelompok dapat meningkatkan rasa kebaikan, sensitivitas dan toleransi.
2. Keterampilan kooperatif tingkat menengah
Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi:
- Menunjukkan penghargaan dan simpati
Menunjukkan rasa hormat, pengertian dan rasa sensitivitas terhadap usulan-
usulan yang berbeda dari usulan orang lain.
- Menggunakan pesan “saya”
Dalam berbicara perlu menggunaan kata “saya” agar orang lain tidak merasa
terancam atau merasa bersalah sehingga permusuhan dapat dihindari.
- Menggunakan ketidak setujuan dengan cara yang dapat diterima
Menyatakan pendapat yang berbeda atau menjawab pertanyaan harus dengan
cara yang sopan dan sikap yang baik karena jika mengkritik seseorang dan
memadamkan ide seseorang dapat menimbulkan atmosfir yang negatif dalam
kelompok.
- Mendengarkan dengan aktif
Mendenganrkan dengan aktif maksudnya menggunakan pesan fisik dan lisan
dalam meperhatikan pembicara. Pembicara akan mengetahui bahwa
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 15/64
15 Mulhatim.blogspot.com
pendengar secara giat sedang menyerap informasi. Pengertian terhadap
konsep akan meningkat dan hasil kelompok akan menunjukkan tingkat
pemikiran dan komunikasi yang tinggi.
- Bertanya
Bertanya artinya meminta atau menanyakan suatu informasi atau penjelasan
lebih jauh. Dengan bertanya dapat menjelaskan konsep, seseorang yang
sedang tidak aktif dapat didorong untuk ikut serta, dan anggota kelompok
yang malu dapat dimotivasi untuk ikut berperan serta.
- Membuat ringkasan
Membuat ringkasan maksudnya mengulang kembali informasi. Ini dapat
digunakan untuk membantu mengatur apa yang sudah dikerjakan dan apa
yang perlu dikerjakan.
- Menafsirkan
Menafsirkan artinya menyatakan kembali informasi dengan kalimat yang
berbeda. Informasi dapat dijelaskan dan hal-hal yang penting dapat diberi
penekanan.
- Mengatur dan mengorganisir
Merencanakan dan menyusun pekerjaan sehingga dapat diselesaikan secara
efektif dan efisien. Dengan mengatur dan mengorganisir, tugas-tugas yang
diberikan akan dapt diselesaikan dengan efesien dan efektif.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 16/64
16 Mulhatim.blogspot.com
-
Memeriksa ketepatan
Membandingkan jawaban dan memastikan bahwa jawaban itu benar.
Manfaatnya yaitu pekerjaan akan bebas dari kesalahan dan kekurang tepatan.
Pemahaman terhadap bidang studi juga akan berkembang.
- Menerima tanggungjawab
Menerima tanggungjawab bersedia dan mampu memikul tangungjawab dari
tugas-tugas dan kewajiban untuk diri sendiri dan kelompok, untuk
meyelesaikan tugas yang diberikan.
- Menggunakan kesabaran
Bersikap toleran pada teman, tetap pada pekerjaan dan bukan pada kesulitan-
kesulitan, serta tidak membuat keputusan yang tergesa-gesa.
- Tetap tenang/mengurangi ketegangan
Maksud dari tatap tenang/mengurangi ketegangan adalah menimbulkan
atmosfir yang damai dalam kelompok. Suasana yang hening dalam kelompok
dapat menimbulkan tingkat pembelajaran yang lebih tinggi.
3. Keterampilan kooperatif tingkat mahir
Keterampilan tingkat mahir meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Mengelaborasi
Mengelaborasi berarti memperluas konsep, kesimpulan dan pendapat-
pendapat yang berhubungan dengan topik tertentu. Mengelaborasi dapat
menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan Mutu yang lebih tinggi.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 17/64
17 Mulhatim.blogspot.com
- Memeriksa secara cermat
Bertanya dengan pokok pembicaraan yang lebih mendalam unuk
mendapatkan jawaban yang benar. Memeriksa secara cermat dapat menjamin
bahwa jawabannya benar.
- Menanyakan kebenaran
Menanyakan kebenaran maksudnya membuktikan bahwa jawaban yang
dikemukakan adalah benar atau memberikan alasan untuk jawaban tersebut.
Menanyakan kebenaran akan membantu siswa untuk berfikir tentang jawaban
yang diberikan dan untuk lebih meyakinkan terhadap ketepatan jawaban
tersebut.
- Menganjurkan suatu posisi
Menganjurkan suatu posisi maksudnya menunjukkan posisi kelompok
terhadap suatu masalah tertentu.
- Menetapkan tujuan
Menetapkan tujuan maksudnya menentukan prioritas-prioritas. Pekerjaan
dapat diselesaikan lebih efeisien jika tujuannya jelas.
- Berkompromi
Berkompromi adalah menentukan pokok permasalahan dengan persetujuan
bersama. Kompromi dapat membangun rasa hormat kepada orang lain dan
mengurangi konflik antar pribadi.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 18/64
18 Mulhatim.blogspot.com
-
Mengahadapi masalah khusus
Mengahadapi masalah khusus maksudnya menunjukkan masalah dengan
memakai pesan “saya”, tidak menuduh, tidak menggunakan sindiran, atau
memanggil nama. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya sikap yang dapat
berubah bukan ciri atau ketidak mampuan seseorang semuanya itu bertujuan
untuk memecahkan masalah dan bukan untuk memenangkan masalah.
Dengan hal ini konflik pribadi akan berkurang. Tingkat kebaikan, sensitivitas
dan toleran akan meningkat.
D. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share
Metode ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan kawan-kawannya dari
Universitas Maryland dan mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan
diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok kelas secara keseluruhan.
Metode Think-Pair-Share memberikan kepada para siswa untuk berpikir dan
merespons serta saling bantu satu sama lain. Sebagai contoh, seorang guru baru saja
menyelesaikan suatu sajian pendek atau para siswa telah selesai membaca suatu tugas.
Selanjutnya, guru meminta kepada para siswa untuk menyadari secara lebih serius
mengenai apa yang telah dijelaskan oleh guru atau apa yang telah dibaca. Guru
tersebut memilih metode Think-Pair-Share daripada metode Tanya jawab untuk
kelompok secara keseluruhan ( whole-group question and answer ). Lyman dan kawan-
kawannya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 19/64
19 Mulhatim.blogspot.com
1.
Langah 1 – Berpikir ( Thinking ): Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang
terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk berpikir sendiri
mengenai jawaban atau isu tersebut.
2. Langkah 2 – Bepasangan ( Pairing ): Selanjutnya guru meminta kepada siswa untuk
berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan. Interaksi
selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama jika suatu pertanyaan
telah diajukan atau penyampaian ide bersama jika suatu soal khusus telah
diidentifikasi. Biasanya guru mengizinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk
berpasangan.
3. Langkah 3 – Berbagi ( Sharing ): Pada akhir ini guru meminta pasangan-pasangan
tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan
mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Pada langkah ini akan menjadi efektif
jika guru berkeliling kelas dari pasangan yang satu ke pasangan yang lain,
sehingga seperempat atau separo dari pasangan-pasangan tersebut memperoleh
kesempatan untuk melapor.
Model ini dirancang untuk menggabungkan insentif motivasional dari
penghargaan kelompok dengan program pembelajaran individual yang cocok dengan
tingkatan yang dimiliki oleh siswa.
Siswa dikelompokkan kedalam empat atau lima orang secara heterogen.
Setiap siswa mengerjakan unit-unit program matematika sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Artinya, dalam suatu tim bisa saja si A mngerjakan unit 2, si B
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 20/64
20 Mulhatim.blogspot.com
mengerjakan unit 5. para siswa mengikuti rangkaian kegiatan yang teratur, mulai dari
membaca lembar pembelajaran, mengerjakan lembar kerja, memeriksa apakah dia
telah menguasai keterampilan dan mengikuti tes.
Anggota tim bekerja secara berpasangan, saling bertukar lembar jawaban dan
memeriksa pekerjaan temannya. Jika seorang siswa berhasil mencapai atau
melampaui skor 80, dia mengikuti final tes. Anggota tim bertanggung jawab
meyakinkan bahwa temannya telah siap mengikuti final tes. Baik tanggungjawab
individual dan penghargaan kelompok ada di dalam Think Pair Share ini.
Setiap minggu guru menjumlahkan banyaknya unit yang telah diselesaikan
oleh semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau penghargaan lainnya kepada
tim yang memenuhi kriteria berdasarkan jumlah final tes yang berhasil dilampaui.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 21/64
21 Mulhatim.blogspot.com
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan ( action research ), karena penelitian
dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga
termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik
pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
Menurut Oja dan Sumarjan (dalam Titik Sugiarti, 1997:8) mengelompokkan
penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu, (a) guru sebagai penelitia; (b) penelitian
tindakan kolaboratif; (c) simultan terintegratif; (d) administrasi sosial eksperimental.
Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti,
penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian
tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara
penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi.
Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran
peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga
siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang
seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 22/64
22 Mulhatim.blogspot.com
A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian
untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di
…………………………………………tahun pelajaran .....
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat
penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November
semester ganjil .....
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas
………………………………………….. tahun pelajaran .... pada pokok
bahasan …………….
B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tim
Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap
tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek
pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis, 2000:3).
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 23/64
23 Mulhatim.blogspot.com
Sedangkah menurut Mukhlis (2000:5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang
bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran yang dilakukan.
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan
pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya
adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000:5).
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka
penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart
(dalam Sugiarti, 1997:6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang
berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation
(pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah
perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk
pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.
Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar
berikut.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 24/64
24 Mulhatim.blogspot.com
Gambar 3.1 Alur PTK
Penjelasan alur di atas adalah:
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun
rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di
dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti
sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil
atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model thinks pair
share.
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Refleksi
Tindakan/ Observasi
Refleksi
Tindakan/
Observasi
Rencana
awal/rancangan
Rencana yang
direvisi
Rencana yang
direvisi
Putaran 1
Putaran 2
Putaran 3
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 25/64
25 Mulhatim.blogspot.com
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang
diisi oleh pengamat.
4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat
membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3, dimana
masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan
membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir
masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki
sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran
pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
2. Rencana Pelajaran (RP)
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing
RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan
pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 26/64
26 Mulhatim.blogspot.com
3. Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegaian ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses
pengumpulan data hasil eksperimen.
4. Tes formatif
- Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematika
pada pokok bahasan …………. Tes formatif ini diberikan setiap akhir
putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif).
D. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi
pengolahan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share, observasi
aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.
E. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui Mutu belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa
terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 27/64
27 Mulhatim.blogspot.com
Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa
setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan
evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu:
1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
N
X X
Dengan : X = Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
2. Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
klasikal. Berdasarkan petunju pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994
(Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai
skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut
terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%.
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai
berikut:
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 28/64
28 Mulhatim.blogspot.com
%100...
xSiswa
belajar tuntas yangSiswaP
3. Untuk lembar observasi
a. Lembar observasi pengelola metode pembelajarn koooperatif model Think
Pair Share.
Untuk menghitung lembar observasi pengelolaan metode pembelajaran
kooperatif model Think Pair Share digunakan rumus sebagai berikut :
X =2
21 PP
Dimana P1 = Pengamat 1 dan P2 = Pengamat 2
b. Lembar observasi aktifitas guru dan siswa
Untuk menghitung lembar observasi aktifitas guru dan siswa digunakan
rumus sebagai berikut :
% = x
x
x 100 % dengan
X =tan.
tan..
pengama Jumlah
pengamahasil Jumah=
2
21 PP
Dimana : % = Presentase pengamatan
X = Rata-rata
∑ x = Jumlah rata-rata
P1 = Pengamat 1
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 29/64
29 Mulhatim.blogspot.com
P2 = Pengamat 2
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan
pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif model Think
Pair Share dalam meningkatkan Mutu belajar siswa dan data pengamatan aktivitas siswa
dan guru.
Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan Mutu belajar siswa setelah
diterapkan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share.
A. Analisis Data Penelitian Persiklus
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat
pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi
pengolahan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share, dan
lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 30/64
30 Mulhatim.blogspot.com
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
pada tanggal 4 November .... di Kelas …………..dengan jumlah siswa 27siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan
belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif
I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada
siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I
No Aspek yang diamatiPenilaian Rata-
rataP1 P2
I
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran3. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya
4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar
2
2
2
2
2
2
B. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan langkah-langkah metodepembelajaran kooperatif
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan
3. Melatih keterampilan kooperatif
4. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran5. Memberikan bantuan kepada kelompok yang
mengalami kesulitan
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman
2. Memberikan evaluasi
3
3
3
3
3
3
II Pengelolaan Waktu 2 2 2
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 31/64
31 Mulhatim.blogspot.com
IIIAntusiasme Kelas
1. Siswa antusias
2. Guru antisias
2
3
2
3
2
3
Jumlah 32 32 32
Keterangan : Nilai : Kriteria
1) : Tidak Baik
2) : Kurang Baik
3) : Cukup Baik 4) : Baik
Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang mendapatkan kriteria
kurang baik adalah memotivasi siswa, menyampaikan tujuan
pembelajran, pengelolaan waktu, dan siswa antusias. Keempat aspek
yang mendapat nilai kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan
yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi
dan revisi yang akan dilakukan pada siklus II.
Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti
pada tabel berikut :
Tabel 4.2. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I
No Aktivitas Guru yang diamati Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
5,0
8,3
8,3
6,7
13,3
21,7
10,0
18,3
8,3No Aktivitas siswa yang diamati Presentase
123
4
56
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guruMembaca bukuBekerja dengan sesama anggota kelompok
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaranMenyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide
22,511,518,7
14,4
2,95,2
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 32/64
32 Mulhatim.blogspot.com
78
9
Menulis yang relevan dengan KBMMerangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
8,96,9
8,9
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang
paling dominan pada siklus I adalah membimbing dan mengamati siswa
dalam menemukan konsep, yaitu 21,7 %. Aktivitas lain yang
presentasinya cukup besar adalah memberi umpan balik/ evaluasi, tanya
jawab dan menjelaskan materi yang sulit yaitu masing-masing sebesar
13,3 %. Sedangkan aktivitas siswa yang paling dominan adalah
mengerjakan/ memperhatikan penjelasan guru yaitu 22,5 %. Aktivitas lain
yang presentasinya cukup besar adalah bekerja dengan sesama anggota
kelompok, diskusi antara siswa/ antara siswa dengan guru, dan membaca
buku yaitu masing-masing 18,7 % 14,4 dan 11,5 %.
Pada siklus I, secaraa garis besar kegiatan belajar mengajar
dengan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share sudah
dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup
dominanuntuk memberikan penjelasan dan arahan, karena model tersebut
masih dirasakan baru oleh siswa.
Table 4.3. Nilai Tes Pada Siklus I
No. Urut NilaiKeterangan
No. Urut NilaiKeterangan
T TT T
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 33/64
33 Mulhatim.blogspot.com
1 70 15 802 50 16 703 90 17 60
4 70 √ 18 80 √ 5 80 19 306 80 20 707 70 √ 21 80 √ 8 30 22 709 80 23 4010 60 √ 24 80 √ 11 80 25 4012 50 26 8013 80 √ 27 60 √ 14 80 Jumlah 840 8 5
Jumlah 970 10 4 Jumlah Skor 1810
Jumlah Skor Maksimal Ideal 2700Skor Rata-Rata Tercapai 67,04
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 18
Jumlah siswa yang belum tuntas : 9
Klasikal : Belum tuntas
Tabel 4.4. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I
No Uraian Hasil Siklus I123
Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar
67,0418
66,67
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan
metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share diperoleh nilai rata-
rata Mutu belajar siswa adalah 67,04 dan ketuntasan belajar mencapai
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 34/64
34 Mulhatim.blogspot.com
66,67% atau ada 18 siswa dari 27 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas
belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 66,67%
lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.
Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa
yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan metode
pembelajaran kooperatif model Think Pair Share.
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi
dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran
2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu
3) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.
d. Refisi
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat
kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus
berikutnya.
1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat
langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 35/64
35 Mulhatim.blogspot.com
2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan
informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan
3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa
sehingga siswa bisa lebih antusias.
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS, 2, soal tes formatif II dan alat-alat
pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi
pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share dan
lembar observasi guru dan siswa.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan
pada tanggal 11 November .... di Kelas …………. dengan jumlah siswa 27
siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar
mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi
pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang
lagi pada siklus II.
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif
II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 36/64
36 Mulhatim.blogspot.com
belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes
formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
berikut:
pertanyaan/ide (5,4%), dan mengerjakan tes evaluasi (10,8%).
Tabel 4.1. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II
No Aspek yang diamatiPenilaian Rata-
rataP1 P2
I
Pengamatan KBM
D. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
3
3
3
4
3
3,5
E. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan langkah-langkah metode
pembelajaran kooperatif
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan
2. Melatih keterampilan kooperatif 3. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
4. Memberikan bantuan kepada kelompok yangmengalami kesulitan
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3,5
4
4
4
3
A. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman
2. Memberikan evaluasi
3
4
4
4
3,5
4
II Pengelolaan Waktu 3 3 2
III
Antusiasme Kelas
1. Siswa antusias
2. Guru antisias
4
4
3
4
3,5
4
Jumlah 41 43 42
Keterangan : Nilai : Kriteria
1) : Tidak Baik
2)
: Kurang Baik 3) : Cukup Baik
4) : Baik
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 37/64
37 Mulhatim.blogspot.com
Dari tabel di atas, tanpak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan
belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakn oleh guru dengan
menerapkan metode pembelajarn kooperatif model Think Pair Share
mendapatkan penilaian yang cukup baik dari pengamat. Maksudnya dari
seluruh penilaian tidak terdapat nilai kurang. Namun demikian penilaian
tesebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa
aspek yang perlu mendapatkan perhatian untuk penyempurnaan penerapan
pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek tersebut adalah memotivasi siswa,
membimbing siswa merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep, dan
pengelolaan waktu.
Dengan penyempurnaan aspek-aspek I atas alam penerapan
metode pembelajarn kooperatif model Think Pair Share diharapkan siswa
dapat menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dan mengemukakan
pendapatnya sehingga mereka akan lebih memahami tentang apa ynag
telah mereka lakukan.
Berikut disajikan hasil observasi akivitas guru dan siswa :
Tabel 4.2. Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus II
No Aktivitas Guru yang diamati Presentase
1
2
3
4
5
6
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep
6,7
6,7
6,7
11,7
11,7
25,0
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 38/64
38 Mulhatim.blogspot.com
78
9
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatanMemberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
8,216,6
6,7
No Aktivitas siswa yang diamati Presentase1
2
3
4
5
6
7
89
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota kelompok
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaranMengerjakan tes evaluasi
17,9
12,1
21,0
13,8
4,6
5,4
7,7
6,710,8
Berdasarkan tabel I di atas, tampak bahwa aktifitas guru yang
paling dominan pada siklus II adalah membimbing dan mengamati siswa
dalam menentukan konsep yaitu 25%. Jika dibandingkan dengan siklus I,
aktivitas ini mengalami peningkatan. Aktivitas guru yang mengalami
penurunan adalah memberi umpan balik/evaluasi/ Tanya jawab (16,6%),
mnjelaskan materi yang sulit (11,7). Meminta siswa mendiskusikan dan
menyajikan hasil kegiatan (8,2%), dan membimbing siswa merangkum
pelajaran (6,7%).
Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus
II adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu (21%). Jika
dibandingkan dengan siklus I, aktifitas ini mengalami peningkatan.
Aktifitas siswa yang mengalami penurunan adalah
mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (17,9%). Diskusi antar
siswa/ antara siswa dengan guru (13,8%), menulis yang relevan dengan
KBM (7,7%) dan merangkum pembelajaran (6,7%). Adapun aktifitas
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 39/64
39 Mulhatim.blogspot.com
siswa yang mengalami peningkatan adalah membaca buku (12,1%),
menyajikan hasil pembelajaran (4,6%), menanggapi/mengajukan
Table 4.3. Nilai Tes Pada Siklus II
No. Urut NilaiKeterangan
No. Urut NilaiKeterangan
T TT T 1 80 √ 15 80 √ 2 60 √ 16 80 √ 3 70 17 704 80 √ 18 70 √ 5 80 √ 19 40 √ 6 60 20 807 70 √ 21 80 √ 8 40 22 90
9 80 23 9010 70 √ 24 30 √ 11 80 √ 25 50 √ 12 80 26 9013 80 √ 27 80 √ 14 80 √ Jumlah 930 10 3
Jumlah 1010 11 3 Jumlah Skor 1940 Jumlah Skor Maksimal Ideal 2700Skor Rata-Rata Tercapai 71,85
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 21
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 40/64
40 Mulhatim.blogspot.com
Jumlah siswa yang belum tuntas : 6
Klasikal : Belum tuntas
Tabel 4.4. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus II
No Uraian Hasil Siklus II123
Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar
71,8521
77,78
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata Mutu belajar siswa adalah
71,85 dan ketuntasan belajar mencapai 77,78% atau ada 21 siswa dari 27
siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini
ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih
baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah
guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes
sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi utnuk belajar.
Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan
dinginkan guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model
Think Pair Share.
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil
pengamatan sebagai berikut:
1) Memotivasi siswa
2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 41/64
41 Mulhatim.blogspot.com
3) Pengelolaan waktu
d. Revisi Rancangan
Pelaksanaan kegiatan belelajar pada siklus II ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada
siklus II antara lain:
1) Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih
termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.
2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut
dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya.
3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep.
4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi soal-
soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar
mengajar.
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelajaran 3, LKS 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat
pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 42/64
42 Mulhatim.blogspot.com
pengelolaan pembelajaran kooperatif model Thing Pair Share dan lembar
observasi aktivitas guru dan siswa.
b. Tahap kegiatan dan pengamatan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan
pada tanggal 19 November .... di Kelas ……………. dengan jumlah siswa
27 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses
belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan
revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak
terulang lagi pada siklus III.
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif
III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes
formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus III
No Aspek yang diamatiPenilaian Rata-
rataP1 P2
I
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
3
4
3
4
3
4
B. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan langkah-langkah metode
pembelajaran kooperatif
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan
3. Melatih keterampilan kooperatif
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3,5
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 43/64
43 Mulhatim.blogspot.com
4. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran5. Memberikan bantuan kepada kelompok yang
mengalami kesulitan
3 3 3
C. Penutup1. Membimbing siswa membuat rangkuman
2. Memberikan evaluasi
4
4
4
4
4
4
II Pengelolaan Waktu 3 3 3
III
Antusiasme Kelas
1. Siswa antusia2. Guru antisias
44
44
44
Jumlah 45 44 44,5
Keterangan : Nilai : Kriteria
1 : Tidak Baik
2. : Kurang Baik
3. : Cukup Baik 4. : Baik
Dari tabel di atas, dapat dilihat aspek-aspek yang diamati pada
kegiatan belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh guru dengan
menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share
mendapatkan penilaian cukup baik dari pengamat adalah memotivasi
siswa, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep,
dan pengelolaan waktu.
Penyempurnaan aspek-aspek diatas dalam menerapkan metode
pembelajaran kooperatif model Think Pair Share diharapkan dapat
berhasil semaksimal mungkin.
Tabel 4.2. Aktivitas Guru dan Siswa Pada Siklus III
No Aktivitas Guru yang diamati Presentase
1
23
4
5
6
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswaMengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep
6,7
6,710,7
13,3
10,0
22,6
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 44/64
44 Mulhatim.blogspot.com
78
9
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatanMemberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
10,011,7
10,0
No Aktivitas siswa yang diamati Presentase1
2
3
4
5
6
7
89
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota kelompok
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaranMengerjakan tes evaluasi
20,8
13,1
22,1
15,0
2,9
4,2
6,1
7,38,5
Berdasarkan tabel diatas tampak bahaw aktivitas guru yang
paling dominan pada siklus III adalah membimbing dan mengamati siswa
dalam menemukan konsep yaitu 22,6%, sedangkan aktivitas menjelaskan
materi yang sulit dan memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab
menurun masing-masing sebesar (10%), dan (11,7%). Aktivitas lain yang
mengalami peningkatan adalah mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
(10%), menyampiakan materi/strategi /langkah-langkah (13,3%),
meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan (10%), dan
membimbing siswa merangkum pelajaran (10%). Adapun aktivitas ynag
tidak menglami perubahan adalah menyampaikan tujuan (6,7%) dan
memotivasi siswa (6,7%).
Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus
III adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu (22,1%) dan
mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (20,8%), aktivitas yang
mengalami peningkatan adalah membaca buku siswa (13,1%) dan diskusi
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 45/64
45 Mulhatim.blogspot.com
antar siswa/antara siswa dengan guru (15,0%). Sedangkan aktivitas yang
lainnya mengalami penurunan.
Table 4.3. Nilai Tes Pada Siklus III
No. Urut NilaiKeterangan
No. Urut NilaiKeterangan
T TT T 1 90 √ 15 90 √ 2 80 √ 16 80 √ 3 80 17 804 90 √ 18 70 √ 5 80 √ 19 50 √ 6 80 20 907 90 √ 21 90 √ 8 50 22 100
9 80 23 9010 80 √ 24 80 √ 11 90 √ 25 60 √ 12 80 26 10013 90 √ 27 80 √ 14 80 √ Jumlah 1060 11 2
Jumlah 1140 13 1 Jumlah Skor 2200 Jumlah Skor Maksimal Ideal 2700Skor Rata-Rata Tercapai 81,48
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 24
Jumlah siswa yang belum tuntas : 3
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 46/64
46 Mulhatim.blogspot.com
Klasikal : Tuntas
Tabel 4.4. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus III
No Uraian Hasil Siklus III123
Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar
81,4824
88,89
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar
81,48 dan dari 27 siswa yang telah tuntas sebanyak 24 siswa dan 3 siswa
belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar
yang telah tercapai sebesar 88,89% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada
siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya
peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya
peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran
kooperatif model Think Pair Share sehingga siswa menjadi lebih terbiasa
dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam
memahami materi yang telah diberikan.
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
penerapan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share. Dari
data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 47/64
47 Mulhatim.blogspot.com
1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum
sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek
cukup besar.
2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama
proses belajar berlangsung.
3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan
dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4) Hasil belajar siswsa pada siklus III mencapai ketuntasan.
d. Revisi Pelaksanaan
Pada siklus III guru telah menerapkan metode pembelajaran
kooperatif model Think Pair Share dengan baik dan dilihat dari aktivitas
siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah
berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang
perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan dan
mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan
proses belajar mengajar selanjutnya penerapan metode pembelajaran
kooperatif model Think Pair Share dapat meningkatkan proses belajar
mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
C. Pembahasan
1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 48/64
48 Mulhatim.blogspot.com
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran
kooperatif model Think Pair Share memiliki dampak positif dalam meningkatkan
Mutu belajar siswa.hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman
siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari
sklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 66,67%, 77,78%, dan 88,89%. Pada
siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses metode
pembelajaran kooperatif model Think Pair Share dalam setiap siklus mengalami
peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap Mutu belajar siswa yaitu dapat
ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang
terus mengalami peningkatan.
3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran matematika pada pokok bahasan ……………. dengan metode
pembelajaran kooperatif model Think Pair Share yang paling dominan adalah
bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan
penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat
dikatakan bahwa aktivitas isiswa dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan
langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share
dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 49/64
49 Mulhatim.blogspot.com
membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan
LKS/menemukan konsep, menjelaskan materi yang sulit, memberi umpan
balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup
besar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan
berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan kooperatif model Think Pair Share memiliki dampak
positif dalam meningkatkan Mutu belajar siswa yang ditandai dengan
peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (66,67%,
siklus II (77,78%, siklus III (88,89%).
2. Penerapan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share mempunyai
pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 50/64
50 Mulhatim.blogspot.com
ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik
dan berminat dengn metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share
sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal
bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share
memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu
menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan model
kooperatif model Think Pair Share dalam proses belajar mengajar sehingga
diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan Mutu belajar siswa, guru hendaknya lebih sering
melatih siswa dengan berbagai metode, walau dalam taraf yang sederhana,
dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh
konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
dilakukan di …………………………………….. tahun pelajaran .....
4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar
diperoleh hasil yang lebih baik.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 51/64
51 Mulhatim.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar . Bandung: Sinar Baru Algesindon.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi . Jakarta: Rineksa Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: RineksaCipta
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran . Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers . Allin and Bacon, Inc.Boston.
Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar , Jakarta. Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 52/64
52 Mulhatim.blogspot.com
Felder, Richard M. 1994. Cooperative Learning in Technical Corse , (online), (Pcll\d\My %Document\Coop % 20 Report.
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodogi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas PsikologiUniversitas Gajah Mada. Yoyakarta.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan . Bandung: Citra Aditya Bakti.
Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar . Bandung: RemajaRosdakarya.
Hudoyo, H. 1990. Strategi Belajar Mengajar Matematika . Malang: IKIP Malang.
Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner . Victoria DearcinUniversity Press.
Margono, S. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan . Jakarta: Rineksa Cipta.Mursell, James ( - ). Succesfull Teaching (terjemahan). Bandung: Jemmars.
Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nur, Muhammad. 1996. Pembelajaran Kooperatif . Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.
Purwanto, N. 1988. Prinsip-prinsip dan Teknis Evaluasi Pengajaran . Bandung. Remaja RosdaKarya.
Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta: Bina Aksara.
Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta: Bina Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran . Jakarta: PAU-PPAI,Universitas Terbuka.
Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar . Surabaya Usaha Nasional.
Sudjana, N dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan . Bandung: Sinar Baru.
Suharta, I.G.P. ..... Pemecahan Masalah, Penalaran . Makalah disajikan dalam SeminarNasional Matematika, Universitas Negeri Malang, Malang, 12 Oktober.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan , Suatu Pendekatan Baru. Bandung: RemajaRosdakarya.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 53/64
53 Mulhatim.blogspot.com
Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional . Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wahyuni, Dwi. 2001. Studi Tentang Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika . Malang: Program Sarjana Universitas Negeri Malang.
Wetherington. H.C. and W.H. Walt. Burton. 1986. Teknik-teknik Belajar dan Mengajar .(terjemahan) Bandung: Jemmars.
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL
THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN
MUTU BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS
…………………………………………….
TAHUN ....
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH
………………………..
NIP: …………………………..
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 54/64
54 Mulhatim.blogspot.com
DINAS PENDIDIKAN ……………………
………………………………….
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan penelitian ini telah disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan
……. dan dapat diajukan sebagai salah satu Karya Ilmiah untuk Penetapan Angka Kredit
Jabatas Guru pada Golongan IV a ke IV b.
Kepala Sekolah …………………………
………………………. Penulis
……………………………….. ………………………….. NIP: ……………… NIP: …………….
Mengetahui Mengetahui
Pustakawan ………………. Kepala Cab. Din. Pendidikan
……………….. …………………….
………………………….. ……………………………
NIP: …………………..
Mengetahui Mengetahui
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 55/64
55 Mulhatim.blogspot.com
Kepala Dinas Pendidikan Ketua PD II PGRI
Kota ……….. Kota ………….
……………………………… ………………………………
Pembina Utama Muda NPA: …………………
NIP: ……………………
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan karya
ilmiah dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair
Share Untuk Meningkatkan Kualitas dan Mutu Belajar Matematika Siswa Kelas
…………………… …………………. ……….. Tahun Pelajaran ....”, penulisan karya
ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat
dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga
anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya
kepada:
1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan ……………………
2. Yth. Ketua PD II PGRI ………………….
3. Yth. Rekan-rekan Guru ………………………………
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 56/64
56 Mulhatim.blogspot.com
4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis
harapkan.
Penulis
ABSTRAK
……………………, ..... Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share Untuk Meningkatkan Kualitas dan Mutu Belajar Matematika Siswa Kelas ……………………Tahun Pelajaran ....
Kata Kunci: matematika, metode kooperatif think pair share
Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta harapan masadepan yang berbeda-beda. Karena adanya perbedaan, manusia dapat silih asah (saling mencerdaskan). Pembelajaran kooperatif secara sadar menciptakan interaksi yang silih
asah, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi jugasesama siswa.Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah
peningkatan Mutu belajar siswa dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share? (b) Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share terhadap motivasi belajar siswa?
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatanMutu belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share pada siswa Kelas ……………………………………. tahun pelajaran ..... (b)Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metodepembelajaran kooperatif model Think Pair Share.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan ( action research ) sebanyak tigaputaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan danpengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa…………………………….. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembarobservasi kegiatan belajar mengajar.
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 57/64
57 Mulhatim.blogspot.com
Dari hasil analis didapatkan bahwa Mutu belajar siswa mengalami peningkatandari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (66,67%), siklus II (77,78%), siklus III
(88,89%).Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode kooperatif model Thing Pair Share
dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa …………………………,serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaranmatematika.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ...............................................................................................................
Lembar Pengesahan ......................................................................................................
Kata Pengantar ..............................................................................................................
Abstrak ............................................................................................................................
Daftar Isi .........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................
C. Tujuan Penelitian .........................................................................D. Manfaat Penelitian .....................................................................
E. Definisi Operasional Variabel ...................................................
F. Batasan Masalah ..........................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 58/64
58 Mulhatim.blogspot.com
A. Definisi Pembelajaran ................................................................
B. Pembelajaran Kooperatif ..........................................................
C. Keterampilan-keterampilan Kooperatif ..................................
D. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share ...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian ...................................
B. Rancangan Penelitian .................................................................
C. Instrumen Penelitian .................................................................
D. Metode Pengumpulan Data ......................................................
E. Teknik Analisis Data ...................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Item Butir Soal .............................................................
B. Analisis Data Penelitian Persiklus .............................................
C. Pembahasan .................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 59/64
59 Mulhatim.blogspot.com
Lampiran 4
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF MODEL Think Pair Share
Nama Sekolah : ………………… Nama Guru : …………………
Mata pelajaran : ………………… Hari/Tanggal : ………………… Sub konsep : ………………… Pukul : …………………
Petunjuk
Berikan penialaian anda dengan memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.
No Aspek yang diamatiPenilaian
Ya Tidak 1 2 3 41 Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah kegiatanbersama siswa.
2 Membimbing siswa melakukan
kegiatan.
2. Membimbing siswa mendiskusikan
hasil kegiatan dalam kelompok.
3. Memberikan kesempatan pada siswa
untuk mempresentasikan hasil
penyelidikan.
4. Membimbing siswa merumuskankesimpulan /menemukan konsep.
C. Pentup
1. Membimbing siswa membuatrangkuman.
2. Memberikan evaluasi.
II Pengelolaan waktu
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 60/64
60 Mulhatim.blogspot.com
III1. Antusiasme kelas2. Guru Antusias
Keterangan :
1. Kurang baik …………, ……….2005 2. Cukup baik Pengamat
3. Baik
4. Sangat baik
( ………………………… )
Lampiran 5
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DAN GURU DALAM KBM
Nama Sekolah : ………………… Tanggal : ………………… Kelas/ Semester : ………………… Waktu : ………………… Bahan Kajian : ………………… Nama Guru : …………………
Petunjuk PengisianAmatilah aktivitas gur dan siswa dalam kelompok sample selama kegiatan belajar berlangsung, kemudian isilahlembar observasi dengan prosedur sebagai berikut :1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk di tempat yang memungkinkan dapat melihat semua aktivitas
siswa yang diamati.2. Setiap 2 menit pengamat melakukan pengamatan aktivitas guru dan siswa yang dominan, kemudian 1 menit
pengamat menuliskan kode kategori pemngamatan.3. pengamatan ditujukan untuk kedua kelompok yang melakukan secaraa bergantian setiap periode waktu tiga
menit .4. kode-kode kategori dituliskan secaraa berurutan sesuai dengan kejadian pada baris dan kolom yang tersedia.5. Pengamatan dilakukan sejak guru memulai pelajaran dan dilakukan secaraa serempak.
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa1. Menyampaikan tujuan
2. Memotivasi siswa/ merumuskan masalah3. mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya.4. menyampaikan langkah-langkah/ strategi.5. Menjelaskan materi yang sulit.
6. membimbing menemukan konsep.7. Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan
hasil kegiatan.8. Memberi umpan balik/ evaluasi/ tanya jawab.9. Membimbing siswa merangkum pelajaran.
1. Mendengarkan/ memperhatikan penjelasanguru.
2. Membaca buku.3. Bekerja dengan sesamaa anggota kelompok.
4. Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru.5. Menyediakan hasil pembelajaran.6. Mengajukan/ menanggapi pertanyaan/ ide.7. Menulis yang relevan dengan kbm.8. Merangkum pembelajaran.9. Mengerjakan tes evaluasi.
Nama Guru :
Nama Murid
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 61/64
61 Mulhatim.blogspot.com
Nama Murid
Nama Murid
Nama Murid
Nama Murid
Nama Murid
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 62/64
……………., ………..2003
Pengamat,
( ……………………… ) Lampiran 6
Data Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa Putaran I
No Nama (Guru – Siswa)P
RP I (90 menit) Jumlah
………………. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
P1 2 2 2 1 6 4 2 6 5 30
P2 2 1 2 1 4 5 4 7 4 30
Rata-rata X 2 1,5 2 1 5 4,5 3 6,5 4,5 30
Prosentase % 6,67 5 6,67 3,3 16,67 15 10 21,67 15 100
1……………… P1 2 2 5 6 2 4 3 2 4 30
……………… P2 2 2 5 5 0 8 2 2 4 30
2……………… P1 4 5 6 3 1 3 2 3 3 30
……………… P2 5 5 7 3 1 2 3 2 2 30
3……………… P1 6 2 5 5 1 4 3 2 2 30
……………… P2 7 2 6 4 1 3 3 2 2 30
4……………… P1 3 5 4 5 1 4 3 3 2 30
……………… P2 4 4 6 4 1 3 4 2 2 30
5……………… P1 6 3 6 4 1 1 4 3 2 30
……………… P2 7 4 3 5 2 3 2 2 2 30
6……………… P1 6 4 6 4 0 2 2 2 4 30
……………… P2 8 4 3 5 0 2 4 2 2 30
7……………… P1 5 4 6 3 2 3 2 2 3 30
……………… P2 5 4 4 5 3 2 3 2 2 30
8……………… P1 4 4 5 4 2 4 2 2 3 30
……………… P2 6 4 6 4 2 3 3 1 1 30
JumlahP1 36 29 43 34 10 25 21 19 23 240
P2 44 29 40 35 10 26 24 15 17 240
Rata-rata X 40 29 41,5 34,5 10 25,5 22,5 17 20 240
Prosentase rata-rata % 16,67 12,08 17,29 14,38 4,16 10,63 9,38 7,08 8,33 100
Keterangan:
Rata-rata (x)rata jumlahrata
lpengama Jumlahhasi
tanx 100%
Prosentase rata-rata (%) =
rata jumlahrata
ratarata
x 100%
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 63/64
Lampiran 7
Data Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa Putaran II
No Nama (Guru – Siswa)P
RP I (90 menit) Jumlah
………………. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
P1 1 3 2 1 6 5 3 7 2 30
P2 3 3 1 2 4 4 3 8 2 30
Rata-rata X 2 3 1,5 5 4,5 3 7,5 2 2 30
Prosentase % 6,67 10 5 5 16,67 15 10 25 6,67 100
1……………… P1 4 4 6 4 2 2 2 2 4 30
……………… P2 6 3 5 5 1 3 2 2 3 30
2……………… P1 4 4 7 5 1 2 2 2 3 30
……………… P2 7 3 5 4 2 2 2 2 3 30
3……………… P1 4 4 6 4 2 2 2 2 3 30
……………… P2 5 4 7 4 1 1 3 2 3 30
4……………… P1 6 6 6 2 2 2 2 2 2 30
……………… P2 5 4 7 4 1 1 3 2 3 30
5……………… P1 5 4 6 4 2 2 2 2 3 30
……………… P2 8 2 6 4 1 2 2 2 3 30
6……………… P1 5 2 7 6 0 1 3 2 1 30
……………… P2 6 3 7 6 0 1 2 2 3 30
7……………… P1 6 4 6 2 2 2 2 2 1 30
……………… P2 4 3 9 4 1 0 4 2 3 30
8……………… P1 4 4 6 4 2 2 2 2 4 30
……………… P2 7 4 5 4 2 1 2 2 3 30
JumlahP1 38 32 50 31 13 15 17 16 28 240
P2 48 26 51 35 9 11 20 16 24 240
Rata-rata X 43 29 50,5 33 11 13 18,5 16 26 240
Prosentase rata-rata % 17,9 12,1 21 13,8 4,6 5,4 7,7 6,7 10,8 100
Keterangan:
Rata-rata (x)rata jumlahrata
lpengama Jumlahhasi
tanx 100%
prosentase rata-rata (%) =rata jumlahrata
ratarata
x 100%
5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 64/64
Lampiran 8
Data Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa Putaran III
No Nama (Guru – Siswa)P
RP I (90 menit) Jumlah
………………. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
P1 2 2 4 4 2 7 2 4 3 30
P2 2 2 2 4 4 6 4 3 3 30
Rata-rata X 2 2 3 4 3 6,5 3 3,5 3 30
Prosentase % 6,7 6,7 10 13,3 10 22,6 10 11,7 10 100
1……………… P1 5 2 7 5 2 2 2 2 3 30
……………… P2 6 3 6 5 1 1 3 2 3 30
2……………… P1 6 5 6 4 2 1 2 2 2 30
……………… P2 6 5 4 7 1 0 2 3 2 30
3……………… P1 5 4 10 2 0 3 1 2 3 30
……………… P2 5 3 6 6 1 3 1 3 2 30
4……………… P1 6 4 6 5 1 2 1 2 2 30
……………… P2 8 5 4 6 0 2 1 2 2 30
5……………… P1 7 4 7 4 1 0 2 2 3 30
……………… P2 9 5 7 4 0 1 0 2 2 30
6……………… P1 6 4 8 4 1 1 2 2 2 30
……………… P2 8 3 7 4 0 0 3 2 3 30
7……………… P1 4 5 7 3 2 2 2 2 3 30
……………… P2 7 3 6 6 0 0 3 3 2 30
8……………… P1 5 5 7 2 1 2 2 2 4 30
……………… P2 7 4 8 4 1 0 2 2 2 30
JumlahP1 44 33 58 29 10 13 14 16 23 240
P2 56 30 48 43 4 7 15 19 18 240
Rata-rata X 50 31,5 53 36 7 10 14,5 17,5 20,5 240
Prosentase rata-rata % 20,8 13,1 22,1 15 2,9 4,2 6,1 7,3 8,5 100
Keterangan:
Rata-rata (x)rata jumlahrata
lpengama Jumlahhasi
tanx 100%
prosentase rata-rata (%) =rata jumlahrata
ratarata
x 100%