mtk tps

64
  1  Mulhatim.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN  A. Latar Belakang Masalah Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta harapan masa depan yang berbeda-beda. Karena adanya perbedaan, manusia dapat silih asah (saling mencerdaskan). Pembelajaran kooperatif secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa. Manusia adalah makhluk hidup individual, berbeda satu sama lain. Karena sifatnya yang individual, maka manusia yang satu membutuhkan manusia lainnya sehingga sebagai konsekuensi logisnya manusia harus menjadi makhluk sosial, makhluk yang berinteraksi dengan sesamanya. Karena satu sama lain saling membutuhkan maka harus ada interaksi yang silih asih (saling menyayangi atau saling mencintai). Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara sadar dan sengaja menciptakan interaksi yang saling mengasihi antar sesama siswa. Pembelajaran Matematika tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas matematika dengan bekerja kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000: 24).

Upload: mulhatiem

Post on 14-Jul-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 1/64

 

1  Mulhatim.blogspot.com

BAB I

PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang Masalah

Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta harapan masa

depan yang berbeda-beda. Karena adanya perbedaan, manusia dapat silih asah (saling 

mencerdaskan). Pembelajaran kooperatif secara sadar menciptakan interaksi yang 

silih asah, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi

juga sesama siswa.

Manusia adalah makhluk hidup individual, berbeda satu sama lain. Karena

sifatnya yang individual, maka manusia yang satu membutuhkan manusia lainnya

sehingga sebagai konsekuensi logisnya manusia harus menjadi makhluk sosial,

makhluk yang berinteraksi dengan sesamanya. Karena satu sama lain saling 

membutuhkan maka harus ada interaksi yang silih asih (saling menyayangi atau saling 

mencintai). Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara sadar dan

sengaja menciptakan interaksi yang saling mengasihi antar sesama siswa.

Pembelajaran Matematika tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui

pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan

dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan

melalui latihan-latihan atau tugas matematika dengan bekerja kelompok kecil dan

menjelaskan ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000: 24).

Page 2: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 2/64

 

2  Mulhatim.blogspot.com

Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa. Untuk itu

perlu ada metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam

pembelajaran. Adapun metode yang dimaksud adalah metode pembelajaan

kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa

bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama. Felder,

(1994: 2).

Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini

siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan

komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan

mudah karena “siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding 

penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan

dan sepadan”. (Sulaiman dalam Wahyuni 2001: 2). 

Penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki

dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya. (Nur, 1996:

2).

Pete Tschumi dari Universitas Arkansas Little Rock memperkenalkan suatu

ilmu pengetahuan pengantar pelajaran komputer selama tiga kali, yang pertama siswa

bekerja secara individu, dan dua kali secara kelompok. Dalam kelas pertama hanya

36% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik, dan dalam kelas yang bekerja

secara kooperatif ada 58% dan 65% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik 

(Felder, 1994:14).

Page 3: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 3/64

 

3  Mulhatim.blogspot.com

Berdasarkan paparan tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba melakukan

penelitian dengan judul “Penerapan Metode Kooperatif Model Think -Pair-Share

Untuk Meningkatkan Kualitas dan Mutu Belajar Matematika Pada Siswa

…………………………………………………Tahun Pelajaran .....” 

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah

sebagai berikut:

1.  Bagaimanakah peningkatan Mutu belajar siswa dengan diterapkannya metode

pembelajaran kooperatif model Think Pair Share pada siswa Kelas

……………………………………………… tahun pelajaran ....?

2.  Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran kooperatif model Think Pair

Share terhadap motivasi belajar siswa Kelas ……………………………….

tahun pelajaran ....?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1.  Ingin mengetahui peningkatan Mutu belajar siswa setelah diterapkannya metode

pembelajaran kooperatif model Think Pair Share pada siswa Kelas

………………………………………….. tahun pelajaran .....

Page 4: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 4/64

 

4  Mulhatim.blogspot.com

2.  Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode

pembelajaran kooperatif model Think Pair Share pada siswa Kelas

………………………………………… tahun pelajaran .....

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang

berjudul ……………………………. yang dilakukan oleh peneliti, dapat

dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:

"Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas ………………. 

menggunakan metode………………. dalam menyampaikan materi

pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas

…………………… akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar

mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya".

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi:

1.  Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan Mutu belajar

siswa khususnya pada mata pelajaran matematika.

Page 5: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 5/64

 

5  Mulhatim.blogspot.com

2.  Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran

yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.

3.  Siswa, dapat meningkatkan motiviasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling 

peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.

F. Definisi Operasional Variabel

  Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu

didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

1.  Metode pembelajaran kooperatif :

Suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-

kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.

2.  Motivasi belajar adalah:

Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah

laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan

kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat

sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.

3.  Mutu belajar adalah:

Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah

siswa mengikuti pelajaran.

G. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:

Page 6: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 6/64

 

6  Mulhatim.blogspot.com

1.  Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas

……………………………………….tahun pelajaran .....

2.  Penelitian ini dilakukan pada bulan Nopember semester ganjil tahun pelajaran .....

3.  Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ………………. 

Page 7: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 7/64

 

7  Mulhatim.blogspot.com

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 

  A. Definisi Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup

belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,

berubah tingka laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. (KBBI, 1996:

14).

Sependapat dengan pernyataan tersebut Sutomo (1993: 68) mengemukakan

bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan

sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau

mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu peoses

yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses

pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan,

bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain. (Soetomo, 1993:120).

Pasal 1 Undang-undang No. 20 tahun 2000 tentang pendidikan nasional

menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

  Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa

belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu.

Page 8: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 8/64

 

8  Mulhatim.blogspot.com

B. Pembelajaran Kooperatif 

Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa

untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.

(Felder, 1994:2).

 Wahyuni (2001:8) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan

strategi pembelajaran dengan cara menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok 

kecil yang memiliki kemampuan berbeda.

Sependapat dengan pernyataan tersebut Setyaningsih (2001:8)

mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif memusatkan aktivitas di

kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa untuk bekerjasama dalam proses

pembelajaran.

Dari tiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dengan cara mengelompokkan siswa

ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama dalam memecahkan

masalah. Kemampuan siswa dalam setiap kelompok adalah hiterogen.

Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya sebagai objek belajar tetapi

menjadi subjek belajar karena mereka dapat berkreasi secara maksimal dalam proses

pembelajaran. Hal ini terjadi karena pembelajaran kooperatif merupakan metode

alternatif dalam mendekati permasalahan, mampu mengerjakan tugas besar,

meningkatkan keterampilan komunikasi dan sosial, serta perolehan kepercayaan diri.

Page 9: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 9/64

 

9  Mulhatim.blogspot.com

Dalam pembelajaran ini siswa saling mendorong untuk belajar, saling 

memperkuat upaya-upaya akademik dan menerapkan norma yang menunjang 

pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 1996:4). Dalam pembelajaran kooperatif 

lebih mengutamakan sikap sosial untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu dengan

cara kerjasama.

Pembelajaran kooperatif mempunyai unsur-unsur yang perlu diperhatikan.

Unsur-unsur tersebut sebagai berikut:

1.  Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang 

bersama”. 

2.  Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya,

disamping tanggungjawab terhadap dirinya sendiri, dalam mempelajari materi

yang dihadapi.

3.  Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang 

sama.

4.  Para siswa harus membagi tugas dan berbagai tanggungjawab sama besarnya

diantara para anggota kelompok.

5.  Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut

berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.

6.  Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan

bekerjasama selama belajar.

7.  Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang 

ditangani dalam kelompok kooperatif.

Page 10: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 10/64

 

10  Mulhatim.blogspot.com

  Johnson, Johnson, dan Smitt dalam Felder (1994: 2) menambahkan unsur-

unsur dalam pembelajaran koopratif sebagai berikut:

1. Ketergantungan Positif 

  Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan. Jika ada

anggota yang gagal mengerjakan tugasnya maka setiap anggota harus menerima

konsekuensinya.

2. Kemampuan Individual

Seluruh siswa dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab melakukan

pekerjaannya dan menguasai seluruh bahan untuk dipelajari.

3. Promosi tatap muka interaktif 

Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dan dilakukan tiap individu,

beberapa diantarannya harus dilakukan secara interaktif, anggota kelompok saling 

memberikan timbal balik.

4. Manfaat dari penggabungan keahliah yang tepat

Siswa didorong dan dibantu untuk mengembangkan dan mempraktekkan

pembangunan kepercayaan, kepemimpinan, pembuatan keputusan, komunikasi

dan konflik manajemen keahlian.

5. Kelompok Proses

 Anggota kelompok mengatur kelompok, secara periodik menilai apa yang mereka

lakukan dengan baik sebagai sebuah kelompok dan mengidentifikasi perubahan

yang akan mereka lakukan agar fungsi mereka lebih efektif di waktu selanjutnya.

Page 11: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 11/64

 

11  Mulhatim.blogspot.com

Berdasarkan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif, Johnson, Johnson

dalam Wahyuni (2001:10) menyebutkan peranan guru dalam pembelajaran kooperatif 

sebagai berikut:

1.  Menentukan objek pembelajaran

2.  Membuat keputusan menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar

sebelum pembelajaran dimulai.

3.  Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa.

4.  Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas.

5.  Mengevaluasi Mutu siswa dan membantu siswa dengan cara mendiskusikan cara

kerjasama.

C. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif 

Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika siswa memiliki

keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan kooperatif yang 

perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996:25) adalah keterampilan

kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat mahir.

1. Keterampilan kooperatif tingkat awal

Keterampilan kooperatif tingkat awal meliputi hal-hal sebagai berikut:

-  Menggunakan kesepakatan

Menggunakan kesepakatan artinya setiap anggota kelompok memiliki

kesamaan pendapat. Menggunakan kesepakatan bertujuan untuk mengetahui

siapa yang memiliki pendapat yang sama.

Page 12: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 12/64

 

12  Mulhatim.blogspot.com

-  Menghargai kontribusi

Maksud dari menghargai kontribusi yaitu memperhatikan atau mengenal apa

yang dikatakan atau dikerjakan oleh anggota kelompok yang dibuat lain.

 Tidak selalu harus menyetujui, dapat saja tidak menyetujui yang berupa kritik,

tetapi kritik yang diberikan harus terhadap ide dan tidak terhadap pelaku.

-  Menggunakan suara pelan

  Tujuan menggunakan suara dalam kerja kelompok adalah agar anggota

kelompok dapat mendengar percakapan dengan jelas dan tidak frustasi oleh

suara keras dalam ruangan.

-  Mengambil giliran dan berbagi tugas

Setiap anggota kelompok harus bisa menggantikan seseorang yang 

mengemban tugas tertetentu dan mengambil tanggungjawab tertentu dalam

kelompok.

-  Berada dalam kelompok 

Untuk menciptakan pekerjaan kelompok yang efisien setiap anggota

kelompok harus tetap duduk atau berada dalam tempat kerja kelompok.

-  Berada dalam tugas

Setiap anggota kelompok harus meneruskan tugas yang menjadi

tanggungjawabnya agar kegiatan selesai tepat waktunya.

-  Mendorong partisipasi

  Anggota kelompok selalu mendorong semua anggota kelompok untuk 

memberikan sumbangan terhadap penyelesaian tugas kelompok. Karena jika

Page 13: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 13/64

 

13  Mulhatim.blogspot.com

satu atu dua orang anggota kelompok tidak berpartisipasi atau hanya

memberikan sedikit sumbangan, maka hasil dari kelompok tersebut tidak 

akan terselesaikan pada waktunya atau hasilnya kurang orisinil atau kurang 

imajinatif.

-  Mengundang orang lain untuk berbicara

Maksud dari mengundang orang lain untuk berbicara yaitu meminta orang 

lain untuk berbicara agar hasil kelompok bisa maksimal.

-  Menyelesaikan tugas tepat waktunya

  Tugas yang dikerjakan harus diselesaikan sesuai dengan waktu yang 

direncanakan agar memperoleh nilai yang tinggi.

-  Menyebutkan nama dan memandang bicara

Memangil satu sama lain menggunakan nama dan menggunakan kontak mata

akan memberikan rasa bahwa mereka telah memberikan kontribusi penting 

kelompok.

-  Mengatasi gangguan

Mengatasi gangguan berarti menghindari masalah yang diakibatkan karena

tidak atau kurangnya perhatian terhadap tugas yang diberikan. Gangguan

dapat membuat suatu kelompok tidak dapat menyelesaikan tugas belajar yang 

diberikan.

-  Menolong tanpa memberi jawaban

  Agar siswa tidak merasa telah memahami atau menemukan konsep, dalam

memberikan bantuan tidak dengan menunjukkan cara pemecahannya.

Page 14: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 14/64

 

14  Mulhatim.blogspot.com

-  Menghormati perbedaan individu.

Bersikap menghormati perbedaaan terhadap budaya unik, pengalaman hidup

serta suku bangsa/ras dari semua siswa dapat menghindari permusuhan

dalam kelompok. Ketegangan dapat dikurangi, rasa memiliki dan

persahabatan dapat dikembangkan serta masing-masing individu anggota

kelompok dapat meningkatkan rasa kebaikan, sensitivitas dan toleransi.

2. Keterampilan kooperatif tingkat menengah

Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi:

-  Menunjukkan penghargaan dan simpati

Menunjukkan rasa hormat, pengertian dan rasa sensitivitas terhadap usulan-

usulan yang berbeda dari usulan orang lain.

-  Menggunakan pesan “saya” 

Dalam berbicara perlu menggunaan kata “saya” agar orang lain tidak merasa

terancam atau merasa bersalah sehingga permusuhan dapat dihindari.

-  Menggunakan ketidak setujuan dengan cara yang dapat diterima

Menyatakan pendapat yang berbeda atau menjawab pertanyaan harus dengan

cara yang sopan dan sikap yang baik karena jika mengkritik seseorang dan

memadamkan ide seseorang dapat menimbulkan atmosfir yang negatif dalam

kelompok.

-  Mendengarkan dengan aktif 

Mendenganrkan dengan aktif maksudnya menggunakan pesan fisik dan lisan

dalam meperhatikan pembicara. Pembicara akan mengetahui bahwa

Page 15: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 15/64

 

15  Mulhatim.blogspot.com

pendengar secara giat sedang menyerap informasi. Pengertian terhadap

konsep akan meningkat dan hasil kelompok akan menunjukkan tingkat

pemikiran dan komunikasi yang tinggi.

-  Bertanya

Bertanya artinya meminta atau menanyakan suatu informasi atau penjelasan

lebih jauh. Dengan bertanya dapat menjelaskan konsep, seseorang yang 

sedang tidak aktif dapat didorong untuk ikut serta, dan anggota kelompok 

yang malu dapat dimotivasi untuk ikut berperan serta.

-  Membuat ringkasan

Membuat ringkasan maksudnya mengulang kembali informasi. Ini dapat

digunakan untuk membantu mengatur apa yang sudah dikerjakan dan apa

yang perlu dikerjakan.

-  Menafsirkan

Menafsirkan artinya menyatakan kembali informasi dengan kalimat yang 

berbeda. Informasi dapat dijelaskan dan hal-hal yang penting dapat diberi

penekanan.

-  Mengatur dan mengorganisir

Merencanakan dan menyusun pekerjaan sehingga dapat diselesaikan secara

efektif dan efisien. Dengan mengatur dan mengorganisir, tugas-tugas yang 

diberikan akan dapt diselesaikan dengan efesien dan efektif.

Page 16: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 16/64

 

16  Mulhatim.blogspot.com

Memeriksa ketepatan

Membandingkan jawaban dan memastikan bahwa jawaban itu benar.

Manfaatnya yaitu pekerjaan akan bebas dari kesalahan dan kekurang tepatan.

Pemahaman terhadap bidang studi juga akan berkembang.

-  Menerima tanggungjawab

Menerima tanggungjawab bersedia dan mampu memikul tangungjawab dari

tugas-tugas dan kewajiban untuk diri sendiri dan kelompok, untuk 

meyelesaikan tugas yang diberikan.

-  Menggunakan kesabaran

Bersikap toleran pada teman, tetap pada pekerjaan dan bukan pada kesulitan-

kesulitan, serta tidak membuat keputusan yang tergesa-gesa.

-   Tetap tenang/mengurangi ketegangan

Maksud dari tatap tenang/mengurangi ketegangan adalah menimbulkan

atmosfir yang damai dalam kelompok. Suasana yang hening dalam kelompok 

dapat menimbulkan tingkat pembelajaran yang lebih tinggi.

3. Keterampilan kooperatif tingkat mahir

Keterampilan tingkat mahir meliputi hal-hal sebagai berikut:

-  Mengelaborasi

Mengelaborasi berarti memperluas konsep, kesimpulan dan pendapat-

pendapat yang berhubungan dengan topik tertentu. Mengelaborasi dapat

menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan Mutu yang lebih tinggi.

Page 17: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 17/64

 

17  Mulhatim.blogspot.com

-  Memeriksa secara cermat

Bertanya dengan pokok pembicaraan yang lebih mendalam unuk 

mendapatkan jawaban yang benar. Memeriksa secara cermat dapat menjamin

bahwa jawabannya benar.

-  Menanyakan kebenaran

Menanyakan kebenaran maksudnya membuktikan bahwa jawaban yang 

dikemukakan adalah benar atau memberikan alasan untuk jawaban tersebut.

Menanyakan kebenaran akan membantu siswa untuk berfikir tentang jawaban

yang diberikan dan untuk lebih meyakinkan terhadap ketepatan jawaban

tersebut.

-  Menganjurkan suatu posisi

Menganjurkan suatu posisi maksudnya menunjukkan posisi kelompok 

terhadap suatu masalah tertentu.

-  Menetapkan tujuan

Menetapkan tujuan maksudnya menentukan prioritas-prioritas. Pekerjaan

dapat diselesaikan lebih efeisien jika tujuannya jelas.

-  Berkompromi

Berkompromi adalah menentukan pokok permasalahan dengan persetujuan

bersama. Kompromi dapat membangun rasa hormat kepada orang lain dan

mengurangi konflik antar pribadi.

Page 18: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 18/64

 

18  Mulhatim.blogspot.com

Mengahadapi masalah khusus

Mengahadapi masalah khusus maksudnya menunjukkan masalah dengan

memakai pesan “saya”, tidak menuduh, tidak menggunakan sindiran, atau

memanggil nama. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya sikap yang dapat

berubah bukan ciri atau ketidak mampuan seseorang semuanya itu bertujuan

untuk memecahkan masalah dan bukan untuk memenangkan masalah.

Dengan hal ini konflik pribadi akan berkurang. Tingkat kebaikan, sensitivitas

dan toleran akan meningkat.

D.  Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share

Metode ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan kawan-kawannya dari

Universitas Maryland dan mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan

diskusi perlu diselenggarakan dalam setting  kelompok kelas secara keseluruhan.

Metode Think-Pair-Share  memberikan kepada para siswa untuk berpikir dan

merespons serta saling bantu satu sama lain. Sebagai contoh, seorang guru baru saja

menyelesaikan suatu sajian pendek atau para siswa telah selesai membaca suatu tugas.

Selanjutnya, guru meminta kepada para siswa untuk menyadari secara lebih serius

mengenai apa yang telah dijelaskan oleh guru atau apa yang telah dibaca. Guru

tersebut memilih metode Think-Pair-Share  daripada metode Tanya jawab untuk 

kelompok secara keseluruhan ( whole-group question and answer   ). Lyman dan kawan-

kawannya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

Page 19: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 19/64

 

19  Mulhatim.blogspot.com

1. 

Langah 1  –  Berpikir ( Thinking   ): Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang 

terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk berpikir sendiri

mengenai jawaban atau isu tersebut.

2.  Langkah 2 – Bepasangan ( Pairing  ): Selanjutnya guru meminta kepada siswa untuk 

berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan. Interaksi

selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama jika suatu pertanyaan

telah diajukan atau penyampaian ide bersama jika suatu soal khusus telah

diidentifikasi. Biasanya guru mengizinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk 

berpasangan.

3.  Langkah 3  – Berbagi ( Sharing   ): Pada akhir ini guru meminta pasangan-pasangan

tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan

mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Pada langkah ini akan menjadi efektif 

jika guru berkeliling kelas dari pasangan yang satu ke pasangan yang lain,

sehingga seperempat atau separo dari pasangan-pasangan tersebut memperoleh

kesempatan untuk melapor.

Model ini dirancang untuk menggabungkan insentif motivasional dari

penghargaan kelompok dengan program pembelajaran individual yang cocok dengan

tingkatan yang dimiliki oleh siswa.

Siswa dikelompokkan kedalam empat atau lima orang secara heterogen.

Setiap siswa mengerjakan unit-unit program matematika sesuai dengan kemampuan

masing-masing. Artinya, dalam suatu tim bisa saja si A mngerjakan unit 2, si B

Page 20: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 20/64

 

20  Mulhatim.blogspot.com

mengerjakan unit 5. para siswa mengikuti rangkaian kegiatan yang teratur, mulai dari

membaca lembar pembelajaran, mengerjakan lembar kerja, memeriksa apakah dia

telah menguasai keterampilan dan mengikuti tes.

 Anggota tim bekerja secara berpasangan, saling bertukar lembar jawaban dan

memeriksa pekerjaan temannya. Jika seorang siswa berhasil mencapai atau

melampaui skor 80, dia mengikuti final tes. Anggota tim bertanggung jawab

meyakinkan bahwa temannya telah siap mengikuti final tes. Baik tanggungjawab

individual dan penghargaan kelompok ada di dalam Think Pair Share ini.

Setiap minggu guru menjumlahkan banyaknya unit yang telah diselesaikan

oleh semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau penghargaan lainnya kepada

tim yang memenuhi kriteria berdasarkan jumlah final tes yang berhasil dilampaui.

Page 21: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 21/64

 

21  Mulhatim.blogspot.com

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan ( action research   ), karena penelitian

dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga

termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik 

pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Menurut Oja dan Sumarjan (dalam Titik Sugiarti, 1997:8) mengelompokkan

penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu, (a) guru sebagai penelitia; (b) penelitian

tindakan kolaboratif; (c) simultan terintegratif; (d) administrasi sosial eksperimental.

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti,

penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian

tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara

penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi.

Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran

peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga

siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang 

seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan.

Page 22: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 22/64

 

22  Mulhatim.blogspot.com

 A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian

1. Tempat Penelitian

 Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian

untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di

…………………………………………tahun pelajaran .....

2. Waktu Penelitian

  Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat

penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November

semester ganjil .....

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas

………………………………………….. tahun pelajaran .... pada pokok 

bahasan ……………. 

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tim

Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh

pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari

tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap

tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek 

pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis, 2000:3).

Page 23: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 23/64

 

23  Mulhatim.blogspot.com

Sedangkah menurut Mukhlis (2000:5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang 

bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi

pembelajaran yang dilakukan.

  Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan

pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya

adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000:5).

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka

penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart

(dalam Sugiarti, 1997:6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang 

berikutnya. Setiap siklus meliputi  planning  (rencana), action  (tindakan), observation  

(pengamatan), dan reflection  (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah

perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk 

pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.  

Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar

berikut.

Page 24: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 24/64

 

24  Mulhatim.blogspot.com

Gambar 3.1 Alur PTK

Penjelasan alur di atas adalah:

1.  Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun

rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di

dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

2.  Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti

sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil

atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model thinks pair

share.

Refleksi

Tindakan/ 

Observasi

Refleksi

Tindakan/ Observasi

Refleksi

Tindakan/ 

Observasi

Rencana

awal/rancangan

Rencana yang

direvisi

Rencana yang

direvisi

Putaran 1

Putaran 2

Putaran 3

Page 25: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 25/64

 

25  Mulhatim.blogspot.com

3.  Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang

diisi oleh pengamat.

4.  Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat

membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3, dimana

masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan

membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir

masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki

sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Silabus

 Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran

pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

2. Rencana Pelajaran (RP)

  Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing 

RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan

pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.

Page 26: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 26/64

 

26  Mulhatim.blogspot.com

3. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegaian ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses

pengumpulan data hasil eksperimen.

4. Tes formatif 

-    Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematika

pada pokok bahasan …………. Tes formatif ini diberikan setiap akhir

putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif).

D. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi

pengolahan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share, observasi

aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.

E. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran

perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis

deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan

kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk 

mengetahui Mutu belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa

terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Page 27: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 27/64

 

27  Mulhatim.blogspot.com

Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa

setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan

evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.

 Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu:

1.  Untuk menilai ulangan atau tes formatif 

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang 

selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga

diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

 N 

 X  X   

Dengan :  X  = Nilai rata-rata

Σ X  = Jumlah semua nilai siswa

Σ N = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar

 Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara

klasikal. Berdasarkan petunju pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994

(Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai

skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut

terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%.

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai

berikut:

Page 28: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 28/64

 

28  Mulhatim.blogspot.com

%100...

 xSiswa

belajar tuntas yangSiswaP

 

3.  Untuk lembar observasi

a.  Lembar observasi pengelola metode pembelajarn koooperatif model Think 

Pair Share.

Untuk menghitung lembar observasi pengelolaan metode pembelajaran

kooperatif model Think Pair Share digunakan rumus sebagai berikut :

X =2

21 PP  

Dimana P1 = Pengamat 1 dan P2 = Pengamat 2

b.  Lembar observasi aktifitas guru dan siswa

Untuk menghitung lembar observasi aktifitas guru dan siswa digunakan

rumus sebagai berikut :

% = x

 x

x 100 % dengan

X =tan.

tan..

 pengama Jumlah

 pengamahasil Jumah=

2

21 PP  

Dimana : % = Presentase pengamatan

X = Rata-rata

∑ x = Jumlah rata-rata

P1 = Pengamat 1

Page 29: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 29/64

 

29  Mulhatim.blogspot.com

P2 = Pengamat 2

BAB IV 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan

pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share yang digunakan

untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif model Think 

Pair Share dalam meningkatkan Mutu belajar siswa dan data pengamatan aktivitas siswa

dan guru.

Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan Mutu belajar siswa setelah

diterapkan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share.

 A. Analisis Data Penelitian Persiklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang 

terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi

pengolahan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share, dan

lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Page 30: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 30/64

 

30  Mulhatim.blogspot.com

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 4 November .... di Kelas …………..dengan jumlah siswa 27siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar

mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan

belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 

I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada

siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I

No Aspek yang diamatiPenilaian Rata-

rataP1 P2

I

Pengamatan KBM

A. Pendahuluan1.  Memotivasi siswa

2.  Menyampaikan tujuan pembelajaran3.  Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya

4.  Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar

2

2

2

2

2

2

B. Kegiatan inti

1.  Mempresentasikan langkah-langkah metodepembelajaran kooperatif 

2.  Membimbing siswa melakukan kegiatan

3.  Melatih keterampilan kooperatif 

4.  Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran5.  Memberikan bantuan kepada kelompok yang

mengalami kesulitan

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

C. Penutup

1.  Membimbing siswa membuat rangkuman

2.  Memberikan evaluasi

3

3

3

3

3

3

II Pengelolaan Waktu 2 2 2

Page 31: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 31/64

 

31  Mulhatim.blogspot.com

IIIAntusiasme Kelas

1.  Siswa antusias

2.  Guru antisias

2

3

2

3

2

3

Jumlah 32 32 32

Keterangan : Nilai : Kriteria

1)  : Tidak Baik 

2)  : Kurang Baik 

3)  : Cukup Baik 4)  : Baik 

Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang mendapatkan kriteria

kurang baik adalah memotivasi siswa, menyampaikan tujuan

pembelajran, pengelolaan waktu, dan siswa antusias. Keempat aspek 

yang mendapat nilai kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan

yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi

dan revisi yang akan dilakukan pada siklus II.

Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti

pada tabel berikut :

Tabel 4.2. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I

No Aktivitas Guru yang diamati Presentase

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Menyampaikan tujuan

Memotivasi siswa

Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya

Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi

Menjelaskan materi yang sulit

Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep

Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan

Memberikan umpan balik 

Membimbing siswa merangkum pelajaran

5,0

8,3

8,3

6,7

13,3

21,7

10,0

18,3

8,3No Aktivitas siswa yang diamati Presentase

123

4

56

Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guruMembaca bukuBekerja dengan sesama anggota kelompok 

Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru

Menyajikan hasil pembelajaranMenyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide

22,511,518,7

14,4

2,95,2

Page 32: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 32/64

 

32  Mulhatim.blogspot.com

78

9

Menulis yang relevan dengan KBMMerangkum pembelajaran

Mengerjakan tes evaluasi

8,96,9

8,9

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang

paling dominan pada siklus I adalah membimbing dan mengamati siswa

dalam menemukan konsep, yaitu 21,7 %. Aktivitas lain yang

presentasinya cukup besar adalah memberi umpan balik/ evaluasi, tanya

  jawab dan menjelaskan materi yang sulit yaitu masing-masing sebesar

13,3 %. Sedangkan aktivitas siswa yang paling dominan adalah

mengerjakan/ memperhatikan penjelasan guru yaitu 22,5 %. Aktivitas lain

yang presentasinya cukup besar adalah bekerja dengan sesama anggota

kelompok, diskusi antara siswa/ antara siswa dengan guru, dan membaca

buku yaitu masing-masing 18,7 % 14,4 dan 11,5 %.

Pada siklus I, secaraa garis besar kegiatan belajar mengajar

dengan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share sudah

dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup

dominanuntuk memberikan penjelasan dan arahan, karena model tersebut

masih dirasakan baru oleh siswa.

 Table 4.3. Nilai Tes Pada Siklus I

No. Urut NilaiKeterangan

No. Urut NilaiKeterangan

  T TT T

Page 33: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 33/64

 

33  Mulhatim.blogspot.com

1 70 15 802 50 16 703 90 17 60

4 70 √ 18 80 √ 5 80 19 306 80 20 707 70 √ 21 80 √ 8 30 22 709 80 23 4010 60 √ 24 80 √ 11 80 25 4012 50 26 8013 80 √ 27 60 √ 14 80 Jumlah 840 8 5

  Jumlah 970 10 4 Jumlah Skor 1810

 Jumlah Skor Maksimal Ideal 2700Skor Rata-Rata Tercapai 67,04

Keterangan: T : Tuntas

  TT : Tidak Tuntas

  Jumlah siswa yang tuntas : 18

  Jumlah siswa yang belum tuntas : 9

Klasikal : Belum tuntas

 Tabel 4.4. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I123

Nilai rata-rata tes formatif  Jumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar

67,0418

66,67

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share diperoleh nilai rata-

rata Mutu belajar siswa adalah 67,04 dan ketuntasan belajar mencapai

Page 34: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 34/64

 

34  Mulhatim.blogspot.com

66,67% atau ada 18 siswa dari 27 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas

belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 66,67%

lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.

Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa

yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan metode

pembelajaran kooperatif model Think Pair Share.

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi

dari hasil pengamatan sebagai berikut:

1)  Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan

tujuan pembelajaran

2)  Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu

3)  Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.

d. Refisi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat

kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus

berikutnya.

1)  Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat

langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

Page 35: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 35/64

 

35  Mulhatim.blogspot.com

2)  Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan

informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan

3)  Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa

sehingga siswa bisa lebih antusias.

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang 

terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS, 2, soal tes formatif II dan alat-alat

pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi

pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share dan

lembar observasi guru dan siswa.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan

pada tanggal 11 November .... di Kelas …………. dengan jumlah siswa 27

siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar

mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi

pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang 

lagi pada siklus II.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 

II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

Page 36: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 36/64

 

36  Mulhatim.blogspot.com

belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes

formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai

berikut:

pertanyaan/ide (5,4%), dan mengerjakan tes evaluasi (10,8%).

Tabel 4.1. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II

No Aspek yang diamatiPenilaian Rata-

rataP1 P2

I

Pengamatan KBM

D. Pendahuluan

1.  Memotivasi siswa

2.  Menyampaikan tujuan pembelajaran

3.  Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya4.  Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok 

belajar

3

3

3

4

3

3,5

E. Kegiatan inti

1.  Mempresentasikan langkah-langkah metode

pembelajaran kooperatif 

2.  Membimbing siswa melakukan kegiatan

2.  Melatih keterampilan kooperatif 3.  Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran

4.  Memberikan bantuan kepada kelompok yangmengalami kesulitan

3

4

4

4

3

4

4

4

4

3

3,5

4

4

4

3

A. Penutup

1.  Membimbing siswa membuat rangkuman

2.  Memberikan evaluasi

3

4

4

4

3,5

4

II Pengelolaan Waktu 3 3 2

III

Antusiasme Kelas

1.  Siswa antusias

2.  Guru antisias

4

4

3

4

3,5

4

Jumlah 41 43 42

Keterangan : Nilai : Kriteria

1)  : Tidak Baik 

2) 

: Kurang Baik 3)  : Cukup Baik 

4)  : Baik 

Page 37: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 37/64

 

37  Mulhatim.blogspot.com

Dari tabel di atas, tanpak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan

belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakn oleh guru dengan

menerapkan metode pembelajarn kooperatif model Think Pair Share

mendapatkan penilaian yang cukup baik dari pengamat. Maksudnya dari

seluruh penilaian tidak terdapat nilai kurang. Namun demikian penilaian

tesebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa

aspek yang perlu mendapatkan perhatian untuk penyempurnaan penerapan

pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek tersebut adalah memotivasi siswa,

membimbing siswa merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep, dan

pengelolaan waktu.

Dengan penyempurnaan aspek-aspek I atas alam penerapan

metode pembelajarn kooperatif model Think Pair Share diharapkan siswa

dapat menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dan mengemukakan

pendapatnya sehingga mereka akan lebih memahami tentang apa ynag

telah mereka lakukan.

Berikut disajikan hasil observasi akivitas guru dan siswa :

Tabel 4.2. Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus II

No Aktivitas Guru yang diamati Presentase

1

2

3

4

5

6

Menyampaikan tujuan

Memotivasi siswa

Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya

Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi

Menjelaskan materi yang sulit

Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep

6,7

6,7

6,7

11,7

11,7

25,0

Page 38: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 38/64

 

38  Mulhatim.blogspot.com

78

9

Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatanMemberikan umpan balik 

Membimbing siswa merangkum pelajaran

8,216,6

6,7

No Aktivitas siswa yang diamati Presentase1

2

3

4

5

6

7

89

Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru

Membaca buku

Bekerja dengan sesama anggota kelompok 

Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru

Menyajikan hasil pembelajaran

Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide

Menulis yang relevan dengan KBM

Merangkum pembelajaranMengerjakan tes evaluasi

17,9

12,1

21,0

13,8

4,6

5,4

7,7

6,710,8

Berdasarkan tabel I di atas, tampak bahwa aktifitas guru yang

paling dominan pada siklus II adalah membimbing dan mengamati siswa

dalam menentukan konsep yaitu 25%. Jika dibandingkan dengan siklus I,

aktivitas ini mengalami peningkatan. Aktivitas guru yang mengalami

penurunan adalah memberi umpan balik/evaluasi/ Tanya jawab (16,6%),

mnjelaskan materi yang sulit (11,7). Meminta siswa mendiskusikan dan

menyajikan hasil kegiatan (8,2%), dan membimbing siswa merangkum

pelajaran (6,7%).

Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus

II adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu (21%). Jika

dibandingkan dengan siklus I, aktifitas ini mengalami peningkatan.

Aktifitas siswa yang mengalami penurunan adalah

mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (17,9%). Diskusi antar

siswa/ antara siswa dengan guru (13,8%), menulis yang relevan dengan

KBM (7,7%) dan merangkum pembelajaran (6,7%). Adapun aktifitas

Page 39: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 39/64

 

39  Mulhatim.blogspot.com

siswa yang mengalami peningkatan adalah membaca buku (12,1%),

menyajikan hasil pembelajaran (4,6%), menanggapi/mengajukan

 Table 4.3. Nilai Tes Pada Siklus II

No. Urut NilaiKeterangan

No. Urut NilaiKeterangan

  T TT T 1 80 √ 15 80 √ 2 60 √ 16 80 √ 3 70 17 704 80 √ 18 70 √ 5 80 √ 19 40 √ 6 60 20 807 70 √ 21 80 √ 8 40 22 90

9 80 23 9010 70 √ 24 30 √ 11 80 √ 25 50 √ 12 80 26 9013 80 √ 27 80 √ 14 80 √ Jumlah 930 10 3

  Jumlah 1010 11 3 Jumlah Skor 1940 Jumlah Skor Maksimal Ideal 2700Skor Rata-Rata Tercapai 71,85

Keterangan: T : Tuntas

  TT : Tidak Tuntas

  Jumlah siswa yang tuntas : 21

Page 40: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 40/64

 

40  Mulhatim.blogspot.com

  Jumlah siswa yang belum tuntas : 6

Klasikal : Belum tuntas

 Tabel 4.4. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus II

No Uraian Hasil Siklus II123

Nilai rata-rata tes formatif  Jumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar

71,8521

77,78

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata Mutu belajar siswa adalah

71,85 dan ketuntasan belajar mencapai 77,78% atau ada 21 siswa dari 27

siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini

ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih

baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah

guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes

sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi utnuk belajar.

Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan

dinginkan guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model

 Think Pair Share.

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil

pengamatan sebagai berikut:

1)  Memotivasi siswa

2)  Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep

Page 41: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 41/64

 

41  Mulhatim.blogspot.com

3)  Pengelolaan waktu

d. Revisi Rancangan

Pelaksanaan kegiatan belelajar pada siklus II ini masih terdapat

kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada

siklus II antara lain:

1)  Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih

termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.

2)  Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut

dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya.

3)  Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep.

4)  Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan

pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

5)  Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi soal-

soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar

mengajar.

3. Siklus III

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang 

terdiri dari rencana pelajaran 3, LKS 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi

Page 42: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 42/64

 

42  Mulhatim.blogspot.com

pengelolaan pembelajaran kooperatif model Thing Pair Share dan lembar

observasi aktivitas guru dan siswa.

b. Tahap kegiatan dan pengamatan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan

pada tanggal 19 November .... di Kelas ……………. dengan jumlah siswa

27 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses

belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan

revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak 

terulang lagi pada siklus III.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 

III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes

formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.1. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus III

No Aspek yang diamatiPenilaian Rata-

rataP1 P2

I

Pengamatan KBM

A.  Pendahuluan

1.  Memotivasi siswa

2.  Menyampaikan tujuan pembelajaran

3.  Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya4.  Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok 

belajar

3

4

3

4

3

4

B. Kegiatan inti

1.  Mempresentasikan langkah-langkah metode

pembelajaran kooperatif 

2.  Membimbing siswa melakukan kegiatan

3.  Melatih keterampilan kooperatif 

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

3,5

Page 43: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 43/64

 

43  Mulhatim.blogspot.com

4.  Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran5.  Memberikan bantuan kepada kelompok yang

mengalami kesulitan

3 3 3

C. Penutup1.  Membimbing siswa membuat rangkuman

2.  Memberikan evaluasi

4

4

4

4

4

4

II Pengelolaan Waktu 3 3 3

III

Antusiasme Kelas

1.  Siswa antusia2.  Guru antisias

44

44

44

Jumlah 45 44 44,5

Keterangan : Nilai : Kriteria

1 : Tidak Baik 

2. : Kurang Baik 

3. : Cukup Baik 4. : Baik 

Dari tabel di atas, dapat dilihat aspek-aspek yang diamati pada

kegiatan belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh guru dengan

menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share

mendapatkan penilaian cukup baik dari pengamat adalah memotivasi

siswa, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep,

dan pengelolaan waktu.

Penyempurnaan aspek-aspek diatas dalam menerapkan metode

pembelajaran kooperatif model Think Pair Share diharapkan dapat

berhasil semaksimal mungkin.

Tabel 4.2. Aktivitas Guru dan Siswa Pada Siklus III

No Aktivitas Guru yang diamati Presentase

1

23

4

5

6

Menyampaikan tujuan

Memotivasi siswaMengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya

Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi

Menjelaskan materi yang sulit

Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep

6,7

6,710,7

13,3

10,0

22,6

Page 44: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 44/64

 

44  Mulhatim.blogspot.com

78

9

Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatanMemberikan umpan balik 

Membimbing siswa merangkum pelajaran

10,011,7

10,0

No Aktivitas siswa yang diamati Presentase1

2

3

4

5

6

7

89

Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru

Membaca buku

Bekerja dengan sesama anggota kelompok 

Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru

Menyajikan hasil pembelajaran

Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide

Menulis yang relevan dengan KBM

Merangkum pembelajaranMengerjakan tes evaluasi

20,8

13,1

22,1

15,0

2,9

4,2

6,1

7,38,5

Berdasarkan tabel diatas tampak bahaw aktivitas guru yang

paling dominan pada siklus III adalah membimbing dan mengamati siswa

dalam menemukan konsep yaitu 22,6%, sedangkan aktivitas menjelaskan

materi yang sulit dan memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab

menurun masing-masing sebesar (10%), dan (11,7%). Aktivitas lain yang

mengalami peningkatan adalah mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya

(10%), menyampiakan materi/strategi /langkah-langkah (13,3%),

meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan (10%), dan

membimbing siswa merangkum pelajaran (10%). Adapun aktivitas ynag

tidak menglami perubahan adalah menyampaikan tujuan (6,7%) dan

memotivasi siswa (6,7%).

Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus

III adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu (22,1%) dan

mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (20,8%), aktivitas yang

mengalami peningkatan adalah membaca buku siswa (13,1%) dan diskusi

Page 45: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 45/64

 

45  Mulhatim.blogspot.com

antar siswa/antara siswa dengan guru (15,0%). Sedangkan aktivitas yang

lainnya mengalami penurunan.

 Table 4.3. Nilai Tes Pada Siklus III

No. Urut NilaiKeterangan

No. Urut NilaiKeterangan

  T TT T 1 90 √ 15 90 √ 2 80 √ 16 80 √ 3 80 17 804 90 √ 18 70 √ 5 80 √ 19 50 √ 6 80 20 907 90 √ 21 90 √ 8 50 22 100

9 80 23 9010 80 √ 24 80 √ 11 90 √ 25 60 √ 12 80 26 10013 90 √ 27 80 √ 14 80 √ Jumlah 1060 11 2

  Jumlah 1140 13 1 Jumlah Skor 2200 Jumlah Skor Maksimal Ideal 2700Skor Rata-Rata Tercapai 81,48

Keterangan: T : Tuntas

  TT : Tidak Tuntas

  Jumlah siswa yang tuntas : 24

  Jumlah siswa yang belum tuntas : 3

Page 46: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 46/64

 

46  Mulhatim.blogspot.com

Klasikal : Tuntas

 Tabel 4.4. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus III

No Uraian Hasil Siklus III123

Nilai rata-rata tes formatif  Jumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar

81,4824

88,89

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar

81,48 dan dari 27 siswa yang telah tuntas sebanyak 24 siswa dan 3 siswa

belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar

yang telah tercapai sebesar 88,89% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada

siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya

peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya

peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran

kooperatif model Think Pair Share sehingga siswa menjadi lebih terbiasa

dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam

memahami materi yang telah diberikan.

c. Refleksi

Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik 

maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan

penerapan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share. Dari

data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:

Page 47: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 47/64

 

47  Mulhatim.blogspot.com

1)  Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum

sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek 

cukup besar.

2)  Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama

proses belajar berlangsung.

3)  Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan

dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

4)  Hasil belajar siswsa pada siklus III mencapai ketuntasan.

d. Revisi Pelaksanaan

Pada siklus III guru telah menerapkan metode pembelajaran

kooperatif model Think Pair Share dengan baik dan dilihat dari aktivitas

siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah

berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang 

perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan dan

mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan

proses belajar mengajar selanjutnya penerapan metode pembelajaran

kooperatif model Think Pair Share dapat meningkatkan proses belajar

mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

C. Pembahasan

1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Page 48: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 48/64

 

48  Mulhatim.blogspot.com

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran

kooperatif model Think Pair Share memiliki dampak positif dalam meningkatkan

Mutu belajar siswa.hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman

siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari

sklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 66,67%, 77,78%, dan 88,89%. Pada

siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses metode

pembelajaran kooperatif model Think Pair Share dalam setiap siklus mengalami

peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap Mutu belajar siswa yaitu dapat

ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang 

terus mengalami peningkatan.

3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran matematika pada pokok bahasan ……………. dengan metode

pembelajaran kooperatif model Think Pair Share yang paling dominan adalah

bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan

penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat

dikatakan bahwa aktivitas isiswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan

langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share

dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas

Page 49: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 49/64

 

49  Mulhatim.blogspot.com

membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan

LKS/menemukan konsep, menjelaskan materi yang sulit, memberi umpan

balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup

besar.

BAB V 

PENUTUP

  A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan

berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan kooperatif model Think Pair Share memiliki dampak 

positif dalam meningkatkan Mutu belajar siswa yang ditandai dengan

peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (66,67%,

siklus II (77,78%, siklus III (88,89%).

2.  Penerapan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share mempunyai

pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang 

Page 50: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 50/64

 

50  Mulhatim.blogspot.com

ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik 

dan berminat dengn metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share

sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses

belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal

bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1.  Untuk melaksanakan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share

memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu

menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan model

kooperatif model Think Pair Share dalam proses belajar mengajar sehingga

diperoleh hasil yang optimal.

2.  Dalam rangka meningkatkan Mutu belajar siswa, guru hendaknya lebih sering 

melatih siswa dengan berbagai metode, walau dalam taraf yang sederhana,

dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh

konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan

masalah-masalah yang dihadapinya.

3.  Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya

dilakukan di …………………………………….. tahun pelajaran .....

4.  Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar

diperoleh hasil yang lebih baik.

Page 51: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 51/64

 

51  Mulhatim.blogspot.com

DAFTAR PUSTAKA 

  Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar . Bandung: Sinar Baru Algesindon.

 Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi . Jakarta: Rineksa Cipta.

 Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: RineksaCipta

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

 Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran . Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers . Allin and Bacon, Inc.Boston.

Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar  Mengajar , Jakarta. Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.

Page 52: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 52/64

 

52  Mulhatim.blogspot.com

Felder, Richard M. 1994. Cooperative Learning in Technical Corse , (online), (Pcll\d\My %Document\Coop % 20 Report.

Hadi, Sutrisno. 1981.   Metodogi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas PsikologiUniversitas Gajah Mada. Yoyakarta.

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan . Bandung: Citra Aditya Bakti.

Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar . Bandung: RemajaRosdakarya.

Hudoyo, H. 1990. Strategi Belajar Mengajar Matematika . Malang: IKIP Malang.

Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner . Victoria DearcinUniversity Press.

Margono, S. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan . Jakarta: Rineksa Cipta.Mursell, James ( - ). Succesfull Teaching (terjemahan). Bandung: Jemmars.

Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nur, Muhammad. 1996. Pembelajaran Kooperatif . Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.

Purwanto, N. 1988. Prinsip-prinsip dan Teknis Evaluasi Pengajaran . Bandung. Remaja RosdaKarya.

Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta: Bina Aksara.

Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta: Bina Aksara.

Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran . Jakarta: PAU-PPAI,Universitas Terbuka.

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar . Surabaya Usaha Nasional.

Sudjana, N dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan . Bandung: Sinar Baru.

Suharta, I.G.P. ..... Pemecahan Masalah, Penalaran . Makalah disajikan dalam SeminarNasional Matematika, Universitas Negeri Malang, Malang, 12 Oktober.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan , Suatu Pendekatan Baru. Bandung: RemajaRosdakarya.

Page 53: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 53/64

 

53  Mulhatim.blogspot.com

Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional . Bandung: Remaja Rosdakarya.

  Wahyuni, Dwi. 2001. Studi Tentang Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar  Matematika . Malang: Program Sarjana Universitas Negeri Malang.

  Wetherington. H.C. and W.H. Walt. Burton. 1986. Teknik-teknik Belajar dan Mengajar .(terjemahan) Bandung: Jemmars.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN

 MUTU BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS

……………………………………………. 

TAHUN ....

KARYA TULIS ILMIAH 

OLEH

……………………….. 

 NIP: …………………………..

Page 54: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 54/64

 

54  Mulhatim.blogspot.com

DINAS PENDIDIKAN ……………………

…………………………………. 

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penelitian ini telah disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan

……. dan dapat diajukan sebagai salah satu Karya Ilmiah untuk Penetapan Angka Kredit

 Jabatas Guru pada Golongan IV a ke IV b.

Kepala Sekolah ………………………… 

………………………. Penulis

………………………………..  ………………………….. NIP: ………………  NIP: ……………. 

Mengetahui Mengetahui

Pustakawan ………………. Kepala Cab. Din. Pendidikan

……………….. ……………………. 

…………………………..  …………………………… 

NIP: ………………….. 

Mengetahui Mengetahui

Page 55: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 55/64

 

55  Mulhatim.blogspot.com

Kepala Dinas Pendidikan Ketua PD II PGRI

Kota ………..  Kota …………. 

………………………………  ………………………………

Pembina Utama Muda NPA: ………………… 

 NIP: …………………… 

KATA PENGANTAR 

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan karya

ilmiah dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair

Share Untuk Meningkatkan Kualitas dan Mutu Belajar Matematika Siswa Kelas

…………………… …………………. ……….. Tahun Pelajaran ....”, penulisan karya

ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat

dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga

anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya

kepada:

1.   Yth. Kepala Dinas Pendidikan …………………… 

2.   Yth. Ketua PD II PGRI …………………. 

3.   Yth. Rekan-rekan Guru ………………………………

Page 56: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 56/64

 

56  Mulhatim.blogspot.com

4.  Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu

segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis

harapkan.

Penulis 

 ABSTRAK 

……………………, ..... Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share Untuk Meningkatkan Kualitas dan Mutu Belajar Matematika Siswa Kelas ……………………Tahun Pelajaran ....

Kata Kunci: matematika, metode kooperatif think pair share

Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta harapan masadepan yang berbeda-beda. Karena adanya perbedaan, manusia dapat silih asah (saling mencerdaskan). Pembelajaran kooperatif secara sadar menciptakan interaksi yang silih

asah, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi jugasesama siswa.Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah

peningkatan Mutu belajar siswa dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share? (b) Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share terhadap motivasi belajar siswa?

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatanMutu belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share pada siswa Kelas ……………………………………. tahun pelajaran ..... (b)Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metodepembelajaran kooperatif model Think Pair Share.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan ( action research   ) sebanyak tigaputaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan danpengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa…………………………….. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembarobservasi kegiatan belajar mengajar.

Page 57: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 57/64

 

57  Mulhatim.blogspot.com

Dari hasil analis didapatkan bahwa Mutu belajar siswa mengalami peningkatandari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (66,67%), siklus II (77,78%), siklus III

(88,89%).Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode kooperatif model Thing Pair Share

dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa …………………………,serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaranmatematika.

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ...............................................................................................................

Lembar Pengesahan ......................................................................................................

Kata Pengantar ..............................................................................................................

  Abstrak ............................................................................................................................

Daftar Isi .........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

 A.  Latar Belakang Masalah ..............................................................

B.  Rumusan Masalah .......................................................................

C.    Tujuan Penelitian .........................................................................D.  Manfaat Penelitian .....................................................................

E.  Definisi Operasional Variabel ...................................................

F.  Batasan Masalah ..........................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Page 58: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 58/64

 

58  Mulhatim.blogspot.com

  A. Definisi Pembelajaran ................................................................

B. Pembelajaran Kooperatif ..........................................................

C. Keterampilan-keterampilan Kooperatif ..................................

D. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share ...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

 A.  Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian ...................................

B.  Rancangan Penelitian .................................................................

C.  Instrumen Penelitian .................................................................

D.  Metode Pengumpulan Data ......................................................

E.   Teknik Analisis Data ...................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 A.   Analisis Item Butir Soal .............................................................

B.   Analisis Data Penelitian Persiklus .............................................

C.  Pembahasan .................................................................................

BAB V PENUTUP

 A.  Kesimpulan ..................................................................................

B.  Saran ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................

Page 59: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 59/64

 

59  Mulhatim.blogspot.com

Lampiran 4

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

KOOPERATIF MODEL Think Pair Share

Nama Sekolah : ………………… Nama Guru : ………………… 

Mata pelajaran : ………………… Hari/Tanggal : ………………… Sub konsep : ………………… Pukul : ………………… 

Petunjuk 

Berikan penialaian anda dengan memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.

No Aspek yang diamatiPenilaian

Ya Tidak 1 2 3 41 Pelaksanaan

A.  Pendahuluan

1.  Memotivasi siswa.

2.  Menyampaikan tujuan pembelajaran

B.  Kegiatan Inti

1.  Mendiskusikan langkah kegiatanbersama siswa.

2  Membimbing siswa melakukan

kegiatan.

2.  Membimbing siswa mendiskusikan

hasil kegiatan dalam kelompok.

3.  Memberikan kesempatan pada siswa

untuk mempresentasikan hasil

penyelidikan.

4.  Membimbing siswa merumuskankesimpulan /menemukan konsep.

C. Pentup

1. Membimbing siswa membuatrangkuman.

2. Memberikan evaluasi.

II Pengelolaan waktu

Page 60: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 60/64

 

60  Mulhatim.blogspot.com

III1.  Antusiasme kelas2.  Guru Antusias

Keterangan :

1.  Kurang baik  …………, ……….2005 2.  Cukup baik Pengamat

3.  Baik 

4.  Sangat baik 

( ………………………… ) 

Lampiran 5

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DAN GURU DALAM KBM

Nama Sekolah : ………………… Tanggal : ………………… Kelas/ Semester : ………………… Waktu : ………………… Bahan Kajian : ………………… Nama Guru : ………………… 

Petunjuk PengisianAmatilah aktivitas gur dan siswa dalam kelompok sample selama kegiatan belajar berlangsung, kemudian isilahlembar observasi dengan prosedur sebagai berikut :1.  Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk di tempat yang memungkinkan dapat melihat semua aktivitas

siswa yang diamati.2.  Setiap 2 menit pengamat melakukan pengamatan aktivitas guru dan siswa yang dominan, kemudian 1 menit

pengamat menuliskan kode kategori pemngamatan.3.  pengamatan ditujukan untuk kedua kelompok yang melakukan secaraa bergantian setiap periode waktu tiga

menit .4.  kode-kode kategori dituliskan secaraa berurutan sesuai dengan kejadian pada baris dan kolom yang tersedia.5.  Pengamatan dilakukan sejak guru memulai pelajaran dan dilakukan secaraa serempak.

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa1.  Menyampaikan tujuan

2.  Memotivasi siswa/ merumuskan masalah3.  mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya.4.  menyampaikan langkah-langkah/ strategi.5.  Menjelaskan materi yang sulit.

6.  membimbing menemukan konsep.7.  Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan

hasil kegiatan.8.  Memberi umpan balik/ evaluasi/ tanya jawab.9.  Membimbing siswa merangkum pelajaran.

1.  Mendengarkan/ memperhatikan penjelasanguru.

2.  Membaca buku.3.  Bekerja dengan sesamaa anggota kelompok.

4.  Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru.5. Menyediakan hasil pembelajaran.6. Mengajukan/ menanggapi pertanyaan/ ide.7. Menulis yang relevan dengan kbm.8. Merangkum pembelajaran.9. Mengerjakan tes evaluasi.

Nama Guru :

Nama Murid

Page 61: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 61/64

 

61  Mulhatim.blogspot.com

Nama Murid

Nama Murid

Nama Murid

Nama Murid

Nama Murid

Page 62: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 62/64

 

……………., ………..2003 

Pengamat,

( ……………………… ) Lampiran 6

Data Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa Putaran I

No Nama (Guru – Siswa)P

RP I (90 menit) Jumlah

………………. 1 2 3 4 5 6 7 8 9

P1 2 2 2 1 6 4 2 6 5 30

P2 2 1 2 1 4 5 4 7 4 30

Rata-rata X 2 1,5 2 1 5 4,5 3 6,5 4,5 30

Prosentase % 6,67 5 6,67 3,3 16,67  15 10 21,67  15 100

1……………… P1 2 2 5 6 2 4 3 2 4 30

………………  P2 2 2 5 5 0 8 2 2 4 30

2………………  P1 4 5 6 3 1 3 2 3 3 30

………………  P2 5 5 7 3 1 2 3 2 2 30

3………………  P1 6 2 5 5 1 4 3 2 2 30

………………  P2 7 2 6 4 1 3 3 2 2 30

4………………  P1 3 5 4 5 1 4 3 3 2 30

………………  P2 4 4 6 4 1 3 4 2 2 30

5………………  P1 6 3 6 4 1 1 4 3 2 30

………………  P2 7 4 3 5 2 3 2 2 2 30

6………………  P1 6 4 6 4 0 2 2 2 4 30

………………  P2 8 4 3 5 0 2 4 2 2 30

7………………  P1 5 4 6 3 2 3 2 2 3 30

………………  P2 5 4 4 5 3 2 3 2 2 30

8………………  P1 4 4 5 4 2 4 2 2 3 30

………………  P2 6 4 6 4 2 3 3 1 1 30

JumlahP1 36 29 43 34 10 25 21 19 23 240

P2 44 29 40 35 10 26 24 15 17 240

Rata-rata X 40 29 41,5 34,5 10 25,5 22,5 17 20 240

Prosentase rata-rata % 16,67 12,08 17,29 14,38 4,16 10,63 9,38 7,08 8,33 100

Keterangan:

Rata-rata (x)rata jumlahrata

lpengama Jumlahhasi

tanx 100%

Prosentase rata-rata (%) =

rata jumlahrata

ratarata

x 100%

Page 63: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 63/64

 

Lampiran 7

Data Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa Putaran II

No Nama (Guru – Siswa)P

RP I (90 menit) Jumlah

………………. 1 2 3 4 5 6 7 8 9

P1 1 3 2 1 6 5 3 7 2 30

P2 3 3 1 2 4 4 3 8 2 30

Rata-rata X 2 3 1,5 5 4,5 3 7,5 2 2 30

Prosentase % 6,67 10 5 5 16,67  15 10 25 6,67 100

1……………… P1 4 4 6 4 2 2 2 2 4 30

………………  P2 6 3 5 5 1 3 2 2 3 30

2………………  P1 4 4 7 5 1 2 2 2 3 30

………………  P2 7 3 5 4 2 2 2 2 3 30

3………………  P1 4 4 6 4 2 2 2 2 3 30

………………  P2 5 4 7 4 1 1 3 2 3 30

4………………  P1 6 6 6 2 2 2 2 2 2 30

………………  P2 5 4 7 4 1 1 3 2 3 30

5………………  P1 5 4 6 4 2 2 2 2 3 30

………………  P2 8 2 6 4 1 2 2 2 3 30

6………………  P1 5 2 7 6 0 1 3 2 1 30

………………  P2 6 3 7 6 0 1 2 2 3 30

7………………  P1 6 4 6 2 2 2 2 2 1 30

………………  P2 4 3 9 4 1 0 4 2 3 30

8………………  P1 4 4 6 4 2 2 2 2 4 30

………………  P2 7 4 5 4 2 1 2 2 3 30

JumlahP1 38 32 50 31 13 15 17 16 28 240

P2 48 26 51 35 9 11 20 16 24 240

Rata-rata X 43 29 50,5 33 11 13 18,5 16 26 240

Prosentase rata-rata % 17,9 12,1 21 13,8 4,6 5,4 7,7 6,7 10,8 100

Keterangan:

Rata-rata (x)rata jumlahrata

lpengama Jumlahhasi

tanx 100%

prosentase rata-rata (%) =rata jumlahrata

ratarata

x 100%

Page 64: MTK TPS

5/12/2018 MTK TPS - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mtk-tps 64/64

 

Lampiran 8

Data Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa Putaran III

No Nama (Guru – Siswa)P

RP I (90 menit) Jumlah

………………. 1 2 3 4 5 6 7 8 9

P1 2 2 4 4 2 7 2 4 3 30

P2 2 2 2 4 4 6 4 3 3 30

Rata-rata X 2 2 3 4 3 6,5 3 3,5 3 30

Prosentase % 6,7 6,7 10 13,3 10 22,6 10 11,7 10 100

1……………… P1 5 2 7 5 2 2 2 2 3 30

………………  P2 6 3 6 5 1 1 3 2 3 30

2………………  P1 6 5 6 4 2 1 2 2 2 30

………………  P2 6 5 4 7 1 0 2 3 2 30

3………………  P1 5 4 10 2 0 3 1 2 3 30

………………  P2 5 3 6 6 1 3 1 3 2 30

4………………  P1 6 4 6 5 1 2 1 2 2 30

………………  P2 8 5 4 6 0 2 1 2 2 30

5………………  P1 7 4 7 4 1 0 2 2 3 30

………………  P2 9 5 7 4 0 1 0 2 2 30

6………………  P1 6 4 8 4 1 1 2 2 2 30

………………  P2 8 3 7 4 0 0 3 2 3 30

7………………  P1 4 5 7 3 2 2 2 2 3 30

………………  P2 7 3 6 6 0 0 3 3 2 30

8………………  P1 5 5 7 2 1 2 2 2 4 30

………………  P2 7 4 8 4 1 0 2 2 2 30

JumlahP1 44 33 58 29 10 13 14 16 23 240

P2 56 30 48 43 4 7 15 19 18 240

Rata-rata X 50 31,5 53 36 7 10 14,5 17,5 20,5 240

Prosentase rata-rata % 20,8 13,1 22,1 15 2,9 4,2 6,1 7,3 8,5 100

Keterangan:

Rata-rata (x)rata jumlahrata

lpengama Jumlahhasi

tanx 100%

prosentase rata-rata (%) =rata jumlahrata

ratarata

x 100%