msg.doc

29
Kata Pengantar Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas berkat dan kehendak-Nyalah sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Juanda selaku dosen yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat sebuah makalah yang berkaitan dengan topik tentang biologi dengan judul “Pengaruh MSG (monosodium glutamate) bagi kesehatan”. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Sehingga kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing sangat diharapkan agar nantinya makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Upload: sarda

Post on 16-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KESEHATAN

TRANSCRIPT

Page 1: MSG.doc

Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas berkat dan

kehendak-Nyalah sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan

tugas makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Juanda selaku

dosen yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat sebuah

makalah yang berkaitan dengan topik tentang biologi dengan judul “Pengaruh MSG

(monosodium glutamate) bagi kesehatan”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Sehingga kritik dan saran yang membangun

dari dosen pembimbing sangat diharapkan agar nantinya makalah ini bisa bermanfaat

bagi kita semua.

Page 2: MSG.doc

Daftar Isi

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat

BAB II : PEMBAHASAN

A. Sejarah monosodium glutamate (MSG)

B. Pengertian monosodium glutamate (MSG)

C. Zat yang dikandung monosodium glutamate (MSG)

D. Bahaya mengonsumsi makanan yang mengandung monosodium glutamate

(MSG)

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: MSG.doc

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai

bidang, termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa

dampak positif maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu

meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan, sedangkan Dampak negatif

kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi kesehatan konsumen

dengan adanya penggunaan zat berbahaya seperti MSG.

Dari berbagai zat berbahaya yang beredar bebas di pasaran seperti

misalnya MSG, 5 nukleotida, maltol (soft drink), dioctyl sodium

sulfosuccinate (untuk susu kaleng) dan lain sebagainya, ternyata hanya

monosodium glutamat (MSG) yang banyak menimbulkan kontroversi. Pada

saat sekarang ini banyak makanan yang menggunakan monosodium

glutamate, namun pengetahuan umum masyarakat tentang monosodium

glutamate itu sendiri masih minim. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan

monosodium glutamate, masyarakat menggunakan monosodium glutamate

dalam makanan tanpa takaran.

Monosodium glutamate tidak hanya tersedia dalam kemasan

tersendiri. Namun juga tersedia dalam bentuk terlarut yang sudah dicampur ke

dalam makanan, sehingga kita tidak mengetahui makanan tersebut

Page 4: MSG.doc

mengandung monosodium glutamate. Oleh karena itu perlu diketahui

penggunaan monosodium glutamate dan mencegah berbagai penyakit di

dalam tubuh.

Pada dasarnya monosodium glutamate adalah salah satu senyawa

kimia yang pada konsentrasi tertentu tidak memilki rasa, tetapi dapat

memperkuat atau memodifikasi makanan sehingga rasa lebih nikmat (Yuliarti,

2007: 100). Monosodium glutamate memiliki dampak buruk bagi

perkembangan otak apabila dikonsumsi dalam jumlah yang melampaui batas

yang telah ditentukan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang makanan yang

mengandung monosodium glutamate sangat diperlukan untuk menghindari

terjadinya konsumsi yang berlebihan dan dampaknya dikemudian hari.

Dengan demikian penting dipaprkan masalah tentang hubungan pengetahuan

dan pengonsumsian makanan yang mengandung monosodium glutamat

B. Rumusan Masalah

1. Bagaiman sejarah dari MSG (monosodium glutamate)?

2. Apa pengertian MSG (monosodium glutamate)?

3. Zat apa yang terkandung dalam MSG (monosodium glutamate)?

4. Apa saja bahaya mengonsumsi makanan yang mengandung MSG

(monosodium glutamate) bagi kesehatan?

C. Tujuan dan Manfaat

Page 5: MSG.doc

http://www.slideshare.net/Abdillah20/makalah-msg.

http://www.anjrahuniversity.com/642-efek-samping-penyedap-rasa-bahaya-

vetsin-bagi-kesehatan-ibu-hamil-msg-monosodium-glutamat/

http://sarikata.com/baca-cerita/bahaya-msg-pada-makanan-anak/

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah MSG (monosodium glutamate)

MSG pertama kali ditemukan pada tahun 1909 di Jepang oleh

Ajinomoto Corp. Prof.Dr. Umar A. J

(http://media.isnet.org/islam/Etc/MSG.html). Jurnal Chemistry Sense

menyebutkan, Monosodium Glutamat (MSG) mulai terkenal tahun 1960-an,

tetapi sebenarnya memiliki sejarah panjang selama beabad-abad. Orang

jepang mampu menyajikan makanan yang sangat lezat. Rahasianya adalah

penggunaan sejenis rumput laut bernama Laminaria japonica. Pada tahun

1908, Kikunae Ikede, seorang professor di Universitas Tokyo menemukan

kunci kelezatan itu pada kandungan asam glutamate. Penemuan ini

melengkapi 4 jenis rasa sebelumnya yakni asam, mansi, asin, dan pahit

dengan umami (dari akar kata umami yang dalam bahasa Jepang berarti lezat).

Sementara menurut bebapa media popular [20], sebelumnya di Jerman pada

tahun 1866, Ritthausen juga berhasil mengisolasi asam glutamate dan

Page 6: MSG.doc

mengubahnya menjadi dalam bentuk monosodium glutamate (MSG), tetapi

belum tahu kegunaanya sebagai penyedapa rasa.

Sejak penemuan itu, Jepang memproduksi asam glutamate melalui

ektrasi dari bahan alamiah. Tetapi karena permintaan pasar terus menolak,

tahun 1956 mulai ditemukan cara produsi L-glutamatic acid melalui

fermentasi. L-glutamatic acid inilah inti dari MSG, yang berbentuk butiran

putih mirip garam. MSG sendiri sebenarnya tidak memiliki rasa. Tetapi bila

ditambahkan ke dalam makanan, akan terbentuk asam glutamat bebas yang

ditangkap oleh reseptor khusus di otak dan mempresentasikan rasa dasar

dalam makanan itu menjadi jauh lebih lezat dan gurih. Sejak tahun 1963,

Jepang bersama Korea mempelopori produksi masal MSG yang kemudian

berkembang ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Setidaknya sampai

tahun 1997 sebelum krisis, setiap tahun produksi MSG Indonesia mencapai

254.900 ton/tahun dengan konsumsi mengalami kenaikan rata-rata sekitar

24,1% per tahun [[8]].

MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes gula (molases) oleh

bakteri (Brevibacterium lactofermentum). Dalam proses fermentasi ini,

pertama-tama akan dihasilkan Asam Glutamat. Asam Glutamat yang terjadi

dari proses fermentasi ini, kemudian ditambah soda (Sodium Carbonate),

sehingga akan terbentuk Monosodium Glutamat (MSG). MSG yang terjadi

Page 7: MSG.doc

ini, kemudian dimurnikan dan dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk

kristalmurni yang siap di jual di pasar.

Monosodium glutamat telah berkembang menjadi salah satu zat aditif

makanan yang populer di seluruh dunia. Ketika ditambahkan pada makanan,

MSG memberikan fungsi yang sama seperti Glutamat yaitu memberikan rasa

sedap pada makanan. Selain MSG, ada penyedap rasa lain yang digunakan

oleh industri makanan seperti disodium inosinat (IMP) dan disodium guanilat

(GMP). Namun, MSG-lah yang paling disukai orang karena kemurahan dan

keefektifan MSG dalam menguatkan rasa. Secara sederhana MSG dibagi

menjadi dua jenis, yaitu MSG alami dan buatan. MSG yang alami sehat untuk

dikonsumsi. Sedangkan MSG buatan yang justru banyak beredar, sangat

berpotensi mendatangkan gangguan kesehatan.

MSG digunakan hampir pada semua jenis sayuran, kaldu, dan lauk-

pauk, berbagai makanan olahan seperti daging kalengan, saus tomat, kecap,

sosis, makanan ringan, beberapa produk olahan keju, bumbu mie instan, dll.

Penggunaan MSG kadang-kadang ‘tersembunyi’ di balik label makanan

dengan nama yang berbeda, seperti ‘penyedap rasa alami’.

B. Pengerian MSG (monosodium glutamate)

Monosodium glutamat (MSG) adalah garam natrium (sodium) dari

asam glutamat, suatu asam amino yang terdapat dalam semua jenis protein,

memiliki rasa agak manis atau asin, diproduksi melalui proses fermentasi

alami zat tepung dan tetes dari gula tebu atau gula bit. Fungsi MSG antara lain

Page 8: MSG.doc

ketika MSG ditambahkan pada makanan, ia akan memberikan fungsi yang

sama sepeti glutamate yaitu sebagai penguat rasa (flavor enhancer) dan

umami (gurih, meaty taste dan rasa seperti kaldu). MSG sendiri terdiri dari air,

sodium dan Glutamate.

MSG (Monosodium Glutamat) adalah zat adiktif yang di peroleh

sebagai hasil akhir dari pengolahan tetes tebu (molasses tebu). Komponen

utama MSG adalah garam Natrium dan asam Glutamat dengan perbandingan

1:3. Glutamat sebagai komponen terbesar dalam MSG merupakan jenis asam

amino non essensial yang terkandung di dalam protein berbagai jenis

makanan seperti daging, ayam, seafood, sayut-sayuran, dan lainsebagainya.

Fungsi penambahan MSG dalam makanan adalah sebagai penguat rasa,

sehingga masakan menjadi lebih sedap dan lezat di bandingkan jika tidak di

beri bahan tambahan MSG/vetsin. Monosodium Glutamate adalah zat

penambah rasa pada makanan yang dibuat dari hasil fermentasi zat tepung dan

tetes dari gula beet atau gula tebu. Ketika MSG ditambahkan pada makanan,

dia memberikan fungsi yang sama seperti Glutamate yaitu memberikan rasa

sedap pada makanan. MSG sendiri terdiri dari air, sodium dan Glutamate.

MSG (Monosodium Glutamat) adalah bahan yang digunakan untuk

menyedapkan makanan supaya terasa gurih dan lebih terasa di lidah. MSG

juga kita kenal dengan sebutan vetsin atau micin.

C. Zat yang dikandung monosodium glutamate (MSG)

Monosodium glutamate (MSG) terdiri dari air, sodium, dan glutamat.

Page 9: MSG.doc

1. Sodium

Kandungan sodium dalam MSG tidak tinggi, hanya satu

sampai tiga persen sodiun. Sedangkan sodium pada garam dapur

jumlahnya lebih banyak. Perbandingan jumlah sodium pada MSG dan

garam dapur adalah 13% : 40%.

2. Glutamat

Glutamate adalah asam amino (amino acid) yang secara alami

terdapat pada semua bahan makanan yang mengandung protein.

Misalnya, keju, susu, daging, ikan dan sayuran. Glutamate juga

diproduksi oleh tubuh manusia dan sangat diperlukan untuk

metabolisme tubuh dan fungsi otak. Setiap orang rata-rata

membutuhkan kurang lebih 11 gram Glutamate per hari yang didapat

dari sumber protein alami. Namun rata-rata pasokan glutamat yang

ditambahkan dari MSG hanya sebesar 0,5 -1,5 gram tiap hari.

Reaksi MSG terhadap tubuh manusia adalah salah satu

akibatnya bisa mengganggu kerja sel-sel otak dan juga proses

pengiriman rangsang ke sel-sel saraf di otak. MSG di dalam darah

akan mempengaruhi kerja penghantar rangsang pada sel saraf

(neurotransmitter). Glutamat di dalam MSG akan merangsang sel saraf

perasa glutamat, sehingga dapat mengenal rasa gurih. Rangsang rasa

gurih yang diterima tersebut kemudian dikirim ke otak dan membuat

tubuh merasa ingin makanan terus menerus (adiktif). Glutamat yang

Page 10: MSG.doc

digunakan oleh sel saraf perasa glutamat sebagai neurotransmitter

dimana sel-sel saraf ini dilengkapi dengan sistem perlindungan diri

mencegah terjadinya keracunan glutamat pada otak. Cara kerjanya,

dengan menyerap kelebihannya dan mengubahnya menjadi glutamin

(asam amino). Pasalnya konsumen tidak bisa mencegah kelebihan

glutamat dalam menu makanan sehari-hari, dan akan mengakibatkan

berbagai keracunan.

D. Bahaya mengonsumsi makanan yang mengandung monosodium glutamate

(MSG)

Menurut Russell Blaylock, penulis buku Excitotoxins – The Taste

That Kills, monosodium glutamate (MSG) adalah excitotoxin yaitu zat kimia

yang merangsang dan dapat mematikan sel-sel otak. Blaylock menyatakan

bahwa MSG dapat memperburuk gangguan saraf degeneratif seperti

alzheimer, penyakit Parkinson, autisme serta ADD (attention deficit disorder).

MSG juga meningkatkan risiko dan kecepatan pertumbuhan sel-sel kanker.

Ketika konsumsi glutamat ditingkatkan, kanker tumbuh dengan cepat, dan

kemudian ketika glutamat diblokir, secara dramatis pertumbuhan kanker

melambat.

Jurnal Nutritional Sciences tahun 2000 melaporkan, kadar asam

glutamat dalam darah manusia mulai meningkat setelah konsumsi MSG 30

mg/kg berat badan/hari, yang berarti sudah mulai melampaui kemampuan

metabolisme tubuh. Bila masih dalam batas terkendali, peningkatan kadar ini

Page 11: MSG.doc

akan menurun kembali ke kadar normal atau seperti kadar semula dalam 3

jam. Peningkatan yang signifikan baru mulai terjadi pada konsumsi 150

mg/kg berat badan/hari. Efek ini makin kuat bila konsumsi ini bersifat jangka

pendek dan besar atau dalam dosis tinggi (3 gr atau lebih dalam sekali

makan). Juga ternyata MSG lebih mudah menimbulkan efek bila tersaji dalam

bentuk makanan berkuah [[22]].

Hasil penelitan Olney di St. Louis, tahun 1969 ia mengadakan

penelitian pada tikus putih muda. Tikus-tikus ini diberikan MSG sebanyak 0,5

– 4 mg per gram berat tubuhnya. Hasilnya tikus-tikus malang ini menderita

kerusakan jaringan otak. Namun, penelitian selanjutnya menunjukkan

pemberian MSG yang dicampur dalam makanan tidak menunjukkan gejala

kerusakan otak. Di dalam otak, enzim mengkatalis dekarbosilasi asam

glutamat menjadi gamma-asam aminobutrat. Asam glutamat dan gamma-

asam aminobutrat mempengaruhi transmisi signal di dalam otak. Asam

glutamat meningkatkan transmisi signal dalam otak, sementara gamma-asam

aminobutrat menurunkannya. Karenanya, mengkonsumsi MSG berlebihan

pada beberapa individu dapat merusak kesetimbangan antara peningkatan dan

penurunan transmisi signal dalam otak. Oleh karena itu, pada akhir tahun

1970, perusahaan-perusahaan makanan bayi bersepakat untuk tidak

memasukkan unsur MSG ke produk-produk makanan bayi. Beberapa efek

kebanyakan mengonsumsi monosodium glutamat (MSG):

Page 12: MSG.doc

1. Kerusakan Otak

Sulit untuk membayangkan bahwa penyedap makanan yang umum

digunakan ini sebenarnya berbahaya, bahkan dapat menyebabkan seperti

kerusakan otak yang serius.Namun kenyataannya memang demikian,

mengkonsumsi MSG secara rutin dapat menyebabkan degenerasi otak dan sel-

sel sistem saraf. Pertama, penting untuk mengetahui bagaimana MSG dapat

mempengaruhi otak. Monosodium glutamat adalah jenis excitotoxin. Setelah

Anda mengonsumsi makanan yang kaya MSG, selanjutnya MSG masuk ke

aliran darah sebelum menuju ke otak. Setelah di otak, pada dasarnya MSG

hanya merangsang sel-sel otak untuk berpikir bahwa apa yang kita makan

rasanya lezat. Inilah sebabnya sebabnya, mengapa kita sering merasa

berhasrat untuk makanan yang tinggi MSG. Sayangnya, overstimulating otak

seperti itu dapat menyebabkan kelelahan dan kematian sel-sel otak Anda.

2. Kegemukan

Studi telah berulangkali menghubungkan excitotoxin dan obesitas, MSG

efektif dalam merangsang pikiran untuk menjadi kecanduan rasa, maka secara

otomatis kita mengembangkan keinginan untuk makan-makanan yang tinggi

MSG. Semakin kuat keinginan makan-makanan Anda, maka semakin besar

kemungkinan Anda akan makan. Semakin banyak Anda makan, maka akan

semakin menambah berat badan. Bahkan, MSG sangat efektif untuk

Page 13: MSG.doc

mendorong kenaikan berat badan, yang digunakan oleh para ilmuwan ketika

mereka ingin menginduksi obesitas pada hewan di laboratorium.

3. ADD dan ADHD

Anak-anak, bahkan bayi yang belum lahir seringkali menjadi korban

umum monosodium glutamat. Otak Janin serta anak-anak  sepenuhnya masih

berkembang. Perkembangan ini dapat dengan mudah terganggu oleh bahan

kimia berbahaya seperti eksitoksin. Jika Anda sedang hamil, maka disarankan

agar menghilangkan, atau setidaknya mengurangi MSG untuk makanan

sehari-hari. Jika tidak maka ada kemungkinan jika MSG dapat menyebabkan

janin mengembangkan Attention Deficit Disorder atau Attention Deficit

Hyperactivity Disorder. Hal ini karena MSG akan masuk kedalam aliran

darah, dan pada akhirnya akan dengan mudah mencapai janin yang sedang

berkembang. Orang usia tua juga rentan untuk mengembangkan neuro-

degeneratif penyakit karena eksitoksin. Bahkan, penelitian telah menunjukkan

kemungkinan MSG terkait dengan penyakit Alzheimer.

4. Sindrom Chinese Food

Sindrom Makanan Cina (atau disebut juga MSG Symptom Complex)

mengacu pada beberapa penyakit kesehatan umum, yang mungkin akan

dialami setelah mengonsumsi makanan yang kaya MSG. Sindrom ini disebut

Sindrom makanan Cina karena makanan Cina dikenal karena mengandung

MSG tinggi. Ketika seseorang mengalami sindrom ini, maka ia akan keringat

Page 14: MSG.doc

dan mulai merasa mati rasa di sekitar mulut. Nyeri dada, jantung berdebar,

kelelahan dan sakit kepala juga reaksi umum karena MSG.

Food Standards Australia New Zealand[30] (FSANZ) mengutip "bukti

yang sangat berlimpah dari sejumlah besar penelitian ilmiah" untuk menolak

secara tersurat segala kaitan antara MSG dengan “reaksi negatif serius” atau

"efek jangka panjang", dan menyatakan MSG "aman untuk masyarakat umum

". Namun badan ini menguraikan bahwa pada kurang dari 1% penduduk,

individu yang peka dapat mengalami efek samping “sementara” seperti "sakit

kepala, mati rasa/perasaan geli, kemerahan, kekakuan otot, dan kelemahan

umum" terhadap sejumlah besar MSG yang diasup dalam satu hidangan

tunggal. Orang-orang yang menganggap dirinya sensitif terhadap MSG

dianjurkan untuk memastikan hal ini melalui penilaian klinis yang benar.

Page 15: MSG.doc

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Monosodium glutamat (MSG) adalah garam natrium (sodium) dari

asam glutamat, suatu asam amino yang terdapat dalam semua jenis protein,

memiliki rasa agak manis atau asin, diproduksi melalui proses fermentasi

alami zat tepung dan tetes dari gula tebu atau gula bit. Sejak ditemukan di

Jepang tahun 1909 oleh Ajinomoto Corp, monosodium glutamat (MSG) telah

berkembang menjadi salah satu zat aditif makanan yang paling populer di

seluruh dunia. Monosodium glutamat (MSG) mengandung sodium dan

glutamate yang merupakan zat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.

Beberapa efek yang ditimbulkan bila mengonsumsi monosodium glutamate

secara berlebihan yakni : kerusakan otak, kegemukan, ADD (attention deficit

disorder), serta Sindrom Chinese Food.

B. Saran

Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya kita makan makanan dalam

bentuk yang paling alami. Makanan yang alami adalah makanan yang paling

Page 16: MSG.doc

baik bagi tubuh kita. Bagaimanapun juga tubuh kita tidak diciptakan untuk

menyerap dan memanfaatkan zat sintetis buatan manusia. Tubuh kita

diciptakan untuk mencerna makanan buatan alam. Kita Mesti berhati-hati

menggunakan MSG. Tidak boleh melebihi takaran yang sudah ditentukan

yaitu 0-120 mg/kg berat badan manusia/sehari buat manusia dewasa. Hindari

makanan atau minuman yang mengandung pengawet, pewarna, esen,

penyedap rasa dan pemanis buatan.

Page 17: MSG.doc

DAFTAR PUSTAKA

Ardyanto, Dwi Tonang. 2004. MSG Dan Kesehatan : Sejarah, Efek, Dan

Kotraversinya.http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CB4QFjAA&url=http%3A%2F

%2Feprints.uns.ac.id%2F713%2F1%2FMSG_dan_Kesehatan_Sejarah

%2C_Efek_dan_Kontroversinya.pdf&ei=H1YXVeHfCIO6uAT37ICwCQ&usg=AF

QjCNGPF2Yl6INP9b6koEL-brMtrQeckw&bvm=bv.89381419,d.c2E. Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Diakses pada tanggal 29 maret 2015.

Arinda, Hesri Melyana. 2011. MSG (Monosodium Glutamat).

http://melyanahesri.blogspot.com/2012/10/msg-monosodium-glutamat.html. Diakses

pada tanggal 29 maret 2015.

Eka Widyalita P, Saifuddin Sirajuddin, Zakaria. 2014. Analisis Kandungan Monosodium Glutamat (Msg) Pada Pangan Jajanan Anak Di Sd Komp. Lariangbangi Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar.

Roiyatunisa, Anis. 2013. Penggunaan MSG (Monosodium Glutamat) pada Makanan.

http://anisroiyatunisa.blogspot.com.penggunaan-msg-monosodium-glutamat-

pada.html. Diakses pada tanggal 29 maret 2015.

Page 18: MSG.doc

Zuhal, Achmad. 2011. Zat berbahaya yang terkandung di dalam makanan kita sehari-

hari. http://tahukahkamux.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 29 maret 2015.

Conan. 2004. Bahaya msg pada makanan anak. http://bahaya-msg-pada-makanan-

anak_sarikata.com. Diakses pada tanggal 29 maret 2015.

http://www.tipscaramanfaat.com/efek-samping-kebanyakan-mengkonsumsi-msg-

799.html.

https://www.google.co.id/search?q=MSG,

+yang+berbentuk+butiran+putih+mirip+garam.

+MSG+sendiri+sebenarnya+tidak+memiliki+rasa.

+Tetapi+bila+ditambahkan+ke+dalam+makanan,+akan+terbentuk+as&ie=utf-

8&oe=utf-8&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-

a&channel=rcs&gws_rd=cr&ei=KCkXVduuN4K3uASlrYLIDg

Inwati. 2014. Risiko monosodium glutamate.

http://inwati.blogspot.com/2014/03/risiko-mono-sodium-glutamat-pada.html. Diakses

pada tanggal 1 maret 2015.

Page 19: MSG.doc

Arkan, Faisal. 2011. msg membuat kita bodoh.

http://webartikel87.blogspot.com/2011/03/msg-membuat-kita-bodoh.html. Artikel.

Diakses pada tanggal 29 maret 2015.

http://wawasanfadhitya.blogspot.com/2012/02/zat-aditif-contoh-dan-

pengaruhnya.html

Halpern, B.P. 2002. What`s in a name ? Are MSG and Umami the same ? Jurnal Chemistry. Sense 27; 845-846, 2002.