mola hidatidosa
DESCRIPTION
Mola Hidatidosa Responsi Obstetri dan GinekologiTRANSCRIPT
MOLA HIDATIDOSAMOLA HIDATIDOSA
I Putu Alam Martadipura09700270
DEFINISIDEFINISI• Dalam bahasa latin: Hidatidosa berarti “setetes air”
Mol berarti “tempat”
• Mola hidatidosa adalah suatu neoplasma jinak sel trofoblas,dimana terjadi kegagalan pembentukan plasenta atau fetus , dengan terjadinya vili yang menggelembung sehingga menyerupai bentukan seperti buah anggur.
• Kelainan ini merupakan neoplasma trofoblas yg jinak
GAMBARAN MOLA GAMBARAN MOLA HIDATIDOSAHIDATIDOSA
ETIOLOGIETIOLOGI Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui
faktor – faktor yang dapat menyebabkan
antara lain :1. Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat dikeluarkan.2. Imunoselektif dari Tropoblast3. keadaan sosioekonomi yang rendah4. paritas tinggi5. kekurangan protein6. infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas.
KLASIFIKASIKLASIFIKASIMola hidatidosa dapat dibagi menjadi 2, yaitu :1. Mola hidatidosa sempurna
Vili korionik berubah menjadi suatu massa vesikel2 jernih dgn ukuran bervariasi, dari sulit terlihat hingga bergaris tengah beberapa cm. Temuan histologik ditandai oleh:
degenerasi hidropik dan pembengkakan stroma vilus tidak adanya pembuluh darah di vilus yang
membengkak proliferasi epitel trofoblas dengan derajat bervariasi tidak adanya janin dan amnion5% mola sempurna mengalami transformasi menjadi
maligna.
2. Mola hidatidosa parsialPerubahan hidatidosa bersifat fokal dan kurang berkembang, tampak sebagian jaringan janin (biasanya kantung amnion). Terjadi pembengkakan hidatidosa yang berlangsung lambat pada sebagian vili yang biasanya avaskular, sementara vili-vili berpembuluh lainnya dengan sirkulasi janin-plasenta yang masih berfungsi.Mola parsial lebih jarang menjadi maligna (0.05%).
3. Mola Hidatidosa Invasif
Mola hidatidosa invasif apabila koriadenoma destruen, menginvasi miometriumn terdiagnosis 6 bulan pasa evaluasi mola
PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGITeori terjadinya mola hidatidosa ada 2, yaitu :1. Missed abortion : Sel janin mati pada
kehamilan 3-5 minggu karena terjadi gangguan peredaran darah sehingga terjadi penimbunan cairan dalam jaringan mesenkim dari vili dan akhirnya terbentuklah gelembung-gelembung.
2. teori neoplasma : sel-sel trofoblas dan fungsinya terjadi resorbsi cairan yang berlebihan ke dalam vili sehingga timbul gelembung. Hal ini menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian sel janin.
Patofisiologi berdasarkan Patofisiologi berdasarkan klasifikasiklasifikasi Pada mola hidatidosa sempurna; sebuah sel
telur kosong dibuahi oleh dua spermatozoa atau satu sperma diploid), sehingga menghasilkan sel-sel mola bersifat diploid (46XX / 46XY). Hal ini berarti gen2 ayah mengatur sebagian besar perkembangan trofoblas, karena pada mola jaringan ini tetap berdiferensiasi meskipun tidak terdapat pronukleus wanita.
Pada mola hidatidosa parsial; sebuah sel telur normal dibuahi oleh dua spermatozoa atau satu sperma diploid) sehingga terbentuk kariotipe triploid (69XXX/ 69XXY/ 69XYY). Embrio dapat berkembang selama beberapa minggu.
Bentuk mola hidatidosa ada 2, yaitu Bentuk mola hidatidosa ada 2, yaitu komplit mola dan partial mola, komplit mola dan partial mola, perbandingannya adalah :perbandingannya adalah :
MANIFESTASI KLINISMANIFESTASI KLINIS Amenore Perdarahan pervaginam dari bercak
sampai perdarahan berat Uterus sering membesar lebih cepat dari
biasanya tidak sesuai dengan usia kehamilan.
Tidak dirasakan tanda-tanda adanya janin.
Muntah karena hamil, sering kali berat. (hiperemesis)
Keluarnya gumpalan seperti anggur dan bercampur dengan darah dari vagina.
Tirotoksikosis; hCG meningkat kadar tiroksin plasma meningkat
Kista teka lutein diduga terbentuk akibat perangsangan unsur2 lutein karena hCG meningkat
DIAGNOSISDIAGNOSIS Pemeriksaan fisik:Bisa dilihat dari gejala yg ditimbulkan. Inspeksi; muka dan badan kelihatan pucat
kekuning2an (mola face). Dx pasti: gumpalan seperti anggur dan bercampur dengan darah dari vagina.
Palpasi; teraba uterus membesar, tidak teraba bagian janin, balotemen.
Auskultasi; tidak terdengar djj janin.
PemePemeriksaanriksaan Penunjang PenunjangLab; pemeriksaan urin ditemukan kadar HCG
meningkat (melebihi 100.000 mlU/mL)Percobaan sonde: sonde dimasukkan ke dalam
kanalis servikalis dan kavum uteri, bila tidak ada tahanan, sonde diputar setelah ditarik sedikit, bila tetap; kemungkinan mola hidatidosa.
Rontgen foto abdomen; tidak tampak kerangka janin. (Pada kehamilan 3-4 bln)
Histopatologi; tampak vili korealis besar, bulat, hidropik, avaskuler, sisterna (+), proliferasi sel sito dan sinsitio trofoblas.
USG; ditemukan gambaran “snow storm” atau gambaran seperti badai salju.
TerapiTerapiTerdiri dari 2 fase: 1. Evakuasi mola segera (suction curet diikuti
dengan kuret tajam. Bersamaan dengan curet diberikan drip oksitoksin)
2. tindak lanjut untuk mendeteksi proliferasi trofoblas persisten (perubahan keganasan)
Macam2 terapi: Terminasi kehamilan mola: kehamilan mola
diakhiri dini saat berukuran kecil dan pada keadaan yang terkendali. Karena itu, tersedia cukup waktu untuk mengevaluasi pasien yang mungkin mengalami anemia, hipertensi, atau kekurangan cairan.
Kemoterapi profilaksis; Methotrexate atau dactinomycin dapat menghindarkan resiko terjadi keganasan dgn metastasis.
Aspirasi vakum; merupakan terapi pilihan, Untuk mola besar, dipersiapkan darah yang sesuai dan apabila diperlukan dipasang sistem IV untuk menyalurkan infus secara cepat. Mola dikeluarkan dengan kuretase yang menyeluruh hingga rongga uterus dipastikan sudah kosong.
Histerektomi; Walaupun pengangkatan rahim dapat mencegah invasi lokal, tetapi hal ini tidak dapat mencegah terjadinya metastase.
PROGNOSISPROGNOSISPrognosis mola hidatidosa adalah
sangat bagus, meskipun perlu pengamatan.
Prognosis keganasan tanpa metastase cukup bagus, yaitu hampir seluruh penderita dapat sembuh.
TERIMA KASIH