mola hidatidosa
TRANSCRIPT
MOLA HIDATIDOSA ( HAMIL ANGGUR )
A. Pengertian
Mola hidatidosa adalah penyakit yang berasal dari kelainan pertubuhan trofoblas plasenta
atau calon plasenta dan disertai dengan degenerasi kistik villi dan perubahan hidropik.
Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai
akiba kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga terbentuk jaringan permukaan
membrane ( villi ) mirip gerombolan buah anggur.
B. Etiologi
Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui secara pasti, namun faktor penyebabnya
adalah:
1. Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terhambat
dikeluarkan
2. Imunoselektif dari tropoblast
3. Keadaan sosio-ekonomi yang rendah, paritas tinggi
4. Kekurangan ekonomi
5. Infeksi virus dan factor kromosom yang belum jelas
C. Patofisiologi
Mola hidatidosa dapat dibagi menjadi :
1. Mola hidatidosa komplet ( klasik ), jika tidak ditemukan janin
2. Mola hidatidosa inkomplet ( parsial ), jika disertai janin atau bagian janin
ada beberapa teori yang diajukan untuk menerangkan patogenesis dari penyakit trofoblast
yaitu :
1. Teori missed abortus
Mudigah mati pada kehamilan 3 – 5 minggu karena itu terjadi gangguan peredaran
darah sehingga terjadi penimbunan cairan masenkim dari villi dan akhirnya
terbentuklah gelembung gelembung.
2. Teori neoplasma
Sel sel trofoblast adalah abnormal dan memiliki fungsi yang abnormal dimana terjadi
reabsorbsi cairan yang belebihan ke dalam villi sehingga timbul gelembung.
3. Teori Hertig
Mola hidatidosa semata mata akibat akumulasi cairan yang menyertai degenerasi
awal atau tidak adanya embrio komplit pada minggu ketiga dan kelima. Adanya
sirkulasi maternal yang terus menerus dan tidak adanya fetus menyebabkan trofoblast
berproliferasi dan melakukan fungsinya selama pembentukan cairan.
D. Tanda gejala
Tanda gejala yang biasanya timbul pada klien adalah :
1. Amenorea dan tanda-tanda kehamilan
2. Perdarahan pervaginam berulang. Darah cenderung berwarna coklat. Pada keadaan
lanjut kadang keluar gelembung mola
3. Pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan
4. Tidak teraba bagian janin pada saat palpasi dan tidak terdengar DJJ
5. Preekalmpsia atau ekalmpsia yang terjadi sebelum kehamian 24 minggu
Pemeriksaan penunjang mola hidatidosa:
1. Foto toraks
2. HCG urin atau serum
3. USG
4. Uji sonde menurut hanifa. Tandanya yaitu sonde yang dimasukkan tanpa tahanan dan
dapat diputar 360o dengan deviasi sonde kurang dari 10 derajat
5. T3 dan T4 bila ada gejala tirotoksikosis
E. Penanganan
Terapi mola hidatidosa ada 3 tahapan yaitu :
1. Perbaikan keadaan umum
Koreksi dehidrasi, transfusi darah bila ada anemia ( Hb 8 gr% atau kurang )
2. Pengeluaran jaringan mola dengan cara kuretase dan histerektomi
Sebelum dilakukan kuretase, sediakan darah 500 cc dan pasang infuse dengan tetesan
oksitosin 10 IU dan 500 cc dekstrose 5%. Kuretase dilakukan 2 kali dengan interval
minimal 1 minggu dan seluruh jaringan hasil kerokan di kirim ke laboratorium.
Syarat dilakukan histerektomi yaitu umur lebih dari 35 tahun atau lebih dan sudah
memiliki anak hidup 3 orang atau lebih.
3. Pemeriksaan tindak lanjut
Pemeriksaan tindak lanjut pada pasien mola hidatidosa yaitu :
a. Lama pengawasan 1-2 tahun
b. Dianjurkan memakai kontrasepsi kondom, pil kombinasi atau diafragma
c. Pemeriksaan kadar beta HCG 3 kali berturut turut
F. Komplikasi
Komplikasi mola hidatidosa yaitu :
1. Perdarahan hebat
2. Anemia
3. Syok
4. Infeksi
5. Perforasi uterus
6. Keganasan ( PTG )