modul program audit
TRANSCRIPT
![Page 1: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/1.jpg)
MODUL
Mata Kuliah : Audit Internal
Kuliah : 4
Bahan : Program Audit
![Page 2: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/2.jpg)
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami:
1. Tujuan program audit
2. Manfaat program audit
3. Kapan sebaiknya menyiapkan program audit
4. Lingkup audit
5. Mendefinisikan Ekonomis, Efisiensi dan efektivitas
6. Tujuan dan prosedur
7. Menyiapkan program audit
8. Ambiguitas
9. Hubungan program dengan laporan audit akhir
10. Mekanisme program
11. Penugasan staf untuk audit beskala kecil
12. Pedoman penyiapan program audit
13. Kriteria-kreiteria program audit
Learning Objective 1
Program audit dirancang untuk menjadi pedoman bagi auditor mengenai
Apa yang akan dilakukan (what)
Kapan akan dilakukan (when)
Bagaimana akan melakukannya (how)
Siapa yang akan melakukannya (who)
Berapa lama waktu yang dibutuhkan (time)
Manfaat dari program audit :
Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit
Menjadi dasar penugasan auditor
Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit
![Page 3: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/3.jpg)
Membantu melatih staf-staf yang belum berpengalaman
Memberi iringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan
Mengenal lebih dekat jenis-jenis pekerjaan audit
Mengurangi waktu supervisi
Menjadi titik awal bagi penilai fungsi audit internal untuk evaluasi pekerjaan audit.
Kapan sebaiknya program audit disiapkan
segera setelah survey pendahuluan
semua program audit harus dianggap tentative sampai audit diselesaikan
semua perubahan atas draft program audit membutuhkan pengesahan seperti halnya
program audit awal
program proforma biasa digunakan pada audit berulang atas operasi yang sama
program proforma harus dilakukan uji coba sehingga apabila ditemukan kekurangan
sejak awal bisa dilakukan perbaikan sebelum program tersebut digunakan secara luas.
Tanggung jawab audit
Auditor internal harus bertanggungjawab untuk merencanakan penugasan audit. Perencanaan
harus didokumentasikan dan mencakup:
1. penetapan tujuan audit (audit objectice) dan lingkup pekerjaan (scope)
2. latar belakang informasi tentang aktivitas yang akan diaudit
3. sumber daya yang diperlukan
4. komunikasi dengan orang-orang yang perlu mengetahui audit
5. pelaksanaan, jika layak, survey lapangan untuk mengenal lebih dekat aktivitas dan control
yang akan diaudit
6. penulisan program audit
7. penentuan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil audit akan dikomunikasikan
8. perolehan pengesahan rencana kerja audit.
Lingkup audit
Program audit harus menunjukkan lingkup pekerjaan audit, yaitu menjelaskan apa yang
tercakup dalam audit dan apa yang tidak.Tujuan audit seharusnya menuntun lingkup pekerjaan
![Page 4: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/4.jpg)
Mendefinisikan Ekonomis, Efisiensi dan efektivitas
Kebutuhan akan audit internal semakin meningkat sejalan dengan peningkatan kemampuan
audit internal mulai dari audit keuangan, audit ketaatan yang relative sederhana hingga audit
yang komprehensif atas keekonomisan, efisiensi, dan efektivitas operasional.
Istilah ekonomis (economy) berarti penghematan, implikasi lebih luas adalah ‘manajemen yang
berhati-hati” atau “gunakan hingga mendapatkan keuntungan terbaik tanpa ada sisa.
Efisiensi (efficiency) berarti meminimalkan kerugian atau penghamburan tenaga.
Efektivitas (effectiveness) berarti menekankan hasil
Program audit biasanya melibatkan ketiga konsep ini sehingga auditor internal harus memiliki
definisi dan perbedaan ketiganya di pikiran mereka ketika membuat program audit.
Tujuan dan Prosedur
Tujuan (objective) adalah apa yang ingin dicapai seseorang. Prosedur (procedure) adalah
tehnik-tehnik yang diterapkan untuk mencapai tujuan. Auditor memiliki seperangkat tujuan dan
prosedur yang berbeda dalam pekerjaan mereka.
Tujuan operasi adalah akhir yang akan dicapai manajer operasi dan karyawan-karyawannya.
Salah satu tujuan operasi untuk aktivitas pembelian adalah membeli barang dan jasa yang
tepat, pada harga yang tepat, pada waktu yang tepat, dan pada kualitas yang tepat. Setiap
tujuan ini dicapai melalui prosedur-prosedur atau tehnik-tehnik misalnya, prosedur yang
digunakan untuk memastikan dibelinya barang yang tepat adalah digunakannya pesanan
pembelian dari departemen yang menjelaskan dengan tepat barang yang akan dibeli. Auditor
internal tidak mampu mengevaluasi sebuah operasi jika mereka tidak sepenuhnya memahami
hal yang diharapkan untuk dicapai dari operasi tersebut-yaitu tujuan-tujuannya. Oleh karena itu
semua program audit harus mengidentifikasi tujuan operasi yang pencapaiannya akan
dievaluasi oleh auditor.
Tujuan audit dapat bersifat umum bisa juga khusus. Tujuan umum diupayakan tercapai dalam
semua penugasan dan dituntun oleh lingkup audit yang diberikan manajemen dan dewan
komisaris ke kepala bagian audit. Misalnya menentukan keandalan dan integritas informasi
keuangan, ketaatan kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan pengamanan aktiva.
![Page 5: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/5.jpg)
Tujuan khusus audit terkait dengan tujuan operasi. Misalnya jika tujuan pembelian adalah
menentukan apakah tujuan operasi telah dicapai maka program audit akan berisi pemeriksaan
auditor atas sampel pesanan pembelian dan melihat apakah pesanan tersebut dilengkapi
dengan permintaan pembelian.
Menyiapkan program audit
Latarbelakang informasi
Latarbelakang informasi yang diperoleh selama survey pendahuluan akan membantu
mengarahkan cakupan audit yang akan direncanakan. Dengan operasi yang demikian luas
tidak memungkinkan auditor menghabiskan waktu untuk memeriksa setiap aktivitas. Program
yang efektif dan ekonomis memfokuskan pada hal-hal penting, auditor internal tidak bisa
dibebankan tanggungjawab untuk mencegah kecurangan, pelanggaran atau kesalahan. Hal ini
merupakan tanggungjawab manajemen. Auditor internal bertanggungjawab untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang memungkinkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Program Proforma
Program proforma sangat penting dan berguna jika audit akan dilaksanakan oleh auditor yang
kurang berpengalaman yang pekerjaannya harus diawasi. Program tersebut juga bermanfaat
jika:
1. Jenis audit yang sama akan dilakukan disejumlah lokasi yang berbeda
2. Informasi yang bisa dibandingkan diperlukan untuk setiap lokasi.
3. Laporan serupa atau laporan konsolidasi akan dikeluarkan
4. Operasi yang diaudit relatif serupa.
Ambiguitas
Informasi yang tepat akan menghasilkan informasi audit yang tepat pula. Dalam menyusun
program audit harus dihindari sifat ambiguitas yaitu timbulnya respon yang berbeda dari auditor
berbeda. Untuk menghindarinya maka program audit harus berisi langkah-langkah khusus
sehingga auditor akan langsung memahami langkah-langkah program tsb tanpa membutuhkan
insruksi lanjutan. Ambiguitas akan berkurang bila aktivitas audit internal menerapkan makna
seragam untuk berbagai istilah yang digunakan dalam program audit. Misal :
![Page 6: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/6.jpg)
- menganalisis : memecah menjadi bagian-bagian penting dan menentukan sifatnya
- mengecek : membandingkan atau menghitung ulang sesuai keperluan untuk
mengetahui akurasi atau kewajarannya.
- Menginspeksi : memeriksa secara fisik
- Menelaah : mempelajari secara kritis
Hubungan program dengan laporan audit akhir
Laporan audit akhir bisa mulai dipikirkan sejak tahap penyusunan program audit.
Beberapa malah membuat kerangka laporan standar dalam bentuk ringkas untuk
menunjukkan hal-hal yang akan dicakup dalam laporan akhir. Beberapa auditor internal
merasa efisien bila bagian-bagian ditulis sesuai kemajuan audit. Dalam penugasan audit
berskala besar laporan kemajuan memberikan informasi bagi klien dan membuat
penyusunan laporan audit akhir lebih mudah.
Mekanisme Program
Program audit harus mencakup estimasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setiap
segmen audit. Estimasi ini merupakan estimasi awal, tetapi membantu
penanggungjawab audit dan supervisor audit mengontrol dan menelaah kemajuan kerja.
Estimasi juga membantu menentukan berapa staf yang harus ditugaskan untuk audit
guna menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang wajar.
Dalam praktiknya, audit terus berkembang sejak program awal. Program audit
seharusnya diperbaharui sesuai kemajuan audit. Setiap perubahan signifikan harus
ditulis beserta alasannya dan perubahannya harus disetujui pada tingkat wewenang
yang menyetujui program awal.
Program audit harus mendokumentasikan kemajuan pekerjaan audit. Setiap langkah
audit yang direncanakan harus memiliki referensi kertas kerja agar terlihat mana
pekerjaan yang sudah dan belum dikerjakan. Hal ini juga membantu auditor menghindari
tidak dilakukannya langkah-langkah tertentu secara tidak sengaja. Jila suatu prosedur
dihilangkan, alasannya harus diberikan.
Kriteria-kriteria program audit
Program audit sebaiknya mengikuti kriteria tertentu untuk mencapai tujuan departemen
audit internal, misalnya :
Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan disetujui klien
![Page 7: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/7.jpg)
Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila ada alasan yang
mengharuskan sebaliknya
Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan,yaitu tujuan
operasi dan control yang akan diuji
Langkah-langkah kerja harus mencakup instruksi-instruksi positif, tidak
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum dilakukan.
Perubahan signifikan harus disetujui terlebih dahulu.
Jika manajemen klien meminta auditor melakukan pengujian tertentu, hal ini
harus tercakup dalam program audit jikan dimungkinkan dalam anggaran audit
(atau anggaran harus dimodifikasi
Berikut adalah contoh program audit untuk pembelian
Tujuan manajemen operasi pembelian yang umum adalah mendapatkan barang dan jasa yang
tepat: 1. Dengan harga yang tepat
2. dengan waktu yang tepat
3. dengan kuantitas yang tepat
4. dengan kualitas yang tepat
5. dari pemasok yang tepat.
Daftar dibawah ini menunjukkan bagian dari program audit yang dilakukan untuk memeriksa
harga. Program tersebut tidak menyebutkan setiap resiko dan control yang mungkin karena
dapat menghabiskan waktu dan biaya. Program tersebut hanya berisi resiko-resiko yang bisa
diterapkan untuk organisasi pembelian tertentu pada waktu audit, seperti yang ditentukan oleh
survey pendahuluan. Misalnya,anggaplah bahwa survey pendahuluan menemukan bahwa
terdapat prosedur penawaran yang baik. Melakukan upaya audit yang berlebihan untuk
pemeriksaan prosedur penawaran akan percuma saja. Lebih baik program tersebut memuat
identifikasi masalah-masalah yang ada dan mungkin terjadi kemudian berkonsentrasi pada
masalah tersebut.
Dari setiap audit operasi, auditor internal harus memiliki lebih dari enam tujuan operasi. Tujuan
penting lainnya yang bisa diterapkan ke aktivitas atau departemen tertenut adalah: bahwa
aktivitas atau departemen dikelola dengan baik. Satu segmen program pembelian akan terkait
![Page 8: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/8.jpg)
dengan pengadministrasian aktivitas tersebut. Resiko-resiko administratif yang bisa ditemukan
dalam survey pendahuluan :
Bagan organisasi departemen pembelian tidak disiapkan (bisa mengakibatkan
kebingungan dalam hal siapa yang bertanggungjawab untuk membeli barang atau
jasa tertentu)
Kurangnya arahan yang mencakup wewenang dan tanggungjawab departemen
pembelian (organisasi lainnya bisa dibebani wewenang untuk berhubungan dengan
pemasok.
Kurangnya petunjuk operasi departemen pembelian (karyawan bisa bertindak
sesuai keinginannya, tidak berdasarkan cara yang konsisten dan disetujui)
Tidak ada prosedur yang mengatur wewenang untuk menandatangani penerimaan
barang dan jasa (pesanan bisa dikeluarkan untuk kepentingan sendiri atau untuk
membeli barang yang salah atau jumlah yang tidak tepat).
Bagian dari program audit untuk departemen Pembelian
Tujuan Operasi: Untuk memperoleh barang dan jasa pada harga yang tepat
Waktu yang dianggarkan : 5 hari
Huruf-huruf dalam tanda kurung menunjukkan tingkat resiko, mulai dari resiko tinggi (A) hingga rendah (G)
Resiko Kontrol Pengujian (yang
direkomendasikan)
Referensi
kertas kerja
Komentar
Komite yang
memutuskan
membeli atau
memproduksi sendiri
tidak memiliki akta
tertulis atau
seperangkat
prosedur (F)*
Komite tersebut harus
beranggotakan orang-orand dari
departemen produksi, control
mutu, permesinan, dan
pembelian. Mereka harus rutin
bertemu untuk membuat
keputusan membeli atau
memproduksi sendiri atas
produk-produk dan program-
program baru. Keputusan harus
didasarkan pada kapasitas
Periksa catatan komite untuk
menentukan apakah
pembelian-pembelian penting
telah dipertimbangkan dan
dukungan memadai telah
diberikan kepada keputusan
tersebut.
![Page 9: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/9.jpg)
pabrik, informasi biaya
berkelanjutan, dan subsitusi
yang wajar.
Tidak ada tolok ukur
kuantitatif dan
kualitatif untuk
aktivitas pembelian.
Tidak ada informasi
atau standar yang
dapat digunakan
manajemen untuk
menilai aktivitas
pembelian.
Pembelian yang
tidak terkontrol.
Harga yang lebih
tinggi dan
kemungkinan
penurunan disiplin
karyawan
departemen
pembelian (E)
Laporan komitmen bulanan
untuk setiap pembeli berisi hal-
hal seperti :
Jumlah total dolar yang
dijanjikan.
Komitmen berdasarkan
penawaran kompetitif. Alasan
tidak ada kompetisi.
Jumlah dollar yang dihabiskan
untuk pembelian-pembelian
yang tidak kompetitif.
Penghematan yang dicapai
dengan adanya penawaran
yang kompetitif, negosiasi,
sumber persediaan baru,
prosedur-prosedur yang inovatif,
dan bahan baku pengganti.
Periksa sampel volume
penawaran yang tidak
kompetitif. Tanyakan
alasannya. Tanyakan
karyawan departemen
pembelian prosedur-prosedur
yang dijalankan untuk
mendapatkan pengurangan
harga. (Sistem pelaporan
yang direkomendasikan untuk
member manajemen
informasi tersebut)
Kurangnya rotasi
penugasan
pembelian.
Memungkinkan
karyawan
departemen
pembelian memiliki
hubungan jangka
panjang dengan
pemasok tertentu
dan lebih suka
membeli dari
pemasok tersebut.
(C)
Adanya ketentuan mengenai
rotasi periodik penugasan.
Aturan agar semua karyawan
departemen pembelian
mengambil cuti. Jadwal rotasi
dan cuti yang resmi.
Periksa jadwal rotasi dan cuti.
Periksa cuti yang tidak
diambil atau penugasan yang
tidak dirotasi.
Departemen
Pembelian baru
mengetahui
Sebuah komite yang
anggotanya termasuk karyawan
pembelian, menetapkan jadwal
Untuk sampel peralatan yang
butuh waktu lama untuk
diperoleh, tentukan apakah
![Page 10: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/10.jpg)
diperlukannnya
peralatan baru
hanya setelah
rancangan diterima
sehingga
departemen
Pembelian tidak
punya banyak waktu
untuk mendapatkan
penawaran
kompetitif untuk
barang-barang yang
butuh waktu lama
untuk diperoleh (D)
kebutuhan peralatan untuk
mengantisipasi perlunya waktu
lama untuk memperoleh
peralatan tersebut. Bagian
pembelian harus ikut serta
menetapkan jadwal untuk
barang-barang seperti ini.
jadwal sudah ditetapkan,
realistis, dan memberikan
banyak waktu untuk
mengundang penawaran
kompetitif.
Tidak ada program
analisis nilai untuk
mengaitkan barang
dengan fungsinya,
bukan biayanya (G)
Adanya system yang
mengharuskan barang yang
dibeli lolos uji kelayakan.
Apakah biaya sebanding
dengan manfaatnya?Apakah
fitur-fitur yang dimiliki alat
tersebut memang dibutuhkan?
Tersedianya suku cadang
standar dll.
Cari siapa yang
bertanggungjawab untuk
analisis nilai. Telaah laporan
penghematan. Berdasarkan
sampel, tentukan apakah
barang-barang tersebut
memerlukan analisis nilai?
Jumlah pesanan
berlebihan yang
menandakan
departemen
pengguna, bukan
dept pembelian,
yang memilih
pemasok dan
memesan barang
sehingga
meniadakan control
pembelian dan
mengarah pada
menyukai pemasok
tertentu dan harga
Dibuat aturan untuk laporan
pesanan tersebut, menentukan
alasannya, dan mengambil
tindakan disiplin yang layak.
Arahan manajemen memberi
wewenang tunggal pada Dept.
Pembelian untuk menggunakan
dana organisasi guna
mendapatkan barang dan jasa
dari pemasok.
Hitung rasio pesanan yang
dikonfirmasi dengan total
pesanan. Periksa apa yang
dilakukan untuk mengurangi
rasio tersebut. Berdasarkan
sampel, tanyakan karyawan
dept pembelian dan dept
pengguna alasan-alasan
untuk menyetujui pesanan.
![Page 11: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/11.jpg)
yang lebih tinggi (A)
Tidak ada ketentuan
untuk catatan yang
menunjukkan
pembelian terdahulu
untuk produk-produk
yang sama
sehingga tidak ada
informasi berharga
bagi karyawan dept
pembelian untuk
menilai tawaran
yang diberikan (B)
Sistem pencatatan
menggunakan kartu atau alat
elektronik untuk pembelian
setiap barang yang terjadi
berulang.
Untuk sampel pesanan
pembelian, telusuri pembelian
sebelumnya untuk barang-
barang yang sama. Periksa
varians-varians yang
signifikan
(merekomendasikan adanya
catatan harga historis)
Contoh audit program lainnya adalah sebagai berikut:
Periklanan
Tujuan : menentukan apakah biaya-biaya tersebut dicatat dan jumlahnya wajar.
Prosedur : mengaudit catatan dan prosedur operasi yang dimiliki agensi.
Pelepasan aktiva
Tujuan : menentukan sendiri apakah pelepasan aktiva telah dilakukan dengan layak.
Prosedur : menelaah persetujuan tertulis yang diberikan orang yang bertanggung jawab atas pelepasan tersebut, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Kontribusi medis karyawan
Tujuan : penentuan validitas pengurangan gaji karyawan untuk kontribusi opsi asuransi kesehatan.
Prosedur : menentukan apakah pengurangan gaji didukung formulir otorisasi tertulis merupakan prosedur yang tepat dan relevan.
Perlindungan lingkungan dan alat tanda bahaya
Tujuan : memberikan keyakinan tentang pemasaran dan operasi alat tersebut.
Prosedur : memeriksa dokumen spesifikasi alat tanda bahaya dari arsitek, memeriksa faktur pembayaran alat tersebut, atau melakukan tanya jawab dengan pegawai keamanan pabrik.
![Page 12: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/12.jpg)
Persediaan
Tujuan : menentukan apakah persediaan dalam jumlah yang signifikan telah disajikan dengan benar.
Prosedur : melakukan atau menelaah persediaan fisik dan mendapatkan penilaian dari ahli.
Pembelian tanah
Tujuan : memferifikasi kepemilikan legal atas tanah yang akan dibeli.
Prosedur : memeriksa catatan terbaru atas tanah di kantor pengadilan local.
Aktivitas nonprofit
Tujuan : menentukan apakah aktivitas sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Prosedur : menentukan misi organisasi, standar apa yang telah ditetapkan untuk mengukur
kinerja guna pencapaian misi tersebut, dan seberapa jauh standar telah dicapai
![Page 13: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/13.jpg)
KEPUSTAKAAN
Sawyer, Lawrence B. et. all, Sawyer’s Internal Auditing, The Practice of Modern Internal Auditing, 5th Edition, IIA, 2003.
Amin Wijaya Tunggal Principles of Internal Auditing
![Page 14: Modul Program Audit](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012312/557210fe497959fc0b8e1617/html5/thumbnails/14.jpg)