modul praktikum elka lanjut

23
PERCOBAAN 1 PENGUAT DC A. TUJUAN Mengamati dan mengukur penguatan arus pada transistor NPN B. PERALATAN 1. Electronics Training System Base Station (EFT-ETS-BS) 2. Electronics Training System Module Kit (EFT-ETS-AC) 3. Multimeter 4. Oscilloscope 5. Kabel penghubung C. LANGKAH PERCOBAAN 1. Siapkan base station dan kit percobaan ke dalam sliding rel. 2. Hubungkan kabel AC ke sumber AC. (Peralatan hanya dioperasikan pada tegangan 220V). 3. Gunakan gambar di bawah ini untuk memandu percobaan. + - + - + - Ib M1 4 ,7K 0 ,5W 5K 2W Vbb S1 + - VCE M3 1 ,5 V 9 V S2 2 ,5K 2W 1 00 O hm - + Ic M2 2N 3904 Gambar 1.1 Mengukur beta pada transistor NPN 4. Gunakan kabel penghubung untuk membuat rangkaian seperti pada gambar di atas. 1

Upload: hrvastka

Post on 26-Jul-2015

81 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

PERCOBAAN 1

PENGUAT DC

A. TUJUANMengamati dan mengukur penguatan arus pada transistor NPN

B. PERALATAN1. Electronics Training System Base Station (EFT-ETS-BS)2. Electronics Training System Module Kit (EFT-ETS-AC)3. Multimeter4. Oscilloscope5. Kabel penghubung

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Siapkan base station dan kit percobaan ke dalam sliding rel.2. Hubungkan kabel AC ke sumber AC. (Peralatan hanya dioperasikan pada

tegangan 220V).3. Gunakan gambar di bawah ini untuk memandu percobaan.

+ - + -

+ -Ib

M 14,7K0,5W

5K2W

Vbb

S1

+

-VC E M 3

1,5 V 9 VS2

2,5K2W

100 O hm

- +Ic

M 2

2N 3904

Gambar 1.1Mengukur beta pada transistor NPN

4. Gunakan kabel penghubung untuk membuat rangkaian seperti pada gambar di atas.

5. M1 dan M2 adalah miliampere, microampere, multirange atau multimeter 20 K.6. Atur R4 pada posisi tahanan maksimum.7. Hidupkan power.8. Tutup saklar S1 dan S2, atur R2 pada arus basis 10 A.9. Atur R4 pada VCE = 6 V.10. Ukur dan catat IC pada Tabel 1.1

1

11. Ukur R2 agar mendapatkan IB = 30 A12. Atur R4 dan jaga VCE pada tegangan 6 V.13. Ukur dan catat IC

Step IB (A) IC (mA) Perbedaan Arus Beta

14. Atur R2 pada IB = 4 A.15. Atur R4 dan jaga VCE pada tegangan 6 V.16. Ukur dan catat arus kolektro IC

17. Atur lagi R4 untuk mendapatkan IB = 50 A dan VCE = 6 V.18. Ukur dan catat IC

19. Buka S1 dan S220. Hitung dan catat menggunakan nilai pengukuran pada tabel tersebut (VCE

konstan, = IC/IB = (IC2 – IC1) / (IB2 – IB1)21. Bersihkan dan rapikan peralatan.

D. TUGAS1. Apakah Beta () berarti sama dengan hfe ?2. Lihat gambar 1.1. Hitung beta () jika VCE = 5 V, IB1 = 50 A, IC1 = 4,5 mA, IB2 =

75 A, IC2 = 9,5 mA.

2

PERCOBAAN 2

UMPAN BALIK NEGATIF

A. TUJUAN- Mengukur penguatan tegangan loop tertutup.- Mendapatkan data untuk menghitung penguatan dan lebar pita yang dihasilkan.- Memberi tanda penguatan pada lebar pita.

B. PERALATAN1. Electronics Training System Base Station (EFT-ETS-BS)2. Electronics Training System Module Kit (EFT-ETS-AC)3. Multimeter4. Oscilloscope5. Kabel penghubung

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Siapkan base station dan modul kit ke dalam sliding rel.2. Hubungkan kabel AC ke sumber AC.3. Gunakan gambar 2.1 untuk memandu percobaan.4. Gunakan kabel penghubung untuk membuat rangkaian seperti pada gambar 2.1

Vin

3

24

76

-15

+15

+

-

Gambar 2.1Penguatan Loop Tertutup

5. Atur R2 pada nilai 10 KOhm6. Ukur dengan menggunakan oscilloscope output pada 1 KOhm, atur frekwensinya

pada 1 Hz, dan level sinyal pada 3 Vp-p7. Pindahkan lead oscilloscope pada input dan ukur tegangan input peak to peak.

Catat nilai tegangan pada tabel 2.1

3

R2 KOhm VOUT, Vp-p VIN ACL B VOUT

10 347 3100 3

8. Hitung penguatan tegangan loop tertutup dengan menggunakan VOUT/VIN. Catat penguatannya pada tabel 2.1

9. Pindahkan lead oscilloscope ke input inverting (kaki 2) dan hitung tegangan umpan balik. Catat nilai peak to peak pada tabel 2.1

10. Ulangi langkah 5 sampai 9 pada nilai sesuai dengan tabel 2.111. Naikkan frekwensi agar tegangan menurun sampai 2,1 Vp-p (ini adalah frekwensi

cut-off, anggap tegangan input tidak berpengaruh). Catat frekwensi cut-off pada loop tertutup dalam table 2.2, hitung penguatan dan lebar pita yang dihasilkan.

12. Ulangi langkah 11 untuk nilai A sesuai dengan tabel, jangan lupa frekwensi mulai 1 KHz dengan output 3 Vp-p.

R2, KOhm fCL ACL, fCL

1047100

13. Karena adanya kesalahan dalam pengukuran, toleransi dan lainnya, nilai dari penguatan lebar pita hanya dihasilkan secara pendekatan. Rata-rata hasil dari ketiga nilai tersebut dengan lebar pita penguatan yang dihasilkan adalah ACLfCL

= ……………….14. Kita menginginkan penguatan dengan lebar pita 20 KHz. Menghitung penguatan

tegangan loop tertutup dan mencatat ACL = …………….15. Jika R1 = 1 k, berapakah nilai dari R2 yang diperlukan untuk mendapatkan

penguatan tegangan loop tertutup dari langkah 14, mencatat nilai R1 = …………16. Mengganti R2 dalam rangkaian dengan menggunakan nilai R2 seperti pada

langkah 15.17. Untuk input frekwensi 1 KHz, mengukur tegangan masukan yang dihasilkan pada

keluaran 3 Vp-p. Mencatat Vin = …………18. Menghitung penguatan tegangan loop tertutup pada langkah 17 dan mencatat

ACL = ………….. 19. Membersihkan dan merapikan peralatan

D. TUGASApa yang dimaksud dengan fOL untuk AOL = 100 ?

4

PERCOBAAN 3

AMPLIFIER AC

A. TUJUAN- Mengetahui hubungan transistor CE sebagai amplifier AC dengan menggunakan

bias pembagi tegangan.- Mengukur penguatan tegangan dari amplifier CE

B. PERALATAN1. Electronics Training System Base Station (EFT-ETS-BS)2. Electronics Training System Module Kit (EFT-ETS-AC)3. Multimeter4. Function Generator5. Oscilloscope6. Kabel penghubung

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Siapkan base station dan modul kit ke dalam sliding rel.2. Hubungkan kabel AC ke sumber AC.3. Gunakan gambar 3.1 untuk memandu percobaan.4. Gunakan kabel penghubung untuk membuat rangkaian seperti pada gambar di

bawah.

+ -

+ -

+-

OUTPUT

Gambar 3.1Amplifier ground-emiter dengan bias stabilisasi

5. Hidupkan power.6. Tutup saklar S1, ukur arus IC pada kolektro, catat pada tabel.7. Dengan menggunakan multimeter digital, ukur tegangan base-emitor (VBE),

tegangan emitor (VE), dan tegangan kolektor-emitor (VCE).

5

R118 KOhm

C125 F

R28,2 KOhm

RE560 Ohm

CE100 F

C125 F

RL1 KOhm

S1

VCC

9 V

IC

8. Hubungkan sinyal generator pada 1000 Hz ke amplifier. Ukur terminal keluaran pada amplifier dengan menggunakan oscilloscope, atur oscilloscope agar mendapat hasil yang diinginkan.

9. Atur function generator di bawah titik distorsi sehingga didapatkan gelombang sinus yang tidak terganggu. Ukur tegangan puncak ke puncak, perhatikan pada oscilloscope. Catat hasilnya pada tabel.

10. Ukur dan catat IC, VBE, dan VCE, gambarkan bentuk gelombang input dan output dari hasil pengamatan.

11. Bersihkan dan rapikan peralatan.

Step IC (mA) VBE VCE VE Input Vp-p Output245

D. TUGAS1. Apakah yang dimaksud dengan Ce ?2. Apa yang terjadi pada penguatan amplifier AC bila Ce dihilangkan ?

6

PERCOBAAN 4

OPERATIONAL AMPLIFIER (OP-AMP)

A. TUJUAN- Membuktikan penguatan pada amplifier yang hanya bergantung pada penguatan

eksternal negative feedback pada input dan output.- Mengoperasikan Op-Amp Non Inverting dan Inverting Summer.

B. PERALATAN1. Electronics Training System Base Station (EFT-ETS-BS)2. Electronics Training System Module Kit (EFT-ETS-AC)3. Multimeter4. Function Generator5. Oscilloscope6. Kabel penghubung

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Siapkan base station dan modul kit ke dalam sliding rel.2. Hubungkan kabel AC ke sumber AC.3. Gunakan gambar 4.1 untuk memandu percobaan.4. Gunakan kabel penghubung untuk membuat rangkaian seperti pada gambar di

bawah.

R r

V inV out

R f

S1

S2

+V

-V

9 V

9 V

2

34

7

6

+

_

_

+

Gambar 4.1Inverting Amplifier

5. Gunakan tegangan simetri untuk mengaktifkan Op-Amp. Set Rf = Rr = 1000 Ohm, S1 dan S2 masih terbuka.

6. Atur function generator pada frekwensi 1000 Hz, keluaran nol.7. Hubungkan oscilloscope pada output Op-Amp.8. Amati bentuk gelombang yang dihasilkan setelah menghidupkan S1 dan S2.9. Naikkan secara perlahan-lahan dan catat hasilnya seperti pada tabel 4.1

7

Rr Ohm Rf Ohm Vp-p output Vp-p input Gain (VOUT/VIN)

Phase

10.0005.000

10.000 3.3332.50020.00030.000

10. Gunakan oscilloscope, ukur dan catat pada tabel, sinyal input dan output sinyal generator.

11. Hitung dan catat penguatan dari Op-Amp (VOUT/VIN)12. Bandingkan phase input dengan phase sinyal output dan perhatikan perbedaannya.13. Atur generator secara perlahan-lahan sampai mendapatkan keluaran generator

tersebut pada nilai 0.14. Ulangi langkah 9 – 14 untuk nilai seperti pada tabel 4.115. Gunakan kabel penghubung untuk membuat rangkaian seperti gambar 4.2

R r

V out

R f

2

34

7

6

_

+

V in

Gambar 4.2Non Inverting Amplifier

16. Buka saklar S1 dan S217. Ubah sedikit rangkaian sehingga seperti gambar 4.1 dan atur tegangan pada 15 V

dan function generator pada 1000 Hz, 0 Volt.

8

18. Tutup S1 dan S2 untuk setiap nilai Rf dan Rr. Catat dan lengkapi tabel berikut

Rf Ohm Rf Ohm Vp-p output Vp-p input Gain (VOUT/VIN)

Phase

10.0005.000

10.000 3.3332.50020.00030.000

19. Buat rangkaian seperti gambar 4.3 berikut20. Buka saklar S1 dan S2, jaga tegangan catu pada 15 Volt.21. Atur Rf = R1 = R2 = 1000 Ohm V1 dan V2 = 1,5 Volt.

R 2

V out

R f

2

3

6

_

+

EVMV11,5 V

V11,5 V

R 1S1

S2

Gambar 4.3Rangkaian Penjumlah (Summer)

22. Tutup saklar S1, S2 dan S3, buka saklar S4 ukur dan catat Vin dan Vout seperti pada gambar 4.3

23. Buka S3 tutup S4 ulangi langkah 2224. Buka S2, S3 dan S4 ditutup dan catat hasil pengamatan pada tabel berikut

Kondisi Polaritas Input Vin (V) Vout (V)S3 S4 V1 V2 V1 V2ON OFF + X XOFF ON X + XON ON + +ON ON - +

25. Bersihkan dan rapikan peralatan

9

PERCOBAAN 5

EMITER FOLLOWER

A. TUJUAN- Mengukur impedansi input dan output dari emeter follower.

B. PERALATAN1. Electronics Training System Base Station (EFT-ETS-BS)2. Electronics Training System Module Kit (EFT-ETS-AC)3. Multimeter4. Function Generator5. Oscilloscope6. Kabel penghubung

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Siapkan base station dan modul kit ke dalam sliding rel.2. Hubungkan kabel AC ke sumber AC.3. Gunakan gambar 5.1 untuk memandu percobaan.4. Gunakan kabel penghubung untuk membuat rangkaian seperti pada

gambar di bawah.

Gambar 5.1Emitter Follower

5. Buka saklar S2 dan S3, tutup saklar S16. Hidupkan power supply7. Atur function generator pada output nol. Hubungkan oscilloscope pada

titik DF dan atur penunjukan yang paling tepat.

10

+ -

+ -

V S V in

B A C 1

R 1

R 23K3

R LO U T

C 2

S1

1000 H z

1 K

500 O hm

470K

Q 22N 21

12 V

22 F

100 F

C

8. Tutup S1, perlahan-lahan naikkan penguatan pada function generator sampai 150 MV, perhatikan pada oscilloscope.

9. Catat hasilnya pada table 5.1

Vout (V)

Vin (V)

GainVout/Vin

VAB

(V)IIN

(A)RIN

(Ohm)P

(Watt)

10. Ukur dan catat tegangan input pada titik AC11. Hitung dan catat penguatan tegangan Vout/Vin12. Bersihkan dan rapikan peralatan

11

PERCOBAAN 6

OP-AMP SEBAGAI VOLTAGE FOLLOWER

A. TUJUAN- Mengamati bentuk keluaran dari Op-Amp sebagai voltage follower.

B. PERALATAN1. Electronics Training System Base Station (EFT-ETS-BS)2. Electronics Training System Module Kit (EFT-ETS-CA1)3. Multimeter4. Function Generator5. Oscilloscope6. Kabel penghubung

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Siapkan base station dan modul kit ke dalam sliding rel.2. Hubungkan kabel AC ke sumber AC.3. Gunakan gambar 6.1 untuk memandu percobaan.4. Gunakan kabel penghubung untuk membuat rangkaian seperti pada

gambar di bawah.

VinVout

-15 V

+15 V

2

3 4

76

_

+

Gambar 6.1Op-Amp sebagai voltage follower

5. Atur function generator pada 100 Hz dan 5 V.6. Hubungkan oscilloscope pada output Op-Amp dari keluaran generator

signal.

12

7. Secara perlahan-lahan naikkan sampai didapatkan bentuk gelombang yang diinginkan.

8. Ukur dan catat tegangan puncak ke puncak.9. Dengan menggunakan oscilloscope, ukur dan catat pula sinyal input V in

pada output sinyal generator.10. Bandingkan phasa dari input dan output.

Gambar 6.2Bentuk gelombang voltage follower

11. Bersihkan dan rapikan peralatan.

13

DC Volt(Vin)

DC Volt(Vout)

PERCOBAAN 7

OP-AMP SEBAGAI KOMPARATOR

A. TUJUAN- Membangun sebuah detector dengan menggunakan Op-Amp yang digunakan

sebagai komparator.

B. PERALATAN1. Electronics Training System Base Station (EFT-ETS-BS)2. Electronics Training System Module Kit (EFT-ETS-CA1)3. Multimeter4. Function Generator5. Oscilloscope6. Kabel penghubung

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Siapkan base station dan modul kit ke dalam sliding rel.2. Hubungkan kabel AC ke sumber AC.3. Gunakan gambar 7.1 untuk memandu percobaan.4. Gunakan kabel penghubung untuk membuat rangkaian seperti pada

gambar di bawah.

-15 V

+15 V

3

2

+

_

R ed G reen

R in 1 K

Gambar 7.1Op-Amp sebagai Komparator

14

5. Atur dan siapkan oscilloscope6. Lakukan perubahan pada tahanan input sampai LED bekerja7. Gunakan DC couple untuk melihat pada oscilloscope dan tentukan

inputnya8. Atur potensiometer untuk mendapatkan 100 mV dan catat hasil

pengamatan saudara seperti pada tabel di bawah.

Warna

Warna

Tegangan Vrossover

9. Atur Rin agar mencapai tegangan 100 mV dan catat pada tabel sesuai dengan warna yang dihasilkan.

10. Pindahkan ground pada pin 2 IC dan hubungkan dengan -5 V.11. Atur Rin dan sebagai catatan, kaki 3 adalah switch untuk LED dan catat

nilainya.12. Bersihkan dan rapikan peralatan

D. TUGASJelaskan mengapa pada rangkaian tersebut disebut rangkaian detector ?

15

PERCOBAAN 8

OP-AMP SEBAGAI INTEGRATOR

A. TUJUAN- Mengamati serta menganalisa bentuk gelombang dari Op-Amp sebagai integrator.

B. PERALATAN1. Electronics Training System Base Station (EFT-ETS-BS)2. Electronics Training System Module Kit (EFT-ETS-CA1)3. Multimeter4. Function Generator5. Oscilloscope6. Kabel penghubung

C. LANGKAH PERCOBAAN1. Siapkan base station dan modul kit ke dalam sliding rel.2. Hubungkan kabel AC ke sumber AC.3. Gunakan gambar 8.1 untuk memandu percobaan.4. Gunakan kabel penghubung untuk membuat rangkaian seperti pada

gambar di bawah.

Gambar 8.1Op-Amp sebagai Integrator

16

+ -

2

3 4

76

+15 V

-15 V

12 K

10 K

10 K

10 K 100 K

C+15 V

-15 V

2

3 4

76

out

+

_+

_

0,022 F

5. Atur dan siapkan oscilloscope.6. Gunakan kapasitor pada sisi kiri sebesar 0,022 F.7. Hidupkan power supply8. Ukur dan catatlah tegangan puncak ke puncak dan gambarkan bentuk

gelombang rangkaian pada titik TP1 pada tabel 8.1.9. Ulangi langkah percobaan dengan menggunakan kapasitor sesuai dengan

tabel 8.1.10. Gambar hasil yang diperoleh.

C (F)TP 1 V out

Bentuk Gelombang

Vpp Bentuk Gelombang

Vpp

0,022

0,047

0,1

11. Rapikan dan bersihkan peralatan.

17

PANDUAN PRAKTIKKUM

ELEKTRONIKA LANJUT

LABORATORIUM ELEKTRONIKA & DIGITALJURUSAN TEKNIK ELEKTRO

18

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MATARAM

19