laporan praktikum elka 9 - penguat sinyal kecil.docx
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG
“ Penguat Sinyal Kecil ”
Siti Nurul Hikmah
101331061
Partner : - M.Dirga Deka S
- Puji Wulandari
I TC-B
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2011
I. Tujuan Percobaan
Merancang sebuah penguat sinyal kecil menggunakan konfigurasi transistor
common emitor.
Mengukur penguatan tegangan tanpa dan dengan kapasitor pada emitor.
II. Landasan Teori
Pada penguat common emitor memiliki ciri yaitu kaki basis dan emitor pada
transistor di-ground-kan. Pada konfigurasi common emitor ini perlu diingat bahwa
sinyal input pada rangkaian diinputkan pada kaki basis dari transistor dan outputnya
terdapat pada kaki kolektor dari transistor tersebut. Sebenarnya arus input pada
rangkaian common emotor ini bukan arus di basis melainkan arus dari sumber input
sinyal, sedangkan arus output merupakan arus yang terdapat pada kaki kolektor
(arus kolektor). Agar rangkaian transistor common emitor ini dapat bekerja maka
kaki antara emitor-basis diberi forward bias dan kaki basis-kolektor diberi tegangan
reverse bias.
Konfigurasi transistor common emitor ini digunakan untuk menguatkan sinyal
input agar didapatkan sinyal output yang lebih besar dari sinyal inputnya.
Penguatan dari transistor ini disimbolkan atau dilambangkan dengan β. Penguatan
dari common emitor ini mempunyai nilai antara 100 hingga 300. Dengan kita
mengetahui parameter-parameter DC dari rangkaian common emitor ini dan juga
parameter ACnya maka dapat diketahui daerah kerja dari transistor tersebut. Dan
dengan perbandingan antara besarnya tegangan sinyal input dengan sinyal output
maka dapat diketahui besarnya penguatan dari transistor tersebut.
Penguat emiter bersama (CE) mempunyai impedensi input (Zi) lebih besar,
impedensi output (Zo) lebih kecil, penguat arus (Ai) lebih besar dan penguat
tegangan (Av) lebih besar dan penguatan daya (Ap) lebih besar.
Common emitor ini memiliki suatu karakteristik yaitu tegangan sinyal
inputnya memiliki beda fase sebesar 180 derajat dengan sinyal outputnya.
Besaran CB CE CC
Ai Rendah Tinggi Tinggi
Av Tinggi Tinggi Rendah
Ri (ohm) Rendah Sedang Tinggi
Ro (ohm) Tinggi Sedang Rendah
III. Alat dan Komponen
a. Alat :
Satu buah Function Generator
Satu buah Kit Percobaan
Satu buah Multimeter Analog / Digital
Satu buah Oscilloscope
Kabel penghubung secukupnya
b. Komponen :
Transisor BC 550
Resistor secukupnya
Kapasitor : 10 µF 2 buah
IV. Gambar Rangkaian
V. Langkah Percobaan
1. Ukur bias DC VB, VC, dan VE !
2. Berikan sinyal input AC dari generation function, amplitudo yang maksimal
(100mVpp) agar output tidak cacat, frekuensi 1 kHz. Ukur Vout dan Vin pada ch1
dan ch2 agar terlihat penguatan tegangan beda fasa !
VI. Hasil Prcobaan
1. Bias DC
VB = 2,068 V
VC = 11,2 V
VE = 1,46 V
2. - Tanpa kapasitor dan RL
Vin = 23 mVpp
Vout = 26 mVpp
AV = 26/23
= 1,13 kali
- Dengan kapasitor = 4,7 μVpp
Vin = 22 mVpp
V out = 6 Vpp
A V = 6000/22
= 272,72 kali
- Dengan RL
Vin = 16 mVpp
V out = 2,8 Vpp
A V = 2800/16
= 175
kali
VII. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa kita dapat mengetahui besarnya
penguatan pada transistor dari perbandingan antara tegangan sinyal input dengan
tegangan sinyal output. Terdapat perbedaan pula antara penguat pada transistor yang
memakai kapasitor, memakai resistor dan tidak memaikai keduanya. Pada transistor yang
tidak memakai kapasitor dan juga resistor penguatan sangat kecil, sedangkan pada
transistor yang memakai kapasitor lebih besar dari transistor yang memakai resistor,
karena pada transistor yang memakai resistor menghambat besarnya penguatan.
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG
“MERANCANG PENGUAT SINYAL KECIL”
Siti Nurul Hikmah
101331061
Partner : - M.Dirga Deka S
- Puji Wulandari
I TC-B
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2011