modul pet
TRANSCRIPT
Fakultas Teknik UNJ
Prodi Pendidikan Teknik Elektronika
Modul
PENGANTAR ELEKTRO TEKNIK
Penyusun
Rian Glori Suseno
5215122629
JURUSAN TEKNIK ELEKTROJAKARTA
2012
2 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
Kata Pengantar
Modul Pengantar Elektro Teknik ini digunakan sebagai panduan kegiatan
belajar mahasiswa untuk dapat menguasai salah satu sub kompetensi, yaitu
menggunakan konsep listrik dalam mendeskribsikan, menganalisa dan menghitung
rangkaian listrik untuk mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Elektronika di
Universitas Negeri Jakarta.
Modul ini bermanfaat untuk membantu pemahaman mahasiswa terhadap
konsep dasar listrik. Kegiatan belajar yang tersusun dalam modul ini terdiri dari tiga
kegiatan belajar yang membahas tentang Prinsip Arus Listrik, , Rangkaian listrik dan
Daya Listrik.
Modul ini merupakan implemantasi dari tugas yang diberikan oleh Bpk.
Bambang selaku Dosen mata kuliah ini selama tiga minggu terakhir, tugas adalah
membuat soal-soal serta pembahasan tentang rangkaian seri dan paralel, hukum
kirchoff, transformasi rangkaian delta ke bintang, Teorema Ekivalen Thevenin, dan
Teorema Norton.
Dalam praktek, modul ini tidak menyarankan mahasiswa untuk melakukan
kegiatan praktek secara langsung, melainkan dengan menggunakan komputer dengan
bantuan sebuah program simulator yang berguna membuat sebuah rangkaian yang
kemudian di ukur besarnya tegangan, arus yang mengalir, besar hambatan dan daya
yang dihasilkan.
Penulis berharap kritik dan saran dari pembaca agar penulis dapat
menyempurnakan modul ini. Semoga modul ini dapat membantu mahasiswa belajar
mengenai sifat-sifat dasar listrik.
Jakarta, 23 Oktober 2012
Rian Glori Suseno
3 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
Daftar Isi
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab I Pendahuluan 4
1. Pendahuluan 4
2. Deskripsi 4
3. Prasyarat 4
4. Tujuan Akhir Pembelajaran 4
Kegiatan 1. Hukum Ohm
rangkaian seri-paralel dan jembatan wheatstone 5
A. Hukum Ohm 5
B. Rangkaian Seri 6
C. Rangkaian Paralel 7
D. Rangkaian Seri-Paralel (campuran) 8
E. Jembatan Wheatstone 10
Praktek 11
1. Praktek 1
Menginstal aplikasi livewire dan petunjuk penggunaan 11
2. Praktek 2
Mengukur rangkaian seri 17
3. Praktek 3
Mengukur rangkaian paralel 18
4. Praktek 4
Mengukur jembatan wheatstone 20
Latihan 22
A. Pertanyaan 22
B. Tugas 23
4 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
B A B I
LANDASAN TEORI
1. Pendahuluan
Dalam menganalisis maupun merencanakan sebuah rangkaian , ada kalanya
merupakan suatu kesulitan bagi seseorang yang tidak mengetahui konsep dasar rangkaian
tersebut. Di dalam teknik kelistrikan maupun elektronika, setiap rangkaian baik yang
sederhana atau yang komplek, membutuhkan suatu penganalisaan yang berhubungan
dengan cara kerja rangkaian itu. Suatu rangkaian tidak akan bekerja dengan baik jika salah
satu besaranya tidak sesuai dengan kebutuhan.
2. Deskripsi
Konsep dasar rangkaian listrik arus searah terutama mengenai rangkaian resistor
merupakan dasar dari analisis perhitungan dalam suatu rangkaian listrik. Seperti layaknya
pondasi suatu bangunan, konsep dasar rangkaian listrik adalah hal pertama yang harus
dimengerti dan dipahami dalam merencanakan maupun mengevaluasi sebuah rangkaian
kelistrikan. Apabila konsep dasar tersebut sudah tertanam dalam, maka untuk melangkah ke
penganalisaan yang lebih tinggi lagi akan terasa mudah.
3. Prasyarat
Untuk mempelajari dan lebih memahami isi modul ini, mahasiswa diharuskan
terlebih dahulu menguasai modul yang terdahulu, yaitu:
1. Konsep dasar elektrostatika dan elektrodinamika.
2. Komponen-komponen pasif.
3. Dasar kemagnetan dan elektromagnetik.
4. Tujuan Akhir Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, siswa diharapkan mampu memahami konsep dasar
resistor (tahanan) dalam rangkaian arus searah.
5 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
Tujuan Kegiatan
Siswa dapat merangkai sebuah rangkaian listrik sederhana menggunakan prinsip
hukum Ohm.
Siswa dapat mengukur besaran-besaran listrik dalam rangkaian tersebut.
Siswa dapat membuktikan kebenaran nilai yang diukur dengan analisis perhitungan
menggunakan konsep hukum Ohm.
1. Pembahasan
A. H U K U M OHM
Diantara dua titk yang berbeda tegangan (diusahakan beda tegangan konstan)
dihubungkan dengan kawat penghantar maka arus akan mengalir dari arah positif ke arah
negatif. Apabila beda tegangan dinaikan dua kali lipat, ternyata arus yang mengalir juga naik
dua kali lipat. Jadi, arus yang mengalir melalui kawat penghantar akan sebanding dengan
tegangan yang terdapat antara kedua ujung penghantar.Percobaan ini dilakukan oleh Ohm
yang selanjutnya disebut hukum Ohm. Oleh karena itu dirumuskan:
E
I= R
Keterangan :
E = Tegangan dalam Volt (V)
I = Arus dalam ampere (A)
R = Resistansi / tahanan dalam ohm (Ω)
Gambar rangkaian :
6 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
KEGIATAN
1HUKUM OHM RANGKAIAN SERI-
PARALEL DAN JEMBATAN WHEATSTONE
B. R AN GK A I A N SE R I
Yang dimaksud dengan rangkaian seri adalah apabila beberapa resistor dihubungkan
secara berturut-turut, yaitu ujung akhir dari resistor pertama disambung dengan ujung awal
dari resistor kedua, dan seterusnya. Jika ujung awal dari resistor pertam dan ujung akhir
resistor terakhir diberika tegangan, maka arus akan mengalir berturut-turut melalui semua
resistor yang besarnya sama.
Gambar rangkaian:
Hubungan pada rangkaian seri :
Besar tahanan totalnya adalah
RT = R1 + R2 + R3 + ……Rn
Besar arus listriknya adalah
I = IR1 = IR2 = IR3 ….= In
I= ER t
Besar tegangan listriknya adalah
7 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
ER1 = I . R1
ER2 = I . R2
ER3 = I . R3
ERn = I . Rn
ET = ER1 + ER2 + ER3
C. R AN GK A I A N P A R A LEL
Yang dimkasud rangkaian pararel jika beberapa resistor secara bersama
dihubungkan antara dua titik yang dihubungkan antara tegangan yang sama. Dalam praktek
rangkaian paralel, semua alat listrikyang ada di rumah dihubu ngkan secara paralel
(lampu, setrika, pompa air, dll).
Gambar rangkaian:
Hubungan pada rangkaian paralel :
Besar tahanan totalnya adalah
1R t
= 1R1
+ 1R2
+ 1R3
jadi arus tiap cabang adalah :
I= ER t
8 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
I 1=ER1
I 2=ER2
I 3=ER3
Besar tegangan listriknya adalah
E = ER1 = ER2 = ER3 = Ern
E = I . RT
D. RAN GKA IA N SERI – PARA LEL (CA MPU RAN )
Yang di maksud dengan rangkaian seri-paralel adalah gabungan dari rangkaian seri
dan rangkaian paralel. Oleh karena itu, rangkaian seri-paralel biasa disebut rangkaian
campuran.
Gambar rangkaian:
Besar tahanan totalnya adalah
Pertama-tama kita cari dahulu tahanan paralel R2 dan R3,
R23=1R2
+ 1R 3
Setelah kita hitung tahanan seri R 2,3, gmbar rangkaian diatas menjadi seperti dibawah
ini.
9 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
Maka tahanan totalnya adalahRt=R1+R23+R3
Besar arus listriknya adalah
I t=ERt
Untuk arus pada cabang R2 Dan R3 adalah
I 2=ER2
Dan I 3=ER3
Jumlah besarnya arus listrik tiap cabang besarnya sama dengan arus total. Dimana
besarnya.
I t=I 1+ I 3
Besar tegangan listriknya adalah
ER1 = I . R1
ER 2 = ER3 = I . R Paralel 2,3
ER4 = I . R4
Dimana besar tegangan total adalah jumlah tegangan tiap-tiap tahanan.
E = ER1 + ER 2,3 + ER4
KES I MP U L A N
Sifat-sifat rangkaian:
a. Rangkaian seri
Tahanan totalnya lebih besar dari tahanan laianya.
Besar arusnya sama dalam setiap tahanan.
Tegangan listriknya terbagi tergantung besar tahanan yang dilalui.
b. Rangkaian paralel
Tahanan totalnya lebih kecil atau sama dengan tahanan lainya.
10 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
Besar arus listriknya terbagi dalam setiap cabang tergantung nilai tahanan cabang.
Tegangan dalam setiap cabang besarnya sama.
11 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
E. JEMBA T A N WHE A TSTO N E
Untuk mengukur resistansi sebuah resistor dengan teliti, dilakukan dengan
menggunakan jembatan wheatstone. Pada jembatan wheatstone, empat resistor membentuk
segi empat. Dua sisi dihubungkan dengan sumber tegangan dan dua sisi lainya dihubungkan
dengan galvanometer.
Gambar 5. Rangkaian jembatan wheatstone
Ada dua cara pengaturan rangkaian agar mendapatkan suatu harga yang ekivalen,yaitu :
Mengatur R2, R3 dan R4 sedemikian rupa sehingga galvanometer menunjuk
harga nol.
Memasang R2 dan R4 dalam harga tetap dan mengubah R3 hingga galvanometer
pada harga nol. Sebagai pengganti R3 dapat digunakan resistor variable.Pada saat
galvanometer dalam posisi tidak menyimpang (posisi nol), terjadi perbandingan
harga arus listrik tiap-tiap cabang yang besarnya :
I1 = I2 dan I3 = I4
Arus yang melewati galvanometer dan tegangan pada titik BD adalah seimbang,
sehingga:I 1 R1=I 3 R3 atau I 2 R1=I 4 R3dan I 2 R2=I 4 I 4
didapat:R2
R1
=R3
R4
Bila R1 merupakan resistor yang akan dicari nilai tahananya, maka:
Rx=R2 R4
R3
12 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
G
R4
R1 R2
R3
E
Rx
13 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
Hal-hal yang diperhatikan sebelum praktek adalah :
Gunakanlah baju praktek.
Persiapan bahan dan peralatan yang diperlukan.
Pastikan komputer anda mempunyai file executable program live wire, sebagai
program simulator.
PRAKTEK 1
MENG-INSTAL APLIKASI LIVE WIRE
DAN PETUNJUK PENGGUNAN
A. Tujuan :
Siswa dapat menginstal program live wire.
Siswa dapat menjalankan program livewire secara profesional.
B. Alat dan Bahan
1. Komputer/Laptop menggunakan 1 set
operating sistem Windows Xp/vista/7.
2. Aplikasi Livewire 1.11 Pro 1 buah
C. Cara menginstal program livewire .
1. klik kanan pada file livewire 1.11 Pro.rar
14 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
PRAKTEK
2. Pilih “extract here”.
3. lalu tunggu, sampai proses peng-extract-kan selesai.
15 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
4. Setelah proses selesai, buka folder livewire dan pilih livewire.exe
16 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
5. Proses instalasi livewire sukses.
17 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
D. Tutorial menggunakan livewire.
1. Setelah proses instalasi selesai, buka aplikasi livewire.
2. Pilih Tutorials.
18 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
TAMPILAN PERTAMA LIVE WIRE
3. Pilih “drawing a transistor sensing circuit”.
4. Kemudian ikuti semua instruksi yang ada pada tab “beginner”.
19 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
PRAKTEK 2
MENGUKUR RANGKAIAN SERI
A. Tujuan :
Siswa dapat merangkai rangkaian seri.
Siswa dapat mengukur besaran-besaran listrik dalam rangkaian seri.
Siswa dapat membuktikan kebenaran pengukuran menggunakan konsep dasar
rangkaian seri.
B. Alat dan Bahan
1. Komputer/Laptop menggunakan 1 set
operating sistem Windows Xp/vista/7.
2. Aplikasi Livewire 1.11 Pro 1 buah
C. Gambar Rangkaian
D. Langkah Kerja
1. Rangkai rangkaian seperti gambar diatas menggunakan aplikasi livewire.
2. Hidupkan power supply.
3. Baca nilai yang tertera pada alat ukur dan masukan hasilnya ke dalam tabel.
4. Lepaskan sumber tegangan pada rangkaian.
5. Buat analisisperhitungan dengan nilai-nilai yang ada dalam rangkaian
menggunakan konsep hukum ohm.
20 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
6. Buat kesimpulan dari hasil pengukuran diatas.E. Tabel Pengukuran
NOTEGANGAN
SUMBER (Volt)
ARUS
(mA)
VR1
(Volt)
VR2
(Volt)
VR3
(Volt)
1
2
3
4
5
6
7
PRAKTEK 3
MENGUKUR RANGKAIAN PARALEL
A. Tujuan :
Siswa dapat merangkai rangkaian paralel.
Siswa dapat mengukur besaran-besaran listrik dalam rangkaian seri.
Siswa dapat membuktikan kebenaran pengukuran menggunakan konsep dasar
rangkaian seri.
B. Alat dan Bahan
1. Komputer/Laptop menggunakan 1 set
operating sistem Windows Xp/vista/7.
2. Aplikasi Livewire 1.11 Pro 1 buah
C. Gambar Rangkaian
21 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
D. Langkah Kerja
1. Rangkai rangkaian seperti gambar diatas menggunakan aplikasi livewire.
2. Hidupkan power supply.
3. Baca nilai yang tertera pada alat ukur dan masukan hasilnya ke dalam tabel.
4. Lepaskan sumber tegangan pada rangkaian.
5. Buat analisisperhitungan dengan nilai-nilai yang ada dalam rangkaian
menggunakan konsep hukum ohm.
6. Buat kesimpulan dari hasil pengukuran diatas.
E. Tabel Pengukuran
NOTEGANGAN
SUMBER (Volt)
ARUS
(mA)
VR1
(Volt)
VR2
(Volt)
VR3
(Volt)
1
2
3
4
5
6
7
22 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
PRAKTEK 4
MENGUKUR JEMBATAN WHEATSTONE
D. Tujuan :
Siswa dapat merangkai rangkaian jembatan wheatstone.
Siswa dapat mengukur besaran-besaran listrik dalam rangkaian jembatan
wheatstone.
Siswa dapat membuktikan kebenaran pengukuran menggunakan konsep dasar
rangkaian jembatan Wheatstone.
E. Alat dan Bahan
3. Komputer/Laptop menggunakan 1 set
operating sistem Windows Xp/vista/7.
4. Aplikasi Livewire 1.11 Pro 1 buah
F. Gambar Rangkaian
E. Langkah Kerja
1. Rangkai rangkaian seperti gambar diatas menggunakan aplikasi livewire.
2. Hidupkan power supply.
3. Atur nilai tahanan R3 sehingga ampere meter menunjukan angka nol.
4. Lepaskan R3 dari rangkaian, ukur nilai tahananya menggunakan Ohmmeter.
5. Matikan Power supply.
23 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
2.2 k Ω
1 kΩ 10 kΩ
2.2 k Ω
12 V
6. Hitunglah nilai tahanan Rx menggunakan analisis perhitungan.
Rx=R2 R4
R3
7. Buat kesimpulan dari hasil pengukuran diatas.
24 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
A. Pertanyaan
Jawablah soal-soal di bawah ini :
A. Sebuah lampu dihubungkan dengan sumber tegangan 12 V DC, berapakah arus
listrik yang mengalir pada rangkaian jika tahanan lampu 800 Ω?
B. Diketahui sebuah rangkaian seperti gambar dibawah ini.
Pertanyaan:
a. Tahanan total
b. Kuat arus
c. Tegangan drop tiap resistor.
C. Diketahui rangkaian seperti gambar di bawah ini.
Pertanyaan:
a. Tahanan total
b. Arus total
c. Arus tiap resistor
D. Diketahui rangkaian seperti gambar di bawah ini.
25 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K
LATIHAN
Pertanyaan:
a. Tahanan total
b. Arus total
c. Arus tiap resistor
d. Tegangan tiap resistor
B. Tugas
Selesaikanlah soal-soal di bawah ini
Diketahui rangkaian seperti gambar di bawah ini.
Pertanyaan:
a. Tahanan total
b. Arus total
c. Tegangan tiap resistor
d. Arus tiap resistor
26 | M O D U L P E N G A N T A R E L E K T R O T E K N I K