modul pembelajaran kimia sma kelas xi ipa
TRANSCRIPT
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 3
MINYAK BUMI
1. Proses pembentukan
Minyak bumi dan gas terbentuk dari hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan
hewan yang tertimbun dalam kerak bumi selama jutaan tahun.
2. Komposisi
Minyak bumi tersusun dari bermacam-macam hidrokarbon seperti yang dapat
dilihat pada tabsel
Jenis Senyawa Jumlah Contoh
Hidrokarbon 90 - 99% Alkana, sikloalkana, dan aromatis
Senyawa belerang
0,1 β 7% Tioalkana (R β S β R )
Alkanatiol (R β S β H)
Senyawa nitrogen 0,01 β 0,9% Pirol (C4H5N)
Senyawa oksigen 0,01 β 0,4% Asam karboksilat (RCOOH)
Senyawa logam sangat kecil Senyawa logam nikel
3. Pengolahan minyak bumi
β’ Minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang
sedap.
β’ Agar dapat digunakan, minyak mentah harus diolah.
β’ Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon
β’ Untuk memisahkan komponen-komponen minyak bumi dilakukan dengan
cara destilasi bertingkat.
β’ Proses destilasi adalah suatu cara pemisahan berdasarkan perbedaan titik
didih dari berbagai komponen yang ada dalam campuran.
β’ Fraksi-fraksi yang diperoleh dalam destilasi ini merupakan campuran
senyawa-senyawa hidrokarbon yang mendidih pada suatu trayek suhu
tertentu.
4. Penggunaan fraksi minyak bumi Kegunaan dari fraksi-fraksi minyak bumi dapat dilihat pada tabel berikut.
Fraksi Jumlah atom C Titik didih (oC) Kegunaan
Gas C1-C4 < 20 Bahan bakar LPG, LNG, sumber hidrogen dan bahan bakuuntuk sintesis senyawa organik.
Petroleum eter
C5-C6 20 β 60 Pelarut, binatu kimia (dry
cleaning) / cairan pembersih Nafta
C6 β C7 60 - 100 Pelarut nonpolar dan cairan
pembersih Bensin (gasoline) C6-C10 40 β 200 Bahan bakar kendaraan
bermotor Kerosin C12-C15 175 β 300 Bahan bakar pesawat jet dan
kompor (minyak tanah)
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 4
Solar dan minyak diesel
C15 ke atas 250 β 400 Bahan bakar mesin diesel dan bahan bakar industri
Minyak pelumas C20 ke atas > 350 Pelumas
Parafin/lilin C21-C40 > 350 Membuat lilin, kertas pembungkus berlapis lilin, korek api dan bahan pengkilap
Aspal >C40 Residu Bahan bakar, untuk pelapis jalan raya, lapisan anti korosi, pengedap suara pada lantai
5. Bensin
Fraksi minyak bumi yang paling banyak digunakan adalah bensin.
a. Kualitas bensin
β’ Komponen utama bensin adalah n-heptana dan isooktana (2,2,4-
trimetilpentana).
β’ Alkana rantai lurus sangat mudah terbakar sehingga menimbulkan ketukan
(knocking). Ketukan adalah suatu perilaku kurang baik dari bahan bakar,
yang terjadi karena pembakaran terjadi terlalu cepat sebelum piston
berada pada posisi yang tepat.
β’ Makin banyak ketukan, berarti makin rendah mutu bensin. Mutu bensin
dinyatakan dalam bilangan/angka oktan.
β’ Makin besar bilangan oktan suatu bensin, makin baik mutu bensin
tersebut.
β’ Untuk menentukan bilangan oktan ditetapkan 2 jenis senyawa sebagai
pembanding yaitu n- heptana dan isooktana
β’ Suatu campuran 30% n-heptana dan 70% isooktana akan mempunyai
bilangan oktan 70.
β’ Nilai bilangan oktan masing-masing jenis bensin:
premium 80-88, pertalite 90, pertamax 92, dan pertamax plus 95.
b. Cara meningkatkan mutu bensin
1) Proses reforming, yaitu suatu proses untuk mengubah alkana rantai
lurus menjadi rantai bercabang. Contoh: mengubah n-oktana menjadi
isooktana.
2) Menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir
fraksi bensin.
3) Menambahkan zat aditif anti ketukan misalnya TEL (Tetra Ethyl Lead,
Pb(C2H5)4) dan MTBE (Methyl Tertiery Buthyl Eter)
Segi negatif penggunaan TEL
Bensin yang ditambahkan TEL dapat menghasilkan timbal yang sangat
beracun bila terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu
penggunaan TEL dilarang dan dianjurkan diganti dengan MTBE yang
bebas Pb.
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 5
c. Dampak negatif hasil pembakaran bensin
Zat pencemar
Sumber Dampak yang ditimbulkan
1. CO2 Pembakaran bahan bakar
Pemanasan global/efek rumah kaca
2. CO Pembakaran bahan bakar
Bersifat racun dan dapat menyebabkan kematian bila konsentrasi CO di udara mencapai 0,1%
3. NOx (NO2, NO)
Pembakaran bahan bakar pada suhu tinggi
dimana nitrogen di udara ikut teroksidasi
Asbut (asap-kabut) atau smog fotokimia. Asbut menyebabkan
berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan dan manjadikan tanaman layu
4. SOx (SO2, SO3)
Pembakaran
bahan bakar yang mengandung belerang (batu bara, bensin, dan
berbagai proses kimia dalam industri)
SO2 jika terhisap oleh pernafasan akan
bereaksi dengan cairan dalam saluran pernafasan dan membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan dan menimbulkan sakit. Oksida belerang
dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam
5. Pb Penggunaan bensin yang mengandung zat aditif
senyawa timbal
Timbal bersifat racun dapat menyebabkan (sakit kepala, mudah teriritasi, kerusakan otak, ginjal, dan hati)
d. Cara mengatasi
Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi dampak pembakaran bensin atau asap buang kendaraan bermotor adalah:
1) Produksi bensin yang ramah lingkungan tanpa zat aditif Pb.
2) Penggunaan EFI (Electronic Fuel Injection) pada sistem bahan bakar.
3) Penggunaan konverter katalitik pada sistem buangan kendaraan
4) Penghijauan/pembuatan taman dalam kota.
5) Penggunaan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui dan
yang lebih ramah lingkungan seperti tenaga surya dan sel bahan
bakar (fuel cell).
Silakan dicoba!
Bukalah komik pembelajaran pada link: https://www.instagram.com/p/CQNSvYRMXJG/?utm_source=ig_web_copy_link
Baca dan pelajarilah komik pembelajaran tersebut! Kerjakan soal (assesmen) yang terdapat pada slide terakhir Kirim jawabanmu ke DM Instagram @kimia.asikk
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 6
BAB I
TERMOKIMIA
Pendahuluan
Mengapa es batu bisa meleleh? Menurut kalian, proses mencairkan es batu melepaskan atau membutuhkan kalor?
Termokimia dan Kekekalan Energi
Entalpi dan Perubahan Entalpi
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 7
TERMOKIMIA
A. TERMOKIMIA & HUKUM KEKEKALAN ENERGI
β’ Termokimia : Cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang panas atau kalor
pada reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan reaksi kimia.
β’ Hukum kekekalan energi: Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
B. ENTALPI DAN PERUBAHAN ENTALPI
β’ Entalpi adalah jumlah energi yang dimiliki suatu zat, dinotasikan dengan H
(Heat content ).
β’ Besarnya entalpi suatu zat tidak bisa diukur tetapi perubahannya dapat
diukur.
β’ Jadi perubahan entalpi (βH) adalah besarnya energi (kalor) yang dibebaskan
atau diserap dari suatu reaksi kimia pada tekanan tetap.
dengan βH = perubahan entalpi
Hp = entalpi produk
Hr = entalpi reaktan atau pereaksi
1. Bila Hp > Hr, maka βH bertanda positif,
berarti terjadi penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem, disebut reaksi
endoterm
2. Bila Hr > Hp, maka βH bertanda negatif, berarti terjadi pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan, disebut reaksi eksoterm.
C. REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM
Sistem : bagian yang menjadi pusat perhatian/pusat penelitihan/pusat pengamatan.
Lingkungan : daerah yang membatasi sistem/segala sesuatu yang berada disekitar sistem
βH = Hp - Hr
R. eksoterm R. endoterm
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Page 8
Contoh Reaksi eksoterm: β’ Batu kapur(CaO) dimasukkan dalam
air, air menjadi panas (bahkan mendidih)
β’ Pembakaran elpiji menghasilkan
panas β’ Reaksi pembakaran β’ Reaksi Respirasi
β’ Reaksi Pembentukan β’ Reaksi nuklir β’ Reaksi netralisasi
β’ Reaksi karbit dengan air β’ Reaksi pembentukan molekul dari
atom pada fase gas
β’ Uap air menjadi hujan (kondensasi) β’ Pembantukan air/salju di awan β’ Uap air menjadi air
β’ Air menjadi Es
Contoh Reaksi endoterm: β’ Alkohol 90% ( alkohol pekat )
dioleskan pada kulit tangan, tangan menjadi dingin.
β’ Kristal Ba(OH)2+ NH4Cl
+beberapa tetes air, dasar tabung dingin
β’ Es menjadi air
β’ Air menjadi uap air β’ Pelarutan urea dalam air β’ Pembentukan kation dari
sebuah atom dalam fase gas β’ Karbon dipanaskan dengan uap Air β’ Reaksi Fotosintesis
D. DIAGRAM TINGKAT ENERGI
E. PERSAMAAN TERMOKIMIA Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang menyertakan perubahan
entalpinya (βH).
Nilai perubahan entalpi yang dituliskan pada persamaan termokimia harus sesuai
dengan stoikiometri reaksi, artinya jumlah mol yang terlibat dalam reaksi sama
dengan koefisiennya.
Contoh :
Diketahui persamaan reaksi termokimia:
1H2(g) + Β½ O2(g) β H2O(l) βH = - 285,85 kJ/mol
artinya, pada pembentukan 1 mol H2O dari gas hidrogen dan gas oksigen
dibebaskan energi sebesar 285,85 kJ
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Page 9
f
F. PERUBAHAN ENTALPI STANDAR (βHo)
Perubahan entalpi standar (βHo) adalah perubahan entalpi (βH) reaksi yang
diukur pada kondisi standar, yaitu pada suhu 298 K dan tekanan 1 atm.
1. Entalpi Pembentukan Standar (βHfo = Standard Enthalpy of Formation)
Entalpi pembentukan standar (βHfo) adalah βH untuk membentuk 1 mol
senyawa langsung dari unsur- unsurnya diukur pada keadaan standar (298 K,
1 atm)
Contoh : C(s, grafit) + 2 H2(g) β CH4(g) βHfo = -74,8 kJ/mol
4 C(s) + 2 H2(g) β 2 C2H2(g) βH = + 454 kJ
Jika yang terbentuk 1 mol C2H2, reaksi menjadi:
2 C(s) + H2(g) β C2H2(g) βH = + 227 kJ, atau bisa ditulis βHfo = + 227 kJ/mol
Contoh soal:
1. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi pembentukan NH4Cl bila diketahui
βHfo NH4Cl = - 120 kJ/mol
Jawab:
β’ reaksi pembentukan, maka NH4Cl ada di sebelah kanan tanda panah
β’ Zat-zat di sebelah kiri tanda panah berupa unsur
β’ Unsur-unsur N, H,dan Cl adalah unsur-unsur diatomik
Β½ N2(g) + 2H2(g) + Β½ Cl2(g) β NH4Cl(s) βHfo = -120 kJ/mol
2. Pada pembentukan 22 gram C3H8 (Ar C = 12, H = 1) dibebaskan kalor sebesar 75
kJ. Tuliskan persamaan termokimia pembentukan C3H8!
Jawab :
β’ mol dari 22 gram C3H8 = massa
massa molar =
22 gram
44 gram/mol = 0,5 mol
β’ βHfo berlaku untuk pembentukan 1 mol zat, maka βHf
o C3H8 = 1
0,5 x (- 75 kJ)
= - 150 kJ
β’ Persamaan termokimia pembentukan C3H8 adalah:
3 C(s) + 4 H2(g) β C3H8(s) βHfo = - 150 kJ/mol
Ingat!! Unsur-unsur diatomik : H2, N2, O2, F2, Cl2, I2
Unsur-unsur poliatomik : P4
koefisien 1 berarti 1 mol CH4
Koefisien 2 berarti 2 mol C2H2, maka semua koefisien reaksi dibagi 2, termasuk βH
yang ditulis di sebelah kanan reaksi adalah
βH standar (untuk 1 mol)
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Page 10
Silakan dicoba!
1. Diketahui entalpi pembentukan standar (βHfo) dari berbagai zat sebagai berikut:
a. H2SO4(l) = -843,99 kJ mol-1
b. H2S(g) = -20,2 kJ mol-1
c. CaCO3(s) = -207,8 kJ mol-1
Tuliskan persamaan termokimia reaksi pembentukan zat-zat di atas!
2. Pada pembentukan 22 gram C3H8 (Ar C = 12, H = 1) dibebaskan kalor sebesar 75 kJ. Tuliskan persamaan termokimia pembentukan C3H8!
b. Entalpi Penguraian Standar (βHdo = Standard Enthalpy of Dissosiation)
β’ Entalpi penguraian standar adalah βH dari penguraian 1 mol persenyawaan
langsung menjadi unsur- unsurnya
β’ kebalikan dari βH pembentukan.
β’ Sesuai dengan asas kekekalan energy, maka nilai entalpi penguaraian sama
dengan entalpi pembentukannya, tetapi tandanya berlawanan.
Contoh: 1) Tuliskan persamaan termokimia penguraian H2O apabila diketahui βHfo H2O =
- 285,85 kJ/mol Jawab: Reaksi penguaraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan, sehingga zat
terurai di sebelah kiri tanda panah.
H2O(l) β H2(g) + Β½ O2(g) βHdo = + 285,85 kJ/mol
2) Bila diketahui βHfo NH3 = - 46 kJ/mol, berapa kJ diperlukan untuk
menguraikan 1 gram NH3 (Mr = 17)?
Jawab :
Persamaan termokimia penguraian NH3 adalah:
NH3(g) β Β½ N2(g) + 3 2β H2(g) βHdo = + 46 kJ/mol
Besarnya kalor untuk menguraikan 1 gram NH3 adalah:
Besar kalor = mol x βH
= massa
Mr x βH
= 1
17 x 46
= 2,7 kJ
Jadi, besarnya kalor yang diperlukan untuk menguraikan 1 gram NH3 adalah 2,7 kJ
H2O memiliki Koefisien 1, artinya 1 mol zat yang diuraikan
Tanda βHdo berlawanan dengan βHfo
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Page 11
c
Silakan dicoba!
1. Tuliskan persamaan termokimia dari reaksi penguraian HNO3, jika ΞHfo HNO3 = 146 kJ/mol
2. Diketahui reaksi penguraian:
2NH3(g) β N2(g) + 3H2(g) ΞH = 122 kJ
Tentukan besarnya kalor penguraian 3,4 gram NH3! (Ar N=14, H=1)
c. Entalpi Pembakaran Standar (βHco = Standard Enthalpy of Combustion)
Entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi (βH) yang diukur pada keadaan standar untuk pembakaran sempurna 1 mol senyawa atau unsure dengan O2 dari udara.
Pembakaran dikatakan sempurna jika:
β Karbon (C) terbakar sempurna menjadi CO2
β Hydrogen (H) terbakar sempurna menjadi H2O
β Belerang (S) terbakar sempurna menjadi SO2
β Senyawa hidrokarbon (CxHy) terbakar sempurna menurut reaksi:
CxHy + O2 β CO2 + H2O (belum setara)
Contoh:
Pada pembakaran 570 gram isooktana (C8H18), salah satu komponen yang ada dalam bensin, pada keadaan standar/STP dibebaskan kalor sebesar 27.500 kJ. Hitunglah besarnya βHco dan tuliskan persamaan termokimia pembakaran
isooktana tersebut!
Jawab:
β’ mol isooktana = massa
Mr C8H18
= 570 gram
114 g/mol
= 5 mol
β’ untuk 1 mol C8H18 maka βHco = 1
5 x (-27.500) = - 5.500 kJ
β’ persamaan termokimia : C8H18(l) + 252β O2(g) β 8CO2 (g) + 9H2O (g)
Silakan dicoba!
1. Pada pembakaran 1 gram karbon (Ar C = 12) dibebaskan kalor sebesar 85
kJ. Tuliskan persamaan termokimia pembakaran sempurna karbon!
2. Pada reaksi pembakaran gas propana:
2C3H8(g) + 10O2(g) β 6CO2(g) + 8H2O(g) ΞH = - 2400 kJ
a. Tentukan besarnya ΞHco
b. Berapa kJ kalor yang dihasilkan pada pembakaran 89,6 L (STP) gas
propana?
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Page 12
G. PENENTUAN ENTALPI STANDAR (βH)
Untuk menentukan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia dapat dilakukan
melalui eksperimen (bisa digunakan alat kalorimeter), hukum Hess, dan energi
ikatan.
1. Kalorimetri
Kalor reaksi dapat ditentukan melalui
percobaan dengan kalorimeter. Proses
pengukuran kalor reaksi disebut kalorimeteri.
Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan
larutan dapat ditentukan dengan mengukur
perubahan suhunya.
Karena energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, maka:
qreaksi + qlarutan = 0
qreaksi = - qlarutan
qlarutan = m . c. βπ‘ q kalorimeter = C. βπ‘
dengan : q = jumlah kalor (J)
m = massa campuran (gram) c = kalor jenis larutan (J/g.K)
βπ‘ = kenaikan suhu (K)
C = kapasitas kalor dari calorimeter (J/K)
Contoh:
1. Sebanyak 50 mL larutan HCl 1 M bersuhu 27oC dicampur dengan 50 mL larutan
NaOH 1 M bersuhu 27oC dalam suatu kalorimeter plastik (Ο air = 1 g cm-3 ) .
Ternyata suhu campuran naik menjadi 35oC. Jika kalor jenis larutan dianggap
sama dengan kalor jenis air yaitu 4,18 J/g.K, tentukan besarnya perubahan
entalpi ) untuk reaksi penetralan : HCl(aq) + NaOH(aq) β NaCl(aq) + H2O(l)
Jawab:
β’ Volume HCl = 50 mL = 50 cm-3
β’ Volume NaOH = 50 mL = 50 cm-3
β’ Bila Ο air = 1 g cm-3 , maka massa HCl = Ο x V
= 1 g cm-3 x 50 cm-3
= 50 g
β’ Bila Ο air = 1 g cm-3 maka massa NaOH = Ο x V
= 1 g cm-3 x 50 cm-
3 = 50 g
β’ Massa campuran = massa HCl + massa NaOH
= 50 g + 50 g = 0,05 mol
β’ Kenaikan suhu = βt = (35 + 273) β (27+273) = 8 K
β’ qlarutan = m . c. βt = 100 g x 4,18 J/g.K x 8 K = 3.344 J
β’ qreaksi = - qlarutan = - 3.344 J
β’ Persamaan reaksi : HCl(aq) + NaOH(aq) β NaCl(aq) + H2O(l)
0,05 mol 0,05 mol 0,05 mol
β’ qreaksi tersebut untuk 0,05 mol NaCl, sedangkan βH penetralan untuk 1 mol NaCl, maka:
βH = 1
0,05 x - 3.344 J = - 66.880 J = - 66,88 kJ
Jadi, βH untuk reaksi penetralan HCl(aq) + NaOH(aq) β NaCl(aq) + H2O(l) sebesar - 66,88 kJ
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Page 13
2. Sebanyak 7,5 gram LiOH ( Ar Li = 7, O = 16, H = 1) dimasukkan ke dalam calorimeter yang berisi 120 gram air. Setelah Kristal LiOH itu larut, ternyata suhu
kalorimeter beserta isinya naik dari 24oC menjadi 35oC. Kalor jenis larutan = 4,2 J/g.K dan kapasitas kalorimeter = 12 J/K. Tentukan besarnya entalpi pelarutan
LiOH dalam air sesuai persamaan reaksi: LiOH(s) β Li+(aq) + OH-(aq)
Jawab:
β’ Massa campuran = massa LiOH + massa air
= 7,5 + 120
= 127,5 gram
β’ Kenaikan suhu = βt
= (35 + 273) β (24 + 273)
= 11 K
β’ Kalor jenis larutan = c = 4,2 J/g.K
β’ Kapasitas kalor calorimeter = C = 12 J/K
β’ qlarutan = m . c. βt
= 127,5 g x 4,2 J/g.K x 11 K
= 5.890,5 J
β’ qkalorimeter = C. βt
= 12 J x 11 K
= 132 J
β’ q reaksi = - (qlarutan + qkalorimeter)
= - ( 5.890,5 + 132)
= - 6.022,5 J
β’ q reaksi tersebut untuk pelarutan 7,5 gram LiOH, sedangkan untuk pelarutan 1
mol LiOH (massa 1 mol LiOH = 24 gram/mol), maka:
β’ Jadi, pelarutan LiOH = - 19, 272 kJ
β’ Persamaan reaksi :
LiOH(s) β Li+(aq) + OH-(aq) = - 19, 272kJ
Silakan dicoba!
Sebanyak 50 ml larutan perak nitrat (AgNO3) 0,2 M dicampur dengan 50 ml
larutan NaCl 0,2 M, masing-masing bersuhu mula-mula 27oC. Setelah dicampur
ke dalam kalorimeter, suhu menjadi 31oC.
Bila kalor jenis larutan = 4,2 J/gK, Οair = 1 g/ml, tentukan besarnya ΞH pada reaksi:
AgNO3(aq) + NaCl(aq) β AgCl(s) + NaNO3(aq) ΞH=?
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Page 14
βHreaksi = ββH o f produk - ββH o f reaktan
2. Hukum Hess: berdasarkan entalpi (βH) dari beberapa reaksi yang berhubungan
Pada tahun 1848, Germain Hess dari Jerman melalui berbagai eksperimen
mengemukakan bahwa βsetiap reaksi memiliki H yang tetap dan tidak
tergantung pada jalan reaksi atau jumlah tahap reaksiβ
Contoh:
Diketahui reaksi:
C(s) + O2(g) β CO2 (g) ΞH = β94 kJ (reaksi 1)
2 H2 (g) + O2 (g) β 2H2O(g) ΞH = β136 kJ (reaksi 2)
3 C(s) + 4 H2 (g) βC3H8 (g) ΞH = β24 kJ (reaksi 3)
Tentukan ΞH pada reaksi C3H8(g) + 5O2(g) β 3CO2(g) + 4 H2O(g)!
Jawab:
β’ Menyesuaikan reaksi 1), 2) dan 3) dengan soal yang ditanyakan
β’ Lihatlah C3H8(g) + 5O2(g) β 3CO2(g) + 4H2O(g)
β’ Reaksi 1) dikalikan 3 agar CO2 menjadi 3CO2
β’ Reaksi 2) dikalikan 2 agar 2H2O menjadi 4H2O
β’ Reaksi 3) dibalik, maka H menjadi + (agar C3H8 menjadi di sebelah kiri)
β’ Jadi, 3C(s) + 3O2(g) β 3CO2(g) βH = - 282 kJ
4H2(g) + 2O2(g) β 4H2O(g) βH = - 272 kJ
C3H8(g) β 3C(s) + 4H2(g) βH = + 24 kJ +
C3H8(g) + 5O2(g) β 3 CO2(g) + 4 H2O(g) βH = - 530 kJ
Silakan dicoba! Diketahui reaksi: C(grafit) + O2(g) β CO2(g) H = -393,5 kJ
H2(g) + 1/2O2(g) β H2O(l) H = -285,8 kJ
CH4(g) + 2O2(g) β CO2(g) + 2H2O(l) H= -890,3 kJ Tentukan perubahan entalpi dari reaksi : C(grafit) + 2H2(g) β CH4(g)
3. Berdasarkan tabel entalpi pembentukan (βHfo)
Kalor suatu reaksi juga dapat ditentukan dari data entalpi pembentukan (βHfo)
zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi.
Cara menghitung βH reaksi berdasarkan data entalpi pembentukan standar :
Unsur-unsur memiliki nilai entalpi pembentukan standar bernilai nol dalam bentuk
bebasnya. Misal: βHfo O2 = 0 kJ/mol
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Page 15
Contoh:
Diketahui:
βHfo CH4O(l) = - 238,6 kJ/mol
βHfo CO2(g) = - 393,5 kJ/mol
βHfo H2O(l) = - 286 kJ/mol
a. Tentukan βH reaksi pembakaran CH4O sesuai reaksi:
CH4O(l) + 2 O2(g) β CO2(g)+ 2H2O(l)
b. Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram methanol
(CH4O) jika Ar C= 12, H = 1, dan O = 16
Jawab:
a. Reaksi CH4O(l) + 2 O2(g) β CO2(g)+ 2 H2O(l)
βHreaksi = ββHfoproduk - ββHf
oreaktan
βHreaksi = (βHfo CO2+ 2 x βHfo H2O) β (βHfo CH4O + 2 x βHfo O2)
βHreaksi = {- 393,5 + 2 x (- 286)} β {- 238,6 + 2 x 0 } kJ/mol = - 726,9 kJ/mol
b. mol CH4O = massa
Mr =
8
32 = 0,25 mol
kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 gram methanol = 0,25 mol x - 726,9
kJ/mol = - 181, 725 kJ
Silakan dicoba!
Diketahui Hfo C2H2 = -a kJ/mol, Hf
o CO2(g) = - b kJ/mol, Hfo H2O(l) = - c kJ/mol.
Tentukan besarnya entalpi pembakaran sempurna 52 gram C2H2! (Ar C = 12 dan
H = 1) sesuai persamaan reaksi:
C2H2(g) + O2(g) β CO2(g) + H2O(l) (belum setara)
c. Berdasarkan Energi Ikatan
Reaksi kimia terjadi karena pemutusan ikatan-ikatan lama dan pembentukan ikatan baru. Pada pemutusan ikatan diperlukan energi sedangkan pada pembentukan dibebaskan energi.
Energi ikatan ialah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia dalam 1 mol suatu senyawa berwujud gas pada keadaan standar menjadi atom-atom gasnya.
Cara menghitung βH reaksi berdasarkan energi ikatan :
βHreaksi = β energi pemutusan ikatan - β energi pembentukan ikatan atau
βHreaksi = β energi ikatan pereaksi - β energi ikatan produk kiri - kanan
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Page 16
Contoh: Diketahui energi ikatan: C H : 415 kJ/mol C C : 348 kJ/mol C C : 607 kJ/mol H H : 436 kJ/mol Ditanya : βHreaksi pada reaksi : C2H4(g) + H2(g) β C2H6(g) Jawab:
H
C CH
H
H + HH
βHreaksi = βenergi pemutusan ikatan - β energi pembentukan ikatan = {4 (C β H) + ( C = C ) + (H β H)} - {6 (C β H ) + ( C β C) } = { ( C = C ) + (H β H) } - {2 (C β H ) + (C β C ) } = (607 + 436) β ( 2 x 415 + 348 ) = 1043 β 1178 = - 135 kJ Jadi, βH pada reaksi C2H4(g) + H2(g) β C2H6(g) adalah β 135 kJ
Silakan dicoba! Diketahui : Hf
o F2O = 257 kJ/mol
EI F β F = 157 kJ/mol
EI O = O = 498 kJ/mol
Tentukan besarnya energi ikatan rata-rata F β O!
Latihan yuk! PILIHAN GANDA
1. Pernyataan yang tepat tentang kalor pembentukan standar adalah β¦. a. kalor yang dilepaskan atau diserap
apabila 1 mol senyawa terurai menjadi unsur-unsurnya pada kondisi standar
b. kalor yang dilepaskan atau diserap pada pembakaran 1 mol senyawa dalam kondisi standar
c. kalor yang dilepaskan atau diserap apabila 1 mol senyawa dalam bentuknya yang paling stabil terurai menjadi unsur-unsurnya.
d. kalor yang dilepaskan atau diserap
apabila 1 mol senyawa dibentuk dari unsur-unsurnya pada kondisi standar
e. kalor yang dilepaskan apabila 1 mol senyawa terurai menjadi unsur-unsurnya.
2. Berikut ini merupakan reaksi eksoterm, kecuali β¦. a. Pengembunan b. Penguapan air c. Pembakaran kayu d. Pembekuan es e. Pembakaran sampah
3. Pada reaksi eksoterm β¦. a. βH sistem < 0 b. sistem menyerap kalor dari lingkungan c. βH sistem berharga positif d. βH sistem = 0 e. βH sistem > 0
4. Persamaan termokimia untuk βHf
C2H6(g) = - 84,68 kJ adalah ... . a. 2C(s) + 3H2(g) β C2H6(g) βHf = + 84,68 kJ b. 2C(s) + 3H2(g) β C2H6(g) βHf = - 84,68 kJ c. C2H6(g) β 2C(s) + 3H2(g) βHf = - 84,68 kJ d. C2H6(g) β 2C(s) + 3H2(g) βHf = + 84,68 kJ e. C2(g) + 6H(g) β C2H6(g) βHf = - 84,68 kJ
5. Perhatikan diagram berikut:
Kesimpulan diagram ini benar, kecuali..
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Page 17
a. Reaksi eksoterm b. Entalpi pembentukan H2O(g) = -242 kJ c. Entalpi pembentukan H2O(l) = -285 kJ d. Entalpi penguraian H2O(l) = -285 kJ e. Entalpi pengembunan H2O(g) menjadi
H2O(l) = + 43 kJ
6. 100 ml larutan KOH 0,1 M direaksikan dengan 100 ml larutan HCl 0,1 M dalam kalorimeter. Suhu larutan naik dari 30oC menjadi 38,5oC. Jika larutan dianggap sama dengan air dengan massa jenis = 1 g/ml, dan kalor jenisnya = 4,3 J/goC, maka βH reaksi (per mol KOH) adalah ... kJ a. 840 c. -714 e. β 71,4 b. 84 d. β 7,14
7. Sebanyak 10 gram zat X dilarutkan dalam 90
gram air. Setelah zat X larut semua, suhu larutan mengalami penurunan dari 30oC menjadi 25,5. Jika kalor jenis air = 4,2 J/goC dan kapasitas kalor kalorimeter 11,5 J/oC, maka kalor reaksi dalam percobaan ini ... J. a. 1941, 75 d. - 1890 b. 1890 e. - 1941 c. 1838
8. Diketahui bahwa kalor pembakaran besi
menjadi FeO(s) = -272 kJ. Kalor embakaran besi menjadi Fe2O3(s) = -824,2 kJ, sedangkan kalor penguraian Fe3O4(s) = +118,4 kJ. Kalor reaksi untuk reaksi:
FeO(s) + Fe2O3(s) β Fe3O4(s) adalah ... kJ. a. -1074 d. -2214,6 b. -22,2 e. +22,2 c. +249,8
9. Kalor pembakaran 2 mol gas CO = -569 kJ.
Kalor yang menyertai pembakaran 40 gram karbon monoksida (Ar C = 12, O = 16) adalah ... kJ. a. -547,5 d. +175 b. -406,43 e. +219 c. -175
10. Bila βHf H2O(l), CO2(g) dan C2H2(g) berturut-
turut = -285 kJ/mol, -393 kJ/mol dan -227kJ/mol, maka jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 0,52 gram gas C2H2 (Mr = 26) adalah ... kJ a. -15,6 d. +25,96 b. -25,96 e. +90,5 c. +18,1
11. Bila: βHc C2H6(g) = -p kJ
βHf CO2(g) = -q kJ βHf H2O(g) = - r kJ
Maka kalor pembentukan dari reaksi: 3C(s) + 3H2(g) β C2H6(g) adalah ... kJ a. p β 3q - 3r d. p + q + r b. p β 3q + 3r e. β p β 3q β r c. p + 3q β 3r
12. Diketahui energi ikatan rata-rata: H β H = 104,2 kkal/mol Cl β Cl = 57,8 kkal/mol H β Cl = 103,2 kkal/mol Kalor yang dibebaskan untuk membentuk 4 mol HCl (Ar H = 1, Cl = 35,5) adalah ... kkal/mol a. +88,4 d. +119,6 b. -88,4 e. +530,2 c. +265,1
13. Diketahui energi ikatan: C β C = 348 kJ/mol Cl β Cl = 242 kJ/mol H β Cl = 431 kJ/mol C β Cl = 328 kJ/mol C β H = 423 kJ/mol Besarnya ΞH pada reaksi:
adalah β¦ . A. +94 kJ D. β94 kJ B. +81 kJ E. β208 kJ C. β81 kJ
14. Jika diketahui:
C(s) + 2S(s) β CS2(s) H = + 82,35 kJ
S(s) + O2(g) β SO2(g) H = β297,62 kJ
C(s) + O2(g) β CO2(g) H = β408,80 kJ
Maka perubahan entalpi pembakaran
gas karbon disulfida menurut reaksi β¦.
CS2(s) + 3 O2(g) β CO2(g) + 2SO2(g)
A. +1086,39 kJ D. β921,69 kJ
B. β1086,39 kJ E. β1004,04 kJ
C. +92,169 kJ
15. Diketahui kurva reaksi sebagai berikut:
Berdasarkan kurva tersebut, harga H3 adalah β¦.
A. H1 + H2 β H4 D. H1 β H2 β H4 B. H2 + H4 β H1 E. H1 + H4 β H2
C. H1 β H2 + H4
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Page 18
URAIAN
1. Sebanyak 100 mL larutan HCl 0,1 M bersuhu mula-mula 23 Β°C dicampur dengan 100 mL larutan NaOH 0,1 M bersuhu mula-mula 23 Β°C. Setelah bercampur, suhu menjadi 30 Β°C. Jika c air = 4,2 J gβ1 Kβ1 dan massa jenis air = 1 g cm, tentukan besarnya entalpi penetralan pada reaksi: HCl(aq) + NaOH(aq)β NaCl(aq) + H2O(l)
2. Diketahui data energi ikatan:
C β C = 348 kJ/mol O = O = 500 kJ/mol C β H = 415 kJ/mol C = O = 724 kJ/mol O β H = 463 kJ/mol Tentukan βH pada reaksi pembakaran 1 mol propana!
3. Diketahui:
βHfo CO2(g) = -394 kJ/mol
βHfo H2O(l) = -286 kJ/mol
βHfo C3H8(g) = -104 kJ/mol
Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 gram C3H8 (Mr = 44)
Pilihan Ganda 1 Jawaban
LIQUEFIED PETROLEUM G A S (LPG )
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand Elpiji, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan. ELPIJI lebih berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan udara), tekanan uap Elpiji cair dalam tabung sekitar 5.0 β 6.2 Kg/cm2. Perbandingan komposisi, propana (C3H8) : butana (C4H10) = 30 : 70.
Reaksi Pembakaran Elpiji Reaksi pembakaran propana Jika terbakar sempurna, reaksi pembakaran propana adalah sebagai berikut C3H8 + 5O2 β 3CO2 + 4H2O + panas propana + oksigen β karbon dioksida + uap air dan + panas Reaksi pembakaran Butana Jika terbakar sempurna, reaksi pembakaran butana adalah sebagai berikut 2C4H10 + 13O2 β 8CO2 + 10H2O butana + oksigen β karbon dioksida + uap air dan + panas Sumber : https://www.kompasiana.com/asikbelajardirumah/550b28a8a33311ea0f2e3bd0/reaksi-kimia-di-sekitar-kita-1-lpg-kenali-dan-hindari-resikonya
Berdasarkan bacaan di atas, jenis reaksi yang terjadi pada pembakaran propana dan butana serta perpindahan energinya yang tepat adalah ... .
A. Adisi, eksoterm B. Eliminasi, eksoterm
C. Oksidasi, eksoterm D. Polimerisasi, endoterm E. Substitusi, endoterm
SOAL SUPER!
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 19
BAB II
LAJU REAKSI
Pendahuluan Perhatikan gambar-gambar berikut.
Gambar 1 Gas LPG yang terbakar Gambar 2 Mobil yang berkarat
Reaksi kimia terjadi setiap saat di sekitar kita. Beberapa di antaranya ada yang berlangsung
cepat dan sebagian lainnya berjalan sangat lambat. Coba kalian perhatikan gambar di atas.
Proses terbakarnya gas LPG pada Gambar 1 berjalan sangat cepat tampaknya hanya dalam
hitungan detik saja. Namun, tidak demikian halnya dengan perkaratan besi seperti
ditunjukkan pada Gambar 2. Reaksi antara besi, air, dan oksigen ini berlangsung sangat
lambat. Begitulah, reaksi kimia berlangsung dengan laju yang berbeda-beda. Laju reaksi berhubungan dengan seberapa cepat reaksi kimia berlangsung.
Konsep Laju Reaksi
Persamaan Laju Reaksi
Faktor Laju Reaksi
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 20
LAJU REAKSI Laju beberapa kegiatan, misalnya berlari, membaca, memasak, dsb menyatakan
jumlah tertentu yang dapat kamu selesaikan dalam satuan waktu. Dengan pemahaman yang sama, kita dapat mendefinisikan laju reaksi kimia.
A. KONSEP LAJU
Bagaimana cara mengukur laju? Perhatikan ilustrasi berikut!
Gambar 3.1 Membandingkan Laju Air pada Botol A dan Botol B
Pada gambar 3.1 air dialirkan dari botol besar ke gelas kimia. Lubang untuk
aliran kedua botol tersebut berbeda. Pada botol yang mana laju aliran air yang lebih cepat?
Dari percobaan ini, laju dapat ditentukan dengan 2 cara, yaitu dengan
mengukur: β volume air yang berkurang dari botol per satuan waktu, dan β volume air yang bertambah pada gelas kimia per satuan waktu.
Bagaimana dengan laju reaksi kimia? Ingat, reaksi kimia: A + 2B β AB2
reaktan/pereaksi produk/hasil reaksi
Dari ilustrasi Gambar 3.1, maka untuk mengukur laju reaksi dapat ditentukan dengan 2 cara, yaitu dengan mengukur:
1. jumlah pereaksi yang digunakan atau bereaksi per satuan waktu
2. jumlah hasil reaksi yang terbentuk per satuan waktu
Sehingga, pengertian laju reaksi sebagai berikut:
Dari pengertian di atas, maka laju reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut: Untuk perubahan konsentrasi pereaksi/reaktan:
V = - β[π ]
βπ‘ , V = laju reaksi (M/detik)
β[R] = perubahan konsentrasi reaktan (M)
βt = perubahan waktu (detik)
tanda ( - ) artinya berkurang
Laju reaksi :
β Perubahan jumlah (konsentrasi) pereaksi atau hasil reaksi per satuan waktu
β Laju berkurangnya jumlah reaktan atau laju bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 21
M = π
π½
V = + β[π]
βπ‘ , dengan V = laju reaksi (M/detik)
β[P] = perubahan konsentrasi produk (M) βt = perubahan waktu (detik) tanda ( + ) artinya bertambah
Laju reaksi berbanding terbalik dengan waktu , maka :
V = 1
π‘
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang laju reaksi, terlebih dahulu akan
mempelajari tentang konsentrasi. Konsentrasi yang digunakan dalam laju reaksi adalah molaritas.
B. MOLARITAS
Konsentrasi suatu larutan dapat dinyatakan dalam molaritas, molalitas, normalitas, maupun fraksi mol. Molaritas menyatakan jumlah mol zat yang
terlarut dalam satu liter larutan. Molaritas dilambangkan dengan notasi M dan satuannya mol/liter. Rumus yang digunakan untuk mencari molaritas larutan adalah:
Jika zat yang akan dicari molaritasnya ada dalam satuan gram dan volume
dalam milliliter, maka molaritasnya dapat dihitung dengan rumus:
dengan : M = molaritas (mol/L) n = mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter) g = massa zat terlarut (gram) Mr = massa molekul relatif zat
terlarut
Contoh:
1. Berdasarkan reaksi:
2 N2O5(g) 4NO2(g) + O2(g)
Diketahui bahwa gas N2O5 berkurang dari 2 mol/liter menjadi 0,5 mol/liter dalam waktu 10 detik. Berapakah laju reaksi berkurangnya N2O5?
Jawab :
V N2 O5 = - β[N2O5]
βπ‘
= 2β0,5
10
= 0,15 M/detik
2. Ke dalam ruang yang volumenya 2 liter, dimasukkan 4 mol gas HI yang kemudian
terurai menjadi gas H2 dan I2. Setelah 5 detik, dalam ruang tersebut terdapat 1
M = n x ππππ atau M = π¦π π΄π π¦π
π x
ππππ
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 22
mol gas H2. Tentukan laju reaksi pembentukan gas H2 dan laju reaksi peruraian
gas HI!
Jawab :
Persamaan reaksi : 2HI(g) β H2(g) + I2(g)
Mula-mula : 4 mol - -
Setelah 5 detik : 2 mol 1 mol 1 mol
a. laju reaksi pembentukan H2
mol H2 yang terbentuk = 1 mol
molaritas H2 = π¦π¨π₯
π =
π π¦π¨π₯
π π₯π’πππ«= 0,5 M
laju pembentukan H2 = β[ππ]
βπ =
π,π π
π ππππ’π€ = 0,1 M/ detik
b. laju reaksi penguraian HI
mol HI yang terurai = mol mula-mula β mol setelah bereaksi
= 4 mol β 2 mol
= 2 mol
molaritas HI = π¦π¨π₯
π =
π π¦π¨π₯
π π₯π’πππ«= 1 M
laju penguraian HI = β[ππ]
βπ =
π π
π ππππ’π€ = 0,2 M/ detik
C. RUMUSAN LAJU REAKSI
Jika laju reaksi suatu senyawa sudah diketahui, koefisien suatu reaksi yang telah
setara dapat digunakan untuk menentukan laju reaksi senyawa yang lain.
maka untuk reaksi:
aA + bB β cC + dD
dapat ditulis persamaan laju reaksi secara umum:
β 1
a Va = β
1
b Vb = +
1
c Vc = +
1
d Vd
Contoh
Gas butane (C4H10) dibakar menghasilkan CO2 dan H2O sesuai dengan persamaan
reaksi: 2C4H10(g) + 13O2(g) β 8CO2(g) + 10H2O(g)
Pada waktu tertentu, konsentrasi C4H10 berkurang dengan laju reaksi 0,20 M/s.
Tentukan :
a. Berapa laju reaksi terhadap O2, CO2, dan H2O?
b. Bagaimana laju reaksi secara umum?
Jawab:
a. V O2 = 13
2 x V C4H10
= 13
2 x 0,20 M/s
= 1,3 M/s
V CO2 = 8
2 x V C4H10
= 8
2 x 0,20 M/s
= 0,8 M/s
V H2O = 10
2 x V C4H10
= 10
2 x 0,20 M/s
= 1,0 M/s b. Laju reaksi secara umum: 1
2 V C4H10 = -
1
13 V O2 = +
1
8 VC = +
1
10 VD
1
2 x 0,20 = -
1
13 x 1,3 = +
1
8 x 0,80 = +
1
10 x 1,0
0,1 M/s = 0,1 M/s = 0,1 M/s = 0,1 M/s
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 23
Silakan dicoba!
1. Laju pembentukan oksigen = 4 x 10-3 Ms-1. Diketahui reaksi: 2N2O5(g) β 4NO2(g) + O2(g) a) Tentukan laju reaksi pembentukan gas NO2 b) Tentukan laju reaksi penguraian gas N2O5
2. Sekeping logam seng direaksikan dengan larutan asam sulfat 2 M dan bereaksi menurut reaksi:
Zn(s) + H2SO4(aq) β ZnSO4(aq) + H2(g). Data yang diperoleh setelah beberapa detik sebagai berikut.
No. Suhu (oC) Volume gas H2 (mL) Waktu (detik)
1 26 4 10 2 26 8 20
3 26 12 30 Tentukan laju reaksi pembentukan gas H2 !
D. PERSAMAAN LAJU REAKSI
Sejauh ini kita hanya membicarakan laju reaksi yang terfokus pada satu komponen dalam reaksi.
Selanjutnya akan dibahas mengenai persamaan laju reaksi untuk keseluruhan zat dalam suatu reaksi. Perhatikan reaksi berikut! A + B β produk
Persamaan laju untuk reaksi tersebut adalah:
*besarnya orde reaksi TIDAK berhubungan dengan koefisian. Orde reaksi hanya dapat ditentukan melalui percobaan
ORDE REAKSI
Langkah-langkah dalam penulisan persamaan laju reaksi dan penentuan orde
reaksinya adalah sebagai berikut:
Langkah pertama, menuliskan persamaan laju reaksi secara umum, disesuaikan dengan jumlah pereaksinya. Jika pereaksinya tunggal A produk, maka V = k [A]x Jika pereaksinya dua: A + B produk, maka V = k [A]x [B]y
Jika pereaksinya tiga: A + B + C produk, maka V = k [A]x [B]y [C]z
Langkah kedua, menentukan x, y, z dari data percobaan. Untuk menentukan orde reaksi perhatikan contoh berikut:
Dalam ruang tertutup, direaksikan gas SO2 dan gas H2 dengan persamaan reaksi berikut: SO2(g) + 2 H2(g) S(s) + 2 H2O(g) Berikut adalah data yang diperoleh dari percobaan.
percobaan [SO2] M [H2] M V (M/s)
1 0,03 0,12 1 x 10-2
2 0,06 0,12 2 x 10-2
3 0,06 0,24 8 x 10-2
Tentukanlah: a. Persamaan laju reaksinya b. Konstanta laju reaksinya
V = k [A]x [B]y
dengan : k= konstanta reaksi
[A] = konsentrasi zat A [B] = konsentrasi zat B x = orde reaksi terhadap zat A
y = orde reaksi terhadap zat B x + y = orde reaksi total
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 24
Jawab:
a. Mencari persamaan laju reaksinya dengan cara berikut:
Menentukan orde reaksi terhadap SO2 atau x pada [H2] yang konstan, yaitu
data 2 dan 1.
V2
V1 =
k
k [
[SO2]2
[SO2]1]
π₯
[[H2]2
[H2]1]
π¦
2 π₯ 10β2
1 π₯ 10β2 =
k
k [
0,06
0,03]
π₯
[0,12
0,12]
π¦
2 = 2π₯
x = 1 Jadi, orde reaksi terhadap SO2 adalah 1.
Menentukan orde reaksi terhadap H2 atau y pada [SO2] yang konstan, yaitu
data 3 dan 2.
V3
V2 =
k
k [
[SO2]3
[SO2]2]
π₯
[[H2]3
[H2]2]
π¦
8 π₯ 10β2
2 π₯ 10β2 =
k
k [
0,06
0,06]
π₯
[0,24
0,12]
π¦
4 = 2π¦
y = 2
Jadi, orde reaksi terhadap H2 adalah 2. Persamaan laju reaksinya V = k [SO2] [H2]2
b. Untuk menentukan harga k, dapat digunakan salah satu data, kemudian
dimasukkan dalam persamaan laju reaksi yang sudah dituliskan tersebut.
Misalnya kita ambil data 1.
V = k [SO2] [H2]2
1 x 10-2 M/s = k (0,03 M) (0,12 M)2
1 x 10-2 M/s = k 4,32 x 10-4 M3
k = 1 x 10β2 M/s
4,32 x 10β4 M3 = 23, 15 M-2/s
Grafik Orde Reaksi
Jika terdapat reaksi sebagai berikut : A β produk, maka V = k [A]x
Orde reaksi terhadap zat A (yaitu x). dapat dibuat grafik yang menjelaskan hubungan laju reaksi (V) terhadap [A]
1. Orde nol
Jika x = 0, maka :
[A] V = k [A]0
0 M 1
1 M 1
2 M 1 3 M 1
4 M 1
dst. dst.
0
0,5
1
1,5
0 1 2 3 4 5
v
[A]
Grafik orde nol
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 25
2. Orde satu
Jika x = 1, maka :
[A] V = k [A]1
0 M 0
1 M 1
2 M 2
3 M 3
4 M 4
dst. dst.
3. Orde dua
Jika x = 2, maka :
[A] V = k [A]2
0 M 0 1 M 1
2 M 4
3 M 9
4 M 16
dst. dst.
Silakan dicoba!
1. Diketahui reaksi: NH4
+ + NO2- β N2 + 2H2O
Data yang diperoleh dari percobaan sebagai berikut:
Percob. [NH4+]
(M) [NO2
-] (M)
Laju reaksi awal (Ms-1)
1 0,02 0,10 3,6.10-6 2 0,04 0,10 7,2.10-6
3 0,20 0,03 10,8.10-6 4 0,20 0,06 21,6.10-6
Tentukan: a. Orde reaksi terhadap ion NH4
+ b. Orde reaksi terhadap ion NO2
- c. Orde reaksi total d. Persamaan laju reaksi e. Harga tetapan laju reaksi dan satuannya f. Laju reaksi jika konsentrasi ion NH4
+ dan ion NO2- masing-masing 0,3 M
2. Diketahui data percobaan laju reaksi: 2NO + Cl2 β 2NOCl
Tentukan: a. Orde reaksi masing-masing b. Persamaan laju reaksinya c. Waktu reaksi jika [NO] = 0,03 dan [Cl2] = 0,25
No. [NO] (M)
[Cl2] (M)
Waktu (detik)
1 0,01 0,1 72 2 0,01 0,2 18
3 0,02 0,3 2
0
2
4
6
0 1 2 3 4 5
v
[A]
0
5
10
15
20
25
30
0 1 2 3 4 5
v
[A]
Grafik orde satu
Grafik orde dua
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 26
E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Untuk terjadinya reaksi, molekul, atom, atau ion-ion harus terlebih dahulu bertumbukan. Apakah semua tumbukan menghasilkan reaksi? Tidak semua tumbukan efektif menghasilkan reaksi. Untuk tumbukan yang efektif, reaktan harus memiliki energi minimum tertentu yang diperlukan untuk mengatur kembali elektron terluar yang diputuskan dan membentuk ikatan yang baru, serta memiliki orientasi yang tepat terhadap satu sama lain pada saat tumbukan. Teori Tumbukan
Berdasarkan teori tumbukan, kelajuan reaksi akan bergantung pada:
a. frekuensi tumbukan
b. energi partikel pereaksi
c. arah (orientasi) tumbukan Ada 4 cara untuk meningkatkan frekuensi tumbukan, yaitu memperbesar konsentrasi pereaksi, menaikkan suhu, menggunakan katalisator, dan memperluas permukaan zat yang bereaksi.
1. Konsentrasi Semakin besar konsentrasi, laju reaksi semakin cepat
2. Suhu Kenaikan suhu akan mempercepat reaksi karena energi kinetik dan energi potensial partikel meningkat.
Semakin tinggi suhu, laju reaksi semakin cepat
Setiap kenaikan suhu sebesar βToC mengakibatkan reaksi berlangsung n kali lebih cepat, sehingga berlaku :
π½π = π½π(π)(π»πβπ»π
βπ» )
atau
ππ = ππ(π
π)
(π»πβπ»π
βπ»)
V2 = laju akhir V1 = laju awal T2 = suhu akhir T1 = suhu awal n = kenaikan laju reaksi
T = kenaikan suhu t1 = waku awal t2 = waktu akhir
3. Katalisator
Pemberian katalis, mempercepat laju reaksi
Pengaruh katalis pada reaksi kimia
4. Luas Permukaan
Semakin luas permukaan, laju reaksi semakin cepat
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 27
Latihan yuk!
1. Pengertian laju reaksi adalah β¦ A. penambahan mol pereaksi tiap satuan
waktu B. penambahan mol pereaksi tiap liter tiap
satuan waktu C. pengurangan mol hasil reaksi tiap satuan
waktu D. pengurangan mol hasil reaksi tiap liter tiap
satuan waktu E. penambahan mol hasil reaksi tiap liter tiap
satuan waktu
2. Berdasar teori kompleks teraktifkan, katalis
mempercepat reaksi dengan cara β¦ A. menaikkan energi pereaksi B. menurunkan energi hasil reaksi C. menurunkan energi pereaksi dan hasil
reaksi D. menurunkan energi kompleks teraktifkan E. menaikkan energi kompleks teraktifkan
3. Faktor-faktor berikut akan memperbesar
laju reaksi, kecuali β¦ A. pada suhu tetap dittambahkan
katalisator B. suhu dinaikkan C. pada suhu tetap volume diperbesar D. pada volume tetap ditambah zat
pereaksi lebih banyak E. memperkecil ukuran partikel pereaksi
4. Pernyataan yang benar tentang faktor suhu
terhadap laju reaksi adalah reaksi akan berlangsung lebih cepat jika suhu dinaikkan karena β¦ A. energi kinetik molekul-molekul yang
bereaksi menjadi bertambah B. energi aktivasinya bertambah C. energi potensialnya bertambah D. energi kimianya bertambah E. entalpi reaksinya bertambah
5. Tiga cm logam Zn direaksikan dengan
larutan HCl 0,1 M menghasilkan gas H2 dengan data sebagai berikut: No. Suhu Volume H2 (mL) Waktu (detik)
1 30oC 0 0 2 30oC 29 10
3 30oC 58 20 Berdasarkan data tersebut laju reaksi pembentukan gas H2 adalah β¦ A. 0,34 mL det-1 D. 5,80 mL det-1 B. 0,58 mL det-1 E. 29,00 mL det-1 C. 2,90 mL det-1
6. Data percobaan reaksi: Mg(s) + H2SO4(aq) β MgSO4(aq) + H2(g)
Pengaruh suhu terhadap laju reaksi ditunjukkan oleh percobaan β¦ A. I dan II D. III dan V B. I dan V E. IV dan V C. II dan III
7. Perhatikan gambar berikut
Laju reaksi yang hanya dipengaruhi oleh konsentrasi adalah β¦ A. 1 terhadap 2 D. 2 terhadap 3 B. 3 terhadap 4 E. 1 terhadap 3 C. 1 terhadap 4
8. Data hasil percobaan laju reaksi:
2NO(g) + 2H2(g) β N2(g) + 2H2O(g)
Perc. Konsentrasi awal Laju reaksi
M det-1 [NO] M [H2] M
1 4 x 10-3 1,5 x 10-3 32 x 10-7
2 4 x 10-3 3,0 x 10-3 64 x 10-7
3 6 x 10-3 6,0 x 10-3 128 x 10-7
4 3 x 10-3 6,0 x 10-3 32 x 10-7
Berdasarkan data tersebut orde reaksi total adalah β¦
A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 28
9. Dari data suatu reaksi: N2(g) + 3H2(g) β 2NH3(g)
No [N2] M [H2] M Waktu reaksi (s) 1 0,01 0,02 36 2 0,02 0,02 18 3 0,02 0,04 9
Rumus laju reaksi adalah β¦ A. v = k[N2][H2]3 D. v = k[N2]2 [H2] B. v = k[N2][H2]2 E. v = k[N2]2 [H2]2 C. v = k[N2][H2]
10. Pada reaksi: A(g) + B(g) β C(g) + D(g)
diperoleh data laju reaksi sebagai berikut. Perc. [A] M [B] M V (Ms-1)
1 0,1 0,6 12 x 10-3
2 0,2 0,6 48 x 10-3
3 0,2 1,2 48 x 10-3
Laju reaksi yang terjadi jika konsentrasi A = 0,3 M dan B = 0,4 M adalah β¦ Ms -1. A. 4,80 x 10-3 D. 1,20 x 10-1 B. 9,00 x 10-2 E. 1,60 x 10-1 C. 1,08 x 10-1
11. Untuk reaksi P + Q β R, diketahui bahwa
jika konsentrasi P dinaikkan dua kali dan konsentrasi Q tetap, laju reaksinya menjadi 4 kali. Sedangkan jika konsentrasi Q dinaikkan dua kali dan konsentrasi P tetap, laju reaksinya naik dua kali. Persamaan laju reaksi tersebut adalah β¦. A. v = k[P][Q] D. v = k[P][Q]2 B. v = k[P]2 [Q] E. v = k[P] C. v = k[P]2 [Q]2
12. Di antara data kondisi reaksi berikut:
Laju reaksi yang paling lambat ditunjukkan oleh nomor β¦ A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5
13. Sebanyak 3 gram logam perak dimasukkan ke dalam larutan asam nitrat dengan perlakuan sebagai berikut:
Laju reaksi yang dipengaruhi oleh luas permukaan terdapat pada nomor β¦ A. 1 dan 2 D. 3 dan 5 B. 2 dan 3 E. 4 dan 5 C. 3 dan 4
14. Setiap kenaikan suhu 10oC, laju reaksi
menjadi 2 kali lebih cepat dari semula. Jika pada suhhu 20oC laju reaksi berlangsung 8 menit, maka laju reaksi pada suhu 50oC adalah β¦ A. 4 menit D. Β½ menit B. 2 menit E. ΒΌ menit C. 1 menit
15. Suatu reaksi berlangsung pada suhu
20oC. Jika pada setiap kenaikan suhu 10oC tetapan laju reaksinya meningkat 2 kali, maka laju reaksi pada suhu 60oC dibandingkan dengan 20oC akan meningkat sebesar β¦ kali. A. 2 B. 8 C. 16 D. 32 D. 64
16. Dari perciobaan reaksi: CaCO3(s) + 2HCl(aq) β CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(g)
Volume HCl = 25 mL, massa CaCO3 = 10 g. Diperoleh data sebagai berikut.
Perc. CaCO3 [HCl] M
Waktu (s)
T (oC)
1 Serbuk 0,2 4 25 2 Butiran 0,2 6 25
3 Bongkahan 0,2 1 25 4 Butiran 0,4 3 25 5 Butiran 0,2 3 25
Pada percobaan 1 dan 3, laju reaksi dipengaruhi oleh β¦
A. temperatur D. katalis B. sifat-sifat E. konsentrasi C. luas permukaan
17. Berikut ini diberikan data percobaan
laju reaksi: Q(g) + 2T(g) β T2Q(g) pada beberapa kondisi No [Q] [T] V (M/detik)
1 2 3
0,1 0,2 0,1
0,1 0,1 0,2
1,25 . 10-2 5 . 10-2
10-1
Jika [Q] dan [T] masing-masing diubah menjadi 0,5 M, maka harga laju reaksi (v) reaksi saat itu adalah β¦ M/detik. A. 5,0 D. 12,5 B. 7,5 E. 39,0 C. 10,5
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 29
18. Direaksikan masing-masing 10 mL larutan HCl dan Na2S2O3 dengan reaksi: 2HCl(aq) + Na2S2O3(aq) β 2NaCl(aq) + SO2(g) + S(s) + H2O(l) pada suhu 27oC, dan menghasilkan data sebagai berikut:
[HCl] [Na2S2O3] Waktu
1 M 2 M 3 M
0,1 M 0,1 M 0,1 M
25 detik 15 detik 5 detik
Faktor yang mempengaruhi laju tersebut adalah β¦ A. waktu D. konsentrasi HCl B. suhu E. volume larutan C. konsentrasi Na2S2O3
19. Reaksi 2NO(g) + Br2(l) β 2NOBr(l)
mempunyai persamaan laju v = k[Br2]2. Apabila pada suhu tetap konsentrasi NO
dan konsentrasi Br2 masing-masing dinaikkan 2 kali, maka laju reaksinya β¦
A. sama seperti semula B. lebih besar 2 kali C. lebih kecil 2 kali D. lebih kecil 4 kali E. lebih besar 4 kali
20. Perhatikan data percobaan dari reksi
berikut: A2 + 3B2 β 2AB3
No. [A2] M [B2] M Waktu reaksi (detik)
1. 10-2 2 x 10-2 20 2. 2 x 10-2 2 x 10-2 20
3. 2 x 10-2 4 x 10-2 5 Harga tetapan laju reaksi (k) adalah β¦
A. 5 x 10-3 D. 5 x 103 B. 1,25 x 10-2 E. 5 x 104 C. 1,25 x 102
Soal Benar β Salah
Gas hidrogen merupakan bahan bakar roket dan sumber energi
masa depan karena menghasilkan produk gas non-polusi dengan reaksi sebagai berikut :
2H2(g) + O2(g) β 2H2O(g). Laju reaksi pembakaran gas
hidrogen tersbut disajikan dalam tabel berikut.
Suhu, oC 30 40 50
Laju reaksi, M/s 0,2 0,4 0,8
Sumber :
Diadaptasi dari Modul Pembelajaran Kimia SMA : Laju Reaksi
& Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Kelas XI MIPA.
Penyusun : Setiyana, S.Pd, M.Eng.
Berdasarkan data pada bacaan di atas, tentukan pernyataan berikut ini benar atau salah !
Pernyataan BENAR SALAH
Jika suhu dinaikkan menjadi 100oC, maka laju reaksi untuk reaksi
pembakaran gas hidrogen tersebut adalah 1,6 M/s.
SOAL SUPER!
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 30
BAB III
KESETIMBANGAN
KIMIA Pendahuluan
Proses kesetimbangan banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dari
kesetimbangan adalah proses pemanasan air dalam wadah tertutup. Pada waktu air menguap, uap air tertahan pada permukaan tutup wadah. Selanjutnya, uap air tersebut akan mengalami kondensasi, berubah menjadi cair dan jatuh kembali ke dalam wadah kembali. Pada wadah tersebut terjadi dua proses yang berlawanan arah, yaitu proses penguapan yang arahnya ke atas dan proses kondensasi yang arahnya ke bawah.
Konsep Kesetimbangan Kimia
Tetapan/Konstanta Kesetimbangan
Pergeseran Kesetimbangan
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 31
KESETIMBANGAN KIMIA
A. KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA reaksi satu arah dan reaksi bolak balik
1. Reaksi satu arah (Irreversible)
Ciri-ciri reaksi satu arah ialah :
a. Bertanda β
b. Berlangsung tuntas
c. Reaksi akan berhenti jika salah satu / semua reaktan habis bereaksi
d. Zat hasil tidak dapat dikembalikan ke zat semula
e. Berlangsung dari kiri ke kanan
Contoh : 1. KOH(aq) + HCl(aq) β KCl(aq) + H2O(l)
2. CaCO3(s) + 2HCl(aq) β CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)
2. Reaksi Bolak-balik (Reversible)
Ciri-ciri reaksi bolak balik ialah :
a. Reaksi ditulis dengan 2 tanda anak panah berlawanan β
b. Reaksi berlangsung dari 2 arah yaitu dari zat reaktan dan dari zat
produk.
c. Reaksi ke kanan disebut dengan reaksi maju
d. Reaksi ke kiri disebut dengan reaksi balik
e. Reaksi bolak balik belum tentu seimbang Contoh : 1. 2HCl(g) β H2(g) + Cl2(g) 2. N2(g) + 3H2(g) β 2NH3(g)
Suatu reaksi bolak balik yang memiliki laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik
dapat dikatakan bahwa reaksi tersebut mengalami kesetimbangan kimia.
Syarat terjadi kesetimbangan:
1) reaksi bolak balik
2) bersifat dinamis (terus-menerus)
Ciri-ciri kesetimbangan dinamis ialah :
β reaksi berlangsung tertutup
β laju reaksi ke kanan (maju) = laju reaksi ke kiri (balik) walaupun
β β pereaksi dan hasil reaksi tidak sama.
β reaksi berlangsung 2 arah
β reaksi berlangsung terus menerus walaupun keadaannya sudah
setimbang.
β dianggap tidak terjadi perubahan secara makroskopis (tidak dapat
dilihat/diukur) tetapi perubahan secara mikroskopis (partikel atom /
molekul) tetapi berlangsung.
3) Sistem tertutup
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 32
βHasil kali konsentrasi zat-zat produk dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat-zat reaktan yang masing-masing dipangkatkan dengan harga koefisien reaksinya adalah tetap pada suhu tetap.β
KESETIMBANGAN HOMOGEN DAN HETEROGEN
Istilahβkesetimbangan homogenβ (homogeneous equilibrium) berlaku untuk reaksi
yang semua spesi yang bereaksinya berada pada fasa yang sama.
Sedangkan reaksi reversibel yang melibatkan reaktan dan produk yang fasanya
berbeda menghasilkan kesetimbangan heterogen (heterogeneus equilibrium).
Contoh kesetimbangan homogen:
N2O4(g) β 2NO2(g)
N2(g) + 3 H2(g) β 2NH3(g)
H2(g) + I2(g) β 2HI(g)
Contoh kesetimbangan heterogen:
CaCO3(s) β CaO(s) + CO2(g)
HbO2(aq) + CO(g) β HbCO(aq) + O2(g)
C(s) + O2(g) β CO2(g)
B. TETAPAN KESETIMBANGAN
1. Hukum Kesetimbangan atau hukum Aksi Massa
Adapun hasil bagi dari pernyataan tersebut disebut tetapan kesetimbangan kimia yang diberi simbol K.
2. Tetapan kesetimbangan berdasarkan Konsentrasi (Kc)
yang diperhitungkan dalam Kc HANYA yang fasenya aqueous dan gas
a. kesetimbangan homogen pA (g) + qB (g) β rC (g) + sD (g)
harga tetapan kesetimbangannya: Kc = [C]r[D]s
[A]p[B]q
karena satuan konsentrasi adalah M, maka satuan dari Kc adalah M(r+s) β (p+q)
b. Kesetimbangan heterogen
Zat padat murni maupun zat cair murni tidak disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc).
Cotoh soal :
1. Tulislah rumus tetapan kesetimbangan dan satuannya dari reaksi berikut:
a. SO3(g) β SO2(g) + Β½ O2(g) Jawab :
Kc =][SO
][O][SO
3
1/2
22 MΒ½
b. BaSO4(s) β Ba2+(aq) + SO42-(aq)
Jawab :
Kc = [π΅π2+][ππ4
2β]
1
=[π΅π2+][ππ42β
]M2
c. BiCl3(aq) + H2O(l) β BiOCl(s) + 2HCl(aq)
Jawab :
Kc = [ HCl]2
[ BiCl3] M2
M = M
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 33
2. Pada temperatur 400oC dalam ruang yang volumenya 1 L terdapat sistem
kesetimbangan : 2HBr(g) β H2(g) + Br2(g) Pada saat kesetimbangan dicapai di dalam ruang, terdapat 0,3 mol H2 dan 0,3 mol Br2 serta 0,6 mol HBr. Hitunglah Kc
Jawab :
[H2] = 0.3
1 = 0,3 M
[Br2] = 0.3
1 = 0,3 M
[HBr] = 0.6
1 = 0,6 M
Kc =2
22
[HBr]
][Br][H=
20,6
0,3.0,3= 0,25
3. Dalam wadah yang volumenya 2 L dimasukkan 0,2 mol HCl kemudian terurai
menurut reaksi : 2 HCl(g) H2(g) + Cl2(g). Jika Cl2 yang terbentuk adalah 0,04 mol, hitunglah tetapan kesetimbangannya!
Jawab : 2HCl(g) β H2(g) + Cl2(g)
M : 0,2 mol - - R : 0,08 mol 0,04 mol 0,04 mol
S : 0,12 mol 0,04 mol 0,04 mol
[HCl] = 0,12
2 = 0,06 M
[H2] = 0,04
2 = 0,02 M
[Cl2] = 0,04
2 = 0,02 M
Kc =2
22
[HCl]
][Cl][H=
2[0,06]
0,02].[0,02] [=
1
9
Silakan dicoba!
1. Dalam ruangan 1 liter terdapat kesetimbangan antara gas N2, H2, dan NH3, dengan persamaan reaksi:
2NH3(g) β N2(g) + 3H2(g). Pada kesetimbangan tersebut terdapat 0,01 mol N2, 0,01 mol H2, dan 0,04 mol NH3. Tentukan harga Kc!
2. Ditentukan reaksi kesetimbangan:
2AB(g) β A2(g) + B2(g). Harga tetapan kesetimbangan = 4. Jika dalam volum 2 liter dimasukkan 3 mol gas AB dan dibiarkan mencapai kesetimbangan, tentukan susunan gas-gas tersebut pada keadaan
setimbang.
3. Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial Gas (Kp) Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial disebut tetapan
kesetimbangan tekanan parsial gas yang dinyatakan dengan Kp.
a. Kesetimbangan homogen untuk semua zat yang berwujud gas secara umum : pA(g) + qB(g) rC(g) + sD(g)
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 34
β +
Harga tetapan kesetimbangannya:
Kp = (pC)r(pD)s
(pA)p(pD)q pTotal = pA +pB + pC + pD
Tekanan parsial suatu gas = gasseluruhmol
tersebutgasmolJumlah x tekanan total
b. Kesetimbangan heterogen
Dalam persamaan tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial, yang diperhitungkan dalam Kp HANYA yang gas
Contoh : 1. Jika diketahui reaksi kimia sebagai berikut: 3Fe(s) + 4H2O(g) β Fe3O4(s) + 4H2(g).
Tentukan persamaan Kp untuk reaksi tersebut! Jawab:
Kp = (P H2)4
(P H2O)4
2. Dalam suatu tempat bertekanan 3 atm, terdapat campuran gas-gas 0,2 mol gas A; 0,3
mol gas B; 0,4 mol gas AB. Reaksi kesetimbangan gas tersebut adalah : A(g) + B(g) β π΄π΅(g)
Hitunglah tekanan parsial masing-masing gas dan tetapan kesetimbangan (Kp)!
Jawab :
pA = jumlah mol zat A
jumlah mol total x tekanan total
= 0,2
0,9 x 3
= 2
3
pB = jumlah mol zat B
jumlah mol total x tekanan total
= 0,3
0,9 x 3
= 1
pAB = jumlah mol zat AB
jumlah mol total x tekanan total
= 0,4
0,9x 3 =
4
3
Kp = PAB
(PA ) x (PB)
=
4
32
3 x 1
= 2 atm -1
3. Sebanyak 6 mol gas amonia dimasukkan dalam suatu wadah dan terurai sebanyak 4 mol menghasilkan gas nitrogen dan gas hidrogen. Campuran gas pada kesetimbangan menimbulkan tekanan total 5 atm. Hitunglah Kp! Jawab:
2NH3(g) β N2(g) + 3H2(g) M : 6 mol - - R : 4 mol 2 mol 6 mol
S : 2 mol 2 mol 6 mol
PNH3 =
mol zat NH3
mol total x tekanan total
= 2 mol
10 mol x 5 atm
= 1 atm
PN2 =
mol zat N2
mol total x tekanan total
= 2 mol
10 mol x 5 atm
= 1 atm
PH2 =
mol zat H2
mol total x tekanan total
= 6 mol
10 mol x 5 atm
= 3 atm
KP = (PN2)(PH2)3
(PNH3)2
Kp = (1)(3)3
(1)2
= 27 atm
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 35
πΎπ = πΎπ (π π)βπ
Silakan dicoba!
1. Dalam suatu kesetimbangan β:
A(g) + B(g) β 2C(g) + D(g)
Terdapat 2 mol gas A, 2 mol gas B, 4 mol gas C, dan 2 mol gas D. Tekanan
ruang pada kesetimbangan adalah 2,2 atm. Hitunglah nilai Kp untuk
kesetimbangan tersebut!
2. Diketahui reaksi kesetimbangan: N2(g) + 3H2(g) β 2NH3(g). Jika pada
keadaan setimbang terdapat 0,8 mol N2, 1,2 mol H2, dan 2,0 mol NH3,
sedangkan tekanan total 12 atm, tentukan harga Kp!
4. Hubungan Kc dan Kp
Dengan mengasumsikan bahwa gas merupakan gas ideal, maka dapat
diperoleh hubungan antara Kc dan Kp.
Misal persamaan reaksi kesetimbangan:
aA(g) β bB(g)
Persamaan gas ideal PV = nRT
P = ππ π
π
π
π adalah konsentrasi molar atau
molaritas (M)
Karena πΎπ =(ππ΅)π
(ππ΄)π
Maka
πΎπ =([B]π π)π
([A]π π)π
πΎπ =[B]π
[A]π π π(πβπ)
Sehingga dapat ditulis:
πΎπ = πΎπ (π π)(πβπ)
Jika b-a dilambangkan dengan n, maka:
Keterangan:
Kp = tetapan kesetimbangan tekanan parsial gas
Kc = tetapan kesetimbangan konsentrasi
R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)
T = suhu (dalam Kelvin = suhu Celcius + 273)
βn = jumlah koefisien gas kanan (produk) β
jumlah koefisien gas kiri (reaktan)
Contoh:
Dalam reaksi : H2(g) + I2(g) β 2HI(g)
Kesetimbangan tercapai pada temperatur 480oC dengan tekanan parsial masing-masing gas adalah : P H2 = 2 x 10-2 atm
P I2 = 2 x 10-2 atm P HI = 1,5 x 10-3 atm Tentukan harga tetapan kesetimbangan Kp dan Kc!
Jawab :
Kp = (PHI)2
(PH2)(PI2)
Kp = (1,5 .10β3)2
(2.10β2)(2.10β2)
Kp = 56,25 . 10-4
Kp = Kc (RT)βn
56,25 . 10-4 = Kc (0,082.753)0
Kc = 56,25 . 10-4
Merupakan Kc
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 36
Derajat Disosiasi ( )
Disosiasi adalah reaksi penguraian suatu zat menjadi zat lain yang lebih sederhana.
Reaksi disosiasi adalah reaksi setimbang.
Harga Ξ± adalah 0 < Ξ± < 1
Jika Ξ± = 0, semua zat mula-mula belum terurai, artinya tidak terjadi disosiasi
(peruraian)
Jika Ξ± = 1, semua zat terdisosiasi sempurna (terurai semua)
Jika 0 < Ξ± < 1, terjadi disosiasi sebagian atau terjadi kesetimbangan disosiasi.
Contoh
Pada temperatur tertentu, dalam ruang 1 liter dimasukkan gas N2O4 dan terurai
menurut reaksi kesetimbangan N2O4(g) β 2NO2(g)
Jika pada keadaan setimbang mol N2O4 = mol NO2, berapakan Ξ± N2O4?
Jawab:
N2O4(g) β 2NO2(g)
M : x - B : y 2y
S : x β y 2y mol N2O4 = mol N x β y = 2y
x = 3y
N2O4 = y
y
3 =
3
1
Silakan dicoba!
1. Diketahui 0,8 mol gas PCl5 dibiarkan terurai sampai tercapai reaksi
kesetimbangan sesuai reaksi: PCl5(g) β PCl3(g) + Cl2(g) Jika pada keadaan setimbang terdapat 0,2 mol gas klor, tentukan derajat disosiasi PCl5
2. Dalam ruang 1 liter, sebanyak 17 gram gas NH3 (Mr = 17) terurai menurut
reaksi: 2 NH3 (g) β N2(g) + 3 H2(g)
Bila pada keadaan setimbang diperoleh perbandingan mol NH3 : N2 = 2 : 1, tentukan besarnya: a) prosentase NH3 yang terurai
b) harga Kc
Ξ± = jumlah mol zat yang terurai
jumlah mol zat mulaβmula
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 37
D. PERGESERAN KESETIMBANGAN
Asas Le Chatelier berbunyi:
Jika suatu sistem kesetimbangan dilakukan suatu aksi maka sistem akan
mengadakan suatu reaksi untuk mengurangi pengaruh aksi tersebut dengan
melakukan pergeseran ke kiri atau ke kanan untuk membentuk suatu sistem
kesetimbangan yang baru.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan
1. Pengaruh konsentrasi
Jika konsentrasi diperkecil
diperbesar, maka kesetimbangan bergeser
mendekati
menjauhi arah zat tersebut.
Pada kesetimbangan heterogen, zat padat dengan fase βsβ (misal Fe, Ag, Cu) dan
cair murni dengan fase βlβ (H2O) tidak mempengaruhi posisi kesetimbangan.
2. Pengaruh tekanan
Jika tekanan diperkecil
diperbesarmaka kesetimbangan bergeser mendekati zat yang
jumlah koefisiennya lebih besar
kecil.
Perubahan tekanan tidak mempengaruhi letak kesetimbangan zat padat dan cair
murni.
3. Pengaruh volume
Jika volume diperkecil
diperbesar maka kesetimbangan bergeser mendekati zat yang
jumlah koefiseinnya lebih kecil
besar.
Perubahan volume tidak mempengaruhi letak kesetimbangan zat padat dan zat
cair.
4. Pengaruh suhu
Jika suhu diturunkan
dinaikkan maka kesetimbangan bergeser mendekati reaksi
eksoterm
endoterm
Suhu punya pengaruh terhadap Kc (Kc = Konstanta kesetimbangan).
Jika kesetimbangan bergeser ke kanan, maka setelah bergeser, konsentrasi produk akan bertambah.
Jika kesetimbangan bergeser ke kiri, maka setelah bergeser, konsentrasi reaktan akan bertambah.
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 38
D. KESETIMBANGAN DALAM INDUSTRI
a. Proses Haber-Bosch
β’ Pembuatan aonia dari nitrogen dan hidrogen.
N2(g) + 3H2(g) β 2NH3(g) βH = -92 kJ
β’ Proses ini menggunakan tekanan tinggi (Β± 400 atm) karena menguntungkan
produksi NH3 (menggeser kesetimbangan ke kanan).
β’ Reaksi tersebut mempunyai energi aktivasi yang besar, sehingga hanya
dapat berlangsung pada suhu tinggi.
β’ Untuk menurunkan energi pengaktifan digunakan campuran serbuk besi
dengan oksida alumunium sebagai katalis. Namun demikian, reaksi tetap
memerlukan suhu tinggi (sekitar 500oC)
b. Proses Kontak
β’ Pembuatan asam sulfat dari belerang
β’ Tahap reaksi/proses pembuatan asam sulfat:
S(s) + O2(g) β SO2(g)
2 SO2(g) + O2(g) β 2SO3(g) βH = -198 kJ
SO3(g) + H2SO4(aq) β H2S2O7(l)
H2S2O7(l) + H2O(l) β 2H2SO4(aq)
β’ Tahap krusial dalam proses ini yaitu tahap 2, karena merupakan reaksi
kesetimbangan dan hanya dapat berlangsung pada suhu tinggi.
β’ Kondisi optimum pada proses kontak yaitu tekanan 1 atm dan suhu sekitar
500oC.
β’ V2O5 sebagai katalis digunakan untuk mengurangi energi aktivasi reaksi 2.
Silakan dicoba!
1. Diketahui reaksi kesetimbangan: 2H2(g) + O2(g) β 2H2O(g) H = -484 kJ
Tentukan arah pergeseran kesetimbangan, jika terhadap sistem kesetimbangan
tersebut:
a) ditambahkan gas oksigen
b) volume diperbesar
c) tekanan ditingkatkan
d) suhu diturunkan
2. CaCl2 adalah senyawa yang berwujud padat. Senyawa ini dapat larut dalam air
dan membentuk reaksi kesetimbangan sebagai berikut:
CaCl2(s) β Ca2+(aq) + 2Cl-(aq) H = +585 kJ
Tentukan arah pergeseran reaksi jika β¦
a) ke dalam larutan ditambahkan padatan CaCl2
b) ke dalam larutan ditambahkan padatan NaCl
c) ke dalam larutan ditambahkan CaCO3
d) larutan dipanaskan
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 39
Latihan Yuk!
1. Dalam reaksi kesetimbangan:
A2(g) + 2B2(g) β 2AB2 (g) + kalor Kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri jika .... A. mengurangi hasil reaksi B. menaikkan tekanan dan suhu C. meningkatkan tekanan dan
menurunkan suhu D. mengurangi gas B2 E. menambah gas A2 secara berlebih
2. Di antara reaksi-reaksi berikut, reaksi yang
akan bergeser ke kanan jika tekanan diperbesar adalah ....
A. N2(g) + O2(g) β2NO(g)
B. 2SO2(g) + O2(g) β SO3(g)
C. N2O4(g) β 2NO2(g)
D. 2NH3(g) β N2(g) + 3H2(g)
E. H2(g) + I2(g) β 2HI(g)
3. Suatu reaksi kesetimbangan:
2CO(g) + O2(g) β 2CO2(g) H = -x kJ/mol Agar kesetimbangan bergeser ke kanan, hal-hal di bawah ini perlu dilakukan, kecuali β¦ A. pada suhu tetap, konsentrasi gas CO
ditambah B. pada suhu tetap, tekanan sistem
diturunkan C. pada suhu tetap, volume diturunkan D. pada suhu tetap, konsentrasi gas
oksigen ditambah E. suhu diturunkan
4. Dari reaksi kesetimbangan berikut, jika
volume sistem diubah, maka yang tidak mengalami pergeseran kesetimbangan adalah β¦
A. 2SO2(g) + O2(g) β2SO3(g)
B. N2(g) + 3H2(g) β 2NH3(g)
C. H2(g) + Cl2(g) β 2HCl(g)
D. 2N2(g) + O2(g) β 2N2O(g)
E. CO(g) + 3H2(g) β CH4(g) + H2O(l)
5. Dalam volume 5 liter terdapat 4,0 asam iodida, 0,5 mol iodium, dan 0,5 mol hidrogen dalam suatu kesetimbangan. Maka tetapan kesetimbangan untuk reaksi pembentukan asam iodida dari iodium dan hidrogen adalah β¦ A. 50 B. 54 C. 56 D. 60 E. 64
6. Tetapan kesetimbangan bagi reaksi:
X2(g) + Y2(g) β 2XY(g) adalah 16 pada
suhu dan tekanan tertentu. Jika X2, Y2, dan
XY masing-masing sebanyak 1 mol
dicampurkan dalam ruangan 1 liter, maka
jumlah mol XY dalam kesetimbangan
adalah β¦
A. 0,5 B. 1,5 C. 2,0 D. 3,0 E. 4,0
7. Dalam ruang 4 liter terdapat reaksi
kesetimbangan:
NO2(g) + CO(g) β NO(g) + CO2(g)
Jika pada saat setimbang terdapat gas NO2
dan gas CO masing-masing 0,2 mol, dan
gas NO serta CO2 masing-masing 0,4 mol,
maka besarnya tetapan kesetimbangan
pada suhu tersebut adalah β¦
A. 0,25 B. 0,5 C. 1 D. 2 E. 4
8. Diketahui reaksi kesetimbangan:
2CO(g) + O2(g) β 2CO2(g) Dalam ruang 2 liter direaksikan 5 mol CO dan 5 mol O2. Jika pada saat setimbang terdapat 4 mol gas CO2, maka besarnya Kc adalah β¦
A. 0,09 D. 10,67 B. 1,067 E. 90,0 C. 9,00
9. Pada suhu tertentu, campuran gas
hidrogen dan karbon dioksida mula-mula
berbanding 1 : 2. Pada saat 25% karbon
dioksida bereaksi, dalam ruang 1 liter
tercapai kesetimbangan menurut reaksi:
H2(g) + CO2(g) β H2O(g) + CO(g)
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi
tersebut adalah β¦
A. 1
5 B.
1
3 C.
1
2 D. 3 E. 5
10. Jika tetapan kesetimbangan Kc untuk
reaksi A(g) + B(g) β C(g) dan untuk
reaksi 2A(g) + D(g) β C(g) berturut-turut
adalah 4 dan 8 maka tetapan
kesetimbangan Kc untuk reaksi C(g) +
D(g) β 2B(g) adalah β¦
A. 1
2 B. 2 C. 8 D. 12 E. 24
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 40
11. Pada temperatur 200 K, harga Kc untuk suatu reaksi kesetimbangan gas: 2PQ(g) β P2(g) + Q2(g) adalah 473. Jika R = 0,082 atm mol-1 K-1 maka harga Kp untuk reaksi tersebut adalah β¦ A. 0,01 C. 236,5 E. 946 B. 100 D. 473
12. Harga tetapan kesetimbangan (Kc) untuk reaksi: Al3+(aq) + 3H2O(l) β Al(OH)3(s) +
3H+(aq) ditentukan oleh persamaan β¦
A. Kc = [Al (OH)3][H +]3
[Al3+][H2O]
B. Kc = [H +]3
[Al3+][H2O]
C. Kc = [Al3+][H2O]
[Al (OH)3][H +]3
D. Kc = [H+]3
[Al3+]
E. Kc = [Al (OH)3]
[H2O]
13. Pada temperatur tertentu, dalam ruang 10
liter terjadi kesetimbangan dari reaksi: 2SO3(g) β 2SO2(g) + O2(g). Jika 80 gram SO3 (Ar S = 32, O = 16) dipanaskan pada temperatur itu sampai tercapai kesetimbangan, ternyata didapatkan perbandingan mol SO3 : O2 = 2 : 1. Tetapan kesetimbangan reaksi tersebut adalah β¦ A. 0,025 C. 0,400 E. 25,00 B. 0,040 D. 2,500
14. Pada penguraian gas amoniak saat
setimbang mol NH3 berbanding dengan mol H2 = 4 : 3. Persamaan reaksinya sebagai berikut: 2NH3(g) β N2(g) + 3H2(g. Derajat disosiasi NH3 adalah β¦
A. 1
3 B.
3
7 C.
4
7 D.
1
2 E.
3
4
15. Pada reaksi setimbang:
Fe3+(aq) + SCN-(aq) β FeSCN2+(aq) tak berwarna merah Apabila temperatur tetap, maka β¦ A. jika konsentrasi Fe3+ ditambah, warna
larutan bertambah merah B. jika larutan diencerkan, warna larutan
bertambah merah C. jika konsentrasi SCN- ditambah, warna
merahlarutan memudar D. jika ke dalam larutan ditambahkan
larutan amonia, warna larutan bertambah merah
E. jika ke dalam larutan ditambahkan suatu katalis, warna merah larutan memudar
16. Di dalam wadah 1 liter, dicampurkan
sebanyak 4 mol gas NO dan 0,9 mol gas
CO2, dan terjadi reaksi kesetimbangan berikut. NO(g) + CO2(g) β NO2(g) + CO(g) Bila pada saat kesetimbangan terdapat 0,1 mol gas CO2, Kc pada reaksi tersebut adalah β¦ A. 0,2 B. 0,5 C. 1,6 D. 2,0 E. 5,0
17. Pada reaksi kesetimbangan
2X(s) β Y(s) + 2Z(g), apabila tekanan setelah setimbang 1,5 atm maka harga Kp adalah β¦ A. 0,18 C. 0,20 E. 2,25 B. 0,25 D. 0,56
18. Dalam bejana 3 liter, 5 mol gas amonia
terurai sebesar 40%, menurut reaksi berikut. 2NH3(g) βN2(g) + 3H2(g) Besarnya harga tetapan kesetimbangan
(Kc) adalah β¦
A. 1
6 B.
1
5 C.
1
4 D.
1
3 E.
1
2
19. Pembuatan gas SO3 menurut proses kontak sesuai dengan reaksi berikut.
2SO2(g) + O2(g) β 2SO3(g) H = -44,5 kkal. Hasil gas SO3 dapat diperbesar dengan cara β¦ A. memperbesar volume B. menurunkan temperatur C. memperkecil tekanan D. mengubah katalis V2O5 E. mengurangi SO2
20. Berikut reaksi kesetimbangan:
N2O4(g) β 2NO2(g) Gambar partikel pada kesetimbangan sesaat mula-mula sebagai berikut. Keterangan:
: N2O4 ββ : NO2
Apabila konsentrasi N2O4 diperkecil, gambar partikel sistem kesetimbangan sesaat yang baru yaitu ... A. D. B. E. C.
ββ
ββ ββ ββ
β ββ
ββ
β β
ββ
β β
ββ
ββ
ββ ββ
ββ ββ
ββ ββ ββ
ββ
ββ
Kimia β SMAK Kolese Santo Yusup Malang β Kelas XI β semester 1 Hal 41
1. Soal Benar β Salah, 1 stimulus untuk beberapa pernyataan
M ENG APA M I NU MAN B ERS O DA M ENG G EL I TI K D I L I D AH?
Banyak orang menyukai sensasi gelembung yang meledak di mulut mereka saat mereka minum minuman bersoda. Gelembung ini
terjadi karena karbonasi. Karbonasi terjadi ketika karbon dioksida
(CO2) larut dalam air (H2O). Karbon dioksida tidak mudah larut
dalam air dalam kondisi sehari-hari. Untuk mewujudkannya,
produsen perlu meningkatkan tekanan dalam kaleng (atau botol) dan menyimpannya pada suhu rendah. Dalam kondisi tersebut, molekul air dapat menjebak
banyak molekul CO2. Di dalam kaleng, CO2 ada dalam dua bentuk. Beberapa CO2 larut
dalam air. Beberapa CO2 berada dalam bentuk gas di antara bagian atas botol atau kaleng
dan cairan.
Reaksi kimia apa yang terjadi di dalam kaleng minuman bersoda ?
Ketika CO2 larut dalam H2O, air dan gas karbon dioksida bereaksi membentuk larutan encer
asam karbonat (H2CO3). Reaksi kimia untuk proses ini adalah :
H2O(l) + CO2(g) β H2CO3(aq)
Sumber :
https://letstalkscience.ca/educational-resources/stem-in-context/chemistry-pop
Berdasarkan data pada bacaan di atas, tentukan pernyataan-pernyataan berikut ini benar atau salah !
Pernyataan BENAR SALAH
1. Rumus tetapan kesetimbangan pada reaksi yang terjadi di dalam
minuman bersoda adalah πΎ =[H2CO3]
[H2O].[CO2]
2. Ketika kaleng minuman bersoda dibuka dan dibiarkan terlalu lama
pada suhu ruang, kesetimbangan akan bergeser ke kiri dan membuat
rasa minuman kurang enak.
2. Prinsip kesetimbangan kimia banyak digunakan dalam industri kimia. Amoina merupakan
salah satu contoh bahan kimia yang dibutukhan sebagai bahan baku pada industri
pembuatan pupuk urea. Pembuatan amonia (NH3) pertama oleh Frist Haber (1868-1934)
seorang ahli kimiadari Jerman dengan mereaksikan gas nitrogen dan hidrogen. Sedangkan
proses industri pembuatan amonia, untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh
rekan senegaranya yaitu Carl Bosch (1874 β 1940). Oleh karena itu proses pembuatan
ammonia sekarang dikenal dengan nama Proses Haber β Bosch . Reaksinya sebagai berikut:
N2(g) + 3 H2(g) β 2 NH3(g)Ho = - 92 kJ
Dalam proses produksi amoniak tentunya perlu dipikirkan agar diperoleh hasil maksimal.
dengan efisisnsi kerja yang minimum.. Oleh karena itu faktor-faktor seperti pengaturan
suhu, tekanan, konsentrasi reaktan yang mempengaruhi agar reaksi bergeser kearah
produk harus diperhatikan. Pada umumnya reaski kimia akan bercalan cepat pada suhu
yang cukup tinngi.
Dalam praktiknya dengan memperhitungkan faktor waktu dan hasil, diperoleh suhu yang
paling optimum, yaitu (500 -550)oC, dengan tekanan (200-350) atm.,
a. Berdasarkan wacana di atas, kondisi optimum yang bagaimanakah sesuii dengan
prinsip kesetimbangan agar pembentukan amoniak NH3 diperoah hasil yang maksimal
b. Sesuai dengan wacana di atas, jika produksi amoniak untuk pengaturan suhu
tekanan mengikuti prinsip kesetimbangan, apakah berlangsung efisien? Jelaskan!
SOAL SUPER!