modul kedokteran keluarga-kel 3

26
Tutor : dr.Oktarina Andri Dwi Heryadi 2011730005 Ikrom Mullah 2011730041 Indana Zulfa 2011730042 Rika Elita Martiana S 2011730092 Maimunah Rahmawati 2011730062 Metta Astiana 2011730065 Dyah Rachmayanti A 2011730027 Sumarni Aprilia 2011730106 Nunung Nuripah 2011730077 Fadhlul Hazmi 2011730131 Suyetno 2009730123 MODUL KEDOKTERAN KELUARGA KEDOKTERAN KOMUNITAS

Upload: astrie-kartika-sari

Post on 13-Sep-2015

255 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

MODUL KEDOKTERAN KELUARGA KEDOKTERAN KOMUNITAS Tutor : dr.Oktarina Andri Dwi Haryadi 2011730013 Ikrom Mullah 2011730059 Indana Zulfa 2011730024 Rika Elita Martiana S 2011730082 Maimunah Rahmawati 2011730063 Metta Astiana 2011730014 Dyah Rahmayanti A 2011730068 Sumarni Aprilia 2011730106 Nunung Nuripah 2011730100 Fadhlul Hazmi 2011730061 Suyetno 2009730047

Tutor : dr.Oktarina

Andri Dwi Heryadi 2011730005Ikrom Mullah 2011730041Indana Zulfa 2011730042Rika Elita Martiana S 2011730092Maimunah Rahmawati 2011730062Metta Astiana 2011730065Dyah Rachmayanti A 2011730027Sumarni Aprilia 2011730106Nunung Nuripah 2011730077Fadhlul Hazmi 2011730131Suyetno 2009730123MODUL KEDOKTERAN KELUARGAKEDOKTERAN KOMUNITAS

Skenario 4 Ibu Siti seorang ibu rumah tangga sudah 4 hari ,menderita gatal pada daerah lipatan paha , sela antara jari-jari tangan, demikian juga dengan sela-sela jari kedua kakinya. Disamping rasa gatal terutama pada malam hari, pada daerah tersebut juga timbul papul-papul dan papul vesikuler. Dokter Puskesmas mendiagnose ibu ini menderita penyakit scabies.Ibu Siti bersama suami dan keempat anaknya tinggal di sebuah kampung ditepi sungai. Karena kampung ini belum mempunyai fasilitas PAM, maka semua kegiatan mencuci dilakukan disungai tersebut. Selain yang tersebut di atas, anggota keluarga ibu Siti juga termasuk satu orang iparnya bersama isteri dan dua orang anaknya. Mereka semua tinggal dalam rumah panggung dengan dua kamar tidur.

Kata Sulit : -

Kata/Kalimat Kunci :- Ibu Siti seorang IRT- 4 hari ,menderita gatal di daerah lipatan paha, sela jari tangan dan kaki- Terutama malam hari- Timbul papul-papul dan papul vesikuler- Dokter Puskesmas mendiagnose ibu ini menderita scabies- Keluarga ibu Siti tinggal di sebuah kampung ditepi sungai- Kampung ini belum mempunyai fasilitas PAM, semua kegiatan mencuci dilakukan disungai - 10 orang tinggal di satu rumah dengan 2 kamar tidur

Pertanyaan Menjelaskan tentang dokter keluarga?Menjelaskan tentang sistem merujuk?Menjelaskan tentang tata cara alur pelaporan?Menjelaskan tentang diagnosa holistik?Menjelaskan tentang penatalaksanaan penyakit menular dan penyakit scabies?Menjelaskan tentang gizi dan nutrisi sesuai dengan skenario?Menjelaskan tentang dokter keluarga? Dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran, dan mengatur pelayanan oleh provider lain bila diperlukan. (WONCA, 1991).Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI, 1982).

Tujuan Pelayanan Dokter KeluargaPrinsip Pelayanan Kedokteran KeluargaPelayanan yang holistik dan komprehensifPelayanan yang kontinuPelayanan yang mengutamakan pencegahanPelayanan yang koordinatif dan kolaboratifPenanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganyaPelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggalnyaPelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukumPelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkanPelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu

Karakteristik Dokter KeluargaIDI melalui Muktamar ke - 18 di Surakarta tahun 1982 merumuskan :Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang, melainkan sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat sekitarnya.Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan.Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan mengenal serta mengobati penyakit sedini mungkin.

Karakteristik Dokter Keluargad.Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik -baiknya.e.Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutanStandar Pelayanan Dokter Keluarga1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik :Standar Pelayanan ParipurnaStandar Pelayanan Medis Standar Pelayanan MenyeluruhStandar Pelayanan Terpadu Standar Pelayanan Bersinambung

2. Standar Perilaku dalam Praktik :Standar perilaku terhadap pasienStandar perilaku dengan mitra kerja di klinik Standar perilaku dengan sejawat Standar pengembangan ilmu dan keterampilan praktikStandar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan

Standar Pelayanan Dokter Keluarga3. Standar Pengelolaan Praktik :Standar sumber daya manusia Standar manajemen keuanganStandar manajemen klinik

4. Standar Sarana dan Prasarana :Standar fasilitas praktik Standar peralatan klinik

a.PegertianSitem rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas suatu kasus/masalah medik yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu, terjangkau dan rasional.

b.Tujuan Rujukan1. Agar setiap penderita mendapat perawatan dan pertolongan sebaik-baiknya

2. Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman penderita atau bahan laboratorium dan unit yang kurang lengkap ke unit yang lebih lengkap fasilitasnya. SISTEM MERUJUKJenis Rujukan

1.Rujukan medis :a. Konsultasi pasienb. Pengiriman bahan specimen c.Mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk mutu pelayanan kesehatan.

2.Rujukan kesehatan (merupakan rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif) :a. survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa atau terjangkitnya penyakit menular.b. Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayahc. Pendidikan penyebab keracunan, bantuan teknologi penanggulangan keracunan dan bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan masal.d.Saran dan teknologi untuk menyediaan air bersih bagi masyarakat umum.

Alur Rujukan

1.Dari kader.Kader dapat langsung merujuk ke :a. Puskesmas pembantu atau pondok bersalinb. Puskesmas atau puskesmas dengan rawat inapc. Rumah sakit pemerintah atau suasta

2.Dari posyanduDari posyandu dapat langsung merujuk ke :a. Puskesmas pembantu ataub. Pondok bersalin atau bidan desa atau puskesmas atau puskesmas dengan rawat inap

3.Dari puskesmas pembantuDapat langsung merujuk ke rumah sakit kelas D/C atau rumah sakit suasta

4.Dari pondok bersalinDapat langsung ke rumah sakit kelas D/C atau rumah sakit suasta.

Alur PelaporanBerdasarkan pasal 11 ayat 1 dan 2 (UU RI no. 4 tahun 1984)Diagnosis Holistik Kegiatan untuk mengidentifikasikan dan menentukan dasar danpenyebab (disease), luka (injury), serta kegawatan yang diperoleh dari keluhan riwayat penyakit pasien, pemeriksaan penunjang dan penilaian internal dan eksternal dalam kehidupan pasien dan keluarganya.

Tujuan Diagnostik holistik :1. Penyembuhan penyakit dengan pengobatan yang tepat2. Hilangnya keluhan yang dirasakan pasien3. Pembatasan kecacatan lanjut4. Penyelesaian pemicu dalam keluarga (masalah sosial dalam kehidupannya)5. Jangka waktu pengobatan pendek6. Tercapainya percepatan perbaikan fungsi social7.Terproteksi dari resiko yang ditemukan8. Terwujudnya partisipasi keluarga dalam penyelesaian masalah

Diagnosis Holistik memiliki standar dasar pelaksanaan yaitu :

Membentuk hubungan interpersonal antar petugas administrasi (penerimaan,pencatatan biodata) dengan pasienMembentuk hubungan interpersonal antara paramedis dengan pasien. Membentuk hubungan interpersonal antara dokter dengan pasienMelakukan anamnesisMelakukan pemeriksaan fisikPenentuan derajat keparahan penyakit berdasarkan gejala, komplikasi, prognosisMenentukan resiko individual diagnosis klinis sangat dipengaruhi faktorindividual termasuk perilaku pasienMenentukan pemicu psikososial dari pekerjaan maupun komunitas kehidupanpasienMenilai aspek fungsi social

DIAGNOSIS HOLISTIK (assessment)

Aspek personal : gatal pada daerah lipatan paha ,sela antara jari-jari tangan ,sela-sela jari kedua kakinya.sudah berlangsung selama 4 hari .dengan harapan gatal-gatal bisa hilang dan tidak timbul lagi . keluarga memiliki kekhawatiran penyakit gatal ini sulit disembuhkan (alasan kedatangan, harapan dan kekhawatiran).Aspek klinik : scabies (Diagnosis kerja / diagnosis banding & diagnosis okupasi (bila ada) cantumkan kode penyakit menurut ICPC-2 pada setiap masalah, termasuk analisis lingkungan).

Aspek risiko internal : higiene pasien dan keluarga kurang serta perilaku berobat yang buruk (merupakan faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien).

Aspek psikososial keluarga : pendapatan keluarga yang kurang dan tidak adanya tabungan kesehatan (merupakan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien).

Derajat fungsional : 1 , 2 , 3, 4, 5 Pada keadaan ini pasien berada pada derajat fungsional 2

No.MasalahSkor awalUpaya Penyelesaianhasil akhir perbaikan Skor akhir1.Fungsi biologis (pasangan kk &anggota keluarga yg tinggal dirumah penderita skabies 2Edukasi (mengenai penyakit,pengobatan ,dan berantas tungau)Tercapai 42.Fungsi ekonomi pendapatan keluarga yg rendah &tdk ada tabungan5 & 3Motivasimengenai tabungan &usaha tambahantercapai3 & 43.Faktor perilaku kesehatan keluarga Higiene pribadi dan lingkungan kurang berobat jika hanya ada keluhan 3 & 3Edukasi tentang higiene & jadwal medical check up berkalatercapai3 & 34.Lingkungan rumah ventilasi yg kurang & pakaian yg menumpuk 2 & 2Edukasi tentang ventilasi &kebersihan pakaian/sanitasiTercapai 2 & 2Total skor 1721Rata rata skor 2,23Prinsip umum penanganan penyakit menularControl terhadap sumber atau reservoir infeksi :

Diagnosis diniNotifikasi (pelaporan ke dinas kesehatan setempat)Isolasi TerapiKarantina (orang / binatang yang berasal dari daerah endemis penyakit menular )Surveilans epidemiologiDisinfeksi ( suci-hama pada tinja, urin, muntahan, dan peralatan yang telah dipakai penderita)

Memutus rantai penularan :

Vehicle transmission (mencegah sumber air, makanan, susu, dll terkontaminasi dengan tinja penderita)Vector transmission (control vector dan manipulasi lingkungan)Airborne transmission(memakai masker, menjauhi atau isolasi penderita)Contact transmission (tidak berganti-ganti pasangan , tidak menggunakan peralatan bersama-sama)

PENATALAKSANAANProteksi pada kelompok penduduk yang rentan :

Imunisasi aktif ( pada bayi yang sensitive terhadap penyakit menular seperti TBC , campak, difteri, pertusis, dan tetanus)Imunisasi pasif(pemberian gamma globulin dan antisera untuk rangsang pembentukan antibody)Kemoprofilaksis(mencegah agar orang tidak menjadi sakit, contohnya obat anti malaria, TBC, dll )Pendidikan kesehatan(hygiene pribadi, sadar lingkungan, dll)

Prinsip umum penanganan penyakit menularPENGOBATAN SCABIES. PERMETRIN digunakan di kepala dan leher anak usia kurang dari 2 tahun. Penggunaannya dengan cara dioleskan ditempat lesi lebih kurang 8 jam kemudian dicuci bersih.

GAMA BENZENA HEKSA KLORIDA (gameksan) kadarnya 1% dalam krim atau losio, efektif semua stadium, mudah digunakan. Tidak dianjurkan pada anak diabwah 6 tahun dan wanita hamil.

BELERANG ENDAP (SULFUR PRESIPITATUM) dengan kadar 4-40% dalam bentuk salap atau krim. Tidka efektif dalam stadium telur, maka tidka boleh kurang dalam 3 hari. Dapat dipakai pada bayi berumur kurang 2 tahun.

4. MALATONIN Malation 0,5 % dengan dasar air digunakan selama 24 jam. Pemberian berikutnya diberikan beberapa hari kemudian.

5. EMULSI BENZIL-BENZOAS 20-25% efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama 3 hari.

6. KROTAMITON 10% dalam krim atau losio. Mempunyai efek sebagai antiskabies dan antigatal.

IndividuPenatalaksanaan scabies sesuai yang dibutuhkan individu. Dari anamnesis ditanyakan apakah pasien tinggal bersama seseorang, jika ya dan orang tersebut memiliki gejala yang sama maka sebaiknya orang yang tinggal bersama pasien juga diobati. Hindari penggunaan pakaian secara bersamaan/bergantian. Keluarga Pengobatan keluarga yang tinggal dalam 1 rumah harus dilakukan secara serentak.Edukasi kepada keluarga pasien untuk mencuci pakaian, sprei, gorden, karpet, serta menjemur kasur dan sofa.

KomunitasPengobatan massal secara serentakEdukasi tentang penyakit menular melalui jejaring sosial dan forum langsungMelakukan pencegahan penyakit lainnya. Gizi dan NutrisiPUGSMakanlah aneka ragam makananMakanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energiMakanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energiBatasi konsumsi lemak dan inyak sampai semperempat dari kecukupan energiGunakan garam beryodiumMakanlah makanan sumber zat besiBerikan ASI saja pada bayi sampai berumur 4 bulanBiasakan makan pagiMinumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur Hindari minum minuman beralkohol Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan Bacalah label pada makanan yang dikemasDaftar PustakaJAMES CHIN, MD, MPH Editor .MANUAL PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR. Editor Penterjemah : Dr. I NYOMAN KANDUN, MPH . Edisi 17 .Tahun 2000 Subronto. 2006. Penyakit Infeksi Parasit dan Mikroba pada Anjing dan Kucing. Yogyakarja: Gadjah Mada UniversityIskandar T. 2000. Masalah Skabies Pada Hewan dan Manusia serta Penanggulangannya.Hadi UK dan Soviana S. 2000. Ektoparasit: Pengenalan, Diagnosis dan Pengendaliannya. Bogor: IPB. P: 65-118Handoko RP. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2002.