modul 4
DESCRIPTION
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkTRANSCRIPT
MODUL 4
4.1 Pendahuluan
Perlakuan matematik dalam permasalahan keteknikan meliputi empat langkah dasar :
1. Formulasi ( perumusan )Merupakan penyajian permasalahan dalam bahasa matematik. Langkah pengubahan ini berlandaskan pada hukum – hukum fisik yang berperan dalam keberlangsungan proses.
2. Penyelesaian Kesesuaian opersional dari model matematik dapat terpenuhi yang mungkin dilakukan pengulangan logis dan model matematik.
3. Interprestasi Merupakan pengembangan hubungan dari hasil – hasil model matematika dan perkiraan – perkiraannya dengan melakukan pengamatan dan pengecekan melalui eksperimental.
Langkah 1 dan 2 merupakan tujuan utama , sedang langkah formulasi dapat disajikan melalui persamaan differensial dan integral atau kombinasi dari keduannya .
Pada setiap modul matematik biasannya berlandasan hokum fisik , sebagai contoh yang berhubungan denga hokum kekekalan massa dan energy dalam bentuk sebagai berikut :
[ JumlahenergiMassamasuk ] - [ Jumlahenergi
Massa keluar ]= [ Jumlah energiMassa yang terakumulasi ]
Input – Output = Akumulasi
Formulasi hokum kekekalan massa / energy di atas dapat dilakukan dengan persamaan differensial dan solusinya menggunakan integral.
Tujuan Intruksional khususn:
- Mahasiswa mampu menginterprestasikan proses – proses fisik ke dalam bahasa matematika dengan menggunakan persamaan differensial .
- Mahasiswa mampu menyelesaikan model persamaan differensial yang diperoleh dengan metode yang cocok.
4.2 Kegiatan belajar 1
Persamaan differensial orde 1
Persamaan dasar dari differensial orde 1 adalah :
dydx
=f (x¿¿1 f )………………… ………………………… ..(1)¿
Persamaan (1 ) dapat juga ditulis dalam bentuk
M (x¿¿1 y )dx+N ( x1 y )dy=0… ………………………(2)¿
Sebagai contoh bentuk persamaan (1) adalah
dydx
= x2+ y2
x− y
Bila persamaan differensial diatas ditulis dalam bentuk persamaan (2) maka akan diperoleh
(x¿¿2+ y2)dx+b ( x− y )dy=0¿
A Persamaan differensial Exact
Bila f adalah fungsi dua variable x dan y , maka total differensial dari fungsi f adalah :
df ( x¿¿1 y )=ə(x¿¿1 y )
əxdx+ə
(x¿¿1 y)dxəy
¿¿¿
Contoh 1 :
Bila f adalah fungsi dua variable yang ditulis dalam bentuk persamaan :
f (x¿¿1 y )=xy2+2 x3 y ¿
Maka :
əf(x¿¿1 y)
əx= y2+6 x2 y ə
(x¿¿1 y )əy
=2xy+2 x3¿¿
Total differensial df adalah :
df ( x¿¿1 y )=( y¿¿2+6 x2 y )dx+(2 xy+2 x3 )dy ¿¿
Bila persamaan differensial dapat ditulis dalam bentuk :
M (x¿¿1 y )dx+N (x¿¿1 y )dy=0……… …………… ..(3)¿¿
Maka persamaan differensial dikatakan exact bila :
əM ¿¿¿)
Bila persamaan differensial (3) adalah excat daru suatu fungsi f maka :
əf(x¿¿1 y)
əx=M (x¿¿1 y)danəf
(x¿¿1 y)əy
=N (x¿¿1 y)¿¿¿¿ )………….(5)
Bila salah satu persamaan (5) diintergralkan secara parsial maka akan diperoleh :
f (x¿¿1 y )=∫M (x¿¿1¿ y )dx+ f ( y )¿¿¿ ) ……………………… (6)
Bila integral persamaan (6) diturunkan terhadap y maka akan diperoleh :
əf (x1 y)əy
= əəy∫M (x¿¿1¿ y )dx+
df ( y)dy
¿¿
Bila hasil integral disubstitusi ke persamaan (5) maka akan diperoleh :
N (x¿¿1 y)=ə∫M (x¿¿1 y )dx+df ( y )
dy¿¿…………….(7)
Atau
df ( y )=N (x¿¿1 y )−ə∫M (x1¿ y )dx¿¿
f ( y )=∫ ¿¿
Subsitusi ke persamaan (6) akan diperoleh :
f (x¿¿1 y )=∫M (x¿¿1 y)dx+¿∫ ¿¿¿¿¿.(8)
Contoh 2
Selesaikan persamaan differensial berikut ini :
(3 x¿¿2+4 xy )dx+2x2+2 y¿ dy=0
Penyelesaian :
Terlebih dahulu periksa persamaan differensial diatas excat atau tidak exact dengan menggunakan persamaan (4).
M (x¿¿1 y )=3 x2+4 xy ¿ N ¿y) = 2 x2 + 2y
əM(x¿¿1 y)
əy=4 x¿ əN
(x¿¿1 y )əx
=4 x ¿
Ternyata persamaan differensial adalah excat sehingga berlaku :
əf(x¿¿1 y)
əx=M (x¿¿1 y)=3x2+4 xy¿¿
əf(x¿¿1 y)
əy=N ( x¿¿1 y )=2 x2+2 y ¿¿
f (x1 y )=∫M (x¿¿1 y)dx+ f ( y )=∫(3 x2¿¿+4 xy)dx+f ( y ) ¿¿¿
¿ x2+2x2 y+ f ( y)
əf (x1 y )əy
2x2+əf ( y )
əy
Sementara :
əf (x1 y)əy
=N (x¿¿1 y)=2x2+2 y¿
Maka
2 x2+2 y=2 x2+əf ( y )
əy
əf ( y)əy
=2 y
f ( y )= y2+C0
Sehinggga
f (x¿¿1 y )=x3+2 x2 y+ y2+C0 ¿
f (x1y) = x3 + 2x2y + y2+ C0
Sementara satu para meta hasil integrasi darif (x¿¿1 y )=C1¿, maka C1−C0=C
( Konstanta yang baru ) , maka jawaban persamaan differensial adalah :
x2+2x2 y+ y2=C
B Persamaan Differensial variable terpisah
Bentuk umum persamaan adalah :
f ( x ) G ( y )dx+ f (x ) g ( y )=0………… ………………¿)
Sebagai contoh sederhana persamaan adalah :
( x−4 ) y4dx−x3 ( y2−3 )dy=0
Bentuk umum persamaan (9) adalah titik excat , sehingga untuk
menyelesaikan persamaan digunakan integral factor 1
f ( x )G( y) ,
sehingga persamaan dapat disederhanakan menjadi .
f ( x ) dxf (x)
+g ( y )dyG ( y)
=0…… ……………………………… (10)
Bila fraksi F (x )f ( y)
diganti dengan M x) dan g(x )G(x)
dengan N (y) maka
persamaan (10) dapat ditulis dalam bentuk :
M (x) + N (y) = 0
Bila harga fungsi x dan N hanya fungsi y , maka penyelesaian persamaan differensial diperoleh :
∫M ( x )dx+∫N ( y ) dy=C
Contoh 3
Selesaikan persamaan differensial
( x 4 ) y4dx−x3 ( y2−3 )dy=0
Persamaan diatas adalah persamaan differensial variable terpisah , maka diambil factor integrasi x3y4, sehingga diperoleh .
(x−4)x3
dx−( y¿¿2−3)
y4dy=0¿
Atau
(x¿¿2−4 x−3)dx−( y¿¿2−3 y 4)dy=0¿¿
Integral persamaan diperoleh
−1x
+ 2x2
+ 1y− 1
y3=C
C. Persamaan Differensial linier orde 1
Bentuk umum
Misalkan jawaban umum persamaan (11) adalah :
y=u . v……… ……………………………………….(12)
Differensial persamaan (12) diperoleh
dydu
=udvdx
+vdudx
……………………… ……………(13)
Substitusikan persamaan (12) dan (13) kepersamaan (11) diperoleh
udvdx
+vdudx
+P ( x )u . v=Q ( x ) ………………….(14 )
Persamaan (14) diselesaikan secara parsial
udvdu
+P ( x ) u . v=0…………… ………………….(15)
u(dvdx
+ P (x))v = 0
dvdx
+ P (x) v = 0
dvv
= - P (x) dx
In v = -∫P ( x ) dx
v=e−∫ P ( x ) dx du
dx=Q ( x ) ………………………….(16)
vdudx
=Q ( x ) ………………………………………… …(17)
Substitusikan persamaan (16) ke (17)
e−∫ P ( x ) dx du
dx=Q (x)
dudx
=Q(x )e∫ P ( x ) dx
du=Q(x )e∫ P ( x ) dxdx
u=∫Q ( x ) e∫P ( x )dxdx+C ……………………… ……(18)
Jawaban umum persamaan differensial diperoleh dengan substitusi persamaan (16)
dan (18) kedalam persamaan (12)
y=e∫ P ( x ) dx [∫Q(x)e∫P (x ) dxdx+C ] …………….(19)
Contoh 4
Selesaikan persamaan differensial berikut ini :
dydx
+2 xy=4 x
Penyelesaian
∫P ( x ) dx=∫ 2x dx=x2
e∫P ( x ) dx=ex2→e
−∫ P ( x ) dx=x−x2
∫Q ( x ) e∫ P ( x ) dx=∫4 xex2dx=2ex2+C
Sehingga
y=e−x2 ⌊2ex2+C ⌋
y=2+C e−x2
Contoh 5
Selesaikan persamaan differensial xdydx
= y+3 x2−2 x
Penyelesaian
dydx
−1y
y=x2+3x−2
∫P ( x ) dx=−∫ dxx
=−¿ xdane− Inx=1x
∫Q( x)e∫P (x)dxdx=∫ (x2+3 x−2 ) 1x
dx
¿∫ x+3−2x
dx
¿12
x2+3 x−2∈x+C1
y=12
x3+3 x2−2x∈x+C x
Rangkuman
1 Persamaan differensial M (x¿¿1 y )dx+N (x¿¿1 y )dy=0¿¿
Differensial excat bila :
əM(x¿¿1 y)
dy=
əN ( x1 y)əx
¿
2 Persamaan differensial f ( x ) G ( y )+ f ( x ) g ( y )=0
Adalah Pd variable terpisah . penyelesaian menggunakan integral factor
1f
(x) g (y) , sehingga persamaan dapat disederhanakan menjadi :
F (x )f (x )
dx + G( y )g( y )
dy = 0
3 Persamaan differensial dydx
+ P (x) y = Q (x)
Adalah persamaan differensial linear orde 1 penyelesaian persamaan
differensial adalah
y=e−∫P ( x )dx [∫Q ( x ) e∫ P ( x ) dxd x+C ] Tes Formalitas Satu
1 Selesaikan persamaan differensial berikut dengan menggunakan cara excata. (x2 - y ) dx – x dy = 0 b. (x2 – y ) dx – xdy = 0c. (x2 + y2 ) dx + 2 xy dy = 0d. (x + ycosx )dx + sin x dy= 0e. (2x + 3y +4 )dx + (3x+4y+5) dy = 0
f. (4x3y3 + 1x
) dx + (3x4y2 - 1y
)dy = 0
2 Selesaikan persamaann berikut dengan variable terpisah :a. xy dx + (1+x2)dy= 0b. 4y dx + x dy = 0c. (1+2y)dx +(4-x2)dy = 0d. y2 dx – x2 dy = 0e. (1 +y)dx – (1+x)dy = 0
3 Selesaikan persamaan differensial dengan linear orde I
a.dydx
+ y = 2 + 2x
b. x dy - 2y dx = (x – 2)ex dx
c.didt
– 6i = 10 sin 2t
d.drdt
+ 3 r = 2
e. Y(1+ y2 )dx = 2 ( 1 – 2xy2)dy
Cara penilaian
- Soal no 1 dan dua bobot masing – masing 30 %- Soal no 3 bobot 40 %
4.3 Kegiatan belajar dua
Aplikasi persamaan differensial
1 Proses pencampuran dalam tanki berpengadukSuatu teknik mula – mula mengandung 50 gal air murni , pada saat mula – mula waktu = t = 0 , air mengandung 2 lb garam pergallon dialirkan masuk tanki dengan laju 3 gal / menit . campuran dibuat homogen dengan menggunakan pengaduk aliran masuk dana keluar tanki sama :Hitunglah :a. Berapa banyak garam dalam tanki setiap saat ± 70b. Berapa banyak garam setelah 25 menitc. Berapa banyak garam dalam tanki untuk waktu yang lama
Penyelesaian :
Misal x adalah banyak garam dalam tanki pada waktu t , formulitas matematik :
Input = Output + akumulasi
dxdt
= Input – Output
Air laut mengalir dengan laju 3 gal/ menit mengandung 2 lb garam/gal Input = ( 2 lb/gal )( 3 gal/menit)= 6 lb/ menit. Bila laju air masuk sama dengan lajua aliran keluar , maka tanki mengadung 50 gal campuran setiap saat . 50 galon mengandung x lb garam pada waktu t, jadi
2. Suatu tanki yang besar mula-mula berisi 50 galon air laut dan terdapat 10 lb garam terlarut. Air laut yang mengandung 2 lb gram terlarut pergalon mengalir masuk dalam tanki dengan laju alir 5 gal/menit,campuran dibuat homogeny dengan pengadukan dan keluar tanki dengan laju 3 galon/menit. Berapa banyak garam dalam tanki setelah waktu t>0 ?
Penyelesaian :
Misal x = garam dalam tanki pada waktu t
dxdt
= Input – Output
Input = (2 lb/gal) (5 gal/menit) = 10 lb/menit
Misal air laut keluar tanki mengandung garam C lb/gal
Output = (C lb/gal) (3 gal/menit)
Laju alir laut masuk tanki 5 gal/menit
Laju alir laut keluat 3 gal/menit
Pertambahan volume air laut pada waktu t adalah 5-3 = 2 gal/menit
Volume air laut dalam takni pada waktu t adalah (50 + 2t) gal
Konsentrasi garam dalam tangki pada waktu t adalah :
x50+2 t
lb/gal
Maka :
Output = 3x50+2 t
lb/menit
Persamaan differensiala diperoleh :
dxdt
=10-3x50+2 t
Kondisi awal x (0) = 10
Penyelesaian :
Persamaan differnsial diatas adalah linear orde I
dxdt
+3
2t+50 x =10
Penyelesaian :
∫P (t ) dt = ∫ 32 t+50
dt = 3/2 ∫ d (2 t+50)2 t+50
dt
= 3/2 ln (2t+50)
❑e∫P (t ) dt = Exp [3/2 ln (2t+50] = (2 t+50)3 /2
∫Q (t ) . e∫ P (t ) dt dt = ∫10 (2t+50)3/2 dt
= 2((2 t+50)5 /2 + C
X = (2 t+50)−3 /2 [2(2 t+50)5 /2 + C
X = 4(t+25)❑ + C
(2 t+50)3 /2
Kondisi awal :
X = 10 pada saat t = 0
10 = 100 + C
(50)3 /2
C = -(90) (50)3/2 = -22,50√2Pada saat t > 0
X = 4t + 100 - 22,50√2¿¿
Hukum Newton Tentang Pendinginan
- Laju pendingainana suatu substan di udara sebanding dengan perbedaan
temperature antara substan dan udara.
- dTdt
= k ( T-Ta)
Dimana :
T = Temperatur body
Ta = Temperatur medium
K = Konstanta
- dTdt
= Laju penurunan suhu terhadap waktu
3. Suatu benda di udara didinginkan dari 370 0K ke 340 0K membutuhkan waktu
selama 15 menit. Hitunglah waktu untuk mendinginkan benda tersebut menjadi
310 0K bila temperature udara 30 0K.
Penyelesaian :
Misal T adalah temperature benda pada waktu t.
- dTdt
= k ( T-Ta)
∫370
340dT
T−300 = -k ∫
0
15
dt
ln 40- ln 70 = -15 . k
15.k = ln 7/4 = 0.56
∫370
310dT
T−300 = -k ∫
0
1
dt
ln 10 – ln 70 = -kt
15 kt = 15 ln 7
t = 15 ln 70,56
= 52 menit
Hukum Fourier Tentang Konduksi
- Jika pada suatu benda terdapat gradient temperatur, maka akan terjadi
perpindahan energy dari bagian yang temperature tinggi ke bagian temperature
rendah (konduksi). Laju perpindahan kalor berbanding dengan temperature
normal.
Q = KA dTdt
Dimana :
K = Konduktivitas thermal
A = Luar permukaan tegak lurus aliran kalor
X = Jarak
T = Temperatur
Q = laju perpindahan kalor persatuan waktu
4. Salah satu permukaan suatu plat tembaga yang tebalnya 3 cm mempunyai suhu
tetap 400 0C, sedangkan suhu permukaan sebelah lagi dijaga tetap 100 0C,
berapa kalor yang berpindah mellintas lempeng itu jika K = 370 w/m0C dan A = 1
m2.
Penyelesaian :
Q = -KA dTdt
dT = - QKA
dx
∫400
100
dt = - QKA
∫0
0,03
dx
300 = QKA
(0,03)
Q = 300KA0,03
= 300x 370 x1
0,03
= 3,7 mw
5. Steam mengalir dengan pipa dengan diameter 0,2 m, tebal isolasi pipa 0,06 m (K
= 0,13), tentukan panas yang hilang perjam persatuan panjang pipa jika
temperature permukaan dalam pipa 470 0K dan temperature permukaan luar
300 0K.
Penyelesaian :
Q = -KA dTdt
atau 2πkdr=−Qdxx
Harga batas integral T = 300, x = 0,16
T = 470, x = 0,1
2πk ∫300
470
dT=−Q ∫0,16
0,1
❑ dxx
340 πk=Q ¿
Q=340 πkln 1,6
jouledet ik
Panas yang hilang permeter panjang pipa adlaah :
Q = 1,03 mj
6. Suatu reaksi berlangsung dalam reactor batch. Setelah reaksi berlangsuing 30
menit dicapai konversi 15%. Berapa waktu yang di butuhkan dalam mencapai
konversi 50% anggaplah reaksi adalah orde I.
Penyelesaian :
Formulasi matematik :
−dCadt
=k Ca
Pada saat awal
Ca = Cao pada saat t = 0
Bila konversi = x, maka Ca = Cao – Cao x
= Cao (1-x)
∫ Cao(1−x )Cao(1−x )
=−∫ k dt
∫ d (1−x)1−x
=−∫k dt
Kondisi batas :
Xo = o pada saat t = 0
Xo = x pada saat t0 = t
∫ d (1−x)1−x
=−∫k dt
ln ( 1-x) = -k.t
k=−ln(1−x)
t
Atau :
t=−ln (1−x)
k
Untuk t = 30 menit → x = 0,15
k=−ln(0,85)
30=5,4 x 10−3
t=−ln (1−x)
k
t= − ln 0,505,4 x10−3
¿128menit
7. Reaksi Irreversible orde 1 berantai
K1 K2
A R S
Persamaan laju reaksi adalah:
dCadt
=¿ K1. Ca ……………………………………………………….. (1)
dCRdt
=¿ K1.Ca – K2.CR …………………………………………....(2)
dCsdt
=¿ K2.CR ……………………………………………………….. (3)
Pada saat awal konsentrasi komponen A= Ca0
Konsentrasi komponen R dan S = 0
Tentukan konsentrasi komponen R untuk t >0
Penyelesaian:
Integral pers (1) akan diperoleh
∫Cao
cadCaCao
=−∫0
t
Kt dt
-ln CaCao
=kt . t atau
Ca = Cao. e−kt .t ………………………………………………………… (4)
Subtitusi persamaan (4) dan (2) akan diperoleh :
dCrdt
+ K2.CR = K1.Cao . e−kt .t ……………………………………. (5)
Persamaan (5) adalah persamaan differensial orde 1 linear dalam bentuk
dydx
+ P(y) = Q (X)
Misalkan jawaban umum persamaan (5) adalah :
CR = u . v , sehingga
dCRdt
=ud vdt + v
dudt
Subtitusi ke persamaan (5) diperoleh :
udvdt
+ v dudt
+ k2.u.v = K1.Cao . e−kt .t
Penyelesaian persamaan diatas secara parsil yakni salah satu ruas kiri harus = 0
u [dvdt
+ K2.v ] = 0
dvdt
+ k2.v = 0
∫ dvv
= - ∫❑K2.dt
ln v = - K2.t
v = e-k2.t
vdudx
= K1.Cao.e-k1.t
e-k1.tdudt
= K1.Cao.e-k1.t
dudt
= K1.Cao.e(k2-k1).t
du = k1.Cao.e(k2-k1).t dt
u = [k1
k2−k1] Cao.e(k2-k1).t + C1
Jawaban umum persamaan (5) adalah
CR= e-k.t [k1
k2−k1] Cao.e(k2-k1).t + C1
Pada saat t=0, maka CR=0
0 = [k1
k2−k1] Cao + C1
Atau
C1 = k1
k2−k1 Cao
Sehingga diperoleh
CR = e-k.t [k1
k2−k1 Cao.e(k2-k1).t + C1 +
k1k2−k1
Cao ]
CR= K1.Cao [ e−k1. t
k2−k1 + e−k 2 .t
k2−k1 ]
Rangkuman
- pencampuran dalam tanki yang mengalir
dxdt
= Input – Output
- Hukum pendinginan Newton
- dxdt
= k (T - Ta)
- Hukum Fourier tentang Konduksi
Q = -KA dTdx
- Laju reaksi orde 1
-dCadt
= K.Ca
Tes Formatif dua
1. Suatu benda mempunyai temperature mula-mula 80°F pada saat t=0 temperatur medium adalah 50°F. Setelah didinginkan selama 5 menit,tempereatur turun menjadi 70°f. Berapa temperature setelah 10
menit dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai temperature 60°F ?
2. Suatu tanki mula-mula mengandung 100 gallon air laut dan 2- lb garam teralarut didalam nya,pada saat t=0,airlaut yang mengandung 3 lb garam pergallon dialirkan masuk tanki dengan laju 4 gal/menit. Campuran dibuat homogeny dengan cara pengadukan . Laju alir air laut keluat tanki adalah sama dengan laju alir masuk tanki. Berapa banyak garam dal tanki setelah 10 menit dan pada saat kapan garam dalam tanki sebanyak 160 lb?
3. Suatu tanki mula-0mula mengandung 100 gal air murni,pada saat t=0,air laut yang mengandung 4 lb/gal mengalir masuk dengan laju 5 gal/menit. Campuran dibuat homogeny dengan cara pengadukan. Campuran keluar tanki dengan laju 3 gal/menit. Hitunglah berapa banyak garam dalam tanki setelah 2- menit dan kapan dalm tanki terdapat 50 lb garam !
4. Suatu pipa steam mempunyai diameter 24 cm,diisolasi seteal 12 cm (K = 0,1), temperatur dalam pipa 500K dan temperature luar isolasi 300 K. Tentukanlah tempereatur isolasi pada jark x meter dari pusat pipa dan bereapa panas yang hilang perhari permeter panjang pipa?
Cara Penilaian
- Soal No.1 sampa dengan 4 mempunyai bobot nilai masing-masing 25%
Kunci Jawaban- Tes formatif 1
Soal no.1
a. xy = x33
+ C
b. xy2 + x33
= C
c. X2 + 2y sin x = C
d. X2 + 3xy + 2y2 + 4x + 5y = C
e. X4y3 + ln (x/y) = C
Soal no.2
a. Y2 (1+x2) = C
b. X4y = C
c. (1+2y)2 = C 2−X2+ x
d. Y = X + Cxy
e. (1+y) = C (1+x)
Soal no.3
a. y = 2x + Ce-x
b. y = ex + Cx2
c. I = 12
(3sin2t + cos2t) + Ce6t
d. 3r = 2 + Ce-3t
e. (1 + y2)2x = 2 ln y + y2 + C
- Tes Formatif dua
Soal no.1
a. = 63,33 °F b. = 13,55 menit
- Soal no.2
a. 112,31 lb
b. 17,33 menit
- Soal no.3
a. = 318,53 lb
b. = 2,74 menit
- Soal No.4
a. T = 300-250 (ln x – ln 0.24) / (ln 2 )
b. 19,6 mj
Daftar Pustaka
Frank. 1972. Differential Equations. First edition. McGraw. Hill Book Company.
London
Shepley. 1974. Differential Equations. Second Edition. Jhon Wieley dan Sons.
New York