modul 3 endokrin kelompok 8

37
TUTOR : dr. Tjahaja Haerani Sp.Park KELOMPOK 8 ANGGOTA : Annisa Zahra Ashari 2011730011 Annisa Anggraini 2011730012 Arif SusiloRahardi 2011730013 Auliya Syifa 2011730014 Annisa Tri Handayani 2011730010 Budi Sukmawijaya 2011730016 Bunga Tri Amanda 2011730017 Bunga Wana Aminah 2011730018 Chairany Cikaisela 2011730019 Deni kurniawan 2011730020 Kamiliah 2009730088 ENDOKRIN DAN METABOLISME MODUL 3 BANYAK MAKAN TAPI BERAT BADAN MENURUN

Upload: bunga-tri-amanda

Post on 13-Feb-2015

117 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

slide ppt

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

TUTOR : dr. Tjahaja Haerani Sp.ParkKELOMPOK 8ANGGOTA : Annisa Zahra Ashari 2011730011 Annisa Anggraini 2011730012Arif SusiloRahardi 2011730013Auliya Syifa 2011730014Annisa Tri Handayani 2011730010Budi Sukmawijaya 2011730016Bunga Tri Amanda 2011730017Bunga Wana Aminah 2011730018Chairany Cikaisela 2011730019Deni kurniawan 2011730020Kamiliah 2009730088

ENDOKRIN DAN METABOLISME MODUL 3 BANYAK MAKAN TAPI BERAT BADAN MENURUN

Page 2: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke

puskesmas dengan keluhan berat badan turun sebanyak 8 kg

dalam 3 bulan terakhir. Pasien mengaku tidak sedang

mengalami program penurunan berat badan dan mempunyai

selera makan yang tinggi. Pasien juga mengeluhkan buang air

besar 3-4 kali sehari tapi perut tidak mules. Tidak tahan panas

maupun dingin disangkal. Pada pemeriksaan fisis didapatkan

denyut nadi 108x/menit, TD 142/90 mmHg, temperature 370C,

kulit tidak panas lembab, auskultasi jantung dijumpai bising

sistolik.

Skenario

Page 3: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

1. Sebutkan dan Jelaskan penyakit-penyakit yang memberikan gejala banyak makan

tapi berat badan menurun? 2. Jelaskan bagaimana mekanisme penurunan berat badan abnormal yang disertai

peningkatan selera makan? 3. Jelaskan mengapa pasien tahan panas dan dingin dihubungkan dengan penyakit

yang diderita? 4. Jelaskan peranan factor-faktor yang mempengaruhi penurunan berat badan?5. Jelaskan mengapa pasien BAB 3-4x sehari tetapi tidak merasa mules?6. a.) Jelaskan mengapa pada auskultasi jantung dijumpai bising sistolik? b.) Jelaskan mengapa pada skenario denyut nadi dan TD diatas normal?7. Jelaskan penyebab dari pembesaran tiroid pada pasien? Dan apakah ada

hubungannya dengan gejala lain yang dirasakan pasien? 8. Jelaskan alur diagnostic dengan gejala banyak makan tapi berat badan menurun?9. Jelaskan pencegahan dan pengendalian banyak makan tapi berat badan

menurun?10 a.) Jelaskan mengapa pasien mengalami kelemahan otot? b.) Jelaskan mengapa pasien mengalami gemetaran?11. DD 1 : Hipertiroid 12. DD 2 :

Identifikasi Masalah

Page 4: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

1. Penyakit – penyakit apa saja yang memiliki gejala banyak makan dan penurunan berat badan ?

Page 5: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Jawaban

Penyakit – penyakit yang etiologinya bakteri dan virus akan menyebabkan demam dan akan menekan pusat pengaturan makan di hipotalamus. Jadi, dapat kita singkirkan penyakit – penyakit yang berkaitan dengan infeksi sistemik.

Page 6: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Jawaban

Sedangkan beberapa parasit – parasit yang menetap di GIT akan mengambil nutrisi yang merupakan sumber asupan hospes, sehingga hospes mengalami penurunan berat badan dan merasa lapar. Namun jika sudah kronik dan terjadi destruksi jaringan juga dapat menyebabkan suatu malignance.

Page 7: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Jawaban

Gangguan metabolik dan hormonal juga dapat mengakibatkan timbulnya gejala klinis seperti pada skenario.

Simpulannya adalah, bahwa banyak penyakit yang memiliki gejala klinis yang sama, sehingga dokter harus cermat dan cekatan agar tidak menimbulkan malefficien.

Page 8: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

2. Jelaskan bagaimana mekanisme terjadinya penurunan berat badan abnormal dan banyak makan pada kasus di skenario?

Page 9: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Kurangnya Asupan makanan

Faktor Genetik

Faktor usia

Faktor pengaruh Lainnya

Ex: TBC, kanker,AIDS

Gaya hidup

Faktor penyebab Berat badan

Menurun

4. factor-faktor yang mempengaruhi penurunan berat badan

Page 10: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Peningkatan sekresi hormon tiroid

Motilitas usus meningkat

• Transit cepat ke usus halus

• Makan terlalu cepat terpanjan ke permukaan absortif

5. Jelaskan mengapa pasien BAB 3-4x sehari tetapi tidak merasa mules?

• Penyerapan cairan menurun

• Penyerapan nutrisi menurun

Hiperdefekasi

Page 11: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

6. a) Jelaskan mengapa pada auskultasi jantung dijumpai bising sistolik? b) Jelaskan mengapa pada skenario denyut nadi dan TD diatas normal?

Page 12: Modul 3 Endokrin Kelompok 8
Page 13: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

7. Patomekanisme pembesaran kelenjar pada leher

Hipertofi & Hiperplasia

parenkimatosa

Peningkatan tinggi epitelium & pengulangan dinding

folikuler

Infiiltrasi limfositik

Berkorelasi Antibodi imunoglo-

bulin

Pembesaran kelenjar

Merangsang aktivasi cAMP

Page 14: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

8. Jelaskan alur diagnostic dengan gejala banyak makan tapi berat badan menurun?

Page 15: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

-Identitas Pasien- Keluhan Utama

- RPS- RPD-RPK

-Riwayat Pengobatan-Psikososial

-Identitas Pasien- Keluhan Utama

- RPS- RPD-RPK

-Riwayat Pengobatan-Psikososial

Identitas Pasien- Nama, Usia, Alamat, Status, Asal, Pekerjaan

Identitas Pasien- Nama, Usia, Alamat, Status, Asal, Pekerjaan

Keluhan Utama- Keluhan yang dirasakan

pasien, sejak kapan

Keluhan Utama- Keluhan yang dirasakan

pasien, sejak kapan

RPS-Keluhan lain

-BB sebelumnya dan sekarang

-Aktivitas akhir-akhir ini-Faktor stres

-Rambut rontok-Demam, tahan panas atau

dingin-Kesemutan, gatal-gatal

-Sering berkeringat-Gelisah

-Gg.penglihatan-Benjolan di leher-Jantung berdebar

-Nafsu makan, pola makan, diet

-Sulit mengunyah dan menelan

-Mual dan muntah-BAB, BAK

-Hub. Suami-istri-Luka yang sulit sembuh

-Rasa nyeri dan kaku sendi

RPS-Keluhan lain

-BB sebelumnya dan sekarang

-Aktivitas akhir-akhir ini-Faktor stres

-Rambut rontok-Demam, tahan panas atau

dingin-Kesemutan, gatal-gatal

-Sering berkeringat-Gelisah

-Gg.penglihatan-Benjolan di leher-Jantung berdebar

-Nafsu makan, pola makan, diet

-Sulit mengunyah dan menelan

-Mual dan muntah-BAB, BAK

-Hub. Suami-istri-Luka yang sulit sembuh

-Rasa nyeri dan kaku sendi

RPD-Penyakit yang sedang

diderita-Riwayat rawat inap di RS

-Riwayat operasi-Sedang konsumsi obat

RPD-Penyakit yang sedang

diderita-Riwayat rawat inap di RS

-Riwayat operasi-Sedang konsumsi obat

RPK-Keluhan yang sama di

keluarga-Penyakit lain di keluarga

RPK-Keluhan yang sama di

keluarga-Penyakit lain di keluarga

Riwayat Pengobatan- pengobatan sebelumnya ?

-Check up-vaksin

Riwayat Pengobatan- pengobatan sebelumnya ?

-Check up-vaksin

Psikososial-- makanan yang disukai

-Konsumi alkohol-Konsumsi rokok

-Kebiasaan olahraga-alergi

Psikososial-- makanan yang disukai

-Konsumi alkohol-Konsumsi rokok

-Kebiasaan olahraga-alergi

-Pemeriksaan kelenjar tiroid-Pemeriksaan kelenjar tiroid

-- pemeriksaan perifer lengkap

-Hormone TSH-Glukosa darah puasa dan

sewaktu- urinalisis

-- pemeriksaan perifer lengkap

-Hormone TSH-Glukosa darah puasa dan

sewaktu- urinalisis

Page 16: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

• Engel, Joyce. 2002. Pocket Guide To Pediatric

Assessment. 4th Ed. Jakarta : EGC

• Rumarhorbo, Hotma. 1997. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta: EGC

Page 17: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

9. Apa hubungan pasein haid tidak teratur dan belum punya anak walaupun sudah menikah

selama 8 tahun?

Page 18: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Infertilitas

Internal Eksternal

FaktorLaki-laki dan perempuan

libido

Faktor Genetik

Faktor Hormonal

Faktor lain

Infeksi, Komplikasi

penyakit lain, Trauma dll

Tiroid

HipertiroidismePsikologi

Pengaruhi GnRH

Produksi hormone FSH

dan LH terganggu di

Hipofisis Anterior

Page 19: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Hipertiroidisme Pengaruhi GnRH

Produksi hormone FSH

dan LH terganggu di

Hipofisis Anterior

Haid tidak teratur dan terganggunya

kehamilan

Fungsi FSH : Stimulasi pembentukan Folikel, penstimulasi terbentuknya esterogen Fungsi LH : untuk pematangan korpus luteum, untuk ovulasi dan stimulus esterogen dan progesteron

Referensi : Corwin,elizabeth.2009. Buku saku Patofisiologi edisi 3.jakarta:EGCGuyton,hall.2007.Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 11. Jakarta:EGC

Page 20: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

10.Jelaskan mengapa pasien mengalami kelemahan otot dan gemetar?

Page 21: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Hormon tirod ↑

Hormon tiroid ↓

↑Katabolisme protin

Katabolisme

protein

Lemah otot

Lemah Otot

Page 22: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Bertambahnya

kepekaan sinaps saraf

Tremor

Tremor

Referensi: 1.Guyton & Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Page 23: Modul 3 Endokrin Kelompok 8
Page 24: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Dikenal juga sebagai tirotoksitosis, hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respons jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolic hormone tiroid yang berlebihan.keadaan ini dapat timbul spontan atau akibat asupan hormone tiroid secara berlebihan.

2 tipe hipertiroidisme1. penyakit Graves2. Goiter nodular toksik

Page 25: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Tersering adalah karena penyakit Graves, struma multinodosa toksik(Plummer), dan adenoma toksik. Penyebab lain ialah tiroiditis, penyakit trofoblastik, pemakainan yodium berlebihan, obat hormone tiroid, dll.

Page 26: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Hipertiroidisme lebih sering menyerang wanita daripada laki-laki. 2%-5% lebih sering wanita dan 1-2% nya adalah wanita reproduktif. Insidens memuncak pada usia ke 3 serta ke 4.

Page 27: Modul 3 Endokrin Kelompok 8
Page 28: Modul 3 Endokrin Kelompok 8
Page 29: Modul 3 Endokrin Kelompok 8
Page 30: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

LaboratoriumTSHs sangat rendah, T4/fT4/T3 tinggi,

anemia normositik normokrom, limfositosis relative, hiperglikemia, enzim transaminase hati meningkat, azotemia prerenal.

Page 31: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Laboratorium TSHs (Thyroid Stimullating Hormone)

rendah T4 (Tiroksin) tinggi FT4 tinggi T3 (Triiodotironin) meningkat Sidik toroid/thyroid scan EKG Foto toraks

Page 32: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Pengobatan jangka panjang Penyekat beta Pengobatan dengan yodium radioaktif

(RAI) Pembedahan tiroidektomi subtotal

sesudah terapi propiltiourasil

Page 33: Modul 3 Endokrin Kelompok 8
Page 34: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

12. Tiroiditis : inflamasi kelenjar tiroid, keadaan ini bersifat

akut, sub akut atau kronis. Masing-masing tipe tiroiditis di

tandai oleh inflamasi, fibrosis atau infiltrasi limfosit pada

kelenjar tiroid

-Bakteri staphylococcus aureus

- Pneumococcus

-Virus

-Defisiensi yodium

Etiologi

Patofisiologi : kuman atau virus yang masuk kedalam tubuh. Virus atau bakteri tersebut akan

menyerang anggota tubuh salah satunya adalah kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang di serang

terus meneus akan mengeluarkan reaksi peradangan pada kelenjar tiroid atau tiroiditis. Reaksi

peradangan tersebut akan mengakibatkan disfungsi kelenjar tiroid sehingga mengakibatkan

hipotiroidisme, hipotiroidisme maupun terjadinya infeksi, infeksi tersebut akan terjadi abses

sehingga menimbulkan rasa nyeri, disfagia, disfonia.

Page 35: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Langkah diagnostik : -pemeriksaan fisik (tiroid yang membesar, nyeri tekan biasanya di sertai takikardia berkeringat, demam, tremor dan tanda-tanda lain hipertiroidisme)-Pemeriksaan penunjang : 1. T4 dan T3 serum2. Tiroksin bebas3. Kadar TSH serum4. Ambilan isodium radioskopi

Penatalaksanaan :

-Tiroiditis Akut

(antibiotik. Kokus gram

positif bisa dapat di

atasi dengan penisillin

atau drivat-drivatnya,

tetrasiklin atau

kloramfenikol. ) Bila

infeksi ini sudah

menyebar dan

mencapai jaringan

sekitarnya perlu insisi

dan drainage.

- Tioriditis Sub Akut

(NSAID, Preparat

penyekat beta)

tanda dan gejala :- Nyeri- Pembekakan leher bagian anterior- demam- Disfagia- malaise-takikardi-tremor-gelisah-berkeringat - Bb turun tanpa diketahui penyebabnya

Klasifikasi : -akut(infeksi bakteri, jamur, mikrobakteri atau parasit pada kelenjar tiroid )-Sub akut(krna infeksi virus. Tiroiditis sub akut sering terjadi setelah infeksi respiratorius)-Kronis( tiroiditis hashimoto merupakan tiroiditis autoimun menyerang wanita umur 30-50 thn

Page 36: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

-Tiroiditis Kronis (Tiroiditis

Hashimoto)tidak di perlukan pengobatan

karena strumannya kecil dan

asimtomatik. Bila kelenjar tiroid sangat

besar di perlukan tindakln

pengangkatan..

(hormon tiroid diberikan Tiroksi dapat

KOMPLIKASI

1. Hipotiroidisme & Hipertiroidisme

2. Kerusakan pita suara (bi

3. DM tipe 1

4. Penyakit Addison

5. Leukemia

6. Sklerosis multiple

7. Kanker gastrik

Page 37: Modul 3 Endokrin Kelompok 8

Patofisiologi Kedokteran Volume 2, Sylvia A.

Price & Lorraine M. Wilson.

Daftar Pustaka