model konseling behavioral

102

Upload: henrik

Post on 04-Jan-2016

60 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MODEL KONSELING BEHAVIORAL. KONSEP DASAR. M anusia mahluk reaktif yang tingkah lakunya d ikontrol / dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar M anusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL KONSELING BEHAVIORAL
Page 2: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

KONSEP DASARKONSEP DASAR MManusia anusia mahluk reaktif yang tingkah mahluk reaktif yang tingkah

lakunyalakunya d dikontrol/dipengaruhi oleh ikontrol/dipengaruhi oleh faktor-faktor darifaktor-faktor dari luarluar

MManusia memulai kehidupannya anusia memulai kehidupannya dengandenganmemberikan reaksi terhadap memberikan reaksi terhadap lingkungannya lingkungannya

dan interaksi ini menghasilkan poladan interaksi ini menghasilkan polaperilaku yang kemudian membentukperilaku yang kemudian membentukkepribadiankepribadian

Page 3: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Tingkah laku seseorang Tingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak dan ditentukan oleh banyak dan macamnya penguatan yang macamnya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnyaditerima dalam situasi hidupnya

TTingkah laku dipelajari ketika ingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan individu berinteraksi dengan lingkungan, melalui hukum-lingkungan, melalui hukum-hukum belajar hukum belajar ::•PPembiasaan klasik,embiasaan klasik,•PPembiasaan operanembiasaan operan•PPeniruan. eniruan.

Page 4: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Perilaku manusia bukanlah hasil dari Perilaku manusia bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar melainkan dorongan tidak sadar melainkan merupakan hasil belajar, sehingga ia merupakan hasil belajar, sehingga ia dapat diubah dengan memanipulasi dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi dan mengkreasi kondisi-kondisi pembentukan tingkah laku.pembentukan tingkah laku.

Manusia cenderung akan mengambil Manusia cenderung akan mengambil stisti--mulus yang menyenangkan dan mulus yang menyenangkan dan menghindarkan stimulus yang tidak menghindarkan stimulus yang tidak menyenangkanmenyenangkan..

Page 5: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Kepribadian seseorang Kepribadian seseorang merupakan cerminan dari merupakan cerminan dari pengalaman, yaitu situasi atau pengalaman, yaitu situasi atau stimulus yang diteristimulus yang diteri--manya. manya.

MMemahami kepribadian emahami kepribadian manusia manusia : : mempelajari dan mempelajari dan memahami bagaimemahami bagai--mana mana terbentuknya suatu tingkah terbentuknya suatu tingkah lakulaku

Page 6: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

KARAKTEKARAKTERRISTIK KONSELING ISTIK KONSELING BEHAVIORAL :BEHAVIORAL :

Berfokus pada tingkah laku yang Berfokus pada tingkah laku yang tampak tampak

Cermat dan operasional dalam Cermat dan operasional dalam merumuskan tujuan konselingmerumuskan tujuan konseling

Mengembangkan prosedur Mengembangkan prosedur perlakuan spesifikperlakuan spesifik

Penilaian obyektif terhadap tujuan Penilaian obyektif terhadap tujuan konselingkonseling

Page 7: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

ASUMSI TINGKAH LAKU ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAHBERMASALAH

Tingkah laku bermasalah adalah Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku atau kebiasaan-tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan negatif atau tingkah kebiasaan negatif atau tingkah laku yang tidak tepat, yaitu laku yang tidak tepat, yaitu tingkah laku yang tidak sesuai tingkah laku yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungandengan tuntutan lingkungan

Tingkah laku yang salah Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentuk dari cara hakikatnya terbentuk dari cara belajar atau lingkungan yang salah belajar atau lingkungan yang salah

Page 8: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Manusia bermasalah mempunyai Manusia bermasalah mempunyai kecenderungan merespon tingkah kecenderungan merespon tingkah laku negatif dari lingkungannyalaku negatif dari lingkungannya

Tingkah laku maladaptif terjadi Tingkah laku maladaptif terjadi karena kesalapahaman dalam karena kesalapahaman dalam menanggapi lingkungan dengan menanggapi lingkungan dengan tepattepat

Seluruh tingkah laku manusia Seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar dan didapat dengan cara belajar dan juga dapat diubah dengan juga dapat diubah dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar menggunakan prinsip-prinsip belajar

Page 9: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING

Menghapus/menghilangkan Menghapus/menghilangkan tingkah laku maldaptif tingkah laku maldaptif (masalah) untuk(masalah) untuk digantikan digantikan dengan tingkah laku baru dengan tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptif yaitu tingkah laku adaptif yang diinginkan klien.yang diinginkan klien.

Page 10: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Tujuan yang sifatnya umum harus Tujuan yang sifatnya umum harus dijabarkan ke dalam perilaku yang dijabarkan ke dalam perilaku yang spesifikspesifik DDiinginkan oleh klieniinginkan oleh klien Konselor mampu dan bersedia membantu Konselor mampu dan bersedia membantu

mencapai tujuan tersebutmencapai tujuan tersebut Klien dapat mencapai tujuan tersebutKlien dapat mencapai tujuan tersebut Dirumuskan secara spesifikDirumuskan secara spesifik

Konselor dan klien bersama-sama Konselor dan klien bersama-sama (bekerja sama) (bekerja sama) menetapkan/merumuskan tujuan-menetapkan/merumuskan tujuan-tujuan khusus konseling.tujuan khusus konseling.

Page 11: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

DESKRIPSI PROSES DESKRIPSI PROSES KONSELINGKONSELING

Proses konseling dibingkai oleh Proses konseling dibingkai oleh kerangka kerja untuk mengajar kerangka kerja untuk mengajar klien dalam mengubah tingkah klien dalam mengubah tingkah lakunyalakunya

Proses konseling adalah proses Proses konseling adalah proses belajar, konselor membantu belajar, konselor membantu terjadinya proses belajar tersebutterjadinya proses belajar tersebut

Page 12: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

1. Identifikasi1. Identifikasi

Konselor mendorong klien untuk Konselor mendorong klien untuk mengemukakan keadaan yang mengemukakan keadaan yang benar-benar dialaminya pada benar-benar dialaminya pada waktu ituwaktu itu

Assesment diperlukan untuk Assesment diperlukan untuk mengidentifikasi motode atau mengidentifikasi motode atau teknik mana yang akan dipilih teknik mana yang akan dipilih sesuai dengan tingkah laku yang sesuai dengan tingkah laku yang ingin diubah.ingin diubah.

Page 13: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

2. Perumusan Tujuan2. Perumusan Tujuan Berdasarkan informasi yang diperoleh Berdasarkan informasi yang diperoleh

dari langkah assessment konselor dan dari langkah assessment konselor dan klien menyusun dan merumuskan tujuan klien menyusun dan merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam konselingyang ingin dicapai dalam konseling

Perumusan tujuan konseling dilakukan Perumusan tujuan konseling dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : dengan tahapan sebagai berikut :

a. Konselor dan klien mendifinisikan a. Konselor dan klien mendifinisikan

masalah yang dihadapi klienmasalah yang dihadapi klien

b. Klien mengkhususkan perubahan b. Klien mengkhususkan perubahan positif positif

yang dikehendaki sbg hasil konselingyang dikehendaki sbg hasil konseling

Page 14: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

c. c. Konselor dan klien Konselor dan klien mendiskusikan tujuan yang mendiskusikan tujuan yang telah ditetapkan klien :telah ditetapkan klien :

1) apakah tujuan 1) apakah tujuan bebenar-benar nar-benar diinginkan kliendiinginkan klien

2) apakah tujuan itu realistik2) apakah tujuan itu realistik

3) kemungkinan manfaatnya3) kemungkinan manfaatnya

4) kemungkinan kerugiannya.4) kemungkinan kerugiannya.

Page 15: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

dd. Konselor dan klien membuat. Konselor dan klien membuat

keputusan apakah : keputusan apakah :

1) melanjutkan konseling 1) melanjutkan konseling dengan dengan

menmeneetapkan teknik yang tapkan teknik yang akan akan

dilaksanakandilaksanakan

2) mempertimbangkan kembali 2) mempertimbangkan kembali

tujuan yang akan dicapaitujuan yang akan dicapai

3) melakukan referal3) melakukan referal

Page 16: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

3. Implementasi Teknik3. Implementasi Teknik menentukan dan melaksanakan teknik menentukan dan melaksanakan teknik

konseling yang digunakan untuk mencapai konseling yang digunakan untuk mencapai tingkah laku yang diinginkan yang menjadi tingkah laku yang diinginkan yang menjadi tujuan konselingtujuan konseling

4. Evaluasi4. Evaluasi melakukan penilaian apakah kegiatan melakukan penilaian apakah kegiatan

konseling yang telah dilaksanakan mengarah konseling yang telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konselingkonseling

5. Tindak lanjut5. Tindak lanjut memberikan dan menganalisis umpan balik memberikan dan menganalisis umpan balik

untuk memperbaiki dan meuntuk memperbaiki dan menningkatkan proses ingkatkan proses konseling.konseling.

Page 17: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

TEKNIK TEKNIK KONSELINGKONSELING

Teknik konseling behavioral Teknik konseling behavioral diarahkan pada penghapusan diarahkan pada penghapusan respon yang telah dipelajari respon yang telah dipelajari (yang membentuk tingkah laku (yang membentuk tingkah laku bermasalah) terhadap bermasalah) terhadap perangsang, dengan demikian perangsang, dengan demikian respon-respon yang baru respon-respon yang baru (sebagai tujuan konseling) akan (sebagai tujuan konseling) akan dapat dibentukdapat dibentuk

Page 18: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Prinsip Kerja Teknik Prinsip Kerja Teknik KonselingKonseling Behavioral Behavioral

• Memodifikasi tingkah laku Memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatanmelalui pemberian penguatan aaggar klien terdorong untuk merubah ar klien terdorong untuk merubah tingkah lakunyatingkah lakunya,, penguatan tersebut penguatan tersebut hendaknya mempunyai daya yang hendaknya mempunyai daya yang cukup kuat dan dilaksanakan secara cukup kuat dan dilaksanakan secara sistematis dan nyata-nyata sistematis dan nyata-nyata ditampilkan melalui tingkah laku ditampilkan melalui tingkah laku klien.klien.

Page 19: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Mengurangi frekuensi berlangsungnya Mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diinginkantingkah laku yang tidak diinginkan

Memberikan penguatan terhadap suatu Memberikan penguatan terhadap suatu respon yang akan mengakibatkan respon yang akan mengakibatkan terhambatnya kemunculan tingkah laku terhambatnya kemunculan tingkah laku yang tidak diinginkanyang tidak diinginkan

Mengkondisikan pengubahan tingkah Mengkondisikan pengubahan tingkah laku melalui pemberian contoh atau laku melalui pemberian contoh atau model (film, tape recorder, atau contoh model (film, tape recorder, atau contoh nyata langsung)nyata langsung)

Merencanakan prosedur pemberian Merencanakan prosedur pemberian penguatan terhadap tingkah laku yang penguatan terhadap tingkah laku yang diinginkan dengan sistem kontrakdiinginkan dengan sistem kontrak

Page 20: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

TEKNIK-TEKNIK TEKNIK-TEKNIK KONSELINGKONSELING

Latihan AsertifLatihan AsertifDDigunakan untuk melatih klien yang igunakan untuk melatih klien yang

mengalami kesulitan untuk menyatakan mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak diri bahwa tindakannya adalah layak atau benaratau benarTTerutama berguna di antaranya untuk erutama berguna di antaranya untuk membantu individu yang tidak mampu membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan menyatakan tidak, kesulitan menyatakan tidak, mengungkapkan mengungkapkan afeksi dan respon posistif afeksi dan respon posistif lainnyalainnyaCCara : permainan peran dengan ara : permainan peran dengan bimbingan konselor, diskusi kelompokbimbingan konselor, diskusi kelompok

Page 21: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Desensitisasi SistematisDesensitisasi SistematisMemfokukskan bantuan untuk Memfokukskan bantuan untuk menenangkan klien dari ketegangan menenangkan klien dari ketegangan yang dialami dengan cara yang dialami dengan cara mengajarkan klien untuk rileksmengajarkan klien untuk rileks

Esensi teknik ini adalah Esensi teknik ini adalah menghilangkan tingkah laku yang menghilangkan tingkah laku yang diperkuat secara negatif dan diperkuat secara negatif dan menyertakan respon yang menyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku berlawanan dengan tingkah laku yang akan dihilangkanyang akan dihilangkan

Page 22: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

o Dengan pengkondisian klasik Dengan pengkondisian klasik respon-respon yang tidak respon-respon yang tidak dikehendaki dapat dihilangkan dikehendaki dapat dihilangkan secara bertahapsecara bertahap

o Tingkah laku yang diperkuat Tingkah laku yang diperkuat secara negatif biasanya secara negatif biasanya merupakan kecemasan, dan ia merupakan kecemasan, dan ia menyertakan respon yang menyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku berlawanan dengan tingkah laku yang akan dihilangkan. yang akan dihilangkan.

Page 23: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Pengkondisian AversiPengkondisian Aversio DDigunakan untuk menghilangkan kebiasaan igunakan untuk menghilangkan kebiasaan

burukburuk dengan cara menyajikan stimulus yang dengan cara menyajikan stimulus yang tidak menyenangkan (menyakitkan) shg tk laku tidak menyenangkan (menyakitkan) shg tk laku tsb terhambat kemunculannya. Stimulus dpt tsb terhambat kemunculannya. Stimulus dpt brp sengatan listirk atau ramuan yang brp sengatan listirk atau ramuan yang membuat mualmembuat mual

o SStimulus yang tidak menyenangkan yang timulus yang tidak menyenangkan yang disajikan tersebut diberikan secara bersamaan disajikan tersebut diberikan secara bersamaan dengan munculnya tingkah laku yang tidak dengan munculnya tingkah laku yang tidak dikehendaki kemunculannyadikehendaki kemunculannya

o PPengkondisian ini diharapkan terbentuk engkondisian ini diharapkan terbentuk asosiasi antara tingkah laku yang tidak asosiasi antara tingkah laku yang tidak dikehendaki dengan stimulus yang tidak dikehendaki dengan stimulus yang tidak menyenangkanmenyenangkan..

Page 24: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Pembentukan Tingkah laku Pembentukan Tingkah laku ModelModelo DDigunakan untuk membentuk tingkah laku igunakan untuk membentuk tingkah laku

baru pada klien, dan memperkuat tingkah baru pada klien, dan memperkuat tingkah laku yang sudah terbentuklaku yang sudah terbentuk

o KKonselor menunjukkan kepada klien onselor menunjukkan kepada klien tentang tingkah laku model, dapat tentang tingkah laku model, dapat menggunakan model audio, model fisik, menggunakan model audio, model fisik, model hidup atau lainnya yang teramati dan model hidup atau lainnya yang teramati dan dipahami jenis tingkah laku yang hendak dipahami jenis tingkah laku yang hendak dicontohdicontoh

o Tingkah laku yang berhasil dicontoh Tingkah laku yang berhasil dicontoh memperoleh ganjaran dari konselormemperoleh ganjaran dari konselor : : dapat dapat berupa pujian sebagai ganjaran sosial.berupa pujian sebagai ganjaran sosial.

Page 25: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

KETERBATASAN KETERBATASAN KonselingKonseling Behavioral Behavioral 1.1. BBersifat dingin, kurang menyentuh ersifat dingin, kurang menyentuh

aspekaspek

pribadi, bersifat manipulatif, dan pribadi, bersifat manipulatif, dan

mengabaikan hubunganmengabaikan hubungan antar pribadiantar pribadi

2.2. LLebih terkonsentrasi kepada teknikebih terkonsentrasi kepada teknik

3.3. PPemilihan tujuan sering ditentukan emilihan tujuan sering ditentukan oleh konseloroleh konselor

Page 26: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

4.4. KKonstruksi belajar yang dikembangkan onstruksi belajar yang dikembangkan

dandan digunakan oleh konselor digunakan oleh konselor behavioral behavioral

tidak cukuptidak cukup komprehensif untuk komprehensif untuk menjemenje--

laskan belajar dan harus dipandang laskan belajar dan harus dipandang hanya hanya ssebagai suatu hipotesis ebagai suatu hipotesis yang yang harus diujiharus diuji

5. P5. Perubahan klien hanya berupa gejala erubahan klien hanya berupa gejala yang dapat berpindah kepada bentuk yang dapat berpindah kepada bentuk tingkah laku yang lain.tingkah laku yang lain.

Page 27: MODEL KONSELING BEHAVIORAL
Page 28: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

KONSEP DASARKONSEP DASAR

MManusia dalam kehidupannya selalu anusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. aktif sebagai suatu keseluruhan.

Setiap individu bukan semata-mata Setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-merupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan sebagainya, jantung, otak, dan sebagainya, melainkan merupakan suatu melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut. koordinasi semua bagian tersebut.

Page 29: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Manusia aktif terdorong kearah Manusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran, keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunyaperasaan, dan tingkah lakunya

Setiap individu memiliki kemampuan Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi. keutuhan pribadi.

Page 30: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

HHakikat manusia menurut akikat manusia menurut GGestalt estalt ::Hanya Hanya dapat dipahami dalam dapat dipahami dalam

kesekeselluruhan konteksnyauruhan konteksnya

MMerupakan bagian dari erupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan dipahami dalam kaitannya dengan lingkungannya itulingkungannya itu

AAktor bukan reaktorktor bukan reaktor

Page 31: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

BBerpotensi untuk menyadari erpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan pemikirannyapersepsi, dan pemikirannya

DDapat memilih secara sadar apat memilih secara sadar dan bertanggung jawabdan bertanggung jawab

MMampu mengatur dan ampu mengatur dan mengarahkan hidupnya mengarahkan hidupnya secara efektif.secara efektif.

Page 32: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Dalam hubungannya dengan Dalam hubungannya dengan perjalanan kehidupan manusiaperjalanan kehidupan manusia : :

ttidak ada yang “ada” idak ada yang “ada”

kecuali “sekarang”. kecuali “sekarang”.

Masa lalu telah pergi dan masa depan Masa lalu telah pergi dan masa depan belum dijalani, oleh karena itu yang belum dijalani, oleh karena itu yang menentukan kehidupan manusia adalah menentukan kehidupan manusia adalah masa sekarang.masa sekarang.

Page 33: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

KKecemasan ecemasan ::

““kesenjangan antara kesenjangan antara saat sekarang dan saat sekarang dan yang akan datangyang akan datang””

Jika individu menyimpang dari saat Jika individu menyimpang dari saat sekarang dan menjadi terlalu terpsekarang dan menjadi terlalu terpu-u-kaukau pada masa depan, maka mereka pada masa depan, maka mereka mengalami kecemasan. mengalami kecemasan.

Page 34: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

UUnfinished businessnfinished business

(urusan yang tak selesai(urusan yang tak selesai))

perasaan-perasaan yang perasaan-perasaan yang tidak tidak

tersalurkan/tersalurkan/terungkapkan terungkapkan

seperti seperti : : dendam, kemarahan, dendam, kemarahan,

kebencian, sakit hati, kebencian, sakit hati,

kecemasan, kedudukan, rasa kecemasan, kedudukan, rasa

berdosa, rasa diabaikanberdosa, rasa diabaikan

Page 35: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Karena tidak terungkapkan di dalam Karena tidak terungkapkan di dalam kesadaran, perasaan-perasaan di kesadaran, perasaan-perasaan di baba--wa pada kehidupan sekarang wa pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat dengan cara-cara yang menghambat hubunghubung--an yang efektif dengan an yang efektif dengan dirinya sendidirinya sendi--ri dan orang lainri dan orang lain

Urusan yang tak selesai itu akan Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia bertahan sampai ia berani berani menghamengha--dapi dan menanganidapi dan menangani/mengatasinya/mengatasinya

Page 36: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

ASUMSI TINGKAH LAKU ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAHBERMASALAH

Individu bermasalah terjadi karena adanya Individu bermasalah terjadi karena adanya pertentanganpertentangan antara kekuatan antara kekuatan “top dog”“top dog” dan keberadaan dan keberadaan “under dog”“under dog”

o Top dogTop dog adalah kekuatan yang mengharuskan, adalah kekuatan yang mengharuskan, menuntut, mengancammenuntut, mengancam

o Under dogUnder dog adalah keadaan defensif, membela adalah keadaan defensif, membela diri, tidak berdaya, lemah, pasif, ingin diri, tidak berdaya, lemah, pasif, ingin dimaklumi.dimaklumi.

Page 37: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Perkembangan yang terganggu Perkembangan yang terganggu karena karena terjadi terjadi ketidakketidakseimbangan seimbangan antara apa-apa yang antara apa-apa yang diinginkan diinginkan dan dan apa-apa yang diapa-apa yang dilakukanlakukan

Terjadi pertentangan antara Terjadi pertentangan antara keberadaan sosial dan biologiskeberadaan sosial dan biologis

Ketidakmampuan individu Ketidakmampuan individu mengintegrasikan pikiran, perasaan, mengintegrasikan pikiran, perasaan, dan tingkah lakunyadan tingkah lakunya

Page 38: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Mengalami gap/kesenjangan Mengalami gap/kesenjangan sekarang dan yang akan datangsekarang dan yang akan datang

Melarikan diri dari kenyataan yang Melarikan diri dari kenyataan yang harus dihadapiharus dihadapi

Page 39: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Spektrum tingkah laku bermasalah Spektrum tingkah laku bermasalah ::1. K1. Kepribadian kaku (rigid)epribadian kaku (rigid)2. Tidak mau bebas-bertanggung 2. Tidak mau bebas-bertanggung jawab, ingin tetap tergantungjawab, ingin tetap tergantung3. Menolak berhubungan dengan 3. Menolak berhubungan dengan lingkunganlingkungan4. Memeliharan 4. Memeliharan unfinished bussinessunfinished bussiness5. M5. Menolak kebutuhan diri sendirienolak kebutuhan diri sendiri6. Melihat diri sendiri dalam 6. Melihat diri sendiri dalam

kontinum “hitam-putih” .kontinum “hitam-putih” .

Page 40: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING

Tujuan utama Tujuan utama ::

MMembantu klien berani embantu klien berani menghadapi tmenghadapi tantangan antangan dan dan kkenyataan enyataan

KliKlien dapat berubah dari ketergantungan en dapat berubah dari ketergantungan terhadap terhadap lingkungan/orang lain menjadi lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri, dapat berbuat lebih percaya pada diri, dapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkan kebermaknaan banyak untuk meingkatkan kebermaknaan hidupnya.hidupnya.

Page 41: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Individu yang bermasalah pada umumnya Individu yang bermasalah pada umumnya belum memanfaatkan potensinya secara belum memanfaatkan potensinya secara penuh, penuh, iaia baru memanfaatkan sebagian baru memanfaatkan sebagian dari potensinya yang dimilikinyadari potensinya yang dimilikinya

Melalui konseling Melalui konseling konselorkonselor membantu klien agar potensi membantu klien agar potensi yang baru dimanfaatkan yang baru dimanfaatkan sebagian ini dimanfaatkan dansebagian ini dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal.dikembangkan secara optimal.

Page 42: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Tujuan Tujuan spesifik spesifik

1.1.Membantu klien agar dapat Membantu klien agar dapat memperoleh kesadaran memperoleh kesadaran pribadi, memahami kenyataan pribadi, memahami kenyataan atau realitas, serta mendaatau realitas, serta menda--patkan insight secara penuhpatkan insight secara penuh

2.2.Membantu klien menuju Membantu klien menuju pencapaian integritas pencapaian integritas kepribadiannyakepribadiannya

Page 43: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

33. Mengentaskan klien dari kondisinya yang tergantung pada pertimbangan orang lain ke mengatur diri sendiri (to be true to himself)

4. Meningkatkan kesadaran individual agar klien dapat beringkah laku menurut prinsip-prinsip Gestalt, semua situasi bermasalah (unfisihed bussines) yang muncul dan selalu akan muncul dapat diatasi dengan baik.

Page 44: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

DESKRIPSI PROSES DESKRIPSI PROSES KONSELINGKONSELING

Fokus utama konseling Fokus utama konseling : : bagaimana keadaan bagaimana keadaan klien sekarang serta hambatan-hambatan apa klien sekarang serta hambatan-hambatan apa yang muncul dalam kesadarannyayang muncul dalam kesadarannya

TTugas konselor ugas konselor :: mendorong klien untuk mendorong klien untuk dapat melihat kenyataan yang ada pada dapat melihat kenyataan yang ada pada dirinya dirinya dandan mau mencoba mau mencoba

mmenghadapinyaenghadapinya

KKlien bisa diajak untuk memilih dua alternatif, lien bisa diajak untuk memilih dua alternatif, menolak kenyataan yang ada pada dirinya atau menolak kenyataan yang ada pada dirinya atau membuka diri untuk melihat apa yang membuka diri untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya sekarangsebenarnya terjadi pada dirinya sekarang

Page 45: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Konselor menghindarkan diri dari pikiran-pikiran yang abstrak, keinginan-keinginannya untuk melakukan diagnosis, interpretasi maupun memberi nasihat

Konselor sejak awal konseling sudah mengarahkan tujuan agar klien menjadi matang dan mampu menyingkirkan hambatan-hambatn yang menyebabkan klien tidak dapat berdiri sendiri

Konselor membantu klien menghadapi transisi dari ketergantungannya terhadap faktor luar menjadi percaya akan kekuatannya sendiri. Usaha ini dilakukan dengan menemukan dan membuka ketersesatan atau kebuntuan klien.

Page 46: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Pada saat klien mengalami gejala Pada saat klien mengalami gejala kesesatan dan klien menyatakan kesesatan dan klien menyatakan kekalahannya terhadap lingkungan kekalahannya terhadap lingkungan dengan cara mengungkapkan dengan cara mengungkapkan kelemahannya, dirinya tidak kelemahannya, dirinya tidak berdaya, bodoh, atau gila berdaya, bodoh, atau gila

Konselor membantu membuat Konselor membantu membuat perasaan klien untuk bangkit dan perasaan klien untuk bangkit dan mau menghadapi ketersesatannya mau menghadapi ketersesatannya sehingga potensinya dapat sehingga potensinya dapat berkembang lebih optimal.berkembang lebih optimal.

Page 47: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Deskripsi Fase-fase Proses KonselingDeskripsi Fase-fase Proses Konseling ::

Fase pertamaFase pertama konselor mengembangkan pertemuan konselor mengembangkan pertemuan

konseling, agar tercapai situasi yang konseling, agar tercapai situasi yang memungkinkan perubahan-perubahan memungkinkan perubahan-perubahan yang diharapkan pada klienyang diharapkan pada klien

Pola hubungan yang diciptakan untuk Pola hubungan yang diciptakan untuk setiap klien berbeda, karena masing-setiap klien berbeda, karena masing-masing klien mempunyai keunikan masing klien mempunyai keunikan sebagai individu serta memiliki sebagai individu serta memiliki kebutuhan yang bergantung kepada kebutuhan yang bergantung kepada masalah yang harus dipecahkan. masalah yang harus dipecahkan.

Page 48: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Fase keduaFase kedua

Konselor berusaha meyakinkan Konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan klien dan mengkondisikan klien untuk mengikuti prosedur untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi kliendengan kondisi klien

Ada dua hal yang dilakukan Ada dua hal yang dilakukan konselor dalam fase ini, yaitu :konselor dalam fase ini, yaitu :

Page 49: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

1.1. Membangkitkan motivasi Membangkitkan motivasi klien : klien :

memberi kesempatan klien untuk memberi kesempatan klien untuk menyadari ketidaksenangannya atau menyadari ketidaksenangannya atau ketidakpuasannyaketidakpuasannya

Makin tinggi kesadaran klien terhadap Makin tinggi kesadaran klien terhadap ketidakpuasannya semakin besar motivasi ketidakpuasannya semakin besar motivasi untuk mencapai perubahan dirinya, untuk mencapai perubahan dirinya, sehingga makin tinggi pula keinginannya sehingga makin tinggi pula keinginannya untuk bekerja sama dengan konselor.untuk bekerja sama dengan konselor.

2.2. Mebangkitkan otonomi klien : Mebangkitkan otonomi klien : menekankan kepada klien bahwa klien menekankan kepada klien bahwa klien

boleh menolak saran-saran konselor asal boleh menolak saran-saran konselor asal dapat mengemukakan alasan-alasannya dapat mengemukakan alasan-alasannya secara bertanggung jawab.secara bertanggung jawab.

Page 50: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Fase ketigaFase ketiga

Konselor mendorong klien untuk Konselor mendorong klien untuk mengatakan perasaan-mengatakan perasaan-perasaannya pada saat iniperasaannya pada saat ini

Klien diberi kesempatan untuk Klien diberi kesempatan untuk mengalami kembali segala mengalami kembali segala perasaan dan perbuatan pada perasaan dan perbuatan pada masa lalu, dalam situasi di sini masa lalu, dalam situasi di sini dan saat ini. dan saat ini.

Page 51: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Kadang-kadang klien Kadang-kadang klien diperbolahkan memproyeksikan diperbolahkan memproyeksikan dirinya kepada konselordirinya kepada konselor

Melalui fase ini, konselor berusaha menemukan celah-celah kepribadian atau aspek-aspek kepribadian yang hilang, dari sini dapat diidentifikasi apa yang harus dilakukan klien.

Page 52: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Fase keempatFase keempat

Setelah klien memperoleh Setelah klien memperoleh pemahaman dan penyadaran pemahaman dan penyadaran tentang pikiran, perasaan, dan tentang pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya, konselor tingkah lakunya, konselor mengantarkan klien memasuki fase mengantarkan klien memasuki fase akhir konselingakhir konseling

Pada fase ini klien menunjukkan Pada fase ini klien menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan gejala-gejala yang mengindikasikan integritas kepribadiannya sebagai integritas kepribadiannya sebagai individu yang unik dan manusiawi.individu yang unik dan manusiawi.

Page 53: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Klien telah memiliki kepercayaan pada Klien telah memiliki kepercayaan pada potensinya, menyadari keadaan dirinya potensinya, menyadari keadaan dirinya pada saat sekarang, sadar dan pada saat sekarang, sadar dan bertanggung jawab atas sifat bertanggung jawab atas sifat otonominya, perasaan-perasaannya, otonominya, perasaan-perasaannya, pikiran-pikirannya dan tingkah lakunya.pikiran-pikirannya dan tingkah lakunya.

Dalam situasi ini klien secara sadar dan Dalam situasi ini klien secara sadar dan bertanggung jawab memutuskan untuk bertanggung jawab memutuskan untuk “melepaskan” diri dari konselor, dan “melepaskan” diri dari konselor, dan siap untuk mengembangan potensi siap untuk mengembangan potensi dirinya.dirinya.

Page 54: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING

Prinsip Kerja Teknik Konseling Prinsip Kerja Teknik Konseling GestalGestal Penekanan Tanggung Jawab Klien,Penekanan Tanggung Jawab Klien,

konselor menekankan bahwa konselor menekankan bahwa konselor bersedia membantu klien konselor bersedia membantu klien tetapi tidak akan bisa mengubah tetapi tidak akan bisa mengubah klien, konselor menekankan agar klien, konselor menekankan agar klien mengambil tanggung jawab klien mengambil tanggung jawab atas tingkah lakunya.atas tingkah lakunya.

Page 55: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Orientasi Sekarang dan Di Orientasi Sekarang dan Di SiniSini

Konselor tidak merekonstruksi masa Konselor tidak merekonstruksi masa lalu atau motif-motif tidak sadar, lalu atau motif-motif tidak sadar, tetapi memfokuskan keadaan tetapi memfokuskan keadaan sekarangsekarang

Masa lalu hanya dalam kaitannya Masa lalu hanya dalam kaitannya dengan keadaan sekarangdengan keadaan sekarang

KKonselor tidak bertanya dengan onselor tidak bertanya dengan pertanyaan “mengapa”.pertanyaan “mengapa”.

Page 56: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Orientasi EksperiensialOrientasi Eksperiensial konselor meningkatkan kesadaran

klien tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya, sehingga klien mampu mengintegrasikan kembali dirinya: klien mempergunakan kata ganti personal klien mengubah kalimat pertanyaan menjadi pernyataan klien mengambil peran dan tanggung

jawab klien menyadari bahwa ada hal-hal positif dan/atau negative pada diri atau tingkah lakunya

Page 57: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Teknik-teknik Konseling Teknik-teknik Konseling GestalGestaltt Permainan Dialog Permainan Dialog TTeknik ini dilakukan dengan cara eknik ini dilakukan dengan cara

klien dikondisikan untuk klien dikondisikan untuk mendialogkan dua kecenderungan mendialogkan dua kecenderungan yang saling yang saling bertentangan,bertentangan, yaitu yaitu kecenderungan top dog dan kecenderungan top dog dan kecenderungan under dog, kecenderungan under dog, misalnya :misalnya :

kkecenderungan orang tua lawan ecenderungan orang tua lawan anakanak

Page 58: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

KKecenderungan “anak ecenderungan “anak baik” lawan “anak bodoh”baik” lawan “anak bodoh”

Kecenderungan Kecenderungan bertanggung jawab lawan bertanggung jawab lawan masa bodohmasa bodoh

Kecenderungan otonom Kecenderungan otonom lawan tergantunglawan tergantung

Kecenderungan kuat atau Kecenderungan kuat atau tegar lawan lemahtegar lawan lemah

Page 59: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Melalui dialog yang Melalui dialog yang kontradiktif ini, menurut kontradiktif ini, menurut pandangan Gestalt pada pandangan Gestalt pada akhirnya klien akan akhirnya klien akan mengarahkan dirinya pada mengarahkan dirinya pada suatu posisi di mana ia berani suatu posisi di mana ia berani mengambil resikomengambil resiko

Page 60: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Latihan “Saya Bertanggung Latihan “Saya Bertanggung Jawab” Jawab”

TTeknik untuk membantu klien agar eknik untuk membantu klien agar mengakui dan menerima perasaan-mengakui dan menerima perasaan-perasaannya dari pada memproyekperasaannya dari pada memproyek--sikan sikan perasaannya itu kepada orang lain.perasaannya itu kepada orang lain.

Dalam teknik ini konselor meminta klien Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk membuat suatu pernyataan dan untuk membuat suatu pernyataan dan kemudian klien menambahkan dalam kemudian klien menambahkan dalam pernyataan itu dengan kalimat : “...dan pernyataan itu dengan kalimat : “...dan saya bertanggung jawab atas hal itu”.saya bertanggung jawab atas hal itu”.

Page 61: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Misalnya : Misalnya :

““Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atas kejenuhan itu”jawab atas kejenuhan itu”

““Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang, dan saya bertanggung jawab sekarang, dan saya bertanggung jawab ketidaktahuan itu”.ketidaktahuan itu”.

““Saya malas, dan saya bertanggung jawab Saya malas, dan saya bertanggung jawab atas kemalasan itu”.atas kemalasan itu”.

Meskipun tampaknya mekanis, tetapi Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut Gestalt akan membantu menurut Gestalt akan membantu meningkatkan kesadaraan klien akan meningkatkan kesadaraan klien akan perasaan-perasaan yang mungkin selama perasaan-perasaan yang mungkin selama ini diingkarinya.ini diingkarinya.

Page 62: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Bermain ProyeksiBermain Proyeksi

Proyeksi :Proyeksi :Memantulkan kepada orang lain Memantulkan kepada orang lain

perasaan-perasaan yang dirinya perasaan-perasaan yang dirinya sendiri tidak mau melihat atau sendiri tidak mau melihat atau menerimanyamenerimanya

MMengingkari perasaan-perasaan engingkari perasaan-perasaan sendiri dengan cara sendiri dengan cara memantulkannya kepada orang lainmemantulkannya kepada orang lain

Page 63: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Sering terjadi, perasaan-Sering terjadi, perasaan-perasaan yang dipantulkan perasaan yang dipantulkan kepada orang lain merupakan kepada orang lain merupakan atribut yang dimilikinyaatribut yang dimilikinya

Dalam teknik bermain proyeksi Dalam teknik bermain proyeksi konselor meminta kepada klien konselor meminta kepada klien untuk mencobakan atau untuk mencobakan atau melakukan hal-hal yang melakukan hal-hal yang diproyeksikan kepada orang lain.diproyeksikan kepada orang lain.

Page 64: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Teknik PembalikanTeknik Pembalikan

Gejala-gejala dan tingkah laku Gejala-gejala dan tingkah laku tertentu sering kali tertentu sering kali mempresentasikan pembalikan mempresentasikan pembalikan dari dorongan-dorongan yang dari dorongan-dorongan yang mendasarinyamendasarinya

Dalam teknik ini konselor meminta Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk memainkan peran yang klien untuk memainkan peran yang berkebalikan dengan perasaan-berkebalikan dengan perasaan-perasaan yang dikeluhkannya.perasaan yang dikeluhkannya.

Page 65: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Misalnya : Misalnya :

KKonselor memberi kesempatan onselor memberi kesempatan kepada klien untuk memainkan kepada klien untuk memainkan peran “ekshibisionis” bagi peran “ekshibisionis” bagi klien pemalu yang berlebihanklien pemalu yang berlebihan

Page 66: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Tetap dengan PerasaanTetap dengan Perasaan

Teknik Teknik ini ini dapat digunakan untuk dapat digunakan untuk klien yang menunjukkan perasaan klien yang menunjukkan perasaan atau suasana hati yang tidak atau suasana hati yang tidak menyenangkan menyenangkan dandan ia sangat ingin ia sangat ingin menghindarinyamenghindarinya

KKonselor mendorong klien untuk onselor mendorong klien untuk tetap bertahan dengan perasaan tetap bertahan dengan perasaan yang ingin dihindarinya itu.yang ingin dihindarinya itu.

Page 67: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Kebanyakan klien ingin melarikan Kebanyakan klien ingin melarikan diri dari stimulus yang menakutkan diri dari stimulus yang menakutkan dan menghindari perasaan-perasaan dan menghindari perasaan-perasaan yang tidak menyenangkanyang tidak menyenangkan

Dalam hal ini konselor tetap Dalam hal ini konselor tetap mendorong klien untuk bertahan mendorong klien untuk bertahan dengan ketakutan atau kesakitan dengan ketakutan atau kesakitan perasaan yang dialaminya sekarang perasaan yang dialaminya sekarang dan mendorong klien untuk dan mendorong klien untuk menyelam lebih dalam ke dalam menyelam lebih dalam ke dalam tingklah laku dan perasaan yang tingklah laku dan perasaan yang ingin dihindarinya itu.ingin dihindarinya itu.

Page 68: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Untuk membuka dan membuat jalan Untuk membuka dan membuat jalan meme--nuju perkembangan kesadaran nuju perkembangan kesadaran perasaan yang lebih baruperasaan yang lebih baru : :

tidak cukup hanya tidak cukup hanya mengkonmengkonfron-fron-

tasi tasi dan menghadapi dan menghadapi perasaanperasaan-- perasaan yang ingin perasaan yang ingin

dihindarinyadihindarinya

membutuhkan keberanian dan membutuhkan keberanian dan pengalampengalam--an untuk bertahan dalam an untuk bertahan dalam kesakitan perakesakitan pera--saan yang ingin saan yang ingin dihindarinya itudihindarinya itu..

Page 69: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

KETERBATASANKETERBATASANKONSELING BEHAVIORISTIKKONSELING BEHAVIORISTIK

1. 1. PPendekatan gestalt cenderung endekatan gestalt cenderung kurang kurang mmemperhatikan faktor emperhatikan faktor kognitifkognitif

2.2. PPendekatan gestalt endekatan gestalt menekankan tanggung jawab menekankan tanggung jawab atas diri sendiri, atas diri sendiri,

tetapitetapi mengabaikan tanggung mengabaikan tanggung jawab pada orang lainjawab pada orang lain

Page 70: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

3.3. Menjadi tidak produktif Menjadi tidak produktif bila bila penggunaan teknik-penggunaan teknik-teknik gestalt teknik gestalt dikembangkan dikembangkan secara mekanissecara mekanis

4. 4. Dapat terjadi Dapat terjadi klien sering klien sering bereaksi negatif terhadap bereaksi negatif terhadap sejumlah tekniksejumlah teknik gestalt gestalt

karena karena merasa dirinya merasa dirinya dianggap anak dianggap anak kecil atau kecil atau orang bodoh.orang bodoh.

Page 71: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

CLIENT CENTRED THEORYCLIENT CENTRED THEORY

Tokoh : Tokoh :

Carl Rogers (1902)Carl Rogers (1902)

Konsep unggul :Konsep unggul :

Konselor bukan orang yang tahu segalanyaKonselor bukan orang yang tahu segalanya

Konseli adalah orang yang mampu Konseli adalah orang yang mampu mengarahkan dirinya sendiri (self-direction), mengarahkan dirinya sendiri (self-direction), sehingga tidak perlu : advice, suggestion, sehingga tidak perlu : advice, suggestion, persuassion, teaching, diagnosis dan persuassion, teaching, diagnosis dan interpretationinterpretation

Page 72: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Hakekat ManusiaHakekat Manusia

1.1. Organisme (the total individual)Organisme (the total individual)

2.2. MMedan phenomenal (the totally of edan phenomenal (the totally of experience)experience)

3.3. SSelf, merupakan bagian dari medan elf, merupakan bagian dari medan phenomenal yang phenomenal yang terdeferensiasikan dan tediri dari terdeferensiasikan dan tediri dari pola pengamatan dan penilaian pola pengamatan dan penilaian sadar dari “I” atau “Me”sadar dari “I” atau “Me”

Page 73: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Tujuan KonselingTujuan Konseling

Membantu konseli agar Membantu konseli agar menjadi manusia yang menjadi manusia yang berfungsi seutuhnyaberfungsi seutuhnya

Page 74: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Sifat Organisme dan selfSifat Organisme dan self

1.1. Oganisme : memenuhi kebutuhan, Oganisme : memenuhi kebutuhan, mengaktualisasi diri dan melambangkan mengaktualisasi diri dan melambangkan pengalamanpengalamanmenolakmenolak

2.2. SSelf : berinteraksi dengan lingkungan, elf : berinteraksi dengan lingkungan, menginteraksi nilai orang lain secara menginteraksi nilai orang lain secara tidak wajar, mengnginkan keselarasan, tidak wajar, mengnginkan keselarasan, ertindak selaras dengan self, pengalaman ertindak selaras dengan self, pengalaman yang tidak selaras dengan self dianggap yang tidak selaras dengan self dianggap ancaman dan self mungkin berubah ancaman dan self mungkin berubah karena hasil kematangan dan belajarkarena hasil kematangan dan belajar

Page 75: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Kepribadian Kepribadian SEHAT :SEHAT :

1.Terbuka dengan 1.Terbuka dengan pengalaman barupengalaman baru

2.Percaya pada diri sendiri2.Percaya pada diri sendiri

3.Mempergunakan 3.Mempergunakan sumber dari dalam diri sumber dari dalam diri untuk mengevaluasiuntuk mengevaluasi

4.Keinginan untuk terus 4.Keinginan untuk terus tumbuhtumbuh

Ke[ribadian Ke[ribadian TIDAK TIDAK SEHAT :SEHAT :Tidak selaras Tidak selaras antara konsep antara konsep diri dengan diri dengan pengalamanpengalaman

Page 76: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Tehnik KonselingTehnik KonselingTidak ada tehnik khusus, yang Tidak ada tehnik khusus, yang penting dalam komunikasi banyak penting dalam komunikasi banyak menggunakan tehnik “bersama” menggunakan tehnik “bersama” konseli.konseli.

Page 77: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

PSYCHOANALYSIS THERAPYPSYCHOANALYSIS THERAPY

Tokoh : Sigmund Schlomo FreudTokoh : Sigmund Schlomo FreudKonsep unggulan : Investigasi Konsep unggulan : Investigasi

pemikiran dan perasaan yang tidak pemikiran dan perasaan yang tidak disadaridisadari

Konsep Id, Ego dan SuperegoKonsep Id, Ego dan Superego

Page 78: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Hakekat ManusiaHakekat Manusia

Manusia ditentukan oleh tekanan Manusia ditentukan oleh tekanan irasional, motivasi yang tidak disadari, irasional, motivasi yang tidak disadari, dorongan biologis, dorongan instink dan dorongan biologis, dorongan instink dan kejadian psikoseksual 6 th pertamakejadian psikoseksual 6 th pertama

Manusia memiliki instink hidup dan Manusia memiliki instink hidup dan instink matiinstink mati

Manusia ibarat gunung es, hal yang Manusia ibarat gunung es, hal yang tampak adalah kesadaran dan yang tampak adalah kesadaran dan yang terbenam adalah ketidaksadaranterbenam adalah ketidaksadaran

Page 79: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Kepribadian :Kepribadian :

SEHAT : Mampu SEHAT : Mampu mengintegrasikan id dan mengintegrasikan id dan egoego

TIDAK SEHAT : Memiliki ego TIDAK SEHAT : Memiliki ego defence mechanismdefence mechanism

Page 80: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Tujuan Konseling :Tujuan Konseling :

1. 1. Mengembalikan fungsi ego Mengembalikan fungsi ego agar agar lebih kuat dengan lebih kuat dengan mmenumbuhkan enumbuhkan self-self- knowledgeknowledge

2.2.Mampu mencapai kesadaran Mampu mencapai kesadaran diri, berbuat jujur, diri, berbuat jujur, mengendalikan perilakumengendalikan perilaku

3. 3. Memberi lingkungan yang Memberi lingkungan yang kondusifkondusif

Page 81: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Tehnik Konseling :Tehnik Konseling :

1.1. PenafsiranPenafsiran

2.2. Analisis mimpiAnalisis mimpi

3.3. Asosiasi BebasAsosiasi Bebas

Page 82: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

TRAIT AND FACTORTRAIT AND FACTOR

Tokoh : Tokoh :

E.Griffit WilliamsonE.Griffit Williamson

Konsep Unggulan : Konsep Unggulan :

penggunaan alat-alat penggunaan alat-alat pengukur pengukur

ilmiah atribut manusiailmiah atribut manusia

Page 83: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Hakekat Manusia :Hakekat Manusia :

11 Manusia mempunyai potensi Manusia mempunyai potensi untuk berbuat baik maupun burukuntuk berbuat baik maupun buruk

22 MManusia berkembang dalam anusia berkembang dalam masyarakat dan tidak bisa masyarakat dan tidak bisa sepenuhnya hidup diluar sepenuhnya hidup diluar masyarakatmasyarakat

33 MManusia ingin mencapai anusia ingin mencapai kehidupan yang baikkehidupan yang baik

Page 84: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

KepribadianKepribadian

1.1. SEHAT : SEHAT :

memahami dirimemahami diri

2.2. TTIDAK SEHAT : IDAK SEHAT :

tidak memahami diritidak memahami diri

Page 85: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Tujuan KonselingTujuan Konseling1.1. Membantu menerima pandangan Membantu menerima pandangan

diri sendiri, berpikir jernih dan diri sendiri, berpikir jernih dan mengontrol perkembangan secara mengontrol perkembangan secara rasionalrasional

2.2. MMemperkuat pemahaman sifat agar emperkuat pemahaman sifat agar dapat bereaksi secara wajardapat bereaksi secara wajar

3.3. MMengubah sifat subyektif dan engubah sifat subyektif dan kesalahan dalam konsep dirikesalahan dalam konsep diri

Page 86: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Prosedur konselingProsedur konseling

1.1. RapportRapport

2.2. AActivity of understandingctivity of understanding

3.3. PPlanninglanning

4.4. AAdvicingdvicing

5.5. TTry out of planningry out of planning

6.6. RReferraleferral

Page 87: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Extensial therapyExtensial therapy

Tokoh : Tokoh : Victor Frankl (1905)Victor Frankl (1905)

Konsep Unggulan :Konsep Unggulan : semua manusia akan berusaha untuk semua manusia akan berusaha untuk mendapatkan arti hidup dan tujuan mendapatkan arti hidup dan tujuan yang ingin diraihnya selama hidupnya.yang ingin diraihnya selama hidupnya.

Page 88: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Hakekat manusiaHakekat manusia

1.1. Berpusat pada diri sendiriBerpusat pada diri sendiri2.2. MMemiliemilikki karakter untuk menyatakan diri i karakter untuk menyatakan diri

dan melindungi diridan melindungi diri3.3. MMemiliki kemungkemiliki kemungkiinan bergeraknan bergerak4.4. MMememiiliki kesadaran subyektifitasnya sendiri liki kesadaran subyektifitasnya sendiri

dalam hubungan denngan orang laindalam hubungan denngan orang lain5.5. MeMemiliki keunikan : kesadaran miliki keunikan : kesadaran

diri(pengetahuan terhadap bahaya dadiri(pengetahuan terhadap bahaya darri luar)i luar)6.6. MMemiliki kecemasan emiliki kecemasan perasaan untuk perasaan untuk

bertahan terhadap sesuatu yang akan bertahan terhadap sesuatu yang akan mencelakakan dirimencelakakan diri

Page 89: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

PRIBADI SEHAT :PRIBADI SEHAT :

1.1.FreedomFreedom

2.2.CChoicehoice

3.3. IIndependentndependent

4.4.RResponsibilityesponsibility

Page 90: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

TTuujuan Konseling :juan Konseling :

Membantu individu agar Membantu individu agar mampu bertindak dan mampu bertindak dan menerima kebebasan dan menerima kebebasan dan bertanggungjawab dalam bertanggungjawab dalam tindakantindakan

Page 91: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

REALITY THERAPYREALITY THERAPY

Tokoh : Tokoh : William GlasserWilliam Glasser

Konsep Unggulan :Konsep Unggulan :1. 1. Konseling yang menekankan pada masa kini dan nyataKonseling yang menekankan pada masa kini dan nyata2. 2. Menolak konsep sakit mental,tetapi tidak bertanggung Menolak konsep sakit mental,tetapi tidak bertanggung

jawabjawab3. 3. BerorientBerorientaasi pada masa yang akan datangsi pada masa yang akan datang4. 4. Menekanan pentingnya nilaiMenekanan pentingnya nilai5. 5. Mencarikan alternatif nyata(apa yang harus dilakukan, Mencarikan alternatif nyata(apa yang harus dilakukan,

apa yang diinginkan) dalam membantuapa yang diinginkan) dalam membantu6. 6. Menghapus hukuman, tetapi penanaman disiplinMenghapus hukuman, tetapi penanaman disiplin7. 7. Menekankan konsep tanggungjawabMenekankan konsep tanggungjawab

Page 92: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Hakekat manusiaHakekat manusia

1.1. Manusia mempunyai kebutuhan Manusia mempunyai kebutuhan psikologis tunggalpsikologis tunggal

2.2. CCiri kepribadian yang khas iri kepribadian yang khas menimbulkan dinamika tingkah lakumenimbulkan dinamika tingkah laku

3.3. SSetiap orang mempunyai etiap orang mempunyai kemampuan potensialkemampuan potensial

4.4. PPotensi harus diusahakan untuk otensi harus diusahakan untuk berkembangberkembang

Page 93: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Kepribadian sehatKepribadian sehat

1. 1. Berperilaku penuh tanggung jawabBerperilaku penuh tanggung jawab

2. 2. Memiliki disiplinMemiliki disiplin

Page 94: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Tujuan KonselingTujuan Konseling

1.1. Menolong individu agar mampu Menolong individu agar mampu mengurus diri sendirimengurus diri sendiri

2.2. MMendorong berani bertanggung endorong berani bertanggung jawabjawab

3.3. MMengembangkan rencana-rencana engembangkan rencana-rencana nyatanyata

4.4. MMembantu untuk disiplin dan embantu untuk disiplin dan bertanggung jawab atas kesadaran bertanggung jawab atas kesadaran sendirisendiri

Page 95: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Prosedur konselingProsedur konseling1.1. Menciptakan rapportMenciptakan rapport

2.2. IIdentifikasi perilaku bermasalahdentifikasi perilaku bermasalah

3.3. EEvaluasi perilakuvaluasi perilaku

4.4. MMerencanakan perilaku yang erencanakan perilaku yang bertanggung jawabbertanggung jawab

5.5. KKomitmenomitmen

6.6. PPengakhiran Konselingengakhiran Konseling

Page 96: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Prinsip-prinsip konselingPrinsip-prinsip konseling

1.1. InvolvementInvolvement2.2. MMaking value judgmentaking value judgment3.3. MMaking a planaking a plan4.4. GGetting a commitmentetting a commitment5.5. NNever give up (pantang ever give up (pantang

menyerah/ulet)menyerah/ulet)6.6. EEliminated punishment liminated punishment

(konsekuensi logis tetap)(konsekuensi logis tetap)

Page 97: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Tehnik KonselingTehnik Konseling

1.1. Role playingRole playing2.2. HHumorumor3.3. MModellingodelling4.4. KKonfrontasi (kejutan verbal), ditantangonfrontasi (kejutan verbal), ditantang5.5. MMelibatkan secara lebih efektifelibatkan secara lebih efektif6.6. MMembuat perencanaan (planning)embuat perencanaan (planning)7.7. PPembatasan konseling embatasan konseling structuring structuring8.8. BBertanya (What, who, when, where, ertanya (What, who, when, where,

how)how)

Page 98: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Humanistic therapyHumanistic therapy Sejarah :Sejarah :Tokoh : Abraham A. MaslowTokoh : Abraham A. Maslow

Konsep Unggulan :Konsep Unggulan :1.Manusia mempunyai kemampuan khas : refleksi diri, 1.Manusia mempunyai kemampuan khas : refleksi diri,

aktualiasi potensi kreatif, menentukan bagi diri aktualiasi potensi kreatif, menentukan bagi diri sendiri secara aktifsendiri secara aktif

2.Mengerti manusia sebagaimana adanya,mengetahui 2.Mengerti manusia sebagaimana adanya,mengetahui mereka dari realitasnya,melihat dunia sebagaimana mereka dari realitasnya,melihat dunia sebagaimana mereka melihatnya,memahami mereka bergerak dan mereka melihatnya,memahami mereka bergerak dan keberadaannya unik dan konkritkeberadaannya unik dan konkrit

3.Potensi kreatif, kesehatan psikologis dan hirarki 3.Potensi kreatif, kesehatan psikologis dan hirarki motivasimotivasi

Page 99: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Hakekat manusiaHakekat manusia

Filsafat eksistensialis (manusia Filsafat eksistensialis (manusia bertanggung jawab atas apa yang bertanggung jawab atas apa yang dilakukan)dilakukan)

Bebas menentukan dan berkeinginanBebas menentukan dan berkeinginanManusia tidak pernah statisManusia tidak pernah statisPengalaman personal berhubungan Pengalaman personal berhubungan

dengan eksistensi dalam dunia orang dengan eksistensi dalam dunia orang lainlain

Page 100: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Kepribadian idealKepribadian ideal Melihat kehidupan sebagaimana yang diinginkan, tidak Melihat kehidupan sebagaimana yang diinginkan, tidak

emosionalemosional Dapat meramalkan masa depan berdasar pada apa yang Dapat meramalkan masa depan berdasar pada apa yang

benar dan apa yang salhbenar dan apa yang salh Memiliki kerendahan hatiMemiliki kerendahan hati Persepsinya murni tidak dipalsukan kecemasan, Persepsinya murni tidak dipalsukan kecemasan,

harapan,ketakutan ataupun optimisme palsuharapan,ketakutan ataupun optimisme palsu Mengabdi pada tugas, pekerjaan dan jabatanMengabdi pada tugas, pekerjaan dan jabatan Kreatif (fleksibel, berani, spontan,terbuka)Kreatif (fleksibel, berani, spontan,terbuka) Dalam mengalami konflik derajatnya ringanDalam mengalami konflik derajatnya ringan Tidak egoisTidak egois Menghormati diri sendiri secara sehatMenghormati diri sendiri secara sehat Bebas dari pengaruh orang lainBebas dari pengaruh orang lain Mempunyai kebebasan psikologisMempunyai kebebasan psikologis Dapat mengalami pengalaman puncakDapat mengalami pengalaman puncak

Page 101: MODEL KONSELING BEHAVIORAL

Tujuan KonselingTujuan Konseling

Mengoptimalkan kesadaran individu Mengoptimalkan kesadaran individu akan keberadaannya dan menerima akan keberadaannya dan menerima apa adanyaapa adanya

Meningkatkan self-actualizatonMeningkatkan self-actualizatonMenghilangkan hambatan dalam Menghilangkan hambatan dalam

self-actualizationself-actualizationMembantu menemukan pilhan bebas Membantu menemukan pilhan bebas

sesuai kondisi dirisesuai kondisi diri

Page 102: MODEL KONSELING BEHAVIORAL