model konseling behavioral
DESCRIPTION
MODEL KONSELING BEHAVIORAL. KONSEP DASAR. M anusia mahluk reaktif yang tingkah lakunya d ikontrol / dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar M anusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
KONSEP DASARKONSEP DASAR MManusia anusia mahluk reaktif yang tingkah mahluk reaktif yang tingkah
lakunyalakunya d dikontrol/dipengaruhi oleh ikontrol/dipengaruhi oleh faktor-faktor darifaktor-faktor dari luarluar
MManusia memulai kehidupannya anusia memulai kehidupannya dengandenganmemberikan reaksi terhadap memberikan reaksi terhadap lingkungannya lingkungannya
dan interaksi ini menghasilkan poladan interaksi ini menghasilkan polaperilaku yang kemudian membentukperilaku yang kemudian membentukkepribadiankepribadian
Tingkah laku seseorang Tingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak dan ditentukan oleh banyak dan macamnya penguatan yang macamnya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnyaditerima dalam situasi hidupnya
TTingkah laku dipelajari ketika ingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan individu berinteraksi dengan lingkungan, melalui hukum-lingkungan, melalui hukum-hukum belajar hukum belajar ::•PPembiasaan klasik,embiasaan klasik,•PPembiasaan operanembiasaan operan•PPeniruan. eniruan.
Perilaku manusia bukanlah hasil dari Perilaku manusia bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar melainkan dorongan tidak sadar melainkan merupakan hasil belajar, sehingga ia merupakan hasil belajar, sehingga ia dapat diubah dengan memanipulasi dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi dan mengkreasi kondisi-kondisi pembentukan tingkah laku.pembentukan tingkah laku.
Manusia cenderung akan mengambil Manusia cenderung akan mengambil stisti--mulus yang menyenangkan dan mulus yang menyenangkan dan menghindarkan stimulus yang tidak menghindarkan stimulus yang tidak menyenangkanmenyenangkan..
Kepribadian seseorang Kepribadian seseorang merupakan cerminan dari merupakan cerminan dari pengalaman, yaitu situasi atau pengalaman, yaitu situasi atau stimulus yang diteristimulus yang diteri--manya. manya.
MMemahami kepribadian emahami kepribadian manusia manusia : : mempelajari dan mempelajari dan memahami bagaimemahami bagai--mana mana terbentuknya suatu tingkah terbentuknya suatu tingkah lakulaku
KARAKTEKARAKTERRISTIK KONSELING ISTIK KONSELING BEHAVIORAL :BEHAVIORAL :
Berfokus pada tingkah laku yang Berfokus pada tingkah laku yang tampak tampak
Cermat dan operasional dalam Cermat dan operasional dalam merumuskan tujuan konselingmerumuskan tujuan konseling
Mengembangkan prosedur Mengembangkan prosedur perlakuan spesifikperlakuan spesifik
Penilaian obyektif terhadap tujuan Penilaian obyektif terhadap tujuan konselingkonseling
ASUMSI TINGKAH LAKU ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAHBERMASALAH
Tingkah laku bermasalah adalah Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku atau kebiasaan-tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan negatif atau tingkah kebiasaan negatif atau tingkah laku yang tidak tepat, yaitu laku yang tidak tepat, yaitu tingkah laku yang tidak sesuai tingkah laku yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungandengan tuntutan lingkungan
Tingkah laku yang salah Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentuk dari cara hakikatnya terbentuk dari cara belajar atau lingkungan yang salah belajar atau lingkungan yang salah
Manusia bermasalah mempunyai Manusia bermasalah mempunyai kecenderungan merespon tingkah kecenderungan merespon tingkah laku negatif dari lingkungannyalaku negatif dari lingkungannya
Tingkah laku maladaptif terjadi Tingkah laku maladaptif terjadi karena kesalapahaman dalam karena kesalapahaman dalam menanggapi lingkungan dengan menanggapi lingkungan dengan tepattepat
Seluruh tingkah laku manusia Seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar dan didapat dengan cara belajar dan juga dapat diubah dengan juga dapat diubah dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar menggunakan prinsip-prinsip belajar
TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING
Menghapus/menghilangkan Menghapus/menghilangkan tingkah laku maldaptif tingkah laku maldaptif (masalah) untuk(masalah) untuk digantikan digantikan dengan tingkah laku baru dengan tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptif yaitu tingkah laku adaptif yang diinginkan klien.yang diinginkan klien.
Tujuan yang sifatnya umum harus Tujuan yang sifatnya umum harus dijabarkan ke dalam perilaku yang dijabarkan ke dalam perilaku yang spesifikspesifik DDiinginkan oleh klieniinginkan oleh klien Konselor mampu dan bersedia membantu Konselor mampu dan bersedia membantu
mencapai tujuan tersebutmencapai tujuan tersebut Klien dapat mencapai tujuan tersebutKlien dapat mencapai tujuan tersebut Dirumuskan secara spesifikDirumuskan secara spesifik
Konselor dan klien bersama-sama Konselor dan klien bersama-sama (bekerja sama) (bekerja sama) menetapkan/merumuskan tujuan-menetapkan/merumuskan tujuan-tujuan khusus konseling.tujuan khusus konseling.
DESKRIPSI PROSES DESKRIPSI PROSES KONSELINGKONSELING
Proses konseling dibingkai oleh Proses konseling dibingkai oleh kerangka kerja untuk mengajar kerangka kerja untuk mengajar klien dalam mengubah tingkah klien dalam mengubah tingkah lakunyalakunya
Proses konseling adalah proses Proses konseling adalah proses belajar, konselor membantu belajar, konselor membantu terjadinya proses belajar tersebutterjadinya proses belajar tersebut
1. Identifikasi1. Identifikasi
Konselor mendorong klien untuk Konselor mendorong klien untuk mengemukakan keadaan yang mengemukakan keadaan yang benar-benar dialaminya pada benar-benar dialaminya pada waktu ituwaktu itu
Assesment diperlukan untuk Assesment diperlukan untuk mengidentifikasi motode atau mengidentifikasi motode atau teknik mana yang akan dipilih teknik mana yang akan dipilih sesuai dengan tingkah laku yang sesuai dengan tingkah laku yang ingin diubah.ingin diubah.
2. Perumusan Tujuan2. Perumusan Tujuan Berdasarkan informasi yang diperoleh Berdasarkan informasi yang diperoleh
dari langkah assessment konselor dan dari langkah assessment konselor dan klien menyusun dan merumuskan tujuan klien menyusun dan merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam konselingyang ingin dicapai dalam konseling
Perumusan tujuan konseling dilakukan Perumusan tujuan konseling dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : dengan tahapan sebagai berikut :
a. Konselor dan klien mendifinisikan a. Konselor dan klien mendifinisikan
masalah yang dihadapi klienmasalah yang dihadapi klien
b. Klien mengkhususkan perubahan b. Klien mengkhususkan perubahan positif positif
yang dikehendaki sbg hasil konselingyang dikehendaki sbg hasil konseling
c. c. Konselor dan klien Konselor dan klien mendiskusikan tujuan yang mendiskusikan tujuan yang telah ditetapkan klien :telah ditetapkan klien :
1) apakah tujuan 1) apakah tujuan bebenar-benar nar-benar diinginkan kliendiinginkan klien
2) apakah tujuan itu realistik2) apakah tujuan itu realistik
3) kemungkinan manfaatnya3) kemungkinan manfaatnya
4) kemungkinan kerugiannya.4) kemungkinan kerugiannya.
dd. Konselor dan klien membuat. Konselor dan klien membuat
keputusan apakah : keputusan apakah :
1) melanjutkan konseling 1) melanjutkan konseling dengan dengan
menmeneetapkan teknik yang tapkan teknik yang akan akan
dilaksanakandilaksanakan
2) mempertimbangkan kembali 2) mempertimbangkan kembali
tujuan yang akan dicapaitujuan yang akan dicapai
3) melakukan referal3) melakukan referal
3. Implementasi Teknik3. Implementasi Teknik menentukan dan melaksanakan teknik menentukan dan melaksanakan teknik
konseling yang digunakan untuk mencapai konseling yang digunakan untuk mencapai tingkah laku yang diinginkan yang menjadi tingkah laku yang diinginkan yang menjadi tujuan konselingtujuan konseling
4. Evaluasi4. Evaluasi melakukan penilaian apakah kegiatan melakukan penilaian apakah kegiatan
konseling yang telah dilaksanakan mengarah konseling yang telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan dan mencapai hasil sesuai dengan tujuan konselingkonseling
5. Tindak lanjut5. Tindak lanjut memberikan dan menganalisis umpan balik memberikan dan menganalisis umpan balik
untuk memperbaiki dan meuntuk memperbaiki dan menningkatkan proses ingkatkan proses konseling.konseling.
TEKNIK TEKNIK KONSELINGKONSELING
Teknik konseling behavioral Teknik konseling behavioral diarahkan pada penghapusan diarahkan pada penghapusan respon yang telah dipelajari respon yang telah dipelajari (yang membentuk tingkah laku (yang membentuk tingkah laku bermasalah) terhadap bermasalah) terhadap perangsang, dengan demikian perangsang, dengan demikian respon-respon yang baru respon-respon yang baru (sebagai tujuan konseling) akan (sebagai tujuan konseling) akan dapat dibentukdapat dibentuk
Prinsip Kerja Teknik Prinsip Kerja Teknik KonselingKonseling Behavioral Behavioral
• Memodifikasi tingkah laku Memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatanmelalui pemberian penguatan aaggar klien terdorong untuk merubah ar klien terdorong untuk merubah tingkah lakunyatingkah lakunya,, penguatan tersebut penguatan tersebut hendaknya mempunyai daya yang hendaknya mempunyai daya yang cukup kuat dan dilaksanakan secara cukup kuat dan dilaksanakan secara sistematis dan nyata-nyata sistematis dan nyata-nyata ditampilkan melalui tingkah laku ditampilkan melalui tingkah laku klien.klien.
Mengurangi frekuensi berlangsungnya Mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diinginkantingkah laku yang tidak diinginkan
Memberikan penguatan terhadap suatu Memberikan penguatan terhadap suatu respon yang akan mengakibatkan respon yang akan mengakibatkan terhambatnya kemunculan tingkah laku terhambatnya kemunculan tingkah laku yang tidak diinginkanyang tidak diinginkan
Mengkondisikan pengubahan tingkah Mengkondisikan pengubahan tingkah laku melalui pemberian contoh atau laku melalui pemberian contoh atau model (film, tape recorder, atau contoh model (film, tape recorder, atau contoh nyata langsung)nyata langsung)
Merencanakan prosedur pemberian Merencanakan prosedur pemberian penguatan terhadap tingkah laku yang penguatan terhadap tingkah laku yang diinginkan dengan sistem kontrakdiinginkan dengan sistem kontrak
TEKNIK-TEKNIK TEKNIK-TEKNIK KONSELINGKONSELING
Latihan AsertifLatihan AsertifDDigunakan untuk melatih klien yang igunakan untuk melatih klien yang
mengalami kesulitan untuk menyatakan mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak diri bahwa tindakannya adalah layak atau benaratau benarTTerutama berguna di antaranya untuk erutama berguna di antaranya untuk membantu individu yang tidak mampu membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan menyatakan tidak, kesulitan menyatakan tidak, mengungkapkan mengungkapkan afeksi dan respon posistif afeksi dan respon posistif lainnyalainnyaCCara : permainan peran dengan ara : permainan peran dengan bimbingan konselor, diskusi kelompokbimbingan konselor, diskusi kelompok
Desensitisasi SistematisDesensitisasi SistematisMemfokukskan bantuan untuk Memfokukskan bantuan untuk menenangkan klien dari ketegangan menenangkan klien dari ketegangan yang dialami dengan cara yang dialami dengan cara mengajarkan klien untuk rileksmengajarkan klien untuk rileks
Esensi teknik ini adalah Esensi teknik ini adalah menghilangkan tingkah laku yang menghilangkan tingkah laku yang diperkuat secara negatif dan diperkuat secara negatif dan menyertakan respon yang menyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku berlawanan dengan tingkah laku yang akan dihilangkanyang akan dihilangkan
o Dengan pengkondisian klasik Dengan pengkondisian klasik respon-respon yang tidak respon-respon yang tidak dikehendaki dapat dihilangkan dikehendaki dapat dihilangkan secara bertahapsecara bertahap
o Tingkah laku yang diperkuat Tingkah laku yang diperkuat secara negatif biasanya secara negatif biasanya merupakan kecemasan, dan ia merupakan kecemasan, dan ia menyertakan respon yang menyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku berlawanan dengan tingkah laku yang akan dihilangkan. yang akan dihilangkan.
Pengkondisian AversiPengkondisian Aversio DDigunakan untuk menghilangkan kebiasaan igunakan untuk menghilangkan kebiasaan
burukburuk dengan cara menyajikan stimulus yang dengan cara menyajikan stimulus yang tidak menyenangkan (menyakitkan) shg tk laku tidak menyenangkan (menyakitkan) shg tk laku tsb terhambat kemunculannya. Stimulus dpt tsb terhambat kemunculannya. Stimulus dpt brp sengatan listirk atau ramuan yang brp sengatan listirk atau ramuan yang membuat mualmembuat mual
o SStimulus yang tidak menyenangkan yang timulus yang tidak menyenangkan yang disajikan tersebut diberikan secara bersamaan disajikan tersebut diberikan secara bersamaan dengan munculnya tingkah laku yang tidak dengan munculnya tingkah laku yang tidak dikehendaki kemunculannyadikehendaki kemunculannya
o PPengkondisian ini diharapkan terbentuk engkondisian ini diharapkan terbentuk asosiasi antara tingkah laku yang tidak asosiasi antara tingkah laku yang tidak dikehendaki dengan stimulus yang tidak dikehendaki dengan stimulus yang tidak menyenangkanmenyenangkan..
Pembentukan Tingkah laku Pembentukan Tingkah laku ModelModelo DDigunakan untuk membentuk tingkah laku igunakan untuk membentuk tingkah laku
baru pada klien, dan memperkuat tingkah baru pada klien, dan memperkuat tingkah laku yang sudah terbentuklaku yang sudah terbentuk
o KKonselor menunjukkan kepada klien onselor menunjukkan kepada klien tentang tingkah laku model, dapat tentang tingkah laku model, dapat menggunakan model audio, model fisik, menggunakan model audio, model fisik, model hidup atau lainnya yang teramati dan model hidup atau lainnya yang teramati dan dipahami jenis tingkah laku yang hendak dipahami jenis tingkah laku yang hendak dicontohdicontoh
o Tingkah laku yang berhasil dicontoh Tingkah laku yang berhasil dicontoh memperoleh ganjaran dari konselormemperoleh ganjaran dari konselor : : dapat dapat berupa pujian sebagai ganjaran sosial.berupa pujian sebagai ganjaran sosial.
KETERBATASAN KETERBATASAN KonselingKonseling Behavioral Behavioral 1.1. BBersifat dingin, kurang menyentuh ersifat dingin, kurang menyentuh
aspekaspek
pribadi, bersifat manipulatif, dan pribadi, bersifat manipulatif, dan
mengabaikan hubunganmengabaikan hubungan antar pribadiantar pribadi
2.2. LLebih terkonsentrasi kepada teknikebih terkonsentrasi kepada teknik
3.3. PPemilihan tujuan sering ditentukan emilihan tujuan sering ditentukan oleh konseloroleh konselor
4.4. KKonstruksi belajar yang dikembangkan onstruksi belajar yang dikembangkan
dandan digunakan oleh konselor digunakan oleh konselor behavioral behavioral
tidak cukuptidak cukup komprehensif untuk komprehensif untuk menjemenje--
laskan belajar dan harus dipandang laskan belajar dan harus dipandang hanya hanya ssebagai suatu hipotesis ebagai suatu hipotesis yang yang harus diujiharus diuji
5. P5. Perubahan klien hanya berupa gejala erubahan klien hanya berupa gejala yang dapat berpindah kepada bentuk yang dapat berpindah kepada bentuk tingkah laku yang lain.tingkah laku yang lain.
KONSEP DASARKONSEP DASAR
MManusia dalam kehidupannya selalu anusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. aktif sebagai suatu keseluruhan.
Setiap individu bukan semata-mata Setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-merupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan sebagainya, jantung, otak, dan sebagainya, melainkan merupakan suatu melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut. koordinasi semua bagian tersebut.
Manusia aktif terdorong kearah Manusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran, keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunyaperasaan, dan tingkah lakunya
Setiap individu memiliki kemampuan Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi. keutuhan pribadi.
HHakikat manusia menurut akikat manusia menurut GGestalt estalt ::Hanya Hanya dapat dipahami dalam dapat dipahami dalam
kesekeselluruhan konteksnyauruhan konteksnya
MMerupakan bagian dari erupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan dipahami dalam kaitannya dengan lingkungannya itulingkungannya itu
AAktor bukan reaktorktor bukan reaktor
BBerpotensi untuk menyadari erpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan pemikirannyapersepsi, dan pemikirannya
DDapat memilih secara sadar apat memilih secara sadar dan bertanggung jawabdan bertanggung jawab
MMampu mengatur dan ampu mengatur dan mengarahkan hidupnya mengarahkan hidupnya secara efektif.secara efektif.
Dalam hubungannya dengan Dalam hubungannya dengan perjalanan kehidupan manusiaperjalanan kehidupan manusia : :
ttidak ada yang “ada” idak ada yang “ada”
kecuali “sekarang”. kecuali “sekarang”.
Masa lalu telah pergi dan masa depan Masa lalu telah pergi dan masa depan belum dijalani, oleh karena itu yang belum dijalani, oleh karena itu yang menentukan kehidupan manusia adalah menentukan kehidupan manusia adalah masa sekarang.masa sekarang.
KKecemasan ecemasan ::
““kesenjangan antara kesenjangan antara saat sekarang dan saat sekarang dan yang akan datangyang akan datang””
Jika individu menyimpang dari saat Jika individu menyimpang dari saat sekarang dan menjadi terlalu terpsekarang dan menjadi terlalu terpu-u-kaukau pada masa depan, maka mereka pada masa depan, maka mereka mengalami kecemasan. mengalami kecemasan.
UUnfinished businessnfinished business
(urusan yang tak selesai(urusan yang tak selesai))
perasaan-perasaan yang perasaan-perasaan yang tidak tidak
tersalurkan/tersalurkan/terungkapkan terungkapkan
seperti seperti : : dendam, kemarahan, dendam, kemarahan,
kebencian, sakit hati, kebencian, sakit hati,
kecemasan, kedudukan, rasa kecemasan, kedudukan, rasa
berdosa, rasa diabaikanberdosa, rasa diabaikan
Karena tidak terungkapkan di dalam Karena tidak terungkapkan di dalam kesadaran, perasaan-perasaan di kesadaran, perasaan-perasaan di baba--wa pada kehidupan sekarang wa pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat dengan cara-cara yang menghambat hubunghubung--an yang efektif dengan an yang efektif dengan dirinya sendidirinya sendi--ri dan orang lainri dan orang lain
Urusan yang tak selesai itu akan Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia bertahan sampai ia berani berani menghamengha--dapi dan menanganidapi dan menangani/mengatasinya/mengatasinya
ASUMSI TINGKAH LAKU ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAHBERMASALAH
Individu bermasalah terjadi karena adanya Individu bermasalah terjadi karena adanya pertentanganpertentangan antara kekuatan antara kekuatan “top dog”“top dog” dan keberadaan dan keberadaan “under dog”“under dog”
o Top dogTop dog adalah kekuatan yang mengharuskan, adalah kekuatan yang mengharuskan, menuntut, mengancammenuntut, mengancam
o Under dogUnder dog adalah keadaan defensif, membela adalah keadaan defensif, membela diri, tidak berdaya, lemah, pasif, ingin diri, tidak berdaya, lemah, pasif, ingin dimaklumi.dimaklumi.
Perkembangan yang terganggu Perkembangan yang terganggu karena karena terjadi terjadi ketidakketidakseimbangan seimbangan antara apa-apa yang antara apa-apa yang diinginkan diinginkan dan dan apa-apa yang diapa-apa yang dilakukanlakukan
Terjadi pertentangan antara Terjadi pertentangan antara keberadaan sosial dan biologiskeberadaan sosial dan biologis
Ketidakmampuan individu Ketidakmampuan individu mengintegrasikan pikiran, perasaan, mengintegrasikan pikiran, perasaan, dan tingkah lakunyadan tingkah lakunya
Mengalami gap/kesenjangan Mengalami gap/kesenjangan sekarang dan yang akan datangsekarang dan yang akan datang
Melarikan diri dari kenyataan yang Melarikan diri dari kenyataan yang harus dihadapiharus dihadapi
Spektrum tingkah laku bermasalah Spektrum tingkah laku bermasalah ::1. K1. Kepribadian kaku (rigid)epribadian kaku (rigid)2. Tidak mau bebas-bertanggung 2. Tidak mau bebas-bertanggung jawab, ingin tetap tergantungjawab, ingin tetap tergantung3. Menolak berhubungan dengan 3. Menolak berhubungan dengan lingkunganlingkungan4. Memeliharan 4. Memeliharan unfinished bussinessunfinished bussiness5. M5. Menolak kebutuhan diri sendirienolak kebutuhan diri sendiri6. Melihat diri sendiri dalam 6. Melihat diri sendiri dalam
kontinum “hitam-putih” .kontinum “hitam-putih” .
TUJUAN KONSELINGTUJUAN KONSELING
Tujuan utama Tujuan utama ::
MMembantu klien berani embantu klien berani menghadapi tmenghadapi tantangan antangan dan dan kkenyataan enyataan
KliKlien dapat berubah dari ketergantungan en dapat berubah dari ketergantungan terhadap terhadap lingkungan/orang lain menjadi lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri, dapat berbuat lebih percaya pada diri, dapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkan kebermaknaan banyak untuk meingkatkan kebermaknaan hidupnya.hidupnya.
Individu yang bermasalah pada umumnya Individu yang bermasalah pada umumnya belum memanfaatkan potensinya secara belum memanfaatkan potensinya secara penuh, penuh, iaia baru memanfaatkan sebagian baru memanfaatkan sebagian dari potensinya yang dimilikinyadari potensinya yang dimilikinya
Melalui konseling Melalui konseling konselorkonselor membantu klien agar potensi membantu klien agar potensi yang baru dimanfaatkan yang baru dimanfaatkan sebagian ini dimanfaatkan dansebagian ini dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal.dikembangkan secara optimal.
Tujuan Tujuan spesifik spesifik
1.1.Membantu klien agar dapat Membantu klien agar dapat memperoleh kesadaran memperoleh kesadaran pribadi, memahami kenyataan pribadi, memahami kenyataan atau realitas, serta mendaatau realitas, serta menda--patkan insight secara penuhpatkan insight secara penuh
2.2.Membantu klien menuju Membantu klien menuju pencapaian integritas pencapaian integritas kepribadiannyakepribadiannya
33. Mengentaskan klien dari kondisinya yang tergantung pada pertimbangan orang lain ke mengatur diri sendiri (to be true to himself)
4. Meningkatkan kesadaran individual agar klien dapat beringkah laku menurut prinsip-prinsip Gestalt, semua situasi bermasalah (unfisihed bussines) yang muncul dan selalu akan muncul dapat diatasi dengan baik.
DESKRIPSI PROSES DESKRIPSI PROSES KONSELINGKONSELING
Fokus utama konseling Fokus utama konseling : : bagaimana keadaan bagaimana keadaan klien sekarang serta hambatan-hambatan apa klien sekarang serta hambatan-hambatan apa yang muncul dalam kesadarannyayang muncul dalam kesadarannya
TTugas konselor ugas konselor :: mendorong klien untuk mendorong klien untuk dapat melihat kenyataan yang ada pada dapat melihat kenyataan yang ada pada dirinya dirinya dandan mau mencoba mau mencoba
mmenghadapinyaenghadapinya
KKlien bisa diajak untuk memilih dua alternatif, lien bisa diajak untuk memilih dua alternatif, menolak kenyataan yang ada pada dirinya atau menolak kenyataan yang ada pada dirinya atau membuka diri untuk melihat apa yang membuka diri untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya sekarangsebenarnya terjadi pada dirinya sekarang
Konselor menghindarkan diri dari pikiran-pikiran yang abstrak, keinginan-keinginannya untuk melakukan diagnosis, interpretasi maupun memberi nasihat
Konselor sejak awal konseling sudah mengarahkan tujuan agar klien menjadi matang dan mampu menyingkirkan hambatan-hambatn yang menyebabkan klien tidak dapat berdiri sendiri
Konselor membantu klien menghadapi transisi dari ketergantungannya terhadap faktor luar menjadi percaya akan kekuatannya sendiri. Usaha ini dilakukan dengan menemukan dan membuka ketersesatan atau kebuntuan klien.
Pada saat klien mengalami gejala Pada saat klien mengalami gejala kesesatan dan klien menyatakan kesesatan dan klien menyatakan kekalahannya terhadap lingkungan kekalahannya terhadap lingkungan dengan cara mengungkapkan dengan cara mengungkapkan kelemahannya, dirinya tidak kelemahannya, dirinya tidak berdaya, bodoh, atau gila berdaya, bodoh, atau gila
Konselor membantu membuat Konselor membantu membuat perasaan klien untuk bangkit dan perasaan klien untuk bangkit dan mau menghadapi ketersesatannya mau menghadapi ketersesatannya sehingga potensinya dapat sehingga potensinya dapat berkembang lebih optimal.berkembang lebih optimal.
Deskripsi Fase-fase Proses KonselingDeskripsi Fase-fase Proses Konseling ::
Fase pertamaFase pertama konselor mengembangkan pertemuan konselor mengembangkan pertemuan
konseling, agar tercapai situasi yang konseling, agar tercapai situasi yang memungkinkan perubahan-perubahan memungkinkan perubahan-perubahan yang diharapkan pada klienyang diharapkan pada klien
Pola hubungan yang diciptakan untuk Pola hubungan yang diciptakan untuk setiap klien berbeda, karena masing-setiap klien berbeda, karena masing-masing klien mempunyai keunikan masing klien mempunyai keunikan sebagai individu serta memiliki sebagai individu serta memiliki kebutuhan yang bergantung kepada kebutuhan yang bergantung kepada masalah yang harus dipecahkan. masalah yang harus dipecahkan.
Fase keduaFase kedua
Konselor berusaha meyakinkan Konselor berusaha meyakinkan dan mengkondisikan klien dan mengkondisikan klien untuk mengikuti prosedur untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sesuai yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi kliendengan kondisi klien
Ada dua hal yang dilakukan Ada dua hal yang dilakukan konselor dalam fase ini, yaitu :konselor dalam fase ini, yaitu :
1.1. Membangkitkan motivasi Membangkitkan motivasi klien : klien :
memberi kesempatan klien untuk memberi kesempatan klien untuk menyadari ketidaksenangannya atau menyadari ketidaksenangannya atau ketidakpuasannyaketidakpuasannya
Makin tinggi kesadaran klien terhadap Makin tinggi kesadaran klien terhadap ketidakpuasannya semakin besar motivasi ketidakpuasannya semakin besar motivasi untuk mencapai perubahan dirinya, untuk mencapai perubahan dirinya, sehingga makin tinggi pula keinginannya sehingga makin tinggi pula keinginannya untuk bekerja sama dengan konselor.untuk bekerja sama dengan konselor.
2.2. Mebangkitkan otonomi klien : Mebangkitkan otonomi klien : menekankan kepada klien bahwa klien menekankan kepada klien bahwa klien
boleh menolak saran-saran konselor asal boleh menolak saran-saran konselor asal dapat mengemukakan alasan-alasannya dapat mengemukakan alasan-alasannya secara bertanggung jawab.secara bertanggung jawab.
Fase ketigaFase ketiga
Konselor mendorong klien untuk Konselor mendorong klien untuk mengatakan perasaan-mengatakan perasaan-perasaannya pada saat iniperasaannya pada saat ini
Klien diberi kesempatan untuk Klien diberi kesempatan untuk mengalami kembali segala mengalami kembali segala perasaan dan perbuatan pada perasaan dan perbuatan pada masa lalu, dalam situasi di sini masa lalu, dalam situasi di sini dan saat ini. dan saat ini.
Kadang-kadang klien Kadang-kadang klien diperbolahkan memproyeksikan diperbolahkan memproyeksikan dirinya kepada konselordirinya kepada konselor
Melalui fase ini, konselor berusaha menemukan celah-celah kepribadian atau aspek-aspek kepribadian yang hilang, dari sini dapat diidentifikasi apa yang harus dilakukan klien.
Fase keempatFase keempat
Setelah klien memperoleh Setelah klien memperoleh pemahaman dan penyadaran pemahaman dan penyadaran tentang pikiran, perasaan, dan tentang pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya, konselor tingkah lakunya, konselor mengantarkan klien memasuki fase mengantarkan klien memasuki fase akhir konselingakhir konseling
Pada fase ini klien menunjukkan Pada fase ini klien menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan gejala-gejala yang mengindikasikan integritas kepribadiannya sebagai integritas kepribadiannya sebagai individu yang unik dan manusiawi.individu yang unik dan manusiawi.
Klien telah memiliki kepercayaan pada Klien telah memiliki kepercayaan pada potensinya, menyadari keadaan dirinya potensinya, menyadari keadaan dirinya pada saat sekarang, sadar dan pada saat sekarang, sadar dan bertanggung jawab atas sifat bertanggung jawab atas sifat otonominya, perasaan-perasaannya, otonominya, perasaan-perasaannya, pikiran-pikirannya dan tingkah lakunya.pikiran-pikirannya dan tingkah lakunya.
Dalam situasi ini klien secara sadar dan Dalam situasi ini klien secara sadar dan bertanggung jawab memutuskan untuk bertanggung jawab memutuskan untuk “melepaskan” diri dari konselor, dan “melepaskan” diri dari konselor, dan siap untuk mengembangan potensi siap untuk mengembangan potensi dirinya.dirinya.
TEKNIK KONSELINGTEKNIK KONSELING
Prinsip Kerja Teknik Konseling Prinsip Kerja Teknik Konseling GestalGestal Penekanan Tanggung Jawab Klien,Penekanan Tanggung Jawab Klien,
konselor menekankan bahwa konselor menekankan bahwa konselor bersedia membantu klien konselor bersedia membantu klien tetapi tidak akan bisa mengubah tetapi tidak akan bisa mengubah klien, konselor menekankan agar klien, konselor menekankan agar klien mengambil tanggung jawab klien mengambil tanggung jawab atas tingkah lakunya.atas tingkah lakunya.
Orientasi Sekarang dan Di Orientasi Sekarang dan Di SiniSini
Konselor tidak merekonstruksi masa Konselor tidak merekonstruksi masa lalu atau motif-motif tidak sadar, lalu atau motif-motif tidak sadar, tetapi memfokuskan keadaan tetapi memfokuskan keadaan sekarangsekarang
Masa lalu hanya dalam kaitannya Masa lalu hanya dalam kaitannya dengan keadaan sekarangdengan keadaan sekarang
KKonselor tidak bertanya dengan onselor tidak bertanya dengan pertanyaan “mengapa”.pertanyaan “mengapa”.
Orientasi EksperiensialOrientasi Eksperiensial konselor meningkatkan kesadaran
klien tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya, sehingga klien mampu mengintegrasikan kembali dirinya: klien mempergunakan kata ganti personal klien mengubah kalimat pertanyaan menjadi pernyataan klien mengambil peran dan tanggung
jawab klien menyadari bahwa ada hal-hal positif dan/atau negative pada diri atau tingkah lakunya
Teknik-teknik Konseling Teknik-teknik Konseling GestalGestaltt Permainan Dialog Permainan Dialog TTeknik ini dilakukan dengan cara eknik ini dilakukan dengan cara
klien dikondisikan untuk klien dikondisikan untuk mendialogkan dua kecenderungan mendialogkan dua kecenderungan yang saling yang saling bertentangan,bertentangan, yaitu yaitu kecenderungan top dog dan kecenderungan top dog dan kecenderungan under dog, kecenderungan under dog, misalnya :misalnya :
kkecenderungan orang tua lawan ecenderungan orang tua lawan anakanak
KKecenderungan “anak ecenderungan “anak baik” lawan “anak bodoh”baik” lawan “anak bodoh”
Kecenderungan Kecenderungan bertanggung jawab lawan bertanggung jawab lawan masa bodohmasa bodoh
Kecenderungan otonom Kecenderungan otonom lawan tergantunglawan tergantung
Kecenderungan kuat atau Kecenderungan kuat atau tegar lawan lemahtegar lawan lemah
Melalui dialog yang Melalui dialog yang kontradiktif ini, menurut kontradiktif ini, menurut pandangan Gestalt pada pandangan Gestalt pada akhirnya klien akan akhirnya klien akan mengarahkan dirinya pada mengarahkan dirinya pada suatu posisi di mana ia berani suatu posisi di mana ia berani mengambil resikomengambil resiko
Latihan “Saya Bertanggung Latihan “Saya Bertanggung Jawab” Jawab”
TTeknik untuk membantu klien agar eknik untuk membantu klien agar mengakui dan menerima perasaan-mengakui dan menerima perasaan-perasaannya dari pada memproyekperasaannya dari pada memproyek--sikan sikan perasaannya itu kepada orang lain.perasaannya itu kepada orang lain.
Dalam teknik ini konselor meminta klien Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk membuat suatu pernyataan dan untuk membuat suatu pernyataan dan kemudian klien menambahkan dalam kemudian klien menambahkan dalam pernyataan itu dengan kalimat : “...dan pernyataan itu dengan kalimat : “...dan saya bertanggung jawab atas hal itu”.saya bertanggung jawab atas hal itu”.
Misalnya : Misalnya :
““Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atas kejenuhan itu”jawab atas kejenuhan itu”
““Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang, dan saya bertanggung jawab sekarang, dan saya bertanggung jawab ketidaktahuan itu”.ketidaktahuan itu”.
““Saya malas, dan saya bertanggung jawab Saya malas, dan saya bertanggung jawab atas kemalasan itu”.atas kemalasan itu”.
Meskipun tampaknya mekanis, tetapi Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut Gestalt akan membantu menurut Gestalt akan membantu meningkatkan kesadaraan klien akan meningkatkan kesadaraan klien akan perasaan-perasaan yang mungkin selama perasaan-perasaan yang mungkin selama ini diingkarinya.ini diingkarinya.
Bermain ProyeksiBermain Proyeksi
Proyeksi :Proyeksi :Memantulkan kepada orang lain Memantulkan kepada orang lain
perasaan-perasaan yang dirinya perasaan-perasaan yang dirinya sendiri tidak mau melihat atau sendiri tidak mau melihat atau menerimanyamenerimanya
MMengingkari perasaan-perasaan engingkari perasaan-perasaan sendiri dengan cara sendiri dengan cara memantulkannya kepada orang lainmemantulkannya kepada orang lain
Sering terjadi, perasaan-Sering terjadi, perasaan-perasaan yang dipantulkan perasaan yang dipantulkan kepada orang lain merupakan kepada orang lain merupakan atribut yang dimilikinyaatribut yang dimilikinya
Dalam teknik bermain proyeksi Dalam teknik bermain proyeksi konselor meminta kepada klien konselor meminta kepada klien untuk mencobakan atau untuk mencobakan atau melakukan hal-hal yang melakukan hal-hal yang diproyeksikan kepada orang lain.diproyeksikan kepada orang lain.
Teknik PembalikanTeknik Pembalikan
Gejala-gejala dan tingkah laku Gejala-gejala dan tingkah laku tertentu sering kali tertentu sering kali mempresentasikan pembalikan mempresentasikan pembalikan dari dorongan-dorongan yang dari dorongan-dorongan yang mendasarinyamendasarinya
Dalam teknik ini konselor meminta Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk memainkan peran yang klien untuk memainkan peran yang berkebalikan dengan perasaan-berkebalikan dengan perasaan-perasaan yang dikeluhkannya.perasaan yang dikeluhkannya.
Misalnya : Misalnya :
KKonselor memberi kesempatan onselor memberi kesempatan kepada klien untuk memainkan kepada klien untuk memainkan peran “ekshibisionis” bagi peran “ekshibisionis” bagi klien pemalu yang berlebihanklien pemalu yang berlebihan
Tetap dengan PerasaanTetap dengan Perasaan
Teknik Teknik ini ini dapat digunakan untuk dapat digunakan untuk klien yang menunjukkan perasaan klien yang menunjukkan perasaan atau suasana hati yang tidak atau suasana hati yang tidak menyenangkan menyenangkan dandan ia sangat ingin ia sangat ingin menghindarinyamenghindarinya
KKonselor mendorong klien untuk onselor mendorong klien untuk tetap bertahan dengan perasaan tetap bertahan dengan perasaan yang ingin dihindarinya itu.yang ingin dihindarinya itu.
Kebanyakan klien ingin melarikan Kebanyakan klien ingin melarikan diri dari stimulus yang menakutkan diri dari stimulus yang menakutkan dan menghindari perasaan-perasaan dan menghindari perasaan-perasaan yang tidak menyenangkanyang tidak menyenangkan
Dalam hal ini konselor tetap Dalam hal ini konselor tetap mendorong klien untuk bertahan mendorong klien untuk bertahan dengan ketakutan atau kesakitan dengan ketakutan atau kesakitan perasaan yang dialaminya sekarang perasaan yang dialaminya sekarang dan mendorong klien untuk dan mendorong klien untuk menyelam lebih dalam ke dalam menyelam lebih dalam ke dalam tingklah laku dan perasaan yang tingklah laku dan perasaan yang ingin dihindarinya itu.ingin dihindarinya itu.
Untuk membuka dan membuat jalan Untuk membuka dan membuat jalan meme--nuju perkembangan kesadaran nuju perkembangan kesadaran perasaan yang lebih baruperasaan yang lebih baru : :
tidak cukup hanya tidak cukup hanya mengkonmengkonfron-fron-
tasi tasi dan menghadapi dan menghadapi perasaanperasaan-- perasaan yang ingin perasaan yang ingin
dihindarinyadihindarinya
membutuhkan keberanian dan membutuhkan keberanian dan pengalampengalam--an untuk bertahan dalam an untuk bertahan dalam kesakitan perakesakitan pera--saan yang ingin saan yang ingin dihindarinya itudihindarinya itu..
KETERBATASANKETERBATASANKONSELING BEHAVIORISTIKKONSELING BEHAVIORISTIK
1. 1. PPendekatan gestalt cenderung endekatan gestalt cenderung kurang kurang mmemperhatikan faktor emperhatikan faktor kognitifkognitif
2.2. PPendekatan gestalt endekatan gestalt menekankan tanggung jawab menekankan tanggung jawab atas diri sendiri, atas diri sendiri,
tetapitetapi mengabaikan tanggung mengabaikan tanggung jawab pada orang lainjawab pada orang lain
3.3. Menjadi tidak produktif Menjadi tidak produktif bila bila penggunaan teknik-penggunaan teknik-teknik gestalt teknik gestalt dikembangkan dikembangkan secara mekanissecara mekanis
4. 4. Dapat terjadi Dapat terjadi klien sering klien sering bereaksi negatif terhadap bereaksi negatif terhadap sejumlah tekniksejumlah teknik gestalt gestalt
karena karena merasa dirinya merasa dirinya dianggap anak dianggap anak kecil atau kecil atau orang bodoh.orang bodoh.
CLIENT CENTRED THEORYCLIENT CENTRED THEORY
Tokoh : Tokoh :
Carl Rogers (1902)Carl Rogers (1902)
Konsep unggul :Konsep unggul :
Konselor bukan orang yang tahu segalanyaKonselor bukan orang yang tahu segalanya
Konseli adalah orang yang mampu Konseli adalah orang yang mampu mengarahkan dirinya sendiri (self-direction), mengarahkan dirinya sendiri (self-direction), sehingga tidak perlu : advice, suggestion, sehingga tidak perlu : advice, suggestion, persuassion, teaching, diagnosis dan persuassion, teaching, diagnosis dan interpretationinterpretation
Hakekat ManusiaHakekat Manusia
1.1. Organisme (the total individual)Organisme (the total individual)
2.2. MMedan phenomenal (the totally of edan phenomenal (the totally of experience)experience)
3.3. SSelf, merupakan bagian dari medan elf, merupakan bagian dari medan phenomenal yang phenomenal yang terdeferensiasikan dan tediri dari terdeferensiasikan dan tediri dari pola pengamatan dan penilaian pola pengamatan dan penilaian sadar dari “I” atau “Me”sadar dari “I” atau “Me”
Tujuan KonselingTujuan Konseling
Membantu konseli agar Membantu konseli agar menjadi manusia yang menjadi manusia yang berfungsi seutuhnyaberfungsi seutuhnya
Sifat Organisme dan selfSifat Organisme dan self
1.1. Oganisme : memenuhi kebutuhan, Oganisme : memenuhi kebutuhan, mengaktualisasi diri dan melambangkan mengaktualisasi diri dan melambangkan pengalamanpengalamanmenolakmenolak
2.2. SSelf : berinteraksi dengan lingkungan, elf : berinteraksi dengan lingkungan, menginteraksi nilai orang lain secara menginteraksi nilai orang lain secara tidak wajar, mengnginkan keselarasan, tidak wajar, mengnginkan keselarasan, ertindak selaras dengan self, pengalaman ertindak selaras dengan self, pengalaman yang tidak selaras dengan self dianggap yang tidak selaras dengan self dianggap ancaman dan self mungkin berubah ancaman dan self mungkin berubah karena hasil kematangan dan belajarkarena hasil kematangan dan belajar
Kepribadian Kepribadian SEHAT :SEHAT :
1.Terbuka dengan 1.Terbuka dengan pengalaman barupengalaman baru
2.Percaya pada diri sendiri2.Percaya pada diri sendiri
3.Mempergunakan 3.Mempergunakan sumber dari dalam diri sumber dari dalam diri untuk mengevaluasiuntuk mengevaluasi
4.Keinginan untuk terus 4.Keinginan untuk terus tumbuhtumbuh
Ke[ribadian Ke[ribadian TIDAK TIDAK SEHAT :SEHAT :Tidak selaras Tidak selaras antara konsep antara konsep diri dengan diri dengan pengalamanpengalaman
Tehnik KonselingTehnik KonselingTidak ada tehnik khusus, yang Tidak ada tehnik khusus, yang penting dalam komunikasi banyak penting dalam komunikasi banyak menggunakan tehnik “bersama” menggunakan tehnik “bersama” konseli.konseli.
PSYCHOANALYSIS THERAPYPSYCHOANALYSIS THERAPY
Tokoh : Sigmund Schlomo FreudTokoh : Sigmund Schlomo FreudKonsep unggulan : Investigasi Konsep unggulan : Investigasi
pemikiran dan perasaan yang tidak pemikiran dan perasaan yang tidak disadaridisadari
Konsep Id, Ego dan SuperegoKonsep Id, Ego dan Superego
Hakekat ManusiaHakekat Manusia
Manusia ditentukan oleh tekanan Manusia ditentukan oleh tekanan irasional, motivasi yang tidak disadari, irasional, motivasi yang tidak disadari, dorongan biologis, dorongan instink dan dorongan biologis, dorongan instink dan kejadian psikoseksual 6 th pertamakejadian psikoseksual 6 th pertama
Manusia memiliki instink hidup dan Manusia memiliki instink hidup dan instink matiinstink mati
Manusia ibarat gunung es, hal yang Manusia ibarat gunung es, hal yang tampak adalah kesadaran dan yang tampak adalah kesadaran dan yang terbenam adalah ketidaksadaranterbenam adalah ketidaksadaran
Kepribadian :Kepribadian :
SEHAT : Mampu SEHAT : Mampu mengintegrasikan id dan mengintegrasikan id dan egoego
TIDAK SEHAT : Memiliki ego TIDAK SEHAT : Memiliki ego defence mechanismdefence mechanism
Tujuan Konseling :Tujuan Konseling :
1. 1. Mengembalikan fungsi ego Mengembalikan fungsi ego agar agar lebih kuat dengan lebih kuat dengan mmenumbuhkan enumbuhkan self-self- knowledgeknowledge
2.2.Mampu mencapai kesadaran Mampu mencapai kesadaran diri, berbuat jujur, diri, berbuat jujur, mengendalikan perilakumengendalikan perilaku
3. 3. Memberi lingkungan yang Memberi lingkungan yang kondusifkondusif
Tehnik Konseling :Tehnik Konseling :
1.1. PenafsiranPenafsiran
2.2. Analisis mimpiAnalisis mimpi
3.3. Asosiasi BebasAsosiasi Bebas
TRAIT AND FACTORTRAIT AND FACTOR
Tokoh : Tokoh :
E.Griffit WilliamsonE.Griffit Williamson
Konsep Unggulan : Konsep Unggulan :
penggunaan alat-alat penggunaan alat-alat pengukur pengukur
ilmiah atribut manusiailmiah atribut manusia
Hakekat Manusia :Hakekat Manusia :
11 Manusia mempunyai potensi Manusia mempunyai potensi untuk berbuat baik maupun burukuntuk berbuat baik maupun buruk
22 MManusia berkembang dalam anusia berkembang dalam masyarakat dan tidak bisa masyarakat dan tidak bisa sepenuhnya hidup diluar sepenuhnya hidup diluar masyarakatmasyarakat
33 MManusia ingin mencapai anusia ingin mencapai kehidupan yang baikkehidupan yang baik
KepribadianKepribadian
1.1. SEHAT : SEHAT :
memahami dirimemahami diri
2.2. TTIDAK SEHAT : IDAK SEHAT :
tidak memahami diritidak memahami diri
Tujuan KonselingTujuan Konseling1.1. Membantu menerima pandangan Membantu menerima pandangan
diri sendiri, berpikir jernih dan diri sendiri, berpikir jernih dan mengontrol perkembangan secara mengontrol perkembangan secara rasionalrasional
2.2. MMemperkuat pemahaman sifat agar emperkuat pemahaman sifat agar dapat bereaksi secara wajardapat bereaksi secara wajar
3.3. MMengubah sifat subyektif dan engubah sifat subyektif dan kesalahan dalam konsep dirikesalahan dalam konsep diri
Prosedur konselingProsedur konseling
1.1. RapportRapport
2.2. AActivity of understandingctivity of understanding
3.3. PPlanninglanning
4.4. AAdvicingdvicing
5.5. TTry out of planningry out of planning
6.6. RReferraleferral
Extensial therapyExtensial therapy
Tokoh : Tokoh : Victor Frankl (1905)Victor Frankl (1905)
Konsep Unggulan :Konsep Unggulan : semua manusia akan berusaha untuk semua manusia akan berusaha untuk mendapatkan arti hidup dan tujuan mendapatkan arti hidup dan tujuan yang ingin diraihnya selama hidupnya.yang ingin diraihnya selama hidupnya.
Hakekat manusiaHakekat manusia
1.1. Berpusat pada diri sendiriBerpusat pada diri sendiri2.2. MMemiliemilikki karakter untuk menyatakan diri i karakter untuk menyatakan diri
dan melindungi diridan melindungi diri3.3. MMemiliki kemungkemiliki kemungkiinan bergeraknan bergerak4.4. MMememiiliki kesadaran subyektifitasnya sendiri liki kesadaran subyektifitasnya sendiri
dalam hubungan denngan orang laindalam hubungan denngan orang lain5.5. MeMemiliki keunikan : kesadaran miliki keunikan : kesadaran
diri(pengetahuan terhadap bahaya dadiri(pengetahuan terhadap bahaya darri luar)i luar)6.6. MMemiliki kecemasan emiliki kecemasan perasaan untuk perasaan untuk
bertahan terhadap sesuatu yang akan bertahan terhadap sesuatu yang akan mencelakakan dirimencelakakan diri
PRIBADI SEHAT :PRIBADI SEHAT :
1.1.FreedomFreedom
2.2.CChoicehoice
3.3. IIndependentndependent
4.4.RResponsibilityesponsibility
TTuujuan Konseling :juan Konseling :
Membantu individu agar Membantu individu agar mampu bertindak dan mampu bertindak dan menerima kebebasan dan menerima kebebasan dan bertanggungjawab dalam bertanggungjawab dalam tindakantindakan
REALITY THERAPYREALITY THERAPY
Tokoh : Tokoh : William GlasserWilliam Glasser
Konsep Unggulan :Konsep Unggulan :1. 1. Konseling yang menekankan pada masa kini dan nyataKonseling yang menekankan pada masa kini dan nyata2. 2. Menolak konsep sakit mental,tetapi tidak bertanggung Menolak konsep sakit mental,tetapi tidak bertanggung
jawabjawab3. 3. BerorientBerorientaasi pada masa yang akan datangsi pada masa yang akan datang4. 4. Menekanan pentingnya nilaiMenekanan pentingnya nilai5. 5. Mencarikan alternatif nyata(apa yang harus dilakukan, Mencarikan alternatif nyata(apa yang harus dilakukan,
apa yang diinginkan) dalam membantuapa yang diinginkan) dalam membantu6. 6. Menghapus hukuman, tetapi penanaman disiplinMenghapus hukuman, tetapi penanaman disiplin7. 7. Menekankan konsep tanggungjawabMenekankan konsep tanggungjawab
Hakekat manusiaHakekat manusia
1.1. Manusia mempunyai kebutuhan Manusia mempunyai kebutuhan psikologis tunggalpsikologis tunggal
2.2. CCiri kepribadian yang khas iri kepribadian yang khas menimbulkan dinamika tingkah lakumenimbulkan dinamika tingkah laku
3.3. SSetiap orang mempunyai etiap orang mempunyai kemampuan potensialkemampuan potensial
4.4. PPotensi harus diusahakan untuk otensi harus diusahakan untuk berkembangberkembang
Kepribadian sehatKepribadian sehat
1. 1. Berperilaku penuh tanggung jawabBerperilaku penuh tanggung jawab
2. 2. Memiliki disiplinMemiliki disiplin
Tujuan KonselingTujuan Konseling
1.1. Menolong individu agar mampu Menolong individu agar mampu mengurus diri sendirimengurus diri sendiri
2.2. MMendorong berani bertanggung endorong berani bertanggung jawabjawab
3.3. MMengembangkan rencana-rencana engembangkan rencana-rencana nyatanyata
4.4. MMembantu untuk disiplin dan embantu untuk disiplin dan bertanggung jawab atas kesadaran bertanggung jawab atas kesadaran sendirisendiri
Prosedur konselingProsedur konseling1.1. Menciptakan rapportMenciptakan rapport
2.2. IIdentifikasi perilaku bermasalahdentifikasi perilaku bermasalah
3.3. EEvaluasi perilakuvaluasi perilaku
4.4. MMerencanakan perilaku yang erencanakan perilaku yang bertanggung jawabbertanggung jawab
5.5. KKomitmenomitmen
6.6. PPengakhiran Konselingengakhiran Konseling
Prinsip-prinsip konselingPrinsip-prinsip konseling
1.1. InvolvementInvolvement2.2. MMaking value judgmentaking value judgment3.3. MMaking a planaking a plan4.4. GGetting a commitmentetting a commitment5.5. NNever give up (pantang ever give up (pantang
menyerah/ulet)menyerah/ulet)6.6. EEliminated punishment liminated punishment
(konsekuensi logis tetap)(konsekuensi logis tetap)
Tehnik KonselingTehnik Konseling
1.1. Role playingRole playing2.2. HHumorumor3.3. MModellingodelling4.4. KKonfrontasi (kejutan verbal), ditantangonfrontasi (kejutan verbal), ditantang5.5. MMelibatkan secara lebih efektifelibatkan secara lebih efektif6.6. MMembuat perencanaan (planning)embuat perencanaan (planning)7.7. PPembatasan konseling embatasan konseling structuring structuring8.8. BBertanya (What, who, when, where, ertanya (What, who, when, where,
how)how)
Humanistic therapyHumanistic therapy Sejarah :Sejarah :Tokoh : Abraham A. MaslowTokoh : Abraham A. Maslow
Konsep Unggulan :Konsep Unggulan :1.Manusia mempunyai kemampuan khas : refleksi diri, 1.Manusia mempunyai kemampuan khas : refleksi diri,
aktualiasi potensi kreatif, menentukan bagi diri aktualiasi potensi kreatif, menentukan bagi diri sendiri secara aktifsendiri secara aktif
2.Mengerti manusia sebagaimana adanya,mengetahui 2.Mengerti manusia sebagaimana adanya,mengetahui mereka dari realitasnya,melihat dunia sebagaimana mereka dari realitasnya,melihat dunia sebagaimana mereka melihatnya,memahami mereka bergerak dan mereka melihatnya,memahami mereka bergerak dan keberadaannya unik dan konkritkeberadaannya unik dan konkrit
3.Potensi kreatif, kesehatan psikologis dan hirarki 3.Potensi kreatif, kesehatan psikologis dan hirarki motivasimotivasi
Hakekat manusiaHakekat manusia
Filsafat eksistensialis (manusia Filsafat eksistensialis (manusia bertanggung jawab atas apa yang bertanggung jawab atas apa yang dilakukan)dilakukan)
Bebas menentukan dan berkeinginanBebas menentukan dan berkeinginanManusia tidak pernah statisManusia tidak pernah statisPengalaman personal berhubungan Pengalaman personal berhubungan
dengan eksistensi dalam dunia orang dengan eksistensi dalam dunia orang lainlain
Kepribadian idealKepribadian ideal Melihat kehidupan sebagaimana yang diinginkan, tidak Melihat kehidupan sebagaimana yang diinginkan, tidak
emosionalemosional Dapat meramalkan masa depan berdasar pada apa yang Dapat meramalkan masa depan berdasar pada apa yang
benar dan apa yang salhbenar dan apa yang salh Memiliki kerendahan hatiMemiliki kerendahan hati Persepsinya murni tidak dipalsukan kecemasan, Persepsinya murni tidak dipalsukan kecemasan,
harapan,ketakutan ataupun optimisme palsuharapan,ketakutan ataupun optimisme palsu Mengabdi pada tugas, pekerjaan dan jabatanMengabdi pada tugas, pekerjaan dan jabatan Kreatif (fleksibel, berani, spontan,terbuka)Kreatif (fleksibel, berani, spontan,terbuka) Dalam mengalami konflik derajatnya ringanDalam mengalami konflik derajatnya ringan Tidak egoisTidak egois Menghormati diri sendiri secara sehatMenghormati diri sendiri secara sehat Bebas dari pengaruh orang lainBebas dari pengaruh orang lain Mempunyai kebebasan psikologisMempunyai kebebasan psikologis Dapat mengalami pengalaman puncakDapat mengalami pengalaman puncak
Tujuan KonselingTujuan Konseling
Mengoptimalkan kesadaran individu Mengoptimalkan kesadaran individu akan keberadaannya dan menerima akan keberadaannya dan menerima apa adanyaapa adanya
Meningkatkan self-actualizatonMeningkatkan self-actualizatonMenghilangkan hambatan dalam Menghilangkan hambatan dalam
self-actualizationself-actualizationMembantu menemukan pilhan bebas Membantu menemukan pilhan bebas
sesuai kondisi dirisesuai kondisi diri