model komunikasi menurut prajitno

Upload: indra-idey-yanuardi

Post on 06-Jul-2015

207 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Model Komunikasi Menurut Prajitno(http://mantanresidivis.wordpress.com/2010/05/28/sistem-komunikasi-indonesia/#more-618)

Penjelasan: 1. Dalam model komunikasi ini Bapak prajitno mencoba menjelaskan bahwa komunikasi merupakan bagian atau sub dari semua sistem yang ada yakni ekonomi, sosial, politik, budaya dan juga ekosistem. Semua sistem yang ada dalam prosesnya pasti melibatkan komunikasi. 2. Kaitan antara komunikasi dengan kesemua sistem tersebut berlaku tidak hanya di tingkat lokal tapi juga nasional, regional dan lebih jauh lagi pada ingkat global. 3. Prajitno berpendapat bahwa komunikasi tidak hanya terjadi antar manusia. tapi komunikasi juga terjadi antara manusia dengan makhluk lain dan juga lingkungannya.

Jika diaplikasikan secara optimal, skema diatas memberikan gambaran bagaimana cara penyusunan pesan dalam proses komunikasi yang berlangsung didalam budaya politik Indonesia. Para pelaku politik dalam suprastruktur politik akan mengacu kepada nilai-nilai pancasila didalam proses kebijaksanaan maupun artikulasi kepentingan. Kebijaksanaan dan ketatalaksanaan serta artikulasi kepentingan politik ditransformasikan kepada masyarakat sebagai infrastruktur politik melalui pesan-pesan yang disusun sedemikan rupa. Dalam proses penyampain pesan itu dapat dilakukan dengan mengeksploitasi media massa, pertemuan-pertemuan berkelompok maupun secara interpersonal. Disinilah dituntut kepada para pelaku komunikasi untuk menggunakan pesan yang tidak menimbulkan prejudice, yakni pesan yang disusun dengan memperhatikan aspek sosiologis dan psikologis, aspek keserasian dan aspek norma tingkah laku yang menjadi tolok ukur dalam masyarakat yang pancasilais. Dengan demikian benturan ideologi dapat dihindarkan, benturan kepentingan dapat dikembalikan kepada kerangka acuan yang sama dan proses artikulasi kepentingan benar-benar dapat bertolak pada kepentingan nasional. Bila seluruh komponen politik baik yang berada dalam suprastruktur maupun infrastruktur politik mengacu kepada mekanisme yang dituntut dalam sistem komunikasi pancasila, maka tak perlu diragukan lagi bahwa stabilitas politik di Indonesia akan terpelihara.

Model Konsumsi Media Terintegrasi Sebagai Pemenuhan Kebutuhan(http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Model_komunikasi_media_terintegrasi_sebagai_pemenuhan_ kebutuhan.JPG)

Kombinasi Model Komunikasi Persistense dan Synchronicity(http://jeisha.blogspot.com/2009/10/kombinasi-model-komunikasi-persistense.html) Kombinasi 1 : Persistent Asynchronous Communication Persistent Asynchronous Communication merupakan kombinasi dari model persistent dan asynchronous. Berarti dalam kombinasi ini, pesan yang dikirim dari sender ke receiver akan terus disimpan sampai receiver siap untuk menerima pesan. Kemudian proses komunikasi datanya yang mengambil model Asynchronous yang tidak terikat dengan waktu tetap, proses transformasi data kecepatannya cukup relatif dan tidak tetap. Sender akan langsung mengirim pesan yang berikutnya (jika ada) setelah pesan yang sebelumnya telah berhasil dikirim. Pada model kombinasi ini dibutuhkan local buffer sebagai media penyimpanan sementara pada host pengiriman. Contoh aplikasi yang menggunakan model kombinasi Persistent Asynchronous Communication salah satunya adalah email, electronic mailing list, e-mail based conferencing program. Program dan elektronik conferencing milis biasanya berada pada sender yang mendistribusikan pesan yang dikirim ke pengguna. Setiap pengguna komputer dengan e-mail dan koneksi yang cukup cepat ke Internet (28,8 bps atau lebih) dapat terlibat dalam komunikasi asynchronous. Pada saat proses pengiriman email, pesan email harus tetap terjaga integritasnya dan harus tetap disimpan sampai si penerima email tersebut siap. Apabila email belum dikirim, maka email tersebut harus tetap tersimpan oleh sender. Kombinasi 2 : Persistent Synchronous Communication Model kombinasi komunikasi dan pengiriman pesan Persistent Synchronous Communication hampir sama dengan Persistent Asynchronous Communication. Pada model kombinasi ini, pesan yang dikirimkan dari sender ke receiver menggunakan model Persistent, jadi pesan akan tetap disimpan sampai receiver siap untuk menerima pesan. Namun, model komunikasi yang digunakan dalam model kombinasi ini adalah Synchronous. Synchronous itu sendiri berarti suatu kejadian yang terjadi pada waktu bersamaan dengan rate yang sama, dan kejadian ini terjadi berkelanjutan dan dapat diprediksi. Maka dari itu, diperlukan kesiapan dari pihak sender dan

receiver agar bisa sinkron saat pengiriman pesan. Untuk mencapai kesinkronisasian tersebut, dibutuhkan acknowledge yang akan dikirimkan oleh sender dari kemudian dikirimkan oleh receiver sebagai tanda bahwa proses pengiriman pesan telah siap dimulai. Kombinasi 3 : Transient Asynchronous Communication Transient Asynchronous Communication merupakan model kombinasi dari model Transient dan Asynchronous. Dengan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada model kombinasi ini, pesan yang dikirimkan dari sender ke receiver akan disimpan hanya saat pesan tersebut dikirimkan. Saat pesan sudah berhasil terkirim ke receiver, pesan akan di discard dari local buffer sender. Namun apabila pesan tidak berhasil terkirim, pesan tersebut juga akan di-discard. Pesan akan disimpan sesuai degan jangka waktu eksekusi pengiriman pesan saja. Pada model kombinasi ini digunakan model komunikasi Asynchronous, sehingga sender akan langsung mengirim pesan ke receiver tanpa harus mengadakan "perjanjian" yang biasanya ditangani dengan pengiriman acknowledge terlebih dahulu. Kekurangan dari model kombinasi ini adalah pesan yang penting bisa jadi akan hilang jika receiver belum menerima pesannya sedangkan jangka waktu pengiriman pesan telah habis, sehingga pesan sudah di-discard. Contoh aplikasi yang menggunakan model kombinasi ini yakni UDP. User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi. Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya pesan acknowledge. Pesan-pesan yang dikirim dengan menggunakan UDP akan didiscard apabila jangka waktu eksekusi pengiriman pesannya telah habis.

Kombinasi 4 : Receipt-based Transient Synchronous Communication Pada model kombinasi Receipt-based Transient Synchronous Communication ini pesan yang dikirimkan dari sender ke receiver akan disimpan hanya pada saat eksekusi pengiriman pesan saja. Namun pada model kombinasi ini diadakan perjanjian terlebih dahulu antara sender dengan receiver sebelum melakukan pengiriman pesan. Jangka waktu eksekusi

pengiriman pesan akan berakhir sampai pesan diterima receiver (receipt-based). Dengan kata lain apabila pesan tersebut sudah berhasil diterima oleh receiver, maka pesan yang disimpan dalam local buffer akan di-discard. Kombinasi 5 : Delivery-based Transient Synchronous Communication at Message Delivery Pada model kombinasi Delivery-based Transient Synchronous Communication at Message Delivery ini model komunikasi yang digunakan adalah model synchronous sehingga ada acknowledge yang dikirim dan diterima dari dan oleh sender atau receiver saat sebelum dan saat eksekusi pengirima pesan. Karena menggunakan model Transient, maka pesan hanya disimpan selama eksekusi pengiriman saja. Jangka waktu eksekusi pengiriman akan berakhir apabila pesan telah disampaikan ke receiver. Setelah pesan disampaikan, pesan di local buffer akan didiscard. Kombinasi 6 : Response-based Transient Synchronous Communication Pada model kombinasi Response-based Transient Synchronous Communication ini model komunikasi yang digunakan adalah model synchronous sehingga ada acknowledge yang dikirim dan diterima dari dan oleh sender atau receiver saat sebelum dan saat eksekusi pengirima pesan. Karena menggunakan model Transient, maka pesan hanya disimpan selama eksekusi pengiriman saja. Jangka waktu eksekusi pengiriman akan berakhir apabila pesan telah terkirim ke receiver, dan receiver menanggapi (meresponse) pesan tersebut dengan mengirimkan acknowledge pada sender. Setelah sender menerima acknowledge dari receiver bahwa pesan telah sampai ke sisi receiver, maka pesan yang terdapat di local buffer sender akan di-discard.

Model Komunikasi Linier(http://betenk.student.umm.ac.id/2010/07/28/model-model-komunikasi-linear/)

Model Aristoteles Model ini mengajukan 3 unsur komunukasi utama yang disebut pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Selain itu terdapatunsur lain yang disebut setting yaitu suasana lingkungan yang perlu diciptakan agar komunikasi berlangsug efektif. Menurut Aristoteles, untuk berhasil dalam komunikasi public, maka terdapat 3 unsur utama yang harus diperhatikan, yaitu ethos (kredibilitas komunikator), logos (rutun logika argumentasi pesan yang anda sampaikan), pathos (kemampuan memainkan emosi).

Model Komunikasi Pemasaran(http://maroebeni.wordpress.com/)

TUGAS KOMUNIKASI MASA Model-Model Komunikasi

Indra Yanuardi

10080003052

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

UGAS KOMUNIKASI MASA

Sandi Rasadi 10080004360

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Model Komunikasi Menurut Prajitnohttp://mantanresidivis.wordpress.com/2010/05/28/sistem-komunikasi-indonesia/#more-618

Penjelasan: 1. Dalam model komunikasi ini Bapak prajitno mencoba menjelaskan bahwa komunikasi merupakan bagian atau sub dari semua sistem yang ada yakni ekonomi, sosial, politik, budaya dan juga ekosistem. Semua sistem yang ada dalam prosesnya pasti melibatkan komunikasi. 2. Kaitan antara komunikasi dengan kesemua sistem tersebut berlaku tidak hanya di tingkat lokal tapi juga nasional, regional dan lebih jauh lagi pada ingkat global. 3. Prajitno berpendapat bahwa komunikasi tidak hanya terjadi antar manusia. tapi komunikasi juga terjadi antara manusia dengan makhluk lain dan juga lingkungannya. Jika diaplikasikan secara optimal, skema diatas memberikan gambaran bagaimana cara penyusunan pesan dalam proses komunikasi yang berlangsung didalam budaya politik Indonesia. Para pelaku politik dalam suprastruktur politik akan mengacu kepada nilai-nilai pancasila didalam proses kebijaksanaan maupun artikulasi kepentingan. Kebijaksanaan dan ketatalaksanaan serta artikulasi kepentingan politik ditransformasikan kepada masyarakat sebagai infrastruktur politik melalui pesanpesan yang disusun sedemikan rupa. Dalam proses penyampain pesan itu dapat dilakukan dengan mengeksploitasi media massa, pertemuan-pertemuan berkelompok maupun secara interpersonal. Disinilah dituntut kepada para pelaku komunikasi untuk menggunakan pesan yang tidak menimbulkan prejudice, yakni pesan yang disusun dengan memperhatikan aspek sosiologis dan psikologis, aspek keserasian dan aspek norma tingkah laku yang menjadi tolok ukur dalam masyarakat yang pancasilais. Dengan demikian benturan ideologi dapat dihindarkan, benturan kepentingan dapat dikembalikan kepada kerangka acuan yang sama dan proses artikulasi kepentingan benar-benar dapat bertolak pada kepentingan nasional. Bila seluruh komponen politik baik yang berada dalam suprastruktur maupun infrastruktur politik mengacu kepada mekanisme yang dituntut dalam sistem komunikasi pancasila, maka tak perlu diragukan lagi bahwa stabilitas politik di Indonesia akan terpelihara.

Model Komunikasi Linier http://betenk.student.umm.ac.id/2010/07/28/model-modelkomunikasi-linear/ Model Aristoteles Model ini mengajukan 3 unsur komunukasi utama yang disebut pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Selain itu terdapatunsur lain yang disebut setting yaitu suasana lingkungan yang perlu diciptakan agar komunikasi berlangsug efektif. Menurut Aristoteles, untuk berhasil dalam komunikasi public, maka terdapat 3 unsur utama yang harus diperhatikan, yaitu ethos (kredibilitas komunikator), logos (rutun logika argumentasi pesan yang anda sampaikan), pathos (kemampuan memainkan emosi).

Model Komunikasi Pemasaran http://maroebeni.wordpress.com/

Model Konsumsi Media Terintegrasi Sebagai Pemenuhan Kebutuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Model_komunikasi_media_terintegrasi_sebagai_pemenuhan_k ebutuhan.JPG