model kepemimpinan pembelajaran untuk …p4tksb-jogja.com/arsip/images/wi/model kepemimpinan...

14
1 MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Oleh: Is Yuli Gunawan Abstrak Is Yuli Gunawan: Model Kepemimpinan Pembelajaran untuk meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Sekolah merupakan pusat pengembangan sumberdaya manusia dan merupakan pengembang kualitas sumberdaya manusia. Kualitas dan intelektualitas manusia bergantung pada pola pendidikan yang diterapkan di sekolah. Guru merupakan ujung tombak berhasinya proses pembelajaran. Keberhasilan guru dalam mengelola pendidikan bergantung pada situasi sekolah. Kepala sekolah merupakan orang yang paling bertanggungjawab dalam membangun sumberdaya manusia karena kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola sekolah.. Oleh karena itu diperlukan model kepemimpinan kepala sekolah yang dapat meningkatkan motivasi kerja guru yang pada akhirnya akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Model kepemimpinan yang dapat meningkatkan motivasi baik motivasi kerja guru maupun motivasi belajar siswa adalah model kepemimpinan pembelajaran. Pada model kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah memiliki peran sebagai: (1) educator, (2) manager, (3) administrator, (4) supervisor, (5) motivator, (6) enterpreuner, (7) leader. Kata Kunci: kepemimpinan pembelajaran, dan motivasi siswa

Upload: buithuan

Post on 09-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

1

MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA

Oleh: Is Yuli Gunawan

Abstrak

Is Yuli Gunawan: Model Kepemimpinan Pembelajaran untuk meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa.

Sekolah merupakan pusat pengembangan sumberdaya manusia dan merupakan pengembang

kualitas sumberdaya manusia. Kualitas dan intelektualitas manusia bergantung pada pola

pendidikan yang diterapkan di sekolah. Guru merupakan ujung tombak berhasinya proses

pembelajaran. Keberhasilan guru dalam mengelola pendidikan bergantung pada situasi

sekolah. Kepala sekolah merupakan orang yang paling bertanggungjawab dalam

membangun sumberdaya manusia karena kepala sekolah memiliki peran yang sangat

penting dalam mengelola sekolah.. Oleh karena itu diperlukan model kepemimpinan kepala

sekolah yang dapat meningkatkan motivasi kerja guru yang pada akhirnya akan

meningkatkan motivasi belajar siswa. Model kepemimpinan yang dapat meningkatkan

motivasi baik motivasi kerja guru maupun motivasi belajar siswa adalah model

kepemimpinan pembelajaran. Pada model kepemimpinan pembelajaran kepala sekolah

memiliki peran sebagai: (1) educator, (2) manager, (3) administrator, (4) supervisor, (5)

motivator, (6) enterpreuner, (7) leader.

Kata Kunci: kepemimpinan pembelajaran, dan motivasi siswa

Page 2: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

2

A. LATAR BELAKANG

Pada era global pengembangan sumber daya manusia menjadi sangat utama,

karena sumber daya manusialah yang menjadi sandaran kemajuan suatu bangsa. Maju

mundurnya suatu bangsa akan bergantung pada kualitas sumber daya manusianya.

Mejunya sumber daya manusia bergantung pada proses pendidikan yang dilaluinya.

Kalau proses pendidikan dilakukan dengan asal asalan maka hasilnya adalah sumber daya

manusia yang tidak berkualitas atau dengan kata lain sumber daya kita akan kalah dalam

berkompetisi dengan Negara lain yang system pendidikannya sudah maju. Pendidikan

pada prisipnya adalah untuk menyiapkan sumber daya manusia dalam menghadap era

global yaitu era persaingan bebas anta Negara dalam hal khususnya kualitas sumber daya

manusia.

Melalui sekolah diharapkan proses pendidikan dapat menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas, karena sekolah merupakan pusat pengembangan kualitas

manusia. Sekolah dalam hal ini mencakup kepala sekolah, pendidik, dan tenaga

kependidikan serta siswa. Jadi tidak bertumpu pada satu komponen saja melainkan

melibatkan seluruh komponen yang ada di sekolah. Sumber pengembangan itu sendiri

dapat berasal dari dua faktor yaitu eksternal dan internal baik bagi pendidik, tenaga

kependidikan maupun peserta didik. Faktor eksternal bagi pendidik maupun tenaga

kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor internal

berasal dari kondisi pendidik dan tenaga kependidikan itu sendiri, sedangkan bagi peserta

didik faktor eksternal dapat berasal dari kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan,

dan keluarga sedangkan dari faktor internal adalah dari jiwa peserta didik itu sendiri.

Namun pada dasarnya berkembang tidaknya peserta didik lebih dipengaruhi oleh factor

eksternal dalam hal ini pengaruh dari komponen-komponen yan ada di sekolah. Kepala

sekolah sebagai penggerak utama dalam proses pendidikan diharapkan memiliki

kemampuan untuk membangun komponen-komponen yang ada di sekolah agar siap

menghadapi tantangan di era global.

Untuk membangun kualitas sumber daya manusia melalui dunia pendidikan,

maka pemerintah mengeluarkan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada pasal 3 menyatakan “Pendidikan nasional berfungsi

Page 3: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

3

mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”. Dari undang-undang tersebut diharapkan dapat

mewujudkan proses berkembangnya kulaitas peserta didik sebagai generasi penerus

bangsa menuju masa depan bangsa yang kuat dan berwibawa. Untuk mewujudkan cita-

cita yang tertuang dalam undang-undang tersebut perlu adanya perubahan dalam system

pembelajaran di sekolah yang sekiranya mampu memberikan kesempatan pada peserta

didik memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang medukung

keberhasilan dalam menghadapi masa depan.

Kepala sekolah sebagai orang nomer satu di sekolah berperan sangat penting

dalam merubah system pendidikan. Keberhasilan suatu sekolah dalam system

pembelajaran sangat bergantung pada pola kepemimpinan. Maka dari itu diperlukan

adanya model kepemimpinan yang dapat membangun sekolah sebagai pusat belajar.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional menerbitkan peraturan tentang

standar Kepala Sekolah yang tertuang dalam Permendiknas nomor 13 tahun 2007

menegaskan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus memiliki lima dimensi

kompetensi minimal yaitu: kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,

supervisi, dan sosial. Dengan lima dimensi tersebut diharapkan seorang kepala sekolah

mampu membangkitkan semangat kerja anggotanya dalam melaksanakan tugasnya secara

optimal. Dengan tingginya semangat kerja secara optimal akan berdampak pada

semangat belajar peserta didik yang pada akhirnya akan menghasilkan generasi bangsa.

yang mampu berkompetisi dalam menghadapi masa depan bangsa. Dengan kata lain

berhasil tidaknya sekolah dalam mencapai tujuan akan ditentukan oleh berhasil tidaknya

kepala sekolah dalam merancang-bangun organisasi sekolah (Nurkolis: 2002). Dalam

mengelola sekolah diperlukan suatu rencana yang terinci, sehingga tidak terjadi

pelaksanaan yang tumpang tindih, kurang koordinasi, komunikasi yang kurang interaktif,

kurang motivasi, tidak transparan, kurang teliti, dan kurang dipahami didasarkan atas

Page 4: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

4

tugas dan fungsi organisasi. Kurang terprogramnya perencanaan sekolah, menjadikan

prestasi kerja yang dicapai oleh sekolah tidak maksimal (Depdiknas,2004: 1).

Untuk membangkitkan motivasi kerja baik pada pendidik maupun tenaga

kependidikan yang dampaknya pada peningkatan motivasi belajar siswa diperlukan

model kepemimpinan yang menitik beratkan pada pembelajaran yang sering disebut

sebagai pemimpin pembelajaran atau instructional leadership, seperti pada kutipan dari

para ahli pendidikan sebagai berikut:

If our schools are to improve, we must redefine the principal’s role

and move instructional leadership to the forefront (Buffie, 1989).

If a school is to be an effective one, it will be because of the instructional

leadership of the principal …. (Findley,1992).

Effective principals are expected to be effective instructional leaders ...... the

principal must be knowledgable about curriculum development, teachers and

instructional effectiveness, clinical supervision, staff development, and teacher

evaluation (Hanny, 1987).

Dari kutipan-kutipan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa untuk

meningkatkan hasil belajar siswa sangat perlu diterapkan model kepemimpinan yang

menitik beratkan pada pembelajaran.

B. KONSEP KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN

Page 5: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

5

Daresh dan Playco (1995) mendefinisikan kepemimpinan pembelajaran sebagai

upaya memimpin para guru agar mengajar lebih baik, yang pada gilirannya dapat

memperbaiki prestasi belajar siswanya.

Petterson (1993), mendefinisikan kepemimpinan pembelajaran sebagai berikut:

a. Kepala sekolah mensosialisasikan dan menanamkan isi dan makna visi sekolahnya

dengan baik. Dia juga mampu membangun kebiasaan-kebiasaan berbagi pendapat

atau urun rembug dalam merumuskan visi dan misi sekolahnya, dan dia selalu

menjaga agar visi dan misi sekolah yang telah disepakati oleh warga sekolah hidup

subur dalam implementasinya

b. Kepala sekolah melibatkan warga sekolah dalam pengambilan keputusan dan dalam

kegiatan operasional sekolah.

c. Kepala sekolah memberikan dukungan terhadap pembelajaran, misalnya dia

mendukung bahwa pengajaran yang memfokuskan pada kepentingan belajar siswa.

d. Kepala sekolah melakukan pemantauan terhadap proses belajar mengajar sehingga

memahami lebih mendalam dan menyadari apa yang sedang berlangsung didalam

kelas.

e. Kepala sekolah berperan sebagai fasilitator sehingga dengan berbagai cara dia dapat

mengetahui kesulitan pembelajaran dan dapat membantu guru dalam mengatasi

kesulitan belajar tersebut.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan

pembelajaran atau instructional leadership adalah kepemimpinan yang

memfokuskan/menekankan pada pembelajaran yang komponen-komponennya meliputi

kurikulum, proses belajar mengajar, asesmen (penilaian hasil belajar), penilaian serta

pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas

belajar di sekolah. Berdasarkan pengertian kepemimpinan pembelajaran tersebut, tujuan

yang akan dicapai oleh penerapan kepemimpinan pembelajaran adalah 1). Kurikulum

(apa yang diajarkan) mencakup pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) yang meliputi kegiatan perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah; pengembangan

struktur dan muatan kurikulum; dan pembuatan kalender. 2). Proses belajar mengajar

Page 6: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

6

meliputi, pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran, pemilihan metode mengajar

dan metode belajar, penggunaan media pembelajaran dan fasilitas belajar lainnya,

pengelolaan kelas, dan pemotivasian siswa. 3). Asesmen (evaluasi hasil belajar)

meliputi aspek yang di evaluasi, metode evaluasi, dan pelaporan. (4). Penilaian kinerja

guru dan pengembangan profesinya. (5) Layanan prima terhadap pembelajaran siswa, 6.

Membangun warga sekolahnya menjadi komunitas pembelajaran.

C. PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

Kepala sekolah yang menerapkan model kepemimpinan pembelajaran harus bisa

berperan sebagai educator, manager, administrator, supervisor, motivator, enterpreneur,

dan leader yang dimainkan secara bersama-sama.

1. Pendidik (Educator)

Pendidik dalam dunia pendidikan sama artinya dengan guru. Ada dua

pengertian tentang pendidik/guru yaitu pengertian secara informal dan pengertian

secara formal. Secara informal dapat dikatakan bahwa guru adalah sosok orang

yang memiliki kelebihan, baik dalam hal ilmu pengetahuan maupun

kepribadiannya, yang berusaha secara sadar dan sengaja untuk mentransfer

kelebihan tersebut kepada satu atau beberapa orang yang menjadi muridnya. Dari

pengertian ini mengandung makna bahwa setiap orang bisa meraih kedudukan

sebagai guru, dengan syarat memiliki kompetensi tertentu dan berkehendak

mentransfer kompetensi itu kepada orang lain yang menjadi muridnya.

Secara formal seperti yang dinyatakan dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005

Tentang Guru dan Dosen pada Bab I Pasal 1 bahwa : Guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, memberikan, menilai, mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak

usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah

Page 7: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

7

2. Manager (Manajer)

Kepala sekolah sebagai manajer di sekolah. Tugas manajer pendidikan

adalah merencanakan sesuatu atau mencari strategi yang terbaik, mengorganisasi

dan mengkoordinasi sumber-sumber pendidikan yang masih berserakan agar

menyatu dalam melaksanakan pendidikan, dan mengadakan kontrol terhadap

pelaksanaan dan hasil pendidikan. Kepala Sekolah memiliki kewenangan dalam

mengambil keputusan, karena atas perannya sebagai manajer di sekolah dituntut

untuk mampu : (1) mengadakan prediksi masa depan sekolah, misalnya tentang

kualitas yang diinginkan masyarakat, (2) melakukan inovasi dengan mengambil

inisiatif dan kegiatan-kegiatan yang kreatif untuk kemajuan sekolah, (3)

menciptakan strategi atau kebijakan untuk mensukseskan pikiran-pikiran yang

inovatif tersebut, (4) menyusun perencanaan, baik perencanaan strategis maupun

perencanaan operasional, (5) menemukan sumber-sumber pendidikan dan

menyediakan fasilitas pendidikan, (6) melakukan pengendalian atau kontrol

terhadap pelaksanaan pendidikan dan hasilnya.

3. Administrator

Kepala sekolah sebagai administrator dalam lembaga pendidikan

mempunyai tugas-tugas antara lain : melakukan perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan terhadap bidang-bidang seperti ;

kurikulum, kesiswaan, kantor, kepegawaian, perlengkapan, keuangan, dan

perpustakaan. Jadi kepala sekolah harus mampu melakukan; (1) pengelolaan

pengajaran; (2) pengelolaan kepegawaian; (3) pengelolaan kesiswaan; (4)

pengelolaan sarana dan prasarana; (5) pengelolaan keuangan dan; (6) pengelolaan

hubungan

Kepala sekolah sebagai Administrator bertanggung jawab pula terhadap

kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Hal tersebut

mencakup seluruh kegiatan sekolah, seperti; proses belajar-mengajar, kesiswaan,

Page 8: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

8

personalia, sarana prasarana, ketatausahaan dan keuangan serta mengatur hubungan

sekolah dengan masyarakat. Selain itu juga, kepala sekolah bertanggung jawab

terhadap keadaan lingkungan sekolahnya. Maka sebagai syarat mutlak menjadi

kepala sekolah yang berkompeten, harus mampu dengan baik melaksanakan fungsi

– fungsi administrasi pendidikan, yang meliputi perencanaan, penyusunan

organisasi sekolah, pengoordinasian dan pengarahan serta pengelolaan

kepegawaian.

4. Supervisor

Supervisi berasal dari dua kata yaitu : Super dan Vision. Dalam webster’s

New World Dictionary istilah super berarti “higher in rank or position than,

superior to (superintendent), a greater or better than others” (1991:1343) ,

Sedangkan kata vision berarti “the ability to perceive something not actually, as

through mental acuteness keen foresight

Pengertian supervise menurut pendapat Spears (1953):

“...the process of bringing about improvement in instruction by working with

people who are helping the pupils. It is a process of stimulating growth and a

means of helping teachers to help themselves....”

Artinya, bahwa supervisi pembelajaran merupakan proses mengupayakan

peningkatan proses pembelajaran melalui kerjasama dengan orang yang

membimbing peserta didik, proses melakukan stimulasi perkembangan, dan sebagai

media bagi guru untuk memperbaiki diri. Menurut Sahertian (2000), supervisi

adalah usaha memberi layanan kepada guru-guru baik secara individual maupun

secara berkelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran dengan tujuan

memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar

yang dilakukan guru di kelas. Supervisi merupakan pengembangan dan perbaikan

situasi belajar mengajar yang pada akhirnya perkembangan siswa. Perbaikan situasi

belajar mengajar bertujuan untuk : (1) menciptakan, memperbaiki, dan memelihara

organisasi kelas agar siswa dapat mengembangkan minat, bakat, dan kemampuan

Page 9: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

9

secara optimal, (2) menyeleksi fasilitas belajar yang tepat dengan problem dan

situasi kelas, (3) mengkoordinasikan kemauan siswa mencapai tujuan pendidikan,

(4) meningkatkan moral siswa.

Lebih lanjut Ngalim Purwanto (1987) mengemukakan bahwa:

Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan sekolah maupun guru, oleh karena itu program supervisi

harus dilakukan oleh supervisor yang memiliki pengetahuan dan keterampilan

mengadakan hubungan antar individu dan ketrampilan teknis. Supervisor di dalam

tugasnya bukan saja mengandalkan pengalaman sebagai modal utama, tetapi harus

diikuti atau diimbangi dengan jenjang pendidikan formal yang memadai.

5. Motivator

Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “ daya penggerak yang

telah menjadi aktif” (Sardiman,2001: 71)

Motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang

mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive).

(Ngalim Purwanto, 2007 : 61).

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi

adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan

menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang

menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai. Jadi motivator adalah orang yang

memberikan doronan atau motivasi agar sustu tujuan dapat tercapai.

6. Entrepreneur (Kewirausahaan)

Page 10: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

10

Banyak orang beranggapan bahwa kewirausahaan hanyalah milik seorang

pengusaha, namun yang sebenarnya kewirausahaan adalah milik para professional,

misalnya dosen, kepala sekolah, guru, dokter, dan sebagainya.

Menurut Davis E Rye dalam bukunya The Vest-Pocket Entrepreneur (1996),

kewirausahaan merupakan pengetahuan terapan dari konsep dan teknik manajerial

yang disertai risiko dalam mentransformasi sumberdaya menjadi output yang

memiliki nilai tambah yang tinggi.

Hisrich-Peter (2005:535) menyatakan bahwa “intreprenership is one method for

stimulating and capitalizing on individual in an organization who think that

something can be done differently and better”.

Dalam buku materi Kewirausahaan pada Pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala

Sekolah menyatakan: “Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu

yang baru secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah” (Overton,

2002). Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.

Inovatif berarti memperbaiki/memodifikasi/ mengembangkan sesuatu yang sudah

ada. Nilai tambah berarti memiliki nilai lebih dari sebelumnya.

7. Pemimpin (Leader) Sekolah

Menurut Lipoto (1988) peranan kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai: (1)

figurehead (symbol); (2) leader (memimpin); (3) liason (antara); (4) monitor

(memonitor); (5) disseminator (menyebarkan) informasi; (6) spokesmen (juru

bicara); (7) entrepreneur ( wiraswasta); (8) Disturbance handler ( menangani

gangguan); (9) Resource allocator (pengumpul dana); (j) negotiator ( perunding).

Lebih lanjut Lipoto (1988) mengatakan bahwa sebagai pemimpin, maka kepala

sekolah harus mampu menggerakkan orang lain agar secara sadar dan sukarela

melaksanakan kewajibannya secara baik sesuai dengan apa yang diharapkan

pimpinan dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan kepala sekolah terutama

ditujukan kepada para guru karena merekalah yang terlibat secara langsung dalam

proses pendidikan. Namun demikian, kepemimpinan kepala sekolah juga ditujukan

kepada para tenaga kependidikan lainnya serta siswa.

Page 11: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

11

Hal senada dikatakan Wahjosumidjo (2001), peran kepala sekolah sebagai

pemimpin sekolah memiliki tanggung jawab menggerakkan seluruh sumberdaya

yang ada di sekolah sehingga melahirkan etos kerja dan produktivitas yang tinggi

dalam mencapai tujuan. Hick (dalam Wahjosumido, 2001) berpendapat bahwa

untuk dapat menjadi pemimpin sekolah yang baik, kepala sekolah harus : (1) adil,

(2) mampu memberikan sugesti (suggesting), (3) mendukung tercapainya tujuan

(supplying objectives), (4) mampu sebagai katalisator, (5) menciptakan rasa aman

(providing security), (6) dapat menjadi wakil organisasi (representing), (7) mampu

menjadi sumber inspirasi (inspiring), (8) bersedia menghargai (prising).

Dalam pelaksanaannya, keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah, (Departemen

Pendidikan Nasional, (2000) sangat dipengaruhi hal-hal sebagai berikut: (1)

Kepribadian yang kuat; kepala sekolah harus mengembangkan pribadi agar percaya

diri, berani, bersemangat, murah hati, dan memiliki kepekaan sosial. (2) Memahami

tujuan pendidikan dengan baik; pemahaman yang baik merupakan bekal utama

kepala sekolah agar dapat menjelaskan kepada guru, staf dan pihak lain serta

menemukan strategi yang tepat untuk mencapainya. (3) Pengetahuan yang luas;

kepala sekolah harus memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang

bidang tugasnya maupun bidang yang lain yang terkait. (4) Keterampilan

professional yang terkait dengan tugasnya sebagai kepala sekolah, yaitu: (a)

keterampilan teknis, misalnya: teknis menyusun jadwal pelajaran, memimpin rapat.

(b) keterampilan hubungan kemanusiaan, misalnya : bekerjasama dengan orang

lain, memotivasi, guru dan staf. (c) Keterampilan konseptual, misalnya

mengembangkan konsep pengembangan sekolah, memperkirakan masalah yang

akan muncul dan mencari pemecahannya.

Bagi kepala sekolah yang ingin berhasil menggerakkan para guru/staf dan para

siswa harus mampu melakukan perbuatan yang melahirkan kemauan untuk bekerja

dengan penuh semangat dan percaya diri terhadap para guru, staf dan siswa, dengan

cara meyakinkan dan membujuk agar para guru, staf dan siswa percaya bahwa apa

yang dilakukan adalah benar. Pemimpin yang efektif selalu memanfaatkan

kerjasama dengan para bawahan untuk mencapai cita-cita organisasi (Pidarta,

Page 12: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

12

1990). Disamping itu menurut Mulyasa (2002), kepala sekolah yang efektif adalah

kepala sekolah yang; (1) mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan

proses pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif; (2) dapat menyelesaikan

tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan; (3) mampu

menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan

mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan; (4)

berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan

guru dan pegawai lain di sekolah; (5) bekerja dengan tim manajemen; (6) berhasil

mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.

Page 13: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

13

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sardiman, 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Burhanudin. Yusak, Administrasi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2005

Danim, Sudarwan. 2010 Profesi Kependidikan.Bandung: Alfabeta

Deal, T.E. and Peterson, K.D. 1998. Shaping School Culture: The Heart of

Leadership. San Fransisco, CA. Jossey Bass Publishers.

F:\Mary Jo\Education Leadership Redesign Commission\Tennessee Standards

for Instructional Leaders Packet.doc vlb 3/21/07

Fink, Elaine and B. Resnicl, Lauren (2003). Developing Principals as

Instructional Leaders.

Gunawan. Ary H., Admnistrasi Sekolah; Admnistrasi Pendidikan Mikro,

Jakarta: Rineka Cipta, 1996

Guston, Sandra Lee. 2002. The Instructional Leadership toolbox: A Handbook

for Improving Practice. California: Sage Publication.

Hisrich, R.D. & Peters, M.P. 2002. Entrepreneurship. Fifth Edistion. New

York: McGraw Hill Irwin.

Nasution S., 2004, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

Overton, R. 2002. Are You an Entrepreneur? Singapore: Wharton.

Purwanto Ngalim, 2002, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Syam, Muh Noor. 1980. Pengantar Dasar-dasar Kepedidikan.Surabaya: Usaha

Nasional

Tirtarahardja, Umar dan S.L La Sulo.2005.Pengantar Pendidikan. Jakarta:

Raneka Cipta.

Page 14: MODEL KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN UNTUK …p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/Model Kepemimpinan Pembelajaran...kependidikan dapat berasal dari pola kepemimpinan sekolah dan dari faktor

14

BIODATA

Name : Is Yuli Gunawan

NIP : 19620727 199103 1 001

Jabatan : Widyaiswara Muda

Unit Kerja : PPPPTK Seni dan Budaya

Alamat Kantor : Jl. Kaliurang Km. 13 Klidon, Sukoharjo

Ngaglik, Sleman Yogyakarta