presentasi dengan dua layar - pppptk seni dan budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/wi/presentasi...

18
1 ARTIKEL Presentasi dengan Dua Layar Agung Handoko 19650219 199303 1 002 Desember 2014 PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN BUDAYA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Kaliurang Km.12,5 Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta-55581

Upload: trinhngoc

Post on 01-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

1

ARTIKEL

Presentasi dengan Dua Layar

Agung Handoko

19650219 199303 1 002

Desember 2014

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN BUDAYA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Jalan Kaliurang Km.12,5 Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta-55581

Page 2: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

2

Abstrak

Presentasi merupakan salah satu kegiatan presenter untuk menyampaikan pesan. Umumnya pesan disampaikan menggunakan alat bantu/media pada umumnya LCD. Pembuatan dan penggunaan media presentasi masih banyak yang tidak memperhatikan konsep media grafis. Tayangan presentasi masih banyak pula media/slide yang dipadati tulisan.

Konsep pembuatan media grafis dapat membantu dalam tahapan pembuatan media grafis. Pemanfaatan dua layar untuk presentasi membuat presentasi lebih menarik. Tampilan pada layar LCD haya terpampang/tertayang point-point dan penjelasan hanya tampil di layar laptop yang hanya terbaca oleh presenter.

Penampilan presentasi yang sederhana merupakan salah satu kriteria presentasi yang berkualitas. Presentasi akan baik bila dilakukan pembuatan presentasi dengan memperhatikan konsep media grafis. Dan pelaksanaan presentasi akan lancar apabila dilakukan persiapan alat dengan mencobanya terlebih dahulu.

Key words: presentasi, media, dua layar

A. LATAR BELAKANG

Teknologi informasi dan komunikasi saat ini merupakan sumber belajar atau sumber informasi

yang tersedia sangat melimpah. Setiap peserta diklat dapat mengakses berbagai informasi yang terkait

dengan materi kediklatan, dari berbagai media yang ada dengan sangat mudah. Posisi fasilitator pun

tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar.

Fasilitator harus mampu memerankan diri sebagai fasilitator yang dapat menginspirasi peserta diklat.

Fasilitator dituntut memiliki wawasan pengetahuan yang luas, mengenal teknologi dan kreatif

memanfaatkan teknologi informasi, situasi lingkungan alam maupun sosial untuk dijadikan sebagai

sumber informasi, disamping bahan-bahan pustaka. Sehingga apa yang ada dilingkungan maupun di

dunia maya (teknologi informasi) dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam

pelaksanaan diklat.

Proses diklat hakikatnya adalah proses komunikasi, fasilitator berperan sebagai pengantar

pesan dan peserta diklat (audience) sebagai penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh fasilitator

berupa isi/ ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan

tulisan) maupun nonverbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi

tersebut oleh audience dinamakan decoding. Namun bagaimanakah bentuk dan wujud dari media atau

perantara ini, hal tersebut harus disesuaikan dengan jenis dan karakteristik materi yang akan

disampaikan serta kemampuan fasilitator tentang pengetahuan dan keterampilannya mengenai

media. Sebagai contoh dalam proses penyampaian pesan, maka hal yang harus diperhatikan ketika

penyampaian materi/informasi berlangsung adalah keluasan, kedalaman dari materi, selain itu juga

Page 3: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

3

waktu yang diperlukan untuk menyampaikan materi tersebut, dan kondisi yang tersedia di tempat,

sehingga media menjadi efektif digunakan dalam proses pembelajaran.

Selain sebagai perantara dalam interaksi penyampaian pesan, media pembelajaran memiliki

peran sebagai alat bantu proses belajar mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar dalam diklat

seringkali ditandai dengan adanya unsur tujuan, bahan, metode, dan alat, serta evaluasi. Keempat

unsur tersebut saling berinteraksi dan berinterelasi. Metode dan media merupakan unsur yang tidak

dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran. Metode dan alat, yang dalam hal ini adalah media

pembelajaran berfungsi untuk menyampaikan materi pelajaran agar sampai kepada tujuan.

Penyiapan dan penggunaan media, yang maksudkan multimedia/liquid crystal display (LCD)

yang dilakukan oleh fasilitator belum maximal. Waktu yang tersedia untuk fasilitator relatif sempit,

mengingat tugas yang diberikan berdekatan dengan pelaksanaan, sehingga fisilitator konsentrasinya

fokus di penguasaan materi. Fasilitator akan bertambah bebannya lagi ketika kurang menguasai media

LCD dan powerpoint. Kurang maximal lagi bila presentasinya sekedar membaca tayangan yang ada

dalam powerpoint.

B. PEMBAHASAN

Konsep Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah suatu alat yang dapat membantu audience supaya terjadi proses

belajar. Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan audience akan dapat memperoleh

berbagai pengalaman nyata, sehingga materi pelajaran yang disampaikan dapat diserap dengan

mudah dan lebih baik. Penggunaan media dalam pembelajaran didasarkan pada konsep bahwa belajar

dapat ditempuh melalui berbagai cara, antara lain : dengan mengalami secara langsung (melakukan

dan berbuat), dengan mengamati orang lain, dan dengan membaca serta mendengar. Dan sekarang

audience maupun fasilitator dapat belajar atau memperoleh informasi dari dunia maya yang

memanfaatkan teknologi informasi.

Kedudukan media dalam pembelajaran sangat penting bahkan sejajar dengan metode

pembelajaran, karena metode yang digunakan dalam proses pembelajaran biasanya akan menuntut

media apa yang dapat diintegrasikan dan diadaptasikan dengan kondisi yang dihadapi. Jika kembali

kepada paradigma pembelajaran sebagai suatu proses transaksional dalam menyampaikan

pengetahuan, keterampilan dan psikomotor, maka posisi media jika diilustrasikan dan disejajarkan

dengan proses komunikasi yang terjadi. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan posisi dari media

dalam suatu proses yang bisa dikatakan sebagai proses komunikasi dalam pembelajaran.

KOMUNIKATOR KOMUNIKAN PESAN SALURAN/

MEDIA

Page 4: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

4

Proses pembelajaran terdapat tingkatan proses aktivitas yang melibatkan keberadaan media

pembelajaran, yaitu:

a. Tingkat pengolahan Informasi

b. Tingkat penyampaian informasi

c. Tingkat penerimaan informasi

d. Tingkat pengolahan informasi

e. Tingkat respon dari peserta didik

f. Tingkat diagnosis dari pengajar

g. Tingkat penilaian

h. Tingkat penyampaian hasil.

Terjadinya pengalaman belajar yang bermakna tidak terlepas dari peran media terutama dari

kedudukan dan fungsinya. Secara umum media mempunyai kegunaan:

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori

& kinestetiknya.

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi

yang sama.

Peranan media dalam proses pembelajaran

a. Alat untuk memperjelas bahan pengajaran pada saat fasilitator menyampaikan pelajaran.

Dalam hal ini media digunakan fasilitator sebagai variasi penjelasan verbal mengenai

bahan pengajaran.

b. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut oleh para

audience dalam proses belajarnya. Paling tidak fasilitator dapat menempatkan media

sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar audience.

Page 5: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

5

c. Sumber belajar bagi audience, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus

dipelajari para audience baik secara individual maupun kelompok. Dengan demikian akan

banyak membantu tugas fasilitator dalam kegiatan penyampaian materinya.

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh fasilitator agar

mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media

audio, merupakan media auditif mengajarkan topik-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti

pengucapan (pronounciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat

karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan dalam pengucapan

pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat

perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya meng-gunakan

alat yang sama pula.

Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi audience. Penggunaan media mempunyai

tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang pebelajar

mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik

juga akan mengaktifkan pebelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong

audience untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.

Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media, antara lain biaya, ketersediaan

fasilitas pendukung, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk dirubah, waktu

dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan, dan kegunaan.

Kriteria Pemilihan Media

Kriteria pemilihan media antara lain:

a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar

tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

b. Dukungan terhadap isi bahan pengajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta,

prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah

dipahami audience.

c. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh,

setidak-tidaknya mudah dibuat oleh fasilitator pada waktu mengajar.

d. Keterampilan fasilitator menggunakannya, artinya secanggih apapun sebuah media

apabila tidak tahu cara menggunakanya maka media tersebut tidak memiliki arti apa-apa.

e. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi

siwa selama pengajaran berlangsung.

Page 6: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

6

f. Memilih media pembelajaran harus sesuai dengan taraf berfikir audience, sehingga

makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para audience.

Penggunaan Multimedia Presentasi

Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis,

digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang.

Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar

cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video,

animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai

dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual,

auditif maupun kines-tetik. Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang berkembang cukup

lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan pre-sentasi. Saat ini teknologi

pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya.

Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti Microsoft power point yang dikembangkan

oleh Microsoft inc "Corel presentation” yang dikembangkan oleh Coral inc hingga perkembangan

terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia inc, yang mengembangkan banyak sekali

jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan tersebut.

Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk multimedia

yang dinamis dan sangat menarik. Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh

perkembangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling banyak

memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah perkembangan monitor,

kartu video, kartu audio serta perkembangan proyektor digital (digital image projector) yang

memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk bermacam-macam kepentingan

dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan berbagai karakteristik audience. Tentu

saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini, dan dapat

dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan komputer tidak ha-nya untuk

dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi digital dalam bentuk Multimedia projector

(seperti LCD, In-Focus dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan proyeksi

lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides projector yang sudah lebih dahulu diproduksi.

Lembaga atau instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi telah memiliki

kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan presentasi melalui komputer secara

maksimal. Dalam sudut pandang proses pembelajaran, presentasi merupakan salah satu metode

pernbelajaran. Penggunaannya yang menempati frekuensi paling tinggi dibandingkan dengan metode

Page 7: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

7

lainnya. Berbagai alat yang dikembangkan, telah memberikan pengaruh yang sangat basar bukan hanya

pada pengembangan kegiatan praktis dalam kegiatan presentasi pembelajaran akan tetapi juga pada

teori-teori yang mendasarinya. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu

komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Diantaranya

tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan para guru dalam mengolah materi

pembelajaran ke dalam media presentasi yang berbasis komputer.

C. PEMECAHAN MASALAH

Pembuatan Media/Slide

Membuat media atau bahan tayang yang menggunakan power point, harus dapat

memanfaatkan point-point yang berpower. Agar point-point berpower, dalam pembuatanya tidak

bisa lepas dengan teori media grafis yang sering disebut media visual dasar. Mendesain media grafis,

perlu memperhatikan prinsip-prinsip; kesederhanaan, kesatuan, penekanan, dan keseimbangan.

a. Kesederhanaan

Bahan untuk media grafis harus ringkas, sederhana dan dibatasi pada hal-hal yang penting

saja. Konsepnya harus tergambar jelas serta mudah dipahami. Tulisan harus sederhana, cukup

tebal, jelas, dan mudah dibaca oleh audience yang duduk paling jauh dari layar. Jangan

menggunakan huruf yang artistik, sulit dibaca.

b. Kesatuan

Yang dimaksud kesatuan adalah jalinan yang harmonis antara bagian-bagian visual dalam

kesatuan fungsinya secara keseluruhan. Jalinan antar bagian ini dapat dinyatakan dengan

batas yang bertumpangan, dengan menggunakan petunjuk anak panah dan alat visual grafis

seperti garis, bentuk, warna, tekstur dan ruangan.

c. Penekanan

Meskipun media grafis dibuat berdasarkan gagasan tunggal, didesain menurut prinsip-prinsip

kesederhanaan dan mempunyai kesatuan fungsional, kadang-kadang masih diperlukan

penekanan pada bagian tertentu untuk dijadikan pusat perhatian. Penekanan tersebut dapat

dilakukan dalam berbagai cara, misalkan dengan memperbesar, memberi warna, atau

ruangan pada bagian tertentu.

d. Keseimbangan

Ada dua macam keseimbangan, yaitu formal dan informal. Suatu desain dikatakan

mempunyai keseimbangan formal apabila dapat dibayangkan ada suatu poros vertikal yang

membagi dua bagian bentuk visual secara simetris. Keseimbangan formal memberikan kesan

statis. Hal ini sering digunakan untuk mendesain caption dan judul. Suatu desain yang

Page 8: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

8

mempunyai keseimbangan informal adalah desain yang tidak simetris secara vertikal. Hal

tersebut memberikan kesan dinamis sehingga mempunyai daya tarik yang lebih kuat.

Disamping keempat prinsip umum tersebut, masih ada unsur-unsur grafis yang perlu diperhatikan,

yaitu; garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang.

a. Garis

Dalam media grafis sebuah garis dapat menghubungkan unsur-unsur dan membimbing yang

melihatnya kepada suatu unsur tertentu.

b. Bentuk

Suatu bentuk yang aneh akan membengkitkan perhatian khusus kepada sesuatu yang

divisualisasikan. Seperti hukum Gestalt Penglihatan di bawah ini.

c. Warna

Warna merupakan unsur tambahan yang penting. Akan tetapi hal tersebut harus digunakan

secara hati-hati. Usahakan batas warna jelas, dan tidak terlalu banyak warna. Warna yang

terlalu banyak dan tidak sesuai perpaduannya akan melelahkan mata. Pilihan warna yang

berseberangan disebut warna kontras, seperti warna kuning dengan warna violet. Sedangkan

Page 9: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

9

warna yang bersebelahan disebut warna harmoni, seperti warna kuning dengan kuning

kehijauan. Perhatikan gambar lingkaran warna di bawah ini.

Atau menggunakan komposisi di bawah ini Dugan Laird (1982-210), untuk komposisi warna.

Bila pemilihan komposisi warna tidak tepat akan menyulitkan kerbacaan media presentasi.

Komposisi Warna Dugan Laird

Black on yellow

Black on orange

Orange on navy blue

Green on white

Scarlet red on white

Black on white

Navy blue on white

White on navy blue

Orange on black

White on black

White on bottle green

White on scarlet red

White on purple

Purple on white

Navy blue on yellow

Navy blue on orange

Yellow on black

Scarlet red on yellow

Yellow on navy blue

Purple on yellow

e. Ruang

Page 10: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

10

Ruang terbuka yang dikelilingi unsur visual dan kata/kalimat akan mencegah perasaan

berdesakan. Tatalah ruang yang digunakan dengan cermat agar unsur-unsur desain jadi

efektif.

Menyiapkan slide

Pada umumnya membuat slide seperti gambar di bawah ini. Apa yang akan disampaikan ditulis

secara lengkap dan dibaca secara lengkap saat penyampaian/presentasi.

Memanfaatkan dua layar, tampilan dapat dibuat sederhana sedang penjelasan diketik di ”Click to add

notes”. Ketikan di bagian ”notes” ini tidak tampil di layar LCD, dengan kata lain akan tampil di laptop

Page 11: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

11

sehingga hanya presenter yang dapat membaca. Catatan kecil maupun alur yang akan disampaikan

atau diceritakan dapat diketik di ”notes” ini.

Menyiapkan LCD

Setelah slide ditata semua, sambungkan laptop dengan LCD lalu hidupkan. Pada layar LCD akan

tampil seperti tampilan laptop. Klik ”Show hidden icon”

Tampilan akan muncul seperti gambar di bawah ini. Klik ”Graphics” seperti gambar di bawah ini.

Page 12: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

12

Selanjutnya pilih ”Graphics Option” seperti gambar di bawah ini.

Pilih ”Output To”

Page 13: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

13

Pilih ”Extended Desktop”

Pilih ”Monitor + Built in Display”

Page 14: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

14

Atau menggunakan short-cut, tekan keyboard ”simbol windows + p”. Tampilan monitor terlihat

seperti gambar di bawah ini.

Bila berhasil pada layar LCD akan tampak seperti gambar di bawah ini (ada powerpoint/tampilan

desktop).

Page 15: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

15

Dan layar laptop akan tampak seperti gambar di bawah ini. Bila tampilan tidak dapat dua layar,

kemungkinan software atau laptop (hardware) tidak support untuk presentasi dua layar. Pemindahan

cursor/pointer mouse yang tampil di layar dapat dilakukan menggeser mouse ke kiri atau ke kanan

layar. Dimana kursor berada, disitulah layar yang aktif.

Setelah setting koneksi LCD sudah selesai, arahkan cursor pada layar LCD, buka power point.

Lakukan setting power pointnya. Menu bar (bagian layar atas), pilih slide show, klik ”Use Presenter

View”, seperti pada gambar di bawah ini.

Page 16: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

16

Setelah siap semua buka file presentasi yang telah dibuat, untuk melaksanakan ”runing power point”

pilih layar yang ada power ponit, selanjutnya lakukan slide show atau tekan ”F5” (slide show).

Tampilan pada layar LCD seperti gambar di bawah ini.

Tampilan pada layar laptop seperti gambar di bawah ini. Tampilan di LCD terlihat seperti background

biru, sedang catatan terlihat seperti di background putih, tampilan catatan dapat dibesarkan atau

dikecilkan sesuai kebutuhan dengan mengatur zoom. Menu dibagian bawah terlihat nomor slide, dan

timer, hal ini dapat dugunakan sebagai kontrol, slide apa berikutnya dan waktu yang telah digunakan.

Memanfaatkan dua layar untuk presentasi akan meningkatkan kualitas presentasi. Dari sisi tampilan

yang direncanakan memperhatikan teori grafis. Dari sisi penayangan akan lebih menarik, mengingat

yang tampil di layar LCD berupa point-pointnya saja, sedangkan penjelasan hanya tampil di layar

monitor. Hal ini tidak menjemukan audience dan presenter terlihat profesional.

Uji coba ini dilakukan menggunakan Powerpoint 2010 dan netbook dengan spesifikasi di bawah ini.

Page 17: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

17

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pembuatan media presentasi dilakukan secara terencana. Perencanaan tersebut meliputi

tampilan slide yang mengacu pada teori grafis yaitu terkait dengan empat prinsip dan lima unsur.

Empat prinsip grafis meliputi kesederhanaan, kesatuan, penekanan, dan keseimbangan. Lima unsur

grafis meliputi garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang. Presentrasi dapat memanfaat dua layar,

sehingga dapat meningkatkan performa presentasi. Presentasi akan terlihat profesional karena yang

ditayangkan merupakan point-pointnya saja. Penjelasan dapat dilihat pada layar laptop, dimana

audience tidak membacanya. Hal ini dapat meningkatkan kualitas presentasi, sehingga presentasi

merupakan penampilan yang profesional. Target dari media ini adalah dapat menyampaikan pesan,

bukan membuat kesan bahwa penampilan presentasi ini ”wah”.

Saran

Sebelum melakukan presentasi perlu dilakukan uji coba alat. Uji coba tersebut untuk mengecek

dapat bekerja tidaknya konsep dua layar. Keterbacaan tampilan ini perlu dicek pula apakah audience

yang duduk paling jauh dapat membaca tayangan layar LCD dengan nyaman.

E. Daftar Pustaka

Page 18: Presentasi dengan Dua Layar - PPPPTK Seni dan Budaya ...p4tksb-jogja.com/arsip/images/WI/presentasi dengan dua layar... · PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SENI DAN ... disampaikan

18

Adey, P. 1989. Adolescent development and school science. International Journal of Science

Education, 79: 98. England.

Alessi M. Sthephen & S.R., Trollip. 1984. Computer Based Instruction Method & Development. New Jersley:

Prentice-Hall, Inc.

Barbara B. Seels, Rita C. Richey. 1994. Instructiuonal Technology: The Definition and Domains of The

Field, AECT Washington DC.

Bates, A. W. 1995. Technology, Open Learning and Distance Education. London: Routledge.

Bobbi DePorter & Mike Hernacki. Penterjemah Alwiyah Abdurrahman. 2002. Quantum Learning

Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Penerbit Kaifa

Cepi Riyana. 2004. Strategi Implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan Menerapkan

Konsep Instructional Technology. Jurnal Edutech, Jurusan Kurtek Bandung.

Cepi Riyana. 2006. Media Pembelajaran. Modul, Fakultas Ilmu Pendidikan.

Depdikbud. 1993. Kurikulum SD 1994. Jakarta: Depdikbud.

Drive, R. 1988. Changing conceptions. Journal of Research in Education, 161-96.

Gerlach, S. Vernon. 1980. Teaching and Media. New Jersey: Prentice-Hall., Inc.

Heinich, R., Molenda, M., & Russel, J.D. 1996. (3rd Ed). Instructional Technology for Teaching and

Learning: Designing Instruction, Integrating Computers and Using Media. Upper Saddle River, NJ.:

Merril Prentice Hall.

Kemp, Jerrold E. 1994. Designing Effective Instruction. New York: MacMillan Publisher.

Kenji Kitao. 1998. Internet Resources: ELT, Linguistics, and Communication. Japan: Eichosha.

Laird, Dugan. 1982. Approach to Training and Development. Wesley: Addison Publishing Company.

Molenda, Heinich Russell. 1982. Instructional Media and The New Technology of Instruction. Canada: John

Wiley & Son.

Sadiman Arief. 1990. Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta:

Rajawali.

E. Biodata Penulis

Nama : Drs. Agung Handoko, M.Pd. NIP : 19650219 199303 1 002 Jabatan : Widyaiswara Madya Kantor : P4TK Seni dan Budaya Yogyakarta Mail : [email protected]