modafinil untuk meningkatkan fungsi kognitif - kalbemed.com terkini-modafinil untuk... · tes...

1
CDK-246/ vol. 43 no. 11 th. 2016 853 BERITA TERKINI Modafinil untuk Meningkatkan Fungsi Kognitif F ungsi kognitif adalah salah satu fungsi luhur yang membuat manusia dapat berfungsi dan melakukan aktivitas sehari- harinya dengan baik. Fungsi ini juga memililki peran yang penting dalam interaksi sosial antar individu. Tanpa fungsi kognitif yang baik, seseorang dapat tidak melakukan kerjanya dengan baik, bahkan tidak jarang tidak mampu mencapai standar dalam tugasnya. Banyak obat yang beredar di pasaran yang ditujukan untuk mengatasi kelainan kognitif pada lanjut usia yang mulai mengalami penurunan fungsi kognitifnya. Keadaan ini sering dikenal dengan nama demensia atau pikun. Namun, hingga saat ini belum ada obat yang diindikasikan secara khusus untuk meningkatkan performa kognitif pada orang-orang sehat, terutama mereka yang membutuhkan peningkatan fungsi tersebut ataupun orang yang berada dalam keadaan stres berat (misalnya seorang prajurit dalam medan perang). Ada banyak obat yang beredar di pasaran, seperti beta-blocker, methylphenidate, donepezil, caffeine, dll, yang dipercaya dapat meningkatkan atensi ataupun performa kognitif; obat-obat ini umumnya dipasarkan dengan indikasi yang berbeda (bukan sebagai peningkat performa kognitif). Belakangan, ada satu obat yang telah diindikasikan sebagai obat yang mampu meningkatkan fungsi kognitif, yaitu modafinil. Obat ini sebenarnya pertama kali dipasarkan sebagai obat yang mampu memberikan efek terjaga pada orang-orang yang mengalami gangguan tidur. Berdasarkan review oleh Battleday, dkk. ditemukan efek peningkatan fungsi kognitif dari modafinil sesuai dengan pekerjaan yang dihadapi oleh orang uji. Disebutkan dalam 24 penelitian yang ditelaahnya, efek obat ini semakin konsisten jika mengerjakan ujian yang lebih panjang dan kompleks. Penelitian lain yang melihat efek obat ini pada orang sehat adalah penelitian Muller, dkk. Penelitian ini dilakukan dengan desain acak, tersamar ganda, dan dengan kontrol plasebo, melibatkan 64 pasien sehat dan tidak menderita kekurangan tidur; 32 pasien mendapat 200 mg modafinil dan sisanya plasebo. Hasil yang hendak dinilai dalam penelitian ini adalah efek obat terhadap fungsi kognitif non-verbal, task enjoyment, dan kreativitas. Pengukuran menggunakan tes non-verbal cara berpikir konvergen dan divergen untuk menilai kreativitas, task enjoyment dinilai dengan menggunakan VAS, dan penilaian neuropsikologik dengan CANTAB battery. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa pasien yang mendapat modafinil mendapatkan efek peningkatan fungsi memori kerja spasial, perencanaan, dan pembuatan keputusan pada tingkat tersulit. Selain itu, ditemukan pula peningkatan visual pattern recognition memory following delay. Ditemukan pula adanya peningkatan signifikan tingkat task enjoyment secara subjektif. Tidak ditemukan perubahan mood. Efek obat ini terhadap kreativitas tidak konsisten Peneliti menyimpulkan bahwa modafinil dapat meningkatkan task enjoyment dan performa kognitif tes, terutama dalam hal perencanaan dan memori kerja, tetapi tidak meningkatkan kemampuan paired associates learning. Dari penelitian ini dapat dikatakan bahwa modafinil dapat meningkatkan beberapa aspek terkait performa kognitif pada orang yang tidak menderita gangguan tidur. Hal yang senada dengan penelitian ini juga diungkapkan dalam literatur yang ditulis oleh Kim Dongsoo. Dalam hasil review yang dilakukannya ditemukan bahwa modafinil dapat digunakan oleh siapa saja yang hendak bekerja lembur, tetap terjaga, meningkatkan reaksi kognitif mereka, meningkatkan mood mereka. Para pengguna bisa saja merupakan orang yang sudah berada dalam tingkat stres yang tinggi, seperti pasien kanker ataupun para tentara di medan perang. Hal ini masih perlu dipastikan dengan pendekatan psikoneuroimonologikal. (YJR) REFERENSI: 1. Kelley AM, Webb CM, Athy JR, Ley S, Gaydos S. Cognition enhancement by modafinil: A meta-analysis. Aviat Space Environ Med. 2012;83(7):685–90. 2. FDA approved “smart drug” modafinil improves brain function with almost zero side effects [Internet]. [cited 2016 Jul 28]. Available from: http://www.ibtimes.com/ fda-approved-smart-drug-modafinil-improves-brain-function-almost-zero-side-effects-2062949 3. Battleday RM, Brem AK. Modafinil for cognitive neuroenhancement in healthy non-sleep-deprived subjects: A systematic review. Eur Neuropsychopharmacol. 2015;25(11):1865–81. 4. Müller U, Rowe JB, Rittman T, Lewis C, Robbins TW, Sahakian BJ. Effects of modafinil on non-verbal cognition, task enjoyment and creative thinking in healthy volunteers. Neuropharmacology. 2013;64(5):490–5. 5. Kim D. Practical use and risk of modafinil, a novel waking drug. Environ Health Toxicol [Internet]. 2012 Feb 22 [cited 2016 Jul 28];27. Available from: http://www. ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3286657/

Upload: dinhhanh

Post on 02-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modafinil untuk Meningkatkan Fungsi Kognitif - kalbemed.com Terkini-Modafinil untuk... · tes non-verbal cara berpikir konvergen dan divergen untuk menilai kreativitas, task enjoyment

CDK-246/ vol. 43 no. 11 th. 2016 853

BERITA TERKINI

Modafinil untuk Meningkatkan Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif adalah salah satu fungsi luhur yang membuat manusia dapat berfungsi dan melakukan aktivitas sehari-

harinya dengan baik. Fungsi ini juga memililki peran yang penting dalam interaksi sosial antar individu. Tanpa fungsi kognitif yang baik, seseorang dapat tidak melakukan kerjanya dengan baik, bahkan tidak jarang tidak mampu mencapai standar dalam tugasnya.

Banyak obat yang beredar di pasaran yang ditujukan untuk mengatasi kelainan kognitif pada lanjut usia yang mulai mengalami penurunan fungsi kognitifnya. Keadaan ini sering dikenal dengan nama demensia atau pikun. Namun, hingga saat ini belum ada obat yang diindikasikan secara khusus untuk meningkatkan performa kognitif pada orang-orang sehat, terutama mereka yang membutuhkan peningkatan fungsi tersebut ataupun orang yang berada dalam keadaan stres berat (misalnya seorang prajurit dalam medan perang). Ada banyak obat yang beredar di pasaran, seperti beta-blocker, methylphenidate, donepezil, caffeine, dll, yang dipercaya dapat meningkatkan atensi

ataupun performa kognitif; obat-obat ini umumnya dipasarkan dengan indikasi yang berbeda (bukan sebagai peningkat performa kognitif).

Belakangan, ada satu obat yang telah diindikasikan sebagai obat yang mampu meningkatkan fungsi kognitif, yaitu modafinil. Obat ini sebenarnya pertama kali dipasarkan sebagai obat yang mampu memberikan efek terjaga pada orang-orang yang mengalami gangguan tidur. Berdasarkan review oleh Battleday, dkk. ditemukan efek peningkatan fungsi kognitif dari modafinil sesuai dengan pekerjaan yang dihadapi oleh orang uji. Disebutkan dalam 24 penelitian yang ditelaahnya, efek obat ini semakin konsisten jika mengerjakan ujian yang lebih panjang dan kompleks. Penelitian lain yang melihat efek obat ini pada orang sehat adalah penelitian Muller, dkk. Penelitian ini dilakukan dengan desain acak, tersamar ganda, dan dengan kontrol plasebo, melibatkan 64 pasien sehat dan tidak menderita kekurangan tidur; 32 pasien mendapat 200 mg modafinil dan sisanya plasebo. Hasil yang hendak dinilai

dalam penelitian ini adalah efek obat terhadap fungsi kognitif non-verbal, task enjoyment, dan kreativitas. Pengukuran menggunakan tes non-verbal cara berpikir konvergen dan divergen untuk menilai kreativitas, task enjoyment dinilai dengan menggunakan VAS, dan penilaian neuropsikologik dengan CANTAB battery.

Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa pasien yang mendapat modafinil mendapatkan efek peningkatan fungsi memori kerja spasial, perencanaan, dan pembuatan keputusan pada tingkat tersulit. Selain itu, ditemukan pula peningkatan visual pattern recognition memory following delay. Ditemukan pula adanya peningkatan signifikan tingkat task enjoyment secara subjektif. Tidak ditemukan perubahan mood. Efek obat ini terhadap kreativitas tidak konsisten

Peneliti menyimpulkan bahwa modafinil dapat meningkatkan task enjoyment dan performa kognitif tes, terutama dalam hal perencanaan dan memori kerja, tetapi tidak meningkatkan kemampuan paired associates learning. Dari penelitian ini dapat dikatakan bahwa modafinil dapat meningkatkan beberapa aspek terkait performa kognitif pada orang yang tidak menderita gangguan tidur. Hal yang senada dengan penelitian ini juga diungkapkan dalam literatur yang ditulis oleh Kim Dongsoo. Dalam hasil review yang dilakukannya ditemukan bahwa modafinil dapat digunakan oleh siapa saja yang hendak bekerja lembur, tetap terjaga, meningkatkan reaksi kognitif mereka, meningkatkan mood mereka. Para pengguna bisa saja merupakan orang yang sudah berada dalam tingkat stres yang tinggi, seperti pasien kanker ataupun para tentara di medan perang. Hal ini masih perlu dipastikan dengan pendekatan psikoneuroimonologikal. (YJR)

REFERENSI:

1. Kelley AM, Webb CM, Athy JR, Ley S, Gaydos S. Cognition enhancement by modafinil: A meta-analysis. Aviat Space Environ Med. 2012;83(7):685–90.

2. FDA approved “smart drug” modafinil improves brain function with almost zero side effects [Internet]. [cited 2016 Jul 28]. Available from: http://www.ibtimes.com/fda-approved-smart-drug-modafinil-improves-brain-function-almost-zero-side-effects-2062949

3. Battleday RM, Brem AK. Modafinil for cognitive neuroenhancement in healthy non-sleep-deprived subjects: A systematic review. Eur Neuropsychopharmacol. 2015;25(11):1865–81.

4. Müller U, Rowe JB, Rittman T, Lewis C, Robbins TW, Sahakian BJ. Effects of modafinil on non-verbal cognition, task enjoyment and creative thinking in healthy volunteers. Neuropharmacology. 2013;64(5):490–5.

5. Kim D. Practical use and risk of modafinil, a novel waking drug. Environ Health Toxicol [Internet]. 2012 Feb 22 [cited 2016 Jul 28];27. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3286657/