mkl

Upload: adrian-hartanto-kencana

Post on 18-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

MAKALAH PRESENTASIPENGAWASAN MUTU TERNAK

Analisa Pengawasan Pemotongan Ayam Tingkat TradisionalJurusan/Program Studi Peternakan

Disusun Oleh :

Afif Turindra MuttaqienH0508002

Ervin Dwi Fitriadi H0508006

Ahmad Syaifudin H0508026

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010BAB I

PENDAHULUANA. Latar belakang

Daging ayam merupakan daging yang paling terjangkau harganya bagi masyarakat Indonesia dan konsumsi daging ayam di Indonesia cukup tinggi dibandingkan dengan daging sapi, sehingga pasar daging ayam di Indonesia merupakan pasar yang strategis dan menguntungkan.

Dengan peluang pasar tersebut berbagai cara dari produsen (peternak), maupun penjual berlomba untuk meningkatkan kualitas mutu daging ayam tersendiri untuk memenuhi standard keamanan pangan mulai dari pemeliharaan, pendistribusian, pengepakan dan penyimpanan.

Pasar yang besar dan menjanjikan pasti persainganpun akan semakin ketat, bisa jadi akan menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan yang sebesar beasarnya tanpa mengindahkan segala aspek keamanan pangan.

Dalam makalah yang kami buat ini akan sedikit mengupas atau menganalisa tentang mutu ayam broiler pada saat pemotongan dalam skala pemotongan ayam yang masih tradisional. B. Rumusan Masalah

Bagaimana pengawasan dan penanganan pemotongan ayam dalam skala kecil?

Bagaimana dampak penanganan pemotongan ayam dalam skala kecil?

C. Tujuan Memahami pengawasan dan penanganan pemotongan ayam dalam skala kecil

Memahami dampak penanganan pemotongan ayam dalam skala kecil

BAB II

PEMBAHASAN

A. Rumah potong unggas.

Rumah potong unggas merupakan kompleks bangunan dengan desain konstruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higienis tertentu serta digunakan sebagai tempat pemotongan unggas bagi konsumsi masyarakat. Dari penjabaran diatas tentang rumah potong unggas maka yang dapat kami simpulkan setelah melakukan inspeksi ke salah satu bisa dikatakan rumah potong unggas yang berada di lokasi palur kab karang anyar belum memenuhi standar yang telah di tetapkan oleh BSN dengan keluarnya SNI 467-27542-2009 dan HCCP.

Sedikit yang bisa kami bahas dalam kelompok ini pengawasan tentang mesin pencabutan bulu, alat perkakas untuk memotong ayam, letak kandang, letak bangunan, sanitasi, tempat pemotongan karkas, alat penangas, pekerja.

Letak bangunan potong ayam.

Sesuai dengan SNI rumah pemotongan ayam tradisional maupun modern harus jauh dari permukiman penduduk, jauh dari polusi dan tidak mencemari lingkungan. Setelah ditinjau kelapangan ternyata masih ada lokasi pemotongan hewan yang berada persis di pinggir jalan raya, walaupun rumah pemotongan ini dalam skala kecil.

Gambar 1. Lokasi pemotongan pinggir jalan raya

Letak Kandang

Letak kandang merupakan yang paling sakral untuk lebih diberikan perhatiannya karena rawan terkena kontaminan dari ekskreta. Kandang juga harus bersih dan sanitasinya harus tetap terjaga dengan aroma amoniak juga memepengaruhi kondisi ayam. Kondisi dilapangan yang terpantau adalah dekatnya jarak antara tempat pemotongan karkas dengan kandang serta dekatnya dengan jalan raya (high poullution) dan sanitasi yang masih kotor. Berikut adalah gambar dilapangan.

Gambar.3 Letak kandang

Sanitasi

Sanitasi pada rumah potong ayam adalah sesuatu yang paling diperhatikan mulai dari pemotongan, karena sanitasi yang baik akan meperkecil kontamianan. Sanitasi yang ada ditemukan adalah dalam kondisi yang kurang baik, dimana kandang yang kurang bersih dan eksreta juga terlihat numpuk dan air yang tergenang, lantai kandang, tempat pemotongan karkas serta kebersihan petugas dalam penanganan ayam. Lantai kandang walaupun terlihat bersih tapi tetap saja rawan terkontaminasi. Penanganan dari pekerja juga harus bersih untuk memastikan tidak terkontaminasi dalam penanganan. Gambar 4. Sanitasi pada kandang

Gambar 5. Lantai pemotongan karkas

Gambar 6. Penanganan Pekerja

Alat perkakas potong ayam

Alat perkakas potong harus dalam kondisi keadaan steril dari mikroba atau bahan yang terkontaminan. Karena kita tahu bahwa untuk mendapatkan kualitas karkas yang baik bermula dari pemotongan.

Terkait itu semua kondisi yang ada dilapangan menunjukan bahwa kurang sadarnya si pemilik atau eksekutor pemotongan ayam terhadap alat yang ia guanakan untuk memotong ayam. Kondisi yang terlihat dalam mata adalah adanya karat dan peyimpanan yang sembarangan, serta pembersihan alat yang kurang. Berikut alat yang digunakan untuk memotong.

Gambar 5. Alat Potong yang tidak steril

Tungku Pemanas dan pendinginan

Tungku pemanas berfungsi sebagai pelunturan bulu ayam yang kemudian di lanjutkan kedalam mesin bubut dan pendinginan untuk dibersihkan kembali. Dalam tungku pemanas, mesin dan pendinginan keadaan dilapangan menunjukan kurangnya perhatian terutama dalam tungku pemanas yang sudah tercampur dalam satu tungku darah satu ayam dengan ayam lainya serta mesin yang kurang bersih dan bak penampung pendingainan yang masih dalam satu tungku. Gambar 6. Tungku pemanas dan pendinginan.

BAB IIISOLUSI Lokasi kandang dan letak kandang pada sisi jalan raya harus dipindah, jika tidak dipindah harus mempunyai closed protection, dan sekat yang jelas antara pemotongan, pencabutan, hingga penyembelihan. Sanitasi kandang harus mempunyai alur, atau standar kebersihan mulai dari air hingga peralatan pemotongan. Aliran air harus mengalir dan memberikan suatu antiseptic (seperti cairan kebersihan).

Alat pemotongan harus mempunyai tempat khusus dalam peyimpanan dan diberikan antiseptic setiap pembersihan juga tajam dan tidak berkarat.

Tungku pemanas atau pendinginan harus diganti airnya setiap satu ayam, dalam satu wadah cukup sedikit air saja. Memeberikan penyuluhan berkala pada para pengusaha rumah potong.

Memberikan perhatian khusus dari pemerintah kepada seluruh masyarakat vertriner. BAB IV

KESIMPULAN Mempunyai standar operasional dengan acuan SNI.

Memahami dalam pelaksanaan standar operasional.

Menerapkan kata ASUH ( Aman, Sehat, dan Utuh) SENSOR