power point ta hadi.pptdigilib.its.ac.id/public/its-undergraduate-14745-presentationpdf.pdf · 5...
TRANSCRIPT
TUGAS AKHIR
ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN DAN
PERKULIAHAN TAHAP III UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
HADI SUTANTO
DISUSUN OLEH :
A A
NRP. 3106 100 507
PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPILFakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
PENDAHULUAN
L t B l k
Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) para tenaga kerja selama
Latar Belakang
Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) para tenaga kerja selamaberlangsungnya proyek konstruksi sering kali kurang mendapat perhatiandari berbagai pihak , baik dari pemerintah atau pun dari kontraktor.
Kurangnya kesadaran akan pentingnya K3, inilah yang mengakibatkanbanyak terjadinya kecelakaan kerja baik yang serius maupun yang tidaky j y j y g p y gserius dan kematian dalam proses pelaksanaan konstruksi setiap tahunnya
K l k k l k k j t j di d l k t k i d tKecelakaan – kecelakaan kerja yang terjadi dalam proses konstruksi dapatmenghambat proses konstruksi sendiri sehingga tujuan manajemenproyek tidak tercapai
PENDAHULUAN
l hRumusan masalah
Faktor – faktor apa sajakah yang menjadi penyebabkecelakaan.
Bagaimana penanganan dan pencegahan kecelakaan kerjag p g p g jyang terjadi
PENDAHULUAN
Tujuan
Untuk mengetahui faktor – faktor apa sajakah yang menjadi penyebab kecelakaan.j p y
Untuk mengetahui bagaimana penanganan dang g p gpencegahan kecelakaan kerja yang terjadi
PENDAHULUAN
l hBatasan Masalah
Tidak membahas struktur bangunan Pembangunan Gedung Perkatoran dan Perkuliahan Tahap III Universitasg pWijaya Kusuma Surabaya.Tidak merencanakan anggaran biaya dan penjadwalanData rekaman kecelakaan yaitu periode Oktober 2008 sampai dengan Oktober 2009Pekerjaan yang akan diidentifikasi meliputi pekerjaanpondasi, kolom, pelat lantai, dinding, atap dan finishing.
TINJAUAN PUSTAKA
Penilaian Resiko Kerjaj
Penilaian resiko kerja bertujuan untuk menentukanprioritas tindak lanjut, karena tidak semua aspekprioritas tindak lanjut, karena tidak semua aspekbahaya potensional yang dapat ditindak lanjuti.
(Sastrohadiwiryo : 2005)(Sastrohadiwiryo : 2005)
TINJAUAN PUSTAKAMetode Penilaian Resiko
TINJAUAN PUSTAKAKlasifikasi Kecelakaan KerjaKlasifikasi Kecelakaan Kerja
(ILO : 2004)Menurut tipe kecelakaan1. Orang jatuh2. Terpukul benda jatuh3. Tersentuh/terpukul benda yang
tidak bergerak4. Terjepit diantara dua benda5. Gerakan yang dipaksakan6. Terkena suhu yang ekstrim7. Tersengat arus listrik8. Terkena bahan‐berbahaya atau
radiasi9. Lain‐lain kecelakaan yang
d k k ltidak termasuk golongan ini
TINJAUAN PUSTAKA
M j i l k l kMenurut jenis luka‐luka1. Fraktur / retak2. Dislokasi3 Terkilir3. Terkilir4. Gegar otak dan luka
dalam5. AmputasiMenurut benda
1 Mesin
Menurut lokasi luka pada bagian1. Kepala
6. Luka‐luka lainnya7. Luka‐luka ringan8. Memar dan remuk9 Terbakar
1. Mesin2. Alat pengangkat dan
sarana angkutan3. Perlengkapan lainnya
2. Leher3. Badan4. Tangan5 Tungkai9. Terbakar
10. Keracunan akut11. Pengaruh cuaca12. Sesak nafas
4. Material bahan danradiasi
5. Lingkungan kerja
5. Tungkai6. Aneka lokasi7. Luka‐luka umum8. Luka‐luka lainnya
13. Akibat arus listrik14. Akibat radiasi15. Luka majemuk
b l i
y
berlainan16. Lain‐lain luka
TINJAUAN PUSTAKA
Penyebab Sering Terjadi Kecelakaan(Santoso : 2004)( )
Faktor Manajemen1. Standart kerja yang
k b ik
Faktor Pekerja1. Kurangnya pengetahuan
kurang baik2. Standart perencanaan
yang kurang tepat3. Standart perawatan
pekerja2. Kurangnya ketrampilan
pekerja3. Motivasi yang kurangp
yang kurang tepat4. Standart pembelian
peralatan yang kurangtepat
3. Motivasi yang kurang4. Fisik yang tidak
mendukung5. Masalah mental dan
t fi iktepat5. Keausan alat akibat
keseringan dipakai, danpemakaian yang abnormal
stress fisik.
abnormal
TINJAUAN PUSTAKA
Perbuatan substandart (tidak memenuhistandart)
Kondisi substandart (tidak memenuhistandart)
1. Menjalankan yang bukan tugasnya2. Melepaskan alat pengaman dan tidak
berfungsi3 Membuat peralatan rusak
1. Pengaman tidak sempurna2. Alat pelindung diri (APD) yang tidak memenuhi
standart3. Bahan atau peralatan yang telah rusak3. Membuat peralatan rusak
4. Tidak memakai alat pelindung diri (APD)5. Membuat sesuatu secara berlebihan.6. Menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya
3. Bahan atau peralatan yang telah rusak4. Gerak tidak leluasa karena tumpukan benda5. Sistem tanda bahaya tidak memenuhi syarat6. House keeping dan lay out jelek
7. Mengangkat berlebihan.8. Posisi kerja tidak tepat.9. Melakukan perbaikan pada waktu
mesin masih jalan
7. Lingkungan kerja yang mengandung bahaya.
mesin masih jalan.10. Bersenda gurau11. Bertengkar.12. Berada pada pengaruh alkohol atau obat‐p p g
obatan
TINJAUAN PUSTAKA
Tindakan membahayakan (Unsafe action)1. Menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai
Kondisi yang membahayakan (Unsafe condition)1. Dalam keadaaan pengaman yang berlebihan.
kewenangan2. Gagal menciptakan keadaaan yang baik
sehingga menjadi tidak aman dan memanas3 Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai
2. Alat dan peralatan yang sudah tidak layak3. Terjadi kemacetan4. Sistem peringatan yang berlebihan
3. Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kecepatan geraknya.
4. Memakai alat pelindung diri (APD) hanya pura‐pura.
5 M k l id k l k
5. Ada api dan ditempat yang berbahaya.6. Alat penjaga / pengaman gedung kurang
standart.7. Kondisi suhu yang membahayakan seperti
5. Menggunakan peralatan yang tidak layak.6. Pengerusakan alat pengaman peralatan yang
digunakan untuk melindungi manusia7. Bekerja berlebihan / melebihi jam kerja di
y g y pterdapat gas dan lain‐lain
8. Terpapar bising
j / j jtempat kerja.
8. Mengangkat / mengangkut beban yang berlebihan.
TINJAUAN PUSTAKA
Metode FTA (Fault Tree Analysis)
FTA (Fault Tree Analysis) adalah daftar peristiwa kegagalan jikaterjadi kemudian dilingkungan kerja pada peristiwa puncak. Yaitusuatu metode analisa resiko kuantitatif dengan model grafik dansuatu metode analisa resiko kuantitatif dengan model grafik danlogika yang menampilkan kombinasi kejadian yang memungkinkanyaitu rusak atau baik, yang terjadi dalam sistem, aplikasinya dapat
k d b lmencakup suatu sistem, equipment dan sebagai analisa. Denganmenggunakan analisa ini maka dapat diketahui faktor‐faktor danjuga kombinasi penyebab yang dapat menyebabkan terjadinyaj g p y y g p y j y
kecelakaan.(Dr John Andrews : 1998)
TINJAUAN PUSTAKA
MOCUS (Methode Obtain Cut Set)
Metode cut set adalah sebuah metode untukmengetahui daftar peristiwa kegagalan yang terjadimengetahui daftar peristiwa kegagalan yang terjadi
kemudian pada peristiwa puncak. Sedangkanminimum cut set adalah daftar kondisi‐kondisiminimum cut set adalah daftar kondisi kondisi
minimal yang cukup perlu untuk peristiwa kejadianpuncak.puncak.
(Dr John Andrews : 1998)
METODOLOGI
Sumber dataSumber dataData Primer :Wawancara
Data Sekunder :Data kecelakaan kerja
Studi Literatur Sistem manajemen K3Emergency respon K3
Wawancara langsung dan pengamatanlapangan dengan pihak kontraktor dan yang
berkaiatan dengan operasional
1. Data‐data kecelakaan kerja besertalaporan kronologis kejadian kecelakaanyang terjadi diproyek. Untukberkaiatan dengan operasional
pembangunan proyek untuk memperolehdata tentang penyebab kecelakaan kerjayang sering terjadi. Dalam memperoleh
y g j p ymendapatkan frekuensi kecelakaankerja dan untuk mendapatkan variabelyang sudah divalidasi. Serta data biayayang dikeluarkan oleh pihak manajemeninformasi ini sebelumnya telah dilakukan
studi literatur untuk mengetahui variabel‐variabel penyebab kecelakaan kerja pada
umumnya untuk divalidasikan pada
yang dikeluarkan oleh pihak manajemenproyek akibat kecelakaan kerja.
2. Sistem manajemen K3 pada proyek3 Emergency respon tentang K3 untukumumnya untuk divalidasikan pada
responden untuk menyesuaikan kondisidilapangan
3. Emergency respon tentang K3 untukpenganganan dan pencegahankecelakaan kerja
METODOLOGI
Identifikasi Variabel Penyebab dan Penanganan Serta Penyebab Kecelakaan kerja
Faktor Penyebab Kecelakaan Klasifikasi Kecelakaan kerja Penanganan dan pencegahanFaktor Penyebab KecelakaanKerja
1. Faktor Manajemen
Klasifikasi Kecelakaan kerja1. Orang jatuh2. Terpukul benda jatuh3. Tersentuh/terpukul benda
Penanganan dan pencegahansebelum dan sesudah kecelakaan
kerjaSebelum kecelakaan kerja
2. Faktor Pekerja3. Faktor Peralatan4. Faktor Lingkungan
yang tidak bergerak4. Terjepit diantara dua benda5. Gerakan yang dipaksakan6 Terkena suhu yang ekstrim
1. Aspek Manajemen2. Aspek Teknis
Sesudah kecelakaan kerja6. Terkena suhu yang ekstrim7. Tersengat arus listrik8. Terkana bahan‐bahan
berbahaya atau radiasi
Sesudah kecelakaan kerja1. Aspek Manajemen2. Aspek Teknis
9. Lain‐lain kecelakaan yang tidak termasuk golongan ini
METODOLOGIBagan Alir Penelitiang
ANALISA DATA
Gambaran Umum ProyekGambaran Umum Proyek
Nama proyek : Pembangunan Gedung Perkantoran danNama proyek : Pembangunan Gedung Perkantoran danPerkuliahan Tahap III Universitas WijayaKusuma Surabaya .y
Pemilik Proyek : Yayasan Wijaya KusumaKontraktor : PT. Duta Graha Indah
ANALISA DATAKeselamatan dan Kesehatan Kerjaj
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
• Melaksanakan identifikassi bahaya dan aspek lingkunganM t k i dik t ki j• Menetapkan indikator kinerja
• Menerbitkan JSA (Job Safety Analysis) atas dasar Risk Regestered dari hasilidentifikasi bahaya dan diterapkan efektif
• Penempatan personil/fungsi pekerjaan HSE/K3L• Mengidentifikasi dan menyediakan peralatan K3 (rambu-rambu, P3K, Keadaan Darurat,
APD)• Melaksanakan Safety dan Environmental Induction• Pendistribusian dan sosialisasi dokumen Sistem Manajemen K3/OHSAS dan dokumenj
Sistem Manajemen Lingkungan (SML)• Pemasangan brikade, rambu-rambu dan rekayasa engineering lainnya serta penyediaan
Gudang/penampung limbah• Menetapkan jadwal safety talk safety meeting pemantauan lingkungan Inspeksi danMenetapkan jadwal safety talk, safety meeting, pemantauan lingkungan, Inspeksi dan
simulasi keadaan darurat• Mengadakan safety talk• Melaksanakan pembuangan limbah.• Melaksanakan Pemantauan lingkungan kerja• Melaksanakan Pemantauan lingkungan kerja• Melaksanakan Inspeksi K3 termasuk pengawasan kedisiplinan penggunaan APD sesuai
ketentuan yang ditetapkan, serta pengenalan sanksi yang melanggar peraturan K3
ANALISA DATAPencegahan Terhadap Kecelakaan Kerjag p j
1. Menyediakan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri)Contoh –contoh APD
2. Alat pemadam kebakaran ditempatkan di setiap bangunan proyek dan ditaruh disetiap lantai bangunansetiap lantai bangunan.
3. Memberikan alat komunikasi kepada pekerja
4. Dipasang jaring pengaman (safety net)
5. Pada ujung tower craine paling atas dipasang alat penangkal petir
6. Memasang spanduk peringatan dan slogan-slogan yang berhubungan denganKeselamatan dan Kesehatan KerjaKeselamatan dan Kesehatan Kerja
7. Membuat peraturan bahwa setiap sub kontraktor memiliki pengawas K3 sendiriuntuk mengawasi pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan sub kontraktoritu sendiriitu sendiri.
ANALISA DATAJumlah Sarana Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerjaj
(K3) Pada Proyek
Data House Keeping Data Peralatan K3
ANALISA DATAData Variabel Kecelakaan Kerja
1 Orang jatuh 1. Terpeleset
Variabel Kecelakan Kerjadari Studi Literatur
Variabel Kecelakan KerjaPada Proyek
1. Orang jatuh2. Terpukul benda jatuh3. Tersentuh/terpukul benda
yang tidak bergerak
2. Terpukul3. Tergores4. Terjatuh dari Ketinggian yang sama5 T b tDivali
Terlukapada
4. Terjepit diantara dua benda5. Gerakan yang dipaksakan6. Terkena suhu yang ekstrim7 Tersengat arus listrik
5. Terbentur6. Tertusuk7. Terjatuh dari ketinggian yang
berbeda
Divalidasikan bagian Kaki
KepalaBadanTangan7. Tersengat arus listrik
8. Terkena bahan‐berabahayaatau radiasi
9. Lain‐lain kecelakaan yang
8. Tersengat arus listrik9. Terbakar10. Keracunan
Tangan
tidak termasuk golonganini
11. Terjepit
Diperoleh data kecelakaan kerjaDiperoleh data kecelakaan kerjasebanyak 24
Periode Oktober 2008 s/d Oktober 2009
ANALISA DATAVariabel Kecelakaan Kerjaj
ANALISA DATAKerugian Akibat Kecelakaan Kerjag j
Tiap Kecelakaan Kerja adalahKerugian. Kerugian ini terlihat dari
adanya dan besarnya biayaadanya dan besarnya biayakecelakaan
Biaya Tersembunyi meliputisegala sesuatu yang tidak
terlihat pada waktu dan
Biaya langsung adalah biayaatas P3K, pengobatan, biaya
h kit bi k t terlihat pada waktu danbeberapa waktu setelah
kecelakaan terjadi
rumah sakit, biaya angkutan, upah selama pekerja tak
mampu bekerja, kompensasicacat atau meninggal dunia
Yang digunakan Tidak digunakanYang digunakan dalam analisa untuk
menentukan top event
Tidak digunakan dalam penentuan top
event
ANALISA DATAData Biaya Langsung Kecelakaan Kerjay g g j
ANALISA DATA
Faktor Penyebab Langsung Kecelakaan Kerja
Tindakan tidak aman(Unsafe Action)
Kondisi tidak aman(Unsafe Condition)
Dampak Kcelakaan Kerja
1. Kerugian material / harta
2. Hilang jam kerja
3. Cacat tubuh (Perma(
nen/Sementara)
4. Korban jiwa
5. Psikologis
ANALISA DATA
Penentuan Top Event
Top event (kejadian puncak) adalah suatu kegagalan ataukesalahan yang akan diidentifikasi secara rinci. Top event yang diperoleh berdasarkan hasil klasifikasi kecelakaan
kerja yang sudah divalidasikan yang terjadi selama periodeb l k b /d k b d hbulan Oktober 2008 s/d Oktober 2009 yang sudah
dikelompokkan, hasil dari klasifikasi kecelakaan kerja yang mempunyai frekuensi tinggi yang sering terjadi kecelakaanmempunyai frekuensi tinggi yang sering terjadi kecelakaandilingkungan proyek terhadap total biaya langsung yang tinggi jumlahnya yang dikeluarkan oleh pihak manajemengg j y y g p j
proyek.
ANALISA DATADaftar Top Event Kecelakaan Kerjap j
ANALISA DATAFaktor Penyebab Langsung Kecelakaan KerjaFaktor Penyebab Langsung Kecelakaan Kerja
Top Event
1. Faktor Pekerja2 Faktor Manajemen
Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja(Studi Literatur)
Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja(Proyek)
1. Faktor Pekerja2 F kt M j2. Faktor Manajemen
3. Faktor Peralatan4. Faktor Lingkungan
2. Faktor Manajemen3. Faktor Peralatan4. Faktor Lingkungan
Intermediate eventAdalah kondisi yang masih
memungkinkan untuk ditelusuri lagipenyebab lainnya, yang dihubungkandengan menggunakan gerbang logikadengan menggunakan gerbang logika
Basic eventAdalah kondisi penyebab kecelakaan yang paling bawah atau
dasar yang sudah tidak mungkin ditelusuri dan diidentifikasi lagi
ANALISA DATA
Top EventTop Event
Diperoleh dari hasil klasifikasi kecelakaan kerjap jyang mempunyai frekuensi tinggi yang seringterjadi kecelakaan kerja dilingkungan proyek
terhadap total biaya langsung yang tinggijumlahnya yang dikeluarkan oleh pihakjumlahnya yang dikeluarkan oleh pihak
manajemen proyek
L k l k k j did kLaporan kecelakaan kerja yang didasarkanpada standart safety plan kontraktor, observasi, dan wawancara penyebab
kecelakaan kerja pada pekerja dan pihakmanajemen proyek
Top Event1 T l t1. Terpeleset2. Terpukul3. Tergores
ANALISA DATATop EventTop Event
1. Terpeleset2. Terpukul3. Tergores
PenggambaranKonstuksi FTA
(Fulth Tree Analysis) dimulai
Intermediate Event
y )dari top event
kemudianintermediate event
sampai dengan
Pengambaran jugamenentukan Gerbang
Logika (logic gate) sampai denganbasic event sesuaidengan hasil yang
diperolehsebelumnya
adalah suatu model logika yang
digambarkan dalambentuk simbol (and
Basic Event
sebelumnya. bentuk simbol (and gate/or gate) yang menghubungkan
kejadian padakonstribusi pertama dankonstribusi pertama danjuga konstribusi kedua
ANALISA DATA
FTA T l tFTA Terpeleset
ANALISA DATA
ANALISA DATA
ANALISA DATA
ANALISA DATA
FTA t k lFTA terpukul
ANALISA DATA
ANALISA DATA
ANALISA DATA
ANALISA DATA
FTA TFTA Tergores
ANALISA DATA
ANALISA DATA
ANALISA DATA
ANALISA DATA
Kombinasi Basic Event
Setelah penggambaran FTA (Faulth Tree Analysis) selesaibarulah dilakukan penentuan cut set, adalah kombinasidari berbagai basic event yang memungkinkan terjadinyakecelakaan. Sedangkan mocus adalah suatu metode untuk
d k d i imendapatkan cut set dan minimum cut set
ANALISA DATA
Penyebab Kecelakaan Terpeleset
ANALISA DATA
Penyebab Kecelakaan Terpukul
ANALISA DATA
Penyebab Kecelakaan Tergores
ANALISA DATA
Penanganan dan Pencegahan Kecelakaan Kerja
Penanganan dan PencegahanKecelakaan Kerja
Penanganan dan PencegahanKecelakaan Kerja (pihak proyek)
SebelumKecelakaan Kerja
1. Aspek Manajemen
SesudahKecelakaan Kerja
1. Aspek Manajemen
SebelumKecelakaan Kerja
1. Aspek Manajemen2 Aspek Teknis2. Aspek Teknis 2. Aspek Teknis 2. Aspek Teknis
Yang dianalisa
ANALISA DATAPenanganan dan Pencegahan SebelumKecelakaan Kerjae a ga a da e cega a Sebe u ece a aa e ja
Aspek Manajemena. Mengadakan safety talk, safety
meeting, safety induction, safety
Aspek Teknisa. Pemasangan berikade, rambu-
rambu dan rekayasapatrol, safety morningdilingkungan proyek.
b. Penempatan personil/fungsipekerjaan HSE/K3 dan
yengineering HSE lainnya sertapenyediaangudang/penampungan limbah.
b. Mengidentifikasi dan penyediaanpenambahan inspektor K3 jikadiperlukan.
c. Pemantauan lingkungan proyekdan para pekerja, inspeksi
g p yperalatan K3 (rambu-rambu,P3K, keadaan darurat dan AlatPelindung Diri (APD).
c. Melaksanakan identifikasi,kecelakaan dan simulasi keadaandarurat.
d. Pemberian penjelasan mengenaitugas dan jabatannya, yang
inspeksi K3, termasukpengawasan kedisiplinanpenggunaan APD sesuaiketentuan yang ditetapkan dan
mencakup fungsi kerja, wewenangdan tanggung jawab.
apek lingkungand. Pemantauan efektifitas tindakan
perbaikan dan pencegahankecelakaan.
ANALISA DATAKecelakaan Terpelesetp
ANALISA DATAKecelakaan Terpukulp
ANALISA DATAKecelakaan Tergoresg
ANALISA DATAPenanganan dan Pencegahan SebelumPenanganan dan Pencegahan Sebelum
Kecelakaan Kerja yaitu
Aspek Manajemen Aspek Teknis
• Mengadakan safety talk,safety meeting, safetyinduction, safety patrol, safetymorning dilingkungan proyek
• Pemantauan efektifitastindakan perbaikan danpencegahan kecelakaan
• Melaksanakan identifikasi,morning dilingkungan proyek.• Pemantauan lingkungan
proyek dan pekerja, inspeksikecelakaan dan simulasikeadaan darurat
,inspeksi K3, termasukpengawasan kedisiplinanpenggunaan APD sesuaiketentuan yang ditetapkankeadaan darurat y g pdan apek lingkungan
KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan
1. Faktor-faktor penyebab kecelakaan Pelaksanaan proyek pembangunan GedungPerkatoran dan perkuliahan tahap III Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dibagi dalam2 kelompok yaitu tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi yang tidak aman(unsafe condition).
2. Penanganan dan pencegahan sebelum kecelakaan kerja adalah dilihat dari dua aspekyaitu :
a Aspek Manajemen :a. Aspek Manajemen :Mengadakan jadwal safety talk, safety meeting, safety induction, safety patrol,
safety morning dilingkungan proyek. Agar dapat saling berkoordinasi antara pekerja-pekerja dan pekerja-pimpinan.Pemantauan lingkungan proyek dan pekerja, inspeksi kecelakaan dan simulasig g y jkeadaan darurat
b. Aspek TeknisPemantauan efektifitas tindakan perbaikan dan pencegahan kecelakaanPemantauan efektifitas tindakan perbaikan dan pencegahan kecelakaanmelaksanakan identifikasi, inspeksi K3, termasuk pengawasan kedisiplinanpenggunaan APD sesuai ketentuan yang ditetapkan.
KESIMPULAN DAN SARANSaran
1. Observasi yang lebih efektif akan lebih menyempurnakan penelitian ini.2. Lebih dibutuhkan lagi data tentang kecelakaan kerja agar dapat mengetahui intermesiate
event dan basic event.3 Di FTA j h l bih f ktif bil di k t k k l t h d l t3. Diagram FTA jauh lebih efektif apabila digunakan untuk kegagalan terhadap peralatan
atau mesin yang digunakan untuk konstruksi terhadap kecelakaan kerja4. Penanganan dan pencegahan terhadap kecelakaan kerja haruslah lebih efektif dan
efisien.