mkalah nira

Upload: munawir-seeker

Post on 01-Mar-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Mkalah Nira

    1/10

    Makalah nira

    1.1. MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN PANGAN NIRA Dosen Pembimbing:

    Ir. Moh. Sabariman Disusun oleh : Kelompok 7 Aprilisa Siwi Lestari(2013340003) Firda Shabrina (2013340054) Puteri Maulani (2013340056)

    UNIVERSITAS SAHID JAKARTA TAHUN 2013 JAKARTA

    2.2.i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan

    rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis

    menyadari bahwa makalah ini dapat terselesikan karena usaha dan

    kerjasama penulis serta kemahakuasaan-Nya. Makalah ini berjudul NIRA

    yang merupakan salah satu hasil perkebunan. Makalah ini disusun untuk

    memenuhi tugas mata kuliah Pengetahuan Bahan Pangan (PBP) serta

    menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam mempelajari mata

    kuliah ini, khususnya mengetahui manfaat hasil perkebunan, seperti Nira

    dalam kehidupan sehari-hari. Penulis mengucapkan terima kasih kepada

    Dosen pembimbing kami, Bapak Moh. Sabariman yang telah memberikan

    tugas ini, sehingga kami dapat menambah wawasan lebih luas tentang

    Pengetahuan Bahan Pangan khususnya Nira. Penulis merasa makalah ini

    masih jauh dari sempurna, sehingga kami akan menerima kritik dan saran

    dari semua pihak yang akan membantu penyempurnaan pembuatan makalah

    ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk rekan-rekan mahasiswaserta dapat menambah ilmu tentang bahan pangan. Jakarta, Desember 2013

    Penyusun,

    3.3.ii DAFTAR ISI KATA

    PENGANTAR .....................................................................................................

    .............ii DAFTAR

    ISI.......................................................................................................................

    ........iii BAB

    I...........................................................................................................................

    ...............1PENDAHULUAN.................................................................................................

    ....................... 1 1.1 Latar

    Belakang ............................................................................................................

    .. 1 1.2

    Tujuan ................................................................................................................

    http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-2-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-2-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-3-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-3-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-3-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-2-638.jpg?cb=1428718441
  • 7/25/2019 Mkalah Nira

    2/10

    .......... 1 BAB

    II..........................................................................................................................

    ...............2

    PEMBAHASAN ..................................................................................................

    ........................ 2 2.1Nira ....................................................................................................................

    .......... 2 2.2 Sumber

    Nira ..................................................................................................................

    2 2.3 Nira Aren (Arenga pinnata

    merr).................................................................................... 4 2.4 Hasil produk

    nira aren....................................................................................................6 2.5

    Sifat Fisik dan Kimia

    nira............................................................................................... 7 2.6

    Kerusakan

    nira............................................................................................................... 8

    2.7 Pengawetan

    nira............................................................................................................. 9

    BAB

    III.........................................................................................................................

    ............. 10

    PENUTUP...........................................................................................................

    ...................... 10 3.1Kesimpulan ........................................................................................................

    ......... 10 Daftar

    Pustaka...............................................................................................................

    ............. 11

    Lampiran ............................................................................................................

    ....................... 12

    4.4.Mengetahui proses pengawetan dan produk haMengetahui penangan

    sebelum panen hingga pasca panen.Mengetahui keadaan fisik dan

    komposisi kimia nira.Mengetahui manfaat nira dalam kehidupan sehari-

    hari.Mengetahui tanaman penghasil nira.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1

    Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil

    pertanian, salah satunya adalah komoditi hasil perkebunan yang

    keberadaannya dibutuhkan oleh masyarakat untuk diolah dan dikonsumsi.

    Komoditi hasil perkebunan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu

    http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-4-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-4-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-4-638.jpg?cb=1428718441
  • 7/25/2019 Mkalah Nira

    3/10

    kelempok bahan pangan (nira dan penghasil minyak), kelompok bahan

    penyegar (teh, kopi, dan coklat), dan kelompok bahan non pangan (karet dan

    kina). Kelompok komoditi hasil perkebunan yang akan dibahas adalah

    kelompok bahan pangan, salah satunya adalah nira. Nira adalah cairan yang

    dikeluarkan dari bunga beberapa tanaman penghasil nira. Nira dapatdihasilkan dari beberapa tanaman seperti aren, kelapa, tebu, buah lontar,

    saga, dll. Nira mengandung gula yang cukup besar sehingga dapat

    dimanfaatkan untuk diolah menjadi produk tertentu. Oleh karena itu, dalam

    prosesnya dibutuhkan penanganan yang baik agar tidak terjadi kontaminasi

    dan kerusakan pada nira. Pembahasan nira kali ini akan fokus pada nira yang

    dihasilkan oleh tanaman aren karena tanaman tersebut banyak dikenal

    sebagai penghasil nira dan dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan

    gula merah yang umum digunakan oleh masyarakat. 1.2 Tujuan sil dari bahan

    tersebut.

    5.5.2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Nira Nira adalah cairan yang keluar dari bunga

    atau pohon penghasil nira yang disadap. Nira sering juga disebut lege, kata

    ini berasal dari istilah bahasa Jawa, yaitu legi artinya manis. Dalam keadaan

    segar nira mempunyai rasa yang manis, berbau harum, dan tidak berwarna.

    Cairan ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula. Selain

    digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula, nira juga digunakan sebagai

    bahan baku asam cuka, minuman segar, dan minuman keras (tuak) serta

    pada akhir-akhir ini muncul produk baru dari nira aren yaitu gula merahserbuk. Dalam proses penyadapan baik sebelum ataupun sesudahnya,

    diperlukan penanganan yang baik agar nira tidak mudah rusak dan

    terkontaminasi. Karena nira merupakan media yang baik untuk pertumbuhan

    mikroorganisme seperti bakteri, kapang, dan khamir. Walaupun pada saat

    cairan keluar dari bunga atau pohonnya dalam keadaan steril, namun

    kerusakan nira dapat terjadi saat proses penyadapan, penampungan atau

    penyimpanan sebelum diproduksi. Oleh karena itu diperlukan proses

    penanganan yang baik untuk memperpanjang masa simpannya. 2.2 Sumber

    Nira Nira dihasilkan dari beberapa tanaman, ciri tanaman yang menghasilkan

    nira adalah tanaman yang berdaun hijau dan digunakan dalam metabolisme

    dari tanaman. Pada tanaman tersebut nira disimpan di dalam akar, batang,

    bunga dan buah. Nira dalam tanaman dapat berbentuk glukosa, fruktosa, dan

    sukrosa. Sumber nira yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari

    adalah: 1. Aren (Arenga pinnata merr) Pada pohon aren niranya diperoleh

    http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-5-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-5-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-5-638.jpg?cb=1428718441
  • 7/25/2019 Mkalah Nira

    4/10

    dari penyadapan tangkai bunga dan dapat disadap (diambil) niranya pada

    umur 5-12 tahun. Dalam sehari pohon aren dapat disadap 2 kali dan

    menghasilkan 300-400 liter nira. 2. Kelapa (Cocos nucifera) Pada pohon

    kelapa niranya diperoleh dari penyadapan tangkai bunga dan dapat disadap

    niranya pada umur 6-8 tahun. Penyadapan dilakukan sepanjang tahunselama

    6.6.Maple (Acer saccharum), pada maple niranya diperoleh dari penyadapan

    kulit pohon maple sepanjang 7,50 cm dan letaknya 130 cm di atas tanah.

    Beriku adalah tabel komposisi kimia nira dari masing-masing tanaman:

    Komposisi nira tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu varietas

    tanaman, umur tanaman, kesehatan tanaman, keadaan tanah, iklim,

    pemupukan dan pengairan. tanaman Komposisi kimia tanaman (%) Air

    Karbohidrat Protein Lemak Aren 87,20 11,28 0,20 0,02 Kelapa 84,40 14,35

    0,10 0,17 Tebu 77-78 13,28 - -Sorgum (Sorgum vulgare), pada sorgum

    niranya diperoleh dari batang sorgum manis varietas saccharum. Hasil

    niranya diolah langsung menjadi sirup.Bit gula (Beta vulgaris), pada bit

    gula niranya diperoleh dari umbi bit gula. Penanaman bit dengan biji dan

    lamanya penanaman hingg proses panen adalah 5- 6 bulan. Bit gula

    mengandug 13-17% sukrosa.Karma (Phoenix sy/veris), pada karma

    niranya diperoleh dari penyadapan pangkal tajuk tanaman dan dapat mulai

    disadap pada umur 8 tahun, lama penyadapan 25-4 tahun.Saga (Caryota

    urens), pada saga niranya diperoleh dari penyadaan tangkai bunga dan mulaidisadap saat umur 10 tahun, selama 15-20 tahun.Buah lontar (Barassus

    sp.), pada buah lontar niranya diperoleh dari penyadapan tangkai bunga atau

    buah dan mulai disadap saat umur 15 tahun.3 4 bulan dan menghasilkan 2

    kg/hari sadap. Rendemen nira yang dijadikan gula merah yaitu sebesar 12-

    18%, gula merah yang dihasilkan antara 30-40 kg/pohon/tahun. 3. Tebu

    (Saccharum officinarum) Pada tanaman tebu niranya tedapadat di batangnya.

    Tanaman tebu yang sudah cukup masak yaitu batangnya telah mempunyai

    rendemen yang tinggi, sekitar umur 12-16 bulan dan siap dipanen untuk

    diambil niranya. 4. Sumber nira lainnya;

    7.7.9 Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa banyak tanaman sumber

    penghasil nira serta komposisi nira dari masing-masing tanaman tersebut,

    namun saat ini akan dibahas lebih lanjut dan lebih dalam tentang nira yang

    dihasilkan oleh pohon aren, mulai dari penanganan awal sebelum

    penyadapan hingga hasil produksi nira tersebut. 2.3 Nira Aren (Arenga

    http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-6-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-6-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-7-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-7-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-6-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-7-638.jpg?cb=1428718441
  • 7/25/2019 Mkalah Nira

    5/10

    pinnata merr) Nira dari pohon aren banyak ditemukan dan digunakan dalam

    pembuatan gula aren atau gula semut. Nira aren diperoleh dengan

    penyadapan pada tangkai bungan dan mulai disadap pada umur 5-12 tahun.

    Tiap tanaman dapat disadap selama 3 tahun, setiap tahunnya dapat disadap

    3-4 tangkai bunga. Nira aren dapat menghasilkan 300-400 liter/musim tangkaibunga (3-4 bulan) atau 900-1600 liter nira/tahun. Pada pohon aren niranya

    terdapat pada tangkai bunga yang tumbuh panjang dari pelepah daun yang

    berupa cabang dengan arah pertumbuhan dari atas ke bawah. Bunga aren

    adalah nomoceous unisexual yaitu bunga jantan dan betinanya terpisah pada

    masing-masing tongkol. Letak buga betina mulai dari bunga yang mula-mula

    keluar hingga tongkol ke empat atau ke lima, sedangkan letak bunga jantan

    setelah tongkol ke empat atau ke lima hingga seterusnya. Bunga yang

    disadap adalah bunga jantan yang berwarna kuning kecoklatan atau coklat.

    Sedangkan bunga betina yang berwarna hijau atau hijau kekuningan tidak

    boleh disadap karena dapat menurunkan produksi nira. Tahap selanjutnya

    setelah mengetahui bagian-bagian tangkai bunga adalah proses penyadapan

    nira aren. Berikut ini adalah penjelasannya: 1. Proses peningguran

    (pemukulan) Proses ini dilakukan dengan memukul tangkai bunga agar pori-

    pori bunga membesar dan melunakkan bunga. Hal ini dilakukan untuk

    menghancurkan dinding sel sehingga cairannya bisa keluar. Alat yang

    digunakan dalam proses ini adalah alat pemukul berbentuk silinder yang

    terbuat dari kayu pohon nangsi, mauhman, dadap atau hanjuang. Tahappeningguran dan pengayunan ini berlangsung 3 hari sekali selama 10 hari. 2.

    Pengujian Proses ini dilakukan untuk mengetahui waktu yang tepat pada saat

    pemotongan atau pemagasan, waktu yang tidak tepat dapat menyebabkan

    nira tidak keluar. Caranya dengan mengiris tangkai bunga dengan pisau

    sadap.

    8.8.Tahap bunga muda Pada tahap ini bunga berbentuk bulat dan susunan

    benang sarinya rapi dan pendek. Bunga tersebut dapat dipagas jika warna

    bunganya terlihat gumircak bodas dan setelah dilakukan pengujian tida9 3.

    Pemotongan (pemagasan) Selain dengan cara pengujian ada cara lain untuk

    mengetahui kapan tangkai unga akan di potong, yaitu dengan cara

    memperhatikan bentuk bunga. Pemotongan dapat dilakukan dalam tahap

    bunga muda atau tua. Berikut ini adalah cara mengamati bentuk bunga:

    Tahap bunga tua Pada tahap ini bunga berbentuk lonjong dan benang sarinya

    tersusun tidak teratur. Pemagasan pada tahap ini tidak diperlukan uji

    http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-8-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-8-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-8-638.jpg?cb=1428718441
  • 7/25/2019 Mkalah Nira

    6/10

    pengirisan pada perubahan warna tertentu (seperti pada bunga muda). Tetapi

    pengujian dilakukan pada saat bunga berwarna tumi odeng muda, jika diiris

    keluar air maka tangkai bunga bisa langsung dipagas dan jika air tidak keluar

    maka harus ditunggu hingga warnanya tumi odeng tua hingga ligar. Setelah

    diuji pengirisan keluar cairan, tangkai bunga bisa langsung dipagas. Tetapijika tidak mengeluarkan cairan maka harus ditunggu hingga muncul bunga

    yang lainnya. Berikut ini adalah beberapa istilah tahap pertumbunhan bunga

    pada pohon aren: a. Gumircak bodas : bagian dalam bunga yang berwarna

    putih seperti beras. b. Gumircak koneng : bagian dalam bunga yang berwarna

    kuning dan berair. c. Tumi odeng muda : bagian dalam bunga berwarna

    kuning muda tidak berair tetapi kalau dipegang agak lengket. d. Tumi odeng

    tua : bagian dalam bunga berwarna kuning tua. e. Leucir : bagian dalam

    bunga berwarna kuning tidak berair dan tidak lengket. f. Hear : bagian dalam

    bunga sedikit berserbuk. g. Humangit : bagian dalam bunga tercium bau

    harum. h. Jumegang : bagian dalam bunga terdapat cairan seperti madu. i.

    Ligar : bunga sudah tidak ada dan rontok.k kelur air maka waktu

    pemagasan ditunggu hingga berwarna gumircak koneng. Jika warna bunga

    sudah tumi odeng muda sampai ligar maka waktu pemagasan sudah lewat

    dan tidak dapat dilakukan pemagasan. Sehingga harus menunggu muncul

    bunga lainnya.

    9.9.C hingga kadar air nira berkurang. Untuk memisahkan kotoran yang

    terdapat saat proses pemasakan dilakukan penyaringan kembali hingga niramengental namun tidak terdapat buih yang banyak. Saat buihnya banyak,

    ditambahkan minyak kelapa, kemiri atau kacang tanah. Kemudian dimasak

    hingga mengental dengan api yang kecil. Tandanya nira sudah kental yaitu

    dengan meneteskan cairan nira ke dalam air. Nira yang kental terus diaduk

    hingga terbentuk kristal yang meratahingga terbentuk warna coklat

    kekuningan tetapi belum mengeras. Kemudian hasil pemanasan tersebut

    dimasukan9 Pada tahap a-b adalah tahap bunga muda dan tahap c-i adalah

    tahap bunga tua. Gambar bunga aren dapat dilihat pada lampiran. 4.

    Pembungkusan Proses pembungkusan tangkai bunga dengan ijuk agar

    tangkai bunga tidak diganggu oleh tupai dan serangga. Kemudian diperiksa

    setiap hari, jika terdapat tetesan cairan maka didiamkan selama 5-6 hari

    setelah itu ijuk dibuang dab dibungkus dengan daun labu ataiu dadap agar air

    yang dikeluarkan lebih banyak, karena kedua daun tersebut mengandung

    asam yang dapat menarik air. Pembungkusan berlangsung selama 3-6 hari.

    http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-9-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-9-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-9-638.jpg?cb=1428718441
  • 7/25/2019 Mkalah Nira

    7/10

    Proses ini dapat disebut pemokoan. 5. Pengambilan nira Setelah nira yang

    keluar banyak, ujung tangkai bunga dapat diiris tipis dan cairan nira yang

    keluar akan ditampung dalam lodong bambu. Nira yang diperoleh sebaiknya

    langsung diproses menjadi gula atau produk lain agar hasilnya lebih baik. Jika

    nira didiamkan terlebih dahulu maka akan mengalami proses fermentasi danbila dijadikan gula akan lembek. 2.4 Hasil produk nira aren Umumnya nira

    aren dimanfaatkan menjadi gula yaitu gula aren dan gula semut. Berikut ini

    adalah penjelasan pembuatn gula aren dan gula semut: a. Gula aren cetak

    Gula aren cetak atau gula merah banyak digunakan untuk bahan tambahan

    makanan yaitu sebagai pemanis dalam masakan. Gula ini berasal dari nira

    aren yang segar, berikut ini adalah cara pembuatannya: Nira dengan

    kandungan pH 6-7 dilakukan penyaringan untuk memisahkan dari kotoran,

    lalu dimasak dengan suhu 110-120

    10.10.C sambil terus diaduk. Pada saat mulai mendidih akan terdapat busa,

    busa tersebut tidak boleh meluap oleh karena itu harus diaduk dan

    ditambahkan 1 sendok minyak goreng untuk mengurangi total padatan gula

    semut yang dihasilkan. Pemasakan dilanjutkan sampai warnanya sedikit tua

    dari gula cetak, kemudian didinginka selama 10 menit di wajan tanpa diaduk.

    Kemudian dilakukan pengadukan dengan garpu, apabila terbentuk kristal gula

    pengadukan dilakukan lebih cepat agar terbentuk gula serbuk atau butiran

    gula, sehingga gula tersebut disebut gula semut. Gula yang telah jadi

    dipidahkan ke wadah lain dan dibiarkan dingin kemudan diayak untukmemisahkan gula dengan butiran yang kecil dan besar. Apabila gula yang

    dihasilkan masih basah harus dikeringkan agar kadar airnya sesuai dengan

    yang diinginkan. Gambar gula semut dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini

    adalah tabel perbedaan antara gula aren dan gula semut. Gula aren Gula

    Semut Jenis gula merah yang berbentuk cetakan batangan silinder dan

    cetakan setengah bola Jenis gula merah yang berbentuk bubuk dan sering

    pula disebut orang sebagaigula kristal Mengandung kadar air yaitu rata-rata

    97,4% Mengandung kadar air Kadar air 2-3% dalam bentuk kemasan

    Mengandung sukrosa kurang lebih 84% Mengandung sukrosa sekitar 90-94%

    Sukar larut Mudah larut 2.5 Sifat Fisik dan Kimia nira Sifat fisik Umumnya

    semua nira memiliki sifat fisik yang hampir sama. Sifat fisik nira yang penting

    adalah warna atau kejernihan, aroma, rasa, kotoran dan kekentalan.1109

    kedalam cetakan yang telah direndam air dingin agar mudah saat pelepasan

    dari cetakannya. Gambar gula aren dapat dilihat pada lampiran. b. Gula

    http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-10-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-10-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-10-638.jpg?cb=1428718441
  • 7/25/2019 Mkalah Nira

    8/10

    semut Perbedaan gula aren dengan gula semut adalah bentuk dari gula

    semut adalah bubuk dam kadar airnya lebih kecil. Pembuatan gula semut

    digunakan nira yang masih segar dan kemudian disaring. Hasil saringan

    tersebut dimasak padasuhu

    11.11.Brix. 2.6 Kerusakan nira Nira yang ada pada tangkai bunga terdapatdalam keadaan steril, namun dalam prosesnya kerusakan nira dapat terjadi

    pada saat nira mulai disadap dari pohon atau pada saat proses penyimpanan

    sebelum pengolahan. Apabila nira didiamkan beberapa lama akan terjadi

    prses fermentasi sukrosa oleh mikroorganisme menjadi alkohol dan lama

    kelamaan menjadi asam. Reaksi yang terjadi pad9 1. Warna atau kejernihan,

    aroma dan rasa Pengamatan dilakukan secara organoleptik terhadap warna

    atau kejernihan, aroma dan rasa atau tngkat kemanisan nira. 2. Kotoran

    Menyaring sebanyak 100ml nira dengan menggunakan kapas, kemudian

    diamati kotoran yang menenpel pada kapas penyaring. 3. Kekentalan

    Mengukur viskometer dengan menggunakan viskometer. Sifat Kimia Sifat

    kimia nira yang penting dengan pembuatan gula merah adalah keasaman

    (pH) dan kadar gula. 1. Keasaman (pH) Mengukur suhu nira dengan

    termometer kemudian pH-nya diukur dengan pH meter. Nira dikatakan baik

    apabila memiliki pH sekitar 5,5-6. 2. Total asam tertitrasi Total asam tertitrasi

    diujikan untuk mengetahui kadar asam organik yang terdapat pada nira

    tersebut dan dinyatakan sebagai ml titrasi NaOH/100ml nira. 3. Total gula

    Kadar total gula diujikan untuk mengetahui kadar total gula dalam niratersebut. Biasanya pengujian ini dilakukan dengan alat refraktometer dan

    hasilnya dinyatakan dalam satuan 2 C6H5OH + CO2 glukosa etanol

    C6H12O6 + C6H12O6 sukrosa air glukosa fruktosa 2. C6H12O6 +

    Saccharomyces ellipsoidesa saat proses fermentasi berlangsung: 1.

    C12H22O11 + H2O

    12.12.CH3COOH + H2O etanol asam asetat Pada reaksi pertama, terjadi

    inversi sukrosa menjadi D-glukosa dan D-fruktosa, hal ini dapat terjadi karena

    aktivitas enzim fruktoforanosidase (h-fruktosidase, invertase) yang dihasilkan

    mikroba. Kemudian glukosa dan fruktsa hasil inversi dengan bantuan

    mikroorganisme dirubah menjadi etanol. Pada reaksi ke tiga etanol dengan

    bantuan mikroorganisme dirubah menjadi asam asetat dan kecenderungan

    nilai pH akan turun dan kadar gula juga akan menurun. Mikroba yang terdapat

    pada nira adalah khamir dan bakteri. Nira yang sudah terfermentasi akan

    menghasilkan toddy wine atau palm wine atau orang indonesia sering

    http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-11-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-11-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-12-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-12-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-11-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-12-638.jpg?cb=1428718441
  • 7/25/2019 Mkalah Nira

    9/10

    menyebutnya tuak. Khamir yang terdapat pada tuk adalah S. cereviceae,

    sedangkan bakteri adalah genus Lactobacillus, Acetobacter, Sarcin,

    Streptococcus, dll. jenis khamir yang terdapat pada nira tergantung pada jenis

    khamir yang dominan dan suhu nira. 2.7 Pengawetan nira Pada umumnya

    para petani telah melakukan pengawetan dengan cara secepatnyamendidihkan nira setelah melakukan penyadapan dan dengan menambahkan

    bahan alami seperti laru janggut, kulit pohon manggis, buah manggis yang

    masih muda, kulit pohon kosambi, dan kayu pohon nangka. Selain itu juga

    digunakan kapur untuk mencegah kerusakan nira. Kulit pohon digunakan

    karena memiliki senyawa tanin yang bersifat antimikrobia, fungisida, dan

    menghambat adsorpsi permukaan oleh khamir. Kapur digunakan karena

    kalsium hidroksida (Ca(OH)2) yang terbentuk bersifat desinfektan,

    menggumpalkan protein dan asam nukleat serta merusak dinding sel

    mikroba. Keasaman nira dapat dicegah dengan menambahkan beberapa

    larutan tersebut yang telah diuji di laboratorium, yaitu: 1. Garam Na/K

    metabisulfit 0,2-0,25% 2. N.Na benzoat 0,05-0,2% 3. Kapur 0,7-1,2%

    Senyawa sulfit digunakan sebagai penawet karena dalam bentuk efektifnya,

    yaitu asam sulfit tidak akan terdisosiasi pada pH dibawah 3.9 3. C2H5OH +

    O2 + Acetobacter eceti

    13.13.10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Nira merupakan salah satu hasil

    perkebunan yang termasuk pada komoditi hasil perkebunan pangan. Nira

    adalah cairan yang dikeluarkan dari bunga beberapa tanaman penghasil nira.Nira banyak dimanfaatkan sebgai bahan baku pembuatan gula, asam cuka

    dan tuak. Nira dapat dihasilkan dari beberapa tanaman seperti aren, kelapa,

    tebu, buah lontar, saga, dll Salah satu tanaman yang menghasilkan nira

    adalah pohon aren. Nira pohon aren banyak digunakan sebagai bahan baku

    pembuatan gula. Sebelum nira aren digunakan sebagai bahan baku, untuk

    mendapatkan nira tersebut dilakukan beberapa proses penanganan seperti

    penanganan sebelum dan sesudah penyadapan, proses pengawetan dan

    pengolahan nira aren. Selain itu nira juga memiliki sifat fisik dan kimia yang

    hampir sama dari semua jenis nira. Penanganan nira setelah proses

    penydapan harus dilakukan dengan baik agar tidak terjadi kerusakan dan

    proses fermentasi yang berlebihan pada nira . Untuk mencegah adanya

    kerusakan pada nira, beberapa bahan pengawet alami dan kimia dapat

    mencegah terjadinya kerusakan sehingga dapat memperpanjang umur

    penyimpanan nira.

    http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-13-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-13-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-13-638.jpg?cb=1428718441
  • 7/25/2019 Mkalah Nira

    10/10

    14.14.11 Daftar Pustaka Aziz, Rizqi Al. NIRA. 2010. http://rizqi-

    aziz.blog.unsoed.ac.id/2011/06/25/nira/. [28 mei 2013] Deptan. 1993.

    http://www.pustaka-deptan.go.id/agritek/ppua0141.pdf. [28 mei 2013] Nurlela,

    Euis. 2002. Kajian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Warna

    Gula Merah. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian IPB R. Muchtadi, Tien et.al.2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung:Alfabeta CV. hal:304-317

    Tanpa nama. Tinjauan pustaka aren. Reprositori IPB.

    http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-14-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-14-638.jpg?cb=1428718441http://image.slidesharecdn.com/makalahnira-150411021259-conversion-gate01/95/makalah-nira-14-638.jpg?cb=1428718441