mixer

4

Click here to load reader

Upload: lhily-thiita

Post on 23-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Mixer

TRANSCRIPT

Page 1: Mixer

Pengukuran Mixer

70

BAB 10. PENGUKURAN MIXER 10.1 Tujuan

Menguji dan mengukur mixer sebagai salah satu perangkat sistem komunikasi

radio.

10.2 Peralatan yang diperlukan

- Spektrum Analyzer

- Synthesized Signal Generator

- Mini Circuit Mixer

Kabel RF Coaxial 50

BNC, N- connector

10.3 Teori Dasar

Perangkat RF Mixer terdiri atas 3 terminal yang biasanya dinotasikan dengan R

adalah sinyal input, L adalah osilator lokal dan I adalah IF. Outputnya merupakan

hasil penjumlahan dan selisih frekuensi dari kedua input. Mixer dapat juga

digunakan sebagai detektor fasa atau sebagai demodulator.

Gambar 10.1 Simbol Mixer

Dua sinyal yang simasukkan pada kedua terminal input umumnya adalah osilator

lokal dan sinyal dari antena pada pesawat penerima, atau sinyal keluar dari

pemancar. Untuk menghasilkan frekuensi baru diperlukan perangkat non linier.

Dalam proses pencampuran dapat dihasilkan frekuensi output lebih rendah dari

sinyal input ini disebut down-conversion dan jika kita menginginkan outputnya

lebih tinggi dari frekuensi sinyal input up-conversion.

Page 2: Mixer

Pengukuran Mixer

71

Gambar 10.2 Konversi ke bawah

Gambar 10.3 Konversi ke atas

Page 3: Mixer

Pengukuran Mixer

72

Pengukuran RF Mixer f1(sumber sinyal) f2(sumber sinyal) SPECTRUM ANALYZER LO in Rf

in IF

Gambar 10.4 Set-up diagram pengukuran mixer

10.4 Langkah Percobaan

1. Buatlah set-up diagram pengukuran seperti yang ditunjuk di atas. Atur

frekuensi signal generator 102 MHz dengan level -20 dBm, hubungkan pada

input R dan frekuensi 250 MHz dengan level 0 dBm pada input L.

2. Amati output Mixer pada terminal I dan perhatikan level spektrum frekuensi

pada layar yaitu untuk hasil IF (selisih) dan IF (jumlah).

3. Pasanglah LPF 100 MHz pada terminal output I, amati frekuensi IF (selisih)

dan IF (jumlah) setelah dipasang LPF.

4. Gantilah dengan LPF 300 MHz pada terminal output I, amati frekuensi IF

(selisih) dan IF (jumlah) setelah dipasang LPF.

5. Atur level input RF dari -20 dBm hingga +8 dBm dengan step 2 dB, ukur

level absolute sinyal IF (selisih) dan hitung convertion lossnya (dB), yaitu

selisih level antara sinyal input R terhadap sinyal output I. Catat setiap

pengukuran pada tabel data di bawah ini.

RF (dBm) IF(selisih) (dBm) Convertion loss (dB)

-20 -18 -16 -14 -12 -10 -8 -6 -4

MIXER

Page 4: Mixer

Pengukuran Mixer

73

RF (dBm) IF(selisih) (dBm) Convertion loss (dB) -2 0

+2 +4 +6 +8

Buatlah grafik convertion loss (dB) sebagai fungsi dari level input RF.

Bagaimana interprestasi saudara tentang grafik tersebut ? beri komentar

saudara tentang hal ini.

6. Ukurlah RF - LO isolation, dengan cara terminal I pada mixer diterminasi

dengan terminator 50 , RF input 0 dBm dan ukur level daya pada terminal

LO. Buat rangkaian seperti gambar dibawah ini.

50

7. Catatlah data pengukuran saudara pada tabel data dibawah ini.

RF ( dBm) LO (dBm) RF-LO Isolation (dB) 0 1 2 3 4 5 6 7

8. Dengan cara yang sama seperti langkah 4 ukurlah LO - RF isolation, caranya

sinyal input diberikan pada terminal LO dan ukur level output pada terminal

RF pada mixer dengan terminal I diterminasi 50 .

Buatlah kesimpulan dan komentar saudara tentang percobaan ini.

TERMINATOR

XSA1

TIN

SPECTRUM ANALYZER IF

LO RF