dari gliserin dan asam nitrat dengan proses... · 3.1 mixer-01 35 3.2 mixer-02 36 ... 6.2 dasar...
TRANSCRIPT
TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK GLYCERINE TRINITRATE
DARI GLISERIN DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES
BIAZZI
KAPASITAS 10.000 TON / TAHUN
Oleh :
Dwi Endah Cahyani I 0502020
Wahyu Setyo Nugroho E P I 0502050
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2007
Halaman Pengesahan
TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK GLYCERINE TRINITRATE
DARI GLISERIN DAN ASAM NITRAT
DENGAN PROSES BIAZZI
KAPASITAS 10.000 TON / TAHUN
Oleh :
DWI ENDAH CAHYANI
NIM. I 0502020
WAHYU SETYO NUGROHO EDY PURWANTO
NIM. I 0502050
Dosen pembimbing
Sperisa Distantina, ST, MT
NIP. 132 285 054
Dipertahankan di depan Tim Penguji :
1. Ir. Endah Retno D, MT 1. ......................................
NIP. 132 258 055
2. Bregas STS, ST, MT 2. ......................................
NIP. 132 243 335
Mengetahui Disahkan
a.n. Dekan Fakultas Teknik
Pembantu Dekan I
Ir. Noegroho Djarwanti, MT NIP. 131 415 237
Ketua Jurusan
Teknik Kimia
Ir. Nunik Sri Wahjuni, M.Si. NIP. 131 569 187
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, hanya karena
rahmat dan hidayah-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan
laporan tugas akhir dengan judul “Prarancangan Pabrik Glycerine Trinitrate dari
Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas 10.000 Ton / tahun”.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memperoleh banyak bantuan
baik berupa dukungan moral maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena
itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Sperisa Distantina, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan
dan bantuannya dalam penulisan tugas akhir.
2. Yc. Danarto , ST,MT, selaku Pembimbing Akademik.
3. Ir. Nunik Sri Wahjuni, M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia FT
UNS.
4. Segenap Civitas Akademika, atas semua bantuannya.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis membuka diri terhadap segala saran dan kritik
yang membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca sekalian.
Surakarta, Juli 2007
Wahyu Setyo Nugroho Edy Purwanto
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Tabel xi
Daftar Gambar xiv
Intisari xv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Kapasitas Perancangan 3
1.2.1 Kebutuhan nitrogliserin 3
1.2.2 Ketersediaan Bahan Baku 5
1.2.3 Kapasitas minimum Pabrik Nitrogliserin 5
1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik 6
1.3.1 Faktor Primer 6
1.3.2 Faktor Sekunder 7
1.4 Tinjauan Pustaka 8
1.4.1 Macam-macam Proses Nitrogliserin 9
BAB II DESKRIPSI PROSES 13
2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 13
2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku 13
2.1.2 Spesifikasi Produk 14
2.2 Konsep Proses 15
2.2.1 Mekanisme Reaksi 15
2.2.2 Kondisi Operasi 15
2.3 Tinjauan Kinetika 15
2.4 Tinjauan Termodinamika 16
2.5 Langkah Proses 18
2.5.1 Tahap Penyiapan Bahan Baku 18
2.5.2 Tahap Reaksi Nitrasi Pembentukan Nitrogliserin 19
2.6 Diagram Alir 20
2.6.1 Diagram Alir Proses 21
2.6.2 Diagram Alir Kualitatif 22
2.6.3 Diagram Alir Kuantitatif 23
2.7 Neraca Massa dan Neraca Panas 24
2.7.1 Neraca Massa 24
2.7.2 Neraca Panas 25
2.8 Lay Out Pabrik dan Peralatan 29
2.8.1 Lay Out Pabrik 29
2.8.2 Lay Out Peralatan 33
BAB III SPESIFIKASI ALAT 35
3.1 Mixer-01 35
3.2 Mixer-02 36
3.3 Reaktor 37
3.4 Dekanter 01 38
3.5 Dekanter 39
3.6 Tangki Pencuci 40
3.7 Tangki Netraliser 41
3.8 Tangki Asam Sulfat 42
3.9 Tangki Asam Nitrat 43
3.10 Tangki Gliserol 44
3.11 Tangki Nitrogliserin 45
3.12 Tangki Brine Water 46
3.13 Cooler 1 47
3.14 Cooler 2 48
3.15 Cooler 3 50
3.16 Cooler 4 51
3.17 Pompa 1 52
3.18 Pompa 2 53
3.19 Pompa 3 54
3.20 Pompa 4 54
3.21 Pompa 5 55
3.22 Pompa 6 56
3.23 Pompa 7 56
3.24 Pompa 8 57
3.25 Pompa 9 58
3.26 Pompa 10 59
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 60
4.1 Unit Pendukung Proses 60
4.1.1 Unit Pengadaan Air 61
4.1.1.1 Air Pendingin dan Pemadam Kebakaran 61
4.1.1.2 Air Proses 65
4.1.1.3 Air Umpan Boiler 65
4.1.1.4 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi 68
4.1.2 Unit Pengadaan Steam 75
4.1.3 Unit Pengadaan Udara Tekan 76
4.1.4 Unit Pengadaan Listrik 77
4.1.4.1 Listrik untuk keperluan proses dan utilitas 78
4.1.4.2 Listrik untuk Penerangan 79
4.1.4.3 Listrik untuk AC 81
4.1.4.4 Listrik untuk Laboratorium dan Instrumentasi 81
4.1.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar 82
4.1.6 Unit Refrigerasi 84
4.2 Laboratorium 85
4.2.1 Laboratorium Fisik 87
4.2.2 Laboratoruim Analitik 87
4.2.3 Laboratoruim Penelitian dan Pengenbangan 87
4.3 Unit Pengolahan Limbah 88
4.3.1 Limbah Cair 88
4.3.2 Limbah Gas 89
BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 90
5.1 Bentuk Perusahaan 90
5.2 Struktur Organisasi 91
5.3 Tugas dan Wewenang 95
5.3.1 Pemegang Saham 95
5.3.2 Dewan Komisaris 95
5.3.3 Dewan Direksi 96
5.3.4 Staf Ahli 97
5.3.5 Penelitian dan Pengembangan (Litbang) 97
5.3.6 Kepala Bagian 98
5.3.7 Kepala Seksi 102
5.4 Pembagian Jam Kerja Karyawan 102
5.4.1 Karyawan Non-Shift 102
5.4.2 Karyawan Shift 103
5.5 Status Karyawan dan Sistem Upah 105
5.5.1 Karyawan Tetap 105
5.5.2 Karyawan Harian 105
5.5.3 Karyawan Borongan 105
5.6 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji 105
5.6.1 Penggolongan Jabatan 105
5.6.2 Jumlah Karyawan dan Gaji 106
5.7 Kesejahteraan Sosial Karyawan 108
5.7.1 Gaji Pokok 108
5.7.2 Tunjangan 108
5.7.3 Cuti 109
5.7.4 Pakaian Kerja 109
5.7.5 Pengobatan 109
5.7.6 Asuransi Tenaga Kerja (Astek) 109
5.8 Manajemen Perusahaan 109
5.8.1 Perencanaan Produksi 110
5.8.2 Pengendalian Produksi 111
BAB VI ANALISA EKONOMI 113
6.1 Penafsiran Harga Peralatan 118
6.2 Dasar Perhitungan 120
6.3 Penentuan Total Capital Investment (TCI) 120
6.4 Hasil Perhitungan 122
6.4.1 Fixed Capital Invesment (FCI) 122
6.4.2 Working Capital Investment (WCI) 123
6.4.3 Total Capital Investment (TCI) 123
6.4.4 Direct Manufacturing Cost (DMC) 123
6.4.5 Indirect Manufacturing Cost (IMC) 124
6.4.6 Fixed Manufacturing Cost (FMC) 124
6.4.7 Total Manufacturing Cost (TMC) 124
6.4.8 General Expense (GE) 125
6.4.9 Total Production Cost (TPC) 125
6.4.10 Analisa Kelayakan 126
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran A Data Sifat Fisis Bahan
Lampiran B Neraca Massa
Lampiran C Neraca Panas
Lampiran D Perancangan Reaktor
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1Data impor nitrogliserin di Indonesia tahun 1997-2004 3
Tabel 1.2 Produsen nitrogliserin di dunia 5
Tabel 2.1 Harga ∆Hof masing-masing komponen 16
Tabel 2.2 Harga ∆Gof masing-masing komponen 17
Tabel 2.3 Neraca Massa Overall 24
Tabel 2.4 Neraca Panas di mixer M-01 25
Tabel 2.5 Neraca Panas di cooler HE-01 25
Tabel 2.6 Neraca Panas di cooler HE-02 26
Tabel 2.7 Neraca Panas di Reaktor 26
Tabel 2.8 Neraca Panas di Dekanter D-01 26
Tabel 2.9 Neraca Panas di cooler HE-03 27
Tabel 2.10 Neraca Panas di Tangki Pencuci 27
Tabel 2.11 Neraca Panas di Dekanter D-02 27
Tabel 2.12 Neraca Panas di Mixer-02 28
Tabel 2.13 Neraca Panas di cooler HE-04 28
Tabel 2.14 Neraca Panas di Tangki Netraliser 28
Tbael 3.1 Pipa Pemasukan dan Pengeluaran pada Reaktor 38
Tabel 4.1 Total Kebutuhan Air Tanah (make up) 70
Tabel 4.2 Kebutuhan Listrik Pabrik untuk proses dan utilitas 78
Tabel 4.3 Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan 80
Tabel 4.4 Total Kebutuhan Listrik Pabrik 81
Tabel 5.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift 104
Tabel 5.2 Jumlah Karyawan Menurut Jabatan 106
Tabel 6.1 Indeks Harga Alat 118
Tabel 6.2 Fixed Capital Invesment 122
Tabel 6.3 Working Capital Investment 123
Tabel 6.4 Direct Manufacturing Cost 123
Tabel 6.5 Indirect Manufacturing Cost 124
Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost 124
Tabel 6.7 General Expense 125
Tabel 6.8 Analisa Kelayakan 126
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Impor Nitrogliserin di Indonesia 4
Gambar 2.1 Diagram Alir Proses 21
Gambar 2.2 Diagram Alir Kualitatif 22
Gambar 2.3 Diagram Alir Kuantitatif 23
Gambar 2.4 Tata Letak Peralatan Proses 31
Gambar 2.5 Tata Letak Pabrik 32
Gambar 4.1 Diagram Alir Pengolahan Air Laut 64
Gambar 4.2 Diagram Alir Pengolahan Air Tanah 68
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pabrik Nitrogliserin 94
Gambar 6.1 Chemical Engineering Cost Index 119
Gambar 6.2 Grafik Analisa Kelayakan 127
xv
INTISARI
Dwi Endah Cahyani & Wahyu Setyo Nugroho Edy Purwanto, 2007, Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat Kapasitas 10.000 ton/tahun, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Nitrogliserin banyak digunakan dalam bidang kedokteran sebagai obat penghilang rasa nyeri, militer, dan pertambangan sebagai propelant. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan adanya peluang ekspor yang masih terbuka, maka dirancang pabrik nitrogliserin proses Biazzi dengan kapasitas 10.000 ton / tahun dengan bahan baku gliserin dan asam campuran (asam nitrat dan asam sulfat). Pabrik direncanakan berdiri di kawasan industri Tasikmalaya, Jawa Barat pada tahun 2015. Reaksi pembentukan nitrogliserin dari gliserin melalui proses nitrasi di mana gliserin akan dinitrasi dengan asam nitrat. Hasil reaksi adalah nitrogliserin dan air. Reaksi berlangsung dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) pada suhu 15 °C dan tekanan 1 atm yang dilengkapi dengan koil pendingin dan sistem isolasi. Konversi untuk reaksi ini adalah 95%. Tahapan proses meliputi penyiapan bahan baku gliserin dan asam campuran (asam nitrat dan asam sulfat), pembentukan nitrogliserin dalam reaktor, dan pemurnian produk. Pemurnian produk dilakukan oleh dekanter, tangki pencuci dan netraliser. Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air, steam, udara tekan, tenaga listrik, dan bahan bakar. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku dan produk serta bahan buangan pabrik bahan buangan pabrik berupa cairan dan gas. Limbah cair berasal dari hasil bawah decanter 1 dan hasil atas decanter 2, limbah ini dinetralkan dengan NaOH . Limbah gas yang berasal dari netraliser langsung dibuang langsung ke udara bebas . Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Dari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment) sebelum dan sesudah pajak sebesar 71,17 % dan 60,49 %, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak selama 1,27 dan 1,47 tahun, BEP (Break Event Point) 45,33 %, dan SDP 35,35 %. Sedangkan DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 27,91 %. Jadi dari segi ekonomi pabrik tersebut layak untuk didirikan.
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada suatu negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, sektor
pembangunan di bidang industri merupakan suatu hal yang penting. Hal ini
terbukti secara nyata dengan tumbuhnya berbagai macam industri, baik
industri yang secara nyata menghasilkan produk untuk kebutuhan dalam
negeri maupun untuk luar negeri (ekspor). Tumbuhnya suatu industri sudah
tentu sangat membantu pemerintah, khususnya dalam hal ketenagakerjaan
karena secara otomatis akan menurunkan tingginya angka pengangguran
sehingga akan meningkatkan tingkat kesejahteraan hidup penduduk di
sekitar wilayah industri pada khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya.
Mulai tahun 1973, Indonesia mulai mengembangkan industri strategis
yang mencakup industri senjata, industri dirgantara dan industri perkapalan.
Namun industri tersebut saat ini mulai mati suri seiring dengan kesulitan
bahan baku dan tenaga ahli serta kurangnya minat dari intelektual terutama
di bidang industri persenjataan itu sendiri. Industri senjata baik yang berupa
propelan maupun yang berwujud senjata api merupakan industri yang cukup
strategis untuk kepentingan pertahanan negara. Jika sewaktu-waktu negara
dalam keadaan perang, maka senjata sudah siap dan dapat digunakan
sewaktu-waktu
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
Glycerol trinitrate atau dikenal dengan nama lain Nitrogliserin atau
1,2,3 propanotriol merupakan zat kimia yang mempunyai rumus molekul
C3H5N3O9, dapat dihasilkan melalui proses nitrasi gliserin pada kondisi
tertentu dengan menggunakan asam campuran berupa asam nitrat dan asam
sulfat.
Nitrogliserin merupakan salah satu bahan dasar dari propelant dari
jenis double base. Campuran nitrogliserin dan nitroselulosa merupakan
bahan yang umum digunakan dalam industri bahan peledak. Selain itu
nitrogliserin juga digunakan dalam ilmu kedokteran, yaitu sebagai obat
pereda rasa sakit dan mengurangi frekusensi serangan jantung (angina
pectoris). Tablet nitrogliserin biasa larut di bawah lidah dalam 20 detik dan
meredakan rasa sakit dalam 3 menit (Zaidar, 2003).
Sampai saat ini kebutuhan bahan peledak masih diperoleh dari luar
negeri termasuk nitrogliserin yang merupakan bahan dasar utama dalam
pembuatan propelant jenis double base. Hal ini disebabkan karena di
Indonesia belum ada pabrik yang memproduksi nitrogliserin. Dengan
tersedianya bahan baku pembuatan nitrogliserin di dalam negeri, maka
perlu untuk melakukan studi pembuatan nitrogliserin dan pendirian pabrik
nitrogliserin dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di dalam negeri,
yang bertujuan unutk membantu pemerintah dalam memecahkan masalah
ketergantungan dari luar negeri dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku
tersebut. Di sisi lain juga membantu industri itu sendiri di dalam
pengembangan diri dalam berproduksi.
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
1.2 Kapasitas Perancangan
Dalam penentuan kapasitas rancangan pabrik diperlukan beberapa
pertimbangan yaitu kebutuhan produk, ketersediaan bahan baku, dan
kapasitas rancangan minimum. Pada prarancangan pabrik nitrogliserin ini
direncanakan berdiri pada tahun 2015, berkapasitas 10.000 ton/tahun,
dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Pabrik nitrogliserin di dunia saat ini memiliki kapasitas produksi antara
6.500-15.000 ton/tahun. (Lihat data pada tabel 1.2)
2. Kebutuhan dunia akan nitrogliserin semakin besar sehingga perlu
didirikan plan baru.
1.2.1 Kebutuhan Nitrogliserin
Berdasarkan data Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia
Impor, kebutuhan nitrogliserin di Indonesia cukup besar. Tabel 1.1
menyajikan data impor nitrogliserin di Indonesia dari tahun 1997-2004
Tabel 1.1 Data impor Nitrogliserin di Indonesian tahun 1997-2004
Tahun Impor (kg/tahun)
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
6160
3694
3745
6030
6442
5597
5550
6077
(Biro Pusat Statistik)
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
Pada tabel 1.1 dapat dilihat impor nitrogliserin cenderung
mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan kebutuhan nitrogliserin di
bidang militer dan medis.
Dari data impor tabel 1.1 diatas, kemudian dilakukan regresi linier
untuk mendapatkan tren kenaikan impor nitrogliserin dan untuk
memperkirakan impor nitrogliserin pada tahun 2015 di Indonesia. Data
impor dan regresi linier untuk data impor ditunjukkan dalam gambar 1.1.
impor = 174,61.tahun + 4626,1 70006000
5000400030002000
10000
10 0 8 2 4 6tahun ke
kapa
sita
s
Gambar 1.1 Grafik hubungan antara tahun dan impor Nitrogliserin
Kenaikan impor nitrogliserin sesuai dengan persamaan garis lurus :
Impor = 174,61.tahun + 4626,1 . Dari persamaan tersebut dapat dihitung
besarnya impor nitrogliserin pada tahun 2015 adalah sebesar 7943,69
ton/tahun, sehingga perancangan pabrik ini berkapasitas 10.000 ton/tahun,
kelebihan kapasitas produksi direncanakan akan diekspor
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
1.2.2 Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku utama pembuatan Nitrogliserin adalah Gliserin dan
asam nitrat. Kebutuhan Gliserin dapat dipenuhi dari PT Dover Chemical,
Serang Jawa Barat yang berkapasitas 50.000 ton/tahun. Asam sulfat
diperoleh dari PT Kanindo Success Chemical, Jakarta yang berkapasitas
48.000 ton/tahun. Asam Nitrat diperoleh dengan impor dari India melalui
Pelabuhan Tanjung Priok.
1.2.3 Kapasitas Minimum Pabrik Nitrogliserin
Kapasitas rancangan minimum pabrik nitrogliserin dapat diketahui
dari data kapasitas pabrik nitrogliserin yang telah berdiri pada tabel 1.2.
Tabel 1.2 Daftar pabrik produsen nitrogliserin di dunia
Nama Perusahaan Lokasi
Kapasitas
ton/th
Biazzi SA Swiss 15.000
Biazzi SA Italia 6.500
Akzo Nobel Afrika Selatan 8.000
Akzo Nobel Italia 9.500
Copperhead Chemical Amerika 10.000
Akzo Nobel Swedia 12.500
Total 61.500
Rata - rata 10.250
(www.wikipedia.org)
Berdasarkan tabel 1.2, kapasitas pabrik nitrogliserin di dunia
berkisar 6.500-15.000 ton/tahun, kapasitas rancangan minimum pabrik
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
nitrogliserin yang masih layak didirikan adalah 6.500 ton/tahun. Sehingga
pemilihan kapasitas 10.000 ton/tahun masih layak karena masih dalam
kisaran kapasitas pabrik yang telah beroperasi di dunia.
1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik
Penentuan lokasi pabrik yang tepat, ekonomis, dan menguntungkan
dipengaruhi oleh banyak faktor. Idealnya, lokasi yang dipilih harus dapat
memberikan kemungkinan memperluas atau memperbesar pabrik dan
memberikan keuntungan untuk jangka panjang. Lokasi pabrik yang dipilih
adalah daerah kawasan industri Tasikmalaya, dengan mempertimbangkan
faktor-faktor sebagai berikut :
1.3.1 Faktor Primer
1.3.1.1 Bahan Baku
Lokasi bahan baku sangat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu
pabrik. Lokasi pabrik harus dekat dengan sumber bahan baku. Bahan baku
utama yaitu Gliserol diperoleh dari PT Dover Chemical, Serang Jawa
Barat. Asam sulfat diperoleh dari PT Kanindo Success Chemical, Jakarta,
sedang Asam Nitrat diperoleh dengan impor dari India yang didatangkan
melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
1.3.1.2 Pemasaran
Pemasaran produk sebagian besar untuk mencukupi kebutuhan impor
dalam negeri dengan prioritas utama pemasaran nitrogliserin antara lain
bahan peledak, bidang militer, dan bidang kedokteran dan sebagian lagi
untuk tujuan ekspor ke negara lain.
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
Pemasaran di dalam negeri dapat langsung diserap oleh PT Dahana
sebagai pabrik pembuat dinamit dan bahan peledak lain.
1.3.1.3 Utilitas
Utilitas yang dibutuhkan adalah keperluan tenaga listrik, air dan bahan
bakar. Kebutuhan tenaga listrik sudah tersedia karena merupakan kawasan
industri. Kebutuhan air dapat diambil dari air laut karena dekat dengan
laut. Kebutuhan bahan bakar dapat diperoleh dari Pertamina dan
distributornya sebagai pemasok bahan bakar solar.
1.3.1.4 Tenaga Kerja
Jawa berpenduduk padat sehingga penyediaan tenaga kerja kasar,
menengah, dan ahli dapat terpenuhi dari masyarakat sekitar.
1.3.1.5 Transportasi dan Telekomunikasi
Lokasi pabrik dekat dengan pelabuhan Cilacap sehingga mempermudah
pemasokan bahan baku dan pemasaran produk baik untuk dalam negeri
maupun luar negeri (ekspor). Transportasi lewat darat juga dapat
dilakukan dengan mudah. Telekomunikasi di Jawa sangat baik dan
berjalan dengan lancar.
1.3.2 Faktor Sekunder
1.3.2.1 Buangan Pabrik
Buangan air pendingin yang berasal dari air laut dan air tanah bisa
dialirkan kembali ke laut. Sedangkan limbah cair yang mengandung
larutan kimia yang berasal dari dekanter-01 dan dekanter-02 diolah
terlebih dahulu di WWTP (Waste Water Treatment Plant) sebelum
dialirkan ke pembuangan.
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
1.3.2.2 Kebijakan Pemerintah
Tasikmalaya Jawa Barat merupakan kawasan industri dan berada dalam
teritorial negara Indonesia, sehingga kebijakan pemerintah dalam hal
perijinan, lingkungan masyarakat sekitar, faktor sosial dan perluasan
pabrik memungkinkan untuk berdirinya pabrik nitrogliserin.
1.3.2.3 Tanah dan Iklim
Penentuan suatu kawasan industri terkait dengan masalah tanah, yaitu
tidak rawan terhadap bahaya tanah longsor, gempa maupun banjir, jadi
pemilihan lokasi pendirian pabrik di kawasan industri Tasikmalaya tepat,
walaupun masih diperlukan kajian lebih lanjut tentang masalah tanah
sebelum pabrik didirikan. Kondisi iklim di Tasikmalaya seperti iklim di
Indonesia pada umumnya dan tidak membawa pengaruh yang besar
terhadap jalannya proses produksi.
1.3.2.4 Keadaan Masyarakat
Masyarakat Jawa merupakan campuran dari berbagai suku bangsa yang
hidup saling berdampingan. Pembangunan pabrik di lokasi tersebut
dipastikan akan mendapat sambutan baik dan dukungan dari masyarakat
setempat, dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
1.4 Tinjauan Pustaka
Nitrogliserin (glycerine trinitrate) ditemukan oleh Sobrero pada
tahun 1847. Nitroglycerin diproduksi secara besar-besaran pada tahun
1863, tetapi pada tahun 1866 dilarang untuk digunakan di beberapa
negara. Pelarangan ini dapat diatasi oleh Alfred Nobel dengan adanya
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
pengenalan dinamit, sehingga pengangkutan dan penggunaan Nitrogliserin
dalam bentuk dinamit lebih aman.
Nitrogliserin pada suhu biasa (suhu kamar) merupakan cairan tak
berwarna. Nitrogliserin mudah larut dalam aceton, ethilene dichlorid, ethil
eter, glacial acetic acid, nitrobenzene, chloroform dan metanol. Tetapi
hanya sedikit larut dalam ethyl alkohol, propil alkohol, isopropil alkohol
dan amyl alkohol.
Proses pembuatan nitrogliserin yaitu nitrasi antara gliserin dan
asam nitrat di dalam asam campuran yang terdiri dari asam nitrat (HNO3)
dan asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat berguna untuk membuat ion nitric
dan menyerap air yang terbentuk selama reaksi berlangsung. Karena
reaksinya berlangsung secara eksotermis, maka untuk mempertahankan
suhu reaksi panas yang timbul harus secepatnya dihilangkan. Reaksi yang
terjadi pada proses pembuatan Nitrogliserin adalah sebagai berikut :
C3H8O3 + 3 HNO3 C2 4H SO⎯⎯⎯→ 3H5O9 + 3 H2O
(Technical Manual : Military Explosive,1984)
1.4.1 Macam-Macam Proses Pembuatan Nitrogliserin
a. Proses Batch
Pada proses batch, gliserol dengan kadar tinggi dilarutkan dalam
larutan asam campuran yang terdiri dari 45-50% asam nitrat dan 50-55%
asam sulfat.
Sebanyak 6800 lb asam campuran digunakan untuk mereaksikan
gliserol dalam tangki yang dilengkapi dengan pengaduk. Perbandingan
berat antara asam dengan gliserol sebanyak 5,5 – 6,5. Jika gliserol terlalu
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
banyak ditambahkan maka akan sulit untuk mengontrol suhu reaksi.
Temperatur dijaga 10-20oC. Pengadukan dilakukan antara 50-60 menit.
Setelah itu produk dipisahkan, dimana lapisan bawah yang berupa asam
bekas dibuang dan bagian atas yang berupa nitrogliserin diambil untuk
dinetralkan. Larutan 2-3% soda abu digunakan untuk menetralkan asam
yang mungkin masih tersisa dalam nitrogliserin. Selanjutnya produk dicuci
dengan air sampai air bebas alkali dan nitrogliserin netral. Konversi yang
bisa diperoleh adalah 95 % (Technical Manual : Military Explosive, 1984).
b. Proses kontinyu
1. Proses Biazzi
Proses Biazzi merupakan proses pembuatan Nitrogliserin yang
paling banyak digunakan. Hal ini dikarenakan proses ini memiliki tingkat
keamanan yang cukup baik, karena emulsi terdiri dari 3 bagian air dan
nitrogliserin. Temperatur dijaga 10-20oC. Konversi yang dihasilkan 95%.
Umpan asam campuran dengan perbandingan tertentu dimasukkan
bersama gliserin ke dalam tangki nitrator. Karena adanya pengadukan,
maka reaktan akan turun ke bawah dan terbawa turun melalui ruang tengah
yang dibentuk oleh koil. Campuran kemudian naik kembali karena pusaran
dan sebagian terbawa oleh aliran pipa menuju separator. Aliran campuran
yang telah melalui koil, berlawanan arah dengan aliran garam pendingin
yang disirkulasikan melalui koil. Karena pengaturan tersebut menjadikan
rekasi berlangsung dengan cepat dan penyerapan panas juga berlangsung
dengan cepat.
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
Setelah meninggalkan separator pertama, asam akan dialirkan
menujuseparator berikutnya, dimana produk nitrasi akan di-recover. Pada
pemisahan, produk nitrasi akan secara kontinyu dialirkan dari separator
pertama menuju tangki pencuci yang dilengkapi dengan impeller dan
baffle. Air secara kontinyu ditambahkan ke dalamnya dan campuran
mengalir ke separator selanjutnya. Produk nitrasi akan keluar dari bagian
bawah separator dan dilakukan pencucian kedua dengan larutan soda ash.
Jika produk nitrasi yang diinginkan dalam kemurnian tinggi, maka emulsi
dari pencucian kedua, bersama dengan larutan soda ash, dikonduksikan
dengan air pencuci secara berlawanan arah. Kemudian emulsi dilewatkan
separator-separator yang disusun seri dan kemudian ditampung dalam
tangki penyimpanan (Technical Manual : Military Explosive, 1984).
2. Proses Nobel
Proses ini terdiri dari injector nitrator dan separator sentrifugal
untuk memisahkan nitrogliserin dari asam keluar. Asam campuran yang
digunakan dalam proses ini sekitar 1,7 bagian asam keluar dan satu bagian
konvensional, 50% asam nitrat dan 50 asam sulfat. Campuran ini terdiri
27% asam nitrat dan 10% air.
Gliserin mengalir ke dalam tangki injector dikontrol oleh asam
melalui injector proses ini. Dan yang paling tidak disukai dari proses ini
adalah proses berlangsung pada suhu tinggi, sekitar 45-50oC. Dalam
injector panas reaksi menjaga temperatur fluida 45-50oC. Kontrol otomatis
atau shutdown operasi akan dilakukan jika temperatur naik beberapa
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
derajat diatas ambang normal. Emulsi nitrogliserin-air masuk ke sistem
pendinginan segera setelah meninggalkan injektor. Temperatur 45-50oC
dijaga hanya untuk sekitar setengah detik. Selanjutnya selama 80-90
menit, campuran didinginkan hingga 15oC. Untuk selanjutnya selama 30
menit nitrogliserin dipisahkan dari asam keluar. Separator sentrifugal
kontinyu bertugas memisahkan nitrogliserin dari asam keluar. Alat ini
beroperasi pada 3200 rpm. Untuk unit dengan kapasitas 25000 liter per
jam, jumlah nitrogliserin pada separator selama operasi hanya 3,5 kg
(Technical Manual : Military Explosive, 1984).
1.4.1.1 Alasan Pemilihan Proses
Dari beberapa macam proses pembuatan nitrogliserin, masing-masing
terdapat kekurangan dan kelebihan masing-masing. Beberapa kelebihan
proses kontinyu bila dibandingkan dengan proses batch :
• Produksi lebih cepat
• Skala produksi lebih besar.
• Kotrol proses lebih baik
• Biaya karyawan (labor) lebih rendah
• Lebih aman.
Sedangkan pada proses kontinyu sendiri ada 2 macam proses yaitu Proses
Biazzi dan Proses Nobel, di mana masing-masing proses juga mempunyai
kekurangan dan kelebihan. Pada proses Biazzi lebih banyak dipakai karena
lebih aman karena suhu yang digunakan selama proses baik di reaktor
maupun pada unit pemurniannya adalah rendah, antara 10-20oC. Konversi
yang dihasilkan lebih besar yaitu 95%. Pada proses Nobel kurang disukai
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
karena suhu yang digunakan pada reaktor adalah tinggi yaitu sekitar 45-
50oC. Sedangkan pada proses pemurnian produk digunakan suhu 15 oC.
Konversi yang diperoleh juga kecil, bisa dilihat pada uraian di atas bahwa
untuk unit dengan kapasitas 25000 liter per jam, jumlah nitrogliserin pada
separator selama operasi hanya 3,5 kg.
1.4.2 Kegunaan Produk
Kegunaan Nitrogliserin yaitu:
o Bahan dasar pembuatan propelant
o Obat pereda rasa sakit dan mengurangi serangan jantung (angina
pectoris)
o Obat sakit pada hati.
o Bahan peledak pada pertambangan.
1.4.3 Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku, Bahan Pembantu dan Produk Reaksi
1.4.3.1 Bahan Baku
• Gliserol
Sifat Fisis :
Rumus Molekul : C3H8O3
Berat Molekul : 92,09 kg/kgmol
Fase Penyimpanan : cair
Titik Didih (1 atm) : 290oC
Titik Lebur(1 atm) : 17,9oC
Densitas pada 0oC, 1atm : 0,815 g/cm3
Panas pembentukan (25 oC) : -582,8 kJ/mol
Energi Bebas pembentukan (25 oC) : -448,49 kJ/mol
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
Sifat Kimia (Griffin, 1927) :
Jika direaksikan denga Sodium Acetate akan menghasilkan Triacetin
dan Acetic Anhydrid
Jika direaksikan dengan K2Cr2O dengan bantuan H2SO4 akan
teroksidasi sempurna menghasilkan CO2 dan H2O.
Jika direaksikan dengan HNO3 dengan bantuan H2SO4 akan
menghasilkan Nitrogliserin dan air.
• Asam Nitrat
Sifat Fisis :
Rumus Molekul : HNO3
Berat molekul : 63,02 kg/kgmol
Bentuk : cair
Warna : tidak berwarna
Titik Didih (1 atm) : 78oC
Titik Beku (1 atm) : -42oC
Densitas pada 20oC, 1atm : 1,504 g/cm3
Viskositas (25 oC) : 0,761 cp
Panas pembentukan (25 oC) : -131,38 kJ/mol
Panas pencampuran (25 oC) : 10,48 kJ/mol
Energi Bebas pembentukan (25 oC) : -74,7 kJ/mol
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
Sifat Kimia (Fessenden, 1997) :
Asam nitrat merupakan senyawa yang sangat berperan dalam proses
nitrasi, yaitu sebagai nitrating agent. Komponen-komponen yang
dinitrasi antara lain:
Benzene
Baik dengan bantuan asam sulfat ataupun tidak. Reaksinya :
C6H6 + HNO3 C2 4H SO⎯⎯⎯→ 6H6NO2 + H2O
C6H6 + HNO3 C⎯⎯→ 6H6NO2 + H2O
Acetylene
HC=CH + 6 HNO3 (NO⎯⎯→ 2)4C + CO2 + 4 H2O + 2 NO
Gliserol
C3H8O3 + 3 HNO3 C2 4H SO⎯⎯⎯→ 3H5N3O9 + 3 H2O
1.4.3.2 Bahan Pembantu
• Asam Sulfat
Sifat Fisis :
Rumus Molekul : H2SO4
Berat molekul : 98 kg/kgmol
Fase penyimpanan : cair campuran
Warna : kecoklatan
Densitas (0oC, 1 atm) : 1,0074 g/cm3
Kemurnian : 98% wt
Titik didih (1 atm) : 338oC
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
Titik lebur (1 atm) : 10,49oC
Sifat Kimia (Fessenden, 1997) :
Dengan basa membentuk garam dan air
Dengan garam membentuk garam dan asam lain
Merupakan elektrolit kuat, asam kuat, mempunyai senyawa kovalen
Sempurna mengion menjadi H+ dan HSO4 –
• Natrium Karbonat
Sifat Fisis :
Rumus Molekul : Na2CO3
Berat molekul : 106
Titik Lebur : 851 oC
Spesific Gravity (30 oC) : 2,533 g/cm3
Kelarutan (40 oC) : 49, 7 gr /100 gr
Penampakan : serbuk putih
Sifat Kimia (Fessenden, 1997) :
SiO2 + Na2CO3 NaO + SiO⎯⎯→ 2 + CO2
Na2CO3 + Ca(OH)2 ⎯⎯→ 2 NaOH + CaCO3
Na2CO3 + CaCl2 CaCO⎯⎯→ 3 + 2 NaCl
• Aseton
Sifat Fisis (Kirk & Othmer, 1999) :
Rumus Molekul : (CH3)2CO
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
Berat molekul : 58 g/gmol
Titik didih : 56,29 oC
Titik beku : -94,6 oC
Viskositas (20 oC) : 0,32 cp
Sifat Kimia (Kirk & Othmer, 1999) :
Dengan proses dehidrogenasi membentuk isopropil alkohol.
Reaksi :
CH3COCH3 + H2 CH⎯⎯→ 3CHOCH3
Dengan proses pirolisa akan membentuk etena.
Reaksi :
CH3COCH3 HCH=C=O + CH⎯⎯→ 4
Aseton dapat dikondensasi dengan asetilen membentuk 2 metil 3
butynediol, suatu intermediate unutk isoprene.
Reaksi :
CH3OCH3 + C2H2 CH⎯⎯→ 3C(CH3)2CCH3
1.4.3.3 Produk Reaksi
• Nitrogliserin
Sifat Fisis :
Rumus Molekul : C3H5N3O9
Berat Molekul : 227,09 kg/kgmol
Fase Penyimpanan : cairan
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
Warna : tak berwarna
Titik Didih (1 atm) : 160oC
Titik Lebur(1 atm) : 13,3oC
Spesific Grafity (15oC) : 1,601
Panas pembentukan (25 oC) : -270,9 kJ/mol
Energi Bebas pembentukan (25 oC) : -97,9 kJ/mol
Sifat Kimia :
Pada suhu 60 oC nitrogliserin akan terdekomposisi dengan reaksi
dekomposisi sebagai berikut :
2C3H5N3O9 3CO + 2CO⎯⎯→ 2 + 6NO + 4H2O + H2CO
(Kirk & Othmer,1999)
Nitrogliserin sedikit larut dalam air, tidak larut dalam CO2, akan
tetapi mudah larut dalam kebanyakan pelarut organic, seperti
methanol, etanol, aseton, dietil eter, kloroform, toluene, dan lain-lain.
Dalam larutan alkali terutama alkali etanolat, nitrogliserin dapat
terhidrolisis menjadi gliserol dan garam nitrat.
C3H5N3O9 + 3KOH C⎯⎯→ 3H8O3 + 3KNO3 (Zaidar, 2003)
1.4.4 Tinjauan Proses Secara Umum
Reaksi Nitrasi adalah proses terjadinya reaksikimia yang
menjamin masuknya satu atau lebih gugus –NO2 ke dalam suatu molekul,
yang reaktannya merupakan senyawa-senyawa organik. Reaksi nitrasi
merupakan reaksi yang penting dalam industri kimia organik sintesis
karena menghasilkan pelarut, zat warna, zat yang mudah meledak, farmasi
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
dan bahan intermediate yang berguna untuk pembuatan senyawa lain
seperti amin.
Reaksi nitrasi berlangsung dengan penggantian satu atau lebih
gugus nitro (–NO2) menjadi molekul yang reaktif. Gugus nitro akan
menyerang Carbon membentuk Nitroaromatik atau Nitroparafin. Jika
menyerang Nitrogen membentuk Nitramin dan bila menyerang Oksigen
membentuk Nitrat Ester. Pada proses nitrasi, masuknya gugus –NO2 ke
dalam senyawa dapat terjadi dengan menggantikan kedudukan beberapa
atom atau gugus yang ada dalam senyawa. Umumnya nitrasi gugus –NO2
menggantikan atom H.
Reaksi nitrasi senyawa-senyawa aromatik dapat ditulis dengan
persamaan sebagai berikut :
ArH + HNO3 ArNO⎯⎯→ 2 + H2O
Nitrating Agent merupakan reaktan elektrofilik, reaksi akan
terjadi pada atom karbon dari cincin aromatik yang mempunyai densitas
elektron terbesar. Reaksi nitrasi lebih sering dilakukan dengan
menggunakan asam campuran yaitu asam nitrat dan asam sulfat. Asam
sulfat merupakan katalis dalam reaksi nitrasi ini. Dengan adanya asam
sulfat tersebut berfungsi sebagai dehydrating agent (penyerap air yang
terbentuk dalam reaksi), mencegah reaksi balik dari produk, dan sebagai
media asam di mana terjadi disosiasi asam nitrat menjadi spesies yang
reaktif yaitu NO2+(Groggins, 1954).
Nitrogliserin diproduksi dari bahan baku gliserol dan asam nitrat
dengan bantuan asam sulfat . Nitrasi gliserol menjadi nitrogliserin dengan
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB I Pendahuluan ***
asam campuran (asam nitrat dan asam sulfat) terjadi pada fase cair,
sehingga reaktor yang digunakan adalah isothermal-non adiabatic
continuous stirred tank reactor. Suhu reaksi adalah 15 oC dan tekanan
operasi adalah 1 atm.
Asam nitrat dicampur terlebih dahulu dengan asam nitrat
sebelum direaksikan dengan gliserol untuk mempercepat disosiasi
(pemecahan) asam nitrat menjadi ion nitrit (NO2+).
Reaksi :
CH3(OH)3 + 3 HNO3 C2 4H SO⎯⎯⎯→ 3H5(ONO2)3 + 3 H2O
Konversi reaksi = 95%
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk
2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku
♦ Gliserol
− Rumus Molekul : C3H8O3
− Berat Molekul : 92,09 kg/kgmol
− Fase Penyimpanan : cair
− Titik Didih (1 atm) : 290oC
− Titik Lebur(1 atm) : 17,9oC
− Densitas pada 0oC, 1atm : 0,815 g/cm3
− Kemurnian : 99,8 % berat
− Impuritas : H2O (0,2% berat)
− Kelarutan dalam air : tak terhingga
♦ Asam Nitrat
− Rumus Molekul : HNO3
− Berat Molekul : 63,02 kg/kgmol
− Fase Penyimpanan : cairan
Warna : tidak berwarna
− Titik Didih (1 atm) : 78oC
− Titik Beku (1 atm) : -42oC
− Densitas pada 20oC, 1atm : 1,504 g/cm3
−
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
− Viskositas (25 oC) : 0,761 cp
− Kemurnian : 97 % berat
− Impuritas : H2O (3% berat)
− Kelarutan dalam air : tak terhingga
♦ Asam Sulfat
− Rumus Molekul : H2SO4
− Berat Molekul : 98,08 kg/kgmol
− Fase Penyimpanan : cairan
− Warna : tidak berwarna
− Titik Didih (1 atm) : 340 oC
− Titik Lebur(1 atm) : 10,4 C o
o 3
o
− Kemurnian : 98 % berat
− Impuritas : H O (2% berat)
− Kelarutan dalam air : tak terhingga
2.1.2. Spesifikasi Produk
♦ Nitrogliserin
− Rumus Molekul : C3H5N3O9
− Berat Molekul : 227,09 kg/kgmol
− Fase Penyimpanan : cairan
− Warna : tak berwarna
− Titik Didih (1 atm) : 160 C
− Densitas pada 20 C, 1atm : 1,84 g/cm
− Viskositas (25 C) : 0,45 cp
2
o
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
− Titik Lebur(1 atm) : 13,3oC
− Spesific Grafity (15oC) : 1,601
− Kemurnian : 99 % berat
− Impuritas : 1 % berat
− Kelarutan dalam air : 0,18 gr per 1 liter pada suhu 15oC
2.2. Konsep Proses
2.2.1. Mekanisme Reaksi
Reaksi yang terjadi pada proses pembuatan nitrogliserin merupakan jenis
reaksi nitrasi. Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
CH3(OH)3 + 3 HNO3 C2 4H SO⎯⎯⎯→ 3H5(ONO2)3 + 3 H2O
Mekanisme reaksinya analog seperti pada nitrasi nitrobenzen, sebagai berikut :
3HNO3 + 6 H2SO4 ←⎯→3 NO2+ + 3H3O+ + 6 HSO4
—
+ 3 NO2+ lambat⎯⎯⎯→
+ 3 HSO4— cepat⎯⎯⎯→ + 3 H2SO4
3H3O+ + 3 HSO4— ←⎯→ 3 H2SO4 + 3 H2O
H2- C- OH H - C- OH H2- C- OH
H2- C- OHNO2 H - C- OHNO2 H2- C- OHNO2
H2- C- OHNO2 H - C- OHNO2 H2- C- OHNO2
H2- C- ONO2 H - C- ONO2 H2- C- ONO2
+ 3HNO3 2 4H SO⎯⎯⎯→ + 3 H2O
H2- C- ONO2 H - C- ONO2 H2- C- ONO2
H2- C- OH H - C- OH H2- C- OH
(Groggins, 1954)
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Pada proses pembuatan nitrogliserin safety (keamanan) merupakan hal
yang paling utama. Hal ini mengingat sifat dasar nitrogliserin yang mudah
meledak. Sehingga pada prarancangan pabrik ini digunakan proses Biazzi. Hal ini
dikarenakan proses ini berlangsung pada suhu rendah (15oC) baik pada reaktor
maupun proses pemisahannya.
2.2.2. Kondisi Operasi
Pembuatan nitrogliserin dari gliserin dan asam nitrat dilakukan dalam
reaktor Alir Tangki Berpengaduk dengan suhu 15 oC dan tekanan 1 atm. Reaksi
berlangsung secara eksotermis, sehingga membutuhkan pendingin. Konversi
pembentukan nitrogliserin adalah 95%.
2.3. Tinjauan Kinetika
Proses nitrasi gliserin menjadi nitrogliserin merupakan reaksi
eksotermis.
Reaksi yang terjadi :
CH3(OH)3 + 3 HNO3 C2 4H SO⎯⎯⎯→ 3H5(ONO2)3 + 3 H2O
A + 3B C + 3D
-rA = k CA.CB3
Reaksi dijalankan pada konsentrasi asam nitrat (B) berlebih/excess 14,46%
sehingga CB dapat dianggap konstan. Persamaan reaksi dapat dituliskan
sebagai berikut :
-rA = k’. CA
Dengan k’= k. CB
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
2.4. Tinjauan Termodinamika
Untuk menentukan sifat reaksi apakah berjalan eksotermis atau
endotermis maka diperlukan perhitungan panas pembentukan standar (∆Hfo)
pada 1 atm dan 298oK.
Tabel 2.1 Harga ∆Hof masing-masing komponen
Komponen Harga ∆Hof (Kj/mol)
Gliserol (C3H8O3) -582,800
Asam nitrat (HNO3) -131,380
NItrogliserin (C3H5N3O9) -270,900
Air (H2O) -241,814
(Yaws, 1999)
Pada proses pembentukan nitrogliserin terjadi reaksi sebagai berikut :
C3H8O3 + 3 HNO3 C⎯⎯⎯ →← 42SOH3H5N3O9 + 3 H2O
∆Hof298 = ∆Hofproduk – ∆Hofreaktan
= (∆Hof C3H5N3O9 +3.∆Hof H2O) − (∆Hof C3H8O3 +3.∆Hof HNO3)
= [(-270,900+3(−241,814)) – (-582,800+ 3(-131,380)]
= -19,402 kJ/mol
Karena harga ∆H298 negatif, maka reaksi bersifat eksotermis.
Harga ∆Gof masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat
pada tabel 2.2 sebagai berikut :
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Tabel 2.2 Harga ∆Gof masing-masing komponen
Komponen Harga ∆Gof (Kj/mol)
Gliserol (C3H8O3) -448,490
Asam nitrat (HNO3) -74,700
NItrogliserin (C3H5N3O9) -97,900
Air (H2O) -288,590
(Yaws, 1999)
Bila ditinjau dari energi bebas Gibbs diperoleh :
∆Gof298 = ∆Gofproduk – ∆Gofreaktan
= (∆Gof C3H5N3O9 +3.∆Gof H2O) − (∆Gof C3H8O3 +3.∆Gof HNO3)
= [(-97,900+3(-288,590)) – (-448,490+ 3(-74,700)]
= - 291,080 kJ/mol
ln Ko = - RT∆G = - 291080 /
8,314 / . .298kJ kmol
kJ kmol K K−
Ko = 1,0556 x 1051
KoKln ⎥⎦
⎤⎢⎣⎡ −
−=
To1
T1
R∆Ho
(Smith & VanNess, 1987)
Dengan K = konsanta kesetimbangan pada suhu tertentu
T = suhu tertentu
∆Hf = panas reaksi standar pada 298,15 K
Sedangkan harga ∆Hof masing-masing komponen pada suhu 298,15 K dapat
dilihat pada Tabel 2.1.
Pada suhu 15 oC (288,15 K) besarnya konstanta kesetimbangan dapat
dihitung sebagai berikut :
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
KoKln ⎥⎦
⎤⎢⎣⎡ −
−=
To1
T1
R∆Ho
51
Kln1,0556.10
19402 kJ/kmol 1 18,314 kJ/kmol.K 288,15K 298,15K
⎡ ⎤= −⎢ ⎥
⎣ ⎦
K = 2,8674 x 1050 kJ/kmol
Karena harga K= k1/k2 besar, berarti harga k2 jauh lebih kecil bila
dibandingkan dengan harga k1 sehingga k2 diabaikan terhadap k1 dan reaksi
dianggap berjalan satu arah (irreversible).
2.5. Langkah Proses
Secara garis besar, langkah proses pembuatan Nitrogliserin dapat dibagi
menjadi 3 tahap utama :
1. Tahap penyiapan bahan baku
2. Tahap reaksi
3. Tahap pemurnian produk
2.5.1. Tahap Penyiapan Bahan Baku
Pada tahap ini bertujuan untuk menyiapkan Gliserin dan asam
campuran yang berupa campuran asam nitrat dan asam sulfat sebelum
direaksikan dalam reaktor. Bahan baku gliserin diperoleh dipasaran
dengan kemurnian sekitar 99.8 %.
Tahap penyiapan bahan baku meliputi :
1. Asam sulfat dan asam nitrat dari tangki penyimpan (T-01 dan T-02)
dialirkan menuju mixer 1 (M-01) untuk dilakukan pencampuran. Hal ini
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
dilakukan untuk mendapatkan larutan asam campuran dan untuk memecah
asam nitrat menjadi ion nitrit. Adapun perbandingan berat yang dipakai
untuk mendapatkan larutan asam campuran adalah berat asam sulfat : berat
asam nitrat = 60:40 (Technical Manual : Military Explosive, 1984).
2. Mengalirkan gliserol dari tangki penyimpan (T-03) dan larutan asam
campuran dari mixer 1 (M-01) ke dalam reaktor dengan terlebih dahulu
didinginkan dengan pendingin (HE-01 dan HE-02) sampai suhu operasi
reaktor pada15oC. Media pendingin yang digunakan pada HE adalah
cooling brine yang berupa 30 % CaCl2 dengan pertimbangan bahwa
cooling brine bisa untuk pendinginan sampai suhu rendah (sub nol). Range
suhu untuk pendinginan cooling brine CaCl2 : -40 s/d 20 oC (Kern, 1950).
2.5.2. Tahap Reaksi Nitrasi Pembentukan Nitrogliserin
Adapun reaksi yang terjadi di reaktor adalah :
CH3(OH)3 + 3 HNO3 C2 4H SO⎯⎯⎯→ 3H5(ONO2)3 + 3 H2O
Konversi di reaktor adalah 95 % dan reaksi berlangsung pada suhu 15oC
dan tekanan 1 atm. Reaktor menggunakan pendingin koil dengan media
pendingin cooling brine 30 % CaCl2 . Reaktor juga dilengkapi dengan
isolasi jenis polyurethane untuk menjaga suhu di dinding reaktor dan
mencegah panas masuk dari udara.
2.5.3. Tahap Pemurnian Produk
Nitrogliserin hasil reaksi, gliserin sisa, air dan asam bekas keluar
dari reaktor menuju dekanter D-01 untuk dipisahkan dari asam bekas
berdasarkan kelarutan dan perbedaan densitas. Nitrogliserin mempunyai
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB II Desskripsi Proses ***
densitas lebih ringan berada di lapisan atas dipompa menuju tangki
pencuci TP untuk dicuci dengan air yang sebelumnya telah didinginkan
dengan HE-04 (media pendingin adalah cooling brine). Asam bekas dalam
dekanter D-01 mempunyai densitas lebih besar berada pada lapisan bawah,
dipompa menuju unit pengolahan limbah.
Nitrogliserin dari tangki pencuci TP dipompa menuju dekanter
D-02 untuk dipisahkan. Nitrogliserin berada pada lapisan bawah dipompa
menuju tangki netralisasi TN untuk dinetralkan dengan larutan natrium
karbonat. Natrium karbonat dilarukan dengan air di mixer M-02 hingga
konsentrasi 5% berat. Sebelum digunakan di tangki netralisasi didinginkan
dengan HE-04 (media pendingin yang digunakan adalah cooling brine).
Dari tangki netralisasi, nitrogliserin dialirkan ke tangki penyimpanan,
kemudian menuju unit packaging. Pada unit packaging, Nitrogliserin
dicampur dengan aseton dengan perbandingan 30 % berat aseton dan 70 %
berat Nitrogliserin. Masing-masing alat pada pemurnian produk dilengkapi
dengan isolasi jenis polyurethane untuk menjaga pada suhu 15 oC.
2.6. Diagram alir
2.6.1. Diagram Alir Proses (dapat dilihat di halaman berikutnya)
2.6.2. Diagram Alir Kualitatif (dapat dilihat di halaman berikutnya)
2.6.3. Diagram Alir Kuantitatif (dapat dilihat di halaman berikutnya)
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Gambar 2.2 Diagram Alir Kualitatif
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Gambar 2.3 Diagram Alir Kuantitatif (kg/jam
BAB II Desskripsi Proses ***
Nomor Arus (kg/jam) No
Komponen1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 H2SO4 1283.1725 1924.7587 1924.7587 1905.5112 19.2475 19.2475 19.0549 0.1927 2 HNO3 1924.7587 1283.1725 240.4125 238.0084 2.4041 2.4041 2.3801 0.0240 3 C3H8O3 534.6552 26.7328 26.4656 0.2672 0.2672 0.2647 0.0027 0.0027 4 CO2 0.0948 5 H2O 39.2808 39.6859 78.9667 1.0713 378.2051 374.4232 3.7821 657.5659 661.3480 654.7346 6.6134 4.6279 0.0047 4.6232 11.28026 C3H5N3O9 1252.5145 0.5170 1251.9975 1251.9975 0.9035 1251.0943 1251.0943 7 Na2CO3 0.2282 0.2282 8 Na2SO4 0.2788 9 NaNO3 0.0324
Jumlah 1964.0395 1322.8584 3286.8979 535.7265 3822.6236 2544.9254 1277.6984 657.5659 1935.2643 677.3378 1257.9271 0.0948 4.8561 0.2329 4.6232 1262.6884
Gambar Diagram Alir Proses Pembuatan Glycerin Trinitrate dari Gliserin dan Asam Nitrat
Keterangan Gambar : D : Dekanter M : Mixer R : Reaktor HE : Heat exchanger TP : Tangki Pencuci TN : Tangki Netralisasi P : Pompa T-01 : Tangki Asam Sulfat T-02 : Tangki Asam nitrat T-03 : Tangki Gliserin T-04 : Tangki Nitrogliserin T-05 : Tangki Aseton W-2 : Packaging System
Instrument : FIC : Flow Indicator Controller LIC : Level Indicator Controller LI : Level Indicator TIC : Temperature Indicator Controller ILIC : Interface Level Indicator Controller : Nomor Arus : Suhu, °C : Tekanan, atm
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
2.7 Neraca Massa dan Neraca Panas
Produk : Nitrogliserin 99 %
Kapasitas perancangan : 10.000 ton/tahun
Waktu operasi selama 1 tahun : 330 hari
Waktu operasi selama 1 hari : 24 jam
2.7.1 Neraca Massa
Diagram alir neraca massa sistem tabel
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Satuan : kg
Tabel 2.3 Neraca Massa Overall
input output
Komponen
Arus
1
Arus
2
Arus
4
Arus
8
Arus
14
Arus
15
Arus
6
Arus
10
Arus
12
Arus
16
H2SO4 1924,7587 1905,5111 19,0551
HNO3 1283,1725 238,0084 2,3801
C3H8O3 534,6552 26,4655 0,2647 0,0027
CO2 0,0948
H2O 39,2808 39,6859 1,0713 657,5712 0,0047 4,6232 374,4238 654,7397 11,2802
C3H8N3O9 0,5167 0,9035 1251,0943
Na2CO3 0,2282
Na2SO4 0,2788
NaNO3 0,0324
1964,0395 1322,8584 535,7265 657,5712 0,2329 4,6232 2544,9248 677,3431 0,0948 1262,6884
Total 4485,0517 4485,0518
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
2.7.2 Neraca Panas
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Satuan : kJ
2.7.2.1 Neraca panas di Mixer – 01
Tabel 2.4 Neraca panas di Mixer – 01
Komponen input output
Q masuk 4822,5663 -
Q pencampuran 125950,1873 -
Q keluar - 4822,5663
Q pendingin - 125950,1873
Total 130772,7536 130772,7536
2.7.2.2 Neraca panas di Cooler HE-01
Tabel 2.5 Neraca panas di HE-01
Komponen input output
Q masuk arus 3 4822,5663 -
Q keluar arus 3 - -11515,6846
Q pendingin - 16338,2509
Total 4822,5663 4822,5663
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
2.7.2.3 Neraca Panas di Cooler HE-02
Tabel 2.6 Neraca panas di HE-02
Komponen input output
Q masuk arus 4 7652,0498 -
Q keluar arus 4 - -15225,7760
Q pendingin - 22877,8258
Total 7652,0498 7652,0498
2.7.2.4 Neraca Panas di Reaktor
Tabel 2.7 Neraca panas di Reaktor
Komponen input output
Q masuk reaktor -26777,1663 -
Q keluar reaktor - -17878,4221
Q reaksi standar -45227,1040
Q pendingin - -54125,8482
Total -72004,2703 -72004,2703
2.7.2.5 Neraca Panas Dekanter D-01
Tabel 2.8 Neraca panas di Dekanter 01
Komponen input output
Q masuk -17878,4221 -
Q keluar fase atas - -11136,2073
Q keluar fase bawah - -6742,2148
Total -17878,4221 -17878,4221
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
2.7.2.6 Neraca Panas Cooler HE-03
Tabel 2.9 Neraca panas di HE-03
Komponen input output
Q masuk 14022,8635 -
Q keluar - -28076,2215
Q pendingin - 42099,0851
Total 14022,8635 14022,8635
2.7.2.7 Neraca Panas Tangki Pencuci
Tabel 2.10 Neraca panas di Tangki Pencuci
Komponen input output
Q masuk arus 7 -11136,2073 -
Q keluar arus 8 -28076,2215 -
Q pendingin - -39212,4288
Total -39212,4288 -39212,4288
2.7.2.8 Neraca Panas Dekanter D-02
Tabel 2.11 Neraca panas di Dekanter 02
Komponen input output
Q masuk -39212,4288 -
Q keluar fase atas - -27870,8219
Q keluar fase bawah - -11341,6049
Total -39212,4288 -39212,4288
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
2.7.2.9 Neraca panas Mixer-02
Tabel 2.12 Neraca panas di Mixer – 02
Komponen input output
Q masuk 99,4023 -
Q pelarutan 6042,9137 -
Q keluar - 99,4023
Q pendingin - 6042,9137
Total 6124,3160 6124,3160
2.7.2.10 Neraca Panas di Cooler HE-04
Tabel 2.13 Neraca panas di HE-04
Komponen input output
Q masuk arus 13 99,4023 -
Q keluar arus 13 - -198,8196
Q pendingin - 298,2219
Total 99,4023 99,4023
2.7.2.11 Neraca Panas di Tangki Netraliser
Tabel 2.14 Neraca panas di Tangki Netraliser
Komponen input output
Q masuk arus 11 -11341,6045 -
Q masuk arus 13 -198,8196 -
Q keluar - -11547,2246
Q reaksi standar -1801,9995
Q pendingin - -1795,1990
Total -13342,4236 -13342,4236
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
2.8 Lay Out Pabrik dan Peralatan
2.8.1 Lay Out Pabrik
Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal dari
seperangkat fasilitas-fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat
penting untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan, dan kelancaran kerja
para pekerja serta keselamatan proses.
Untuk mencapai kondisi yang optimal, maka hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik adalah (Vilbrant &
Dryden, 1959) :
1. Pabrik nitrogliserin ini merupakan pabrik baru (bukan
pengembangan), sehingga penentuan lay out tidak dibatasi oleh
bangunan yang ada.
2. Kemungkinan perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik di masa
depan.
3. Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan
ledakan, maka perencanaan lay out selalu diusahakan jauh dari sumber
api, bahan panas, dan dari bahan yang mudah meledak, juga jauh dari
asap atau gas beracun.
4. Sistim kontruksi yang direncanakan adalah out door untuk menekan
biaya bangunan dan gedung, dan juga karena iklim Indonesia
memungkinkan konstruksi secara out door.
5. Harga tanah amat tinggi sehingga diperlukan efisiensi dalam
pemakaian dan pengaturan ruangan / lahan.
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB II Desskripsi Proses ***
Secara garis besar lay out dibagi menjadi beberap bagian utama,
yaitu :
a. Daerah administrasi / perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol
Merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur
kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat
pengendalian proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses
serta produk yang dijual.
b. Daerah proses
Merupakan daerah dimana alat proses diletakkan dan proses
berlangsung.
c. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk.
Merupakan daerah untuk tangki bahab baku dab produk.
d. Daerah gudang, bengkel dan garasi.
Merupakan daerah untuk menampung bahan-bahan yang diperlukan
oleh pabrik dan untuk keperluan perawatan peralatan proses.
e. Daerah utilitas
Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung
proses berlangsung dipusatkan.
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB II Desskripsi Proses ***
TangkiAsam Sulfat
TangkiAsam Nitrat
TangkiGliserol
Mixer-01
Reaktor
Dekanter-01 Dekanter-02
TangkiPencuci
TangkiNetralisasi
TangkiNitrogliserinMixer-02
HE-01
HE-02
HE-03
HE-04
Skala = 1: 500
Gambar 2. 4 Layout Alat Proses
U
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Keterangan :
1. Pos keamanan
2. Parkir
3. Kantor
4. Garasi
5. Bengkel
6. Pemadam kebakaran
7. Poliklinik
8. Kantin
9. Musholla
10. Laboratorium
11. Gudang
12. Area tangki bahan baku
13. Area proses
14. Area produk
15. Control room
16. Area perluasan
17. Area utilitas
18. Pengolahan limbah
19. Pembangkit listrik
20. Pengolahan air laut dan pompa pemadam kebakaran dengan air laut
1
11 6
3
10
14
15
4
589 7
20
16
12
2
Jalan Raya
Laut
13
17
18 19
Skala = 1 : 6500
Gambar 2.5 Tata letak pabrik
*** BAB II Desskripsi Proses
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
2.8.2 Lay out peralatan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lay out peralatan
proses pada pabrik nitrogliserin, antara lain (Vilbrant & Dryden, 1959) :
1. Aliran bahan baku dan produk
Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan
keuntungan ekonomi yang besar serta menunjang kelancaran dan
keamanan produksi.
2. Aliran udara
Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses perlu diperhatikan
kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya
stagnasi udara pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi
bahan kimia yang dapat mengancam keselamatan pekerja.
3. Cahaya
Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat
proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan
tambahan.
4. Lalu lintas manusia
Dalam perancangan lay out pabrik perlu diperhatikan agar pekerja
dapat mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan mudah. Hal ini
bertujuan apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera
diperbaiki. Keamanan pekerja selama menjalani tugasnya juga
diprioritaskan.
*** BAB II Desskripsi Proses
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
5. Pertimbangan ekonomi
Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan biaya
operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik.
6. Jarak antar alat proses
Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi
sebaiknya dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga apabila
terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka kerusakan
dapat dieliminir.
Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa
sehingga :
- Kelancaran proses produksi dapat terjamin
- Dapat mengefektifkan luas lahan yang tersedia
- Biaya kapital handling menjadi rendah dan dapat menghemat
pengeluaran untuk kapital yang kurang penting
- Karyawan mendapat kepuasan kerja agar dapat meningkatkan
produktifitas kerja disamping keamanan yang terjadi
*** BAB II Desskripsi Proses
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB III
SPESIFIKASI ALAT
3.1 Mixer-01
Kode : M-01
Fungsi : Mencampur asam sulfat dan asam nitrat
Tipe : Silinder tegak, head and bottom torisperical
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi
• Tekanan : 1 atm
• Suhu umpan : 30 °C
Dimensi tangki :
Diameter : 1,1493 m
Tinggi : 1,1493 m
Tebal shell : 0,1875 in (0,47625 cm)
Dimensi head :
Tebal : 0,1875 in (0,47625 cm)
Tinggi : 0,2462 m
Pengaduk :
Jenis : flade blade turbine impellers dengan 6 blade dan
baffle
Diameter : 0,3831 m
Panjang blade : 0,09577 m
Jumlah : 2
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Kecepatan : 82,8299 rpm
Tenaga motor : 0,5 HP
3.2 Mixer 02
Kode : M-02
Fungsi : Melarutkan Na2CO3 dalam air
Tipe : Silinder tegak, head and bottom torisperical
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi
• Tekanan : 1 atm
• Suhu umpan : 30 °C
Dimensi tangki :
Diameter : 1,0604 m
Tinggi : 1,0604 m
Tebal shell : 0,1875 in (0,47625 cm)
Dimensi head :
Tebal : 0,25 in (0,635 cm)
Tinggi : 0,2274 m
Pengaduk :
Jenis : flade blade turbine impellers dengan 6 blade dan
baffle
Diameter : 0,3535 m
Panjang blade : 0,08837 m
Jumlah : 1
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Kecepatan : 65,8441 rpm
Tenaga motor : 0,5 HP
3.3 Reaktor
Kode : R-01
Fungsi : Sebagai tempat terjadinya reaksi gliserin dan asam
campuran menjadi nitrogliserin
Tipe : Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)
Kondisi operasi : P = 1 atm, T = 15 oC
Bahan Konstruksi : Stainless steel SA 333 grade C
Jumlah : 1 buah
Volume : 641,2388 ft3 = 18,1535 m3
Tinggi cairan : 13,8097 ft = 4,2092 m
Tinggi total : 17,7316 ft = 5,4046 m
Diameter : 7,4193 ft = 2,2614 m
Tinggi head : 1,4465 ft = 0,4409 m
Tebal shell : 0,25 in = 0,0064 m
Tebal head : 0,3125 in = 0,0079 m
Pengaduk
Jenis Pengaduk : Turbin enam flat blade dengan empat baffle
Diameter : 2,4731 ft = 0,7538 m
Kecepatan : 253,4927 rpm
Daya : 60 HP
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Pendingin
Jenis : pendingin koil
Pendingin : cooling brine
Jumlah lilitan : 37
Pipa Koil :
- IPS : 1,5 in
- OD : 1,9 in
- SN : 40
- ID : 1,61 in
Tinggi koil : 3,5712m
Diameter helix : 1,5830 m
Volume koil : 0,0086 m3
Konstruksi : Stainless steel SA 333 grade C
Tabel 3.1 Pipa pemasukan dan pengeluaran pada reaktor
Komponen IPS SN ID (in) OD (in) Flow area (in2)
Gliserol 1,5 40 1,5 1,9 1,76
Asam Campuran 1,5 40 1,5 1,9 1,76
Produk Nitrogliserin 1,5 40 1,5 1,9 1,76
Pendingin 2 40 2,067 2,38 3,35
3.4 Dekanter 01
Fungsi : Memisahkan fase asam dari produk nitrogliserin
Tipe : Continuous gravity decanter
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi : T = 15 °C
P = 1 atm
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 283 grade C
Diameter : 1,1367 m
Panjang : 3,4101 m
Panjang head : 0,2477 m
Tebal shell : 0,1875 in
Tebal head : 0,25 in
3.5 Dekanter 02
Fungsi : Memisahkan fase air dari produk nitrogliserin
Tipe : Continuous gravity decanter
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi : T = 15 °C
P = 1 atm
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 283 grade C
Diameter : 0,5431 m
Panjang : 1,6293 m
Panjang head : 0,1502 m
Tebal shell : 0,1875 in
Tebal head : 0,1875 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 3.6 Tangki Pencuci
Kode : TP
Fungsi : Mencuci sisa asam dan gliserol yang masih terikut
dalam produk nitrogliserin dengan menggunakan
air.
Tipe : Silinder tegak, head and bottom torisperical
Bahan Konstruksi : Stainless steel SA 333 grade C
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi
• Tekanan : 1 atm
• Suhu umpan : 15 °C
Dimensi tangki :
Diameter : 1,1632 m
Tinggi : 1,1632 m
Tebal shell : 0,1875 in (0,47625 cm)
Dimensi head :
Tebal : 0,25 in (0,635 cm)
Tinggi : 0,3254 m
Pengaduk :
Jenis : flade blade turbine impellers dengan 6 blade dan
baffle
Diameter : 0,5377 m
Panjang blade : 0,1344 m
Jumlah : 2
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Kecepatan : 277,6574 rpm
Tenaga motor : 60 HP
3.7 Tangki Netraliser
Kode : TN
Fungsi : Netralisasi sisa asam yang masih terikut
dalam produk nitrogliserin dengan menggunkan
larutan Na2CO3
Tipe : Silinder tegak, head and bottom torisperical
Bahan Konstruksi : Stainless steel SA 333 grade C
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi
• Tekanan : 1 atm
• Suhu umpan : 15 °C
Dimensi tangki :
Diameter : 1,3429 m
Tinggi : 1,3429 m
Tebal shell : 0,1875 in (0,47625 cm)
Dimensi head :
Tebal : 0,25 in (0,635 cm)
Tinggi : 0,2821 m
Pengaduk :
Jenis : flade blade turbine impellers dengan 6 blade dan
baffle
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Diameter : 0,4476 m
Panjang blade : 0,1119 m
Jumlah : 2
Kecepatan : 296,5424 rpm
Tenaga motor : 30 HP
3.8 Tangki Asam Sulfat
Kode : T-01
Fungsi : Menyimpan asam sulfat selama 1 minggu
Tipe : Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom)
dan bagian atas conical.
Jumlah : 1 buah
Kondisi penyimpanan
• Suhu : 30 ° C
• Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 220,122 m3
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 167
Diameter : 6,096 m
Tinggi : 9,144 m
Tebal shell
Course 1 : 0,4375 in
Course 2 : 0,4375 in
Course 3 : 0,375 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Course 4 : 0,375 in
Course 5 : 0,3125 in
Tebal head : 0,3125 in
Tinggi head : 1,1088 m
Tinggi total : 10,2529 m
3.9 Tangki Asam Nitrat
Kode : T-02
Fungsi : Menyimpan asam nitrat selama 1 minggu
Tipe : Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom)
dan bagian atas conical.
Jumlah : 1 buah
Kondisi penyimpanan
• Suhu : 30 ° C
• Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 180,202 m3
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 167
Diameter : 6,0961 m
Tinggi : 7,3153 m
Tebal shell
Course 1 : 0,375 in
Course 2 : 0,375 in
Course 3 : 0,3125 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Course 4 : 0,3125 in
Tebal head : 0,3125 in
Tinggi head : 1,1088 m
Tinggi total : 8,4241 m
3.10 Tangki Gliserol
Kode : T-03
Fungsi : Menyimpan liserol selama 1 minggu
Tipe : Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom)
dan bagian atas conical.
Jumlah : 1 buah
Kondisi penyimpanan
• Suhu : 30 ° C
• Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 86,179 m3
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 283
Diameter : 4,5721 m
Tinggi : 5,4865 m
Tebal shell
Course 1 : 0,375 in
Course 2 : 0,375 in
Course 3 : 0,3125 in
Tebal head : 0,3125 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Tinggi head : 0,8316 m
Tinggi total : 6,3181 m
3.11 Tangki Nitrogliserin
Kode : T-04
Fungsi : Menyimpan nitrogliserin selama 1 minggu
Tipe : Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom)
dan bagian atas conical.
Jumlah : 1 buah
Kondisi penyimpanan
• Suhu : 15 ° C
• Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 140,814 m3
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 167
Diameter : 4,5721 m
Tinggi : 9,1441 m
Tebal shell
Course 1 : 0,3125 in
Course 2 : 0,3125 in
Course 3 : 0,3125 in
Course 4 : 0,25 in
Course 5 : 0,25 in
Tebal head : 0,25 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Tinggi head : 0,8316 m
Tinggi total : 9,9757 m
3.12 Tangki Acetone
Kode : T-05
Fungsi : Menyimpan Aceton selama 1 minggu
Tipe : Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom)
dan bagian atas conical.
Jumlah : 1 buah
Kondisi penyimpanan
• Suhu : 35 ° C
• Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 220,122 m3
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 167
Diameter : 4,5721 m
Tinggi : 10,9729 m
Tebal shell
Course 1 : 0,375 in
Course 2 : 0,375 in
Course 3 : 0,375 in
Course 4 : 0,3125 in
Course 5 : 0,3125 in
Course 6 : 0,25 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Tebal head : 0,3125 in
Tinggi head : 0,8316 m
Tinggi total : 11,8046 m
3.13 Tangki Brine Water
Kode : T-06
Fungsi : Menampung brine water sebagai media pendingin
reaktor dan HE
Tipe : Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom)
dan bagian atas conical.
Jumlah : 1 buah
Kondisi penyimpanan
• Suhu : 15 ° C
• Tekanan : 1 atm
Kapasitas : 132, m3
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 167
Diameter : 3,0480 m
Tinggi : 9,1440 m
Tebal shell
Course 1 : 0,25 in
Course 2 : 0,25 in
Course 3 : 0,25 in
Course 4 : 0,25 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Course 5 : 0,25 in
Tebal head : 0,25 in
Tinggi head : 0,5544 m
Tinggi total : 9,6985 m
3.14 Cooler 1
Kode : HE-01
Fungsi : mendinginkan mixed acid dari Mixer-01 sebelum
masuk reactor dari 30 oC sampai 15 oC
Jenis : double pipe heat exchanger
Jumlah : 1 buah
Beban panas : 14.271,5643 kJ/jam
Luas area transfer : 17,5158 ft2
Inner Pipe
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Fluida : brine water
IPS : 1,5 in
SN : 40
ID : 1,61 in
OD : 1,90 in
Panjang hair pin : 48 ft
Jumlah hair pin : 2 buah
∆P : 0,0696 psi
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Annulus
Bahan konstruksi : Cast Steel
Fluida : asam campuran
IPS : 2,5 in
SN : 40
ID : 2,469 in
OD : 2,88 in
∆P : 6,1892 psi
Uc : 19,0549 Btu/hr.ft2.oF
Ud : 15,1204 Btu/hr.ft2.oF
Rd : 0,0137 hr.ft2.oF/Btu
Rd required : 0,003 hr.ft2.oF/Btu
3.15 Cooler 2
Kode : HE-02
Fungsi : mendinginkan gliserol sebelum masuk reaktor
dari 30 oC sampai 15 oC
Jenis : double pipe heat exchanger
Jumlah : 1 buah
Beban panas : 61.092,7869 kJ/jam
Luas area transfer : 32,7429 ft2
Inner Pipe
Bahan konstruksi : Carbon Steel
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Fluida : brine water
IPS : 1,25 in
SN : 40
ID : 1,38 in
OD : 1,66 in
Panjang hair pin : 96 ft
Jumlah hair pin : 4 buah
∆P : 5,4841 psi
Annulus
Bahan konstruksi : Cast Steel
Fluida : gliserol
IPS : 2 in
SN : 40
ID : 2,067 in
OD : 2,38 in
∆P : 2,5814 psi
Uc : 42,6396 Btu/hr.ft2.oF
Ud : 29,6409 Btu/hr.ft2.oF
Rd : 0,0103 hr.ft2.oF/Btu
Rd required : 0,001 hr.ft2.oF/Btu
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 3.16 Cooler 3
Kode : HE-03
Fungsi : mendinginkan air sebelum masuk tangki pencuci
dari 30 oC sampai 15 oC
Jenis : double pipe heat exchanger
Jumlah : 1 buah
Beban panas : 55.238,5356 kJ/jam
Luas area transfer : 11,9912 ft2
Inner Pipe
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Fluida : brine water
IPS : 1 in
SN : 40
ID : 1,049 in
OD : 1,32 in
Panjang hair pin : 48 ft
Jumlah hair pin : 2 buah
∆P : 7,1464 psi
Annulus
Bahan konstruksi : Cast Steel
Fluida : air
IPS : 1,5 in
SN : 40
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
ID : 1,61 in
OD : 1,90 in
∆P : 4,4371 psi
Uc : 102,9365 Btu/hr.ft2.oF
Ud : 67,7768 Btu/hr.ft2.oF
Rd : 0,005 hr.ft2.oF/Btu
Rd required : 0,001 hr.ft2.oF/Btu
3.17 Cooler 4
Kode : HE-04
Fungsi : mendinginkan campuran soda ash dari mixer 02
sebelum masuk tangki netralisasi dari 30 oC
sampai 15 oC
Jenis : double pipe heat exchanger
Jumlah : 1 buah
Beban panas : 132.115,4696 kJ/jam
Luas area transfer : 73,1867 ft2
Inner Pipe
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Fluida : brine water
IPS : 2 in
SN : 40
ID : 2,067 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
OD : 2,38 in
Panjang hair pin : 120 ft
Jumlah hair pin : 5 buah
∆P : 3,4773 psi
Annulus
Bahan konstruksi : Cast Steel
Fluida : gliserol
IPS : 3 in
SN : 40
ID : 3,068 in
OD : 3,5 in
∆P : 0,000035 psi
Uc : 37,9634 Btu/hr.ft2.oF
Ud : 35,8628 Btu/hr.ft2.oF
Rd : 0,0015 hr.ft2.oF/Btu
Rd required : 0,001 hr.ft2.oF/Btu
3.18 Pompa 01
Kode : P-01
Fungsi : mengalirkan asam sulfat dari tangki penyimpan ke
mixer-01
Jenis : centrifugal pump
Jumlah : 1
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Kapasitas : 5,7534 m3/jam
Daya motor : 5,0 HP
NPSH required : 3 m
NPSH available : 9,9348 m
Pipa :
IPS : 0,25 in
SN : 40
ID : 0,364 in
OD : 0,540 in
3.19 Pompa 02
Kode : P-02
Fungsi : mengalirkan asam nitrat dari tangki penyimpan ke
mixer-01
Jenis : centrifugal pump
Jumlah : 1
Kapasitas : 4,6910 m3/jam
Daya motor : 5,0 HP
NPSH required : 3 m
NPSH available : 9,,9636 m
Pipa :
IPS : 0,125 in
SN : 40
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
ID : 0,269 in
OD : 0,405 in
3.20 Pompa 03
Kode : P-03
Fungsi : mengalirkan asam campuran dari mixer 01 ke
reaktor
Jenis : centrifugal pump
Jumlah : 1
Kapasitas : 11,3278 m3/jam
Daya motor : 7,5 HP
NPSH required : 3 m
NPSH available : 20,5736 m
Pipa :
IPS : 0,25 in
SN : 40
ID : 0,364 in
OD : 0,54 in
3.21 Pompa 04
Kode : P-04
Fungsi : mengalirkan gliserol dari tangki penyimpan ke
reaktor
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Jenis : centrifugal pump
Jumlah : 1
Kapasitas : 2,2639 m3/jam
Daya motor : 5,0 HP
NPSH required : 3 m
NPSH available : 11,2848 m
Pipa :
IPS : 0,375 in
SN : 40
ID : 0,493 in
OD : 0,675 in
3.22 Pompa 05
Kode : P-05
Fungsi : mengalirkan arus dari reaktor ke dekanter 01
Jenis : centrifugal pump
Jumlah : 1
Kapasitas : 12,3929 m3/jam
Daya motor : 5,0 HP
NPSH required : 3 m
NPSH available : 8,9202 m
Pipa :
IPS : 0,375 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
SN : 40
ID : 0,493 in
OD : 0,675 in
3.23 Pompa 06
Kode : P-06
Fungsi : mengalirkan arus atas dekanter 01 ke tangki
pencuci
Jenis : centrifugal pump
Jumlah : 1
Kapasitas : 4,2146 m3/jam
Daya motor : 2,0 HP
NPSH required : 3 m
NPSH available : 9,9561 m
Pipa :
IPS : 1 in
SN : 40
ID : 1,049 in
OD : 1,32 in
3.24 Pompa 07
Kode : P-07
Fungsi : mengalirkan arus dari tangki pencuci ke
dekanter 02
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Jenis : centrifugal pump
Jumlah : 1
Kapasitas : 7,2533 m3/jam
Daya motor : 0,5 HP
NPSH required : 3 m
NPSH available : 7,1560 m
Pipa :
IPS : 1,25 in
SN : 40
ID : 1,38 in
OD : 1,66 in
3.25 Pompa 08
Kode : P-08
Fungsi : mengalirkan arus bawah dekanter 02 ke tangki
netraliser
Jenis : centrifugal pump
Jumlah : 1
Kapasitas : 4,1618 m3/jam
Daya motor : 1,0 HP
NPSH required : 3 m
NPSH available : 6,6002 m
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Pipa :
IPS : 1 in
SN : 40
ID : 1,049 in
OD : 1,32 in
3.26 Pompa 09
Kode : P-09
Fungsi : mengalirkan arus dari tangki netraliser ke tangki
penyimpan nitrogliserin.
Jenis : centrifugal pump
Jumlah : 1
Kapasitas : 4,1829 m3/jam
Daya motor : 3,0 HP
NPSH required : 3 m
NPSH available : 6,3170 m
Pipa :
IPS : 1 in
SN : 40
ID : 1,049 in
OD : 1,32 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 3.27 Pompa 10
Kode : P-10
Fungsi : mengalirkan asam sulfat dari tangki penyimpan ke
mixer-01
Jenis : centrifugal pump
Jumlah : 1
Kapasitas : 6,3745 m3/jam
Daya motor : 0,5 HP
NPSH required : 3 m
NPSH available : 9,5376 m
Pipa :
IPS : 1,25 in
SN : 40
ID : 1,38 in
OD : 1,66 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES
DAN LABORATORIUM
4.1 Unit Pendukung Proses
Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan
utilitas merupakan bagian penting untuk penunjang proses produksi dalam
pabrik. Utilitas di pabrik nitrogliserin yang dirancang antara lain meliputi
unit pengadaan air, unit pengadaan udara tekan, unit pengadaan listrik, unit
pengadaan bahan bakar dan unit refrigerasi.
1. Unit Pengadaan Air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi
kebutuhan air sebagai berikut :
a. Air pendingin dan pemadam kebakaran
b. Air proses (pencuci sisa asam dan gliserol di tangki pencuci serta
air pelarut Na2CO3 untuk netraslisasi asam)
c. Air konsumsi umum dan sanitasi
Sumber air berasal dari air laut dan air tanah.
2. Unit Pengadaan Udara Tekan
Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan
instrumentasi pneumatic, untuk penyediaan udara tekan di bengkel
dan untuk kebutuhan umum yang lain.
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
3. Unit Pengadaan Listrik
Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk
peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan
elektronik atau listrik AC, maupun untuk penerangan. Listrik
disupplay dari PLN dan dari generator sebagai cadangan bila listrik
dari PLN mengalami gangguan.
4. Unit Pengadaan Bahan Bakar
Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan boiler
dan generator.
5. Unit Refrigerasi
Unit ini bertugas untuk untuk menyuplai pendingin yang berupa
cooling brine dengan suhu -5oC.
4.1.1 Unit Pengadaan Air
4.1.1.1 Air Pendingin dan Pemadam Kebakaran
Air pendingin yang digunakan dibagi menjadi 2 yaitu air pendingin
yang berasal dari cooling brine (CaCl2 dilarutkan dalam air tanah hingga
konsentrasi 30% berat) dan dari air laut. Cooling brine digunakan sebagai
pendingin pada reaktor dan heat exchanger, sedangkan yang dari air laut
digunakan pada condenser refrigerasi. Kedua jenis air pendingin ini tidak
memerlukan cooling tower. Cooling brine setelah digunakan untuk
pendingin reaktor dan heat exchanger dilakukan proses pendinginan di
sistem refrigerasi sehingga bisa digunakan kembali. Air laut langsung
dialirkan ke saluran pembuangan air setelah digunakan sebagai media
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
pendingin. Air tanah untuk pelarut CaCl2 dipompa bersama dengan air
tanah untuk kebutuhan pelarut Na2CO3, air umpan boiler dan air konsumsi
umum dan sanitasi dengan menggunakan pompa berdaya 10 HP.
Kemudian diolah terlebih dahulu sesuai keperluannya.
Air laut diperoleh dari laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik.
Selain sebagai media pendingin, air laut juga digunakan sebagai air
pemadam kebakaran. Air pendingin yang dibutuhkan tidak terlalu besar
karena hanya digunakan pada condenser refrigerasi sebagai media
pendingin Amonia. Alasan digunakannya air laut sebagai media pendingin
dan pemadam kebakaran adalah karena faktor - faktor sebagai berikut :
a. Air laut dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya
c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi
d. Tidak terdekomposisi
e. Tidak dibutuhkan cooling tower, karena langsung dibuang lagi ke laut
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air laut sebagai
pendingin adalah :
a. Partikel-partikel besar / mikroba (organisme laut dan konstituen lain)
b. Partikel-partikel kecil / mikroba laut (ganggang dan mikroorganisme
laut) yang dapat menyebabkan fouling pada alat heat exchanger
Kebutuhan air pendingin dari air laut yang digunakan sebesar 8693,2269
kg/jam ( 8,7330m3/jam).
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Untuk menghindari fouling yang terjadi pada alat – alat penukar
panas maka perlu diadakan pengolahan air laut. Pengolahan dilakukan
secara fisis (screening) dan kimia (penambahan Chlorine).
Tahapan pengolahan air laut adalah :
Air laut dihisap dari bak suction / basin yang langsung berada di
pinggir laut dengan menggunakan pompa menuju strainer. Dalam
pengoperasian digunakan 2 buah pompa (1 service dan 1 stand by) untuk
air pendingin sedangkan untuk air pemadam digunakan 2 buah pompa
yang dalam keadaan stand by semua. Sebelum masuk pompa, air
dilewatkan pada traveling screen untuk menyaring partikel dengan ukuran
besar. Di dalam basin diinjeksikan sodium hipoklorit NaOCl secara
kontinyu untuk menjaga kandungan klorin minimum 1 ppm. Klorin
berguna untuk mencegah pertumbuhan ganggang, kerang laut dan binatang
(organisme) air laut lainnya. Injeksi klorin dilakukan dengan 2 cara yaitu
injeksi kontinyu di basin dan intermitten di pipa pengaliran yang menuju
area proses. Strainer yang digunakan mempunyai saringan stainless steel
0,4 mm, fungsinya untuk menyaring partikel dengan ukuran kecil. Dari
strainer, air langsung mengalir menuju area proses. Diagram pengolahan
air pendingin dan pemadam dari air laut sebagai berikut :
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Gambar 4.1 Diagram alir pengolahan air laut
Sodium hipoklorit (NaOCl) dihasilkan dari proses elektrolisa air
laut. Sistem pembuatan hipoklorit (Chloropac) terdiri dari dua buah
komponen utama yaitu sel-sel pembangkit dan penyedia tegangan. Sel-sel
pembangkit terdiri dari pipa-pipa yang dialiri air laut dan sel-sel penyedia
tegangan menghasilkan arus DC sehingga proses elektrolisa dapat terjadi.
Dalam perancangan ini diinjeksikan klorin sebanyak 1,7 ppm.
Untuk kondisi normal jika digunakan klorin 1 ppm maka residual klorin
sebanyak 0,05 ppm, kandungan klorin sebesar ini tidak menyebabkan
korosi pada pipa (Powell, hal. 508).
Untuk memompakan air laut dan mengatasi penurunan tekanan
pada perpipaan dan di peralatan, digunakan jenis pompa centrifugal 1
stage dengan daya motor tiap pompa 2 HP, sedangkan untuk air pemadam
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
kebakaran disediakan pompa dengan daya motor tiap pompa 11 HP,
dengan kapasitas masing-masing 550 gpm.
4.1.1.2 Air tanah untuk kebutuhan air proses, keperluan umum dan sanitasi
Untuk kebutuhan air proses, air keperluan umum dan sanitasi
sumber yang digunakan adalah air yang diambil dari dalam tanah. Hal
yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air proses adalah :
a. Kesadahan (hardness), yang dapat menyebabkan kerak
b. Adanya zat besi, yang dapat menimbulkan korosi
Pengolahan air tanah untuk kebutuhan air proses sama dengan
pengolahan air untuk konsumsi umum dan sanitasi. Skema pengolahannya
dapat dilihat pada gambar 4.2.
Air proses dalam perancangan pabrik nitrogliserin ini digunakan
sebagai pencuci sisa asam dan gliserol pada tangki pencuci serta untuk
melarutkan Na2CO3.
Jumlah kebutuhan air tanah untuk keperluan ini adalah sebesar
1423,9756 kg/jam (1,4326 m3/jam).
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Gambar 4.2 Diagram alir pengolahan air tanah
4.1.1.3 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi
Sumber air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi juga berasal dari
air tanah. Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum,
laboratorium, kantor, perumahan, dan pertamanan. Air konsumsi dan
sanitasi harus memenuhi beberapa syarat, yang meliputi syarat fisik, syarat
kimia, dan syarat bakteriologis.
Syarat fisik :
a. Suhu di bawah suhu udara luar
b. Warna jernih
c. Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Syarat kimia :
a. Tidak mengandung zat organik
b. Tidak beracun
Syarat bakteriologis :
Tidak mengandung bakteri – bakteri, terutama bakteri yang pathogen.
(Raymond D, 1999)
Jumlah air tanah untuk air konsumsi dan sanitasi = 815,8798 kg/jam
= 0,8208 m3/jam
Tahap pengolahan air konsumsi umum dan sanitasi :
Rangkaian proses pengolahan air konsumsi umum dan sanitasi
menjadi 1 bagian dengan proses pengolahan air umpan boiler, hanya saja
setelah melalui proses penyaringan di Iron Removal Filter, air untuk
konsumsi umum selanjutnya diinjeksi larutan calsium hipoklorit untuk
mematikan kandungan biologis air. Konsentrasi calsium hipoklorit dijaga
sekitar 0,2 – 0,5 ppm. Untuk menjaga pH air minum, ditambah larutan
Ca(OH)2 sehingga pH-nya sekitar 6,8 – 7,0. Skema pengolahan dapat
dilihat di gambar 4.2.
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Tabel 4.1 Total Kebutuhan Air Tanah (make up air)
Jumlah kebutuhan Jenis air
kg/jam m3/jam
Air konsumsi dan sanitasi
Air pencuci sisa asam
Air pelarut Na2CO3
802,6267
657,5660
0,2282
0,8075
0,6616
0,0002
Total 1460,4210 1,4693
Untuk keamanan dipakai 10 % berlebih, maka :
Total kebutuhan = 1606,4630 kg/jam = 1,6162 m3/jam
Untuk memompakan air tanah dengan jumlah di atas dan untuk
mengatasi perbedaan tekanan karena beda elevasi dan penurunan tekanan
pada perpipaan, digunakan pompa jenis Single Stage Centrifugal dengan
daya motor 7,5 HP.
Perancangan alat – alat yang diperlukan untuk pengolahan air tanah
meliputi :
1. Aerator
Spesifikasi :
Fungsi : Menghilangkan gas-gas terlarut dalam air dan
mengoksidasi besi agar mudah mengendap dengan cara
menghembuskan udara ke air
Jenis : Tangki silinder horisontal dengan torispherical head
Dari bagian atas dihembuskan udara dari sebuah fan
Jumlah : 1
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kondisi operasi : P = 7 atm
T = 35 oC
Dimensi : D = 0,7 m
H = 2 m
Tebal shell = 0,3125 in
Head : Tebal head = 0,4375 in
Panjang head = 0,1922 m
2. Iron Removal Filter
Spesifikasi :
Fungsi : Menyaring endapan besi yang lolos dari surge aerator
Jenis : Tangki silinder tegak dengan torispherical head
Jumlah : 1
Bahan konstruksi : Low-alloy steel SA-202 grade A
Kondisi operasi : P = 7 atm
T = 35 oC
Resin : Manganese dioxide
Dimensi : D = 1 m
H = 1 m
Tebal shell = 0,3155 in
Head : Tebal head = 0,4135 in
Tinggi head = 0,2478 m
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
3. Tangki Penyimpan air proses konsumsi umum
Spesifikasi :
Kode : TU-02
Fungsi : Menyimpan air proses, umpan boiler dan konsumsi umum
keluar dari IRF
Tipe : Tangki silinder tegak dengan flat bottom dan conical roof
Kapasitas : 945 bbl (150,2456 m3)
Jumlah : 1
Kondisi penyimpanan : P = 1 atm
T = 35oC
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Dimensi : D = 15 ft (4,5720 m)
H = 30 ft (9,1440 m)
Tebal shell = course 1 = 0,25 in (0,65 cm)
course 2 = 0,25 in (0,65 cm)
course 3 = 0,25 in (0,65 cm)
course 4 = 0,1875 in (0,476 cm)
course 5 = 0,1875 in (0,476 cm)
Bottom & roof : Tebal bottom = 0,25 in (0,65 cm)
Tebal roof = 0,1875 in (0,476 cm)
Tinggi roof = 3,2002 ft (0,9754 m)
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 4.1.2 Unit Pengadaan Udara Tekan
Kebutuhan udara tekan untuk prarancangan pabrik nitrogliserin ini
diperkirakan sebesar 200 m3/jam, tekanan 100 psi dan suhu 35oC. Alat
untuk menyediakan udara tekan berupa kompresor yang dilengkapi dengan
dryer yang berisi silica gel untuk menyerap kandungan air sampai
maksimal 84 ppm.
Spesifikasi Kompresor yang dibutuhkan :
Kode : KU-01
Fungsi : Memenuhi kebutuhan udara tekan
Jenis : Single Stage Reciprocating Compressor
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 200 m3/jam
Tekanan suction : 1 atm (14,7 psi)
Tekanan discharge : 100 psi (6,8027 atm)
Suhu udara : 35 oC
Efisiensi : 80 %
Daya kompresor : 15 HP
4.1.3 Unit Pengadaan Listrik
Kebutuhan tenaga listrik di pabrik nitrogliserin ini dipenuhi oleh
PLN dan generator pabrik. Hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik
dapat berlangsung kontinyu meskipun ada gangguan pasokan dari PLN.
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Generator yang digunakan adalah generator arus bolak–balik
karena :
a. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar
b. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan
Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari :
1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas
2. Listrik untuk penerangan
3. Listrik untuk AC
4. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi
Besarnya kebutuhan listrik masing–masing keperluan di atas dapat
diperkirakan sebagai berikut :
4.1.3.1 Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas
Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan keperluan
pengolahan air diperkirakan sebagai berikut :
Tabel 4.2 Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas
Nama Alat service HP Total HP
P-01 1 5 5
P-02 1 5 5
P-03 1 7,5 7,5
P-04 1 5 5
P-05 1 5 5
P-06 1 2 2
P-07 1 0,5 0,5
P-08 1 1 1
P-09 1 3 3
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Nama Alat service HP Total HP
P-10 1 0,5 0,5
PU-01 1 2 2
PU-02 1 5 5
PU-03 1 3 3
PU-04 1 2 2
PU-05 1 2 2
PU-06 1 2 2
PU-07 1 15 15
PU-08 1 10 10
KU-01 1 15 15
Pengaduk Mixer-01 1 1 1
Pengaduk Mixer-02 1 1 1
Pengaduk Reaktor 1 60 60
Pengaduk Tangki Pencuci 1 60 60
Pengaduk Tangki Netralisasi 1 30 30
Jumlah 242,5
Jadi jumlah listrik yang dikonsumsi untuk keperluan proses dan
utilitas sebesar 242,5 HP. Diperkirakan kebutuhan listrik untuk alat yang
tidak terdiskripsikan sebesar ± 10 % dari total kebutuhan. Maka total
kebutuhan listrik adalah 266,75 HP atau sebesar 198,9155 kW.
4.1.4.2 Listrik untuk Penerangan
Untuk menentukan besarnya tenaga listrik digunakan persamaan :
DUFaL..
=
dengan : L : Lumen per outlet
a : Luas area, ft2
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun F : foot candle yang diperlukan (tabel 13 Perry 3th ed)
U : Koefisien utilitas (tabel 16 Perry 3th ed)
D : efisiensi lampu (tabel 16 Perry 3th ed)
Tabel 4.3 Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan
Bangunan Luas, m2 Luas, ft2 F U D F/U.D Lumen
Pos keamanan 30 322,9095 20 0,5 0,75 53,3333 17221,8378
Parkir 400 4305,4595 10 0,49 0,75 27,2109 117155,3593
Musholla 100 1076,3649 20 0,55 0,75 48,4848 52187,3873
Kantin 50 538,1824 10 0,51 0,75 26,1438 14070,1289
Kantor 1000 10763,6486 30 0,60 0,75 66,6667 717576,5760
Poliklinik 75 807,2736 20 0,56 0,75 47,6190 38441,6023
Ruang kontrol 300 3229,0946 35 0,60 0,75 77,7778 251151,8016
Laboratorium 300 3229,0946 35 0,60 0,75 77,7778 251151,8016
Proses 3000 32290,9459 10 0,59 0,75 22,5989 729738,8908
Utilitas 2000 21527,2973 10 0,59 0,75 22,5989 486492,5939
Bengkel 200 2152,7297 10 0,53 0,75 25,1572 54156,7227
Gudang 400 4305,4595 5 0,53 0,75 12,5786 54156,7227
Power Plant 200 2152,7297 10 0,53 0,75 25,1572 54156,7227
Garasi 100 1076,3649 10 0,51 0,75 26,1438 28140,2579
Jalan dan taman 700 7534,5540 5 0,55 0,75 12,1212 91327,9279
Area perluasan 1000 10763,6486 5 0,57 0,75 11,6959 125890,6274
Jumlah 9855 106075,7573 3083016,9609
Jumlah lumen :
∗ untuk penerangan dalam bangunan = 2.865.798,4057 lumen
∗ untuk penerangan bagian luar ruangan = 217.218,4057 lumen
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu
fluorescent 40 Watt dimana satu buah lampu instant starting daylight 40
W mempunyai 1.920 lumen (Tabel 18 Perry 3th ed.).
Jadi jumlah lampu dalam ruangan = 2.865.798, 40571920
= 1493 buah
Untuk penerangan bagian luar ruangan digunakan lampu mercury 100
Watt, dimana lumen output tiap lampu adalah 3.000 lumen (Perry 3th ed.).
Jadi jumlah lampu luar ruangan = 217.218,55523000
= 72 buah
Total daya penerangan = ( 40 W x 1493 + 100 W x 72 )
= 66.944,75196 W
= 66,9448 kW
4.1.3.3 Listrik untuk AC
Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 15.000 Watt atau 15 kW
4.1.3.4 Listrik untuk Laboratorium dan Instrumentasi
Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 10.000 Watt atau 10 kW.
Tabel 4.4 Total Kebutuhan Listrik Pabrik
No. Kebutuhan Listrik Tenaga listrik, kW
1.
2.
Listrik untuk keperluan proses dan utilitas
Listrik untuk keperluan penerangan
191,1229
66,9448
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
No. Kebutuhan Listrik Tenaga listrik, kW
3.
4.
Listrik untuk AC
Listrik untuk laboratoriun dan instrumentasi
15
10
Total 283,0677
Generator yang digunakan sebagai cadangan sumber listrik
mempunyai efisiensi 80 %, sehingga generator yang disiapkan harus
mempunyai output sebesar 353,8346 kW.
Dipilih menggunakan generator dengan daya 400 kW, sehingga
masih tersedia cadangan daya sebesar 46,1654 kW.
Spesifikasi Generator yang diperlukan :
Kode : GU-01
Fungsi : Memenuhi kebutuhan listrik
Jenis : AC generator
Jumlah : 1 buah
Kapasitas : 400 kW
Tegangan : 220/360 Volt
Efisiensi : 80 %
Bahan bakar : solar
Kebutuhan bahan bakar : 47,3084 L/jam
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 4.1.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar
Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi
kebutuhan bahan bakar generator. Jenis bahan bakar yang digunakan
adalah solar. Solar diperoleh dari Pertamina dan distributornya.
Pemilihan solar sebagai bahan bakar didasarkan pada alasan :
1. Mudah didapat
2. Kesetimbangan terjamin
3. Mudah dalam penyimpanan
Bahan bakar solar yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai
berikut :
Heating value : 18.800 Btu/lb
Efisiensi bahan bakar : 80 %
Specific gravity : 0,8691
Densitas : 54,31875 lb/ft3
Kebutuhan bahan bakar dapat diperkirakan sebagai berikut :
Bahan bakar = h . . effalat Kapasitas
ρ
a. Kebutuhan bahan bakar untuk generator
Kapasitas generator = 400 kW
= 1.364.861,6372 Btu/jam
Kebutuhan bahan bakar = 47,3084 L/jam
Untuk menyimpan kebutuhan bahan bakar solar selama 1 bulan,
dirancang tangki penyimpan bahan bakar dengan spesifikasi sebagai
berikut :
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Kode : TU-01
Fungsi : Menyimpan bahan bakar solar selama 1 bulan
Tipe tangki : Silinder tegak dengan flat bottom dan conical roof
Kapasitas : 250 bbl
Jumlah : 3
Kondisi penyimpanan : P = 1 atm
T = 30oC
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Dimensi : D = 10 ft (3,0480 m)
H = 18 ft (5,4865 m)
Tebal shell = course 1 = 0,375 in
course 2 = 0,375 in
course 3 = 0,3125 in
Tebal bottom = 0,375 in
Tebal roof = 0,3125 in
Tinggi roof = 0,7973 ft
4.1.6 Unit Refrigerasi
Untuk unit ini digunakan pendingin berupa amonia cair dengan
suhu masuk -12oC. Dipilihnya amonia untuk refrigeran adalah karena zat
ini memiliki suhu yang rendah dan murah. Unit ini bertugas untuk
mendinginkan sampai suhu -5 oC. Adapun beban unit ini adalah 192,83 ton
refrigeran(1 ton refrigeran = 12.000 BTU/jam). Unit ini terdiri dari Heat
Exchanger, kompresor, kondensor dan expantion valve.
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 4.2 Laboratorium
Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik
untuk memperoleh data – data yang diperlukan. Data – data tersebut
digunakan untuk evaluasi unit – unit yang ada, menentukan tingkat
efisiensi, dan untuk pengendalian mutu.
Pengendalian mutu atau pengawasan mutu di dalam suatu pabrik
pada hakekatnya dilakukan dengan tujuan mengendalikan mutu produk
yang dihasilkan agar sesuai dengan standar yang ditentukan. Pengendalian
mutu dilakukan mulai bahan baku, saat proses berlangsung, dan juga pada
hasil atau produk.
Pengendalian rutin dilakukan untuk menjaga agar kualitas dari
bahan baku dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan. Dengan pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah
proses berjalan normal atau menyimpang. Jika diketahui analisa produk
tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dengan mudah dapat diketahui
atau diatasi.
Laboratorium berada di bawah bidang teknik dan perekayasaan
yang mempunyai tugas pokok antara lain :
a. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas
produk
b. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi
c. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler, dan
lain – lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok
kerja shift dan nonshift.
1. Kelompok shift
Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa – analisa
rutin terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya,
kelompok ini menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift
selama 24 jam dengan dibagi menjadi 4 shift. Masing – masing shift
bekerja selama 8 jam.
2. Kelompok non shift
Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu
analisa yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang
diperlukan di laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran
pekerjaan kelompok shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di
laboratorium utama dengan tugas antara lain :
a. Menyediakan reagen kimia untuk analisa laboratorium
b. Melakukan analisa bahan pembuangan penyebab polusi
c. Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran
produksi
Dalam menjalankan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi :
1. Laboratorium fisik
2. Laboratorium analitik
3. Laboratorium penelitian dan pengembangan
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 4.2.1 Laboratorium Fisik
Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan atau pengamatan
terhadap sifat – sifat bahan baku dan produk. Pengamatan yang dilakukan
yaitu antara lain :
∗ Densitas
∗ Viskositas
∗ Kemurnian
∗ Warna
4.2.2 Laboratorium Analitik
Bagian ini mengadakan pemeriksaan terhadap bahan baku dan
produk mengenai sifat – sifat kimianya.
Analisa yang dilakukan antara lain :
» Analisa komposisi produk utama
» Analisa komposisi produk samping
» Analisa komposisi bahan baku
4.2.3 Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, misalnya :
Diversifikasi produk
Perlindungan terhadap lingkungan
Disamping mengadakan penelitian rutin, laboratorium ini juga
mengadakan penelitian yang sifatnya non rutin, misalnya penelitian
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
terhadap produk di unit tertentu yang tidak biasanya dilakukan penelitian
guna mendapatkan alternative lain terhadap penggunaan bahan baku.
Alat analisa penting yang digunakan antara lain :
1. Water content tester, untuk menganalisa kadar air.
2. Hidrometer, untuk mengukur specific gravity.
3. Viscometer, untuk mengukur viskositas produk.
4. Infra Red Spectrofotometer (IRS), untuk menganalisa kandungan
minyak dalam air.
4.3 Unit Pengolahan Limbah
4.3.1 Limbah cair
Limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik ini antara lain limbah
buangan sanitasi, air berminyak dari alat-alat proses dan air limbah proses.
a. Air buangan sanitasi
Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik
dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi dengan menggunakan
Lumpur aktif, aerasi, dan penambahan desinfektan Ca-hypochlorite.
b. Air berminyak dari alat proses
Air berminyak berasal dari buangan pelumas pada pompa dan alat
lainnya. Proses pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat
jenisnya. Minyak di lapisan atas dialirkan ke penampungan minyak dan
selanjutnya dibakar dalam tungku pembakar. Sedangkan air di lapisan
bawah dialirkan ke penampungan akhir dan selanjutnya dibuang.
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun c. Air limbah proses
Limbah air sisa proses merupakan limbah cair yang dihasilkan dari
proses produksi, misalnya limbah yang keluar dari dekanter D-01 dan
dekanter D-02. Limbah ini dinetralkan dalam kolam penetralan dengan
larutan NaOH. Selanjutnya diolah seperti pengolahan limbah pada
umumnya, yakni melewati tahap koagulasi, flokulasi, flotasi dan filtrasi.
4.3.2 Limbah gas
Limbah gas berasal dari output tangki netralisasi yang berupa CO2. Gas
tersebut langsung dibuang ke udara bebas.
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN
5.1 Bentuk Perusahaan
Bentuk perusahaan yang direncanakan pada Prarancangan Pabrik
Nitrogliserin ini adalah Perseroan Terbatas. Perseroan Terbatas merupakan
bentuk perusahaan yang mendapatkan modalnya dari penjualan saham,
dimana tiap sekutu turut mengambil bagian sebanyak satu saham atau
lebih. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan dari perusahaan atau
perseroan terbatas tersebut dan orang yang memiliki saham berarti telah
menyetorkan modal ke perusahaan, yang berarti pula ikut memiliki
perusahaan. Dalam perseroan terbatas, pemegang saham hanya
bertanggung jawab menyetor penuh jumlah yang disebutkan dalam tiap
saham.
Pabrik Nitrogliserin yang akan didirikan mempunyai :
» Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas (PT)
» Lapangan Usaha : Industri Nitrogliserin
» Lokasi Perusahaan : Tasikmalaya
Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini didasarkan atas beberapa
faktor, antara lain:
1. Mudah mendapatkan modal dengan cara menjual saham di pasar
modal atau perjanjian tertutup dan meminta pinjaman dari pihak yang
berkepentingan seperti badan usaha atau perseorangan.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
2. Tanggung jawab pemegang saham bersifat terbatas, artinya kelancaran
produksi hanya akan ditangani oleh direksi beserta karyawan sehingga
gangguan dari luar dapat dibatasi.
3. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin karena tidak
terpengaruh dengan berhentinya pemegang saham, direksi berserta
stafnya, dan karyawan perusahaan.
4. Efisiensi dari manajemen
Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan
komisaris dan direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman.
5. Lapangan usaha lebih luas
Suatu Perseroan Terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari
masyarakat, sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas
usahanya.
6. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik
perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan
adalah direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris.
(Djoko, 2003)
5.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat
menunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena berhubungan
dengan komunikasi yang terjadi dalam perusahaan demi tercapainya
kerjasama yang baik antar karyawan. Untuk mendapatkan sistem
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
organisasi yang baik maka perlu diperhatikan beberapa azas yang dapat
dijadikan pedoman, antara lain:
Pendelegasian wewenang
Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas
Pembagian tugas kerja yang jelas
Kesatuan perintah dan tanggung jawab
Sistem kontrol atas kerja yang telah dilaksanakan
Organisasi perusahaan yang fleksibel
(Djoko, 2003)
Dengan berpedoman terhadap azas-azas tersebut, maka dipilih
organisasi kerja berdasarkan Sistem Line and Staff. Pada sistem ini, garis
wewenang lebih sederhana, praktis dan tegas. Demikian pula dalam
pembagian tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi
fungsional, sehingga seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab
pada seorang atasan saja. Untuk kelancaran produksi, perlu dibentuk staf
ahli yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya. Bantuan pikiran
dan nasehat akan diberikan oleh staf ahli kepada tingkat pengawas demi
tercapainya tujuan perusahaan.
Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan
organisasi garis dan staff ini, yaitu:
1. Sebagai garis atau lini, yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas
pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
2. Sebagai staff, yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan
keahliannya, dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran
kepada unit operasional.
(Djoko, 2003)
Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, sedangkan dalam
pelaksanaan tugas sehari-harinya diwakili oleh Dewan Komisaris,
sementara itu tugas untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh
seorang Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Produksi dan Direktur
Keuangan-Umum. Direktur Produksi membawahi bidang produksi dan
teknik, sedangkan direktur keuangan dan umum membawahi bidang
pemasaran, keuangan, dan administrasi. Kedua direktur ini membawahi
beberapa kepala bagian yang akan bertanggung jawab atas bagian dalam
perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab. Masing-masing kepala bagian akan membawahi beberapa seksi dan
masing-masing seksi akan membawahi dan mengawasi para karyawan
perusahaan pada masing-masing bidangnya. Karyawan perusahaan akan
dibagi dalam beberapa kelompok regu yang dipimpin oleh seorang kepala
regu dimana setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas
masing - masing seksi (Gunawan, 2003).
Manfaat adanya struktur organisasi adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan, membagi, dan membatasi pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab setiap orang yang terlibat di dalamnya
b. Penempatan tenaga kerja yang tepat
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
c. Pengawasan, evaluasi dan pengembangan perusahaan serta manajemen
perusahaan yang lebih efisien.
Struktur organisasi pabrik nitrogliserin sebagai berikut :
BAB V Manajemen Perusahaan ***
Kasi
Lab
orat
oriu
m
Kasi
Pen
gend
alia
n
Kas
i Pro
ses
Kas
i Util
itas
Kas
i Pem
elih
araa
n
Kas
i Adm
inis
trasi
Kas
i Keu
anga
n
Kas
i Per
sona
lia
Kas
i Hum
as
Kasi
Kea
man
an
Kas
i Pem
asar
an
Kas
i Pem
belia
n
Gambar 5.1 Struktur organisasi pabrik nitrogliserin
5.3 Tugas dan Wewenang
5.3.1 Pemegang Saham
Pemegang Saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan
modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan
tersebut. Para pemilik saham adalah pemilik perusahaan. Kekuasaan
tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk perseroan terbatas
adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS). Pada RPUS tersebut para
pemegang saham berwenang :
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris
2. Mengangkat dan memberhentikan Direksi
3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta laba rugi tahunan perusahaan
(Gunawan, 2003)
5.3.2 Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari
pemilik saham sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab kepada
pemilik saham.
Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi :
∗ Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum,
target perusahaan, alokasi sumber-sumber dana dan pengarahan
pemasaran
∗ Mengawasi tugas - tugas direksi
∗ Membantu direksi dalam tugas - tugas penting
(Gunawan, 2003)
5.3.3 Dewan Direksi
Direksi Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan
dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan.
Direktur utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris atas segala
tindakan dan kebijakan yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan.
Direktur utama membawahi direktur produksi dan direktur keuangan-
umum.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Tugas direktur umum antara lain :
1. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggung jawabkan
pekerjaannya secara berkala atau pada masa akhir pekerjaannya pada
pemegang saham.
2. Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kelangsungan
hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, karyawan, dan
konsumen.
3. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan
rapat pemegang saham.
4. Mengkoordinir kerja sama antara bagian produksi (direktur produksi)
dan bagian keuangan dan umum (direktur keuangan dan umum).
Tugas dari direktur produksi antara lain :
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi,
teknik, dan rekayasa produksi.
2. Mengkoordinir, mengatur, serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan
kepala - kepala bagian yang menjadi bawahannya.
Tugas dari direktur keuangan antara lain:
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang pemasaran,
keuangan, dan pelayanan umum.
2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan
kepala - kepala bagian yang menjadi bawahannya.
(Djoko , 2003)
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
5.3.4 Staf Ahli
Staf ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu
direktur dalam menjalankan tugasnya, baik yang berhubungan dengan
teknik maupun administrasi. Staf ahli bertanggung jawab kepada direktur
utama sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Tugas dan
wewenang staf ahli meliputi :
1. Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan.
2. Memberi masukan-masukan dalam perencanaan dan pengembangan
perusahaan.
3. Memberi saran-saran dalam bidang hukum.
5.3.5 Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Litbang terdiri dari tenaga-tenaga ahli sebagai pembantu direksi
dan bertanggung jawab kepada direksi. Litbang membawahi 2 departemen,
yaitu :
- Departemen Penelitian
- Departemen Pengembangan
Tugas dan wewenangnya meliputi :
1. Memperbaiki mutu produksi
2. Memperbaiki dan melakukan inovasi terhadap proses produksi
3. Meningkatkan efisiensi perusahaan di berbagai bidang
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
5.3.6 Kepala Bagian
Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir,
mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan
bagiannya sesuai dengan garis wewenang yang diberikan oleh pimpinan
perusahaan. Kepala bagian dapat juga bertindak sebagai staf direktur.
Kepala bagian bertanggung jawab kepada direktur Utama.
Kepala bagian terdiri dari:
1. Kepala Bagian Produksi
Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang mutu dan
kelancaran produksi. Kepala bagian produksi membawahi seksi
proses, seksi pengendalian, dan seksi laboratorium.
Tugas seksi proses antara lain :
a. Mengawasi jalannya proses produksi
b. Menjalankan tindakan seperlunya terhadap kejadian-kejadian yang
tidak diharapkan sebelum diambil oleh seksi yang berwenang.
Tugas seksi pengendalian :
Menangani hal-hal yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan
mengurangi potensi bahaya yang ada.
Tugas seksi laboratorium, antara lain:
a. Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan
pembantu
b. Mengawasi dan menganalisa mutu produksi
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
c. Mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan buangan pabrik
2. Kepala Bagian Teknik
Tugas kepala bagian teknik, antara lain:
a. Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang
peralatan dan utilitas
b. Mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya
Kepala Bagian teknik membawahi seksi pemeliharaan, seksi utilitas,
dan seksi keselamatan kerja-penanggulangan kebakaran.
Tugas seksi pemeliharaan, antara lain :
a. Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik
b. Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik
Tugas seksi utilitas, antara lain :
Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi
kebutuhan proses, air, steam, dan tenaga listrik.
Tugas seksi keselamatan kerja antara lain :
a. Mengatur, menyediakan, dan mengawasi hal-hal yang berhubungan
dengan keselamatan kerja
b. Melindungi pabrik dari bahaya kebakaran
3. Kepala Bagian Keuangan
Kepala bagian keuangan ini bertanggung jawab kepada direktur
keuangan dan umum dalam bidang administrasi dan keuangan dan
membawahi 2 seksi, yaitu seksi administrasi dan seksi keuangan.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Tugas seksi administrasi :
Menyelenggarakan pencatatan utang piutang, administrasi persediaan
kantor dan pembukuan, serta masalah perpajakan.
Tugas seksi keuangan antara lain :
a. Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan uang,
dan membuat ramalan tentang keuangan masa depan
b. Mengadakan perhitungan tentang gaji dan insentif karyawan
(Djoko, 2003)
4. Kepala Bagian Pemasaran
Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam
bidang bahan baku dan pemasaran hasil produksi, serta membawahi 2
seksi yaitu seksi pembelian dan seksi pemasaran.Tugas seksi
pembelian, antara lain :
a. Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang dibutuhkan
perusahaan dalam kaitannya dengan proses produksi
b. Mengetahui harga pasar dan mutu bahan baku serta mengatur
keluar masuknya bahan dan alat dari gudang.
Tugas seksi pemasaran :
a. Merencanakan strategi penjualan hasil produksi
b. Mengatur distribusi hasil produksi
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
5. Kepala Bagian Umum
Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam
bidang personalia, hubungan masyarakat, dan keamanan.
Membawahi 3 seksi, yaitu seksi personalia, seksi humas, dan seksi
keamanan.
Seksi personalia bertugas :
a. Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang sebaik
mungkin antara pekerja, pekerjaan, dan lingkungannya supaya
tidak terjadi pemborosan waktu dan biaya.
b. Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan
kondisi kerja yang tenang dan dinamis.
c. Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan
karyawan.
Seksi humas bertugas :
Mengatur hubungan antar perusahaan dengan masyarakat di luar
lingkungan perusahaan.
Seksi Keamanan bertugas :
a. Mengawasi keluar masuknya orang - orang baik karyawan maupun
bukan karyawan di lingkungan pabrik.
b. Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas perusahaan
c. Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan
intern perusahaan.
(Masud, 1989)
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
5.3.7 Kepala Seksi
Kepala seksi adalah pelaksana pekerjaan dalam lingkungan
bagiannya sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh kepala bagian
masing-masing agar diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama
berlangsungnya proses produksi. Setiap kepala seksi bertanggung jawab
kepada kepala bagian masing-masing sesuai dengan seksinya.
5.4 Pembagian Jam Kerja Karyawan
Pabrik nitrogliserin direncakan beroperasi 330 hari dalam satu
tahun dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari yang
bukan hari libur digunakan untuk perawatan, perbaikan, shutdown.
Sedangkan pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua
golongan yaitu :
5.4.1 Karyawan non shift
Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak menangani proses
produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah
direktur, staf ahli, kepala bagian, kepala seksi serta karyawan yang berada
di kantor.
Karyawan harian dalam satu minggu akan bekerja selama 5 hari
dengan pembagian kerja sebagai berikut :
Jam kerja :
• Hari Senin – Kamis : Jam 07.00 – 16.00
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
• Hari Jum’at : Jam 07.00 – 17.00
Jam Istirahat :
• Hari Senin – Kamis : Jam 12.00 – 13.00
• Hari Jum’at : Jam 11.00 – 13.00
5.4.2 Karyawan Shift
Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani
proses produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang
mempunyai hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran
produksi. Yang termasuk karyawan shift ini adalah operator produksi,
sebagian dari bagian teknik, bagian gedung dan bagian-bagian yang harus
selalu siaga untuk menjaga keselamatan serta keamanan pabrik.
Para karyawan shift akan bekerja secara bergantian selama 24 jam
dengan pengaturan sebagai berikut :
Shift Pagi : Jam 07.00 – 15.00
Shift Sore : Jam 15.00 – 23.00
Shift Malam : Jam 23.00 – 07.00
Untuk karyawan shift ini dibagi menjadi 4 regu (A/B/C/D) dimana
tiga regu bekerja dan satu regu istirahat serta dikenakan secara bergantian.
Untuk hari libur atau hari besar yang ditetapkan pemerintah, regu yang
masuk tetap harus masuk.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Tabel 5.1 Jadwal pembagian kelompok shift
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pagi D D A A B B C C C D
Sore C C D D A A B B B C
Malam B B C C D D A A A B
Off A A B B C C D D D A
Tgl 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pagi D A A B B B C C D D
Sore C D D A A A B B C C
Malam B C C D D D A A B B
Off A B B C C C D D A A
Tgl 21 22 23 24 25 26 27 28
Pagi A A A B B C C D
Sore D D D A A B B C
Malam C C C D D A A B
Off B B B C C D D A
Jadwal untuk tanggal selanjutnya berulang ke susunan awal.
Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh
faktor kedisiplinan para karyawannya dan akan secara langsung
mempengaruhi kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Untuk itu kepada
seluruh karyawan perusahaan dikenakan absensi. Disamping itu masalah
absensi digunakan oleh pimpinan perusahaan sebagai salah satu dasar
dalam mengembangkan karier para karyawan di dalam perusahaan.
(Djoko , 2003)
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
5.5 Status Karyawan dan Sistem Upah
Pada pabrik ini sistem upah karyawan berbeda-beda tergantung
pada status, kedudukan, tanggung jawab, dan keahlian. Menurut status
karyawan dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
5.5.1 Karyawan Tetap
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan surat keputusan
(SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan,
keahlian, dan masa kerjanya.
5.5.2 Karyawan Harian
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa SK direksi
dan mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan.
5.5.3 Karyawan Borongan
Yaitu karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja.
Menerima upah borongan untuk suatu pekerjaan.
(Masud, 1989)
5.6 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji
5.6.1 Penggolongan Jabatan
1. Direktur Utama : Sarjana Ekonomi / Teknik / Hukum
2. Direktur produksi : Sarjana Teknik Kimia
3. Direktur Keuangan Dan Umum : Sarjana Ekonomi
4. Kepala Bagian Produksi : Sarjana Teknik Kimia
BAB V Manajemen Perusahaan ***
5. Kepala Bagian Teknik : Sarjana Teknik Kimia / Mesin /
Elektro
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
6. Kepala Bagian Pemasaran : Sarjana Ekonomi / Teknik Kimia
7. Kepala Bagian Keuangan : Sarjana Ekonomi
8. Kepala Bagian Umum : Sarjana Ekonomi/Hukum
9. Kepala Seksi : Sarjana Muda
10. Operator : D3 atau STM
11. Sekretaris : Sarjana atau D3 Sekretaris
12. Tenaga Kesehatan : Dokter atau Perawat
13. Sopir, Keamanan, Pesuruh : SLTA / Sederajat
5.6.2 Jumlah Karyawan dan Gaji
Jumlah Karyawan harus ditentukan dengan tepat, sehingga semua
pekerjaan dapat diselenggarakan dengan baik dan efektif.
Tabel 5.2 Jumlah Karyawan Menurut Jabatan
No. Jabatan Jumlah
1 Direktur Utama 1
2 Direktur Produksi dan Teknik 1
3 Direktur Keuangan dan Umum 1
4 Staff Ahli 4
5 Litbang 4
6 Sekretaris 4
7 Kepala Bagian Produksi 1
8 Kepala Bagian Teknik 1
9 Kepala Bagian Pemasaran 1
10 Kepala Bagian Umum 1
11 Kepala Bagian Keuangan 1
12 Kepala Seksi Proses 1
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
No. Jabatan Jumlah
13 Kepala Seksi Pengendalian 1
14 Kepala Seksi Laboratorium 1
15 Kepala Seksi Pemasaran 1
16 Kepala Seksi Pembelian 1
17 Kepala Seksi pemeliharaan 1
18 Kepala Seksi Utilitas 1
19 Kepala Seksi K3 1
20 Kepala Seksi Administrasi 1
21 Kepala Seksi Keuangan 1
22 Kepala Seksi Personalia 1
23 Kepala Seksi Hubungan Masyarakat 1
24 Kepala Seksi Keamanan 1
25 Karyawan Proses 28
26 Karyawan Pengendalian 10
27 Karyawan Laboratorium 5
28 Karyawan Pemasaran 3
29 Karyawan Pembelian 4
30 Karyawan Pemeliharaan 4
31 Karyawan Utilitas 10
32 Karyawan K3 5
33 Karyawan Administrasi 5
34 Karyawan Keuangan 5
35 Karyawan Personalia 4
36 Karyawan Hubungan Masyarakat 5
37 Karyawan Keamanan 10
38 Dokter 2
39 Perawat 2
40 Sopir 5
41 Pesuruh 8
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
No. Jabatan Jumlah
42 Cleaning Service 4
Total 178
Perincian Golongan dan Gaji Karyawan
Gol. Jabatan Gaji/Bulan Kualifikasi
I. Direktur Utama Rp. 30.000.000,00 S1/S2/S3
II. Direktur Rp. 20.000.000,00 S1/S2
III. Staff Ahli Rp. 9.000.000,00 S1/S2
IV. Kepala Bagian Rp. 9.000.000,00 S1
V. Kepala Seksi Rp. 7.000.000,00 S1
VI. Sekertaris Rp. 3.500.000,00 S1/D3
VII. Karyawan Biasa Rp. 800.000-3.500.000 SLTA/D1/D3
5.7 Kesejahteraan Sosial Karyawan
Kesejahteraan sosial yang diberikan oleh perusahaan pada para
karyawan, antara lain:
5.7.1 Gaji Pokok
Diberikan berdasarkan golongan karyawan yang bersangkutan.
5.7.2 Tunjangan
Berupa tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang
dipegang oleh karyawan dan tunjangan lembur yang diberikan kepada
karyawan yang bekerja di luar jam kerja berdasarkan jam lembur.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
5.7.3 Cuti
Cuti tahunan yang diberikan kepada karyawan selama 12 hari dalam
1 tahun. Cuti sakit diberikan kepada karyawan yang menderita sakit
berdasarkan keterangan dokter.
5.7.4 Pakaian Kerja
Diberikan kepada setiap karyawan setiap tahun sejumlah tiga pasang.
5.7.5 Pengobatan
Bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan oleh kecelakaan
kerja ditanggung perusahaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Bagi karyawan yang menderita sakit tidak diakibatkan oleh kecelakaan
kerja diatur berdasarkan kebijakan perusahaan.
5.7.6 Asuransi Tenaga Kerja (Astek)
Astek diberikan oleh perusahaan bila jumlah karyawan lebih dari 10 orang
atau dengan gaji karyawan lebih besar dari Rp. 1.000.000,00 per bulan.
(Masud, 1989)
5.8 Manajemen Perusahaan
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari manajemen
perusahaan yang fungsi utamanya adalah menyelenggarakan semua
kegiatan untuk memproses bahan baku menjadi produk dengan mengatur
penggunaan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga proses
produksi berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Manajemen produksi meliputi manajemen perancangan dan
pengendalian produksi. Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi
mengusahakan perolehan kualitas produk sesuai target dalam jangka
waktu tertentu. Dengan meningkatnya kegiatan produksi maka selayaknya
diikuti dengan kegiatan perencanaan dan pengendalian agar penyimpangan
produksi dapat dihindari.
Perencanaan sangat erat kaitannya dengan pengendalian dimana
perencanaan merupakan tolak ukur bagi kegiatan operasional sehingga
penyimpangan yang terjadi dapat diketahui dan selanjutnya dikembalikan
pada arah yang sesuai.
5.8.1 Perencanaan Produksi
Dalam menyusun rencana produksi secara garis besar ada direktur
keuangan dan umum. Hal yang perlu dipertimbangkan yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah kemampuan pabrik sedangkan
faktor eksternal adalah faktor yang menyangkut kemampuan pasar
terhadap jumlah produk yang dihasilkan.
1. Kemampuan Pabrik
Pada umumnya kemampuan pabrik ditentukan oleh beberapa faktor,
antara lain :
BAB V Manajemen Perusahaan ***
» Bahan Baku
Dengan pemakaian yang memenuhi kualitas dan kuantitas, maka
akan mencapai jumlah produk yang diinginkan.
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
» Tenaga kerja
Kurang terampilnya tenaga kerja akan menimbulkan kerugian,
sehingga diperlukan pelatihan agar kemampuan kerja sesuai
dengan yang diinginkan.
» Peralatan
Dipengaruhi oleh keandalan dan kemampuan mesin yaitu jam kerja
efektif dan beban yang diterima.
2. Kemampuan Pasar
Dapat dibagi menjadi 2 kemungkinan, yaitu :
∗ Kemampuan pasar lebih besar dibandingkan kemampuan pabrik,
maka rencana produksi disusun secara maksimal.
∗ Kemampuan pasar lebih kecil dari kemampuan pabrik.
5.8.2 Pengendalian Produksi
Setelah perencanaan produksi disusun dan proses produksi
dijalankan, perlu adanya pengawasan dan pengendalian produksi agar
proses berjalan baik. Kegiatan proses produksi diharapkan menghasilkan
produk dengan mutu sesuai dengan standard dan jumlah produk sesuai
dengan rencana dalam jangka waktu sesuai jadwal.
a. Pengendalian Kualitas
Penyimpangan kualitas terjadi karena mutu bahan baku tidak baik,
kerusakan alat, dan penyimpangan operasi. Hal-hal tersebut dapat
diketahui dari monitor atau hasil analisis laboratorium.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
b. Pengendalian Kuantitas
Penyimpangan kuantitas terjadi karena kesalahan operator, kerusakan
mesin, keterlambatan bahan baku serta perbaikan alat yang terlalu
lama.
Penyimpangan perlu diketahui penyebabnya, baru dilakukan evaluasi.
Kemudian dari evaluasi tersebut diambil tindakan seperlunya dan
diadakan perencanaan kembali dengan keadaan yang ada.
c. Pengendalian Waktu
Untuk mencapai kuantitas tertentu perlu adanya waktu tertentu pula.
d. Pengendalian Bahan Proses
Bila ingin dicapai kapasitas produksi yang diinginkan maka bahan
proses harus mencukupi sehingga diperlukan pengendalian bahan
proses agar tidak terjadi kekurangan.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
BAB VI
ANALISA EKONOMI
Pada perancangan pabrik nitrogliserin ini dilakukan evaluasi atau penilaian
investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang ini
dapat menguntungkan atau tidak. Yang terpenting dari perancangan ini adalah
estimasi harga dari alat - alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar untuk
estimasi analisa ekonomi, dimana analisa ekonomi dipakai untuk mendapatkan
perkiraan / estimasi tentang kelayakan investasi modal dalam suatu kegiatan
produksi suatu pabrik dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba
yang diperoleh, lamanya modal investasi dapat dikembalikan, dan terjadinya titik
impas. Selain itu analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik
yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak jika didirikan.
Untuk itu pada perancangan pabrik nitrogliserin ini, kelayakan investasi
modal dalam sebuah pabrik dapat diperkirakan dan dianalisa yaitu :
1. Profitability
adalah selisih antara total penjualan produk dengan total biaya produksi yang
dikeluarkan.
Profitability = Total penjualan produk - Total biaya produksi
(Donald, 1989)
2. Percent Profit on Sales (% POS)
adalah rasio keuntungan dengan harga penjualan produk yang digunakan
untuk mengetahui besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh.
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
POS = 100% x produk jual Harga
Profit
(Donald, 1989)
3. Percent Return 0n Investment (% ROI)
adalah rasio keuntungan tahunan dengan mengukur kemampuan perusahaan
dalam mengembalikan modal investasi.
ROI membandingkan laba rata - rata terhadap Fixed Capital Investment.
Prb = F
ab
Ir P Pra =
F
aa
Ir P
Prb = % ROI sebelum pajak
Pra = % ROI setelah pajak
Pb = Keuntungan sebelum pajak
Pa = Keuntungan setelah pajak
ra = Annual production rate
IF = Fixed Capital Investment
(Aries-Newton, 1955)
4. Pay Out Time (POT)
adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan Fixed Capital
Investment berdasarkan profit yang diperoleh.
D = Fab
F
I 0,1 r PI+
D = Pay Out time, tahun
Pb = Keuntungan sebelum pajak
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
ra = Annual production rate
IF = Fixed Capital Investment
(Aries-Newton, 1955)
5. Break Even Point (BEP)
adalah titik impas, suatu keadaan dimana besarnya kapasitas produksi dapat
menutupi biaya keseluruhan. Suatu keadaan dimana pabrik tidak mendapatkan
keuntungan namun tidak menderita kerugian.
ra = ( )aaa
aa
R 0,7 - V - S ZR 0,3 F +
ra = Annual production rate
Fa = Annual fixed expense at max production
Ra = Annual regulated expense at max production
Sa = Annual sales value at max production
Va = Annual variable expense at max production
Z = Annual max production
(Peters & Timmerhaus, 2003)
6. Shut Down Point (SDP)
adalah suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian sebesar Fixed Cost yang
menyebabkan pabrik harus tutup.
ra = aaa
a
R 0,7 - V - S ZR 0,3
(Peters & Timmerhaus, 2003)
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
7. Discounted Cash Flow (DCF)
Discounted Cash Flow dibuat dengan mempertimbangkan nilai uang yang
berubah terhadap waktu dan dirasakan atas investasi yang tak kembali pada
akhir tahun selama umur pabrik. DCF biasanya satu setengah kali bunga
pinjaman bank.
Umur pabrik (n) = Depresiasi
SV - FCI
(FC + WC) (1 + i)n = (WC + SV) + ( ) ( )[ ] c x 1 ..... i 1 i 1 2n1n +++++ −−
dengan cara coba ralat diperoleh nilai i = %
(Peters & Timmerhaus, 2003)
Untuk meninjau faktor - faktor di atas perlu dilakukan penafsiran terhadap
beberapa faktor yaitu :
1. Penafsiran modal industri (Total Capital Investment)
Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran - pengeluaran yang
diperlukan untuk fasilitas - fasilitas produktif dan untuk menjalankannya.
Capital Investment meliputi :
• Fixed Capital Investment (Modal tetap)
adalah investasi yang digunakan untuk mendirikan fasilitas produksi dan
pembantunya.
• Working Capital (Modal Kerja)
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
adalah bagian yang diperlukan untuk menjalankan usaha atau modal
dalam operasi dari suatu pabrik selama waktu tertentu dalam harga lancar.
2. Penentuan biaya produksi total (Production Costs), yang terdiri dari :
a. Biaya pengeluaran (Manufacturing Costs)
Manufacturing Cost merupakan jumlah direct, indirect, dan fixed
manufacturing cost yang bersangkutan dengan produk.
• Direct Manufacturing Cost
Direct Manufacturing Cost merupakan pengeluaran yang bersangkutan
langsung dalam pembuatan produk.
• Indirect Manufacturing Cost
Indirect Manufacturing Cost adalah pengeluaran sabagai akibat tidak
langsung dan bukan langsung dari operasi pabrik.
• Fixed Manufacturing Cost
Fixed Manufacturing Cost merupakan harga yang berkenaan dengan
fixed capital dan pengeluaran yang bersangkutan dimana harganya
tetap, tidak tergantung waktu maupun tingkat produksi
b. Biaya pengeluaran Umum (General Expense)
General Expense adalah pengeluaran yang tidak berkaitan dengan
produksi tetapi berhubungan dengan operasional perusahaan secara umum
3. Total Pendapatan penjualan produk nitrogliserin
Yaitu keuntungan yang didapat selama satu periode produksi.
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
6.1 Penafsiran Harga Peralatan
Harga peralatan proses tiap alat tergantung pada kondisi ekonomi
yang sedang terjadi. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap
tahun sangat sulit sehingga diperlukan suatu metoda atau cara untuk
memperkirakan harga suatu alat dari data peralatan serupa tahun-tahun
sebelumnya. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan menggunakan
data indeks harga.
Tabel 6.1 Indeks Harga Alat
Cost Indeks tahun Chemical Engineering Plant Index
1991 361,3
1992 358,2
1993 359,2
1994 368,1
1995 381,1
1996 381,7
1997 386,5
1998 389,5
1999 390,6
2000 394,1
2001 394,3
2002 390,4 Sumber : Tabel 6-2 Peters & Timmerhaus, ed.5, 2003
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
Harga = 0.55 Tahun - 708.22
389
390
391
392
393
394
395
1998 1999 2000 2001 2002
Tahun
Inde
ks H
arga
Gambar 6.1 Chemical Engineering Cost Index
Dengan asumsi kenaikan indeks linear, maka dapat diturunkan persamaan
least square sehingga didapatkan persamaan berikut:
Y = 0,55X – 708,22
Tahun 2015 adalah tahun ke 13, sehingga indeks tahun 2015 adalah 446.
Harga alat dan yang lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi (2015) dan
dilihat dari grafik pada referensi. Untuk mengestimasi harga alat tersebut
pada masa sekarang digunakan persamaan :
Ex = Ey . NyNx (Peters & Timmerhaus, 2003)
Ex = Harga pembelian pada tahun 2015
Ey = Harga pembelian pada tahun 2007
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
Nx = Indeks harga pada tahun 2015
Ny = Indeks harga pada tahun 2007
6.2 Dasar Perhitungan
Kapasitas produksi : 10.000 ton/tahun
Satu tahun operasi : 330 hari
Pabrik didirikan : 2015
Harga bahan baku Gliserin : US $ 1.444 / kg
Harga bahan baku asam nitrat : US $ 0.5 / kg
Harga bahan baku asam sulfat: US $ 0.78 / kg
Harga Na2CO3 : US $ 0.23 / kg
Harga produk nitrogliserin : US $ 6 / kg (Technical grade)
6.3 Penentuan Total Capital Investment (TCI)
Asumsi - asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa
ekonomi :
1. Pembangunan fisik pabrik akan dilaksanakan pada tahun 2015 dengan
masa konstruksi dan instalasi selama 2 tahun dan pabrik dapat
beroperasi secara komersial pada awal tahun 2017
2. Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu
3. Kapasitas produksi adalah 10.000 ton/tahun
4. Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun
5. Shut down pabrik dilaksanakan selama 30 hari dalam satu tahun untuk
perbaikan alat-alat pabrik
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
6. Modal kerja yang diperhitungkan selama 1 bulan
7. Umur alat - alat pabrik diperkirakan 10 tahun kecuali alat - alat
tertentu (umur pompa dan tangki adalah 5 tahun)
8. Nilai rongsokan (Salvage Value) adalah nol
9. Situasi pasar, biaya dan lain - lain diperkirakan stabil selama pabrik
beroperasi
10. Upah buruh asing US $ 40 per manhour
11. Upah buruh lokal Rp. 30.000,00 per manhour
12. Satu manhour asing = 3 manhour Indonesia
13. Kurs rupiah yang dipakai Rp. 9500,00
6.4 Hasil Perhitungan
6.4.1 Fixed Capital Invesment (FCI)
Tabel 6.2 Fixed Capital Invesment
No Jenis US $ Rp. Total Rp.
1. Harga pembelian peralatan 903,898 - 8.587.034.129
2. Instalasi alat-alat 80,975 439.578.000 1.208.839.501
3. Pemipaan 314,902 535.012.698 3.526.585.199
4. Instrumentasi 156,166 82.420.875 1.565.996.626
5. Isolasi 72,312 72.299.013 759.261.744
6. Listrik 64,266 72.299.013 682.824.013
7. Bangunan 192,797 - 1.831.575.001
8. Tanah & Perbaikan lahan 96,399 10.000.000.000 10.915.787.500
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
No Jenis US $ Rp. Total Rp.
9. Utilitas 3,262,165 - 30.990.565.895
Physical Plant Cost 5,143,880 11.201.609.599 60.068.469.608
10. Engineering & Construction 1,028,776 2.240.321.920 12.013.693.922
Direct Plant Cost 6,172,656 13.441.931.519 72.082.163.529
11. Contractor’s fee 617,266 1.344.193.152 7.208.216.353
12. Contingency 1,543,164 2.016.289.728 16.676.347.730
Fixed Capital Invesment (FCI) 8,333,086 16.802.414.399 95.966.727.613
6.4.2 Working Capital Investment (WCI)
Tabel 6.3 Working Capital Investment
No. Jenis US $ Rp. Total Rp.
1. Persediaan Bahan baku 2,334,515 - 22.177.895.010
2. Persediaan Bahan dalam proses 791,004 400.879.854 7.915.415.530
3. Persediaan Produk 3,164,015 1.603.519.418 31.661.662.119
4. Extended Credit 5,000,000 - 47.500.000.000
5. Available Cash 3,164,015 1.603.519.418 31.661.662.119
Working Capital Investment (WCI) 14,453,549 3.607.918.690 140.916.634.779
6.4.3 Total Capital Investment (TCI)
TCI = FCI + WCI = Rp 236.883.362.392,00
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
6.4.4 Direct Manufacturing Cost (DMC)
Tabel 6.4 Direct Manufacturing Cost
No. Jenis US $ Rp. Total Rp.
1. Harga Bahan Baku 12,952,423 - 123.048.017.512
2. Gaji Pegawai - 3.612.000.000 3.612.000.000
3. Supervisi - 1.632.000.000 1.632.000.000
4. Maintenance 583,316 1.176.169.008 6.717.670.933
5. Plant Supplies 87,497 176.425.351 1.007.650.640
6. Royalty & Patent 1200000 - 1.1400.000.000
7. Utilitas 5.404.524.783 5.404.524.783
Direct Manufacturing Cost 14,823,236 12.001.119.142 152.821.863.868
6.4.5 Indirect Manufacturing Cost (IMC)
Tabel 6.5 Indirect Manufacturing Cost
No. Jenis US $ Rp. Total Rp.
1. Payroll Overhead - 722.400.000 722.400.000
2. Laboratory - 722.400.000 722.400.000
3. Plant Overhead - 3.612.000.000 3.612.000.000
4. Packaging & Shipping 22,061,643 - 209585606976
Indirect Manufacturing Cost 22,061,643 5.056.800.000 214.642.406.976
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
6.4.6 Fixed Manufacturing Cost (FMC)
Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost
No. Jenis US $ Rp. Total Rp.
1. Depresiasi 833,309 1.680.241.440 9.596.672.761
2. Property Tax 166,662 336.048.288 1.919.334.552
3. Asuransi 83,331 168.024.144 959.667.276
Fixed Manufacturing Cost 1,083,301 2.184.313.872 12.475.674.590
6.4.7 Total Manufacturing Cost (TMC)
TMC = DMC + IMC + FMC
= Rp. 379.939.945.434,00
6.4.8 General Expense (GE)
Tabel 6.7 General Expense
No. Jenis US $ Rp. Total Rp.
1. Administrasi - 2.811.200.000 2.811.200.000
2. Sales 9,492,045 4810558254 94.984.986.358
3. Research 1,822,473 923.627.185 18.237.117.381
4. Finance 1,653,682 780.852.229 16.490.831.668
General Expense (GE) 12,968,200 9.326.237.667 132.524.135.407
6.4.9 Total Production Cost (TPC)
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
TPC = TMC + GE
= Rp. 512.464.080.841,00 6.4.10 Analisa Kelayakan
Tabel 6.8 Analisa Kelayakan
No. Keterangan Perhitungan Batasan
1. Persen Return On Investment (% ROI)
ROI sebelum pajak 70,56% min 44 %
ROI setelah pajak 59,98%
2. Pay Out Time (POT), tahun
POT sebelum pajak 1,24 max 2 tahun
POT setelah pajak 1,43
3. Break Even Point (BEP) 45,98% 40 - 60 %
4. Shut Down Point (SDP) 36,03
5. Discounted Cash Flow (DCF) 27,26% min 6,5 %
KESIMPULAN
Dari analisa ekonomi yang dilakukan dapat dihitung :
1. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 70,56%
2. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,24 tahun
3. Break Event Point (BEP) sebesar 45,98 %
4. Shut Down Point (SDP) sebesar 36,03 %
5. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 27,26 %
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
BAB VI Analisa Ekonomi ***
Jadi, pabrik nitrogliserin dari gliserin dan asam nitrat dengan proses Biazzi
kapasitas 10.000 ton / tahun layak untuk didirikan.
Grafik hasil analisa ekonomi dapat digambarkan sebagai berikut :
0.0000
100.0000
200.0000
300.0000
400.0000
500.0000
600.0000
700.0000
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Kapasitas Produksi
Jum
lah
Uan
g (U
SD)
Gambar 6.2 Grafik Analisa Kelayakan
DAFTAR PUSTAKA
Aries, R.S., & Newton, R.D., 1955, Chemical Engineering Cost Estimation,
McGraw-Hill Book Company, New York
BPS, 1997-2002, Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Impor, vol.II, CV
Wendy Putri Lestarindo, Jakarta
Branan, C.R., 1994, Rules of Thumb for Chemical Engineers, Gulf Publishing
Company, Houston
Brownell, L.E., Young, E.H., 1959, Process Equipment Design Vessel Design,
Michigan
Coulson, J. M. and Richardson, J.F., 1983, An Introduction to Chemical
Engineering, Allyn and Bacon Inc., Massachusets.
Djoko, P., 2003, Komunikasi Bisnis, edisi 2, Erlangga, Jakarta
Donald, E.G., 1989, Chemical Engineering Economics, Van Nostrond, New York
Everett, B.W., Herbert, B.L., 1998, Steam Plant Operation, 7th edition, Mc Graw
Hill, USA.
Fessenden, R.J., & Fessenden, J.S., 1997, Kimia Organik Jilid 1, Edisis 3,
Eralangga, Jakarta
Geankoplis, C.J., 1983, Transport Processes and Unit Operations, 2nd ed., Allyn
and Bacon Inc., Boston
Griffin, R.C., 1927, Technical Method of Analysis, 2nd ed, Mc Graw Hill Book
Company, New York
Groggins, P.H., 1954, Unit Process in Organic Synthesis, 5th ed, Mc Graw Hill
Book Company, Tokyo.
Gunawan, W., 2003, Tanggung Jawab Direksi atas Kepailitan Perseroan, Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Holman, J.P., 1994, Perpindahan Kalor, Erlangga, Jakarta
Kern, D.Q., 1950, Process Heat Transfer, McGraw Hill International Book
Company, Singapura
Kirk, R.E., & Othmer, V.R., 1999, Encyclopedia of Chemical Technology, John
Wiley & Sons Inc., New York
Ludwig, E.E., 1965, Applied Process Design for Chemical and Petrochemical
Plants, volume 3, Gulf Publishing Company, Houston
Perry, R.H., & Green, D., 1999, Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7th ed.,
McGraw Hill Companies Inc., USA.
Peters, M.S., Timmerhaus, K.D., & West, R.E., 2003, Plant Design and
Economics for Chemical Engineers, 5th ed., Mc-Graw Hill, New York.
Powell, S.T., 1954, Water Conditioning for Industry, 1st ed., McGraw-Hill Book
Company Inc., New York.
Raymond, D.L., 1999, Water Quality and Treatment, 5th ed., Mc Graw Hill, USA
Smith, J.M., Van Ness, H.C., & Abbot, M.M., 1987, Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamics, 5th ed, McGraw-Hill Book Company
Inc., New York.
Rase, H.F., & Holmes, J.R., 1977, Chemical Reactor Design for Process Plant,
vol 2 : Principles and Techniques, John Wiley & Sons Inc., Kanada
US Department of Army, 1984, Military Explosive, Washington DC, USA
Vilbrandt, F.C., & Dryden, C.E., 1959, Chemical Engineering Plant Design,
4th ed., McGraw-Hill Book Company, Japan
Walas, S.M., 1988, Chemical Process Equipment, 3rd ed., Butterworths series in
chemical engineering, USA
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, McGraw Hill Companies Inc.,
USA
Zaidar, E, 2003, Nitrogliserin Dapat Digunakan Sebagai Peledak, Jurusan Kimia,
FMIPA Universitas Sumatera Utara
www.wikipedia.org
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
LAMPIRAN A
DATA SIFAT FISIS BAHAN
1. Heat capacity of liquid
Cp = A+ BT + CT2 + DT3 ( cp = J/mol.K dan T = K)
komponen A B C D
C3H8O3 132,145 8,6007E-01 -1,9745E-03 1,8607E-06
HNO3 214,480 -7,6762E-01 1,4970E-03 -3,0208E-07
H2SO4 26,004 7,0337E-01 -1,3856E-03 1,0342E-06
H2O 92,053 -3,995E-02 -2,1103E-04 5,3469E-07
C3H5N3O9 104,87 6,5944E-01 -1,6508E-03 -1,7649E-06
Na2CO3 51,234 1,3088E-02 2,3359E-05 0
Na2SO4 233,520 -9,5276E-03 -3,4665E-05 1,5771E-08
NaNO3 69,087 3,8570E-02 -4,1570E-05 1,3878E-08
2. Heat capacity of gas
Cp = A+ BT + CT2 + DT3 + ET4 ( cp = J/mol.K dan T=K)
komponen A B C D E
CO2 27,437 0,042315 -1,956E-05 3,997E-09 -2,9872E-13
3. Vapor Pressure
Log P = A + B/T + C Log T + DT + ET2 ( P=mmHg dan T=K)
komponen A B C D E
C3H8O3 -62,7929 -3658,5 -6,2839 -5,1940E-02 2,2830E-05
HNO3 71,7653 -4192,4 -22,769 -4,5988E-07 1,1856E-05
H2SO4 2,0582 -4192,4 3,2578 -1,1224E-03 5,5371E-07
H2O 29,8605 -3152,2 -7,3037 2,4247E-09 1,8090E-06
C3H5N3O9 42,9395 -6208,7 -10,088 -1,1927E-03 8,8162E-07
Na2CO3 -48,277 -1934 -17 2,9604E-11 3,9325E-07
Na2SO4 2,2687 -15051 3,5005 -1,2712E-03 1,7716E-07
Data Sifat Fisis Bahan***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
NaNO3 -2,2303 -8201,9 3,8990 -2,3458E-03 3,9325E-07
CO2 35.0187 -1511.9 -11.335 0.0093383 7.7626E-10
4. Density of liquid
ρ = A.B -(1-(T/Tc))^n (ρ=g/ml dan T=K)
komponen A B n Tc
C3H8O3 0,34908 0,24902 0,1541 723
HNO3 0,43471 0,2311 0,1917 520
H2SO4 0,42169 0,19356 0,2857 925
H2O 0,3471 0,274 0,28571 647,13
C3H5N3O9 0,54197 0,27886 0,29995 680
Na2CO3 0,4683 0,3 0,2857 3592,23
Na2SO4 0,26141 0,1 0,28571 3700
NaNO3 0,22127 0,10591 0,37527 3400
CO2 0,42169 0,2616 0,2903 304,19
5. Entalphy of formation
Hf = kJ/mol
komponen Hf 298 K
C3H8O3 -582,800
HNO3 -131,380
H2SO4 -735,130
H2O -241,814
C3H5N3O9 -270,900
Na2CO3 -469,415
Na2SO4 -1389,510
NaNO3 -447,480
CO2 -395,0184
Data Sifat Fisis Bahan***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 6. Gibbs formation
Gf =KJ/mol
komponen Gf 298 K
C3H8O3 -448,490
HNO3 -74,700
H2O -288,590
C3H5N3O9 -97,900
7. Viscosity of liquid
Log µ = A + B/T + CT + DT2 (µ liquid=centipoise dan T=K)
komponen A B C D
C3H8O3 -18,2152 4230,5 2,8705E-02 -1,8348E+02
HNO3 -3,5221 729,48 3,9634E-03 -2,2372E-06
H2SO4 -18,7045 3496,2 3,3080E-02 -1,7018E-05
H2O -10,2158 1792,5 1,7730E-02 -1,2631E-05
C3H5N3O9 -30,0495 5606,2 5,2649E-02 -3,2609E-05
Na2CO3 -18,3286 1791,5 5,4022E-02 -4,8473E-05
Na2SO4 11,2905 -0,0046 -6,7848E-03 -9,2443E-07
CO2 -17,9151 1460,5 0,073127 -0,0001123
Data Sifat Fisis Bahan***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA MASSA
Kapasitas produksi = 10.000 ton/th
1 tahun produksi = 330 hari
Jadi, kapasitas produksi per jam = 1262,6263 kg/jam
Produk:
o Nitrogliserin = ±99% berat
o Impuritas berupa H2O, Gliserol dan garam-garam Na2SO4 dan HNO3
= ± 1%
KOMPONEN BM
(kg/kgmol)
C3H8O3 92,09 H2O 18,02 H2SO4 98,08 HNO3 63,02 C3H5N3O9 227,09 Na2CO3 106 Na2SO4 142,05 NaNO3 85,01 CO2 44,01
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
1. Memperkirakan kebutuhan umpan Gliserol dan Asam Campuran
Reaksi : C3H8O3 + 3HNO3 C2 4H SO⎯⎯⎯→ 3H5N3O9 + 3H2O
A + 3B C + 3D E⎯⎯→
Dengan : A = C3H8O3
B = HNO3
C = C3H5N3O9
D = H2O
E = H2SO4
Diinginkan :
99,9% Nitrogliserin yang masuk D-01 dapat terpisah di fase atas.
99,9% Nitrogliserin yang masuk D-02 dapat terpisah di fase bawah.
• Nitrogliserin di arus 16 :
C16 = 0,99 . 1262,6263 kg/jam
= 1250 kg/jam
• Nitrogliserin di arus 11 :
C11 = C16 = 1250 kg/jam
• Nitrogliserin di arus 9 :
C11 = 99,9 %. C9
C9 = 11
99,9%C = 1250 /
99,9%kg jam = 1251,2513 kg/jam
• Nitrogliserin di arus 10 :
C10= C9 - C11
= (1251,2513 – 1250 )kg/jam
= 1,2513 kg/jam
• Nitrogliserin di arus 7 :
C7 = C9 = 1251,2513 kg/jam
• Nitrogliserin di arus 5 :
C7 = 99,9 %. C5
C5 = 7
99,9%C
= 1251, 2513 /99,9%
kg jam = 1252,5038 kg/jam
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
•
C6= C5
251,2513 )kg/jam
25 kg/jam
•
acc
+ 1250) kg/jam
38 kg/jam
•
Nitrogliserin di arus 6 :
– C7
= (1252,5038 – 1
= 1,25
Neraca massa Nitrogliserin di seluruh alat :
Input – output + reaksi =
0 – (C6 + C10 + C16 ) + C hasil reaksi = 0
C hasil reaksi = C6 + C10 + C16
= (1,2525 + 1,2513
= 1252,50
Kebutuhan gliserol (A)
Kebutuhan A = 534,6552 /umpanA kg jam= = 535,7265 kg/jam
0,998ian
H O impuritas
1,0713 kg/jam
•
n gliserol = 6 : 1
al Manual : Military Explosive)
kg/jam
= 1283,1725 kg/jam
O3
kemurn
2 = (535,7265 – 534,6552) kg/jam
=
Kebutuhan HNO3 dan H2SO4
Perbandingan massa asam campuran da
(Technic
Sehingga, umpan asam campuran = gliserol umpan . 6
= 534,6552 kg/jam . 6
= 3207,9312 kg/jam
Perbandingan HNO3 : H2SO4 = 0,4 : 0,6
Maka;
=>>HNO3 umpan = 0,4 (3207,9312)
Kebutuhan HN = 3 1283,172HNO umpan=
5 /0,97
kg jam
2
= 39,6859 kg/j
kemurnian
=1322,8582 kg/jam
H O impuritas = (1322,8582 - 1283,1725) kg/jam
am
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
=>>
SO4 =
H2SO4 umpan = 0,6 (3207,9312) kg/jam
= 1924,7587 kg/jam
Kebutuhan H22 4 1924,7587 /
0,98H SO umpan kg jam
=
5 kg/jam
=
2. Neraca Massa Mixer-01
Ko ar -01 (Arus 3)
Massa (kg/jam)
kemurnian
=1964,039
H2O impuritas = (1964,0395 – 1924,7587) kg/jam
39,2808 kg/jam
mponen masuk Massa (kg/jam) Komponen kelu Mixer-01 Mixer
Arus 2 : 2 4 1924,7587H SOH2SO4 1924,7587 HNO3 1283,1725H2O H 7 39,2808 2O 78,966Arus 1: HNO3 1283,1725 H2O 39,6859 jumlah 3286,8979 jumlah 3286,8979
3. Massa Reaktor
C3H8O3 +4O⎯→ C3H5N3O H2O
Mula-mula (kg) 534,6552 1283,1725 - -
5,8058 20,3614 - -
eaksi (kmol) 5 1
5,5155 16,546
2 2 1252,5145 298,167
H O dari m 2O impuritas Glise
,96 13) kg/jam = 80,0380 kg/jam.
H2O hasil reaksi = 16,5465 kmol/jam = 298,1679 kg/jam
Neraca
3 HNO3 2H S⎯⎯
9 + 3
Mula-mula (kmol)
R 5,51 5 16,5465 5,5155 6,5465
Sisa (kmol) 0,2903 3,8149 5
Sisa (kg) 6,7328 40,4125 9
2O masuk reactor = H2 ixer-01 + H rol
= (78 67 + 1,07
Rasio mol umpan = 3 8 3H O = 3HNO
mol Cmol
5,8058 1=
20,3614 3,5
Excess HNO3 = 20,3164 17, 4174 100%20,3164
−×
14,46 %
=
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
H2O keluar reac r to 2O hasil reaksi
= kg/jam.
kg/jam
Massa
(kg/jam)
= H2O masuk reactor + H
(80,0373 + 298,1679)
= 378,2059
Komponen masuk Massa (kg/jam) Komponen keluar
Reaktor Reaktor (Arus 5)
Arus 3 : C3H5N3O9 1252,5145
H2S C 8O4 1924,7587 3H8O3 26,732
HNO3 1283,1725 H2SO4 1924,7587
H2O 78,9667 HNO3 240,4125
Arus 4 : 3H2O 78,2059
C3H803 534,6552
H2O 1,0713
jumlah 3822,6244 jumlah 3822,6244
4. eraca massa Dekanter-01
an merupakan fase ber erat merupaka
ang terdiri dari C3H8O3, HNO3,H2SO4, dan H2O.
alam air : 1,38 x 103 ppm (berat) (Yaws,C.L.)
Input (Arus 5) Output (Kg/j)
N
Fase ring at, sedangkan fase b n fase asam
y
Asumsi yang diambil :
Fase asam masih terikut di fase ringan sebanyak 1% dari fase asam di umpan
decanter.
Data kelarutan gliserin d
Komponen (Kg/j) Atas (Arus 7) Bawah (Arus 6)
C3H8O3 26,7328 0,2673 26,4655 H SO 19, 05,5111 2 4 1924,7587 2476 19HNO3 25240,41 2,4041 238,0084 H2O 3 374,4238 78,2059 3,7821C3H5N3O9 121252,5145 51,9978 0,5167
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Total 3 127 2544,9255 822,6244 7,6989
5. Neraca Massa Tangki Pencuci
Asumsi yang diambil :
Air pencuci yang digunakan adalah 30:1 terhadap massa asam dan gliserol
yang akan dicuci.
Massa H2O pencuci = massa C3H8O3 + massa H2SO4 + massa HNO3
Komposisi masuk dan keluar Tangki Pencuci berdasarkan neraca massa:
Komponen masuk tangki Massa (kg/jam) Komponen keluar
tangki (Arus 9)
Massa
(kg/jam)
Arus 7: C3H8O3 0,2673
C3H8O3 0,2673 H2SO4 19,2476
H2SO4 19,2476 HNO3 2,4041
HNO3 2,4041 H2O 661,3533
H2O 3,7821 C3H5N3O9 1251,9978
C3H5N3O9 1251,9978
Arus 8 :
H2O 657,5712
jumlah 1935,2701 jumlah 1935,2701
6. Neraca Massa Dekanter-02
Fase ringan merupakan fase air yang terdiri dari H2O, C3H8O3, HNO3, dan
H2SO4, , sedangkan fase berat merupakan fase Nitrogliserin.
Asumsi yang diambil :
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Fase air masih terikut di fase berat sebanyak 1% dari fase air di umpan
decanter.
Data kelarutan gliserin dalam air : 1,38 x 103 ppm (berat) (Yaws,C.L.)
Komposisi masuk dan keluar Dekanter 02 berdasarkan neraca massa:
7. Neraca Massa Mixer-02
Na2CO3 98% berat, akan dilarutkan dalam air sehingga konsentrasinya
menjadi 5% berat.
Na2CO3 yang akan dilarutkan dihitung sesuai dengan kebutuhan untuk
netralisasi H2SO4 dan HNO3 di Tangki Netraliser.
Kebutuhan Na2CO3 untuk netralisasi asam sulfat (kgmol) Na2CO3 + H2SO4 Na2SO4 + H2O + CO2 Mula-mula 0,00196242 0,00196242 0 0 0 Reaksi 0,00196242 0,00196242 0,00196242 0,00196242 0,0019624 Sisa 0 0 0,00196242 0,00196242 0,0019624 Kebutuhan Na2CO3 untuk netralisasi asam nitrat (kgmol) Na2CO3 + 2HNO3 2NaNO3 + H2O + CO2 Mula-mula 0,000190743 0,000381486 0 0 0 Reaksi 0,000190743 0,000381486 0,000381486 0,000190743 0,0001907 Sisa 0 0 0,000381486 0,000190743 0,0001907
Input (Arus 9) Output(Kg/j) Komponen
(Kg/j) Atas (Arus10) Bawah (Arus 11)
C3H8O3 0,2673 0,2647 0,0027
H2SO4 19,2476 19,0551 0,1925
HNO3 2,4041 2,3801 0,0240
H2O 661,3533 654,7397 6,6135
C3H5N3O9 1251,9978 0,9035 1251,0943
Total 1935,2701 677,3431 1257,9270
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Mol Na2CO3 yang dibutuhkan untuk netralisasi H2SO4 dan HNO3
= 0,001962 +0,0001907
= 0,002153 kmol
= 0,002153 kmol * 106 kg/kmol
= 0,2282 kg
H2O impurities dalam Na2CO3
= 0,02 * (100/98 * 0,2282)
= 0,004658 kg
Air sebagai pelarut Na2CO3
= (0,95 * (100/5 * 0,2282)) – 0,004658
= 4,6232 kg
Komposisi masuk dan keluar Mixer berdasarkan neraca massa:
Komponen masuk tangki Massa (kg/jam) Komponen keluar
tangki
Massa
(kg/jam)
Arus 14: Arus 13:
Na2CO3 0,2282 Na2CO3 0,2282
H2O 0,0047 H2O 4,6279
Arus 15:
H2O 4,6232
jumlah 4,8561 jumlah 4,8561
8. Neraca Massa Tangki Netraliser
Kebutuhan Na2CO3 untuk netralisasi asam sulfat (kgmol) Na2CO3 + H2SO4 Na2SO4 + H2O + CO2 Mula-mula 0,00196242 0,00196242 0 0 0 Reaksi 0,00196242 0,00196242 0,00196242 0,00196242 0,0019624 Sisa 0 0 0,00196242 0,00196242 0,0019624 Kebutuhan Na2CO3 untuk netralisasi asam nitrat (kgmol) Na2CO3 + 2HNO3 2NaNO3 + H2O + CO2 Mula-mula 0,000190743 0,000381486 0 0 0 Reaksi 0,000190743 0,000381486 0,000381486 0,000190743 0,0001907 Sisa 0 0 0,000381486 0,000190743 0,0001907
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
CO2 terbentuk = (0,001962+0,0001907 )kmol = 0,0021527 kmol
= 0,09474 kg
Na2SO4 terbentuk = 0,001962 kmol = 0,2788 kg
NaNO3 terbentuk = 0,0003815 kmol = 0,0324 kg
Komposisi masuk dan keluar Tangki Netraliser berdasarkan neraca massa:
Komponen masuk tangki Massa (kg/jam) Komponen keluar
tangki
Massa
(kg/jam)
Arus 11: Arus 16:
C3H8O3 0,0027 C3H8O3 0,0027
H2SO4 0,1925 Na2SO4 0,2788
HNO3 0,0240 NaNO3 0,0324
H2O 6,6135 H2O 11,2802
C3H5N3O9 1251,0943 C3H5N3O9 1251,0943
Arus 13 : Arus 12:
H2O 4,6279 CO2 0,0948
Na2CO3 0,2282
jumlah 1262,7831 jumlah 1262,7831
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
LAMPIRAN C
PERHITUNGAN NERACA PANAS
Satuan = KJoule
T referensi = 25oC = 298.15 K
Basis = 1 jam operasi
1. Neraca panas Mixer 01
Panas Masuk
Umpan dari tangki T-01 :
T masuk = 30 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q H2SO4 1924,7857 19,6247 -414,8704 -8141,6858 H2O 39,2808 2,1798 384,2808 837,6725 Total -7304,0133
Panas masuk dari T-01 = -7304,0133 kJ
Umpan dari tangki T-02
T masuk = 30 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q HNO3 1283,1725 20,3614 554,0039 11280,2683 H2O 39,6859 2,2023 384,2808 846,3113 Total 12126,5796
Panas masuk dari T-02 = 12126,5796 kJ
Panas Pencampuran
Komponen masuk = 39,0387 % massa HNO3
58,5589 % massa H2SO4
2,4024 % massa H2O
Total asam = 97,5976 % massa
HNO3 bebas air = 3% 100%%
HNOtotalasam
×
= 39,0378% 100%97,5976%
×
= 39,9997 % ≅ 40 %
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Jumlah total asam = 3207,9582 kg = 7072,2646
Dari grafik Entalpi vs Asam Campuran (%) pada fig. 4-5 Groggins diperoleh
H32F = -5,8 Btu/lb
Cp = 0,42 Btu/lb.F
Maka entalpi pada T = 30 oC = 86 F
∆H pencampuran = m. H32F + m.Cp.∆T
= (H32F + Cp.∆T) .m
= (-5,8 Btu/lb + 0,42 Btu/lb.F.(86-32)F).7072,2646 lb
= 119379,8273 Btu . 252,16 kal/Btu
= 30102817,2402 kal
= 125950187,3332 J
= 125950,1873 kJ
Panas Keluar
T = 30 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q H2SO4 1924,7857 19,6247 -414,8704 -8141,6858 HNO3 1283,1725 20,3614 554,0039 11280,2683 H2O 78,9667 4,3822 384,2808 1683,9838 Total 4822,5663
Panas keluar = 4822,5663 kJ
2. Neraca Panas heat exchanger 01
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Panas masuk
T masuk = 30 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q H2SO4 1924,7857 19,6247 -414,8704 -8141,6858 HNO3 1283,1725 20,3614 554,0039 11280,2683 H2O 78,9667 4,3822 384,2808 1683,9838 Total 4822,5663
Panas masuk = 4882,5663 kJ
Panas keluar
T masuk = 15 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q H2SO4 1924,7857 19,6247 -1104,9791 -22498,8698 HNO3 1283,1725 20,3614 731,4642 14354,7296 H2O 78,9667 4,3822 769,3779 -3371,5444 Total -11515,6846
Total panas keluar = -11515,6846 kJ
Pendingin
Fluida : Cooling Brine
Q pendingin = Qin – Qout
= 4822,5663 – (-11515,6846)
= 16338,2509 kJ
3. Neraca Panas heat exchanger 02
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Panas masuk
T masuk = 30 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 534,6552 5,8058 1314,0708 7629,2190 H2O 1,0713 0,0595 384,2808 22,8457 Total 7652,0647
Panas masuk = 7652,0647 kJ
Panas keluar
T masuk = 15 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 534,6552 5,8058 -2614,6426 -15180,0659 H2O 1,0713 0,0595 -769,3779 -45,7400 Total -15225,8058
Total panas keluar = -15225,8058 kJ
Pendingin
Fluida : Cooling Brine
Q pendingin = Qin – Qout
= 7652,0647 – (-15225,8058)
= 22877,8706 kJ
4. Neraca Panas Reaktor
Panas masuk
T masuk = 15 oC
Umpan dari output heat exchanger 01
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q H2SO4 1924,7857 19,6247 -1104,9791 -22498,8698 HNO3 1283,1725 20,3614 731,4642 14354,7296 H2O 78,9667 4,3822 769,3779 -3371,5444 Total -11515,6846
Panas masuk umpan dari heat exchanger HE 01 = -11515,6846 KJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Umpan dari output heat exchanger 02
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 534,6552 5,8058 -2614,6426 -15180,0659 H2O 1,0713 0,0595 -769,3779 -45,7400 Total -15225,8058
Panas masuk umpan dari heat exchanger HE 02 = -15225,8058 KJ
Panas reaksi
komponen ∆Hf 298 (kJ/mol)
∆Hf 298 (kJ/kmol)
C3H8O3 -582,8 -582800H2SO4 -732,13 -732130HNO3 -135,1 -135100C3H5N3O9 -270,9 -270900H2O -241,8 -241800Total
Reaksi
C3H8O3 + 3HNO3
C3H5N3O9 + 3H2O 2 4H SO⎯⎯⎯→
∆Hf298 = m gliserol bereaksi (∆H produk - ∆H reaktan)
= m gliserol masuk . konversi ((HfC3H5N3O9 +3. Hf H2O ) – (HfC3H8O3+3.Hf HNO3))
= 5,8058 . 0,95. [(-270900+3.(-241800))-( -582800+3.(-135100))]
= -45227,1040 kJ
Panas keluar
T = 15 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 26,7328 0,2903 -2614,3693 -758,9251 H2SO4 1924,7587 19,6244 -769,3973 -16148,1680 HNO3 240,4125 3,8149 729,5288 14316,5460 C3H5N3O9 1252,5145 5,5155 -1104,9311 -4215,1578 H2O 378,2051 20,9881 -2007,5643 -11072,4224 Total -17878,4221
Panas keluar reactor = -17878,4221 kJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Qin + Qreaksi = Qout + Qpendingin
Q pendingin = Qin + Qreaksi – Qout
= -11515,6846 +(-15225,8058)+ (-45227,1040)–(-17878,4221)
= -54125,8482 kJ
5. Neraca Panas Dekanter 01
Panas masuk
T masuk = 15 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 26,7328 0,2903 -2614,3693 -758,9251 H2SO4 1924,7587 19,6244 -769,3973 -16148,1680 HNO3 240,4125 3,8149 729,5288 14316,5460 C3H5N3O9 1252,5145 5,5155 -1104,9311 -4215,1578 H2O 378,2051 20,9881 -2007,5643 -11072,4224 Total -17878,4221
Panas masuk Dekanter 01 = -17878,4221 kJ
Panas Keluar Fase Atas
T =15 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 0,2673 0,0029 -2614,3693 -7,5885 H2SO4 19,1476 0,1962 729,5288 143,1656 HNO3 2,4041 0,0381 -1104,9311 -42,1511 C3H5N3O9 1251,9978 5,5132 -2007,5643 -11068,1495 H2O 3,7821 0,2099 -769,3973 -161,4838 Total -11136,2073
Panas keluar fase atas Dekanter 01 = -11136,2073 kJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Panas Keluar Fase Bawah
T =15 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 26,4655 0,2874 -2614,3693 -751,3366 H2SO4 1905,5111 19,4281 729,5288 14173,3805 HNO3 238,0084 3,7767 -1104,9311 -4173,0067 C3H5N3O9 0,5167 0,0023 -2007,5643 -4,5678 H2O 374,4230 20,7782 -769,3973 -15986,6842 Total -6742,2148
Panas keluar fase bawah Dekanter 01 = -6742,2148 kJ
Total panas keluar Dekanter 01 = -11136,2073 + (-6742,2148)
= -17878,4221 kJ
6. Neraca Panas heat exchanger 03
Panas masuk
T masuk = 30 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q H2O 657,5712 36,4912 384,2808 14022,8635 Total 14022,8635
Panas masuk = 14022,8635 kJ
Panas keluar
T masuk = 15 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q H2O 657,5712 36,4912 -769,3973 -28076,2215 Total -28076,2215
Total panas keluar = -28076,2215 kJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Pendingin
Fluida : Cooling Brine
Q pendingin = Qin – Qout
= 14022,8635 - (-28076,2215)
= 42099,0851 kJ
7. Neraca Panas Tangki Pencuci
Panas masuk
T masuk = 15 oC
Umpan dari fase atas Dekanter 01:
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 0,2673 0,0029 -2614,3693 -7,5885 H2SO4 19,1476 0,1962 729,5288 143,1656 HNO3 2,4041 0,0381 -1104,9311 -42,1511 C3H5N3O9 1251,9978 5,5132 -2007,5643 -11068,1495 H2O 3,7821 0,2099 -769,3973 -161,4838 Total -11136,2073
Panas masuk dari umpan fase atas Dekanter 01 = -11136,2073 kJ
Umpan dari output heat exchanger 03:
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q H2O 657,5712 36,4912 -769,3973 -28076,2215 Total -28076,2215
Panas masuk dari output heat exchanger 03 = -28076,2215 kJ
Panas masuk total = -11136,2073 + -28076,2215
= -39212,4288 kJ
Panas keluar
T = 15 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 0,2673 0,0029 -2614,3693 -7,5885 H2SO4 19,1476 0,1962 729,5288 143,1656 HNO3 2,4041 0,0381 -1104,9311 -42,1511
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
C3H5N3O9 1251,9978 5,5132 -2007,5643 -11068,1495 H2O 661,3533 36,7011 -769,3973 -28237,7053 Total -39212,4288
8. Neraca Panas Dekanter 02
Panas masuk
T masuk = 15 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 0,2673 0,0029 -2614,3693 -7,5885 H2SO4 19,1476 0,1962 729,5288 143,1656 HNO3 2,4041 0,0381 -1104,9311 -42,1511 C3H5N3O9 1251,9978 5,5132 -2007,5643 -11068,1495 H2O 661,3533 36,7011 -769,3973 -28237,7053 Total -39212,4288
Panas masuk Dekanter 02 = -39212,4288 Kj
Panas Keluar Fase Atas
T =15 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 0,2646 0,0029 -2614,3693 -7,5118 H2SO4 19,0551 0,1943 729,5288 141,7338 HNO3 2,3801 0,0378 -1104,9311 -41,7301 C3H5N3O9 0,9035 0,0040 -2007,5643 -7,9877 H2O 654,7397 36,3341 -769,3973 -27955,3262 Total -27870,8219
Panas keluar fase atas Dekanter 02 = -27870,8219 kJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Panas Keluar Fase Bawah
T =15 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 0,0027 2,9029E-05 -2614,3693 -0,0759 H2SO4 0,1925 0,0020 729,5288 1,4317 HNO3 0,0024 0,0004 -1104,9311 -0,4215 C3H5N3O9 1251,0943 5,5092 -2007,5643 -11060,1618 H2O 6,6135 0,3670 -769,3973 -282,3770 Total -11341,6045
Panas keluar fase bawah Dekanter 02 = -11341,6045 kJ
Total panas keluar Dekanter 02 = -27870,8219 + (-11341,6045)
= -39212,4288 kJ
9. Neraca Panas mixer 02
Panas Masuk
T masuk = 15 oC
Panas masuk arus 14 :
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q Na2CO3 0,2282 0,0025 286,3816 0,7097 H2O 0,0047 0,0003 384,2871 0,1002 Total 0,8099
Panas masuk dari arus 14 = 0,8099 kJ
Panas masuk arus 15 :
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q H2O 4,6232 0,2566 384,2871 98,5925 Total 98,5925
Panas masuk dari arus 15 = 98,5925 kJ
Total panas masuk = 0,8099 + 98,5925
= 99,4023 kJ
Panas Pelarutan
Panas Pelarutan = 5,57 kkal/gmol (Perry table 2-224)
= 23304,8800 kJ/kmol
= 6042,9137 kJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Panas keluar
T masuk = 15 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q Na2CO3 0,2282 0,0025 286,3816 0,7097 H2O 4,6279 0,2568 384,2871 98,6927 Total 99,4023
Panas keluar = 99,4023 Kj
Q pendingin :
Qc = (Qin + Q pelarutan) – Q output
= 99,4023 + 6042,9137- 99,4023
= 6042,9137 Kj
10. Neraca Panas heat exchanger 04
Panas Masuk
T masuk = 30 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q Na2CO3 0,2282 0,0025 286,3816 0,7097 H2O 4,6279 0,2568 384,2871 98,6927 Total 99,4023
Panas masuk = 99,4023 kJ
Panas Keluar
T = 15 oC
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q Na2CO3 0,2282 0,0025 -570,7834 -1,2290 H2O 4,6279 0,2568 -769,3779 -197,5906 Total -198,8196
Panas keluar = -198,8196 kJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Pendingin
Fluida : Cooling Brine
Q pendingin = Qin – Qout
= 99,4023 - (-198,8196)
= 298,2219 kJ
11. Neraca Panas Tangki Netraliser
Panas Masuk
T masuk = 15 oC
Panas masuk umpan dari fase bawah Dekanter 02:
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 0,0027 2,9029E-05 -2614,3693 -0,0759 H2SO4 0,1925 0,0020 729,5288 1,4317 HNO3 0,0024 0,0004 -1104,9311 -0,4215 C3H5N3O9 1251,0943 5,5092 -2007,5643 -11060,1618 H2O 6,6135 0,3670 -769,3973 -282,3770 Total -11341,6045
Panas masuk umpan dari Fase bawah Dekanter 02 = -11341,6045 kJ
Panas masuk dari Mixer 02:
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q Na2CO3 0,2282 0,0025 -570,7834 -1,2290 H2O 4,6279 0,2568 -769,3779 -197,5906 Total -198,8196
Panas masuk dari Mixer 02 = -198,8196 Kj
Panas masuk total = -11341,6045 + -198,8196
= -11540,4241 kJ
Panas Reaksi
Na2CO3 +
H2SO4
Na2SO4 + H2O + CO2 …..(rx1)
Na2CO3 +
2HNO3 2NaNO3 + H2O + CO2 …..(rx2)
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
KOMPONEN ∆Hf 298 (KJ/mol)
Na2CO3 -469,4150H2SO4 -735,1300HNO3 -135,1000Na2SO4 -1389,5100NaNO3 -447,4800H2O -241,8000CO2 -395,0184
Reaksi 1:
∆Hr298 = m Na2CO3 (∆H produk - ∆H reaktan)
= m Na2CO3((HfNa2SO4 + Hf H2O+HfCO2) – (HfNa2CO3+Hf H2SO4))
Mol Na2CO3 = 0,002 kmol = 2 mol
∆Hr298=2.[(-1389,5100+(-1389,5100)+(-395,0184))-(-469,4150+(-735,1300))]
= -1643,5668 Kj
Reaksi 2:
∆Hr298 = m Na2CO3 (∆H produk - ∆H reaktan)
= m Na2CO3((2HfNaNO3 + Hf H2O+HfCO2 ) – (HfNa2CO3+2.HfHNO3))
Mol Na2CO3 = 0,0002 kmol = 0,2 mol
∆Hr298=0,2[(2.(-447,4800)+(-1389,5100)+( -395,0184))-( -469,4150+2.(-735,1300))]
= -158,4327 Kj
∆Hr total = -1643,5668 + (-158,4327) = -1801,9995 kJ
Panas Keluar
T = 15 oC
Fase cair
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q C3H8O3 0,0027 2,9029E-05 -2614,3693 -0,0759 Na2SO4 0,2788 0,0020 -769,3973 -481,6293 NaNO3 0,0324 0,0004 -2281,4398 -4,4772 C3H5N3O9 1251,0943 5,5092 -2007,5643 -0,2944 H2O 11,2802 0,6260 -769,3973 -11060,1618 Total -11546,6385
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Fase Gas
komponen kg n (kmol) ∫ Cp dT Q CO2 0,0948 0,0022 -272,2257 -0,5862
Total panas keluar = -11546,6385 + (-0,5862) = -11547,2246 kJ
∆H pendingin = ∆Hreaktan + ∆Hr298 + ∆Hproduk
= -11540,4241 + (-1801,9995) + -11547,2246
= -1795,1990 kJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN REAKTOR
* Kode alat : R
* Fungsi : Mereaksikan Gliserol (C3H8O3) dan asam campuran menjadi
Nitrogliserin (C3H5N3O9)
* Jenis : tangki alir berpengaduk
* Konversi reaksi = x = 0,95
* kondisi operasi :
T : 15oC
P : 1 atm
* Data-data yang ingin dihitung :
1. Neraca Massa
2. Dimensi Reaktor
3. Dimensi pengaduk
4. Kecepatan Pengadukan
5. Daya pengadukan
6. Merancang Koil Pendingin
7. Isolasi Reaktor
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
1. Menghitung Neraca Massa
Komponen masuk
Reaktor
Massa (kg/jam) Komponen keluar
Reaktor
Massa
(kg/jam)
Arus dari Mixer-01 : C3H5N3O9 1252,5145
H2SO4 1924,7587 C3H8O3 26,7328
HNO3 1283,1725 H2SO4 1924,7587
H2O 78,9667 HNO3 240,4125
Arus dari tangki Gliserol : H2O 378,2059
C3H803 534,6552
H2O 1,0713
jumlah 3822,6244 jumlah 3822,6244
Densitas campuran = 1,6025844 kg/L = 1602,5844 kg/m3 =100,0460 lb/ft3
2. Menghitung Dimensi Reaktor
Jenis Alat :
Reaktor berbentuk tangki silinder tegak dengan head dan bottom torispherical
dished head yang dilengkapi dengan pengaduk, dengan pertimbangan:
- tekanan operasi 15-200 psia
- Konstruksi sederhana dan harga lebih ekonomis
Bahan reaktor dipilih dari stainless steel SA 333 grade C karena bahan ini
tahan terhadap larutan yang bersifat korosif, dengan data-data :
- Allowable stress, f=13800 psia
- Efisiensi pengelasan, E= 0.8
- Corrosion allowance, C= 0.125
(appendix D Brownell, 1959)
♦ Mencari harga konstanta kecepatan reaksi
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Data pada reactor Batch (Technical Manual : Military Explosive):
Rasio berat umpan = 3 8 3C H OAsamCampuran
= 16
Asam campuran terdiri dari asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4).
Rasio berat asam campuran = 40 % HNO3 : 60 % H2SO4.
Konversi = 95 %.
Waktu reaksi = 60 menit.
Asam campuran yang diumpankan = 6800 lb.
C3H8O3 + 3HNO3 C2 4H SO⎯⎯⎯→ 3H5N3O9 + 3H2O
Misal : C3H8O3 = A
HNO3 = B
C3H5N3O9 = C
H2O = D
CA = CA0 (1 – XA)
CB = CB0 – CA0.XA
Persamaan kecepatan reaksi :
Karena asam nitrat (HNO3) berlebih/excess 14,46% , maka CB dianggap
konstan, sehingga persamaan kecepatan reaksinya adalah :
-rA = k. CA
Dari Neraca Massa A pada reaktor Batch, dapat diperoleh persamaan
untuk menghitung konstanta kecepatan reaksi :
t0 = CA0
t = CA
input – output – reaksi = akumulasi
0 - 0 - rA.V = AdCdt
− .V
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Di mana –rA = k. CA
Maka :
AdCdt
− = k. CA ; CA= mol A/ volume
]
0
00
0 0
0 0
0
. .(1 )
( (1 )) . .(1
. .(1 )
.(1 )
ln(1 ) .
1ln .1
1ln .601 0,95
A
A
AA A
A A )A A
AA A A
X tA
A
XA
A
dC k C Xdt
d C X k C Xdt
dXC k C Xdt
dX k dtX
X k t
k tX
k
− = −
−− =
= −
=−
− − =
⎛ ⎞=⎜ ⎟−⎝ ⎠
⎛ ⎞=⎜ ⎟−⎝ ⎠
∫ ∫
−
k = 0,04993 /menit = 2,9958 /jam
♦ Menghitung Volume Perancangan
Dari Neraca Massa A dalam RATB :
input – output – reaksi = akumulasi
FA0 - FA - rA.V = 0
Dengan: 0
0
AA
A
AF FXF−
= = konversi
0 0.A V AF F C=
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
FA0 = molar rate = molAwaktu
FV = flow rate = volumewaktu
Maka:
0
0
0
0
.
. .. .(1
.(1 )
A A
A
A
A A
)A A
A
A
F FVr
F XAVrA
C Fv Xk C X
Fv Xk X
−=
−
=−
=−
=−
Fv = 3822,6244 / 2385, 2716 /1,6026 /
massa kg jam L jamdensitas kg L
= =
Maka :
3
3
2385, 2716 / .0,952,9958 / (1 0,95)
15127,895915,1278929534,3657
L jamVjamLm
ft
=−
=
=
=
♦ Menghitung Diameter dan Tinggi Reaktor
Volume bahan = 15,1278929 m3
Over design= 20 %
Volume perancangan reactor = volume + Over design
= 1,2 * 15,1278929 m3
= 18,1535 m3 = 641,2388 ft3
Volume head atau bottom = 0.000049 * D3
(volume head dalam ft3 dan diameter(D) tangki dalam ft)
Dipilih H = 2D
Volume reaktor= Volume head + Volume bottom + Volume Vessel
641,2388 ft3 = 2 * 0.000049 * D3 + 0.25 *3.14 * D3
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
D = 7,4193 ft = 89,0316 in = 2,2614 m
H = 14,8386 ft = 178,0632 in = 4,5228 m
♦ Menghitung tebal vessel, head dan bottom
• Menghitung tebal vessel
CPfE
rPt i +−×
=6.0
dengan t = tebal vessel, in
P = tekanan alat
rI = jari-jari dalam tangki, in
dari data fisis bahan konstruksi tangki, tebal vessel dapat dihitung.
P = tekanan perancangan = 1,2 atm = 17,64 psi.
17,64 * (89,0316 / 2) 0,125(13800 * 0,8) (0,6 *17,64)
t = +−
t = 0,2027 in
dipilih tebal vessel standar 1/4 in atau 0,25 in
• Menghitung tebal head atau bottom
CpEf
wrpt +⋅−⋅⋅
⋅⋅=
2.02
dengan t = Tebal head, in
p = Tekanan total = tekanan hidrostatik + tekanan
alat
r = jari-jari dalam tangki, in
w = stress-intensification for torispherical dished head
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎠⎞
⎜⎝⎛+⋅=
5.0
325.0icrrw
dengan r = jari-jari crown
icr = inside corner radius
harga dari r dan icr dapat diketahui dari tabel 5.7 Brownell.
OD head = Diameter vessel + 2 tebal tangki
= 89,0316 in + 2* 0,25 in
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
= 89,5316 in
dengan nilai OD tersebut diambil nilai OD, r dan icr sebagai berikut:
OD = 90 in
r = 90 in
icr = 5,5 in 0,5
900, 25* 35,5
w⎛ ⎞⎛ ⎞
= +⎜ ⎟⎜ ⎟⎜ ⎟⎝ ⎠⎝ ⎠
w = 1.7613
17,64 * (89,0316 / 2) *1,7613 0,1252 *13800 * 0,8 0.2 *17,64
t = +−
t = 0,2632 in
dipilih tebal standar =3/16 in = 0,3125 in
♦ Menghitung Tinggi total dari reaktor
OD
bicr
B A
ID
a
sf
OA
rC
C
th
• Menghitung tinggi dari head
Untuk tebal head 1/4 in, standard stright flange(sf) = 1,5-3
dipilih sf = 2 in
dari persamaan di fig 5.8 Brownell :
BC = r – icr = 90 in – 5,5 in = 94,5 in
AB= (ID/2) – icr = (89,0316/2) in – 5,5 in = 39,0158 in
AC = ( ) ( )22 ABBC + = 2(84,5) (39,0158)+ 2 = 74,9534 in
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
b = r – AC = 90 in - 74,9534 in = 15,0466 in
Tinggi head OA = tebal head + b + sf
= ( 0,3125 + 15,0466 + 2) in
= 17,3591 in = 0,4409 m
• Menghitung tinggi total reaktor
Tinggi total tangki = tinggi vessel + 2 tinggi head
= 4,5228 m + 2* 0,4409 m
= 5,4046 m
3. Menghitung dimensi Pengaduk
Volume cairan = 15,1279 m3
Viskositas campuran = 5,8378 cp =0,058378 poise
Jenis Pengaduk = Turbin dengan 6 blade dan 4 baffle
Pertimbangan :
− Pemilihan jenis pengaduk turbin, karena range viskositas
memenuhi. (Rase)
− Pemilihan menggunakan turbin karena selain sesuai untuk NRe
yang besar, juga untuk mencegah vorteks dan memperbaiki transfer
panas di reactor. (Rase)
Dari halaman 507 Brown, untuk turbin dengan 6 blade diperoleh persamaan:
Dt/Di = 3
Zi/Di = 0.75 – 3 diambil Zi/Di = 1
W/Dt = 0.1
L/Di = 0.25
Dengan Dt = diameter tangki
Di = diameter impeler
Zi = jarak pengaduk dari dasar bottom
L = panjang blade
W = lebar baffle
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Maka Dt = 2,2614 m
Di = Dt/3 = (2,2614/3) m = 0,7538 m
Zi = Di = 0,7538 m
L = 0,25*Di = 0,25*0,7538 m = 0,1885 m
W = 0,1*Dt = 0,1*2,2614 m = 0,2261 m
4. Menghitung Kecepatan Pengadukan
dari pers. 8.8 Rase : 2
60014.3
2⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ ⋅⋅
=NDi
DiWELH
dengan WELH = water equivalent Liquid Height
= Tinggi larutan dalam tangki * spesific gravity larutan
N = kecepatan putar pengaduk, rpm
Menghitung tinggi cairan dalam vessel:
Volume cairan = 15,1279 m3
Volume bottom = 0,000049*Dt2 = 0,000049*(2,2614)2 = 2,5058.10-4 m3
Volume cairan dalam vessel = Volume cairan – volume bottom
= 15,1279 m3 – 2,5058.10-4 m3
= 15,1276 m3
Tinggi cairan dalam vessel= 20.25volumecairandalamvessel
Dtπ⋅ ⋅
2
15,12760,25*3,14 * (2, 2614)
=
= 3,7683 m
Tinggi cairan dalam tangki= Tinggi bottom + Tinggi cairan dalam vessel
= 0,4409 m + 3,7683 m
= 4,2092 m
Spesific gravity larutan = 1,5459
Maka
WELH = Tinggi larutan dalam tangki * spesific gravity larutan
= 4,2092 m * 1,5459
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
= 6,2070 m
Jumlah turbin = WELH/Dt
= 6,2070 m / 2,2614 m
= 2,7448 buah = 3 buah 0,5600.( / 2. )
.WELH DiN
Diπ=
=0,5600*(6,2070 / 2*0,7538)
3,14*0,7538
= 253,4927 rpm
= 0,4776 m/s
5. Menghitung Daya Motor Pengaduk 53
3
12604.621052.3 ⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛×⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛×⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛××⋅= − DiNNpP ρ
Dengan Np = koefisien pengadukan, fungsi bilangan Reynold
ρ = densitas larutan, lb/ft3
N = kecepatan pengadukan, rpm
Di = diameter impeler, in
P = daya, HP
Nre larutan = viskositas
DN ⋅⋅ρ
= 1602,5844*0,4776*2,26140,058378
= 11025,3414
Dengan harga Re tersebut didapat harga Np = 5.5 (fig. 8.8 Rase)
Sehingga daya pengaduk, 3 5
3 100,0460 253, 4927 0,7538 39,373.52 10 5,562.4 60 12
P − ×⎛ ⎞ ⎛ ⎞ ⎛= ⋅ × × × ×⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝
⎞⎟⎠
= 46,5760 Hp
Asumsi effisiensi motor 85%, Perancangan = 54,7952 Hp
Dipilih motor dengan daya 60 Hp
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
6. Merancang Koil Pendingin
♦ Kebutuhan pendingin
Digunakan pendingin berupa Brine Water CaCl2 30% karena pendinginan
dibawah suhu kamar
Kondisi operasi isotermal
Jumlah panas yang diserap berdasarkan perhitungan Neraca Panas
Q = 5412,8271 kJoule/jam
= 5148,4068 Btu/jam
T operasi = 15 oC = 288,15 oK = 59 oF
Pendingin = brine water (CaCl2 30%)
Suhu masuk t1 = -5 oC = 268,15 oK = 23 oF
Suhu keluar t2 = 2 oC = 275,15 oK = 35,6 oF
Sifat fisis brine water (CaCl2 30%) pada suhu rata-rata (29,3 oF = -1,5 oC)
Cp = 0,71 Btu/lbm.F
ρ = 69,4948 lbm/ft3
µ = 10,1695 lbm/ft.jam = 4,2.10-3 kg/m.s
k = 0,32 Btu/jam.ft.F
Jumlah brine yang dibutuhkan
M brine = ( )12 tt.CpQ−
= ( )F235,36.F.Btu/lbm71,0Btu/jam4068,5148
−
= 5762,1738 lbm/jam
= 2625,4842 kg/jam
= 0,7293 kg/s
Volume pendingin yang diperlukan
= 2,35859432 m3/jam
= 0,0231 ft3/s
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
♦ ∆t Log Mean Temperature Difference (LMTD)
∆t LMTD =
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−−
1
2
12
t- T t-T
ln
) t(T - ) t(T
= 61,2491 oF = 16,2495 oC
♦ Pipa koil pendingin
Ukuran pipa koil : 1,5 – 2,5 in (Perry, 1999 , hal 11.20)
Dipilih IPS = 1,5 in
Spesifikasi pipa koil : (Kern, 1983, hal 844)
Diameter pipa luar (OD) = 1,9 in = 0,04826 m
Schedule Number (SN) = 40
Diameter dalam (ID) = 1,61 in = 0,0409 m
Flow area per pipe (ao) = 2,04 in2 = 0,002685 m2
Surface area per linier ft (Ao) = 0,498 ft2/ft = 0,1494 m2/m
Susunan koil : helix
Diameter helix (DH) = 0,7 – 0,8 IDReaktor (Rase, 1977, hal 361)
Dipilih DH = 0,7 IDr
IDr = 2,2614 m
DH = 1,5830 m = 5,1935 ft
Jarak antar lilitan (l) = 1 – 1,5 OD (Perry, 1999)
Dipilih l = 1 x OD
l = 0,04826 m
♦ Koefisien transfer panas dalam koil
Digunakan data air pendingin
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡ +=
DHID
kIDhi 5,31.Pr.Re.027,0. 3
18,0
(Kern, 1983,
hal 103)
Dengan hi = koefisien transfer panas konveksi dalam koil,
Btu/jam.ft2.F
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
ID = diameter dalam koil, ft
k = konduktifitas panas air, Btu/jam,ft.F
DH = diameter helix, ft
Re = bilangan Reynold
Pr = bilangan Prandtl
Re = µ
ID.Gt
Gt = 2m0026850,
kg/7293,0ao
m spendingin = = 271,6309 kg/m2.s
Re = s.kg/m.102,4
m0409,0.skg/m6309,2713
s
− = 2644,7793
Pr = airk
µ.Cp⎥⎦⎤
⎢⎣⎡ =
F.ft.Btu/jam20,3jam.lbm/ft1695,10.F.Btu/lbm71,0
= 22,5636
hi = ⎥⎦⎤
⎢⎣⎡ +
DHID
IDk 5,31.Pr.Re..027,0 3
18,0
= 108,5198 Btu/jam.ft2.oF
= 0,1472 kKal/s.m2.oC
♦ Koefisien transfer panas dalam koil dilihat dari luar
hio = ODIDhi
= in 9,1in 61,15198,108
= 91,9563 Btu/jam.ft2.oF
= 0,1247 kKal/s.m2.oC
♦ Koefisien konveksi di luar koil
Digunakan data fluida di dalam reaktor
ho = c
wkCpDN
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛µ
µµ
ρ µc......170,37,067.02
(Rase, 1977, hal 664)
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Dengan ho = koefisien konveksi di luar koil, kKal/m2.s.oC
k = konduktifitas panas cairan, kKal/m.s.oC
OD = diameter luar pipa koil, m
D = Diameter impeler, m
ρ = densitas cairan, kg/m3
µc = viskositas cairan, kg/m.s
µw = viskositas air, kg/m.s
Cp = panas spesifik cairan, kKal/kg.oC
C = exp(-0,202 x ln µ – 0,357
= 0,31283
ho = 3,7095 kKal/m2.s.oC
= 2734,6308 Btu/jam.ft2.oF
♦ Koefisien transfer panas keseluruhan (Uc)
Uc = hohioho.hio
+
= F.ft.Btu/jam6308,27349563,91
F.ft.Btu/jam6308,2734.F.ft.Btu/jam9563,912
22
+
= 88,9647 Btu/jam.ft2.oF
= 0,1207 kKal/s.m2.oC
♦ Koefisien transfer panas keseluruhan saat kotor (Ud)
Ud = hdUchd.Uc
+ (Kern, 1950, pers. 6.10)
hd = 1/Rd
Rd = dirt factor/ fouling factor
Rd = 0,001 (Kern, 1950, tabel 12)
hd = 1000 Btu/jam.ft2.oF
Ud = F.ft.Btu/jam10009647,88
F.ft.Btu/jam1000xF.ft.Btu/jam9647,882
22
+
= 72,3264 Btu/jam.ft2.oF
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Ud brine water – zat organik adalah 40-100 Btu/jam.ft2.oF, sehingga Ud
memenuhi.
♦ Luas kontak perpindahan panas
At = LMTD∆T.Ud
Q
= F2491,61xF.ft.Btu/jam3264,72
Btu/jam4068,515482
= 11,6364 ft2
= 0,8713 m2
♦ Panjang koil
Lc = a"At =
/mm1494,0m8713,0
2
2
= 4,6694 m
♦ Jumlah koil (Nt)
Nt = koilAAt =
.OD.AoAt
π=
/mm m.0,1494 π.0,04826m 1,8477
2
2
= 36,3642
Untuk perancangan dipilih jumlah koil (Nt) = 37 lilitan
♦ Tinggi Koil dan volume koil
Hc = Nt x (OD+l)
= 37 x (0.04826 + 0,04826 m)
= 3,5712 m
Vc = ¼.π.(ODkoil)2 x Lc
= ¼.π.( 0,04826 m)2 x 4,6694 m
= 0,0085 m3
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
7. Menghitung Tebal Isolasi Reaktor
Isolator yang digunakan adalah jenis Polyurethane (range suhu -300 s.d 200 F)
dengan data- data sebagai berikut :
Emisivitas = e = 0,9300
k isolasi = 0,2595 W/m.C (fig11.65 Perry)
∆x = tebal isolasi
R1 = jari-jari dalam tangki = 1,1307 m
R2 = jari-jari luar tangki = 1,3807 m
R3 = jari-jari tangki setelah diisolasi
T1 = suhu dinding dalam tangki = 15 °C = 288,15 K
T2 = suhu dinding luar tangki
T3 = suhu isolator bagian luar (kita inginkan) = 20 °C = 293,15 K
Ta = suhu udara luar = 35 °C = 308,15 K
k1 = konduktivitas dinding tangki = 49,8633 W/m.°C
k2 = konduktivitas panas isolator = 0,2595 W/m.°C
(Daftar A-2 JP Hollman)
Suhu film = Tf = (T3 + Ta)/2
= (20 + 35)/2
= 27,5 °C = 300,65 K
β = 1/ Tf = 1/27,5 = 0,0364°C-1
∆T = Tf – T3
= 27,5 – 20
= 7,5 °C
T2
∆x
T3 T1
R3
R2
R1
Ta
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Sifat fisis udara pada Tf :
ρ =1,1743 kg/m3
Cp = 1005,7052 J/kg.°C
k = 0,0263 W/m.°C
µ = 1,8194 . 10-5 kg/m.s
Mencari koefisien perpindahan panas konveksi (hc)
• Bilangan Grasshof
3 2
2
. . . .l gGr ρ βµ
∆=
t
• Bilangan Prandtl
.Pr cp l
k=
• Bilangan Rayleigh
.PrayR Gr=
Bila :
Ray 104 – 109
Ray 109 - 1015 (Mc Adams, 1958)
L = tinggi tangki = 5,4046 m
Dari data- data yang sudah diketahui diperoleh :
Gr = 1,7013. 1012
Pr = 0,7074
Ray = 1,2036.1012
hc = 0,3719 W/m2 °C
Menghitung tebal isolasi (∆x) dengan cara trial & error
Panas konveksi (qc)
qc = hc. A. (Ta – T3) ………........(1)
A = Л. D. L ………........(2)
D = diameter tangki hingga ke isolator
= 2. R2 +2. ∆x ………........(3)
0.25
0.29. thcL∆⎛ ⎞= ⎜ ⎟
⎝ ⎠
1/ 30.19.( )hc = ∆t
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
L = 5,4046 m
Panas konduksi (qk) pada dinding dalam tangki hingga dinding luar tangki
qc = qk = 302,1461 W ………........(4)
Panas konduksi pada silinder, dengan arah konduksi radial keluar:
r1 = jari-jari dalam reaktor
r2 = jari-jari luar reaktor
r3 = jari-jari isolasi reaktor
qk = -k.Ar. dTdr
di mana Ar = 2.π .r.L
misal kita tinjau panas konduksi lapis 1 dan lapis 2 :
kondisi batas : r = r1 T = T1
r = r2 T = T2
]
2 2
1 1
1
2 12 11
11 2
1 1 2
2. . .
2. . .ln ( )
2. . .2ln ( )1
2. . . ( )2ln 1
r T
r T
r
r
k Ldrr qk
k Lr T
qkk Lr T Tr qk
k L T Tqk
rr
π
π
π
π
−=
−= −
= −
−=
∫ ∫
T
Tahanan termal :
Rth = 1
2ln 12. . .
rr
k Lπ
Panas konduksi pada lapis 2 dan lapis 3 diperoleh dengan cara yang sama.
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
2 2 32. . . ( )3ln 2
k L T Tqk
rr
π −=
Tahanan termal :
Rth = 2
3ln 22. . .
rr
k Lπ
Panas konduksi keseluruhan arah konduksi radial ke dalam:
Arah isolasi adalah dari dinding luar ke dinding dalam, untuk
melindungi/mencegah panas dari udara luar masuk ke reaktor.
1
2ln 12. . .
rr
k Lπ 2
3ln 22. . .
rr
k Lπ
Qk = TmenyeluruhRth
∆∑
(Holman,J.P.,1994)
3 1
32
1 2
1 2
2 ( )qk
ln ln
k
L T T
RRR R
k
π −=
+
………........(5)
∆x = R3 – R2 …….…........(6)
Algoritma :
Trial ∆x
pers.(3) diperoleh D
pera(2) diperoleh A
pers (1) diperoleh qc
pers (4) diperoleh qk
pers (5) diperoleh R3
pers (6) diperoleh ∆x
Not OK
OK
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Dengan perhitungan excel diperoleh ∆x = 0,214990 m = 21,4990 cm
Menghitung persen panas yang bisa dicegah masuk oleh isolator
% panas yang bisa dicegah oleh isolator = Panas masuk dengan isolasiPanas masuk tanpa isolasi
• Menghitung T2
1 2 12. . . ( )2ln 1
k L T Tqc qk
rr
π −= =
22. .89,8633.( 288,15)302,1461
1,1307ln( )1,3807
Tπ −=
T2 = 288,1857 K
• Menghitung panas konveksi
qc = hc. A. (Ta – T2)
A = Л. D. L
D = diameter luar reaktor
= 2. R2
= 2,7614 m
L = 5,4046 m
hc = 0,3719 W/m2 °C
qc = 0,3719 . 3,14. 2,7614. 5,4046 (308,15 - 288,1857)
= 347,9602 W
• % panas yang bisa dicegah oleh isolator = 302,1461 100%347,9602
×
= 87 %
Perhitungan Reaktor ***
5,40
46 m
3,57
12 m
0.03175 m
0.03
175
m