mitigasi risiko produksi padi melalui asuransi pertanian
TRANSCRIPT
MITIGASI RISIKO PRODUKSI PADIMELALUI ASURANSI PERTANIAN
DI PROVINSI BALI
I Gusti Agung Ayu AmbarawatiI Made Anom Sutrisna Wijaya
I Wayan Budiasa
1
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI IIIPATRA JASA RESORTS AND VILLA, BADUNG, BALI
15-16 Deesember 2016
KERANGKA PENYAJIAN
• LATAR BELAKANG• TUJUAN PENELITIAN• METODE PENELITIAN• HASIL DAN PEMBAHASAN• KESIMPULAN
• LATAR BELAKANG• TUJUAN PENELITIAN• METODE PENELITIAN• HASIL DAN PEMBAHASAN• KESIMPULAN
2
LATAR BELAKANG
• Proses poduksi padi dihadapkan pada risikokegagalan panen yang disebabkan oleh banjir kekeringan serangan hama penyakit (OPT)
• Proses poduksi padi dihadapkan pada risikokegagalan panen yang disebabkan oleh banjir kekeringan serangan hama penyakit (OPT)
3
Perhatian Pemerintah
• Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013tentang Perlindungan dan PemberdayaanPetani pasal 37 ayat (1)
• “Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berkewajibanmelindungi usaha tani yang dilakukan olehpetani dalam bentuk asuransi pertanian ”
• Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013tentang Perlindungan dan PemberdayaanPetani pasal 37 ayat (1)
• “Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berkewajibanmelindungi usaha tani yang dilakukan olehpetani dalam bentuk asuransi pertanian ”
4
Asuransi Pertanian (AUTP)-bentukmitigasi kegagalan panen
• Premi asuransi sebesar Rp 180.000/ha• Subsidi pemerintah sebesar 80% (Rp
144.000/ha ) dan petani membayar 20%(Rp36.000/ha).
• Nilai pertanggungan yang akan diterima olehpetani apabila terjadi kegagalan panen (10hari setelah tanam dan kerusakan >75%)sebesar Rp 6.000.000/ha.
• PT Jasindo sebagai penanggung asuransi
• Premi asuransi sebesar Rp 180.000/ha• Subsidi pemerintah sebesar 80% (Rp
144.000/ha ) dan petani membayar 20%(Rp36.000/ha).
• Nilai pertanggungan yang akan diterima olehpetani apabila terjadi kegagalan panen (10hari setelah tanam dan kerusakan >75%)sebesar Rp 6.000.000/ha.
• PT Jasindo sebagai penanggung asuransi5
TUJUAN PENELITIAN
• Mengkaji manajemen usahatani padi yangdikaitkan dengan risiko kegagalan panen diProvinsi Bali.
• Mengkaji klaim AUTP di Provinsi Bali.• Mengkaji persepsi petani dalam penerapan
AUTP di Provinsi Bali.
• Mengkaji manajemen usahatani padi yangdikaitkan dengan risiko kegagalan panen diProvinsi Bali.
• Mengkaji klaim AUTP di Provinsi Bali.• Mengkaji persepsi petani dalam penerapan
AUTP di Provinsi Bali.
6
METODOLOGI PENELITIAN
• Lokasi penelitian fokus pada 3 kabupaten :Tabanan, Jembrana dan Denpasar.
• Survey dan wawancara mendalam• Jumlah responden 60 orang pada masing-
masing kabupaten (total 180 orang), dipilihsecara purposive yaitu petani yang mengikutiasuransi pertanian.
• Analisis deskriptif kualitatif
• Lokasi penelitian fokus pada 3 kabupaten :Tabanan, Jembrana dan Denpasar.
• Survey dan wawancara mendalam• Jumlah responden 60 orang pada masing-
masing kabupaten (total 180 orang), dipilihsecara purposive yaitu petani yang mengikutiasuransi pertanian.
• Analisis deskriptif kualitatif
7
HASIL PENELITIANPenyebab kegagalan panen
8
Penyebab kegagalan panen (persentaseresponden)
9
Pelaksanaan asuransi pertanian di Bali(Okt 2015-Jan 2016)
No Kabupaten Jumlah pesertaasuransi (orang)
Luas ygdiasuransikan(ha)
Claim asuransi(ha)
1 Jembrana 2179 1.766,82 10,60
2 Tabanan 5.151 2.811,47 16.87
3 Badung 720 194,34 1,17
4 Denpasar 609 259 1,55
5 Klungkung 1.643 516 3,1
6 Buleleng 289 127,94 0,77
Total 10.591 5.675,57 34.06
Claim asuransi pertanian diProvinsi Bali (Maret 2016)
No Kabupaten Claim asuransi(ha)
Premi ygdibayarkan(Rp)
Tanggunganditerima (Rp)
1 Jembrana 10,60 388.000 63.600.000
2 Tabanan 16.87 607.320 101.220.000
3 Badung 1,17 42.120 7.020.000
4 Denpasar 1,55 55.800 9.300.000
5 Klungkung 3,1 111.600 18.600.000
6 Buleleng 0,77 27.720 4.620.000
Total 34.06 1.226.160 204.360.000
Persepsi petani terhadap AUTP
• Sebagian besar (85% ) petani menyatakanpremi asuransi sebaiknya disubsidi penuh olehpemerintah.
• Sebanyak 80%petani berpendapat bahwabiaya pertanggungan kegagalan sebesar Rp6.000.000/ha dianggap tidak memadai untukpenggantian biaya produksi padi di Bali
• Sebagian besar (85% ) petani menyatakanpremi asuransi sebaiknya disubsidi penuh olehpemerintah.
• Sebanyak 80%petani berpendapat bahwabiaya pertanggungan kegagalan sebesar Rp6.000.000/ha dianggap tidak memadai untukpenggantian biaya produksi padi di Bali
12
KESIMPULAN
• Risiko kegagalan produksi padi sudahdiantisipasi oleh adanya asuransi pertanian(AUTP).
• Pelaksanaan asuransi pertanian di Bali sudahberjalan dengan baik.
• Petani menginginkan premi asuransi dapatdisubsidi sepenuhnya oleh pemerintah.
• Risiko kegagalan produksi padi sudahdiantisipasi oleh adanya asuransi pertanian(AUTP).
• Pelaksanaan asuransi pertanian di Bali sudahberjalan dengan baik.
• Petani menginginkan premi asuransi dapatdisubsidi sepenuhnya oleh pemerintah.
13
Implikasi kebijakan
• Perlu adanya sosialisasi kepada para pihak(tidak hanya petani) tentang program AUTP keseluruh kabupaten di Bali.
14
Rencana tahun ke 2
15
Terima kasih
16