mipa laporan penelitian hibah penelitian dipa · pdf filekualitatif (skrining fitokimia)...

71
LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA UNINDRA POTENSI TANAMAN TRADISIONAL Ruta angustifolia SEBAGAI OBAT-OBATAN ALAMI Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA 2016 MIPA

Upload: dokiet

Post on 01-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

LAPORAN PENELITIAN

HIBAH PENELITIAN DIPA UNINDRA

POTENSI TANAMAN TRADISIONAL Ruta angustifolia SEBAGAI

OBAT-OBATAN ALAMI

Shafa Noer, M.Si

Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA DAN IPA

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

JAKARTA

2016

MIPA

Page 2: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

No Narna 1\nggota B dang Keahlian Progiam StudiI Rosa Dewi P, M.Pd K nIa Pend. Biologi

HALAMAN PEGESAHAN

2.

l. Judul Penelitian

Ketua Penelitia. Nama Lengkapb. Jenis KelarninC, NIDNd. Jabatan Strukturale. Jabatan Futigsionalf. Program Studi / Fakultasg. Pusat Penelitianh. Telepor-ri. Alamat Rumah

Anggota Peneliti

Jangka Waktu PenelitianPerlbrayaana. Biaya yang Diajukanb. Biaya yang Disetujui

IPend. Biologi

Poterrsi Tanantan Tradisional Rutaa ngus t ifb I ia S ebagai Obat-Obatan Alami,

Shafa Noer, M.SiPerempuan032 I 038603

Asisten AhliPend.Biologi / FTMIpALaboratoriurn Biologi UNINDRA08131 494705sJI.Raya Condet, Gg H.M.Izi No.67, 015/005,JakTim

: Oktober 201 5 - Jar-urari 2016

ttp 3.539.250Rp 2.200.000

Jakarta, 25 F-ebruari 2016

Ketua Peneliti

fi;L,uShafa Noer. M.Si

NIDN.0321038603

dan MIPA

J.

4.

5.

Mcnselahui,itian-i-eknik

Page 3: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

iii

RINGKASAN

Indonesia merupakan salah satu negara mega biodiversity dengan keanekragaman

hayati tertinggi ke-2 setelah Brazilia. Dari 40.000 jenis flora yang ada di dunia, sebanyak

30.000 jenis dijumpai di Indonesia dan tidak kurang dari 1000 jenis diantaranya diketahui

berkhasiat sebagai obat yang telah dipergunakan dalam pengobatan tradisional secara

turun temurun oleh berbagai suku di Indonesia. Masyarakat Indonesia sudah sejak ratusan

tahun yang lalu memiliki tradisi memanfaatkan tumbuhan dari lingkungan sekitarnya

sebagai obat tradisional. Sejak lebih dari dua puluh tahun yang lalu masyarakat dunia,

tidak saja di negara-negara Timur melainkan juga di negara-negara Barat, mulai menoleh

kembali dan tertarik untuk menggunakan obat-obat alam, yang kita kenal sebagai gerakan

Kembali ke Alam atau Back to Nature. Tanaman Ruta angustifolia atau yang biasa disebut

dengan tanaman Inggu telah lama dipercaya dan digunakan oleh masyarakat Indonesia

sebagai obat untuk berbagai macam penyakit. Organ utama yang paling banyak digunakan

sebagai obat tradisional adalah daunnya. Penyakit yang dipercaya dapat diatasi dengan

ramuan daun Inggu meliputi penyakit gigi, demam, kejang pada anak, nyeri ulu hati,

merangsang haid, kecekukan, sakit kepala dan bisul. Dalam penelitian ini peneliti ingin

membuktikan apakah benar daun inggu mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia

yang potensial digunakan sebagai obat. Dengan demikian, hasil penelitian diharapkan bisa

menjelaskan secara ilmiah manfaat alami dari daun inggu beserta hubungannya dengan

pengobatan beberapa penyakit. Kandungan senyawa kimia daun inggu yang diteliti secara

kualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, tannin, kuinon

dan triterpenoid. Dari ketujuh senyawa yang diuji, daun inggu positif mengandung

senyawa steroid, flavonoid, tannin dan kuinon. Sedangkan ketiga senyawa lainnya yaitu

alkaloid, triterpenoid, dan saponin menunjukkan hasil yang negatif.

Page 4: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

iv

DAFTAR ISI

Hal

Halaman Sampul i

Halaman Pengesahan ii

Ringkasan

Prakata

iii

iv

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Lampiran

v

vi

vii

BAB I. PENDAHULUAN 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 3

II.1. Tanaman Obat di Indonesia 3

1. Penggunaan Tanaman Obat di Indonesia 4

2. Sumber Tanaman Obat 5

3. Tanaman Obat Hasil Bidudaya 6

4. Industri Obat Tradisional 7

5. Pemanfaatan Tanaman Obat di Indonesia 7

II.2. Ruta Angustifolia 8

1. Ciri-ciri Fisik Tanaman Ruta angustifolia 8

2. Klasifikasi 8

3. Nama Lokal dan Penyebaran 9

4. Manfaat 9

5. Penggunaan Secara Tradisional

6. Kandungan Kimiawi

10

11

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 12

BAB IV. METODE PENELITIAN 13

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 16

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN 19

DAFTAR PUSTAKA 20

LAMPIRAN 22

Page 5: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

v

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1. Hasil Uji Kualitatif dari Ekstrak Daun Inggu 16

Page 6: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Biodata Ketua Pengusul 22

Lampiran 2. Biodata Anggota Pengusul 24

Lampiran 3. Jurnal Publikasi 28

Page 7: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

1

BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara mega biodiversity dengan keanekragaman

hayati tertinggi ke-2 setelah Brazilia. Dari 40.000 jenis flora yang ada di dunia, sebanyak

30.000 jenis dijumpai di Indonesia dan tidak kurang dari 1000 jenis diantaranya diketahui

berkhasiat sebagai obat yang telah dipergunakan dalam pengobatan tradisional secara

turun temurun oleh berbagai suku di Indonesia.

Masyarakat Indonesia sudah sejak ratusan tahun yang lalu memiliki tradisi

memanfaatkan tumbuhan dari lingkungan sekitarnya sebagai obat tradisional. Sejak lebih

dari dua puluh tahun yang lalu masyarakat dunia, tidak saja di negara-negara Timur

melainkan juga di negara-negara Barat, mulai menoleh kembali dan tertarik untuk

menggunakan obat-obat alam, yang kita kenal sebagai gerakan Kembali ke Alam atau

Back to Nature.

Adanya kecenderungan pola hidup Back to Nature ini dipicu oleh keyakinan

bahwa mengkonsumsi obat alami relatif lebih aman dibanding dengan obat sintetik yang

memiliki banyak efek samping negatif. Itu sebabnya industri obat tradisional, baik di luar

negeri maupun di Indonesia makin meningkat jumlah dan pasarnya. Sayangnya

industrialisasi obat-obat alam menyebabkan harga obat alam semakin meningkat,

sehingga saat ini banyak obat tradisional alami yang harganya tidak kurang mahal

dibandingkan dengan obat-obat konvensional sintetis.

Untuk mensiasatinya, salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah

memberdayakan masyrakat agar dapat mengolah obat tradisional alaminya secara mandiri,

mulai menanam tumbuhan obatnya sampai mengolahnya menjadi ramuan obat siap pakai

dalam bentuk sederhana. Ramuan obat yang diolah segar tentu saja memiliki khasiat lebih

baik dibandingkan dengan yang sudah disimpan lama. Strategi ini tidak saja akan

berdampak pada semakin terjangkaunya biaya pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat

di segala lapisan, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan

keluarga. Atau dalam skala lebih besar dapat dimanfaatkan secara kolektif untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat di suatu daerah tertentu secara bersama-sama

(Sinaga, 2009 : 1).

Page 8: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

2

Tanaman Ruta angustifolia atau yang biasa disebut dengan tanaman Inggu telah

lama dipercaya dan digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat untuk berbagai

macam penyakit. Organ utama yang paling banyak digunakan sebagai obat tradisional

adalah daunnya. Cara pengolahan daun sebelum menjadi ramuan obat berbagai macam,

namun yang paling sederhana adalah menggunakan daun langsung dengan

menghancurkannya dan menempelkan pada tempat yang sakit. Atau cara lain adalah

dengan merebus beberapa helai daun inggu sampai air menjadi setengahnya lalu diminum

secara rutin. Penyakit yang dipercaya dapat diatasi dengan ramuan daun inngu meliputi

penyakit gigi, semam, kejang pada anak, nyeri ulu hati, merangsang haid, kecekukan, sakit

kepala dan bisul.

Dalam penelitian ini peneliti ingin membuktikan beberapa kandungan senyawa

kimiawi dalam daun inggu dan beberapa aktivitas antibakterinya. Dengan demikian, hasil

penelitian diharapkan bisa menjelaskan secara ilmiah manfaat alami dari daun inggu

beserta hubungannya dengan pengobatan beberapa penyakit.

Page 9: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Tanaman Obat di Indonesia

Tanaman obat adalah tanaman yang mengandung bahan yang dapat digunakan

sebagai pengobatan dan bahan aktifnya dapat digunakan sebagai bahan obat sintetik

(WHO dalam Sofowora, 1982 : 53). Di Indonesia, tanaman obat dimanfaatkan sebagai

bahan jamu gendong, obat herbal, makanan penguat daya tahan tubuh, kosmetik dan bahan

spa serta bahan baku industri makanan dan minuman. Perkembangan industri berbahan

baku tanaman obat dalam 5 tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan

omzet produksinya selama kurun waktu tersebut meningkat sebesar 2,5 – 30%/tahun. Pada

tahun 2000 nilai perdagangan tanaman obat di Indonesia mencapai Rp.1,5 trilyun rupiah

setara dengan US $ 150 juta, masih jauh di bawah nilai perdagangan herbal dunia yang

mencapai US $ 20 milyar; US $ 8 milyar dikuasai oleh produk herbal dari China

(Anon,2007 :2).

1. Penggunaan Tanaman Obat di Indonesia

Laju permintaan produk berbasis tanaman obat terkait erat dengan tingkat

penggunaan oleh masyarakat. Peningkatan penggunaan obat herbal mempunyai dua

dimensi korelatif, yaitu aspek medik terkait dengan penggunaannya yang sangat luas

diseluruh dunia, dan aspek ekonomi yang terkait dengan nilai tambah dan peningkatan

perekonomian masyarakat (Sampurno, 2007 : 18). Perkembangan terakhir menunjukkan,

peningkatan permintaan akan produk tanaman obat tidak hanya sebatas peningkatan

kuantitas tanaman yang telah biasa digunakan, akan tetapi juga berkembang ke arah

horizontal, yaitu bertambah jenis tanaman yang digunakan, dan secara vertikal, berupa

bertambahnya ragam produk yang dihasilkan. Akan tetapi, kurangnya informasi baik dari

sisi kuantitas, jenis dan kualitas produk yang diperlukan, serta panjangnya rantai tataniaga

dan kelembagaan pengguna yang tidak jelas, menyebabkan kesulitan untuk menduga

permintaan tanaman obat, baik di Indonesia maupun manca negara. Data permintaan, luas

areal dan produksi yang tersedia hanya sebatas pada tanaman temu-temuan yang sudah

dibudidayakan secara luas, seperti jahe, kencur, dan kunyit, padahal bahan baku industri-

industri obat sangat bervariasi jenisnya (Kemala et al, 2003 :61).

Page 10: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

4

2. Sumber Tanaman Obat

Pada sisi pasokan, sebagian besar bahan baku obat yang berasal dari tumbuhan

dipanen secara langsung dari alam, hanya sebagaian kecil yang telah dibudidayakan.

Kendala yang dihadapi untuk tanaman obat yang telah dibudidayakan adalah fluktuasi

produksi disebabkan belum diterapkannya budidaya yang baik, mutu produk yang

bervariasi, serta skala usaha yang kecil dan terpencar-pencar. Sedangkan pemanenan

tanaman obat langsung dari habitat alaminya telah mengancam kelestarian beberapa jenis

tanaman obat (Karmawati et al, 1996:23). Menurut Sudiarto et al (2002), terdapat 55 jenis

tanaman obat yang mulai langka di Indonesia dengan status kelangkaan yang bervariasi,

yaitu : terkikis (indeterminate), seperti jinten (Cuminum cyminum), temu giring

(Curcuma heyneana Val.), jati belanda (Guazuma ulmifolia), bidara laut (Strychnos

ligustriana), jaha (Terminalia bellirica), dan bangle (Zingiber cassumunar); jarang

(rare), seperti pulai (Alstonia scholaris), pulasari (Alyxia reindwardtii), kayu rapat

(Parameria laevigata), dan kedawung (Parkia rogburhii ); rawan (vulnerable) dan

genting (endangered), seperti pasak bumi (Eurycoma longifolia).

Hutan tropika Indonesia diperkirakan mencapai 143 juta ha, merupakan tempat

tumbuh 80 persen dari tanaman obat yang ada di dunia di mana 28.000 spesies tanaman

tumbuh dan 1.000 spesies di antaranya telah digunakan sebagai tanaman obat (Pramono,

2002 : 19). Survey yang dilakukan oleh PT. Esai pada tahun 1986 menemukan bahwa di

Indonesia terdapat 7.000 spesies tanaman obat setara dengan 90 persen tanaman obat

yang tumbuh di seluruh Asia (Anon, 1986 : 348).

Menurut Badan POM (2006), 283 tanaman telah diregistrasi untuk penggunaan

obat tradisional/jamu; 180 jenis di antaranya merupakan tanaman obat yang masih

ditambang dari hutan. Sumber tanaman obat hasil hutan untuk industri di Pulau Jawa

sebagaian besar ditambang dari Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) dan KPH Saradan-

Madiun (Kemala et al, 2003 : 61). TNMB mempunyai luas areal 58.000 ha, terdiri atas

57.155 ha daratan dan 845 ha perairan, terletak di wilayah Kabupaten Jember 37.585 ha

dan di Kabupaten Banyuwangi 20.415 ha.

Potensi tanaman obat yang terdapat di TNMB mencukup 239 jenis tanaman obat

yang terbagi dalam 78 famili. Masyarakat di empat desa penyangga menambang 85 jenis

tanaman (Anon, 2002 : 80). Akibatnya, beberapa tanaman obat yang tumbuh di TNMB

Page 11: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

5

telah mulai langka, seperti pulepandak (Rauwolfia serpentina Benth), joho (Terminalia

balerica Roxb.), bidara upas (Merremia mimmosa), jati belanda (Guazuma ulmifolia),

gadung (Dioscorea hispida Denn.), pulasari (Alyxia reinwardtii Bl.), kemukus (Piper

cubeba L.F.), dan patmosari (Rafflesia zollingeriana Kds.) (Anon, 2002). Penambangan

beberapa TO juga dilakukan oleh masyarakat di sekitar Perhutani Saradan di Kabupaten

Madiun dengan luas areal 600 ha; 200 ha di antaranya adalah areal Pengelolaan Hutan

Bersama Masyarakat (PHBM). Ada sekitar 44 jenis tanaman obat yang di tambang dari

daerah ini, baik berupa rimpang (bangle, jahe, kunci templek, kunyit merah/putih,

lempuyang, temu glenyeh, temu kunci jangan, kunci pepet, temu mangga/putih, dan

temugiring), biji (alba, cabe jamu, kayu ulet, kecipir, anyang, kedawung, kemukus,

lamtoro dan mahoni), daun (anyang, pepaya, poncosudo, sambiloto, sogok thuntheng,

sirih, teter, kemuning, pepaya, dan serai), dan kulit (kayu cendana, kayu rapet, pulasari,

pule, pule pandak, sintok lawang, sintok madu, bidara upas) (Kemala et al, 2003 : 61).

Volume dan kualitas tanaman obat hasil penambangan dari hutan sangat

berfluktuasi, tergantung pada ketersediaan bahan tanaman dan musim. Kebiasaan

masyarakat dalam menambang tanaman obat dari hutan juga beragam. Misalnya, bagi

masyarakat di sekitar KPH Saradan, penambangan hanya sebatas untuk memenuhi

keperluan hidup sehari-hari, yaitu untuk mendapatkan hasil senilai Rp. 15.000,- . Apabila,

diperkirakan telah terpenuhi sejumlah nominal itu, mereka menghentikan penambangan

pada hari itu. Cara ini dipandang cukup efektif dalam menjaga ketersediaan bahan tanaman

obat di daerah tersebut tetap lestari (Kemala et al, 2003 : 61). Namun, tidak ada peraturan

daerah yang mengatur sistem penambangan seperti ini sehingga tetap saja beresiko

terhadap kepunahan jenis-jenis tanaman obat tertentu, terutama yang pertumbuhannya

sangat lambat.

3. Tanaman Obat Hasil Budidaya

Hanya 13 dari 283 tanaman obat rekomendasi Badan POM telah dibudidayakan,

yaitu jahe, lengkuas, kencur, kunyit, lempuyang, temulawak, temu ireng, keji beling,

dringo, kapolaga, temukunci, mengkudu dan sambiloto. Sentra penanaman tanaman obat

tersebar di 15 provinsi di Indonesia, yaitu Sumatera Utara, Riau, Jambi, DKI Jakarta, Jawa

Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Barat,

Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo (BPS, 2003). Jawa

Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan 3 provinsi terbesar penghasil tanaman

Page 12: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

6

obat hasil budidaya, dengan produksi mencapai 70 - 90% dari total produksi nasional

(BPS, 2006).

4. Industri Obat Tradisional

Industri obat tradisional menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No.

246/MenKES/Per/ V/1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran

Obat Tradisional, terdiri atasi 4 kategori (Purwandari, 2000), yaitu (1) Industri Obat

Besar/Menengah Tradisional (IOT). Skala permodalan industri ini di atas Rp. 600 juta,

tidak termasuk harga tanah dan bangunan, dan memiliki tenaga kerja lebih dari 100 orang,

(2) Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT). Total aset IKOT tidak lebih dari Rp. 600 juta,

tidak termasuk harga tanah dan bangunan, (3) Usaha Jamu Racikan, yaitu usaha peracikan,

pencampuan atau pengolahan obat tradisonal dalam bentuk rajangan, serbuk, cairan, pilis,

tapel atau parem dengan skala kecil, dijual di satu tempat tanpa penandaan dan merek

dagang, (4) Usaha Jamu Gendong, yaitu usaha peracikan, pencampuran, pengolahan dan

pengadaan obat tradisonal dalam bentuk cairan, pilis atau parem, tanpa penandaan dan atau

merek dagang serta dijajakan untuk langsung digunakan.

Pada tahun 2002 terdapat 118 IOT dan 917 IKOT. Pada tahun 2007 jumlah IOT

bertambah menjadi 129 sedangkan IKOT berkurang menjadi 621. Selain IOT dan IKOT,

pada tahun 2005 terdapat 872 perusahaan yang terdaftar di Badan POM sebagai industri

yang menggunakan tanaman obat sebagai salah satu bahan bakunya dan 472 perusahaan

PMA yang memproduksi obat tradisional (Pribadi, 2008 : 162).

5. Pemanfaatan Tanaman Obat di Indonesia

Badan Pengawas Obat dan Makanan membagi pemanfaatan tanaman obat dalam

tiga strata, yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Jamu dikembangkan dari

warisan yang dimiliki masyarakat suku bangsa Indonesia. Strata di atas jamu adalah obat

bahan alam atau obat herbal terstandar yang bahan bakunya sudah dalam bentuk ekstrak

dan aspek keamanan serta khasiatnya telah teruji pada hewan percobaan yang dikenal

sebagai uji praklinik (Pribadi, 2009 : 162).

Strata teratas dalam dalam industri OT atau farmasi adalah produk fitofarmaka,

dalam bentuk ramuan ekstrak, terutama untuk pelayanan kesehatan formal, dan telah

Page 13: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

7

melalui uji klinik di instalasi pelayanan kesehatan formal Industri jamu menggunakan

lebih dari 94 persen bahan baku dari dalam negeri, kekurangannya diimport dari beberapa

negara.

Menurut Kemala (2003 : 61), Industri Obat Tradisonal (IOT) menghasilkan produk

yang sebagaian besar dalam bentuk jamu dan bahan baku yang digunakan masih bertumpu

ada tanaman yang mempunyai khasiat beragam, dibudidayakan dalam skala luas dan

sistem budidayanya relatif telah dikenal oleh petani diantaranya adalah temulawak, jahe,

kunyit, keji beling, akar manis, cabe jawa, temu kunci, kumis kucing dan sambiloto.

II.2. Ruta angustifolia

1. Ciri-ciri Fisik Tanaman Ruta angustifolia

Tanaman ini memiliki ciri : Herba bertahun,lebat di dasarnya, tinggi 0,3-1,5 m;

daun menyusun susunan spiral, 2-3-bertakuk menyirip, membundar telur sungsang,

lonjong-bundar telur sungsang di barisan luar, 4-15 cm x 2-9 cm, ruas pokok bundar telur

sungsang-melanset sampai agak lonjong sekitar 8-14 mm x 1,5-3,5 mm, beringgitan,

kelenjar tembus pandang, berbau kuat, daun di bagian bawah bertangkai pendek;

perbungaan terbatas, terminal atau di helaian bagian atas ketiak, sering mengkombinasi ke

dalam gundung, daun gagang melanset, kurang luas atau tidak luas dari pada dahan yang

tersubten, kelenjar biasanya berbulu halus; bunga 4(-5)-merous, daun kelopak mendelta-

bundar telur, 2-3 mm x 1-2 mm, meruncing terbenam (subacute), kelenjar berbulu halus,

daun mahkota lonjong, panjang 7-10 mm , berjumbai dengan bulu getar selebar daun

mahkota; kapsul gundul, ruas melancip. Di Asia Tenggara hanya dikenal untuk dikultivasi.

2. Klasifikasi

Klasifikasi tanaman ini meliputi :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Sapindales

Page 14: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

8

Famili : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)

Genus : Ruta

Spesies : Ruta angustifolia (L.) Pers

3. Nama Lokal dan Penyebaran

Nama lokal tanaman ini adalah : Inggu (Sunda), godong minggu (Jawa). aruda

(Sumatera).; Anruda busu (Makasar).; Raute (Jerman), ruta (Italia), wijnruit (Belanda),;

Common rue herb, rue, herb of grace (Inggris).

Penyebaran Ruta angustifolia asli dari wilayah Mediterania, digunakan sebagai

obat-obatan dan bumbu masak sejak jaman dahulu. Telah diperkenalkan di Near East dan

India; di Asia tenggara tanaman ini dikultivasi sebagai tanaman pot di Malaysia, dan di

Vietnam dan Jawa, biasanya digunakan sebagai obat tradisional..

4. Manfaat

Tanaman ini rasanya pedas, agak pahit, dingin, berkasiat sebagai pereda demam

(antipiretik), obat sakit gigi, penghilang nyeri (analgesik), anti-radang, penawar racun

(antitoksik), peluruh kentut (karminatif, membuyarkan bekuan darah, pereda kejang

(antikonvulsan), peluruh haid (emenagog), abortivum, pembersih darah, stimulan pada

sistem saraf dan kandungan (uterus), antelmentik.

Seluruh herba dapat digunakan baik dalam bentuk segar atau yang telah

dikeringkan. Pengeringan dilakukan dengan cara dijemur memakai naungan.: Herba ini

dapat mengatasi: – demam, influenza, – batuk, radang paru, – kejang pada anak, ayan

(epilepsi), – kecikutan (singgultus, hiccup), kolik, – histeri (hysteria), – menghilangkan

nyeri, seperti nyeri ulu hati, dada, dan hernia, – hepatitis, – haid tidak teratur, tidak datang

haid (amenorrhoea), – ekzema pada anak, bisul, radang kulit bernanah, – memar akibat

terbentur benda keras, – gigitan ularberbisa dan serangga, – keracunan obat atau racun lain

yang mematikan, – radang vena (flebitis), pelebaran pembuluh darah balik (vena varikosa),

dan – cacingan.

Page 15: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

9

5. Penggunaan Secara Tradisional

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tanaman ini dipercaya sejak lama

mempunyai berbagai khasiat dalam menyembuhkan penyakit. Salah satu bagian yang

paling banyak digunakan adalah daunnya.

Contoh cara penggunaannya adalah : herba sebanyak 10 – 15 g direbus, lalu minum.

Untuk pemakaian luar, herba segar digiling atau ditemas-remas, lalu dibubuhkan pada

bagian tubuh yang sakit seperti pengobatan pada sakit kepala, kejang pada anak, ketombe,

gudig, sakit telinga, sakit gigi, bisul, memar, dan rematik.

Oleh karena herba ini rasanya pedas maka pemakaian lokal yang terlalu banyak dapat

menyebabkan warna kulit menjadi merah, membengkak, dan kadang timbul lepuh (buila).

Minyak asirinya juga dapat digunakan sebagai minyak gosok untuk menghilangkan rasa

nyeri pada bagian tubuh yang sakit.

Contoh pemakaian berdasarkan penyakit yang ingin diatasi seperti pada uraian di

bawah ini :

1. Demam Sebanyak 1/2 genggam herba inggu segar dicuci bersih lalu direbus dengan

3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin Lalu disaring,

dapat ditambah madu sebelum diminum. Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

2. Kejang pada anak a. Sebanyak 15 – 20 g daun inggu segar dicuci bersih Lalu

potong- potong seperlunya. Rebus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah

dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum, yaitu pagi dan sore hari. b. Sebanyak 10 lembar

daun inggu dicuci bersih dan digiling sampai halus. Tambahkan cuka seperlunya, remas

sampai merata. Setelah selesai, adonan tadi dipakai untuk mengompres ubun-ubun anak

yang sedang kejang.

3. Nyeri ulu hati : Sebanyak 1 5 g herba inggu segar dicuci dan direbus dengan 3 gelas

air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, Lalu diminum sekaligus.

4. Merangsang haid : Sebanyak 28 g herba inggu kering direbus dengan 3 gelas air

bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, siap untuk dirninum. Setiap kali

minum cukup 1/2 gelas.

5. Kecikukan : Sebanyak 3/5 genggam daun inggu dicuci, Lalu direbus dengan 3 gelas

air bersih sampai airnya menjadi 3/4 bagian. Setelah dingin disaring, siap untuk diminum.

Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas. Setiap kali minum dapat ditambah madu

secukupnya.

Page 16: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

10

6. Sakit telinga Tiga genggam daun inggu segar dicuci bersih lalu dibilas dengan air

matang. Tumbuk sampai halus, kemudian peras dengan sepotong kain. Air perasannya

diteteskan pada telinga yang sakit.

7. Sakit kepala : Satu genggam daun inggu segar dicuci bersih lalu ditumbuk sampai

lumat. Hasilnya dibagi dua sama banyak, tempelkan pada kedua pelipis.

8. Sakit gigi : Tiga lembar daun inggu segar dicuci bersih Lalu dibilas dengan air

matang. Lumatkan dengan jari sampai lunak. Masukkan ke dalam lubang gigi lalu ditutup

dengan kapas.

9. Ketombe, gudig : Segenggarn daun segar, sepotong kunyit dan 1 sendok teh beras

dicuci bersih Lalu digiling halus sampai seperti bubur. Gosokkan pada kulit kepala atau

kulit yang terkena gudig.

10. Bisul Segenggam daun inggu dicuci bersih lalu digiling halus. Hasil gilingannya

diperas dan air perasannya ini dicampur dengan bubuk indigo. Gunakan untuk memoles

bisul.

11. Hepatitis ; Daun inggu segar sebanyak 1/3 genggam dicuci bersih, Lalu tambahkan

3 gelas air bersih kemudian direbus sampai aimya tersisa separo.

6. Kandungan Kimiawi

Kandungan kimia yang terdapat dalam tanaman inggu antara lain metil-noniketon,

keton pinena, Ilimonena, ceneol, asam rutinat, kokusaginin, edulinin, rhamno glikosid,

kuersetin, xantotoksin, serta sedikit tannin (Agoes, 2010 :25). Dalam ekstrak etanol

tanaman inggu mengandung psoralen, bergapten dan isopimpinellin (Gunaydin dan Savci,

2005 : 203). Selain itu inggu juga mengandung kumarin kokusagin, fagarin dan glikosida

flavonol rutin (Wagner dan Bladt, 1995 : 126).

Ruta graveolens (Pandey, et al., 2011 : 92) dan Ruta chalapensis diketahui dapat

menghambat beberapa strain bakteri (Priya, et al., 2009 : 28). Kandungan rutin dan

kuersetin pada Ruta graveolens telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri (Asgarpanah

dan Khoskham, 2012 : 3942). Menurut Sabir (2005 : 36) flavonoid mampu menghambat

pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.

Page 17: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

11

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

I. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan kimiawi berpotensi dari

daun Inggu.

II. Manfaat Penelitian

a. Ekstrak daun Inggu yang dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk

berbagai macam penyakit.

b. Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan bagi masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kualitas kesehatannya dan industri pada khususnya.

Page 18: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

12

BAB IV

METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan dari bulan Oktober 2015 – Januari

2016. Tempat dilaksanakan penelitian yaitu Laboratorium Biologi UNINDRA, dan

Laboratorium Kimia Bahan Alam LIPI - Cibinong.

Langkah dalam penelitian ini mencakup 3 tahapan utama, yaitu:

1. Pembuatan Ekstraksi Daun Inggu

Preparasi Sampel : Daun inggu sebanyak 2 kg dicuci bersih dan ditiriskan, kemudian

dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Pengeringan dilanjutkan dengan cara menjemur daun inggu di dalam screen house selama

5 hari tidak terkena sinar matahari secara langsung dengan suhu di ruangan 35°-37°C,

kemudian dihaluskan menggunakan blender sampai terbentuk serbuk. Serbuk daun inggu

ini disebut dengan sampel.

Metode Maserasi : Daun inggu kering dan berbentuk serbuk seberat 700 gr ditempatkan

pada bejana kaca untuk proses maserasi. Maserasi merupakan proses perendaman sampel

dengan pelarut organik, yang digunakan pada suhu ruangan. Proses ini sangat

menguntungkan dalam isolasi bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan

akan terjadi pemecahan dinding dan membrane sel akibat perbedaan tekanan didalam dan

diluar sel, sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam

pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat diatur lama perendaman

yang digunakan. Serbuk daun inggu direndam dalam 14,7 L etanol 96% sampai simplisia

(bahan alam) terendam semua. Remaserasi dilakukan selama 4 hari sambil sesekali diaduk

kemudian hasilnya disaring dengan kain flannel bersih sehingga didapatkan filtrate etanol.

Filtrate yang diperoleh diuapkan dengan vacuum rotary evaporator dilanjutkan dengan water

bath untuk memperoleh ekstrak kental.

Page 19: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

13

2. Identifikasi Senyawa Aktif Pada Daun Inggu (Franswort, 1996 : 225-265)

Uji fitokimia kandungan senyawa aktif dilakukan secara kualitatif. Uji kualitatif

dengan uji reagen dari ekstrak etanol daun inggu dilarutkan dengan sedikit pelarut,

kemudian dilakukan skrining fitokimia yang meliputi :

a. Uji Alkaloid

Sebanyak 0,5 g fraksi aktif ditambah 5 ml asam klorida 10 %, dikocok, dan ditambah 5

ml larutan amoniak 10 %. Diekstraksi dengan kloroform dan diuapkan. Residu sisa

penguapan ditambah 1,5 ml asam klorida 2% dan dibagi dalam dua tabung. Tabung

pertama ditambahkan 2-3 tetes pereaksi Mayer, Jika terbentuk endapan putih

kekuningan menunjukkan adanya alkaloid. Tabung kedua ditambah 2-3 tetes pereaksi

Dragendorff, jika terbentuk endapan merah bata menunjukkan adanya alkaloid.

b. Uji Steroid

Ekstrak etil asetat dimaserasi dengan beberapa mL eter lalu dipindahkan ke dalam

dropple plate untuk diuji dengan pereaksi Liebermann Bouchard (2 tetes asam asetat

anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat). Residu yang tidak larut dalam eter selanjutnya

dihidrolisis dengan HCl 2N di atas penangas air kemudian dilarutkan dalam eter dan

diuji kembali dengan pereaksi Liebermann Bouchard. Terbentuknya warna biru atau

hijau menunjukkan adanya steroid dan warna merah adanya terpen.

c. Uji flavonoid, saponin, tanin, dan kuinon

Sebanyak 0,5 g fraksi aktif dilarutkan dalam 10 ml air dan dipanaskan diatas penangas

air kemudian larutan tersebut dibagi kedalam empat tabung:

Tabung pertama: Sebanyak lebih kurang 100 mg serbuk magnesium dimasukkan

kedalam tabung pertama lalu ditambah 1 ml asam klorida pekat dan 3 ml amil alkohol,

dikocok kuat dan dibiarkan memisah. Warna merah, kuning, jingga pada lapisan amil

alkohol menunjukkan adanya flavonoid.

Tabung kedua: Tabung kedua dikocok secara vertikal selama 10 detik, maka akan

terbentuk busa stabil, dibiarkan selama 10 menit, ditambahkan 1 tetes asam klorida 1%,

Jika busa tidak hilang maka menunjukkan adanya saponin.

Tabung ketiga: Tabung ketiga ditambahkan beberapa tetes natrium hidroksida 1 N,

adanya larutan warna merah menunjukkan adanya kuinon.

Page 20: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

14

Tabung keempat: Taung keempat ditambahkan beberapa tetes larutan besi (III)

klorida 1%, terbentuknya larutan warna biru tua atau hijau kehitaman menunjukkan

adanya tanin.

Page 21: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

15

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampel daun Ruta angustifolia (inggu) dalam penelitian ini dipanen dari Kebun

Percobaan Balitro Monako, Lembang, Bandung. Sampel setengah kering sebanyak 1 kg

kemudian dikeringkan lebih lanjut menggunakan oven sampai tekstur daun menjadi serbuk

dan didapat sampel kering sebanyak 700 gr. Kendala yang dijumpai oleh peneliti adalah

susahnya mendapatkan sampel daun yang tersedia dalam jumlah banyak. Hal ini

dikarenakan pada saat pencarian, kondisi alam sedang mengalami kemarau sehingga

sangat sulit mendapatkan tanaman inggu yang siap panen dalam jumlah banyak.

Dari hasil penelitian ini telah berhasil didapat ekstrak pekat hasil maserasi daun

inggu menggunakan pelarut etanol sebanyak lebih kurang 500 mL. Setelah dikeringkan

lebih lanjut, didapat sebanyak 221,81 gr ekstrak. Dari hasil ekstrak pekat ini kemudian

dilakukan analisis kandungan kimiawi (skrining fitokimia ) secara kualitatif. Skrining

fitokimia yang dilakukan meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, tannin, kuinon dan

triterpenoid. Berikut adalah hasil uji kulitatif dari ke 7 senyawa tersebut :

Jenis golongan senyawa Hasil Pengujian

Alkaloid - Steroid +

Triterpenoid -

Flavonoid +

Saponin -

Tanin +

Kuinon +

Tabel 1. Hasil Uji Kualitatif Ekstrak Daun Inggu

Dari ketujuh senyawa yang diuji, dapat dilihat bahwa daun inggu positif

mengandung senyawa steroid, flavonoid, tannin dan kuinon. Sedangkan ketiga senyawa

lainnya yaitu alkaloid, triterpenoid, dan saponin menunjukkan hasil yang negatif.

Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasil

reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa yang

penting dengan struktur dasar sterana dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Kortikosteroid

seperti prednison, deksametason, dan prednisolon umumnya diresepkan untuk

Page 22: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

16

mengurangi peradangan. Kemampuan mereka untuk menekan peradangan telah

membantu dalam pengobatan berbagai kondisi peradangan termasuk rheumatoid arthritis,

PPOK, dan asma (Budisma, 2015).

Flavanoid merupakan senyawa polar yang umumnya mudah larut dalam pelarut

polar seperti etanol, menthanol, butanol, aseton, dan lain-lain. (Markham,1998). Flavanoid

dalam tumbuhan terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon flavanoid, Gula yang

terikat pada flavanoid mudah larut dalam air (Harbone,1996). Flavanoid merupakan

golongan terbesar dari senyawa fenol, senyawa fenol mempunyai sifat efektif menghambat

pertumbuhan virus, bakteri dan jamur. Nurachman (2002) menambahkan bahwa senyawa-

senyawa flavanoid umumnya bersifat antioksidan dan banyak yang telah digunakan

sebagai salah satu komponen bahan baku obat-obatan. Senyawa flavanoid dan turunanya

memilki dua fungsi fisiologi tertentu, yaitu sebagai bahan kimia untuk mengatasi serangan

penyakit (sebagai antimikroba) dan anti virus bagi tanaman. Ditambahkan oleh De Padua,

et al., (1999) bahwa flavanoid mempunyai bermacam-macam efek yaitu, efek anti tumor,

anti HIV, immunostimulant, analgesik, antiradang, antifungal, antidiare, antihepatotoksik,

antihiperglikemik dan sebagai vasolidator.

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar. Alkaloid

mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen,

biasanya dalam gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid sering bersifat racun

bagi manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jadi

digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya terwarna, sering kali

bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal tetapi hanya sedikit yang berupa cairan

(misalnya nikotina) pada suhu kamar (Harbone,1987). Alkaloid memiliki kemampuan

sebagai antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen

penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk

secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut (Robinson, 1995)

Tanin merupakan golongan senyawa aktif tumbuhan yang bersifat fenol,

mempunyai rasa sepat dan mempunyai kemampuan menyamak kulit. Secara kimia tanin

dibagi menjadi dua golongan, yaitu tanin terkondensasi atau tanin katekin dan tanin

terhidrolisis (Robinson,1995). Tanin terkondensasi terdapat dalam paku-pakuan,

gimnospermae dan angiospermae, terutama pada jenis tumbuh-tumbuhan berkayu. Tanin

terhidrolisis penyebaranya terbatas pada tumbuhan berkeping dua (Harbone, 1984) Tanin

memiliki aktivitas antibakteri, secara garis besar mekanismenya adalah dengan merusak

membran sel bakteri, senyawa astringent tanin dapat menginduksi pembentukan ikatan

Page 23: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

17

senyawa kompleks terhadap enzim atau substrat mikroba dan pembentukan suatu ikatan

kompleks tanin terhadap ion logam yang dapat menambah daya toksisitas tanin itu sendiri.

(Akiyama, et al., 2001). Ajizah, (2004) menjelaskan, aktivitas antibakteri senyawa tanin

adalah dengan cara mengkerutkan dinding sel atau membran sel, sehingga mengganggu

permeabilitas sel itu sendiri. Akibat terganggunya permeabilitas, sel tidak dapat

melakukan aktivitas hidup sehingga pertumbuhanya terhambat atau bahkan mati.

Kuinon adalah senyawa berwarna dan mempunyai kromofor dasar seperti

kromofor pada benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil yang berkonjugasi

dengan dua ikatan rangkap karbon-karbon. Warna pigmen kuinon di alam beragam, mulai

dari kuning pucat sampai ke hampir hitam, dan struktur yang telah dikenal jumlahnya

lebih dari 450. Untuk tujuan identifikasi kuinon dapat dibagi menjadi empat kelompok:

benzokuinon, naftokuinon, antrakuinon, dan kuinon isoprenoid. Senyawa kuinon yang

terdapat sebagai glikosida larut sedikit dalam air, tetapi umumnya kuinon lebih mudah

larut dalam lemak dan akan terekstraksi dari ekstrak tumbuhan kasar bersama-sama

dengan karotenoid dan klorofil. Senyawa antrakuinon dan kuinon mempunyai kemampuan

sebagai anti biotik dan penghilang rasa sakit serta merangsang pertumbuhan sel baru pada

kulit (Kristiana, 2008).

Dari pembahasan diatas dapat dilihat bahwa daun inggu terbukti mengandung

senyawa-senyawa kimia yang potensial digunakan sebagai obat-obatan. Penelitian

lanjutan untuk membuktikan dan mendukung hasil penelitian ini sangat diperlukan guna

mengembangkan daun inggu sebagai bahan obat yang aman dan efektif.

Page 24: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

18

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

I. Simpulan

Ekstrak daun Ruta angustifolia positif mengandung steroid, flavonoid, tannin dan

kuinon yang potensial digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan.

II. Saran

Perlunya dilakukan serangkaian penelitian lanjutan untuk mempertegas khasiat dan

menentukan dosis aman bagi tanaman Ruta angustifolia sebagai obat-obatan alami.

Page 25: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

19

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, A. 2010. Tanaman obat Indonesia, Buku 3, 25-26. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Akiyama, H. F., K. Iwatsuki, T. 2001. Antibacterial Action Of Several Tennis Agains

Staphylococcus aureus. Journal of Antimicrobial Chemoterapy. Vol. 48: 487-91.

Ajizah, A. 2004. Sensitivitas Salmonella Typhimurium Terhadap Ekstrak Daun Psidium

Guajava L. Bioscientie, VOL 1 NO.1: 31-8 Bernasconi,G.1995. Teknologi kimia I.

Penerjemah; Handojo.L,Jakarta: PT.Prandya Paramitha.

Asgarpanah, J. and Khoshkam, R. 2012. Phytochemistry and pharmacological properties of

Ruta graveolens L., Journal of Medicinal Plants Research, Vol 6(23), 3942-3949.

Anonim. 2007. Pasar Biofarmaka : Agrofarmasi (Bagian 2).

file:///G:/Pustaka%20TO/bahan%20baku%20%C2%AB%20Pharmacy%20Business%3

b %20An%20Overview%20of%20Healthcare %20Industry.htm. 4 Nopember 2009.

Anonim. 1986.Medicinal Herb Indexs. P.T. Eisai Indonesia. 348p.

De padua. 1999. Senyawa Kimia. Http://www.tempo.co.id/medica/arsip/122002/art-3.htm

Franswort, N. R. 1996. Biological and Phytochemical Screenings of Plant. J. Pharm. Sci., 55

(3): 225-265.

Gunaydin, K. and Savchi, S. 2005. Phytochemical Studies on Ruta Chalapensis (Lam.)

Lamarck, Natural Product Research, Vol 19, No 3, 203-210.

Harborne, J.B.1996. Metode Fitokimia.Bandung:Institut Teknologi Bandung.

Karmawati, E., D.S. Effendi dan P. Wahid. 1996. Potensi, peluang dan kendala pengembangan

19edic19 asp19y tanaman obat. Dalam : Prosiding Forum Konsultasi Strategi dan

Koordinasi Pengembangan Agroindustri Tanaman Obat. Bogor, 28-29 Nopember 1996. Hlm :

23-37.

Kemala, S; Sudiarto, E. R.Pribadi, JT. Yuhono, M. Yusron, L. Mauludi, M. Raharjo, B.

Waskito, dan H. Nurhayati 2003. Studi Serapan, Pasokan dan Pemanfaatan Tanaman

Obat di Indonesia. Laporan teknis penelitian Bagian Proyek Penelitian Tanaman Rempah

dan Obat APBN 2003. 61 hlm.

Kristiana, Maryani, Herti. (2008). Khasiat dan Manfaat Rosela. Jakarta: PT Agro Media

Pustaka.

Markham, K.R.1998. Cara mengidentifikasi flavanoid. Bandung: penerbit ITB.

Nurachman, Z. 2002. Artoindonesianin Untuk Antitumor.http.www.chem-istrri.

Page 26: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

20

Pandey, P., Mehta, A., Hajra, S. 2011. Evaluation of antimicrobial activity of ruta graveolens

stem extracts by disc diffusion method, Journal of Phytology, 3(3), 92-95.

Pribadi, E.R. dan M. Rahardjo. 2008. Efisiensi pemupukan NPK pada temulawak (Curcuma

xanthorrhiza Roxb.). Jurnal Littri. 14 (4) : 162-170.

Pribadi, E.R. 2009. Pasokan dan Permintaan Tanaman Obat Indonesia Serta Arah Penelitian

dan Pengembangannya. Perspektif Vol. 8 No. 1 / Juni 2009. Hlm 52 – 64.

Priya, P.S., Sasikumar, J.M., Gowsigan, G. 2009. Antibacterial activity of methanol extract of

ruta chalapensis (L), quercus infectoria (Oliver) and canthium parviflorum (Lam),

Ancient Science of Life, 29(2), 28-31.

Robinson, T. 1991.Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi, diterjemahkanoleh Prof.

Dr. Kosasih Padmawinata, Penerbit ITB: Bandung.

Sabir, A. 2005. Aktivitas antibakteri flavonoid propolis 20 edic 20 asp terhadap bakteri

Streptococcus mutans, Majalah Kedokteran Gigi, Vol.36, No.3.

Sampurno. 2007. Jamu dan obat tradisional cina dalam perspektif 20edic dan bisnis. Makalah

pada Seminar Nasional Jamu dan Obat Tradisional Cina Dalam Realitas Medik dan

Prospek Bisnis, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta 20 Mei

2007. http://strategicmanage. Com/?p=18.

Sinaga, E. 2009. Mengenal dan Memanfaatkan Tumbuhan Obat untuk Pemeliharaan

Kesehatan Sehari-Hari. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat Universitas

Nasional.Jakarta

Sofowora. 1982. Medicinal Plant and Traditional Medicine in Africa.

http://www.mapbd.com/wmp.htm

Sudiarto, E.R Pribadi, M. Rahardjo, H. Nurhayati, Rosita SMD, and M. Yusron. 2002.

Strengthening farmer-industry linkage for sustainable utilization of medicinal plant

resources. Paper presented in International Conference on The Modernization of

Traditional Chinese Medicine, Chengdu, China, 3-5 November 2002.

Wagner, H. & Bladt, S. 1955. Plant drug analisis, a thin layer chromatography Atlas, Second

Edition, 126,129,144, Springer, Munich.

Page 27: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

21

Lampiran 1

BIODATA KETUA PENELITI

A. Identitas Diri

1 Nama lengkap Shafa Noer, M.Si

2 Jenis Kelamin P

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

4 NIK -

5 NIDN 0321038603

6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 21 Maret 1986

7 E-mail [email protected]

8 Nomer telepon 081314947055

9 Alamat Kantor Jl. Raya Condet, Gg. H.M.Izi no 67, rt/rw 015/005,

JakTim

10 Lulusan yang Telah

dihasilkan

-

11 Mata Kuliah yang Diampu Biologi Terapan, Biologi Umum, Parasitolog, Anatomi

Tumbuhan

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Nasional Universitas Indonesia

Bidang Ilmu Biologi Industri Kimia-Bioteknologi

Tahun Masuk-Lulus 2004-2008 2009-2011

Judul Skripsi/Tesis Seleksi Bakteri Penghasil

Enzim Xilanase

Alkalotermofilik

Kloning Gen Xilanase

Alkalotermofilik pada E.coli dan

Karakterisasi Produk Gennya

Nama Pembimbing 1. Yulneriwarni, M.Si

2. Dr. Trismilah

1. Dr. Endang Saepudin

2. Dr. Is Helianti

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1 2014 Pemanfaatan Kulit Durian Sebagai

Adsorben Biodegradable Limbah

Domestik Cair

DIPA

Unindra

Rp 2.500.000,00

2 2013-

2014

Efektifitas Pelatihan Insert-CT (In-

Sevice Training For Chemistry

Teachers) Terhadap Guru-Guru

Kimia di Jakarta Timur

Mandiri -

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

2015 Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan

Susu Fermentasi Yogurt Untuk

DIPA

UNINDRA

Rp. 1.700.000,00

Page 28: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

22

Peningkatkan Kualitas Kesehatan dan

Keterampilan Masyarakat Kelurahan

Kalisari Jakarta Timur

2014 Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan

Susu Fermentasi Yogurt Untuk

Meningkatkan Kualitas Kesehatan dan

Keterampilan Masyarakat Kelurahan

Marunda Jakarta Utara

DIPA

UNINDRA

Rp. 1.700.000,00

2013 Kegiatan Optimalisasi Kompetensi

Guru Kimia Sma Di Jakarta Timur

Melalui INSERT-CT (In-Service

Training For Chemistry Teachers)

Dengan Pemanfaatan Software

Chemoffice Sebagai Media

Pembelajaran

DIPA

UNINDRA

Rp. 1.700.000,00

E. Publikasi artikel ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Penelitian Nama Jurnal Volume

1 Farmakogenetik : Paradigma Baru Dalam Terapi FARMASAINS Vol 2 No.3,

April 2014

2 Kegiatan Optimalisasi Kompetensi Guru Kimia Sma Di

Jakarta Timur Melalui INSERT-CT (In-Service

Training For Chemistry Teachers) Dengan

Pemanfaatan Software Chemoffice Sebagai Media

Pembelajaran

UNINDRA Dalam proses

3 The Applicaton of DNA Recombinant Technology on

Production of Xylanase Enzyme Which Will Be

Applied in Pulp and Paper Industries

Prosiding 2011-

Balai Besar

Pulp dan Kertas

F. Pemakalah Seminar (Oral Presentatition) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Judul Waktu dan

Tempat

Abdimas Pembuatan

Yogurt

Kegunaan dan Kreasi Yogurt Rumahan

Pelatihan Pembuatan

Yogurt

Manfaat Susu Fermentasi bagi Kesehatan 22 Juni 2014,

Kelurahan

Marunda Baru

JakUt

2 Pelatihan Software

ChemOffice

Cara Penggunaan Software ChemOffice

dalam Kegiatan Belajar Mengajar

5 September

2013, Aula

SMAN 48

Jakarta Timur

3 Seminar Dosen Unindra Mewaspadai Ancaman Bioterorisme 25 Oktober

2013, Aula

Sasana Krida

Unindra

Page 29: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

23

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup dikenai sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan hibah IbM.

Jakarta, 1 Februari 2016

Ketua Peneliti

Shafa Noer, M.Si

Page 30: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

24

Lampiran 2

BIODATA ANGGOTA PENELITIAN

A. Identitas Diri

1 Nama lengkap Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

2 Jenis Kelamin P

3 Jabatan Fungsional Staff Pengajar

4 NIK -

5 NIDN 0311068802

6 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 11 Juni 1988

7 E-mail [email protected]

8 Nomer telepon 081392152537/ 085725170562

9 Alamat Kantor Jl. Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo,

Jakarta Timur

10 Lulusan yang Telah

dihasilkan

-

11 Mata Kuliah yang Diampu Kimia Dasar, Fisiologi Tumbuhan dan Biokimia

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Sebelas Maret Universitas Sebelas Maret

Bidang Ilmu Pendidikan Kimia Pendidikan Sains-Kimia

Tahun Masuk-Lulus 2006-2010 2011-2012

Nama Pembimbing Drs. Haryono, M.Pd Prof. Dr. Ashadi

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1 2013 Pengaruh Pembelajaran Constructive

Controversy (CC) dan Modified Free

Inquiry (MFI) Terhadap prestasi dan

Higher Order Thinking Skills

Ditinjau dari Kemampuan Analisis

Mahasiswa

DIPA

UNINDRA

Rp. 2.300.000,00

2 2009 Modifikasi Montmorilonit Boyolali

dengan Surfaktan Amina Tersier

sebagai Adsorben Kinerja Tingkat

Tinggi

DIKTI Rp. 7.000.000,00

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1 2013 Kegiatan Optimalisasi Kompetensi

Guru Kimia Sma Di Jakarta Timur

Melalui INSERT-CT (In-Service

Training For Chemistry Teachers)

Dengan Pemanfaatan Software

DIPA

UNINDRA

Rp.

1.700.000,00

Page 31: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

25

Chemoffice Sebagai Media

Pembelajaran

2 2009 Pemberdayaan Perempuan

Kecamatan Jebres dalam

memanfaatkan Minyak Jelantah

sebagai Soufenir Cantik

DIKTI Rp.

7.000.000,00

3 2009 Penyuluhan Pemanfaatan Limbah

Udang Menjadi Chitosan Sebagai

Pengawet Makanan Alami di

Kelurahan Pucangsawit

DIKTI Rp.

7.000.000,00

E. Publikasi artikel ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Penelitian Nama Jurnal Volume

1 Kegiatan Optimalisasi Kompetensi Guru Kimia Sma Di

Jakarta Timur Melalui INSERT-CT (In-Service

Training For Chemistry Teachers) Dengan Pemanfaatan

Software Chemoffice Sebagai Media Pembelajaran

2 Modifikasi Montmorilonit Boyolali dengan Surfaktan

Amina Tersier sebagai Adsorben Kinerja Tingkat Tinggi

3 Penerapan Pembelajaran Kooperatif TGT (Teams

Games Tournaments) Berbantuan Media Flash

Dilengkapi LKS untuk Meningkatkan Kualitas Belajar

Hidrokarbon Siswa Kelas X.7 SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2009/2010

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentatition) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah Judul artikel ilmiah Waktu dan

Tempat

1 Seminar Kegiatan Optimalisasi Kompetensi Guru

Kimia Sma Di Jakarta Timur Melalui

INSERT-CT (In-Service Training For

Chemistry Teachers) Dengan Pemanfaatan

Software Chemoffice Sebagai Media

Pembelajaran

UNINDRA,

14

Desember

2014

2 Seminar Nasional Pendidikan

Sains 2012

Penerapan Pembelajaran Kimia

Menggunakan Metode Free Inquiry dan

Constructive Controversy Ditinjau dari

Kemampuan Awal dan Berpikir Analisis

Siswa

Universitas

Sebelas

Maret, 3

November

2012

3 Seminar Nasional Pendidikan

Sains 2011

Penerapan Pembelajaran Kooperatif TGT

(Teams Games Tournaments) Berbantuan

Media Flash Dilengkapi LKS untuk

Meningkatkan Kualitas Belajar

Hidrokarbon Siswa Kelas x.7 SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta

Universitas

Sebelas

Maret, 5

November

2011

Page 32: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

26

Tahun Ajaran 2009/2010

3 Seminar Nasional Lingkungan

Hidup

Modifikasi Montmorilonit Boyolali dengan

Surfaktan Amina Tersier sebagai Adsorben

Kinerja Tingkat Tinggi

UNISRI

Surakarta, 9

Juni 2010

G. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1 Piagam Penghargaan Lulusan Terbaik UNS 2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup dikenai sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan hibah IbM.

Jakarta, 1 Februari 2016

Peneliti

Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 33: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

27

Lampiran 3. Publikasi Jurnal

UJI KUALITATIF FITOKIMIA DAUN RUTA ANGUSTIFOLIA

Shafa Noer1), Rosa Dewi Pratiwi2)

[email protected]

Program Studi Pendidikan Biologi, FTMIPA

Universitas Indraprasta PGRI

Abstrak. Masyarakat Indonesia sudah sejak ratusan tahun yang lalu memiliki tradisi

memanfaatkan tumbuhan dari lingkungan sekitarnya sebagai obat tradisional. Sejak lebih

dari dua puluh tahun yang lalu masyarakat dunia, tidak saja di negara-negara Timur

melainkan juga di negara-negara Barat, mulai menoleh kembali dan tertarik untuk

menggunakan obat-obat alam, yang kita kenal sebagai gerakan kembali ke alam atau back

to nature. Tanaman Ruta angustifolia atau yang biasa disebut dengan tanaman Inggu telah

lama dipercaya dan digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat untuk berbagai

macam penyakit. Organ utama yang paling banyak digunakan sebagai obat tradisional

adalah daunnya. Penyakit yang dipercaya dapat diatasi dengan ramuan daun Inggu

meliputi penyakit gigi, demam, kejang pada anak, nyeri ulu hati, merangsang haid,

kecekukan, sakit kepala dan bisul. Dalam penelitian ini penulis ingin membuktikan apakah

benar daun inggu mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia yang potensial

digunakan sebagai obat. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan melalui skrining

fitokimia ternyata terdapat beberapa metabolit sekunder hasil ekstrak daun inggu yaitu

steroid, flavonoid, tannin, dan kuinon. Keempat senyawa tersebut adalah metabolit

sekunder yang berpotensial sebagai bahan baku obat.

Kata kunci : Ruta angustifolia , fitokimia, obat.

Abstrack. Indonesian Society already since hundreds of years ago had a tradition of

utilizing plants from the surrounding environment as a traditional medicine. Since more

than twenty years ago the world community, not just in Eastern countries but also in

Western countries, began to look back and keen to use drugs of nature, which we know as

movement Back to Nature or Back to Nature. Ruta angustifolia plant or commonly called

the Inggu plant has long been trusted and used by the people of Indonesia as a remedy for

various diseases. The main organs of the most widely used as a traditional medicine are

the leaves. Diseases that are believed to be overcome with a mixture of leaves inggu

include dental disease, fever, convulsions in children, heartburn, stimulates menstruation,

headaches and ulcers. In this study, researchers wanted to prove it leaves inggu have some

chemical compounds are of potential use as drugs. Thus, the results was expected to be

able to explain scientifically the natural benefits of leaf inggu and its relation to treatment

of several diseases. From the research that has been done through phytochemical screening turns

out there were some secondary metabolites inggu leaf extract that are steroids, flavonoids, tannins,

and quinones. Fourth compounds are secondary metabolites of potential if used as a medicine

precursors.

Key Words : Ruta angustifolia, phytochemical, drugs.

Page 34: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

28

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara mega biodiversity dengan keanekragaman

hayati tertinggi ke-2 setelah Brazilia. Dari 40.000 jenis flora yang ada di dunia, sebanyak

30.000 jenis dijumpai di Indonesia dan tidak kurang dari 1000 jenis diantaranya diketahui

berkhasiat sebagai obat yang telah dipergunakan dalam pengobatan tradisional secara

turun temurun oleh berbagai suku di Indonesia.

Masyarakat Indonesia sudah sejak ratusan tahun yang lalu memiliki tradisi

memanfaatkan tumbuhan dari lingkungan sekitarnya sebagai obat tradisional. Sejak lebih

dari dua puluh tahun yang lalu masyarakat dunia, tidak saja di negara-negara Timur

melainkan juga di negara-negara Barat, mulai menoleh kembali dan tertarik untuk

menggunakan obat-obat alam, yang kita kenal sebagai gerakan Kembali ke Alam atau

Back to Nature.

Adanya kecenderungan pola hidup Back to Nature ini dipicu oleh keyakinan

bahwa mengkonsumsi obat alami relatif lebih aman dibanding dengan obat sintetik yang

memiliki banyak efek samping negatif. Itu sebabnya industri obat tradisional, baik di luar

negeri maupun di Indonesia makin meningkat jumlah dan pasarnya. Sayangnya

industrialisasi obat-obat alam menyebabkan harga obat alam semakin meningkat,

sehingga saat ini banyak obat tradisional alami yang harganya tidak kurang mahal

dibandingkan dengan obat-obat konvensional sintetis.

Untuk mensiasatinya, salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah

memberdayakan masyrakat agar dapat mengolah obat tradisional alaminya secara mandiri,

mulai menanam tumbuhan obatnya sampai mengolahnya menjadi ramuan obat siap pakai

dalam bentuk sederhana. Ramuan obat yang diolah segar tentu saja memiliki khasiat lebih

baik dibandingkan dengan yang sudah disimpan lama. Strategi ini tidak saja akan

berdampak pada semakin terjangkaunya biaya pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat

di segala lapisan, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan

keluarga. Atau dalam skala lebih besar dapat dimanfaatkan secara kolektif untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat di suatu daerah tertentu secara bersama-sama

(Sinaga, 2009 : 1).

Tanaman Ruta angustifolia atau yang biasa disebut dengan tanaman Inggu telah

lama dipercaya dan digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat untuk berbagai

macam penyakit. Organ utama yang paling banyak digunakan sebagai obat tradisional

Page 35: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

29

adalah daunnya. Cara pengolahan daun sebelum menjadi ramuan obat berbagai macam,

namun yang paling sederhana adalah menggunakan daun langsung dengan

menghancurkannya dan menempelkan pada tempat yang sakit. Atau cara lain adalah

dengan merebus beberapa helai daun inggu sampai air menjadi setengahnya lalu diminum

secara rutin. Penyakit yang dipercaya dapat diatasi dengan ramuan daun inngu meliputi

penyakit gigi, semam, kejang pada anak, nyeri ulu hati, merangsang haid, kecekukan, sakit

kepala dan bisul.

Dalam penelitian ini peneliti ingin membuktikan beberapa kandungan senyawa

kimiawi dalam daun inggu yang potensial digunakan sebagai obat. Dengan demikian, hasil

penelitian diharapkan bisa menjelaskan secara ilmiah manfaat alami dari daun inggu

beserta hubungannya dengan pengobatan beberapa penyakit. Penelitian ini diharapkan

bisa menjadi dasar diadakannya penelitian lanjutan tentang potensi daun inggu bagi

kesehatan.

TINJAUAN PUSTAKA

Ciri-ciri Fisik Tanaman Ruta angustifolia

Tanaman ini memiliki ciri : Herba bertahun,lebat di dasarnya, tinggi 0,3-1,5 m;

daun menyusun susunan spiral, 2-3-bertakuk menyirip, membundar telur sungsang,

lonjong-bundar telur sungsang di barisan luar, 4-15 cm x 2-9 cm, ruas pokok bundar telur

sungsang-melanset sampai agak lonjong sekitar 8-14 mm x 1,5-3,5 mm, beringgitan,

kelenjar tembus pandang, berbau kuat, daun di bagian bawah bertangkai pendek;

perbungaan terbatas, terminal atau di helaian bagian atas ketiak, sering mengkombinasi ke

dalam gundung, daun gagang melanset, kurang luas atau tidak luas dari pada dahan yang

tersubten, kelenjar biasanya berbulu halus; bunga 4(-5)-merous, daun kelopak mendelta-

bundar telur, 2-3 mm x 1-2 mm, meruncing terbenam (subacute), kelenjar berbulu halus,

daun mahkota lonjong, panjang 7-10 mm , berjumbai dengan bulu getar selebar daun

mahkota; kapsul gundul, ruas melancip. Di Asia Tenggara hanya dikenal untuk dikultivasi.

Klasifikasi

Klasifikasi tanaman ini meliputi :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Page 36: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

30

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Sapindales

Famili : Rutaceae (suku jeruk-jerukan)

Genus : Ruta

Spesies : Ruta angustifolia (L.) Pers

Nama Lokal dan Penyebaran

Nama lokal tanaman ini adalah : Inggu (Sunda), godong minggu (Jawa). aruda

(Sumatera).; Anruda busu (Makasar).; Raute (Jerman), ruta (Italia), wijnruit (Belanda),;

Common rue herb, rue, herb of grace (Inggris).

Penyebaran Ruta angustifolia asli dari wilayah Mediterania, digunakan sebagai

obat-obatan dan bumbu masak sejak jaman dahulu. Telah diperkenalkan di Near East dan

India; di Asia tenggara tanaman ini dikultivasi sebagai tanaman pot di Malaysia, dan di

Vietnam dan Jawa, biasanya digunakan sebagai obat tradisional.

Manfaat

Tanaman ini rasanya pedas, agak pahit, dingin, berkasiat sebagai pereda demam

(antipiretik), obat sakit gigi, penghilang nyeri (analgesik), anti-radang, penawar racun

(antitoksik), peluruh kentut (karminatif, membuyarkan bekuan darah, pereda kejang

(antikonvulsan), peluruh haid (emenagog), abortivum, pembersih darah, stimulan pada

sistem saraf dan kandungan (uterus), antelmentik.

Seluruh herba dapat digunakan baik dalam bentuk segar atau yang telah

dikeringkan. Pengeringan dilakukan dengan cara dijemur memakai naungan.: Herba ini

dapat mengatasi: – demam, influenza, – batuk, radang paru, – kejang pada anak, ayan

(epilepsi), – kecikutan (singgultus, hiccup), kolik, – histeri (hysteria), – menghilangkan

nyeri, seperti nyeri ulu hati, dada, dan hernia, – hepatitis, – haid tidak teratur, tidak datang

haid (amenorrhoea), – ekzema pada anak, bisul, radang kulit bernanah, – memar akibat

terbentur benda keras, – gigitan ularberbisa dan serangga, – keracunan obat atau racun lain

yang mematikan, – radang vena (flebitis), pelebaran pembuluh darah balik (vena varikosa),

dan – cacingan.

(Hariana Arief, 2013: 126)

Page 37: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

31

METODE

Pembuatan Ekstraksi Daun Inggu

Preparasi Sampel : Daun inggu sebanyak 2 kg dicuci bersih dan ditiriskan, kemudian

dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Pengeringan dilanjutkan dengan cara menjemur daun inggu di dalam screen house selama 5

hari tidak terkena sinar matahari secara langsung dengan suhu di ruangan 35°-37°C,

kemudian dihaluskan menggunakan blender sampai terbentuk serbuk. Serbuk daun inggu

ini disebut dengan sampel.

Metode Maserasi : Daun inggu kering dan berbentuk serbuk seberat 700 gr ditempatkan

pada bejana kaca untuk proses maserasi. Maserasi merupakan proses perendaman sampel

dengan pelarut organik, yang digunakan pada suhu ruangan. Proses ini sangat

menguntungkan dalam isolasi bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan

akan terjadi pemecahan dinding dan membrane sel akibat perbedaan tekanan didalam dan

diluar sel, sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam

pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna karena dapat diatur lama perendaman

yang digunakan. Serbuk daun inggu direndam dalam 14,7 L etanol 96% sampai simplisia

(bahan alam) terendam semua. Remaserasi dilakukan selama 4 hari sambil sesekali diaduk

kemudian hasilnya disaring dengan kain flannel bersih sehingga didapatkan filtrate etanol.

Filtrate yang diperoleh diuapkan dengan vacuum rotary evaporator dilanjutkan dengan water

bath untuk memperoleh ekstrak kental.

Identifikasi Senyawa Aktif Pada Daun Inggu (Franswort, 1996: 225-265)

Uji fitokimia kandungan senyawa aktif dilakukan secara kualitatif. Uji kualitatif dengan uji

reagen dari ekstrak etanol daun inggu dilarutkan dengan sedikit pelarut, kemudian dilakukan

skrining fitokimia yang meliputi :

c. Uji Alkaloid

Sebanyak 0,5 g fraksi aktif ditambah 5 ml asam klorida 10 %, dikocok, dan ditambah 5 ml

larutan amoniak 10 %. Diekstraksi dengan kloroform dan diuapkan. Residu sisa penguapan

ditambah 1,5 ml asam klorida 2% dan dibagi dalam dua tabung. Tabung pertama

ditambahkan 2-3 tetes pereaksi Mayer, Jika terbentuk endapan putih kekuningan

Page 38: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

32

menunjukkan adanya alkaloid. Tabung kedua ditambah 2-3 tetes pereaksi Dragendorff, jika

terbentuk endapan merah bata menunjukkan adanya alkaloid.

d. Uji Steroid

Ekstrak etil asetat dimaserasi dengan beberapa mL eter lalu dipindahkan ke dalam dropple

plate untuk diuji dengan pereaksi Liebermann Bouchard (2 tetes asam asetat anhidrat dan 1

tetes asam sulfat pekat). Residu yang tidak larut dalam eter selanjutnya dihidrolisis dengan

HCl 2N di atas penangas air kemudian dilarutkan dalam eter dan diuji kembali dengan

pereaksi Liebermann Bouchard. Terbentuknya warna biru atau hijau menunjukkan adanya

steroid dan warna merah adanya terpen.

e. Uji flavonoid, saponin, tanin, dan kuinon

Sebanyak 0,5 g fraksi aktif dilarutkan dalam 10 ml air dan dipanaskan diatas penangas air

kemudian larutan tersebut dibagi kedalam empat tabung:

Tabung pertama: Sebanyak lebih kurang 100 mg serbuk magnesium dimasukkan kedalam

tabung pertama lalu ditambah 1 ml asam klorida pekat dan 3 ml amil alkohol, dikocok kuat

dan dibiarkan memisah. Warna merah, kuning, jingga pada lapisan amil alkohol

menunjukkan adanya flavonoid.

Tabung kedua: Tabung kedua dikocok secara vertikal selama 10 detik, maka akan terbentuk

busa stabil, dibiarkan selama 10 menit, ditambahkan 1 tetes asam klorida 1%, Jika busa tidak

hilang maka menunjukkan adanya saponin.

Tabung ketiga: Tabung ketiga ditambahkan beberapa tetes natrium hidroksida 1 N, adanya

larutan warna merah menunjukkan adanya kuinon.

Tabung keempat: Tabung keempat ditambahkan beberapa tetes larutan besi (III) klorida 1%,

terbentuknya larutan warna biru tua atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampel daun Ruta angustifolia (inggu) dalam penelitian ini dipanen dari Kebun

Percobaan Balitro Monako, Lembang, Bandung. Sampel setengah kering sebanyak 1 kg

kemudian dikeringkan lebih lanjut menggunakan oven sampai tekstur daun menjadi serbuk

dan didapat sampel kering sebanyak 700 gr. Kendala yang dijumpai oleh peneliti adalah

susahnya mendapatkan sampel daun yang tersedia dalam jumlah banyak. Hal ini

dikarenakan pada saat pencarian, kondisi alam sedang mengalami kemarau sehingga

sangat sulit mendapatkan tanaman inggu yang siap panen dalam jumlah banyak.

Page 39: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

33

Dari hasil penelitian ini telah berhasil didapat ekstrak pekat hasil maserasi daun

inggu menggunakan pelarut etanol sebanyak lebih kurang 500 mL. Setelah dikeringkan

lebih lanjut, didapat sebanyak 221,81 gr ekstrak. Dari hasil ekstrak pekat ini kemudian

dilakukan analisis kandungan kimiawi (skrining fitokimia ) secara kualitatif. Skrining

fitokimia yang dilakukan meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, tannin, kuinon dan

triterpenoid. Berikut adalah hasil uji kulitatif dari ke 7 senyawa tersebut :

Jenis golongan senyawa Hasil Pengujian

Alkaloid - Steroid +

Triterpenoid -

Flavonoid + Saponin -

Tanin +

Kuinon +

Tabel 1. Hasil Uji Kualitatif Ekstrak Daun Inggu

Dari ketujuh senyawa yang diuji, dapat dilihat bahwa daun inggu positif

mengandung senyawa steroid, flavonoid, tannin dan kuinon. Sedangkan ketiga senyawa

lainnya yaitu alkaloid, triterpenoid, dan saponin menunjukkan hasil yang negatif.

Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasil

reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa yang

penting dengan struktur dasar sterana dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Kortikosteroid

seperti prednison, deksametason, dan prednisolon umumnya diresepkan untuk

mengurangi peradangan. Kemampuan mereka untuk menekan peradangan telah

membantu dalam pengobatan berbagai kondisi peradangan termasuk rheumatoid arthritis,

PPOK, dan asma (Budisma, 2015).

Flavanoid merupakan senyawa polar yang umumnya mudah larut dalam pelarut

polar seperti etanol, menthanol, butanol, aseton, dan lain-lain. (Markham,1998). Flavanoid

dalam tumbuhan terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon flavanoid, Gula yang

terikat pada flavanoid mudah larut dalam air (Harbone,1996). Flavanoid merupakan

golongan terbesar dari senyawa fenol, senyawa fenol mempunyai sifat efektif menghambat

pertumbuhan virus, bakteri dan jamur. Nurachman (2002) menambahkan bahwa senyawa-

senyawa flavanoid umumnya bersifat antioksidan dan banyak yang telah digunakan

sebagai salah satu komponen bahan baku obat-obatan. Senyawa flavanoid dan turunanya

Page 40: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

34

memilki dua fungsi fisiologi tertentu, yaitu sebagai bahan kimia untuk mengatasi serangan

penyakit (sebagai antimikroba) dan anti virus bagi tanaman. Ditambahkan oleh De Padua,

et al., (1999) bahwa flavanoid mempunyai bermacam-macam efek yaitu, efek anti tumor,

anti HIV, immunostimulant, analgesik, antiradang, antifungal, antidiare, antihepatotoksik,

antihiperglikemik dan sebagai vasolidator.

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar. Alkaloid

mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen,

biasanya dalam gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid sering bersifat racun

bagi manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jadi

digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya terwarna, sering kali

bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal tetapi hanya sedikit yang berupa cairan

(misalnya nikotina) pada suhu kamar (Harbone,1987). Alkaloid memiliki kemampuan

sebagai antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen

penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk

secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut (Robinson, 1995)

Tanin merupakan golongan senyawa aktif tumbuhan yang bersifat fenol,

mempunyai rasa sepat dan mempunyai kemampuan menyamak kulit. Secara kimia tanin

dibagi menjadi dua golongan, yaitu tanin terkondensasi atau tanin katekin dan tanin

terhidrolisis (Robinson,1995). Tanin terkondensasi terdapat dalam paku-pakuan,

gimnospermae dan angiospermae, terutama pada jenis tumbuh-tumbuhan berkayu. Tanin

terhidrolisis penyebaranya terbatas pada tumbuhan berkeping dua (Harbone, 1984) Tanin

memiliki aktivitas antibakteri, secara garis besar mekanismenya adalah dengan merusak

membran sel bakteri, senyawa astringent tanin dapat menginduksi pembentukan ikatan

senyawa kompleks terhadap enzim atau substrat mikroba dan pembentukan suatu ikatan

kompleks tanin terhadap ion logam yang dapat menambah daya toksisitas tanin itu sendiri.

(Akiyama, et al., 2001). Ajizah, (2004) menjelaskan, aktivitas antibakteri senyawa tanin

adalah dengan cara mengkerutkan dinding sel atau membran sel, sehingga mengganggu

permeabilitas sel itu sendiri. Akibat terganggunya permeabilitas, sel tidak dapat

melakukan aktivitas hidup sehingga pertumbuhanya terhambat atau bahkan mati.

Kuinon adalah senyawa berwarna dan mempunyai kromofor dasar seperti

kromofor pada benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil yang berkonjugasi

dengan dua ikatan rangkap karbon-karbon. Warna pigmen kuinon di alam beragam, mulai

dari kuning pucat sampai ke hampir hitam, dan struktur yang telah dikenal jumlahnya

lebih dari 450. Untuk tujuan identifikasi kuinon dapat dibagi menjadi empat kelompok:

Page 41: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

35

benzokuinon, naftokuinon, antrakuinon, dan kuinon isoprenoid. Senyawa kuinon yang

terdapat sebagai glikosida larut sedikit dalam air, tetapi umumnya kuinon lebih mudah

larut dalam lemak dan akan terekstraksi dari ekstrak tumbuhan kasar bersama-sama

dengan karotenoid dan klorofil. Senyawa antrakuinon dan kuinon mempunyai kemampuan

sebagai anti biotik dan penghilang rasa sakit serta merangsang pertumbuhan sel baru pada

kulit (Kristiana, 2008).

Sejalan dengan hasil penelitian yang telah diperoleh, penelitian sebelumnya oleh

Fania (2013) menyatakan bahwa daun inggu mengandung senyawa aktif seperti alkaloid,

kumarin, flavonoid, dan terpenoid setelah diuji dengan KLT. Sedangkan Windy (2013)

menjelaskan bahwa ekstrak daun inggu mengandung metabolit sekunder yaitu

triterpenoid, flavonoid, saponin, tannin, polifenol dan alkaloid. Ekstrak daun inggu yang

dihasilkan ternyata memiliki aktivitas terhadap bakteri Eschericia coli. Dari uraian diatas

menunjukkan adanya kesamaan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan

penelitian sebelumnya yaitu ekstrak daun inggu memiliki senyawa aktif seperti flavonoid,

tanin, kuinon dan steroid yang berpotensial sebagai bahan baku obat.

Dari pembahasan diatas dapat dilihat bahwa daun inggu terbukti mengandung

senyawa-senyawa kimia yang potensial digunakan sebagai obat-obatan. Penelitian

lanjutan untuk membuktikan dan mendukung hasil penelitian ini sangat diperlukan guna

mengembangkan daun inggu sebagai bahan obat yang aman dan efektif.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Ekstrak daun Ruta angustifolia positif mengandung steroid, flavonoid, tannin dan kuinon

yang potensial digunakan sebagai bahan baku obat-obatan.

Saran

Perlunya dilakukan serangkaian penelitian lanjutan untuk mempertegas khasiat dan

menentukan dosis aman bagi tanaman Ruta angustifolia sebagai obat-obatan alami.

DAFTAR PUSTAKA

Akiyama, H. F., K. Iwatsuki, T. 2001. Antibacterial Action Of Several Tennis Agains

Staphylococcus aureus. Journal of Antimicrobial Chemoterapy. Vol. 48: 487-91.

Page 42: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

36

Ajizah, A. 2004. Sensitivitas Salmonella Typhimurium Terhadap Ekstrak Daun

Psidium Guajava L. Bioscientie. Vol. 1 NO.1: 31-8.

Arief Hariana. 2013. 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Bernasconi, G.1995. Teknologi kimia I. Penerjemah; Handojo. L. Jakarta: PT. Prandya

Paramitha.

Budisma. 2015. Jenis-Jenis Steroid dan Fungsinya. Diakses tanggal 2 Februari.

http://budisma.net/2015/02/jenis-jenis-steroid-dan-fungsinya.html.

De padua. 1999. Senyawa Kimia. Diakses tanggal 2 Februari. http://www.tempo.co.id/medica/arsip/122002/art-3.htm.

Fania Putri Luhurningtyas. 2013. Aktivitas Larvasida Fraksi Non Polar Ekstrak Etanol

Daun Inggu Terhadap Larva Nyamuk Anopheles aconitus dan Anopheles maculatus

Beserta Profil Kromatografinya. Surakarta: UMS press. Diakses tanggal 20 Desember 2015.

http://repository.ums.ac.id

Franswort, N. R. 1996. Biological and Phytochemical Screenings of Plant. Journal of

Pharmacy Science. Vol: 55 (3): 225-265.

Harborne, J.B.1996. Metode Fitokimia. Bandung: ITB press.

Kristiana, Maryani, dan Herti. 2008. Khasiat dan Manfaat Rosela. Jakarta: PT Agro Media

Pustaka.

Markham, K.R.1998. Cara Mengidentifikasi Flavanoid. Bandung: ITB press.

Nurachman, Z. 2002. Artoindonesianin Untuk Antitumor.http.www.chem-istrri.

Robinson, T. 1991.Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi, diterjemahkan oleh

Prof. Dr. Kosasih Padmawinata. Bandung: ITB Press.

Sinaga, E. 2009. Mengenal dan Memanfaatkan Tumbuhan Obat untuk Pemeliharaan

Kesehatan Sehari-Hari. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat

Universitas Nasional.Jakarta

Windy. 2013. The Antibacterial Activities Of The Extraxts Isolated From The Aruda

Leaf (Ruta Angustifolia) Digested In Polar Semipolar Dan Nonpolar Solvent. Journal

of applied chemistry science vol 2. No. 1. Deptartment of chemistry faculty of science

and enginerring Nusa Cendana University.

Page 43: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

LAPORAN PENGGUNAAN ANGGARAN DAN LOGBOOK

HIBAH PENELITIAN DIPA UNINDRA

POTENSI TANAMAN TRADISIONAL RUTA ANGUSTIFOLIA SEBAGAI

OBAT-OBATAN ALAMI

Tim Peneliti:

Ketua : Shafa Noer, M.Si

Anggota : Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Dibiayai oleh: Hibah UNINDRA melalui LPPM Semester Gasal Tahun

Anggaran 2015/2016 Sesuai Nomor Kontrak:

571/KP/LPPM/UNINDRA/X/2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDRPRASTA PGRI JAKARTA

2016

Page 44: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

CATATAN PENGGUNAAN ANGGARAN

PENELITIAN HIBAH UNINDRA

TAHUN 2015/2016

Judul penelitian : Potensi Tanaman Tradisional Ruta angustifolia Sebagai Obat-

Obatan Alami

Ketua Peneliti : Shafa Noer, M.Si

Fakultas : Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jumlah Dana : Rp. 3.539.250

Sisa : Rp. 0

Tanggal Uraian Pengeluaran Saldo

11.11 2015 Pencairan dana dari LPPM UNINDRA - 2.200.000

11.11.2015 Dana Pribadi - 1.339.250

27.11.2015 Pembayaran sampel daun Inggu 1 kg 650.000 2.889.250

29.11.2015 Sewa alat dan laboratorium serta bahan

kimia yang digunakan di LIPI Cibinong

689.250 2.200.000

26.11.2015 Perjalanan ke Manako, Lembang, Bandung

dengan travel

180.000 2.020.000

17.11.2015 Perjalanan PP Pencarian sampel ke Balitro

Bogor

400.000 1.620.000

17.11.2015 Perjalanan PP ke toko tanaman di Kuntum 400.000 1.220.000

2.12.2015 Perjalanan ke LIPI Cibinong mengantarkan

sampel daun Inggu

400.000 820.000

2.01.2016 Pulsa Modem 200.000 620.000

20.1.2016 Print dan Jilid Laporan Kemajuan 200.000 420.000

20.2.2016 Print dan Jilid Laporan Hasil 300.000 120.000

22.2.2016 Print LogBook 20.000 100.000

22.2.2016 Print Dokumen Penelitian

100.000 0

Jakarta, Februari 2016

Bendahara Penelitian Penanggungjawab Kegiatan

Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd Shafa Noer, M.Si

Page 45: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

LAPORAN PENGGUNAAN ANGGARAN

PENELITIAN HIBAH UNINDRA

TAHUN ANGGARAN 2015/2016

Judul penelitian : Potensi Tanaman Tradisional Ruta angustifolia Sebagai Obat-

Obatan Alami

Ketua Peneliti : Shafa Noer, M.Si

Fakultas : Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jumlah Dana : Rp. 3.539.250

Sisa : Rp. 0

I. Bahan/ Barang Habis Pakai

No Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan

(Rp)

Harga Peralatan

dan Bahan habis

pakai (Rp)

1 Sample

Daun Inggu

Pelaksanaan

Penelitian

1 kg 650.000 650.000

2 Bahan Kimia Penelitian 1 paket

689.250 689.250

3 Materai Keabsahan 2 7.000 14.000

Sub Total 1.353.250

II. Perjalanan

No Nama yang

Bepergian

Tujuan Justifikasi Dana yang

dikeluarkan

1 Shafa Noer Balitro Bogor Mencari sample daun

inggu 250.000

2 Shafa Noer Kuntum Bogor Mencari sample daun

inggu 250.000

3 Rosa Dewi

Pratiwi

Balitro Bogor Mencari sample daun

inggu 200.000

4 Rosa Dewi

Pratiwi

Kuntum Bogor Mencari sample daun

inggu 200.000

5 Rosa Dewi

Pratiwi

Lembang,

Bandung

Mengambil sampel

Daun Inggu di Balitro

Manako, Lembang

500.000

6 Shafa Noer Tanaman Obat

Cipinang

Mengumpulkan

sampel daun inggu 200.000

7 Shafa Noer LIPI Cibinong Konsultasi sreening

fitokimia dengan

Kepala Lab Bahan

Alam

50.000

Page 46: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

8 Shafa Noer LIPI Cibinong Mengantarkan sampel

kering daun Inggu 50.000

9 Rosa Dewi

Pratiwi

LIPI Cibinong Konsultasi sreening

fitokimia dengan

Kepala Lab Bahan

Alam

50.000

10 Rosa Dewi

Pratiwi

LIPI Cibinong Mengantarkan sampel

kering daun Inggu 50.000

11 Shafa Noer LIPI Cibinong Mengambil data hasil

screening fitokimia

ekstrak daun Inggu

50.000

Sub Total 1.850.000

III. Lain-Lain

No Materi Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Harga (Rp)

1 Pulsa

Modem

Penggunaan

Internet

2 buah 120.000 240.000

2 Print dan

Jilid

Laporan

Kemajuan

Laporan

Kemajuan

2 eks 10.000 20.000

3 Print dan

Jilid

Laporan

Hasil

Laporan Hasil 5 eks 12.000 60.000

4 Print

LogBook

LogBook 1 eks 1000 1.000

5 Print

Dokumen

Penelitian

Dokumentasi

Penelitian

2 lembar 5.000 10.000

6 Print

Laporan

penggunaan

dana

Laporan 1 eks 2.000 2.000

Sub Total 336.000

Page 47: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

IV. Rekapitulasi Penggunaan Dana

No Jenis Jumlah (Rp)

1 Bahan/ Barang Habis Pakai 1.353.250

2 Perjalanan 1.850.000

3 Lain-lain 336.000

Total Biaya 3.539.250

Jakarta, Februari 2016

Mengetahui,

Kepala LPPM UNINDRA, Ketua Peneliti

Drs. H. Achmad Sjamsuri, M.M Shafa Noer, M.Si

NIK: 99140550011 NIDN : 0321038603

Page 48: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

NERACA PENGGUNAAN DANA

HIBAH UNINDRA SEMESTER GENAP

TAHUN 2015/2016

Judul penelitian : Potensi Tanaman Tradisional Ruta angustifolia Sebagai Obat-

Obatan Alami

Ketua Peneliti : Shafa Noer, M.Si

Fakultas : Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jumlah Dana : Rp. 3.539.250

Sisa : Rp. 0

Pemasukan Jenis Jumlah (Rp)

Kas 3.539.250

I Bahan/ Barang Habis Pakai 1.353.250

II Perjalanan 1.850.000

III Lain-lain 336.000

Total Biaya 3.539.250

Saldo 0

Jakarta, Februari 2016

Mengetahui,

Kepala LPPM UNINDRA, Ketua Peneliti

Drs. H. Achmad Sjamsuri, M.M Shafa Noer, M.Si

NIK: 99140550011 NIDN : 0321038603

Page 49: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 1

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 650.000,00

Untuk pembayaran : Sample daun inggu seberat 1 kg untuk kegiatan penelitian

yang berjudul Potensi Tanaman Tradisional Ruta

angustifolia Sebagai Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 27 Oktober 2015

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 50: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 2

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 689.250

Untuk pembayaran : Sreening fitokimia di LIPI Cibinong untuk kegiatan

penelitian yang berjudul Potensi Tanaman Tradisional Ruta

angustifolia Sebagai Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 27 Desember 2015

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 51: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 3

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 250.000,00

Untuk pembayaran : Perjalanan pencarian sampel daun inggu ke Balitro Bogor

oleh Shafa Noer untuk kegiatan penelitian yang berjudul

Potensi Tanaman Tradisional Ruta angustifolia Sebagai

Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 10 Oktober 2015

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 52: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 4

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 200.000,00

Untuk pembayaran : Perjalanan pencarian sampel daun inggu ke Kuntum Bogor

oleh Shafa Noer untuk kegiatan penelitian yang berjudul

Potensi Tanaman Tradisional Ruta angustifolia Sebagai

Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 10 Oktober 2015

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 53: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 5

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 200.000,00

Untuk pembayaran : Perjalanan pencarian sampel daun inggu ke Tanaman Obat

Cipinang oleh Shafa Noer untuk kegiatan penelitian yang

berjudul Potensi Tanaman Tradisional Ruta angustifolia

Sebagai Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 8 Oktober 2015

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 54: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 6

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 500.000,00

Untuk pembayaran : Pengambilan sampel daun Inggu di Balitro Manako

Lembang Bandung oleh Rosa Dewi Pratiwi untuk kegiatan

penelitian yang berjudul Potensi Tanaman Tradisional Ruta

angustifolia Sebagai Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 27 Desember 2015

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua

Pelaksana

Shafa Noer, M.Si

Page 55: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 7

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 200.000,00

Untuk pembayaran : Perjalanan pencarian sampel daun inggu ke Balitro Bogor

oleh Rosa Dewi Pratiwi untuk kegiatan penelitian yang

berjudul Potensi Tanaman Tradisional Ruta angustifolia

Sebagai Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 30 Oktober 2015

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua

Pelaksana

Shafa Noer, M.Si

Page 56: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 8

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 200.000,00

Untuk pembayaran : Biaya Perjalanan Rosa Dewi Pratiwi untuk pencarian

sampel daun inggu ke Kuntum Bogor untuk kegiatan

penelitian yang berjudul Potensi Tanaman Tradisional Ruta

angustifolia Sebagai Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 30 Oktober 2015

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua

Pelaksana

Shafa Noer, M.Si

Page 57: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 9

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 50.000,00

Untuk pembayaran : Perjalanan ke LIPI Cibinong oleh Rosa Dewi Pratiwi

mengantarkan sampel daun inggu untuk kegiatan penelitian

yang berjudul Potensi Tanaman Tradisional Ruta

angustifolia Sebagai Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 27 Desember 2015

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua

Pelaksana

Shafa Noer, M.Si

Page 58: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 10

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 50.000,00

Untuk pembayaran : Perjalanan ke LIPI Cibinong untuk konsultasi screening

fitokimia untuk kegiatan penelitian yang berjudul Potensi

Tanaman Tradisional Ruta angustifolia Sebagai Obat-Obatan

Alami.

Jakarta, 27 Desember 2015

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 59: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 11

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 50.000,00

Untuk pembayaran : Perjalanan ke LIPI Cibinong mengambil data hasil sreening

fitokimia untuk kegiatan penelitian yang berjudul Potensi

Tanaman Tradisional Ruta angustifolia Sebagai Obat-Obatan

Alami.

Jakarta, 15 Januari 2015

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 60: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 12

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 240.000,00

Untuk pembayaran : Pembelian modem 12 GB sebanyak 2 buah untuk kegiatan

penelitian yang berjudul Potensi Tanaman Tradisional Ruta

angustifolia Sebagai Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 27 Oktober 2015

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 61: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 13

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 20.000,00

Untuk pembayaran : Print dan jilid laporan kemajuan untuk kegiatan penelitian

yang berjudul Potensi Tanaman Tradisional Ruta

angustifolia Sebagai Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 20 Februari 2016

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 62: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 14

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 60.000,00

Untuk pembayaran : Print dan jilid laporan akhir penelitian untuk kegiatan

penelitian yang berjudul Potensi Tanaman Tradisional Ruta

angustifolia Sebagai Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 22 Februari 2016

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 63: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 15

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 14.000,00

Untuk pembayaran : pembelian materai 2 buah untuk kegiatan penelitian yang

berjudul Potensi Tanaman Tradisional Ruta angustifolia

Sebagai Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 22 Februari 2016

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 64: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 16

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 13.000,00

Untuk pembayaran : Print dan jilid logbook dan laporan penggunaan dana

penelitian untuk kegiatan penelitian yang berjudul Potensi

Tanaman Tradisional Ruta angustifolia Sebagai Obat-Obatan

Alami.

Jakarta, 22 Februari 2016

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 65: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 17

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 90.000,00

Untuk pembayaran : Fotocopy laporan penelitian untuk kegiatan penelitian yang

berjudul Potensi Tanaman Tradisional Ruta angustifolia

Sebagai Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 22 Februari 2016

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 66: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

KUITANSI

Nomor : 18

Sudah terima dari : Rosa Dewi Pratiwi

Jumlah uang : Rp. 68.000,00

Untuk pembayaran : Scan warna dan print warna untuk kegiatan penelitian yang

berjudul Potensi Tanaman Tradisional Ruta angustifolia

Sebagai Obat-Obatan Alami.

Jakarta, 22 Februari 2016

Penanggungjawab Kegiatan/ Ketua Barang sudah diterima dengan baik

Pelaksana Penerima

Shafa Noer, M.Si Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

Page 67: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

LOGBOOK

HIBAH PENELITIAN DIPA UNINDRA

TAHUN ANGGARAN 2015/2016

Judul penelitian : Potensi Tanaman Tradisional Ruta angustifolia Sebagai Obat-

Obatan Alami

Ketua Peneliti : Shafa Noer, M.Si

Fakultas : Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

No Tanggal Kegiatan

1 12.08.15 Penentuan Judul Penelitian

Mencari referensi terkait judul penelitian

Pembuatan proposal penelitian

Dokumen : Proposal Penelitian

2 30.09.15 Penentuan proposal yang akan didanai oleh

LPPM UNINDRA

Tandatangan kontrak penelitian bersama

LPPM

Dokumen: Surat kontrak

3 9.11.15 Rapat tim untuk list kebutuhan alat dan bahan

Dokumen: list kebutuhan alat dan bahan yang

dibutuhkan untuk penelitian

4 5.11.15 Survey harga bahan kimia

Dokumen: list bahan kimia dari PT INDOTAMA

5 10.11.15 Survey analisis kimiawi dan pembuatan ekstrak

di LIPI Cibinong.

Diskusi dengan Kepala Lab Bahan Pangan yaitu

Bapak Bustan terkait penyewaan laboratorium

dan pembelian bahan kimia.

Diskusi dengan Bapak Yadi selaku teknisi

laboratorium pembuatan ekstrak daun inggu.

Diskusi yang dimaksud disini adalah mengenai

metode pembuatan ekstrak dan screening

fitokimia apa saja yang akan dilakukan.

Dokumen : Nomer telp Bapak Bustanussalam

dan Yadi

Page 68: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

6 13.11.15 Mencari sampel daun inggu di Taman Tanaman

Obat Cipinang.

Pencarian sampel daun inggu tidak berhasil

karena stok kosong (musim kemarau)

7 17.11.15 Mencari sampel daun inggu ke Balitro Bogor

Hasil : bertemu dengan bapak Yanto selaku

pengurus perkebunan di Balitro, namun di kebun

tersebut hanya ditemukan 1 pohon inggu

sehingga belum bisa dijadikan sampel.

Dari Bapak Yanto mendapatkan informasi bahwa

tanaman inggu banyak ditemukan di dataran

tinggi contohnya di Lembang, Bandung.

Bapak Yanto menghubungkan peneliti dengan

pengurus perkebunan di Lembang, Bandung.

Dokumen: Gambar 1. Pencarian sampel di

Balitro Bogor

8 17.11.15 Mencari sampel tanaman inggu ke Toko

Tanaman Obat Kuntum

Hasil : tidak ditemukan tanaman Inggu

dikarenakan musim kemarau

9 23-24.11.15 Memesan sampel ke Balitro Manako, Lembang,

Bandung via phone

10 26.11.15 Perjalanan ke Bandung menggunakan travel

11 26.11.15 Menginap 1 Malam di Hotel

12 27.11.15 Mengambil sampel setengah kering seberat 1 Kg

di Balitro Manako, Lembang, Bandung.

13 28.11.15-2.12.15 Pengeringan sampel dengan cara diangin-

anginkan

14 2.12.15 Mengantarkan sampel ke LIPI Cibinong

2.12.15 Pengerian daun inggu dengan oven

Dokumen : gambar 2. Pengeringan daun Iggu

dalam Oven

15 2.12.15 – 8.1.16 Pembuatan ekstrak pekat daun inggu

1. Maserasi selama 3 hari dengan etanol

Page 69: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

2. Pemekatan ekstrak dengan vacuum rotary

selama 3 kali

3. Sreening fitokimia

Dokumen: Gambar 3-5. Ekstrak daun

inggu

16 14.1.16 Diskusi dengan Ketua Laboratorium Oral Biologi

FKG UI utk penelitian lanjutan yaitu efektifitas

ekstrak daun inggu terhadap antimikroba

17 15.1.16 – 20.1.16 Skrining Fitokimia di Lipi Cibinong (Steroid fan

Flavonoid)

18 20.1.16 Pengambilan data penelitian dan pengurusan

administrasi di Lipi Cibinong

19 21.1.16 Laporan Kemajuan Penelitian

20 21-28.1.16 Pengujian tannin, alkaloid, saponin, tannin,

kuinon dan kumarin.

21 28.1.16 – 20.2.16 Pembuatan Laporan Akhir Penelitian

Dokumen: Laporan Penelitian

21 21.2.16 Pembuatan LogBook

22 21.2.16 Pembuatan Laporan Penggunaan Dana

Penelitian

Dokumen: Laporan Penggunaan Dana

23 22.2.16 Pembuatan artikel/ paper untuk EKSAKTA

Dokumen: Artikel siap terbit

Page 70: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

DOKUMEN PENELITIAN

Gambar 1. Survey dan Pencarian Sampel

Gambar 1. Proses pengeringan sampel dalam oven

Gambar 2. Pengeringan Daun Inggu dalam Oven

Page 71: MIPA LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN DIPA · PDF filekualitatif (skrining fitokimia) meliputi steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, ... SIMPULAN DAN SARAN 19 DAFTAR PUSTAKA 20

Gambar 3. Proses Maserasi Sampel

Gambar 4. Proses Evaporasi Sampel

Gambar 5. Ekstrak Pekat yang Didapat