mind mapping sebagai alat evaluasi untuk mengetahui … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind...

121
MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI KOMPLEKSITAS DAN KOMPREHENSIF PEMAHAMAN SISWA DALAM MATERI VERTEBRATA KELAS XA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: Fransisca Aprilia Widyaningsih NIM: 111434023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 05-Mar-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI

KOMPLEKSITAS DAN KOMPREHENSIF PEMAHAMAN SISWA

DALAM MATERI VERTEBRATA KELAS XA

SMA SANTO MIKAEL SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Fransisca Aprilia Widyaningsih

NIM: 111434023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

i

MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI

KOMPLEKSITAS DAN KOMPREHENSIF PEMAHAMAN SISWA

DALAM MATERI VERTEBRATA KELAS XA

SMA SANTO MIKAEL SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Fransisca Aprilia Widyaningsih

NIM: 111434023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

iv

Do the best, let God do the rest..

Sing teteken kanthi tekun bakal tekan..

Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan

(Roma 5:4)

Karya ini teristimewa kupersembahkan untuk..

Bapa di Surga yang mengizinkan aku mengalami

proses kehidupan dan setiap pengalaman studi

hingga saat ini. Tuhan Yesus, Bunda Maria yang

setia menemani dan menolong setiap langkah

perjuanganku.

Ibu-Bapak: Pengorbananmu tiada pernah kan

terbalaskan, hanya seuntai kata terima kasihku.

Boni dan Desi :Adik-adik terhebat yang dengan

caranya memberikan dukungan dan motivasi

hidupku.

Almamaterku.

Keluarga, sahabat, teman-teman, semua yang

mendukung, mendoakan terima kasih atas cinta itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus atas segala berkat dan

limpahan kasih-Nya yang selalu tercurah dalam hidupku, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penelitian dengan judul “Mind Mapping

Sebagai Alat Evaluasi untuk Mengetahui Kompleksitas dan Komprehensif

Pemahaman Siswa dalam Materi Vertebrata Kelas XA SMA Santo Mikael

Sleman” ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik atas bantuan dan

kerjasama dari berbagai pihak, yang telah berkenan membimbing, memberi

gagasan, dukungan serta motivasi. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Ibu Luisa Diana Handoyo M.Si. yang telah membimbing serta mendampingi

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Antonius Tri Priantoro M.For.Sc. selaku kaprodi dan penguji skripsi

yang memberikan banyak masukan untuk penyempurnaan isi skripsi.

3. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari M.Pd. yang telah memberikan inspirasi untuk

penelitian alat evaluasi dan memberikan banyak masukan untuk

penyempurnaan isi skripsi.

4. Bapak Markus Sri Purwantoro S.Pd. yang telah memberikan kesempatan

penulis untuk melakukan penelitian di SMA Santo Mikael Sleman.

5. Ibu Fransiska Galuh Pramesti S.Pd. selaku guru Biologi SMA Santo Mikael

yang telah membantu, memberi dukungan, masukan dan semangat kepada

peneliti sehingga skripsi ini dapat selesai.

6. Keluarga besar SMA Santo Mikael Sleman yang memberi kesempatan

penulis untuk dapat menyelesaikan penelitian, terutama siswa-siswi kelas XA

angkatan 2014/2015 terima kasih atas bantuan dan kerjasama selama kegiatan

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

viii

7. Dosen-dosen Pendidikan Biologi, terima kasih atas semua ilmu dan

kesempatan belajar yang diberikan kepada saya.

8. Seluruh staf administrasi Universitas Sanata Dharma, sekretariat FKIP dan

JPMIPA atas bantuan yang diberikan selama saya menempuh studi

pendidikan.

9. Ibu dan Bapak tercinta, Ibu Bernadheta Mujiati dan Bapak Petrus Salimin

atas segala cinta dan kasih yang selalu tercurah dalam hidupku, pengorbanan

yang tiada pernah dapat ku balas, dukungan doa, semangat, materi sehingga

saya dapat menyelesaikan studi ini.

10. Bonifatius Yuni Setyawan, Natalia Desi Wulandari adik-adik terhebat yang

memberi motivasi, dukungan, semangat. Bersyukur hidup dan bertumbuh

bersama kalian.

11. Planktoner’s new and big family. Proud of you all.

12. Agnes Ria Setiana yang memberikan inspirasi luar biasa dalam perjalanan

studi terimakasih sahabat kamu hebat!

13. Monica Jatu Triatmawati sahabat dalam komunitas terimakasih.

14. Mikaela Galuh, Novelania, Ricca, Helen, Sr. Ledi, Ervin, Reni, Ancis, Bayu,

Bang Jimmy, Budin, Fani, Claudia, Brigita, Mario, Wayan, Chika, Fenti D,

Chintya, Anny, Nining, Fenti A, Lia Wuryan, Vian, Mita, Mega, Ditya, Dyah,

Eka, Salma, Natry, Nina, Deni, Henny, Tya, Eva, Oshin, Thomas, Roben,

Yudi, Jhon, Bang Febrikeluarga Virion 2011 terimakasih sudah menjadi

teman perjalanan untuk selalu bersama berjuang. Bangga mengenal kalian.

15. OMK Santo Yoseph Medari, terimakasih dalam kegundahan bisa bahagia

bersama teman-teman.

16. Semua pihak yang belum dapat disebutkan.

Peneliti sangat menyadari penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi

pembaca.

Yogyakarta, 26 Juni 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

ix

ABSTRAK

MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK

MENGETAHUI KOMPLEKSITAS DAN KOMPREHENSIF

PEMAHAMAN SISWA DALAM MATERI VERTEBRATA KELAS XA

SMA SANTO MIKAEL SLEMAN

Fransisca Aprilia Widyaningsih

Universitas Sanata Dharma

2015

Alat Evaluasi konvensional kurang mengakomodasi kecerdasan ganda yang

dimiliki siswa, dan cenderung memaksa siswa untuk belajar hafalan. Penelitian ini

dibuat untuk memberikan alternatif alat evaluasi yang mengakomodasi kecerdasan

ganda siswa dan membangun suasana evaluasi yang menyenangkan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah mind mapping dapat digunakan sebagai alat

evaluasi untuk mengetahui kompleksitas dan komprehensif pemahaman siswa

dalam materi vertebrata. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 Mei sampai 13

Mei 2015 di kelas XA SMA Santo Mikael Sleman.

Ada dua macam data yang diperlukan dalam penelitian ini; yaitu (1) nilai

dari tes pemahaman berupa tes esai dan (2) nilai tes pemahaman dalam pembuatan

mind mapping.Data diuji homogenitas dan normalitas dengan menggunakan

Kolmogorov Smirnov dan homogenitas varian dan menunjukkan data normal

serta homogen sehingga dapat dilanjutkan dengan perhitungan data menggunakan

korelasi Pearson dengan taraf signifikan 0,01.

Hasil penelitian menunjukkan ada korelasi antara nilai tes pemahaman

dengan membuat mind mappingdan nilai tes pemahaman dengan soal esai.

Korelasi Pearson rxy = 0,780; lebih besar dari nilai kritikal rcrit = 0,561.Siswa

dengan tingkat pemahaman konsep tinggi akan mendapatkan nilai tinggi pula

pada pembuatan mind mapping karena isi yang kompleks dan komprehensif.

Demikian juga dengan siswa yang memiliki tingkat pemahaman rendah, memiliki

nilai pembuatan mind mapping rendah karena isi yang tidak kompleks dan kurang

komprehensif. Penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan antara

nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif,

sehingga dapat disimpulkan bahwa mind mapping dapat digunakan sebagai alat

evaluasi untuk mengetahui kompleksitas dan komprehensif pemahaman siswa.

Kata Kunci : Mind Mapping, Alat Evaluasi, Kompleksitas, Komprehensif,

Vertebrata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

x

ABSTRACT

MIND MAPPING AS AN EVALUATION INSTRUMENT TO FIND OUT

THE COMPLEXITY AND COMPREHENSIVE STUDENTS’

UNDERSTANDING ON VERTEBRATA BY 10TH

A GRADE STUDENT OF

SANTO MIKAEL SLEMAN HIGH SCHOOL

Fransisca Aprilia Widyaningsih

Universitas Sanata Dharma

2015

Conventional evaluation tooldoesn’t accommodate multiple intelligent

student’s have, and inclined student to learn by heart. This research giving

alternative evaluation tool to accommodate multiple intelligent student has and

develop situation happines of evaluation. This research has a purpose to know

whether a mind mapping can be used to measure student’s complexity and

comprehension about vertebrata lesson. This observation was conducted on May

5th

until May 13th

in the XA grade of Santo Mikael Sleman senior high school.

There are two kinds of data required in this research;(1) the score of the

comprehension test which is presented in essay form and (2) the score of

comprehension test in mind mapping form. Homogeneity and normality data were

tested using Kolmogorov Smirnov and homogeneity variance test. The results

showed that it were normal and homogenous so that the researcher could

continue data calculation using Pearson correlation with significant value 0, 01.

The result showed that there were correlation between the score of

comprehension test with mind mapping and the score of comprehension test with

essay. Pearson Correlation on rxy = 0,780 is bigger than critical score rcrit =

0,561. Students withhigher understanding concept will get higher score in mind

mapping because its complexity and comprehension. While students with the

lower level of understanding, get lower score in mind mapping because the

content is not complex and comprehensive. This research showedpositive

correlation between mind mapping making and the score of comprehension

test.So that theconclusion of this research is mind mapping can be used to

measure how complex and comprehensive students’ understanding are.

Keyword: Mind Mapping, Evaluation Instrumen, Complexity, Comprehension,

Vertebrata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.. .......................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

ABSTRACT ............................................................................................................ x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4

C. Batasan Masalah .............................................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 7

A. Mind Map ......................................................................................................... 7

B. Alat Evaluasi .................................................................................................... 9

C. Kemampuan Berpikir Siswa .......................................................................... 12

D. Mind mapping sebagai Alat Evaluasi............................................................. 14

E. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

xii

F. Materi ............................................................................................................. 21

G. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 22

H. Hipotesa ......................................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 24

A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 24

B. Setting Penelitian ........................................................................................... 24

1. Subyek Penelitian.................................................................................... 24

2. Obyek Penelitian ..................................................................................... 24

3. Tempat Penelitian ................................................................................... 24

4. Waktu Penelitian ..................................................................................... 24

C. Treatmen ........................................................................................................ 25

D. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 25

1. Instrumen Pembelajaran.......................................................................... 26

Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini meliputi: ................................ 26

2. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 27

E. Metode Analisis Data ..................................................................................... 31

1. Analisis Statistik ..................................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 37

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian................................................................... 37

B. Hasil Penelitian .............................................................................................. 41

1. Deskripsi Pemahaman Siswa pada Pokok Bahasan Vertebrata dalam

Mind mapping yang dibuat oleh siswa ................................................... 43

2. Pembahasan............................................................................................. 46

3. Mind mapping sebagai alternatif alat evaluasi pemahaman siswa ......... 47

5. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 50

A. Kesimpulan .................................................................................................... 50

B. Saran .............................................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52

LAMPIRAN .......................................................................................................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria penilaian mind map ................................................................ 29

Tabel 3.2 Uji Normalitas ...................................................................................... 33

Tabel 3.3 Uji Homogenitas .................................................................................. 34

Tabel 3.4 Perhitungan Korelasi ............................................................................ 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Penjelasan Contoh Mind Map ........................................................... 38

Gambar 4.2 Siswa Diskusi Membuat Mind Map .................................................. 39

Gambar 4.3 Siswa Diskusi LKS .......................................................................... 39

Gambar 4.4 Siswa Diskusi LKS .......................................................................... 39

Gambar 4.5 Siswa Presentasi Mind Map .............................................................. 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Surat Perizinan Penelitian ............................................................... 54

Lampiran 1.2Surat Keterangan Penelitian ............................................................ 55

Lampiran 2.1 Silabus Kegiatan Pembelajaran ...................................................... 56

Lampiran 2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 59

Lampiran 2.2Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 62

Lampiran 2.2Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 66

Lampiran 2.2Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 69

Lampiran 2.3 Materi Vertebrata ............................................................................ 72

Lampiran 2.4 LKS 1 Teka Teki Silang Reptil ...................................................... 83

Lampiran 3.1 LKS Mind Mapping ........................................................................ 86

Lampiran 3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Pemahaman Materi Vertebrata ......................... 87

Lampiran 3.3 Instrumen Tes Pemahaman ............................................................. 88

Lampiran 3.4 Kunci Jawab dan Rubrik Penilaian Tes Pemahaman ..................... 89

Lampiran 4.1 Daftar Nilai Siswa Kelas XA ......................................................... 93

Lampiran 5.1 Perhitungan Data dengan menggunakan SPSS 17.0 ...................... 94

Lampiran 6.1 Contoh Mind Mapping Siswa A ..................................................... 97

Lampiran 6.2 Contoh Mind Mapping siswa B ...................................................... 98

Lampiran 6.3Contoh Mind Mapping siswa C ....................................................... 99

Lampiran 7.1 Contoh Hasil Tes Siswa A ............................................................ 100

Lampiran 7.2 Contoh Hasil Tes Siswa B ............................................................ 102

Lampiran 7.3 Contoh Hasil Tes Siswa C ............................................................ 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan sebuah proses. Sebuah proses akan terjadi

apabila terdapat input, sistem dan output. Sebuah proses pembelajaran

dikatakan berhasil apabila tujuan yang akan dicapai dari kegiatan

pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan baik. Terdapat begitu banyak

faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah proses pembelajaran.

Pembelajaran tidak terlepas dari konten materi yang diajarkan, guru yang

dapat menyelenggarakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan

menyenangkan (PAIKEM), serta sumber daya siswa serta sarana dan

prasarana yang mendukung kegiatan tersebut, dan masih banyak faktor yang

mempengaruhi proses belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran merupakan

sebuah siklus. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran guru harus

menentukan tujuan yang akan dicapai, kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan, metode yang akan digunakan serta hal-hal lain yang dibutuhkan

agar kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan

yang diharapkan, dan yang terpenting siswa dapat memahami materi yang

dipelajari dengan baik.

Dewasa ini, kecenderungan guru kurang dapat mengelola siswa, guru

kurang dapat membentuk pola pemikiran siswa. Kedalaman pemahaman

siswa kurang diperhatikan oleh guru. Tuntutan pendidikan dan sistem yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

2

ada di Indonesia terkadang membuat guru hanya berorientasi pada hasil

belajar sebagai indikator keberhasilan. Jika hasil sudah baik maka guru akan

mempertahankan pola belajar yang dilakukan, sebaliknya jika hasil belajar

kurang memuaskan cenderung guru memberikan kepada siswa banyak teori,

soal-soal, supaya informasi dari guru dapat dihafal oleh siswa. Hendaknya

guru menjadi pengolah bahan ajar dan bukan hanya sebagai penyalur

informasi.

Terkadang guru melupakan bahwa siswa memiliki kecenderungan

belajar yang berbeda-beda. Cara siswa belajar dan memahami suatu materi

memiliki perbedaan satu sama lain. Setiap siswa memiliki kecerdasan ganda

dan berbeda antara siswa yang satu dengan siswa lainnya. Mind mapping

dapat mengakomodasi kecerdasan ganda yang dimiliki siswa, dengan mind

mapping siswa secara mandiri menuangkan kreativitas dan kecerdasan

masing-masing. Siswa dengan kemampuan spasial, linguistik dan beberapa

kecerdasan lain dapat dituangkan dalam pembuatan mind mapping.Mind

map dibuat sesuai dengan kreativitas masing-masing orang.

Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui keberhasilan

tujuan pembelajaran yang dilakukan. Selama ini, guru menggunakan cara

konvensional untuk menentukan penilaian atas kegiatan pembelajaran yang

dilakukan. Guru melakukan tes, seperti misalnya tes objektif, tes uraian, tes

esai dan lain sebagainya. Cara yang ditempuh guru ini membuat siswa

belajar hafalan, selain itu kurang dapat mengakomodasi kecerdasan siswa

yang beragam. Mind mapping diharapkan dapat memberi variasi alternatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

3

alat evaluasi yang dapat digunakan guru untuk menentukan penilaian dan

melihat tingkat pemahaman siswa dari suatu kegiatan pembelajaran yang

dilakukan.

Mind map merupakan alat bantu berpikir yang menggambarkan

internal pikiran. Mind map membantu membuat catatan yang lebih efektif.

Mind map akan membantu menghubungkan informasi-informasi yang

diperoleh dengan informasi atau hal-hal terkait yang dimiliki sebelumnya.

Mind map dibuat berdasarkan hasil pemikiran dan pola pikir pembuatnya,

oleh karena itu informasi yang diperoleh siswa dalam kegiatan pembelajaran

dan dituangkan dalam mind map akan menggambarkan pemahaman siswa

akan materi tersebut. Dengan demikian mind map dapat digunakan sebagai

salah satu cara evaluasi untuk dapat mengetahui kompleksitas dan

komprehensif pemahaman siswa dalam belajar. Setelah guru mengetahui

dan dapat melihat kompleksitas dan komprehensif pemahaman siswa, guru

dapat mempelajari pola berpikir siswa dan dapat mengolah materi

pembelajaran dengan lebih baik sesuai dengan pola berpikir siswa.

Biologi vertebrata merupakan pokok bahasan yang kompleks.

Pembuatan mind map akan membantu siswa mengasosiasi pemikiran dan

informasinya. Selain itu, guru akan dapat mengetahui kompleksitas dan

komprehensif pemahaman siswa tentang materi biologi vertebrata yang

diajarkan dari mind map yang dibuat oleh siswa.

Sekolah Menengah Atas Santo Mikael memiliki siswa yang terdiri

dari siswa dengan latar belakang sosial masing-masing anak berbeda. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

4

sudah memfasilitasi dan mengolah pembelajaran dengan baik. Akan tetapi

hasil pembelajaran kadang kurang memuaskan. Nilai siswa hanya mencapai

batas kompetensi ketuntasan minimal. Sangat sedikit siswa yang memiliki

nilai tinggi. Terdapat jarak nilai yang cukup signifikan antar siswa satu

dengan yang lain. Peneliti ingin mengetahui bagaimana kompleksitas dan

komprehensif pemahaman siswa dengan menggunakan mind mapping yang

dibuat siswa sebagai evaluasi dari proses kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan. Diharapkan mind mapping dapat menunjukkan keberhasilan

proses belajar yang dialami siswa dengan melihat keluasan dan kedalaman

informasi yang dituangkan dalam mind mapping.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Apakah Mind map dapat menjadi alat evaluasi untuk mengetahui

kompleksitas dan komprehensif pemahaman siswa pada materi vertebrata?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini membatasi mind map yang digunakan oleh guru sebagai

alat evaluasi materi vertebrata kelas XA SMA Santo Mikael Sleman yang

dilihat dari:

Komprehensif (keluasan):

Banyak konsep yang dituangkan dalam mind mapping.

Keterkaitan antar konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

5

Menyebutkan contoh

Kompleksitas (kedalaman):

Informasi dari materi yang sudah di pahami sebelumnya.

Memberikan keterkaitan materi dengan kehidupan sehari-hari

(peran)

D. Tujuan Penelitian

Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Mind map

dapat menjadi alat evaluasi untuk mengetahui kompleksitas dan

komprehensif pemahaman siswa terhadap materi vertebrata yang diajarkan

oleh guru.

E. Manfaat Penelitian

Dengan penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Peneliti:

a. Menuangkan pemikiran tentang penggunaan Mind map sebagai alat

evaluasi pemahaman siswa.

b. Mengembangkan dan memperdalam keilmuan terkait penelitian

pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

6

c. Menyelesaikan tugas akhir perkuliahan sebagai salah satu syarat

memperoleh predikat sarjana pendidikan.

2. Bagi guru :

a. Mendapatkan informasi terkait penggunaan mind mapping sebagai

alat evaluasi pemahaman siswa.

b. Memanfaatkan Mind mapping sebagai alat untuk membantu

mengorganisasi materi yang akan disampaikan, kegiatan

pembelajaran, dan untuk alat evaluasi non-test.

3. Bagi Siswa :

a. Mendapatkan metode belajar yang baru

b. Menumbuhkan kreatifitas berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Mind Map

Mind map adalah cara yang mudah untuk menempatkan informasi ke

dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Mind map adalah

cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan

pikiran-pikiran. Mind map dapat membantu dalam sangat banyak hal, antara

lain:

Merencana

Memusatkan perhatian

Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran

Mengingat dengan lebih baik

Belajar lebih cepat dan efisien

Memungkinkan berfokus pada pokok bahasan

Membantu menunjukkan bagian-bagian informasi yang saling terpisah

Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian

Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita

membandingkannya

Mensyaratkan untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang

membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka

pendek dan ingatan jangka panjang (Buzan, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

8

Penelitian ini akan menggunakan mind mapping sebagai alat yang dapat

menjelaskan pikiran-pikiran dari siswa tentang konsep yang sudah dipelajari

sebelumnya.

Menurut Buzan (2008), cara menggambar Mind map akan

mencerminkan cara pikir otak. Mind map adalah alat pikir untuk

membebaskan kekuatan otak: Mind map mencerminkan Mind map internal

otak. Mind map membantu menguatkan peta-peta pikiran di dalam otak,

Mind map sebagai eksternalisasi pikiran-pikiran di dalam kepala. Mind map

adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja alami otak. Mind

map memungkinkan otak menggunakan semua gambar dan asossiasinya

dalam pola radial dan jaringan sebagaimana otak dirancang, seperti yang

secara internal selalu digunakan otak.

Bahan yang diperlukan untuk membuat mind map antara lain: kertas

kosong tak bergaris, pena dan pensil warna. Tujuh langkah dalam membuat

mind map: (1) Ambil kertas dan beberapa pensil warna,sisi panjang kertas

diletakkan mendatar (landscape); (2) gunakan gambar untuk ide sentral; (3)

gunakan warna, warna membaut mind map lebih hidup, menambah energi

kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan; (4) hubungkan cabang-

cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua

dan tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya; (5) hubungkan dengan garis

lengkung, cabang-cabang melengkung dan organis akan lebih menarik bagi

mata dan tidak membosankan otak; (6) gunakan satu kata kunci untuk setiap

garis. Kata kunci tunggal akan memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

9

kepada mind map; (7) gunakan gambar, setiap gambar bermakna seribu

kata. Secara umum gambaran membuat mind map: pertama ambil selembar

kertas kosong dan beberapa pena warna. Putar kertas sehingga sisi panjang

terletak mendatar. Ditengah kertas, buat gambar yang menggambarkan

sebuah konsep yang dibuat dalam mind map. Beri label pada gambar

tersebut. Selanjutnya, gambar beberapa cabang tebal yang memancar keluar

dari gambar sentral. Gunakan warna yang berbeda untuk setiap cabang.

Pada setiap cabang, tulis dengan jelas dan dengan huruf besar lima kata

kunci tunggal yang muncul ketika berpikir dengan konsep yang akan dibuat.

Tambahkan gambar-gambar kecil untuk mewakili dan menguatkan ide-ide

anda. Kembali pada cabang-cabang utama, gambar cabang-cabang lanjutan

yang memancar dari setiap kata kunci untuk mengakomodasi asosiasi-

asosiasi yang dibuat. Anak cabang sesuai dengan ide yang ditemukan, tidak

terbatas (Buzan, 2008).

B. Alat Evaluasi

Evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik dan

menimbangnya dari segi nilai dan arti. Evaluasi adalah suatu proses bukan

suatu hasil (produk). Hasil yang diperoleh dari proses evaluasi adalah

sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan

untuk sampai pada pemberian nilai dan arti adalah evaluasi. Membahas

tentang evaluasi berarti mempelajari bagaimana proses pemberian

pertimbangan mengenai kualitas sesuatu. Gambaran kualitas yang dimaksud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

10

merupakan konsekuensi logis dari proses evaluasi yang dilakukan. Proses

tersebut tentu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dalam arti

terencana, sesuai dengan prosedur dan prinsip serta dilakukan secara terus

menerus (Arifin, 2009).

Evaluasi dalam pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok

yaitu: (a) evaluasi pembelajaran, yang digunakan untuk menentukan tingkat

penguasaan tentang materi pembelajaran siswa; (b) evaluasi program untuk

menentukan tingkat ketercapaian program terhadap tujuan yang telah

ditetapkan; (c) evaluasi sistem yang utamanya untuk menentukan tingkat

ketercapaian komitmen suatu lembaga terhadap tujuan pokok dan fungsi

lembaga tersebut (Sukardi, 2014).

Menurut Munthe (2009), evaluasi ada tiga bentuk, yaitu tes, non tes,

dan tes alternatif. Dari segi waktu, evaluasi terbagi menjadi dua, yaitu tes

formatif dan sumatif. Dari segi bentuk, evaluasi terdiri atas tes lisan dan tes

tertulis. Tes tertulis terbagi menjadi dua: tes objektif dan tes subjektif.

Nontes dapat berbentuk observasi, wawancara, angket, dan checklist.

Adapun tes alternatif terdiri atas beberapa macam, antara lain kehadiran,

portofolio, presensi, performa, laporan perkembangan, partisipasi, makalah,

praktik, proposal, project.

Menurut Arifin (2009), secara keseluruhan ruang lingkup evaluasi

pembelajaran adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

11

1. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran:

a. Domain Hasil Belajar :

Kognitif

Afektif

Psikomotor

b. Sistem Pembelajaran:

Program Pembelajaran

Proses Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Pembelajaran

c. Proses dan Hasil Belajar

Sikap

Pengetahuan dan Pemahaman

Kecerdasan

Perkembangan Jasmani

Keterampilan

d. Penilaian Berbasis Kelas

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Kompetensi Rumpun Pelajaran

Kompetensi Lintas Kurikulum

Kompetensi Tamatan

Keterampilan Hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

12

2. Domain dan Alat Evaluasi

a. Domain Kognitif, untuk mnegukur penguasaan kognitif dapat

digunakan tes lisan, tes tertulis, portofolio,dll

b. Domain Psikomotor, alat penilaian untuk mengukur tes penampilan

atau perbuatan dan kinerja, berupa tes identifikasi, tes simulasi.

c. Domain Afektif,dua hal yang harus dinilai yakni kompetensi afektif

yang ingin dicapai dalam pembelajaran meliputi tingkatan pemberian

respons, apresiasi, penilaian dan internalisasi. Kedua, sikap dan minat

peserta didik terhadap mata pelajaran dan proses pembelajaran.

Penelitian ini merupakan uji mind mapping sebagai alternatif alat evaluasi

domain kognitif.

C. KemampuanBerpikir Siswa

1. Taksonomi Berpikir

Proses berpikir merupakan urutan kejadian mental yang terjadi secara

alamiah atau terencana dan sistematis pada konteks ruang, waktu, media

yang digunakan, serta menghasilkan suatu perubahan terhadap obyek yang

memengaruhinya. Proses berpikir merupakan peristiwa mencampur,

mencocokkan, menggabungkan, menukar, dan mengurutkan konsep-konsep,

persepsi-persepsi, dan pengalaman sebelumnya (Kuswana, 2011).

Hasil berpikir merupakan sesuatu yang dihasilkan melalui proses

berpikir dan membawa atau mengarahkan untuk mencapai tujuan dan

sasaran. Hasil berpikir dapat berupa ide, gagasan, penemuan dan pemecahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

13

masalah,keputusan, serta selanjutnya dapat dikonkretisasi ke arah

perwujudan, baik berupa tindakan untuk mencapai tujuan kehidupan praktis

maupun untuk mencapai tujuan keilmuan tertentu.

2. Kompleksitas Pemahaman

Kompleksitas menggambarkan proses berpikir yang digunakan otak

untuk menangani informasi. Kompleksitas dan kesulitan adalah dua hal

yang berbeda. Kompleksitas merujuk pada tingkat pemikiran, sedangkan

kesulitan mengacu pada seberapa besar usaha yang diperlukan untuk

menyelesaikan suatu tugas pada setiap tingkatnya. Sebagian meyakini

bahwa hanya siswa berkemampuan lebih tinggi yang dapat mengerjakan

proses-proses pada tingkat menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi

(Sousa, 2012).

3. Pemahaman Komprehensif

Komprehensif menurut kamus besar bahasa Indonesia, bersifat

mampu menangkap (menerima) dengan baik; konten isi luas dan lengkap;

mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas. Berpikir pada level

comprehension (pemahaman) antara lain ditandai dengan kemampuan

menjelaskan konsep, kaidah, prinsip tertentu dengan kemampuan bahasa

sendiri (Munthe, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

14

D. Mind mapping sebagai Alat Evaluasi

1. Peta Konsep dan Mind mapping Sebuah Perbandingan

Kartika (1990) menyatakan pemetaan konsep adalah salah satu

strategi belajar mengajar untuk membuat belajar bermakna, sedangkan peta

konsep dapat dipakai sebagai salah satu indikasi taraf pemahaman siswa

akan konsep-konsep yang dipelajari. Dalam aspek pemahaman konsep, hasil

belajar berupa perubahan struktur kognitif pemahaman siswa. Perubahan

struktur kognitif dalam pikiran siswa dapat dilihat dari proses pemetaan

konsep dan peta konsep yang dihasilkannya. Pemetaan konsep merupakan

salah satu srategi yang dapat memberi peluang pada siswa berperan serta

secara aktif dalam proses belajar mengajar.

Belajar bermakna adalah belajar yang di samping dapat mengingat

dan menyatakan kembali definisi dari suatu konsep, prinsip, dan hukum

IPA, juga harus dapat menempatkan pengetahuan yang baru diperoleh

secara tepat dalam jaringan (peta) pengetahuan yang telah dimilikinya, dan

mengetahui hubungannya dengan sebanyak-banyaknya pengetahuan yang

telah dimilikinya. Kedalaman dan keluasan pemahaman seseorang akan

suatu konsep terletak pada banyaknya hubungan dengan konsep lain.

Konsep yang berdiri sendira yang tidak mempunyai kaitan dengan konsep

lain, kecuali tidak fungsional dan tidak penting, juga mudah dilupakan.

Pemetaan konsep merupakan salah satu cara untuk

mengekternalisasikan konsep-konsep yang telah diperoleh beserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

15

hubungannya dan peta konsep merupakan hasil eksternalisasi tersebut. Dari

peta konsep dapat dilihat keutuhan (unity) dari bangunan pengetahuan (body

of knowledge) yang dimiliki. Darinya juga dapat diketahui keluasan

(banyaknya konsep yang dapat ditangkap dari apa yang dipelajari) dan

kedalaman pemahaman (banyaknya hubungan antara konsep-konsep yang

dapat dinyatakan). Dari peta konsep dapat diketahui apakah suatu konsep

dipelajari bermakna atau secara hafalan. Bila suatu konsep yang seharusnya

mempunyai hubungan dengan konsep yang lain, ternyata tidak dapat

diletakkan dalam peta konsep yang telah dimiliki, maka konsep tersebut

dipelajari hanya secara informatif-verbalistik (hafalan).

Hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain dapat

dideskripsikan dalam apa yang disebut peta konsep (concept map)atau

jaringan konsep (concept network). Dalam arti luas peta konsep adalah peta

(jaringan, diagram) yang memuat konsep-konsep dan hubungannya. Dalam

arti yang lebih spesifik peta konsep dapat menyatakan hubungan hierarkis

antara konsep yang satu dengan konsep yang lain (Moreire,1987 dalam

Kartika, 1990).

Peta konsep dari suatu bangunan pengetahuan yang sama tidak

tunggal. Bila ada dua orang yang membangun peta konsep tentang teori

yang sama, kiranya tidak dapat diharapkan hasilnya adalah peta konsep

yang sama. Bahkan hampir dapat dipastikan bahwa peta konsep dari kedua

orang itu akan berbeda. Dapat dipastikan demikian karena kekayaan atau

konsep-konsepnya mungkin berbeda; keluasan dan kedalaman akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

16

pemahaman konsep dan hubungannya mungkin juga berbeda (Kartika,

1990).

Kartika (1990) mengemukakan bahwa membangun peta konsep

meliputi langkah-langkah sebagai berikut: (1) mengidentifikasi semua

konsep yang akan dipetakan; (2) mengurutkan konsep-konsep tersebut dari

yang paling umum ke yang paling khusus (bila peta konsep akan dibuat

secara hierarkhis); (3) menetapkan hubungan yang mungkin antara konsep

yang satu dengan konsep lainnya dengan membuat garis penghubung dan

menuliskan hubungan tersebut pada garis penghubung tersebut.

Dilihat dari tingkat kognitif, peta konsep memiliki tingkat analisis

yang lebih tinggi dibandingkan dengan mind mapping. Peta konsep

menggunakan kata-kata konsep, intisari dari suatu pokok bahasan yang

dituangkan dalam hierarki. Menurut Munthe (2009), concept map

menggambarkan satu arti hubungan di antara konsep, tingkat dan kualitas

pemahaman si pembuat tentang topik. Sedangkan mind mapping meskipun

hampir sama, tetapi berbeda. Mind mapping menggunakan kata-kata kunci

dari suatu konsep, disusun secara linear, berkembang, sangat variatif, mind

mapping menggambarkan satu asosiasi. Penelitian ini tidak menggunakan

peta konsepkarena memiliki tingkat kognitif yang sangat tinggi,

membutuhkan analisa dan kemampuan pemahaman tinggi akan suatu

materi, penggunaan mind mapping lebih sesuai untuk tingkat kognitif siswa

di lokasi penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

17

2. Keunggulan Mind Mapping sebagai Alat Evaluasi

Mind mapping akan lebih banyak mengakomodasi kecerdasan siswa,

dan membuat siswa belajar mandiri dan kreatif dalam pengolahan informasi.

Penggunaan mind mapping sebagai alat evaluasi, akan memberikan variasi

alat ukur untuk menentukan penilaian pemahaman siswa terhadap suatu

pokok bahasan yang dipelajari. Secara psikologis, suasana tes akan berbeda

dengan tes konvensional yang biasa dilakukan guru. Siswa menjadi nyaman

dengan kegiatan pembuatan mind map yang dilakukan dan tidak seperti tes

pada umumnya yang menegangkan. Pembuatan mind mapping akan

membantu siswa lebih kreatif, siswa menentukan sendiri isi mind map yang

akan dibuat. Tes konvensional kurang dapat mengakomodasi kecerdasan

ganda yang dimiliki masing-masing siswa, karena tes konvensional

cenderung akan membuat siswa belajar hafalan. Mind mapping akan

mengakomodasi kecerdasan ganda yang dimiliki siswa, sehingga siswa

lebih leluasa mengeksplorasikan pemahamannya dalam mind map yang

dibuat, sehingga guru akan lebih dapat melihat penguasaan siswa akan suatu

materi (Goodnough, 2002).

3. Kelemahan Mind Mapping sebagai Alat Evaluasi

Mind mapping akan dapat mengakomodasi beberapa kecerdasan

ganda yang dimiliki siswa. Tetapi, penggunaan mind map sebagai alat

evaluasi ini secara teknis akan membutuhkan alokasi waktu belajar yang

lebih lama. Siswa harus mengenal mind mapping dengan baik, sehingga saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

18

pelaksanaan evaluasi, siswa dapat membuat dengan tepat. Selain siswa yang

harus dipersiapkan untuk terbiasa dengan pembuatan mind mapping, guru

sebagai evaluator harus menguasai sistem penilaian yang digunakan dalam

acuan skoring mind mapping. Rubrik penilaian berbeda dari tes

konvensional yang biasa dilakukan, dan harus selalu disesuaikan dengan

materi yang akan dievaluasi.

4. Menilai Mind Map

Mind map dibuat untuk mengetahui kompleksitas dan komprehensif

pemahaman siswa. Indikator kompleksitas dan komprehensif

pemahaman siswa:

Menunjukkan keluasan suatu materi, semakin banyak aspek dalam

suatu konsep yang dipahami dan dituangkan dalam suatu materi.

Menunjukkan kedalaman, semakin detail sebuah konsep.

Menunjukkan hubungan proposisi, kalimat netral yang menunjukkan

hubungan diantara subyek predikat.

Menyatakan hubungan hierarkis antara konsep yang umum dengan

konsep khusus.

Terstruktur, menunjukkan konsep yang umum dan konsep khusus.

Memuat konsep dunia hewan dan konsep non IPA

Mind map dunia hewan saling berkaitan antar pokok bahasan.

Semakin luas cakupan materi, semakin detail aspek dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

19

Penilaian mind map

Penilaian mind mapping yang dibuat siswa menggunakan skala ukur

rasio. Skala ini merupakan skala ukur yang paling tepat dan presisi baik

dalam kegiatan penelitian maupun dalam evaluasi program. Alat ukur ini

memiliki fungsi membedakan, memberi peringkat, berjarak sama,

mempunyai titik awal/nol (Sukardi, 2014).

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian serupa yang pernah dilakukan oleh Emmy (2007) dalam

penelitian yang berjudul “Peta Konsep Sebagai Salah Satu Alternatif untuk

Mengukur Pemahaman Siswa Tentang Konsep-Konsep Fisika”. Hasil

penelitian pendidikan yang dilakukan menunjukkan bahwa peta konsep

dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengukur pemahaman

siswa tentang konsep-konsep fisika yang sedang dipelajari. Peneliti

menggunakan koefisien korelasi yang dihitung dengan rumus product-

moment dari Pearson antara tes hasil pemahaman dengan peta konsep yang

dibuat oleh siswa.

Penelitian lain dilakukan oleh Supatmi (2011) dengan judul “Peta

Konsep sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Pemahaman Siswa dalam Belajar

Fisika pada Materi Kelas XI Pokok Bahasan Hukum Newton Tentang

Gravitasi (SMA BOPKRI 1 Yogyakarta kelas XI Semester I)”. Merupakan

penelitian statistik korelatif. Instrumen yang digunakan adalah tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

20

pemahaman sebagai kontrol dan tes pembuatan peta konsep yang diuji

cobakan. Perbandingan antara hasil tes pemahaman dengan tes peta konsep

dianalisis statistik dengan koefisien korelasi Pearson. Hasil penelitian

menunjukkan adanya korelasi antara tes pemahaman siswa dengan peta

konsep yang dibuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa peta konsep dapat

digunakan sebagai alat evaluasi.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Lulut (2011) “Peta Konsep

Sebagai Alternatif Alat Evaluasi Pemahaman Siswa pada pokok besaran dan

satuan serta vektor oleh siswi-siswi kelas XB SMA Santa Maria

Yogyakarta”. Peneliti menggunakan sistem skoring agar variabel bebas

yaitu alat evaluasi dan variabel terikat yaitu pemahaman siswa dapat

terukur. Peneliti menggunakan uji normalitas dan homogenitas untuk

menguji validitas instrumen dengan metode Kolmogorov Smirnov dan

homogenitas varian. Hasil penelitian menunjukkan peta konsep dapat

digunakan sebagai alternatif alat evaluasi untuk mengetahui pemahaman

siswa.

Penelitian yang dilakukan menggunakan mind mapping bukan concept

map. Perhitungan analisis hampir sama dengan penelitian serupa yang

pernah dilakukan. Uji Homogenitas dan Normalitas Varian, kemudian diuji

dengan Korelasi Pearson.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

21

F. Materi

Animalia/dunia hewan terbagi menjadi dua bagian materi, yakni

invertebrata dan vertebrata. Penelitian akan dilakukan pada materi animalia

khususnya pada materi kelas Chordata yakni Vertebrata. Kelas vertebrata

dibagi menjadi tujuh kelas, Agnatha, Chondrichytes, Osteichytes, Amphibia,

Reptilia, Aves, Mammalia (Prawirohartono, 2007). Materi terlampir pada

halaman 72.

Materi vertebrata memiliki cakupan pokok bahasan yang cukup luas,

materi tersebut membahas kelas-kelas yang ada dalam Subfilum Vertebrata.

Masing-masing kelas memiliki karakteristik, peran, dan banyak contoh

hewan yang dapat ditemukan dalam keseharian siswa. Penggunaan mind

map dirasa tepat untuk membantu siswa memahami materi dengan berfikir

kreatif saat membuat mind map, selain itu juga mind map dapat

menggambarkan pemahaman siswa akan materi vertebrata. Setelah

mempelajari materi Vertebrata ini siswa akan dapat menjelaskan

karakteristik masing-masing kelas, selain itu juga siswa dapat menyebutkan

contoh hewan vertebrata secara spesifik masing-masing ordo. Siswa juga

dapat memberikan contoh peran hewan vertebrata dalam kehidupan sehari-

hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

22

G. Kerangka Berpikir

Evaluasi merupakan kegiatan yang harus ada dalam kegiatan

pembelajaran, dengan evaluasi akan diketahui ketercapaian tujuan,

penggunaan metode, bahan ajar, dan setiap proses yang terlaksana dalam

kegiatan pembelajaran. Melakukan kegiatan evaluasi dibutuhkan alat ukur

atau aktifitas yang dapat digunakan untuk menentukan penilaian. Saat ini,

banyak penilaian dilakukan hanya dari tes pemahaman siswa. Tes

pemahaman membuat siswa cenderung belajar hafalan, selain itu juga

kurang dapat melihat aspek lain di luar aspek kognitif. Mind map yang

digambarkan oleh siswa, akan menunjukkan kompleksitas dan

komprehensif pemahaman siswa dari materi yang dipelajari, selain itu mind

map akan membuat siswa lebih kreatif karena dibuat berdasarkan pemikiran

yang diolah sendiri. Penelitian akan dilakukan sebagai berikut:

a. Apersepsi pemahaman awal secara lisan.

b. Peneliti akan menjelaskan cara pembuatan mind map

c. Siswa berlatih membuat mind map dari materi/ pokok bahasan yang

sudah pernah dipelajari sebelumnya.

d. Peneliti menyampaikan materi vertebrata dengan metode

pembelajaran beragam, dan menyampaikan materi dengan mind map.

e. Peneliti menugaskan siswa untuk membuat mind map dari materi yang

telah diajarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

23

f. Penjelasan materi dilanjutkan pada kelas vertebrata selanjutnya, siswa

diminta membuat mind map sebagai evaluasi seluruh materi vertebrata

yang dipelajari.

g. Diakhir kegiatan, siswa mengerjakan tes pemahaman berupa essai.

Dari kegiatan yang dilakukan akan diperoleh data berupa skor mind

map dan skor tes esai. Kedua hasil akan di analisis secara statistik

menggunakan korelasikan product moment Pearson. Perhitungan dan

analisis statistika akan menunjukkan apakah mind map dapat digunakan

sebagai alat evaluasi.

H. Hipotesa

Mind mapping dapat digunakan sebagai alat evaluasi untuk

mengetahui kompleksitas dan komprehensif pemahaman siswa dalam materi

vertebrata kelas XA SMA Santo Mikael Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Pendidikan. Gabungan antara

penelitian kualitatif dan kuantitatif.

B. Setting Penelitian

1. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XA SMA Santo Mikael dengan

jumlah siswa sebanyak 21 siswa.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah mind mapping yang menjadi alat evaluasi untuk

mengukur kompleksitas dan komprehensif pemahaman siswa pada materi

vertebrata.

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Santo Mikael Warak, Sumberadi Mlati

Sleman Yogyakarta.

4. Waktu Penelitian

Waktu penelitian bulan Mei 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

25

C. Treatmen

1. Sebelum pembelajaran dilakukan peneliti menjelaskan apa yang disebut

dengan mind map.

2. Peneliti menjelaskan bagaimana cara serta langkah-langkah yang dilakukan

untuk membuat mind map, dengan memberikan contoh mind map dari

konsep sederhana.

3. Peneliti memberikan beberapa bacaan mengenai suatu pokok bahasan yang

menjadi materi ajar hari itu dan meminta siswa membuat mind map dari

pokok bahasan tersebut sebagai latihan.

4. Siswa diminta untuk berlatih membuat mind map, baik secara individu dan

kelompok.

5. Diakhir kegiatan pembelajaran dilakukan tes berupa pembuatan mind

mapping dari seluruh materi vertebrata yang dipelajari dan juga tes

pemahaman berupa tes esai untuk membandingkan antara hasil mind map

yang dibuat dengan tes pemahaman yang dikerjakan siswa.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian (Suparno, 2011). Penelitian ini menggunakan dua macam

instrument, yaitu instrument pembelajaran dan instrument pengumpulan

data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

26

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini meliputi:

a. Silabus

Silabus memuat tentang satuan pendidikan, kelas/semester, mata

pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD),

indikator, penilaian, alokasi waktu, materi, dan kegiatan pembelajaran,

serta sumber pembelajaran. Silabus berfungsi sebagai acuan dalam

pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus

terlampir pada halaman 56.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memuat tentang satuan

pendidikan, kelas/semester, mata pelajaran, alokasi waktu, Standar

Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan

pembelajaran, materi ajar, model dan metode pembelajaran, langkah-

langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam

menyampaikan materi, sumber belajar, alat dan bahan, dan penilaian.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berfungsi sebagai acuan

penelitian selama proses pembelajaran. RPP terlampir pada halaman

59.

c. Materi Vertebrata

Masing-masing siswa mendapatkan materi vertebrata. Materi

vertebrata terlampir pada halaman 72.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

27

2. Instrumen Pengumpulan Data

Terdapat dua jenis instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini,

berupa tes pemahaman dan indikator kompleksitas dan komprehensif

pemahaman siswa dari mind map yang dibuat.

a. Tes

Apersepsi dilaksanakan secara lisan, peneliti menanyakan pemahaman

awal siswa tentang materi vertebrata, kegiatan ini dilakukan untuk

mengetahui konsep-konsep yang mungkin sudah dimiliki siswa terkait

materi yang akan disampaikan. Tes pada akhir pertemuan dilakukan

untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mempelajari seluruh

materi vertebrata. Tes akhir ini dilakukan dalam bentuk tes esai. Tes

esai adalah butir soal yang jawabannya diisi oleh peserta tes dengan

gagasan-gagasan deskriptif dan argumentatif. Jenis tes yang digunakan

gabungan dari tes esai bebas dan tes esai terbatas. Kelebihan tes esai

cocok untuk mengukur hasil belajar yang kompleks, cocok untuk

mengukur hasil belajar yang mengintegrasikan berbagai konsep/ide dari

berbagai sumber ke dalam satu pikiran utama. Selain itu, tes esai cocok

untuk mengukur hasil belajar yang mengungkapkan pikiran dalam

bentuk tulis sesuai dengan gaya pikir dan gaya bahasa sendiri (Munthe,

2009).

Instrumen tes pemahaman dibatasi dengan kriteria sebagai berikut: (1)

dapat menjelaskan makna dari konsep, (2) dapat membedakan konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

28

yang satu dengan konsep yang lain yang saling berkaitan. Penyusunan

tes dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Menentukan materi pokok

Menentukan indikator

Menentukan kriteria tingkat kognitif

Menyusun kisi-kisi yang memuat soal menurut indikator yang akan

diukur, materi dan kriteria-kriteria pemahaman.

Merumuskan soal-soal berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun.

Instrumen tes terlampir pada halaman 88.

b. Indikator Mind Mapping

Berdasarkan kategori dalam kajian pustaka yang telah dimodifikasi,

maka ditentukan penilaian mind map sebagai berikut:

Kompleksitas, ditunjukkan dengan semakin banyak aspek dalam

suatu konsep dipahami dan dituangkan dalam mind map. Semakin

banyak aspek yang disebutkan dengan tepat maka akan mendapatkan

skor maksimal 10, kurang lengkap dan kurang tepat sebuah konsep skor

berkurang 2. Kompleksitas dapat ditunjukkan dengan banyak hubungan

antar konsep. Semakin banyak menunjukkan keterkaitan antar konsep

semakin baik. Skor maksimal untuk keterkaitan konsep adalah 5,

semakin sedikit skor berkurang 2. Semakin banyak menunjukkan

contoh dari suatu konsep, merupakan suatu ciri dari keluasan sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

29

pemahaman. Menyebutkan contoh tepat, masing-masing contoh diberi

skor 1.

Komprehensif menyangkut detail materi dalam suatu konsep.

Menunjukkan informasi terkait konsep jika tepat dan benar skor

maksimal 10. Semakin sedikit informasi yang diberikan, skor berkurang

2. Kriteria penilaian mind map seperti pada tabel 3.1 dibawah ini.

Tabel 3.1 Kriteria penilaian mind map

Kategori Kriteria Spesifikasi Skor

Kompleksitas

(keluasan)

Menunjukkan

secara lengkap

konsep-konsep

dalam suatu

materi.

Menjelaskan secara lengkap

dan benar 7 kelas dalam materi

vertebrata.

Menjelaskan 6 kelas dalam

vertebrata secara lengkap dan

benar.

Menjelaskan 4 kelas vertebrata

kurang lengkap dan kurang

tepat.

Menjelaskan 2 kelas vertebrata

dengan lengkap dan benar.

Tidak menjelaskan kelas

vertebrata.

10

8

6

4

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

30

Kategori Kriteria Spesifikasi Skor

Mengkaitkan

konsep satu

dengan konsep

lainnya

Menunjukkan kesamaan ciri

yang dimiliki antar kelas dalam

vertebrata dengan tepat.

Menunjukkan kesamaan ciri,

tetapi tidak lengkap dan kurang

tepat.

Tidak menunjukkan keterkaitan/

kesamaan ciri yang dimiliki

masing-masing kelas vertebrata

5

4-1

0

Menyebutkan

contoh

Menyebutkan contoh spesifik

masing-masing ordo dengan

tepat.

1

Komprehensif

(kedalaman)

Mampu

menunjukkan

detail konsep

yang sudah

dipahami

sebelumnya.

Menuliskan paling sedikit 3

informasi terkait materi dengan

pengalaman / konsep yang telah

dimiliki sebelumnya; dengan

tepat.

Menuliskan paling sedikit 1

informasi terkait penemuan

yang dimiliki tetapi tidak tepat

dan kurang lengkap.

Tidak menuliskan informasi lain

selain materi vertebrata.

10-6

4-2

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

31

Kategori Kriteria Spesifikasi Skor

Menyebutkan

kaitan konsep

dengan

kehidupan

sehari-hari

(peran)

Menyebutkan minimal 6 peran

hewan kelas vertebrata dalam

kehidupan sehari-hari secara

lengkap dan benar.

Menyebutkan minimal 2 peran

beberapa hewan kelas vertebrata

dengan tepat dan benar.

Tidak menyebutkan peran

hewan kelas vertebrata dalam

kehidupan sehari-hari

10-6

4-2

0

Total Skor Mind Map 40

E. Metode Analisis Data

Hasil penelitian berupa skor mind mapping yang telah dibuat oleh siswa

serta skor dari tes pemahaman.Untuk menunjukkan bahwa hasil kedua uji

pemahaman yang sudah dilaksanakan sama atau berbeda dalam penelitian

ini juga dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji tersebut dilakukan

sebagai syarat dapat dilakukannya analisis korelasi. Uji normalitas yang

digunakan dengan metode Kolmogorov Smirnov, dan uji homogenitas

dengan metode uji homogenitas varian. Kedua skor diolah dengan analisis

statistik yaitu dengan analisis statistik koefisien korelasi Pearson.Hal ini

untuk mengetahui apakah siswa dengan tingkat pemahaman kompleks dan

komprehensif tinggi dalam pembuatan mind map memiliki pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

32

yang tinggi pula dalam tes pemahaman. Menurut Suparno (2011), Koefisien

korelasi Pearson dicari dengan rumusan matematis berikut:

Keterangan:

: skor siswa hasil tes dengan mind map

: skor siswa hasil tes dengan soal esai

1. Analisis Statistik

Data yang diperoleh dari nilai tes pemahaman siswa dan nilai mind

mapping dilakukan perhitungan statistik dengan program SPSS versi 17.0.

Sebagai syarat dilakukan uji korelasi, peneliti melakukan uji normalitas

dengan metode Kolmogorov Smirnov dan uji homogenitas varian.

a) Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari

penelitian memiliki sebaran normal atau tidak. Berdasarkan perhitungan

statistik uji normalitas yang dilakukan diperoleh hasil seperti pada tabel 3.2

berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

33

Tabel 3.2 Uji Normalitas

mind mapping Tes

N 20 20

Normal Parametersa,,b

Mean 37.1500 44.2400

Std. Deviation 13.77268 17.29108

Most Extreme

Differences

Absolute .168 .130

Positive .168 .111

Negative -.144 -.130

Kolmogorov-Smirnov Z .751 .584

Asymp. Sig. (2-tailed) .625 .885

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Pada kolom variabel mind map diperoleh nilai probabilitas 0.625.

Nilai P 0.625 lebih besar dari P 0.05, sehingga diketahui bahwa variabel

mind mappingdengan 20 sampel adalah normal, memenuhi syarat uji

normalitas. Demikian juga dengan variabel tes pemahaman, diketahui nilai

probabilitas 0.885 lebih besar dari P 0.05, adalah normal, memenuhi syarat

uji normalitas. Kedua variabel memiliki sebaran normal.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari

populasi dengan varian sama atau tidak. Data yang diperoleh dari nilai tes

pemahaman dan nilai mind mapping dihitung dengan statistik uji

homogenitas seperti pada tabel 3.3 dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

34

Tabel 3.3 Uji Homogenitas

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Data Based on Mean 2.750 1 38 .106

Based on Median 1.925 1 38 .173

Based on Median and

with adjusted df

1.925 1 37.407 .173

Based on trimmed mean 2.716 1 38 .108

Pada hasil perhitungan tes homogenitas varian (test of homogenity of

variance) angka signifikasi untuk probabilitas berdasarkan mean (Based on

Mean) = 0.106 ; berdasarkan median (Based on Median) = 0.173;

probabilitas berdasarkan median dan derajad kebebasan (Based on Median

and With Adjusted df) = 0.173 dan probabilitas berdasarkan Mean yang

telah dipangkas (Trimmed mean) = 0.108. Seluruh probabilitas >0.05, maka

dapat diketahui bahwa data memiliki varian yang homogen atau dengan kata

lain, data berasal dari populasi-populasi dengan varian sama.

c) Uji Korelasi

Uji korelasi Pearson yang dilakukan untuk menunjukkan keterkaitan

antara nilai tes pemahaman dengan nilai pemahaman konsep menggunakan

Mind mapping ditunjukkan dalam analisis pada tabel 3.4 berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

35

Tabel 3.4 Perhitungan Korelasi

Mindmapping Tes

mindmapping Pearson

Correlation

1 .780**

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

Tes Pearson

Correlation

.780**

1

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Interpretasi tabel korelasi:

Skor 0.780 merupakan angka korelasi pearson dari uji korelasi data antara

mind map dengan tes. Hasil perhitungan korelasi dituliskan robs= 0.780. Dari

hasil uji korelasi diatas dapat diinterpretasikan adanya hubungan antara tes

pemahaman dengan tes pembuatan mind mapping. Koefisien korelasi

bernilai positif, merupakan korelasi satu arah. Semakin tinggi nilai

pembuatan mind mapping, semakin tinggi perolehan nilai tes pemahaman.

Tanda ** di belakang angka koefisien korelasi, berarti angka korelasi

memenuhi kriteria signifikasi 1%, dengan demikian data dapat memenuhi

taraf kepercayaan 95%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

36

Berdasarkan probabilitas:

1) Ho: ρxy = 0 (hipotesis nol); ρ = koefisien korelasi

2) Hi: ρxy ≠ 0. (hipotesis alternatif)

3) Significant level α = 0,01

4) Df = derajad kebebasan = N-2 =20-2=18

5) rcrit (koefisien critical) = 0.561 (berdasarkan tabel critical values of

Korelasi Pearson)

6) robs (Perhitungan)= 0.780

7) Kesimpulan: / robs / > / rcrit / = 0.780 > 0.561. Berarti ada korelasi antara

skor tes pemahaman dengan skor tes kemampuan membuat mind

mapping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 5 Mei sampai 13 Mei 2015 di

SMA Santo Mikael Sleman. Penelitian pada pokok bahasan vertebrata,

dilakukan di kelas XA dengan jumlah siswa 21 orang. Berikut adalah

gambaran pelaksanaan penelitian yang telah peneliti laksanakan:

1. Pertemuan I :Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2015,

pembelajaran berlangsung selama 45 menit. Dimulai pukul 09.30-10.15

WIB. Kegiatan pembelajaran diisi dengan pengenalan materi vertebrata dan

disampaikan dengan mind mappingyang peneliti siapkan seperti pada

gambar 4.1. Penjelasan materi dengan mind mappingini dimaksudkan agar

siswa mengenal bentuk mind mapping yang nantinya akan digunakan

sebagai alat evaluasi. Materi pisces dan amphibi disampaikan dalam bentuk

presentasi. Pembelajaran dilanjutkan dengan siswa berlatih membuat mind

mapping secara mandiri dari materi pisces dan amphibi. Karena

keterbatasan waktu, siswa melanjutkan pembuatan mind mapping sebagai

tugas rumah dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

38

Gambar 4.1 Penjelasan contoh mind map

2. Pertemuan II : Pertemuan kedua pada hari Rabu, 6 Mei 2015 pukul 08.30-

09.15 WIB dilanjutkan pukul 09.30-10.15 WIB. Sebelum memulai

pelajaran, siswa mengumpulkan mind mapping pisces dan amphibi.

Kegiatan belajar mengajar dilanjutkan materi vertebrata aves dan reptil.

Pada gambar 4.3 dan 4.4 menggambarkan siswa secara berkelompok

mendiskusikan dan mengerjakan lembar kerja dari materi aves dan reptil

berupa teka-teki silang dan analisis gambar. Setelah selesai mengerjakan,

beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

Kemudian siswa secara berkelompok membuat mind mappingdari 4 kelas

yang sudah dipelajari seperti pada gambar 4.2. Pembuatan mind mapping

secara berkelompok ini dimaksudkan agar kemampuan siswa dalam

membuat mind mapping setara dan saling melengkapi ide dan gagasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

39

Gambar 4.2 Siswa diskusi membuat mind map

Gambar 4.3 Siswa diskusi LKS

Gambar 4.4 Siswa diskusi LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

40

3. Pertemuan III : Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Mei

2015. Kegiatan pembelajaran yang berlangsung selama 45 menit ini di

gunakan untuk menyampaikan materi vertebrata kelas mamalia dengan

presentasi. Dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab materi vertebrata dan

diakhiri dengan peneguhan. Gambar 4.5 menunjukkan siswa sedang

mempresentasikan mind mapping yang dibuat untuk didiskusikan bersama.

Peneliti memberikan informasi akan adanya tes pembuatan mind mapping

dan tes pemahaman.

Gambar 4.5 Siswa presentasi mind map

4. Pertemuan IV :Pertemuan keempat ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

13 Mei 2015. Pukul 08.30-09.15 WIB digunakan untuk siswa mengerjakan

tes mind mapping. Kendala yang dihadapi, keterbatasan waktu membuat

siswa kesulitan menyelesaikan mind mapping sesuai dengan ketentuan yang

diharapkan. Pada jam kedua dilakukan tes pemahaman. Siswa terlambat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

41

masuk kelas, sehingga waktu untuk mengerjakan tes terbatas. Siswa kurang

maksimal dalam mengerjakan tes pemahaman. Dari 21 siswa yang

mengikuti kegiatan belajar mengajar, seorang siswa tidak mengerjakan tes

mind mapping, sehingga data yang dapat diolah hanya 20.

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis memperoleh data yang

meliputi hasil tes pemahaman dengan menggunakan mind mapping dan tes

pemahaman berupa tes esai pada pokok bahasan Vertebrata. Data berupa

nilai yang diperoleh dari masing-masing siswa berdasarkan instrumen yang

ditetapkan.Nilai tes Esai dan Nilai pembuatan Mind mapditunjukkan pada

tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Nilai siswa

No MIND MAP TES

1 32.5 33

2 25 23

3 35 50

4 37.5 29

5 40 41.5

6 22.5 23

7 30 57.5

8 22.5 26

9 37.5 47.5

10 52.5 63

11 55 56

12 42.5 54.5

13 22.5 15.7

14 40 50

15 22.5 18.6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

42

Berdasarkan data diatas diketahui rata-rata nilai mind map38,15 nilai

yang sangat rendah jika dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal

mata pelajaran biologi di sekolah penelitian yakni 65. Sedangkan rata-rata

nilai tes esai 44,24. Meskipun lebih rendah dari nilai KKM, nilai ini lebih

tinggi daripada nilai mind map. Jika dilihat secara umum, rata-rata nilai

keseluruhan menunjukkan sangat sedikit siswa yang mencapai kriteria

ketuntasan minimal. Hal ini dapat terjadi dikarenakan, input siswa

menengah kebawah dan keterbatasan waktu untuk guru memperdalam

materi, sehingga pokok bahasan kurang dapat dipahami siswa dengan baik

dan optimal.

Data menunjukkan nilai rata-rata tes lebih tinggi dibandingkan nilai

rata-rata pembuatan mind mapping. Ada banyak faktor yang menyebabkan

nilai tes lebih tinggi dibandingkan nilai mind mapping. Siswa belum terbiasa

dengan mind map, sehingga saat tes berlangsung siswa kesulitan untuk

membuat mind map dengan lebih optimal, siswa juga cenderung terpola

belajar hafalan, sehingga saat mengerjakan tes esai dapat mengerjakan

dengan pola hafalan yang dimiliki siswa. Secara keseluruhan dapat di lihat

bahwa siswa dengan nilai mind map tinggi cenderung memiliki nilai tes

yang tinggi pula, demikian juga dengan siswa yang memiliki nilai mind

16 40 54.5

17

14.5

18 63 63

19 70 71.5

20 50 67.5

21 22.5 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

43

maprendah mendapat nilai tes yang rendah. Tetapi terjadi tidak konsisten

data, 15 % nilai siswa menunjukkan siswa dengan nilai mind mapping

rendah tetapi memiliki nilai tes yang tinggi. Ada banyak faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil evaluasi dengan menggunakan mind

mapping ini, diantaranya selama proses pelatihan membuat mind map siswa

tersebut tidak mengikuti proses dengan baik. Tidak mengerjakan mind map

latihan secara individu maupun kelompok yang diadakan peneliti untuk

melatih siswa menggunakan mind mapping. Selain itu juga, mind map

kurang dapat mengakomodasi kecerdasan dari 15% siswa tersebut.

1. Deskripsi Pemahaman Siswa pada Pokok Bahasan Vertebrata dalam

Mind mapping yang dibuat oleh siswa

a) Kompleksitas

1) Konsep

Kriteria penilaian konsep dilihat dari kemampuan siswa untuk

menunjukkan secara lengkap konsep-konsep dalam suatu materi. 60 %

siswa dapat menyusun mind map dengan menuliskan konsep lengkap dan

tepat dari suatu kelas vertebrata. Sehingga mendapatkan skor maksimal

dari aspek pemahaman konsep. Contoh penilaian konsep dengan nilai

tertinggi dari mind mappingseperti yang ditunjukkan dalam lampiran 6.1,

siswa menyebutkan secara lengkap ciri-ciri yang dimiliki kelas amphibia,

menjelaskan kekhasan habitat, anatomi, morfologi, dan juga menjelaskan

masing-masing ordo dari kelas tersebut.

Siswa dengan skor rendah pada aspek penilaian konsep, siswa

menuliskan ciri umum dari kelas dalam vertebrata dan tidak memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

44

penjelasan ciri khas masing-masing ordo. Misalnya hanya menuliskan

ciri kelas amphibi hidup di dua tempat, kulit licin, tidak bersisik. Seperti

dapat dilihat pada lampiran 6.3, siswa memberikan penjelasan umum dan

tidak lengkap, tidak menjelaskan ciri morfologi, anatomi, habitat.

2) Mengkaitkan konsep satu dengan konsep lainnya

Pada kriteria penilaian ini, tidak banyak siswa yang menunjukkan

keterkaitan antar konsep yang dimiliki dari kelas-kelas vertebrata. 20%

siswa menunjukkan kesamaan ciri yang dimiliki antar kelas, misalnya

pada mind mapping lampiran 6.1 siswa menunjukkan perbedaan jantung

yang dimiliki setiap kelas dalam vertebrata,menunjukkan perbedaan ordo

berdasarkan kerangka tulang dalam kelas pisces. Berbeda dengan mind

mapping pada lampiran 6.2 tidak menunjukkan perbedaan setiap kelas

atau ordo yang dijelaskan.

3) Menyebutkan contoh

Sebanyak 55% siswa menyebutkan contoh untuk setiap kelas dalam

vertebrata secara lebih spesifik, memberikan contoh untuk setiap ordo

dan mendapatkan skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang

menunjukkan contoh secara umum dari kelas vertebrata tersebut. Seperti

dapat dilihat pada lampiran 6.1, siswa menyebutkan contoh hewan dari

masing-masing ordo dari kelas amphibi mendapatkan skor maksimal

yakni 5 untuk kategori menyebutkan contoh. Berbeda denganmind

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

45

mapping pada lampiran 6.2 siswa yang menuliskan contoh pada kelas

aves burung merpati dan burung elang. Tidak menunjukkan ordo dari

hewan tersebut. Sehingga siswa mendapatkan skor yang tidak maksimal

sesuai dengan indikator yang telah disusun.

b) Komprehensif

Menyebutkan detail konsep IPA dan kaitan dengan konsep non-IPA.

Kriteria penilaian untuk menunjukkan komprehensif/kedalaman ini

kurang optimal. Siswa dalam membuat mind mapping tidak

menunjukkan kedalaman informasi, kurang menunjukkan informasi lain

diluar konsep-konsep yang terdapat dalam modul. Dari 20 siswa yang

mengerjakan tes mind mapping5% siswa menjelaskan peran dari hewan-

hewan dalam kelas vertebrata. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,

aspek penilaian komprehensif ini kurang optimal dapat disebabkan oleh

beberapa faktor, diantaranya input siswa menengah ke bawah yang dapat

terlihat dari hasil penilaian yang sangat jauh dari KKM yang ditentukan

sekolah. Selain itu, keterbatasan waktu dan banyaknya materi yang harus

diselesaikan cenderung membangun kebiasaan metode belajar dengan

melulu transfer materi sehingga siswa tidak dibiasakan untuk

mengkaitkan materi / konsep yang diterima dengan konsep sebelumnya.

Siswa kurang memiliki kesempatan untuk berfikir secara mendalam

terhadap suatu konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

46

2. Pembahasan

Penelitian tentang mind mapping sebagai alat evaluasi yang

dikorelasikan dengan hasil tes pemahaman dan dihitung secara kuantitatif

diuji dengan uji normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov dan uji

homogenitas varian, dan dilakukan uji korelasi Pearson menunjukkan hasil

yang signifikan. Artinya ada kaitan antara mind mappingyang dibuat siswa

dengan pemahaman siswa yang dibuktikan dengan tes pemahaman.

Siswa yang memiliki nilai tes pemahaman tinggi cenderung memiliki

nilai tes membuat mind mapping juga tinggi. Berdasarkan indikator

kompleksitas dan komprehensif, siswa yang memiliki pemahaman yang luas

dan mendalam akan memberikan penjelasan konsep masing-masing kelas

dalam vertebrata dengan lengkap dan tepat. Memberikan contoh untuk

masing-masing ordo dengan jelas. Memberikan penjelasan terkait peranan

dari contoh hewan vertebrata yang disebutkan. Menunjukkan kekhasan ciri

yang dimiliki suatu ordo dan perbedaan yang menonjol. Sehingga siswa

akan mendapatkan skor tinggi dalam penilaian mind mappingyang dibuat.

Demikian halnya dengan siswa yang memiliki nilai tes pemahaman rendah,

dalam mind mapping penjelasan ciri khas dari suatu ordo tidak spesifik

siswa hanya menyebutkan ciri-ciri umum dari kelas tersebut, tidak

menyebutkan peran dari hewan vertebrata, menyebutkan contoh beberapa

hewan vertebrata tetapi tidak spesifik dari suatu ordo.

Mind mapping juga dapat menunjukkan ketidakpahaman siswa pada

konsep pokok bahasan vertebrata. Misalnya, siswa memberikan contoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

47

hewan dari ordo Apoda kelas Amphibia berupa cacing tanah. Hewan dari

ordo apoda yang dimaksud adalah sesilia yang berbentuk seperti cacing,

tetapi siswa beranggapan bahwa sesilia sama dengan cacing tanah.

Penjelasan di atas memperkuat hipotesa peneliti bahwa mind mapping

dapat digunakan sebagai salah satu alternatif alat evaluasi untuk mengetahui

kompleksitas dan komprehensif pemahaman siswa.

3. Mind mapping sebagai alternatif alat evaluasi pemahaman siswa

Berdasarkan pengalaman penelitian tentang mind mappingyang

dilakukan di SMA Santo Mikael Sleman, peneliti melihat bahwa siswa

masih asing dengan penggunaan mind mapping dalam pembelajaran

maupun dalam pembuatan catatan. Siswa cenderung lebih sering membuat

catatan berupa paragraf, dan mempelajari materi dengan membaca

modul/buku pembelajaran berupa paragraf. Sehingga diawal penelitian,

menyulitkan untuk menggunakan mind mapping sebagai alat evaluasi.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, siswa dikenalkan dengan mind

mapping dalam kegiatan pembelajaran, juga dengan latihan-latihan. Pada

akhirnya siswa cukup terbiasa membuat mind mapping sehingga peneliti

dapat menggunakan mind mapping sebagai alternatif alat evaluasi.

Terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan dalam penggunaan

mind mapping sebagai alat evaluasi. Berikut keunggulan penggunaan mind

mapping sebagai alat evaluasi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

48

1. Ketika siswa menyusun mind mapping siswa akan menentukan

konsepnya sendiri, siswa mengalami pembelajaran bukan hafalan. Siswa

akan mengalami pengulangan tentang materi yang pernah dipelajari

sebelumnya dan akan menemukan hal-hal baru/ pengetahuan baru.

Sehingga saat pembuatan mind mapping siswa akan memiliki

pemahaman yang semakin mendalam.

2. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Karena siswa

membuat sendiri mind mapping sehingga siswa tidak hanya menerima

materi dalam bentuk hafalan.

3. Pembuatan mind mapping akan meningkatkan kreativitas siswa, siswa

akan menggunakan kata kunci dan simbol yang khas dan membuat siswa

menyusun mind mapping yang unik sesuai dengan pemahamannya.

4. Guru/peneliti dapat menggunakan mind mapping sebagai visualisasi

pemahaman siswa. Sehingga guru dapat mengetahui tingkat pemahaman

siswa terhadap suatu materi. Mind mapping juga dapat mengungkapkan

salah konsep yang terjadi pada siswa.

Kelemahan menggunakan mind mapping sebagai alat evaluasi:

1. Penilaian mind mapping lebih sulit dibandingkan penilaian tes.

2. Siswa harus dipastikan memahami pembuatan mind mapping yang

dimaksud sehingga hasil lebih optimal.

3. Pembelajaran dengan mind mapping membutuhkan waktu yang lebih

banyak, terutama bagi siswa yang belum mengenal mind mapping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

49

Penelitian ini terkendala pada alokasi waktu materi vertebrata yang

singkat, sehingga hasil pembuatan mind mapping siswa kurang optimal.

5. Keterbatasan Penelitian

Kegiatan penelitian ini memiliki keterbatasan, diantaranya sebagai berikut:

1. Keterbatasan sampel penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 21 siswa, dan hanya

20 data yang dapat diolah. Jumlah sampel ini sangat kurang, sehingga

hasil penelitian ini hanya berlaku bagi sampel yang diteliti. Penelitian ini

hanya dilakukan di satu sekolah, belum dapat mewakili gambaran umum

penggunaan mind mapping sebagai alat evaluasi.

2. Keterbatasan waktu

Siswa yang belum terbiasa menggunakan mind mapping membutuhkan

waktu yang cukup banyak untuk mempelajari cara pembuatan, dan

membiasakan menggunakan mind mappingsebagai bentuk catatan.

Sehingga membutuhkan alokasi waktu yang lebih dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan mind mapping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil analisis data, penggunaan mind mapping

sebagai alternatif alat evaluasi pokok bahasan vertebrata dapat disimpulkan

sebagai berikut:

Mind mappingdapat dijadikan alat evaluasi untuk mengetahui

kompleksitas dan komprehensif pemahaman siswa pada materi

vertebrata.

Hal ini dibuktikan dengan adanya korelasi antara skor tes pemahaman

dengan skor pembuatan mind mapping yang dibuat siswa pada pokok

bahasan vertebrata. Korelasi bernilai positif, artinya siswa dengan skor tes

pemahaman rendah memiliki skor mind mapping yang rendah, sebaliknya

siswa dengan skor tes pemahaman tinggi memiliki skor mind mapping

tinggi. Semakin luas dan mendalam pemahaman siswa, semakin dapat

membuat mind mappingdengan skor tinggi dan memiliki skor tes

pemahaman yang tinggi pula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

51

B. Saran

Dari hasil penelitian, peneliti mengajukan beberapa saran dari

berbagai permasalahan yang dijumpai saat melakukan penelitian, yaitu:

1. Memastikan siswa sudah terampil dalam pembuatan mind mapping dari

konsep/ pokok bahasan yang dipelajari.

2. Selanjutnya dapat juga dilakukan penelitian penggunaan mind

mappinguntuk mengetahui kemampuan siswa dalam pemecahan masalah,

ingatan, dan melihat perbedaan pembuatan mind mapping dengan

variabel yang beragam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

52

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z.M. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Buzan, T. (2008). Buku Pintar Mind map. Jakarta: Gramedia.

Emmy, S.Y. (2007). Peta Konsep Sebagai Salah Satu Alternatif Untuk Mengukur

Pemahaman Siswa Tentang Konsep-Konsep Fisika. Skripsi: Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Goodnough, K. dan Robin Long. (2002). Mind Mapping A Graphic Organizer for the

Pedagogical Toolbox. Science Scope. 25 (8). 20-24.

Kartika, B.F.Y (1990). Peta dan Pemetaan Konsep Serta Peranannya dalam Kegiatan Belajar

Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) dalam Widya Dharma; Vol 1

Kuswana, W.S.M. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lulut, C.M.I. (2011). Peta Konsep Sebagai Alternatif Alat Evaluasi Pemahaman Siswa pada

Pokok Bahasan Besaran dan Satuan serta Vektor oleh Siswi-Siswi SMA Santa Maria

Yogyakarta. Skripsi: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Munthe, B. (2009). Desain Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Olivia, F. (2014). 5-7 Menit Asyik Mind mapping Pelajaran Sekolah.Jakarta :Gramedia.

Prawirohartono, S. dan Sri Hidayati. (2007). Sains Biologi 1 SMA/MA. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukardi. (2014). Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sousa, D. A. (2012). Bagaimana Otak Belajar. Jakarta: Indeks.

Suparno, P. (2011). Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Supatmi. (2011). Peta Konsep Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Pemahaman Siswa dalam

Belajar Fisika pada Materi Kelas XI Pokok Bahasan Hukum Newton tentang

Gravitasi (pada SMA BOPKRI I Yogyakarta kelas XI Semester I). Skripsi. Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

53

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

54

Surat Perizinan Penelitian

Lampiran 1.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

55

Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 1.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

56

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

Lampiran 2.1

Sekolah : SMA SANTO MIKAEL SLEMAN

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X/II

Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati.

Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan danperanannya bagi kehidupan.

Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

Materi

Pelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

Karakteristik

Subfilum

Vertebrata dan

Klasifikasinya

Karakteristik

kelas-kelas

hewan yang

termasuk

dalam

Subfilum

Vertebrata

Pertemuan I

1. Guru menyampaikan

garis besar materi

yang akan dipelajari

pada pertemuan I

meliputi: karakteristik

SubFilum Vertebrata;

karakteristik kelas-

kelas dalam vertebrata

Pisces: Agnatha,

Chondrichthytes,

Osteichthyes,

Amphibia.

Produk

1. Menyebutkan

karakteristik yang

dimiliki subfilum

vertebrata.

2. Menyebutkan

pembagian kelas-

kelas hewan dalam

subfilum vertebrata.

3. Menjelaskan ciri

khusus yang

dimiliki oleh kelas

Agnatha, seperkelas

Pisces dan

Amphibia.

Non Tes

Tes

Mind Map

Tes

Pemahaman

Terlampir

pada RPP

6 X 45’ Prawirohartono,

Slamet dan Sri

Hidayati. 2007.

Sains Biologi 1.

Bumi Aksara.

Jakarta

Aryulina, Diah

dkk.2010.

Biology 1B

Bilingual. Esis-

Erlangga.

Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

57

Materi

Pelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

Peran

vertebrata

dalam

kehidupan

2. Siswa

mengidentifikasi

karakteristik subfilum

vertebrata dengan

kajian literatur.

Pertemuan II

1. Materi pembelajaran

meliputi Reptil dan

Aves.

2. Siswa

mengidentifikasi

karakteristik dan peran

dari kelas Reptil dan

Aves.

Pertemuan III

1. Materi pembelajaran

4. Menyebutkan

klasifikasi kelas

Agnatha, superkelas

Pisces dan kelas

Amphibia.

5. Mengidentifikasi

karakteristik yang

dimiliki oleh kelas

Reptil, Aves, dan

Mammalia.

6. Menjelaskan

klasifikasi yang

dimiliki oleh kelas

Reptil, Aves, dan

Mammalia.

7. Mengklasifikasikan

hewan yang ditemui

dalam kelas-kelas

vertebrata.

8. Mengkaitkan antar

konsep dan

menunjukkan

informasi lain

terkait konsep yang

dipelajari.

Afektif Sosial

1. Mampu bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

58

Materi

Pelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

pada pertemuan ke III

meliputi kelas

mammalia

sama dalam proses

diskusi kelompok

2. Memberikan

pendapat dengan

baik, komunikatif.

3. Terbuka terhadap

pendapat teman.

Karakter Afektif

Pribadi

1. Jujur dalam

mengerjakan tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

59

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 2.2

Satuan Pendidikan : SMA Santo Mikael Sleman

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X/2

Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit

Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan

danperanannya bagi kehidupan.

A. Indikator

Kognitif Produk

1. Menjelaskan ciri-ciri hewan dalam kelas vertebrata kelas pisces dan

amphibi.

2. Mengelompokkan hewan ke dalam kelas-kelas vertebrata.

3. Menjelaskan kembali pemahaman dalam mind mapping yang ditampilkan.

Kognitif Proses

1. Mengidentifikasi hewan vertebrata kelas pisces dan amphibi dari gambar.

Psikomotor

1. Menggambarkan kembali informasi dan pemahaman yang diketahui tentang

vertebrata dalam mind mapping.

Afektif Karakter :

1. Teliti dalam mengidentifikasi mind mapping materi pisces dan amphibi.

Afektif Sosial :

1. Menghargai pendapat teman dalam memrepresentasikan mind mapping.

B. Tujuan Pembelajaran

Kognitif Produk

1. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat menjelaskan ciri-ciri

vertebrata kelas pisces dan amphibi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

60

2. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat mengelompokkan

hewan dalam kelas vertebrata.

Kognitif Proses

1. Dengan pengamatan gambar siswa dapat mengidentifikasi kelompok hewan

vertebrata.

Psikomotor

1. Dengan menggunakan mind mapping siswa dapat menggambarkan kembali

informasi yang dipahami dari materi vertebrata yang dipelajari.

Afektif Karakter

1. Melalui pengamatan mind mapping yang dipresentasikan, siswa teliti dalam

memahami materi pisces dan amphibi.

Afektif Sosial

1. Melalui kegiatan representasi mind mapping, siswa dapat saling menghargai

pendapat yang beragam.

C. Materi Pembelajaran

Dunia hewan subfilum vertebrata; kelas pisces, dan amphibi.

D. Model dan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif

Metode pembelajaran : Mind mapping dan eksplorasi gambar.

E. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan

(waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan

( 10 menit )

Apersepsi/

motivasi

1. Sebutkan macam-macam ikan!

2. Beda ikan paus dengan ikan gurame?

Orientasi 1. Dengan PPT menyampaikan tujuan

pembelajaran

Inti ( 30

menit )

Eksplorasi 1. Memperlihatkan mind mapping satu

materi vertebrata.

2. Siswa menjelaskan isi mind map

dengan bahasa sendiri.

Elaborasi 1. Guru memberikan bacaan tentang

materi vertebrata kelas pisces,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

61

Kegiatan

(waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

amphibi.

2. Siswa membuat mind mapping dari

informasi yang dipahami.

Konfirmasi 1. Guru memberikan peneguhan dari

materi pisces dan amphibi yang

dipelajari.

Evaluasi 1. Guru memberikan pertanyaan terkait

materi pisces dan amphibi.

Penutup ( 5

menit )

Rangkuman /

Refleksi

1. Siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran yang sudah dilalui.

Tindak lanjut 1. Siswa menyelesaikan latihan

pembuatan mind mapping.

2. Guru memberikan tugas rumah untuk

mempelajari materi berikutnya yakni

kelas reptil dan aves.

F. Sumber Belajar

1. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1. Bumi

Aksara. Jakarta

2. Aryulina, Diah dkk.2010. Biology 1B Bilingual.Esis-Erlangga. Jakarta

G. Alat dan Bahan

1. Mind mapping materi pisces.

H. Penilaian

1. Lembar kerja mind mapping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

62

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 2.2

Satuan Pendidikan : SMA Santo Mikael Sleman

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X/2

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan

danperanannya bagi kehidupan.

A. Indikator

Kognitif Produk

1. Menjelaskan ciri-ciri hewan dalam kelas vertebrata reptil dan aves.

2. Mengelompokkan hewan ke dalam kelas-kelas vertebrata reptil dan aves.

3. Menjelaskan kembali informasi dan pemahaman dari materi vertebrata reptil

dan aves dengan menggambarkannya dalam mind mapping.

Kognitif Proses

1. Mengidentifikasi hewan vertebrata dari ciri / karakteristik yang dimiki serta

gambar yang ditampilkan.

Psikomotor

1. Menggambarkan kembali informasi dan pemahaman yang diketahui tentang

vertebrata dalam mind mapping.

Afektif Karakter :

1. Bekerja sama untuk menyelesaikan pembuatan mind mapping secara

berkelompok.

2. Teliti dalam mengidentifikasi gambar

3. Memiliki daya juang yang tinggi dalam menuangkan pemahamannya dalam

mind mapping.

Afektif Sosial :

1. Peka dan memberikan perhatian atas materi yang disampaikan.

2. Bekerja sama dengan teman, dan menghargai pendapat orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

63

B. Tujuan Pembelajaran

Kognitif Produk

1. Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri hewan

dalam kelas vertebrata reptil dan aves.

2. Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat mengelompokkan hewan ke

dalam kelas-kelas vertebrata reptil dan aves.

3. Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat menjelaskan kembali informasi

dan pemahaman yang diperoleh dari materi vertebrata kelas reptil dan aves

dalam mind mapping.

Kognitif Proses

1. Dengan pengamatan gambar siswa dapat mengidentifikasi hewan vertebrata

dari ciri/ karakteristik gambar yang ditampilkan.

Psikomotor

1. Dengan menggunakan mind mapping siswa dapat menggambarkan kembali

informasi yang dipahami dari materi vertebrata yang dipelajari.

Afektif Karakter

1. Melalui kegiatan pembuatan mind mapping secara berkelompok siswa

saling bekerja sama.

2. Melalui kegiatan yang telah dirancang siswa teliti dalam mengidentifikasi

gambar hewan vertebrata kelas Reptil dan Aves.

3. Melalui kegiatan pembuatan mind mapping, siswa dapat memiliki daya

juang yang tinggi.

Afektif Sosial

1. Melalui kegiatan pembelajaran, siswa peka dan perhatian terhadap materi

yang dipelajari.

2. Melalui kegiatan pembuatan mind mapping, siswa dapat bekerja sama dan

menghargai pendapat orang lain.

C. Materi Pembelajaran

Dunia hewan subfilum vertebrata; kelas reptil dan aves.

D. Model dan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif

Metode pembelajaran : Mind mapping dan eksplorasi gambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

64

E. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan

(waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan

( 10 menit )

Apersepsi/

motivasi

1. Apa yang diamati dari seekor cicak?

2. Ayam termasuk kelas? Apa saja ciri

yang dimiliki?

Orientasi 1. Dengan PPT menyampaikan tujuan

pembelajaran

Inti ( 65

menit )

Eksplorasi 1. Siswa mempresentasikan mind

mapping yang telah dibuat.

2. Siswa berdiskusi dalam kelompok

untuk mengerjakan LKS materi reptil

dan aves.

Elaborasi 1. Siswa mempresentasikan hasil diskusi

LKS yang dikerjakan, meliputi materi

vertebrata kelas reptil dan aves.

2. Siswa lain menanggapi presentasi

kelompok lain.

3. Dalam kelompok yang sama, siswa

membuat mind mapping materi reptil

dan aves.

Konfirmasi 1. Guru menanggapi hasil presentasi dan

memberikan peneguhan materi

vertebrata kelas reptil dan aves.

Evaluasi 1. Guru memberikan pertanyaan terkait

materi reptil dan aves.

Penutup ( 15

menit )

Rangkuman /

Refleksi

1. Guru memberikan peneguhan dari

materi pisces dan amphibi yang

dipelajari.

2. Siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran yang sudah dilalui.

Tindak lanjut 1. Guru memberikan tugas rumah untuk

membuat mind mapping dari 4 kelas

materi vertebrata yang dipelajari.

F. Sumber Belajar

1. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1. Bumi

Aksara. Jakarta

2. Aryulina, Diah dkk.2010. Biology 1B Bilingual.Esis-Erlangga. Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

65

G. Alat dan Bahan

1. Teka-teki Silang Reptil dan Lembar Analisa Aves

H. Penilaian

1. Lembar kerja siswa.

2. Penilaian mind mapping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

66

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 2.2

Satuan Pendidikan : SMA Santo Mikael Sleman

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X/2

Alokasi Waktu : 1 x 45 Menit

Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan

danperanannya bagi kehidupan.

A. Indikator

Kognitif Produk

1. Menjelaskan ciri-ciri hewan dalam vertebrata kelas mamalia.

2. Mengelompokkan hewan yang termasuk kedalam kelas mamalia.

Kognitif Proses

1. Mengidentifikasi hewan vertebrata kelas mamalia dari ciri/ karakteristik

yang dimiki serta gambar yang ditampilkan.

2. Mengamati gambar hewan kelas mamalia dengan cermat.

Afektif Karakter :

1. Memberikan perhatian penuh atas materi yang dipelajari.

2. Teliti dalam mengidentifikasi gambar

Afektif Sosial :

1. Menghargai orang lain, saling mendengarkan.

B. Tujuan Pembelajaran

Kognitif Produk

1. Setelah kegiatan pembelajaran, siswa dapat menjelaskan ciri-ciri hewan

dalam kelas mamalia.

2. Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat mengelompokkan hewan ke

dalam kelas mamalia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

67

Kognitif Proses

1. Dengan pengamatan gambar siswa dapat mengidentifikasi hewan vertebrata

kelas mamalia dari ciri/ karakteristik gambar yang ditampilkan.

2. Dengan pengamatan gambar, siswa dapat memahami materi dengan cermat.

Afektif Karakter

1. Melalui kegiatan yang telah dirancang siswa memperhatikan materi yang

diajarkan.

2. Melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang, siswa teliti dalam

mengidentifikasi gambar hewan vertebrata kelas mamalia.

Afektif Sosial

1. Melalui kegiatan pembelajaran, siswa memiliki kesadaran untuk

menghargai orang lain, saling mendengarkan.

C. Materi Pembelajaran

Dunia hewan subfilum vertebrata; kelas mamalia.

D. Model dan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif

Metode pembelajaran : Mind mapping dan eksplorasi gambar.

E. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan

(waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan

( 10 menit )

Apersepsi/

motivasi

1. Lumba-lumba termasuk dalam kelas?

2. Kelelawar terbang! Apakah kelelawar

termasuk burung?

3. Apa yang dipikirkan ketika mendengar

kata mamalia?

Orientasi 1. Secara lisan menjelaskan tujuan dari

kegiatan pembelajaran yang akan

dicapai.

Inti ( 30

menit )

Eksplorasi 1. Siswa menidentifikasi gambar mamalia

yang ditampilkan.

2. Siswa menceritakan pemahamannya.

Elaborasi 1. Siswa mempresentasikan pemahaman

terkait materi mamalia.

2. Guru memberikan bacaan terkait materi

mamalia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

68

Kegiatan

(waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Konfirmasi 1. Guru mempresentasikan materi

mamalia, dan mengulang secara

singkat materi vertebrata.

Evaluasi 1. Guru memberikan pertanyaan-

pertanyaan dari kelas vertebrata yang

dipelajari.

Penutup ( 5

menit )

Rangkuman /

Refleksi

1. Guru memberikan peneguhan dari

materi vertebrata yang dipelajari.

2. Siswa merefleksikan kegiatan

pembelajaran yang sudah dilalui.

Tindak lanjut 1. Siswa diberi tugas untuk latihan

membuat mind mapping dari seluruh

materi vertebrata.

F. Sumber Belajar

1. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1. Bumi

Aksara. Jakarta

2. Aryulina, Diah dkk.2010. Biology 1B Bilingual.Esis-Erlangga. Jakarta

G. Alat dan Bahan

1. PPT Mamalia

H. Penilaian

1. Lembar kerja siswa.

2. Penilaian mind mapping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 2.2

Satuan Pendidikan : SMA Santo Mikael Sleman

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X/2

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Kompetensi Dasar : 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan

danperanannya bagi kehidupan.

A. Indikator

Kognitif Produk

1. Menjelaskan kembali informasi dan pemahaman yang diperoleh dari materi

vertebrata kedalam mind mapping.

Kognitif Proses

1. Membuat mind mappinguntuk menuangkan kembali informasi dan

pemahaman yang diperoleh dari pokok bahasan vertebrata.

Psikomotor

1. Membuat kreasi mind mapping berdasarkan pemahaman yang diketahui

dalam materi vertebrata.

Afektif Karakter :

1. Jujur dalam mengerjakan tes pemahaman.

2. Memiliki daya juang yang tinggi dalam menuangkan pemahamannya dalam

mind mapping.

Afektif Sosial :

1. Menghargai diri sendiri, dengan yakin dan percaya diri dalam mengerjakan

tes dan mind mapping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

70

B. Tujuan Pembelajaran

Kognitif Produk

1. Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat menjelaskan kembali informasi

dan pemahaman yang diperoleh dari materi kelas-kelas vertebrata dalam

mind mapping.

Kognitif Proses

1. Dengan membuat mind mapping siswa dapat menjelaskan kembali

pemahamannya tentang materi dalam kelas-kelas vertebrata.

Psikomotor

1. Dengan menggunakan mind mapping siswa dapat menggambarkan kembali

informasi yang dipahami dari materi vertebrata yang dipelajari.

Afektif Karakter

1. Melalui kegiatan tes pemahaman, siswa jujur dalam mengerjakannya.

2. Melalui kegiatan pembuatan mind mapping, siswa dapat memiliki daya

juang yang tinggi.

Afektif Sosial

1. Melalui kegiatan pembelajaran, siswa memiliki keyakinan pada diri sendiri,

dan percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki.

C. Materi Pembelajaran

Dunia hewan subfilum vertebrata.

D. Model dan Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran : Mind mapping dan Tes pemahaman.

E. Kegiatan

Kegiatan

(waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

45’ Pembuatan Mind

Mapping

Siswa membuat mind mapping dari seluruh

materi vertebrata yang telah dipelajari.

45’ Tes Pemahaman Siswa mengerjakan tes pemahaman dari

materi vertebrata yang telah dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

71

F. Sumber Belajar

1. Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi 1. Bumi

Aksara. Jakarta

2. Aryulina, Diah dkk.2010. Biology 1B Bilingual.Esis-Erlangga. Jakarta

G. Alat dan Bahan

1. Mind mapping materi vertebrata

H. Penilaian

Penilaian mind mapping.

Penilaian tes pemahaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

72

Materi Vertebrata

Lampiran 2.3

Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang. Dalam

sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata

meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri berikut:

Memiliki notokoord, yaitu korda yang keras tetapi lentur. Notokord

terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang

tubuh membentuk sumbu kerangka.

Memiliki tali saraf tunggal, terletak di bagian dorsal notokord, dan

memiliki ujung anterior yang membesar membentuk otak.

Memiliki ekor yang memanjang ke arah ujung posterior anus.

Memiliki celah faring.

Filum Chordata terdiri dari tiga subfilum, yaitu Urochordata, Cephalochordata,

dan Vertebrata. Urochordata dan Cephalochordata tergolong invertebrata.

Subfilum Urochordata (Tunikata): tidak memiliki notochord, tali saraf, dan ekor

saat dewasa; memiliki celah faring

Subfilum Cephalochordata (Lancelet): memiliki notokord, tali saraf dorsal, ekor,

dan celah faring.

Vertebrata

Ukuran dan bentuk tubuh vertebrata beragam dari hanya beberapa milimeter,

misalnya katak beracun, sampai yang berukuran beberapa meter, misalnya paus

biru.

Struktur dan Fungsi Tubuh

Struktur hewan yang tergolong Vertebrata memiliki rangkaian tulang kecil

(vertebra) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor.

Rangkaian vertebra yang disebut tulang punggung ini membentuk sumbu

kerangka menggantikan notokord. Tulang punggung berfungsi menyokong tubuh

serta melindungi tali saraf. Selain adanya tulang punggung, kesamaan ciri lain

pada vertebrata adalah:

Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor

pada sebagian vertebrata;

Kulit tersusun atas dua bagian yaitu epidermis dan dermis dan

menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar, atau tanduk;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

73

Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan;

Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada

hewan darat hanya terdapat pada tingkat embrio, struktur tersebut akan

berkembang menjadi organ dalam seperti jantung;

Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak;

Sistem pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas;

Jantung beruang 2 hingga 4;

Darah mengandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin;

Rongga tubuh mengandung sistem viseral;

Sepasang ginjal dengan salurannya untuk mengeluarkan zat sisa;

Sepasang gonad pada betina dan jantan.

Habitat

Vertebrata hidup di berbagai habitat di darat maupun di perairan, termasuk laut,

danau, dan sungai.

Klasifikasi

Vertebrata dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan ada tidaknya rahang.

Vertebrata dengan mulut tidak berahang dikelompokkan dalam superkelas

Agnatha, sedangkan vertebrata berahang dikelompokkan dalam superkelas

Gnathostomata.

Superkelas Agnatha

Hewan yang tergolong agnatha berbadan panjang dan ramping seperti belut serta

tidak memiliki rahang. Sekitar 60 spesies Agnatha tercakup dalam Kelas

Cephalospidomorphi (Lamprey) dan Kelas Mycini (hagfish). Lamprey hidup di

perairan tawar dan laut. Hewan ini mengambil makanan dengan cara mengaitkan

mulutnya yang bergigi ke sisi tubuh ikan kemudian mengisap darahnya. Larvanya

memakan partikel makanan di air. Larva lamprey laut hidup di perairan tawar.

Hagfish hanya hidup di laut. Hewan ini tidak memiliki tahapan larva.

Makanannya adalah ikan mati yang diisap dengan mulutnya. Sebagian lainnya

memakan cacing laut. Mulut hagfish tidak bergigi, tetapi memiliki tentakel

peraba.

Superkelas Gnathostomata

Hewan dalam kelompok ini memiliki rahang bersendi yang dapat digerakkan ke

atas dan ke bawah. Hewan yang tergolong Gnathostomata memiliki keragaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

74

ciri yang dibedakan menjadi enam kelas yaitu Chondrichthyes, Ostheichthyes,

Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mamalia.

Beberapa kelas hewan Gnathostomata memiliki kesamaan ciri. Amphibia,

Reptilia, Aves dan Mamalia memiliki dua pasang anggota badan sehingga

digolongkan sebagai hewan tetrapoda. Reptilia, Aves, dan sebagian Mamalia

memiliki telur bercangkang untuk menahan air sehingga digolongkan hewan

amniota.

Kelas Chondrichthyes

Hewan yang tergolong Chondrichthyes memiliki kerangka yang tersusun

dari tulang rawan. Pada sebagian besar kelompok ikan ini, beberapa bagian

kerangka diperkuat oleh butiran berkalsium. Ciri khas lainnya pada

Chondrichthyes adalah:

Mulut yang berahang kuat terletak di badian bawah tubuh;

Celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang memiliki tiga, enam,

atau tujuh celah insang;

Kulit tebal dan kasar karena adanya sisik seperti gigi atau plakoid;

Adanya sepasang pendekap (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi

untuk menyalurkan sperma ke kloaka hewan betina;

Usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan

lebih lama;

Hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan;

Fertilisasi terjadi secara internal

Bersifat ovipar, yaitu mengeluarkan telur hasil fertilisasi, atau ovovivipar

yaitu membawa telur hasil fertilisasi di dalam saluran telur selama

perkembangannya hingga menetas.

Ikan bertulang rawan sebagian besar hidup di laut. Chondrichthyes yang masih

hidup mencakup sekitar 750 spesies, termasuk hiu, pari, dan chimera.

Hiu bertubuh langsing. Sirip ekor bagian atas lebih panjang daripada bagian

bawah. Hiu tidak memiliki kantung udara sehingga kebanyakan spesies terus

berenang untuk menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak tenggelam. Hiu juga

memiliki garis lateral pada bagian punggung memanjang dari kepala hingga ekor

berguna untuk mengetahui letak makanannya. Spesies lainnya memendamkan diri

di pasir dan mengambil air untuk pernapasannya melalui sepasang lubang

(spirakel) di atas kepala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

75

Pari memiliki badan pipih. Tubuh pipihnya berperan untuk menyembunyikan diri

di dasar perairan dan untuk menggali pasir mencari makanannya berupa hewan

lunak dan udang-udangan. Beberapa jenis ikan pari memiliki duri pada ekornya

yang seperti pecut untuk melindungi diri. Jenis lainnya menghasilkan sengatan

listrik.

Kelas Ostheichthyes

Kelas Ostheichthyes berjumlah sekitar 30.000 spesies. Ikan kelompok ini

memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks

kalsium fosfat. Ciri-ciri lain yang dimiliki kelompok ikan ini adalah:

Mulut terdapat di bagian depan tubuh;

Memiliki satu celah insang di masing-masing sisi kepala;

Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah;

Kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit;

Memiliki sistem gurat sisi pada sisi tubuh;

Memiliki gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak

bergerak;

Memiliki usus panjang dan ramping;

Fertilisasi terjadi di luar tubuh;

Mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar.

Kelompok ikan bertulang keras ini hidup di laut dan pada hampir setiap habitat air

tawar termasuk kolam, sungai, danau, dan rawa.

Ostheichthyes memiliki jumlah spesies terbanyak dibanding kelas vertebrata yang

lain. Ostheichthyes mencakup subkelas Actinopterygii (Yunani, akin= berkas,

pteryg = sirip) dan superkelas Sarcopterygii (Yunani, sarkodes = berdaging).

Sebagian besar ikan yang kita kenal merupakan kelompok ikan Actinopterygii

meliputi sekitar 42 ordo, 431 famili dan 24000 spesies. Actinopterygii memiliki

sirip yang ditunjang oleh duri panjang yang lentur sehingga disebut kelompok

ikan bersirip duri.

Hewan jantan dan betina dari jenis yang sama pada ikan ini tampak berbeda. Jenis

lainnya tidak memiliki sisik sama sekali. Contoh ikan bersirip duri adalah ikan

mas (Cyprinus carpio), ikan cupang (Betta splendes), ikan gurami (Osphronemus

gouramy), ikan badut (Premnas biaculeatus), ikan kakap merah (Lutjanus

bitaeniatus), dan ikan luohan (Cichlasoma sp.).

Sacropterygii memiliki sirip dada dan sirip pelvis yang berotot. Beberapa spesies

menggunakannya untuk berjalan di dasar perairan atau di darat. Ikan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

76

termasuk kelompok ini adalah ikan paru-paru (lungfish) dan coelacanth

(Latimeria chalumnae). Ikan paru-paru hidup di rawa dan kolam. Sesuai dengan

sebutannya, kelompok ikan ini memiliki paru-paru untuk bernapas. Ikan ini akan

naik ke permukaan perairan untuk menghirup udara. Jika perairan mengering saat

musim kemarau, ikan paru-paru bersarang dalam lumpur.

Kelas Amphibia

Kelas Amphibia mencakup sekitar 4000 spesies. Kelompok hewan ini

umumnya hidup di dua tempat, yaitu air dan darat selama metamorfosisnya.

Banyak jenis katak hidup di air saat masih berupa larva. Larva katak yang disebut

kecebong atau berudu ini tidak memiliki kaki dan bernapas dengan insang.

Selama metamorfosis, dua pasang kaki katak berkembang, sedangkan insang dan

ekornya menghilang. Setelah kakinya berkembang, katak dewasa hidup di darat

dan bernapas dengan paru-paru. Sebagian besar Amphibia memiliki ciri-ciri

khusus lainnya, yaitu:

Berkulit licin tidak bersisik;

Menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya

sehingga tergolong hewan eksoterm;

Fertilisasi secara eksternal di air, genangan air, atau tempat yang lembab

seperti di bawah daun;

Menghasilkan telur (bersifat ovipar) yang tidak bercangkang.

Tidak semua Amphibia hidup di dua tempat. Beberapa jenis katak, salamander,

dan sesilia ada yang hidup di air dan ada yang hanya hidup di darat. Namun,

sebagian besar Amphibia hidup di dekat air dan tempat yang lembab seperti rawa

dan hutan hujan tropis. Amphibia terdiri dari tiga ordo yaitu Anura, Urodela, dan

Apoda.

Anura mencakup hampir 3500 spesies. Anura memiliki ciri tidak berekor saat

dewasa. Kaki belakangnya yang lebih panjang daripada kaki depan digunakan

untuk melompat. Lidahnya besar, lengket, dan dapat dijulurkan untuk menangkap

mangsanya.

Hewan jantan memiliki kantung udara di tenggorokannya yang dapat

mengeluarkan suara untuk menarik betina saat musim kawin. Contoh Anura

adalah katak hijau (Rana signata), katak pohon (Rachoporus sp), dan kodok atau

bangkong (Bufo sp).

Urodela merupakan Amphibia yang memiliki ekor saar larva, muda, maupun

dewasa. Tubuhnya berbentuk silinder memanjang serta memiliki kaki depan yang

sama ukurannya dengan kaki belakang. Beberapa jenis hanya hidup di air,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

77

sedangkan yang lainnya hidup di darat. Hewan yang tergolong kelompok ini

adalah berbagai jenis salamander. Baik larva maupun salamander dewasa

merupakan hewan karnivora.

Apoda yang disebut juga sesilia merupakan Amphibia tidak berkaki. Bentuk

tubuhnya seperti cacing tanah atau belut. Larva sesilia sangat menyerupai sesilia

dewasa. Sesilia hidup terutama dengan bersarang dalam lubang di tanah.

Kelas Reptilia

Jenis reptilia mencakup sekitar 7000 spesies. Reptilia (Latin, reptil= melata)

memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi

mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah:

Memiliki kaki dengan lima jari;

Bernapas dengan paru-paru;

Jantung memiliki tiga atau empat ruang;

Menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya

sehingga tergolong hewan eksoterm;

Fertilisasi secara internal;

Menghasilkan telur (ovipar), bercangkang amniotik.

Reptilia hidup di habitat darat dan perairan. Reptilia yang hidup di laut memakan

ganggang laut, ikan, ubur-ubur, dan kepiting. Reptilia mencakup tiga ordo besar

yaitu Chelonia atau Testudines, Squamata atau Lepidosauria, dan Crocodilia.

Chelonia adalah Reptilia yang memiliki cangkang. Cangkang bagian dorsal

disebut karapaks, sedangkan bagian ventralnya disebut plastron. Cangkang

merupakan bagian dari tulang belakang dan modifikasi tulang rusuk. Cangkang

berfungsi sebagai pelindung dari pemangsanya. Chelonia yang hidup di laut

contohnya penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing (Dermochelys

coriacea) yang memiliki kaki berbentuk dayung untuk berenang. Cangkang

Chelonia laut lebih tipis dibandingkan cangkang Chelonia darat. Contoh Chelonia

darat adalah kura-kura papua (Chelonia novaeguinaeae). Chelonia termasuk

hewan yang berumur panjang. Umur penyu hijau dapat mencapai 200 tahun.

Squamata adalah Reptilia yang umumnya memiliki kulit bersisik. Reptil yang

termasuk golongan ini adalah kadal dan ular. Kadal memiliki sisik yang licin dan

berbentuk membulat. Tubuhnya berkaki empat dan memiliki ekor. Kadal

merupakan Reptilia paling banyak jumlahnya, mencakup kadal bertubuh kecil

seperti kadal kebun (Mabuya multifasciata), cecak dinding (Cosymbotus

platyurus) dan bunglon kebun (Bronchocela jubata), hingga kadal bertubuh besar

seperti komodo (Varanus komodoensis).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

78

Ular tidak memiliki kaki dan bertubuh panjang. Seperti kadal, ular memiliki sisik.

Tulang rahang ular bersambungan secara longgar sehingga memungkinkan

menelan mangsa yang lebih besar daripada tubuhnya. Gigi di mulut ular tidak

memiliki fungsi untuk mengunyah, melainkan untuk memegang mangsanya

selama menelan. Ular berbisa memiliki sepasang gigi tajam untuk menyuntikkan

bisa ke mangsanya. Lidah ular dapat dijulurkan untuk merasakan lingkungannya.

Lidah tersebut dapat membantu ular mengenali partikel yang ada di udara. Ular

juga memiliki kepekaan terhadap getaran. Jenis ular tertentu memiliki kepekaan

terhadap suhu sehingga bisa membedakan benda hidup dan benda mati. Sebagian

jenis ular bersifat ovovivipar, yaitu telur menetas di dalam tubuh induk. Contoh

ular adalah ular sendok (Naja sumatrana), ular kobra (Ophiophagus hannah), dan

ular sanca (Phyton sp).

Crocodilia memiliki sisik tebal dari keratin dan diperkuat dengan lempeng tulang

yang disebut skuta. Tidak seperti pada ular, sisik pada Crocodilia rontok satu

persatu. Buaya memiliki ekor tebal berotot. Kaki depannya berjari lima,

sedangkan kaki belakang berjari empat, sebagian jari berselaput untuk berenang.

Lubang hidung terletak di ujung monongnya yang memungkinkannya untuk

bernapas saat di dalam air. Jantungnya beruang empat dan memiliki pori di antara

bilik kiri dan kanan. Contoh spesies buaya adalah buaya muara (Crocodylus

porosus).

Kelas Aves

Kelompok Aves mencakup 10.000 jenis. Aves atau burung memiliki bulu yang

terbuat dari keratin. Bulu pada sayap berperan untuk terbang. Selain bulu, ciri-ciri

lain pada burung adalah:

Berparuh dari bahan keratin;

Tidak bergigi meskipun fosil burung yang sudah punah menunjukkan

adanya gigi;

Memiliki empedal untuk menghancurkan makanan;

Lambung berotot besar;

Bernapas dengan paru-paru;

Jantung memiliki 4 ruang;

Memiliki kantung udara;

Indera penglihatan sangat tajam;

Fertilisasi secara internal;

Bertelur sehingga tergolong gewan ovipar, dengan ciri telur bercangkang

dan kuning telur besar.

Mengerami telurnya dan merawat anaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

79

Aves hidup di darat, meskipun sebagian berdifat arboreal (mendiami pohon-

pohon). Jenis tertentu, seperti penguin, hidup di daratan kutub, namun mencari

makanan dengan berenang di laut. Jenis lainnya juga mencari makanan di danau

dan perairan air tawar lain, contohnya bebek.

Aves mencakup 30 ordo yang bervariasi. Kelompok vertebrata berbulu ini dapat

dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan kemampuan terbangnya yaitu

karinata dan ratita.

Burung yang tergolong karinata memiliki lunas pada tulang dada (carina). Lunas

berfungsi menyokong otot dada selama terbang. Pada penguin contohnya pinguin

getoo (Pygoscelis papua), yang merupakan karinata yang tidak terbang, otot

dadanya digunakan untuk berenang di laut mencari makanan. Hampir 60% spesies

burung karinata adalah ordo Passeriformes atau burung bertengger. Burung

bertengger memiliki jari kaki yang dapat mencengkeram dahan pohon. Contoh

burung karinata yang bertengger adalah burung layang-layang besar (Hirundapus

giganteus), burung merpati (Columba livia), burung pipit (Anthus sp), burung

dara, dan berbagai burung pengicau. Burung layang-layang adalah burung yang

paling cepat terbangnya yakni dapat terbang 170km/jam. Ayam tergolong

karinata.

Burung yang tergolong ratita tidak memiliki lunas pada tulang dadanya dan

biasanya tidak terbang. Tulang dadanya juga tidak sebesar tulang dada burung

karinata. Burung unta (Struthio camelus), kiwi (Apteryx australis), dan emu

(Dromaius novaehollandiae) adalah contoh burung ratita.

Kelas Mamalia

Kelompok Mamalia mencakup sekitar 5000 spesies. Hewan-hewan tersebut

semuanya menghasilkan susu sebagai makanan anaknya. Susu dihasilkan oleh

kelenjar susu (mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada. Mamalia disebut

juga hewan menyusui karena menyusui anaknya. Selain memiliki kelenjar susu,

Mamalia juga berambut atau berbulu serta memiliki tiga tulang pada telinga

tengah. Ketiga ciri tersebut tidak dimiliki vertebrata lain. Pada paus dan lumba-

lumba, rambut ada pada tahap tertentu perkembangan embrionya. Rambut

mamalia tersusun dari protein yang disebut keratin. Rambut Mamalia memiliki

fungsi tertentu, yaitu sebagai insulasi panas tubuh dengan lingkungan, sebagai

indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun

sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi diri dari

pemangsa dan untuk membedakan kelamin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

80

Tiga tulang pada telinga tengah terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan

tulang sanggurdi. Ketiga tulang tersebut berperan dalam pendengaran, yaitu

meneruskan getaran suara dari membran timpani (gendang telinga) ke gendang

telinga dalam.

Ciri-ciri lain yang dimiliki sebagian besar mamalia adalah:

Geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk;

Rahang bawah tersusun dari satu tulang;

Bernapas dengan paru-paru;

Jantung memiliki 4 ruang;

Diafragma di antara rongga perut dan rongga dada untuk membantu

pernapasan;

Otak yang lebih berkembang dibandingkan vertebrata lain;

Menggunakan energi metabolismenya untuk menjada suhu tubuh tetepa

konstan sehingga digolongkan sebagai hewan endoterm dan homeoterm;

Fertilisasi terjadi secara internal di dalam tubuh betina;

Melahirkan anak sehingga termasuk hewan vivipar.

Mamalia hidup di berbagai habitat baik di darat maupun di perairan. Mamalia ada

yang hidup di kutub, gurun, hutan tropis, sungai, dan laut. Beberapa spesies

menyelam ke lautan dalam untuk mencari makanan. Kelompok Mamalia tertentu

merupakan hewan arboreal yang hidup di atas pohon dan di atas tanah.

Meskipun memiliki kesamaan ciri tertentu, anggota kelas Mamalia sangat

beragam. Mamalia terkecil antara lain spesies dari kelompok kelelawar kecil,

yaitu Craseonycteris thonglongyai yang beratnya hanya tiga gram. Mamalia

terbesar adalah paus biru (Balaenoptera musculus) yang dapat mencapai panjang

27 meter dan berat 190 ton. Struktur tubuh Mamalia sesuai dengan cara hidupnya,

yaitu ada Mamalia yang berenang, terbang, meluncur, berlari, melompat, atau

menggali. Mamalia terdiri atas 26 ordo dibedakan menjadi tiga kelompok utama,

yaitu Mamalia bertelur (prototheria), Mamalia berkantung (metatheria), dan

Mamalia berplasenta (eutheria).

Kelompok prototheria bertelur sehingga tergolong ovipar. Embrio berkembang

di dalam telur menggunakan kuning telur sebagai sumber makanan. Setelah telur

menetas, anak hewan ini menghisap susu dari rambut induknya karena induk tidak

memiliki puting susu. Hewan ini digolongkan dalam ordo Monotremata,

contohnya adalah platipus (Ornithorhynchus anatinus) dan ekidna (Tachyglossus

sp.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

81

Kelompok metatheria melahirkan anaknya saat embrio masih pada tahap awal

sehingga masa kehamilannya singkat. Contohnya kanguru merah, anaknya yang

masih berukuran sebesar lebah madu dilahirkan 33 hari setelah fertilisasi. Bayi

kanguru tersebut merangkak masuk ke dalam kantung induknya yang disebut

marsupium. Di dalam marsupium embrio menyusu pada puting susu dan

mengalami perkembangan selanjutnya. Hewan ini digolongkan dalam ordo

Marsupialia atau hewan berkantung, contohnya adalah kanguru (Macropus sp),

koala (Pucadelphys andinus).

Kelompok eutheria melahirkan anaknya yang telah menyelesaikan

perkembangan embrionik di dalam rahim (uterus). Embrio memperoleh nutrisi

dari induknya melalui plasenta sehingga kelompok hewan ini disebut Mamalia

berplasenta. Sebagian besar ordo dalam Mamalia tergolong Mamalia berplasenta.

Ordo-ordo utama dari Mamalia Eutheria diuraikan berikut ini

Ordo Insectivora adalah kelompok Mamalia pemakan serangga. Tikus

mondok dan landak adalah contoh hewan pemakan serangga.

Ordo Chiroptera adalah kelompok Mamalia yang memiliki selaput kulit

(kaki depan dan kaki belakang) misalnya kelelawar. Struktur ini

membentuk sayap untuk terbang yang merupakan modifikasi dari kaki

depan dengan 4 jari. Sebagian besar hewan ini adalah hewan nokturnal,

yaitu mencari makanan pada malam hari. Selain sebagai pemakan

serangga, beberapa spesies memakan buah-buahan dan bertebrata kecil

seperti katak, tikus dan burung. Jenis lain yaitu kelelawar vampir

menghisap darah Mamalia lain.

Ordo Lagomorpha mencakup Mamalia yang memiliki gigi seri seperti

pahat, misalnya kelinci. Kaki belakang hewan ini lebih panjang daripada

kaki depan. Struktur kaki ini berfungsi untuk melompat.

Ordo Perissodactyla mencakup Mamalia yang memiliki jumlah jari kaki

ganjil. Jika jari kakinya lebih dari satu, jari tengahnya lebih besar dari jari

lain. Hewan ini merupakan pemakan tumbuhan atau herbifora. Contoh

kelompok Mamalia ini adalah kuda (Equus caballus) yang berkuku satu,

tapir (Tapirus indicus) dan badak Sumatera (Dicerorchinus sumatrensis).

Ordo Artiodactyla mencakup Mamalia yang memiliki jumlah jari kaki

genap. Hewan ini juga herbivora. Contohnya: kambing, domba (Ovis

aries), babi (Sus sp.) rusa sambar (Cervus unicolor), dan jerapah (Giraffa

camelopardalis).

Ordo Sirenia adalah Mamalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai

depan mirip sirip dan tidak memiliki kaki belakang. Ekor besar dan pipih

horizintal yang juga berperan seperti dayung untuk berenang. Sirenia

merupakan Mamalia bertubuh besar dan tidak berambut. Rambut kasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

82

hanya terdapat sekitar moncongnya. Contoh Sirenia adalah duyung atau

dugong (Dugong dugong).

Ordo Proboscidea memiliki tubuh besar berotot serta belalai. Hewan yang

termasuk kelompok ini adalah gajah Sumatera (Elepans maximus). Belalai

gajah berfungsi seperti anggota badan kelima untuk mengambil makanan

dan minum. Kulitnya longgar dan tebal. Gajah jantan memiliki gigi

memanjang yang disebut gading.

Ordo Cetacea hidup di laut dengan tubuh berbentuk ikan, kaki depan mirip

dayung dan tidak ada kaki belakang. Tubuhnya tidak berambut dan

memiliki lapisan tebal lemak untuk insulasi. Lumba-lumba hidung botol

(Tursiops aduncus), paus biru (Balaenoptera musculus), dan paus

pembunuh (Orcinus orca) adalah Mamalia yang termasuk Cetacea.

Ordo Carnivora adalah kelompok Mamalia yang memiliki gigi dan kuku

yang tajam untuk menangkap dan membunuh mangsanya. Kelompok

Mamalia ini disebut juga Mamalia pemakan daging. Mamalia yang

termasuk Carnivora adalah anjing (Canis lupus familiaris), kucing (Felis

silvestris), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), singa (Panthera

leo) dan anjing laut (Canisformia pinniped).

Ordo Rodentia memiliki gigi seri seperti pahat. Sepasang gigi di rahang

atas dan di rahang bawah. Gigi seri tidak berakar sehingga tumbuh terus

menerus. Contoh Rodentia adalah tupai, berang-berang, tikus, landak, dan

mencit.

Ordo Primata memiliki ibu jari yang dapat disentuhkan ke jari lain, mata

menghadap ke depan, dan korteks serebral berkembang baik. Kelompok

Primata adalah pemakan segala (omnivum). Contoh Primata adalah

monyet (Macaca fascicularis), orang utan (Pongo pygmaeus), dan lutung

jawa (Trachypithecus auratus). Manusia (Homo sapiens) digolongkan

dalam Primata, berdasarkan karakteristik fisiknya.

Peran vertebrata dalam kehidupan Manusia

Vertebrata dimanfaatkan manusia dalam berbagai hal, misalnya sebagai berikut:

Sebagai sumber bahan makanan, misalnya daging, telur ayam, dan susu

sapi.

Sebagai bahan baku industri tekstil, misalnya pemanfaatan rambut domba

untuk dijadikan wol.

Sebagai objek penelitian.

Sebagai hewan peliharaan, misalnya kucing, kelinci, burung dan

anjing.Namun, beberapa jenis vertebrata ada yang merugikan manusia

misalnya tikus. Tikus dapat menjadi hama tanaman pertanian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

83

Lampiran 2.4

LKS 1 Teka Teki Silang Reptil

3

2

1

1

3

1

4

6

5

4

5

2

2

10

6

8

8

10

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

84

Mendatar

1. Reptilia berarti..

2. Berfungsi mencegah kekeringan tubuh

reptil..

3. Cangkang telur reptil...

4. Komodo...

5. Chelonia laut penyu hijau Chelonia..

6. Ular Sanca..

7. Squamata tidak berkaki..

8. Ophiophagus hannah..

9. Reptilia bersisik tebal..

10. Buaya muara..

Menurun

1. Kaki reptil... jari.

2. Reptil bernapas dengan..

3. Suhu tubuh sesuaikan lingkungan..

4. Reptilia bercangkang...

5. Contoh Chelonia darat...

6. Reptilia bersisik...

7. Cicak dinding..

8. Berfungsi untuk memegang mangsa

atau menyuntikkan bisa..

9. Beruang empat dan terdapat pori yang

membatasi bagian kanan dan kiri..

10. Lempeng tulang yang memperkuat

sisik crocodilia..

Meski tubuh kami kecil, kami bisa bisa terbang

lo..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

85

Berdasarkan gambar diatas, diskusikan bersama kelompok: karakteristik aves, dan

pengelompokkan aves!

Kenapa ya kok aku gak bisa

terbang...padahal tubuhku besar

lo...???

kami juga loh, gak bisa

terbang...Tapi bisa berenang..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

86

LKS Mind Mapping

Lampiran 3.1

1. Siapkan kertas HVS - Posisikan landscape

2. Cermati dan pahami bacaan yang disediakan.

3. Tulislah kata-kata kunci dari konsep yang dipahami.

4. Buatlah dalam mind map informasi yang diperoleh dan dipahami.

a. Tulislah konsep umum pada bagian tengah dari kertas, misal judul

vertebrata.

b. Buatlah cabang-cabang untuk informasi yang akan disampaikan,

misalnya cabang-cabang ditulis kelas dalam vertebrata.

c. Pada setiap cabang, buat percabangan untuk informasi lain dalam kelas

tersebut. Misal karakteristik, contoh hewan, peran, dll

d. Berikan informasi selengkap mungkin, kaitkan dengan informasi yang

mungkin sudah dimiliki sebelumnya.

e. Beri tanda khusus untuk konsep penting. Misal dengan huruf kapital,

warna lain, gambar, simbol, dsb.

5. Selamat mencoba membuat mind map. Buatlah mind map sesuai dengan

informasi yang dipahami dan tuangkan kreativitasmu!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

87

Kisi-Kisi Soal Tes Pemahaman Materi Vertebrata

Lampiran 3.2

No Indikator Soal

CI CII CIII CIV CV C VI 1. Menjelaskan karakteristik hewan

vertebrata secara umum.

1

2. Menjelaskan peran hewan pada setiap

kelas dan menyebutkan contoh hewan dari

setiap kelas.

10

3. Menguraikan ciri khas dari ordo dalam

kelas Pisces dan menemukan contoh dari

hewan kelas tersebut.

2

4. Mengetahui kekhasan yang dimiliki ordo

Chelonia kelas Reptilia.

5

5. Menganalisis karakteristik yang dimiliki

ordo dalam kelas Reptilia.

6

5. Menjelaskan ciri khas yang dimiliki kelas

Amphibi, contoh dari setiap ordo.

4

6. Menganalisis karakteristik suatu ordo

dalam kelas aves.

7

7. Menganalisis karakteristik ordo dalam

kelas Mammalia.

3 8 9

Jumlah Soal 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

88

Instrumen Tes Pemahaman

Lampiran 3.3

1. Vertebrata terbagi menjadi beberapa kelas, sebutkan! Jelaskan karakteristik

masing-masing kelas, dan berikan contohnya!

2. Saat menyelam di laut timor, Candra menemukan hewan seperti dibawah ini

Hewan tersebut tergolong dalam ordo apa? Uraikanlah ciri khas yang

dimiliki ordo tersebut!

3. Manusia, Gajah, dan Lumba-lumba secara morfologi nampak sangat

berbeda. Mengapa ketiganya termasuk dalam kelas Mamalia? Tergolong

dalam Ordo apa saja ketiga hewan tersebut?

4. Ordo dalam kelas Amphibia adalah Anura, Urodela, dan Apoda. Jelaskan

ciri khas dari masing-masing ordo dan berikan contoh hewan dari ketiga

orda tersebut!

5. Modifikasi dari tulang belakang dan tulang rusuk menjadi cangkang

pertahanan diri, dimiliki oleh kelas Reptilia. Ordo apa yang memiliki

kekhasan tersebut? Berikan contoh hewan yang termasuk dalam ordo

tersebut!

6. Jelaskan mengapa ular dan buaya termasuk kedalam kelas Reptil!

7. Berdasarkan kemampuan terbang, burung Unta tergolong ordo ratita.

Samakah dengan burung penguin? Berikan alasannya!

8. Kelelawar dan Kanguru meskipun memiliki ciri morfologi yang sangat

berbeda, tetepi keduanya termasuk dalam kelas yang sama. Termasuk dalam

kelas apakah kedua hewan tersebut? Mengapa demikian? Berikan

penjelasanmu!

9. Platipus berkembangbiak secara Ovipar (bertelur), dan termasuk dalam

kelas mamalia. Benarkah kalimat tersebut? Berikan penjelasannya!

10. Berikan minimal 3 contoh dari masing-masing kelas dalam vertebrata dan

sebutkan peran dari hewan tersebut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

89

Kunci Jawab dan Rubrik Penilaian Tes Pemahaman

Lampiran 3.4

Kunci Jawab Skor 10 Skor 5 Skor 3

1. Vertebrata terbagi kedalam

tujuh kelas: Agnatha (ikan

tidak bertulang) ;Superkelas

Gnathostomata meliputi kelas

Chondrichthyes (ikan

bertulang rawan); Osteichthyes

(ikan bertulang sejati);

Amphibia, Reptilia, Aves, dan

Mamalia. Agnatha: bertubuh

ramping seperti belut tidak

berahang; contoh Hagfish dan

Lamprey. Chondrichthyes:

ikan bertulang rawan, contoh

hiu dan pari. Osteichthyes

ikan bertulang sejati, ikan

gurame, nila dll. Amphibia:

umumnya hidup di dua habitat,

eksoterm, ovipar tidak

bercangkang. Contoh katak,

salamander. Reptilia: hewan

melata, kulit bersisik keratin,

bernapas dengan paru-paru.

Contoh ular, buaya. Aves:

berbulu keratin, berkantung

udara, bernapas dengan paru-

paru, ovipar. Burung Unta,

Burung Merpati.

Mammalia:memiliki kelenjar

susu (mammae), pada tulang

telinga berambut yang tersusun

atas protein dan keratin,

vivipar. Contoh manusia,

kelelawar.

Siswa

memberikan

jawaban secara

lengkap,

menyebutkan

ciri khas

masing-masing

kelas dengan

benar dan

memberikan

contoh dengan

tepat.

Siswa

menyebutkan

contoh dengan

tepat pada

setiap kelas,

ciri khas dari

ketujuh kelas

kurang

lengkap atau

kurang tepat.

Siswa hanya

menberikan

contoh pada

masing-

maisng kelas,

tanpa

menjelaskan

ciri khas dari

kelas

vertebrata.

Kunci Jawab Skor 6 Skor 4 Skor 2

2. Hewan tersebut adalah Hiu.

Termasuk dalam kelas Pisces

Ordo Chondrichthyes, karena

hewan tersebut memiliki ciri-

ciri bertulang rawan, memiliki

mulut dibagian bawah tubuh,

berkulit tebal, memiliki tiga

celah insang.

Siswa

menyebutkan

nama hewan,

menuliskan

ordo dengan

tepat dan

memberikan

penjelasan

Siswa

menyebutkan

nama hewan,

menuliskan

ordo dengan

tepat, dan

memberikan

beberapa ciri.

Siswa

menyebutkan

nama hewan,

menuliskan

nama ordo

tidak

memberikan

penjelasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

90

karakteristik

dari ordo

tersebut.

ciri khas dari

ordo tersebut.

Kunci Jawab Skor 10 Skor 6 Skor 4

3. Manusia termasuk mamalia

Ordo Primata, memiliki ibu

jari yang dapat menyentuh ibu

jari lain, mata menghadap ke

depan. Contoh manusia (Homo

sapiens), Monyet (Macaca

fascicularis).

Gajah termasuk dalam Ordo

Proboscidea, bertubuh besar

berotot serta berbelalai.

Lumba-lumba termasuk

mamalia ordo Catacea, bentuk

tubuh menyerupai ikan.

Siswa

memberikan

penjelasan

dengan

lengkap dari

ketiga ordo,

dan

memberikan

alasan dengan

tepat ketiga

hewan

tergolong

mamalia

Eutheria.

Siswa

memberikan

penjelasan

dengan

lengkap dari

kedua ordo

mengapa

ketiga hewan

tersebut

tergolong

mamalia

Eutheria.

Siswa hanya

menjelaskan

mengapa

ketiga hewan

tergolong

mamalia

Eutheria

dengan tepat,

tetapi tidak

menjelaskan

karakteristik

masing-

masing ordo.

Kunci Jawab Skor 6 Skor 4 Skor 2

4. Anura saat dewasa tidak

memiliki ekor, kaki belakang

lebih panjang dari kaki depan

untuk melompat, lidah besar

dan lengket untuk menangkap

mangsa. Contoh hewan, katak

hijau, bangkong.

Urodelaamphibia berekor,

baik saat larva, muda, maupun

dewasa. Tubuh silinder,

ukuran kaki depan dan

belakang sama, contoh

salamander. Apoda amphibia

tidak berkaki. Contoh sesilia.

Siswa

menjelaskan

ketiga ordo

dengan tepat

dan

memberikan

contoh hewan

dengan benar.

Siswa

menjelaskan

kedua ordo

dengan tepat

dan

memberikan

contoh hewan

dengan benar.

Siswa

menjelaskan

satu ordo

dengan tepat

dan

memberikan

contoh

dnegan

benar.

Kunci Jawab Skor 4 Skor 2 Skor 0

5. Contoh hewan Chelonia

bercangkang adalah penyu

hijau (Chelonia mydas) dan

kura-kura papua (Chelonia

novaeguinaeae)

Menyebutkan

dua contoh

dengan tepat

beserta nama

ilmiah.

Menyebutkan

2 contoh

dengan

tepat,tetapi

tidak

menyertakan

nama ilmiah.

Siswa tidak

memberikan

jawaban yang

tepat.

Kunci Jawab Skor 5 Skor 3 Skor 1

6. Ular dan buaya termasuk

dalam kelas Reptil, karena

keduanya melata, bergerak

dengan perut dan kaki perut.

Siswa

menyebutkan

alasan dengan

tepat.

Siswa

menyebutkan

kata melata

dalam

Siswa

menjawab

tetapi tidak

tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

91

Keduanya bersisik. penjelasannya

Kunci Jawab Skor 5 Skor 3 Skor 1

7. Burung Unta termasuk aves

tipe Ratita, tidak memiliki

lunas pada tulang dada,

sehingga ukuran tulang dada

lebih kecil. Biasanya tidak bisa

terbang, contoh burung unta,

Kiwi. Sedangkan pinguin

termasuk Karinata karena

memiliki lunas pada tulang

dada. lunas berfungsi untuk

menyokong otot dada saat

berenang (pada Penguin).

Contoh Karinata terbang,

burung pipit, burung merpati

dll.

Siswa

menjelaskan

karinata dan

ratita dengan

tepat,

memberikan

contoh yang

tepat

Siswa

menjelaskan

karinata dan

ratita, kurang

tepat.

Memberikan

contoh yang

tepat.

Siswa

menjawab

tetapi kurang

tepat.

Kunci Jawab Skor 10 Skor 5 Skor 3

8. Kelelawar meski nampak

seperti burung namun

kelelawar termasuk mamalia.

Karena memiliki kelenjar susu.

Hanya saja selaput kulit dan

jari bermodifikasi menjadi

sayap sehingga

memungkinkan kelelawar

dapat terbang. Sedangkan

kanguru juga termasuk

mamalia karena memiliki

kelenjar susu, termasuk dalam

kelompok metatheria,

melahirkan anak saat masih

embrio, dan merangkak ke

marsupium/kantung.

Siswa

memberikan

alasan dengan

tepat.

Memberikan

karakteristik

kelelawar dan

kanguru.

Siswa

menunjukkan

karakteristik

kelelawar dan

kanguru dan

memberikan

alasan tetapi

kurang tepat.

Siswa

memberikan

jawaban tidak

lengkap,

tetapi

menjelaskan

keduanya

berkelenjar

susu.

Kunci Jawab Skor 5 Skor 3 Skor 1

9. Platipus, meskipun hewan ini

berkembang biak secara ovipar

tetapi termasuk dalam kelas

mamalia karena, setelah anak

menetas akan tetap menghisap

susu dari rambut induknya.

Platipus (Ornithoryncus

anatinus) termasuk mamalia

prototheria.

Siswa

memberikan

alasan dengan

tepat.

Siswa

menjelaskan

kurang tepat,

tetapi

menyebutkan

ciri dari

mamalia

prototheria.

Siswa

memberikan

jawaban tidak

tepat.

Kunci Jawab Skor 9 Skor 4 Skor 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

92

10. Agnatha:Lamprey dan Hagfish

menjaga keseimbangan

ekosistem bawah laut.

Ostheichyhtes ikan gurame,

ikan nila, ikan louhan sebagai

konsumsi, hiasan. Amphibia:

katak konsumsi Sweeke,

Salamander koleksi. Reptilia:

Ular cobra pertunjukan, Penyu

budidaya, Penelitian,dll. Aves

Burung jalak peliharaan,

pameran,dll. Mamalia,

konsumsi, peliharaan, penjaga

kelestarian ekosistem.

Siswa

memberikan

contoh untuk

masing-masing

kelas dan

peranan

dengan tepat.

Siswa

memberikan

contoh dan

peran dari 4

kelas

vertebrata.

Siswa

memberikan

contoh hewan

dan peranan,

tetapi tidak

memberikan

keterangan

yang jelas.

Total skor 70

Nilai =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

93

Lampiran 4.1

DAFTAR NILAI SISWA KELAS XA

SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

BIOLOGI – VERTEBRATA

Keterangan:

Mind Map 1 : Latihan individu

Mind Map 2 : Kelompok

Mind Map 3 : Tes Individu

No

MIND

MAP

1

MIND

MAP

2

LKS

MIND

MAP

3

TES

1 43 60 100 32.5 33

2

100 25 23

3

100 35 50

4 50

100 37.5 29

5 27.5 50 100 40 41.5

6

100 22.5 23

7 40 50 100 30 57.5

8

70 22.5 26

9

60 100 37.5 47.5

10 30 50 100 32.5 63

11 63 60 100 55 56

12 60 60 100 42.5 54.5

13

70 22.5 15.7

14 56 60 100 40 50

15 26

100 22.5 18.6

16 63 60 100 40 54.5

17

70

14.5

18 10 60 100 63 63

19 70 60 100 70 71.5

20 40 50 100 50 67.5

21 23

100 22.5 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

94

Lampiran 5.1

Perhitungan Data dengan menggunakan SPSS 17.0

Eksplorasi Data - Uji Homogenitas

Case Processing Summary

Perlakuan

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

data Mind

mapping

20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

Tes 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

Descriptives

Perlakuan Statistic Std. Error

data Mind

mapping

Mean 37.1500 3.07967

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 30.7042

Upper Bound 43.5958

5% Trimmed Mean 36.1389

Median 36.2500

Variance 189.687

Std. Deviation 13.77268

Minimum 22.50

Maximum 70.00

Range 47.50

Interquartile Range 18.75

Skewness .955 .512

Kurtosis .469 .992

Tes Mean 44.2400 3.86640

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 36.1475

Upper Bound 52.3325

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

95

5% Trimmed Mean 44.3111

Median 48.7500

Variance 298.981

Std. Deviation 17.29108

Minimum 15.70

Maximum 71.50

Range 55.80

Interquartile Range 30.38

Skewness -.201 .512

Kurtosis -1.235 .992

Test of Homogeneity of Variance

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

data Based on Mean 2.750 1 38 .106

Based on Median 1.925 1 38 .173

Based on Median and

with adjusted df

1.925 1 37.407 .173

Based on trimmed mean 2.716 1 38 .108

Uji Normalitas

NPAR TESTS /K-S(NORMAL)=mindmapping tes /MISSING ANALYSIS.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

mindmapping tes

N 20 20

Normal Parametersa,,b

Mean 37.1500 44.2400

Std. Deviation 13.77268 17.29108

Most Extreme

Differences

Absolute .168 .130

Positive .168 .111

Negative -.144 -.130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

96

Kolmogorov-Smirnov Z .751 .584

Asymp. Sig. (2-tailed) .625 .885

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

SPLIT FILE OFF. CORRELATIONS /VARIABLES=mindmapping tes

/PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Correlations

mindmapping tes

Mindmapping Pearson

Correlation

1 .780**

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

Tes Pearson

Correlation

.780**

1

Sig. (2-tailed) .000

N 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

97

Contoh mind mapping siswa A Lampiran 6.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

98

Contoh Mind MappingSiswa B Lampiran 6.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

99

Contoh Mind Mapping siswa C Lampiran 6.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

100

Lampiran 7.1

Contoh Hasil Tes Siswa A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

102

Lampiran 7.2

Contoh Hasil Tes Siswa B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

104

Lampiran 7.3

Contoh Hasil Tes Siswa C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: MIND MAPPING SEBAGAI ALAT EVALUASI UNTUK MENGETAHUI … · 2015. 8. 10. · nilai pembuatan mind mapping dan nilai tes pemahaman yang berkorelasi positif, sehingga dapat disimpulkan

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI