mind mapping
TRANSCRIPT
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK
MENINGKATKAN DAYA INGAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN
KONSEP-KONSEP MATERI KIMIA
Oleh
Donny Ajie Ramadhan
NIM. A1C307007
Telah disahkan untuk memenuhi persyaratan melakukan seminar dalam mata
kuliah Seminar Pendidikan Kimia (ACHE 471) di Banjarmasin tanggal 6
Nopember 2010
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kimia
Drs. Rusmansyah, M.Pd
NIP. 19680828 199303 1 001
Disahkan oleh,
Dosen Pembimbing
Dra. Sunarti, M.Pd
NIP. 109641025 199003 1 003
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang
atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk Meningkatkan
Daya Ingat Siswa Dalam Pembelajaran Konsep-Konsep Materi Kimia”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi persyaratan melakukan seminar
dalam mata kuliah Seminar Pendidikan Kimia (ACHE 471). Di samping itu juga
untuk mengetahui bagaimana pengaplikasian model Mind Mapping di dalam
suatu pembelajaran.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini, khususnya kepada ibu Dra. Sunarti, M.Pd selaku dosen
pembimbing dalam penulisan makalah ini yang telah banyak berperan dalam
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Banjarmasin, 6 Nopember 2010
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
A. Pendahuluan...................................................................................................1
B. Pengertian Mind Mapping..............................................................................2
C. Cara Kerja Mind Mapping.............................................................................3
D. Model Pembelajaran Mind Mapping..............................................................5
E. Cara Membuat Mind Mapping.......................................................................6
F. Kelebihan dan Kekurangan Model Mind Mapping........................................10
G. Perbedaan Mind Map dengan Peta Konsep (Concept Map)..........................12
H. Kesimpulan.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
LAMPIRAN PELAKSANAAN SEMINAR.........................................................17
3
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK
MENINGKATKAN DAYA INGAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN
KONSEP-KONSEP MATERI KIMIA
A. Pendahuluan
Otak manusia bekerja dengan pola tertentu. Ada semacam peta yang
bekerja untuk membuat interkoneksi di seluruh tubuh kita. Interkoneksi tersebut
saling memberi dan menerima. Dengan demikian, manusia dapat melakukan
seluruh pekerjaannya dengan baik. Bila otak tak mampu melakukan itu semua,
maka koordinasi dalam tubuh kita akan menjadi kacau. Akibatnya, kita tak
mampu menyelesaikan seluruh kegiatan dengan baik.
Demikian pula bila kita ingin melakukan pekerjaan sehari-hari dengan
baik, maka kita harus membuat sebuah sistem koordinasi dengan baik. Salah satu
cara yang populer untuk membuat sistem koordinasi tersebut adalah dengan peta
pikiran atau Mind Mapping. Dengan peta pikiran, kita dapat menyusun sebuah
rencana kegiatan dengan sebaik-baiknya. Dengan peta pikiran ini, manusia akan
mampu melaksanakan kegiatannya secara baik.
Model belajar Mind Mapping ini ditemukan oleh Dr. Tony Buzan pada
1970 dan hingga sekarang menjadi salah satu model belajar yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia. Model ini merupakan implementasi dari sistem
radiant thinking yang dielaborasi di Amerika. Model Mind Mapping ini
diwajibkan bagi mahasiswa di Amerika Serikta, Eropa, Afrika Selatan, Meksiko,
dan Singapura.
Seorang guru harus tahu tentang peta pikiran ini. Gunanya adalah untuk
merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan belajar mengajar dengan baik.
Dengan peta pikiran pula, guru dapat menyiapkan diri secara maksimal ketika
akan memberikan pelajaran. Dan yang terpenting, guru akan terbantu dalam
menjelaskan sebuah materi pelajaran secara mudah, jelas, dan efektif.
4
Bagi yang belum terbiasa, membuat peta pikiran akan lebih sulit. Tapi,
apabila dipelajari maka akan mudah dilakukan. Belajar membuat peta pikiran tak
sesulit yang dibayangkan. Kalau melihatnya, terasa sulit, tetapi bila kita
memperlajarinya akan sangat mudah. Hanya butuh waktu beberapa menit,
kegiatan membuat peta pikiran pasti akan bisa. Apapun yang akan kita lakukan
dalam proses belajar mengajar, peta pikiran akan membantu kita merencanakan
dan mengkoordinasikannya secara baik.
Dalam suatu pembelajaran, khususnya dalam hal ini dalam bidang kimia,
akan lebih mudah diberikan apabila seorang guru memiliki peta pikiran yang telah
disusun secara baik. Konsep-konsep pelajaran yang demikian banyak akan lebih
mudah untuk dijelaskan ketika guru menggunakan peta pikiran.
Begitulah, peta pikiran akan memberikan kemudahan bagi guru dalam
memberikan pelajaran kepada para siswanya. Siswapun akan lebih mudah dalam
menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Jadi, peta pikiran ini juga harus
dipahami oleh para siswa. Guru juga harus mengajarkan siswanya bagaimana
membuat peta pikiran. Siswa yang mampu membuat peta pikiran dengan baik
dapat dipastikan akan lebih mudah memahami pelajaran dibandingkan dengan
siswa yang tak mampu membuatnya lebih baik. Tugas gurulah untuk mengajarkan
kepada para siswanya bagaimana membuat peta pikiran secara lebih baik.
B. Pengertian Mind Mapping
Mind mapping adalah suatu cara berfikir yang memudahkan kita dalam
memecahkan suatu masalah. Dilihat dari komposisi katanya, mind yang berarti
pikiran dan mapping yang berasal dari kata map yang berarti peta. Jadi bila
disimpulkan, bahwa pengertian dari mind mapping itu ialah memetakan pikiran.
Dalam hidup ini, takkan mungkin ada seorang manusia tak pernah merasakan
yang namanya masalah. Dengan adanya suatu masalah, maka akan memberikan
pengalaman tersendiri bagi kehidupan kita. Dan ingatlah bahwa “Experience is
The Best Teacher”. Untuk menyelesaikan masalah, ada berapa model ampuh yang
bisa digunakan untuk keluar dari masalah tersebut. Salah satunya ialah dengan
5
menggunkan model mind mapping tadi. Dengan menggunakan model mind
mapping, kita diharuskan untuk memetakan pikiran dan ide-ide kita kedalam
suatu wadah.
Mind Mapping didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam
kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf
yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti
cabang-cabang pohon. Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga
menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi
tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akan
semakin mudah.
C. Cara Kerja Mind Mapping
Pada prinsipnya otak terdiri dari 2 bagian, yaitu kiri dan kanan. Secara
umum otak kanan dikenal dengan kecerdasan dibidang seni, minat dan bakat, dll.
Sedangkan otak kiri dikenal dengan bagian kecerdasan akademik seseorang,
seperti mencatat konvensional. Jika kemampuan otak kiri selalu dikembangkan
tanpa melibatkan otak kanan, maka akan menyebabkan ketidakseimbangan kerja
otak. Ketidakseimbangan ini bisa menimbulkan kemalasan, kebosanan dan
keinginan untuk menghindarinya.
Otak memiliki dua belahan, yaitu otak kiri dan otak kanan. Menurut Roger
Sperry, belahan otak kiri memiliki fungsi yang berbeda dengan belahan otak
kanan. Otak kiri adalah otak rasional, dan otak kanan adalah otak imajinatif.
Belahan otak kiri memiliki kelebihan dalam kata-kata, logika, angka, sekuens,
lineralitas, analisis, dan daftar. Otak kanan memiliki keunggulan dalam ritme,
kesadaran, imajinasi, mengkhayal, warna, dan dimensi.
Model ini sangat membantu dalam mengembangkan kerja kedua bagian
otak, disaat otak kiri bekerja merekam informasi dan merealisasikannya dalam
tulisan, maka otak kanan akan membantu dengan mengembangkan ide-ide kreatif
6
dalam bentuk visual seperti gambar-gambar, garis-garis dan bahkan warna-warni
dalam tulisan tersebut.
Keadaan ini akan membuat nuansa yang berbeda dibandingakan dengan
catatan pada umumnya. Meriah dan sangat tidak melelahkan mata dan pikiran.
Selain itu mengerjakannya pun seperti melukis atau menggambar. Menggambar
yang dikolaborasikan dengan catatan disekitarnya. Nah keseimbangan antara otak
kiri (menulis catatan) dan otak kanan (menggambar) dapat dipenuhi dengan cara
ini. Keadaan ini sesuai dengan fungsi mind map, yaitu sebagai alat bantu untuk
memudahkan otak bekerja kita.
Pada teknik Mind Mapping, kita akan mencatat menggunakan kata kunci
(keyword) dan gambar. Perpaduan dua hal tadi akan membentuk sebuah asosiasi
di kepala kita dan ketika kita melihat gambar tersebut maka akan terjelaskan
ribuan kata yang diwakili oleh kata kunci dan gambar tadi.
Berikut contoh sederhana: Coba bayangkan kata “jeruk”. Ketika kita
membayangkan sebuah jeruk, maka kita melihat buah yang berwarna kuning, rasa
yang kadang manis dan kadang sedikit asam, atau segelas jus jeruk yang
menyegarkan.
Pernahkah ketika mendengar kata jeruk yang terbayang di benak Anda
adalah huruf-huruf J-E-R-U-K? Kecil kemungkinan hal itu yang Anda
bayangkan. Demikianlah dalam Mind Mapping, Kita cukup menuliskan kata
kunci yang mewakili dan gambar yang paling sesuai dengan asosiasi dan
preferensi kita.
Dalam membuat Mind Mapping juga disarankan menggunakan warna.
Cara ini akan mempermudah kita untuk menyusun pokok pikiran yang berbeda
serta memperkuat efek asosiasi yang dibentuk oleh kata kunci-gambar-warna.
Dengan demikian Mind Mapping menjadi cara mencatat yang
mengakomodir cara kerja otak kita secara natural. Berbeda dengan catatan
konvensional yang ditulis dalam bentuk daftar panjang ke bawah, maka mind
mapping mengajak kita untuk membayangkan suatu subjek sebagai satu kesatuan
yang saling berhubungan.
7
Jika menggunakan catatan konvensional, yang berupa kata-kata, atau
angka saja maka kita hanya menggunakan setengah dari kemampuan otak yang
sangat menakjubkan. Mind map akan membantu kita menggunakan kedua belah
otak. Interaksi yang luar biasa antara kedua belahan otak dapat memicu
kreativitas, lainnya adalah kemudahan dalam mengingat. Dengan mind mapping,
secara mental kita membangun sebuah gambar yang dapat dibayangkan. Ketika
gambar tersebut muncul dalam benak kita, maka seluruh penjelasan yang
terkandung di dalamnya akan terjelaskan.
D. Model Pembelajaran Mind Mapping
Model pembelajaran Mind Mapping sangat baik digunakan untuk materi
yang bersifat hapalan. Model ini bisa dipegunakan perorangan maupun secara
kerja kelompok. Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai
berikut:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, guru membentuk kelompok berpasangan
dua orang.
4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-
catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil
wawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagian siswa sudah
menyampaikan hasil wawancaranya.
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang kiranya belum dipahami
siswa.
7. Kesimpulan/penutup.
8
E. Cara Membuat Mind Mapping
Membuat peta pikiran bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, cara
biasa. Yaitu menggambar di kertas dengan pensil warna atau spidol warna. Kedua,
cara luar biasa. Yaitu dengan memanfaatkan program / software Mind Mapping.
Kita tinggal memilih untuk memakai cara yang mana. Ada yang lebih menyukai
cara manual, mungkin hasilnya lebih natural dan nilai seninya tampak. Ada juga
yang lebih menyukai menggunakan komputer karena hasilnya lebih rapi dan
prosesnya cepat. Cara apapun yang dipakai, yang paling penting adalah cakupan
materi dari peta pikiran itu. Meskipun menggunakan komputer, kalau materi yang
tercakup dalam peta pikiran itu tidak lengkap, akhirnya kurang sempurna jika
dipakai untuk belajar.
Cara manual ataupun menggunakan software komputer, prinsipnya sama.
Keduanya harus memakai kaidah-kaidah stkitar untuk membuat peta pikiran.
Berikut ini cara membuat peta pikiran secara manual (dengan menggambar biasa):
1. Kita harus bisa melihat materi secara garis besar / keseluruhan. Tentu saja hal
ini harus dilakukan dengan membaca terlebih dahulu buku pelajaran yang kita
miliki.
2. Setelah kita mengetahui garis besar materi, tulislah tema utama /pikiran utama
di tengah-tengah. Memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk
menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih
bebas dan alami.
3. Jika kita membuat peta pikiran secara manual, tulis pikiran utama / tema
materi ini persis di tengah kertas. Peta pikiran biasanya dibuat hanya dalam 1
lembar kertas. Jangan lupa, kita harus membuatnya di kertas secara landscape
(horisontal), bukan portrait (vertikal). Supaya semua materi tercakup / terlihat
luas. Kalau bisa, gunakan gambar untuk ide utama, karena sebuah gambar
bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah
gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap fokus, membantu kita
berkonsentrasi dan mengaktifkan otak kita.
9
4. Gunakan warna. Mengapa? Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan
gambar. Warna membuat Mind Map atau peta pikiran kita lebih hidup,
menambah energi kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan.
5. Buatlah cabang-cabang dari tema / pikiran utama itu.
6. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-
cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Mengapa?
Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga,
atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan
lebih mudah mengerti dan mengingat. Penghubungan cabang-cabang utama
akan menciptakan dan menetapkan struktur dasar atau arsitektur pikiran kita.
Ini serupa dengan cara pohon mengaitkan cabang-cabangnya yang menyebar
dari batang utama. Jika ada celah-celah kecil di antara batang sentral dengan
cabang-cabang utamanya atau di antara cabang-cabang utama dengan cabang
dan ranting yangg lebih kecil, alam tidak akan bekerja dengan baik! Tanpa
hubungan dengan mind map kita, segala sesuatu (terutama ingatan dan
pembelajaran) akan berantakan. Jadi buat hubungan.
7. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Mengapa? Karena
garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan
organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi mata.
8. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Mengapa? Karena kata kunci
tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibelitas kepada mind map. Setiap
kata tunggal atau gambar adalah seperti penggkita, menghasilkan sederet
asosiasi dan hubungannya sendiri. Bila kita menggunakan kata tunggal, setiap
kata ini akan lebih bebas dan karenanya lebih bisa memicu ide dan pikiran
baru. Kalimat atau ungkapan cenderung menghambat efek pemicu ini. Mind
map yang memiliki lebih banyak kata kunci seperti tangan yang semua sendi
jarinya bekerja. Mind map yang memiliki kalimat atau ungkapan adalah
seperti tangan yang semua jarinya diikat sehingga menjadi kaku.
9. Tambahkan gambar untuk memperjelas maksud dan memudahkan mengingat
kata kunci tertentu. Otak kita menyukai gambar daripada tulisan. Sehingga
dengan gambar kita akan mudah ingat. Seperti halnya gambar sentral, setiap
10
gambar bermakna seribu kata. Jadi bila kita hanya mempunyai 10 gambar di
dalam mind map, mind map kita sudah setara dengan 10.000 kata catatan!
10. Jika perlu beri warna pada tulisan atau gambar menggunakan pensil warna
atau spidol warna. Otak kita juga menyukai warna. Terbukti jika seseorang
disodori dua gambar, yang satu bewarna yang lain tidak, pasti yang dipilih
adalah gambar yang berwarna.
11. Periksa dan lengkapi materi sampai sempurna dengan membaca lagi materi
pada buku pelajaran.
12. Jadilah sudah sebuah ringkasan materi pelajaran dalam bentuk peta pikiran
dalam satu lembar kertas. Ringkasan ini bisa kita bawa ke mana saja dan bisa
kita baca di mana dan kapan saja.
Berikut adalah contoh-contoh Mind Mapping:
11
Mind Map 1
12
Mind Map 2
Mind Map 3
F. Kelebihan dan Kekurangan Model Mind Mapping
Kelebihan model ini adalah :
1. Tema utama terdefinisi secara jelas dikarenakan dinyatakan di tengah
2. Level keutamaan informasi terdefinisi secara lebih baik. Informasi yang
memiliki kadar kepentingan lebih dekat di letakkan dengan tema utama
3. Hubungan masing - masing informasi secara jelas dapat dikenali
4. Ide/gagasan didefinisikan dengan jelas, kemudian ide dibiarkan terbuka
sehingga pikiran tidak macet/jenuh
5. Lebih mudah dipahami dan diingat
6. Informasi baru setelahnya dapat digabungkan tanpa merusak keseluruhan
struktur mind mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan
7. Masing - masing mind mapping sangat unik, sehingga mempermudah proses
pengingatan
8. Mempercepat proses pencatatan karena hanya dengan menggunakan kata
kunci.
13
Mind Map 4
9. Tersusun seperti jari-jari, sehingga memudahkan untuk mulai bekerja dari
segala arah
10. Berupa rangkuman / ikhtisar, sehingga membantu untuk melihat gambaran
besarnya dan hubungan antara persoalan
11. Mind Mapping memberikan kepada siswa untuk bebas melakukan eksplorasi
hal-hal yang dipikirkannya sehingga wawasan akan bertambah luas. Siswa
dapat melompat dari ide satu ke ide yang lain sehingga pikiran tidak terikat
dan mengalir bebas tanpa harus kehilangan runutan materi esensialnya.
Perbedaan antara catatan biasa dengan Mind Mapping dapat dilihat dari tabel di
bawah ini:
Catatan biasa / linier Mind Mapping
a. Hanya berupa tulisan saja
b. Hanya dalam satu warna
c. Untuk mereview ulang
memerlukan waktu yang lama
d. Waktu yang diperlukan untuk
belajar lebih lama
e. Statis
a. Berupa tulisan, simbol dan gambar
b. Berwarna-warni
c. Untuk mereview ulang diperlukan
waktu yang pendek
d. Waktu yang diperlukan untuk
belajar lebih cepat dan efektif
e. Membuat individu menjadi lebih
kreatif
Sedangkan kekurangannya antara lain adalah:
1. Pengenalan Mind Map yang tergolong baru dapat membuat sebagian siswa
menjadi bingung.
2. Model ini akan dirasa susah bagi siswa yang tidak bisa / tidak percaya diri
dengan kemampuan menggambarnya sehingga pengaplikasian model mungkin
tidak akan maksimal. Gambar yang dihasilkan kemungkinan hanyalah
gambar-gambar sederhana yang tidak bermakna apa-apa.
3. Model ini memerlukan banyak waktu, baik pada saat penjelasan pembuatan
Mind Map dan pada saat pembuatan Mind Map itu sendiri.
14
G. Perbedaan Mind Map dengan Peta Konsep (Concept Map)
Mind Map hanya memiliki 1 sentral / topik utama, sedangkan Concept Map bisa
memiliki lebih dari satu topik utama, seperti sistem tata surya yang memiliki 9
planet (seandainya Pluto masih diakui), maka masing-masing planet itu akan
menjadi pusat / topik utama dan antara planet itu saling mempengaruhi /
berhubungan dengan planet lainnya.
Contoh Concept Map adalah sebagai berikut:
H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan di atas adalah sebagai
berikut:
15
Concept Map
1. Penggunaan model Mind Mapping dapat membantu meningkatkan hasil
belajar kimia karena dapat mempermudah siswa dalam menghapal dan
mengorganisir ilmu pengetahuan yang baru saja ia dapat.
2. Model ini dapat membuat siswa menjadi lebih terorganisir dan lebih kreatif.
16
DAFTAR PUSTAKA
Amudiono. 2010. Mind Mapping Dalam Penyusunan Materi Pembelajaran.
http://www.psb-psma.org/content/artikel/2759-mind-mapping-dalam-
penyusunan-materi-pembelajaran Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010
Dahrun Usman. 2010. Media Pembelajaran Game dan Mind Mapping.
http://www.tribunjabar.co.id/read/artikel/31547/media-pembelajaran-game-
dan-mind-mapping Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010
Edy Prawoto. 2010. Belajar Membuat Mind Mapping.
http://edyprawoto.co.cc/belajar-membuat-mind-mapping%C2%AE.html/
Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010
Frebu Trilangga. 2009. Apa Itu Mind Mapping.
http://frebutrilangga.laros.or.id/uncategorized/apa-itu-mind-mapping/
Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010
Herdian. 2009. Model Pembelajaran Mind Mapping.
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/29/model-pembelajaran-mind-
mapping/ Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010
Muhammad Noer. 2009. Teknik Mencatat Menarik Dengan Mind Mapping.
http://www.muhammadnoer.com/2009/03/teknik-mencatat-kreatif-dengan-
mind-mapping/ Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010
Nining Dwirosanti. 2009. Mind Mapping Sebuah Metode Kreatif dan Efektif
dalam Memaksimalkan Kerja Otak. http://p4tk-bispar.net/new/index.php?
option=com_content&task=view&id=93&Itemid=75 Diakses pada tanggal
5 Nopember 2010
17
Rachmad Widodo. 2009. Model Pembelajaran Mind Mapping.
http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/05/model-pembelajaran-mind-
mapping/ Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010
Sri Astutik. 2009. Peta Pikiran Mind Mapping. http://ksupointer.com/2009/peta-
pikiran-mind-mapping Diakses pada tanggal 5 Nopember 2010
18
LAMPIRAN
PELAKSANAAN SEMINAR
Judul Makalah : Penggunaan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk
Meningkatkan Daya Ingat Siswa Dalam Pembelajaran
Konsep-Konsep Materi Kimia
Pemakalah : Donny Ajie Ramadhan
Moderator : Faurina
Penyanggah Utama : Eka Fietriyana
Tempat Pelaksanaan : Ruang Multimedia Gedung Lab MIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
Waktu : 12.00 WITA – selesai
Pertanyaan dan jawaban.
1. Eka Fietriyana
Pertanyaan: Menurut Anda apakah model pembelajaran Mind Mapping ini
akan berhasil 100%?
Jawaban: Tentu saja tidak, hal ini dapat kita lihat dari kelemahan-kelemahan
yang dimiliki model Mind Mapping tersebut. Dapat dipastikan bahwa akan
terdapat sebagian siswa yang tidak mengerti cara membuat Mind Map, dan
itu menjadikan model ini tidak akan berhasil 100%.
2. Warnidah
Pertanyaan: Saya lihat tadi langkah-langkah untuk membuat Mind Map itu
banyak sekali. Apa ada cara lain untuk menyingkat penjelasan membuat Mind
Map tersebut?
Jawaban: Bisa. Kalau dijelaskan secara satu persatu tentu akan menjadi
sangat panjang, tapi hal ini bisa kita atasi dengan cara langsung
memperlihatkan contoh Mind Map yang sudah jadi dan menjelaskan cara
pembuatan Mind Map tersebut secara garis besarnya saja.
3. Shufia Rahmah
19
Pertanyaan: Bagaimana cara Anda mengevaluasi siswa Anda menggunakan
model ini?
Jawaban: Bisa kita lihat dari hasil Mind Map yang mereka buat. Siswa yang
hapal dan memahami materi akan membuat Mind Map yang kompleks dan
mendetail, sementara siswa yang tidak begitu paham Mind Map-nya akan
biasa-biasa saja. Tentu saja alat evaluasinya tidak hanya dari Mind Map saja,
soal-soal latihan juga akan diberikan di akhir pembelajaran untuk melihat
korelasi antara Mind Map yang diolah dan hasil latihan menjawab soal-soal.
4. Suratno
Tanggapan: Dilihat dari judul makalah seminar Anda, sepertinya Anda
menyeminarkan proposal atau skripsi Anda, sementara yang Anda
seminarkan hanyalah memperkalkan model Mind Mapping saja, jadi saran
saya sebaiknya judul makalah Anda diganti.
Jawaban: Saya sudah sengaja membuat judul makalah ini sependek mungkin,
dengan harapan judul makalah seminar saya tidak terlihat seperti judul
proposal atau skripsi, tapi ternyata masih ada yang menganggap demikian.
Mendengar tanggapan Anda, akan saya pertimbangkan untuk mengganti judul
makalah saya.
5. Drs. Sunarti, M.Pd (Dosen Pembimbing)
Pertanyaan: Apa perbedaan Mind Map dengan Peta Konsep?
Jawaban: Mind Map hanya memiliki satu topik utama, sementara Peta
Konsep punya banyak topik utama, dan setiap topik utama tersebut saling
berhubungan satu sama lain.
20