mikoroskop
DESCRIPTION
LAPORANTRANSCRIPT
BAB I
DATA PENGAMATAN
1.1 Sampel yeast dextrose peptone (1:1:1)
Tanpa minyak imersi Dengan minyak imersi
Pembesaran 4 kali Pembesaran 4 kali
Pembesaran 10 kali Pembesaran 10 kali
Pembesaran 40 kali Pembesaran 40 kali
1.2 Sampel yeast susu bubuk peptone (1:2:1)
Tanpa minyak imersi Dengan minyak imersi
Pembesaran 4 kali Pembesaran 4 kali
Pembesaran 10 kali Pembesaran 10 kali
Pembesaran 40 kali Pembesaran 40 kali
BAB II
PEMBAHASAN
Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk perbesaran citra obyek
untuk mengamati obyek berukuran mikro. Perkembangan mikroskop dari
mikroskop optik yang menggunakan gelombang cahaya hingga mikroskop
elektron yang menggunakan berkas elektron untuk menerangi obyek.
(Annonymous [1], 2010).
Mikroskop adalah instrumen yang paling banyak digunakan dan paling
bermanfaat pada laboratorium mikroskopi. Dengan alat ini diperoleh pembesaran
sehingga memungkinkan untuk melihat organisme dan struktur yang tidak tampak
dengan kasat mata. Mikroskop memungkinkan pembesaran dalam kisaran luas,
dari seratus kali sampai ratusan ribu kali (Michael J, 2006).
Percobaan pengenalan mikroskop ini bertujuan untuk mempelajari bagian-
bagian dari mikroskop majemuk medan terang, prinsip kerjanya dan cara kerja
dari mikroskop tersebut. Pada percobaan ini, sampel yang digunakan adalah yeast
dextrose peptone (1:1:1) dan yeast susu bubuk peptone (1:2:1). Perbedaan
perbandingan ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan pada pertumbuhan
(bentuk) yeast yang akan dilihat pada mikroskop nantinya. Pada yeast terdapat
bakteri Saccharomyces cerevisiae. Saccharomyces cerevisiae merupakan
makhluk hidup bersel banyak yang tidak dapat diamati dengan kasat mata.
Pengamatan terhadap makhluk hidup ini hanya bisa dilakukan dengan
menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam
penelitian atau pengamatan tentang organisme adalah mikroskop. Mikroskop
adalah alat pembesar diperlukan untuk melihat bakteri, melihat isi dari sel pada
makhluk hidup, bentuk organisme-organisme yang kecil, untuk melihat jaringan
yang ada di dalam tubuh organisme, serta banyak lagi hal lainnya
(Syamsuri, 2000).
Mikroskop yang digunakan pada percobaan ini adalah mikroskop cahaya
medan terang. Mikroskop medan terang dalah suatu bentuk mikroskop dengan
medan yang mengelilingi spesimen kelihatan terang (berwarna cerah), sedangkan
spesimennya memperlihatkan warna lebih gelap. Hal ini disebabkan karena
cahaya dari sumber lewat melalui sistem-sistem lensa ke atas tanpa mengalami
perubahan sehingga terbentuklah medan terang (Annonymous [1], 2010).
Pada percobaan ini, sebelumnya dilakukan aktivasi bakteri terlebih dahulu.
Yeast, dextrose, peptone dengan perbandingan 1:1:1 diambil masing-masing 0,35
gram dilarutkan dalam 40 ml aquadest. Pada sampel selanjutnya digunakan yeast,
susu bubuk, pepton dengan perbandingan 1:2:1 diambil masing-masing 0,4 gram
yeast dan pepton, dan 0,8 susu bubuk diarutkan dalam 50 ml aquadest. Masing-
masing campuran tersebut dihomogenkan dengan menggunakan magnetic stirer
supaya semua campuran homogen sehingga tidak terjadi pengendapan. Kemudian
kedua campuran tersebut masing-masing ditutup dengan aluminum foil dan
selanjutnya di-autoclave. Kedua campuran tersebut ditutup dengan aluminum foil
supaya tidak terjadi penguapan di dalam autoclave, sehingga ketika terjadi
penguapan di dalam autoclave, uap campuran tersebut tertahan dengan aluminum
foil. Kedua campuran tersebut di-autoclave dengan tujuan untuk mensterilkan alat
dan mematikan bakteri patogen pada alat tersebut. Sterilisasi secara umum
menggunakan panas atau uap air terutama untuk mensterilkan substrat.
Penggunaan panas (uap) dapat membunuh mikroorganisme yang dapat merusak
komponen substrat (Tita, 2008).
Campuran yang telah di-autoclave didinginkan hingga suhu 30˚C.
Tujuannya adalah untuk menyesuaikan dengan suhu hidup Saccharomyces
cerevisiae yang hidup pada suhu 25˚C hinnga 30˚C. Kemudian, kedua campuran
tersebut ditambahkan yeast. Penambahan yeast kedua ini harus lebih sedikit
daripada penambahan yeast sebelumnya, ini bertujuan untuk menyeimbangkan
antara nutrien dan yeast yang dibiakkan. Apabila penambahan yeast kedua lebih
banyak dari sebelumnya, makan yeast yang dibiakkan akan kekurangan nutrien.
Apabila nutrien lebih sedikit dari yeast yang dibiakkan maka waktu hidup yeast
yang dibiakkan tidak akan bertahan lama karena kekurangan nutrien.
Campuran yang telah ditambahkan yeast didiamkan. Pada percobaan ini,
campuran didiamkan selama 24 jam. Kemudian diteliti dengan menggunakan
mikroskop menggunakan pembesaran total 40 kali, 100 kali, dan 400 kali. Pada
pembesaran total 40 kali, hanya tampak gelembung-gelembung air yang tidak
begitu jelas. Pada pembesaran total 100 kali, tampak gelembung-gelembung air
yang sedikit lebih jelas daripada gelembung air pada pembesaran total 40 kali.
Pembesaran total 400 kali sudah mulai terlihat Saccharomyces cerevisiae yang
bergerak-gerak berwarna hitam dan mempunyai inti yang padat. Pada
penambahan minyak imersi, bayangan terlihat lebih jelas. Minyak imersi
berfungsi untuk mengumpulkan indeks bias, sehingga cahaya terkumpul pada
kondensor dan membuat bayangan tampak lebih jelas dari sebelumnya. Pada
penambahan minyak imersi, gelembung-gelembung air terlihat lebih besar, dan
pada pembesaran total 400 kali Saccharomyces cerevisiae bergerak terlihat lebih
jelas dan terang.
Gambar 2.1 Saccharomyces cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae adalah spesies dari tunas ragi. Saccharomyces
cerevisiae merupakan jamur unisel yang dapat membelah diri, dapat
memfermentasikan gula menjadi alkohol sehingga sering digunakan untuk
membuat tape maupun roti.
Ragi atau istilah resminya adalah yeast merupakan organisme bersel
tunggal berjenis eukariotik. Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti
(selaput inti). Berkembang biak dengan membelah diri. Berbeda dengan bakteri,
yeast memiliki ukuran sel lebih besar (sekitar 10x), memiliki organ-organ,
memiliki membran inti sel, dan DNA terlokalisasi di dalam kromosom dalam inti
sel (Annonymous[2], 2008).
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada percobaan ini digunakan mikroskop cahaya medan terang. Mikroskop
medan terang dalah suatu bentuk mikroskop dengan medan yang mengelilingi
spesimen kelihatan terang (berwarna cerah), sedangkan spesimennya
memperlihatkan warna lebih gelap.
2. Variasi yang terdapat pada percobaan tidak memperlihatkan perbedaan yang
signifikan. Hasil yang didapat pada percobaan ini antara penambahan yeast,
dextrose, peptone dan yeast, susu bubuk, peptone dapat dikatakan sama. Hal
ini disebabkan karena jumlah energi yang tersedia terbatas walaupun jumlah
dextrose yang digunakan berlebih.
3. Pada pembesaran 4 kali dan 10 kali, bayangan yang terlihat hanyalah
gelembung-gelembung air. Pada pembesaran 40 kali mulai terlihat
Saccharomyces cerevisiae yang ditandai dengan adanya gerakan dan bintik
hitam pada bayangan.
4. Pada penambahan minyak imersi, bayangan yang dihasilkan lebih jelas dan
terang. Karena minyak imersi berfungsi untuk mengumpulkan indeks bias,
sehingga bayangan tampak lebih jelas.
5. Perbedaan antara mikroba yang diamati dengan gelembung udara adalah yeast
mempunyai struktur dengan bintik hitam di permukaannya sedangkan
gelembung air mempunyai struktur yang kosong.
DAFTAR PUSTAKA
Annonymous[1], 2010, Penuntun Praktikum Mikrobiologi, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Annonymous[2], 2008, http://yalun.wordpress.com/2008/11/23/mengenal-ragi-saccharomyces-cerevisiae/, diakses tanggal 2 Desember 2010.
Annonymous[3], 2009, http://erzagenatrika.blogspot.com/2009_07_01_archive. html, diakses tanggal 2 Desember 2010.
Pelczar, Michael J, 2006, Dasar-Dasar Mikrobiologi, UI Press, Jakarta.
Rialita, Tita, 2008, Teknologi Fermentasi, Widya Padjadjaran, Bandung.
Syamsuri, Istamar, 2000, Biologi 2000, Erlangga, Jakarta.
LAMPIRAN A
GAMBAR
Gambar 1.1 Sampel yeast dextrose peptone (1:1:1)
Gambar 1.2 Sampel yeast susu bubuk peptone (1:2:1)
LAMPIRAN B
STRUKTUR MOLEKUL
Dextrose
(Annonymous[3], 2009).
Peptone
Keterangan:
Gelembung-gelembung kecil yang berwarna bening merupakan gelembung-
gelembung dari air.
Titik-titik hitam yang terdapat diantara gelembung-gelembung merupakan
mikroorganisme.
Pembesaran total 40x dan 100x dengan minyak imersi tampak tidak jelas
dengan warna abu-abu sedangkan pembesaran 400x dengan minyak imersi
tampak lebih jelas dengan warna hitam.