migrain.docx
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 Migrain.docx
1/18
REFRAT
MIGRAIN
Oleh:
Candrika Izzatika
G99112033
.
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
2013
-
8/14/2019 Migrain.docx
2/18
BAB I
PENDAHULUAN
Migrain berasal dari bahasa Yunani, hemicraniayang artinya nyeri sebelah
kepala merupakan prototipe nyeri kepala vaskular yang berdenyut yang
melibatkan vasodilatasi dan mungkin peradangan lokal yang menyebabkan arteri-
arteri peka terhadap nyeri.
Data menunjukkan lebih dari 28 juta penduduk U.S.A kurang lebih 10-12%
dari populasi menderita migrain. Hampir 91% mengalami kelemahan fungsional.
Migrain menyebabkan berkurangnya waktu untuk bekerja dan sekolah, juga
kehilangan kehilangan dalam aktivitas keluarga dan sosial.
Industri di Amerika mengalami kerugian mendekati 13 juta dolar pertahun
karena kehilangan atau menurunnya produktivitas dari pekerja yang menderita
migrain. Hal tersebut dikarenakan rasa sakit yang substansial dan kemunduran
pekerja selama migrain. Jadi migrain merupakan suatu masalah sosial ekonomi
yang besar dengan mempengaruhi kebahagiaan dan mengakibatkan kehilangan
ratusan ribu hari kerja setahunnya.
-
8/14/2019 Migrain.docx
3/18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFINISIMigrain (Yun. hemicrania = nyeri sebelah kepala ; hemi = setengah,
cranium = tengkorak) adalah penyakit yang bercirikan serangan nyeri hebat
dari satu sisi (unilateral) kepala dengan denyutan di pelipis yang datang secara
berkala, umumnya disertai gangguan saluran cerna seperti mual dan muntah.
Serangan dapat terjadi beberapa kali setahun sampai beberapa kali seminggi,
sedangkan lama serangan umumnya 1-2 jam, yang bisa disusul oleh sakit
kepala tersebar selama beberapa hari (Tjay dan Rahardja, 2002).
Sedangkan menurut Dorland, migrain adalah kompleks gejala serangan
periodik sakit kepala vascular yang biasanya bersifat familial, biasanya terjadi
di temporal dan onsetnya unilateral, sering disertai iritabilitas, mual, muntah,
konstipasi, atau diare, dan seringkali fotofobia. Serangan didahului dengan
penyempitan arteri kranial, biasanya menghasilkan gejala sensorik prodromal
(terutama okular), dan penyebab depresi Leao, migrain sendiri akan mulai
dengan vasodilatasi yang mengikuti. Dibedakan atas dua bentuk primer,
migrain dengan aura dan migrain tanpa aura ; jenis tanpa aura lebih sering
ditemukan (Dorland, 2002).
Mansjoer dkk, 2000, menyebutkan bahwa migrain adalah nyeri kepala
berulang yang idiopatik, dengan serangan nyeri yang berlangsung 4-72 jam,
biasanya satu sisi, sifatnya berdenyut, intensitas nyeri sedang-berat, diperhebat
dengan aktivitas rutin, dapat disertai nausea, fotofobia dan fonofobia. Migrain
dapat terjadi pada anak dengan lokasi nyeri lebih sering bifrontal.
Migrain adalah penyakit kronis, paroxymal, kelainan neurovaskuler
yang dapat menyerang berbagai usia, menyerang 6% laki-laki dan 18%
perempuan pada populasi umum. Dua bentuk umumnya adalah migrain
dengan aura dan migrain dengan aura. Kadang-kadang serangan juga
didahului dengan gejala-gejala awal pada beberapa pasien. Pada sepertiga
pasien migrain, fase sakit kepala didahului atau disertai oleh gejala neurologis
-
8/14/2019 Migrain.docx
4/18
fokal yang bersifat sementara. Biasanya adalah gejala visual tetapi dapat juga
berkembang pada gangguan sensorik, kesulitan berbicara, dan gejala motorik
(Xu et al, 2010).
2. ETIOLOGIPenyebab migrain belum diketahui dengan pasti, hanya jarang sekali
diakibatkan oleh suatu penyakit organis seperti tumor otak atau cedera kepala.
Namun sudah dipastikan bahwa migrain adalah suatu gangguan sirkulasi
darah, yang menimbulkan vasodilatasi dan penyaluran darah secara
berlebihan ke selaput otak (meninges) dengan efek nyeri hebat di sebelah
kepala.
Mudah tidaknya seseorang terkena penyakit migrain ditentukan oleh
adanya defek biologis herediter pada sistem saraf pusat. Berbagai faktor dapat
memicu serangan migrain pada orang yang berbakat tersebut antara lain :
1. HormonalFluktuasi hormon merupakan faktor pemicu pada 60% wanita, 14% hanya
mendapat serangan selama haid. Nyeri kepala migrain dipicu oleh
turunnya kadar 17- estradiol plasma saat akan haid. Serangan migrain
berkurang selama kehamilan karena kadar estrogen yang relatif tinggi dan
konstan, sebaliknya minggu pertama post partum, 40% pasien mengalami
serangan yang hebat, karena turunnya kadar estradiol. Pemakaian pil
kontraseptif juga meningkatkan serangan migrain.
2. MenopauseUmumnya, nyeri kepala migrain akan meningkat frekuensi dan berat
ringannya pada saat menjelang menopause. Tetapi, beberapa kasus
membaik setelah menopause. Terapi hormonal dengan estrogen dosis
rendah dapat diberikan untuk mengatasi serangan migrain
pascamenopause.
3. MakananBerbagai makanan/zat dapat memicu timbulnya serangan migrain. Pemicu
migrain tersering adalah alkohol berdasarkan efek vasodilatasinya di mana
-
8/14/2019 Migrain.docx
5/18
anggur merah dan bir merupakan pemicu terkuat. Makanan yang
mengandung tiramin, yang berasal dari asam amino tirosin, seperti keju,
makanan yang diawetkan atau diragi, hati, anggur merah, yogurt, dll.
Makanan lain yang pernah dilaporkan dapat mencetuskan migrain adalah
coklat (feniletilamin), telur, kacang, bawang, pizza, alpokat, pemanis
buatan, buah jeruk, pisang, daging babi, teh, kopi, dan coca cola yang
berlebihan.
4. Monosodium glutamatAdalah pemicu migrain yang sering dan penyebab dari sindrom restoran
Cina yaitu nyeri kepala yang disertai kecemasan, pusing, parestesia leher
dan tangan, serta nyeri perut dan nyeri dada.
5. Obat-obatanSeperti nitrogliserin, nifedipin sublingual, isosorbid-dinitrat, tetrasiklin,
vitamin A dosis tinggi, fluoksetin,dll.
6. AspartamYang merupakan komponen utama pemanis buatan dapat menimbulkan
nyeri kepala pada orang tertentu.
7. Kafein yang berlebihan ( 350 mg/hari) atau penghentian mendadakminum kafein.
8. LingkunganPerubahan lingkungan dalam tubuh yang meliputi fluktuasi hormon pada
siklus haid dan perubahan irama bangun tidur dapat menimbulkan
serangan akut migrain. Perubahan lingkungan eksternal meliputi cuaca,
musim, tekanan udara, ketinggian dari permukaan laut, dan terlambat
makan.
9. Rangsang sensorikCahaya yang berkedap-kedip, cahaya silau, cahaya matahari yang terang
atau bau parfum, zat kimia pembersih.
10.Stres fisik dan mental dapat memperberat serangan migrain11.Faktor pemicu lain aktivitas seksual, trauma kepala, kurang atau kelebihan
tidur (Mansjoer dkk, 2000)
-
8/14/2019 Migrain.docx
6/18
3. EPIDEMIOLOGISekitar 28 juta orang di AS menderita migrain. Di seluruh dunia,
migrain mengenai 25% wanita dan 10% pria. Wanita dua sampai tiga kali
lebih sering terkena migrain dibanding laki-laki. Migrain paling sering
mengenai orang dewasa (umur antara 20 sampai 50 tahun), tetapi seiring
bertambahnya umur, tingkat keparahan dan keseringan semakin menurun.
Migrain biasanya banyak mengenai remaja. Bahkan, anak-anak pun dapat
mengalami migrain, baik dengan atau tanpa aura. Resiko mengalami migrain
semakin besar pada orang yang mempunyai riwayat keluarga penderita
migrain.
Marcus Ferrone et al menyimpulkan bahwa prevalensi migrain tetap
stabil di U. S. A sejak lebih dari beberapa dekade yang lalu. Pada tahun
pertama prevalensi dilaporkan menjadi 18,2 % di antara wanita dan 6,4 % di
antara pria. Prevalensi tertinggi baik pada laki-laki dan wanita terjadi antara
umur 25 sampai 55 tahun. Angka ini menurun setelah melewati dekade ke-5
dari usia hidup baik pada laki-laki maupun wanita; akan tetapi masih
menyisakan lebih banyak pada wanita daripada laki-laki. Lebih dari 28 juta
penduduk Amerika (kira-kira 10% sampai 12% dalam populasi) yang
menderita migrain, hampir 91% memiliki bentuk kelemahan fungsional.
Ketidakmampuan ini tidak hanya mempengaruhi dalam kehilangan waktu
untuk bekerja atau sekolah, akan tetapi juga mengganggu aktivitas sosial dan
keluarga. Perusahaan-perusahaan di Amerika kehilangan mendekati 13 juta
dollar tiap tahun dikarenakan oleh kelemahan atau penurunan produktivitas
pekerja yang menderita migrain. (Ferrone et al, 2003).
4. PATOFISIOLOGIAda sejumlah teori tentang terjadinya migrain :
1. Teori vaskularSerangan disebabkan oleh vasokontriksi pembuluh darah intrakranial
sehingga aliran darah otak menurun yang dimulai dari bagian oksipital dan
meluas ke anterior secara perlahan-lahan, melintasi korteks serebri dengan
kecepatan 2-3 mm per menit, berlangasung beberapa jam dan diikuti
-
8/14/2019 Migrain.docx
7/18
vasodilatasi pembuluh darah ekstrakranial yang menimbulkan nyeri
kepala.
2. Teori neurotransmitterSaat serangan terjadi pelepasan berbagai neurotransmitter antara
lain serotonin dari tombosit yang memiliki efek vasokonstriktor. Reseptor
serotonin ada di meningen, lapisan korteks serebri, struktur dalam otak,
dan yang paling banyak pada inti batang otak. Dua reseptor yang penting
adalah 5-HT1 yang bila terangsang akan menghentikan serangan migrain,
sedangkan reseptor 5-HT2 bila disekat akan mencegah serangan migrain.
Oleh karena itu, baik agonis (sumatriptan, dihidroergotamin, ergotamin
tartat) maupun antagonis serotonin (siproheptadin, metisergid, golongan
anti depresan trisiklik, penyekat saluran kalsium) bermanfaat dalam
penatalaksannan migrain. Selain itu, neurotransmitter yang bermanfaat
dalam terjadinya migrain adalah katekolamin, dopamin, neuropeptida Y,
dan CGRP (calcitonin gene related peptide), histamin, nitrit oksida, serta
prostaglandin.
3. Teori sentralSerangan berkaitan dengan penurunan aliran darah dan aktivitas
listrik kortikal yang dimulai pada korteks visual lobus oksipital. Gejala
prodormal migrain yang terjadi beberapa jam atau satu hari sebelum nyeri
kepala berupa perasaan berubah, pusing, haus, menguap. Stimulasi lokus
serulues menimbulkan penurunan aliran darah ipsilateral dan peningkatan
aliran dalam sistem karotis ekterna seperti pada migrain. Stimulasi inti rafe
dorsal meningkatkan aliran darah otak dengan melebarkan sirkulasi karotis
interna dan eksterna.
4. Teori unifikasiTeori ini meliputi sistem saraf pusat dan pembuluh darah perifer.
Beberapa proses pada korteks orbitofrontal dan limbik memacu sistem
noradrenergik batang otak melalui lokus seruleus dan sistem
serotoninergik melalui inti rafe dorsal serta sistem trigeminovaskular yang
akan merubah lumen pembuluh darah, yang juga memicu impuls saraf
-
8/14/2019 Migrain.docx
8/18
trigeminus, terjadi lingkaran setan rasa nyeri. Nausea dan vomitus
mungkin disebabkan oleh kerja dopamin atau serotonin pada area
postrema dasar ventrikel IV dalam medula oblongata. Proyeksi dari lokus
seruleus ke korteks serebri dapat menimbulkan oligemia kortikal dan
depresi korteks menyebar, menimbulkan aura (Mansjoer dkk, 2000).
.
5. KLASIFIKASI MIGRAINHeadache Classification Subcommittee of the International Headache
Society memaparkan 7 jenis migrain yang terjadi di kepala manusia. Seperti
yang dicatat dalam buku The International Classification of Headache
Disorders: 2n Edition (Cephalalgia, 2004), ketujuh jenis migrain itu antara
lain:
1. Migrain dengan aura
Migrain jenis ini membuat penderitanya mengalami gangguan penglihatan.
Semakin kepala terasa pusing, pandangan akan semakin kabur dan tidak
bisa fokus.
-
8/14/2019 Migrain.docx
9/18
2. Migrain tanpa aura
Kebalikan dari migrain jenis pertama, migrain tanpa aura tak menyebabkan
kaburnya pandangan pada mata penderita.
3. Childhood periodic syndrome
Migrain jenis ini membuat penderitanya muntah terus-menerus dalam
jangka waktu tertentu, sakit di bagian perut yang biasanya disertai dengan
rasa mual, dan vertigo.
4. Retinal migraine
Melibatkan migraine yang disertai gangguan penglihatan dan bahkan
kebutaan temporer di salah satu mata.
5. Komplikasi migrain
Adanya migrain yang disertai aura dan gangguan otak dalam jangka
panjang.
6. Probable migraine
Jenis ini sebenarnya tidak dapat dipastikan sebagai migrain, karena hanya
memiliki sedikit saja gejala migrain.
7. Migrain kronis
Di kondisi ini terjadi komplikasi migrain yang memenuhi kepala yang
muncul dalam jangka waktu panjang. Migrain jenis ini disebut kronis karena
dapat terjadi hingga 3 bulan (Adystiani, 2011)
6. GAMBARAN KLINIKJalannya serangan migrain dapat diterangkan sebagai berikut :
Fase prodromal.
Sekitar 25% penderita migrain mendapat serangan setelah didahului oleh
suatu fasa pertanda, umumnya - 2 jam sebelum nyeri kepala muncul.
Fasa ini bercirikan tanda-tanda pertama (aura) berupa gejala neurologis
sepertifonofobiadanfotofobia, yaitu kepekaan berlebihan terhadap bunyi-
bunyian yang keras, bau yang tajam, maupun cahaya yang tampak seperti
kilat (teichopsia), bintik-bintik hitam atau warna-warni (scotomata).
Gejala ini disertai gelisah, mudah tersinggung, pusing, termenung, mual
-
8/14/2019 Migrain.docx
10/18
dan pada sebagian orang timbul perasaan nyaman. Lamanya fasa ini lebih
kurang - 1 jam lebih, kemudian disusul serangan.
Serangan.
Aura ini dihubungkan dengan ischemia (tak menerima darah) dari arteri
otak, yang menciut keras (vasokonstriksi) selama kira-kira 15 menit
sampai 1 jam. Kemudian disusul oleh vasodilatasi, udema dari pembuluh
darah dan sakit kepala yang berdenyut-denyut. Penyaluran darah ke bagian
kepala meningkat dan denyutan arteri tersebut (pulsasi)diperkuat hingga
m,mtampak jelas di permukaan pelipis (sebelah atau kedua pelipis). Gejala
ini menimbulkan rasa sakit yang hebat seolah-olah kepala mau pecah.
Perasaan mual meningkat, timbul muntah dan pasien memilih tiduran di
tempat yang gelap. Setelah beberapa jam, serangan migrain ini berhenti
dan kemudian dapat timbul diare, serta pasien cenderung banyak kencing
dan mengantuk.(Tjay dan Rahardja, 2002).
7. DIAGNOSISKadang-kadang timbul kesulitan untuk mengetahui jenis sakit kepala
guna menentukan apakah penderita memerlukan pengobatan atau harus
menjalani terapi stress management. Akhir-akhir ini telah dikembangkan
suatu screening test15 menit (Ohio University) untuk memperoleh informasi
di mana letak sakit, keparahan, dan apakah ada factor-faktor lain yang menjadi
penyebabnya (Tjay dan Rahardja, 2002).
Gejala prodrom atau aura yang dapat terjadi bersamaan atau mendahului
serangan migrain, berupa :
1. Fenomena visual positif (penglihatan berkunang-kunang seperti melihatkembang api, bulatan-bulatan terang kecil yang melebar seperti gejala
fortifikasi yang berupa gambararan benteng dari atas).
2. Fenomena visual negatif (penglihatan semakin kabur, seperti berawansampai semuanya tampak gelap).
3. Anoreksia, mual, muntah, diare, fotofobia/takut cahaya, dan/atau kelainanotonom lainnya.
-
8/14/2019 Migrain.docx
11/18
8. DIAGNOSIS BANDING1. Nyeri kepala kluster.2. Nyeri kepala tegang (tension headache).3. Spondilosis servikal.4. Peningkatan tekanan darah.5. Kelainan intrakranial.6. Sinusitis.7. Otitis media.8. Transcient Ischemic Attack(TIA). (Longmore et al, 2001).
-
8/14/2019 Migrain.docx
12/18
BAB III
PEMBAHASAN
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PENDERITANama : Ny. S
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Sangkrah 03/09 Pasar Kliwon Surakarta
B. ANAMNESIS1. Keluhan Utama :
Nyeri kepala berdenyut sebelah kiri
2. Keluhan Penyerta :Mual
3. Riwayat Penyakit Sekarang :Sejak kurang lebih 7 jam sebelum masuk rumah sakit pasien
mengeluh nyeri kepala berdenyut di kepala sebelah kiri. Nyeri terpusat di
tempat yang sama dan tidak menjalar. Nyeri muncul mendadak, dirasakan
terus menerus dan semakin lama memberat. Nyeri semakin berat jika
digunakan untuk berjalan dan melakukan aktivitas. Nyeri berkurang jika
digunakan untuk berbaring. Pasien sudah minum obat anti nyeri, namun
tidak berkurang. Pasien juga mengeluh mual dan lemas.
Satu bulan sebelum masuk rumah sakit pasien juga mengeluhkan
hal yang serupa. Saat itu pasien hanya membeli obat anti nyeri dan
digunakan istirahat, lalu hilang dengan sendirinya. Nyeri kepala sebelah
ini pertama kali dirasakan pasien sejak 3 tahun yang lalu. Dan
kekambuhannya semakin hari semakin sering.
-
8/14/2019 Migrain.docx
13/18
4. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat keluhan sama : (+) Riwayat trauma : disangkal Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat sakit darah tinggi : disangkal Riwayat mondok : disangkal Riwayat sakit gula : disangkal Riwayat alergi : disangkal
5.
Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat sakit darah tinggi : disangkal Riwayat sakit gula : disangkal Riwayat sakit jantung : disangkal
C. PEMERIKSAAN FISIK1 Keadaan Umum : CM Gizi cukup (GCS=E4M6V5),
2 Tanda Vital : Tensi : 120/80 mmHgNadi : 96 x/ menit
Frekuensi Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5 0C
3 Kepala : Bentuk kepala normal, mata konjungtiva pucat, pupil
isokor, reflek cahaya +/+
4 Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
5 Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak, pulsasi tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi : Kesan batas jantung tidak melebar
Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, regular, bising (-)
6 Pulmo :
Inspeksi : Pengembangan dada simetris kanan=kiri
Palpasi : Fremitus raba kanan=kiri
-
8/14/2019 Migrain.docx
14/18
Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
7 Abdomen
Inspeksi : Distended (-), sikatrik (-), striae (-), caput medusae (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Pekak alih (-), pekak sisi (-), undulasi (-)
Palpasi : supel, hepar lien tak teraba
D. DIAGNOSISDiagnosis Klinik : Migrain
E. TUJUAN PENGOBATANMengatasi nyeri pada serangan akut
Menghilangkan mual
Mencegah kekambuhan
F. PENGOBATANR/ Cafergot tab No. X
S 3 tab I
R/ Metoklopramid tab mg 10 No. X
S 3 dd tab I ac
R/ Amitriptilin tab mg 25 No. III
S 1 dd tab I h.s.
Pro: Ny.S (40 th)
-
8/14/2019 Migrain.docx
15/18
PEMBAHASAN OBAT
1. CAFERGOT ( Ergotamin 1mg + Kafein 100 mg)Merupakan golongan ergotamin yang dikombinasikan dengan kafein.
Ergotamin menstimulir maupun memblokir reseptor alfa adrenergik dan
serotoninergik. Misalnya mesnstimulir reseptor 5HT1, khususnya 5HT1D dan
memblokir reseptor alfa (alfa blocker) dengan efek vasodilatasi ringan. Sifat
ini dikuasai oleh daya vasokonstriksinya yang kuat dari arteri otak dan perifer
berdasarkan daya antiserotoninnya (blokade 5HT1). Karena sifat
vasokontriksinya tersebut, ergotamin banyak digunakan sebagai obat khas
terhadap serangan migrain, yang hanya efektif bila digunakan pada fase
permulaan. Biasanya obat ini dikombinasikan dengan kafein dan obat
antimual, terutama siklizin, terhadap muntah-muntah. Ergotamin juga
digunakan pada sakit kepala cluster. Daya oksitosisnya lebih ringan daripada
ergometrin.
Resorpsinya dari usus tidak teratur dan sangat bervariasi, dengan BA
hanya 2% maka sebaiknya digunakan sebagai injeksi i.m. atau secara rektal
(BA 1-5%) dan sublingual. Kafein meningkatkan resorpsinya (oral, rektal) dan
memperkuat efeknya. PP-nya 98%, plasma t nya panjang sekali, sampai 21
jam, sehingga dapat menyebabkan kumulasi. Ekskresinya berupa metabolit,
terutama lewat empedu dan tinja (secara rektal 1-5%).
Efek sampingnya berupa mual, muntah dan sakit kepala mirip gejala
migrain. Bila diminum terlalu banyak, gejala bertahan, dan terjadilah
lingkaran setan. Akibat kumulasi dapat timbul efek toksik, seperti kejang otot
kaki, kelumpuhan, vasospasme dengan jari-jari tangan menjadi dingin,
akhirnya terjadi gangren (mati jaringan). Karena sifat-sifat itu, ergotamin tidak
boleh diberikan pada pasien jantung dan hipertensi. Wanita hamil tidak boleh
diberikan obat ini, berhubung efek oksitosisnya.
Dosis oral/rektal 3-4 dd 1mg, maksimal 4mg per serangan dan 8mg
seminggu. Sebaiknya dikunyah halus sebelum ditelan untuk mempermudah
-
8/14/2019 Migrain.docx
16/18
resorpsinya atau diletakkan di bawah lidah (sublingual). Sebagai aerosol 360
mikrogram, injeksi i.m. atau s.c. 0,25-0,5mg semuanya sebagai garam tartrat.
2. METOKLOPRAMIDDerivat aminoklorbenzamid ini berkhasiat anti-emesis kuat berdasarkan
blokade reseptor dopamin di CTZ. Disamping itu juga memperkuat
pergerakan dan pengosongan lambung. Efektif pada semua muntah, termasuk
akibat radioterapi dan migrain, pada mabuk darat obat ini tidak ampuh.
Resorpsi dari usus cepat, mulai kerja dalam 20 menit, PP-nya 20% dan
waktu paruh plasma kurang lebih 4 jam. Ekskresinya berlangsung 80% dalam
keadaan utuh melalui kemih.
Efek sampingnya adalah sedasi dan gelisah karena dapat melintasi sawar
darah-otak. Efek samping lainnya berupa gangguan lambung-usus dan gejala
ekstrapiramidal, terutama pada anak kecil.
Interaksi obat dengan obat yang diserap di lambung, maka akan berkurang
bila diberikan bersama metoklopramid. Resorpsi obat yang diserap diusus
justru mempercepatnya, seperti alkohol, asetosal, diazepam, dan levodopa.
Dosis 3-4 kali sehari 5-10 mg, anak-anak maksimal 0.5 mg/kg/hari. Rektal
2-3 kali sehari 20 mg.
3. AMITRIPTILINMerupakan obat anti depresan trisiklik. Berdaya menghambat reuptake
dari noradrenalin dan serotonin di otak. Berkhasiat antihistamin dan
antikolinergik, juga sedatif kuat. Selain digunakan untuk mengatasi depresi,
amitriptilin juga terbukti efektif untuk mencegah timbulnya migrain.
Resorpsinya dari usus cepat, dengan BA 40%. PPnya di atas 90%, plasma
t nya rata-rata 15 jam. Dalam hati sebagian besar zat didemetilasi menjadi
metabolit aktif nortriptilin dengan daya sedatif lebih ringan, t nya rata-rata
36 jam. Ekskresinya berlangsung terutama lewat air kemih.
Dosis prevensi migrain 25-150 mg malam hari. (Tjay dan Rahardja, 2002)
-
8/14/2019 Migrain.docx
17/18
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Migrain adalah penyakit yang sering menyerang masyarakat, terutama pada
wanita.
2. Bila tidak segera ditangani, migrain dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan
menurunkan produktivitas kerja.
3. Terapi migrain dapat bervariasi, dapat disesuaikan dengan gejala yang
menyertai.
-
8/14/2019 Migrain.docx
18/18
DAFTAR PUSTAKA
Adystiani, RY. 2011. Mengenal Seluk-Beluk Migrain.
Dorland, 2002.Kamus Kedokteran Dorland.Edisi 29. Jakarta. EGC. Pp : 1359
Ferrone, M., and Moti, S., 2003. Current Pharmacotherapy for the Treatment of
Migraine.
http://www.uspharmacist.com/index.asp?show=article&page=8_1039.ht
m.Last update : 10-11-2005, 20 ;
Longmore, M.; Wilkinson, I.; Torok, E.; 2001. Oxford Handbook of Clinical
Medicine. New York. Oxford University Press.Pp : 333
Mansjoer, A dkk, 2000. Nyeri Kepala dalam Kapita Selekta Kedokteran. Edisi
Ketiga Jilid II. Jakarta. Media Aesculapius. Pp : 34-40
Tjay, T.H dan Rahardja, K . 2002. Obat-obat Migrain dalam Obat-obat Penting
Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya.Edisi Kelima Cetakan
Kedua. Jakarta. Elex Media Komputindo. Pp :780-791
Xu GY, Wang F, Jiang X, Tao J. 2010 . Aquaporin 1, a potensial therapeutic
target for migraine with aura. Molecular Pain. 6:68.
http://www.uspharmacist.com/index.asp?show=article&page=8_1039.htmhttp://www.uspharmacist.com/index.asp?show=article&page=8_1039.htmhttp://www.uspharmacist.com/index.asp?show=article&page=8_1039.htmhttp://www.uspharmacist.com/index.asp?show=article&page=8_1039.htm