metopel
TRANSCRIPT
KUALITATIF
A. PENGERTIAN
Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Sejalan dengan defenisi tersebut, Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa
penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam bidang ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam
kawasannya maupun dalam peristilahannya.
David Williams menulis bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan
data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan
oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.
Denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah
penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena
yang terjadi dan dilakukandengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Penulis lainnya memaparkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian
yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan
pengertian dan pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks
khusus.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis
yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.
Menurut Jane Richie, penelitian kualitatif adalah upaya membangun
pandangan mereka yang yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran
holistik dan rumit.
1
Menurut Strauss dan Corbin, penelitian kualitatif adalah suatu jenis
penelitian yang prosedur penemuan yang dilakukan tidak menggunakan prosedur
statistik atau kuantifikasi. Dalam hal ini, penelitian kualitatif adalah penelitian tentang
kehidupan seseorang, cerita, perilaku dan juga tentang fungsi organisasi, gerakan
sosial atau hubungan timbal balik.
B. KARAKTERISTIK
Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya
dengan penelitian jenis lainnya yaitu :
1. Latar Alamiah
penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada
konteks dari suatu keutuhan (entity). Hal ini dilakukan, menurut Lincoln dan Guba
karena ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan
yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. Menurut mereka, hal
tersebut didasarkan atas beberapa asumsi :
a. tindakan pengamatan mempengaruhi apa yang dilihat, karena itu hubungan
penelitian harus mengambil tempat pada keutuhan dalam konteks untuk
keperluan pemahaman.
b. konteks sangat menentukan dalam menetapkan apakah suatu penemuan
mempunyai arti bagi konteks lainnya, yang berarti bahwa suatu fenomena
harus diteliti dalam keseluruhan pengaruh lapangan.
c. sebagian struktur nilai kontekstual bersifat determinatif terhadap apa yang
akan dicari.
2
2. Manusia Sebagai Alat (instrumen)
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena, jika memamfaatkan
alat yang bukan manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebagai yang
lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk
mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan. Selain
itu, hanya manusia sebagai alat sajalah yang dapat berhubungan dengan responden
atau objek lainnya, dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan
di lapangan.
3. Metode Kualitatif
Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan,
wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena
beberpa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila
berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung
hakikat hubungan antar peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan
lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap
pola-pola nilai yang dihadapi.
4. Analisis Data Secara Induktif
Analisis data secara induktif ini digunakan karena beberapa alasan. Pertama,
proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang
terdapat dalam data. Kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-
responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis demikian
lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan –keputusan
3
tentang dapat tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya. Keempat, analisis induktif
lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertjam hubungan-hubungan.
Kelima, analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai
bagian dari strukrur analitik.
5. Teori dari Dasar
Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori
substantif yang berasal dari data. hal ini disebabkan oleh :
a. tidak ada teori a priori yang dapat mencakupi kenyataan-kenyataan jamak
yang mungkin akan dihadapi.
b. penelitian ini mempercayai apa yang dilihat sehingga ia berusaha untuk sejauh
mungkin menjadi netral.
c. teori dari dasar lebih dapat responsif terhadap nilai-nilai kontekstual.
jadi, penyusunan teori disini berasal dari bawah keatas (grounded theory), yaitu
dari sejumlah data yang banyak dikumpulkan dan yang saling berhubungan.
6. Deskriptif
Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-
angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.
Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk
membei gambaran penyajian laporan tersebut.
7. Lebih Mementingkan Proses daripada Hasil
Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan
jauh lebih jelas apabiladiamati dalam proses.
4
8. Adanya Batas yang Ditentukan oleh Fokus
Hal ini disebabkan oleh :
a. batas menentukan kenyataan jamak yang kemudian mempertajam fokus.
b. penetapan fokus dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti
dan fokus.
Dengan kata lain, bagaimanapun, penetapan fokus sebagai pokok masalah
penelitian penting artinya dalam usaha menemukan batas penelitian.
9. Adanya Kriteria Khusus untuk Keabsahan Data
Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, reliabilitas, dan objektivitas
dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.
Menurut Lincoln dan guba, hal itu disebabkan oleh beberapa hal.
a. Validitas internal cara lama telah gagal karena hal itu menggunakan
isomorfisme antara hasil penelitian dan kenyataan tunggal dimana penelitian
dapat dikonvergensikan.
b. Validitas eksternal gagal karena tidak taat asas dengan aksioma dasar dari
generalisasinya.
c. Kriteria reliabilitas gagal karena mempersyaratkan stabilitas dan
keterlaksanaan secara mutlak dan keduanya tidak mungkin digunakan dalam
paradigma yang didasarkan atas desain yang dapat berubah-ubah.
d. Kriteria objektivitas gagal karena penelitian kuantitatif justru memberi
kesempatan interaksi antara peneliti-responden dan peranan nilai.
5
10. Desain yang bersifat sementara
Penelitian kualitatif menyusun desainyang secara terus menerus disesuaikan
dengan kenyataan dilapangan. Jadi, tidak menggunakan desain yang telah disusun
secara ketat dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi. Hal itu disebabkan oleh
beberapa hal.
a. Tidak dapat dibayangkan sebelumnya tentang kenyataan-kenyataan jamak
di lapangan.
b. Tidak dapat diramalkan sebelumnya apa yang akan berubah karena hal itu
akan terjadi dalam interaksi antara peneliti dengan kenyataan.
c. Bermacam-macam sistem nilai yang terkait berhubungan dengan cara yang
tidak dapat diramalkan.
11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama
Penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi
yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.
Hal ini disebabkan beberpa hal.
a. Susunan kenyataan dari merekalah uang diangkat oleh peneliti.
b. Hasil penelitian bergantung pada hakikat dan kualitas hubungan antara pencari
dengan yang dicari.
c. Konfirmasi hipotesis kerja akan menjadi lebih baik verifikasainya apabila
diketahui dan dikonfirmasikan oleh orang-orang yang ada kaitannya dengan
yang diteliti.
6
Karakteristik penelitian kualitatif menurut Salim dan Syahrum:
1. fokus penelitian: Kualitas (hakikat esensi).
2. Akar filsafat: Fenomenologi, interaksi simbolik.
3. Frase terkait: Kerja lapangan, etnograpi, naturalistik, grounded, subjektif.
4. Tujuan: Pemahaman, deskripsi, temuan, pemunculan hipotesis.
5. Desain: Kenyal, berevolusi, mencuat.
6. Latar Sampel: Alami, akrab kecil, tidak acak, teoritis.
7. Pengumpulan Data: Peneliti sebagai instrumen inti, interview, observasi.
8. Modus analisis: Induktif (oleh peneliti).
9. Temuan: Komprehensif, holistik, ekspansif.
C. CIRI-CIRI
1. Sumber data berada dalam situasi yang wajar, tidak dimanipulasi oleh angket
dan tidak dibuat-buat.
2. Laporannya sangat deskriptif.
3. Mengutamakan proses dan produk.
4. Peneliti sebagai instrumen penelitian.
5. Mencari makna, dipandang dari pikiran dan perasaan responden.
6. Mementingkan data langsung (tangan pertama), oleh sebab itu pengumpulan
datanya mengutamakan observasi, partisipasi, wawancara dan dokumentasi.
7. Menggunakan triangulasi, yaitu memeriksakan kebenaran data yang diperoleh
kepada pihak lain.
8. Menonjolkan rincian yang kontekstual, yaitu menguraikan sesuatu secara rinci
tidak terkotak-kotak.
7
9. Subjek yang diteliti dianggap berkedudukan yang sama dengan peneliti,
peneliti bahkan belajar kepada respondennya.
10. Mengutamakan perspektif emic, yaitu pendapat responden, daripada pendapat
peneliti sendiri (etic).
11. Mengadakan verifikasi melalui kasus yang bertentangan.
12. Sampel dipilih secara purposif.
13. Menggunakan audit trail aitu memeriksa data mentah, analisis, dan kesimpulan
kepada pihak lain, biasanya pembimbing.
14. Partisipasi peneliti tidak menggangga natural setting.
15. Analisis data dilakukan sejak awal sampai penelitian berakhir.
16. Desain penelitian tampil selama proses penelitian.
D. LANGKAH-LANGKAH
Dalam penelitian kualitatif, langkah-langkah penelitian tidak dapat ditentukan dengan
pasti seperti halnya penelitian kuantitatif, karena langkah-langkah dalam penelitian
kualitatiftidak mempunyai batas-batas yang tegas. Walaupun demikian, langkah-
langkah penelitian kualitatif dapat dibagi atas:
1. Orientasi melalui bacaan, wawancara ke lapangan.
2. Eksplorasi, yaitu mengumpulkan data berdasarkan fokus penelitian yang sudah
jelas.
3. Member Check, yaitu memeriksakan laporan sementara penelitiannya kepada
responden atau kepada pembimbing.
Tujuan Member Check ini ialah agar responden dapat memberikan informasi
baru lagi atau responden dan pembimbing dapat menyetujui kebenarannya, sehingga
hasil penelitian lebih dapat dipercaya.
8
Walaupun demikian, tidak terdapat langkah-langkah yang pasti, untuk
memudahkan uraian langkah-langkah setiap penelitian, maka akan dipaparkan
langkah-langkahnya:
1. Studi Pendahuluan
studi pendahuluan berguna untuk menjajaki keadaan di lapangan, masalah
apakah kiranya yang layak dan penting untuk diteliti.
2. Pembuatan Pradesain Penelitian
Teori yang digunakan tidak dapat ditentukan sebelumnya secara apriori.
Penelitian tidak bertujuan untuk menguji atau membuktikan teori, melainkan
untuk dikembangkan yang akhirnya menelorkan atau menemukanteori baru
berdasarkan data yang didapatkannya di lapangan.
Teori mana yang dijadikan pegangan tidaklah dapat dipastikan, tetapi
tidak berarti bahwa penelitian kualitatif tidak memerlukan teori sama sekali,
karena dalam menafsirkan makna, peneliti memerlukan teori yang
mendukungnya.
Instrumen uatama dalam penelitian kualitatif ialah si peneliti sendiri,
umumnya dengan observasi partisipasi.
Analisis data berarti mencoba memahami data secara verstehen,
mendapatkan maknanya. Analisis dilakukan sejak penelitian sampai penelitian
selesai.
9
3. Seminar Pradesain
setelah pradesain selesai dibuat, maka perlu diseminarkan. seminar ini berguna
untuk mendapatkan umpan balik terhadap hal-hal yang perlu mendapatkan
perbaikan. Dan setelah pradesain mandapat persetujuan pembimbing, barulah
penelitian terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang relevan.
4. Memasuki Lapangan
Langkah awal dalam usaha memasuki lapangan ialah memiliki lokasi situasi
sosial. Setiap situsi sosial mengandung unsur:
a. Tempat
Tempat ialah wadah dimana manusia melakukan kegiatan tertentu.
Misalnya: kantor, sekolah, pasar, dsb
b. Pelaku
Pelaku ialah semua orang yang terdapat dalam wadah tertentu. Misalnya:
kepala kantor, pegawai, pembeli, dsb
c. Kegiatan
Kegiatan ialah aktivitas yang dilakukan orang dalam wadah tertentu.
Kegiatan yang saling berhubungan disebut peristiwa.
Empat hal yang harus diperhatikan dalam memasuki lapangan adalah:
a. Mengadakan hubungan formal dan informal.
b. Mendapatkan izin.
c. Memupuk rasa saling menghormati dan mempercayai.
d. Mengidentifikasi responden sebagai informan.
10
5. Pengumpulan Data
Data-data yang dikumpulkan meliputi tempat, pelaku, dan kegiatan yang telah
disinggung diatas tadi. Ketiga dimensi itu dapat dirumuskan seperti berikut:
a. Ruang atau tempat ditinjau dari penampilan fisiknya.
b. Pelaku, yaitu semua orang yang terlibat dalam situasi.
c. Kegiatan, yaitu apa yang dilakukan orang dalam situasi itu.
d. Objek, yaitu benda-benda yang terdapat di tempat itu.
e. Perbuatan, yaitu tindakan-tindakan tertentu.
f. Kejadian atau peristiwa, yaitu rangkaian kegiatan.
g. Waktu, yaitu urutan kegiatan.
h. Tujuan, yaitu sesuatu yang ingin dicapai orang berdasarkan makna
perbuatan orang.
i. Perasaan, emosi yang dirasakan dan dinyatakan.
6. Analisis Data
Data harus segera dianalisis setelah dikumpulkan dan dituangkan dalam
bentuk laporan lapangan. Tujuan analisis data ialah untuk mengungkapkan:
a. Data apa yang masih perlu dicari.
b. Hipotesis apa yang perlu diuji.
c. pertanyaan apa yang perlu dijawab.
d. metode apa yang harus digunakan untuk mendapatkan informasi baru.
e. kesalahan apa yang harus diperbaiki.
Ada berbagai cara untuk menganalisis data, tetapi secara garis besarnya
dengan langkah-langkah:
a. Reduksi data.
11
b. Display data.
c. Pengambilan keputusan dan verifikasi.
E. INSTRUMEN
Ada beberapa hal penting diperhatikan dalam menggunakan metode
penelitian kualitatif:
1. Bahwa apa yang ingin diperoleh dan dikaji oleh sebuah penelitian kualitatif adalah
pemikiran, makna, cara pandang manusia mengenai gejala-gejala yang menjadi
fokus penelitian.
2. Gejala dapat ditangkap oleh pancra indra, sedangkan gagasan hanya dapat
ditangkap dengan cara memahami gagasan yang bersangkutan.
3. Makna yang ingin diperoleh dan dikaji dalam penelitian kualitatif dilihat sebagai
suatu sistem, demikian pola-pola tindakan yang merupakan perwujudan dari
sistem makna tersebut. Artinya suatu gejala yang ingin dipahami di dalam
penelitian kualitatif selalu dilihat sebagai hal yang mempunyai komponen-
komponen yang lebih kecil.
Metode dasar penelitian kualitatif adalah observasi dan wawancara:
1. Metode Observasi
Tujuan dari observasi adalah untuk mendiskripsikan setting, kegiatan yang
terjadi, orang yang terlibat di dalam kegiatan, waktu kegiatan dan makna yang
diberikan oleh para perilaku yang diamati tentang peristiwa yang bersangkutan.
Berdasarkan keterlibatan si peneliti ada baberapa jenis metode pengamatan:
a. Metode pengamatan biasa.
b. Metode pengamatan setengah terlibat.
c. Metode pengamatan terlibat.
12
2. Metode Wawancara
Metode wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang hal-
hal yang tidak dapat diperoleh lewat pengamatan.
Ada tiga cara untuk melakukan interview:
Tentang siapa yang harus diwawancara tergantung pada:
a. Apa yang ingin dikethui.
b. Tujuan penelitian.
c. Waktu dan sumber daya yang tersedia.
13
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berisi tentang metodologi penelitian kualitatif ini.
Makalah yang ditulis ini berdasarkan buku-buku serta memahami apa yang
dimaksud tentang kualitatif itu sendiri.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kapada Bapak Dedi Amrizal,
S.Sos, M.Si yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, saya mengharapkan
kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermamfaat bagi para
pembaca.
Medan, Mei 2010
Rahmad Syarif PohanNPM 0703100005
14
DAFTAR PUSTAKA
-------------- Moleong, J. Lexy, 2004, Metodologi Penelitian Kualitatif , Edisi Revisi,
PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
--------------Salim, dan Syahrum, 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit
Citapustaka Media, Bandung.
--------------Usman Husaini, dan Akbar Setiady Purnomo, 1995, Metodologi
Penelitian Sosial, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
--------------Ashshofa Burhan, 2007, Metode Penelitian Hukum, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
15